SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ( STMIK ) ICHSAN GORONTALO No:002/STMIK-IG/SKT/II/2010
Tentang PERATURAN AKADEMIK PADA STMIK ICHSAN GORONTALO
KETUA STMIK ICHSAN GORONTALO Menimbang : 1. Bahwa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di lingkungan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Ichsan Gorontalo menuntut adanya efektifitas dan efisiensi sehingga berjalan dengan baik. 2. Bahwa untuk pengelolaan perguruan tinggi khususnya dalam segala bentuk kegiatan akademik agar memenuhi standar mutu perguruan tinggi. 3. Bahwa sehubungan dengan itu dipandang perlu menetapkan Peraturan akademik STMIK Ichsan Gorontalo Mengingat
: 1. Undang – undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan Tinggi; 3. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI Nomor 0686/U/1991 tanggal 30 Desember 1991 tentang peraturan pendirian Perguruan Tinggi Swasta; 4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.0339/U/1994 tanggal 23 Desember tahun 1994 tentang ketentuan pokok penyelenggaraan perguruan tinggi Swasta; 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 84/D/O/2000 tanggal 14 Juli tentang pendirian STMIK Ichsan Gorontalo; 6. Statuta STMIK Ichsan Gorontalo nomor 001/STMIK-IG/KT/II/2010
MEMUTUSKAN Menetapkan : Keputusan Ketua STMIK Ichsan Gorontalo Tentang peraturan akademik STMIK Ichsan Gorontalo. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
1
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
Ditetapkan di
: Gorontalo
Pada Tanggal
: 14 Februari 2010
Ketua
Irvan Abraham. Salihi , M.Kom
Tembusan : 1.Yth, Ketua Yayasan Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ichsan Gorontalo 2. Yth, Para Pembantu Ketua 3. Yth,Para Kepala Bagian di Lingkungan STMIK Ichsan Gorontalo 4. Arsip
2
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
PERATURAN AKADEMIK STMIK ICHSAN GORONTALO BAB 1 PROGRAM PENDIDIKAN Pasal 1.1 Program pendidikan 1. Pendidikan pada STMIK Ichsan Gorontalo terdiri dari : a.
Program pendidikan 1 (satu) tahun untuk Diploma Satu (D1) yang mendapatkan gelar ahli Madya Pratama (A. P)
b.
Program pendidikan 3 (tiga) tahun untuk Diploma Tiga (D111) Yang mendapatkan gelar ahli Madya (A. Md)
c.
Program pendidikan 4 (empat) tahun untuk Strata Satu (S1) yang mendapatkan gelar sarjana (S. Kom)
Pendidikan Diploma dan Sarjana suatu program studi mencakup dasar ilmu pengetahuan yang diberikan oleh program studi tersebut, yang merupakan dasar untuk segera terjun ke dunia kerja selaku subjek dalam kegiatan masyarakat. Dengan bekal dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan yang di berikan, lulusan pendidikan Diploma dan Sarjana ini harus mampu memecahkan masalah dibidang ilmu tekhnologi dan informasi. Pasal 1.2 Kurikulum 1. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar diperguruan Tinggi. 2. Susunan mata kuliah disesuaikan dengan perkembangan pemahaman mahasiswa dalam bidang tekhnologi dan komputer. Masing-masing mata kuliah memilki silabus
3
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
dan bebas SKS (Satuan Kredit Semester) tertentu, untuk dapat dilaksanakan menurut sistem semester. 3. Kurikulum memberikan ciri spesifikasi dari suatu program studi sehingga memberikan gambaran yang lengkap mengenai materi, persyaratan dan panduan umum dalam melaksanakan program pendidikan. 4. Kurikulum institusional Program Diploma dan Program Sarjana terdiri atas keseluruhan atau sebagian dari: a. Kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan tujuan pengyaan wawasan, pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti. b. Kelompok mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) yang terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas kompetitif serta komparitif penyelengaraan program studi bersangkutan. c. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) yang terdiri atas mata kuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya dimasyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan. d.
Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) yang terdiri dari atas mata kuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dimasyrakat untuk setiap program studi.
e.
Kelompok mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) yang terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam kehidupan dimasyarakat,baik secara nasional maupun global,yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.
4
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
Pasal 1.3 Semester Reguler 1) Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester reguler, yaitu 1 (satu) semester awal dan 1 (satu) semester akhir, masing-masing merupakan waktu pelaksanaan akademik selama 16 (enam belas) minggu. 2) Kegiatan 16(enam belas) minggu kuliah,yang meliputi kegiatan kuliah minimal 14 (empat belas) minggu dan kegiatan ujian selama 2 (dua) minggu.
Pasal 1.4 Semester Pendek 1. Semester pendek adalah kegiatan akademik tambahan diluar dari sistem semester reguler yang mana tidak semua mahasiswa melaksanakan kegiatan tersebut. 2. Kegiatan akademik yang ditawarkan pada semester pendek ditentukan oleh program studi terkait atas dasar kebijakan institusi. 3. Kegiatan perkuliahan untuk 1 (satu) semester pendek adalah kegiatan yang setara dengan kegiatan 1 (satu) semester reguler, yang dilaksanakan selama 8 (delapan) minggu. 4. Mahasiswa yang berhak memprogramkan semester pendek adalah mereka yang sedang dalam proses penyelesaian studi. 5. Syarat mata kuliah yang dapat diprogram pada semester pendek adalah mata kuliah yang memiliki nilai angka D atau E. 6. Biaya semester pendek dihitung per SKS sebesar biaya yang telah ditetapkan. 7. Nilai tertinggi pada mata kuliah yang diprogramkan pada semester pendek adalah B.
