ME DA N
P U T U S A N NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
sebagai berikut dalam perkara terdakwa:
Tempat lahir
: Aminullah Dalimunthe Alias Amin. : Payung Bahung.
ING
I. Nama lengkap
GI
perkara pidana pada pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan
Umur/tanggal lahir : 44 Tahun/08 Desember 1970. : Laki - laki.
Kebangsaan
: Indonesia.
Tempat tinggal
: Simpang Tiga Bukit Kota Pinang, Kecamatan
NT
Jenis kelamin
Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Pekerjaan II. Nama lengkap
: Wiraswasta. : Junaidah Nasution Alias Bu Ida. : Tanjung Medan.
NG AD
Tempat lahir
: Islam.
ILA
Agama
Umur/tanggal lahir : 50 Tahun/20 Mei 1970. Jenis kelamin
: Perempuan.
Kebangsaan
: Indonesia.
Tempat tinggal
: Simpang Tiga Bukit Kota Pinang, Kecamatan
PE
Agama
Pekerjaan
Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
: Islam. : Ibu Rumah Tangga.
Para Terdakwa tidak dilakukan penahanan. Para Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, meskipun Majelis Hakim telah menjelaskan hak-hak Para Terdakwa. Pengadilan Tinggi Tersebut: Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN tanggal 16 September 2016 tentang penunjukan majelis hakim untuk memeriksa dan mengadli perkara ini pada tingkat banding.
HALAMAN 1 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
Telah membaca berkas perkara dan surart-surat yang bersangkutan serta turunan
resmi
putusan
Pengadilan
Negeri
Rantauprapat
Nomor
123/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 1 Agustus 2016 dalam perkara Terdakwa tersebut.
GI
Menimbang bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum berdasarkan Surat Dakwaan tanggal 10 Februari 2016, No.Reg.
ING
Perk.PDM-30/N.2.16/Euh.2/10/2016, yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa mereka terdakwa I. Aminullah Dalimunthe Alias Amin bersama-sama dengan terdakwa II. Junaidah Nasution Alias Bu Ida serta Siti
NT
Asriah Hasibuan Alias Siti (diajukan dalam berkas terpisah) pada hari Jum’at tanggal 07 Agustus 2015 sekira pukul 21.00 WIB., atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus tahun 2015 bertempat di Jalan Simpang III Bukit, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan atau
ILA
setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat, melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 C yang berbunyi “dilarang menempatkan,
NG AD
membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut: - Berawal pada hari Jum’at tanggal 07 Agustus 2015 sekira pukul 20.30 WIB Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti bersama dengan Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida dan Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin
PE
datang kekontrakkan Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe berusia 15 Tahun, di Kampung Baru I, Kelurahan Kota Pinang, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan pada saat itu Para Terdakwa dan Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti langsung marah-marah kepada Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dengan mengatakan “APA BETUL RUPANYA ADIKKU MENYETUBUHI KAU?”, dan dijawab Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe “YA”, lalu Saksi Siti Asriah Hasibuan langsung menampar pipi sebelah kiri Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dengan tangannya sebanyak 2 (dua) kali, lalu Saksi Siti Asriah Hasibuan bersama dengan Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida menarik tangan Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dan memaksa naik diatas sepeda motor untuk dibahwa ke rumah Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin di Jalan Tasik Simpang Tiga Bukti, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan lalu sekira pukul 21.00 WIB., tiba di HALAMAN 2 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
rumah Terdakwa Aminullah Dalimunthe, Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe didudukkan dilantai rumah, kemudian Saksi Siti Asriah Hasibuan bersama dengan Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida dan Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin secara bergantian bertanya kepada Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe “APA BETUL SIKANDAR
GI
YANG MELAKUKANNYA”, dan dijawab Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe “IYA”, selanjutnya Saksi Siti Asriah Hasibuan langsung
ING
menendang Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dibagian mata sebelah kanan dengan menggunakan kaki sebelah kirinya sebanyak 1 (satu) kali, kemudian Saksi Siti Asriah Hasibuan menjambak rambut Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dan mengatakan kepada Saksi korban Nur Azizah
NT
Dalimunthe bahwa bukan adik Saksi Siti Asriah Hasibuan yang telah menyetubuhi Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe, selanjutnya Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida datang dan bertanya kepada Saksi korban
ILA
Nur Azizah Dalimunthe “APA BETUL, SI KANDAR YANG TELAH MELAKUKKANNYA”, dan dijawab Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe “YA”, kemudian Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida langsung
NG AD
memukulkan bagian paha sebelah kiri Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dengan menggunakan sepatu milik Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe sebanyak 2 (dua) kali, lalu Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin mendekati Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dan bertanya kepada Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe “APA BETUL SI ISKANDAR”, dan dijawab Saksi korban “YA”, lalu Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias
PE
Amin naik dipundak Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe sebanyak 2 (dua) kali dan Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe merasa kesakitan dan tertunduk, selanjutnya Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin turun dan langsung menendang bagian punggung sebelah kanan Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe sebanyak 1 (satu) kali dan menendang bagian lengan tangan kiri korban sebanyak 1 (satu) kali dan membuat Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe kesakitan dan menangis terseduh-seduh ketakutan, lalu Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin menghubungi Saksi Soleman Dalimunthe (orang tua Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe) agar menjemput Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe di rumahnya dengan mengatakan “JEMPUT ANAKMU INI, PUKIMAKMU”, kemudian Saksi Soleman Dalimunthe menghubungi Saksi Ahmad Bahri Dalimunthe untuk menjemput Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe di rumah Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin, kemudian Saksi HALAMAN 3 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
Ahmad Bahri Nasution bersama dengan Saksi Siti Jubaidah Harahap Alias Taing pergi ke rumah Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin untuk menjemput Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dan setelah tiba di rumah Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin, Saksi Ahmad Bahri Nasution melihat Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe sudah dalam keadaan
