34567 1 5 AG U S T U S 2 0 1 3
14-20 Oktober
Perhatikan dan Anjurkan Satu Sama Lain HALAMAN 3
NYANYIAN: 124, 20
21-27 Oktober
Saudara Sepatutnya Menjadi Orang Seperti Apa? HALAMAN 18
NYANYIAN: 61, 43
Edisi Cetakan Besar
BAGIAN 2
34567
August 15, 2013 Vol. 134, No. 16
Semimonthly
INDONESIAN
ARTIKEL PELAJARAN ˝
Perhatikan dan Anjurkan Satu Sama Lain
˝
Saudara Sepatutnya Menjadi Orang Seperti Apa?
Artikel pertama membahas caranya kita bisa saling membantu agar tetap bertekun menghadapi berbagai problem. Artikel kedua menunjukkan caranya kita bisa menolak godaan Setan yang ingin merusak persahabatan kita dengan Allah.
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan.
Perhatikan dan Anjurkan Satu Sama Lain ”Biarlah kita memperhatikan satu sama lain untuk menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik.”—IBR. 10:24. APA JAWABAN SAUDARA? Apa artinya ”memperhatikan satu sama lain”? Bagaimana kita bisa saling ”menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik”? Bagaimana kita bisa ”saling menganjurkan”?
MENJELANG kejatuhan pemerintah Nazi pada akhir Perang Dunia II, ada perintah untuk menyingkirkan ribuan tahanan yang masih ada di kamp-kamp konsentrasi. Para penghuni kamp Sachsenhausen disuruh pergi ke pelabuhan, dan setelah itu mereka akan dijejalkan ke kapal-kapal yang bakal ditenggelamkan. Ini adalah bagian 1, 2. Bagaimana ke-230 Saksi Yehuwa bisa selamat dari perjalanan maut pada akhir Perang Dunia II? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
3
dari strategi yang belakangan dikenal sebagai perjalanan maut. 2 Dari kamp konsentrasi Sachsenhausen, ada 33.000 tahanan yang akan berjalan sejauh ¨ 250 kilometer ke kota pelabuhan Lubeck di Jerman. Mereka semua sudah lemah akibat kelaparan dan penyakit. Di antara mereka, ada 230 Saksi Yehuwa dari enam negara yang diperintahkan untuk berjalan bersama-sama. Bagaimana saudara-saudara kita bisa bertahan hidup? ”Kami terus saling menguatkan untuk tetap berjalan,” kata seorang saudara. Kasih di antara mereka dan ”kuasa yang melampaui apa yang normal” dari Allah itulah yang menyelamatkan mereka.—2 Kor. 4:7. 3 Sekarang, kita memang tidak berada dalam perjalanan maut seperti itu, tapi kita menghadapi banyak problem. Setelah Kerajaan Allah 3. Mengapa kita perlu saling menganjurkan? 4
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
didirikan pada tahun 1914, Setan diusir dari surga ke bumi. Ia sangat marah ”karena ia tahu bahwa waktunya tinggal sedikit”. (Pny. 12:7-9, 12) Dan karena Armagedon semakin dekat, Setan berupaya merusak hubungan kita dengan Yehuwa melalui berbagai cobaan dan tekanan. Selain itu, kita harus menghadapi tekanan hidup seharihari. (Ayb. 14:1; Pkh. 2:23) Kesulitan demi kesulitan lama-lama bisa membuat kita begitu lelah secara emosi sehingga apa pun yang kita lakukan untuk bangkit sepertinya tidak cukup. Sebagai contoh, ada seorang saudara yang selama puluhan tahun sudah membantu banyak orang untuk bertekun. Tapi di usia tuanya, ia dan istrinya mulai sakit-sakitan dan ia merasa sangat kecil hati. Seperti saudara itu, kita semua butuh ”kuasa yang melampaui apa yang normal” dari Yehuwa dan anjuran dari orang lain. BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
5
4
Untuk bisa menjadi sumber anjuran bagi orang lain, kita harus mengikuti nasihat rasul Paulus kepada orang Kristen Ibrani. Ia mengatakan, ”Biarlah kita memperhatikan satu sama lain untuk menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik, dengan tidak mengabaikan pertemuan kita, sebagaimana kebiasaan beberapa orang, tetapi saling menganjurkan, dan terlebih lagi demikian seraya kamu melihat hari itu mendekat.” (Ibr. 10:24, 25) Bagaimana cara menerapkannya? ”MEMPERHATIKAN SATU SAMA LAIN” 5