5
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
Pasal 1.5 Satuan Kredit Semester 1. Satuan kredit semester selanjutnya disingkat SKS adalah takaran terhadap penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri. 2. Satu SKS beban akademik dalam bentuk praktikum, Tugas akhir, Skripsi, Kuliah kerja lapangan plus (KKLP)/Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau kegiatan sejenis, setara dengan kerja akademik mahasiswa selama 3 (tiga) sampai 5 (lima) jam seminggu dalam satu semester. 3. Ketentuan dan pelaksanaan kuliah yang dilengkapi dengan praktikum diatu oleh program studi masing-masing. Pasal 1.6 Beban SKS 1. Beban SKS setiap program pendidikan ditentukan dalam kurikulum yang berlaku. Jika tidak ada ketentuan lain dalam kurikulum, maka beban SKS untuk setiap program pendidikan tercantum dalam ayat (2) s.d 4 pasal ini. 2. Program Diploma Tiga (DIII) adalah jenjang pendidikan program gelar yang menylenggarakan program studi dengan beban studi sebanyak 110 (seratus sepuluh) SKS dan sebanyak-benyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurangkurangnya 6 (enam) semester dan selamanya-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah pendidikan menengah. 3. Program
strata
satu
adalah
jenjang
pendidikan
program
gelar
yang
menyelenggarakan program studi dengan beban studi sebanyak 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang 6
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah. 4. Mata kuliah yang pernah diambil diperguruan tinggi/universitas lain dapat diakui menjadi bagian dari beban SKS tersebut jika disetujui oleh ketua atau pejabat yang yang ditunjuknya, setelah mendapat masukan dari pembantu Ketua Bidang Akademik. Pasal 1.7 Pengambilan Kuliah 1. Dalam merencenakan pengambilan kuliah pada program studinya, mahasiswa diharuskan mengambil semua mata kuliah wajib dan sejumlah mata kuliah pilihan sesuai dengan pasal 4.3 2. Mahasiswa diizinkan untuk mengambil mata kuliah melebihi jumlah keseluruhan yang diwajibkan, dan pelaksanaanya mengacu pada ketentuan dalam kurikulum program studinya. 3. Pada setiap semester, mahasiswa diwajibkan untuk mengambil mata kuliah sesuai urutannya dalam kurikulum, yaitu mendahulukan mata kuliah pada tahap dan tahun yang lebih rendah.
7
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Pasal 2.1 Penerimaan Mahasiswa Baru 1. Penerimaan Mahasiswa baru STMIK Ichsan Gorontalo dilaksanakan melalui ujian seleksi masuk yang ditentukan oleh STMIK Ichsan Gorontalo. 2. Yang dapat diterima sebagai calon mahasiswa baru adalah mereka yang memiliki ijazah sekolah Lanjutan Tingkat atas atau yang sederajat. 3. Mahasiswa baru pada STMIK Ichsan Gorontalo dapat berstatus: a. Mahasiswa pindahan, yaitu mahasiswa yang pindah dari Perguruan Tinggi lain. b. Mahasiswa lanjutan yaitu mahasiswa yang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, baik yang berasal dari dalam maupun luar Perguruan Tinggi. 4. Mahasiswa pindahan atau lanjutan mengajukan permohonan tertulis kepada ketua atau pejabat berwenang dengan melampirkan surat pindah (Bagi mahasiswa pindahan dari erguruan Tinggi lain) , Fotocopy STTB, NEM, Fotocopy ijazah dan Transkip. 5. Ketua membuat surat persetujuan/penolakan atas permohonan dari mahasiswa tersebut, jika telah mendapat surat persetujuan mahasiswa pindahan diwajibkan melaksanakan pembayaran biaya penyelenggaraan pendidikan. 6. Mahasiswa Pindahan atau Lanjutan membawa surat persetujuan kepada Ketua program Studi untuk mendapatkan berita acara konversi mata kuliah yang nantinya akan diserahkan kepada BAAK untuk melakukan penginputan nilai mata kuliah. 7. Biaya konversi ditentukan per SKS bagi mahasiswa pindahan ataupun lanjutan dari luar perguruan tinggi sedangkan mahasiswa pindahan atau lanjutan yang berasal dari dalam perguruan tinggi membayar biaya administrasi konversi, yang besarnya telah ditentukan oleh pengelola Perguruan Tinggi. 8. Mahasiswa yang tidak memiliki surat persetujuan,bukti pembayaran BPP dan berita acara konversi tidak akan diproses.
8
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
9. Mahasiswa tidak diperkenankan pindah program studi di STMIK Ichsan Gorontalo pada semester berjalan.
Pasal 2.2 Keabsahan sebagai Mahasiswa STMIK Ichsan 1. Mahasiswa STMIK Ichsan Gorontalo harus memenuhi semua persyaratan administratif yang ditentukan pengelole pendidikan STMIK Ichsan Gorontalo. 2. Mahasiswa yang tidak melengkapi persyaratan administratif yang ditentukan pengelola pendidikan, statusnya sebagai mahasiswa STMIK Ichsan Gorontalo tidak sah. 3. Mahasiswa yang memberikan keterangan palsu atau tidak benar dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku. 4. Mahasiswa tetap wajib menyerahkan semua oersyaratan pada waktunya walaupun pihak pengelola Pendidikan STMIK tidak menagih salah satu kelengkapan administrasitratif. 5. Peresmian mahasiswa baru STMIK Ichsan Gorontalo dilakukan dalam sidang terbuka STMIK Ichsan Gorontalo.
9
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
BAB III PENDAFTARAN ULANG
Pasal 3.1 Pendaftaran Ulang 1. Pada waktu yang ditentukan dalam kalender akademik,semua mahasiswa STMIK Ichsan Gorontalo 2. Mahasiswa dinyatakan telah mendaftar ulang apabila telah memiliki kartu Rencana Studi (KRS) yang telah disahkan untuk semester terkait.
Pasal 3.2 Persyaratan Pendaftaran Ulang Mahasiswa STMIK Ichsan Gorontalo baik diploma dan sarjana yang di izinkan melakukan pendaftaran ulang adalah mahasiswa yang terdaftar pada semester sebelumnya,dengan persyaratan: a. Memiliki kartu tanda mahasiswa (KTM) b. Menyerahkan
kuitansi
tamda
lunas
pembayaran
biaya
penyelenggaraan
pendidikanpada semester berjalan.
Pasal 3.3 Pendaftaran Ulang Yang Diwakilkan 1. Mahasiswa yang karena sustu hal tidak dapat melakukan pendaftaran ulang pada jadwal yang telah ditetapkan,dapat menguasakan pendaftaran ulangnya kepada orang lain dengan surat kuasa yang disertai kelengkapan administratif yang telah ditetapkan. 2. Kesalahan pengambilan mata kuliah karena dikuasakan kepada orang lain, menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan.
10
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
Pasal 3.4 Keterlambatan Melakukan Pendaftaran Ulang 1. Apabila mahasiswa belum memiliki KRS yang disahkan pada akhir periode pendaftaranulang sesuai dengan kalender akademik,maka mahasiswa dikenakan sanksi pergurangan beban SKS sebanyak 4 (empat) SKS. 2. Mahasiswa yang akan mengurus cuti akademik,maka membuat surat permohonan cuti akademik dan diserahkan kepada pejabat berwenang yang ditunjuk oleh ketua STMIK Ichsan Gorontalo,beserta fotocopy pembayaran BPP semester berjalan.
