perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 h) Menunjuk seorang atau beberapa ahli untuk melaksanakan tugas tertentu antara lain tugas penelitian, audit dan tugas-tugas lain diluar tugas umum Pertanggungjawaban a) Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya bertanggungjawab kepada Pemegang Saham b) Pertanggungjawaban Dewan Pengawas Dilakukan secara tertulis yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pengawas c) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dan wewenangnya sebagaimana dimaksud nomor 1 dituangkan secara tertulis 2) ANGGOTA DEWAN PENGAWAS Nama
: Ir. SLAMET SANYOTO.DIPL, SE.MT
Tugas Pokok : a) Membantu Ketua Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya menurut bidang yang telah ditetapkan oleh Ketua Dewan Pengawas b) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ketua Dewan Pengawas Fungsi Dewan Pengawas a) Penyusun tata cara pengawasan dan pengelolaan PD. BPR BKK Mojolaban b) Pengawasan atas pengurusan PD. BPR BKK Mojolaban c) Penetapan kebijakan anggaran dan keuangan PD. BPR BKK Mojolaban d) Pembinaan dan pengembangan PD. BPR BKK Mojolaban Wewenang a) Membahas RKAP sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham atau RUPS untuk mendapatkan pengesahaan b) Meneliti semua laporan yang disusun dan disampaikan oleh Direksi c) Memberikan pertimbangan dan saran baik diminta atau tidak diminta kepada pemegang saham atau RUPS untuk perbaikan dan perkembangan usaha PD. BPR BKK Mojolaban commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 d) Meminta keterangan kepada Direksi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengurusan dan pengelolaan PD. BPR BKK Mojolaban e) Memeberikan penilaian terhadap Laporan Pertanggungjawaban Tahunan Direksi atas pelaksanaan kegiatan operasional sebagai bahan pertimbangan penyusunan RKAP tahun buku berikutnya f) Memberikan penilaian laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan Direksi dalam forum RUPS g) Mengusulkan pemberhentian sementara Anggota Direksi kepada pemegang saham melalui RUPS h) Menunjuk seorang atau beberapa ahli untuk melaksanakan tugas tertentu antara lain tugas penelitian, audit dan tugas-tugas lain diluar tugas umum Pertanggungjawaban a)
Dewan
Pengawas
dalam
melaksanakan
tugas,
fungsi
dan
wewenangnya bertanggungjawab kepada Pemegang Saham b)
Pertanggungjawaban Dewan Pengawas Dilakukan secara tertulis yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pengawas
c)
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi dan wewenangnya sebagaimana dimaksud nomor 1 dituangkan secara tertulis
b. DIREKTUR UTAMA Nama
: SABAR WARSITI, SE
Tugas Pokok : 1) Melakukan pembinaan serta pengendalian terhadap Bidang/Biro, Subid, KPO, Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas Berdasarkan azas keseimbangan dan keserasian 2) Menyusun perencanaan, malaksanakan koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional PD. BPR BKK Mojolaban 3) Direksi merupakan satu kesatuan pimpinan 4) Direksi wajib menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia dan Pemegang Saham dengan ketentuan dan pedoman penyusunan laporan commit to user bank
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 5) Apabila Direktur Utama tidak berada ditempat atau berhalangan hadir maka tugas, fungsi dan wewenangnya dilimpahkan ke Direktur Fungsi Direksi 1) Pelaksanaan manajemen PD. BPR BKK Mojolaban berdasarkan kebijakan umum Pemegang Saham yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas. 2) Penetapan kebijakan untuk melaksanakan pengurusan dan pengelolaan PD. BPR BKK Mojolaban berdasarkan kebijakan umum Pemegang Saham yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas 3) Penyusunan dan penyampaian RKAP dan perubahannya setelah disetujui Dewan Pengawas untuk mendapat pengesahan RUPS 4) Penyusunan dan penyempaian Laporan Bulanan, Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan-laporan lainnya yang diperlukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat dan tindasannya disampaikan kepada Badan Pembina Provinsi dan Badan Pembina Kabupaten/Kota 5) Penyusunan dan pengumuman Laporan Keuangan Publikasi dilaporkan kepada Kantor Bank Indonesia serta tindasannya disampaiakn kepada Badan Pembina Provinsi dan Badan Pembina Kabupaten/Kota 6) Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Tahunan kepada pemegang Saham melalui Dewan Pengawas 7) Penyampaian Laporan Akhir Masa Jabatan kepada Pemegang Saham melalui Dewan Pengawas Wewenang 1) Mengurus dan mengelola kekayaan PD. BPRBKK Mojolaban 2) Mengangkat dan memberhentikan pegawai PD. BPR BKK Mojolaban berdasarkan ketentuan 3) Menetapkan tata tertib PD. BPR BKK Mojolaban sesuai dengan peraturan perundang undangan 4) Mewakili PD. BPR BKK Mojolaban di dalam ataupun di luar pengadilan dan apabila dipandang perlu dapat menunjuk seorang kuasa atau commit userMojolaban lebih untuk mewakili PD. BPR to BKK
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 5) Membuka kantor cabang atau pelayanan kas berdasarkan persetujuan Dewan Pengawas dan berdasarkan perturan perundang undangan 6) Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau melepaskan hak atas aktiva tetap dan inventaris milik PD. BPR BKK Mojolaban berdasarkan ketentuan 7) Menggadaikan aktiva tetap dan inventaris milik PD. BPR BKK Mojolaban berdasarkan ketentuan 8) Mengadakan kerjasama dengan lembaga keuangan / perbankan serta lembaga lainnya atas nama PD. BPR BKK Mojolaban 9) Kerjasama sebagaimana
tersebut diatas yang berlaku untuk jangka
waktu lebih dari 3 (tiga) tahun harus dengan persetujuan Dewan Pengawas 10) Wewenang Direksi sebagaimana dimakusd pada nomor 1 s.d 9 setelah dilaksanakan dilaporkan kepada Pemegang Saham melalui Dewan Pengawas Pertanggungjawaban 1) Direksi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya bertanggungjawab kepada Pemegang Saham atau RUPS 2) Pertanggungjawaban Direksi dilakukan secara tertulis yang ditandatangani oleh Direksi c. SPI Nama
: JOKO MURSITO, SE
Tugas SPI 1) Melakukan penilaian yang independen atas setiap kegiatan yang bertujuan untuk mendorong dipatuhinya setiap ketentuan yang ditetapkan oleh manajemen PD. BPR BKK Mojolaban. 2) Mendinamisasi untuk lebih berfungsinya pengawasan dengan memberikan saran-saran kontruktif dan protektif agar sasaran organisasi dapat tercapai dengan ekonomis, efisien dan efektif 3) Apabila SPI tidak berada ditempat atau berhalangan cuti atau sakit commit to user ke Direksi maka tugas dan fungsinya dilimpahkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 Fungsi SPI 1) Membantu Direksi untuk menjabarkan secara opersional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit 2) Membuat analisis dan penilaian dibidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan dan pemantauan 3) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan manajemen 4) Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana serta meningkatkan kegiatan yang ada di PD. BPR BKK Mojolaban 5) Memberikan saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil sesuai bidang tugasnya. d. BIDANG UMUM Nama
: SUNDARI .SE
Tugas Bidang Umum
Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi surat melaporkan penyelenggaraan kegiatan administrasi, hukum, organisasi dan tata cara laksana serta hubungan masyarakat, pengelolaan personalia, dan pengelolaan perlengkapan dan melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan bidang administrasi, evaluasi pengelolaan kepegawaian serta melaporkan penyelenggaraan kegiatan bidang kesekretariatan PD. BPR BKK Mojolaban serta tugas-tugas lain yang diberikan atasannya Fungsi Bidang Umum 1) Perencanaan pengkoordinasian, pelaksanaan, pengevaluasian dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan administrasi, hukum, organisasi dan tata cara laksana serta hubungan masyarakat, pengelolaan personalia, dan pengelolaan perlengkapan PD. BPR BKK Mojolaban. 2) Pelaksanaan kegiatan administrasi, urusan rumah tangga, hukum dan hubungan masyarakat, perencanaan dan pengelolaan perlengkapan serta melaksanakan kegiatan sosial. commit to userdan kearsipan 3) Penatausahaan urusan surat menyurat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 4) Penyediaan dan pengadaan peralatan 5) Pemeliharaan barang-barang inventaris milik PD. BPR BKK Mojolaban secara efektif dan efisien 6) Pendataan kebutuhan pegawai, administrasi pegawai dan pendidikan pegawai 7) Pemberian saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil sesuai bidang tugasnya Tugas-Tugas Pokok
1) Membantu menyusun Rencana Anggaran pada bagian sekretariat/ umum/personalia sebagai usulan untuk mendapatkan persetujuan dari Dewan Pengawas dan Bupati. 2) Mengontrol kesiapan sarana dan prasarana operasional harian menyangkut masalah kebersihan, keamanan dan kenyamanan kantor serta kendaraan operasional 3) Memberikan usulan dalam usaha mengembangkan SDM, pengadaan inventaris, pemenuhan sarana operasional untuk dijadikan bahan pertimbangan penetapan kebijaksanaan oleh Direksi. 4) Melakukan monitoring atas pendayagunaan sarana kerja dan produktifitas SDM. 5) Melaksanakan tugas secara langsung yang berhubungan dengan program rencana kerja yang telah disusun pada bagian sekretariat/ umum/personalia. 6) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Direktur dan Kasi Pelayanan sehubungan dengan tugas pada bagian sekretariat/umum/ personalia. 7) Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil kerja yang telah dicapai terhadap rencana kerja yang telah disusun. 8) Melaksanakan surat menyurat. 9) Mengagendakan semua kegiatan Direktur. 10) Mengatur dan mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat dan meresume hasil-hasilnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 11) Menerima tamu Direktur dan mengatur jadwal pertemuan. 12) Membimbing bawahan untuk meningkatkan ketrampilan dan prestasi kerja serta memberikan penilaian dan mengusulkan kondite pegawai. 13) Mengawasi pemeliharaan dan pemanfaatan sarana kerja oleh para pegawai dilingkungan bagian sekretariat, umum, personalia. 14) Mengevaluasi terhadap pelaksanaan tugas kepada bawahan secara berkala dan berkesinambungan untuk tujuan efisiensi dan optimalitas fungsi kerja. 15) Mensosialisasikan kebijakan baru yang di buat Direktur kepada seluruh pegawai 16) Mempersiapkan blangko penilaian kepegawaian (DP3). 17) Bidang Umum/Sekretariat dalam setiap harinya dapat membantu tugastugas penulisan dan pengentrian data pada sub bidang penghimpunan dana maupun bidang kredit dan apabila Bidang Umum tidak berada ditempat atau berhalangan cuti atau sakit maka tugas dan fungsinya dilimpahkan ke Sub Bidang Penghimpunan Dana. e. BIDANG SDM & SEKRETARIAT NAMA
: RATNA PUSPITA
Tugas Merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan serta mengevaluasi pelaksanaan bidang administrasi, evaluasi pengelolaan Kepegawaian serta melaporkan penyelenggaraan kegiatan bidang kesekretariat-an, pengelolaan personalia Hukum, organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat,dan pengelolaan perlengkapan PD BPR BKK Mojolaban serta tugas –tugas lain yang diberikan oleh atasannya. Fungsi 1)
Pengkoordinasian pengawasan dan pengarahan terhadap kegiatan dan peaksanaan tugas administrasi, hukum ,organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat,dan pengelolaan perlengkapan PD BPR BKK Mojolaban. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 2)
Pelaksanaan kegiatan administrasi,urusan rumah tangga, hukum dan hubungan masyarakat, perencanaan dan pengelolaan perlengkapan serta melaksanakan kegiatan social.