”Memperhatikan satu sama lain” berarti memikirkan kebutuhan orang lain. Bagaimana mungkin kita tahu kebutuhan saudara-saudari kalau kita hanya sambil lalu menyapa mereka di 4. Agar bisa menganjurkan orang lain, nasihat apa dari rasul Paulus yang harus kita ikuti? 5. Apa artinya ”memperhatikan satu sama lain”? Apa saja yang harus kita lakukan? 6
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
perhimpunan atau mengobrol tentang hal-hal sepele? Memang, kita perlu berhati-hati agar tidak ”mencampuri urusan orang lain”. (1 Tes. 4:11; 1 Tim. 5:13) Tapi, kalau kita mau menganjurkan saudara-saudari, kita harus lebih mengenal mereka: keadaan mereka, sifat-sifat mereka, kelebihan dan kekurangan mereka, dan penghargaan mereka akan hal-hal rohani. Mereka perlu menganggap kita sebagai sahabat dan yakin kalau kita mengasihi mereka. Jadi, kita harus sering bergaul dengan mereka, bukan hanya berkunjung saat mereka punya problem atau kecil hati. —Rm. 12:13. 6 Para penatua dinasihati untuk ’menggembalakan kawanan domba Allah yang ada dalam pemeliharaan mereka, tidak dengan terpaksa, tetapi dengan rela’. (1 Ptr. 5:1-3) Bagaimana mereka bisa jadi gembala yang baik kalau mereka tidak 6. Bagaimana seorang penatua bisa ”memperhatikan” domba-domba di sidangnya? BAGIAN 2 M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013 7
benar-benar mengenal domba-domba di sidang mereka? (Baca Amsal 27:23.) Jika para penatua selalu siap membantu dan senang bergaul dengan rekan-rekan seiman, anggota sidang tidak akan segan minta bantuan. Saudara-saudari juga akan lebih terbuka mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran mereka. Dengan demikian, para penatua bisa ”memperhatikan” dan membantu setiap domba. 7 Dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, Paulus menulis, ”Dukunglah orang yang lemah.” (Baca 1 Tesalonika 5:14.) ”Jiwa-jiwa yang tertekan” bisa dikatakan lemah, begitu juga orang-orang yang kecil hati. Amsal 24:10 mengatakan, ”Apakah engkau kecil hati pada hari kesesakan? Kekuatanmu akan kurang.” Orang yang sangat kecil hati bisa saja mengeluarkan ”omongan yang tidak terkendali”. (Ayb. 6:2, 3) 7. Kalau orang yang sedang kecil hati mengeluarkan ”omongan yang tidak terkendali”, apa yang perlu kita ingat? 8
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
Kalau kita ingin mendukung orang-orang seperti itu, kita perlu ingat bahwa apa yang mereka katakan mungkin bukan ungkapan isi hati mereka yang sebenarnya. Rachelle bisa membenarkan hal ini karena ibunya mengalami depresi berat. ”Omongan ibu sering menyakitkan,” kata Rachelle. ”Saya harus selalu ingat bahwa Ibu sebetulnya pengasih, baik, dan murah hati. Saya baru tahu bahwa orang yang depresi itu sering asal bicara. Yang paling parah adalah kalau kita juga mengatakan atau melakukan apa yang sama buruknya.” Menurut Amsal 19:11, ”Pemahaman seseorang pasti memperlambat kemarahannya, dan adalah keindahan di pihaknya untuk memaafkan pelanggaran.” 8 Bagaimana kita bisa ”memperhatikan” orang yang kecil hati karena dosanya di masa lalu? Dia sudah memperbaiki kesalahannya, tapi masih 8. Kepada siapa kita khususnya harus ”meneguhkan” kasih kita? Mengapa? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
9
merasa malu. Rasul Paulus menulis bagaimana seharusnya sikap orang Kristen di Korintus terhadap seorang pedosa yang sudah bertobat, ”Kamu harus dengan baik hati mengampuni dan menghibur dia, agar dengan satu atau lain cara orang tersebut tidak tertelan oleh karena kesedihannya terlalu besar. Karena itu aku menasihati agar kamu meneguhkan kasihmu kepadanya.” (2 Kor. 2:7, 8) Di ayat ini, ”meneguhkan” berarti ”memperlihatkan” atau ”membuktikan”. Seseorang tidak akan tahu bahwa kita mengasihi dan peduli kepadanya kalau kita tidak menunjukkannya melalui kata-kata dan tindakan kita. ”MENGGERAKKAN KEPADA KASIH DAN PERBUATAN YANG BAIK” 9