Pasal 3.5 Perubahan Rencana Studi 1. Mahasiswa diberi kesempatan untuk menambah,membatalkan atau mengganti mata kuliah dalam rencana studi yang tercantum dalam KRS,dengan batas maksimum beban SKS seperti pada pasal 4.3 atau pasal 4.4, sesusi dengan jadwal yang ditentukan pada Kalender Akadamik. 2. Pelaksanaan perubahan rencana studi tidak dapat diwakilkan. 3. Formulir PKRS (Perubahan Kartu Rencan Studi) yang disetujui penasehat akademik harus harus diserahkan kepada pengelola pendidikan pada jadwal yang telah ditetapkan.
Pasal 3.6 Keterlambatan Membayar Biaya Pendidikan 1. Mahasiswa yang belum dapat memenuhi biaya penyelenggaraan pendidikan pada saat jadwal pendaftaran ulang yang telah ditatapkan oleh STMIK Ichsan Gorontalo,tetapp wajib menyerahkan KRS yang ditandatangani oleh penaehat akademik pada jadwal tersebut dengan surat persetujuan dari pejabat yang terkait.
11
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
2. Mahasiswa yang termasuk pada ayat (1) pasal ini, diberi kesempatan untuk memenuhi kewajiban membayar biaya pendidikan sampai batas waktu perubahan kartu rencana studi 3. Mahasiswa yang belum membayar dan mengalami kesulitan untuk membayar biaya pendidikan wajib melapor kepada Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan untuk diupayakan bantuan biaya pendidikan sesuai aturan yang berlaku. 4. Mahasiswa yang belum membayar biaya pendidikan setelah jadwal perubahan rencana studi, diizinkan mendaftar ulang dengan beban 0 (nol) SKS dan tetap membayar biaya pendidikan yang besar dan waktu pembayarannya ditentukan oleh pejabat yang berwenang dibidang keuangan 5. Mahasiswa yang tidak melakukan pembayaran pada waktu yang ditetapkan sesuai ayat (4) pasal ini,dinyatakan tidak terdaftar pada semester berjalan. Pasal 3.7 Mahasiswa yang tidak Mendaftar 1. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang selama 1 (satu) semester (berstatus tidak mendaftar) kemudian akan melakukan pendaftaran ulang untuk semester berikutnya, harus mengajukan ermohonan tertulis untuk mendaftar ulang kepada pembantu ketua Bidang Akademik STMIK Ichsan Gorontalo. 2. Mahasiswayang tidak melakukan pendaftaran ulang selama 4 (empat) semester berturut-turut dinyatakan mengundurkan diri dari STMIK Ichsan Gorontalo. Pasal 3.8 Prasyarat Mengikuti Kegiatan Akademik Kegiatan akademik adalah semua kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh seorang mahasiswa untuk memenuhi syarat kelulusan dari suatu program pendidikan. Mahasiswa berhak untuk mengikuti kegiatan akademik setelah terdaftar dan memperoleh: a. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Rencana Studi (KRS) yang sah pada semester berjalan.
12
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
b. Tanda bukti pelunasan pembayaran biaya penyelenggaraan pendidikan pada semester berjalan yang dikeluarkan oleh pejabat bidang keuangan yang berwenang. Pasal 3.9 Perubahan Biaya Pendidikan 1. Setiap mahasiswa yang mengikuti pendidikan Diploma dan Sarjana pada STMIK Ichsan Gorontalo dikenakan biaya penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan biaya pertama kali masuk. 2. Mahasiswa pendidikan Diploma yang belum menyelesaikan studinya sampai pada semester ke-8 (delapan), maka pada semester ke-9 (sembilan) sampai dengan semester ke-10 (sepuluh) diwajibkan membayar biaya penyelenggaraan pendidikan mengikuti peningkatan biaya setiap tahunnya. 3. Mahasiswa pendidikan Sarjana yang belum menyelesaikan studinya sampai pada semester ke-10 (sepuluh), maka pada semester ke-11 (sebelas) sampai dengan semester ke-14 (empat belas) diwajibkan membayar biaya penyelenggaraan pendidikan mengikuti peningkatan biaya setiap tahunnya.
13
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
BAB IV LAYANAN AKADEMIK Pasal 4.1 Perkuliahan dan Ujian 1. Setiap mahasiswa STMIK Ichsan gorontalo yang memenuhi syarat akademik dan syrat
administratif
serta
berstatus
sebagai
mahasiswa
terdaftar,
berhak
mendapatkan pelayanan akademik secara penuh di STMIK Ichsan gorontalo, sesuai dengan norma, aturan dan ketentuan yang berlaku. 2. Mahasiswa terkait untuk melaksanakan kewajiban akademik dengan mengikuti semua norma, ketentuan, dan peraturan yang berlaku. 3. Mahasiswa STMIK Ichsan
gorontalo dengan status 0 (nol) SKS tidak berhak
mengikuti kegiatan perkuliahan, praktikum, dan ujian, namun masih diberi kesempatan untuk menggunakan fasilitas umum lainnya yang tersedia di STMIK Ichsan gorontalo, seperti: perpustakaan, kantin, dan fasilitas olahraga. 4. Mahasiswa STMIK Ichsan gorontalo yang berstatus tidak terdaftar tidak berhak mengikuti kegiatan perkuliahan, praktikum, dan ujian, serta tidak berhak menggunakan fasilitas umum lainnya yang hanya diperuntukkan bagi mahasiswa STMIK Ichsan gorontalo. 5. Jika mahasiswa yang terdaftar dengan beban 0 (nol) SKS atau berstatus tidak terdaftar melakukan kegiatan akademik pada semester berjalan, maka hasil kegiatan akademik tersebut tidak dapat diakui dan juga tidak dapat diperhitungkan untuk semester selanjutnya. Pasal 4.2 Kalender Akademik 1. Mahasiswa STMIK Ichsan gorontalo wajib mempelajari dan mematuhi jadwal dalam Kalender Akademik yang dikeluarkan oleh pembantu Ketua Bidang Akademik. 2. Kelalaian dalam memperhatikan Kalender Akademik oleh mahasiswa tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk mengubah jadwal kegiatan Akademik.