3)
Penata usahaan urusan surat menyurat dan kearsipan.
4)
Penyediaan dan pengadaan peralatan.
5)
Pemeliharaan barang-barang inventaris milik PD BPR BKK Mojolaban secara efektif dan efisien.
6)
Pendataan
kebutuhan
pegawai,
administrasi
pegawai
dan
pendidikan pegawai. 7)
Pemberian saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil sesuai bidang tugasnya.
8)
Menyiapkan dokumen, arsip atau hal lain yang perlu dan akan diper-gunakan untuk kegiatan Direktur berdasarkan agenda harian.
f. BIDANG AKUNTANSI Nama
: SARIYANTO, SKom
Tugas Melakukan pengkoordinasian kegiatan pemasukan dan pengeluaran data serta melakukan penerimaan dan pembukuan dari kantor cabang dan bidang lain. Fungsi 1) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan dan pelaksanaan tugas 2) Penelitian kebenaran laporan kas harian 3) Penghitungan rasio likuiditas bank 4) Menyusun laporan keuangan bank Tugas-Tugas Pokok
1. Menerima slip-slip setoran dan slip-slip pengeluaran pada akhir hari. 2. Melakukan validasi semua slip yang masuk dan mensortir slip yang tidak sah serta mengkonfirmasikan kepada bagian yang bersangkutan. 3. Melakukan penjumlahan dengan menggunakan telstruk semua slip kredit dan slip debet. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 4. Membuat jurnal T untuk semua slip, sehingga diketahui jumlah per pos dan di cek-crosskan dengan hasil akhir penjumlahan. 5. Membuat jurnal harian. 6. Membuat Rekapitulasi Mutasi Harian. 7. Membuat Neraca Harian. 8. Memasukkan semua biaya ke dalam kartu biaya sesuai dengan posnya masing-masing. 9. Memasukkan semua pendapatan ke dalam kartu pengawasan pendapatan sesuai dengan posnya masing-masing . 10. Membuat catatan ATMR dan Modal harian. 11. Membuat laporan posisi rencana dan realisasi harian. 12. Mencocokkan semua laporan harian per bagian dengan neraca. 13. Memintakan validasi semua slip dan laporan, baik itu laporan masing masing bagian ataupun laporan neraca harian kepada masing-masing kasi. 14. Memintakan validasi semua laporan kepada SPI. 15. Memintakan pengesahan/asman kepada Direktur. 16. Membuat analisis ratio finansial. 17. Apabila Bidang Akuntansi tidak berada ditempat atau berhalangan cuti atau sakit maka tugas dan fungsinya dilimpahkan ke SPI dibantu Sub Bidang Akuntansi Tugas-Tugas Berkala
1) Membuat perhitungan biaya PPAP setiap akhir bulan. 2) Membuat daftar inventaris dan menghitung biaya penyusutan inventaris tiap akhir bulan. 3) Membuat Laporan bulanan ke BI. 4) Membuat Laporan BMPK. 5) Membuat Laporan Tingkat Kesehatan Bank. 6) Membuat laporan- laporan lain yang berhubungan dengan kepentingan intern dan ekstern Bank. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 g. BIDANG KREDIT Nama
: SIGIT ARY HASNANTO,Spd
Tugas Melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan pemberian kredit, penagihan, pengadministrasian dan pemantauan kolektibilitas Fungsi 1) Pelaksanaan perencanaan kredit 2) Penyelenggaraan usaha perkreditan dengan prinsip kehati-hatian 3) Pemberian rekomendasi permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah 4) Pembinaan debitur 5) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan atau tindakan-tandakan yang perlu diambil dibidang tugasnya Tugas Pokok 1) Mengadakan pemantauan terhadap peluang pasar untuk perkembangan dan perluasan jaringan operasional di wilayah kerja PD BPR BKK Mojolaban 2) Melakukan pengawasan dalam penempatan dana serta kecukupan Likuiditas sesuai ketentuan . 3) Mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada Direktur atau Pimpinan dan menyampaikan laporan berkala termasuk saran-saran dengan tepat pada waktunya . 4) Membantu Direktur/Pimpinan dalam melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan program perkreditan . 5) Menyampaikan saran-saran kepada Direktur/Pimpinan sehubungan dengan
pelaksanaan tugas-tugas dibidang perkreditan serta jasa-
jasa Bank . 6) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran bidang perkreditan sebagai usulan untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris / Badan Pembina . commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 7) Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran minimal setiap minggu . 8) Memberikan rekomendasi dan mengusulkan kepada Direktur atau Pimpinan dalam usaha mengembangkan kredit-kredit yang diprioritaskan untuk dijadikan bahan pertimbangan penetapan kebijaksanaan oleh Direktur/Badan Pembina . 9) Melakukan monitoring atas kredit yang telah diberikan dan perkembangan kredit pada umumnya . 10) Melakukan monitoring
serta evaluasi atas tata kerja, sistem, dan
prosedur pelaksanaan bidang perkreditan . 11) Melakukan monitoring atas penata usahaan hak-hak dan kewajiban yang timbul atas aktivitas bidang perkreditan . 12) Membantu Direktur atau Pimpinan untuk melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kerja sama dengan pihak ketiga dan berkenaan dengan bidang perkreditan . 13) Menyusun laporan yang berkenaan dengan perkreditan sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik untuk keperluan intern dan ekstern . 14) Melatih/membimbing bawahan untuk meningkatkan ketrampilan dan prestasi kerja pegawai . 15) Sesuai dengan tugasnya mewakili PD. BPR – BKK Mojolaban dalam mengadakan hubungan dengan pihak ketiga berkenaan dengan pelaksanaan tugasnya . h. SUB BIDANG PENGAWASAN KREDIT Nama
: HARTOTO, SE
Tugas Melakukan koordinasi kegiatan pengawasan penyaluran kredit, penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah Fungsi 1)
Pengawasan penyaluran kredit
2)
Pemelihara portofolio kredit commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 3)
Penyelesaian kredit yang telah dilakukan melalui AYDA (Agunan yang diambil alih) dan hapus buku
4)
Pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkag dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya
Tugas -Tugas Pokok 1) Membantu kasi bidang kredit dalam melaksanakan tugas yang berhubungan dengan program rencana kerja yang telah disusun pada bagian kredit. 2) Membantu kasi bidang kredit dalam menterjemahkan perintah Direktur sehubungan dengan tugas pada bagian kredit. 3) Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil kerja yang telah dicapai terhadap rencana kerja yang telah disusun, bersama-sama dengan kasi bidang kredit. 4) Melakukan monitoring terhadap semua dana yang telah disalurkan kepada pihak ketiga, terutama dalam hal kelancaran pengembaliannya. 5) Melakukan riset lapangan terhadap semua debitur maupun calon debitur untuk memperoleh akurasi informasi kelayakan usaha. 6) Membuat analisis yang tepat berdasarkan hasil riset lapangan dan memberikan usulan atau rekomendasi kepada kasi bidang kredit terhadap calon debitur yang layak untuk mendapatkan kredit. 7) Mencari solusi terhadap permasalahan yang timbul pada bagian kredit. 8) Mengkoordinasikan atau mengkonsultasikan permasalahan kredit yang tidak dapat diatasi kepada kasi bidang kredit. 9) Aktif dalam melakukan ekspansi kredit serta membaca peluang-peluang potensial untuk melakukan investasi. 10) Aktif menjalin kerjasama dengan kelompok-kelompok usaha, instansi pemerintah maupun swasta hubungannya dengan penyaluran kredit. 11) Membuat jadwal pelayanan kredit baik kegiatan on the spot maupun rencana realisasi kredit dan kegiatan lain sehubungan dengan pelayanan di bagian kredit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 12) Apabila Sub Bidang Pengawasan Kredit tidak berada ditempat atau berhalangan cuti atau sakit maka tugas dan fungsinya dilimpahkan ke Bidang Kredit Tugas-Tugas Harian: 1) Persiapan Pelayanan Harian a. Persiapan Pelayanan Setoran Kredit. b. Persiapan Pelayanan Pendaftaran Kredit c. Persiapan Realisasi Kredit. 2) Pelayanan Penyetoran Kredit a. Memasukkan transaksi setoran kredit nasabah kedalam komputer kredit, mencetak kuitansi setoran pada slip setoran kredit dan mencetak hasil mutasi pada kartu pengawasan kredit serta kitir pinjaman nasabah. b. Memberikan penjelasan kepada nasabah tentang hal-hal yang berhubungan dengan kredit apabila diperlukan. 3) Pelayanan Pendaftaran Debitur Lama dan Calon Debitur Baru. a. Memberikan penjelasan tentang ketentuan kredit yang berlaku pada saat sekarang. b. Melakukan pendaftaran dengan mengisi blangko permohonan dan blangko surat kuasa menjual sesuai dengan data Debitur. c. Memintakan tandatangan dari debitur dan calon debitur pada berkas permohonan dan berkas lain yang diperlukan. d. Memintakan kelengkapan administrasi kepada debitur dan calon debitur sebelum semua berkas permohonan diterima. 4) Pelayanan Realisasi Kredit a. Memberikan informasi tentang jumlah kredit yang bisa dicairkan. b. Membuat Surat Perjanjian Kredit sesuai dengan kesepakatan antara PD. BPR BKK MOJOLABAN dengan Debitur. c. Menentukan Nomor Rekening Debitur sesuai dengan buku register Debitur. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 d. Membuat slip pencairan kredit, biaya administrasi, premi dan tabungan wajib. e. Memintakan tandatangan kepada pihak-pihak terkait pada tempat tempat yang telah di tertentukan pada lembar perjanjian kredit, selanjutnya di tanda tangani Direktur. f. Memasukkan entri data kedalam komputer kredit dan mencetak hasilnya pada kartu pengawasan kredit dan kartu pinjaman nasabah. g. Memberikan penjelasan akhir kepada nasabah tentang semua isi Perjanjian Kredit dan tata cara angsuran serta ketentuan lain yang melekat pada kredit agar debitur paham terhadap ketentuan kewajiban yang terkandung dalam perjanjian. 