Paulus menulis, ”Biarlah kita . . . menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik.” Artinya, kita perlu memotivasi rekan-rekan 9. Apa artinya ”menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik”? 10
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
seiman agar mereka memperlihatkan kasih kepada Allah dan sesama, dan berbuat baik. Sebagai gambaran: Untuk mengobarkan bara api yang hampir padam, kita perlu mengorek dan mengipasi arangnya. (2 Tim. 1:6) Demikian juga, untuk menggerakkan saudara-saudari kita, kita perlu memuji mereka. 10
Kita semua membutuhkan pujian, entah
kita sedang kecil hati atau tidak. ”Ayah saya tidak pernah sekali pun memuji saya,” tulis seorang penatua. ”Jadi setelah dewasa, saya kurang percaya diri. . . . Sekarang umur saya 50 tahun, tapi saya masih senang kalau ada teman yang meyakinkan saya bahwa saya adalah penatua yang baik. . . . Dari pengalaman ini, saya sadar bahwa membesarkan hati orang lain itu penting, dan saya selalu berupaya memuji orang lain.” Pujian 10, 11. (a) Siapa saja yang membutuhkan pujian? (b) B erikan contoh bahwa pujian bisa membantu orang yang ’salah langkah’. BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
11
bisa membuat semua orang bersemangat, termasuk para perintis, kaum lansia, dan orang yang mungkin sedang kecil hati.—Rm. 12:10. 11 Para penatua bisa membantu ”seseorang [yang] mengambil langkah yang salah” untuk kembali ke jalan yang benar. (Gal. 6:1) Caranya adalah dengan memberikan nasihat yang pengasih dan pujian yang tulus. Itulah yang telah membantu saudari bernama Miriam. Ia menulis, ”Saya mengalami krisis dalam hidup saya sewaktu beberapa teman dekat meninggalkan kebenaran. Pada saat yang sama, ayah saya mengalami perdarahan otak. Saya stres berat. Sebagai pelarian, saya mulai pacaran dengan orang dunia.” Akibatnya, ia merasa tidak layak dikasihi Yehuwa dan mulai berpikir untuk keluar dari kebenaran. Tapi kemudian, ada seorang penatua yang mengingatkan dia tentang ketekunannya di masa lalu, dan hatinya tersentuh. Ia menerima bantuan para 12
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
penatua yang meyakinkan dia bahwa Yehuwa masih mengasihinya. Maka, kasihnya kepada Yehuwa dikuatkan lagi. Ia memutuskan hubungan dengan pacarnya dan terus melayani Yehuwa. 12 Kita perlu hati-hati agar tidak membandingbandingkan orang, mengkritik orang yang tidak mengikuti aturan kita, atau membuat seseorang merasa bersalah karena tidak berbuat lebih banyak. Hal itu mungkin membuatnya malu lalu aktif sebentar, tapi biasanya itu tidak akan bertahan lama. Namun, kalau kita memuji dia dan membangkitkan kembali kasihnya kepada Yehuwa, hasilnya akan lebih baik.—Baca Filipi 2:1-4. ”SALING MENGANJURKAN” 13
Kita perlu ’saling menganjurkan, terlebih lagi seraya kita melihat hari itu mendekat’. 12. Apa akibatnya jika kita membanding-bandingkan orang, mengkritik, atau membuatnya merasa bersalah? 13. Apa saja yang bisa kita lakukan ketika menganjurkan orang lain? (Lihat gambar di awal artikel dalam edisi standar.) BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
13