14
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
3. Pelaksanaan semua kegiatan Akademik oleh sivitas Akademik STMIK Ichsan gtorntalo,
baik bersifat kurikuler maupun non kurikuler, harus mengacu pada
Kalender Akademik STMIK Ichsan gorontalo. Pasal 4.3 Beban Kuliah per Semester
1. Beban normal perkuliahan setiap semester reguler untuk program pendidikan Diploma dan Sarjana dibatasi hingga 20 (dua puluh) SKS. 2. Beban normal perkuliahan Semester Pendek Program Diploma dan Sarjana adalah 12 (dua belas) SKS. Pasal 4.4 Beban Lebih untuk Percepatan Studi 1. Percepatan waktu studi dapat dilakukan oleh mahasiswa berprestasi dengan persetujuan penasehat akademik, melalui pengambilan beban SKS kuliah melebihi batas normal yang telah ditentukan untuk setiap semester. 2. Ketentuan beban SKS maksimal yang diizinkan bagi mahasiswa Program Diploma dan Sarjana adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa dengan nilai indeks prestasi semester (IPS) > 3.00 , dapat mengambil maksimal 21 (dua satu) s.d 24 (dua empat) SKS pada semester reguler. b. Mahasiswa dengan nilai indeks prestasi semester (IPS) > 2.00 , dan IPS <= 3.00 , dapat mengambil beban maksimal 18 (delapan belas) s.d 20 (dua puluh) SKS c. Mahasiswa dengan nilai indeks prestasi semester (IPS) > 1.00 , dan IPS <= 2.00 , dapat mengambil beban maksimal 15 (lima belas) s.d 17 (tujuh belas) SKS d. Mahasiswa dengan nilai indeks prestasi semester (IPS) <=1.00, dapat mengambil beban maksimal 12 (dua belas) s.d 14 (empat belas) SKS
15
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
Pasal 4.5 Bimbingan Akademik 1. Bimbingan akademik adalah kegiatan tatap muka antara penasehat akademik dengan mahasiswa dalam mengatur strategi pengambilan mata kuliah berdasarkan kurikulum yang berlaku dengan mempertimbangkan kemampuan dan prestasi akademik mahasiswa. 2. Penasehat akademik adalah staf pengajar pada STMIK Ichsan gorontalo yang ditunjuk oleh pembantu Ketua Bidang Akademik melalui ketua Program Studi dan berkewajiban untuk: a. Membberikan bimbingan kepada mahasiswa selama masa pendidikannya. b. Menumbuhkan kreativitas dan kebiasaan cara belajar yang efektif. c. Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi untuk menunjang keberhasilan studi mahasiswa. 3. Jadwal bimbingan yang tercantum pada Kalender Akademik harus ditaati oleh semua mahasiswa STMIK Ichsan gorontalo. Jika mahasiswa kesulitan, agar melapor kepada ketua Program Studi masing-masing. 4. Penasehat Akademik mempertimbangkan antara lain: a. Kurikulum Program studi dan prasyarat setiap mata kuliah b. Keterkaitan antara satu mata kuliah dengan mata kuliah lain. Meskipun tidak merupakan prasyarat. c. Kemampuan dan prestasi akademik mahasiswa 5. Setiap mahasiswa dapat mengambil sejumlah mata kuliah dengan beban SKS sesuai pasal 4.3 dan pasal 4.4 atas persetujuan Penasehat Akademik yang bersangkutan dan dituangkan dalam bentuk rencana studi setiap semester.
16
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
6. Mahasiswa wajib memperhatikan peringatan Penasehat Akademik mengenai masalah prestasi Akademik dan batas waktu studi pada setiap tahap pendidikan. Pasal 4.6 Pelaksanaan Ujian 1. Masa ujian pada setiap semester tertera pada Kalender Akademik STMIK Ichsan gorontalo. 2. Jadwal ujian secara rinci disusun dan diterbitkan oleh pengelola STMIK Ichsan gorontalo. 3. Kesalahan membaca jadwal atau tempat ujian tidak dapat digunakan sebagai alasan sah untuk meminta tambahan pelayanan akademik termasuk ujian khusus. Pasal 4.7 Peserta Ujian 1. Mahasiswa dinyatakan sah dan diperkenankan mengikuti ujian suatu mata kuliah tertentu apabila: a.
Membawa Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan kartu ujian
b.
Terdaftar dalam mata kuliah yang diujikan
c.
Tidak dikenakan sanksi akademik
d.
Memenuhi persyaratan untuk menempuh ujian tersebut.
2. Selama ujian dilaksanakan, peserta ujian berkewajiban : a.
Menaati semua peraturan dan ketentuan ujian yang berlaku.
b.
Menaati semua petunjuk tekhnis tentang penyelenggaraan ujian yang diberikan oleh pengawas ujian kepadanya.
c.
Meminta persetujuan pengawas terlebih dahulu, sebelum meninggalkan tempat duduk atau ruang ujian.
17
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
d.
Menyerahkan lembar jawaban ujian kepada pengawas yang bertugas sebelum meninggalkan ruang ujian.
3. Selama ujian berlangsung, peserta ujian tidak dibenarkan untuk: a.
Berperilaku yang mengganggu tata tertib penyelenggaraan ujian.
b.
Berkomunikasi dalam bentuk apapun dengan sesama peserta ujian lain maupaun dengan orang lain diluar ruangan ujian
c.
Bekerja sama, berusaha bekkerja sama, atau mendukung kerja sama dengan peserta ujian lain dalam menyelesaikan ujian.
d.
Menyalin atau berusaha menyalin jawaban ujian peserta lain, atau memberi kesempatan kepada peserta lain untuk menyalin jawaban ujiannya.
e.
Menggunakan catatan, buku, dan atau sumber informasi lainnya selama ujian berlangsung.
4. Hasil ujian yang dibuat oleh seseorang yang bukan peserta ujian yang sah, dinyatakan tidak berlaku. 5. Kehadiran mahasiswa dalam mengikuti setiap perkuliahan dan praktikum merupakan prasyarat bagi dapat tidaknya mahasiswa mengikuti ujian. 6. Mahasiswa hanya dapat diperkenankan mengikuti ujian apabila kehadirannya minimal 80%. 7. Mahasiswa yang kehadirannya dibawah dari 80% dapat diperkenankan mengikuti ujian atas izin dosen bersangkutan, ketua program studi atau Pembantu Ketua Bidang Akademik. 8. Mahasiswa yang melanggar ketentuan pada ayat (1), ayat (2), dan atau ayat (3) pasal ini, dapat dikenakan sanksi setinggi-tingginya nilai E untuk mata kuliah yang diujikan, atau hukuman yang lebih berat sesuai pasal 8.2 yang ditetapkan Bidang Akademik, jika terdapat unsur kesengajaan dan perencanaan dalam pelanggaran tersebut. 9. Pengecualian terhadap ketentuan pada ayat (1), ayat (2), dan atau ayat (3) pasal ini hanya dapat diberikan oleh staf pengajar yang bertanggung jawab. 18
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
Pasal 4.8 Pengawas Ujian 1. Pengawas ujian adalah seorang yang ditugaskan untuk melaksanakan pengawasan ujian disuatu ruangan ujian, dan mempunyai wewenang untuk: a. Memeriksa keabsahan peserta ujian seperti tercantum pada pasal 4.6 b. Mengatur dan mnentukan tempat duduk setiap peserta ujian. c. Menetapkan benda-benda atau barang yang dapat dibawa oleh pesrta ujian ketempat duduk. d. Menolak kehadiran seseorang yang tidak bertugas sebagai pengawas atau yang tidak berkepentingan sebagai peserta ujian, dalam ruang ujian. 2. Pengawas ujian mempunyai kewajiban untuk melaporkan tindak kecurangan peserta ujian dalam Berita Acara Pelaksanaan Ujian. 3. Penolakan kesertaan yang dimaksud dalam ayat (1d) pasal ini dilakukan oleh pengawas, dengan menginstrusikan kepada yang bersangkutan untuk meninggalkan ruang ujian dan mengisi Berita Acara Pelaksanaan Ujian.
