0 4 A-A c-r-
WORKSHOP T ELOP SHORT TERM AND LONG TERM PLAN VWTED TO HEALTH PROMOTION TION) ON AVIAN INFLUENZA
KEGIATAN 1
LAPORAN PERENCANAAN FLU BURUNG DAN PANDEMI INFLUENZA PROMOSI KESEHATAN BOGOR, 5-7 MEI 2008
PUSAT PROMOSI KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI TAHUN 2008
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................. Daftar Isi ..................................................................................... ii Laporan Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi Kesehatan
1
Lampiran 1 : • Draft Strategi promosi kesehatan dalarn pencegahan, pengendalian flu burung dan pandemi influenza Lampiran 2
• TOR • Jadwal Lampiran 3 0 Presentasi
KATA PENGANTAR
Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi Kesehatan merupakan basil kegiatan pertemuan romosi kesehatan dalam upaya pencegahan dan penyusunan perencanaan bidang p
penanggulangan penyakit flu burung dan pandemi influenza
Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi Kesehatan ini bertujuan menyususn strategi promosi kesehatan bagi para pengelola promosi kesehatan balk di Pusat mauptin di Daerah terutarna pemahaman terhadap strategi utama dalam penanggulangan flu burung dan kesiapsiagaan pandemi influenza.
Startcgi Flu Burung dan pandemi influenza Bidang Promosi Kesehatan ini disusun oleh Pusat Promosi Kesehatan bersama-sama lintas program dan sektor yang terkait. Kami mengharapkan agar stratei g flu burung dan pandemi influenza ni dapat digunakan sebaik-baiknya. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi kontribusi clan membantu penyusunan Kesehatan.
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
Dr. H. Abidinsyah Siregar , DHSM, M.Kes. NIP. 140 163 557
LAPORAN PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN FLU BURUNG DAN PANDEMI INFLUENZA
I.PENDAHULUAN
Situasi penyakit Avian Influenza atau Flu Burung yang disebabkan oleh virus H5N I di Indonesia pada saat ini memerlukan perhatian yang serius agar penyebaran dapat dicegah secara efektif .
Penyakit Avian Influenza yang pada mulanya tidak mudah menular pada manusia tetapi dalam perkembangannya penyakit ini tidak hanya menyerang unggas saja tetapi dapat pula menular pada manusia. Kasus konfirmasi pada manusia hingga 31 Mei 2008 adalah 135 kasus dengan 110 kematian ( CFR 81,46%), yang tersebar di 12 provinsi yang mencakup 47 kab/kota.
Dari beberapa pengamatan pada kasus Avian Influenza pada manusia dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku hidup dapat menjadi salah satu penyebab dan terjadinya penularan penyakit Avian Influenza pada manusia.
Seperti dikatakan dalam beberapa teori perilaku bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh berbagai aspek antara lain ilmu pengetahuan yang dimiliki (knowledge), budaya setempat yang mempengaruhinya (attitude) serta kebiasaan hidup dari individu individu di dalam masyarakat tersebut (practice)
Penyakit infeksi saluran pernafasan sampai saat ini masih menjadi sepuluh penyakit terbesar di Indonesia, tingkat kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh berbagai penyakit saluran pernafasan termasuk influenza dapat menimbulkan ancarnan pandemi influenza dimasa datang.
1
Untuk merubah perilaku tersebut dibutuhkan strategi promosi Kesehatan , agar perilaku masyarakat mempunyai peranan penting dalam pencegahan penularan influenza dan kesiapsiagaan terhadap timbulnya pandemi. Keadaan ini penting untuk segera mendapat perhatian dari seluruh masyarakat karena kondisi di atas akan mempengaruhi pencegahan maupun penyebaran kasus serta transmisi dari manusia ke manusia.
Untuk mencapai upaya tersebut , maka Pusat Promosi Kesehatan perlu mendisain strategi utarna dalam penanggulangan flu burung dan kesiapsiagaan terhadap terjadinya panderni influenza. Dalam strategi promosi kesehatan ini upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat menjadi bagian yang sangat penting untuk memperkuat strategi Komunikasi , Informasi dan Edukasi.
