LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
5
3
2 Pertumbuhan Strategis
1 Kinerja Keuangan Prima Significant Financial Performance
a. Laba Bersih meningkat 129%, EBITDA meningkat 52%, Pendapatan meningkat 5% b. Perseroan berada dalam kondisi keuangan yang sangat sehat serta memperoleh kepercayaan dan dukungan dari lembaga keuangan yang terkemuka baik lokal maupun asing. a. Net Profit increased 129%, EBITDA increased 52%, Revenue increased 5% b. The Company is in a very healthy financial position, and has earned the trust and support from both local and foreign reputable financial institutions.
Strategic Growth
Perseroan mengembangkan armada seiring penambahan kontrak-kontrak baru, yaitu: • MT Duta Bangsa (5.953 DWT) • MT Puteri Bangsa (48.528 DWT) • MT Jelita Bangsa (96.687 DWT) Sepanjang tahun 2009, Perseroan telah memperoleh kontrak baru senilai hampir Rp 1,7 triliun. The Company has expanded its fleet inline with the addition of new contracts, namely: • MT Duta Bangsa (5,953 DWT) • MT Puteri Bangsa (48,528 DWT) • MT Jelita Bangsa (96,687 DWT) Throughout 2009, the Company has secured new contracts with a total value of approaching IDR 1.7 trillion.
Penyedia Jasa FSO Indonesia Terkemuka Indonesia’s Leading FSO Provider
Perseroan memenangkan tender kontrak dari CNOOC SES Ltd untuk jangka waktu 7 tahun 8 bulan sehingga jumlah FSO Perseroan yang beroperasi di perairan Indonesia menjadi 5 unit. Dengan ini, Perseroan mempertahankan posisinya sebagai penyedia jasa FSO yang terkemuka di Indonesia. The Company has secured the CNOOC SES Ltd contract for a period of 7 years and 8 months, so that the Company’s FSO operating in Indonesian waters become 5 units. Thereby, the Company has maintained its position as Indonesia’s foremost FSO services provider in Indonesia.
4 Kinerja Pemasaran Prima Excellent Marketing
Perseroan mampu menjaga hubungan jangka panjang dengan mitra yang ada, antara lain Medco E&P, Pertamina, dan Berau Coal, dan memperluas basis pelanggan melalui kerjasama dengan mitra-mitra baru yang terkemuka, antara lain CNOOC SES Ltd. The Company is able to maintain its longterm relationships with existing counterparts, such as Medco E&P, Pertamina, and Berau Coal, and simultaneously diversify its client base through the addition of new counterparts, including among others CNOOC SES Ltd.
5 Perusahaan yang Fokus dan HAndal A Focused and Reliable Company
Dengan awak kapal yang handal dan track record manajemen yang teruji, Perseroan mampu meraih peluang yang ada melalui investasi yang seksama, sehingga unggul dalam persaingan dan memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan. With its reliable crew and proven track of the management, the Company was able to secure significant opportunities with prudent investments, to excel in competition and create added value for the stakeholders.
[Ikhtisar Kinerja TRAM tahun 2009] [TRAM’s Performance Highlights in 2009]
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Daftar Isi Contents
n Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 4 n Ikhtisar Saham | Shares Highlights 5 n Sambutan Dewan Komisaris | Foreword by the Board of Commissioners 6 n Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile 10
Setelah berhasil menawarkan saham ke masyarakat pada tahun 2008, PT Trada Maritime (TRAM) mencatat sukses operasional dan finansial pada tahun 2009. Posisinya kian diperhitungkan di antara perusahan-perusahaan pelayaran di Indonesia. Pencapaian ini terjadi di tengah tengah Krisis Ekonomi Global yang berdampak signifikan terhadap industri perkapalan dunia. Menurut Bank Dunia, ekonomi dunia di 2009 merupakan titik nadir dari resesi sepanjang beberapa dekade terakhir.
Beyond the initial public offering (IPO) in 2008, PT Trada Maritime Tbk (TRAM) has recorded operational and financial success in 2009. It is now even stronger positioned in Indonesia’s energy marine transportation market. This achievement was reached amidst the Global Economic Crisis that has severely impacted the world shipping industry. The World Bank defined the 2009’s economic crisis as the lowest point of a long recession in a few decades.
n Laporan Direksi | Report of the Board of Directors 12 n Profil Direksi | Board of Directors’ Profile 16 n Peristiwa Penting 2009 | Important Events of 2009 18 n Profil Perseroan | Company Profile 20
n n n n n n n n n
Riwayat Singkat | Brief History 21 Tonggak Sejarah | Milestones 22 Armada Perseroan | The Company’s Fleet 24 Visi, Misi, & Nilai-nilai Perseroan | Vision, Mission, & Corporate Values 26 Struktur Organisasi | Organizational Structure 28 Sumber Daya Manusia | Human Resources 30 Pencatatan Saham Perseroan | Listing of the Company’s Shares 32 Konversi Waran | Warrant Exercise 33 Kelompok Usaha & Daftar Anak Perseroan | Group of Companies & Subsidiaries 34
n Analisis & Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis 36 n Laporan Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance Report 50 n Akses Informasi, Data Korporasi, & Alamat Penting | Access to information, Corporate Data & Important Addresses 59 n Laporan Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Report 61 n Tanggung Jawab Pelaporan | Responsibility of Reporting 128 n Istilah Penting | Glossary 129
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Sumber | Source: IMF
TRAM menanggapi perkembangan ini dengan sikap hati-hati dalam manajemen investasi, namun tetap mencanangkan pertumbuhan di pasar domestik dengan memanfaatkan peluang dari penerapan azas cabotage, baik dalam transportasi minyak mentah dan produk-produk minyak bersih maupun batubara.
TRAM responded towards these developments with prudent investment approach, while pursuing further growth in Indonesia by unleashing the benefits of the cabotage principle implementation in transport of crude oil & clean petroleum products and coal.
Berkembang di Tengah Krisis Global. Tantangan dan Peluang. TRAM mampu mengimbanginya.
Growing in a Global Crisis. Challenges and Opportunities. TRAM was able to overcome the odds.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
ikhtisar keuangan financial highlights
ikhtisar saham shares highlights
Ikhtisar Keuangan
Pendapatan Bersih (Rp Juta) Net Revenue (Million IDR) 334,273 317,112
Financial Highlights
Perseroan melaksanakan penawaran saham perdana pada tahun 2008, diikuti pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2009, perkembangan saham Perseroan adalah sebagai berikut:
129,269
2009
2008
2007
Hasil Operasi | Operational Results
2006
2005
Juta Rupiah | Million IDR
Pendapatan Bersih | Net Revenue
334,273
317,112
219,659
181,336
129,269
Laba Kotor | Gross Profit
144,980
96,861
78,703
48,549
48,907
107,874
66,471
64,505
32,553
37,441
134,696
41,585
42,215
40,605
28,276
Laba Usaha | Income from Operations Laba Sebelum Pajak Penghasilan | Profit Before Income Tax
2005
2006
2007
2008
107,874
142,915
94,200
82,870
46,205
64,505
and Amortization (EBITDA) 99,947
43,702
37,103
33,939
Laba Per Saham | Earnings Per Share Jumlah Saham yang Beredar | Traded Shares Laba Bersih Per Saham | Basic Earnings Per Share Laba Bersih Per Saham - Dilusi | Diluted Earnings Per Share Nilai Buku / Saham Dasar | Book Value Basic Share Dividen Per Lembar Saham yang Diumumkan | Announced Dividends Per Share
37,441
32,553
2005
2006
24,939
8,735,097,875 8,731,800,000
151,360
151,360
2,000
11.45
8.71
245,127
224,223
12,469,421
11.19
8.54
245,127
224,223
12,469,421
125.72
116.27
–
2
1,145,932.94 900,806.39 51,064,085.00
66,471
2007
2008
2009
Laba Bersih (Rp Juta) Net Profit (Million IDR) 99,947
545,058
–
–
Juta Rp | Million IDR
Modal Kerja Bersih | Net Working Capital
544,860
408,971
(30,026)
11,316
(109,410)
Jumlah Aset | Total Assets
1,614,885
1,377,531
498,371
275,686
267,055
Jumlah Investasi | Total Investments
228,806
397,537
195,629
109,172
35,485
Jumlah Kewajiban | Total Liabilities
444,841
368,263
324,922
139,340
164,927
1,098,177
1,015,249
173,448
136,346
102,128
33,939
37,103
43,702
Kinerja Saham
24,939
2005
2006
2007
2008
2009
Marjin Laba Bersih | Net Profit Margin
29.9%
13.8%
16.9%
18.7%
19.3%
Marjin Laba Usaha | Operational Profit Margin
32.3%
21.0%
29.4%
18.0%
29.0%
Marjin Laba Kotor | Gross Profit Margin
43.4%
30.5%
35.8%
26.8%
37.8%
Marjin EBITDA | EBITDA Margin
42.8%
29.7%
37.7%
25.5%
37.0%
Assets (ROA) Tingkat Pengembalian Ekuitas | Return On Equity (ROE) Rasio Lancar | Current Ratio Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas | Debt to Equity Ratio (DER) Rasio Tingkat Kewajiban Terhadap Aset | Liabilities to Assets Ratio
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
6.2%
3.2%
7.4%
12.3%
EBITDA (Rp Juta | Million IDR) 142,915
82,870
9.3%
9.1%
4.3%
21.4%
24.9%
24.4%
5.41
3.55
0.78
1.20
0.32
0.41
0.36
1.87
1.02
1.61
0.28
0.27
0.65
0.51
0.62
Shares Performance 2009 PERFORMANCE KINERJA PER ON QUARTERLY TRIWULAN I II III IV BASIS
Rasio Keuangan | Financial Ratio
Tingkat Pengembalian Aset | Return On
Harga Saham TRAM Selama Tahun 2009 TRAM Share Price 2009
Nominal, Rp | IDR
Posisi Keuangan | Financial Position
Jumlah Ekuitas | Total Equity
The Company conducted initial public offering of its shares in 2008, and listed the shares on the Indonesia Stock Exchange (IDX). In 2009, the performance of the Company’s stocks are as follows:
47,804
Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, Laba Bersih | Net Profit
2009
Laba Usaha (Rp Juta) Income from Operations (Million IDR)
Penghasilan sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, dan Amortisasi |
Shares Highlights
219,659 181,336
Ikhtisar Saham
47,804
46,209
2005
2006
Harga Tertinggi
50.95
245
Harga Terendah
48.99
Harga Penutupan
48.99
Volume Saham
94,200
320
530
Highest Price
48.99
193
200
Lowest Price
230
255
530
Closing Price
79,325,500 3,044,946,000 2,224,962,500 476,707,500
Shares Volume
Sumber: Bursa Efek Indonesia | Source: Indonesia Stock Exchange
2007
2008
2009
annual report | Trada maritime report 2009 LAPORAN TAHUNAN | annual
Trada maritime 2009
sambutan dewan komisaris foreword by the board of commissioners
Sambutan Dewan Komisaris Foreword by the Board of Commissioners
sambutan dewan komisaris foreword by the board of commissioners
“
Pada tahun 2009 Perseroan berupaya memanfaatkan penerapan azas cabotage dalam industri pelayaran nasional sebagai peluang pasar.”
P
emegang Saham Yang Terhormat, Perseroan mencatat pencapaian usaha yang menggembirakan pada tahun 2009. Dari segi operasional, Perseroan berhasil menjaga tingkat pelayanan yang prima dan sekaligus juga dapat mengembangkan armada. Dari segi komersial, Perseroan dapat menjaga kepercayaan pelanggan dan memperoleh kontrak baru dengan besaran yang signifikan. Dari segi keuangan, Perseroan menjaga tingkat kesehatan neraca dan memperoleh dukungan, baik dari lembaga keuangan domestik maupun internasional. Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan para pemangku kepentingan, kerja keras para karyawan, serta kepemimpinan Direksi.
Kinerja Direksi Direksi telah menetapkan strategi Perseroan dengan baik serta mampu menerapkan strategi tersebut secara efektif. Di samping itu, Direksi juga menjalankan usaha secara efisien, sehingga Perseroan dapat berkembang dengan baik di tengah krisis global. Satu hal yang ingin kami garisbawahi adalah sikap bijak Direksi dalam manajemen investasi, di antaranya strategi pengelolaan dana hasil IPO yang dilakukan dengan hati-hati sambil mengantisipasi iklim investasi yang lebih kondusif.
Prospek Usaha Terkait dengan kebijakan bisnis Perseroan dalam strategi investasi, pada tahun 2009 Perseroan berupaya memanfaatkan penerapan azas cabotage dalam industri pelayaran nasional sebagai peluang pasar. Dewan Komisaris berpendapat, prospek usaha yang ditargetkan oleh Direksi sangat tepat. Dewan Komisaris menyadari, di tengah persaingan yang ketat di pasar domestik (competition for opportunity share) sebagai implikasi dari penerapan roadmap
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
D
ear Shareholders, The Company has recorded remarkable achievements in 2009. Operationally, the Company was able to uphold its prime service levels while growing its fleet. Commercially, the Company has maintained the trust of its customers and therefore obtained new contracts of a significant magnitude. Financially, the Company maintained the balance sheet in a very healthy stage and received financing supports from renowned international lenders and other institutions. This achievement is the result of the support of all stakeholders, the hard work of the employees, as well as the leadership of the Board of Directors.
Board of Directors Performance The Board of Directors has established a sound corporate strategy and was able to implement the strategy in an effective manner. Futhermore, the Board of Directors was efficiently leading the business management, so that the Company has successfully grow in a global crisis. If there is one aspect that needs to be highlighted it is the prudent attitude of the Board of Directors towards investment management of IPO funds while anticipating a more conducive investment climate.
Business Outlook Related to the Company’s business policy of investment strategy, in 2009 the Company strived to benefit from the cabotage principle implementation in the national shipping industry and turned it into market opportunities. Therefore, the Board of Commissioner is of the opinion that the Board of Directors have come up with accurate business model.
“
In 2009 the Company strived to benefit from the cabotage principle implementation in the national shipping industry and turned it into market opportunities.”
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
sambutan dewan komisaris foreword by the board of commissioners
sambutan dewan komisaris foreword by the board of commissioners
Lapangan Tiaka – Sulawesi Tengah, Wilayah operasi FSO Raisis | Tiaka Field – Central Sulawesi, FSO Raisis’ area of Operations
cabotage, Perseroan secara bertahap telah mengembangkan strategi dan kebijakan bisnis mulai dari Tahap I Restructuring the Portfolio di tahun 2008, dan tahun 2009 mulai menerapkan Tahap II Re-engineering Process and Continuous Improvement.
The Board of Commissioners realized, eventhough we have recently faced a tightening competition for opportunity share due to the implementation of the government policy in the cabotage roadmap of the national shipping industry, the Company was able to prudently and gradually develop its strategy and business policy, starting with Phase I “Restructuring the Portfolio” in 2008, and in 2009 entered Phase II “Re-engineering Process and Continuous Improvement”.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dengan mempertimbangkan skala perusahaan dan kompleksitas usaha yang ada, Dewan Komisaris memilih untuk lebih memberdayakan fungsi-fungsi yang ada dalam rangka pengendalian internal, sistem manajemen risiko, serta sistem nominasi & remunerasi. Di tahun 2009, struktur Dewan Komisaris tetap dipertahankan, meskipun komposisinya diubah. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Komisaris terdahulu dan menyambut Komisaris yang baru.
Considering the existing scale of the company and the complexity of the business, the Board of Commissioners preferred to further empower the existing resources to improve internal control, the risk management system, as well as the nomination & remuneration system. We also maintained the structure of the Board of Commissioners, although we changed its composition in 2009. Herewith, we would like to thank the previous Commissioner and welcome the new Commissioner.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Perseroan, serta kepada Direksi dan para karyawan atas kerja keras dan dedikasinya.
Finally, we would like to express our gratitude towards all the stakeholders for their trust and support, and to the Board of Directors and the employees for their hard work and dedication.
Jakarta, 16 April, 2010 Atas Nama Dewan Komisaris | On Behalf of the Board of Comissioners
Darmansyah Tanamas Komisaris Utama | President Commissioner
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
profil dewan komisaris board of commissioners’ profile
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
profil dewan komisaris board of commissioners’ profile
Darmansyah Tanamas
Kris Hidayat Sulisto
Prof. Sudjanadi Tjiptosudarmo
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
M
enjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2009. Sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan (2003-2009), Direktur PT Panji Adi Samudera (2000-2003), dan Direktur PT Unitrada Komutama (1998-2000). Mengawali karir sebagai Sales Marketing PT Cahaya Elusa Prima (1987), hingga kemudian menjadi General Manager PT Inti Garment (1987-1988). Sempat menjalani karir di industri perbankan, sebagai Credit Legal & Administration Bank Bumi Bahari (1988-1989) dan Kepala Cabang Bank Susila Bakti (1989-1998). Memperoleh gelar S1 Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro Semarang tahun 1986.
C
urrently the President Commissioner of the Company. Previously served as President Director of the Company (2003-2009), Director of PT Panji Adi Samudera (2000-2003), and Director of PT Unitrada Komutama (1998-2000). Started his career as Sales Marketing of PT Cahaya Elusa Prima in 1987, General Manager of PT Inti Garment (1987-1988), Credit Legal & Administration Manager of Bank Bumi Bahari (1988-1989), and Branch Manager of Bank Susila Bakti (1989-1998). Received his bachelor degree in legal science from Universitas Diponegoro, Semarang in 1986.
10
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
S
aat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Sebelumnya menjabat Komisaris Utama Perseroan (2002-2008), di samping menjadi Direktur Utama PT Trimitra Hasana Prima dan Chairman PT International Estate. Memiliki pengalaman ekstensif dalam industri minyak dan gas, termasuk di antaranya menjadi Direktur Utama PT Otogas Karya Pratama (19872001) setelah sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama Satmarindo (1980-1987). Mengawali karir di Mobil Oil Indonesia pada 1975-1979, dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Technical Head. Menamatkan pendidikan S1 Teknik Elektro di University of Wisconsin, College of Engineering, USA tahun 1975.
P
resently serves as Commissioner for the Company. Joined the Company as President Commissioner (20022008) and also served as President Director of PT Trimitra Hasana Prima and Chairman of PT International Estate. Received his Bachelor of Science degree in Electrical Engineering from the University of Wisconsin, College of Engineering, USA, in 1975. After having had tenureship at Mobil Oil Indonesia (1975-1979) with last position as Deputy Technical Head, he spent eight years at Satmarindo Group as Vice President (19801987) before continuing his career as President Director at PT Otogas Karya Pratama (1987-2001).