GI
menangis dan memar dibagian wajahnya, lalu Saksi Ahmad Bahri Nasution menghubungi Saksi Soleman Dalimunthe dan memberitahukan
ING
bahwa Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe telah dipukuli oleh Saksi Siti Asriah Hasibuan bersama dengan Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida dan Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin, dan pada saat Saksi Ahmad Bahri Nasution membahwa keluar Saksi korban Nur Aziza
NT
Dalimunthe dari rumah Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin, Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida memukul bagian mulut Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dengan cara menampar sebanyak 1 (satu)
ILA
kali. Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 08 Agustus 2015 Saksi Soleman Dalimunthe datang ke rumah Saksi Ahmad Bahri Nasution untuk menjemput Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dan setelah tiba di rumah
NG AD
Saksi Ahmad Bahri Nasution, Saksi Soleman Dalimunthe melihat Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dalam keadaan memar pada mata kanan, lalu Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe menceritakan bahwa Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe telah dipukuli oleh Saksi Siti Asriah Hasibuan bersama dengan Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida dan Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin, kemudian Saksi Soleman
PE
Dalimunthe membahwa Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe pulang ke rumah, selanjutnya Saksi Soleman Dalimunthe merasa keberatan atas perbuatan Saksi Siti Asriah Hasibuan bersama dengan Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida dan Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Labuhanbatu guna proses hukum lebih lanjut. - Bahwa akibat perbuatan Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida dan Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin, bersama-sama dengan Saksi Siti Asriah Hasibuan, Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe, mengalami memar pipi atas kanan, bahwah kelopak mata panjang 3 cm, dan lebar 0,5 cm dan memar paha kiri bagian dalam panjang 1 cm dan lebar 0,5 cm, sebagaimana Visum Et Repertum dari RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RANTAUPRAPAT No. 445 / 8857 /RM-RSUD/2015 tertanggal 26 Agustus 2015 yang di buat dan ditandatangani oleh dr. NAZMAH SAIDAH, dengan HALAMAN 4 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
kesimpulan keadaan tersebut diatas adalah akibat ruda paksa benda tumpul.
Perbuatan Para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 80 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
GI
UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
ING
Menimbang bahwa Penuntut Umum berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah menurut hukum melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan kepada kedua Terdakwa, oleh karena itu ia menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
NT
memutuskan:
1. Menyatakan Terdakwa I. Aminullah Dalimunthe Alias Amin dan Terdakwa II. Junaidah Nasution Alias Bu Ida telah terbukti bersalah melakukan
ILA
tindak pidana “turut serta melakukan kekerasan terhadap anak” sebagaimana diatur dalam Pasal 80 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
NG AD
Anak dalam dakwaan tunggal. 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I. Aminullah Dalimunthe Alias Amin dan Terdakwa II. Junaidah Nasution Alias Bu Ida masing-masing selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dan denda Rp.10.000.000,(sepuluh juta rupiah), subsidair 6 (enam) bulan kurungan. 3. Menetapkan barang bukti berupa:
PE
- 1 (satu) buah sepatu berwarna coklat berpita diatasnya bagian sebelah kiri. Dikembalikan kepada Saksi Nur Azizah Dalimunthe.
4. Menghukum Terdakwa-Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah). Menimbang bahwa terhadap tuntutan pidana tersebut Para Terdakwa telah mengajukan Nota Pembelaan tanggal 15 Juni 2016 yang pada pokoknya memohon kepada Majelis Hakim yang mengadili perkara ini untuk menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya. Menimbang bahwa sehubungan dengan tuntutan pidana tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat telah menjatuhkan putusan Nomor 123/Pid.Sus/2016/PNRap pada tanggal 1 Agustus 2016 yang amarnya sebagai berikut:
HALAMAN 5 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
1. Menyatakan Terdakwa I. Aminullah Dalimunthe Alias Amin dan Terdakwa I. Junaidah Nasution Alias Bu Ida telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
melakukan kekerasan terhadap anak”.
pidana
“Bersama-sama
2. Menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa oleh karena itu dengan
GI
pidana penjara masing-masing selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda
ING
tersebut tidak dibayar maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan.
3. Menetapkan Terdakwa segera ditahan. 4. Menetapkan barang bukti berupa:
NT
- 1 (satu) buah sepatu berwarna coklat berpita diatasnya bagian sebelah kiri. Dipergunakan dalam perkara atas nama SITI ASRIAH HASIBUAN Alias SITI.
ILA
5. Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara masingmasing sejumlah Rp 5.000,- (lima ribu rupiah). Menimbang bahwa baik Para Terdakwa maupun Penuntut Umum
NG AD
menyatakan banding terhadap putusan tersebut sebagaimana tersebut dalam Akta permintaan Banding Para Terdakwa Nomor 42/Akta.Pid/2016/PN-Rap tanggal 5 Agustus 2016, dan Akta permintaan Banding Penuntut Umum Nomor 42/Akta.Pid/2016/PN-Rap tanggal 8 Agustus 2016. Permintaan banding Para Terdakwa tersebut telah diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 9 Agustus 2016, sedangkan permintaan banding Penuntut
PE
Umum tersebut telah diberitahukan kepada Para Terdakwa masing-masing pada tanggal 15 Agustus 2016. Menimbang bahwa Para Terdakwa telah mengajukan memori banding
sebagaimana tersebut dalam memori bandingnya tanggal 8 September 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 8 September 2016, dan Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat telah menyerahkan turunan memori banding tersebut kepada Penuntut Umum pada tanggal 9 September 2016. Demikian
pula Penuntut
Umum telah mengajukan
memori
banding
sebagaimana tersebut dalam memori bandingnya tanggal 5 September 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal 13 September 2016, dan
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat
telah menyerahkan turunan memori banding tersebut kepada Para Terdakwa masing-masing pada tanggal 20 September 2016. HALAMAN 6 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
bahwa
ME DA N
Menimbang
Pengadilan
Negeri
Rantauprapat
telah
memberitahukan kepada Para Terdakwa dan kepada Penuntut Umum untuk mempelajari berkas perkara sebagaimana tersebut dalam pokok surat: Perihal mempelajari berkas perkara tanggal 26 Agustus 2016.