19
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
BAB V PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DAN PENYELESAIAN TAHAP PENDIDIKAN
Pasal 5.1 Evaluasi Perkuliahan 1. Evaluasi hasil belajar mahasiswa harus dilakukan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu semester, yaitu satu kali pada saat semester sedang berjalan dan satu kali pada akhir semester. 2. Jenis dan cara evaluasi (ujian, kuis, atau cara lainnya) disesuaikan dengan sifat bidang ilmu dan karakteristik setiap mata kuliah. 3. Jika digunakan lebih dari satu jenis evaluasi, maka bobot tiap jenis evaluasi harus diwujudakan secara keseluruhan dalam bentuk data pembobotan evaluasi yang mencerminkan ciri-ciri mata kuliah termaksud. 4. Keseluruhan pembobotan hasil evaluasi direkapitulasi menjadi satu nilai akhir bagi seorang mahasiswa dalam mengikuti satu mata kuliah tertentu. 5. Milai akhir bagi seorang mahasiswa ditetapkan berdasarkan rumusan 10% kehadiran + 20% tugas + 30% UTS + 40% UAS,bila kehadiran tidak dihitung maka rumusan 20% Tugas + 30% UTS + 50% UAS, dan bila kehadiran dan tugas tidak dihitung maka rumusan 40% UTS dan 60% UAS. 6. Nilai Akhir dari setiap mata kuliah yang diberikan dinyatakan dengan angka yang kemudian dikonversikan kehuruf, dengan ketentuan 80 < NA < 100 niali huruf A,68 < NA < nilai huruf B, 56 < NA < nilai huruf C, 45 < NA < 55 nilai huruf D dan O < NA < 44 nilai huruf E.
Pasal 5.2 Penilaian Prestasi Mahasiswa 1. Penilaian prestasi akademik mahasiswa untuk satu mata kuliah dilakukan setiap mahasiswa yang terdaftar dan mendaftarkan mata kuliah tersebut secara sah di Pengelola STMIK Ichsan Gorontalo. 20
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
2. Penilaian prestasi akademik mahasiswa dilakukan melalui evaluasi dengan menganut prnsip keadilan,relevansi dan akuntabilitas. 3. Atas dasar evaluasi keseluruhan tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini, maka dosen mata kuliah harus menentukan nilai akhir keberhasilan mahasiswa dalam bentuk huruf dan angka. 4. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, E dan T yang masingmasing bernilai 4, 3, 2, 1, dan untuk nilai E, T diberi nilai bobot 0. 5. Apabila mata kuliah sudah diprogramkan berarti nilai E sudah menjadi nilai modal. 6. Nilai kosong hanya berlaju untuk mata kuliah yang dibatalkan/tidak diprogramkan. 7. Penilaian hasil belajar mahasiswa ini diisi dalam lembaran berita acara ujian (BAU) yang memjadi dokumen dasar penginputan data nilai dari dosen matakuliah kepada bagian akademik STMIK Ichsan Gorontalo.
Pasal 5.3 Nilai Yang Bermasalah 1. Mahasiswa yang mendapat nilai T (tunda) disebabkan mahasiswa tersebut tidak mengikuti salah satu pelaksanaan evaluasi perkuliahan. 2. Nilai ujian dari setiap mata kuliah yang telah diujikan pada setiap semester diserahkan satu rangkap kepada masing-masing ketua Program studi dan dan aslinya diserahkan kepada Bagian Akademik selambatlambatnya satu minggu setelah dari ujian tersebut dilaksanakan. 3. Bagi mahasiswa yang mendapat nilai T diberi kesempatan untuk memperbaiki nilai pada dosen mata kuliah selambat-lambatnya 2 (minggu) setelah nilai dimasukan pada bagian Akademik STMIK Ichsan Gorontalo.Dan jika sampai batas waktu ditentukan tidak ada perbaikan maka nilai T akan berubah menjadi nilai E 4. Dosen diharapkan melapor kepada bagian akademik jika
ada perbaikan nilai
mahasiswa terhadap mata kuliah yang diajarkan pada semester berjalan. 5. Perubahan nilai mahasiswa dilaksnakan pada semester berjalan, jika sudah memasuki semester berikutnya maka tidak ada perubahan nilai untuk semester sebelumnya. 21
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
6. Mahasiswa yang belum dinyatakan lulus untuk mata kuliah hingga melewati batas waktu tersebut harus mendaftarkan kembali mata kuliah tersebut pada semester berikutnya.jika hal itu terjadi bukan karena kesalahan mahasiswa,maka penanganan kasus ini akan dilakukan secara khusus sesuai norma yang berlaku.
Pasal 5.4 Indeks Prestasi, dan Indeks Prestasi Kumulatif 1. Indeks Prestasi (IP) Merupakan prestasi akademik mahasiswa yang dicapai dalam kurun waktu satu semester dari perolehan mata kuliah yang diprogramkan pada semester berjalan, jika ada mata kuliah yang diulang, nilai yang diperhitungkan adalah nilai terakhir mata kuliah tersebut saja, tanpa memperhitungkan nilai mata kuliah tersebut pada pengambilan sebelumnya. 2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan prestasi akademik mahasiswa yang dicapai dalam kurun waktu tertentu atas dasar perhitungan semua nilai mata kuliah yang pernah diambil, termasuk nilai suatu mata kuliah yang diambil kembali atau digantikan oleh mata kuliah lain pada semester-semester berikutnya. 3. Dalam perhitunga IPK jika ada mata kuliah yang diulang kemudian setelah dievaluasi nilainya lebih rendah dari nilai sebelumnya, maka yang menjadi dasar Perhitungan Indeks Prestasi Kumulatif dengan mengambil nilai yang tertinggi pada 2 (dua) nilai mata kuliah tersebut. 4. IPK digunakan sebagai kriteria dalam pemberian Sanksi Akademik dan evaluasi pada akhir program.