M
enjabat Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008, sekaligus Ketua Komite Audit sejak Komite Audit Perseroan dibentuk pada tahun 2009. Profesor (Riset) bidang Manajemen Transportasi Laut (2008) dan Dosen Manajemen Transport & Logistik, Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Manajemen Transport TRISAKTI, Jakarta, sejak 1995. Memiliki pengalaman komprehensif dalam bidang kepelabuhan maupun transportasi laut. Sejak 2006 – 2008, sebelum bergabung dengan Perseroan, menjadi Konsultan Independen dengan jabatan Chairman the Advisory Group on Port & Harbour (AGPH) and the Advisory Group of Shipping Industry (AGSI), Wakil Ketua Tim Asistensi DPD RI mengenai RUU Kepelabuhan & Pelayaran Nasional (20052006), Panelis Utama Blue-Print Industri Pelayaran Nasional untuk KADIN Indonesia (2003). Sebelumnya menjabat Team Leader penyusunan RUU Pelayaran untuk Badan Litbang Departemen Perhubungan RI (2002-2003), Komisaris PT Biro Klasifikasi Indonesia (1993-2004), Direktur Pelabuhan dan Pengerukan, Ditjen Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan RI (1992-1995) serta Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan RI (1986- 1992). Lulus dari Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) tahun 1967, dan meraih gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta tahun 1969. Tahun 1991 menamatkan program Pasca Sarjana MBA dari Sekolah Tinggi PPM (LPPM) dengan peminatan Bisnis Internasional. Tahun 1982 meraih Non Degree/International Certificate: Port Management dari Delft University Netherland, Port Planning, Overseas Coastal Area Development Institute, Ministry of Transport, Jepang tahun 1978, dan Shipping Business JICA Tokyo, Jepang tahun 1971.
C
urrently serves as Independent Commissioner of the Company since 2008 and also the Head of the Company’s Audit Committee since the committee was formed in 2009. Has been the Professor (Research) in Marine Transportation Management (2008) and Lecturer for Transport & Logistics Management, Post-Graduate Program at school of Transport Management of Universitas TRISAKTI Jakarta since 1995. He has comprehensive experience in harbor and shipping field, having had served as Independent Consultant and Chairman in the Advisory Group on Port & Harbour (AGPH), as well as in Advisory Group of Shipping Industry (AGSI) from 2006-2008. Previously he was also the team leader for the preparation of shipping bill for Research & Development Agency of Department of Transportation RI (2002-2003), Commissioner of PT Biro Klasifikasi Indonesia (1993-2004), Director of Harbor and Dredging, Directorate General of Sea Transportation, Department of Transportation RI (1992-1995) and Head of Planning section of Directorate General of Sea Transportation, Department of Transportation RI (1986-1992). Graduated from shipping Academy (AIP) in 1967, and later obtained the title of Master of Corporate economics from University of Krisna Dwipayana, Jakarta in 1969. In 1991 he completed Post-graduate Program (MBA) from LPPM majoring in International Business. In 1982 he achieved Non Degree/International Certificates of Port Management from Delft University, Netherland, Port Planning, Overseas Coastal Area Development Institute, Japan in 1978, and shipping business JICA Tokyo, Japan in 1971.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
11
laporan direksi report of the board of directors
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
“
Pada tahun 2009 TRAM mencatat pertumbuhan Laba Bersih sebesar 129% menjadi Rp 100 miliar, serta peningkatan bobot mati armada di Segmen Muatan Cair sebesar 6 kali lipat menjadi 175.000 DWT. Selain itu Perseroan juga mendapatkan beberapa kontrak baru senilai hampir Rp 1,7 triliun.”
P
erseroan mengawali tahun 2009 dengan kondisi perekonomian yang sangat sulit sebagai akibat dari krisis ekonomi, yang menurut Bank Dunia merupakan titik nadir dari resesi sepanjang beberapa dekade terakhir. Di Indonesia, industri pelayaran diwarnai oleh sikap yang tidak menentu. Selain akibat pengaruh krisis ekonomi global, hal ini juga disebabkan oleh situasi politik dalam negeri yang diwarnai kesibukan pemilihan umum. Meskipun demikian, Perseroan melihat bahwa pada tahun 2009 ada peluang pasar yang masih terbuka untuk tumbuh, khususnya akibat penerapan azas cabotage. Di Segmen Muatan Cair peluang ini sangat terbuka berkaitan dengan harus dimulainya penerapan azas cabotage di awal tahun 2010 yang mengharuskan pengguna jasa untuk mengganti kapal-kapal berbendera asing dengan kapal-kapal berbendera Indonesia. Di samping itu, azas cabotage juga mengharuskan pengguna Jasa FSO untuk menggunakan kapal berbendera Indonesia terhitung sejak awal tahun 2011. Hal ini menyebabkan terbukanya kesempatan Perseroan untuk berpartisipasi dalam beberapa lelang untuk mengganti FSO berbendera asing.
Kebijakan Strategis Menghadapi perubahan tatanan ini, Direksi mengambil kebijakan untuk berinvestasi secara hatihati dan selektif. Perseroan didorong untuk mempertahankan posisi kepemimpinan di pasar Jasa Penyediaan FSO di Indonesia, serta memanfaatkan kesempatan yang terbuka oleh azas cabotage untuk mendapatkan kontrak baru di Segmen Muatan Cair. Sedangkan di Segmen Muatan Curah Kering, Perseroan mempersiapkan diri untuk dapat meraih peluang yang ada pada saat kondisi telah kembali kondusif.
12
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
laporan direksi report of the board of directors
T
he Company started 2009 amidst very challenging economic conditions due to economic crisis that was defined by the World Bank as the lowest point of a long recession in a few decades. In Indonesia, the shipping industry was marked by an attitude of wait-and-see. 2009 was also the year of general election whereby most people focused in this political issue, and this also increased the sense of uncertainty. However, in 2009 there were several marketing opportunities that endorsed growth, particularly those caused by the implementation of the cabotage principle. In the Liquid Cargo Segment, this opportunity was emphasized by the obligatory implementation of the cabotage principle in early 2010, which requires users to replace vessels with foreign flags with Indonesian flags. Furthermore, the cabotage principle also requires users of FSO Services to use only ships with Indonesian flag, starting from early 2011. This opens opportunities for the Company to participate in several biddings to replace FSOs under foreign flags.
Strategic Policy Amidst this situation, the Board of Directors has put forward a prudent investment policy. The Company was driven to maintain its leadership position in the FSO services market of Indonesia, and to use the leverage of the cabotage principle to secure new contracts in the Liquid Cargo Segment. In the Dry Bulk Cargo Segment, in 2009, the Company prepared itself to seize opportunities in the market.
“
In 2009 TRAM recorded Net Profit growth of 129% to become IDR 100 billion, and fleet’s tonnage in Liquid Cargo Segment surged by 6 times to become 175,000 DWT. In addition, the Company also secured several new contracts worth of almost IDR 1.7 trillion.”
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
13
laporan direksi report of the board of directors
laporan direksi report of the board of directors
FSO Raisis – 43,700 DWT
Target dan Hasil
Targets and Results
Pada tahun 2009, Perseroan berhasil mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang optimal. Di Segmen Jasa Penyediaan FSO, Perseroan memperoleh kontrak jangka panjang dengan nilai yang cukup signifikan dari CNOOC SES Ltd. Pencapaian ini selain meneguhkan Perseroan sebagai pemimpin pasar, juga memperluas basis pelanggannya. Dalam Segmen Muatan Cair, Perseroan meraih kontrak baru yang berjangka panjang, serta menambah armada tankernya sesuai dengan kebutuhan. Dalam mengoperasikan armadanya di tahun 2009, Perseroan mampu menjaga kepercayaan pelanggan dengan mencapai rekor Zero-Accident berkat penerapan manajemen keselamatan yang konsisten. Dalam aspek keuangan, Perseroan memperoleh dukungan dari lembaga keuangan terkemuka, baik lokal maupun asing, untuk membiayai pertumbuhan usahanya karena Perseroan dinilai telah melaksanakan kebijakan usaha yang tepat.
In 2009, the Company was able to manage its internal resources to obtain optimal results. In the FSO Services Segment, the Company secured a long-term contract with significant value from CNOOC SES Ltd. This achievement not only confirmed the Company’s position as the market leader, but also diversified its client base. In the Liquid Cargo Segment, the Company secured large and long-term contracts, and enlarged its tankers fleet accordingly. In operating its fleet in 2009, the Company was able to manage trust of its customers by reaching a Zero-Accident record; as a result of consistent implementation of safety management. In the financial aspect, the Company gained supports from reputable financial institutions, both domestic and foreign, to finance its business growth because the Company is perceived to have implemented a suitable business policy.
Pengelolaan Usaha dan Organisasi
Business Management and Organization
Pada tahun 2009, Perseroan mampu menjaga kondisi keuangan pada tingkat yang sangat sehat. Kondisi ini sangat kondusif bagi Perseroan untuk melakukan ekspansi usaha. Lebih jauh, Perseroan terus menyempurnakan sistem organisasi dan administrasi. Sebagai langkah nyata, Perseroan telah membentuk Komite Audit dan terus mendorong penerapan prinsip tata kelola perusahaan dengan menerbitkan pedoman, serta mempertahankan sertifikasi yang ada.
14
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
In 2009, the Company was able to maintain its financials at a very healthy stage. This is very conducive for the Company in expanding its business. Furthermore, the Company continued to improve its organizational and administrative systems. As a cornerstone, the Company has established an Audit Committee and keeps pushing forward the implementation of good corporate governance principles by issuing guidelines, as well as maintaining the existing certifications.
Di samping itu, seperti yang telah diputuskan pada RUPS 2009, Direksi mengalami perubahan komposisi. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Direktur terdahulu dan menyambut Direktur yang baru.
In addition, as has been announced in the 2009 AGM, the Shareholders changed the structure and composition of the Board of Directors. We are expressing our gratitude to the previous Directors and welcoming the new Directors.
Penutup
In Conclusion
Tahun 2009 Perseroan dapat berkembang di tengah krisis global. Hal ini berkat kerja keras staf dan manajemen serta dukungan para pemangku kepentingan. Kami mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham atas kepercayaannya; kepada Dewan Komisaris atas arahannya; kepada para karyawan atas dedikasinya; serta kepada mitra usaha atas kerjasamanya. Semoga tahun 2009 menjadi landasan bagi perkembangan usaha Perseroan yang lebih baik di masa yang akan datang untuk seluruh pemangku kepentingan.
In 2009, the Company was able to grow in a global crisis. It was able to do so only because of the hard work of the staff and management as well as the support of the stakeholders. Our appreciation to the Shareholders for their trust; to the Board of Commissioners for their guidance; to the employees for their dedication; and to the business partners for their cooperation. May 2009 become a platform for the Company to further grow its business for the benefit of all of its stakeholders.
Jakarta, 16 April 2010 Atas Nama Direksi | On Behalf of the Board of Directors
Danny Sihanouk de Mita Direktur Utama | President Director
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
15
profil direksi board of directors’ profile
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
profil direksi board of directors’ profile
B
Danny Sihanouk de Mita President Director
ergabung dengan Trada sejak tahun 2000. Saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan. Sebelumnya menjabat Managing Director Perseroan (2006-2008), Direktur Utama PT Trada International (20072008), Direktur Nitracom International Pte. Ltd (20022008), dan Direktur PT Panji Adi Samudera (2002-2006). Pernah berkarir di PT Unitrada Komutama sebagai Direktur (2001-2002) hingga Direktur Utama (2007-2008). Sebelum bergabung dengan Trada, beliau berkarir di PT Bank Universal Tbk (1990-2000), PT Bank Niaga Tbk (1989-1990), dan PT British American Tobacco Tbk (1983-1988). Memperoleh gelar S1 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Terbuka, pada tahun 1990. Pernah mengikuti pendidikan di Institut Bankir Indonesia (1986-1988), dan di Prasetiya Mulya Business School, Magister Manajemen (MM) bidang International Management (1994-1996).
Adrian Erlangga Sjamsul
Toto Kastawinata
Teguh Arya Putra
Director
Director
Director
M
enjabat sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi Perseroan, bertanggungjawab atas seluruh kegiatan operasional keuangan Perusahaan, termasuk diantaranya strukturisasi modal, pendanaan, serta dukungan administrasi. Sebelum bergabung dengan Perseroan, menjabat Vice President di PT Pasifik Satelit Nusantara (2001-2008), anggota Dewan Direksi dan Chief Advisor AceS International Ltd (2006-Feb 2009), Direktur Utama Ciputra Finance (2000), serta Direktur PT Maharani Intifinance Tbk (1996-1999). Mengawali karir di bidang keuangan sebagai Account Officer di PT Bank Duta Tbk (1989-1991) kemudian melanjutkan ke PT Indovest Bank Tbk sebagai Deputy Manager (1994-1995). Lulus dengan gelar sarjana hukum dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1989 serta MBA in Finance & Banking dari Golden Gate University, California, AS pada tahun 1993.
A
drian is the Company’s Finance and Administration Director, responsible for all financial operations, including capital structuring, financing and back office operations. Prior to joining the Company, he was the Vice President for PT Pasifik Satelit Nusantara (2001-2008). Also served as a member of the Board of Directors and Chief Advisor for ACeS International Ltd. (2006 – Feb 2009), President Director of Ciputra Finance (2000), and Director of PT Maharani Intifinance Tbk (1996-1999). Began his career in finance as an Account Officer for PT Bank Duta Tbk. (1989-1991) and PT Indovest Bank Tbk (1994-1995). Holds a law degree in International Law from Universitas Padjadjaran in 1989 and an MBA in Finance and Banking from Golden Gate University, California, USA in 1993.
16
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
J
oined Trada in 2000. Presently is the President Director of the Company. Previous positions include Managing Director of PT Trada Maritime Tbk (2006-2008), Director of Nitracom International Pte. Ltd. (2002-2008), and Director of PT Panji Adi Samudera (2002-2006). Also a former Director (2001-2002) and President Director (2007-2008) of PT Unitrada Komutama. Started his career at PT British American Tobacco Tbk (1983-1988), he then ventured into the banking industry with PT Bank Niaga Tbk (1989-1990) and PT Bank Universal Tbk (1990-2000). Obtained his bachelor degree in Economics and Development Study in 1990 from Universitas Terbuka, studied at the Indonesian Banker Institute (1986-1988) and Prasetiya Mulya Business School, majoring in International Management (1994-1996).
M
ulai bergabung dengan Trada sejak tahun 2003. Menjabat Direktur Armada Perseroan sejak 2006 sampai sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Hanochem Shipping (2005-2006), Shipping Operation Manager PT Hanochem Shipping (2003-2005). Sebelum bergabung dengan Perseroan, mengawali karir di PT Berlian Laju Tanker Tbk (1987-2002) dengan jabatan terakhir sebagai General Manager Crew Management. Memperoleh gelar S1 Ilmu Ekonomi dari Universitas Atmadjaya, Jakarta tahun 1986.
J
oined Trada Group in 2003 and appointed as Fleet Director of the Company since 2006. Other previous positions within the company are Director of PT Hanochem Shipping (2005-2006), Shipping Operation Manager of PT Hanochem Shipping (2003-2005), and Shipping Manager of PT Unitrada Komutama (2002-2003). Started his career in PT Berlian Laju Tanker Tbk (1987-2002) with last position as General Manager of Crew Management. Received bachelor degree in Economics from Universitas Atmadjaya, Jakarta in 1986.
M
enjabat Direktur Komersial mulai tahun 2008, selain menjadi Komisaris PT Trada Tug & Barge dan PT Trada Shipping. Juga menjabat Direktur Business Development Perseroan. Menduduki berbagai posisi sebelum bergabung dengan Perseroan, termasuk Direktur Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (2005-2007), General Manager Humolco Trans Inc. (1998-2005), sebuah perusahaan pelayaran yang bergerak dalam kegiatan manajemen kapal khusus untuk kapal LNG. Mengawali karir sebagai Staf Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan RI (1989-1991). Menamatkan pendidikan Diploma 3 dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1989, S1 Sekolah Tinggi Ilmu Akuntansi YAI Jakarta, dan pendidikan S2 Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia tahun 2000. Mengikuti berbagai pelatihan intensif mengenai manajemen pelayaran di Tokyo dan London.
H
olding the position as Commercial Director of the Company since 2008, other than the Commissioner of PT Trada Tug & Barge and PT Trada Shipping. Also the Director of Business Development of the Company. Holding various positions prior to joining the Company, including President Director of PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (2005-2007) and General Manager of Humolco Trans Inc (1998-2005), a ship management company which operates various size LNG carrier. Starting his career as staff of Directorate General of Taxes, Department of Finance (1989-1991). Holds an advanced diploma degree from the School of State Accounting (STAN) in 1989, a bachelor degree from YAI School of Accounting Jakarta, and master degree in Financial Management from Universitas Indonesia in 2000. Participated in various intensive trainings regarding shipping management in Tokyo and London.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
17
peristiwa penting 2009 important events of 2009
peristiwa penting 2009 important events of 2009
Peristiwa Penting 2009 Important Events of 2009
Sertifikasi
Mei | May
Certificates
n Membeli MT Duta Bangsa dengan pembiayaan sebesar USD 1,8 juta dari Asahi Tanker Co. Ltd. untuk 5 tahun guna menunjang bisnis Muatan Cair. n Menjual MT Maera sesuai konsentrasi segmen. n Acquired MT Duta Bangsa with USD 1.8 Million financing from Asahi Tanker Co. Ltd. for 5 years to support Liquid Cargo business. n Sold MT Maera in accordance to segmental concentration.
ISO Certification 9001 by BVV, Ja08
Sertifikasi ISO 9001:2000 dari Bureau Veritas, berlaku sampai dengan 9 Januari 2011.
Oktober | October Memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar USD 11 juta dari Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ untuk periode 2 tahun guna melakukan pembiayaan ulang MT Laksmiati dan MT Maera Ayu.
ISO 9001:2000 certification from Bureau Veritas, valid until 9 January 2011.
Entered into USD 11 Million financing agreement with Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ for 2 years to refinance MT Laksmiati and MT Maera Ayu.
April | April RUPS menerima laporan manajemen dan laporan keuangan 2008, serta menentukan dividen sebesar 40% dari Laba Bersih.
AGM accepted the management and financial report of 2008, and approved cash dividends of 40% of Net Profit.
November | November Sertifikasi ISM Code dari Bureau Veritas, berlaku sampai dengan Juni 2010. ISM Code certification from Bureau Veritas, valid until June 2010. Membeli MT Jelita Bangsa dan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar USD 10,5 juta dari Mizuho Bank untuk periode 5 tahun. Acquired MT Jelita Bangsa and entered into USD 10.5 Million financing agreement for 5 years period with Mizuho Bank.
Juni | June Membayar dividen tunai sebesar 40% dari Laba Bersih 2008 sebesar Rp 17,5 miliar.
Paid out cash dividend amounted IDR 17. 5 billion, totalling 40% of 2008’s Net Profit.
Desember | December
Juli | July Membeli MT Puteri Bangsa guna menunjang bisnis muatan cair.
Acquired MT Puteri Bangsa to support liquid cargo business.
Agustus | August Memenangkan tender pengangkutan produk minyak mentah dari Pertamina untuk periode 5 tahun dengan opsi perpanjangan 2 tahun senilai USD 39 juta. Secured tender to transport crude oil products for 5 years from Pertamina valued at USD 39 million, with extension options of 2 years.