Salah satu caranya adalah dengan memotivasi rekan-rekan kita untuk terus melayani Allah. Menggerakkan kepada kasih dan perbuatan baik bisa diumpamakan seperti mengorek arang untuk mengobarkan bara api yang hampir padam. Demikian pula, menganjurkan orang lain bisa diumpamakan seperti menambahkan bahan bakar pada api agar tetap menyala atau bertambah besar. Untuk itu, kita perlu menguatkan dan menghibur orang yang kecil hati dengan pengasih dan lembut. (Ams. 12:18) Selain itu, kita perlu ”cepat mendengar” dan ”lambat berbicara”. (Yak. 1:19) Kita bisa tahu apa yang membuat rekan kita kecil hati kalau kita mendengarkan dengan penuh empati. Dan, kita pun bisa mengatakan sesuatu yang dapat membantu dia mengatasi keadaannya. 14 Perhatikan contoh seorang penatua yang 14. Bagaimana seorang saudara yang kecil hati dibantu untuk aktif kembali? 14
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
telah membantu seorang saudara yang selama bertahun-tahun tidak aktif. Setelah penatua itu mendengarkan baik-baik, ternyata saudara itu masih sangat mengasihi Yehuwa. Ia rajin mempelajari setiap terbitan Menara Pengawal dan berupaya untuk rutin berhimpun. Tapi, ia pernah kecewa dan kesal dengan tindakan beberapa orang di sidang. Sang penatua mendengarkan dia dengan penuh empati tanpa menghakimi. Ia juga menunjukkan kepedulian kepada saudara itu dan keluarganya. Lama-kelamaan, saudara itu menyadari bahwa pelayanannya kepada Allah jadi terganggu karena ia terus ingat pengalaman buruknya di masa lalu. Penatua itu mengajaknya mengabar. Dengan bantuan sang penatua, saudara itu aktif kembali dan belakangan memenuhi syarat untuk melayani lagi sebagai penatua. 1 5 Orang yang kecil hati mungkin tidak 15. Apa yang bisa kita tiru dari Yehuwa saat menganjurkan orang yang kecil hati? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
15
langsung berbesar hati atau tidak cepat menyambut bantuan kita. Kita mungkin harus terus mendukung dia dan tidak mudah menyerah. Paulus mengatakan, ”Dukunglah orang yang lemah, berpanjangsabarlah terhadap semua orang”. (1 Tes. 5:14) Di masa lalu, Yehuwa sabar terhadap hamba-hamba-Nya yang kadang kecil hati. Misalnya, Allah bertimbang rasa terhadap perasaan Elia. Yehuwa memberikan apa yang dibutuhkan sang nabi untuk terus menjalankan tugasnya. (1 Raj. 19:1-18) Yehuwa mengampuni Daud yang benar-benar bertobat. (Mz. 51:7, 17) Allah juga membantu sang penulis Mazmur 73, yang hampir saja berhenti melayani Dia. (Mz. 73:13, 16, 17) Yehuwa pun bertimbang rasa dan sabar terhadap kita, khususnya sewaktu kita kecil hati. (Kel. 34:6) Belas kasihan-Nya ”baru setiap pagi” dan ”tidak akan berakhir”. (Rat. 3: 16
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
22, 23) Yehuwa ingin kita meniru Dia dan berlaku lembut terhadap orang-orang yang tertekan. ANJURKAN SATU SAMA LAIN AGAR TETAP BERADA DI JALAN KEHIDUPAN 16
Dari ke-33.000 tahanan yang berangkat dari kamp konsentrasi Sachsenhausen, ribuan orang mati. Namun, ke-230 Saksi Yehuwa semuanya selamat dari perjalanan maut tersebut. Itu hanya mungkin karena anjuran dan dukungan yang mereka dapatkan dari satu sama lain. 17 Dewasa ini, kita berada di ”jalan yang menuju kepada kehidupan”. (Mat. 7:14) Tak lama lagi, semua penyembah Yehuwa akan bersamasama berjalan memasuki dunia baru yang adilbenar. (2 Ptr. 3:13) Mari kita bertekad untuk membantu satu sama lain sepanjang jalan menuju kehidupan kekal. 16, 17. Dengan mendekatnya akhir sistem ini, apa tekad kita? Mengapa? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
17
Saudara Sepatutnya Menjadi Orang Seperti Apa? ”Sepatutnyalah kamu menjadi orang-orang yang bertingkah laku kudus dan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengabdian yang saleh!”—2 PTR. 3:11. APA JAWABAN SAUDARA? Agar diperkenan Allah, Saudara harus menjadi orang seperti apa? Bagaimana cara Setan menipu orang-orang? Bagaimana Saudara dapat menjaga persahabatan Saudara dengan Yehuwa?