Menimbang bahwa permintaan banding oleh Para Terdakwa maupun
GI
oleh Penuntut Umum tersebut diajukan dalam tenggang waktu dan syaratsyarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permintaan
ING
banding tersebut secara formal dapat diterima.
Menimbang bahwa Para Terdakwa menolak Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 123/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 1 Agustus 2016 dengan alasan yang selengkapnya seperti tersebut pada memori
NT
bandingnya tersebut, yang pada pokoknya sebagai berikut: A. KEBERATAN TERDAKWA 1 (AMINULLAH DAL1MUNTHE Als. AMIN)
ILA
1. Bahwa saya memohon maaf kepada Bapak Hakim Tinggi Negeri Medan yang memeriksa perkara kami suami istri ini bila terdapat bahasa dalam memori banding ini berbelit-belit. Mohon
NG AD
dimaklumi karena kami tak pandai berperkara. 2. Bahwasannya saya tidak dapat menerima putusan tersebut dengan alasan sebagaimana yang disebutkan berikut ini: -
Keberatan atas keterangan saksi Nur Azizah Dalimunte:
Bahwa keterangan saksi Nur Azizah Dalimunte mengatakan, bahwa saya ada naik 2 (dua) kali ke pundaknya sambil
PE
berpegangan
kedinding
adalah
tidak
benar,
karena
tidak
mungkin itu saya lakukan kepada keponakan saya sendiri, secara logika bila benar hal itu saya lakukan sudah barang tentu bahu dan pinggangnya akan mengalami cedera atau minimal terkilir mengingat badan saksi Nur Azizah Dalimunte yang kecil tentu tidak akan mampu memikul atau menahan berat bobot badan saya, keterangan saksi Nur Azizah Dalimunte tersebut sangat tidak masuk akal. Dan bila dipikir-pikir ngapai saya lakukan perbuatan kejam itu kepada keponakan saya sendiri, sementara saksi Nur Azizah Dalimunte tidak punya persoalan dengan saya dan istri saya, yang punya persoalan dengan saksi Nur Azizah Dalimunte adalah Siti Asriah Hasibuan Als. Siti (terdakwa dengan berkas terpisah dengan kami).
Bahwa yang benar saya lakukan kepada saksi Nur Azizah HALAMAN 7 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
Dalimunte adalah menampar 1 ( S atu) kali, itupun saya lakukan karena kesal sehingga membuat saya silaf/khilaf dan tidak ada niat saya untuk menyakiti saksi Nur Azizah Dalimunte, dan setelah itu sayapun keluar dan saya tidak tahu apalagi yang terjadi kepada saksi Nur Azizah Dalimunte di dalam rumah.
GI
Bahwa dalam fakta persidangan, sangat banyak kejanggalankejanggalan yang tidak dicatat dalam berita persidangan, hingga
ING
akhirnya tidak dimuat dalam putusan ini, sebab saksi Nur Azizah Dalimunte dalam keterangannya di depan persidangan selalu berbelit-belit, karena berbelit-belitnya keterangan saksi Nur Azizah Dalimunte hakim mengikuti apa yang terdapat dalam BAP
NT
yang dibuat polisi saja, seperti saksi Nur Azizah Dalimunte tidak bisa menjelaskan bagaimana cara saya naik ke pundaknya
persidangan.
ILA
sebanyak 2 (dua) kali tidak bisa dijelaskannya di depan
Bahwa nampak dan jelas kasus ini ada yang menyutradarai, yaitu saksi Nur Azizah Dalimunte sebagai pemeran utama bila
NG AD
dalam sebuah cerita drama, terlihat saksi Nur Azizah Dalimunte membuat
alur
cerita
dimana
saya
punya
peran
naik
ke
pundaknya sebanyak dua kali, dan peran istri saya memakimaki, memaksa naik ke sepeda motor, memukul pakai sepatu dan menampar dan sementara peran Siti Asriah Hasibuan menampar dan menendang saja, dan lalu tidak begitu lama saksi
PE
Ahmad Bahri Dalimunte datang menyelamatkan saksi Nur Azizah Dalimunte dari penyiksaan oleh Para Terdakwa, cukup seru cerita ini bila difilimkan pak hakim.
Bahwa kenapa saya katakan kasus ini ada yang menyutradarai, karena apa yang saya perbuat tidak ada dalam keterangan saksi Nur
Azizah
Dalimunte
dipersidangan,
seperti
saya
telah
mengakui ada menampar saksi Nur Azizah Dalimunte sebanyak 1 (satu) kali, dan pada umumnya kalau seseorang marah kepada orang lain tentu yang pertama dilakukan adalah menampar, meninju, menendang bukan langsung naik ke pundak orang itu, karena
untuk
naik
ke
pundak
seseorang
cukup
sulit
melakukannya tanpa ada bantuan dari orang lain. - Keberatan atas keterangan saksi Ahmad Bahri Dalimunte. Bahwa keterangan saksi Ahmad Bahri Dalimunte ketika sampai HALAMAN 8 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
di rumah saya, katanya dia melihat sendiri Terdakwa Junaidah Nasution (istri saya) bersama Siti Asriah Hasibuan sedang menampar Saksi Nur Azizah Dalimunte dan begitu juga ketika akan membahwa saksi Nur Azizah Dalimunte para Terdakwa masih melakukan penamparan, keterangan saksi Ahmad Bahri
GI
Dalimunte adalah tidak benar dan membuat cerita bohong, karena saksi Ahmad Bahri Dalimunte datang ke rumah kami
akal
sehat
tidak
ING
karena disuruh orang tua Saksi Nur Azizah Dalimunte, secara mungkin
Para
Terdakwa
terus-menerus
menganiaya Saksi Nur Azizah Dalimunte mulai pikul 21.00 sampai pukul 23.30, tentu kalau itu terjadi Saksi Nur Azizah
atau
tidak
NT
Dalimunte sudah babak belur artinya bisa mengalami pingsan sadarkan
diri,
sementara
hasil
visum
hanya
mengalami memar saja tidak ada yang luka.
