1
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Perpustakaan Modern Training Perpustakaan Indonesia Power UBP Bali, 17 April 2012
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
2
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Perpustakaan Modern Training Perpustakaan Indonesia Power UBP Bali, 16 dan 17 April 2012 Kisi kisi Materi Pemahaman Perpustakaan Modern
Sub Materi 1. Fisik dan fasilitas 2. Koleksi 3. Penganggaran 4. Regulasi
Indikator 1. Peningkatan Fasilitas dan Make over ruangan perpustakaan 2. Penambahan dan Pemeliharaan Koleksi (digital dan non digital) 3. Anggaran yang cukup untuk merealisasikan Perpustakaan Modern 4. Regulasi mendukung Layanan Perpustakaan (dana)
Keterangan Sesi I 90” Jam : 8.30 – 9.30
Layanan Perpustakaan Modern
1.
Service Satisfaction
1. User Behavior 2. Pendidikan bagi Pengguna 3. Strategi Meningkatkan jumlah Pengunjung 4. Stategi Menjual Informasi 5. Peningkatan Prestasi bagi pengguna perpustakaan
Sesi II 120” Jam : 10.00 – 12.00
2.
Work Plan
1. Pembelian Koleksi 2. Perencanaan Budget 3. Perencaan Program
Pengembangan 1. Perpustakaan
Promosi
1. Packaging data dan Informasi 2. Social Networking
2.
Analisis Data
3. Publish Data
3.
Peningkatan Kinerja
4. Pembuktian korelasi peminjam buku dan prestasi kerja
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
Sesi III 90” Jam : 13.00 – 14.30 Sesi IV 120” Jam : 15.00 – 17.00
3
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
DAFTAR ISI Materi
Hal
Pemahaman Perpustakaan Modern
4 ……………………………..
8
……………………………..
9
……………………………..
12
……………………………..
13
1. User Behavior
……………………………..
14
2. Pendidikan bagi Pengguna
……………………………..
16
3. Strategi Meningkatkan jumlah Pengunjung
……………………………..
17
4. Stategi Menjual Informasi
……………………………..
19
5. Peningkatan Prestasi bagi pengguna perpustakaan
……………………………..
20
6. Workplan
……………………………..
21
1. Packaging data dan Informasi
……………………………..
23
2. Social Networking
……………………………..
24
3. Publish Data
……………………………..
24
4. Pembuktian korelasi peminjam buku dan prestasi kerja
……………………………..
29
Daftar Pustaka
……………………………..
30
1.
Peningkatan Fasilitas dan Make over ruangan perpustakaan
2.
Penambahan dan Pemeliharaan Koleksi (digital dan non digital)
3.
Anggaran yang cukup untuk merealisasikan Perpustakaan Modern
4.
Regulasi mendukung Layanan Perpustakaan (dana)
Layanan Perpustakaan Modern
Pengembangan Perpustakaan
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
4
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
BAB I PEMAHAMAN PERPUSTAKAAN MODERN Bagaimana Perpustakaan dikatakan Modern ? Teori yang diungkapkan Prof Sulistyo Basuki dalam bukunya *Pengantar Ilmu Perpustakaan menyatakan bahwa Perpustakaan adalah gedung atau ruang dalam gedung dimana terdapat buku (koleksi) yang disusun menurut system tertentu yang diperuntukkan kepada pengguna dalam bentuk layanan..
Dalam UU no 43 tahun 2007 Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Perpustakaan Modern, tidak saja menyediakan ruang dan buku tapi juga tanpa batas waktu dan ruang dengan koleksi buku dan non buku atau digital, bentuk koleksi digital bisa berupa slide, micro film, rekaman audio, koleksi digital (e-Journal dan ebook).
Perpustakaan masa depan terkait dengan digital library, online library, virtual library, library without wall, e-library. Perpustakaan masa depan adalah perpustakaan yang telah mengalami pergeseran dari perpustakaan pengelola koleksi (collection management) menjadi pengelola data (data management), menuju pengelola informasi (information management), dan kedepan menjadi pengelola pengetahuan (knowledge management)
Pengertian Perpustakaan Modern : Layanan jasa informasi yang dikemas secara menarik untuk kebutuhan pengguna (Information society) yang mengalami pergeseran dari cost centre menjadi profit centre. Terkait dengan masyarakat Informasi (information Society) ada 6 komponen dasar (8) : 1. Jasa informasi dijadikan sebagai komoditas ekonomi, sehingga di zaman ini informasi dapat diperjual belikan secara bebas dengan harga bersaing.
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
5
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
2. Lahan garapan bidang jasa informasi merupakan pekerjaan prestisius alias bergengsi 3. Mempertinggi keterkaitan antara teknologi informasi dan institusi lain, sehingga antar lembaga yang terkait terjadi sebuah mekanisme kerja yang saling membutuhkan dan melengkapi . 4. Masyarakat berlomba menambah wawasan ilmiahnya, karena hal ini sudah menjadi ladang komersial yang menggiurkan. 5. Masyarakat makin matang, kritis, dan haus informasi, sehingga saluran-saluran komunikasi pun tumbuh subur. 6. Pada masa itu masyarakat sudah siap menerima segala bentuk teknologi informasi dan berperan sebagai pelaku dalam memainkan informasi
Crawford dan Gorman, 1995, mendeklarasikan bahwa perpustakaan masa kini – bahkan masa depan – memiliki lima prinsip sebagai berikut : 1. Libraries Serve Humanity (perpustakaan melayani manusia) 2. Respect All Forms by Which Knowledge is Communicated. (suatu kehormatan semua bentuk pengetahuan dikomunikasikan) 3. Use The Technology Intelligently to Enhance Service. (gunakan teknologi dengan cerdas untuk meningkatkan pelayanan) 4. Protect Free Access to Knowledge. (lindungi akses gratis pengetahuan) 5. Honor The Past and Create Future. (menghormati masa lalu, dan menciptakan masa depan)
Lima hal tersebut diatas di reshuffle menjadi 3 hal dibawah ini Alat temu kembali, apabila dahulu menggunakan katalog tercetak dalam bentuk kartu (7,5 x 12,5 cm), maka perpustakaan masa depan harus mengunakan teknologi informasi, dengan otomasi katalog yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Pustakawan, dalam perpustakaan modern, pustakawan bekerja sebagai seorang profesional dan personal dalam bidang informasi. Pustakawan memiliki posisi sebagai Broker Information.
