BATU SALURAN KEMIH Ns.Sunardi,M.Kep.,Sp.KMB
09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
1
Review Sistem Perkemihan • Ginjal • Ureter • Kandung kemih (vesika urinaria) • Uretra Fungsi secara umum 6.Mengeluarkan sisa-sisa produk metabolisme dari tubuh (nitrogen, toksin, ion-ion, obat2an) 7.Mengatur keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa dan tekanan osmotik dalam tubuh
09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
2
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
3
GINJAL • Letak : T12 – L3 • Dinding posterior abdomen • Lumbal disebelah kanan kiri columna vertebra • Dibelakang dan diluar rongga peritonium • Ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri • Lebar 5 – 7 cm • Tebal 1,5 – 2,5 cm • Berat pada orang dewasa 140 gr • Terdiri dari : Korteks, Medula, Pelvis 09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
4
Pembuluh darah ginjal Arteri Renalis Aorta Abdominalis Arteriola afferent Kapiler (berbentuk simpul) – Tubulus urineferus Arteriola efferent Vena Renalis Vena cava inferior Nefron : Satuan fungsional ginjal ( 1 juta) Terdiri dari badan malphigi/glomerulus 09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
5
Fungsi ginjal 2. Filtrasi & ekskresi, terjadi pada glomerulus: - Air dan sisa metabolisme diekskresi ± 125 ml - out-put urine dewasa: 60 ml/jam/1440 ml/hr 5. Reabsorpsi: dapat dipengaruhi oleh intake cairan + metabolisme sodium 6. Sekresi: Urine, Keringat, Uap/nafas, Feses, Air mata 7. Memproduksi renin, erithropoetin dan prostaglandin serta kinin yang menstimulasi pembentukan sel-sel darah merah di sum-sum tlg belakang 8. Membantu metabolisme vitamin D 9. Degrasi insulin 09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
6
URETER • Setebal tangkai bulu angsa • Panjang ± 35 – 45 cm • Fungsi: mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih Kandung kemih - Seperti buah pir - Kapasitas untuk dewasa ± 100 – 150 ml - Masih dikatakan normal 200 – 400 ml - Fungsi: sebagai tempat penyimpanan urine secara temporer Uretra - Panjang Laki: 17 – 22,5 cm, Wanita: 2,5 – 3,5 cm - Fungsi: Mengalirkan urine dari vesika urinaria ke luar tubuh 09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
7
Persyarafan sistem perkemihan • Ginjal: Syaraf simpatis parasimpatis • Uretra: SS.Otonom (S 2,3,4), mempersyarafi Sphincter Internus (S 2,3,4) dan Sphincter Eksternus (SS.somatik S 2,3,4) • Dapat dilihat dalam proses miksi rangsang u/reflek miksi:regangan dinding vesika & aliran urine melalui uretra, serat aferen & eferen berjalan dalam Nervus Pelvikus & Pudendus (kemaluan), Efektornya: otot detruksor dan sphincter eksternus. • Vesika urinaria: SS otonom, parasimpatis dan simpatis (merangsang,Menahan), dikontrol oleh reflek, pikiran (saraf pusat kortek cerebre) 09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
8
Pengkajian Sistem perkemihan Riwayat Keperawatan - Bagaimana persepsi pasien terhadap penyakitnya - Bagaimana timbulnya penyakit sekarang: tiba2, pelan2, lamanya, faktor pencetus dan cara yang dilakukan u/ mengatasinya - Bagaimana kesehatan masa lalu - Bagaimana kebiasaan nutrisi, personal hygiene, lingkungan, istirahat - Apa pekerjaan saat ini - Bagaimana individu mengatasi masalahnya - Coping mekanisme apa yang terjadi pada pasien gangguan perkemihan - Bagaimana kebiasaan eliminasi urine 09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
9
