DAFTAR PUSTAKA
1.
WHO. Guidelines for poison control. WHO in collaboration with UNEP and ILO. Geneva: WHO, 1997:3-10.
2.
Eyer P. The role of oximes in the management of organophosphorus pesticide poisoning. Toxicol Rev 2003;22:165-90.
3.
Raini M. Toksikologi Pestisida dan Penanganan Akibat Keracunan Pestisida. Media Litbang Kesehatan 2007;XVII:10.
4.
Panut D. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2008.
5.
Sudarmo S. Pestisida. Yogyakarta: Kanisius, 2007.
6.
Heide EAD. Cholinesterase Inhibitors: Including Pesticides and Chemical Warfare Nerve Agents, 2012:111.
7.
Karia Ritesh M GTP. Comparative Study of Simple and Choice Visual Reaction Time on Medical Students of Bhavnagar Region. International Research Journal of Pharmacy 2012;3:334 - 335.
8.
Steenland K, Jenkins B, Ames RG, O'Malley M, Chrislip D, Russo J. Chronic neurological sequelae to organophosphate pesticide poisoning. Am J Public Health 1994;84:731-6.
9.
Gumay A. Pengaruh Paparan Kronis Pestisida Organofosfat terhadap Fungsi Neurokognitif pada Petani Kentang di Desa Kepakisan Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. 2013.
10.
Starks SE. High pesticide exposure events and central nervous system function among pesticide applicators in the Agricultural Health Study. Int Arch Occup Environ Health 2012;85:505-15.
11.
J. Vidyasagar NK MSR, K. Rajnarayana, T. Surender, D. R. Krishna. Oxidative stress and antioxidant status in acute organophosphorous insecticide poisoning. Indian J Pharmacol 2004;36:76-79.
12.
Ye M. Occupational pesticide exposures and respiratory health. Int J Environ Res Public Health 2013;10:6442-71.
13.
Munaf S. Keracunan Akut Pestisida. Jakarta: Widya Medika, 1997
45
46
14.
Australia SW. Hazardous Chemicals Requiring Health Monitoring. In: Commonwealth satg, editor: www.swa.gov.au, 2013.
15.
Rastogi SK, Satyanarayan PV, Ravishankar D, Tripathi S. A study on oxidative stress and antioxidant status of agricultural workers exposed to organophosphorus insecticides during spraying. Indian J Occup Environ Med 2009;13:131-4.
16.
Dhananjayan V, Ravichandran B, Anitha N, Rajmohan HR. Assessment of acetylcholinesterase and butyrylcholinesterase activities in blood plasma of agriculture workers. Indian J Occup Environ Med 2012;16:127-30.
17.
Wiener SW, Hoffman RS. Nerve agents: a comprehensive review. J Intensive Care Med 2004;19:22-37.
18.
Sutikno S. Dasar - Dasar Pestisida dan Dampak Penggunaannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.
19.
Kesehatan RD. Pengenalan pestisida. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, 2000.
20.
Achmadi U. Aspek kesehatan kerja sektor informal. Jakarta: Depkes RI, 1991.
21.
Greg RK. Spray drift of Pesticides. Lincoln: University of Nebraska, 2013.
22.
Djojosumarto P. Teknik aplikasi pestisida pertanian. Yogyakarta: Kanisius, 2008.
23.
Wudianto R. Petunjuk penggunaan pestisida. Jakarta: Penebar Swadaya, 2007.
24.
Dirjen P2M dan PLP. Pengawasan tempat pengelolaan pestisida. Jakarta: Depkes RI, 1992.
25.
Utami VD. Analisis Faktor Risiko Kejadian Keracunan Pestisida pada Petani Sayur di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Tahun 2010 Fakultas Ilmu Keolahragaan Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2010.
26.
Natawigana H. Dasar-dasar perlindungan tanaman. Bandung: Triganda Karya, 1993.
47
27.
Haris L. Faktor yang mempengaruhi tingkat keracunan pestisida pada tenaga kerja di tempat penjualan / pengedar pestisida. Surabaya: TesisUnair, 2002.