ILA
Bahwa yang benar saksi Ahmad Bahri Dalimunte berada dalam rumah kami lebih kurang 30 (tiga puluh) menit dan kamipun masih berbincang-bincang tentang Saksi Nur Azizah Dalimunte
NG AD
tentang atas tuduhannya kepada Iskandar (adik terdakwa Siti Asriah Hsb) telah menghaniilinya, jadi sepanjang saksi Ahmad Bahri Dalimunte berada di rumah saya sampai pulang tidak ada terjadi penamparan kepada Saksi Nur Azizah Dalimunte. - Keberatan atas putusan hakim pengadilan Rantauprapat Bahwa pertimbangan hakim yang terdapat dihalaman 20 pragraf
PE
4 berbunyi "lalu terdakwa Aminullah Dalimunte Alias Amin mendekati saksi korban Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah dan bertanya kepada saksi korban Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah "Apa Betul Si Iskandar" lalu saksi korban Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah menjawab "Ya", lalu terdakwa Aminullah Dalimunte Alias Amin naik ke pundak Saksi korban Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah sebanyak 2 (dua) kali kemudian Saksi korban Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah merasa kesakitan dan tertunduk lalu Terdakwa Aminullah Dalimunte Alias Amin turun kemudian menendang bagian punggung sebelah kanan dan menendang bagian lengan tangan kiri Saksi korban Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah masing-masing sebanyak 1 (satu) kali lalu Saksi korban Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah merasa kesakitan kemudian menangis terseduh-seduh sambil ketakutan”. HALAMAN 9 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
** Bapak hakim salah menerapkan hukum, karena dalam bukti visum dan saksi fakta tidak ada keterangan dan petunjuk yang mengarah kepada
pembenaran saya ada 2 (dua) kali naik ke
bahu Saksi korban Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah, kecuali memadakan
keterangan
Dalimunte Alias Zijah yang
Saksi
korban
Nur
Azizah
mengatakan saya ada 2 (dua) kali
GI
hanya
naik ke bahunya, satu saksi bukanlah saksi.
ING
** Bapak hakim salah menerapkan hukum, karena tidak ada bukti dan saksi yang menerangkan saya ada melakukan perbuatan menendang bagian punggung sebelah kanan dan menendang bagian lengan tangan kiri Saksi korban Nur Azizah Dalimunte
NT
Alias Zijah masing-masing sebanyak 1 (satu) kali, baik visum maupun Saksi korban- Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah sendiri, jadi dari mana hapak hakim dapat menyimpulkan saya ada
ILA
melakukan perbuatan seperti itu....? ** Bahwa yang benar ada saya lakukan adalah menampar 1 (satu) kali kepada Saksi korban Nur Azizah Dalimunte Alias Zijah,
NG AD
itupun karena silaf/khilaf dan tidak ada niat untuk menyakitinya, untuk itu kepada Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Negeri Medan untuk dapat membebaskan saya dari seluruh dakwaan dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan atau menjatuhkan hukuman kepada saya dengan hukuman yang seringan-ringannya dan membebaskan saya dari segala bentuk denda, karena saya
PE
adalah tergolong keluarga miskin (sural miskin terlampir). B. KEBERATAN TERDAKWA II (JUNAIDAH NASUTION ALS. BU IDA)
Bahwa keterangan saksi Nur Azizah Dalimunte dihalaman 7 (tujuh) mengatakan, bahwa saya ada menampar, memukul paha kiri dengan
menggunakan
sepatu
dan menjambak saksi
adalah
keterangan yang tidak benar, karena secara akal ngapain saya melakukan itu sementara saya tidak punya persoalan dengan saksi, yang punya persoalan dengan saksi adalah saksi Siti Asriah Hasibuan karena merasa nama baik keluarganya telah dicemarkan oleh saksi Nur Azizah Dalimunte.
Bahwa adapun
motifasi saya membahwa saksi Nur Azizah
Dalimunte ke rumah saya adalah untuk mendudukkan persoalan HALAMAN 10 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
yang dituduhkan oleh saksi Nur Azizah Dalimunte kepada Iskandar adek kandung saksi Siti Asriah Hasibuan telah menghamilinya, dan yang banyak bertanya waktu adalah saksi Siti Asriah Hasibuan, saya dan suami saya hanya sebatas memfasilitasi dan minta keterangan yang sebenarnya, karena menganggap Saksi masih
keponakan
dari
suami
saya,
GI
Korban
merasa
punya
kewajiban mewakili orang tuanya saksi korban yang jauh di
-
Keberatan atas keterangan saksi Ahmad Bahri Dalimunte. Bahwa keterangan saksi Ahmad Bahri Dalimunte ketika sampai di
NT
ING
kampung dalam persoalan ini.
rumah saya, katanya dia melihat saya sedang menampar Saksi Nur Azizah Dalimunte dan begitu juga ketika akan membahwa Saksi Nur Azizah Dalimunte saya masih melakukan penamparan,
ILA
keterangan saksi Ahmad Bahri Dalimunte adalah tidak benar dan membuat cerita bohong, karena saksi Ahmad Bahri Dalimunte datang ke rumah saya adalah karena atas permintaan orang tua saksi
NG AD
korban disuruh untuk menjemput karena sudah hampir larut malam.