WAJAR jika kita ingin tahu apa pendapat orang tentang diri kita. Tapi sebagai orang Kristen, kita tentu lebih peduli terhadap apa pandangan Yehuwa. Mengapa? Karena Dialah Pribadi terbesar di alam semesta, dan Dialah ”sumber kehidupan” kita.—Mz. 36:9. 2 Rasul Petrus menjelaskan bagaimana kita 1, 2. Untuk memperoleh perkenan Allah, kita harus menjadi orang yang seperti apa? 18
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
dapat memperoleh perkenan Yehuwa. Ia mendesak kita untuk ”bertingkah laku kudus dan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengabdian yang saleh”. (Baca 2 Petrus 3:11.) ”Bertingkah laku kudus” berarti menjaga pikiran, tindakan, dan ibadat kita tetap bersih. Selain itu, kita perlu ”melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengabdian yang saleh”. Hal ini harus digerakkan oleh kasih dan hormat kepada Allah. Jadi, yang penting bagi Allah bukan hanya tingkah laku kita, tapi juga perasaan kita terhadapNya. Sebagai ”pemeriksa hati”, Yehuwa tahu apakah tingkah laku kita kudus dan apakah kita hanya mengabdi kepada Dia saja.—1 Taw. 29:17. 3 Setan Si Iblis tidak senang kalau kita diperkenan Allah. Ia berbuat sebisa-bisanya agar kita tidak lagi bersahabat dengan Yehuwa. Setan tidak segan-segan menggunakan dusta dan tipu 3. Pertanyaan apa saja yang perlu kita pikirkan tentang hubungan kita dengan Allah? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
19
daya untuk menggoda kita dan menjauhkan kita dari Allah. (Yoh. 8:44; 2 Kor. 11:13-15) Karena itu, kita sebaiknya memikirkan, ’Bagaimana cara Setan menipu orang-orang? Bagaimana saya dapat menjaga persahabatan saya dengan Yehuwa? CARA SETAN MENIPU ORANG-ORANG 4
Yakobus menulis, ”Masing-masing dicobai dengan ditarik dan dipikat oleh keinginannya sendiri. Kemudian apabila keinginan itu telah menjadi subur, ia akan melahirkan dosa; selanjutnya apabila dosa telah terlaksana, ia akan menghasilkan kematian.” (Yak. 1:14, 15) Untuk merusak persahabatan kita dengan Allah, Setan mengincar hati, pusat keinginan kita. 5 Apa yang Setan gunakan untuk menyerang hati kita? Alkitab mengatakan, ”Seluruh dunia 4. Untuk merusak persahabatan kita dengan Allah, apa yang Setan incar? Mengapa? 5, 6. (a) Apa yang Setan gunakan untuk menyerang hati kita? (b) Tiga siasat apa yang Setan gunakan untuk membangkitkan keinginan yang salah? Dan, seberapa lihaikah dia? 20
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
berada dalam kuasa si fasik.” (1 Yoh. 5:19) Salah satu senjata andalan Setan adalah ’hal-hal yang ada di dunia’. (Baca 1 Yohanes 2:15, 16.) Selama ribuan tahun, Si Iblis sudah merancang dunia ini dengan tujuan menipu orang-orang. Karena kita hidup di dalamnya, kita perlu waspada terhadap berbagai taktiknya yang halus. —Yoh. 17:15. 6 Setan berupaya membangkitkan keinginan yang salah dalam hati kita. Untuk itu, ia menggunakan tiga siasat yang disebutkan oleh rasul Yohanes: (1) ”keinginan daging”, (2) ”keinginan mata”, dan (3) ”pameran sarana kehidupan”. Setan menggunakan ketiganya untuk menggoda Yesus di padang belantara. Karena telah lama menggunakan cara-cara licik ini, Setan sudah sangat lihai. Ia tahu persis cara yang paling cocok untuk menjerat setiap orang. Sebelum membahas apa yang bisa kita lakukan untuk BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