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
6
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Koleksi, perpustakaan modern atau masa depan tidak hanya berkutat pada koleksi terekam maupun tercetak. Lebih jauh perpustakaan masa depan memiliki keberagaman dan kekayaan bentuk dan jenis koleksi. Baik digital, terekam, dan campuran.
Perpustakaan Karyawan : Bisa dikatakan sebagai perpustakaan khusus jika memiliki koleksi yg specific dan hanya bisa diakses untuk kelompok tertentu. Apabila koleksi bersifat umum (variatif) tapi hanya diakses khusus karyawan maka disebut sebagai Perpustakaan karyawan.
Perpustakaan karyawan adalah ruang yang difungsikan sebagai perpustakaan yang memiliki koleksi yang disesuaikan kebutuhan karyawan baik sebagai penunjang profesi kerja, peningkatan kinerja maupun sebagai eduitainment yang berdampak pada perubahan perilaku, sosial dilingkungan pekerjaan.
Perpustakaan Karyawan Modern : Perpustakaan yang melayani karyawan baik berupa koleksi buku atau digital secara efisiensi, mudah guna melengkapi kebutuhan informasi dan pengetahuan yang dapat menunjang terciptanya peningkatan kerja dan prestasi.
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
7
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Skema Perpustakaan Karyawan Perubahan Perilaku
Pengguna Pimpinan dan jajarannya Perpustakaan Modern
Peningkatan Kinerja dan Prestasi Kerja
Fasilitas
Regulasi Dana dan Support sistem
Koleksi Kepuasan Pelanggan
Kontribusi Kemajuan Perusahaan
Publikasi Anggaran
Fasilitas
ruang, perlengkapan dan system pendukung
Koleksi
Buku, non buku dan digital
Kepuasan pelanggan
jam buka layanan, system layanan, petugas yang ramah
Publikasi
Koleksi, aktivitas, data, informasi, pengetahuan,
Anggaran
Pemenuhan kreteria menjadi perpustakaan modern dengan layanan yang professional dan mamp mengakomodir seluruh kebutuhan akan informasi dan pengetahuan bagi seluruh staff dan pimpinan dilingkungan Indonesia Power
Regulasi
Mulai
dari
SOP
sampai
kebijakan
yang
mendukung
keberlanjutan perpustakaan Pemustaka /
Mendapatkan layanan yang terbaik akan kebutuhan informasi
Pengguna / user
dan pengetahuan
Goal Perpustakaan
Perubahan perilaku dari dampak membaca akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja, dan prestasi karyawan
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
8
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Peningkatan Fasilitas dan Make over ruangan perpustakaan Fasilitas 1. Ruang yang nyaman, bersih, tenang, aman, suasana menyenangkan 2. Tempat duduk, meja, rak buku, meja layanan petugas, asesories ruang, lighting, design interior, semua bersifat home (serasa dirumah)
3. Komputerisasi yang memudahkan searching koleksi, atau penataan buku untuk memudahkan penelusuran, pengkodean, system barcode yang mempercepat layanan. 4. Delivery service baik pinjam maupun pengembalian
5. Penyajian data dan informasi yang dikemas menarik untuk bisa diakses tanpa harus datang ke perpustakaan (digitalisasi layanan dan koleksi) 6. Sistem layanan tanpa batas waktu dan ruang (24 jam)
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
9
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Penambahan dan Pemeliharaan Koleksi (digital dan non digital) Perpustakaan merupakan lembaga informasi yang memiliki fungsi informatif, edukatif, kultural, dan rekreatif. Konsep perpustakaan selalu berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat yang dinamis. Perkembangan perpustakaan selalu berorientasi kepada pemakai (pemustaka atau user). Perkembangan teknologi informasi dan keanekaragaman bentuk koleksi perpustakaan adalah faktor yang menuntut perpustakaan dan pustakawan untuk “berlari” lebih cepat. Koleksi adalah peran vital keberadaan dan kelangsungan Perpustakaan karena itulah yang dibutuhkan user. JENIS KOLEKSI Koleksi
NON BUKU
BUKU
manuskrip
Majalah
Micro film
Koran
Alat Peraga
Lukisan
Karya Rekam
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
DVD
e-Book
e-Journal
Hand book
10
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
KOLEKSI DAN PERLAKUAN NYA PENGADAAN KOLEKSI
Networking dengan penerbit dan took buku 1. Memudahkan pengaturan pembayaran 2. Memudahkan pengadaan koleksi terbaru 3. Mendapatkan special price Waktu Pengadaan 1. Regular setiap ada buku baru, satu bulan sekali 2. Tepat disaat ramai pengunjung atau disaat penurunan jumlah pengunjung Jenis Koleksi 1. Sesuai usulan dari user (kebutuhan pengguna) 2. Bersifat netral tidak mengandung SARA/Provocative 3. Harus lengkap memenuhi klasifikasi yang ada secara proporsional 4. Berdasarkan isi ada Koleksi Rujukan dan koleksi Refernsi
PENGOLAHAN
1. Mengenal Klasifikasi : nomor klas
KOLEKSI
2. Mengenal Jenis jenis Koleksi : Rujukan dan Referensi 3. Mengenal Tajuk Subyek 4. Mengenal Decimal Deway Classification atau sejenisnya 5. Mengenal Entry Data dengan software yang tersedia 6. Penyampulan buku
PENATAAN
1. Ditata sesuai klasifikasi
DAN
2. Ditata secara artistis dengan konsisten
PENYIMPANAN
3. Ditata dengan memudahkan pengguna melihat judul