H. TUJUAN Tersusunya suatu strategi prornosi kesehatan flu burung dan pandemi influenza
III. INPUT -PROSES -OUTPUT INPUT
- Arahan Kapus Promkes - kebijakan dan strategi Promosi Kesehatan - Rencana Program Promkes tahun 2008 -Draft Rencana Strategis Flu Burung dan Panderni Influenza
PROSES
arahan Kapus Promkes presentasi diskusi, penugasan - Diskusi kelompok
2
OUTPUT STRATEGI PROMOSI KESEHATAN FLU BURUNG DAN PANDEMI INFLUENZA
IV WAKTU DAN TEMPAT Tanggal 5 s/d 7 Juli 2008, bertempat di Puslitbang Gizi Bogor, Jaxva Barat.
VI. DANA
Semua biaya penyelenggaraan lokakarya ini berasal dari WHO
VII. PESERTA LOKAKARYA Pertemuan ini dihadiri oleh 15 orang terdiri dari 1. Drs. M. Taufik, Msi (Pusat Promosi Kesehatan) 2. Endang SW (Pusat Promosi Kesehatan) 3. Drg. James (Pusat Promosi Kesehatan) 4. Dr. Mayang Sari (Biro Perencanaan) 5. Drh. Memed Z (Komnas Al)
6. Lita Rahmalia (Biro Perencanaan) 7. Bayu Aji (Pusat Promosi Kesehatan) 8. Dra. Hafni (Pusat Promosi Kesehatan) 9. Dr. Imron Agus, SpKO (Binkesmas) 10. Dr. Ony T Prabowo (Yanmed)
11. Noor Edi (litbangkes) 12. Dewi Sibuea (Pusat Promosi Kesehatan) 13. Muhani (Pusat Promosi Kesehatan) 14. Habibi (Komnas Al) 15. Woro Sandara, SKM (Pusat Promosi Kesehatan) 16. Biro perencanaan dan Anggaran 17. Komnas Flu Burung dan Pandemi Influenza 18. Yanmed Dasar
19. Balitbangkes 20. Dit Komunitas, Binkesmas
3
VIII. PROSES DAN HASIL PERTEMUAN : 1. Pembukaan oleh Kabag TU mewakili Kapus Promkes
2. Penyajian materi draft tentang Strategi Promosi Kesehatan Dalam Pencegahan, Pengendalian Flu Burung dan Pandemi Influenza oleh Kasubdit TSPK 3. Diskusi Kelompok. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok sesuai topik yang diberikan. 4. Penyajian hasil diskusi kelompok 5. Penyusunan final draft strategi promosi kesehatan flu burung dan panderni influenza
6. Rangkuman dan Penutupan
4
JADWAL KEGIATAN PERENCANAAN FLU BURUNG BOGOR, 5 S.D 7 MEI 2008
HARVTANGGAL SENIN, 5 MEI 08
ACARA
16.00 - 17.00
Registrasi
17.00 - 19.00
Pembukaan - Sambutan Pembukaan
PENANGGUNGJAWAB
Kapus Promkes
SELASA, 6 MEI 08 09.00 - 10.00 10.00 - 10.15
Strategi Promosi Penanggulangan Flu Burung Rehat
10.15 - 12.30
Diskusi Kelompok
Endang Sri Widyaningsih
Bayu Aji
- Masukan Strategi Promosi 12.30 - 1130
Pencegahan & Pengendalian FB Ishoma
13.30 - 15.00
Lanjutan Diskusi Kelompok - Masukan Strategi Promosi
15.00 - 15.15
Pencegahan & Pengendalian FB Rehat
15.15 - 16.30
Perencanaan Promosi Pence -
Bambang Setiadji
gahan & Pengendalian FB 16.30 - 17.00
Diskusi Kelompok
Bayu Aji
- Masukan tentang Perencanaan Promosi Penanggulangan FB RABU , 7 MEI 08 09.00 - 10.00
10.00 - 10.15 10.15 - 11.00
11.00 - 12.30 12.30 - 13.30
Pembahasan Buku Panduan Strategi Promosi Penanggulangan flu burung Rehat Lanjutan Pembahasan Buku Panduan Strategi Promosi Penanggulangan flu burung Rangkuman Penutupan
Muhani
Endang Sri Widyaningsih
KERANGKA ACUAN PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN FLU BURUNG DAN PANDEMI INFLUENZA
1. PENDAHULUAN
Situasi penyakit Avian Influenza atau Flu Burung yang disebabkan oleh virus H5N 1 di Indonesia pada saat ini memerlukan perhatian yang serius agar penyebaran dapat dicegah secara efektif
Penyakit Avian Influenza yang pada mulanya tidak mudah menular pada manusia tetapi dalam perkembangannya penyakit ini tidak hanya menyerang unggas saja tetapi dapat pula menular pada manusia. Kasus konfirmasi pada manusia hingga I Mei 2008 adalah 135 kasus dengan 110 kematian ( CFR 81,46%), yang tersebar di 12 provinsi yang mencakup 47 kab/kota.