Tanyakan, apakah ada: - disuria: pada saat bak terasa sakit - Pollikosuria: kencing sedikit-sedikit tapi sering - Nocturia: setiap malam buang air kecil - Resistensi: susah bak - Inkontinensia urine: bak tidak terkontrol, kencing menetes karena gangguan pada spingter uretra Pemeriksaan Fisik Inspeksi, Auskultasi, Palpasi, Perkusi 09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
10
PROSEDUR DIAGNOSTIK LABORATORIUM 2. URINALISA - Pengambilan urine - Karakteristik (warna-Kepekatan) - BJ & osmolaritas: 1.003-1.030 & 300-1400 Osm/kg H2O - Cemobality: fungsi ginjal yang adekuat untuk memekatkan dan mengencerkan urine - pH normal: 4,6 – 8 (rata2 6,0) - Glukosa: Glukosuria, Keton: ketonuria, proteinuria - Bila produksi urine > 150 mg/24 jam NS - Aminoacid urine meningkat: gangguan hepar, gangguan tubulus ginjal, protein meningkat - Urikacid : diet + metabolisme protein - Hiperurikosuria: batu, keganasan - Sedimen : kristal - karena asam 09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
11
2. Analisa darah • Plasma creatinin : N 0,3-1 mg/dl, bila meningkat renal failure • BUN : N 10 – 20 mg/dl, meningkat: RF, perdarahan abdomen, cairan menurun 3. Clearence test - Melihat creatinin clearence test (CCT) - Produksi urine 24 jam - Rumus: Vol urine (cc/min) x kosistensi urine (mg%) Creatinin plasma (mg %) 4. Pemeriksaan Radiologi - Pyolography neprography - Intravenus pyelography - KUB Radiography (Kidney Ureter Bladder) - Urostrography - Renal angiography - Renalgraphy 5. Visualisasi sistem perkemihan: memasukan langsung pada kandung kemih (Cistoscopy) 6. Biopsi ginjal 09/15/08
Sunardi, Batu Ginjal
12
BATU GINJAL DAN SALURAN KEMIH
Sunardi, Batu Ginjal
BATU Merupakan kristalisasi mineral2 kalsium, Mg, Asam urat & substansi lain (pus, darah) Jika tidak menyebabkan kerusakan ginjal tidak timbul masalah, tetapi jika besar/bergerak dapat mengobstuksi aliran urine
09/15/08
PENDAHULUAN • Calsifikasi batu dapat terjadi dimanapun, terbentuk disepanjang traktus urinarius, paling sering di Ginjal • Batu pada ginjal dan sal.kemih cenderung mengalir (bermigrasi) • Pembentukan akibat faktor dalam dan luar
13
Macam dan jenis BATU 09/15/08
• Ca. Oxalate : Keras, coklat tua, bentuk seperti murbai, mudah pecah, nampak jelas pada Foto rongen • Ca.Phosphate : Lunak, warna agak keputihan jelas pada foto rongen • Triple phosphat & strubik stone (staghorn calculus) : Mg, Amonium hospate dalam bentuk murni tidak tampak di RX, bentuk yang terkenal batu koral/tanduk rusa/batu cor tercetak seperti pelvis • Uric acid stone : keras, kuning kecoklatan, licin, tak tampak pada RX • Cystine stone : Kuning muda, licin, teraba agak berlemak, tampak pada RX • Brushite stone (Ca.Hydrogen phosphat dehidrat) 14 • Lain-lain Sunardi, Batu Ginjal
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
15
FAKTOR RESIKO 09/15/08
Sebab-sebab pembentukan batu saluran kemih belum diketahui secara jelas, namun faktor predisposisi dapat menjadi penyebab batu: # Statis urine Imobilisasi # Hypersaturasi urine Dehidrasi # Metabolisme purin # Kadar Calsium
•Protein Matrix >> Solut cairan Pekat •Bakteri/inflamasi •Ph •Anti inhibitor (aluminium, besi, silikon) •Medikasi : Azetazolamide, absorable alkali (Ca, Carbonat & Bicarbonat), aluminium hydroxida, vit C dosis tinggi
Sunardi, Batu Ginjal
ETIOLOGY
16
09/15/08
OXALATE (normally insoluble in urine) perubahan pH >> absorbsi oksalat (Inflamatory bowl desease,reseksi/operasi usus kecil,over dose Vit.C,Anesthesi dengan methoxyflurane). STRUVIT (Triple phosphate: Ca,Mg,Ammonium phosphate) Bakteri proteus enzim urease amonia menjadi 2 molekul pH >> urine ALKALI stghorn calculi. URIC ACID >> Sekresi asam urat + << cairan tubuh + << pH. Terjadi Hyperuricuria: Gout’s dan diet tinggi purine HYPERCALSIURIA •>> Reabsorbsi tulang (hyperpharatiroidism, paget’s, imobilisasi,osteolisis-malignansi) •Absorbsi makanan (milk-alkali syndrome, > Vit.D) •Kerusakan absorbsi tubular ginjal •Idiopatik