Pasal 5.5 Derajat Keberhasilan 1. Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi (IP) 2. Indeks prestasi terdiri dari indeks prestasi semester (IPS) yang menunjukan tingkat keberhasilan seorang mahasiswa dalam satu semester dan indeks prestasi komulatif (IPK) yang menyatakan tingkat keberhasilan seorang mahasiswa dalam semua semester yang di tempuh. 22
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
3. Hasil konversi tersebut kemudian dikalikan dengan bobot kredit setiap mata kuliah yang diikuti dengan rumus sebagai berikut IP= N.K K =Total satuan kredit semester (SKS) NK= Total nilai angka dikali dengan nilai SKS mata kuliah 4. Indeks prestasi semester digunakan sebagai dasar dalam menghitung beban studi mahasiswa pada semester yang akan datang.
Pasal 5.6 Penyelesaian Program Diploma dan Sarjana Untuk menyelesaikan pendidikan Diploma dan Sarjana, setiap mahasiswa dapat dinyatakan lulus jika: a. Telah mengambill semua mata kuliah yang disyaratkan oleh kurikulum program Diploma dan Sarjana dan dinyatakan lulus yaitu tanpa nilai D , E atau T dan IP >=2.75 b. Telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan program studi seperti penyelesaian Tugas akhir yang disetujui pembimbing, kerja praktek, dan tugastugas lainnya. c. Telah dilaporkan kelulusannya oleh program studi secara resmi dan tertulis pada pengelola pendidikan STMIK Ichsan Gorontalo.
Pasal 5.7 Predikat Kelulusan 1. Jenis predikat kelulusan yang diberikan, batasan IPK dan atau kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan masing-masing predikat kelulusan Program Diploma dan Sarjana ditentukan melalui keputusan Senat Akademik STMIK Ichsan Gorontalo. 2. Seorang mahasiswa dinyatakan lulus dari program Strata Satu (S1), Diploma tiga (D111) atau Diploma satu (D1) apabila telah memiliki IPK > 2.75 tanpa nila E atau T. 23
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
3. Yudisium untuk menentukan predikat kelulusan diberikan oleh Ketu STMIK Ichsan gorontalo berdasarkan ketentuan pada ayat (1) pasal ini. 4. Mahasiswa yang telah dijudisium dinyatakan dalam sidang LULUS akan diberikan transkrip Akademik dan Tanda Lulus/Ijazah, dan jika penyelesaian tanda lulus tersebut belum dapat dilaksanakan karena menunggu penyelesaiannya, maka diberikan surat tanda lulus sementara. 5. Ijazah yang telah disahkan oleh pembantu Ketua Bidang Akademik dan Ketua STMIK Ichsan dapat diambil oleh yang bersangkutan setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut: menyerahkan copy tanda lulus sementara, dan menyerahkan bukti bebas pustaka (wajib menyumbang satu buah buku untuk perpustakaan STMIK Ichsan gorontalo).
Pasal 5.8 Surat Keterangan Selesai Program Pendidikan Diploma dan Sarjana 1. Untuk keperluan administratif pendidikan, maka kepada mahasiswa yang memenuhi segala ketentuan dan persyaratan Akademik penyelesaian program pendidikan diberikan surat keterangan selesai tahap pendidikan termaksud. 2. Dengan terbitnya surat keterangan tersebut, maka mahasiswa yang bersangkutan sudah tidak diperkenankan lagi untuk mengambil mata kuliah atau perbaikan perolehan nilai.
Pasal 5.9 Kegiatan Penelitian KKLP dan PKL 1. Mahasiswa yang terdaftar pada STMIK Ichsan Gorontalo dalam menyelesaikan studinya diwajibkan mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan untuk jenjeng pendidikan Diploma serta Kuliah Kerja Lapangan Plus untuk jenjang pendidikan sarjana. 2. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan untuk Diploma dan Sarjana 1 (satu) bulan.
24
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
3. Tempat pelaksanaan kegiatan yang dimaksud di dalam kota dan diluar kota Gorontalo. 4. Persyaratan untuk mengikuti kegiatan yang dimaksud untuk jenjang pendidikan Diploma tiga (DIII) sudah melulusi mata kuliah dengan beban sebanyak 100 (seratus) SKS dan jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) sebanyak 130 SKS. 5. Biaya pelaksanaan kegiatn yang ditanggung oleh lembaga STMIK Ichsan Gorontalo yang berasal dari biaya administrasi Mahasiswa STMIK Ichsan Gorontalo yang memprogramkan mata kuliah tersebut. 6. Mahasiswa diwajibkan membuat lapaoran hasil kegiatan yang dimaksud dan memasukkannya kepada Lembaga Pendidikan, Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Selambat-lambatnya 1 minggu setelah kegiatan selesai. 7. Waktu pelaksanaan kegiatan akademik berupa Praktek Kerja Lapangan atau Kulia Kerja Lapangan Plus, ditentukan brdasarkan kalender akdemik STMIK Ichsan Gorontalo.
Pasal 5.10 Seminar Proposal Penelitian 1. Seminar proposal penelitian ini dilaksankan bagi mahasiswa yang mengikuti jenjang pendidikan Diploma Tiga (DIII) dan Pendidikan Sarjana. 2. Mahasiswa yang memprogramkan proposal penelitian telah memprogramkan mata kuliah metode penelitian pada pendidikan yang dimaksud, dengan syarat kelulusan minimal B. 3. Kegiatan seminar proposal penelitian dilaksanakan sebelum mahasiswa mengikuti ujian tugas akhir untuk pendidikan Diploma atau ujian Skripsi untuk pendidikan sarjana. 4. Persyaratan
mengikuti
seminar
proposal
mahasiswa
harus
melengkapi
administratif yang telah ditentukan oleh ketua Program Studi. 5. Seminar proposal penelitian dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan awal penelitian mahasiswa sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar 25
yang akan
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
dipresentasekan kepada para penguji yang telah ditunjukkan oleh Pembantu Ketu Bidang Akademik. 6. Penguji dalam seminar proposal penelitian mempunyai hak untuk tidak menerima atau menolak judul proposal penelitian yang ditunjukkan oleh mahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut: a. Judul proposal penelitian yang diajukan pernah diajukan oleh mahasiswa sebelumnya
pada
STMIK
Ichsan
Gorontalo
atau
mahasiswa
pada
universitas/perguruan Tinggi lain. b. Penelitian yang diajukan sudah pernah dilaksanakan dan diseminarkan dan hasil penelitian tersebut masih digunakan pada instansi/Lembaga negeri atau swasta c. Mahasiswa tersebut termasuk dalam ayat (2) pasal ini.