5) Pelayanan dan Kegiatan Lapangan a. Melayani angsuran kredit di pos-pos pelayanan sesuai dengan jadwal. b. Melakukan penagihan terhadap kredit non lancar di daerah. c. Melakukan survei atau on the spot bagi calon debitur atau debitur lama yang perlu disurvei ulang. 6) Administrasi dan Pengarsipan a. Mencatat transaksi harian pada buku mutasi harian kredit. b. Memasukkan semua transaksi harian kedalam komputer dan mencetak mutasi harian, rekapitulasi mutasi harian, kolektibilitas per sistem dan sebagai laporan harian. c. Mencocokkan hasil print out rekapitulasi mutasi harian dengan Neraca Harian. d. Memintakan validasi semua laporan kepada Kasi Pemasaran dan SPI, selanjutnya dimintakan persetujuan Direktur. e. Melakukan analisa kredit bagi calon debitur dan debitur lama yang mengajukan permohonan kredit sesuai dengan hasil survei lapangan atau berdasarkan kartu pelunasan pinjaman yang lalu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 f. Membuat surat usulan keputusan kredit kepada Direktur berdasarkan hasil analisa kredit. g. Menyimpan semua berkas yang terdiri dari permohonan, surat perjanjian kredit dan agunan masing-masing nasabah terealisasi kedalam kasanah yang telah ditentukan dengan tata arsip tertentu secara sistematis, sehingga mudah dicari apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. h. Menyimpan kembali semua warkat dan sarana pelayanan kredit ketempat semula untuk dapat dipergunakan lagi keesokan harinya. i. Menyimpan semua buku administrasi kedalam lemari kredit. j. Melakukan Back Up data kredit kedalam drive C, disket dan Zip Drive setiap akhir transaksi. k. Menutup atau mematikan kembali komputer sampai dalam keadaan benar-benar aman saat ditinggalkan. Tugas – Tugas Berkala 1) Memberikan laporan kepada kasi bidang kredit atau Direktur terhadap permasalahan yang timbul dilapangan. 2) Melakukan Back Up data kedalam drive C, disket dan Zip drive setiap akhir bulan/tutup bulan. 3) Merencanakan Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif. 4) Mencetak Daftar Nominatif nasabah kemudian memintakan validasi kepada Kasi Pemasaran yang diteruskan kepada direktur. 5) Mencocokkan saldo debet setiap nasabah dengan cara mencocokkan saldo debet hasil komputer dengan saldo debet kartu pengawasan secara manual. 6) Mencetak laporan bulanan dan diserahkan kepada bagian sekretariat. 7) Membuat dokumen-dokumen lain yang diperlukan untuk intern dan ekstern bank sesuai dengan ketentuan. 8) Mengidentifikasi dan mengklasifikasi terhadap kredit non lancar sebagaimana upaya penyusunan strategi penyelesaian dan dasar usulan penghapusan kredit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 i. SUB BIDANG ACCOUNT OFFICER Nama
: CAHYONO HADI WARDOYO, SE
Tugas Melakukan identifikasi dan seleksi calon nasabah Fungsi 1)
Pemberi informasi kepada pejabat Bank dalam rangka pengambilan keputusan kredit
2)
Pemantau terhadap pembiyaan kredit
3)
Pemberi informasi terhadap kredit yang harus di AYDA
4)
Pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah dan atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya
Tugas-tugas Pokok 1)
Membantu kasi bidang kredit dalam melaksanakan tugas yang berhubungan dengan program rencana kerja yang telah disusun pada bagian kredit.
2)
Membantu kasi bidang kredit dalam menterjemahkan perintah Direktur sehubungan dengan tugas pada bagian kredit.
3)
Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil kerja yang telah dicapai terhadap rencana kerja yang telah disusun, bersama-sama dengan kasi bidang kredit.
4)
Melakukan monitoring terhadap semua dana yang telah disalurkan ke-pada pihak ketiga, terutama dalam hal kelancaran pengembaliannya.
5)
Melakukan riset lapangan terhadap semua debitur maupun calon debitur untuk memperoleh akurasi informasi kelayakan usaha.
6)
Membuat analisis yang tepat berdasarkan hasil riset lapangan dan memberikan usulan atau rekomendasi kepada kasi bidang kredit terhadap calon debitur yang layak untuk mendapatkan kredit.
7)
Mencari solusi terhadap permasalahan yang timbul pada bagian kredit.
8)
Mengkoordinasikan atau mengkonsultasikan permasalahan kredit user yang tidak dapat diatasicommit kepadato kasi bidang kredit.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 9)
Aktif dalam melakukan ekspansi kredit serta membaca peluangpeluang potensial untuk melakukan investasi.
10)
Aktif menjalin kerjasama dengan kelompok-kelompok usaha, instansi pemerintah maupun swasta hubungannya dengan penyaluran kredit.
11)
Membuat jadwal pelayanan kredit baik kegiatan on the spot maupun rencana realisasi kredit dan kegiatan lain sehubungan dengan pelayanan di bagian kredit.
12)
Apabila Sub Bidang Account Officer tidak berada ditempat atau ber-halangan cuti atau sakit maka tugas dan fungsinya dilimpahkan ke Sub Bidang Pengawasan Kredit.
j. BIDANG DANA Nama
: HARSONO, Amd
Tugas Melakukan usaha dan koordinasi pengembangan dana dan pembinaan hubungan nasabah PD. BPR BKK Mojolaban serta menjaga likuiditas bank Fungsi 1)
Penyelenggara usaha pengembangan dana
2)
Pelaksana pengelola administrasi keluar masuk dana
3)
Pengelola rekening nasabah
4)
Pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah dan atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya
Tugas-tugas Pokok
1) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran pada Tabungan/ Deposito. 2) Membantu
menterjemahkan
kebijaksanaan
Direktur
sehubungan
dengan tugas pada bagian Tabungan / Deposito. 3) Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil kerja yang telah dicapai terhadap rencana kerja yang telah disetujui oleh Dewan Pengawas. 4) Melakukan monitoring terhadap semua dana masyarakat yang telah tertanam pada Bank. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 5) Aktif untuk selalu menggali dana baik dana masyarakat maupun instansi yang belum dipergunakan untuk ditanamkan pada PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Mojolaban 6) Mencari solusi terhadap permasalahan yang timbul pada bagian Tabungan/Deposito. 7) Selalu berusaha menciptakan image baru yang dapat mewakili keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya. 8) Aktif melakukan promosi baik berupa pemasangan spanduk, sponsor pada event tertentu ataupun promosi lain yang strategis bersama-sama dengan produk deposito. 9) Aktif menjalin kerjasama dengan kelompok-kelompok usaha, instansi pemerintah maupun swasta hubungannya dengan penghimpunan Dana. 10) Memperhatikan dan mengontrol kebutuhan likuiditas Bank agar selalu dalam posisi yang aman. 11) Menyusun laporan secara berkala sesuai dengan ketentuan untuk kebutuhan intern dan ekstern Bank. 12) Menyusun jadwal rencana kerja secara berkala untuk dapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan dan pengembangan pasar. 13) Apabila Bidang Dana tidak berada ditempat atau berhalangan cuti atau sakit maka tugas dan fungsinya dilimpahkan ke Sub Bidang Penghimpunan Dana Tugas-tugas Harian:
1) Persiapan Pelayanan Harian 2) Pelayanan Kepada Penabung Baru 3) Pelayanan Kepada Penabung Lama 4) Pelayanan di Lapangan 5) Administrasi dan Pengarsipan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 k. SUB BIDANG KAS Nama
: Nur Rohmah, Spd
Tugas Melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan pemasukan dan pengeluaran uang. Fungsi 1) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan dan pelaksanaan tugas 2) Penelitian kebenaran administrasi dan laporan kas harian 3) Penghitung ketersediaan dan kebutuhan kas 4) Pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah dan atau tindakantindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya Tugas-tugas Pokok 1) Persiapan Pelaksanaan tugas. a) Membuka brankas dan mengeluarkan kas untuk awal hari. b) Menyiapkan semua peralatan berupa stempel tanggal, stempel khusus kasir, buku administrasi mutasi kas dan perlengkapan lain yang berhubungan dengan kasir. 2) Pelaksanaan Tugas Operasional. a. Menerima semua setoran yang berkaitan dengan operasional Bank sesuai dengan jumlah yang tertera pada slip dan membubuhkan paraf, stempel diterima kasir dan tanggal transaksi pada slip. b. Membayarkan uang berdasarkan slip pengeluaran yang berhubungan dengan operasional bank, dan membubuhkan paraf, stempel dibayarkan kasir serta tanggal transaksi pada slip. c. Membayar semua nota tagihan terhadap kewajiban bank sejumlah yang tertera pada slip dan membubuhkan paraf, stempel dibayarkan kasir dan tanggal transaksi pada slip. d. Melakukan cross cek antara penyebutan jumlah transaksi dengan angka yang tertera pada slip setiap kali terjadi transaksi. e. Melakukan sortir uang yang diragukan atau uang rusak yang tidak commitbank, to user memungkinkan diterima setiap kali terjadi transaksi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 3) Pelaksanaan Tugas administrasi a. Mencatat nomor seri slip-slip setoran dalam pos kredit dan slip-slip pengeluaran dalam pos debet kedalam buku mutasi harian kas serta membubuhkan nomor kas pada slip bersangkutan. b. Melakukan penjumlahan mutasi harian pada pos debet dan kredit. c. Melakukan rekapitulasi mutasi harian kas sampai didapat hasil akhir kas hari yang bersangkutan. 4) Mengklasifikasikan uang sesuai dengan besarannya. 5) Menghitung jumlah masing-masing jenis uang. 6) Memantau perkembangan fisik kas dan menyampaikan laporan kepada Kepala Seksi Pelayanan terhadap kekurangan serta kelebihannya. 7) Membuat Berita Acara Penghitungan Uang Kas. 8) Mencocokkan jumlah uang fisik dengan administrasi kas. 9) Bersama-sama dengan Direktur melakukan Kas Opname untuk mempertanggungjawabkan kebenaran kas fisik dengan administrasi. 10) Menyampaikan buku mutasi kas dan berita acara penghitungan kas kepada Direktur untuk diketahui. 11) Menyimpan kembali uang kas pada brankas penyimpanan uang dan memastikan keamanannya sebelum ditinggalkan. 12) Menyortir uang rusak atau tidak layak edar untuk ditukarkan ke Bank Indonesia. 13) Apabila Sub Bidang Kas tidak berada ditempat atau berhalangan cuti atau sakit maka tugas dan fungsinya dilimpahkan ke SPI l. SUB BIDANG PENGHIMPUN DANA Nama