18
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
n Memenangkan tender pengangkutan produk minyak mentah dari Pertamina untuk periode 3 tahun dengan opsi perpanjangan 2 tahun senilai USD 18 juta n Memenangkan tender Jasa Penyediaan FSO dari CNOOC SES Ltd untuk periode 7 tahun 8 bulan senilai USD 114,8 juta.
OHSAS Certification by BV, Jan 08
Sertifikasi OHSAS 18001:1999 dari Bureau Veritas, berlaku sampai dengan 30 November 2010. OHSAS 18001:1999 certification from Bureau Veritas, valid until 30 November 2010.
n Successful bidding for crude oil transport contract from Pertamina for 3 years with 2 years extention options, valued at USD 18 million n Secured FSO services tender from CNOOC SES Ltd valued at USD 114.8 million.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
19
profil perseroan company profile
riwayat singkat brief history
Profil Perseroan Company Profile Nama dan Alamat Resmi Official Name and Address PT Trada Maritime Tbk (TRAM) Trada Building Jl. Kyai Maja No. 4 Kebayoran Baru, Jakarta 12120 Indonesia
Riwayat Singkat Brief History
P
20
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
I
erseroan didirikan di Jakarta pada tahun 1998. Di tahun 2000 Perseroan memperoleh kontrak pengelolaan, pengoperasian, dan pemeliharaan (Managing, Operating, and Maintaining atau MOM) FSO pertama, yang kemudian berkembang ke segmen jasa lainnya, yaitu Segmen Jasa Transportasi Muatan Cair dan Muatan Curah Kering. Perseroan melepas sahamnya ke masyarakat pada tahun 2008 sebagai market leader untuk FSO di Indonesia.
n 1998, the Company was established in Jakarta. In 2000, the Company secured its first Managing, Operating, and Maintaining (MOM) contract for FSO, and furthermore developed its Liquid Cargo and Dry Bulk Cargo Transportation Service Segments. The Company has offered its shares to the public in 2008 as the FSO market leader of Indonesia.
Bidang Usaha n Jasa FSO yang Terintegrasi dengan Jasa Layanan Logistik Lepas Pantai n Jasa Transportasi Muatan Cair. n Jasa Transportasi Muatan Curah Kering.
Business Lines n FSO and Integrated Offshore Services n Liquid Cargo Transportation Services n Dry Bulk Cargo Transportation Services
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
21
profil perseroan company profile
tonggak sejarah milestones
Tonggak Sejarah 2003 2002 2000 n Berdiri pada tahun 1998 sebagai PT Panji Adi Samudera dan menerima kontrak pertama pengelolaan & pengoperasian FSO dari PT Exspan Nusantara di tahun 2000. Established in 1998 as PT Panji Adi Samudera and received first Managing, Operating, and Maintaining (MOM) contract for FSO from PT Exspan Nusantara in 2000. n Membeli dua unit tongkang (Pasmar 01 dan Pasmar 02) yang dioperasikan untuk PT Exspan Nusantara. Purchased two units oil barge (Pasmar 01 and Pasmar 02) for Exspan Nusantara’s operation.
2001 n Menerima kontrak pengelolaan dan pengoperasian kapal tunda untuk PT Exspan Nusantara. Obtained contract for operating and managing tugboat for Exspan Nusantara. n Menandatangani kontrak MOM Tengguleng Terminal, Bangka Received Tengguleng Terminal (Bangka) MOM Contract.
Membeli tiga unit kapal tunda (Taurians One, Two dan Three) dan dioperasikan untuk PT Exspan Nusantara. Purchased three units tugboat (Taurians One, Two, and Three) for Exspan Nusantara’s operation.
n Membeli dan mengoperasikan FSO Laksmiati untuk PT Exspan Nusantara. Purchased FSO Laksmiati for Exspan Nusantara’s operation. n Membeli dan mengelola MT Maera untuk muatan aspal cair untuk Pertamina. Purchased & managed bitumen tanker MT Maera for Pertamina.
2008 2004 Membeli dan menyediakan FSO Ladinda untuk Kondur Petroleum. Purchased FSO Ladinda for Kondur Petroleum’s operation.
2005 Mengoperasikan FSO MT Count untuk JOB Pertamina. Operated FSO MT Count for JOB Pertamina MEPI.
2006
n Membeli FSO Lentera Bangsa. Purchased FSO Lentera Bangsa. n Membeli sepuluh set kapal tunda & tongkang untuk industri pertambangan. Purchased ten sets of tug and barge for services in mining industry. n Membeli kapal tanker minyak MT Cinta Bangsa untuk angkutan CPP. Purchased oil tanker MT Cinta Bangsa for CPP transportation. n Melakukan penawaran saham perdana dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Conducted Initial Public Offering (IPO) and listed in Indonesian Stock Exchange
n Membeli dan mengoperasikan FSO Maera Ayu untuk Camar Resources Canada Inc. Purchased FSO Maera Ayu for Camar Resources Canada Inc.’s operation. n Menjadi penyedia jasa pelayanan FSO terkemuka di Indonesia. Became the leading FSO provider in Indonesia.
2007 n Membeli dan mengoperasikan kapal tanker kimia IMO 2/3 MT Raissa Ayu. Purchased & operated chemical tanker IMO 2/3 MT Raissa Ayu. n Membeli dan mengoperasikan FSO Raisis (ex MT Count) untuk JOB Pertamina MEPI. Purchased & operated FSO Raisis (ex MT Count) for JOB Pertamina MEPI. n Perseroan berganti nama menjadi PT Trada Maritime. Changed the company name to PT Trada Maritime.
2009 n Memperoleh kontrak dari CNOOC SES Ltd untuk menyediakan FSO Lentera Bangsa di lapangan minyak Widuri, Kepulauan Seribu. Secured contract from CNOOC SES Ltd to provide FSO Lentera Bangsa in Widuri oil field, Kepulauan Seribu. n Membeli tiga tanker minyak (MT Duta Bangsa, MT Jelita Bangsa, dan MT Puteri Bangsa) dan mengoperasikannya untuk Pertamina. Purchased and operated three oil tankers (MT Duta Bangsa, MT Jelita Bangsa, dan MT Puteri Bangsa) for Pertamina. n Menandatangani joint venture agreement untuk berkolaborasi dengan Asahi Tanker Co Ltd Signed joint venture agreement to collaborate with Asahi Tanker Co Ltd
22
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
23
profil perseroan company profile
armada perseroan the company’s fleet
Armada Perseroan The Company’s Fleet
FSO Laksmiati
FSO Maera Ayu
FSO Raisis
MT Raissa Ayu
TTB 1601 & TTB 2001-2009
Type of Vessel : Floating storage offloading (FSO) Year of Built : 1975 Cargo Capacity : 652,252 barrel DWT : 89,870 Tons LOA : 237.61 M Draft : 18.70 M Breadth : 39.40 M
Type of Vessel : FSO Year of Built : 1975 Cargo Capacity : 258,653 barrel DWT : 37,187 Tons LOA : 184.50 M Draft : 11.015 M Breadth : 28.00 M
Type of Vessel : FSO Year of Built : 1980 Cargo Capacity : 300,000 barrel DWT : 43,700 Tons LOA : 167.61 M Draft : 10,080 M Breadth : 32.20 M
Type of Vessel : Chemical tanker Year of Built : 1982 Cargo Capacity : 29,815 CuM DWT : 23,745 Tons LOA : 170.9 M Draft : 10.02 M Breadth : 24.10 M
Type of Vessel Year of Built Horsepower DWT LOA Draft Breadth
FSO Ladinda
FSO Lentera Bangsa
MT Cinta Bangsa
Taurians One
Type of Vessel : Oil tanker Year of Built : 1992 Cargo Capacity : 2,106 CuM DWT : 1,918.31 Tons LOA : 68.39 M Draft : 4.70 M Breadth : 12.00 M
Type of Vessel Year of Built Horsepower DWT LOA Draft Breadth
Type of Vessel : FSO Year of Built : 1974 Cargo Capacity : 1,000,000 barrel DWT : 141,186 Tons LOA : 284.00 M Draft : 15.689 M Breadth : 43.40 M
Type of Vessel : FSO Year of Built : 1980 Cargo Capacity : 125,547 CuM DWT : 127,575 Tons LOA : 260.00 M Draft : 17.32 M Breadth : 39.60 M
: Tugboat : 2002 : 2 x 818 : 171 Tons : 24.35 M : 3.20 M : 7.32 M
: Tugboat : 2005 : 2 x 1,100 : 171 Tons : 28.85 M : 2.588 M : 8.00 M
Type of Vessel : Flat top barge Year of Built : 2005 Cargo Capacity : 8,600 M/T DWT : 8,000 Tons LOA : 91.44 M Draft : 5.49 M Breadth : 24.38 M
Taurians TWO Type of Vessel Year of Built Horsepower DWT LOA Draft Breadth
TBG 301-310
Taurians THREE
: Tugboat : 2002 : 2 x 818 : 171 Tons : 26.35 M : 3.80 M : 8.00 M
Type of Vessel Year of Built Horsepower DWT LOA Draft Breadth
: Tugboat : 2002 : 2 x 818 : 171 Tons : 26.35 M : 3.80 M : 8.00 M
Keterangan Gambar
24
MT Duta Bangsa
MT Puteri Bangsa
MT Jelita Bangsa
Pasmar 01
Pasmar 02
Type of Vessel : Oil & Chemical tanker Year of Built : 1990 Cargo Capacity : 5,874.83 CuM DWT : 5,953 Tons LOA : 105.5 M Draft : 6.90 M Breadth : 16.00 M
Type of Vessel : Oil tanker Year of Built : 1992 Cargo Capacity : 47,558.2 CuM DWT : 48,528 Tons LOA : 181 M Draft : 12.20 M Breadth : 31.00 M
Type of Vessel : Oil tanker Year of Built : 1992 Cargo Capacity : 107,133 CuM DWT : 96,687 Tons LOA : 232.042 M Draft : 14.22 M Breadth : 42.00 M
Type of Vessel : Double bottom oil barge Year of Built : 2000 Cargo Capacity : 12,500 barrel DWT : 2,380 Tons LOA : 57.92 M Draft : 4.27 M Breadth : 15.24 M
Type of Vessel : Double bottom oil barge Year of Built : 2000 Cargo Capacity : 12,500 barrel DWT : 2,380 Tons LOA : 57.92 M Draft : 4.27 M Breadth : 15.24 M
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
: FSO
: Liquid Cargo
: Dry Bulk
: Supporting Vessels for FSO
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
25
profil perseroan company profile
Visi Menjadi perusahaan transportasi laut berskala internasional yang fokus di sektor energi
Vision To become a global energy marine transporter
visi, misi, & nilai-nilai perseroan vision, mission, & corporate values
Misi
Nilai-Nilai Perseroan
l Selalu memberikan layanan yang terintegrasi dan yang terbaik l Memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan l Mempercepat pertumbuhan melalui sinergi l Mengoptimalkan networth pemegang saham
Selalu ingin berkembang Dinamis dan tidak pernah berhenti berusaha untuk terus maju
Mission l Delivering first-class integrated services l Providing customized solution l Accelerating growth through synergy l Optimizing shareholders’ value
Selalu berorientasi ke depan l Memiliki visi yang tajam l Mampu mengidentifikasikan peluang l Terbuka pada ide-ide baru dan selalu antusias untuk membuat terobosan-terobosan untuk memimpin pasar. Profesional dan Berkualitas
Corporate Values Passion for Growth Dynamic and dedicated in its pursuit of progress Forward Thinking l Visionary l Proficient at identifying viable opportunities l Open for groundbreaking ideas and to create breakthroughs to become the market leader Service Excellence Professional and excellent quality
26
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
27
profil perseroan company profile
struktur organisasi organizational structure
Struktur Organisasi Organizational Structure President Director Corporate Audit
Safety Management
Corporate Secretary Corporate Communications
Finance & Adm. Director
Legal Corporate Finance Corp. Finance & Investor Relations Operation Finance & Budget Control
Commercial Director
Commercial
Technical and Certifications
Offshore Business Offshore Support
Crewing and Manning
Dry Bulk Liquid Cargo
Accounting & Tax Corp. Planning & Peformance
Fleet Director
Logistic and Procurement
Nautic Business Support
Human Resources/ General affairs/ information Technology
28
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
29
profil perseroan company profile
sumber daya manusia human resources
P
Sumber Daya Manusia Human Resources Jumlah Karyawan | Total Employees Karyawan Darat | Onshore Employees Karyawan Laut | Offshore Employees
: 507 : 124 : 383
Perkembangan Berdasarkan Posisi Development Based on Positions
2009
2008
2007
88 Darat | Onshore 124 108 9 7 4 n Manager & Supervisor 51 46 38 n Staff 40 30 23 n Non-Staff 24 25 23 Laut | Offshore 167 208 190 n Master 16 14 12 n Officer 35 29 23 n Engineer 59 37 33 n Others 57 128 122 n Executive
Total
Perkembangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Development Based on Educational Levels
291
316
278
2009
2008
2007
Darat | Onshore 124 108 S3 | Post Graduate 14 11 S2 | Graduate 53 50 S1 | Bachelor 15 13 SMA | Highschool 42 34 Laut | Offshore 167 ANT I 9 ANT II 13 ANT III 16 ATT I 7 ATT II 11 ATT III 16 Others 95 Total
Perkembangan Berdasarkan Usia Development Based on age
291
2009
88 9 33 13 33
208 190 9 7 13 7 10 11 7 3 9 9 20 16 140 137 316
2008
278
2007
88 Darat | Onshore 124 108 n > = 50 19 13 12 n 40 - 49 28 27 22 n 30 - 39 53 35 34 n 23 - 29 24 33 20 Laut | Offshore 167 208 190 n > = 50 35 31 20 n 40 - 49 35 51 46 n 30 - 39 48 75 74 n 23 - 29 49 51 50 Total
30
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
291
316
erseroan secara berkesinambungan melakukan perbaikan kualitas dan dedikasi sumber daya manusianya agar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu Perseroan mengatur keseimbangan komposisi sumber daya manusia, baik dari segi jumlah maupun tingkat kompetensi. Sebagai perusahaan penyedia jasa transportasi laut dan sesuai perkembangan usahanya, jumlah karyawan laut bertambah lebih cepat dibandingkan jumlah karyawan darat. Lebih jauh, merujuk pada penerapan azas cabotage, Perseroan hanya mempekerjakan karyawan laut berkebangsaan Indonesia. Perseroan menerapkan sistem remunerasi yang kompetitif, guna menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan potensial. Seluruh karyawan laut bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan. Remunerasi tersebut dilakukan untuk mengapresiasi pekerja yang berprestasi dan berkontribusi tinggi. Setiap tahun besaran remunerasi ditinjau ulang guna meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan. Perseroan pun menerapkan sistem rekrutmen, pelatihan, reposisi, dan promosi baik bagi karyawan laut maupun karyawan darat. Untuk merespon tuntutan pasar, maka Perseroan secara terus menerus mengembangkan dan mengevaluasi organisasinya untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Manajemen sangat memahami fungsi dan peran penting sumber daya manusia sebagai modal utama serta merupakan kontributor utama bagi keberhasilan pencapaian tujuan Perseroan. Hal tersebut sangat penting karena Perseroan adalah perusahaan penyedia jasa transportasi yang harus mengikuti berbagai peraturan dengan standar internasional. Perseroan senantiasa menjaga kondisi kerja, baik kapal maupun awaknya, sesuai prosedur yang berlaku, guna menghindari kecelakaan akibat kesalahan ataupun kelalaian manusia. Perseroan menetapkan standar yang ketat dalam perekrutan dan proses pelatihan sumber daya manusia. Setiap awak kapal yang bekerja untuk Perseroan pun telah melewati seleksi yang ketat, baik dalam perekrutan maupun dalam pelatihan. Perseroan pun berupaya meningkatkan wawasan para karyawan, dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai pelatihan eksternal maupun internal yang sesuai dengan bidang tugasnya. Pengembangan kompetensi karyawan ini diselenggarakan secara sistematis, berkesinambungan, dan sesuai strategi korporasi. Pada tahun 2009, Perseroan telah mengirimkan lebih dari 100 karyawan untuk mengikuti 31 sesi pelatihan, kursus dan seminar sesuai dengan bidang tugasnya, dengan total jumlah hari pelatihan mencapai 203 hari. Di samping itu, Manajemen melanjutkan program “Trada Sharing Session”, serta memberikan orientasi rutin kepada karyawan baru guna mensosialisasikan bidang usaha dan bisnis Perseroan. Perseroan mengikuti manual & prosedur serta berbagai peraturan nasional maupun internasional sesuai dengan sertifikasi keselamatan dan kualitas yang dimiliki Perseroan.
T
he Company continuously improves the quality and dedication of its human resources,in accordance to the set standards. In addition, the Company also balances the composition of its human resources, both in terms of number and competency level. As a sea transport services company and inline with its business development, the number of offshore employees increased faster than the number of onshore employees. Furthermore, referring to the cabotage principles, the Company only employs Indonesian offshore employees. The Company implements a competitive remuneration system, to attract and retain skilled and potential individuals. All offshore employees work under the Government Regulation Nr. 7 of 2000 on Seamanship. The Company’s remuneration system appreciates workers with high performances and contributions. The Company review this remuneration level every year to increase productivity and motivation of the employees. The Company also implements systems of recruitment, training, repositioning, and promotions for both offshore and onshore employees. Responding to market demands, the Company continuously evaluates and improves the structure of career plans, as well as personnel placement in accordance to their competencies. The Management realizes that human resources is very important as the main asset to achieve the Company’s objective. In addition, the Management understands that the Company must comply with international standards and regulations in Health, Safety, and Environment (HSE). For that, the Company continuously maintain a healthy working conditions in accordance to the international best practice in order to prevent accidents caused by human error. The Company applies high standards throughout recruitment and training proccesses of personnel. Every crew member of the Company has passed a rigorous selection process, during recruitment as well as in training. In order to develop knowledge of its employees, the Company enrolls them in training courses and seminars that are perceived to be relevant in their field of duty. This competence enhancement of employees is conducted systematically and continuously, and in accordance to the corporate strategy. In 2009, the Company has enrolled more than 100 employees in 31 training sessions, courses and seminars with a total of training days reaching 203 training days. In addition, the Management continues the “Trada Sharing Session” program, and continuously provides routine orientation sessions to new employees to make acquainted of the Company’s business field. The Company commits to consistently comply with all manuals & procedures as well as national & international regulations related to the safety and quality certificates held by the Company.
278
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
31
profil perseroan company profile
konversi waran warrant exercise
Pencatatan Saham Perseroan Listing of the Company’s Shares Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker symbol TRAM. Informasi kinerja saham TRAM dipublikasikan dan dapat diperoleh di situs web BEI (www.idx.co.id)
The Company’s shares are listed at the Indonesia Stock Exchange (IDX) with the ticker symbol of TRAM. Information about TRAM stocks’ performance are published and can be accessed through IDX website (www. idx.co.id).
Struktur Pemegang Saham per 31 Desember 2009
Konversi Waran Warrant Exercise
Shareholders Structure as of 31 December 2009 No.