C. PERMOHONAN PARA TERDAKWA I DAN II 1. Bahwa perkara ini sudah 3 (tiga) kali kami lakukan pertemuan perdamaian, yakni yang pertama sekali keesokan harinya dari
PE
malam kejadian, orang tua saksi korban datang ke rumah Saksi Ahmad Bahri Dalimunte, maka disepakati untuk berdamai dengan memberikan sejumlah uang Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) kepada keluarga saksi korban, tapi beberapa hari berikutnya orang tua saksi korban tidak mau lagi berdamai kecuali kami 3 (tiga) orang terdakwa membayar sebesar Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah), maka kami nyatakan piker-pikir dulu, dan beberapa minggu berikutnya dapat lagi kabar dari orang tua saksi korban, mau berdamai hanya dengan Terdakwa I Aminullah Dalimunte dan Terdakwa II Junaidah Nasution, sementara dengan Terdakwa Siti Asriah Hasibuan tidak mau berdamai kecuali si Iskandar mau menikah dengan Saksi Korban dan membayar sebesar Rp. 18.000.000,- (delapan belas HALAMAN 11 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
juta rupiah).
2. Bahwa karena orang tua saksi korban tidak konsisten dengan janjinya dan slalu berubah-ubah, maka pembicaraan perdamaian menjadi gagal, sehingga Terdakwa I dan Terdakwa II pun gagal
GI
juga berdamai karena kami tidak punya uang dan merasa tidak berbuat seperti apa yang diterangkan oleh saksi korban dan saksi
ING
Ahmad Bahri Dalimunte atas saksi korban, karena yang terdakwa I lakukan hanya sebatas menampar 1 (satu) kali, itupun karena silaf/khilaf yang tidak punya niat dan maksud untuk menyakiti saksi korban, sementara Terdakwa II hanya sebatas memarahi
NT
dengan suara keras saja, selain itu tidak ada yang Terdakwa II lakukan kepada saksi korban.
3. Bahwa setelah kejadian tersebut antara kami Terdakwa I dan
ILA
Terdakwa II dengan keluarga saksi korban tidak ada terjadi pemutusan hubungan silaturahmi yang parah, sebab bila ada acara keluarga besar kami di kampung, antara kami tetap kumpul
NG AD
seperti biasanya, artinya antara kami tidak ada permusuhan dan dendam, keluarga besar kami masih tetap utuh dan saling menghormati, yang jadi masalah sampai saat ini adalah antara keluarga Terdakwa Siti Asriah Hasibuan dengan keluarga Saksi korban, silaturahmi telah putus total. 4. Bahwa putusan Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat dalam
PE
perkara ini atas diri kami berdua yakni 1 (satu) tahun penjara dan denda masing-masing sebesar 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) adalah tidak berkeadilan, karena perbuatan saya AMINULLAH DALIMUNTE semata-mata perbuatan yang silaf/khilaf yang tidak punya niat maksud untuk menyakiti saksi korban, sementara saya JUNAIDAH
NASUTION
tidak
ada
melakukan
perbuatan
penamparan dan pemukulan dengan sepatu kepada saksi korban, yang saya lakukan hanya marah-marah dengan suara keras saja kepada saksi korban. 5. Bahwa Hakim Pengadilan dalam perkara ini dapat dikategorikan mempertimbangkan perkara ini dengan cara emosional, tidak mendidik, tidak arif, serta tidak bijaksana. 6. Bahwa kami adalah pasangan suami istri yang sah mempunyai dua orang anak yang masih duduk disekolah tingkat SLTA dan HALAMAN 12 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
kami mempunyai alamat yang jelas tempat tinggalnya dan tidak punya pekerjaan tetap, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saya Aminullah Dalimunte sekarang ini kerja mengimfak untuk pembangunan mesjid di depan rumah kami, dan saya Junaidah Nasution kerja membuat peyek dan keripik untuk dijual dengan
GI
cara titip di kedai-kedai, artinya kami sangat mudah untuk diawasi yang tidak akan melarikan diri karena perkara ini, maka
ING
kami mohon kepada Hakim Tinggi Medan untuk membebaskan kami dari seluruh dakwaan dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum dan atau memberikan hukum yang seringan-ringannya, karena
Berdasarkan
NT
kesalahan kami tidak didukung dengan alat bukti yang cukup. uraian
tersebut
diatas,
kami
mohon
kepada
Pengadilan Tinggi Medan:
ILA
1. Menerima permohonan Banding kami ini. 2. Menyatakan kami tidak terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana bersama-sama melakukan
NG AD
kekerasan terhadap anak.
3. Membebaskan dari dakwaan jaksa penuntut umum. 4. Memulihkan nama nama baik kami berdua. 5. Membebankan perkara ini kepada Negara. Menimbang bahwa demikian pula Penuntut Umum menolak Putusan
PE
Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 123/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 1 Agustus 2016 dengan alasan yang selengkapnya seperti tersebut pada memori bandingnya tersebut, yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa putusan Majelis Hakim yang terlalu ringan dari Tuntutan Kami Jaksa Penuntut Umum tidak menimbulkan efek jera terhadap pelaku yaitu terdakwa yang dikemudian hari dikhawatirkan akan mengulangi perbuatannya serta putusan tersebut tidak mempunyai daya tangkal dalam hal melakukan tindak pidana bersama-sama melakukan kekerasan terhadap anak. 2. Bahwa perbuatan para terdakwa sangat lah tidak terpuji, karena saksi korban dalam perkara merupakan keponakan kandung (anak dari Adik Kandung terdakwa Aminullah) yang mana menurut agama Islam, terdakwa Aminullah Dalimunthe alias Amin dapat HALAMAN 13 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
menjadi wali nikah bagi saksi korban Nur Azizah Dalirtiunthe. 3. Bahwa para terdakwa melakukan kekerasa terhadap saksi korban Nur Azizah Dalimunthe, dikarenakan saksi korban melaporkan adik dari saksi Siti Asriah Hasibuan alias Siti, telah mencabuli saksi korban Nur Azizah Dalimunthe.