KOLEKSI
4. Ditata dengan rapi dengan kode yang jelas terlihat 5. Disertai signage yang mudah dibaca 6. Disesuaikan dengan kapasitas rak 7. Dihindarkan dari debu dan kelembaban
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
11
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
8. Disertai sirkulasi buku RESERVASI
Kemudahan bagi pengguna untuk reservasi koleksi sangat
KOLEKSI
dimungkinkan di era digitalisasi, banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan reservasi, dengan menggunakan ponsel, fasilitas sms, web, email, intranet, by phone, social networking, Reservasi dilakukan dengan cara :
PRESERVASI
Preservasi dokumen digital adalah proses memilih, mengadakan,
KOLEKSI
mengolah, melayankan, serta memelihara dokumen/data digital sehingga dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama secara internal oleh public sesuai dengan kaidah, norma dan kode etik yang berlaku. Tiga jenis preservasi digital yaitu; 1. Preservasi terhadap media yang menyimpan dokumen digital (tape, disk, optical disk, cd/dvd dll). 2. Preservasi software dan format penyimpanan. 3. Preservasi terhadap isi dokumen
WEEDING
Penyiangan bahan pustaka atau weeding yaitu upaya mengeluarkan
KOLEKSI
koleksi dari susunan rak karena tidak diminati terlalu banyak eksemplarnya, telah ada edisi terbaru maupun koleksi itu tidak relevan. Koleksi yang dikeluarkan ini dapat diberikan ke perpustakaan lain , atau dihancurkan untuk dibuat kertas lagi. Koleksi perpustakaan secara berkala perlu disiangi agar bahan pustaka yang sudah tidak sesuai lagi dapat diganti dengan bahan pustaka yang baru .
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
12
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Anggaran untuk merealisasikan Perpustakaan Modern
Anggaran
Rutin
Koleksi
Kegiatan Insidentil Pengadaan Fasilitas
Besaran anggaran ditentukan oleh kebijakan yang tentunya mengacu pada pengajuan program kerja. Strategi mendapatkan dana -
Pastikan bahwa Perpustakaan adalah bermanfaat buat karyawan dengan cara : 1. Tampilkan data dengan menarik, mudah dipahami 2. Analisis data dengan baik, tajam, terpercaya dan akurat 3. Ada success story dengan menampilkan tokoh sukses pengguna perpustakaan 4. Hasil publikasi membuktikan adanya peningkatan pengunjung dan peminjam buku 5. Ada daya tarik perpustakaan yang banyak diminati pengguna 6. Adanya usulan, kritik dan saran dari pengguna 7. Adanya tamu dari luar untuk study banding 8. Adanya dokumentasi dan arsip data yang tersusun rapi dan siap dipresentasikan dengan baik 9. Jika point diatas tidak ada atau hanya sebagian maka jangan harap mendapatkan dana yang besar untuk mewujudkan Perpustakaan Modern.
-
Ada kedekatan atau strategi meloby yang baik, sehingga pimpinan atau pengambil kebijakan (decision maker) paham pentingnya perpustakaan dan membuat regulasi untuk mendukung dari sisi sistem dan anggaran untuk Perpustakaan modern
-
Secara aktif menjalin jaringan dan berprestasi dibidang yang terkait dengan perpustakaan sehingga akan dengan mudah mendapatkan perhatian pimpinan.
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
13
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Regulasi mendukung Layanan Perpustakaan (dana) -
Dana menurut UU no 43 tahun 2007 Pasal 39, 40, alokasi anggaran yang berkecukupan dan berkelanjutan dari penyelenggara perpustakaan.
-
Dana menurut Kebijakan Pusat atau desentralisasi,
-
Dana disesuaikan dengan kebutuhan, tuntutan pengguna, upaya yang dilakukan dari divisi
-
Dana lainnya : donator, fundrising,
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
14
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
BAB II LAYANAN PERPUSTAKAAN MODERN User Behavior Sebelum membahas masalah perilaku konsumen ada baiknya kita telaah dulu apa yang menjadi syarat sebagai pustakawan yang merupakan tenaga layanan informasi, sebenarnya pemahaman pustakawan tidak sekedar sebagai petugas layanan tapi lebih dari itu karena yang namanya perpustakaan tidak cukup hanya bagian layanan. Namun demikian persyaratan utama sebagai petugas layanan perpustakaan adalah : 1. Cerdas dan memiliki wawasan luas 2. Mempunyai kemampuan berkomunikasi baik 3. Memiliki jiwa ramah dan santun 4. Cekatan dan trampil dalam menggunakan perangkat media yang ada (katalog, komputer, maupun peralatan teknologi informasi yang lain) 5. Menguasai kemampuan berbahasa yang baik (asing maupun Indonesia)
Perubahan perilaku pengguna perpustakaan sangat dipengaruhi oleh : •
Perkembangan format koleksi perpustakaan berubah, menjadi digital atau virtual
•
Perkembangan teknologi automasi perpustakaan yang sangat cepat, mengikuti perubahan perilaku pengguna
•
Perkembangan teknologi informasi dan internet berlangsung cepat, arus informasi yang tidak terbendung dari berbagai format dan fasilitas yang tersedia
Trend Perpustakaan sebagai tempat belajar bersama (learning commons) •
Pemanfaatan ruang perpustakaan sebagai tempat untuk belajar bagi para pemakai dengan memperhatikan trends dan perilaku pemakai saat ini.
