PERDAGANGAN ISLAM DI ERA GLOBAL Sumiah Nasution
[email protected]: Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
Abstract.In the world trade alot of speculators seeking profits in a way that is not true thet importantflat they can gets as much as possible,generally done by sensible peaple who are liberal or convetional or even by the muslim.Moral values in businisproblematics one that could endanger business transaction conducted business people away from honesty and full of intrique. Muslim should with trust funds as well ,as the transaction other wise be. Trade for economicgrowth .trade in islam has two dimensional word and the hereafter .trade in islam freedom,responsibility is also fied to the norms that existing islam run true ,no gharar being honest and trustworthy justice and forbide interest.
Abstrak.D i dalam dunia perdagangan para spekulan mencari keuntungan dengan cara yang tidak benar yang penting mereka bisa mendapat keuntungan sebanyak mungkin,umumnya dilakukan oleh para liberal atau konvensional dan bahkan oleh orang Islam. Nilai –nilai moral dalam problem bisnis tersebut yang dapat membahayakan bisnis adalah transaksi yang dilakukan oleh orang yang tidak jujur dan banyak siasat untuk itu.seorang muslim harus mempunyai modal kejujuran dan bijaksana. Perdagangan untuk pertumbuhan ekonomi ,perdagangan dalam Islam memiliki dua dimensi dunia dan akhirat.Perdagangan Islam itu bebas, bertanggung jawab terikat dengan norma-norma yang ada pada Islam secara benar, tidak ada tipu daya,jujur dan dapat dipercaya adil dan dilarang berbunga.
A. Pendahuluan Perdagangan memiliki kedudukan yang sangat penting /vital dalam membangun peradaban Islam.Tetapi kurang mendapat tempat atau perhatian dalam gerakan peradaban Islam.Dalam berbagai hadits Rasulullah SAW sering menekankan pentingnya perdagangan .Tapi mengapa ummat Islam tidak menguasai perdagangan seperti yang kita lihat perdagangan di kuasai oleh orang lain terutama Barat.Akibatnya ekonomi umat Islam terpinggirkan selama berabad-abad.Sehinggga ekonomi penduduk dikuasai orang lain dikhawatirkan umat islam akan tergantung pada bangsa lain. Penulis akan mencoba menganalisa perdagangan supaya kembali di kuasai oleh ummat agar peradaban Islam bisa bangkit kembali.Sekarang ini perdagangan jauh dari dominasi umat Islam . 93 % perdagangan dunia dikuasai oleh Negara- Negara bukan
muslim.1Negeri muslim hanya menguasai 7% perdagangan dunia ,padahal umat Islam hampir 20 % dari penduduk dunia atau sekitar 1,2 milyar idealnya paling tidak Negara –negara Islam bisa menguasai 20% perdagangan dunia bahkan lebih dari itu ,karena hampir 70% sumber alam terdapat di Negara –negara Islam.Dunia Islam memiliki 70 % cadangan minyak dunia ,30% sumber gas asli dunia.Negara –negara Islam memasok dan mensuplay 42 % permintaan petroleum dunia ,ini menunjukkkan potensi ekonomi yang cukup besar dan strategis. Peranan umat Islam Indonesia juga masih sangat kecil.Menurut para pengamat ekonomi ,ummat Islam yang berjumlah 85 % hanya menguasai sector pertdagangan sekitar 2030% .Di dalam Al-Qur`an Allah memerintahkan agar ummat Islam bertebaran di muka bumi ,untuk melakukan aktivitas bisnis setelah sholat pardhu ditunaikan.(AlQur`an.S.al-Jumu`ah:10) Kemana tujuan bertebaran itu? Ternyata Allah SWT tidak membatasinya ,di kecamatan .kabupaten propinsi, atau di Indonesia aja .Allah memerintahkan umat Islam untuk go global atau fil ardh artinya kita harus menempuh timur tengah,Eropa, Amerika,Australia Jepang dan lain- lain.Untuk apa? Untuk berdagang dan mencari riski wabtaghu min fadl Allah( Antonio 2003) Ketika diperintahkan melakukan perdagangan global menjadi keharusan membawa good end services dan komoditas ekspor lainnya serta bersaing dengan pemain – pemain global lainnya (Cina, Taiwan, Korea, India, Thailand dan lain –lain). Menurut kaidah marketing yang sederhana tidak mungkin kita bersaing sebelum memiliki daya saing: product, price, promotion, dan placement atau delivery.Dlam surah al-Quraish Allah melukiskan satu contoh dari kaum qurais ( nenek moyang Rasulullah dan petinggi bangsa Arab) yang telah mampu jadi pemain global dengan segala keterbatasan sumber daya alamnya. Allah berfirman : Karena kebiasaan orang –orang quraish yaitu kebiasaan mereka melakukan perjalanan dagang pada musim dingin dan musim panas. Para ahli tafsir baik klasik seperti at-Thabari, Ibnu Katsir, Syamakhsyary maupun kontemporer seperti Al-Maraghi, az- Zuhaily dan Sayyid qutb sepakat bahwa perjalanan musim dingin dilakukan ke utara seperti Syiria, Turki, Bulgaria,Yunani dan sebagaian eropa timur. Sementara perjalanan musim dingin dilakukan ke selatan seputar Yaman,Oman,atau bekerja sama dengan para pedagang cina dan India yang singgah dipelabuhan internasional Aden. Contoh yang paling dekat dengan kemampuan dagang yang dilukiskan Al-Qur`an saat ini mungkin terdapat pada Singapura atau Hongkong Negara miskin sumber daya alamnya tetapi mampu menggerakkan dan mengontrol alur ekspor di regional Asia Tenggara dan pasifik. Bagaimana dengan Indonesia yang luas salah satu propinsinya (Riau) 50 kali singapura dengan ekspor sumber daya alam yang ribuan kali lipat , seharusnya kita bercermin pada Al- Qur`an yang selama ini kita tinggalkan untuk urusan bisnis dan ekonomi Karena begitu luasnya masalah yang berhubungan dengan ekonomi khususnya perdagangan.Maka penulis mengadakan batasan tentang perdagangan dalam pandangan Islam yang berbeda dengan system perdagangan konvensional, pola-pola perdagangan yang Islami.Dapatkah model perdagangan yang islami diterapkan pada era globalisasi sekarang ini.Adapun masalah pokok dalam penelitian ini adalah” bagaimana menciptakan perdagangan global yang islam
1
Menuju tata baru ekonomi Islam 2001 ,Malay sia