28.
Abou-Donia MB. Organophosphorus ester-induced chronic neurotoxicity. Arch Environ Health 2003;58:484-97.
29.
Dean HL. Reaction time correlations during eye-hand coordination: behavior and modeling. J Neurosci 2011;31:2399-412.
30.
Ghuntla TP MH, Gokhale PA, Shah CJ A Comparative Study of Visual Reaction Time in Basketball Players and Healthy Controls. National Journal of Integrated Research in Medicine 2012;3:49 - 51.
31.
Gandhi PH, Gokhale PA, Mehta HB, Shah CJ. A Comparative Study of Simple Auditory Reaction Time in Blind (Congenitally) and Sighted Subjects. Indian J Psychol Med 2013;35:273-7.
32.
Kosinki R. A Literature Review on Reaction Time 2013.
33.
Chandak P, Jayant Makwana. Ageing & Reaction time in Indian Population. People’s Journal of Scientific Research 2012;5:36 - 39.
34.
Jose Shelton GPK. Comparison between Auditory and Visual Simple Reaction Times. Scientific Research 2010;1:30-32.
35.
Karia RM. Effect Of Gender Difference On Visual Reaction Time : A Study On Medical Students Of Bhavnagar Region. IOSR Journal of Pharmacy 2012;2:452-454.
36.
Supalak Khemthong UP, Trirat Uptampohtiwat, Ariya Khamya. Effect of Musical Training on Reaction Time: A Randomized Control Trial in Thai Elderly Individuals. SAGE 2012;4:16-21.
37.
Dirjen P2M dan PLP Depkes RI. Pemeriksaan Cholinesterase Darah dengan Tintometer Kit. Jakarta, 1992.
38.
Klaassen C. Casarett & Doull's Toxicology: The Basic Science of Poisons: The Basic Science of Poisons, Seventh Edition: McGraw-Hill Education, 2007.
39.
Krieger R. Handbook of Pesticide Toxicology, Two-Volume Set: Principles and Agents: Elsevier Science, 2001.
48
40.
Basyar MA. Hubungan antara Aktivitas Asetilkolinesterase Darah dengan Perubahan Denyut Jantung Saat Valsava Maneuver. Fakultas Kedokteran. Semarang: Universitas Diponegoro, 2013.
41.
Labkesda W. Hasil Pemeriksaan Kolinesterase Darah Petani, 2012.
LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical clearance
49
50
Lampiran 2. Informed consent JUDUL PENELITIAN
INSTANSI PELAKSANA
: HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS ASETILKOLINESTERASE DARAH DAN WAKTU REAKSI PETANI KENTANG DENGAN PAPARAN KRONIK PESTISIDA ORGANOFOSFAT : BAGIAN FISIOLOGI FK UNDIP
Persetujuan setelah Penjelasan (INFORMED CONSENT) Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap waktu reaksi pada petani yang mengalami keracunan kronis organofosfat. Pada penelitian ini akan dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, pengukuran waktu reaksi, dan pengambilan sampel darah. Kemungkinan terjadinya komplikasi akibat penelitian ini sangat kecil oleh karena dilakukan tenaga terlatih. Bapak/ Ibu/ Saudara bisa menolak apabila tidak setuju ikut serta dalam penelitian ini. Apabila setuju untuk menjadi subyek penelitian maka identitas Bapak/ Ibu/ Saudara akan kami rahasiakan. Seluruh biaya penelitian ditanggung oleh peneliti. Peneliti juga akan memberikan imbalan sesuai dengan kemampuan peneliti. Penanggung jawab penelitian adalah dr. Saekhol, dosen Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Undip. Alamat kantor: Jl. Prof. Dr. Soedarto, Tembalang, Semarang, No. HP 081390510151 Terima kasih atas kerjasama Bapak/ Ibu/ Saudara. Setelah mendengar dan memahami penjelasan peneltian, dengan ini saya menyatakan SETUJU / TIDAK SETUJU Untuk menjadi subyek penelitian Banjarnegara, ____________ Saksi
Nama Terang Alamat:
Nama Terang Alamat:
51
Lampiran 3. Kuesioner Nama pewawancara: ________________________________ PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS ASETILKOLINESTERASE DARAH DAN WAKTU REAKSI PETANI KENTANG DENGAN PAPARAN KRONIK PESTISIDA ORGANOFOSFAT (Isi atau lingkari nomor jawaban) No Responden
:
Nama
:
Jenis kelamin
:
Usia
:
………………………. tahun
Alamat
:
………………………………………………………
1. Laki-laki 2. Perempuan
……………………………………………………… ……………………………………………………… ……………………………………………………… ………………………. Tahun
Lama tinggal di Kepakisan
:
Petani
:
1. Ya 2. Bukan
Ladang/ sawah milik : sendiri
1. Ya 2. Bukan ………………………. Tahun
Lama jadi petani
:
Jenis pertanian (kosongi jika bukan petani)
:
1. 2. 3. 4.