GI
4. Bahwa terdakwa Aminullah Dalimunthe alias Amin dan terdakwa Junaidah Nasution alias Bu Ida, harusnya melindung saksi korban
ING
Nur Azizah Dalimunthe, karena selama ini saksi korban Nur Azizah Dalimunthe tinggal di rumah para terdakwa dan saksi korban Nur Azizah Dalimunthe dan saksi korban merupakan kemanakan kandung terdakwa.
terhadap
anak-anak
NT
5. Bahwa saat ini Pemerintah kita memberikan perhatian penuh korban
kekerasan,
karena
efek
yang
ditimbulkan akibat kekerasan yang dialami seorang anak akan
ILA
berdampak pada perkebangan psikologi anak tersebut, sehingga terhadap para terdakwa haruslah diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
NG AD
6. Bahwa pada dasarnya maksud dan tujuan penegakan hukum pidana dalah untuk menjaga keseimbangan tata tertib dalam masyarakat dan mencegah pelaku tindak pidana untuk tidak mengulangi
lagi
perbuatannya,
sehingga
Majelis
Hakim
berpendapat lamanya pidana yang dijatuhkan nantinya dipandang telah menimbulkan efek jera dan sesuai dengan nilai-nilai hukum
PE
serta keadilan.
Sehingga menurut Jaksa Penuntut Umum bahwa putusan tersebut sangat
tidak
mencerminkan
rasa
keadilan,
sehingga
tidak
menimbulkan efek jera serta tidak mempunyai daya tangkal untuk mencegah terdakwa agar tidak mengulangi perbuatannya, serta selain daripada itu putusan tersebut tidak menimbulkan efek jera bagi orang lain yang hendak melakukan tindak pidana yang sama dengan terdakwa,
sebagaimana
disemangatkan
oleh
bunyi
Putusan
Mahkamah Agung R.I. Nomor: 471 .K/Kr/1979 tanggal 7 Januari 1979, yaitu:
Dari segi Edukatif, jelas hukuman yang telah dijatuhkan oleh Majelis
Hakim
Pengadilan
Negeri
Rantau
Prapat
belum
HALAMAN 14 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
suatu
dampak
positif
ME DA N
memberikan
guna
mendidik
terdakwa
khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam hal perkara yang sama.
Dari segi Korektif, hukuman yang telah dijatuhkan belum berdaya guna dan berhasil guna bagi diri terdakwa khususnya dan bagi
GI
masyarakat pada umumnya, dijadikan acuan didalam mengoreksi apa yang telah dilakukan.
Dari Segi Prepentif, hukuman tersebut belum dapat dijadikan sebagai
senjata
ING
pamungkas
dalam
membendung
terdakwa
khususnya dan masyarakat pada umunya, untuk tidak kembali mengulang perbuatan yang sama.
Dari segi Represif, hukuman tersebut belum mempunyai pengaruh
NT
untuk diri pribadi Terdakwa supaya ia bertaubat dan tidak
ILA
mengulangi lagi perbuatannya.
Oleh Karena itu dengan ini kami mohon supaya Pengadilan Tinggi Medan:
NG AD
1. Menerima permohonan banding dari Jaksa Penuntut Umum. 2. Menghukum Terdakwa sesuai dengan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
Menimbang bahwa Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding akan mempertimbangkan memori banding Para Terdakwa dan memori banding
PE
Penuntut Umum tersebut setelah terlebih dahulu mencermati pertimbangan putusan pengadilan tingkat pertama seperti di bahwah ini. Menimbang bahwa Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama telah
memeriksa 5 (lima) orang saksi di bahwah sumpah yang dihadirkan oleh Penuntut Umum di persidangan, masing-masing bernama: 1. Saksi Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah, 2. Saksi Ahmad Bahri Dalimunthe, 3. Saksi Siti Jubaidah Harahap Alias Taing, 4. Saksi Soleman Dalimunthe, dan 6. Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti. Telah
pula
mendengar
keterangan
terdakwa
I.
AMINULLAH
DALIMUNTHE ALIAS AMIN, dan keterangan terdakwa II. JUNAIDAH NASUTION ALIAS BU IDA.
HALAMAN 15 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
Telah membaca bukti surat berupa Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat No. 445/8857/RSUD/2015 tanggal 26 Agustus 2015 yang di buat dan ditandatangani oleh dr. Nazmah Saidah, (terlampir dalam berkas penyidikan) yang isinya seperti tersebut dalam surat dakwaan Penuntut Umum tersebut. Kesimpulan: Berdasarkan keadaan
GI
tersebut adalah akibat ruda paksa benda tumpul.
ING
Penuntut Umum telah mengajukan barang bukti di persidangan berupa 1 (satu) buah sepatu berwarna coklat berpita di atasnya bagian sebelah kiri. Barang bukti tersebut telah dibenarkan oleh Saksi-Saksi dan Para Terdakwa. bahwa
berdasarkan
keterangan
Saksi-Saksi,
dan
NT
Menimbang
keterangan para Terdakwa, dan bukti surat, dihubungkan dengan barang bukti tersebut, adalah saling berkesesuaian antara satu dengan lainnya,
ILA
sehingga diperoleh fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar, para Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi Korban Nur Azizah Dalimunthe pada hari Jumat tanggal 07 Agustus
NG AD
2016 sekira pukul 21.00 WIB., di Jalan Tasik Simpang Tiga Bukit, Kelurahan
Kota
Pinang,
Kecamatan
Kota
Pinang,
Kabupaten
Labuhanbatu Selatan tepatnya di rumah Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin.