Sunardi, Batu Ginjal
CYSTINE Kongenital, XANTINE Jarang (heriditer)
17
PATOFIOLOGI
INHIBITOR
09/15/08
(>> Sat.urine + << Inhibitor + >> Produksi Matriks)
Agregasi membesarTerjebak pd Rongga membesar Formulasi Batu
Sunardi, Batu Ginjal
Cristalisasi
Inhibitor: (Citrate,Pyruphospate,Magnesium,Glicosaminoglycans)/ penghalang terjadinya kristalisasi 18
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
19
>> Ca.Serum Filtrasi Ca di renal dan sekresi hormon paratiroid
Kerusakan tubulus
Sunardi, Batu Ginjal
>> konsentrasi Ca urine
09/15/08
<< tubular reabsorbsi
Hypokalsemia Stimulasi hormon parathyroid >> reabsorbsi intestinal 20
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
TANDA & GEJALA • Nyeri hebat onset mendadak • Kolik renal pada regio lumbal, radiasi ke testikel pada pria atau blader pada wanita • Kolik uretheral genital dan paha • Bila nyeri hebat disertai : mual, muntah, diaphoresis dan ansietas • Bunyi “klik” saat berkemih
21
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
22
PENATALAKSANAAN MEDIS 09/15/08
@ Pertimbangan : Gejala, Usia, Ukuran dan posisi batu, kejadian infeksi dan kondisi Umum pasien @ ESWL (Extracorporeal shock wave lithotripsy) Electro hydraulic system Fokus gelombang mikro u/ memecahkan batu, Lama: 30 – 90 menit Persiapan: edukasi & obat ansiolitik Pelaksanaan: - Tidak boleh bergerak (dampingi pasien) - Musik untuk relaksasi - Monitor tanda vital - Forosemid oral pasca tindakan - Analgetik & AB profilaksis - Bila Dysuria, nyeri,hematuria (minum 3 – 4 lt/hr) Sunardi, Batu Ginjal
@ URETEROSCOPY -Meminimalkan trauma -Batu di upper ureter digunakan ureteroscop dan di lower ureter dengan cystoscope 23 -Batu dihancurkan dengan ultrasonik probe / laser
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
24
PEMBEDAHAN -Percuteneus lytrotrpsy Nephrostomy tube 1 – 5 hari -Open prosedur
Sunardi, Batu Ginjal
OBAT Allopurinol untuk batu dari asam urat Diet << purin, << oksalat, << Calsium
09/15/08
Tindakan Post Operasi •Monitor perdarahan •Monitor urine output •Kaji tanda infeksi •Kaji tanda ekstravasasi cairan ke peritoneum •Minum 3 – 4 lt/hr •Mobilisasi bertahap
25
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
26
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
27
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
28
PENGKAJIAN 09/15/08
Riwayat keperawatan: - Kebiasaan miksi - Makanan yang biasa dikonsumsi - Masalah2 sebelum kejadian, misal: pernah sakit lama, menderita penyakit gout Gejala2 adanya batu biasanya ditimbulkan oleh adanya gerakan batu (obstruksi passage urine) - Pinggang/daerah costavertebra nyeri renal colic - Rasa sakit/nyeri menyebar, muka tampak kesakitan dan pucat, berkeringat dingin - Gelisah, tidak ada posisi dirasakan enak - Seringkali timbul rasa ingin bak - Mual dan muntah 29 - Demam, takikardia, hematuria Sunardi, Batu Ginjal
DATA PENUNJANG Pemeriksaan
09/15/08
radiologik tampak batu (tergantung batunnya) Kadang2 ditemukan partikel2 kecil dalam urine Urine analisa (urine 24 jam) akan memperlihatkan adanya sel-sel darah merah, mineral2 pembentuk batu Urine lengkap: calsium, phospote, asam urat, pH dalam serum IVP aka memperlihatkan dilatasi ureter diatas obstruksi
Sunardi, Batu Ginjal
30
RENCANA KEPERAWATAN 1.