Pernah tinggal di tempat lain?
:
1. Pernah, tinggal di ………………………. 2. Tidak pernah
Pekerjaan sebelumnya
:
………………………………
Berapa lama
:
………………………. Tahun
Menggunakan pestisida semprot?
:
Palawija/ sayuran Kentang Padi Lainnya, sebutkan: ……………………….
1. Ya 2. Tidak
52
Apabila menggunakan pestisida semprot, jenis pestisida yang digunakan
:
Jenis pestisida yang digunakan (urut dari yang paling banyak dipakai)
:
1. Tunggal, sebutkan ………………………. 2. Campuran, sebutkan a. ……………………. ……………cc b. ……………………. ……………cc c. ……………………. ……………cc No
Merek
Cara pakai (semprot/ siram/ tabor/ lainnya, sebutkan)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Bila menyemprot
: ……………………………. cc/hektar
Dosis pestisida semprot Bila menyemprot
: ………… cc pestisida
Cara melarutkan pestisida semprot Bila menyemprot
dalam …………. cc pelarut :
Alat semprot yang digunakan
Bila menyemprot
:
1. Sprayer tangan 2. Sprayer manual (sprayer punggung) a. Knap sack (bentuk pipih – segi 4) b. Tekanan udara (tabung) 3. Sprayer mesin ……………………………. jam
53
Berapa jam sehari menyemprot?
(bila lebih dari 1X sehari jumlahkan jamnya)
Berapa hari menyemprot dalam seminggu?
:
Waktu menyemprot (Bisa lebih dari 1 jawaban, beri centang untuk waktu yang paling sering)
:
1. Pagi 2. Siang 3. Sore
Bila hari panas menyemprot atau tidak?
:
1. Ya 2. Tidak
Alat pelindung diri yang dipakai saat menyemprot (bisa lebih dari 1 jawaban)
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Cara menyemprot
:
1. Sesuai arah angina 2. Berlawanan arah angina 3. Tidak tahu
Cara menyemprot
:
1. Jalan lurus sambil menyemprot lurus 2. Jalan lurus sambil menyemprot kiri – kanan 3. Jalan tanpa arah menentu
Mencuci tangan setelah menyemprot
:
1. Ya 2. Tidak
Apakah mencuci tangan pakai sabun
:
1. Ya 2. Tidak
Di mana mencuci tangan
:
1. 2. 3. 4.
Pernahkan badan terkena tumpahan pestisida?
:
1. Pernah 2. Tidak pernah
Bila pernah terkena tumpahan pestisida, tindakan yang
:
1. Mencuci dengan air 2. Mencuci dengan air dan sabun 3. Tidak melakukan apa-apa
……………………………. hari
Topi/ penutup kepala Kacamata Masker wajah Sarung tangan plastic/ karet Baju lengan panjang Celana panjang Sepatu boot
Sungai Pancuran umum Kamar mandi umum Lainnya, sebutkan: ……………………
54
4. lainnya: …………………………….
dilakukan? Adakah riwayat keracunan pestisida
:
1. Ya, berapa kali ……………………………. 2. Tidak
Bila ya, kapan?
