1.1.
Pada
umumnya
berkembang
Latar Belakang
perekonomian
di
negara-negara
sedang
lebih berorientasi kepada produksi bahan
mentah
sebagai saingan dari pada produksi hasil industri dan di
jasa,
mana bahan mentah inilah yang merupakan komoditi
ekspor
utama dari negara-negara tersebut (Todaro, 1978). Dalam
perekonomian
dirasakan kerja
sangat
terbesar
Indonesia,
berperan, baik maupun
sebagai
sektor
sebagai sektor
pertanian
penyerap yang
tenaga
memberikan
sumbangan cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto Pada
awal
tahun 60-an sektor pertanian
mempunyai
rata-rata 50% lebih dari total GDP, baik dengan harga
konstan
peran
sektor
pextambangan beberapa sejak
maupun harga berlaku. lain,
tahun
pertumbuhan
menggunakan meningkatnya dan
(terutama akibat naiknya .harga minyak
bumi
yang lalu), peranan
sektor
peranan
industri
waktu
khususnya
Dengan
(GDP).
sektor
pertanian
70-an semakin menurun, dalam arti sektor pertanian lebih kecil jika
bahwa
ini laju
dibandingkan
dengan laju pertumbuhan sektor lainnya. Dengan
*:
1960-1967 1,03% jika
menggunakan harga konstan 1973,
laju pertumbuhan sektor pertanian hanya
per tahun, sedangkan sektor industri dilihat
mempunyai
dalam
dalam
laju
lebih
mencapai
1,94%.
periode' 1968-1980,. sektor
pertumbuhan yang jauh
periode
Bahkan industri
tinggi
lagi.
Jika
pada
periode tersebut sektor pertanian
hanya
tumbuh
3,74% per tahun sedangkan sektor industri naik dengan 12,68% per tahun (Arsyad Anwar, 1983). Namun punggung
demikian sektor pertanian tetap bagi
menjadi
perekonomian ~ndonesia, karena
tulang
sektor
ini
kelihatannya tetap mempunyai peranan yang pada umumnya lebih besar jika dibandingkan sektor-sektor lainnya. Lebih
penyedia. bahan makanan, (b)
utama
investasi devisa baku,
dan
sumber
atau penghasil pajak, (c)
penghasil
sumber
dana
penghasil
yang diperlukan untuk mengimpor barang modal,
bahan
dan bahan penolong, dan (d) pasar dalam negeri
untuk
menarapung bukan
sumber
jauh lagi sektor pertanian merupakan (a)
hasil
pertanian
produksi industri
pengolahan
dan
lainnya (Arsyad Anwar, 1983),
sektor
serta
(e)
sumber masukan bagi sektor lainnya. Karet
alam
yang merupakan salah satu
komoditi
pertanian, mempunyai peran penting sebagai penghasil ekspor bagi Indonesia. bexjumlah 1.007,l
1.150.9 juta
Pada
ribu
atau
hasil devisa
tahun 1989 ekspor komoditi ini
ton
7.47% dari
dengan
nilai
seluruh
sebesar
penerimaan
US$
devisa
ekspor nonmigas. Karena selain volume produksinya yang cukup besar,
*:
ternyata
karet yang dihasilkan
Indonesia
besar
ditujukan
tidak
kurang pentingnya adalah dalam ha1
kerja
yang terserap, mulai dari tenaga kerja yang
dalam
usaha
perdagangan
untuk ekspor.
pengolahan
peran
banyaknya
yang tenaga
terserap
bahan
mentah,
di dalam negeri dan ekspor, sampai ke
industri
barang jadinya.
pertanamannya,
Di samping itu
sebagian
Melihat
cukup besarnya peran dari karet ini,
baik
di
dalam sektor pertanian maupun di dalam perekonomian nasional secara
keseluruhan,
maka sudah pasti akan
banyak
masalah
Seperti halnya dengan produk-produk bahan
yang dihadapinya.
mentah lainnya, maka masalah utama yang dihadapi oleh ini
lebih banyak menyangkut masalah pemasarannya,
karet
terutama
jika dikaitkan dengan perkembangan politik dan ekonomi dunia akhir-akhir ini yang cenderung mengarah ke globalisasi serta timbulnya
,
neo-proteksionisme yang secara sadar
atau
tidak
sadar
dilakukan oleh sebagian besar negara-negara
maju.