Dengan mengemukakan permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fakta –fakta perdagangan yang berlaku saat ini, yang non islami dan bertentangan dengan keadilan ,faktanya banyak para spekulan berusaha mendapatkan keuntungan walaupun dengan cara yang tidak benar ( jujur) yang penting mendapat keuntungan sebesar –besarnya .Umumnya ini dilakukan oleh orang –orang /Negara yang berpandangan liberal atau konvensional bahkan orang islam yang tidak memahami etika atau norma –norma yang ada dalam Islam Pembahasan Meskipun Al-Qur`an cukup banyak membicarakan perdagangan bahkan dengan tegas memerintahkannya dan meskipun Negara –negara muslim memiliki kekayaan alam yang besar, namun ekonomi umat Islam jauh tertinggal disbanding Negara-negara non muslim. Banyak factor yang membuat umat islam tertinggal dari bangsa lain antara lain lemahnya kerjasama perdagangan sesama Negara muslim.Menurut catatan OKI sebagaimana yang terdapat dalam buku"menuju tata baru ekonomi Islam"kegiatan perdagangan sesame Negara muslim hanya 12% dari jumlah perdagangan Negaranegara Islam Fenomena lemahnya perdagangan sesama Negara muslim terlihat pada data-data berikut ini: 1. Lebanon dan Turki mengekspor mentega ke Belgia ,United Kingdom dan Negara –negara Eropa Barat lainnya.Sementara Malaysia dan Iran Pakistan dan Syiria mengimpor mentega dari Eropa Barat 2. Aljazair mengekspor gas asli ke Prancis, sedangkan Prancis mengekspornya ke Maghribi 3. Mesir adalah pengekspor kain tela yang kesepuluh terbesar di dunia, tetapi Aljazair, Indonesia dan Iran mendapatkan kain itu(import) dari Eropa Barat 4. Aljazair ,Mesir dan Malaysia mengimpor tembakau dari Colombia ,Crece ,India Philipina dan Amerika Serikat sementara Turki dan Indonesia pengekspor utama tembakau ke Amerika dan Eropa. Fakta juga membuktikan bahwa produk Indonesia yang dibutuhkan Negara muslim di timur harus melalui Singapura konsekwensinya yang mendapat keuntungan besar adalah Singapura, karena ia membeli dengan harga murah dan menjual di Timur Tengah dengan harga yang mahal.Dan sering kali Negara kita merasa puas dengan kemampuan ekspor sekalipun mendapat keuntungan margin yang sedikit. Itulah kondisi kita yang merupakan orang terbanyak muslim di dunia. Perdagangan merupakan aspek muamalah dalam Islam yaitu masalah yang berkenaan dengan hubungan horizontal dalam kehidupan manusia. Meskipun demikian sector ini mendapat penekanan khusus dalam ekonomi Islam karena keterkaitannya dengan sector riil. Sebagaimana kita tahu Islam lebih mengutamakan sector riil dari pada sector moneter, dan transaksi jual beli memastikan kedua sector tersebut. Dalam system ekonomi yang mengutamakan sector riil pertumbuhan bukanlah yang utama dalam melihat perkembangan ekonomi yang terjadi, tetapi pada aspek pemertaan.Aktivitas perdagangan harus sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang digariskan oleh agama yang nantinya bernilai ibadah, artinya dalam
perdagangan selain dapat keuntungan materil sekaligus bisa mendekatkan diri kepada Allah. Usaha perdagangan yang Islami pasti berbeda dengan praktek –praktek perdagangan yang tidak islami karena dia mempunyai tujuan palah (keuntungan dunia akhirat) maka wataknya harus bersumber dari nilai samawi.Karakternya harus sesuai dengan Islam yang mengutamakan kejujuran maka didalamnya tidak dikenal zero zum game dalam pengertian keuntungan diperoleh atas kerugian orang lain.Usaha perdagangan akan menguntungkan semua pihak yang terlibat. Perdagangan yang dilakukan tidak dengan jujur,mengandung unsure penipuan oleh karena itu ada yang dirugikan dan praktek-praktek lain sejenis merupakan hal yang dilarang dalam Islam.Ajaran Islam memerintahkan secara eksplisit kepada ummat manusia untuk memegang nilai-nilai islam secara total dan menyeluruh,utuh atau kaffah.Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk melaksanakan ajaran baik yang berkaitan dengan kewajiban individu tehadap –Nya,terhadap lingkungan dan sesame anggota masyarakat lainnya.Kalau hanya salah satu yang ditekannkan akan merusak keselarasan –keserasiaan dan keseimbangan eksistensinya.Karena keselamatan dalam Islam adalah keselamatan dunia dan akhirat sangat ditentukan oleh perestasi seseorang berdasarkan keduan dimensi tersebut. Sebagaimana tertera dalam surah Al-Imran ayat 112 jelas menegaskan akan ditimpakan kepada mereka kesengsaraan,dimana saja mereka berada,kecuali mereka mengadakan hubungan baik dengan Allah dan dengan sesame manusia.Karena ibadah dalam Islam bersifat ganda secara vertical dan horisantal Perdagangan merupakan salah satu ibadah yang bersifat horizontal.Usaha perdagangan dalam ekonomi Islam mendapat penekanan khusus karena keterkaitannya secara langsung dengan sector riil.Ekonomi Islam memang lebih menekankan sector riil Yaumuddin,Karomah(masyhuri,2005)Ini tercermin dalam sebuah Hadits nabi yang menjelaskan diantara sepuluh pintu riski sembilan diantaranya adalah perdagangan. Islam sangat menekankan usaha-usaha produktif.Allah juga memberitakan didalam Al-Qur`an surah al-Jumuah ayat sepuluh apa bila seseorang telah melakukan sholat,lekaslah bertebaran dimuka bumi untuk mencari karunia AllahSWT.Yang salah satunya adalah perdagangan.Namun tidak semua usaha perdagangan dibolehkan dan banyak darinya yang tidak dibenarkan ,baik secara pelaksanaannya ataupun jenis barang yang diperdagangkan.Secara eksplisit ajaran islam melarang memakan harta yang didapat secara tidak benar, atau secara tidak halal,dan salah satu cara yang dibenarkan dan halal adalah perdagangan(Q.S.4:29) Disisni diketahui bahwa perdagangan salah satu bidang penghidupan yang sangat dianjurkan, tetapi dengan cara yang dibenaqrkan oleh agama dengan demikian disamping kita dapat keuntungan ada nilai ibadahnya. Usaha perdagangan juga berpotensi mengundang fitnah,yang pada akhirnya dapat menjerumuskan seseorang kedalam jurang pembangkangan kepada yang maha pemurah.Perdagangan yang bagaimana yang tidak dibenarkan dalam Islam? Ada tidak keterkaitan agama dengan kegiatan ekonomi.Agama memang tidak dapat dipiosahkan dengan kehidupan sehari-hari agama bukan hanya berkaitan dengan masalah ibadah dalam arti yang sempit tetapi berkaitan dengan masalah social,ekonomi ,politik dan sebagainya.Suatu asumsi sah-sah saja dikemukakan bahwa terdapat mekanisme khusus.misalkan sisstem perdagangan, yang spesifik ,
