Perdarahan Antepartum No.Dokumen RSUDTUB.KEB.G02.028 RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU Jl. Indun Suri – Simpang Busung No. 1 Telp. ( 0771 ) 482655 ; 482796 Fax. ( 0771 ) 482795
No Revisi Halaman : 0/0 1-5 Ditetapkan : Direktur RSUD Provinsi KEPRI
dr. Didi Kusmarjadi, Sp OG NIP.19660731 199902 1 001
Batasan Perdarahan dari jalan lahir pada kehamilan >20 minggu sampai sebelum janin lahir. I. Solusio plasenta Batasan Terlepasnya plasenta sebagian atau seluruhnya, pada plasenta yang implantasinya normal sebelum janin lahir. Faktor prediposisi: Riwayat solusio plasenta PPROM (Preterm Premature Rupture of Membranes) Hipertensi berat/preeklamsia) Penyalahgunaan obat, merokok Rudapaksa abdomen berat Peningkatan usia dan paritas Gemeli,terutama anak kedua Riwayat seksio > 2 kali Hidromnion Trombofilia PJT Pemeriksaan klinis • Nyeri perut hebat seperti dirobek dan terasa seoerti terbakar/disertai kontraksi. • Nyeri punggung 62-66% • Uterus hipertonus, palpasi bagian-bagian janin biasanya sulit. • Persarahan pervaginam 75% • Syok (gambaran klinis tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar) • Bisa tidak ada perdarahan pada perdarahan yang tersembunyi (concealed/occult) 25%
• • •
Gawat janin Takhisistole 17% Pada pemeriksaan dalam bila ada pembukaan teraba ketuban yang tegang dan menonjol.
Pemeriksaan USG USG jarang digunakan untuk menegakan diagnosis solusio plasenta, karna umumnya pasien dating dalam keadaan akut/gawat darurat, dan juga karena plasenta dan bekuan darah yang baru memberikan gambaran yang sama. Pemeriksaan laboratorium: Pemeriksaan darah ditujukan untuk mencari gangguan pembekuan darah (Consumptiven Coagulopathy) 1. Pemeriksaan darah untuk fibrinogen, trombosit, waktu perdarahan, waktun pembekuan 2. Bed side clotting test (clot retraction test), untuk menilai fungsi pembekuan darah/penilaian tidak lansung kadar fibrinogen. Cara : - Ambil darah vena 2 ml masukkan kedalam tabung kemudian diobservasi - Henggam bagian tabung yang berisi darah - Setelah 4 menit, miringkan tabung untuk melihat lapisan koagulasi di permukaan - Lakukan hal yang sama setiap menit Interpretasi : - Bila bagian pembekuan tiois yang mudah robek saat tabung dimiringkan, Keadaan ini juga menunjukan kadar fibrinogen di bawah ambang normal Derajat solusio plasenta : 1. Ringan: -prdarahan yang keluar kurang dari 100200cc -uterus tidak tegang -belum ada tanda syok -janin hidup -kadar fibrinogen plasma lebih dari 250 mg% 2. Sedang:-peradarahan lebih dari 200cc -uterus tegang -terdapat tanda syok
-gawat janin atau janin mati -kadar fibrinogen plasma 120 - 150 mg% 3. Berat : -uterus tegang dan kontraksi tetanik -terdapat syok -janin biasanya sudah mati Catatan: Derajat gambaran klinis bisa berbeda (lebih ringan) bila ketuban sudah pecah. Komplikasi 1. Syok 2. Consumptive Coagulopathy 3. Gagal ginjal 4. Uterus Couvelaire 5. Sindrom Sheehan Pengelolaan Pengelolaan sulosio plasenta berpariasi. tergantung dari situs klinis ibu, janin dan umur kehamilan. Pada keadaan perdarahan massif, resusitasi intensif dengan darah dan cairan kristaloid serta segera melahirkan bayi untuk mengatasi perdarahan adalah upaya menyelamatkan nyawa ibu dan mungkin dapat menyelamatkan nyawa anak. Derajat ringan Solusio derajat ringan, sangat jarang ditemukan di RS. Pada umumnya didiagnosis secara kebutulan pada pemeriksaan USG oleh karena tidak memberikan gejala klinis yang khas. Derajat sedang/ berat 1. Perbaikan keadaan umum a. Resusitasi cairan/ transfuse darah - Berikan darah lengkap segar - Jika tidak tersedia pilih salah satu dari plasma beku segar, PRC, kriopresipitar, konsentrasi trombosit. 2. Melahirkan janin : b. Janin hidup (biasanya gawat janin) : dilakukan seksio sesarea, kecuali bila pembukaan sudah lengkap. Pada keadaan ini, dilakukan amniotomi, drip oksitosin, dan bayi dilahirkan sengan eksraksi forceps. c. Janin mati : dilakukan persalinan pervaginam dengan cara melakukan amniotomi, drp oksitosin 1
labu saja. Bila bayi belum lahir dalam waktu 6 jam, dilakuakan tindakan SS.
Plasenta previa Batasan : Plasenta yang letaknya tidak normal sehingga menutupi sebagian atau seluruh osfium uteri internum. Faktor Predisposisi : Grande Multifara Riwayat kuretase berulang Pemeriksaan klinis : 1. Perdarahan dari jalan lahir berulang tanpa disertai rasa nyeri 2. Dapat disertai atau tanpa adanya kontraksi 3. Pada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah janin belum masuk pinti atas panggul atau adaa kelainan letak. 4. Pemeriksaan spekulun darah berasal dari ostium uteri eksternum. Pemeriksaan penunjang : 1. Pemeriksaan laboratorium : golongan darah,
kadar hemoglobin, hematokrit, waktu perdarahan dan waktu pembekuan. 2. Pemeriksaan USG untuk mengetahui jenis plasenta previa dan taksiran berat badan janin Pengelolaan : Ekspektatif : Syarat : - Keadaan umum ibu dan anak baik - Perdarahan sedikit - Usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau taksiran berat badan janin kurang dari 2500 gr - Tidak ada his persalinan Penatalaksanaan : - Pasang infuse, tirah baring - Bila ada kontraksi premature bisa di beli tokolitik (lahat pengelolaan prematuritas) - Pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan KTG setiap minggu. Aktif : Persalinan pervaginam - Dilakukan pada plasenta letak rendah, plasenta marginalis atau plasenta previa lateraris di anterior (dengan anak kepala). Diagnosis ditegakan dengan melakukan pemeriksaan USG, perabaan fornises atau pemeriksaan dalam di kamar operasi tergantung indikasi. - Dilakukan oksitosin drip disertai pemecahan ketuban. Persalinan perabdominam : Dilakukan pada keadaan : - Plasenta previa dengan perdarahan banyak. - Plasenta previa totalis. - Plasenta previa lateralis di posterior. Plasenta letak rendah dengan anak letak sungsang