32
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham Kepemilikan (%) Total Shares Ownership (%)
1 PT Trada Resources Indonesia
3,150,000,000
36.06
2 PT Trada International
1,581,800,000
18.11
3
Masyarakat | Public
4,003,297,875
45,83
TOTAL
8,735,097,875
100.00
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Perseroan juga telah menerbitkan waran yang diperdagangan mulai 10 Maret 2009 hingga 9 September 2011, yaitu Waran Seri I PT Trada Maritime, Tbk dengan ticker symbol TRAM-W. Hingga akhir tahun 2009, jumlah Waran Seri I yang dikonversi adalah 3.297.875 atau ekivalen dengan Rp 445.213.125. Informasi perdagangan waran TRAM-W dipublikasikan melalui situs web BEI (www.idx.co.id) .
The Company has also issued warrants, which are being traded starting from 10 March 2009 until 9 September 2011, namely Seri I Warrant PT Trada Maritime, Tbk with the ticker symbol TRAM-W. At year-end 2009, a number of 3,297,875 Seri I Warrant have been converted, equivalent to IDR 445,213,125. Trading information of the TRAM-W warrants are published through IDX website (www.idx.co.id).
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
33
profil perseroan company profile
daftar anak perseroan dan afiliasi subsidiary and affiliate companies
Aktivitas Awak Kapal di FSO Laksmiati | Crews aktivity at fso Laksmiati
Kelompok Usaha
Daftar Anak Perseroan dan Afiliasi
Group of Companies
Subsidiary and Affiliate Companies
Nama Singkatan Bidang Usaha No. Name AbBreviation Business Line
1 PT Hanochem Shipping
PT TRADA MARITIME Tbk
PT HANOCHEM SHIPPING
PT HANOCHEM TIAKA SAMUDERA
HANOCHEM LABUAN SAMUDERA Ltd
JAVA MARITIME LINES S.A.
34
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
PT TRADA OFFSHORE SERVICES
PT TRADA TUG AND BARGE
PT TRADA DRY SHIP
PT TRADA SHIPPING
PT EMHA TARA NAVINDO (Affiliated)
Kepemilikan TRAM Tram Ownership
HS
Pelayaran | Shipping
99.90%
PT Hanochem Tiaka HTS 2 Samudera
Pelayaran | Shipping
99.90%
3
Hanochem Labuan Samudera Ltd.
HLS
Pelayaran | Shipping
100.00%
4
Java Maritime Lines SA
JM
Pelayaran | Shipping
100.00%
5 PT Trada Offshore Services TOS
Pelayaran | Shipping
99.90%
6 PT Trada Tug and Barge TTB
Pelayaran | Shipping
51.00%
7 PT Trada Dry Ship TDS
Pelayaran | Shipping
99.90%
8 PT Trada Shipping TS
Pelayaran | Shipping
51.00%
PT Emha Tara Navindo 9 (afiliasi | affiliated)
Pelayaran | Shipping
40.00%
ETN
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
35
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
36
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
P
I
ada tahun 2009, resesi yang melanda perekonomian dunia menghambat perkembangan industri perkapalan global. Bank Dunia mengestimasi, sementara PDB global menurun 2,2%, PDB negara kaya pun menurun 3,3% dan PDB negara berkembang hanya tumbuh 1,2%. Akibatnya, volume perdagangan dunia menurun 14,4%; harga minyak mentah dan batu bara juga menurun; serta tarif sewa dan bahkan harga kapal pun menurun drastis. Tahun 2009 menjadi tahun yang penuh ketidakpastian bagi industri kapal secara global. Namun, Perseroan tetap mampu menjaga kepercayaan para pelanggan, bahkan memperoleh kontrak baru sehingga memperluas armadanya. Neraca yang sangat sehat dan dukungan lembaga pembiayaan terkemuka amat membantu dalam mencapai kinerja yang menggembirakan ini. Di Segmen Jasa Penyediaan FSO, Perseroan mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader sementara di Segmen Muatan Cair, Perseroan memperoleh kontrak baru dan menambah armada. Pada saat yang bersamaan, di Segmen Muatan Curah Kering, Perseroan menjaga kepercayaan pelanggan sambil terus mencari peluang untuk ekspansi ke pasar global.
n 2009, the world economy’s recession was manifested in a shrinking global shipping industry. The World Bank estimated that Global GDP decreased by 2.2%, while the GDP of rich countries decreased by 3.3% and the GDP of developing countries grew by only 1.2%. Consequently, world trade volume decreased by a staggering 14.4%; prices of crude oil and coal also decreased; while freight rates and even value of vessels decreased drastically. 2009 became a year of uncertainties for the global shipping industry. However, the Company was able to uphold the trust of its customers in accordance to the existing contracts, and was furthermore able to secure new contracts and at the same time grew its fleet. The very healthy balance sheet as well as supports from renowned financial institutions helped enormously in reaching this remarkable performance. In the FSO Segment, the Company was able to strengthen its position as the market leader while in the Liquid Cargo Segment, the Company secured new contracts and grew its fleet. At the same time, in the Dry Bulk Segment, the Company upheld the trust of existing customers and continuously prepared the entry into the global market.
Industri Pelayaran Energi Indonesia dan Peran Perseroan
Indonesia’s Energy Shipping Industry and the Company’s Role
Sebagai pengantar bagi diskusi & analisis manajemen tentang kinerja Perseroan pada tahun 2009, gambaran umum ini menjelaskan beberapa karakteristik industri pelayaran di Indonesia.
To introduce management discussion & analysis of the Company’s performance in 2009, this overview explains certain characteristics of Indonesia’s energy shipping industry.
Industri Pelayaran Energi Indonesia – Gambaran Umum Singkat Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia telah mengembangkan pelayaran secara tradisional, yang kemudian dimodernisasi dengan mengacu pada hukum dan peraturan pelayaran internasional yang berlaku. Indonesia menerapkan peraturan yang dikeluarkan IMO serta undang-undang dan peraturan pemerintah sebagai berikut: • SOLAS • MARPOL • Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 • Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2005 • Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2005 • Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 • Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 Pada dasarnya, peraturan dan regulasi ini menentukan standar keselamatan, kualitas dan pemeliharaan, serta status kepemilikan kapal.
Indonesia’s Energy Shipping Industry – A Brief Overview As the largest archipelagic country in the world, Indonesia has been traditionally developing shipping, which was later modernized in accordance to international shipping regulations. Indonesia implements rules and regulations of the IMO as well as laws and regulations of the Government of Indonesia as follows: • SOLAS • MARPOL • Law Nr. 1 of 1967 • Government Regulation Nr. 44 of 2005 • Presidential Instruction Nr. 5 of 2005 • Law Nr. 17 of 2008 • Government Regulation Nr. 61 of 2009 Essentially, the above rules and regulations governed safety, quality, maintenance, and vessel ownership status.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
37
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
Dahulu industri pelayaran dalam negeri dikuasai oleh perusahaan pelayaran asing. Namun dalam rangka pemberdayaan perusahan pelayaran nasional, pemerintah mengeluarkan UU No. 17 Tahun 2008, PP No. 44 Tahun 2005, dan Inpres No. 5 Tahun 2005 tentang azas cabotage yang memberi peluang kepada perusahaan pelayaran nasional untuk ikut serta dalam penyediaan jasa transportasi laut di perairan Indonesia. Hingga akhir tahun 2009, Perseroan memiliki total 35 kapal dan seluruhnya telah berbendera Indonesia. Perseroan menyediakan jasa angkutan laut dalam negeri, yang fokus di sektor energi. Selain itu, Perseroan juga mematuhi semua peraturan dan undang-undang terkait industri pelayaran yang ditetapkan pemerintah.
Previously, this industry was dominated by foreign shipping companies. However, Law Nr. 17 of 2008, Government Regulation Nr. 44 of 2005, and Presidential Instruction Nr. 5 of 2005 apply cabotage principle whereby it requires vessels in Indonesian water to carry Indonesian flag. This principle increased opportunities for Indonesian shipping companies to contribute in providing sea transportation services in Indonesian water. At the end of 2009, the Company owned 35 vessels with Indonesian flag of convenience. The Company provides services in inbound shipping, focusing on the energy sector. Furthermore, the Company also complies to all Government rules and regulations related to the shipping industry.
Pasar Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral perekonomian Indonesia menciptakan permintaan transportasi dan logistik minyak mentah, produk minyak bersih, bitumen, bahan kimia, batubara, dan lain-lain hasil tambang, termasuk pelayaran domestik dan internasional. Seiring dengan perkembangan sektornya, permintaan transportasi dan logistik pun meningkat. Namun, pada saat yang sama, persaingan juga menjadi semakin ketat dengan bertambahnya penyedia jasa.
The Market The Energy and Mineral Resources Sector of the Indonesian economy has created demands for sea transportation and logistics of crude oil, clean petroleum products, bitumen, chemical substances, coal, and other mining products. Inline with the growth of this particular sector, demands for sea transportation and logistics have been increasing. However, at the same time, competition has become stiffer due to the increasing number of service providers.
Pemasaran Perseroan fokus pada tiga segmen usaha, yaitu: Jasa Penyediaan FSO dan Jasa Terpadu Lepas Pantai, Jasa Transportasi Muatan Cair, dan Jasa Transportasi Muatan Curah Kering. Segmen FSO ditandai oleh high entry barrier, tender jasa yang ketat, serta jumlah pemain yang terbatas. Segmen Muatan Cair memiliki karakteristik industri minyak & gas yang menuntut Perseroan untuk memiliki standar operasi dan pelayanan yang sangat tinggi. Segmen Muatan Curah Kering diwarnai oleh keterbatasan infrastruktur di pelabuhan tujuan domestik yang belum dapat mengimbangi perkembangan perdagangan batu bara. Menghadapi karakteristik pasar seperti ini, Perusahaan mengelola keseimbangan ekonomis di antara time charter, bare boat charter, dan spot charter, meskipun Perusahaan lebih cenderung terhadap kontrak time charter mengingat kontrak jenis ini menghasilkan pendapatan tetap yang berpengaruh positif terhadap stabilitas pendapatan Perseroan, terutama di masa krisis. Lebih jauh, terkait dengan prospek usaha, Perseroan juga melakukan persiapan untuk memasarkan jasa pelayaran energi ke luar negeri, terutama dalam Segmen Muatan Curah Kering.
Marketing The Company focuses in three business segments, namely FSO and Integrated Offshore Services, Liquid Cargo Transportation Services, and Dry Bulk Cargo Transportation Services. The FSO Segment is marked by a high entry barrier, competitive bidding, and a relatively limited number of players. The Liquid Cargo Segment carries the characteristics of the oil & gas industry which demands very high standards of operations and services. The Dry Bulk Cargo Segment features limited infrastructure at domestic destination harbors that has not been able to cope with the increasing amount of domestic coal trade. To cope with these market characteristics, the Company manages an economic balance among the time charters, bare boat charters and spot charters, although it focuses on time charter contracts because this type of contract has a feature of constant and fixed revenue during the lifetime of the contract, which on the other hand strengthen the Company’s stability of revenue, especially during crisis. Furthermore, the Company has been preparing to penetrate the international waters, particularly in the Dry Bulk Cargo Segment.
Segmen Jasa Penyediaan FSO memberikan peluang kepada Perseroan untuk berkembang di pasar dalam negeri, dan sebagai pemimpin pasar Perseroan diharapkan mampu memanfaatkan peluang pertumbuhan tersebut. Segmen Muatan Cair masih memberikan peluang walaupun sebagian besar kesempatan yang berkaitan dengan penerapan azas cabotage telah ditenderkan pada tahun 2009. Dalam kondisi tersebut, Perseroan diharapkan tetap dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada. Segmen Muatan Curah Kering memberikan peluang pengembangan sewa kapal, baik untuk pasar ekspor maupun untuk melayani kebutuhan transhipment dan perdagangan batubara dalam negeri. Perseroan diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang ada di segmen ini. Rangkuman Karakteristik Pasar dan Peluang Bisnis dapat dilihat pada diagram berikut ini.
The FSO Service Segment offers opportunities to develop time charters in the domestic market, and, as the market leader, the Company is expected to capitalize on these growth opportunities. The Liquid Cargo Segment still offers opportunities although a large part of the opportunities that is related to the implementation of the cabotage principle has been bid in 2009. Within this condition, the Company is expected to seize every available opportunity. The Dry Bulk Cargo Segment offers opportunities to develop the chartering of vessels, both to cater to the export market and to serve the domestic need for transhipment and coal trade. The Company is expected to be able to seize existing opportunities in this segment. The Market Characteristics and Business Outlook have been summarized in the following diagrams.
Produksi, Penjualan Domestik, Penjualan Ekspor Batu Bara Indonesia Per Tahun (Ton) Production, Domestic Sales, Export Sales of Indonesian Coal Per Year (Tons) Juta Ton | Million Tons
250 Produksi | Production
200
Ekspor | Export
150 100 50
Domestik | Domestic
0 2007
2008
2009
Sumber | Source: www.esdm.go.id
Produksi, Konsumsi, Ekspor, Impor Minyak Bumi per Tahun (Barel) Production, Consumption, Export, Import of Crude Oil Per Year (Barrels) Juta Barel | Million Barrels
400
Produksi | Production
300
Konsumsi | Consumption
200 Ekspor | Export
100 Prospek Usaha Perkembangan di sektor energi dan sumber daya mineral Indonesia ditandai dengan terus meningkatnya permintaan terhadap transportasi laut. Manajemen menilai, prospek bisnis masing-masing segmen bersifat khas dan memberikan peluang yang berbeda-beda.
38
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Business Outlook The development of Indonesia energy and mineral resources sector is marked with increasing demand of sea transportation. The Management is of the opinion that each of the segment is unique and offers distinct opportunities.
Impor | Import 0 2007
2008
2009
Sumber | Source: www.esdm.go.id
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
39
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
Segmen Jasa Penyediaan FSO dan Jasa Lepas Pantai Terintegrasi FSO and Integrated Offshore Services Segment
2009
2008
5
4
4
Pendapatan (Rp .000.000) | Revenue (IDR .000.000)
231.337
221.119
188.502
Laba Bersih (Rp .000.000) | Net Profit (IDR .000.000)
66.916
91.748
63.271
Jumlah kapal | Number of Vessels (unit)
Perusahaan berkecimpung dalam bisnis Jasa Penyediaan FSO dan Jasa Lepas Pantai Terintegrasi berdasarkan kontrak time charter dan bare boat charter, serta layanan lainnya sesuai dengan kontrak
2007
The Company is engaged in the business of FSO and Integrated Offshore Services based on time charters and bare boat charters, as well as providing other services as required by its contracts.
Daftar Kontrak FSO Tahun 2009 | FSO Contracts in 2009 No Kontrak | Contract
Nama Kapal | Vessel’s Name
1
FSO Time Charter for JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi
FSO Raisis & OB Pasmar 02
2
FSO Time Charter for Camar Resources International Canada, Inc
FSO Maera Ayu
3
FSO Time Charter for PT Medco E&P Indonesia
FSO Laksmiati, TB Taurians
leader Jasa Penyediaan FSO di Indonesia, melainkan juga mendiversifikasikan client base Segmen FSO Perseroan. Perlu disampaikan bahwa kontrak dengan CNOOC ini baru akan dimulai pada bulan Januari 2011, sementara di tahun 2010 Perseroan akan melakukan konversi FSO Lentera Bangsa untuk memenuhi kontrak ini. Oleh karena itu Belanja Modal Perseroan di tahun 2010 akan meningkat. Dalam mengoperasikan armada FSOnya, dengan penerapan kebijakan HSE yang konsisten, Perseroan mampu menjaga kepercayaan para pelanggan dengan mencapai rekor Zero Accident pada tahun 2009. Perseroan akan terus memperkuat tim HSE demi menjaga prestasi ini di tahun-tahun mendatang. Rincian armada FSO ada pada halaman 24. Berkaitan dengan perkembangan armada FSO, pada tahun 2009 Aset Segmen FSO menjadi Rp 1.083 miliar, turun 2% dibandingkan tahun 2008 yang disebabkan oleh depresiasi atas Aset tersebut sesuai dengan kebijakan Perseroan. Dengan demikian, Tingkat Pengembalian Terhadap Aset (ROA) pada Segmen Jasa Penyediaan FSO di tahun 2009 turun 2 poin menjadi 6% dibandingkan dengan ROA tahun 2008; ROA adalah rasio yang mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan Aset untuk menghasilkan keuntungan bagi sebuah perusahaan.
Revenue from this CNOOC Contract will start to come in January 2011. In order to deliver this service, during 2010 the Company is converting its FSO Lentera Bangsa to meet the requirements of this Contract. For this conversion, the Company will incur a large amount of CAPEX in 2010. In operating the existing FSOs, in 2009 the Company was able to maintain Zero Accident record as a result of consistent implementation of HSE policy. The Company will strengthen its HSE team to have the same result in the years to come Details of the FSO fleet is on page 24 Related to the development of the FSO Fleet, in 2009 Assets of the FSO Segment became IDR 1,083 billion, a decrease of 2% compared to 2008, which was caused by the depreciation of the assets inline with the Company’s policy. It follows that the Return of Assets (ROA) in the FSO Service Segment became 6% in 2009, which is a decrease of 2 point compared to the ROA of 2008; ROA being the ratio that measures the ability of invested capital in form of total assets to generate income for a company.
Three, OB Pasmar 01 4
FSO Bare Boat Charter for Kondur Petroleum SA
FSO Ladinda
5 Tug Boat & Oil Barge Time Charter for PT Medco E&P Sembakung TB Taurians Two 6
Baru | New FSO Time Charter for CNOOC SES Ltd
FSO Lentera Bangsa
Segmen Jasa Transportasi Muatan Cair Liquid Cargo Transportation Service Segment
2009
Jumlah kapal | Number of Vessels (unit)
Adapun Pendapatan Segmen Jasa Penyediaan FSO terdiri atas Pendapatan Pengelolaan, Pengoperasian & Pemeliharaan Kapal, Penyewaan & Pengoperasian Kapal, Keagenan Kapal, Jasa Catering, Jasa Logistik, serta Handling Fee. Pendapatan Segmen FSO pada tahun 2009 memberikan kontribusi sebesar 70% dari Total Pendapatan Perseroan. Kenaikan Pendapatan pada tahun 2009 dibandingkan Pendapatan pada tahun 2008 adalah 5%, didorong terutama oleh peningkatan nilai dari beberapa perpanjangan kontrak. Sementara, kontrak dengan CNOOC SES Ltd baru akan memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Perseroan pada tahun 2011. Walaupun terjadi peningkatan Pendapatan sebesar 5% tersebut, Laba Bersih Segmen FSO menurun 27% pada tahun 2009. Faktor utama penurunan pada tahun 2009 disebabkan adanya rugi selisih kurs sebesar Rp 12,7 miliar yang disebabkan penyesuaian piutang terhadap anak perusahaan akibat perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat, di mana pada tahun 2008 terdapat keuntungan selisih kurs sebesar Rp 12,6 miliar. Pada tahun 2009, Perseroan menandatangani kontrak Penyewaan & Pengoperasian FSO dengan CNOOC SES Ltd senilai USD 114,8 juta. Kontrak tersebut tidak hanya memperkokoh posisi Perseroan sebagai market
40
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Revenue of the FSO Segment comprises Managing, Operating & Maintaining Vessels, Chartering & Operating Vessels, Vessel Agency, Catering Services, Logistics Services, and Handling Fees Revenue. Revenue of the FSO Segment in 2009 contributed 70% of the Company’s Total Revenue. The increase of Revenue in 2009 was mainly driven by the increasing value of contract extensions. The increase of the FSO Segment Revenue in 2009 compared to 2008 was 5%. Meanwhile, the new contract with CNOOC SES Ltd has yet to contribute to the Company’s Revenue in 2011. Nevertheless, with this 5% increase of Revenue, Net Profit of the FSO Segment decreased by 27% in 2009. The main factors of this decrease were the loss on foreign exchange amounted to IDR 12.7 billion, due to adjustment in the account of trade receivables from subsidiaries related to the exchange rate of the Rupiah to the US Dollar, where in 2008 a gain in foreign exchange of IDR 12.6 billion was recorded. In 2009, the Company secured a Chartering & Operating FSO Contract from CNOOC SES Ltd, worth USD 114.8 million. The contract not only sustains the Company’s position as the leader in Indonesia’s FSO Services market, but also significantly diversifies client base of the Company.