yang berdimensi ibadah yang tentunya memiliki perbedaan dengan sisstem ekonomi lain. Perdagangan adalah motor penggerak ekonomi ,kita melihat perdagangan internasional dewasa ini sering dinilai tida adil dan menguntungkan Negara –nrgara maju dan merugikan Negara –negara berkembang maka perlu dikaji solusi yang mendasar bagimana perdagangan yang membawa kesejahteraan bersama.Disinilah Islam menawarkan model atai system perdaganga khusus yang dengan itu keadilan dan kebaikan bersama lebih mudah diwujudkan. Perdagangan mempunyai arti yang penting sekali dalam islam .Ini dapat dilihat dalam alqur`an yang memiliki multi makna. Perdagangan bukan saja dipergunakan untuk aktivitas transaksi dalam pertukaran barang atau produk tertentu dalam kehidupan nyata sehari –hari tetapi juga untuk menunjukkan pada sikap ketaatan seseorang kepada Allah SWT.Jadi memiliki dua dimensi yaitu dunia dan akhirat.Islam menganjurkan umatnya memilih kehidupan dunia yang berdimensi akhirat. Dengan pilihan itu maka seseorang tidak hanya mendapatkan kebaikan dalam kehidupan akhirat yang pasti akan terjadi kelak, tetapi juga mendapatkan kebaikan dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani(Q,S.42:20) inilah arti bekerja juga ibadah atau berdagang ibadah, dan seterusnya, apabila hal-hal tersebut dikerjakan dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT. Pilihan terhadap kehidupan yang berdimensi dunia akhirat dalam Al-Qur`an sering digunakan istilah perdagangan.Seseorang yang mengorbankan kepentingan akhirat untuk mengejar atau memperoleh kesenangan digambarkan sebagai suatu perdagangan yang merugi, dan demikian sebaliknya,seseorang yang mementingkan kehidupan akhirat,tetapi tidak melupakan kehidupan dunia, sebagai transaksi perdagangan yang menguntungkan.Ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT sering diungkapkan dengan istilah jual beli ini terdapat pada( Q.S At-Taubah ayat 111).Didalam ayat itu Allah menjelaskan bahwa Allah SWT telah membeli diri dan harta orang –orang mukmin dengan memberikan surga karena usaha mereka dalam berjihad di jalan Allah"Sesungguhnya Allah telah membeli orang –orang mukmin,diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka ……maka bergembiralah dengan jual beli yang kamu lakukan itu.Al-Hasan al Basri dan Qatadah dalam hal ini mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah membeli mereka" demi Allah, harga mereka menjadi sangat mahal.(Ghoffar 2003) Kata jual beli sering juga dipergunakan dalam pengertian memanfaatkan " harta kekayaan yang dimiliki untuk kepentingan beribadah kepada Allah.Pada S AlBaqarah ayat 254 dengan jelas menegaskan bahwa seseorang hendaknya bersegerauntuk "membelanjakan " hartanya di jalan Allah sebelum datang masa yang pada waktu itu tidak ada perdagangan ini berarti memanfaatkan harta kekayaan untuk kepentingan di jalan Allah.Sedangkan ungkapan tidak ada lagi perdagangan adalah kesempatan untuk melakukan kebajikan. Pada surah as-Shaaff 10-12 ditegaskan bahwa kata dagang, berdagang atau perniagaan menunjuk kepada arti aqidah dan sekaligus jihad fi sabilillah Ditegaskan bahwa beriman kepada Allah SWTdan Rasul-Nya dan berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwanya merupakan perniagaan yang menguntungkan yang menyelamatkan seseorang dari azab yang pedih( neraka). Usaha perdagangan yang dijelaskan diatas mengandung tujuan –tujuan eskotologis sifatnya dengan sendirinya akan mencerminkan sikap yang jujur dalam
perdagangan yang bersumber dari tata nilai samawi. Sifat ini merupakan cirri dari perdagangan yang islami sifatnya ,dan ini jadi pembeda dengan praktek –praktek perdagangan lainnya yang tidak islami. Dalam sebuah Hadits nabi SAW bersabda bahwa"Para pedagang nanti akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai orang durjana,kecuali pedagang yang bertgwa kepada Allah taat dan jujur diriwayatkan oleh at-Tirmizi .Di hadits lain juga disebutkan bahwa pedagang yang jujur lagi terpercaya,kelak bersama-sama para nabi dan orang –orang yang jujur serta para suhada(Taqiyuddin 1996) Hadits –hadits yang diriwayatkan oleh tirmidzi diatas ada tiga cirri yang harus dipenuhi apabila melakukan aktivitas perdagangan berdimensi eskotologis yaitu perdagangan yang berlandaskan ketagwaan kepada Allah SWT, perdagangan yang dilakukan secara jujur dan dilakukan secara benar yang melahirkan kepercayaan.Itulah perdagangan yang diridhoi Allah yang didalamnya mencakup adil ikhsan dan peduli terhadap agamanya.Jika ia bersikap adil saja maka ia termasuk orang –orang yang shalih.Jika ia bersikap adil dan ikhsan maka ia termasuk orang yang dekat dengan Allah.Jika ia memperhatikan pula tugas –tugas agama dalam kesibukannya menjalankan usaha perdagangan ,maka ia termasuk orang –orang yang benar(Qardawi:1997) Islam Sangat mengutamakan dan mengakui kepemilikian individu atas harta kekayaan yang dimilikinya sama dengan ekonomi konvensional.Namun bedanya,pengakuan terhadap individu tersebut disertai ketentuan –ketentuan yang mengikat.Antara lain kepemilikan individu itu melekat didalamnya hak-hak orang lain dan hal itu wajib diserahkannya (zakat), juga seseorang tidak boleh memanfaatkan kepemilikan individu tersebut semaunya sendiri seperti hidup secara boros.Dengan menghambur-hamburkan kekayaan atau sebaliknya berperilaku kikir.Islam menekankan prilaku yang ditengah-tengah, termasuk dalam memanfatkan harta kekayaan(Q.S 25:67). Memanfatkan harta kekayaan dengan kikir atau berlebih –lebihan dan riya merupakan hal yang sangat dilarang dalam Islam.(Q.S.4: 37-38) Perdagangan dalam islam dianggap sah atau boleh dilakukan apabila didasarkan pada prinsip ikhlas dan ridha.Untuk mencapai tingkat ridha dan ikhlas adalah jujur.Perdagangan yang didalamnya mengandung unsure ketidak jujuran, pemaksaan atau penipuan, seperti menimbun barang dengan mengorbankan kepentingan orang banyak, mencegat penjual di perjalanan menuju pasar, menyembunyikan informasi untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar, mengurangi timbangan, menyembunyikan cacat barang dagangan, dan sebagainya hukumnya haram.Pengalihan hak milik dengan cara yang bati apakah itu melalui kekuasaan yang dimiliki atau melalui rekayasa pengadilan dengan sendirinya juga dilarang dalam islam.(Q.S.2:188) Dalam sejarah umat Islam jelas bahwa perdagangan merupakan salah satu sector terpenting sumber kemakmuran masyarakat madani zaman Rasulullah dan zaman hulafaur rasidin(Yafii dkk:2003)bisa dikatakan perdagangan merupakan factor penggerak sector riil tidak saja zaman islam awal tetapi untuk zaman –zaman sekarang ini.Karena bagitu pentingnya perdagangan ditempatkan menjadi lawan atau dipertentangkan dengan ekonomi riba(prinsip dalam ekonomi konvensional) Sebagaimana dijelaskan dalam surah albaqarah ayat 275 Allah menjelaskan menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