Oleh karena itu akan cukup bermanfaat jika penelitian
tentang karet
pemasaran ini
secara
produk-produk
bahan
mentah,
terus menerus
dilakukan
industri
khususnya
sesuai
dengan
perkembangan dan perubahan situasi perekonomian dunia.
1.2.
,
Jenis-jenis karet
Indonesia teknis
Perumusan Masalah
alam yang diproduksi
saat ini selain terdiri dari
berupa
karet remah atau
dan
karet
crumb
diekspor
spesifikasi
rubber
(Standard
Indonesian RubberISIR), juga karet konvensional, seperti RSS (Ribbed Smoked Sheet) dan crepe, serta lateks pekat. Pada t :
terdiri pekat. tahun
mulanya karet alam yang diekspor Indonesia
dari
jenis-jenis
karet
konvensional
dan
Dengan adanya permintaan pasar yang meningkat, 1968 beberapa pabrik pengolahan
mencoba
hanya lateks pada
memproduksi
karet remah, dan mulai tahun 1969 terdapat ekspor karet alam
Indonesia
dalam
dikeluarkannya
bentuk
karet
remah
Instruksi Presiden
ini.
Nomor
Bahkan
sejak
tahun
1971
85
dan ekspor karet remah ini semakin meningkat,
produksi
sebaliknya yang terjadi dengan karet konvensional. secara keseluruhan usaha %rumb
dan
Sehingga
rubberisasi1I tersebut
telah
mengubah struktur produksi dan ekspor karet alam Indonesia. Ketika crumb rubber Indonesia mulai diekspor pada tahun 1969, volume ekspornya baru mencapai 8,4 ribu ton atau dari
total eksgor karet alam Indonesia.
1989
ketika
pesat,
Namun
produksi crumb rubber telah
pada
meningkat
tahun dengan
ekspornya mencapai 958,89 ribu ton atau 83,32%
total ekspor karet alam.
1,0%
dari
Hal yang sebaliknya terjadi dengan
karet konvensional yang pangsanya t e n s menurun. Kebijaksanaan produksi suatu
untuk
dan ekspor yang
langkah
melakukan
perubahan
diambil pada
struktur
waktu itu
yang strategis, berkaitan
dengan
tingkat permintaanya, di samping ditujukan untuk
dianggap perubahan
memperkuat
daya saing terhadap karet sintetik dalam ha1 pengujian mutu, kemasan, dan penyajiannya. karet
alam
dunia
yang
Namun dengan teknologi dan pasar terus
berubah
dan
berkembang,
keputusan yang di masa lalu dianggap benar belum tentu selalu
sesuai
untuk saat ini dan terutama
di
akan
waktu-waktu
yang akan datang. Negara-negara
*:
adalah hanya ke
tujuan ekspor karet
Amerika Serikat dan Singapura merupakan tujuan antara).
negara-negara
terutama
(walaupun
Singapura
Selain itu juga
ditujukan
Eropa Barat, Eropa
negara Asia termasuk Jepang.
Indonesia
Timur,
dan
beberapa
Dalam periode 1981-1989 pangsa
dan
jumlah ekspor yang ditujukan ke Amerika dari 299,07 ribu ton (36,98% dari
meningkat, karet
menjadi 519,58 ribu ton
alam)
ekspor
Serikat
ke
Singapura
justru sampai
total
(45,15%). tahun
terus ekspor
Sedangkan
1986
jumlahnya
mengalami penurunan, dan dua tahun berikutnya naik
kembali,
tetapi
menurun,
dari
pangsanya 35,25%
sampai dengan tahun 1989
menjadi 24,47%.