21
melindungi diri, mari kita lihat bagaimana Setan berhasil menipu Hawa namun gagal menjerat Putra Allah. ”KEINGINAN DAGING” 7
Manusia perlu makan untuk tetap hidup. Allah telah menciptakan bumi untuk menghasilkan berlimpah makanan. Dan, wajar kalau kita senang makan. Tapi, hal ini Setan manfaatkan untuk menjauhkan kita dari Allah. Perhatikan bagaimana ia menggunakan siasat itu pada Hawa. (Baca Kejadian 3:1-6.) Setan memberi tahu Hawa bahwa ia tidak akan mati kalau ia makan buah dari ”pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat”. Malah dengan memakannya, Hawa bisa menjadi seperti Allah. (Kej. 2:9) Jadi, Setan menyiratkan bahwa Hawa tidak perlu taat kepada Allah untuk tetap hidup. 7. Bagaimana Setan menggunakan ”keinginan daging” untuk menggoda Hawa? 22
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
Itu bohong besar! Setelah mendengar hal itu, Hawa punya dua pilihan: menolak gagasan tersebut atau terus memikirkannya sehingga keinginan untuk makan buah itu semakin kuat. Meskipun bisa makan dari semua pohon lain di taman Eden, Hawa memilih untuk terus memikirkan kata-kata Setan tentang pohon itu. Akhirnya, ia ”mengambil buahnya dan memakannya”. Setan berhasil membuat Hawa menginginkan apa yang dilarang oleh Sang Pencipta. 8 Setan mencoba menggunakan taktik yang sama untuk menggoda Yesus di padang belantara. Yesus telah berpuasa selama 40 hari dan 40 malam. Setan memanfaatkan rasa lapar Yesus. ”Jika engkau putra Allah, suruhlah batu ini menjadi roti,” kata Setan. (Luk. 4:1-3) Yesus punya dua pilihan: menggunakan kuasanya untuk membuat mukjizat demi memuaskan rasa 8. Bagaimana Setan menggunakan ”keinginan daging” untuk menggoda Yesus? Mengapa Setan gagal? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
23
laparnya atau tidak. Yesus tahu bahwa ia tidak boleh menggunakan kuasanya untuk kepentingan pribadi. Meski lapar, Yesus menganggap persahabatannya dengan Yehuwa lebih penting. Yesus menjawab, ”Ada tertulis, ’Manusia harus hidup, bukan dari roti saja, tetapi dari setiap ucapan yang keluar melalui mulut Yehuwa.’ ”—Mat. 4:4. ”KEINGINAN MATA” 9
Siasat lain yang Yohanes sebutkan adalah ”keinginan mata”. Ungkapan ini menunjukkan bahwa dengan melihat saja, seseorang bisa mulai menginginkan sesuatu. Setan menggunakan taktik ini pada Hawa, dengan mengatakan, ”Matamu tentu akan terbuka.” Makin sering Hawa melihat buah terlarang itu, ia makin menginginkannya. Ia melihat bahwa pohon itu ”sangat diinginkan mata”. 9. Apa yang ditunjukkan oleh ungkapan ”keinginan mata”? Bagaimana Setan menggunakan taktik ini pada Hawa? 24
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
10
Bagaimana dengan Yesus? Setan ”memperli-
hatkan kepada [Yesus] semua kerajaan di bumi yang berpenduduk dalam sekejap; dan Iblis mengatakan kepadanya, ’Aku akan memberikan kepadamu semua wewenang ini dan kemuliaannya.’ ” (Luk. 4:5, 6) Memang, Yesus tidak benar-benar melihat semua kerajaan di bumi, tapi Setan memberikan penglihatan tentang kemegahan dan kemuliaan kerajaan-kerajaan itu. Setan pikir Yesus akan tertarik. Tanpa malu Setan mengatakan, ”Jika engkau melakukan suatu tindakan penyembahan di hadapanku, itu semua akan menjadi milikmu.” (Luk. 4:7) Yesus tidak sudi menuruti keinginan Setan. Tanpa ragu Yesus menjawab, ”Ada tertulis, ’Yehuwa, Allahmu, yang harus engkau sembah, dan kepada dia saja engkau harus memberikan dinas suci.’ ”—Luk. 4:8. 10. Bagaimana Setan menggunakan ”keinginan mata” untuk menggoda Yesus? Apa tanggapan Yesus? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