Untuk era sekarang ini apakah mungkin kejujuran bisa ditegakkan dalam dunia yang penuh promosi dan propaganda yang dikemas melalui media massa dan dikemas secara canggih.Sudah jadi rahasia umum bahwa hampir semua promosi lebih banyak bohongnya daripada benarnya.Atau paling tidak menyanjung –nyanjung secara berlebihan barang yang ditawarkannya.Contohnya saja sebuah iklan motor karena pengaruh kecepatannya sebuah jembatan besi bisa ambruk,bukankah ini sebuah ketidak jujuran umumnya orang udah paham bahwa iklan –iklan yang ditayangkan di TV banyak mengandung kebohongan. Para pedagang yang benar –benar ikhlas karena Allah ia akan menempatkan usahanya sebagai ibadah kepada Nya maka dia akan selalu jujur.Dia akan memegamg nilai –nilai agama sebagai rujukan atau batasan sehingga tidak melakukan praktek-praktek yang dilarang agama.Di zaman dulu sunmpah akan sangat berpengaruh karena kehidupan mereka didominasi oleh agama karena manusia tidak berani sumpah dusta atas nama Allah.Untuk era sekarang dengan berbagai sarana untuk mengiklankan dagangan yang efektif pengaruhnya disbanding sumpah adalah melalui media massa, sehingga tidak jarang promosi di TV tidak sesuai dengan kenyataan. Nilai kejujuran dilengkapi dengan amanah konsekwensinya dia akan mengembalikan setiap hak kepada pemiliknya baik sedikit atau banyak, tidak mengambil lebih banyak dari haknya, tidak mengurangi hak orang lain baikberupa hasil penjualan maupun jumlah barang dagangannya.(Q,S,83:1-2) Perdagangan yang paling membutuhkan sikap amanah adalah perdagangan sirkah , mudharabah dan wakalah. Sirkah adalah praktek investasi berdasarkan perjanjian bagi hasil dari usaha antar dua orang atau beberapa pemilik modal dalam suatu usaha, masing –masing pihak untuk ikut serta atau menggugurkan haknya dalam pengelolaan usaha tersebut,dan keuntungan dubagi menurut proporsi modal masing –masing atau sesuai kesepakatan.Mudharabah adalah perjanjian usaha antar pemilik modal dengan pengusaha, pemilik modal menyediakan dana yang diperlukan, dan pengusaha mengelolanya.Hasil usaha bersama dibagi sesuai kesepakatan,kerugian normal ditanggung penyedia modal.Sedangkan wakalah adalah jasa keuangan dalam bentuk mewakili nasabah seprti dalam pembukuan L/C dan sebagainya dan berbagai perjanjian usaha yang salah satu pihak menyerahkan urusan kepada pihak yang lain, mengamatinya untuk mengelolanya demi kepentingan kedua belah pihak dengan cara yang diridhoi Allah SWT. Contoh yang lain tentang kejujuran dalam perdagangan adalah menjelaskan kepada konsumen cacat –cacat tersembunyi dalam barang dagangannya yang tidak tampak .Misalnya cacat pada pondasi bangunan, kandungan sesuatu yang diproduksi dan lain sebagainya.Dalam sebuah Hadits shahih dari Al-Hakim Rasulullah bersabda"Tidak boleh seseorang menjual sesuatu kecuali dengan menjelaskan apa yang ada padanya, dan tidak boleh bagi seseorang yang mengetahuinya kecuali harus menjelaskannya," kebalikan dari ini adalah penipuan menawarkan barang dagangan dengan menutupi cacat yang ada dan menjerumuskan pembeli dengan mengelabui penampilan luarnya. Kejujuran adalah keberkahan bagi pedagang dan pembeli, menurut sebuah hadits muttafaq alaih( Qardawi 2001:293-294) perdagangan dalam islam adalah mengharafkan keberkahan.Untuk mencari riski yang berkah islam mendorong
berproduksi dan menekuni aktivitas ekonomi diberbagai bidang usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, perdagangan dan bidang –bidang usaha lainnya.Mendorong setiap amal perbuatan hendaknya menghasilkan produk atau jasa tertentu yang bermanfaat bagi ummat manusia, atau yang memperindah kehidupan mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Terhadap usaha tersebut, islam memberi nilai tambah sebagai ibadah kepada Allah dan jihad dijalanNya.Karena amal usaha dan aktifitas –aktifitas yang dilakukan membantu merealisasikan tujuan –tujuan yang lebih besar. Dengan bekerja,setiap individu dapat memenuhi hajat hidupnya,keluarganya, berbuat baik kepada kaum kerabatnya, memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan,ikut berpartisipasi bagi kemaslahatan ummat berinfaq di jalan Allah dalam menegakkakn kalimat-Nya. Ini keutamaan yang sangat dijunjung dalam Islam tidak mungkin dilakukan tanpa kekayaan.Sementara itu tidak ada jalan untuk mendapatkan kekayaan(harta) kecuali dengan usaha dan bekerja.Maka islam memerintahkan umatnya untuk bekerja dan memberi bobot nilai atas perintah kerja tersebut sepadan dengan perintah sholat,shodaqoh dan jihad dijalan Allah.Seorang muslim dituntut untuk bekerja untuk kehidupan dunia akhirat. Usaha yang di;lakukan seorang muslim satu sisi bersifat dunia sedang sisi lain bersifat akhirat, merupakan ibadah(Qardawi:2001:153) Islam sangat menghargai usaha yang produktif dan juga usaha perdagangan.dalam islam tidak dibenarkan usaha meminta –minta.Pemecahan kemiskinan dan pengangguran tidak dengan menyantuni tetapi dengan jalan yang produktif yang dapat diusahakannya.Dengan kata lain menciptakan sebanyak mungkin lapangan pekerjaan.untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran dan ini sulit terwujud kecuali dengan mengembangkan sector riil.Transaksi jual beli memastikan keterkaitan sector moneter dan sector riil. Berkaitan denganh ini salah satu rukun jual beli dalam islam ada barang ada uang.rukun jual beli tersebut adalah sesuatu yang harus diadakan. Terpenuhin atau tidaknya rukun tersebut menentukan sah atau tidaknya perdagangan yang dilakukan. Karim berpendapat bahwa future trading dan margin trading yang tidak diikuti dengan pengiriman barang dengan sendirinya tidak sah.(Karim 2001) Rukun tersebut dapat dipahami untuk menjaga keseimbangan sector riil dan moneter Perdagangan Saham atau valas suatu perusahaan sering kali mengganggu keseimbangan tersebut sebagai contoh dalam system konvensionaldikenal konsep random walk of stock prices(Karim 2001:17). Dalam pemahaman konsep ini harga saham tidak lagi ditentukan oleh kinerja riil perusahaan, tetapi ditentukan oleh hokum pasokan dan permintaan.Dan tidak sedikit hokum pasokan dan permintaan itu sengaja direkayasa untuk menaikkan atau menurunkan harga suatu saham,sehingga kekuatan riil pasar tak tercermin nyata.Insider trading dan insiders information adalah contoh permintaan dan penawaran yang semu..Ketidak jujuran nyata tercermin dalam praktek-praktek perdagangan saham seperti ini,dalam perdagangan seperti ini Islam tidak pernah tolerans Teori random walk menurut Karim(2001) berasal dari ilmu statistic yang mempelajari langkah kaki seorang yang sedang mabuk.Karena permainan yang direkayasa tersebut, harga saham berfluktuasi secara random.Kejujuran atau ketidak jujuran menjadi issu hangat saat ini adalah masalah tariff ,subsidi, monopoli, dumping, proteksi dan lain –lain yang dianggap sebagai hambatan