:
………………………. hari/ bulan/ tahun yang lalu
Bila ada, apa pengobatan yang didapatkan
:
1. 2. 3. 4.
Apakah saat terkena tumpahan, terdapat gejala berikut (bisa lebih dari 1 jawaban)
:
1. Mengantuk 2. Sulit berkonsenstrasi 3. Bingung 4. Sulit bicara 5. Pusing berputar 6. Sakit kepala 7. Badan lemah 8. Penglihatan kabur/ gelap 9. Sesak napas 10. Dada sakit/ sesak 11. Muntah 12. Diare 13. Lainnya …………………………….
Apakah saat ini terdapat gejala berikut (bisa lebih dari 1 jawaban)
:
1. Mengantuk 2. Sulit berkonsenstrasi 3. Bingung 4. Sulit bicara 5. Pusing berputar 6. Sakit kepala 7. Badan lemah 8. Penglihatan kabur/ gelap 9. Sesak napas 10. Dada sakit/ sesak 11. Muntah 12. Diare 13. Lainnya …………………………….
Pestisida disimpan di mana
:
1. 2. 3. 4.
Penyakit yang pernah atau sedang
:
1. Penyakit saraf (stroke, epilepsi, trauma kepala, dan lain-lain)
Dirawat di RS Diobati di Puskesmas Tidak berobat Lainnya
Di dalam rumah Di gudang rumah Di penyimpangan di ladang/ sawah Lainnya …………………………….
55
diderita
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Sakit kuning/ sakit lever (hati) Sakit paru Sakit ginjal Sakit kencing manis Tumor/ kanker Lainnya ……………………………. Kejang Kelemahan gerak anggota badan Buta Bicara pelo Kulit, kuku, mata kuning Perut bengkak Kaki bengkak Badan lemas sering kesemutan Lainnya …………………………….
Adakah gejala berikut
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Apakah minum alkohol
:
1. Ya 2. Dulu ya, sekarang tidak Terakhir minum …………………. bulan/ tahun yang lalu 3. Tidak pernah
Apakah pernah atau sedang minum obat berikut
1. 2. 3. 4.
Fisostigmin Prostigmin Neostigmin Diisopropilfluorofosfat (DFP)
56
Lampiran 4. Hasil analisis statistik Descriptives Descriptive Statistics Minimum Maximum
N Usia Valid N (listwise)
37 37
20.0
Mean
44.0
Std. Deviation 32.757 5.8992
Descriptives Descriptive Statistics N Tinggi Badan (cm) Berat Badan (kg) Indeks Massa Tubuh Valid N (listwise)
Minimum Maximum
37 37 37
148.0 43.0 18.6
181.0 78.5 28.5
Mean
Std. Deviation
159.338 58.992 23.217
6.6385 7.3048 2.3279
37
Frequencies Frequency Table Dosis Pestisida Frequency Percent Tidak memenuhi syarat Valid Memenuhi Syarat Total
35
94.6
2 37
5.4 100.0
Frekuensi Penyemprotan Frequency Percent Lebih dari 1 x seminggu Valid Seminggu 1 x Total
36
97.3
1 37
2.7 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 94.6 94.6 5.4 100.0
100.0
Valid Cumulative Percent Percent 97.3 97.3 2.7 100.0
100.0
57
Lama Kerja per Hari Frequency Percent
Valid
Valid
<= 8 jam per hari
37
100.0
Valid Cumulative Percent Percent 100.0 100.0
Alat Pelindung Diri Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent 37 100.0 100.0 100.0
Tidak lengkap
Descriptives Descriptive Statistics Minimum Maximum
N Masa Kerja Valid N (listwise)
37 37
37 37
13.6
17.2
Descriptive Statistics Minimum Maximum
N AChE (%) Valid N (listwise)
28.0
Descriptive Statistics Minimum Maximum
N Hemoglobin Valid N (listwise)
4.0
37 37
62.5
100.0
Mean 15.324
Mean 15.362
Mean 81.757
Std. Deviation 6.9444
Std. Deviation .8902
Std. Deviation 10.8632
58
Frequencies Kategori Keracunan Frequency Percent Keracunan Ringan Valid Normal Total
20 17 37
54.1 45.9 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 54.1 54.1 45.9 100.0 100.0