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d adanya batu Tujuan: Penurunan rasa nyeri/rasa nyaman terpenuhi Kriteria hasil: - Secara verbal mengatakan adanya penurunan nyeri/sakit - Menunjukkan expresi wajah relax, tidak gelisah Intervensi: - Kaji rasa nyeri (intensitas, lokasi,lama,faktor penyebab) - Berikan support /ajarka tehnik relaksasi - Beri penghangat pada area pinggang/nyeri - Jelaskan penyebab sakit - Ajarkan confort measures: bantu posisi nyaman, ajarkan tehnik relaksasi, lingkungan tenang, minum banyak (forcing fluid) Kolaborasi : Berikan obat sesuai program (evaluasi respon dan efeknya)
31
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
2. Gangguan pola eliminasi b.d adanya obstruksi sistem urinary Tujuan: pola eliminasi sesuai pola pasien Intervensi: - Monitor dan catat dysuria, frek bak, hematuria - Ukur urine out-put - Kaji bladder terhadap distensi selama 24 jam - Anjurkan minum banyak lebih 3000 ml/hari - Ajarkan pasien menampung urine Kolaborasi - Bila perlu pasang folley cateter - Obat-obatan
32
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
DX lain yang dapat muncul 2. Resti terjadi injury b.d obtruksi 3. Resti perdarahan b.d pasca operasi 4. Resti infeksi b.d luka pasca operasi 5. Kurang pengetahuan
PERENCANAAN KEPERAWATAN SELANJUTNYA Tergantung tindakan medikal yang mungkin dilakukan: 3. Percutaneus Nephrostomy 4. Percutaneus ultrasonic lithrotisi (PUL) 5. Extracorporal shok wave lithotripsi: menggunakan shock wave untuk menghancurkan batu non invasive 6. Cystoscopy: Pengangkatan batu dengan cystoscope setelah dihancurkan ---keluar melalui traktur urinarius 33 7. Pembedahan
EDUKASI PASIEN 09/15/08
• Minum banyak 3 – 4 lt/hr • Diet rendah oksalat,Hindari: Coklat,teh,kopi instan,cola,beer,asparagus, vit C dosis tinggi, jeruk, apel, bayam, kacang • Diet rendah asam urat, Hindari: Keju,wine,jeroan,sarden,ekstrak daging,bebek, angsa,burung,bumbu ragi. • Aktifitas dan mobilisasi • Jaga kebersihan genetalia • Amati & catat gejala kekambuhan, anjurkan buat saringan untuk urine/bak dan tampung 34 • Urinalisa Sunardi, Batu Ginjal
Referensi
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
Aschenbrenner, D.S., Cleveland, L.W., & Venable, S.J. (2002). Drug Therapy in Nursing. Philadelphia : Lippincot. Barkaukass, et.al (1994), Health & Physical Assessment.Missouri : Mosby Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H. (2005). Medical Surgical Nursing; clinical management for positive outcomes. 7th Edition. Elsevier. Inc : St. Louis Doenges, M. E, (1993/2000), Nursing Care Plans. Guidelines For Planning And Documenting Patient Care. (Terjemahan oleh I Made Karias, dkk). Jakarta : EGC. Guyton (2001), Human Physiology and Deseases Mechanism, 3rd – ed, (Terjemahan oleh Petrus Andrianto, 2001). Jakarta : EGC. Lewis, Sharon, M., Heitkemper, Margaret, M., & Direksen, Shannon. (2000). Medical Surgical Nursing; assessment and management of clinical problem. Fifth edition. St. Louis : Cv. Mosby. Munro, J. F & Ford, M. J, (1993/2001), Introduction to Clinical Examination 6/E. (diterjemahkan oleh Rusdan Djamil), Jakarta:EGC Moore, S., Breanndan. (1996). Medikal test : pemeriksaan medis. Buku 2. Jakarta : Gramedia. Poots JM, (2004), Essensial Urology; A guide clinical practice: New Jersey: Humana Press. Smeltzer, S. C et.al (2005), Brunner&Suddarth’s: Textbook of Medical Surgical Nursing.9th. Philadelphia: Lippincott
35
09/15/08 Sunardi, Batu Ginjal
36