perdagangan.Dalam perdagangan modren ini sering dijumpai yang biasanya berkaitan dengan kepentingan –kepentingan atau politik nasional suatu bangsa.Praktek-praktek yang menyebabkan terjadinya hambatan perdagangan selalu dikecam, meskipun secara sembunyi –sembunyi tetap dilakukan.Praktek-praktek yang menjadi issu hangat dalam kaitannya dengan perdagangan antar bangsa.Boleh atau tidak terletak pada prinsip-prinsip,yang mendasarinya, seperti kejujuran, kerelaan atau prinsip-prinsip lainnya yang merupakan substansi dari sifat dari perdagangan yang islami Sebagai ilustrasi praktek monopoli dalam ekonomi konvensional dikecam sebagai bentuk persaingan yang tidak sehat.Di Amerika Serikat misalnya sudah sejak tahun 1890, Negara telah mengesahkan Sherman act yang menyatakan setiap usaha monopoli atau usaha mengontrol perdagangan adalh illegal.Kemudian diikuti oleh federal trade commission act dan clyton act (1914), Robinson –Patman act(1936) Celler-kevauver(1950) Hart- Scott-Rodino(1976) dan yang lainnya.Meskipun demikian AS tetap memberikan pengecualian untuk beberapa jenis industri seperti industri pertanian, perikanan, asosiasi ekspor, lembaga keuangan, transportasi dan yang lainnya.(Karim, 2001:30) Maka menurut Karim ekonomi konvensional bersikap mendua karena dalam ekonomi konvensional juga dikenal adanya monopoli yang dibenarkan, seperti natural monopoli sikap mendua seperti ini tidak di kenal dalam ekonomi islam. Siapapun boleh berbisnis dan tidak masalah apakah dia satu- satunya penjual(monopoli) atau ada penjual lainnya. Jadi monopoli dalam Islam bukan menjadi inti permasalahannya. Akan tetapi siapapun dia dan berapa pun jumlahnya tidak boleh melakukan ikhtikar yaitu mengambil mengambil keuntungan diatas keuntungan normal. Atau istilah ekonominya adalah monopoli rent. Inilah indahnya tslam tetapi monopoli yang melahirkan kejahatan, seperti monopoli rent dilarang Sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim,Ahmad, abu Daud menegaskan "Tidaklah seseorang yang melakukan ikhtikar itu kecuali ia melakukan dosa.Selama ini tidak ada ditemukan system monopoli yang baik, barang kali jawabannya terletak pada monopoli tersebut tidak didasarkan pada prinsif-prinsif perdagangan islami oleh pelaku ekonomi Perdagangan dengan cara menimbun agar barang tersebut mengalami lonjakan dilarang dalam Islam. Lebih –lebih jika barang tersebut langka, sementara masyarakat sangat membutuhkannya.Dalam Islam membolehkan siapapun yang masuk bisnis apa saja yang halal, tidaklah dikenal adanya halangan masuk untuk pesaing pesaing baru , penawaran akan semakin banyak sehinggga sipenjual akan bersikap tetap menjual selama biaya yang dikeluarkannya akan tertutupi oleh pendapatannya.Singkatnya Islam menghargai hak penjual dan pembeli untuk menentukan harga, sekaligus melindungi hak keduanya.Karena praktek dalam perdagangan yang islami selalu mengacu pa da kemaslahatan orang banyak dan tidak mendua.Karena Islam berpegang kepada azas kebebasan dalam tatanan muamalah .Setiap orang bebas membeli,menjual,tukar menukar barang dan jasa. Mereka menawarkan dan menjual barang miliknya dan membeli barang kebutuhannya dan ini berebeda dengan paham sosialis yang menolak kebebasan pasar, menurut faham sosialis semua masalah ekonomi atau hampir semua terpusat pada pemerintah system ekonominya disebut system skonomi komando.
Kebebasan yang digariskan oleh Islam berbeda dengan kebebasan yang diusung oleh ekonomi kapitalis yang menganut pasar –bebas sebebas-bebasnya.Karena kebebasan seperti ini ditentukan oleh siapa yang kuat, yang bermodal dan yang menguasai barang .Prinsif yang berlaku memperoleh keuntungan sebanyak sebanyak mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin.Mereka melakukan penimbunan barang dengan tujuan menaikkan harga berlipat ganda.Praktek seperti ini tidak hanya dilakukan oleh individu tetapi kelompok. Pasar yang islami , harga barang ditentukan berdasarkan prinsip ard wa ta`ab(penawaran dan permintaan) dan tetap memantau pengaruh dari luar.Rasulullah SAW dalam hal ini sangat cermat.Ia mendirikan pasar khusus untuk ummat muslim madinah.Pasar ini terpisah dari pasar yang dikuasai oleh kaum Yahudi yaitu bani Qainuqa. Nabi selalu mengontrol dan memberikan pengarahan kepada para penjual dan konsumen(Qardawi, 1997:171-199) persaingan pasar diMadinah dikontrol, sehingga berjalan secara adil. Setiap bentuk ketidak adailan dilarang ,atau praktek yang tidak sesuai dengan ketentuan -ketentuan agama.Sangat jelas pola perdagangan dalam Islam berbeda dengan yang dikehendaki oleh kaum individualisme, liberalisme dan kaum marxisme. Dalam hal ini Islam sangat flexible dan moderat.Ia tidak menganjurkan perdagangan bebas seperti yang dianut faham individualime dan liberalisme .Islam jugatidak memberi kebebasan secara mutlak kepada para pedagang menetapkan harga sesuka hati.Pandangan Islam tentang pasar tidak sejalan juga dengan pandangan marxisme yang menganut perdagangan sentral atau tunggal.Pada prinsipnya ,Islam menganut paham perdagangan terikat,yaitu kebebasan berdasar keadilan, aturan –aturan agama dan etika. Dalam sirkulasi atau perdagangan hendaknya ada norma, etika agama dan perikemanusiaan. Yang seperti ini merupakan pokok landasan bagi pasar Islam yang bersih. Adapun watak yang sesuai dengan perdagangan Islam ,apabila perdagangan tersebut berlandaskan norma- norma Islam diantaranya:1. menegakkan perdagangan dengan barang yang tidak haram 2. Bersikap benar, amanh dan jujur 3. menegakkan keadilan dan mengharamkan bunga 4. menegakkan kasih saying ,nasihat dan melarang monopoli untuk melipat gandakan keuntungan pribadi.5 Menegakkan toleransi dan persaudaran6.berprinsip bahwa perdagangan adalah bekal untuk akhirat.