2008
2007
5
4
2
Pendapatan (Rp .000.000) | Revenue (IDR .000.000)
14.562
35.159
31.155
Laba Bersih (Rp .000.000) | Net Profit (IDR .000.000)
(5.705)
(14.363)
(13.377)
Perusahaan bergerak dalam bidang usaha Jasa Transportasi Muatan Cair berdasarkan kontrak Time Charter, namun dapat juga bekerja dengan Spot Charter.
In running Liquid Cargo Transportation Services, the Company manages to have all vessels on time charter contracts, although it is also willing to work under spot charter contracts.
Daftar Kontrak Muatan Cair tahun 2009 | Liquid Cargo contracts in 2009 No
Kontrak | Contract
Nama Kapal | Vessel’s Name
1 Time Charter for Pertamina - Clean Product Transportation
MT Duta Bangsa
2 Time Charter for Pertamina - Clean Product Transportation
MT Cinta Bangsa
3
Spot Charter for Pertamina - Clean product Transportation
MT Cinta Bangsa
4
Spot Charter for Pertamina - Clean product Transportation
MT Cinta Bangsa
5 Time Charter for Pertamina - Clean Product Transportation
MT Cinta Bangsa
6 Time Charter for Pertamina - Crude Oil Transportation
MT Jelita Bangsa
7 Time Charter for Pertamina - Fuel Oil Transportation
MT Puteri Bangsa
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
41
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
Pendapatan Segmen Muatan Cair terdiri atas hasil Penyewaan & Pengoperasian Kapal. Penurunan Pendapatan sebesar 59% didorong terutama oleh berakhirnya kontrak pengangkutan aspal, sesuai dengan perkembangan fokus Perseroan kepada pengoperasian chemical dan oil tanker untuk transportasi minyak mentah dan minyak bersih, di samping berakhirnya kontrak spot charter atas salah satu tanker Perseroan di tahun 2008. Sehubungan dengan berakhirnya kontrak penyewaan tersebut, kegiatan operasional tanker Perseroan pun berkurang. Karena itu, pada tahun 2009 terjadi penurunan biaya, yang dicatat sebagai penurunan biaya Keagenan Kapal (-89%), Pemeliharaan Kapal (-77%), serta Consumable Goods (-85%). Di samping itu, pada tahun 2009 Perseroan menjual MT Maera (Tanker Bitumen), sehingga Biaya Depresiasi & Amortisasi di tahun 2009 berkurang sebesar 64%. Dengan perkembangan ini, Perseroan berhasil menekan kerugian Segmen Muatan Cair pada tahun 2009. Di tahun yang sama, Perseroan memperoleh tiga kontrak Penyewaan & Pengoperasian baru dari Pertamina. Kontrak pertama senilai USD 4.000 per hari untuk MT Duta Bangsa untuk mengangkut minyak bersih, dengan durasi 3 bulan dan dapat diperpanjang untuk 3 bulan berikutnya. Kontrak kedua senilai USD 39 juta untuk MT Jelita Bangsa, berdurasi 5 tahun dengan opsi perpanjangan 2 tahun. Kontrak ketiga senilai USD 18 juta untuk MT Puteri Bangsa, berdurasi 3 tahun dengan opsi perpanjangan 2 tahun. Kontrak baru tersebut akan meningkatkan Pendapatan dan Profitabilitas Segmen Muatan Cair secara signifikan di tahun 2010. Untuk mendukung kontrak-kontrak yang baru diraih tersebut di atas, Perseroan membeli tiga kapal pada tahun 2009, yaitu MT Duta Bangsa, MT Jelita Bangsa, dan MT Puteri Bangsa. (rincian armada muatan cair ada pada halaman 24-25). Berkaitan dengan perkembangan Segmen Muatan Cair, pada tahun 2009 Aset segmen ini menjadi Rp 308 miliar, naik 5 kali lipat (526%) dibandingkan dengan tahun 2008. Dengan demikian, Tingkat Pengembalian Terhadap Aset (ROA) pada tahun 2009 menjadi -2%, lebih baik dibandingkan dengan ROA tahun 2008 yang sebesar -29%.
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
Revenue of the Liquid Cargo Segment is obtained from Chartering & Operating Vessels. In 2009, the Company experienced 59% decrease of Revenue, mainly because contract for transporting bitumen was ended, due to the Company’s current focus on chemical and oil tanker operations for crude oil and clean product transportations, in addition to the termination of one of the Company’s tankers spot charter in 2008. Because of the above contract terminations, the Company reduced its number of tankers in operations. As a result, in 2009 the Company’s Costs decreased as well, which was recorded as a decrease in Vessel Agency costs (-89%), Vessel Maintenance (-77%), and Consumable Goods (-85%). Furthermore, in 2009 the Company sold MT Maera (Bitumen Tanker), so that Depreciation & Amortization costs decreased by 64% in 2009 alone. With these developments, the Company was able to reduce the loss of the Liquid Cargo Segment in 2009. In the same year, the Company secured three new Chartering & Operating Contracts from Pertamina. The contract for MT Duta Bangsa is USD 4,000 per day, which transporting clean product for a duration of 3 months with extention options for another 3 months period. On the other hand, contract for MT Jelita Bangsa worth USD 39 million for a duration of 5 years with extention options for 2 years period, and contract for MT Puteri Bangsa worth USD 18 million for a duration of 3 years with extention options of 2 years period. These new contracts will significantly increase the Revenue and the Profitability of the Liquid Cargo Segment in 2010 onwards. To support these new contracts, the Company acquired three additional tankers in 2009, namely MT Duta Bangsa, MT Jelita Bangsa and MT Puteri Bangsa (details of the liquid cargo fleet are presented on page 24-25). In relation to positive development in Liquid Cargo Segment, in 2009 Assets of this segment increased 5 times (526%) to become USD 308 billion compared to 2008. Thereby, the Return of Assets (ROA) of 2009 became -2%, which is an improvement compared to the 2008 ROA of -29%.
Segmen Jasa Transportasi Muatan Curah Kering Dry Bulk Cargo Transportation Service Segment Jumlah kapal | Number of Vessels (unit)
42
2009
2008
2007
20
20
—
Pendapatan (Rp .000.000) | Revenue (IDR .000.000)
88.373
60.834
—
Laba Bersih (Rp .000.000) | Net Profit (IDR .000.000)
62.074
(16.305)
—
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Pendapatan Segmen Muatan Curah Kering terdiri atas hasil Penyewaan & Pengoperasian Kapal. Pada tahun 2009, segmen ini mencatat peningkatan dalam Pendapatan sebesar 45%. Peningkatan ini disebabkan karena Penyewaan & Pengoperasian armada telah dilakukan secara penuh selama tahun 2009 dengan jenis kontrak time charter, sementara, di mana tahun 2008 operasi baru dimulai pada semester 2 dengan sistem Contract of Affreightment (COA). Seiring dengan peningkatan Pendapatan, Biaya Segmen Muatan Curah Kering pun meningkat. Kompensasi Karyawan meningkat 117%, Kesejahteraan Karyawan meningkat 66%, sementara Biaya Keagenan Kapal pun meningkat, Pemeliharaan Kapal meningkat 5 kali, dan Biaya Depresiasi & Amortisasi meningkat 140%. Sejalan dengan operasi yang sudah berjalan 12 bulan sepanjang tahun 2009, maka terjadi peningkatan atas seluruh komponen biaya di atas. Laba Bersih Segmen Muatan Curah Kering meningkat secara signifikan pada tahun 2009 hampir 5 kali lipat, atau 481%, menjadi Rp. 62, 1 miliar, jika dibandingkan dengan Rugi Bersih tahun 2008 yang sebesar Rp 16,3 miliar. Aset Segmen Muatan Curah Kering pada tahun 2009 menjadi Rp 211 miliar, turun 2% dibandingkan tahun 2008 yang disebabkan oleh Beban Depresiasi sesuai dengan kebijakan Perseroan. Adapun Tingkat Pengembalian Terhadap Aset (ROA) menjadi 30%, naik dari -8% di tahun sebelumnya.
Revenue of the Dry Bulk Cargo Segment consists of the results of Chartering & Operating Vessels. In 2009, this segment recorded a Revenue growth of 45%, which was mainly driven by the Chartering & Operating of the fleet that has been operated in full during 2009 using time charter contract. In 2008, on the other hand, the Chartering & Operating commenced only in the second semester with Contract of Affreightment (COA). In 2009, Costs of the Dry Bulk Cargo Segment increased as well. Employee Compensation increased by 117%, Employee Welfare increased by 66%, while Vessel Agency Cost increased significantly, Vessel Maintenance increased by 5 times, and Costs of Depreciation & Amortization increased 140%. Inline with the ongoing operations which already running for 12 months in 2009, there was an increase in all cost components. In 2009, Net Profit in this segment increased by almost 5 times (481%) to become IDR 62.1 billion, compared to 2008 which recorded a Net Loss of IDR 16.3 billion. Assets of the Dry Bulk Cargo Segment became IDR 211 billion in 2009, a 2% decrease compared to 2008, which was caused by Depreciation Costs inline with the Company’s policy. However, Return of Assets (ROA) became 30%, which is an increase compared the -8% of the previous year.
Pertumbuhan Aset | Growth of Assets
2009
2008
2007
Aset Lancar (Rp .000.000) | Current Assets (IDR .000.000)
668.436
569.181
105.354
Aset Tidak Lancar (Rp .000.000) | Non Current Assets (IDR .000.000)
946.449
808.350
393.018
Jumlah Aset (Rp .000.000) | Total Assets (IDR .000.000)
1.614.885
1.377.531
498.371
Pada tahun 2009, Jumlah Aset Perseroan meningkat 17%, yang disebabkan oleh peningkatan Aset Lancar maupun Aset Tidak Lancar.
In 2009, Total Assets of the Company increased by 17%, which was due to the increase in both Current Assets and Non-Current Assets.
Aset Lancar Peningkatan pada Aset Lancar terutama disebabkan meningkatnya Uang Muka atas perbaikan, modifikasi, dan konversi beberapa kapal Perseroan yaitu MT Puteri Bangsa, MT Jelita Bangsa dan FSO Lentera Bangsa. Selain itu terdapat peningkatan pada Piutang Lain-lain yang merupakan reklasifikasi dari Piutang dari Pihak Hubungan Istimewa.
Current Assets The increase in Current Assets was mainly driven by the increase of Advances related to the repair, modification, and conversion of several of the Company’s vessels, namely MT Puteri Bangsa, MT Jelita Bangsa and FSO Lentera Bangsa. In addition, there was also an increase in Other Receivables which was a reclassification of Receivable from Related Party presented in 2008.
Aset Tidak Lancar Peningkatan pada Aset Tidak Lancar terutama didorong oleh pembelian tiga kapal tanker untuk Segmen Muatan Cair yang telah dijelaskan sebelumnya.
Non-Current Assets The increase in Non Current Assets was mainly driven by the purchase of three oil tankers for Liquid Cargo Segment as has been previously explained.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
43
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
Fokus Ekspansi Ekspansi armada Perseroan pada tahun 2009 terkait dengan perkembangan usaha di Segmen Muatan Cair, yang mempertajam fokus pada transportasi minyak mentah dan minyak bersih.
Expansion Focus The Company’s fleet expansion in 2009 is related to the business development in the Liquid Cargo Segment, which sharpened the focus on crude oil transport and clean petroleum product transport.
Divestasi Sejalan dengan fokus Segmen Muatan Cair, Perseroan menjual tanker bitumen MT Maera pada tahun 2009 yang membukukan keuntungan sebesar Rp 2,62 miliar.
Divestment Inline with the focus of the Liquid Cargo Segment, the Company sold its bitumen tanker MT Maera in 2009 and for this the Company recorded a gain of IDR 2.62 billion.
Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Pada tahun 2009, Perseroan tidak melakukan merger, akuisisi, ataupun restrukturisasi utang/modal, namun Perseroan membentuk kolaborasi dengan Asahi Tanker untuk mengembangkan pasar Segmen Muatan Cair di Indonesia.
Merger, Acquisition, RESCTRUCTURING In 2009, the Company has not conducted any mergers, acquisitions, or restructuring of debt/equity, yet the Company has formed a collaboration with Asahi Tanker to develop the Liquid Cargo Segment’s market in Indonesia.
Transaksi Benturan Kepentingan Transaksi yang terkait dengan peningkatan aset pada tahun 2009 tidak mengandung benturan kepentingan, sesuai komitmen Perseroan untuk mematuhi aturan yang telah ada.
Transactions of Conflicting Interest Transactions that are related to the increase of assets in 2009 did not involve conflicts of interest, corresponding to the Company’s commitment to comply to existing regulations.
Perkembangan Kewajiban | Development of Liabilities
44
2009
Kewajiban Lancar (Rp .000.000) | Current Liabilities (IDR .000.000)
123.575
2008 160.211
2007 135.380
Kewajiban Tidak Lancar (Rp .000.000) | Non Current Liabilities (IDR .000.000)
321.266
208.053
393.018
Jumlah Kewajiban (Rp .000.000) | Total Liabilities (IDR .000.000)
444.841
368.264
498.371
Pada tahun 2009, Jumlah Kewajiban Perseroan meningkat 21% dibandingkan dengan tahun 2008. Kenaikan Jumlah Kewajiban ini disebabkan oleh penambahan armada.
In 2009, Total Liabilities increased by 21% compared to 2008, due to the the increase in Non-Current Liabilities.
Kewajiban Lancar Kewajiban Lancar pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 23% menjadi Rp 123 miliar dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp 160 miliar. Penurunan ini disebabkan terutama karena berkurangnya Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam waktu satu tahun.
Current Liabilities In 2009, Current Liabilities was decreased by 23% to become IDR 123 billion compared to IDR 160 billion in 2008. This was mainly caused by the decrease in LongTerm Liabilities – Net of Current Portion.
Kewajiban Tidak Lancar Peningkatan Kewajiban Tidak Lancar didorong terutama oleh peningkatan Hutang Bank dan peningkatan Hutang Lain-Lain Kepada Pihak Ketiga. Pada tahun 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Mizuho dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., (BTMU) sebesar masing-masing USD 10,5 juta dan USD 11 juta. Adapun dari pinjaman yang diberikan oleh BTMU sebesar USD 11 juta ini, Perseroan baru mencairkan sebe-
Non-Current Liabilities The increase of Non-Current Liabilities was mainly driven by the increase of Bank Loans and Other Payables to Related Party. In 2009, the Company secured loan facilities from Mizuho Bank and Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., at the amount of USD 10.5 million and USD 11 million respectively. Out of this USD 11 million loan facility, the Company has disbursed only a sum of USD 6 million. All of the Company’s loans are in US
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
sar USD 6 juta. Hutang dalam mata uang asing tersebut tidak dilindungi hedging, mengingat Pendapatan dan Kewajiban Perseroan yang berkaitan dengan pinjaman ini dilakukan dalam mata uang yang sama.
Dollar and are not being hedged, due to the fact that both Revenues and Liabilities of the Company that are mostly denominated in the same currency.
Hutang Lain-Lain Kepada Pihak Ketiga Adapun Hutang Lain-Lain Kepada Pihak Ketiga berkaitan dengan pinjaman yang diberikan oleh Asahi Tanker kepada PT Trada Shipping, yaitu sebesar USD 1,8 juta untuk pembelian MT Duta Bangsa dan USD 6 juta untuk pembelian MT Puteri Bangsa. Hutang dalam mata uang asing ini pun tidak diproteksi hedging, karena terkait dengan kontrak dalam mata uang yang sama. Tingkat suku bunga atas kewajiban jangka panjang yang diperoleh tahun 2009 berkisar antara 4,8% per tahun sampai dengan 6% per tahun.
Other Payables to Related Party As for the Other Payables to Related Party, these liabilities are related to the financing provided by Asahi Tanker to PT Trada Shipping, amounted to USD 1.8 million for the purchase of MT Duta Bangsa and USD 6 million for the purchase of MT Puteri Bangsa. These loans are in US Dollar and are not hedged, because they are related to contracts in the same currency. Interest rate on long-term liabilities in 2009 was in the region of 4.8% to 6% per annum.
Ikatan Material Terkait Dengan Investasi Barang Modal Berkaitan dengan Kewajiban Tidak Lancar, pada tahun 2009 Perseroan memperoleh pinjaman untuk pembelian kapal yang dijaminkan kepada kreditur. Adapun sumber pengembalian atas pinjaman tersebut berasal dari hasil pendapatan atas kontrak penyewaan kapal yang bersangkutan.
Material Commitments Related to Capital Goods Investment In relation to the Non-Current Liabilities, in 2009 the Company pledged its respective vessels to secure loans. Loan repayment will be from income of chartering the particular vessels.