2. Bahwa benar, adapun sebabnya para Terdakwa bersama Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti (dalam berkas terpisah) melakukan pemukulan
PE
terhadap Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah adalah karena Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah bersama keluarganya meminta pertanggungjawaban atas perlakukan keponakan Terdakwa Aminullah Dalimunthe yang bernama Kandar Hasibuan yang melakukan persetubuhan dengan Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah. 3. Bahwa benar, para Terdakwa bersama Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti (dalam berkas terpisah) ada datang ke toko tempat kerja Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah dan pada saat itu para Terdakwa bersama Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti (dalam berkas terpisah) langsung marah – marah kepada Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah sambil mengatakan kepada Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah “Apa betul rupanya adikku menyetubuhi kau ?”, dan Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah menjawab “Ya”, lalu Saksi Siti Asriah Hasibuan langsung menampar pipi sebelah kiri HALAMAN 16 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah dengan tangannya sebanyak 2 (dua) kali.
4. Bahwa benar, selanjutnya Para Terdakwa bersama Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti (dalam berkas terpisah) membahwa Saksi Korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah ke rumah Terdakwa Aminullah Dalimunthe
GI
Alias Amin dan setelah sampai Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah langsung disuruh duduk dilantai rumah tersebut.
ING
5. Bahwa benar, Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti (dalam berkas terpisah) bertanya kepada Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah “Apa betul sikandar yang melakukannya”, dan Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah menjawab “Iya”, karena merasa kesal
NT
dengan jawaban Saksi Korban, Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti (dalam berkas terpisah) menjadi marah dan langsung menendang Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah dibagian mata sebelah kanan
ILA
dengan menggunakan kaki sebelah kirinya sebanyak 1 (satu) kali kemudian Saksi Siti Asriah Hasibuan Alias Siti (dalam berkas terpisah) menjambak rambut Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah.
NG AD
6. Bahwa benar, selanjutnya Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida bertanya kepada Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah “Apa Betul, Si Kandar Yang Telah Melakukannya”, dan Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah menjawab “Ya”, kemudian Terdakwa Junaidah Nasution Alias Bu Ida merasa emosi dan langsung memukul bagian paha sebelah kiri Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah
PE
dengan menggunakan sepatu miliknya sebanyak 2 (dua) kali, lalu Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin mendekati Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah dan bertanya kepada Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah “Apa Betul Si Iskandar”, lalu Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah menjawab “Ya”, lalu Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin naik dipundak Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah sebanyak 2 (dua) kali kemudian Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah merasa kesakitan dan tertunduk lalu Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin turun kemudian menendang bagian punggung sebelah kanan dan menendang bagian lengan tangan kiri Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah masing-masing sebanyak 1 (satu) kali lalu Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah merasa kesakitan kemudian menangis terseduh-seduh sambil ketakutan. HALAMAN 17 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
7. Bahwa benar, Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin ada menghubungi Saksi Soleman Dalimunthe dan meminta Soleman Dalimunthe menjemput Saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah tersebut dengan mengatakan “jeput anakmu ini, pukimakmu” lalu mendengar perkataan Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin
GI
kemudian Saksi Soleman Dalimunthe meminta tolong kepada Saksi Ahmad Bahri Dalimunthe untuk menjemput Saksi korban Nur Azizah
ING
Dalimunthe Alias Zijah dari rumah Terdakwa Aminullah Dalimunthe Alias Amin tersebut.
8. Bahwa benar, Saksi Ahmad Bahri Dalimunthe ada menjemput Saksi Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah dan ketika sampai dirumah Terdakwa
NT
Aminullah Dalimunthe Alias Amin, Saksi Ahmad Bahri Dalimunthe melihat Saksi Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah menangis dan Saksi Ahmad Bahri Dalimunthe mengatakan “ngapain harus digitukan, cari solusi saja
ILA
akan tetapi mereka mengatakan kepada Saksi Ahmad Bahri Dalimunthe “mati dia situ, keturunannya lontenya ini” kemudian Saksi Ahmad Bahri Dalimunthe langsung membahwa Saksi Nur Azizah Dalimunthe Alias
NG AD
Zijah pulang ke rumah Saksi Ahmad Bahri Dalimunthe. 9. Bahwa benar, akibat perbuatan Terdakwa JUNAIDAH NASUTION Alias BU IDA dan Terdakwa AMINULLAH DALIMUNTHE Alias AMIN, bersama-sama dengan Saksi SITI ASRIAH HASIBUAN, Saksi korban NUR AZIZAH DALIMUNTHE, mengalami memar pipi atas kanan, bahwah kelopak mata dan memar paha kiri bagian dalam.
PE
10. Bahwa benar, Visum Et Repertum dari Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat No. 445 / 8857 / RSUD / 2015 tertanggal 26 Agustus 2015 yang di buat dan ditandatangani oleh dr. Nazmah Saidah dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut: Memar pipi atas kanan, bahwah kelopak mata panjang 3 cm, lebar 0,5 cm dan memar paha kiri bagian dalam panjang 1 cm dan lebar 0,5 cm. Menimbang bahwa Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama berpendapat bahwa Para Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: “Bersama-sama melakukan kekerasan terhadap anak”, sebagaiman telah didakwakan oleh Penuntut Umum berdasarkan Pasal 80 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
HALAMAN 18 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
Menimbang bahwa setelah membaca dan mempelajari secara seksama berkas perkara serta turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 123/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 1 Agustus 2016 yang yang dimintakan banding tersebut, dengan memperhatikan
hal-hal
yang menjadi pertimbangan hakim tingkat pertama, berdasarkan alat bukti
GI
berupa keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa dan bukti surat berupa Visum Et Repertum dihubungkan dengan barang bukti tersebut,
ING
Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa tidak ada hal-hal yang baru yang perlu dipertimbangkan lagi, dan memori banding baik yang diajukan oleh Para Terdakwa maupun yang diajukan oleh Penuntut Umum tersebut hanyalah merupakan pengulangan saja, karena
NT
hakim tingkat pertama telah mempertimbangkannya secara keseluruhan dengan tepat dan benar yang dijadikan sebagai dasar dalam memutus
ILA
perkara tersebut tentang tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa. Menimbang bahwa Majelis Hakim Pengadilan tingkat banding sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan tingkat pertama
NG AD
tersebut yang pada pokoknya berpendapat bahwa Para Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana: “Bersamasama melakukan kekerasan terhadap anak”. Oleh karena itu pertimbangan Hakim tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan sendiri dalam memutus perkara ini di tingkat banding, kecuali mengenai pidana yang
dijatuhkan
kepadaTerdakwa
perlu
diubah
dengan
menambah
PE
pertimbangan.