: Krsitina Mangesti, Spd
Tugas Melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan pengerahan dana masyarakat. Fungsi 1) Pengerah dana masyarakat commit to user 2) Pendorong tumbuhnya kepercayaan masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 3) Pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan atau tindakan-taindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya Tugas – Tugas Pokok
1) Membantu Sub Bidang Dana untuk Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran pada bagian Tabungan / Deposito. 2) Membantu Sub Bidang Dana dalam melaksanakan tugas yang berhubungan dengan program rencana kerja yang telah disusun pada bagian Tabungan / Deposito. 3) Membantu Sub Bidang Dana dalam menterjemahkan kebijaksanaan Direktur sehubungan dengan tugas pada bagian Tabungan / Deposito. 4) Melakukan monitoring dan evaluasi atas hasil kerja yang telah dicapai terhadap rencana kerja yang telah disetujui oleh Dewan Pengawas. 5) Melakukan monitoring terhadap semua dana masyarakat yang telah tertanam pada Bank. 6) Aktif untuk selalu menggali dana baik dana masyarakat maupun instan-si yang belum dipergunakan untuk ditanamkan pada PD. Bank Per-kreditan Rakyat BKK Mojolaban 7) Mencari solusi terhadap permasalahan yang timbul pada bagian Tabungan/Deposito. 8) Selalu berusaha menciptakan image baru yang dapat mewakili keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya. 9) Aktif melakukan promosi baik berupa pemasangan spanduk, sponsor pada event tertentu ataupun promosi lain yang strategis bersama-sama dengan produk deposito. 10) Aktif menjalin kerjasama dengan kelompok-kelompok usaha, instansi pemerintah maupun swasta hubungannya dengan penghimpunan Dana. 11) Memperhatikan dan mengontrol kebutuhan likuiditas Bank agar selalu dalam posisi yang aman. 12) Menyusun laporan secara berkala sesuai dengan ketentuan untuk kebutuhan intern dan ekstern Bank. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 13) Menyusun jadwal rencana kerja secara berkala untuk dapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan dan pengembangan pasar. 14) Apabila Sub Bidang Penghimpunan Dana tidak berada ditempat atau berhalangan cuti atau sakit maka tugas dan fungsinya dilimpahkan ke Bidang Umum/Sekretariat Tugas-tugas Harian
1) Persiapan Pelayanan Harian 2) Pelayanan Kepada Penabung Baru 3) Pelayanan Kepada Penabung Lama 4) Pelayanan di Lapangan 5) Administrasi dan Pengarsipan Tugas-tugas Berkala 1. Melakukan Back Up data kedalam drive C, disket dan zip drive. 2. Menghitung bunga tabungan, pajak dan biaya administrasi dan didebetkan langsung dari rekening nasabah serta mencetak kedalam kartu pengawasan. 3. Mencetak Daftar Nominatif Tabungan dan dimintakan validasi kepada Kasi Pemasaran yang selanjutnya dimintakan persetujuan Direktur. 4. Membuat daftar penabung yang terkena pajak dan membayarkan ke kantor pajak. 5. Membuat laporan bulanan yang kemudian diserahkan ke bagian sekretariat. 6. Membuat laporan-laporan ke Bank Indonesia dan Pihak lain.
5. Bidang Usaha Perusahaan Daerah (PD). Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK) Mojolaban didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat, dengan usaha-usaha commit to user yang dilakukan adalah :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 a.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar uang, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b.
Memberikan kredit dan melakukan pembinaan khususnya terhadap peng-usaha golongan ekonomi lemah
c.
Menempatkan dananya dalam bentuk Sertfikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, giro dan atau tabungan pada bank lain
d.
Menjalankan usaha-usaha perbankan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan atau Perundang – undangan yang berlaku.
6. Visi, Misi, dan Karakteristik BPR. Upaya meningkatkan peran BPR di dalam melayani UMK dan masyarakat pedesaan perlu didasari oleh visi dan misi yang diketahui oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) agar upaya tersebut dapat didukung bersama. visi, misi, karakteristik BPR, serta arah kebijakan dan strategi penguatan dan peningkatan peran BPR tersebut adalah sebagai berikut: a. Visi Terwujudnya industri BPR yang sehat, kuat, produktif, dan dipercaya untuk melayani UMK dan masyarakat, khususnya di pedesaan guna mendukung pertumbuhan perekonomian daerah. b. Misi Menciptakan kondisi yang kondusif untuk mendorong peningkatan kinerja dan pelayanan BPR kepada UMK dan masyarakat setempat, terutama di wilayah pedesaan. c. Karakteristik BPR Masa Depan Sesuai visi yang ingin dicapai, di masa mendatang diharapkan dapat diwujudkan industri BPR yang didukung oleh para pengelola yang mempunyai kompetensi dan integritas yang tinggi serta menerapkan prinsipprinsip “ good corporate governance ” dalam pengelolaan BPR. Untuk mecommit tokompetensi user wujudkan hal tersebut, sertifikasi perlu terus ditingkatkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 kualitas dan cakupannya. Operasional BPR yang dikelola secara profesional dan didukung manajemen yang berkualitas akan meningkatkan kredibilitas BPR di mata masyarakat dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Peran BPR sebagai lembaga intermediasi masyarakat mikro dan kecil diharapkan semakin meningkat kepada sektor-sektor yang produktif. Untuk itu, BPR perlu didukung dengan kemampuan teknis mengenai sektor yang dibiayai, permodalan yang kuat, serta kemampuan menghimpun sumber pendanaan baik dari masyarakat maupun melalui kerjasama dengan lembaga keuangan lain. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencapai visi BPR tersebut akan terus diarahkan agar tetap sejalan dengan karakteristik BPR yang spesifik. Untuk itu, BPR di masa depan diarahkan supaya tetap memiliki karakteristik yang spesifik sebagai berikut: 1) Bank lokal yang berkantor di satu Kecamatan dengan kegiatan usaha terbatas. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perbankan yaitu hanya diperkenankan menghimpun dana dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, menyalurkan dana dalam bentuk kredit yang diberikan, serta menempatkan dananya dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Kegiatan usaha BPR yang terbatas tersebut masih relevan dengan pelayanan yang dibutuhkan UMK, yang merupakan nasabah utama BPR. Dibatasinya jaringan kantor BPR dimaksudkan untuk menjadikan BPR sebagai salah satu pilar yang mendukung pengembangan perekonomian daerah dengan mengutamakan penghimpunan dan penyaluran dana dari dan kepada masyarakat di daerah setempat. 2) Fokus pada UMK dan masyarakat pedesaan Kemampuan pelayanan jasa keuangan BPR yang terus meningkat selama 5 tahun terakhir seperti nampak dari perkembangan kinerja be-rupa total asset, dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan akan terus didorong commitUMK to user agar BPR tetap fokus kepada dan masyarakat pedesaan. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 mengingat masih besarnya potensi pasar pada segmen tersebut yang belum terlayani jasa perbankan, serta sejalan dengan pesan Undangundang Perbankan. 3) Memiliki modal yang kuat Meskipun BPR tidak diarahkan untuk menjadi Bank Umum, namun BPR akan didorong agar memiliki modal kuat yang sangat diperlukan untuk mengatasi risiko usaha yang timbul, meningkatkan daya saing dalam melayani UMK, meningkatkan jangkauan pelayanan kepada UMK, serta untuk mencapai skala ekonomis guna mendukung ke-sinambungan usaha BPR. 4) Mendayagunakan teknologi untuk mengoptimumkan pelayanan kepada nasabah. Perkembangan industri BPR tidak terlepas dari pengaruh perkembangan produk perbankan; tuntutan nasabah yang menginginkan pelayanan yang mudah, nyaman, cepat dan aman, serta tuntutan efisiensi operasi untuk mendukung daya saing BPR. Agar pengelolaan BPR lebih efisien, BPR didorong agar memanfaatkan teknologi dalam operasionalnya secara optimal. Penggunaan teknologi tersebut sangat diperlukan untuk pencatatan transaksi dan pelaporan, pengendalian intern maupun untuk pelayanan yang lebih cepat. 5) Diperkenankan ikut dalam sistem pembayaran secara tidak langsung. Sejalan dengan kemajuan teknologi dan tuntutan nasabah BPR yang menginginkan pelayanan yang mudah, nyaman, cepat dan aman dalam bertransaksi untuk mendukung kegiatan usahanya, BPR diharapkan dapat turut serta dalam sistem pembayaran secara tidak langsung atau terbatas yang akan dikelola oleh lembaga Apex sebagai lembaga pengayom atau induk BPR, apabila lembaga Apex telah terbentuk.