Dari beberapa pengamatan pada kasus Avian Influenza pada manusia dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku hidup dapat menjadi salah satu penyebab dan terjadinya penularan penyakit Avian Influenza pada manusia.
Seperti dikatakan dalarn beberapa teori perilaku bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh berbagai aspek antara lain ilmu pengetahuan yang dimiliki (knowledge), budaya setempat yang mempengaruhinya (attitude), serta kebiasaan hidup dari individu-individu di dalam masyarakat tersebut (practice)
Penyakit infeksi saluran pernafasan sampai saat ini masih menjadi sepuluh penyakit terbesar di Indonesia, tingkat kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh berbagai penyakit saluran pernafasan termasuk influenza dapat menimbulkan ancaman pandemi influenza dimasa datang.
1
Untuk merubah perilaku tersebut dibutuhkan strategi promosi Kesehatan, agar perilaku masyarakat mempunyai peranan penting dalam pencegahan penularan influenza dan kesiapsiagaan terhadap timbulnya pandemi. Keadaan ini penting untuk segera mendapat perhatian dari seluruh masyarakat karena kondisi di atas akan mempengaruhi pencegahan maupun penyebaran kasus serta transmisi dari manusia ke manusia. Untuk mencapai upaya tersebut, maka Pusat Promosi Kesehatan perlu mendisain strategi utarna dalarn penanggulangan flu burung dan kesiapsiagaan terhadap terjadinya pandemi influenza. Dalam strategi promosi kesehatan ini upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat menjadi bagian yang sangat penting untuk memperkuat strategi Komunikasi, Informasi dan Edukasi.
H. TUJUAN Tersusunva suatu strategi promosi kesehatan flu burung dan pandemi influenza
III. INPUT -PROSES -OUTPUT I. Input : Arahan Kapus Promkes, kebijakan dan strategi Promosi Kesehatan, Rencana Program Promkes tahun 2008, Rencana Strategis Flu Burung dan Pandemi Influenza 2. Proses : arahan Kapus Promkes, presentasi, diskusi. penugasan dan diskusi kelompok 3. Ouput : rangkuman dan tersusunnya strategi promosi kesehatan flu burung dan pandemi influenza.
2
IV. PESERTA LOKAKARYA Pertemuan ini dihadiri oleh 15 orang terdiri dari I. Pusat Promosi Kesehatan
2. Biro perencanaan dan Anggaran 3. Komnas Flu Burung dan Pandemi Influenza 4. Yanmed Dasar
5. Balitbangkes 6. Dit Komunitas. Binkesmas
V WAKTU DAN TEMPAT Tanggal 5 s/d 7 Juli 2008, bertempat di Puslitbang Gizi Bogor, Ja\. a Barat.
VI. DANA Semua biaya penyelenggaraan lokakarya ini berasal dari WHO
3
DRAFT
PEDOMAN PROMOSI KESEHATAN DALAM PENGENDALIAN FLU BURUNG SERTA KESIAPAN MENGHADAPI PANDEMI INFLUENZA 1. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
1. Mencegah timbulnya penularan dari unggas ke manusia 2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan surveilance berbasis masyarakat untuk merespon secara dini.