Pasal 5.11 Kartu Hasil Studi dan Transkrip Nilai dan Ijazah 1. Kartu hasil studi adalah laporan lengkap keseluruhan nilai semester yang diprogram oleh mahasiswa pada semester berjalan yang menghasilkan nilai indeks prestasi (IP). 2. Penerimaan Kartu Hasil Studi ditentukan waktunya oleh bagian Akademik STMIK Ichsan Gorontalo. 3. Bagi mahasiswa yang lembar kartu studi hilang atau tercecer, diharapkan mengubungi bagian Akademik STMIK Ichsan Gorontalo agar dicetak kembali dan mahasiswa membayar biaya administrasi yang telah ditentukan. 4. Transkrip nilai adalah rekapan lengkap jumlah kredit dan nilai terakhir seluruh mata kuliah yang di syratkan kurikulum masing-masing program studi yang diperoleh seorang mahasiswa selama kuliah di STMIK Ichsan Gorontalo pada setiap jenjang pendidikan sesuai jumlah beban SKS yang disyaratkan pada pasal 1.7 5. Mahasiswa yang akan menempuh ujian tugas akhir untuk pendidikan Diploma dan ujian skripsi untuk pendidikan Sarjana diharapkan mengambil transkip nilai semester pada bagian Akademik
26
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
6. Transkrip akademik dan ijazah Diploma atau sarjan diberikan kepada mahasiswa yang telah memenuhi segala ketentuan persyaratan akademik dan administrasi akademik penyelesaian pendidikan program Diploma atau Sarjana.
BAB VI WAKTU STUDI
Pasal 6.1 Waktu Studi Program Diploma Waktu studi normal untuk pendidikan Diploma yakni 3 (tiga) tahun, yang dibagi dalam 6 (enam) semester, paling lama 5 (tahun),yang dibagi 10 (sepuluh) semester dan Diploma Satu (D1) yakni 1 (satu) tahun, yang dibagi dalam 2 (dua) semester, paling lama yakni 2 (dua) tahun, yang dibagi dalam 4 (empat) semester.
Pasal 6.2 Waktu Studi Program Sarjana Waktu studi normal untuk pendidikan Sarjana yakni 4 (empat) tahun, yang dibagi dalam 8 (delapan) semester, paling lama 7 (tujuh) tahun, yanng dibagi dalam 14 (empat belas)semester. Perpanjangan Studi Hanya mahasiswa yang mempunyai alasan kuat dan memenuhi syarat tertentu saja yang diizinkan memperoleh perpanjangan waktu studi.
Pasal 6.3 Perpanjangan Waktu Studi Diploma 1. Mahasiswa program Diploma yang karena suatu halangan terpaksa tidak dapat menyelesaikan suatu tahap pendidikan pada waktu studi normal yang telah ditetapkan pada pasal 6.1,dan menunjukkan prestasi Akademik yang sangat rendah akan mendapat peringatan dari Pembantu Ketua Bidang. 27
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
2. Mereka yang termasuk dalam ayat (1) pasal ini harus mengajukan permohonan tertulis untuk memperoleh perpanjangan waktu studi kepada Pembantu Bidang Akademik, dengan menyertakan bukti-bukti halangan yang dimaksud. 3. Mereka yang dari segi waktu tidak memungkinkan untuk dapat menyelesaikan studinya seperti yang di tentukan ayat (4) pasal ini, disarankan mengundurkan diri, walaupun masa studinya belum habis. 4. Perpanjangan waktu studi bagi yang diizinkan/memenuhi syarat, tidak akan mengakibatkan keseluruhan masa studi melebihi batas maksimal 8 (delapan) semester atau 4 (empat) tahun.
Pasal 6.4 Perpnjangan Waktu Studi Sarjana 1. Mahasiswa program sarjana yang karena suatu halangan terpaksa tidak dapat menyelesaikan suatu tahap pendidikan pada waktu studi normal yang telah ditetapkan pada pasal 6.2, dan menunjukkan prestasi akademik yang sangat rendah akan mendapat peringatan dari Pembantu Ketua Akademik. 2. Mereka yang termasuk dalam ayat (1) pasal ini harus mengajukan permohonan tertulis untuk memperoleh perpanjangan waktu studi kepada Pembantu Ketua Akademik, dengan menyetakan bukti-bukti halangan yang dimaksud. 3. Mereka yang dari segi waktu tidak memungkinkan untuk dapat menyelesaikan studinya seperti yang ditentukan ayat (4) pasal ini, disarankan mengundurkan diri, walaupun masa studinya belum habis. 4. Perpanjangan waktu studi bagi yang diizinkan/memenuhi syarat, tidak akan mengakibatkan keseluruhan masa studi melebihi batas maksimal 12 (dua belas) semester atau 6 (enam) tahun.
Pasal 6.5 Pengunduran Diri 1. Dengan kesadaran sendiri, seorang mahasiswa diizinkan untuk mengajukan pengunduran diri sebagai mahasiswa STMIK Ichsan Gorontalo. 28
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
2. Surat pengajuan pengunduran diri disampaikan kepada Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Ichsan Gorontalo untuk diterbitkan surat keputusan pengunduran diri. Pasal 6.6 Pejabat yang Berhak Memutuskan Status Mahasiswa Pejabat yang berhak memutuskan diizinkan atau tidaknya seorang mahasiswa untuk melanjutkan studi di STMIK Ichsan Gorontalo adalah ketua atau pejabat yang diberi wewenang olehnya.
BAB VII MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI
Pasal 7.1 Mahasiswa Pindah Program Studi Pada dasarnya STMIK Ichsan Gorontalo tidak memperkenankan seorang mahasiswa yang telah terdaftar pada satu program studi untuk pindah keprogram studi lainnya pada jenjang pendidikan yang sama, kecuali bagi mahasiswa yang sudah melulusi jenjang pendidikan dan ingin melanjutkan kejenjang penndidikan yang lebih tinggi di STMIK Ichsan Gorontalo.
BAB VIII KECURANGAN AKADEMIK DAN SANKSI Lulusan STMIK Ichsan Gorontalo yang berakhlak mulia hanya dapat dicapai melalui pendidikan yang mengikuti norma-norma akademik yang luhur. Dengan demikian, tindakan yang bertentangan dengan norma Akademik merupakan pelanggaran yang patut dan harus dihindari.