7. Arah Kebijakan, Strategi Penguatan Dan Peningkatan Peran BPR dalam rangka pelayanan kepada UMK. Upaya mencapai visi commit to kebijakan, user yang ditetapkan, dijabarkan dalam arah strategi penguatan dan pe-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 ningkatan peran BPR dalam rangka pelayanan kepada UMK dan masyarakat pedesaan, yang mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Memperkuat kelembagaan Dalam rangka peningkatan daya saing dan jangkauan pelayanan BPR kepada UMK dan masyarakat pedesaan, kelembagaan industri BPR perlu diperkuat melalui peningkatan permodalan BPR, penyebaran BPR di seluruh Indonesia, pembukaan kantor cabang, serta kerjasama dengan lembaga keuangan dan lembaga lain (linkage program). Upaya untuk mendorong BPR melakukan merger atau konsolidasi perlu terus dilakukan agar BPR memiliki permodalan yang kuat, jaringan kantor yang lebih terintegrasi, dan beroperasi secara efisien. b. Meningkatkan kualitas pengaturan Peningkatan kualitas pengaturan yang sejalan dengan perkembangan perbankan, perekonomian, serta mengacu pada praktik-praktik terbaik inter-nasional diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan BPR yang berdaya saing tinggi. Terkait dengan hal tersebut, pengaturan BPR di masa mendatang akan mempertimbangkan strata BPR atas dasar total aset dalam rangka pengawasan dan perluasan pelayanan kepada masyarakat. c. Meningkatkan efektivitas sistem pengawasan Industri BPR yang sehat, kuat, produktif dan dipercaya tidak terlepas dari sistem pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Sistem pengawasan yang efektif diharapkan dapat mendeteksi penyimpangan dan pelanggaran sedini mungkin serta memastikan dipenuhinya ketentuan-ketentuan yang berlaku. d. Mendorong kualitas tata kelola (governance), manajemen dan operasional yang sehat dan profesional BPR di masa mendatang diharapkan dikelola oleh SDM yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi serta menerapkan prinsipprinsip tata kelola yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, kualitas commit user kompetensi SDM BPR perlu terustoditingkatkan sehingga tercapai standar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 kualitas yang memadai dalam pengelolaan BPR. Pengelolaan BPR yang sehat dan di-jalankan secara profesional akan meningkatkan kredibilitas BPR di mata masyarakat. e. Mewujudkan infrastruktur pendukung industri BPR yang efektif Infrastruktur pendukung yang efektif diperlukan untuk mendorong pengembangan industri BPR. Strategi ini mencakup upaya mewujudkan lembaga pengayom, meningkatkan efektifitas lembaga sertifikasi profesi, serta meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai instansi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan BPR. f. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan nasabah Strategi pengembangan ini dimaksudkan untuk mendorong BPR agar beroperasi dengan memperhatikan kepentingan masyarakat melalui pemberian pelayanan dan informasi produk yang baik, sehingga nasabah BPR memahami produk yang ditawarkan BPR dan terlindungi kepentingannya.
B. Deskripsi Temuan Penelitian Sejalan dengan permasalahan yang peneliti kaji, yaitu tentang analisis penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) di PD BPR BKK Mojolaban. Standar akuntansi keuangan ini merupakan sebuah peraturan baru dalam penyajian laporan keuangan untuk BPR. Maka untuk memberikan gambaran hasil penelitian mengenai data yang berkaitan dengan permasalahan tersebut dapat dilihat dari proses pembukuan akuntansi keuangan yang dilakukan di PD BPR BKK Mojolaban, penerapan SAK-ETAP pada pelaporan keuangan.
1. Proses Pembukuan Akuntansi di PD BPR BKK Mojolaban Proses pembukuan akuntansi di dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena kejelasan dalam penyampaian informasi akuntansi sebuah usaha akan mempegaruhi sikap pengambilan kecommit tokemajuan user putusan dalam rangka pengembangan usaha. Pembukuan akuntansi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 tidak terbatas pada penyajian laporan keuangan saja, melainkan mulai dari bukti-bukti transaksi hingga penyusunan laporan keuangan yang benar. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti, proses pembukuan akuntansi yang dilakukan di PD BPR BKK Mojolaban sudah dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan disana sudah menggunakan sistem kumputer akuntansi. Pembukuan yang dilakukan mulai dari: a. Mengidentifikasi bukti-bukti transakasi yang berupa slip setoran tabungan, slip setoran angsuran, slip penarikan tabungan, Deposito, bukti pengeluaran umum dan lain-lain. b. Membuat jurnal c. Membuat rekap mutasi harian d. Menyajikan laporan keuangan Hal ini sesuai dengan hasil wawancara antara informan 2 dengan penulis sebagai berikut: “proses pembukuan akuntansi di sini sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku mbak yaitu mulai dari bukti-bukti transaksi yang berupa setoran maupun pengeluaran, membuat jurnal, membuat rekapan mutasi harian dan membuat laporan keuangan. Dalam proses pembukuan akuntansi diisini kita memakai system computer akuntansi mbak, jadi agak lebih mudah dari pada kalo kita lakukan dengan system yang manual”. 2. Penerapan SAK-ETAP pada pelaporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban Kebijakan Bank Indonesia yang mengijinkan BPR untuk menerapkan SAK ETAP merupakan hal yang harus didukung bersama sehingga penerapan SAK ETAP oleh BPR dapat berjalan dengan baik. Pedoman Akuntansi BPR merupakan penjabaran lebih lanjut prinsip dan substansi pengaturan dalam SAK ETAP untuk membantu BPR dalam menyusun laporan keuangan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa di PD BPR BKK Mojolaban sudah menerapkan SAK-ETAP mulai sejak tahun 2010, sejak adanya surat edaran dari Bank commit to user Indonesia. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara antara informan 1 dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 peneliti yaitu, “Ya sejak tahun 2010 mbak, setelah ada surat edaran dari Bank Indosesia BPR kan wajib untuk menggunakan SAK-ETAP sebagai pedoman untuk pelaporan keuangan”. Laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan aturan yang ada pada SAK-ETAP yaitu dengan membuat Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas.
C. Pembahasan 1. Penyajian Laporan Keuangan Sesuai Dengan SAK-ETAP Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) mengatur penyusunan laporan keuangan suatu entitas yang disajikan secara sederhana dan mudah dipahami oleh pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan yang disajikan berdasarkan SAK-ETAP dan penjabarannya pada PA-BPR mencakup: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. a. Neraca Neraca merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut SAKETAP didalam neraca minimal harus mencakup pos-pos sebagai berikut: 1) Kas 2) Kas dalam valuta asing 3) Sertifikat Bank Indonesia 4) Pendapatan bunga yang akan diterima 5) Penempatan pada bank lain (giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito) 6) Kredit 7) Agunan yang diambil alih 8) Aset tetap dan inventaris 9) Aset tidak berwujud 10) Aset lain-lain 11) Kewajiban segera 12) Utang bunga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 13) Utang pajak 14) Simpanan 15) Simpanan dari bank lain 16) Pinjaman diterima 17) Dana setoran modal – kewajiban 18) Kewajiban imbalan kerja 19) Pinjaman subordinasi 20) Modal pinjaman 21) Kewajiban lain-lain 22) Modal 23) Dana setoran modal – ekuitas 24) Laba/Rugi yang belum direalisasi 25) Surplus revaluasi aset tetap 26) Saldo laba Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang akan disajikan, hanya menyediakan daftar pos-pos yang berbeda baik sifat atau fungsinya untuk menjamin penyajian yang terpisah dalam neraca. Pos yang terpisah akan dibentuk jika ukuran, sifat, atau fungsi dari pos atau agregasi terhadap pos-pos yang serupa membuat penyajian terpisah menjadi relevan untuk memahami posisi keuangan entitas. Berikut ini merupakan contoh neraca menurut SAK-ETAP BPR.
