BAB V PUSTAKA 1. Andasputra, N. Bamba, J., Petebang, E. (Eds). 2001. Pelajaran dari Masyarakat Dayak: Gerakan Sosial dan rekonsiliasi Ekologis di Kalimantan Barat. WWFBiodiversity Support Program (BSP) and Institute Dayakologi. Pontianak.
2. Angelsen A, Brockhaus, M., Erin Sills., Markku Kanninen., William D. Sunderlin, dan Wertz-Kanounnikoff (ed.). 2010. Mewujudkan REDD+: Strategi Nasional dan Berbagai Pilihan Kebijakan. Centre for International Forestry Research. Bogor. Indonesia.
3. Angelsen A, and Rudel, Thomas K. 2013. Designing and Implementing Effective REDD+ Policies: A Forest Transition Approach. Review of Environmental Economics and Policy, volume 7, issue 1, winter 2013, pp. 91–113. Downloaded from http://reep.oxfordjournals.org/ on October 27, 2014 4. Badan Pengelola REDD+ Indonesia. Kerjasama REDD+ Antara Indonesia dan Norwegia. www.reddplus.or.id/tentang-redd/kemitraan., diunduh pada tanggal 24 Oktober 2014 5. Barker, T., Ekins, P. and Foxon, T. 2007. Macroeconomic effects of efficiency policies for energy-intensive industries: The case of the UK Climate Change Agreements, 2000-2010.
6. Chalmers, Ian. 2006. The Dynamics of Conversion: the Islamisation of the Dayak peoples of Central Kalimantan. Curtin University of Technology. Australia.
7. Dohong, Alue., Suwido Limin, Yanetri Asie Nion. 2012. Strategi Daerah (STRADA) REDD+ Propinsi Kalimantan Tengah. Palangkaraya. Indonesia.
8. Djuweng, Tjilik. 2009. Marginalisasi Dayak dan Kerusuhan Etnis. Artikel online: diunduh pada tanggal 1 February 2010 pukul 16.45 WIB.
44
9. Gilmour, DA., Fisher, RJ,. 1991. Villagers, Forest, and Forester: The Philosophy, Process, and Practice of Community Forestry in Nepal. Sahayogi Press. Kathmandu.
10. Hemant R. Ojha, Dil Khatri, Krishna K. Shrestha, Bryan Bushley & Naya Sharma. 2013. Carbon, community and governance: is Nepal getting ready for REDD+? Forests, Trees and Livelihoods Journal. Link artikel ini pada: http://dx.doi.org/10.1080/14728028.2013.856166. Diunduh pada 28 Oktober 2014.
11. Holliday, A. 2002. Doing and Writing Qualitative Research. London: Sage Publications.
12. Indrarto., Murharjanti P., J Khatarina., Pulungan. I. 2012. The Context of REDD+ in Indonesia: Driver, Agents, and Institution. Centre for International Forestry Research. Bogor. Indonesia.
13. Karky, B. S. 2008. The economics of reducing emissions from community managed forest in Nepal Himalaya. PhD Thesis, University of Twente, Enschede, Netherland.
14. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2007. Rencana Aksi Nasional Dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Republik Indonesia.
15. Kristanto, Philip. 2013. Ekologi Industri, Edisi Kedua. Andi Offset. Yogyakarta. Indonesia.
16. Kurniawan, I. dan Hanafi, I. 2004. Community Mapping, Natural Resources and Indigenous People Movement in Indonesia. Paper presented at the regional community mapping network workshop, Nopember 8-10 2004, Dilliman, Quezon City, Philippines.
17. Maunati, Yekti. 2004. Identitas Dayak, Komodifikasi dan Politik Kebudayaan. Yogyakarta.
45
18. Meilantina, Mayang. 2006. Integrasi Hak Pemanfaatan Tanah Masyarakat Dayak dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten: Studi di Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah. Centre for International Forestry Research. Bogor. Indonesia.