Selama
ini
terus Amerika
merupakan negara pengimpor dan konsumen karet alam di dunia, diikuti kemudian oleh
negara-negara
Serikat terbesar
MEE, Jepang,
dan Uni Soviet. Jika dilihat di pasaran Amerika Serikat ternyata pangsa karet
alam yang diimpor dari Indonesia dari tahun ke
terus
mengalami peningkatan.
Indonesia
mencapai
Pada tahun
299 ribu ton
1981
(45,9% dari
tahun
impor
dari
total
impor
karet alamnya), pada tahun 1988 meningkat menjadi 526,5 ribu (61,54%).
ton
diimpornya,
Sedangkan
lebih
jenis-jenis
dari 60% adalah
karet
alam
crumb- rubber.
yang Bahkan
pada tahun 1989, sebanyak 89,21% dari total karet alam
yang
diippor
dari
Amerika Serikat dari Indonesia adalah terdiri
jenis-jenis crumb rubber. Seperti
di Amerika Serikat
industri
ban
lainnya,
maka
bermotor
adalah merupakan konsumen karet alam
antara :
halnya di berbagai negara konsumen karet
kendaraan
tetapi
kendaraan
terbesar
industri-industri barang jadi karet. Di samping
Amerika Serikat memang merupakan produsen
produksi
alam
bermotor dan
terbesar di dunia.
ekspor ban Amerika Serikat
dan konsumen
Sampai terus
tahun
di itu ban
1984
meningkat,
pada tahun 1985 dan 1986 mengalami penurunan.
Tahun
1987
produksi
tetapi
dan ekspornya mengalami
sampai
kenaikan
dengan tahun 1987 impornya
kembali,
tetap
mengalami
peningkatan. Menurunnya produksi industri ban Amerika Serikat beberapa
waktu
yang lalu antara
lain
karena
terjadinya
inefisiensi di dalam proses produksinya. Sedangkan kembali
produksinya
terjadinya
antara
lain
pergeseran-pergeseran
pemilikannya,
di
sebagai lokasi
samping masuknya
kenaikan
akibat
dari
pabrik
maupun
investor-investor
negara lain di dalam industri ban di
dari
dalam
negara
baru
tersebut
(Simbolon, et al, 1990). Impor
ban Amerika Serikat yang
disebabkan akibat
perkembangan
kendaraan maka
konsumsi
bermotor.
masalahnya
Amerika
Serikat
pergeseran
yang
meningkat
meningkat
dan
antara
pindahnya
Sesuai dengan
tersebut,
lain
beberapa
akibat
Indonesia sangat besar ketergantungan
Indonesia,
industri
adanya
karena sampai saat ini
sebagai industri
kepentingan
adalah bagaimana masa depan selanjutnya,
kemungkinan
ban
pergeseranekspor
karet
kepada
pasaran
Apabila kita melihat ke pasaran Jepang, negara
pemasok
alam
Amerika Serikat.
karet
alam
terbesarnya
sampai dengan
tahun
1988
Thailand, walaupun dibandingkan dengan tahun 1979 mengalami
*:
impor
penurunan
karet
alam
adalah
Malaysia
18,3%,
pada
pemasok
dari 71,4% menjadi
Jepang.
Posisi
kedua
yang pangsanya pada
ketiga
dari tahun ke
pangsanya
dari
sebagai
tahun
tahun 1988 menjadi 18,6%.
terbesar
67,8%
1979
Indonesia tahun
adalah
total
pemasok sebanyak sebagai
pangsa
dan
jumlah pada
ekspornya terus meningkat dari 33,7 ribu ton
(9,0%)
tahun 1979, menjadi 79,4 ribu ton (12,1%) pada
1988.