NERACA PT "XYZ" commitBPR to user Per 31 Desember 2xx1 dan 2xx2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71 Uraian ASET Kas Kas dalam valuta asing Sertifikat Bank Indonesia Pendapatan bunga yang akan diterima Penempatan pada bank lain Penyisihan kerugian Total Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian Total Agunan yang diambil alih Aset tetap dan inventaris Akumulasi Penyusutan Total Aset tidak berwujud Aset lain-lain Jumlah Aset KEWAJIBAN Kewajiban segera Utang bunga Utang pajak Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman diterima dana setoran modal – kewajiban Kewajiban imbalan kerja Pinjaman subordinasi Modal pinjaman Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal Modal disetor Tambahan modal disetor Modal sumbangan Total Dana setoran modal-ekuitas Laba/Rugi yang belum direalisasi Surplus revaluasi aset tetap Saldo laba Cadangan tujuan Cadangan umum Belum ditentukan tujuannya Total Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Gambar 6. Neraca b. Laporan Laba Rugi
commit to user
31 Des 2xx2
31 Des 2xx1
xxx xxx xxx xxx (xxx) xxx xxx (xxx) xxx xxx xxx (xxx) xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx (xxx) xxx xxx (xxx) xxx xxx xxx (xxx) xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan seluruh penghasilan dan beban BPR dalam suatu periode. Penghasilan terdiri dari pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional. Beban terdiri dari beban operasional dan beban non-operasional. Pos-pos yang terdapat dalam laporan laba rugi BPR adalah sebagai berikut: 1) Pendapatan operasional 2) Beban operasional 3) Pendapatan non-operasional 4) Beban non-operasional 5) Beban pajak penghasilan Berikut ini adalah contoh laporan laba rugi yangan sesuai dengan SAK-ETAP BPR:
commit to user LAPORAN LABA RUGI
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 PT BPR "XYZ" Periode yang berakhir pada 31 Desember 2xx1 dan 2xx2 31 Des 2xx2
31 Des 2xx1
Pendapatan dan Beban Operasional Pendapatan bunga Bunga kontraktual Provisi Biaya Transaksi Total Beban bunga Pendapatan bunga neto Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan Operasional
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Beban penyisihan kerugian/penyusutan Beban penyisihan kerugian tabungan/deposito/sertifikat deposito Beban penyisihan kerugian kredit Beban kerugian restrukturisasi kredit Beban penyusutan Beban Pemasaran Beban administrasi umum Jumlah Beban Operasional Laba (Rugi) Operasional
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx (xxx) xxx xxx (xxx) xxx
xxx (xxx) xxx xxx (xxx) xxx
Uraian
Pendapatan dan Beban Non-Operasional Pendapatan non-operasional Beban non-operasional Jumlah Pendapatan dan Beban Non-oprasional Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Taksiran pajak penghasilan Laba (Rugi) Neto
Gambar 7. Laporan Laba Rugi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74 c. Laporan Arus Kas Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. 1) Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah pendapatan bunga, pendapatan provisi, beban operasional, pemberian kredit dan lain-lain. 2) Aktivitas Investasi Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah pembelian atau penjualan aktiva tetap dan inventaris, pembelian atau penjualan asset tidak berwujud dan pembelian atau penjualan Sertifikat Bank Indonesia. 3) Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman BPR. Contoh aktivitas pendanaan adalah penerimaan modal pinjaman, pembayaran deviden dan lain-lain. Berikut ini adalah contoh laporan arus kas yang sesuai dengan SAKETAP BPR:
commit to user
LAPORAN ARUS KAS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 PT BPR "XYZ" Periode yang berakhir pada 31 Desember 2xx1 dan 2xx2 Uraian Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba neto Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba neto menjadi kas bersih diperoleh dari kegiatan operasi: Penyusutan aset tetap Penyisihan kerugian (pembalikan/penyisihan) untuk: Penempatan pada bank lain (selain giro) Kredit Amortisasi: Provisi/biaya transaksi Aset tidak berwujud Pendapatan bunga yang ditangguhkan Penurunan nilai agunan Laba penjualan aset tetap Selisih kurs valuta asing Perubahan aset dan kewajiban operasi: Penempatan pada bank lain Pendapatan bunga yang akan diterima Kredit yang diberikan Agunan yang diambil alih Aset lain-lain Kewajiban Segera Utang bunga Utang Pajak Simpanan: Tabungan Deposito Berjangka Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Kewajiban imbalan kerja Kewajiban lain-lain Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pembelian/penjualan aset tetap dan inventaris Pembelian/penjualan aset tidak berwujud commit to user Pembelian/penjualan Sertifikat Bank Indonesia
31 Des 2xx2
31 Des 2xx1
xxx
Xxx
xxx xxx xxx xxx
Xxx Xxx Xxx Xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
xxx xxx xxx
Xxx Xxx Xxx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 Arus Kas Neto dari Aktivitas Investasi
xxx
Xxx
Arus kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan/pembayaran pinjaman subordinasi Penerimaan/pembayaran modal pinjaman Pembayaran deviden Arus Kas Neto dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Arus Kas Kas dan Setara Kas Awal Periode Kas dan Setara kas Akhir Periode
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx Xxx
Gambar 8. Laporan Arus Kas
d. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukan perubahan ekuitas BPR yang menggambarkan peningkatan atau penurunan asset neto atau kekayaan BPR selama periode pelaporan. Laporan perubahan ekuitas BPR antara lain meliputi: 1) Modal saham, misalnya penambahan modal saham 2) Laba/rugi yang belum direalisasi dalam Sertifikat Bank Indonesia 3) Surplus revaluasi aset tetap 4) Dana setoran modal - ekuitas 5) Saldo laba (laba ditahan) Berikut ini adalah contoh laporan perubahan ekuitas yang sesuai dengan SAK-ETAP BPR:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
commit to user e. Catatan Atas Laporan Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78 Catatan atas laporan keungan harus: 1) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan 2) mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK-ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan 3) memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.
2. Implementasi Penerapan SAK-ETAP BPR Pada Penyajian Laporan Keuangan di PD BPR BKK Mojolaban Mengacu pada penelitian yang penulis lakukan, penelitian ini mengarah pada upaya untuk mengetahui penerapan SAK-ETAP BPR pada pelaporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban. Oleh karena itu penulis harus menganalisis kesesuaian antara laporan keuangan yang telah dibuat oleh entitas dengan standar pembukuan yang baku seperti yang telah diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik bagi BPR. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di PD BPR BKK Mojolaban telah menyusun laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Berikut ini adalah contoh laporan keuangan yang akan dianalisis, yang telah disusun oleh PD BPR BKK Mojolaban:
Tabel 2. Neraca
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79 NERACA PD BPR BKK Mojolaban Per 31 Desember 2010 dan 2011 ( Ribuan Rupiah) Uraian ASET Kas Kas dalam valuta asing Sertifikat Bank Indonesia Pendapatan bunga yang akan diterima Penempatan pada bank lain Kredit yang diberikan Penyisihan Penghapusan Aktiva Agunan yang diambil alih Aset tetap dan inventaris Akumulasi Penyusutan Aset tidak berwujud Aset lain-lain Jumlah Aset KEWAJIBAN Kewajiban segera Utang bunga Utang pajak Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman diterima dana setoran modal - kewajiban Kewajiban imbalan kerja Pinjaman subordinasi Modal pinjaman Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal Modal dasar Modal yang belum disetor Modal sumbangan Dana setoran modal-ekuitas Laba/Rugi yang belum direalisasi Surplus revaluasi aset tetap Saldo laba Cadangan tujuan Cadangan umum Laba rugi tahun berjalan Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
31 Des 2011
31 Des 2010
146,814 3,229,863 4,810,832 (57,105) 499,150 (400,961) 88,475 8,317,068
151,983 2,686,880 4,317,811 (49,352) 457,318 (362,807) 70,087 7,271,920
4,120 6,097,621 103,488 6,205,229
4,887 5,084,180 107,079 5,196,146
20,000,000 18,247,168 22,097 -
20,000,000 18,272,168 11,515 -
97,666 97,666 141,578 2,111,839 8,317,068
80,029 80,029 176,369 2,075,774 7,271,920
Berdasarkan neraca yang telah dibuat, dapat kita analisis setiap pos commit to user yang terdapat dalam neraca antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 a. Kas Kas di BPR ini terdiri atas kas besar, kas kecil, kas dalam mesin Anjungan Tunai Mandiri dan kas dalam perjalanan. Kas harus disajikan pada pos tersendiri dan diungkapkan secara rinci. Di BPR ini kas sudah disajikan pos tersendiri dan kas merupakan pos pertama di neraca karena kas paling likuid di neraca. Penyajian, Pengakuan dan pengukurannya sudah sesuai dengan ketentuan pada SAK-ETAP BPR. b. Kas Dalam Valuta Asing Kas dalam valuta asing merupakan mata uang kertas asing, uang logam asing dan travellers cheque yang masih berlaku yang dimiliki BPR dalam kegiatan penukaran sebagai pedagang valuta asing. Di BPR ini kas valuta asing sudah disajikan pada pos tersendiri sesuai dengan ketentuan, akan tetapi mereka belum memilikinya. Penempatan pos sudah sesuai dengan tingkat likuiditas dan ketentuan pada SAK-ETAP BPR. c. Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dengan sistem diskonto. Sertifikat Bank Indonesia harus disajikan pada pos tersendiri dan apabila ada harus disajikan secara rinci. Di BPR ini Sertifikat Bank Indonesia sudah disajikan pada pos tersendiri, akan tetapi mereka belum memilikinya. Penempatan pos ini sudah sesuai dengan tingkat likuiditas dan ketentuan pada SAK-ETAP BPR d. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima adalah pendapatan bunga dari kredit dengan kualitas lancar (performing) yang telah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya. Pendapatan bunga yang akan diterima sudah dijadikan pada pos tersendiri. Penempatan pos tersebut sudah sesuai dengan tingkat likuditas dan ketentuan pada SAK-ETAP BPR.