25
”PAMERAN SARANA KEHIDUPAN” 11
Hal ketiga yang Yohanes sebutkan adalah
”pameran sarana kehidupan”. Adam dan Hawa memang tidak bisa ’memamerkan sarana kehidupan mereka’ kepada orang lain, karena saat itu hanya ada mereka di bumi. Tapi, mereka memang menjadi tinggi hati. Ketika menggoda Hawa, Setan seolah-olah mengatakan bahwa Allah menahan sesuatu yang baik darinya. Menurut Setan, jika Hawa makan buah dari ”pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat”, dia ”tentu akan menjadi seperti Allah, mengetahui yang baik dan yang jahat”. (Kej. 2:17; 3:5) Jadi, Setan menyiratkan bahwa Hawa tidak membutuhkan Yehuwa. Salah satu alasan Hawa termakan oleh dusta Setan itu adalah karena ia tinggi hati. Akhirnya ia mengambil buah terlarang 11. Mengapa Hawa bisa tertipu? 26
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
itu, yakin bahwa ia tidak akan mati. Tapi, ia salah besar! 12 Berbeda sekali dengan Hawa, Yesus memberikan teladan kerendahan hati yang sempurna! Setan berupaya membujuknya untuk melakukan sesuatu yang membuat orang kagum tapi menguji Allah. Yesus menolaknya mentah-mentah karena itu sama saja dengan menyombongkan diri! Jawaban Yesus jelas dan tegas, ”Telah dikatakan, ’Jangan menguji Yehuwa, Allahmu.’ ” —Baca Lukas 4:9-12. BAGAIMANA KITA DAPAT MENJAGA PERSAHABATAN DENGAN YEHUWA? 13
Dewasa ini, Setan menggunakan taktik yang sama seperti ketika ia menggoda Hawa dan Yesus. Ia memanfaatkan ”keinginan daging” agar orang makan-minum berlebihan atau berbuat amoral. Ia juga menggunakan ”keinginan 12. Dengan cara lain apa Setan menggoda Yesus? Apa tanggapan Yesus? 13, 14. Apa saja yang Setan gunakan untuk menipu kita? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
27
mata” agar orang terpikat melihat pornografi, khususnya di Internet. Dan, ia menggunakan keinginan untuk memamerkan ”sarana kehidupan” agar orang menjadi sombong sehingga mendambakan kekuasaan, ketenaran, dan semakin banyak harta. 14
’Hal-hal yang ada di dunia’ itu bagaikan
umpan yang digunakan nelayan. Di balik umpan yang menggugah selera ada kait yang tajam. Setan menggunakan kebutuhan sehari-hari yang dianggap normal untuk membuat kita ingin melakukan apa yang bertentangan dengan hukum Allah. Godaan-godaan yang halus tersebut sengaja dibuat untuk merusak hati kita sehingga menginginkan hal yang salah. Itu semua merupakan upaya Setan agar kita percaya bahwa memenuhi kebutuhan pribadi dan hidup nyaman itu lebih penting daripada melakukan kehendak 28
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