•
Bagian dari perpustakaan yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk pemakai dalam kegiatan pembelajaran
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
15
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Kompenan yang saling mempengaruhi antara Perpustakaan dan Perilaku Pengguna
User Behavior
Petugas Layanan
T U J U A N L A Y A N A N
ARUS INFORMASI
Trend Perpustakaan
Service Satisfaction
• • • • • • • • •
Fasilitas Perpustakaan Space untuk belajar Space untuk casual seating Space untuk teknologi informasi Space untuk diskusi Space untuk ber-eksperimen Space untuk open stand Space untuk greenery Space untuk food and beverage Space lain *PEMENUHAN KEBUTUHAN USER*
Tugas perpustakaan untuk memberikan layanan kepada pengguna, menjelaskan bahwa dimensi kualitas layanan terdiri atas: (1)
tanggung jawab/responsibility, yakni tanggung jawab yang mencakup kecepatan dan ketepatan dalam memberikan layanan serta keakuratan dalam memberikan informasi,
(2)
kepekaan /responsiveness, yaitu kepekaan terhadap kebutuhan pengguna yang diiringi dengan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tersebut,
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
16
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
(3)
kepastian layanan /assurance, yaitu bentuk layanan langsung dalam membantu pengguna, yang didukung dengan pengetahuan dan keterampilan,
(4)
empati, merupakan kemampuan untuk memahami dan memperhatikan kondisi psikologis pengguna, yang dalam hal ini diperlukan upaya untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna.
Pendidikan bagi Pengguna : Pengenalan ruang dengan segala fasilitas yang bisa dimanfaatkan ditunjukkan dengan adanya signage. Informasi yang jelas, akan membuat pengguna lebih memilih self service, namun demikian banyak pengguna yang lebih senang bertanya secara langsung kepada petugas untuk merasakan interaksi dua belah pihak.
Petugas harus dengan sabar mengajarkan kepada pengguna terkait dengan pengenalan catalog, pengenalan penggunaan searching koleksi (OPAC), penelusuran koleksi, pengenalan terhadap system layanan, pengenalan terhadap Standard Operational Procedure, pengenalan terhadap koleksi di setiap rak dangan kode yang ada, pengenalan terhadap fasilitas. Bagi perguruan tinggi sangat mudah dilakukan dengan memanfaatkan masa orientasi kampus. Bagi perpustakaan karyawan maka yang mungkin dilakukan adalah sosialisasi melalui pertemuan secara langsung , gathering, maupun virtual service dengan menggunakan media internet.
Pendidikan pengguna biasanya umum disebut sebagai sosialisasi layanan, namun sebenarnya berbeda karena yang dimaksud pendidikan pengguna adalah bagaimana pengguna memahami tata susunan koleksi berdasarkan catalog atau klasifikasi yang digunakan. Pendidikan pengguna juga mengarahkan kepada pengguna memahami jenis layanan, layanan yang terbuka memudahkan bagi pengguna untuk selft service, tapi apabila perpustakaan menggunakan system layanan tertutup maka pendidikan pengguna hanya mengenalkan pada pembacaan catalog atau searching judul buku.
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
17
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Seberapa penting Pendidikan bagi pengguna ? dikatakan penting karena memudahkan bagi pengguna mengenal lebih dekat akan layanan perpustakaan, dikatakan tidak penting karena sebetulnya petugas siap memberikan layanan yang terbaik kepada setiap pengunjung. Apabila tidak paham sekali petugas akan mendampingi danmelayani sebaik mungkin untuk kepuasan pelanggan, sebenarnya petugas juga lebih dari sekedar melayani kebutuhan akan koleksi, informasi, pengetahuan, tapi juga membuat kemasan informasi menjadi menarik, misalnya informasi yang bersifat pengetahuan popular, supaya tidak terlihat formal dan membosankan maka dibuat permainan atau game sehingga pengetahuan yang ditransfer serasa menyenangkan. Strategi Meningkatkan jumlah Pengunjung Kemasan informasi yang menarik, layanan prima dan fasilitas yang lengkap, merupakan strategi menarik pengunjung ke perpustakaan, sebenarnya tidak hanya komponen tersebut, sangat komplek karena tergantung dari siapa yang akan dilayani, karena setiap individu memiliki kebutuhan buku yang berbeda, untuk itulah perlu dilakukan pengamatan dan analisis dari perilaku pengguna.
Pendekatan personal, mengenal lebih dekat personal, keramahan, layanan dengan segala kemudahan menjadikan pengguna serasa dimanjakan. Ada yang memandang bahwa koleksi yang lengkap adalah penting untuk strategi menarik minat pengguna datang ke perpustakaan, tapi sebenarnya keramahan menjadi lebih penting karena sekalipun koleksi tidak dimiliki namun karena keahlian dalam berkomunikasi menyampaikan apa yang menjadi alasan sehingga ketiadaan koleksi bisa ditangguhkan sementara waktu. Jumlah Pengguna Meningkat
Kepuasan Pelanggan Keahlian berkomunikasi (Promosi, layanan)
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
18
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Komunikasi dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan apa yang dimiliki oleh perpustakaan. Komunikasi dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan bahwa perpustakaan memiliki sesuatu yang memang bermanfaat dan menarik, apalagi disertai kata gratis. Perpustakaan biasanya juga memberikan hadiah atau reward bagi pengunjung yang meminjam buku terbanyak dalam kurun waktu tertentu. Perpustakaan juga menarik ketika mendatangkan nara sumber atau pembicara untuk kegiatan bedah buku, diskusi, talkshow, seminar dan sebagainya.
Ketika bisa menyempaikan pesan dengan tepat maka penerima pesan akan datang ke perpustakaan, dan saat itu mesti dibuktikan bahwa perpustakaan memang menarik dan dibutuhkan.
Dalam ilmu komunikasi ada teori yang mengatakan bahwa : komunikasi adalah seni, hal hal yang perlu diperhatikan dalam seni berkomunikasi adalah : 1. Tujuan : kunci komunikasi 2. Sasaran : lawan bicara 3. Pesan : penggunakan bahasa dan cara berbicara 4. Instrumen dan kegiatan : komponen yang melengkapi antara kunci, dan pesan yang akan disampaikan 5. Sumberdaya : kemampuan sebanding dengan apa yang disampaikan 6. Skala waktu : janji yang harus seimbang terhadap waktu, 7. Evaluasi dan perbaikan : audit komunikasi,
Jika publikasi dan promosi tidak dilakukan dengan menggunakan media, maka kemungkinan pengunjung tetap ada dan apabila perpustakaan menarik, layanan prima, maka promosi dari mulut ke mulut juga cukup efektif untuk dilakukan. Pernah ada tag line dalam sebuah resto Jika Anda Puas Katakan pada teman, jika anda tidak puas sampaikan kepada kami. Ini juga merupakan bentuk komunikasi yang efektif untuk mendengar keluhan dari pengguna.
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
19
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Untuk melengkapi informasi sejauh mana pengguna puas atas layanan perpustakaan maka perlu ada kotak saran.
Strategi Menjual Informasi Informasi menjadi sebuah komoditi atau komoditi dikemas menjadi sebuah informasi, social networking sudah berubah fungsi menjadi media marketing. Berbagai cara dan upaya dilakukan sehingga informasi yang disajikan menjadi menarik, dikemas praktis dalam berbagai audio dan digital. Betapapun lengkapnya suatu koleksi informasi, tidak akan memberikan manfaat bila tidak dikemas kembali dan dikomunikasikan ke pengguna potensial. Untuk mengemas informasi perlu didukung oleh tenaga yang memunyai keahlian di bidangnya atau bekerjasama dengan ahli di bidangnya. Infopreneur adalah seseorang yang kreatif menggunakan data dan informasi yang tersedia untuk menghasilkan informasi baru, mengelola dan menyebarluaskan informasi yang dapat memberikan manfaat bagi pemakainya. Infopreneur juga memunyai visi, dapat mengembangkan kandungan informasi secara inventif dengan menggunakan media teknologi informasi. Infopreneur harus melekat pada manajer manajemen pengetahuan. Akibatnya, manajer pengetahuan harus mampu memahami prinsip-prinsip pemasaran informasi.
Dasar pemasaran sebaiknya mempertimbangkan (1) kebutuhan – mengidentifikasi kebutuhan; (2) keinginan – menciptakan keinginan; (3) permintaan – mendorong permintaan; (4) berhasilnya suatu pemasaran ditentukan oleh jenis jasa, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bentuk fisik jasa informasi yang ditawarkan.
Untuk melihat hasil yang dicapai dari kegiatan pemasaran adalah dari dampaknya terhadap permintaan. Perlu ditentukan cara mengukur pemanfaatan jasa yang diberikan. Contoh untuk mengukur pemanfaatan perpustakaan dapat dilihat dari jumlah pertanyaan untuk pengguna terkait dengan kebutuhan informasi, jumlah bahan yang disirkulasi,
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
20
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
jumlah pemakai yang mengakses informasi ke pangkalan data, jumlah dokumen yang diperoleh dari koleksi yang ada dan dari luar instansi, dan jumlah pemakai yang akses melalui web. Peningkatan Prestasi bagi pengguna perpustakaan Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa penggemar baca buku memiliki prestasi yang berbeda dibandingkan yang tidak suka membaca. Nemun demikian pada umumnya orang sukses hampir keseluruhan memiliki kebiasaan membaca. Dengan membaca motorik dan imajinasi otak akan terus berkembang.
Perpustakaan tentunya memiliki data peminjam aktif apabila telah menggunakan software atau administrasi dan data diterapkan dengan baik. Data tersebut dianalisis kemudian apakah perilaku dan kebiasaan keseharaian pembaca terbaik atau . Apakah ada yang mempengaruhi perilaku atas buku yang biasa dibaca. Atau apakah menjadi berbeda dengan yang tidak terbiasa membaca, dalam artian memiliki wawasan, informasi dan pengetahuan yang lebih dibanding yang lain. Apabila terbukti bahwa memiliki prestasi yang merupakan hasil membaca maka orang seperti ini menjadi contoh, atau motivasi bagi lainnya, dan bisa dijadikan promosi.
Untuk mengukur korelasi antara buku yang dibaca dengan peningkatan kinerja setiap pimpinan devisi perlu memperhatikan kebiasaan yang dilakukan oleh staff yang memang memiliki hoby membaca.. Klasifikasi buku yang dibaca, kadang juga ditentukan oleh factor usia, atau karena memang ada korelasi dengan pekerjaan atau hanya sifatnya komplementer. Apapun bukunya akan bisa menjadikan cerdas bagi pembacanya.
Sudah banyak terbukti orang sukses, orang pinter, adalah orang yang menggilai buku dan menggilai baca, menggilai informasi, orang yang berkuasa adalah orang yang tahu banyak informasi. Prof Firmanzah Ph.D (32 tahun) Dekan termuda di UI, gila baca sampai sering tidur di perpustakaan,
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
21
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
WORK PLAN Keterbatasan daya ingat bisa terbantu apabila kita menuliskan segala hal yang menjadi rencana. Ketika rencana kerja ditulis maka pekerjaan akan selesai tanpa terlewat. Ada baiknya menuliskan apa yang akan dilakukan dan melakukan apa yang sudah ditulis, kemudian tuliskanlah hasilnya, sehingga ada evaluasi untuk proses pembelajaran sehingga kedepannya akan menjadi lebih baik. Work Plan adalah rencana kerja yang memang harus dibuat untuk memngukur capaian kerja dalam waktu tertentu, apakah setiap satu semester, satu tahun atau rencana kerja jangka panjang. Contoh format
Atau
Atau ada format lagi yang lain (silahkan) Kalau rencana kerja ini dibuat dan sudah mendapatkan persetujuan, kemudian perlu disosialisasikan sehingga pengunjung paham, mendukung kegiatan, mengusulkan
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
22
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
koleksi, membantu mensukseskan terlaksananya kegiatan dan akan memberikan ide ide baru, sehingga pengguna dan petugas pelaksana akan ada kerjasama yang baik.
Perencanaan Kerja Perpustakaan terdiri atas : A. PEMBELIAN KOLEKSI Menyertakan pengguna untuk penambahan koleksi dengan mengisikan usulan judul buku di lembar pengunjung atau kotak saran Membeli dengan cara reluger untuk selalu up date buku baru, dan membeli langsung ke penerbit atau took buku discount, perlu ada jalinan kerjasama.
B. PERENCANAAN BUDGET Usulan yang diajukan, realistis dan sesuai kebutuhan, diprioritaskan untuk peningkatan jumlah pengunjng dan peningkatan minat baca, diupayakan sesuai kapasitas petugas pelaksana, diupayakan rutin dan terencana dengan matang. Budget diarahkan untuk : 1. Fasilitas : mempercantik atau memperindah ruangan, penambahan fasilitas 2. Koleksi : koleksi buku baru dan non buku (majalah, Koran dan lainnya) 3. Kegiatan : interaksi dengan pengguna 4. Peningkatan kapasitas : untuk petugas, yang terkait dengan peningkatan layanan, fasilitas yang harus menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna (modern) 5. Perluasan Networking : social networking untuk sharing keberadaan perpustakaan.
C. PERENCAAN PROGRAM TUJUAN
Eksternal/Pengguna dan pihak terkait Program Kerja Internal/Perpustakaan dan divisi terkait
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
1. Peningkatan kapasitas petugas 2. Peningkatan Jumlah Pengunjung 3. Peningkatan kinerja dan prestasi 4. Menciptakan harmonisasi hubungan secara horizontal dan vertikal
23
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
BAB III PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN MODERN PACKAGING DATA DAN INFORMASI Main service perpustakaan adalah koleksi, tapi sekarang koleksi memiliki pengertian yang luas, tidak saja teks book, tapi bentuk digital dan lainnya. Sehingga perlu ada penyesuaian dan peningkatan kemampuan untuk melakukan itu.
Data dikemas menjadi media menarik, data bisa disajikan dengan simple dan mudah diakses dimanapun dan kapanpun. Data diperlukan untuk mensupport pekerjaan dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan manajemen. Untuk itu peran perpustakaan tidak saja penyedia tapi memproses dan menyajikan dengan mudah.
Tehnologi adalah alat yang memudahkan (menyertai) penyajian informasi dan data, apa beda informasi dan data ? informasi adalah sesuatu yang belum mengalami proses, data adalah informasi yang diproses menjadi sumber referensi yang mudah dipahami dan bermanfaat. Contoh google adalah penyaji informasi yang sifatnya adalah instan, tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan contens informasi, wikipidia lebih terarah karena setiap penyaji informasi harus login terlebih dahulu. Perpustakaan bisa berfungsi penyaji informasi dan data yang lebih akurat, bertanggung jawab dan focus pada kebutuhan pengguna yang dilayani (target group).
Website adalah salah satu media yang bisa digunakan untuk pencarian data dan informasi, apakah perpustakaan perlu membuat web site tersendiri ?, ya dan tidaknya tergantung kebutuhan dan kebijakan, hanya saja bahwa dengan web site memudahkan pengguna menelusuri apa yang dibutuhkan, dan merupakan penyedia layanan yang dikemas menarik dan selengkap mungkin sesuai yang diharapkan semua pihak. Sudahkan anda memiliki media yang memudahkan pengguna menelusuri koleksi dan memudahkan layanan, sehingga pengguna terpuaskan ? mari kita siapkan yang terbaik untuk kepuasan pelanggan.
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
24
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
SOCIAL NETWORKING Media social yang bisa digunakan untuk memberikan informasi dan mempublish segala bentuk kegiatan. Narsis , demikian istilah yang digunakan untuk publis seluruh aktivitas sehingga bisa diketahui oleh semua social networkingnya. Sisi positif penggunaan social networking adalah efisiensi waktu dan biaya untuk memudahkan orang mendapatkan akses informasi. Media sosial networking bisa dimanfaatkan perpustakaan untuk penyebaran informasi keberadaan buku baru, agenda kegiatan, kegiatan social, mengadakan pooling, evaluasi, assessment pengguna, pendidikan pengguna dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan secara interaktif dengan pengguna.
Tentunya pengguna juga menjadi jejaring social networking dan dilengkapi fasilitas internet. Bahkan dimanapun perada pemesanan buku bisa dilakukan, layanan delivery bs dilakukan, terlebih lagi apabila memiliki koleksi e-journal , e-book maupun koleksi digital lainnya.
Social networking memudahkan pengguna, memudahkan petugas layanan, dan terjadi efisiensi biaya. Social networking mempertemukan ide dan interaksi social yang baik. Segala kekurangan atau dampak negative social networking bisa dihindari dengan memaksilakan fungsi positif dan menghindari penggunaan yang berdampak negative.
Bentuk sosail networking misalnya penggunaan Twitter, face book, My space, you tube, linkedln, Bebo, Flickr, Habo, Hi5, twoo, netlog, BBM, tidak harus semua diikuti, tapi yang dirasa memiliki ranting terbesar dan biasa digunakan oleh pengguna. Publish Data Ketika social networking sudah diikuti oleh banyak pengguna, maka publish data bisa dilakukan di social networking. Social networking juga bisa sifatnya tertutup khusus anggota saja, dan yang bukan anggota tidak bisa akses sebelum mendapatkan persetujuan dari administrator. Data yang penting untuk dipublish adalah koleksi buku baru, request
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
25
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
buku, daftar pengunjung, jumlah peminjam, yang paling banyak melakukan peminjaman, anggota aktif, Contoh tampilan data
Asumsi dan Analisis : Terjadi peningkatan pengunjung, disebabkan oleh : a.
Sudah semakin dikenalnya perpustakaan,
b.
Sudah tercipta budaya baca (Habit Reading)
c.
Layanan yang baik dengan segala kemudahan yang diberikan
d.
Jam Layanan yang memang tepat
Hal Hal Yang Perlu diperhatikan 1.
Perlu dilihat perilaku yang menyebabkan perubahan atas terciptanya habit reading
2.
Perlu dianalisis apakah mempengaruhi kinerja yang lebih baik, atas pengetahuan dan informasi yang didapatkan dari membaca
3.
Perlu diketahui perbandingan Jumlah Karyawan dan Jumlah peminjam buku, berapa persen Minat Baca dikalangan staff Indonesia power
4.
Apakah penerapan software yang digunakan saat layanan cukup membantu proses administrasi petugas perpustakaan
5.
Apakah layanan sudah cukup memberikan kepuasan bagi user
6.
Apakah ruang perpustakaan tidak mempengaruhi jumlah pengunjung dan peminjam buku
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
26
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
7.
Apakah jumlah buku cukup memadai dibanding peningkatan jumlah peminjam buku
8.
Apakah jumlah peminjam buku sama dengan jumlah pengunjung
9.
Apakah peminjam bisa dibedakan antara peminjam aktif yaitu jumlah buku yang dipinjam melebihi rata rata pada umumnya dengan peminjam normative (rutin)
10. Hari dan jam berapa disaat peminjam mengalami lonjakan dan bagaimana mengantisipasinya. 11. Apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan jumlah peminjam dan mengantisipasi terjadinya penurunan jumlah peminjam 12. Ketika dikelompokkan per devisi maka ada 3 devisi yang menduduki peminjam buku terbanyak yaitu L Devisi Retail, Keuangan, Industri Marine, perlu dianalisis penyebabnya. 13. Pertanyaan diatas harus secera bertahap mendapatkan jawaban dari adanya analisis dan research yang dilakukan petugas atau pihak manajemen untuk mengetahui gambaran kesuksesan perpustakaan dari sisi manfaat dan peningkatan kinerja Karyawan.
Contoh data Tabel Frekwensi Peminjam berdasarkan devisi
Divisi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Retail Keuangan Industri Marine Terminal BBM Area JBT HR Area JBT Asset Manajemen SP Tehnical Area JBT Pelumas Customer Service HSSE Area JBT IT M&T
Desember
22 9 5 5 4 1 3 2 2 1 2 3
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
Peminjam Januari Februari
25 23 6 2 5 4 2 6 10 1 3 3
15 24 4 4 3 1 0 2 5 1 4 0
Maret
27
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
1 1 3 0 0 0 0 2
External Relation LPG & Produck Security Office Boy Office Girls KOPJA Patra 4 Driver Lain - lain
66
TOTAL
0 6 6 5 2 0 8 53
141
143
53
24
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
5
2
8
Februari 2012
Lain - lain
6
Driver
6
Office Girls
4
Security
Pelumas
1
LPG & Produck
5
HSSE Area JBT
2
Customer Service
1
Tehnical Area JBT
Terminal BBM Area …
3
Asset Manajemen
4
HR Area JBT
4
Industri Marine
Keuangan
15
Retail
60 50 40 30 20 10 0
3 4 9 8 0 1 3 23
Office Boy
13 14 15 16 17 18 19 20
0
28
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
25
10
9
Februari 2012
15
Januari 2012
20
24
23
22 Desember 201
25
15
Retail Keuangan Industri Marine
6
5
4
5 0 1
2
3
Analisis Data Peminjam yang paling bisa diasumsikan bahwa satu orang peminjam bisa meminjam buku 2 eksemplar, sehingga peminjam yang dari data per Divisi ini menunjukkan separo dari jumlah buku yang dipinjam Data Peminjam per devisi dari bulan Desember ke Januari menunjukkan peningkatan yang signifikan, berarti sosialisasi dan keberadaan perpustakaan dikalangan staff sangat penting artinya. Sebagaimana asumsi dan analisis diatas maka peminjam per devisi ini perlu diadakan ketajaman analisis dari pengamatan, perlu diberikan reward bagi peminjam yang bisa berdampak pada peningkatan kinerja. Apakah ada pengaruh antara tugas rutinitas di kantor dari masing masing devisi dengan kesempatan waktu yang dimiliki untuk datang ke perpustakaan melakukan peminjaman buku (membaca buku). Apakah devisi yang meminjam buku lebih banyak bisa diamsumsikan minat baca tinggi atau karena faktor lain. Apakah devisi yang jumlah peminjamnya paling sedikit bisa diasumsikan bahwa mengalami kesibukan yang sangat menyita waktu atau karena memang minat bacanya rendah. Perlu dilakukan pengamatan dan risert lebih lanjut, jika Perpustakaan Karyawan dijadikan indikator peningkatan kinerja staff.
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
29
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Pembuktian korelasi peminjam buku dan prestasi kerja Ketika data diproses menjadi lebih detail per devisi, perwaktu, kemudian akan terlihat yang paling tinggi tingkatannya. Analisis yang tajam serta penelitian lebih lanjut akan nampak adanya hasil dan tercapainya tujuan.
Akan muncul sosok yang begitu gila buku ternyata adalah pemenang sebuah kompetisi, atau penggila baca ternyata adalah penemu teori atau alat tertentu. Penggila baca ternyata memiliki kinerja paling baik. Dan setelah ditelusuri maka peran perpustakaan ternya jelas dan nyata, sangat penting.
Inilah yang harus dibuktikan, bahwa perpustakaan adalah penting bagi peningkatan kinerja staff, perpustakaan bisa mempengaruhi pengambil kebijakan jika dirasa memang kinerja bisa membawa pengaruh maju dan tidaknya sebuah institusi. Mari kita buktikan. Perpustakaan modern bisa diwujudkan atas kerjasama dan dukungan semua pihak, ketika semua menyadari pentingnya perpustakaan, maka semua menyadari bahwa keterwujudan harus segera direalisasikan. Mari kita buktikan sosok tokoh yang berprestasi adalah pecinta buku dan gila baca. Salam literacy
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia Jl Rungkut Asri Barat X/9 Surabaya 60293 Telp/Fax : 031 8792119 HP : 0811950025 Web : www.pustakaindonesia.org Email :
[email protected]
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012
30
Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia
Daftar Pustaka 1. Basuki, Sulistyo (1987), Pengantar Ilmu Perpustakaan, 2. Sudarsono, Blasius (2006),Antologi Kepustakawanan Indonesia, 3. UI, Anak (2012). Paradigma Perpustakaan Modern. Tersedia di Internet http://www.anakui.com/2011/02/10/paradigma-perpustakaan-modern/ 4. AnneAhire, (2011). Perpustakaan Modern. Tersedia di internet, http://www.anneahira.com/perpustakaan-modern.htm 5. Pemustaka.com, Menggagas Perpustakaan modern berbasis kebutuhan lokal (2012), Tersedia di internet http://www.pemustaka.com/manggagas-perpustakaan-modernberbasis-kebutuhan-lokal.html 6. Manajemen Perpustakaan (2012), tersedia di Internet http://ce.petra.ac.id/perpus.htm 7. UU no 43 Tahun 2007 8. Profesionalisme Pustakawan (2007), Perpusnas 9. Dasar Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (2007), UIN Suka Yogjakarta. 10. Aplikasi Bergerak untuk Reservasi Peminjaman Koleksi Ruang Baca, Tersedia di Internet : http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15296-Presentation-pdf.pdf 11. Elvina, Irma (2010) Mengapa Koleksi Digital Harus di Preservasi, Tersedia di Internet : http://irma.staff.ipb.ac.id/2010/04/07/mengapa-koleksi-digital-harusdipreservasi/ 12. Pengetahuan itu Penting (2010) tersedia di Internet : http://phenthoelkece.blogspot.com/2010/10/wedding.html 13. Halaman Putih, http://halamanputih.wordpress.com/tag/jenis-koleksi-perpustakaan/ 14. Jenis Koleksi, tersedia di Internet : http://library.unisba.ac.id/referensi.htm 15. Priyanto, Ida (2009), Materi Perkuliahan Pasca MIP UGM, 16. Kajian Perilaku Pengguna, tersedia di Internet : http://iperpin.wordpress.com/2008/03/29/8/ 17. Irianti Pergola, Memahami Perilaku Pengguna, tersedia di internet : http://lib.ugm.ac.id/data/pubdata/pusta/pirianti3.pdf 18. Program Pendidikan pengguna di Perpustakaan, tersedia di internet : http://sugengpri.blog.undip.ac.id/2010/03/03/program-pendidikan-pengguna-diperpustakaan-perguruan-tinggi-manfaat-dan-problematikanya/ 19. Mengembangkan strategi komunikasi, tersedia di internet : http://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitian_dan_kebijakan/untu k_cso/file/54.pdf 20. Bagaimana caranya meningkatkan kemampuan berkomunikasi, tersedia di internet : http://cognitiobrevis.blog.com/2011/04/08/bagaimana-caranya-meningkatkankemampuan-berkomunikasi/ 21. Strategi Pemasaran Informasi di Perpustakaan, tersedia di Internet : http://kombinasi.net/strategi-pemasaran-informasi-di-perpustakaan/
Training, Perpustakaan Modern, Bali 16-17 April 2012