3. Meningkatkan respons masyarakat terhadap gejala flu dikaitkan dengan wabah flu mematikan. 4. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merespon terjadinya pandemi
III. SASARAN 1. Masyarakat 2. Stakeholder 3. Pengambil Keputusan
IV. STRATEGI
1. Memperkuat pemberdayaan dan pengerakan masyarakat Untuk menggerakkan masyarakat, atau mengintervensi perilaku masyarakat, tidak cukup dengan media massa. Pengambilan keputusan memerukan dukungan sosial balk dari pemuka yang berpengaruh maupun lingkungannya. Oleh karena itu perlu disiapkan • Memperkuat kemampuan analisis masalah dan komunikasi petugas kesehatan dilapangan (Puskesmas, BDD, petugas kesehatan swasta), agar mampu memberikan informasi yang benar dengan cara yang tepat kepada masyarakat, khususnya pada waktu penderita memeriksakan diri. Disamping itu juga membina pemuka masyarakat untuk menjadi jembatan pelayanan kesehatan dan masyarakat. • Melatih pemuka masyarakat khususnya ditingkat kecamatan/desa dan LSM untuk menjembatani komunikasi antara petugas dengan keluarga-keluargadalam mengkomunikasikan flu burung dan flu pada umumnya • Memperkuat pengetahuan tentang Flu /Flu Burung dan kemampuan komunikasi sukarelawan atau kader pengamat
1
penyakit didesa dalam rangka desa siaga. Untuk memperkuat kemapuan sukarelawan/kader didesa, diperlukan pelatih yang terlatih dan pedoman yang bersahabat bagi para sukarelawan/kader • Melaksanakan komunikasi "bisik-bisik" (words of mouth) kepada keluarga melalui kunjungan rumah oleh petugas kesehatan, pemuka dan sukarelawan . Komunikasi cara ini tidak terstruktur, disesuaikan dengan keadaan pada saat pertemuan terjadi. •
Memperkuat pemahamam Flu /Flu Burung dan kemungkinan epidemi/wabah Influenzadiwilayahnya kepada petugas ditingkat kecamatan, pamong desa, guru, PNS, agar mereka bisa memberikan informasi , mempersiapkan langkah-langkah kalau terjadi epidemi /wabah dan memantau kegiatan yang direncanakan diwilayahnya.
2. Meningkatkan peran sekolah sebagai agen perubahan /change agent Sekolah mempunyai 'captive audience' yang bisa dipakai sasaran untuk perubahan perilaku. Anak didik biasanya mudah berkomunikasi dengan orang tuanya, dan bisa merubah pikiran orang tua mereka. Anak didik diharapkan akan menyampaikan apa yang diketahuinya kepada orang tua dan kawan-kawannya • Mengembangkan media belajar bagi anak didik. Media belajar ini membantu anak didik untuk dapat kreatif, inovatif, imaginatif yang sekaligus bisa dipakai dan dikaitkan dengan mata pelajaran. Setiap selesai menggunakan media belajar, tertulis catatan/instruksi untuk menyampaikan pesan ini kepada orang tua dan kawannya • Memperkuat pemahaman guru, pengawas sekolah tentang permasalahan Influenza/Flu Burung, apa yang harus dilakukan kalau banyak anak didik menderita flu, cara menggunakan media belajar anak dan media lainnya disekolah • Menguji coba media belajar dan menyebarkan kesekolah. 3. Meningkatkan peran berbagai kelompok potensial di masyarakat • PKK • Pramuka • Tokoh Masyarakat • Tokoh Agama • LSM 4. Penelitian dalam aspek perilaku dan Sosial Budaya Masyarakat Penelitian mengenai perilaku khususnya, sangat penting dilaksanakan karena masalah Flu/Flu Burung dan pandemi Influenza merupakan masalah yang tidak mudah pada saat ini. Diperlukan bank data dari berbagai daerah dan kelompok etnis terutama
2
mengenai persepsi, sikap dan kebiasaan serta latar belakangnya yang dilakukan masing-masing kelompok. • Melaksanakan studi PSP yang berkaitan dengan penyakit Influenzadan, sikap dalam mencari cara penyembuhan • Melaksanakan studi perilaku yang berkiatan dengan Flu/Flu Burung, unggas, dan pengobatan Influenza dengan cara partisipatif • Mengembangkan jaringan dengan lembaga-lembaga penelitian/LSM yang melaksanakan penelitian Flu/Flu Burung untuk menyatukan dan memfokuskan masalah sesuai dengan hasil penelitian 5. Memposisikan Media sebagai Sarana Penyampaian Informasi Dipahami sejak lama bahwa media merupakan sumber informasi mengenai Flu/Flu Burung dan informasi lain dibidang kesehatan. Dari penelitian yang dilakukan oleh UNICEF, AED, media memegang peran penting, terutama untuk menyampaikan informasi kepada khalayak. Media akan lebih penting kalau keadaan sudah kefase pandemi.