Allah. Apakah kita akan termakan oleh siasat Setan? 15 Hawa takluk pada godaan Setan, tapi Yesus berhasil menolaknya. Setiap kali, Yesus menjawab dengan ayat Alkitab dan mengatakan, ”Ada tertulis,” atau, ”Telah dikatakan.” Kalau kita rajin mempelajari Alkitab, kita akan tahu dan ingat ayat-ayat yang bisa membantu kita berpikir jernih sewaktu menghadapi godaan. (Mz. 1: 1, 2) Kalau kita mengingat teladan hamba-hamba Allah yang setia, kita dapat tetap loyal seperti mereka. (Rm. 15:4) Kita akan terlindung dari siasat Setan jika kita memiliki rasa hormat yang dalam kepada Yehuwa, mengasihi apa yang Ia kasihi dan membenci apa yang Ia benci. —Mz. 97:10. 16 Rasul Paulus menganjurkan kita untuk 15. Seperti Yesus, bagaimana kita bisa menolak godaan Setan? 16, 17. Apa yang kita pikirkan bisa menentukan orang seperti apa kita. Jelaskan. BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
29
menggunakan ’daya nalar’ agar menjadi orang yang mengikuti cara berpikir Yehuwa, bukan cara berpikir dunia. (Rm. 12:1, 2) Paulus mengingatkan kita pentingnya mengendalikan apa yang kita pikirkan. Ia mengatakan, ”Kami merobohkan pertimbangan-pertimbangan dan setiap perkara muluk-muluk yang dibangun untuk menentang pengetahuan tentang Allah; dan kami menawan setiap pikiran untuk membuatnya taat kepada Kristus.” (2 Kor. 10:5) Apa yang kita pikirkan bisa menentukan orang seperti apa kita. Jadi, kita perlu ’terus memikirkan’ hal-hal yang menyenangkan Allah.—Flp. 4:8. 17
Kita tidak mungkin kudus jika kita tidak
membuang pikiran dan keinginan yang salah. Kita harus mengasihi Yehuwa dengan ”hati yang bersih”. (1 Tim. 1:5) Namun, hati kita licik dan kita mungkin bahkan tidak sadar bahwa kita 30
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
BAGIAN 2
sudah sangat dipengaruhi oleh ’hal-hal di dunia ini’. (Yer. 17:9) Karena itu, kita harus ’terus menguji apakah kita berada dalam iman, terus memeriksa bagaimana diri kita sebenarnya’. Ketika mempelajari Alkitab, renungkanlah, ’Apakah pikiran dan keinginan saya menyenangkan Allah?’—2 Kor. 13:5. 18
Kita juga bisa menolak ’hal-hal di dunia ini’
dengan mengingat kata-kata Yohanes, ”Dunia ini sedang berlalu, demikian pula keinginannya, tetapi ia yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup untuk selamanya.” (1 Yoh. 2:17) Dunia Setan kelihatannya saja akan terus ada, padahal itu akan segera berakhir. Dengan mengingat bahwa apa pun yang ditawarkan dunia Setan akan lenyap, kita tidak akan terpikat oleh iming-iming dari Setan. 18, 19. Mengapa kita harus bertekad menjadi orang yang Yehuwa inginkan? BAGIAN 2
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
31
19
Kunjungi www.jw.org/id atau pindai kode
5
32
M ENARA P ENGAWAL—15 AGUSTUS 2013
wlp13 08/15-IN-2 130506
Rasul Petrus mendesak kita untuk menjadi orang yang diperkenan Allah sambil ”menantikan dan terus menaruh kehadiran hari Yehuwa dalam pikiran; pada hari itu langit akan hancur karena terbakar dan unsur-unsurnya akan meleleh karena luar biasa panas!” (2 Ptr. 3:12) Sebentar lagi, hari itu akan tiba, dan Yehuwa akan menghancurkan seluruh dunia Setan. Sebelum itu terjadi, Setan akan terus menggunakan ’halhal di dunia ini’ untuk menggoda kita, seperti yang ia lakukan kepada Hawa dan Yesus. Kita tidak boleh memuaskan keinginan kita sendiri seperti Hawa. Itu sama dengan menjadikan Setan allah kita. Seperti Yesus, kita harus menolak godaan itu meskipun kelihatannya sangat memikat dan menarik. Mari kita masing-masing bertekad untuk menjadi orang yang Yehuwa inginkan.