29
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
Pasal 8.1 Kecurangan Akademik Mahasiswa STMIK Ichsan Gorontalo dilarang melakukan perbuatan sebagai berikut: a. Melakukan kecurangan pada waktu ujian, dengan cara menggunakan atau mencoba menggunakan informasi, bahan-bahan, atau alat bantu studi lainnya pada saat ujian, kecuali atas izin instruktur atau dosen yang berkepentingan. b. Mengganti, mengubah, atau memalsukan nilai, transkip akademik, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), tugas-tugas perkuliahan, laporan, surat-surat keterangan, maupun tanda tangan dalam lingkup kegiatan akademik, serta atribut-atribut lain yang digunakan untuk kehidupan kampus. c. Menyediakan saran atau prasarana yang dapat menyebabkan terjadinya kecurangan akademik. d. Menggunakan kata-kata atau karya orang lain sebagai kata-kata atau karya sendiri dalam suatu kegiatan akademik tanpa menyebutkan acuan yang dipakai. e. Mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan membujuk, memberi hadiah, atau mengancam, dengan tujuan memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan ujian, laporan praktikum, tugas akhir, skripsi dan sebagainya. f. Menggantikan kependudukan atau melakukan kegiatan untuk kepentingan orang lain dalam kegiatan akademik, seperti kuliah, ujian, praktikum, atau menyelesaikan tugas akademik lainnya, baik atas permintaan oarang lain maupan kehendak sendiri. g. Menyuruh orang lain baik sivitas akademika STMIK Ichsan Gorontalo maupun diluar, untuk menggantikan kedudukan atau melakukan tugas-tugas akademik, baik untuk kepentingan sendiri maupau orang lain.
30
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
h. Berkata-kata tidak baik kepada orang lain, menghina orang lain dalam lingkungan STMIK Ichsan Gorontalo, sehingga menyebabkan kerusuhan dalam kampus. Pasal 8.2 SANKSI 1. Perilaku perbuatan tersebut pada pasal 8.1 dapat dikenakan sanksi berdasarkan tingkat pelanggaran yang telah dilakukan, yakni berupa: a. Peringatan lisan atau tertulis b. Skorsing atau tidak diperkenankan untuk mendapatkan pelayanan akademik selama kurun waktu tertentu. c. Status kemahasiswaan dicabut secara pemanen. 2. Pelaksanaan sanksi akademik tersebut pada ayat (1) pasal ini tidak akan mengubah batas waktu studi yang telah ditetapkan. 3. Semua hasil yang diperoleh dengan melakukan kecurangan akademik yang tidak berlaku. 4. Sanksi akademik diberikan oleh ketua STMIK Ichsan Gorontalo setelah mendapat rekomendasi dari pembantu ketua/program studi terkait, atau dari komisi/satuan tugas yang dibentuk dan diberi wewenang oleh Ketua STMIK Ichsan Gorontalo.
BAB IX LAIN-LAIN
Pasal 9.1 Kartu Tanda Mahasiswa Hilang 1. Jika KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) hilang, mahasiswa STMIK Ichsan Gorontalo wajib memiliki Surat Keterangan KTM Hilang yang dikeluarkan Pengelola STMIK Ichsan Gorontalo.
31
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
2. Kelalaian untuk mengganti KTM tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak memenuhi syarat-syarat administratif dalam mendapatkan pelayanan akademik. 3. Prosedur pengajuan permohonan surat keterangan pengganti KTM yang hilang adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan pemrosesan KTM Hilang yang disahkan ketua program studi. b. Mahasiswa tersebut mengisi formulir yang disediakan pengelolah STMIK Ichsan Gorontalo, dengan melampirkan: -
Fotocopy tanda lunas pembayaran biaya penyelenggaraan pendidikan.
-
Dua Pas foto baru dan berwarna 2x3 cm
-
Tanda bukti pembayaran biaya surat keterangan pengganti KTM dan dikenakan sanksi denda sesuai aturan yang berlaku.
c. Berdasarkan keabsahan permohonan tersebut, pengelola pendidikan menerbit surat keterangan pengganti KTM.
Pasal 9.2 Ijazah Hilang Prosedur pembuatan surat keterangan sebagai pengganti ijazah yang hilang adalah sebagai berikut:
a. Lulusan STMIK Ichsan Gorontalo yang kehilangan ijazah melapor kepada kepolisian untuk mendapatkan surat keterangan kehilangan ijazah. b. Lulusan tersebut dapat mengajukan permohonan kepada Ketua STMIK Ichsan Gorontalo dengan tembusan pembantu ketua bidang akademik untuk memperoleh
surat
keterangan
pengganti
ijazah
yang
hilang,
dengan
melampirkan fotocopy surat keterangan kehilangan ijazah dari kepolisian c. Pembantu ketua akademik, atas nama Ketua STMIK Ichsan Gorontalo akan menerbitkan surat keputusan yang berisi pernyataan bahwa lulusan tersebut benar-benar lulusan STMIK Ichsan Gorontalo dan menugaskan kepada ketua
32
SK. MENDIKNAS RI NO. 86/D/O/2000 Jln. Raden Saleh No. 17 kota Gorontalo, homepage: www.stmik-ac.id email:
[email protected]
program studi yang bersangkutan untuk menerbitkan surat keterangan pengganti ijazah. d. Ketua program studi yang bersangkutan menerbitkan surat keterangan yang di maksud pada ayat (1.c) dalam pasal ini.
BAB X PENUTUP 1. Buku peraturan akademik yang diterbitkan pada tahun 2007, merupakan hasil perbaikan dari buku peraturan akademik yang diterbitkan pada tahun 2006. 2. Kesalahan yang terjadi dalam buku peraturan akademik baru yang disetujui dan disahkan oleh pengelola STMIK Ichsan Gorontalo. 3. Norma dan eraturan akademik yang belum tercantum dalam buku peraturan Akademik ini akan diatur secara terpisa,dan akan digabungkan dalam buku ini pada penerbitan berikutnya. 4. Senat Akademik adalah badan tertinggi di STIMIK Ichsan Gorontalo.jika senat akademik dikemudian hari menentukan norma,kebijakan,atau ketentuan dalam bentuk lainnya yang isinya bertentangan ketentuan senat Akademik STMIK Ichsan Gorontalo tersebut tidk berlaku lagi. 5. Dalam hal senat Akademik belum mengeluarkan aturan mengenai hal-hal yang menjadi wewenangnya,maka akan digunakan aturan
sebelumnya atau aturan
sementara yang dikeluarkan oleh pimpinan STMIK Ichsan Gorontalo atau pejabat lainnya yang berwenang.
33