Pertumbuhan Pendapatan | Growth of Revenue
2009
2008
Pendapatan Usaha (Rp .000.000) | Revenues (IDR .000.000)
334.273
317.112
219.659
26.822
(24.886)
(22.290)
Penghasilan (Beban) Lain-Lain – Bersih (Rp .000.000) | Other Income (Expense) – Net (IDR .000.000)
Pendapatan Usaha Pada tahun 2009, Pendapatan Usaha meningkat 5%, terutama akibat meningkatnya Penyewaan & Pengoperasian Kapal Segmen Muatan Curah Kering dan Segmen FSO. Penyewaan & Pengoperasian Kapal Segmen Muatan Curah Kering meningkat 45% dan mencapai Rp 88,37 miliar pada tahun 2009. Peningkatan ini disebabkan operasi berjalan penuh selama 12 bulan pada tahun 2009. Selain itu terdapat perubahan kontrak di mana pada tahun 2009 pendapatan segmen ini berdasarkan time charter sedangkan pada tahun 2008 pendapatan berdasarkan Contract of Affreightment (COA). Di Segmen FSO, Penyewaan & Pengoperasian Kapal meningkat sebesar 5%, yang mencapai Rp 231,33 miliar pada tahun 2009. Sementara itu, Penyewaan & Pengoperasian Kapal di Segmen Muatan Cair menurun 59% pada 2009 dan mencapai Rp 14,56 miliar. Hal ini disebabkan karena berakhirnya kontrak pengangkutan aspal sesuai dengan fokus Perseroan pada pengangkutan minyak
2007
Revenues In 2009, Revenues increased by 5%, mainly because of the increase of Chartering & Operating Vessels in the Dry Bulk Cargo Segment and the FSO Segment. Chartering & Operating Vessels in the Dry Bulk Cargo Segment increased by 45% and reached IDR 88.37 billion in 2009. This increase was caused by difference in period of operations and the type of contracts whereby the vessels were in operations for 12 full months in 2009, while they operated for only 6 months in 2008. Also, in 2009, the contract for this segment was in time charter as opposed to Contract of Affreightment (COA) in 2008. In the FSO Segment, Chartering & Operating Vessels increased by only 5% but it reached IDR 231.33 billion in 2009. Meanwhile, Chartering & Operating Vessels in the Liquid Cargo Segment decreased by 59% in 2009 and reached IDR 14.56 billion, which caused by the ending of bitumen transportation contract due to the Company’s current focus on crude oil and clean petroleum product
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
45
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
mentah dan minyak bersih, di samping juga berakhirnya kontrak spot charter atas salah satu tanker Perseroan di tahun 2008.
transportations, and also by the termination of one of the Company’s tankers spot charter contract in 2008.
Proporsi Pendapatan Usaha | Proportion of Revenues
Tinjauan Biaya | Costs Overview
2009
2008
2007
Beban Langsung (Rp .000.000) | Cost of Revenue (IDR .000.000)
189.293
220.251
140.956
37.105
30.390
14.199
26.822
(24.886)
(22.290)
12.461
6.584
5.112
Beban Umum dan Administrasi (Rp .000.000) | General and Administrative Expenses (IDR .000.000) Lain-Lain – Bersih (Rp .000.000) | Others – Net (IDR .000.000) Jumlah Beban Pajak (Rp .000.000) | Total Tax Expense (IDR .000.000)
Penghasilan Lain-Lain Pada tahun 2009, Penghasilan Lain-Lain meningkat 2 kali lipat atau 208%. Peningkatan ini didorong terutama oleh Keuntungan Selisih Kurs Mata Uang Asing serta Keuntungan Belum Direalisasi Atas Kenaikan Nilai Wajar Dari Investasi Jangka Pendek. Keuntungan selisih kurs meningkat 167% dan mencapai Rp 14,50 miliar. Keuntungan selisih kurs ini terutama disebabkan oleh perubahan nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat atas penyesuaian hutang kepada pihak ketiga. Adapun Keuntungan yang Belum Direalisasi dari Investasi Jangka Pendek meningkat hampir 13 kali lipat dan mencapai Rp 31,35 miliar, berupa keuntungan atas investasi pada efek yang diperdagangkan yang dikelola oleh PT Treasure Fund Investama. Selain itu terdapat Keuntungan Penjualan Aset Tetap sebesar Rp. 2,6 miliar sehubungan dengan penjualan kapal MT Maera.
Other Income In 2009, Other Income increased 2 times (208%). The increase was mainly driven by Gain On Foreign Exchange as well as Unrealized Gain On Increase In Fair Value Of Short-Term Investments. The gain on foreign exchange increased by 167% and reached IDR 14.50 billion, caused by the change in the foreign exchange rate of the Rupiah against the US Dollar related to adjustments of the account of bank loans. The Unrealized gain of Short-Term Investment, however, increased almost 13 times and reached IDR 31.35 billion, comprising of gain obtained from investment in trading securities that were managed by PT Treasure Fund Investama. In addition, there was also Gain on Sale of Property, Vessels, and Equipment to the amount of IDR 2.6 billion related to the selling of MT Maera.
Pada tahun 2009, Beban Langsung menurun sebesar 14%. Penurunan ini terjadi sehubungan dengan menurunnya Beban Bahan Bakar dan Pelumas pada Segmen Muatan Cair, akibat berakhirnya kontrak spot charter atas salah satu tanker Perseroan di tahun 2008. Selain itu Beban Bahan Bakar dan Pelumas juga mengalami penurunan pada Segmen Muatan Curah Kering sebagai akibat dari perubahan kontrak dari Contract of Affreightment (COA) pada tahun 2008 ke time charter pada tahun 2009. Adapun dalam hal peningkatan Beban Umum dan Administrasi, faktor utamanya adalah kenaikan Gaji dan Tunjangan Karyawan serta Biaya Penelitian dan Pengembangan. Gaji dan Tunjangan meningkat seiring dengan penambahan jumlah karyawan untuk menunjang pertumbuhan usaha Perseroan. Sementara itu, Biaya Penelitian dan Pengembangan meningkat sehubungan dengan penyelesaian proyek konversi FSO Lentera Bangsa. Lebih lanjut, Beban Lain-Lain Bersih berubah menjadi Pendapatan Lain-Lain Bersih sehubungan dengan Keuntungan Selisih Kurs Mata Uang Asing serta peningkatan Penghasilan dari investasi jangka pendek. Sementara itu, Jumlah Beban Pajak meningkat 89% terkait dengan meningkatnya Pajak Tangguhan.
PerTUMBUHAN Laba Bersih | Growth of Net Profit
2009
2008
2007
Hak Minoritas (Rp .000.000) | Minority Interests (IDR .000.000)
22.289
(8.701)
484
Laba Bersih (Rp .000.000) | Net Profit (IDR .000.000)
99.947
43.702
37.102
Laba Bersih Per Saham Dasar (Rp) | Basic Earnings Per Share (IDR)
11,45
8,71
49,03
Laba Per Saham Dilusian (Rp) | Diluted Earnings Per Share (IDR)
11,19
8,54
—
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan meningkat sangat tajam, terutama akibat membaiknya kinerja PT Trada Tug & Barge di Segmen Muatan Curah Kering. Seiring dengan peningkatan Pendapatan Usaha serta penurunan Beban, maka di tahun 2009 Perseroan berhasil meningkatkan Laba Bersih sebesar 129%. Peningkatan Laba Bersih tersebut pada akhirnya meningkatkan Laba Bersih Per Saham di tahun 2009 sebesar 31%.
46
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
In 2009, Cost of Revenue decreased by 14%, mainly because the decrease in Cost of Gas and Lubricants in Liquid Cargo Segment, due to the termination of one of the Company’s tankers spot charter contracts in 2008. On the other hand, Cost of Gas and Lubricants in the Dry Bulk Cargo Segment also decreased due to the alternation of contract system, from Contract of Affreightment (COA) in 2008 to time charter in 2009. As for the increase in General and Administrative Costs, the main factors were the increase of Salaries and Allowances as well as Research and Development Costs. Salaries and Allowances increased inline with the growth of the Company. Meanwhile, Research and Development Costs increased because of the conversion of FSO Lentera Bangsa. Furthermore, Other Net Expenses became Other Net Income due to the Gain in Foreign Exchange and the increase in Income from Short-Term Investments. Meanwhile, Total Tax Expenses increased by 89% due to the increase in Deferred Taxes.
Minority Interests in Net Profit of Subsidiaries increased drastically, mainly because of the improved performance of PT Trada Tug & Barge in the Dry Bulk Cargo Segment. Corresponding to the increase in Revenues and the decrease in Costs, the Company was able to increase Net Profit in 2009 by 129%. The increase in Net Profit consequently increase the Earnings Per Share in 2009 by 31%.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
47
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
analisis dan pembahasan manajemen management discussion and analysis
Solvabilitas dan Kolektibilitas | Solvability and Collectibility
48
Pada tahun 2009, Perseroan mencapai tingkat solvabilitas aset 3,63:1, sedikit lebih rendah dibandingkan tingkat solvabilitas aset tahun 2008 yang mencapai 3,77:1. Adapun tingkat solvabilitas ekuitas pada tahun 2009 adalah 2,47:1, sementara pada tahun 2008 adalah 2,78:1. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan kewajiban jangka panjang atas pembelian 3 kapal baru pada tahun 2009. Dengan rasio-rasio tersebut di atas, Perseroan masih memiliki kapasitas yang besar untuk mendapatkan pinjaman untuk ekspansi usaha. Perlu disampaikan bahwa sepanjang tahun 2009 Perseroan berhasil memperoleh pembiayaan sebesar lebih dari USD 24 juta dan pada saat yang bersamaan mengurangi kewajiban senilai USD 12 juta sesuai dengan jadwal pembayaran.Di tahun 2009 Perseroan telah melunasi 2 pinjaman sesuai dengan jadwal. Dalam hal Kolektibilitas, Perseroan menilai bahwa seluruh piutang dapat tertagih dan oleh sebab itu tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu. Jumlah Piutang – baik piutang usaha dan piutang lain-lain – bersifat tidak material jika dibandingkan dengan Jumlah Aset.
In 2009, the Company achieved an asset-based solvency ratio of 3.63:1, which is slightly lower compared to the asset-based solvency ratio in 2008 that reached 3.77:1. Nevertheless, the equity solvability ratio of 2009 was 2.47:1 compared to the 2008 equity solvability ratio of 2.78:1. This particular decrease was driven by the increase of the Company’s long-term liabilities occurred over the purchase of 3 new vessels in 2009. With the abovementioned ratios, the Company is still well positioned to secure new loans for business expansion. It is worth mentioning that throughout 2009 the Company has managed to secure financing to the amount of more than USD 24 million and, at the same time, decrease its debts by USD 12 million, which is inline with its amortization schedule. In the same year, the Company has fully repaid 2 bank loans as scheduled. In terms of Collectibility, the Company is convinced that all receivables are collectible and that no allowances for doubtful accounts had to be provided. Total receivables – including trade account receivables and other receivables – are immaterial compared to Total Assets.
Kejadian Luar Biasa Sepanjang tahun 2009 tidak terjadi Kejadian Luar Biasa yang mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan.
Extraordinary Event In 2009, there was no Extraordinary Event affecting the financial condition of the Company.
Kejadian Setelah Tanggal Laporan Akuntan Pada tanggal 24 Februari 2010, Perseroan mencairkan seluruh dana investasi di PT Treasure Fund Investama sebesar Rp 427,8 miliar Pencairan dana ini terkait dengan rencana Perseroan untuk melakukan investasi penambahan armada di tahun 2010.
Subsequent Event On February 24, 2010, the Company has terminated its investment contract amounting to Rp 427.8 billion with by PT Treasure Fund Investama, since the Company must start procuring vessels for its expansion in 2010.
Kebijakan Dividen RUPS tanggal 24 April 2009 menetapkan besaran dividen sebesar 40% dari Laba Bersih tahun 2008. Besaran dividen ini ditentukan atas dasar pembahasan antara Para Pemegang Saham dan Manajemen dan terkait dengan strategi pertumbuhan Perseroan. Sebagai realisasi, Perseroan telah membayar dividen sejumlah Rp 17,5 miliar pada tanggal 3 Juni 2009.
Dividend Policy The AGM of 24 April 2009 has decided the amount of dividends to be 40% of the 2008 Net Profit. This decision was made after a series of discussion related to the Company’s growth strategy. On 3 June 2009, the Company has disbursed the dividend payment of IDR 17.5 billion.
Realisasi Penggunaan Dana Perseroan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat pada tanggal 2 September 2008, serta menghimpun dana sebesar Rp 500 miliar. Penggunaan dana tersebut sebesar 93% digunakan untuk investasi pembelian serta modifikasi kapal maupun refinancing hutang (termasuk yang telah dilakukan setelah Penawaran Umum) di Segmen FSO, Segmen Muatan Cair dan Segmen Muatan Curah Kering baik melalui kepemilikan langsung maupun melalui anak perusahaan yang telah ada maupun yang akan didirikan oleh Perseroan di kemudian hari. Namun, sambil menunggu situasi usaha membaik, Manajemen memutuskan untuk menempatkan dana hasil Penawaran Umum tersebut dalam bentuk Kontrak Pengelolaan Dana (KPD), Deposito Berjangka serta Rekening Koran. Perseroan menggunakan jasa PT Treasure Fund Investama untuk mengelola dana hasil IPO sebesar Rp
Realization of Funding The Company has offered its shares to the public through IPO on 2 September 2008, and has raised funds to the amount of IDR 500 billion from this corporate action. The Company used 93% of the funds to invest in fleet purchasing and modifications, and also refinancing its payables (including the ones that had been executed after IPO) in FSO Segment, Liquid Cargo Segment, and Dry Bulk Cargo segment, through direct ownership as well as through the Company’s subsidiaries. However, while waiting for the business situation to improve in 2009, the management came to a decision to managed the IPO funds in full discretionary funds, Time Deposits, as well as Current Accounts. The Company used services of PT Treasure Fund Investama to manage IDR 400 billion of the IPO funds in the form of full discretionary funds. The funds generated revenue of IDR 31.35 billion for the Company in
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
400 miliar dalam bentuk KPD. Pengelolaan tersebut telah memberikan Penghasilan sebesar Rp 31,35 miliar di tahun 2009. Pada Februari 2010, Perseroan telah mencairkan seluruh dana Investasi di PT Treasure Fund Investama. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk Belanja Modal Perseroan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Selain ditempatkan dalam bentuk KPD, sepanjang tahun 2009 hasil IPO juga ditempatkan dalam bentuk Deposito dan Rekening Koran, antara lain di Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Bank Danamon, dan Bank Permata.
2009. In February 2010, the Company has terminated the placement with PT Treasure Fund Investama, and will use the funds in accordance to purpose of the IPO, which is for the growth of the Company in 2010. In addition to the full discretionary funds, the remaining of IPO funds have been placed in the forms of Deposits and Current Accounts in 2009, among others at the Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Bank Danamon, and Bank Permata.
Perubahan Peraturan PerundangUndangan Pada tahun 2009 tidak terjadi Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang mempengaruhi laporan keuangan Perseroan.
Changes in Regulation In 2009, there was no Changes in Rules and Regulations that will affect the Company’s financial reporting.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Pada tahun 2009 tidak terjadi Perubahan Kebijakan Akuntansi yang mempengaruhi laporan keuangan Perseroan. Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi PSAK dan ISAK yang baru akan berlaku pada periode setelah 1 Januari 2010 dan 1 Januari 2011.
Changes in Accounting Policies In 2009, there was no Changes in Accounting Policies in 2009 affecting the Company’s financial reporting. The Indonesian Accountant Assocation has published revisions of the PSAK and ISAK that will be effective in the periods after 1 January 2010 and 1 January 2011.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
49
laporan tata kelola perusahaan corporate governance report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
“
Perseroan meyakini Prinsip GCG sebagai landasan yang kokoh bagi pengelolaan usaha dan penciptaan nilainilai dalam organisasi, guna menunjang pertumbuhan kinerja Perseroan secara berkelanjutan. Di tahun 2009, Manajemen melanjutkan elaborasi implementasi Prinsip GCG yang telah dimulai pada tahun sebelumnya.” Struktur Tata Kelola Perusahaan Tata kelola perusahaan di Perseroan diatur dalam tiga dimensi peraturan dan ketentuan, sehubungan dengan statusnya sebagai badan hukum Indonesia, usaha pelayaran, dan perusahaan terbuka. Sebagai badan hukum Indonesia, Perseroan tunduk pada UU Perseroan Terbatas serta peraturan dan ketentuan terkait, yang antara lain menentukan organ dan hubungan antar organ perusahaan. Dalam hal ini, organ Perusahaan adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, RUPS merupakan pengambil keputusan tertinggi, sementara Direksi merupakan pelaksana keputusan RUPS yang diawasi oleh Dewan Komisaris. Sebagai perusahaan pelayaran, Perseroan tunduk pada peraturan dan ketentuan pelayaran nasional dan internasional. Di samping itu, Perseroan juga tunduk pada peraturan dan ketentuan kepelabuhanan yang berlaku di wilayah operasi Perseroan. Peraturan dan ketentuan ini merinci antara lain tata kelola kapal, serta prosedur operasional standar keamanan, keselamatan dan lingkungan. Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan mentaati peraturan dan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) maupun peraturan dan ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai konsekuensinya, Perseroan wajib menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) pada semua jajaran dalam dan pada semua aktivitas Perseroan secara konsisten. Sebagai cerminan komitmen Perseroan terhadap pelaksanaan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik, pada tingkat Dewan Komisaris hal ini tercermin dengan dibentuknya Komite Audit yang akan diikuti dengan pembentukan komite-komite lainnya yang diperlukan, sedangkan di tingkat Direksi hal ini terlihat dengan ditunjuknya Sekretaris Perusahaan serta dibentuknya Audit Internal.
50
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
laporan tata kelola perusahaan corporate governance report
The Structure of Corporate Governance The Company’s corporate governance is subject to three dimensions of rules and regulations, due to its status as an Indonesian legal entity, a shipping enterprise, and a listed company. As an Indonesian legal entity, the Company complies to the Limited Corporate Law as well as related rules and regulations, which among others define the Company’s organs and their interrelationship. Accordingly, the Company’s organs are the Annual General Meeting of Shareholders (AGM), the Board of Commissioners and the Board of Directors. Based on the Company’s Articles of Association, the AGM is the highest decision-maker, while the Board of Directors is responsible for the implementation of the AGM’s decision which is supervised by the Board of Commissioners. As a shipping enterprise, the Company complies to international and national rules and regulations, as well as those unique to the regions and harbors within the Company’s area of operations. These rules and regulations define among others onboard governance, and also standard operational procedures in terms of health, safety and the environment. As a listed company, the Company complies to the rules and regulations of the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) and the Indonesia Stock Exchange (IDX). Consequently, the Company has to consistently implement the Good Corporate Governance (GCG) principles in all levels and its daily activities. As an evidence of the Company commitment to implement the GCG principles, it is reflected in the establishment of committee under the Board of Commissioners, and at the level of Board of Director by the appointment of Corporate Secretary and Internal Audit.
“
The Company believes that the GCG Principles are a sound foundation for both business development and the creation of organizational values, towards improving the company’s performance in a sustainable way. And, in 2009, the Management has continued to elaborate the implementation of GCG Principles, which started in 2008.” LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
51
laporan tata kelola perusahaan corporate governance report
52
laporan tata kelola perusahaan corporate governance report
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Tugas dan Tanggung Jawab Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan, dan memberi nasehat kepada Direksi. Dalam hal pengawasan, Dewan Komisaris mewakili kepentingan para Pemegang Saham dengan mengawasi penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta mengawasi pelaksanan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS. Dewan Komisaris berhak dan berwenang memeriksa pembukuan dan pelaksanaan operasional Perusahaan, serta memperoleh informasi yang berkaitan dengan tugas pengawasannya. Berdasarkan Peraturan Perseroan Terbatas (PT) Indonesia, Dewan Komisaris pun berhak membentuk komite untuk membantu pelaksanaan tugasnya.
