154 — SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI
Gbr. 10-6: Fais-t’y Chsite? (1972), karya Frédéric Studeny.
Gbr. 10-7: Jembangan Hupergraphik (1954), karya Maurice Lemaitre (Perancis).
Buddhisme gerakan tangan dalam menulis merupakan nafas mendekat kan diri dengan Yang Maha Kuasa, maka para seniman “Action Painting” sejalan dengan gerakan-gerakan yang seolah-olah membuat lukisan yang bersifat kaligrafis. Contoh yang sangat terkenal sebagai pelukis “Action Painting” adalah Jackson Pollock. Berikut ini sejumlah seniman dengan karya-karyanya sering di kaitkan dengan kaligrafi sungguh pun lukisan-lukisan mereka bukanlah kaligrafi: Perkembangan seni rupa yang menggunakan unsur-unsur aksara dan melepaskan diri dari cara-cara yang sudah tradisional terjadi juga di dunia timur umpamanya di negara-negara Timur Tengah dan Timur Jauh. Kecenderungan itu tampak misalnya pada karya-karya berikut ini: Di dalam seni
Gbr. 10-8: Seven, karya Jackson Pollock (USA).
EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI —
155
dinamakan “Action Painting.” Manisfestasi dari seniman “Action Paint ing” ialah suatu pernyataan bahwa yang terpenting dalam karya seni adalah prosesnya, dan hasil akhir hanyalah bagian dari proses pembentuk
Gbr. 10-9: Karya Tobey. Gbr. 10-10: Awal dari Gerakan, karya Hartung.
Gbr. 10-12: Lukisan karya Georges Matthieu (Perancis). Gbr. 10-11: Karya Soulages.
kan karya seni itu sendiri. Jadi dalam “Action Painting,” gerakan badan, tangan, dsb. merupakan nafas dari karya seni itu sendiri. Gerakan-gerakan ini sebenarnya pada awal mulanya terinspirasi oleh para penganut Zen Buddhisme yang telah kita singgung pada awal tulisan ini. Jika dalam Zen
156 — SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI
Gbr. 10-13: Aksara pada Dinding (19788) karya Shakir Hassan.
Gbr. 10-14: Dari Angin(1982) karya Lee U Fan (Korea).
EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI —
Gbr. 10-15: Bulan di atas Pencakar langit, karya Sabro Hasegawa (Jepang).
Gbr. 10-16: Imaji Kaligrafi, karya C.C. Wang.
157
158 — SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI
dinamakan kufah persegi. Bandingkan gambar berikut ini yang memperlihatkan karya Ka ligrafi Kufah Persegi dari Iran abad 15 dengan lukisan gaya abstrak murni karya Piet Mondrian dari abad 20: Setelah kita melihat sebagian dari perkembangan seni aksara yang
Gbr. 10-17: Inskripsi dan Empat Garis di Atas Kain Pel karya Antoni Tapies (Catalan)
Gbr. 10-18: Ibu dan Anak, karya Theo Kerg
EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI —
159
kontemporer, aksara bisa pula hadir sebagai unsur penting. Banyak karya-karya seni mazhab ini yang menerakan unsur-unsur aksara atau kaligrafi sebagai fokus utama. Salah satu contohnya adalah karya seni yang berjudul Inskripsi dan Empat Garis di atas Kain Pel karya Antoni Tapies (Catalan) berikut ini: Ada juga karya seni yang mengambil inspirasi dari tulisan kuno yang kemudian diwujud kannya berupa lukisan, teta pi tulisan itu sendiri tidak lagi mempunyai unsur keterbacaan, contohnya pada karya seorang seniman Israel bernama Mosche Castel. Karya seninya menjadi inspirasi sejumlah seniman Indo nesia yang juga menggunakan unsur-unsur aksara dalam karyanya. Di dalam perkembangan seni lukis modern terdapat corak lukisan yang dinamakan “Pure Abstract” (Abstrak Murni) artinya visualisasi yang tidak menggambarkan sesuatu obyek yang realistis. Jauh sebelum jenis seni ini berkembang di Eropa yang dipelopori oleh Piet Mondrian, sebenarnya di dalam dunia Islam telah berkembang jenis kaligrafi yang
Gbr. 10-20: Tulisan kaligrafi kufah persegi Iran, Abad ke 15.
Gbr. 10-21: Lukisan Abstrak karya Piet Mondrian
160 — SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI
dieksplorasi menjadi karya seni di mancanegara, sekarang gilirannya untuk melihat karya seni yang senafas yang terdapat di Nusantara. Se benarnya sebelum berkembang karya seni kontemporer yang dinamakan lukisan kaligrafi di Indonesia secara tradisional telah berkembang karya seni yang menggunakan unsur aksara, baik pada naskah, pada relief kayu, pada batu nisan, lukisan kaca, dan sebagainya. Berikut ini beberapa contoh seni tradisional yang menggunakan aksara sebagai unsur karya seni: Dalam perkembangan seni rupa modern di Indonesia pada sekitar awal tahun 70-an terjadi suatu perkembangan seni lukis yang mengguna
Gbr. 10-22: Ilustrasi pada serat Panji dari Cirebon,1851.
Gbr. 10-23: Ilustrasi pada awal halaman Kitab Serat Panji yang berasal dari Cirebon th 1851.
Gbr. 10-24: Petruk yang dibentuk dengan kaligrafi Arab, ukiran kayu Cirebon.
EKSPLORASI AKSARA DAN KALIGRAFI PADA KARYA SENI —
Gbr. 10-25: Aksara Arab dari Cirebon dengan bentuk Macan-Ali
Gbr. 10-26: Bentuk Semar dengan jalinan kaligrafi Jawa
161
174 — SISTEM TULISAN DAN KALIGRAFI
Gbr. 10-54: Lukisan mutahir dengan kaligrafi yang diyakini pelukisnya (Ardim, kelahiran Lubuk Basung, 1959) berasal dari aksara Minang Kuno.