Sesuai
dengan
hasil
produksi
negara
tahun asalnya
(Thailand) yang kebanyakan memproduksi karet alam jenis mutu visual
(terutama RSS) maka konsumsi karet alam Jepang
juga
sebagian besar terdiri dari jenis-jenis visual tersebut, mana
impor jenis mutu RSS pada tahun 1988
dari
total impor karet alamnya, sedangkan impor jenis
TSR hanya mencapai 21,97%.
mencapai
di
72,70% mutu
Namun demikian impor jenis
mutu
TSR ini menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat. Semakin dengan
meningkatnya impor karet alam
makin
tersebut, konsumen bannya
meningkatnya
negara
terutama industri ban kendaraan bermotor
sebagai
alam
meningkat
menjadi
terbesar.
industri
sejalan
di
karet
kegiatan
Jepang
Produksi
berbagai
dari 107.997 ribu buah pada
151.479 ribu buah pada tahun 1987.
tahun
jenis 1978,
Demikian
juga
halnya dengan produk-produk non ban, seperti sepatu, selang, sabuk,
peralatan
medis, dan peralatan
kendaraan
bermotor
dari karet, yang produksinya terus meningkat. Jika lain
dilihat secara keseluruhan maka pasar karet
alam
yang impornya terus meningkat ialah Korea Selatan
Taiwan.
Pada
tahun 1969 impor karet
Korea
Selatan
dan baru
mencapai 26,7 ribu ton, pada tahun 1987 telah mencapai 200,6 ribu
*:
ton,
rata-rata tahun
yang berarti selama periode 11,44%
1969
hanya
per tahun. Sedangkan 16,s ribu ton,
pada
tersebut impor tahun
meningkat
Taiwan
pada
1987
telah
mencapai 105,O ribu ton, atau meningkat rata-rata 10,20% per tahun.
Demikian juga halnya dengan Cina, walaupun merupakan
salah
satu
produsen
konsumsinya
karet
alam,
tetapi
yang jauh lebih tinggi dari
karena
produksinya,
dari tahun ke tahun juga menunjukkan
impornya
tingkat maka
peningkatan.
Pada tahun 1969 negara ini mengimpor sebanyak 275 ribu terus
meningkat sehingga pada tahun 1987 menjadi
ton.
Namun
demikian pangsa ekspor
tersebut
negara
sampai
saat
ini
Indonesia masih
ton, ribu
350
ke
negara-
relatif
kecil
dibandingkan dengan negara-negara produsen utama lainnya. Semakin Jepang
berkaitan dengan
industri ban
meningkatnya
produksi
terjadinya
ban
dengan
teknologi
pergeseran
pemilikan
ban dan kendaraan bermotor di dunia dari
negara lain ke Jepang.
produksi
Jika di masa yang
industri ban Jepang terus meningkat
permintaan
industri
akan maka
datang berarti juga
terhadap bahan bakunya termasuk karet alam
akan meningkat.
Apabila ha1 ini terjadi maka
akan
berarti
pasaran karet alam Jepang akan menjadi saingan dari pasar di Amerika dikuasai
Serikat. Jepang
Atau akan
paling lebih
tidak
besar
industri
peranannya
ban
yang
di
dalam
akan
datang
menentukan pasar karet alam dunia. Terdapat industri
kemungkinan
bahwa di masa yang
yang membutuhkan karet alam sebagai bahan
bakunya
akan berpindah ke negara lain seperti negara-negara industri baru
(Newly
negara-negara berpindahnya
Industrialized produsen
karet
Countries) alam
atau
mungkin
sendiri.
ke
Kemungkinan
industri karet ke negara-negara industri
baru
J-:
diperkuat
dengan semakin berkembangnya industri
meningkatnya
ekspor mobil, misalnya dari Korea
Amerika Serikat
.
mobil
dan
Selatan
ke
:4
ini
Secara singkat permasalahan dalam industri karet
alam
dapat
Pada
dijelaskan dengan menggunakan Gambar
1.
gambar tersebut nampak bahwa permintaan terhadap karet di
pasaran
perubahan
dunia
yang
jadinya, yang ketersediaan sangat oleh
akan
banyak
terjadi dalam
ditentukan oleh teknologi
kebanyakan berupa
(penawaran) dari karet alamnya
negara
produsennya,
barang
sedangkan
sendiri
tergantung dari kualitas bahan olah yang masing-masing
berbagai
industri
industri ban.