e. Penempatan pada bank lain commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81 Di BPR ini penempatan pada bank lain terdiri atas tabungan pada bank umum dan pada BPR lain. Pada pos tersebut penyajian, pengakuan dan pengukurannya sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. Penempatan posnya sudah sesuai dengan tingkat likuiditas dan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. f. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan disini terdiri atas kredit pada pihak terkait dan pada pihak tidak terkait. Kredit disajikan di neraca sebesar pokok kredit/ baki debet dikurangi provisi serta ditambah biaya transaksi yang belum diamortisasi. Pada pos ini penyajian, pengakuan dan pengukurannya sudah sesuai dengan SAK-ETAP BPR. g. Penyisihan penghapusan aktiva produktif BPR wajib membentuk penyisihan kerugian kredit minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pembentukan penyisihan dapat dilakukan setiap saat atau pada setiap tanggal laporan keuangan. Jumlah penyisihan sesuai dengan tarif pada jenis penyisihan yang digunakan. Pada pos ini sudah disajikan secara terpisah pada pos tersendiri. Penyajian, pengakuan dan pengukurannya sudah disesuaikan dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. h. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih disajikan secara terpisah dari aset lainnya sebesar nilai tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, mana yang lebih rendah. Penyajian pos ini sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. i. Aset tetap dan inventaris Aset tetap dan inventaris disajikan berdasarkan nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Asset tetap dan inventaris disini terdiri atas tanah, gedung dan inventaris. Pengakuan dan pengukuran pada pos ini sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. Penyajian dan penempatan pos tersebut juga sudah sesuai commit to user BPR. dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82 j. Asset tidak berwujud Aset tidak berwujud disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai (jika ada). Penyajian dan penempatan pos ini sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. k. Aset lain-lain Aset Lain-lain adalah pos-pos aset yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam kelompok pos aset yang ada dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri. Aset lain-lain disajikan secara gabungan, kecuali nilainya material maka wajib disajikan tersendiri dalam neraca. Penyajian dan penempatan pos tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. l. Kewajiban segera Kewajiban segera berasal dari aktivitas pendukung dalam kegiatan operasional BPR baik terhadap masyarakat maupun terhadap bank lain. Kewajiban Segera disajikan sebesar jumlah yang harus diselesaikan dan disajikan pada pos tersendiri. Penyajian, pengakuan dan pengukuran pada pos ini sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. m. Simpanan Dalam kegiatan pengumpulan dana masyarakat, BPR menjual produk simpanannya kepada nasabah berupa tabungan dan deposito atau bentuk lain yang dipersamakan. Dalam penyajiannya saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban BPR kepada pemilik tabungan dan Deposito disajikan sebesar jumlah nominal atau sebesar kewajiban BPR yang diperjanjikan. Penyajian, pengakuan dan pengukuran pada pos ini sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. n. Kewajiban lain-lain Kewajiban lain-lain antara lain dana yang diterima BPR dari pihak ketiga bukan bank dalam rangka penerusan kredit tetapi belum disalurkan kepada nasabah. Kewajiban lain-lain diakui sebesar jumlah yang harus dicommit to usersecara gabungan, kecuali nilainya selesaikan. Kewajiban Lain-lain disajikan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83 material maka wajib disajikan tersendiri dalam neraca. Penyajian, pengakuan dan pengukuran pada pos ini sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. o. Modal Penyajian modal dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pada anggaran dasar BPR dan peraturan yang berlaku serta menggambarkan hubungan keuangan yang ada. Modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor, harus dinyatakan dalam neraca. Di dalam neraca BPR ini terdiri atas modal dasar dan modal yang belum disetor. Jadi modal yang telah disetor adalah modal dasar dikurangi modal yang belum disetor. Pengakuan dan pengukuran pada pos ini sudah sesuai dengan SAKETAP BPR. Untuk penyajian pada pos modal terdapat perbedaan pada penyajian modal yang disetor. Ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR modal yang disetor sudah tercantum pada pos modal, tetapi penempatan pos modal di neraca BPR ini modal disetor belum dicantumkan pada pos modal. Untuk penyajian pos modal belum sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. p. Laba rugi yang belum direalisasi Laba/rugi yang belum direalisasi disajikan sebagai pos terpisah dalam ekuitas. Penyajian, pengakuan dan pengukuran pada pos ini sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. q. Saldo laba Saldo laba disajikan tersendiri dalam bentuk cadangan tujuan, cadangan umum dan saldo laba yang belum ditentukan tujuannya. Di BPR ini untuk penyajian, pengakuan dan pengukuran pada pos tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang ada SAK-ETAP BPR.
Table 3. Laporan Laba Rugi commit to user LAPORAN LABA RUGI
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84 PD BPR BKK Mojolaban Periode yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2011 ( Ribuan Rupiah ) Uraian Pendapatan dan Beban Operasional Pendapatan Operasional a.Bunga b.Provisi dan Komisi c.Lainnya Jumlah Pendapatan Operasional Beban Operasional a.Beban bunga b.Beban administrasi dan umum c.Beban Personalia d.Penyisihan aktiva produktif e.Beban operasional lainnya Jumlah beban operasional Laba Rugi Operasional Pendapatan dan Beban Non-Operasional Pendapatan non operasinal Beban non operasional Jumlah Pendapatan dan Beban NonOperasional Laba/rugi sebelum pajak penghasilan (PPh) Taksiran pajak penghasilan Laba/rugi tahun berjalan
31 Des 2011
31 Des 2010
1,214,208 211,883 30,850 1,456,941
1,296,428 95,537 30,465 1,422,430
304,144 384,651 455,084 5,353 136,889 1,286,121 170,820 (9,017) (9,017) 161,803 20,225 141,578
310,642 347,773 425,155 22,290 112,133 1,217,993 204,437 3,900 (6,773) (2,873) 201,564 25,195 176,369
Berdasarkan laporan laba rugi yang telah dibuat, dapat kita analisis setiap posnya sebagai berikut: a. Pendapatan Operasional Pendapatan Operasional adalah semua pendapatan yang berasal dari kegiatan utama BPR. Pendapatan operasional disini terdiri dari: 1) Pendapatan bunga Pendapatan bunga meliputi antara lain pendapatan bunga kontrak-tual serta amortisasi provisi, diskonto, dan biaya transaksi yang terkait dengan aset produktif dimaksud, serta amortisasi pendapatan bunga tangguhan. Pendapatan bunga seharusnya disajikan menjadi bunga kontraktual, provisi dan biaya transaksi. Akan tetapi di dalam laporan ini pendapatan bunga dan provisi disajikan terpisah. Pada pos ini penyajian, pengakuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85 dan pengukurannya sudah disesuaikan dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. 2) Pendapatan operasional lainnya. Pendapatan operasional lainnya berasal dari kegiatan jasa yang mendukung operasional BPR sesuai dengan ketentuan. Pendapatan operasional lainnya disajikan terpisah dalam laporan laba rugi. Pada pos ini, untuk penyajian, pengakuan dan pengukurannya sudah disesuaikan dengan SAK-ETAP BPR. b. Beban Operasional Beban Operasional adalah semua beban yang dikeluarkan atas kegiatan yang lazim sebagai usaha BPR. Beban operasional disini terdiri dari: 1) Beban bunga Beban bunga adalah beban yang dibayarkan kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan penghimpunan dana dan penerimaan pinjaman. Beban bunga disajikan secara terpisah dari pendapatan bunga untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai komposisi dan alasan perubahan nilai neto bunga. Pada pos ini penyajian, pengakuan dan pengukurannya sudah disesuaikan dengan aturan yang ada pada SAK-ETAP BPR. 2) Beban administrasi dan umum Beban administrasi dan umum adalah berbagai beban yang timbul untuk mendukung kegiatan operasional BPR. Beban administrasi umum merupakan bagian dari beban operasional BPR yang disajikan dalam pos tersendiri dan dirinci berdasarkan jenis beban. Penyajian, pengakuan dan pengukuran pada pos ini sudah disesuaikan dengan aturan yang ada pada SAK-ETAP BPR.
to user 3) Beban penyisihan aktiva commit produktif
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86 Beban penyisihan aktiva produktif disajikan secara terpisah dan pengakuan serta pengukuranya sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. 4) Beban oprasional lainnya Beban operasional lainnya adalah biaya operasional yang tidak termasuk dalam salah satu biaya operasional di atas, misalnya kerugian akibat penjualan kas dalam valuta asing, kerugian akibat penjualan SBI dan lainlain. Penyajian, pengakuan dan pengukuran pada pos ini sudah sesuai dengan aturan yang ada pada SAK-ETAP BPR. c. Pendapatan Non-Operasional Pendapatan Non-operasional adalah semua pendapatan yang berasal dari kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama BPR. Pendapatan Non-operasional disajikan sebagai pos terpisah dalam laporan laba rugi. Di dalam laporan ini untuk penyajian, pengakuan dan pengukuran pada pos tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yanga ada pada SAK-ETAP BPR. d. Beban Non-Operasional Beban Non-Operasional adalah semua beban yang berasal dari kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama BPR. Beban Non-Operasional antara lain adalah Kerugian yang timbul sebagai akibat penilaian kembali kas dalam valuta asing, dijual/hilangnya aset tetap dan inventaris milik BPR serta denda/sanksi karena suatu pelanggaran. Beban Nonoperasional diakui pada saat terjadinya sebesar jumlah yang harus diselesaikan. Di dalam laporan ini Beban Non-operasional disajikan sebagai pos terpisah dalam laporan laba rugi. Penyajian, pengakuan dan pengukuran pada pos ini sudah disesuaikan dengan aturan yang ada pada SAK-ETAP BPR. e. Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan adalah jumlah beban pajak kini yang diper-hitungkan dalam penghitungan laba atau rugi pada satu periode. Beban Pajak Penghasilan diakui pada saat terjadinya sebesar jumlah yang harus diselesaikan. Di dalam laporan ini Beban Pajak Penghasilan disajikan userrugi. Untuk penyajian, pengakuan, sebagai pos tersendiri dalamcommit laporantolaba
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87 dan pengukurannya sudah sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAKETAP BPR.