( Qardawi:177-199) Apabila sector perdagangan dikembangkan berdasarkan prinsip tersebut, sector perdagangan secara makro akan mendatangkan kemaslahatan bersama dan mendatangkan manfaat yang besar dalam proses pembanguan dan pertumbuhan ekonomi.Menurut perdagangan newklasik(Prayitno,Hadi,Santoso 1987) Sebagaimana disebutkan oleh Erfanie (2005) meliputi antara lain hal- hal sebagai berikut: 1. Sebagai factor penting penggerak pertumbuhan ekonomi. Perdagangan memperbesar kapasitas konsumsi suatu Negara , menaikkan output dan memberikan kemudahan untuk mendapatkan sumber daya yang langka. 2. Mendorong penyebaran keadilan secara lebih merata dengan menyamakan harga factor produksi, meningkatkan pendapatan riil Negara dan efesiensi. 3. Membantu b erbagai Negara untuk mencapai pembangunan dengan meningkatkan sector ekonomi yang mempunyai keunggulan komparatif Karena itu perdagangan merupakan penggerak perekonomian suatu bangsa atau suatu Negara. Maka tidak salah kalau islam mengatakan perdagangan aspek penting
perekonomian sebagaimana Hadits Rasulullah sembilan dari sepuluh pintu riski ada pada perdagangan bila diterapkan dengan disiplin tidak ada praktek –praktek yang tidak sehat dalam berbisnis.Perdagangan telah mengalami perkembangan yang cepat di era globalisasi ini, berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta kapasitas dan kecepatan transportasi.Jika pada masa lampau perdagangandilakukan dengan cara barter, barang dengan barang maka saat ini barang danjasa dibayar dengan uang.Perdagangan domestic biasanya dipakai mata uang Negara yang bersangkutan, sedangkan perdagangan internasional lebih banyak dipergunakan mata uang asing. Persoalannya uang kertas yang sekarang digunakan mempunyai nilai yang tidak stabil yaitu selalu mengalami penurunan.Misalnya uang seribu rupiah pada tahun 1995 kita dapat membeli empat butir telur ayam namun sepuluh tahun kemudian tahun 2005 dengan jumlah uang yang sama kita hanya mendapatkan 2 butir telur dengan kualitas yang sama.Artinya daya beli uang rupiah telah mengalami penyusutan dari tahun – ketahun.Kondisi seperti ini lebih umum dikenal dengan istilah inflasi.Oleh karena itu kepastian nilai uang kertas adalah akar permasalahan dari ekonomi modern dan menyebabkan munculnya kegiatan-kegiatan yang tidak sah secara agama yang salah satunya adalah praktek bunga atau riba.(Sanusi,Mahmud 2002) Sistem moneter telah meninggalkan standar emas dan perak,sebaliknya memproduksi uang kertas dengan berlebihan. Kendala lainnya adalah mata uang antar Negara yang berbeda mempunyai mempunyai nilai yang tidak sama, sehingga untuk melakukan pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional(ekspor –impor) nilai relative mata uang (kurs) harus ditentukan.Upaya inin tidaklah mudah untuk dipastikan karena biaya hidup dan inflasi antar Negara sering mengalami perbedaan yang cukup besar.Daya beli dari mata uang masing –masing Negara juga selalu mengalami perubahan dengan kecepatan yang berbeda-beda.Dengan demikian nilai kurs mata uang atar Negara sering mengalami perbedaan pada waktu yang berbeda.Semua itu dapat menyulitkan perdagangan karena bisa saja diantara waktu pengiriman barang dengan waktu penerimaannya kurs sudah berubah sehingga akan mempengaruhi tingkat keuntungan dari transaksi yang dilakukan (Mahathir2001)Fluktuasi kurs yang sangat tajam dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan malapetaka bagi perekonomian suatu Negara sebagaimana yang dihadapi Indonesia dan asia tenggara di penghujung tahun 1990an yang lebih popular dikatakan krisis moneter bahkan tahun 2008 sampai sekarang Amerika serikat sebagai Negara di bidang ekonomi tidak bisa menghindar dari krisis ekonomi(moneter ) sampai saat ini.Sekitar tahun 1990an nilai tukar rupiah anjlok terhadap dollar Amerika, kondidisi ini sangat memberatkan bagi Negara yang masih banyak bergantung pada impor dan mempunyai utang luar negeri yang besar. Secara teori depresi dapat mendorong peningkatan ekspor, tetapi untuk Indonesia hal itu sangat sulit karena berbagai kelemahan seperti tingkat daya saing produk ekspor masih rendah, keterlambatan pengiriman dan sebagainya.Kesetabilan nilai tukar juga men yulitkan untuk menarik investor dari luar negeri karena itu merupakan resiko bagi calon investor.Dampak negative lainnya adalah meningkatnya inflasi dan terpukulnya dunia usaha,terutama industri yang banyak menggunakan bahan baku impor, tapi pasrnya domestic.Melihat kenyataan ini membuktikan bahwa ketidakstabilan nilai tukar akan sangat mempengaruhi keseimbangan perekonomian baik pada tatanan mikro maupun makro.Oleh karena itu harus diatasi jalan keluar untuk masalah ini diharapkan tidak hanya mampu menstabilkan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek, namun dapat
dipertahankan secara berkelanjutan agar krisis tidak terjadi silih berganti.menurut kami salah satu solusinya adalah system ekonomi yang mempergunakan Dinar Emas. Menurut Sanusi (2002:75) uang adalah segala sesuatu yang secara umum diterima sebagai alat tukar( medium of exhange) untuk barang –barang dan jasa-jasa dan untuk pembayaran utang.Pada masa lampau berbagai peralatan ataupun benda telah digunakan sebagai media pertukaran antara lain :logam ,kulit, tembakau, hewan dan sebagainya.Emas perak dan tembaga merupakan bahan yang sangat popular sebagai uang karena bahan metal ini tidak mengalami kemerosotan cepat apabila disimpan atau dipergunakan. Selain itu jenis uang tersebut mempunyai nilai yang tinggi perunit berat dan dapat dibagi menjadi bagian –bagian kecil secara adil.Secara agama uang dilarang untuk dibungakan , diperlakukan sebagai komoditas yang diperjual belikan ataupun dijual maupun dibeli secara kredit. Dengan system uang kertas (fiat money), Negara –negara yang mengalami surplus neraca pembayaran tidak harus menambah cadangan uang beredar didalam Negara mereka.Peningkatan cadangan devisa tersebut dapat mereka tanamkan kembali pada berbagi surat berharga yang ditawarkan pasar modal Negara-negara maju terutama AS.Hal ini berakibat meningkatnya cadangan devisa Negara tertentu karena kecenderungan slalu mengalami surplus neraca neraca pembayaran seperti Cina, Hongkong, Singapura dan Jepang.Sementara AS yang dalam decade terakhir cenderung mengalami deficit pada current account, tidak mengalami kontraksi kredit dan depresi