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim
pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa keberatan Para Terdakwa yang dituangkan di dalam memori bandingnya tersebut adalah tidak berdasar hukum, oleh karena itu harus ditolak. Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi memori banding Penuntut Umum tersebut dengan pertimbangan seperti tersebut di bahwah ini. Menimbang bahwa tujuan penegakan hukum pidana adalah untuk menjaga keseimbangan tata tertib dalam masyarakat dan mencegah
pelaku
tindak
pidana
agar
tidak
lagi
mengulangi
perbuatannya. HALAMAN 19 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
Menimbang bahwa para Terdakwa melakukan kekerasa terhadap saksi korban Nur Azizah Dalimunthe, karena saksi korban bersama keluarganya meminta pertanggungjawaban atas perlakukan keponakan Terdakwa Aminullah Dalimunthe yang bernama Kandar Hasibuan yang melakukan persetubuhan dengan saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias
GI
Zijah.
ING
Menimbang bahwa seharusnya Para Terdakwa merasa perihatin terhadap kejadian yang menimpa saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah dan keluarganya karena mereka harus menanggung rasa malu karena menurut saksi korban Nur Azizah Dalimunthe Alias Zijah bahwa ia telah
NT
disetubuhi oleh Kandar Hasibuan, tetapi belum ada pertanggungjawaban dari Kandar Hasibuan atas perbuatannya tersebut. Menimbang bahwa efek yang ditimbulkan akibat kekerasan yang
anak tersebut.
ILA
dialami seorang anak akan berdampak pada perkebangan psikologi
NG AD
Menimbang bahwa pidana yang terlalu ringan tidak menimbulkan efek jera terhadap pelaku, dan tidak dapat dijadikan sebagai pencegah kekerasan terhadap anak, bagi setiap orang. Berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa pidana penjara yang dijatuhkan oleh Majelis
PE
Hakim Pengadilan tingkat pertama kepada Terdakwa tidak sesuai dengn rasa keadilan, sehingga harus diubah. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim
Pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa keberatan Penuntut Umum terhadap
Putusan
Pengadilan
Negeri
Rantauprapat
Nomor
123/Pid.Sus/2016/PN Rap tersebut adalah cukup beralasan. Oleh karena itu keberatan tersebut dapat dikabulkan. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan dapat mempertahankan Putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 123/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 1 Agustus 2016 yang dimintakan banding tersebut tentang tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, kecuali mengenai pidana penjara yang dijatuhkan kepada Para Terdawa perlu diubah sebagaimana telah dipertimbangkan sebelumnya, HALAMAN 20 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
sehingga amar putusan ini selengkapnya adalah seperti tersebut dalam diktum putusan ini.
Menimbang bahwa karena Terdakwa bersalah dan dipidana, maka biaya perkara harus dibebankan kepda Para Terdakwa pada kedua tingkat
GI
Pengadilan, yang untuk tingkat banding ditetapkan sejumlah tersebut dalam
ING
diktum putusan ini.
Mengingat Pasal 80 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, dan Pasal-pasal: 193, 197, 241 ayat (1) Undang-Undang nomor 8 Tahun 1981
NT
tentang KUHAP serta peraturan yang bersangkutan lainnya. MENGADILI:
Menerima permohonan banding: Para Terdakwa, dan Penuntut Umum.
Mengubah
ILA
Putusan
Pengadilan
Negeri
Rantauprapat
Nomor
123/Pid.Sus/2016/PN Rap tanggal 1 Agustus 2016 yang yang dimintakan
NG AD
banding tersebut sekedar mengenai pidana penjara yang dijatuhkan kepada Para Terdakwa, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut: 1.
Menyatakan terdakwa I. Aminullah Dalimunthe Alias Amin dan terdakwa II. Junaidah Nasution Alias Bu Ida tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: “Bersama-sama melakukan kekerasan terhadap anak”. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa I. Aminullah Dalimunthe Alias
PE
2.
Amin dan terdakwa II. Junaidah Nasution Alias Bu Ida tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan, dan denda sebesar Rp.10.000.000,(sepuluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 6 (bulan) bulan.
3.
Menetapkan barang bukti berupa: 1 (satu) buah sepatu berwarna coklat berpita diatasnya bagian sebelah
kiri, dipergunakan dalam
perkara atas nama SITI ASRIAH HASIBUAN Alias SITI. 4.
Membebani Para Terdakwa tersebut membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).
HALAMAN 21 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN
ME DA N
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Jumat tanggal 7 Oktober 2016 oleh kami: BENAR KARO-KARO, SH, MH sebagai Hakim Ketua, AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH dan Dr. ALBERTINA HO, SH, MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari ini Selasa tanggal 11
GI
Oktober 2016 di dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh KHAIRUL,
ING
SH, MH sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Para Terdakwa. HAKIM ANGGOTA:
HAKIM KETUA
NT
TTD
TTD
BENAR KARO-KARO, S.H., M.H.
ILA
AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH
TTD
NG AD
Dr. ALBERTINA HO, SH, MH
PANITERA PENGGANTI TTD
PE
KHAIRUL, SH, MH
HALAMAN 22 dari 22 Halaman PUTUSAN NOMOR 468/PID.SUS/2016/PT MDN