Duties and Responsibilities According to the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners supervises management policy, the implementation of management policy in general, both in terms of the Company and the Company’s business, and provides advice to the Board of Directors. In this context, the Board of Commissioner represents the interests of the Shareholders by supervising the formulation of the Company’s Budget and Work Plan and the implementation of the provision of the Articles of Association and the resolutions of the AGM. The Board of Commissioners has the right and the authority to inspect the books and the operations of the Company, and to obtain information related to its supervisory duty. According to the Indonesian Corporate Law, the Board of Commissioners also holds the rights to establish committees in order to support the implementation of its duties.
Komposisi Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya dua orang anggota dan seorang di antaranya menjabat sebagai Komisaris Utama. Pada tahun 2009, Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas tiga anggota, termasuk Komisaris Utama dan Komisaris Independen, sesuai dengan ketentuan BAPEPAM-LK dan peraturan BEI.
Composition Based on the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners comprises at least two members and one of them holds the position of the President Commissioner. In 2009, the Company’s Board of Commissioners comprised three members, including the President and the Independent Commissioner, complying to BAPEPAM-LK regulations and IDX rules.
Komisaris Utama Darmansyah Tanamas
President Commissioner Darmansyah Tanamas
Komisaris Kris Hidayat Sulisto
Commissioner Kris Hidayat Sulisto
Komisaris Independen Prof. Sudjanadi Tjiptosudarmo
Independent Commissioner Prof. Sudjanadi Tjiptosudarmo
Remunerasi RUPS Tahunan 2009 telah memberikan kewenangan kepada Pemegang Saham Utama untuk menetapkan honorarium anggota Dewan Komisaris, serta memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan jenis serta besarnya gaji dan tunjangan bagi Direksi Perusahaan. Berdasarkan kewenangan tersebut di atas, maka ditetapkan total remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2009 sebesar Rp 8,94 miliar, naik 22,87% dibandingkan tahun sebelumnya.
Remuneration The 2009 AGM has authorized the Main Shareholder to define the honorarium of the Board of Commissioners, and authorized the Board of Commissioners to define the type and amount of wages and allowances of the Company’s Board of Directors. Total remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors in 2009 was IDR 8.94 billion, increased by 22.87% compared to 2008.
Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari Direksi, atau atas permintaan satu orang pemegang saham atau lebih yang secara bersama-sama memiliki 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan, dengan hak suara yang sah. Keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris sah dan mengikat apabila lebih dari 1/2 bagian anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat tersebut. Pada tahun 2009, tingkat kehadiran para anggota Dewan Komisaris pada Rapat Dewan Komisaris adalah 100%.
Board of Commissioners Meetings A Board of Commisioners Meeting can be conducted at any time when it is deemed necessary by one or more members of the Board of Commissioners, or on the base of a written request by the Board of Directors, or due to a request of one or more shareholders that hold a combined portion of 1/10 of total issued capital by the Company, which hold the legal voting right. A decision of the Board of Commissioners is legal and binding if the meeting was attended by 1/2 of the members or representatives of the members of the Board of Commissioners. In 2009, the attendance rate of the members of the Board of Commissioners in the Board of Commissioners meetings was 100%
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Daftar Rapat Dewan Komisaris | List of Board of Commissioners Meetings Tanggal | Date Darmansyah Tanamas Kris Hidayat Sulisto
Prof. Sudjanadi Tjiptosudarmo
26-02-2009
01-06-2009
27-07-2009
16-11-2009
Direksi
Board of Directors
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya, serta mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung dalam batasbatas yang ditentukan oleh Anggaran Dasar Perseroan. Direksi terdiri dari sedikitnya dua orang anggota, yang salah satunya adalah Direktur Utama, serta diangkat dan diberhentikan oleh RUPS untuk masa jabatan lima tahun, dan dapat diangkat kembali oleh RUPS. Pada tahun 2009, Direksi terdiri atas Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Administrasi, Direktur Armada, dan Direktur Komersial. Secara umum, tugas Direksi adalah memimpin dan mengelola jalannya perusahaan sehari-hari, untuk kepentingan dan tujuan Perseroan, di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Direktur Utama bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan anggota Direksi, dan pada tahun 2009 dijabat oleh Danny Sihanouk de Mita. Direktur Keuangan dan Administrasi bertugas mengatur kegiatan keuangan, administrasi, legal dan manajemen sumber daya manusia, dan pada tahun 2009 dijabat Adrian Erlangga Sjamsul. Direktur Armada bertugas untuk memastikan terpenuhinya standar teknis dan sertifikasi, awak kapal, logistik dan pengadaan, serta kelautan, dan pada tahun 2009 dijabat oleh Toto Kastawinata. Direktur Komersial bertugas mengatur kegiatan komersial dan dukungan usaha, dan pada tahun 2009 dijabat oleh Teguh Arya Putra.
Duties and Responsibilities The Board of Directors is fully responsible in the implementation of its duties in the interest of the Company to fulfill its purpose and aims, and represents the Company directly and legally within limits that are defined in the Company’s Articles of Association. The Board of Directors comprises at least two members, where one of the holds the position of the President Director, is appointed and released by the AGM for a duty period of five years, and can be reappointed by the AGM. In 2009, the Board of Directors comprised the President Director, the Finance & Administration Director, the Fleet Director, and the Commercial Director. In general, the duty of the Board of Directors is to lead and manage the Company in its daily business, in the interest and towards the goals and objectives of the Company, under the supervision of the Board of Commissioners. The President Director’s duty is to manage the activities of the Board of Directors; and in 2009, the position was held be Danny Sihanouk de Mita. The Finance and Administration Director’s duty is to manage financial, administrative and legal activities, and human resources management; and in 2009, the position was held by Adrian Erlangga Sjamsul. The Fleet Director’s duty is to ensure that standards are met in terms of technical specification and certification, crew and manning, logistics and procurement, and nautics; and in 2009, the position was held by Toto Kastawinata. The Commercial Director’s duty is to manage commercial activities and business support; and in 2009, the position was held by Teguh Arya Putra.
Rapat Direksi Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis satu pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah. Keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi sah dan mengikat apabila lebih dari 1/2 bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. Pada tahun 2009, tingkat kehadiran anggota Direksi pada rapat Direksi adalah 100%.
Board of Directors Meeting A Board of Directors Meeting can be conducted at any time when it is deemed necessary by one or more members of the Board of Directors, or on the base of a written request by the Board of Commisioners, or due to a request of one or more shareholders that hold a combined portion of 1/10 of total issued capital by the Company, which hold the legal voting right. A decision of the Board of Directors is legal and binding if the meeting was attended by 1/2 of the members or representatives of the members of the Board of Directors. In 2009, the attendance rate of the members of the Board of Directors in the Board of Directors meetings was 100%.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
53
laporan tata kelola perusahaan corporate governance report
laporan tata kelola perusahaan corporate governance report
Daftar Rapat Direksi | List of Board of Directors Meetings Tanggal | Date Danny Sihanouk de Mita Adrian Erlangga Sjamsul Toto Kastawinata Teguh Arya Putra
27-04-2009
26-05-2009
30-06-2009
28-07-2009
20-08-2009
22-09-2009
30-10-2009
27-11-2009
22-12-2009
Pelatihan Direktur Pada bulan Agustus 2009, Perusahaan telah menyelenggarakan seminar kecil berjudul “Good Corporate Governance: Concepts, Principles, and Practices”, khusus bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Sesi ini dibawakan oleh konsultan tata kelola perusahaan Franciskus Antonius Alijoyo.
54
Directors Training In August 2009, the Company has conducted a a closed small seminar entitled “Good Corporate Governance: Concepts, Principles, and Practices” for the Board of Commissioners and the Board of Directors. The session was led by corporate governance consultant Franciskus Antonius Alijoyo.
Komite Audit
Audit Committee
Sesuai peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5., Perseroan telah membentuk Komite Audit, yaitu pada tanggal 26 Februari 2009, dengan tiga orang anggota. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen.
In compliance to BAPEPAM-LK rule Nr. IX.1.5., the Company has established an Audit Committee, namely on 26 February 2009, with three members. The Audit Committee is headed by the Independent Commissioner.
Ketua Komite Audit Prof. Sudjanadi Tjiptosudarmo. Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008, sekaligus Ketua Komite Audit sejak Komite Audit Perseroan dibentuk pada tahun 2009. Profesor (Riset) bidang Manajemen Transportasi Laut (2008) dan Dosen Manajemen Transport & Logistik, Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Manajemen Transport TRISAKTI, Jakarta; memiliki pengalaman komprehensif dalam bidang kepelabuhanan maupun transportasi laut.
Audit Committee Head Prof. Sudjanadi Tjiptosudarmo. Currently serves as Independent Commissioner of the Company since 2008 and also the Head of the Company’s Audit Committee since the committee was formed in 2009. Has been the Professor (Research) in Marine Transportation Management (2008) and Lecturer for Transport & Logistics Management, Post-Graduate Program at school of Transport Management of Universitas TRISAKTI, Jakarta; has a comprehensive range of experience in the fields of harbor management and sea transportation.
Anggota Komite Audit Audhy Fernando, SE, Ak, Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 26 Februari 2009; memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan pengalaman yang mendalam di bidang audit keuangan.
Audit Committee Member Audhy Fernando, SE, Ak. Member of the Audit Committee since 26 February 2009; has an educational background in accountancy and extensive experience in financial auditing.
Anggota Komite Audit Jan Patty. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 26 Februari 2009; memiliki latar belakang pendidikan maritim dan berpengalaman di bidang operasional perkapalan.
Audit Committee Member Jan Patty. Member of the Audit Committee since 26 February 2009; has an education background in maritime studies and extensive experience in the field of vessel operations.
Tugas, Kewenangan, dan Tanggung Jawab Dengan hubungan kerja langsung kepada Komisaris dan hubungan kerja tidak langsung dengan satuan audit
Duties, Authority and Responsibilities With direct work relations to the Commissioners and indirect work relations to the Company’s internal
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
internal Perseroan, Komite Audit bertugas terutama untuk membantu Komisaris dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian intern, pelaksanaan tugas auditor eksternal, serta pelaksanaan tugas auditor internal; memiliki kewenangan terutama untuk mendapatkan informasi secara penuh dan bebas tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya Perseroan lainnya; serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Komisaris dengan laporan tahunan dan triwulanan, serta laporan pelaksanaan tugas khusus dari Komisaris.
audit unit, the Audit Committee carries the main duty of helping the Commissioners to ensure the effectivity of the internal audit and control system, the implementation of the external auditor’s duty, and the implementation of the internal auditor’s duty; has the main authority to obtain full information in a free manner about employees, funds, assets, and other resources of the Company; and to verify the implementation of its duty to the Commissioners through annual and quarterly reports, as well as separate reports for special tasks awarded by the Commissioners.
Rapat Komite Audit Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pada tahun 2009, Komite Audit telah mengadakan rapat dengan rincian sebagai berikut.
Audit Committee Meetings The Audit Committee has to hold meetings at least with the same minimal frequency of Board of Commissioners Meetings as stated by the Company’s Corporate Charter. In 2009, the Audit Committee has held meetings with the following details.
Daftar Rapat Komite Audit | List of Audit Committee Meetings Tanggal | Date
Prof. Sudjanadi Tjiptosudarmo
Audhy Fernando
Jan Patty
26-02-2009
27-07-2009
16-11-2009
14-12-2009
Laporan Singkat Pada tahun 2009, Komite Audit memperoleh informasi melalui koordinasi dengan satuan audit internal berkaitan dengan Laporan Keuangan triwulanan. Berdasarkan informasi tersebut, Komite Audit telah memberikan analisis dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam hal penyajian Laporan Keuangan serta operasional Perusahaan.
Brief Report In 2009, the Audit Committee has obtained information through coordinating with the internal audit unit in the context of quarterly financial reports. Based on the information, the Audit Committee has provided analyses and recommendations to the Board of Commissioners in terms of financial reporting and the Company’s operations.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh Joel Steve Oceanic Ticoalu (Nicky) sejak tahun 2009. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1984 ini memiliki pengalaman kerja lebih dari 20 tahun di bidang industri perbankan dan keuangan.
Joel Steve Oceanic Ticoalu (Nicky) has been appointed to run the Corporate Secretary office since 2009. Nicky was graduated from the Law School of the University of Indonesia in 1984 , and has experiences of more than 20 years in banking and the financial industry.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan bertugas antara lain memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, dan menjamin ketersediaan informasi secara wajar; serta bertanggung jawab memastikan Perseroan patuh pada aturan dan kebijakan pasar modal – dan juga memastikan Direksi selalu dapat mengikuti perkembangan peraturan pasar modal, selain menyelenggarakan RUPS. Untuk itu, Sekretaris Perusahaan melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Kepatuhan yang berada di bawah Direksi.
Duties and Responsibilities The Corporate Secretary has the duty to ensure that the Company and its stakeholders are communicating, and that information is available to a reasonable extent; the Corporate Secretary is also responsible for ensuring that the Company always complies to the rules and policies of the capital market – and also that the Board of Directors is always able to follow the development of capital market regulations, including to arrange and conduct the AGM. For doing this, the Corporate Secretary coordinates Compliance Task force under the Board of Director.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
55
laporan tata kelola perusahaan corporate governance report
56
laporan tata kelola perusahaan corporate governance report
Pelaksanaan Tugas Pada tahun 2009, Sekretaris Perusahaan juga senantiasa menyelenggarakan dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, Rapat Komite Audit, dan Rapat Audit Internal, serta turut aktif dalam rapat-rapat koordinasi diantara organ-organ tersebut di atas. Sehubungan dengan keterbukaan informasi seluruh informasi yang terkait dengan ketentuan Bapepam X.K.1 telah dilaporkan kepada publik, antara lain: informasi berupa laporan berkala, baik laporan keuangan audit maupun non audit, laporan penggunaan dana IPO, laporan pemegang saham, dan juga fakta material seperti ditandatanganinya kontrak-kontrak penting baik sehubungan dengan pinjaman perbankan, perjanjian kolaborasi dengan mitra asing, pembelian dan penjualan kapal, serta laporan lainnya yang disyaratkan oleh peraturan Bapepam yang berlaku bagi perusahaan publik. Dan pada bulan April 2009, Perseroan juga telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat ini, Perseroan telah melaporkan kinerja dan pencapaian Perseroan di tahun 2008 secara terbuka kepada para pemangku kepentingan. Di dalam RUPS Tahunan, para pemegang saham telah memberikan persetujuan dan pengesahannya atas kinerja dan pencapaian Perseroan di tahun 2008. Pada bulan Agustus 2009, telah diselenggarakan seminar berjudul “Good Corporate Governance: Concepts, Principles and Practices” bagi Dewan Komisaris dan Direksi, dipimpin konsultan tata kelola perusahaan Franciskus Antonius Alijoyo. Adapun pelaksanaan CSR di tahun 2009, disamping meneruskan program-program yang sudah ada, telah dilakukan langkah-langkah berupa penjajakan kerjasama dengan sekolah tinggi pelayaran melalui Yayasan Sejahtera Trada. Kerja sama ini direncanakan berbentuk pemberian beasiswa dan kesempatan bagi kadet-kadet sekolah tinggi pelayaran tersebut untuk praktik kerja di kapal milik Perseroan. Pelaksanaan CSR dengan cara ini dinilai lebih tepat sasaran, karena berkaitan dengan pengembangan komunitas yang terkait langsung dengan bidang usaha Perseroan.
Duty Implementation In 2009, the Corporate Secretary has actively arranged and attended the meetings of all of the Board of Directors, Board of Commissioners Meetings, the Audit Committee, and the Internal Audit Meetings, and also participated actively in the coordinative meetings of those above mentioned organs. With regard to the implemented special tasks related to information transparency all information related to regulation X.K.1 of Capital Market Supervisory Agency have been reported to the public, including but not limited to: information in the form of regular reports, both audited and non-audited financial reports, report of IPO funds utilization, shareholders reports, the information that is classified as the material facts such as the signing of important contracts that are related with bank loans, collaborative agreements with foreign partners, acquisition and divestment of vessels, as well as other reports that are mandatory for listed companies based on Capital Market Supervisory Agency regulations. In April 2009, the Company has conducted the Annual General Meeting of the Sharelders (AGM) and Extraordinary General Meetings of the Shareholders (EGM). Through these meetings, the Company has reported openly to the stakeholders the performance and achievements of the Company in 2008. In the AGM, the shareholders have given their consent and l approval towards the Company’s performance and achievements in 2008. Further, in August 2009, the Company has conducted a seminar of “Good Corporate Governance: Concepts, Principles and Practices” for the Board of Commissioners and the Board of Directors. This seminar was presented by corporate governance consultant Franciskus Antonius Alijoyo. Implementation of CSR in 2009 beside just maintaining the existing CSR program that has determined in previous years, the Company has taken certain steps to consider the possible cooperation with a shipping academy based in Jakarta, through the Trada Foundation. The cooperation will take in the form of scholarship and providing certain cadets of the shipping academy to have internships program on the vessels of the Company. This kind of CSR implementation is perceived more focused, since it has direct impact on community development that is directly related to the Company’s field of business.
Pada tahun 2009, bersamaan dengan pendirian Unit Audit Internal, juga diterbitkan Piagam Unit Audit Internal. Dokumen ini menetapkan struktur dan keanggotaan, tugas, tanggungjawab, dan kewenangan, serta lingkup pekerjaan dan kode etik Unit Audit Internal. Dengan demikian, unit ini dapat mengembangkan fungsinya secara independen.
In 2009, the Company’s Internal Audit Charter was issuedin addition to the establishment of its Internal Audit Unit.The document defines the structure and membership, the duty, responsibility, and authority, as well as the scope of work and code of conduct of the Internal Audit Unit. Thereby, the unit will be able to function independently.
Pengelolaan Risiko
Risk Management
Perseroan menghadapi beberapa risiko usaha, antara lain:
The Company faces business risks, some of them can be mentioned as follows:
Risiko Operasional • Kontrak – Ada kemungkinan Perseroan tidak memperoleh kontrak yang sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mengatasinya, Perseroan memperluas jaringan kemitraan, meningkatkan pelayanan sekaligus daya saing, serta mengembangkan strategi pemasaran lainnya. Juga ada kemungkinan terjadi penghentian kontrak sebelum masa berakhirnya. Untuk mengatasinya, Perseroan mempelajari kontrak secara seksama dan memastikan selalu berhubungan dengan pelanggan terkemuka. • Awak Kapal – Di pasar tenaga kerja yang ada, ada kemungkinan awak kapal yang sesuai kebutuhan tidak tersedia. Untuk mengatasinya, Perseroan melakukan kerja sama dengan sekolah tinggi/akademi pelayaran, memberi imbalan kerja yang kompetitif, namun tetap menerapkan sistem perekrutan dan pelatihan yang ketat. • Kecelakaan – Ada kemungkinan terjadi kecelakaan yang menyebabkan kerugian material. Untuk mengatasinya, Perseroan mengasuransikan seluruh armada dan awak kapalnya melalui perusahaan asuransi yang terkemuka. • Lingkungan – Ada kemungkinan terjadi pencemaran yang menyebabkan kerugian material, termasuk kerugian finansial bagi Perseroan. Untuk mengatasinya, Perseroan memberikan pelatihan kesehatan, keamanan dan lingkungan (HSE) kepada awak kapal, menerapkan standar HSE yang ketat, dan ikut serta dalam program asuransi yang sesuai. • Perubahan Peraturan – Ada kemungkinan peraturan baru meningkatkan biaya bagi Perseroan. Untuk mengatasinya, Perseroan selalu mengikuti perkembangan dan mengantisipasi perubahan regulasi.