19. Mulyana, D. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: paradigma baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
20. Godwell Nhamo. 2011. REDD+ and the global climate policy negotiating regimes: Challenges and opportunities for Africa. South African Journal of International Affairs, link artikel ini pada: http://dx.doi.org/10.1080/10220461.2011.622954. Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2014.
21. Page, S.E., Siegert, F., Rieley, J.O., Boehm,. H.V., Jayak, A. and Limin, S. 2002. The amount of carbon released from peat and forest fires in Indonesia during 1997. NATURE, VOL 420, 2002.
22. Peter A. Dewees, Bruce M. Campbell, Yemi Katerere, Almeida Sitoe, Anthony B. Cunningham, Arild Angelsen & Sven Wunder. 2010. Managing the Miombo Woodlands of Southern Africa: Policies, Incentives and Options for the Rural Poor. Journal
of
Natural
Resources
Policy
Research,
link
artikel
ini
pada:
http://dx.doi.org/10.1080/19390450903350846. Diunduh pada 28 Oktober 2014.
23. Poerwandari, K.E. 2001. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran & Pendidikan Psikologi (LPSP3) – Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
24. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta.
25. Resosudarmo, Ida Ayu P., Stibniati Atmadja., Andini Desita., Pangestuti Astri. 2013. Does Tenure Security Lead to REDD+ Project Effectiveness? Reflections
46
from
Five
Emerging
Sites
in
Indonesia.
World
Development
Journal.
http://dx.doi.org/10.1016/j.worlddev.2013.01.015 diunduh pada 12 Desember 2011.
26. RI, Keppres Nomor 25 Tahun 2011 tentang Satuan Tugas Persiapan Kelembagaan Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+).
27. RI, Perpres Nomor 46 Tahun 2008 tentang Dewan Nasional Perubahan Iklim.
28. RI, Perpres Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penuruna Emisi Gas Rumah Kaca.
29. RI, Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan UNFCCC di Indonesia. 30. Riwut, Tjilik. 1993. Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan. Yogyakarta. PT. Tiara Wacana Yogya. Cetakan I.
31. Santosa, Andri dan Mangarah Silalahi. 2011. Laporan Kajian Kebijakan Kehutanan Masyarakat dan Kesiapannya dalam REDD+. Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM). Bogor, Indonesia.
32. Sardiman. (2003). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
33. Satuan Tugas Strategi Nasional REDD+. 2012. Strategi National REDD+. Jakarta. Indonesia.
34. Sellato, Bernard. 2002. Innermost Borneo: Studies in Dayak Culture. Singapore University Press. Singapore.
35. Sterner, Thomas. 2003. Policy Instrumens for Enviromental and Natural Resource Management. RFF Press. Washington DC. USA.
47
36. Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Media Pressindo. Yogyakarta.
37. Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. CV Wacana Prima. Bandung.
38. Tilaar, Martha, Liana Bratasida, Hendry Alexis Rudolf, Somantri, GR, Listyani W, Amanda KN (ed). 2011. Pioneers in Green Science. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta.
39. Tuttle, Andrea. 2011. Building the REDD+ Architecture for Sub-National Project Implementation in Indonesia. FORCLIME. GIZ. Jakarta. Indonesia.
40. Uluk, Asung. Made Sudana dan Eva Wolenberg. 2001. Ketergantungan Masyarakat adat Dayak Terhadap Hutan di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang. Centre for International Forestry Research. Bogor. Indonesia.
41. Usop, Sidik R. 2010. Ruang Masyarakat adat Dalam Pemanasan Global dan Perubahan Iklim: Kasus Program REDD+ di Kalimantang Tengah. Proceeding the 4th International Conference on Indonesian Studies. Palangkaraya. Indonesia.
42. World Bank. 2010. Development and Climate Change: Chapter 7. Washington. USA.
43. World Wild Fund. 2000. Peta Pulau Kalimantan. Indonesia.
44. Young, Sally Ann (ed.). 2007. Government Communication in Australia. Cambridge University Press. Australia. Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2014.
48