Table 4. Laporan Arus Kas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88 LA PO R A N A R U S K A S P D B P R B K K M o jo l a b a n P e rio d e y a n g b e ra k h ir 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 1 ( R ib u a n R u p ia h ) I. P E N E R IM A A N / K E N A IK A N K A S D A N S E R A H T E R IM A K A S A . A r u s k a s d a r i a k t iv it a s o p e r a s i a . P e n e r im a a n 1 . P e n d a p a ta n b u n g a 2 . P e n d a p a t a n p r o p is i d a n k o m is i 3 . P e n d a p a t a n la in n y a J u m la h p e n e r im a a n b . P e n g e lu a r a n 1 . B ia y a b u n g a 2 . B ia y a u m u m d a n a d m in is t r a s i 3 . B e b a n p e r s o n a lia 4 . P e n y is ih a n d a n p e n u r u n a n a t a s a k t iv a p r o d u k t if 5 . B e b a n o p e r a s io n a l la in n y a 6 . B e b a n n o n o p e r a s io n a l J u m la h P e n g e lu a r a n J u m la h la b a k o t o r T a k s ir a n p a ja k p e n g h a s ila n J u m la h p e n e r im a a n d a r i a k t iv it a s o p e r a s i B . K e n a ik a n K e w a jib a n O p e r a s i 1 . K e w a jib a n s e g e r a la in n y a 2. T a bunga n 3 . D e p o s it i b e r ja n g k a 4 . B a n k I n d o n e s ia 5 . P in ja m a n y a n g d it e r im a 6 . L a in n y a J u m la h k e n a ik a n d a la m k e w a jib a n o p e r a s i C . A r u s K a s d a r i A k t iv it a s P e r m o d a la n 1 . M o d a l d is e t o r 2. C a da nga n um um 3 . C a d a n g a n t u ju a n 4 . L a b a y a n g d it a h a n J u m la h k e n a ik a n d a r i a k t iv it a s p e r m o d a la n J u m la h p e n e rim a a n / k e n a ik a n k a s d a n s e t a ra k a s I I . P E N G E L U A R A N /P E N U R U N A N K A S D A N S E T A R A K A S A . A r u s k a s d a r i a k t iv it a s o p e r a s i 1 . P e n e m p a t a n p a d a b a n k la in 2 . K r e d it y a n g d ib e r ik a n 3 . P e n g h a p u s a n k r e d it 4 . P e n e r im a a n k e m b a li p e n g h a p u s a n k r e d it 5 . p e m b e n t u k a n p e n y is ih a n a k t iv a p r o d u k t if 6 . A k t iv a la in - la in J u m la h p e n u r u n a n d a r i a k t iv it a s o p e r a s i B . A r u s k a s d a r i a k t iv a in v e n t a r is 1 . P e m b e lia n a k t iv a t e t a p d a n in v e n t a r is 2 . P e n y u s u t a n a k t iv a t e t a p d a n in v e n t a r is J u m la h p e n u r u n a n d a r i a k t iv a in v e n t a r is C . A r u s K a s d a r i A k t iv it a s P e n d a n a a n 1 . D a n a k e s e ja h t e r a a n 2 . C a d a n g a n u m u m d a n c a d a n g a n t u ju a n 3 . P e m b a y a r a n D e v id e n 4. D a na pe nge m ba nga n 5 . P e m b a y a r a n ja s a p r o d u k s i J u m la h p e n u r u n a n d a r i a k t iv it a s p e n d a n a a n J u m la h p e n g e lu a r a n / p e n u r u n a n k a s d a n s e t a r a k a s I I I . P E N G E L U A R A N /P E N U R U N A N K A S D A N S E T A R A K A S IV . K A S A W A L P E R IO D E V . K A S A K H IR P E R IO D E
commit to user
1 ,2 1 4 ,2 0 8 2 1 1 ,8 8 3 3 0 ,8 5 0 1 ,4 5 6 ,9 4 1 3 0 4 ,1 4 4 3 8 4 ,6 5 1 4 5 5 ,0 8 4 5 ,3 5 3 1 3 6 ,8 8 9 9 ,0 1 7 1 ,2 9 5 ,1 3 8 1 6 1 ,8 0 3 2 0 ,2 2 5 1 4 1 ,5 7 8 4 ,1 2 0 1 ,1 0 1 ,5 4 2 ( 8 8 ,1 0 0 )
1 ,0 1 7 ,5 6 2 1 ,7 5 2 ,8 3 2 9 7 ,6 6 6 9 7 ,6 6 6 2 2 ,0 9 7 1 ,9 7 0 ,2 6 1 3 ,1 2 9 ,4 0 1
5 4 2 ,9 8 3 2 ,7 5 1 ,6 5 5 2 ,4 0 0
3 ,2 9 7 ,0 3 8 4 6 ,0 2 8 ( 4 2 ,3 4 9 ) 3 ,6 7 9 1 6 ,9 8 9 2 8 ,3 1 6 7 0 ,7 8 9 8 ,4 9 5 1 6 ,9 8 9 1 4 1 ,5 7 8 3 ,4 4 2 ,2 9 5 ( 3 1 2 ,8 9 4 ) 1 3 6 ,7 5 8 1 4 6 ,8 1 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89 Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas BPR selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Menurut Pedoman Akuntansi BPR, “Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode tidak langsung. Dalam metode ini laba atau rugi neto disesuaikan dengan mengoreksi dampak dari transaksi non kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.” Di dalam laporan arus kas yang telah di buat oleh BPR ini pada bentuk penyajiannya telah menggunakan metode langsung. Di dalam metode langsung ini terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan pendanaan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluaran kas. Dengan digunakannya metode langsung di dalam penyajian laporan arus kas di BPR ini, maka di dalam laporan arus kas tersebut belum diketahui penyesuaian untuk rekonsilisasi laba bersih dengan jumlah kas dari kegiatan operasi. Selain itu pada penyajian arus kas diatas juga belum ada data pembanding dari periode sebelumnya, sehingga tidak diketahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan dengan periode sebelumnya. Untuk penyajian pos pada laporan arus kas tersebut masih belum sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR, akan tetapi untuk peng-akuan dan pengukurannya sudah disesuaikan dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. 3. Kendala-kendala Dalam Penerapan SAK-ETAP BPR. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik merupakan suatu peraturan baru yang digunakan oleh BPR. SAK-ETAP BPR disusun dalam rangka mengatur penyusunan laporan keuangan suatu entitas yang disajikan secara sederhana dan mudah dipahami oleh pemakai laporan keuangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kendala-kendala yang dialami dalam penerapan SAK-ETAP BPR di PD BPR BKK Mojolaban ialah keterbatasan kualitas sumber daya manusia pada pengelola entitas sangat mempengaruhi dalam penerapan SAK-ETAP ini. Hal ini ditunjukan dengan hasil wawancara dengan informan 1, “kendalanya disini adalah tentang kualitas SDM nya mbak. Tidak semua pegawai disini mengetahui betul tentang SAK-ETAP. Baru 3 orang saja yang mengetahui tentang SAK-ETAP mbak, terutama bagian akuntansi itu sudah mampu untuk menguasai. Tapi susahnya kalo salah satu ada yang gak masuk agak kuwalahan mbak”. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya keterbatasan SDM dapat menghampat dalam proses penerapan SAK-ETAP BPR pada pelaporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban. Untuk mengatasi kendala tersebut upaya yang telah dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi petugas bank yang belum mampu untuk menguasai SAK-ETAP. Pelatihan tersebut dilakukan secara rutin dan bergilir. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan antara penliti dengan informan 1, “untuk mengatasinya mereka yang belum mengetahui harus belajar dulu untuk memahami SAK-ETAP mbak, selama ini mereka secara bergantian harus mengikuti pelatihan-pelatihan tentang SAKETAP”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti pada Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) BPR di PD BPR BKK Mojolaban dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses pembukuan akuntansi yang dilakukan di PD BPR BKK Mojolaban sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Proses pembukuan akuntansi yang dilakukan meliputi: a. Mengidentifikasi bukti-bukti transaksi yang berupa slip setoran tabungan, slip setoran angsuran, slip penarikan tabungan, Deposito, bukti pengeluaran umum dan lain-lain. b. Memproses jurnal c. Membuat rekap mutasi harian d. Menyajikan laporan keuangan 2. PD BPR BKK Mojolaban sudah menerapkan SAK-ETAP pada pelaporan keuangannya, tetapi masih belum lengkap. Komponen-komponen laporan keuangan yang telah disusun antara lain neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Pos-pos yang telah dibuat dalam laporan keuangan, telah disesuaikan dengan aturan yang ada dalam SAK-ETAP BPR. Akan tetapi masih ada pos yang penyajiannya belum sesuai dengan ketentuan yaitu pada pos modal yang terdapat di neraca. 3. Di dalam laporan arus kas yang telah di buat oleh BPR ini pada bentuk penyajiannya telah menggunakan metode langsung. Di dalam metode langsung ini terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan pendanaan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang commit to user mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluaran kas. Sehingga di dalam 91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92 laporan arus kas BPR ini belum diketahui penyesuaian untuk rekonsilisasi laba bersih dengan jumlah kas dari kegiatan operasi. Selain itu pada penyajian arus kas diatas juga belum ada data pembanding dari perode sebelumnya, sehingga tidak diketahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan dengan periode sebelumnya. Untuk penyajian pos pada laporan arus kas di BPR ini masih belum sesuai dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR, akan tetapi untuk pengakuan dan pengukurannya sudah disesuaikan dengan ketentuan yang ada pada SAK-ETAP BPR. 4. Kendala yang dialami pada proses penerapan SAK-ETAP BPR di PD BPR BKK Mojolaban adalah adanya keterbatasan kualitas Sumber Daya Manusia pada pengelola entitas. Hal ini sangat mempengaruhi pada proses penerapan SAK-ETAP BPR pada penyusunan laporan keuangan di PD BPR BKK Mojolaban. Dari 11 orang pegawai, 3 orang yang mampu menguasai SAKETAP BPR. Apabila dari salah satu dari mereka berhalangan untuk hadir maka penyusunan laporan dapat terhambat. 5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi ialah dengan pengadaan pelatihan-pelatihan tentang SAK-ETAP BPR bagi pegawai yang belum mampu untuk menguasai. B. IMPLIKASI Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut : 1. Implikasi Teoretis a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan standar akuntansi keuangan BPR b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh pemerintah daerah setempat untuk mengadakan pengawasan terhadap pelaporan keuangan khususnya bagi BPR. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi entitas untuk mengevaluasi penerapan SAK-ETAP BPR yang telah mereka jalankan selama commit toSAK-ETAP user ini, Sehingga entitas dapat menerapkan BPR dengan lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93 C. SARAN Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan implikasinya, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut : 1. Bagi PD BBPR BKK Mojolaban Agar penerapan SAK-ETAP BPR pada pelaporan keuangan dapat berjalan dengan lancar, maka pimpinan harus memperhatikan kualitas SDM yang ada, karena itu sangat berpengaruh sekali terhadap kinerja mereka. Pimpinan harus selalu mengawasi penyusunan laporan keuangan agar sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan yang berlaku, sehingga bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya dan relevan. 2. Bagi Pemerintah Pemerintah setempat harus melakukan sosialisasi dan mengadakan pelatihan untuk penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK-ETAP BPR khususnya bagi BPR. 3. Bagi Perguruan Tinggi Perguruan tinggi diharapkan melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai penerapan SAK-ETAP BPR khusunya bagi BPR karena untuk meningkatkan keakuratan dan transparasi dalam penyusunan laporan keuangan. Selain itu, perguruan tinggi diharapkan memberikan sosialisasi mengenai penerapan SAK-ETAP BPR khususnya bagi entitas yang menggunakannya.
commit to user