Operational Risks • Contracts – There is a possibility that the Company has difficulties in finding contracts that suit its needs. To cope with this, the Company expands partnership network, enhances service quality and simultaneously competitiveness, and also develops other marketing strategies. There is also a possibility that an existing contract is terminated prior to the end of its duration. To cope with this, the Company conducts thorough review on contracts and ensures it always deals with first-class clients. • Crew – Within the existing workforce market, there is a possibility that crews are not readily available. To cope with this, the Company works with marine academies, offers competitive remunerations, but still implements a rigid recruitment and training system. • Accident – There is a possibility of accidents that may cause material loss. To cope with this, the Company insures its vessels and crews through reputable insurance companies. • Environment – There is a possibility material damage to the environment occurs, which entails financial loss of the Company. To cope with this, the Company trains its crews in terms of health, safety, and environment (HSE), implements strict HSE standards, and participates in matching insurance programs. • Change of Regulations – There is a possibility that new regulations increase the Company’s costs. To cope with this, the Company always updates its knowledge about regulations and anticipates change of regulation.
Sistem Pengendalian Intern
Internal Control & Audit System
Komitmen Perseroan terhadap penerapan prinsip GCG – transparan, akuntabel, bertanggungjawab, independen, dan wajar – diterapkan secara nyata, antara lain melalui pembentukan Unit Audit Internal pada tahun 2009. Unit Audit Internal berfungsi untuk memberikan keyakinan serta konsultasi yang obyektif kepada Direksi, serta membantu Manajemen untuk mencapai tujuan Perseroan melalui evaluasi dan peningkatan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan secara sistematis.
The Company’s commitment towards the GCG principles – transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness – is being implemented, among others through the establishment of the Internal Audit Unit in 2009. The Internal Audit Unit has the function of verifying information and providing objective opinions to the Board of Directors, and helping the Management in achieving the Company’s aims by evaluating and improving the effectivity of risk manajemen, control, and the corporate governance process in a systematic way.
Risiko Ekonomis • Suku Bunga – Ada kemungkinan terjadi peningkatan suku bunga pinjaman yang dapat meningkatkan biaya bagi Perseroan. Perseroan dapat mengurangi risiko suku bunga dengan melakukan hedging. • Risiko Nilai Mata Uang Asing – Ada kemungkinan Perseroan mengalami kerugian akibat perkembangan nilai tukar mata uang. Untuk mengatasinya, sedapat mungkin Perseroan menyelaraskan mata uang pendapatan dan biaya. • Kondisi Ekonomi – Pertumbuhan Perseroan sangat tergantung dari pertumbuhan ekonomi, sehingga perlambatan pertumbuhan ekonomi dapat mem-
Economic Risks • Interest Rates – There is a possibility of an increase in interest rates that may increase the Company’s costs. The Company may reduce this risk by putting on some hedges. • Foreign Exchange – There is a possibility that the Company suffers foreign exchange loss. To cope with this, the Company matches the currency of revenue and cost. • Economic Condition – The Company is riding on the economic growth. In the event of economy slowdown, the Company may unable to expand. To cope with this, the Company conducts prudent investment
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
57
laporan tata kelola perusahaan corporate governance report
pengaruhi rencana kerja Perseroan. Untuk mengatasinya, Perseroan melakukan investasi dengan hati-hati serta tetap mencermati perkembangan pasar. • Inflasi – Ada kemungkinan harga suku cadang dan biaya operasional meningkat akibat inflasi, sehingga dapat meningkatkan biaya perawatan, modifikasi dan lain-lain. Untuk mengatasinya, Perseroan membangun sistem perawatan secara berkala, melakukan efisiensi, dan memperhitungkan faktor inflasi di dalam perhitungan biaya proyek baru.
akses informasi, data korporasi & alamat penting access to information, corporate data & important address
approach while keep monitoring the opportunities in the market. • Inflation – There is a possibility that prices of spareparts and operational expenses increase due to inflation, and this may increase the costs of maintenance, modification, etc. To cope with this, the Company develops a strict maintenance plan, runs an efficient operation, and incorporates the inflation factor into the cost calculations of new projects.
Litigasi
Litigation
Pada tahun 2009, Perseroan, anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi tidak terlibat dalam perkara yang berpengaruh terhadap kondisi keuangan Perseroan.
In 2009, the Company, the members of the Board of Commissioners as well as the members of the Board of Directors were not involved in any litigation that may have affected the Company’s financial condition.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Pada tahun 2009, Perseroan menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan melalui Yayasan Sejahtera Trada, yang merupakan bagian terpisah di dalam kelompok usaha Trada. Yayasan ini bergerak dalam berbagai bidang sosial, pendidikan, kesehatan dan kedermawanan.
In 2009, Your Company has implemented corporate social responsibility through the Trada Foundation, which is a separate entity of the Trada group of companies. The foundation is engaged in various fields of social, education, public health and charity works.
Akses Informasi Access to Information Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary: Trada Building, Jl. Kyai Maja No. 4 Kebayoran Baru – Jakarta 12120 Tel: +62 21 7278 6852, Fax: +62 21 7278 6851 E-mail:
[email protected] Hubungan Investor | Investor Relations: Trada Building, Jl. Kyai Maja No. 4 Kebayoran Baru – Jakarta 12120 Tel: +62 21 7278 6852, Fax: +62 21 7278 6851 E-mail:
[email protected] Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Trada Foundation Trada Building, Jl. Kyai Maja No. 4 Kebayoran Baru – Jakarta 12120 Tel: +62 21 7278 6844 Fax: +62 21 7278 6835, 7278 6851 E-mail:
[email protected] Situs Web Perusahaan | Corporate website: www.trada.co.id
Data Korporasi Corporate Data Kantor Akuntan Publik | Public Accountant Firm Mulyamin Sensi Suryanto Wisma Dharmala Sakti 7th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 32 – Jakarta 10220 Tel: +62 21 570 8111, Fax: +62 21 570 8012 Baik Kantor Akuntan Publik maupun Akuntan Publik telah memberikan jasa audit laporan keuangan kepada Perusahaan untuk empat periode. Both the Public Accountant Firm and the Public Accountant have provided financial report audit services to the Company for four periods. Biro Administrasi Efek | Share Registrar PT Adimitra Transferindo Plaza Property 2nd floor Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan – Jakarta 13210 Tel: +62 21 4788 1515, Fax: +62 21 470 9697 E-mail:
[email protected]
Alamat Penting Important Addresses Berau Shorebase Komp. Berau Indah, Jl. Durian III, Ruko No. 6 Tanjung Redeb, Berau – Kalimantan Timur 77311 Tel: +62 554 271 8285, Fax: +62 554 202 7562 E-mail:
[email protected]
58
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Muntok Shorebase Jl. Jend. Sudirman No. 251 Muntok, Bangka Barat - Bangka Belitung 33311 Tel: +62 716 22152, Fax: +62 716 22152 E-mail:
[email protected]
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
59
Laporan Keuangan Konsolidasi Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
Consolidated Financial Statements UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009 AND 2008 AND INDEPENDENT AUDITOR REPORT
60
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
61
63 64
66 68 69 70 71
62
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
63
64
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
65
66
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
67
68
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
69
70
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
71
72
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
73
74
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
75
76
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
77
78
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
79
80
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
81
82
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
83
84
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
85
86
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
87
88
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
89
90
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
91
92
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
93
94
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
95
96
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
97
98
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
99
100
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
101
102
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
103
104
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
105
106
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
107
108
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
109
110
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
111
112
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
113
114
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
115
116
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
117
118
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
119
120
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
121
122
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
123
124
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
125
126
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
127
Tanggung Jawab Pelaporan
Daftar Istilah Penting
Responsibility of Reporting
Glossary
Pertanggungjawaban Anggota Direksi dan Dewan Komisaris terhadap Laporan Tahunan 2009
Responsibilities of the Members of Board of Directors and Board of Commissioners for 2009 Annual Report
Ballast
Laporan tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab Manajemen PT Trada Maritime Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
The Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information are the responsibility of the Management of PT Trada Maritime Tbk and have been approved by members of the Board of Directors and the Board of Commissioners whose signature appear below.
Jakarta, 16 April 2010 Yang bertanda tangan | The undersigned
DIreksi Board of Directors
: Beban yang ditambahkan ke kapal untuk menambah kestabilan muatan kapal. Any weight in solid or liquid form taken on a ship to increase draught, to change trim, or to improve the stability; use of sea water is common. : Tongkang yang beroperasi khususnya di perairan dangkal dan berjarak dekat, dan mengangkut muatan curah dalam jumlah relatif kecil. Motored or motorless vessel used to carry oil products, often along a river. Barges vary in bulk capacity.
Barge
: Satuan volume zat cair setara 42 gallon ( 159.5 liter). Biasanya dipakai dalam perdagangan minyak mentah A term of measure referring to 42 gallons of liquid at 60 degrees F.
located in the same country irrespective of the country in which the seagoing vessel is registered. : Ruang muat yang tersedia untuk muatan kapal. Available space in a vessel for its cargo/load
Cargo Capacity
: Perjanjian sewa kapal antara pemilik kapal dan penyewa dalam waktu tertentu dan dengan besar sewa tertentu. An agreement between the vessel’s owner and the vessel’s hirer, mentioning a certain period of leasing and a certain amount of expense as well.
Charter
Barrel
Danny Sihanouk de Mita
Adrian Erlangga Sjamsul
Direktur Utama | President Director
Direktur | Director
Toto Kastawinata
Teguh Arya Putra
Direktur | Director
Direktur | Director
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Bareboat Charter : Penyewaan kapal dalam keadaan kosong, di mana awak kapal, bahan bakar, asuransi, biaya pelabuhan, dan perawatan rutin ditanggung oleh penyewa. The leasing of a ship/vessel where the charterer is generally responsible for all operating expenses, such as crewing, fuel, insurance, and regular maintenance. : Kapal dengan dek tunggal yang dirancang untuk mengangkut muatan curah yang tidak dikemas, yang dikapalkan dalam jumlah banyak, seperti hasil pertanian (grain), bijih besi dan batubara. Single deck ship carrying homogenous unpackaged cargoes. Loaded through large hatchways.
Bulk Carrier
Darmansyah Tanamas
Kris Hidayat Sulisto
Komisaris Utama | President Commissioner
Komisaris | Commissioner
: Hak untuk mengangkut barang maupun penumpang antar pelabuhan dalam suatu negara. Asas Cabotage juga berarti prinsip yang memberi hak untuk beroperasi secara komersial di dalam suatu negara hanya kepada perusahaan angkutan dari negara itu sendiri. Sea transport between two ports (a port of loading/embarkment and a port of unloading/disembarkment)
Clean Oil Product : Produk minyak bumi yang sudah dikilang A refined oil product : Contract of Affreightment, merupakan perjanjian di mana pemilik atau operator kapal mengangkut volume kargo tertentu dengan harga dan persyaratan yang telah disepakati dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, pemilik atau operator kapal dapat menentukan sendiri kapal yang akan dipakai untuk tujuan angkutan tersebut. An agreement by an ocean carrier to provide cargo space on a vessel at a specified time and for a specified price to accommodate an exporter or importer. COA
Crude Oil : Minyak mentah. Natural mineral oil.
.
: Cubic Meter atau meter kubik, suatu standar pengukuran volume. Cubic meter, is a unit of volume measurement.
CuM
Cabotage
Prof. Sudjanadi Tjiptosudarmo Komisaris Independen | Independent Commissioner
128
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
Double Hull
: Lambung ganda dengan jarak aman antara tangki muatan dengan badan luar kapal. A design of tanker which has double sides and double bottom. The spaces created in the double sides and bottom are used for ballast, and provide a protective distance between the cargo tanks and the outside world.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
129
Dry Bulk : Muatan curah kering Free-flowing solids in bulk, e.g. grain, coal, etc. : Perawatan, perbaikan, maupun pembangunan konstruksi kapal yang dilakukan di darat. Umumnya dilakukan setiap 2 – 2,5 tahun. Periodically all vessels must enter a dry dock as part of the vessels maintenance procedures and survey requirements to allow for various inspections and maintenance work. This will usually be conducted every 2 -2.5 years although some more modern vessels are designed to go 5 years between dry dockings.
in oil fields where it is not possible or efficient to lay a pipe-line to the shore. The production platform will transfer the oil to the FSO where it will be stored until a tanker arrives and connects to the FSO to offload it. Most FSOs are old single hull supertankers that have been converted.
Dry Docking
: Dead Weight Tonnage, yaitu daya angkut kapal, termasuk store, makanan, bahan bakar, dan lain sebagainya. Stands for Dead Weight Tonnage; means the largest weight of cargo, bunkers and stores a ship is able to carry. The deadweight tonnage is the most important commercial measurement. Normally the maximum payload for a ship is three to ten percent lower than the deadweight, due to the weight of bunkers and stores, etc.
DWT
: Floating Coal Terminal, yaitu terminal/penampungan batubara terapung. Floating Coal Terminal, is a floating unit used as coal storage.
FCT
: Floating Production, Storage, and Offloading, yaitu kapal tanker yang berfungsi sebagai tempat produksi, bongkar muat, penampungan dan penyimpanan sementara. Merupakan kapal yang tidak berlayar, ditambat di tempat tertentu di lepas pantai (offshore), biasanya bukan pada pelabuhan umum. Floating Production, Storage, and Offloading, is a flloating oil production and storage unit, e.g. a converted tanker.
FPSO
: Floating Storage Offloading, yaitu kapal tanker yang berfungsi sebagai tempat bongkar muat, penampungan dan penyimpanan sementara. Merupakan kapal yang tidak berlayar, ditambat di tempat tertentu di lepas pantai (offshore), biasanya bukan pada pelabuhan umum. Floating Storage and Offloading, a floating storage device, usually for oil. FSOs are commonly used
FSO
130
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
: Free on Board, yaitu perjanjian pengapalan suatu barang, dimana penjual hanya bertanggungjawab hingga barang tiba di atas kapal, sedangkan pembeli bertanggungjawab atas biaya tambang kapal dan asuransi sampai ke tempat tujuan. Free on Board. Under an FOB contract, the seller provides the oil or oil product at a lifting installation and the buyer takes responsibility for shipping and freight insurance.
: International Safety Management Code, merupakan regulasi bagi perusahaan yang mengatur keamanan kapal dan juga mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. International Safety Management Code, is a standardized regulations for organizing a company in relation to ship safety and prevention of environmental pollution. ISM Code
Spot Charter
Suezmax
F O B
General Cargo : Kapal yang mengangkut muatan Vessel umum yang terdiri dari barang-barang yang dikemas dan tidak dikemas. A vessel that carries general cargo. : Jenis kapal tanker yang memiliki kapasitas angkut dari 30.000 hingga 50.000 DWT. Tanker of about 30,000 - 50,000 DWT.
Handymax
: Kependekan dari horsepower, yaitu satuan untuk daya (non-Sistem Internasional) yang pada umumnya digunakan untuk mengukur daya mesin piston, motor elektrik, turbin, dan berbagai mesin lainnya termasuk mesin kapal. Stands for horsepower, is the name of several non-SI units of power. The horsepower was widely adopted to measure the output of piston engines, turbines, electric motors and other machinery.
HP
: International Maritime Organization, yaitu salah satu lembaga PBB yang berwenang dalam mengeluarkan aturan bagi usaha pelayaran. International Maritime Organization, a United Nations agency that issues international trade standards for shipping.
I M O
Inspeksi Khusus : Inspeksi atau pemeriksaan sebuah kapal oleh biro klasifikasi pemerintah yang dilakukan sekali dalam empat atau lima tahun. An inspection of a vessel conducted every four or five years.
Liquid Cargo : Muatan cair. Container/tanks that contains liquid materials, such as oil, fuel, liquid waste, etc. Long Term Time : Penyewaan kapal dari pemilik Charter kapal yang bersifat jangka panjang lebih dari satu tahun. Hiring of a vessel in a long term or period of time, usually more than 1 year.
: Penyewaan kapal untuk jangka waktu pendek (maksimal 3 bulan). Vessel’s hiring for a relatively short period of time (3 months max.) : Kapal pengangkut minyak mentah dengan ukuran 110.000 hingga 150.000 DWT. Biasanya untuk mengangkut minyak mentah. A vessel that carries crude oil with the size about 110.000 to 150.000 DWT.
: Kapal yang mengangkut muatan cair seperti minyak mentah, produk olahan dan gas cair. Ship carrying liquid bulk cargoes.
Tanker
Time Charter
Logistic Offshore : Jasa layanan logistik lepas pantai Terminal Services Logistic services in an offshore terminal.
: Tipe kontrak penyewaan kapal untuk suatu jangka waktu tertentu dengan tarif yang telah disepakati diawal kontrak, yang pada umumnya menggunakan tarif tetap. The hiring of a vessel for a specified period of time.
: Jenis kapal tanker yang digunakan untuk mengangkut atau membawa komoditas dagang dari satu wilayah perairan ke wilayah perairan lainnya. A tanker used to carry trading commodities from one marine zone to another. Tugboat : Kapal tunda atau kapal berukuran kecil tetapi bertenaga besar untuk menarik tongkang. A boat used to maneuver, primarily by towing or pushing, other vessels (see shipping) in harbors, over the open sea or through rivers and canals. Tugboats are also used to tow barges, disabled ships, or other equipment like oil platforms.
Trading Tanker : Konvensi internasional yang membahas tindakan pencegahan pencemaran laut oleh kapal seperti tumpahan minyak, bahan kimia, limbah, dan emisi gas. Marine Pollution, is the International Convention for Prevention of Pollution from Ships, such as oil spills.
MARPOL
Mooring : Tambat. To hold secure an object by means of cables, anchors, or lines. M/T : Metric Ton = 1.000 kg Metric tons = 1.000 kgs. MW : Mega Watt. Mega Watt.
Voyage Charter : Jenis kapal yang berukuran 50.000 hingga 85.000 DWT dimana ukuran tersebut memungkinkan kapal melewati terusan Panama. A vessel designed to be just small enough to transit the Panama Canal. Panamax
: Penyewaan kapal untuk satu rute perjalanan. A single trip vessel charter.
: Kapal Tanker yang digunakan untuk memuat produk minyak olahan. A tanker used to carry refined oil products.
Product Carrier
Shipbuilding Contract
: Kontrak Pembangunan Kapal The contract for the complete construction of a ship, concerns the sales of future goods, so the property could not pass title at the time when the contract is concluded.
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
131
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
132
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
LAPORAN TAHUNAN | annual report Trada maritime 2009
133