alam
akan
dihasilkan
karena
dengan
kualitas bahan olah yang baik, maka fleksibilitas di
dalam
produksi bahan mentahnya akan semakin tinggi. Adanya berbagai perubahan dan perpindahan industri ban yang
telah dan akan terjadi tersebut sedikit banyak
membawa dampak terhadap beberapa hal, antara lain dalam
lokasi dari
perubahan
dalam
pusat-pusat pemasaran jenis-jenis
diperlukannya, dalam diminta produksi
di
masa
barang
memberikan dampak
arti
mutu
karet
karet
jenis karet alam
jadinya.
ini
semua
terhadap pola produksi dan
alam
yang
sesuai dengan
Hal
perubahan
alam
mendatang akan
akan
dan yang
banyak
teknologi
diduga
akan
ekspor
dari
negara-negara produsen karet alam, jika produsen karet
alam
itu memberikan respons terhadap adanya berbagai tersebut.
perubahan
Non-radial
Ban Otomotif Radial
1
Sepatu Karet
Tangan
I
I
I
s m g
Produk Lainnya
I
INDUSTRI Barang Jadi
KARET
Bukan Karet
K A.R E T
Karet Sintetik
Karet Alam
-Permintaim
PASAR Karet Alam
'r
I
Konvensional Iateks Pekat
-- Kualitas Kernasan
Karet Alam
- Harga
Penawaran Karet Alam Produksi Bahan Mentah Karet Alam
Slab/Ojol Sit angin Lateks cair
Gambar 2.1. Rumusan Permasalahan Industri Karet Alam
10
Dari kemungkinan yang akan dan sudah terjadi sebagai produsen dan eksportir karet
Indonesia terbesar
di
dunia
sedikit banyak
akan
alam
juga
dengan adanya berbagai perubahan tersebut.
tersebut, kedua
terpengaruh
Dalam arti bahwa
adanya kemungkinan perubahan permintaan terhadap karet akan
berpengaruh
pasar,
dengan
terhadap struktur harga yang
demikian
juga
akan
alam
terjadi
mempengaruhi
di
sektor
produksi dan penawarannya, yang dalam ha1 ini akan tergambar dari realisasi produksi dan ekspornya. Seberapa terjadi
jauh
akan
pengkajian
merupakan
sehingga
alternatif-alternatif memperkecil
tersebut
perubahan-perubahan ha1
yang
diharapkan langkah
menarik
akan
yang
bagi
dapat
bisa
dapat suatu
ditemukan
diambil
untuk di
masa
sampai
saat
kemungkinan munculnya resiko kerugian
yang akan datang.
1.3.
Dengan ini
dan
mendatang, membuat
t.:
Tujuan Penelitian
berbagai pennasalahan yang muncul
yang
diperkirakan
akan
terjadi
di
masa-masa
maka secara umum penelitian ini ditujukan
berbagai alternatif kebijakan yang
untuk
berkaitan
erat
dengan perumusan struktur produksi dan pemasaran karet
alam
Indonesia,
dalam
rangka memaksimumkan
perannya
di
dalam
perekonomian Indonesia secara mum dan sektor pertanian pada khususnya.
Dari dua
suatu tujuan umum seperti tersebut di
tujuan penelitian
yang
lebih
atas
spesifik, yaitu
ada yang
menyangkut hal-ha1 sebagai berikut :
1) Menganalisa
pengaruh
dari perubahan
struktur
barang
jadi karet dunia terhadap peran
masing
jenis mutu karet alam yang berasal dari
industri
ekspor masingbeberapa
negara produsen utama karet alam,
2) Menganalisa kemungkinan penyesuaian struktur produksi dan
pemasaran
karet alam Indonesia terhadap perubahan
karet alam
dunia
akibat perubahan
barang jadi karet tersebut di atas.
struktur
pasar
industri