Gambar 7. Diagram lingkaran presentase keracunan pestisida organofosfat Descriptives Descriptive Statistics Minimum Maximum
N Waktu Reaksi Valid N (listwise)
37 37
340.0
Mean
540.0 389.437
Std. Deviation 45.2313
59
Explore Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. * Usia .097 37 .200 .982 37 .811 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. * Masa Kerja .103 37 .200 .951 37 .104 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Hemoglobin .105 37 .200* .983 37 .837 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
60
Explore Descriptives Statistic Mean 95% Confidence Interval for Mean
Waktu Reaksi
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
AChE (%)
Lower Bound Upper Bound
Lower Bound Upper Bound
389.437 374.356
Std. Error 7.4360
404.518 384.329 380.000 2045.874 45.2313 340.0 540.0 200.0 43.3 1.925 3.991 81.757 78.135
.388 .759 1.7859
85.379
5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum
81.813 75.000 118.009 10.8632 62.5
Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis
100.0 37.5 12.5 .271 -.617
.388 .759
61
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. .274 37 .000 .858 37 .000 .195 37 .001 .798 37 .000
AChE (%) Waktu Reaksi a. Lilliefors Significance Correction Nonparametric Correlations
Correlations
AChE (%) Spearman's rho Waktu Reaksi
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
AChE (%) 1.000
Waktu Reaksi -.470**
. 37 -.470**
.003 37 1.000
.003 37
. 37
62
Graph
Gambar 8. Diagram sebar hubungan antara aktivitas asetilkolinesterase darah dan waktu reaksi Regression Coefficients
Model
(Constant)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 339.44 139.796 6
AChE (%) -1.475 .649 Usia 2.125 2.109 Masa Kerja -.249 1.774 Hemoglobin 6.823 7.927 a. Dependent Variable: Waktu Reaksi 1
a
-.354 .277 -.038 .134
t
2.428 -2.274 1.007 -.140 .861
Sig.
95.0% Confidence Interval for B Lower Upper Bound Bound .021 54.691 624.201 .030 .321 .889 .396
-2.797 -2.172 -3.862 -9.324
-.154 6.421 3.364 22.969
63
NPar Tests Mann-Whitney Test Test Statisticsa Waktu Reaksi 27.500 30.500 -.505 .614 .631b
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Grouping Variable: Dosis Pestisida b. Not corrected for ties. Test Statisticsa
Waktu Reaksi 10.000 11.000 -.751 .453 .595b
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Grouping Variable: Frekuensi Penyemprotan b. Not corrected for ties.
64
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian
Gambar 9. Penandatanganan informed consent oleh responden
Gambar 10. Pengukuran waktu reaksi
65
Gambar 11. Pengukuran waktu reaksi
Gambar 12. Pencatatan hasil pengukuran waktu reaksi
66
Lampiran 6. Biodata mahasiswa
Identitas Nama
: Ajeng Indraswari Fiananda
NIM
: 22010110130142
Tempat/tanggal lahir : Semarang, 2 Februari 1992 Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Tirto Agung Timur IV No. 12, Banyumanik, Semarang
Nomor telepon
: (024) 7475789
Nomor HP
: 085640796002
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Formal 1. SD : SD Islam Al Azhar 14 Semarang
Lulus tahun : 2004
2. SMP : SMP Islam Al Azhar 14 Semarang
Lulus tahun : 2007
3. SMA : SMA Negeri 3 Semarang
Lulus tahun : 2010
4. S1
Masuk tahun: 2010
: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro