1.
Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat menimbulkan suatu peralihan sistem kerja dari konvensional yang biasa disebut manual ke era digital yang umum disebut komputerisasi. Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan, salah satunya adalah pada kegiatan penyelenggaraan pelayanan pendidikan yang dimiliki pada suatu lembaga pendidikan formal yaitu sekolah. Sejalan dengan arah penyelenggaraan pelayanan pendidikan sekolah, maka proses pemantaun prestasi siswa merupakan salah satu komponen atau bagian sistem lembaga penyelenggara pendidkan formal yang memiliki peranan sangat penting. Sistem pemantauan prestasi siswa ini yang telah ada dan dilaksanakan pada sekolah pada umumnya adalah diawali pada saat tengah semester, lalu pada akhir semester dan terakhir pada akhir tahun pelajaran. Salah satu parameter pengukur prestasi siswa adalah prestasi akademik siswa berupa rangking siswa. Rangking siswa saat ini yang ditulis didalam rapor siswa merupakan nilai parameter prestasi siswa dalam satu kelas. Untuk mengetahui rangking siswa dalam klas pararel sangat sulit diperoleh jika diinginkan pada suatu saat tertentu (real time) sesuai keinginan siswa maupun guru, sehingga pihak sekolah menghitung rangking siswa pada waktu tertentu yaitu Tengah Semester dan Akhir Semester. Pada penelitian ini diambil sudi kasus pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang. Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 (enam) sekolah dibawah yayasan dan 12 (duabelas) orang tua atau wali siswa maka terdapat kebutuhan yaitu informasi prestasi akademik siswa berupa rangking dapat diperoleh secara kontinu yang artinya adalah dapat diperoleh setelah siswa memperoleh nilai tugas dan ulangan harian. Hal ini dipertegas oleh hasil wawancara dengan beberapa siswa antara lain 6 (enam) siswa berprestasi dan 6 (enam) siswa yang belum berprestasi. Siswa yang berprestasi juga membutuhkan informasi prestasi akademik secara kontinu yaitu dapat diperoleh setelah melaksanakan evaluasi tugas dan ulangan harian guna mempertahankan prestasinya. Jadi, kebutuhan perihal informasi prestasi akademik siswa tidak hanya diperoleh saat Tengah Semester dan Akhir Semester saja. Permasalahan akan kebutuhan informasi prestasi siswa secara kontinu tersebut tidak hanya terdapat pada Yayasan Yohanes Sub Perwakilan Rembang, beberapa sekolah negeri dan swasta yang lain dari hasil pengamatan pada penelitian ini juga mengalami hal yang sama yaitu sangat membutuhkan sistem informasi prestasi siswa yang dapat diakses setiap saat. Oleh karena hal tersebut, maka pada penelitian ini dirancang suatu aplikasi sistem informasi prestasi siswa. Aplikasi diimplementasikan dengan berbasis client-server karena pihak sekolah atau Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang telah memiliki sistem akademik berbasis web dengan domain siak.yohgabriel-rembang.com, sehingga aplikasi sistem informasi prestasi siswa pada sisi client mengakses data akademik siswa yang berada pada sisi web server. Arsitektur Model View Controller (MVC) diterapkan pada sistem informasi prestasi siswa dengan tujuan supaya proses maintenance aplikasi dapat lebih mudah dilakukan karena source code aplikasi dipisahkan atau dibedakan
1
kedalam 3 (tiga) bagian, yaitu model untuk mengelola data, view untuk mengelola tampilan dan controller adalah source code untuk mengelola proses atau fungsionalitas sistem. Aplikasi dibangun menggunakan teknologi desktop dengan bahasa pemrograman JAVA. JAVA dipilih karena dapat menerapkan MVC serta memiliki keunngulan multi platform, sehingga pihak sekolah atau yayasan selaku pengguna tidak terpaku oleh sistem operasi tertentu. Sistem informasi prestasi siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya dapat mempergunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus yang ditentukan oleh pihak sekolah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ditentukan rumusan masalah penelitian adalah 1)bagaimana merancang sistem informasi prestasi siswa berbasis client-server?; 2)bagaimana mengimplementasikan model view controller pada sistem informasi prestasi siswa menggunakan bahasa pemrograman JAVA?; 3)apakah aplikasi sistem informasi prestasi siswa dapat layak digunakan sebagai sistem informasi layanan pihak sekolah dalam bidang akademik? Adapun tujuan yang diperoleh pada penelitian ini antara lain 1)merancang sistem informasi prestasi siswa berbasis client-server; 2)mengimplementasikan model view controller pada sistem informasi prestasi siswa menggunakan bahasa pemrograman JAVA; 3)wewujudkan aplikasi sistem informasi prestasi siswa dapat layak digunakan sebagai sistem informasi layanan pihak sekolah dalam bidang akademik. Sedangkan manfaat dari penelitian ini bagi siswa adalah 1)dapat mengetahui rangking prestasi akademik tingkat kelas maupun kelas pararel; 2)setiap hari siswa dapat memantau rangking prestasi akademik tingkat kelas maupun kelas pararel. Bagi Sekolah adalah 1)memiliki sarana layanan bidang akademik kepada siswa yaitu sebuah sistem informasi guna memantau informasi terkini tentang rangking prestasi akademik siswa; 2)dipergunakan sebagai pendukung suasana civitas akademik yang positif yaitu menciptakan persaingan sehat dalam prestasi akademik siswa. Mengingat luasnya masalah yang akan dibahas, maka skripsi ini memiliki ruang lingkup yaitu 1)format dan tampilan pada aplikasi sistem informasi prestasi siswa berdasarkan kebutuhan pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang; 2)prestasi siswa berdasarkan nilai akademik yang bersumber pada basis data di web server siak.yohgabriel-rembang.com; 3)prestasi siswa berupa nomor rangking yang merupakan hasil perhitungan dari nilai akhir tugas, nilai akhir ulangan harian, nilai akhir ujian tengah semester dan nilai akhir ujian semester; 4)metode penilaian dan penentuan standar bobot penilaian berdasarkan aturan yang dimiliki oleh Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang; 5)tidak membahas tentang sistem keamanan data; 6)tidak membahas secara detail bahasa pemrograman JAVA dan database MySQL. 2.
Tinjauan Pustaka Penelitian yang pernah dilakukan tentang sistem informasi prestasi siswa adalah penelitian dengan judul Perancangan Sistem Monitoring Akademik Siswa SMP N 72 Jakarta Pusat Berbasis Web[1]. Hasil penelitian tersebut berupa
2
aplikasi berbasis web dimana pengguna yaitu siswa dan orang tua siswa mampu melihat absensi atau kehadiran siswa dan nilai akademik siswa secara online. Penelitian sejenis yang lain dengan judul Sistem Informasi Manajemen Bimbingan Konseling di SMKN 2 Surabaya Berbasis JSP[2]. Hasil penelitian tersebut berupa aplikasi yang mampu mengetahui rekapitulasi absensi siswa, dan histori pelanggaran siswa yang dapat digunakan oleh bapak ibu guru dalam menentukan kenaikan kelas, dan pembinaan terhadap peserta didik. Perbedaan utama dengan kedua penelitian terdahulu adalah bahwa penelitian terdahulu tidak memperhitungkan prestasi siswa dalam sebuah rangking tetapi hanya menghitung nilai akademik dan absensi siswa. Sedangkan pembelajaran yang diperoleh dari kedua penelitian tersebut adalah bahwa aplikasi untuk dapat mengetahui prestasi akademik siswa masih sangat diperlukan guna membantu proses belajar mengajar di sekolah-sekolah Pustaka utama pada penelitian ini adalah sistem informasi, yaitu suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, guna mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu[3]. Teori yang lain tentang sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam organisasi[4]. Sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut[5]. Gambar 1 menjelaskan bahwa suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Gambar 1 Sistem Informasi Berbasis Komputer[5]
Prestasi akademik adalah suatu hasil yang dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi akademik
3
juga dapat diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam suatu usaha, yang menghasilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan. Dunia pendidikan yang semakin berkembang, menuntut setiap individu untuk dapat berprestasi dengan baik[6]. Arsitektur client server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server[7]. Komponen dasar slient-server dibentuk oleh tiga komponen dasar, yaitu client, middleware dan server. Hubungan antara ketiga komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Komponen Dasar Client Server[8]
Arsitektur client server memiliki beberapa model, antara lain yaitu model two-tiers, yaitu merupakan lingkungan client / server secara tradisional. Pada model ini suatu aplikasi dibagi menjadi dua entitas, yaitu aplikasi client dan aplikasi server. Dalam konfigurasi yang tipikal, pembagian ini juga meliputi pembagian perangkat lunak dan perangkat keras. Aplikasi client umumnya diletakkan pada workstation yang digunakan oleh user, sedangkan server merupakan suatu komputer yang diletakkan di bagian lain pada jaringan[10]. Model arsitektur dari two-tier terdiri dari dua bagian, yaitu: a)layanan presentasi (Client Tier), yaitu layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Lapisan ini berfungsi untuk menangani interaksi user dengan aplikasi; b)layanan data (Data Source Tier), yaitu layanan data merupakan sebuah database server atau DBMS (Database Management Systems) yang menyediakan data bagi lapisan layanan client atau presentasi. Dalam perkembangan teknologi perangkat lunak, multi-tier architecture (atau sering merujuk pada n-tier architecture) sebenarnya merupakan bentuk lain dari arsitektur client-server. Perbedaan yang dapat dilihat secara jelas adalah adanya penempatan terpisah antara sisi presentasi, proses aplikasi serta manajemen data. Sebagai contoh adalah diletakkan sebuah middleware yang berkedudukan untuk melayanai relasi antara client dengan basis data. Pada perkembangan selanjutnya, konsep multi-tier architecture dikenal dengan threetier architecture. Dalam three-tier architecture tiga bagian utamanya(Eckerson, 1995) akan dijelaskan sebagai berikut : a. Presentation Tier Bagian inilah yang merupakan tingkat tertinggi dari aplikasi yang menggunakan three-tier architecture. Presentasi aplikasi diletakkan dalam level ini, sehingga tier inilah yang berinteraksi dengan user melalui sebuah
4
tampilan berikut dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Fungsi utamanya adalah untuk menerjemahkan tugas dan hasil operasi dari aplikasi ke dalam bentuk sesuatu yang dapat dimengerti oleh user. b. Application Tier (Business Logic/Logic Tier/Middle Tier) Bagian ini mengkoordinasikan aplikasi web, proses, perintah (commands), membuat keputusan logika dan evaluasi serta melakukan perhitungan. Selain itu sisi ini juga bertugas untuk mengirimkan dan melakukan pemrosesan data di antara dua sisi di sekelilingnya. c. Data Tier Sisi ini adalah server independen yang disebut dengan database server. Dari sisi inilah segala data diproses dan diperoleh untuk diubah menjadi sebuah informasi. Segala informasi di dalamnya hanya bisa diakses oleh sisi server sebelum nantinya diberikan kepada user. Sisi inilah yang memiliki peranan penting karena penyimpanan data dalam basis data relasional sangat kompleks, keutuhan dan keamanan data sangat diperhitungkan.
Gambar 3 Implemenatsi dari Three-Tier Architecture Pada hakekatnya client adalah sisi yang mengawali hubungan dengan server (speak first), dalam hal ini berkaitan dengan aplikasi web adalah client yang memiliki presentation page yang diakses dengan menggunakan web browser. Sedangkan server akan selalu siaga dalam menerima permintaan dari client. Dalam aplikasi berbasis web, server dinyatakan dalam bentuk web server. Langkah kerja dalam multi-tier architecture untuk saling berinteraksi adalah, setiap tier akan berada pada mesin yang berbeda dan berdiri sendiri secara fisik. MVC (Model View Controller) merupakan arsitektur yang sangat berguna dalam melakukan pengembangan sebuah sistem[11]. Arsitektur metode MVC dipisahkan dalam layer model, view, dan controller, dapat dilihat pada Gambar 5.
5
Gambar 4 Arsitektur model, view, controller[11]
Pada Gambar 3 tersebut ditunjukkan 3 komponen yang terdapat dalam pola MVC dan interaksi yang terjadi. Penjelasan komponen dalam Model, View, Controller akan dijabarkan sebagai berikut a)Model, bertugas untuk mengelola berbagai model yang diperlukan oleh aplikasi.Menampung berbagai class-objectcomponent yang berjalan di bagian belakang dari sistem dan umumnya tidak bisa dilihat prosesnya oleh user. Bagian model ini banyak berisikian bagian-bagian yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan menyimpan data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data dan proses lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan data. Bagian ini juga berisikan model yang menampung berbagai metode pemodelan data, metode control, metode pengolahan citra, dan metode-metode lainnya; b)View, bertugas mengelola tampilan aplikasi, sesuai dengan namanya, merupakan bagian yang dapat dilihat dan dikelola oleh user. Bagian ini umumnya terdiri dari tombol-tombol, tabs, check list, combo box, teks, audio, button, list, table, dan lain-lain; c)Controller, bertugas untuk menghubungkan antara bagian model dan bagian view. Bagian ini umumnya menangani request yang disampaikan saat user melalui bagian view untuk mencari padanan model yang sesuai dengan request tersebut.Controller juga bertugas untuk menyampaikan hasil request kembali kepada user melalui bagian view, misalnya dalam bentuk list, teks, table, atau grafik[11]. Arsitektur MVC ini umumnya dipisahkan menjadi class – object – component tersendiri, di mana pemrograman berbasis object seperti bahasa pemrograman Java mengijinkan untuk menerapkan struktur tersebut. 3.
Metode Perancangan Sistem Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian pada studi kasus di Yaysan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang, maka diperlukan suatu metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan. Jadi, metode penelitian merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan selama penelitian untuk mencapai tujuan. Metode penelitian yang digunakan adalah prototyping model dimana sangat memperhatikan kebutuhan dari client yaitu pihak sekolah, dimana kebutuhan ini didasarkan baik pada kondisi nyata maupun dari permintaan client. Sehingga inti dari penggunaan model ini adalah interaksi yang berkesinambungan antara
6
pengembang dan client sampai dengan terpenuhinya permintaan client dan tercapainya tujuan sesuai dengan kebutuhan dari client tersebut. Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam menggunakan metode penyelesaian dalam bentuk prototype adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal interaksi client-developer berlangsung, yaitu client dan developer setuju bahwa prototype yang dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Beberapa tahapan dalam penyelesaian masalah dengan menggunakan metode ini adalah: A. Pengumpulan bahan Pihak client serta developer bertemu untuk mengidentifikasi format bentuk perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan serta gambaran-gambaran umum sistem yang akan dibutuhkan. B. Membangun prototyping Membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian yang menanggapi kebutuhan pelanggan , misal membuat input dan format output yang diharapkan. C. Evaluasi prototyping Pelanggan atau client melakukan evaluasi terhadap prototyping yang sudah dibentuk apakah sudah dapat memenuhi keinginan pelanggan, apabila belum maka tahap prototyping akan diulang dari awal, apabila sudah cukup memenuhi maka tahap selanjutnya akan dilakukan dengan tetap menyesuaikan kebutuhan pelanggan. D. Membangun sistem Apabila prototyping sudah disepakati maka prototyping akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai, disinilah implementasi dan pembangunan sistem dalam bentuk nyata dilakukan. E. Pengujian sistem Apabila sistem sudah dibentuk menjadi suatu perangkat lunak, maka pada tahap selanjutnya adalah menguji sistem tersebut dengan variabel-variabel riil sesuai dengan kebutuhan client. Tahap ini sering disebut dengan istilah testing, sehingga kesalahan-kesalahan kerja pada sistem dapat dihindari. F. Evaluasi sistem Pada tahap ini client akan mengevaluasi kerja sistem yang sudah jadi, apakah sesuai dengan yang diharapkan, apabila tidak sesuai maka sistem akan dibangun ulang ataupun diperbaiki melalui tahap pengkodean sistem dan selanjutnya. G. Penggunaan sistem Apabila perangkat lunak yang dibangun telah lulus uji dan tidak ada kesalahan kerja pada sistem, maka dapat dikatakan bahwa sistem dapat
7
bekerja dengan benar dan dapat digunakan oleh client dalam membantu aktifitasnya.
Gambar 4 Model Prototyping
Gambar di atas memberikan penjelasan secara umum mengenai bagaimana model prototyping bekerja. Dengan menggunakan metode ini, client berharap input yang dikirimkan dapat dilewatkan pada suatu proses untuk mengembalikan nilai output yang sesuai dengan harapan dari client. Selama pengembangan sistem nantinya, client dan pihak developer (dalam hal ini adalah penulis) akan senantiasa melakukan interaksi. Dalam pembangunan prototyping terkadang client hanya memberikan gambaran kebutuhan secara umum tidak secara mendetail, sehingga akan sedikit mengalami kesulitan pada tahap pengkodean sistem.
Semester I
Bulan ke8,9,10 11,12 1
II
2,3 4,5,6
7
Tabel 1 Tabel Perhitungan Nilai Perhitungan Kompenen Nilai A = (Rerata_Nil_Tugas_I + Rerata_Nil_Ulangan_I) / 2 (A + NilaiMid_I) / 2 Nilai_Rapor_I = (A * Bobot_NH) + (NilaiMid_I * Bobot_Mid) + (NilaiSem_I * Bobot_Sem) B = (((Rerata_Nil_Tugas _II + Rerata_Nil_Ulangan_II) / 2) + Nilai_Rapor_I) / 2 (B + NilaiMid_II) / 2 NH = ((Rerata_Nil_Tugas_1_II + Rerata_Nil_Ulangan_I_II ) / 2) * Bobot_NH Mid = NilaiMid_II * Bobot_Mid Smt = NilaiSem * Bobot_Sem Nilai_Rapor_II = NH + Mid + Sem
8
Keterangan tabel: Rerata_Nil_Tugas_I : Rata-rata nilai tugas semester I. Rerata_Nil_Tugas_II : Rata-rata nilai tugas semester II. Rerata_Nil_Tugas_I_II : Rata-rata nilai tugas semester I dan II. Rerata_Nil_Ulangan_I : Rata-rata nilai ulangan harian semester I Rerata_Nil_Ulangan_II : Rata-rata nilai ulangan harian semester II Rerata_Nil_Ulangan_I_II : Rata-rata nilai ulangan harian semester I dan II. NilaiMid_I : Nilai hasil ujian tes tengah semester I NilaiMid_II : Nilai hasil ujian tes tengah semester II Nilai_Rapor_I : Nilai rapor semester I Nilai_Rapor_II : Nilai rapor semester II Bobot_NH : Prosentase bobot nilai harian Bobot_Mid : Prosentase bobot nilai tes tengah semester Bobot_Sem : Prosentase bobot nilai semester Bobot_NH, Bobot_Mid dan Bobot_Sem ditentukan oleh Admin masing-masing sekolah pada system informasi akademik. Perancangan arsitektur Client-Server pada Sistem Informasi Prestasi Siswa. Arsitektur aplikasi Sistem Informasi Prestasi siswa menggunakan arsitektur two-tier sehingga terdapat dua layer, yaitu client layer dan server layer. Pada client layer digunakan untuk kebutuhan interface pengguna. Pada client layer terdapat hanya satu aktor yaitu siswa. Aplikasi pada sisi client layer ditempatkan pada sekolah-sekolah yang dimiliki Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang. Sedangkan pada server layer berisi sumber-sumber data dan tempat penyimpanan data akademik yang terdapat pada database web server dengan domain siak.yohgabriel-rembang.com. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 5.
9
Gambar 5 Arsitektur Client-Server Sistem Informasi Prestasi Siswa
Gambar 5 menjelaskan bahwa masing-masing sekolah harus memiliki sarana internet untuk dapat mengakses data akademik yang ada pada sistem akademik siak.yohgabriel-rembang.com. Untuk dapat mengakses database server yang ada pada siak.yohgabriel-rembang.com, masing-masing ip address sekolah harus dikenal oleh manajemen database server MySQL dengan cara masingmasing ip address sekolah ditulis didalam aplikasi remote database pada aplikasi server web. Untuk dapat diakses oleh beberapa siswa maka dengan memanfaatkan jaringan LAN (Local Area Network) aplikasi client yaitu sistem informasi prestasi siswa dapat diinstal ke beberapa komputer client di sekolah. Diagram Alir Proses Sistem Informasi Prestasi Siswa. Hal utama yang dilakukan untuk membangun sebuah sistem informasi adalah merancang alur proses sistem. Gambar 6 merupakan rancangan alur proses yang terjadi pada sistem informasi prestasi sekolah studi kasus pada yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang. Alur sistem diawali dengan proses login yang dilakukan oleh siswa. Proses login diadakan supaya sistem hanya diperuntukkan bagi siswa yang terdaftar pada sekolah-sekolah dibawah binaan Yayasan atau yang terdaftar pada sistem akademik pada domain siak.yohgabriel-rembang.com seperti pada desain client-server sistem. Setelah proses login berhasil, siswa dapat melanjutkan ke proses memilih proses evaluasi nilai sebagai dasar penentu prestasi siswa.
10
Tidak Mulai
Nilai Mapel per Kelas?
Login
Ya
Ya
Masukan Mapel
Masukan Mapel
Ya
Ya
Hitung Nilai Mapel Berdasarkan NIS, Sekolah, Bulan Where Kelas
Hitung Nilai Mapel Berdasarkan NIS, Sekolah, Bulan Where Kelas Parael
Hitung Nilai Rapor Berdasarkan NIS, Sekolah, Bulan Where Kelas
Hitung Nilai Rapor Berdasarkan NIS, Sekolah, Bulan Where Kelas Pararel
Login Benar?
Tidak
Nilai Mapel Kelas Pararel?
Tidak
Nilai Rapor per Kelas?
Tidak
Nilai Rapor Kelas Pararel?
Tidak
Keluar
Ya
Selesai
Catat: - NIS - Sekolah - Bulan(Date)
Gambar 6 Diagram Alir Proses Sistem Informasi Prestasi Siswa
Pada Gambar 6, terlihat bahwa terdapat 4 (empat) proses evaluasi nilai siswa yang login dalam sistem informasi prestasi siswa, antara lain: 1)Evaluasi nilai mata pelajaran per kelas; 2)Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel; 3)Evaluasi nilai akhir rapor per kelas; 4)Evaluasi nilai akhir rapor seluruh kelas pararel. Proses evaluasi nilai mata pelajaran per kelas merupakan proses penentuan prestasi siswa, yaitu rangking siswa berdasarkan hasil perhitungan komponenkomponen nilai sesuai Tabel 1 yang dimiliki siswa pada mata pelajaran yang siswa pilih. Rangking siswa diperhitungkan dengan cara hasil perhitungan nilai mata pelajaran siswa login dibandingkan dengan siswa lain dalam kelas siswa tersebut, menggunakan metode sorting descending, yaitu dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel pada prinsipnya hampir sama dengan evaluasi nilai mata pelajaran per kelas. Perbedaannya adalah rangking siswa login diperoleh dengan dibandingkan dengan seluruh siswa yang memiliki tingkatan kelas yang sama atau kelas pararel. Contoh kelas pararel adalah kelas 3A, kelas 3B, kelas 3C. Evaluasi nilai akhir rapor per kelas merupakan proses penentuan prestasi siswa berdasarkan perhitungan nilai rapor akhir atau bias disebut nilai rata-rata rapor siswa. Perhitungan nilai akhir rapor juga didasarkan pada Tabel 1, yaitu komponen-komponen nilai berdasarkan pada bulan dari tanggal login siswa. Penentuan rangking siswa sebagi prestasi siswa dibandingkan dengan nilai akhir rapor siswa lain dalam kelas yang sama. Evaluasi nilai akhir rapor seluruh kelas pada prinsipnya sama dengan Evaluasi nilai akhir rapor per kelas, tetapi yang membedakan adalah nilai akhir rapor siswa dibandingkan dengan seluruh kelas pararel siswa. Jadi, penentuan komponen nilai pada seluruh proses evaluasi nilai siswa pada sistem informasi prestasi siswa berdasarkan Tabel 1, yaitu berdasarkan bulan yang diperoleh dari tanggal proses login siswa. Sedangkan metode yang digunakan dalam penentuan rangking siswa pada semua proses evaluasi adalah metode sorting descending. Aplikasi desktop pada sistem informasi prestasi siswa ini dirancang menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai pemodelan sistem. UML menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam 11
sistem yang akan dibuat akan digunakan beberapa diagram, yaitu: use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Sebuah use case merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dan juga mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibangun, serta menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem kepada user atau aktor. Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti: Actor, Use Case, dan Relasi. Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subyek (pelaku) dalam suatu proses. Use case adalah proses yang terjadi dalam suatu software. Use case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang actor. Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case. Gambar 7 merupakan use case diagram aplikasi sistem informasi prestasi siswa. Dijelaskan bahwa dari aplikasi sistem informasi prestasi siswa terdapat actor Siswa dan Admin. Dalam hal ini Actor siswa dan admin dikondisikan dalam keadaan sudah login . Setelah Login berhasil maka Siswa dapat mengakses proses Evaluasi Nilai Mapel Per Kelas, Evaluasi Nilai Mapel Kelas Pararel, Evaluasi Nilai Rapor Per Kelas dan Evaluasi Nilai Rapor Kelas Pararel.
Gambar 7 Use Case Diagram Sistem Informasi Prestasi Siswa
Use case Evaluasi Nilai Mapel Per Kelas merupakan proses sistem yang berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai Mapel (mata pelajaran) dalam satu kelas siswa yang login. Rangking siswa dihitung berdasarkan komponen-komponen nilai pada Bulan saat siswa memproses. Sedangkan Use case Evaluasi Nilai Mapel Kelas Pararel berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai Mapel (mata pelajaran) dalam satu kelas pararel siswa yang login. Rangking siswa dihitung berdasarkan komponen-komponen nilai pada Bulan saat siswa memproses. Use case Evaluasi Nilai Rapor Per Kelas merupakan proses sistem yang berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai rapor dalam satu kelas siswa yang login. Sedangkan Use case Evaluasi Nilai Rapor Kelas Pararel berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai rapor
12
dalam satu kelas pararel siswa yang login. Rangking siswa juga dihitung berdasarkan komponen-komponen nilai pada Bulan saat siswa memproses. Bagian perancangan aplikasi selanjutnya adalah Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada sistem informasi prestasi siswa hanya mempunyai 1 (satu) activity diagram, yaitu activity diagram siswa karena sistem informasi prestasi siswa memiliki 1 (satu) actor seperti terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Activity diagram siswa
Activity diagram siswa merupakan aktifitas yang dilakukan oleh siswa sekolah di lingkungan yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang, karena yang telah terdaftar pada sistem akademik pada domain siak.yohgabriel-rembang.com. Aktivitas-aktivitas tersebut diantaranya adalah: melakukan proses login; input dan update profil siswa; melihat nilai hasil evaluasi mata pelajaran dalam satu kelas; melihat nilai hasil evaluasi mata pelajaran dalam kelas pararel; melihat nilai hasil evaluasi rapor dalam satu kelas; melihat nilai hasil evaluasi rapor dalam kelas parael; serta melakukan proses logout keluar dari sistem. 13
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). : f_login : Siswa 1. Mas ukkan us ernam e
: Login
: Menu_Utam a
Pilih Mapel : f_evaluas i_mapel_kelas
2. Mas ukkan pas s word 3. Pilih Sekolah 4. username, pas s word, id_s ekolah 5. Login Benar 6. Login Salah 7. Pilih Evaluas i Nilai Mapel Kelas
8. Pilih Mapel
9. Tam pilkan
10. Grafik
11. Clos e 12. Pilih Keluar
Gambar 9 Sequence Diagram Evaluasi Mapel Kelas
Pada Gambar 9 merupakan sequence diagram untuk proses menampilkan prestasi siswa yaitu rangking nilai berdasarkan evaluasi nilai mata pelajaran per kelas. Tahap awal proses evaluasi dimulai dengan proses login sebagai siswa pada halaman awal dengan memasukkan username, password dan pilih sekolah. Jika login berhasil akan masuk ke menu utama, jika login tidak berhasil akan kembali ke halaman login. Dari halaman menu uatama, siswa dapat memilih beberapa tampilan button antara lain Profil, Evaluasi Nilai Mapel per Kelas, Evaluasi Nilai Mapel Seluruh Kelas, Evaluasi Nilai Rapor per Kelas, Evaluasi Nilai Rapor Seluruh Kelas Pararel dan Keluar. Selanjutnya, pada Gambar 9 terlihat pilih Evaluasi Nilai Mapel per Kelas maka akan ditampilkan form Evaluasi Nilai Mapel per Kelas. Pada form Evaluasi Nilai Mapel per Kelas siswa dapat memilih mata pelajaran pada combo box mata pelajaran. Jika sudah memilih mata pelajaran, maka kemudian siswa dapat klik button Tampilkan guna menampilkan hasil evaluasi dalam bentuk tabel, selanjutnya dapat klik button Grafik guna menampilkan dalam bentuk grafik garis. Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut yang melekat pada class tersebut. Pada Gambar 10 berikut merupakan class sistem yang dikembangkan.
14
Gambar 10 Class Diagram Aplikasi
4.
Hasil dan Pembahasan Pada penelitian ini, metode pengembangan sistem dipergunakan adalah metode prototype. Oleh karena itu, maka dalam proses implementasi aplikasi menghasilkan 3 (tiga) prototipe, yang berdasarkan hasil pengujian merupakan prototype yang sudah sesuai dengan kebutuhan pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang. Untuk lebih memperjelas proses pengembangan sistem dapat dilihat dalam Tabel 2 Dokumentasi Prototipe.
Tabel 2 Dokumentasi Prototipe Prototype I No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi 1 Login Login untuk Siswa Dapat Dilakukan 2 Analisis Mata - Analisis mata pelajaran Berhasil ditampilkan pelajaran per yang dipillih siswa Kelas berdasarkan tanggal analisis 3 Analisis Rapor - Analisis Rapor Berhasil ditampilkan. Per Kelas berdasarkan kelas siswa login 4 Halaman Profil Siswa Prototype II No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi 1 Login Login untuk Siswa Dapat Dilakukan 2 Analisis Mata - Analisis matapelajaran Berhasil ditampilkan pelajaran per yang dipillih siswa Kelas berdasarkan tanggal analisis 3 Analisis Rapor Per - Analisis Rapor Berhasil ditampilkan. Kelas berdasarkan kelas siswa
15
Keterangan OK OK
OK
- Permintaan
Keterangan OK OK
OK
login Halaman Profil Halaman untuk mengedit Siswa profil siswa 5 Analisis Mata pelajaran Paralel 6 Analisis Rapor Paralel Prototype III No Spesifikasi Deskripsi 4
1 2
3
4 5
6
Login Analisis pelajaran Kelas
Login untuk Siswa Mata - Analisis mata pelajaran per yang dipillih siswa berdasarkan tanggal analisis Analisis Rapor Per - Analisis Rapor Kelas berdasarkan kelas siswa login Halaman Profil Halaman untuk mengedit Siswa profil siswa Analisis - Analisis Matapelajaran Matapelajaran dari semua kelas Paralel parallel Analisis Rapor - Analisis Rapor dari Paralel semua kelas parallel
Dapat Dilakukan
OK -
Permi ntaan Permintaan
-
Testing dan Validasi
Keterangan
Dapat Dilakukan Berhasil ditampilkan
OK OK
Berhasil ditampilkan.
OK
Dapat Dilakukan
OK
-
Dapat dilakukan
Dapat dilakukan
- OK
- OK
Jadi pada prototipe ketiga tersebut memiliki 4 (empat) evaluasi nilai siswa sebagai dasar utama Sistem Informasi Prestasi Siswa anatara lain Evaluasi nilai mata pelajaran per kelas, Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel, Evalusi nilai akhir rapor per kelas dan Evaluasi nilai akhir rapor seluruh kelas pararel. Evaluasi nilai mata pelajaran per kelas menampilkan rangking prestasi siswa untuk mata pelajaran yang dipilih, seperti terlihat pada Gambar 11. Rangking siswa diperhitungkan dengan cara hasil perhitungan nilai mata pelajaran siswa login dibandingkan dengan siswa lain dalam kelas siswa tersebut, menggunakan metode sorting descending, yaitu dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Gambar 11 menjelaskan bahwa siswa bernama Paulia Mira Laksmian untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, mendapatkan rangking 9 dari 16 siswa didalam kelasnya pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014.
Gambar 11 Evaluasi Nilai Mata Pelajaran per Kelas
16
Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel pada prinsipnya hampir sama dengan evaluasi nilai mata pelajaran per kelas. Perbedaannya adalah rangking siswa login diperoleh dengan dibandingkan dengan seluruh siswa yang memiliki tingkatan kelas yang sama atau kelas pararel. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Evaluasi Nilai Mata Pelajaran Kelas Pararel
Gambar 12 menjelaskan bahwa Paulia Mira Laksmian untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, mendapatkan rangking 20 dari 34 siswa untuk seluruh kelas pararelnya pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Evaluasi nilai akhir rapor per kelas merupakan proses perhitungan evaluasi prestasi siswa berdasarkan perhitungan nilai rapor akhir atau biasa disebut nilai rata-rata rapor siswa. Nilai rata-rata rapor siswa dihitung dengan kompinenkompenen nilai berdasarkan pada bulan dari tanggal login siswa yang sesuai dengan Tabel 1. Penentuan rangking siswa sebagi prestasi siswa dibandingkan dengan nilai akhir rapor siswa lain dalam kelas yang sama. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada contoh Gambar 13.
Gambar 13 Evaluasi Nilai Akhir Rapor per Kelas
Pada Gambar 13 terlihat bahwa Paulia Mira Laksmian pada tanggal 19/11/2013 memiliki nilai akhir rapor dengan peringkat 2 dari 16 siswa yang lain didalam kelasnya, pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Evaluasi nilai akhir rapor seluruh kelas pada prinsipnya sama dengan Evaluasi nilai akhir rapor per kelas, tetapi yang membedakan adalah nilai akhir rapor siswa dibandingkan dengan seluruh kelas pararel siswa.
17
Gambar 14 Evaluasi Nilai Akhir Rapor Kelas Pararel
Pada Gambar 14 terlihat bahwa Paulia Mira Laksmian pada tanggal 19/11/2013 memiliki nilai akhir rapor dengan peringkat 4 dari 34 siswa yang lain didalam kelas pararelnya pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Sistem informasi prestasi siswa menerapkan arsitektur Model View Controller (MVC). Pembahasan pertama penerapan MVC adalah pada proses login. Pada bagian ini akan menjelaskan proses login setiap user yang masuk kedalam aplikasi. Pada proses ini user mengisi username dan password serta Sekolah dari siswa. Untuk dapat melakukan proses login tersebut ada tiga proses yang digunakan. Proses pertama yaitu menampilkan halaman login tersebut yang dapat dilihat dalam Kode Program 1. Proses selanjutnya merupakan mencocokan username dan password dengan database, proses tersebut dapat dilihat pada Kode Program 2. Dan proses terakhir merupakan proses redirect ke halaman menu utama. Kode Program 1 Proses menampilkan halaman login 1. 2. 3. 4. 5. 6.
final f_login loginForm = new f_login(); final JDialog login = new JDialog(main_form, "Login", true); Container loginContainer = login.getContentPane(); login.setSize(350, 200); login.setUndecorated(true); loginForm.setLocation(0, 0);
Penjelasan Kode Program 1 sebagai berikut : - Baris 1-2 kode program untuk membuat objek dari class - Baris 3 kode program untuk menampung baris 2 - Baris 4-6 kode program untuk menampilkan login Kode Program 2 Proses mencocokan data 1. 2. 3. 4. 5.
ArrayList
params = new ArrayList(); params.add(new QueryParams("nis", sekolahSelected.getIdSekolah() + "." + username)); params.add(new QueryParams("password", password)); params.add(new QueryParams("idSekolah", sekolahSelected.getIdSekolah())); Siswa siswa = siswaDAO.getOneBy(params);
Penjelasan Kode Program 2 sebagai berikut : - Baris 1 kode program membuat array list - Baris 2-4 kode program mengisi kode program 1 Baris 5 mencocokan data berdasarkan parameter baris 1 Kode Program 3 Proses redirect user 1.
user = siswa;
18
2. 3.
main_form.setTitle("Selamat Datang " + user.getNis().substring(3) + " | " + user.getNama()); login.dispose();
Penjelasan Kode Program 3 sebagai berikut : - Baris 1 kode program untuk menetapkan siswa yang login - Baris 2 menampilkan text pada header menu utama - Baris 3 menutup halaman login Salah satu contoh penerapan MVC yang lain adalah proses Evaluasi Mata Pelajaran Paralel Kelas. Pada saat menu evaluasi mata pelajaran paralel kelas dijalankan dan terdapat informasi notifikasi yang perlu ditampilkan maka akan muncul halaman seperti Gambar 12. Proses dari Gambar 12 dapat dilihat pada Kode Program 4. Kode Program 4 Proses Evaluasi Mata Pelajaran Paralel Kelas 1. 2.
for(tabelCell
t : peringkat) { tabelItem.addRow(new Object[] {i,t.getNis(),t.getNama(),t.getKelas(),t.getNilai()}); 3. if(t.getNis().equals(user.getNis())) {rankingUser = i; }i++;} 4. int jmlSiswa = tabelItem.getRowCount(); 5. lRank.setText(rankingUser + ""); 6. float tingkat = (jmlSiswa == 0) ? 0 : Float.parseFloat(String.valueOf(rankingUser))/ Float.parseFloat(String.valueOf(jmlSiswa)); 7. if(tingkat == 0.0) {lRank.setForeground(Color.RED); 8. } else if(tingkat <= 0.33) {lRank.setForeground(new Color(45, 193, 42)); 9. } else if(tingkat > 0.66) {lRank.setForeground(Color.RED); 10. } else {lRank.setForeground(new Color(255, 252, 109));} 11. lJmlSiswa.setText(jmlSiswa + ""); 12. daftarPeringkat = peringkat;
Penjelasan Kode Program 4 sebagai berikut : - Baris 1-3 kode program untuk menampilkan data ke datagrid - Baris 4 kode program untuk memperoleh jumlah siswa - Baris 5-12 kode program untuk menentukan peringkat siswa tersebut.
5.
Uji Sistem Pada pengujian sistem, analisis pengujian aplikasi ini akan dilakukan dengan dua metode. Metode pertama yaitu dengan metode alpha atau blackbox seperti Tabel 3. No 1
2 3 4
Tabel 3. Pengujian dengan metode Blackbox Input Output Login - Username dan - Muncul pesan Password Salah error - Username dan - Dapat Masuk password Benar Aplikasi Halaman Analisis - Memilih Matapelajaran - Data peringkat Matapelajaran Per Kelas siswa Halaman Analisis - Memilih Matapelajaran - Data peringkat Matapelajaran Paralel Siswa Halaman Analisis Rapor - Nis siswa dan kelas - Data peringkat Spesifikasi
19
Status Valid
Valid Valid Valid Valid
5 6
Per Kelas Halaman Analisis Rapor - Nis siswa Paralel Kelas Grafik Nilai - Nis dan nilai
-
Data peringkat
Valid
-
Grafik
Valid
Pengujian berikutnya adalah uji performa dilakukan pengujian untuk mengetahui tingkat kehandalan dan efisiensi resource jika sisem dijalankan. Uji performa aplikasi dilakukan pada komputer dengan spesifikasi Intel Core i3, Ram 6Gb, Internet dengan kecepatan rata-rata ping ke server 80ms. Uji performa aplikasi dapat dilihat pada Tabel 5. No
1 2 3 4 5
Tabel 5 Hasil Uji Performa Aplikasi Proses Penggunaan Lama Proses (detik) rataMemory (RAM) rata rata-rata Proses Login 85.30 MB 1.45 detik Menampilkan Analisis 97.50MB 12.10 detik Matapelajaran Per Kelas Menampilkan Analisis 104.25MB 47.25 detik Matapelajaran Paralel Menampilkan Analisis Rapor Per 125.75MB 62.67 detik Kelas Menampilkan Analisis Rapor 154.50 MB 87.75 detik Paralel
Pengujian juga dilakukan dengan metode uji respondensi yaitu diuji oleh 10 (sepuluh) responden siswa dengan cara mengoperasikan aplikasi lalu mengisi kuesioner. Hasil uji respondensi terhadap sistem notifikasi bisnis yaitu jumlah responden menjawab Setuju berjumlah 48.3% dan Sangat Setuju berjumlah 51.7% maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem dapat memenuhi kebutuhan pengguna. 6.
Simpulan Berdasarkan hasil dari perancangan aplikasi desktop berbasis client-server menggunakan metode Model View Controller pada Sistem Informasi Prestasi Siswa, maka diperoleh kesimpulan dengan penerapan Model View Controller pada arsitektur aplikasi client-server adalah hasil implementasi Sistem Informasi Prestasi Siswa pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang dapat membantu siswa dalam memantau secara terkini prestasi akademik siswa tersebut. Saran pengembangan pada Sistem Informasi Prestasi Siswa yaitu dapat ditambahkan fasilitas layanan pemantauan prestasi guna menjaga kualitas akademik siswa. Layanan tersebut dapat menggunakan mekanisme broadcast message berbasis sms gateway jika prestasi siswa melewati batas-batas tertentu sesuai kaidah perhitungan prestasi sekolah.
20
7. [1]
[2]
[3] [4] [5] [6]
[7]
[8] [9] [10]
[11] [12]
Pustaka Cahyadi AF., 2011, Perancangan Sistem Monitoring Akademik Siswa SMP N 72 Jakarta Pusat Berbasis Web, http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/file_skripsi/Isi_cover_46748525 8117.pdf, Diakses pada tanggal 20 September 2013 Muna N., 2010, Sistem Informasi Manajemen Bimbingan Konseling di SMKN 2 Surabaya Berbasis JSP, http://repo.eepis-its.edu/451/1/959.pdf, Diakses pada tanggal 18 November 2011 Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Kadir, Abdul, 2002, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta, Penerbit Andi. Kristanto, A., 2007, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava Media, Yogyakarta. Nurhayati S., 2012, Analisis kecerdasan emosional, kematangan sosial, self-esteem, dan prestasi akademik pada mahasiswa penerima program beasiswa santri berprestasi (PBSB) IPB, http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47468/BAB%20III %20Kerangka%20Pemikiran_%20I11snu.pdf?sequence=6, Diakses pada tanggal 20 September 2013 dkk, 2006, Jaringan Client Server, Zuliardi, http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wpcontent/client_server.pdf. Diakses tanggal 22 April 2013. Budi S., Client Server dan Sistem Terdistribusi, Andi, Yogyakarta, 2006. Siagian FA., 2007, Perancangan Komunikasi Client Server Dan Sistem Database, Medan: USU Repository Pujiyono, dkk, 2004, Perbandingan Model Two-Tier dengan Three-Tier dalam Asritektur Client/Server untuk Mengolah Perintah Query pada Aplikasi Database. http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1810/1589. Diakses tanggal 22 April 2013 eNode Inc, 2002, Arsitektur model, view, controller. Yogyakarta : Skripta Media. Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5th Edition, America: Mc. Graw Hill.
21