ekonomi karena deficit tersebut tidak dib iayai cadangan emas( seperti pada system cadangan emas)tetapi dengan menerbitkan debt instrument seperti obligasi dan surat – surat berharga lainnya. Ini mengakibatkan semakin besarnya ketergantungan Negara – negara lain terhadap perekonomian Amerka(Mahmudi,Mahdi 2005) Akibat tidak berlaku lagi standar emas, maka secara umum Dollar AS yang tidak stabil telah digunakan sebagai standar mata uang yang dugunakan untuk pembayaran perdagangan internasional.Penerimaan dollar AS sebagai mata uang internasional ini telah memberikan padanya kekuatan yang besar.Status dan penggunaannya telah membuka peluang melakukan manipulasi untuk mendapatkan keuntungan yang tidak mengindahkan moral. Pada dasarnya kebutuhan untuk menukarkan mata uang suatu Negara dengan mata uang Negara lain adalah untuk keperluan pembayaran antar Negara. Semenjak dollar AS lebih sering digunakan untuk pembayaran,maka selalu ada kebutuhan untuk menukarkan mata uang dengan dollar AS sehingga tingkat pertukaran dengan dollar AS menjadi penting.Semenjak tidak ada standar dan pemerintah tidak lagi dapat mematok kurs, maka pertukaran mata uang dengan dolar AS ditentukan berdasarkan penawaran dan permintaan. Para pedagang valuta asing,biasanya untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan untuk mereka sendiri,menciptakan kekurangan atau kelebihan pasokan untuk mata uang tertentu(Mahathir,2001) Sejarah telah membuktikan bahwa mata uang emas dan perak lebih tahan terhadap laju inflasi karna memiliki nilai intrinsk tidak seperti duit kertas.Sehingga membuat harga tetap stabil,tetapi sangat disayangkan uang kertas yang dicetak tidak lagi berdasarkan standar emas atau dikaitkan dengan cadangan emas,sehingga penawaran tidak lagi seimbang lagi dengan barang –barang danjasa-jasa yang dihasilkan perekonomian. Sistem ini akan memberikan peluang kepada para spekulan dan Negara –negara kaya untuk meraup keuntungan secara tidak adil.Kondisi ini membawa malapetaka kepada sebagian besar Negara terutama Negara –negara miskin dan berkembang sedangkan
Negara –negara maju telah memetik keuntungan dari hari kehari.Maka tidak salah kalau ada Negara yang menginginkan terutama Negara islam mempergunakan dinar dan dirham yang terbuat dari emas dan perak untuk menciptakan perdagangan yang adil Sejauh ini kita telah mengetahui perbedaan –perbedaan yang diametral antara paradigma yang mendasari ekonomi konvensional dan ekonomi islam. Keduanya tidak mungkin disamakan karena keduanya memiliki karakter dan tujuan yang berbeda.Ekonomi konvensional melihat ilmu sebagai sesuatu yang sekuler dan sama sekali tidak memasukkan Tuhan serta tanggung jawab kepada Tuhan diakhirat.Sedangkan ekonomi yang islami pasti berorientasi pada kehidupan dunia sekaligus kehidupan akhirat nanti. Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam karena itu bagian yang tak terpisahkan dari agama Islam itu sendiri.Sebagai derivasi dari agama Islam ,ekonomi Islam akan mengikuti agama Islam dalam berbagai aspeknya.Agama adlah system kehidupan( way of live), dimana Islam telah menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia termasuk dalam bidang ekonomi.Beberapa aturan bersifat pasti dan berlaku permanent,dan juga bersifat kontekstual yang sesuai dengan situasi dan kondisi .Ekonomi Islam dibangun berlandaskan hokum Islam , bukan berarti khusus umat islam tapi menjangkau seluruh aspek masyarakat di dunia. Pada prinsipnya ekonomim Islam didasarkan atas lima nilai universal yakni Tuhid,adil nubuwah,khilafah (pemerintahan)dan ma`ad (hasil) kelima nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk menyusun proporsi-proporsi dan teori-teori ekonomi Islam(Karim 2007)Namun, teori yang kuat dan baik tanpa diterapkan menjadi system, akan menjadikan ekonomi Islam yang hanya sebagai kajian ilmu saja tanpa memberi dampak pada kehidupan ekonomi .Oleh karena itu dari kelima nilai-nilai tersebut ,dibangunlah tiga prinsip dertivatif yang menjadi ciri-ciri ekonomi Islam.Ketiga prinsip itu adalah multy type ownership, freedom to act, dan social justice .Dan diatas semua nilai dan prinsip itu ,dibangunlah konsep yang memayungi kesemuanya yaitu konsep akhlak Adapun pengertian ekonomi Islam sendiri adalah ilmu tentang hokum-hukum syariat aplikatif yang diambil dari dalil-dalilnya yang terperinci tentang persoalan yang terkait dengan mencari, membelanjakan, dan cara-cara mengembangkan harta.(At –Tariqi 2004:14) Berbagai ahli ekonomi muslim memeberikan defenisi ekonomi Islam yang bervariasi, tapi pada dasarnya mengandung makna yang sama .Pada intinya ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang , menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan –permasalahan ekonomi dengan cara –cara yang Islami.Yang dimaksud dengan cara –cara yang islami disini adalah cara –cara yang didasarkan atas ajaran agama Islam, yaitu Al-Qur`an dan Sunnah Nabi.(P3EI,2008:17) Ekonomi Islam bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individudan komunitas muslim yang ada, namun juga merupakan perwujudan perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam.Yang mencakup cara memandang permasalahan ekonomi , menganalisis dan mengajukan alternative solusi atas berbagai permasalahan ekonomi. Keadilan adalah sesuatu yang dijunjung oleh ekonomi Islam. Oleh karena itu , kalau saja ekonomi Islam dijalankan sesuai dengan hokum yang ada maka tidak akan ada orang yang merasa dirugikan atau merugikan orang lain. Salah satu ajaran Islam yang penting untuk menegakkan keadilan dan menghapus eksploitasi dalam transaksi bisnis
adalah dengan melarang semua bentuk peningkatan kekayaan "secara tidak adil"AlQur`an dengan tegas melarang kaum muslimin mengambil harta orang lain dengan cara yang batil(dengan cara yang benar).Ini terkandung dalam surat Al-Baqarah:188 Ekonomi Islam membahas berbagai macam persoalan yang muncul, baik dari segi produksi ,konsumsi dan distribusi,transaksi,ataupun riba yang menjadi pembahasan utama dalam perekonomian Islam.Karena sesungguhnya riba adalah salah satu kritik terhadap perekonomian konvensional yang telah berjalan sejak dahulu. Sepanjang sejarah dunia bisnis slalu terlibat dalam interaksi social yang tak kunjung henti, interaksi yang sangat komplek yang melibatkan tidak saja teori-teori ekonomi bisnis dari yang bersifat rasional sampai yang bercorak liberal –kapitalis. Berintekrasi dalam dunia bisnis merupakan salah satu bentuk perdagangan yang dibangun berdasarkan atas persaingan, kompetisi dan berorientasi keuntungan ( profit oriented). Persaingan atau kompetisi yang berorientasi keuntungan ini sudah tentu akan selalu berkaitan dengan transaksi-transaksi bisnis.Tramsalksi dalam ekonomi Islam sudah tentu tidak boleh melanggar aturan-aturan syariah Islam. Ketika perdagangan dibolehkan oleh Islam dan diperhitungkan sebagai salah satu mencari riski yang halal, maka Islam menganggapnya sebagai salah satu bentuk kerja sama manusia dan takaful ijtitifma`I antara anak manusia.Islam dengan demikian telah menanamkan dalam diri pedagang suatu makna yang luhur dari salah satu makna ukhuwah Islamiah, sehingga ia tidak mengizinkan atau menzaliminya serta tidak berusaha untuk menipunya. Dengan demikian perdagangan menjadi aktivitas social yang utama. Rendahnya nilai dan moral dalam dunia bisnis menjadi salah satu problematika serius yang dapat membahayakan setiap transaksi –transaksi bisnis yang dilakukan para pebisnis .Rendahnya nilai dan moral ,akan mempengaruhi hilangnya system kepercayaan ,serta menimbulkan ketidakjujuran dan persekongkolan yang tidak baik. Darisinilah mewajibkan kepada pedagang yang muslim atau seseorang muslim yang menginvestasikan dananya untuk amanah ,begitu juga mewajibkan kepada para mitra kerjasama antara mereka untuk amanah.Islam menjadikan hianat sebagai salah satu sebab hilangnya berkah serta mensifati orang yang berhianat dengan sifat orang munafik dan menjauhkannya dari jama`h ummat Islam.Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anfal 27 artinya:Hai orang –orang yang beriman ,janganlah kamu menghianati Allah dan Rasulnya dan juga janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Ini jelas dalam berbisnis dan bertransaksi seseorang harus menjaga amanahyang diberikan kepada dirinya. Suatu transaksi juga harus jelas sehingga tidak ada kesalahpahaman diantara para pihak yang bertransaksi.Rasulullah saw secara tegas melarang transaksi jual beli gharar(ketidakjelasan)tersebut tidak diperbolehkan Riba dalam ajaran Islam Riba dalam bahasa Arab adalah tambahan dimana Islam secara tegas melarang adanya riba dalam kehidupan ekonomi seperti tertuang secara jelas dalam Al-Qur`an dan Hadits . Berapapun jumlahnya baik sedikit ataupun banyak. Harta hasil riba jelas hukumnya haram. Salah satu ajaran Islam yang penting untuk menegakkan keadilan dan menghapuskan eksploitasi dalam transaksi bisnis adalah dengan melarang semua bentuk peningkatan kekayaan secara tidak adil.Al-Qur`an dengan tegas melarang kaum muslimin
mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar ini terkandung pada QS :an – Nisa` ayat 161. Perdagangan adalah penggerak perekonomian.Perdagangan dalam Islam memiliki dua dimensiyaitu dunia dan akhirat.perdagangan dalam Islam dianggap sah atau boleh dilakukan apabila didasarkan pada prinsip ikhlas dan ridha.Kejujuran adalah keberkahan bagi pedagang dan pembeli (Hadist). Perdagangan dalam Islam adalah bebas dan bertanggung jawab,jujur dan terikat dengan norma-norma yang ada dalam IslaMenegakkakn perdagangan dengan benar tidak gharar ,bersikap amanah jujur ,menegakkan keadilan dan mengharamkan b unga,menegakkan kasih saying,nasihat dan melarang monopoli untuk melipatgandakan keuntungan pribadi.Menegakkan toleransi dan persaydaraan ,perdagangan adalah bekal untuk akhirat.
Kesimpulan Sekarang di dunia yang semakin modern manusia semakin jauh dari nilai moral dan agama disi nilah tanggung jawab seorang muslim (pedagang) untuk melaksanakan transaksi yang sesuai dengan ketentuan dalam islam.Rendahnya nilai moral dalam bisnis merupakan tantangan dan problematika yang serius yang dapat menghilangkan kepercayaan. Perdagangan penggerak perekonomian ,perdagangan dalam islam rmemiliki dua dimensi yaitu dunia dan akhirat dan prinsipnya ikhlas ,ridha,kejujuran dan keberkahan bagi pembeli dan penjual. Dalam perdagangan harus ditegakkan keadilan serta tidak ada unsur riba,perdagangan harus jelas sehingga tidak ada kesalahpahaman .Ekonomi harus dibangun atas dasar Islam,karena islam adalah way of live dalam kehidupan. Apapun yang dilaksanakan kalau baik dan ikhlas nilainya adalah ibadah ,Perdagangan adalah motor penggerak perekonomian berarti sangat penting dalam kehidupan.
Daftar Pustaka. Masyhuri 2005, Landasan Filosofis Ekonomi Islam dalam Masyarakat (ed) Teori Ekonomi dalam Islam ,Yogyakarta.Creasi Wacana Muhammad 2002 , Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam , Jakarta Salemba Empat. Prayitno,Hadi 1996 , Ekonomi Pembangunan ,Jakarta Ghalia Indonesia Thalib,M.1977, Tuntunan berjual beli menuryt Hadits Nabi, Jakarta Bina Ilmu Khudori .2004, New liberalisme menumpas petani :Menyingkap Kejahatan Industri Pangan ,Yogyakarta,Resist Book Izzar,Hilman 2002 Uang dalam Ekonomi Islam dan Kajian Akutansi dan Manajemen Islam ,Jakarta FEUI Hirahlefer,Jack 1985 Prince theory and applications 2nd(terjemahan) Jakarta.Erlangga. Abdullah Bin Muhammad bin Abdur Rahman bin Isha Al-Sheikh,2003 Tafsir Ibnu Katsir(terjemahan M.Abdul Gaffar) Bogor,pustaka imam as-Safi`i An –Nabani Taqiuddin 1996 ,Membangun Sistem Ekonomi Alternatif:Perpekstif Islam (terjemahan ) Risalah Gusti Aziz .M.Amin 1999"Ummat Islam dan perwujudan keadilan social"dalam sriediswasoso,almuzammil,amri yusro(ed) sekitar kemiskinan dan keadilan;dari cendekiawan kita tentang Islam ,Jakarta UI Press Erfanie,Sairi 2005,"Implementasi Ekonomi Islam dalam Perdagangan"dalam Masyhuri(ed) teori ekonomi dalam islam Yogyakarta,Creasi Wacana Yafie ,Ali (et,al) 2003 ,Pikih Perdagangan Bebas, Bandung Mizan Yaumudin,umi Karomah 2005 " Sistem Fiskal Tanpa Bunga, Dlam Masyhuri (ed) Teori Ekonomi Dalam Islam ,Yogyakarta,Creasi Wacana Yuliadi, Imamuddin 2001,Ekonomi Islam :Sebuah Pengantar ,Yogyakarta LPPI Karim Adiwarman A.2001, Ekonomi Islam ;Suatu Kajian Kontemporer,Jakarta ,Gema Insani __________2002, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta Internasional institute of islam thogght Qardawi.Yusuf ;Norma dan Etika Ekonomi Islam (terjemahan) Jakarta,Gema Insani Press ___________Peran nilai dan moral dalam perekonomian Islam(terjemahan ) Jakarta, Robbani Press