• Membangun kerjasama dengan media massa. Pelatihan wartawan, orientasi / pertemuan informal pemimpin redaksi dan pemberian bahan berita yang baik akan menjadi kunci agar media bertindak sebagai 'change agent'. • Melaksanakan kampanye melalui media massa. Pemasangan iklan, TV spot, advertorial, artikel • Memposisikan penyedia layanan komunikasi sebagai partner, dengan memberikan orientasi dan pemberian informasi berkala. Layanan komunikasi ini termasuk layanan komunikasi seluler, RAPI/ORARI. Penyedia layanan komunikasi ini penting untuk menyebarkan SMS dan menjadi penyebar informasi pada waktu pandemi • Melatih pengelola sarana komunikasi umum (sound system di tempat ibadah/tempat umum, megaphone dll) Pengelola ini diharapkan siap sewaktu-waktu menyebarkan informasi mengenai Flu Burung, baik dengan naskah yang dibagikan ataupun dengan sarana yang sudah direkam sebelumnya. 6. Meningkatkan Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Kalau Pandemi dikhawatirkan datang sewaktu-waktu, tetapi yang lebih jelas epidemi Influenza akan datang pada waktu ada perubahan musim. Pada waktu itu banyak orang menderita flu, dan kalau cepat menular akan terjadi KLB dan wabah. Oleh karena itu kesiapan menghadapi Pandemi/Epidemi influenza dilakukan • Menyusun langkah-langkah /rencana komunikasi pandemi yang diujicobakan dalam bentuk simulasi dengan pihak-pihak
3
pemegang komando komunikasi , seperti bagaimana kornunikasi yang balk untuk mengatasi kepanikan , kebingungan masyarakat karena keluarganya sakit atau meninggal beruntun dll. • Menyiapkan bahan-bahan komunikasi untuk pandemi dan epidemi /wabah , sehingga masyarakat dapat mempersiapkan dirt menghaddapinya • Tokoh masyarakat dan kelompok potensial Iainnya disiapkan sebagai sumber informasi kepada masyarakat. 7. Peningkatan kemampuan SDM Promosi Kesehatan di semua lini
V. PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN 1. Melibatkan semua komponen yang ada Pendekatan dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak balk pemerintah-semua departemen, swasta, serta LSM dan Tokoh Masyarakat 2. Dilaksanakan di semua tingkat administrasi Untuk menjamin efektifitasnya, maka dilaksanakan disemua tingkat administrasi sampai desa secara serempak dan termasuk kegiatan komunikasi antar pribadi
3. Kegiatan dilakukan dengan berkesinambungan Kegiatan yang dilaksanakan harus sating terkait satu sama lain dan berkesinambungan. Yang ditekankan kepada perubahan sikap dan perilaku masyarakat untuk menghindari risiko terkena flu burung. 4. Pelaksanaan yang dinamis sesuai sosial budaya masyarakat setempat Adanya perbedhan kebiasaan dan nilai masyarakat terhadap unggas dan cars mengatasi penyakit, maka kegiatan harus disesuaikan dengan sosial budaya setempat dan bersifat dinamis. Pesan selalu disesuaikan dengan sosial budaya setempat dan tingkat risiko yang terjadi di dalam masyarakat, sehingga pesan dapat diterima dan terjadi perubahan perilaku.
4
DRAFT
1. STRATEGI PROMOSI PENGENDALIAN FLU BURUNG Penerapan strategi promosi Pengendalian Flu Burung adalah 1. Strategi advokasi untuk sasaran tersier
2. Strategi bina suasana untuk sasaran sekunder 3. Strategi gerakan pemberdayaan untuk sasaran primer Melalui penerapan ke tiga strategi tersebut diharapkan dapat: 1. Memberdayakan individu, keluarga, kelompok-kelompok dalam masyarakat, baik melalui pendekatan individu dan keluarga maupun melalui pengorganisasian dan pengerakan masyarakat dalam Pengendalian Flu Burung. 2. Membangun suasana/lingkungan yang kondusif bagi terciptanya budaya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat dalam Pengendalian Flu Burung. 3. Mendapat dukungan dari para pengambil keputusan, penentu kebijakan clan stakeholders lain, dalam bentuk kebijakan Pengendalian Flu Burung, sumberdaya integrasi promkes, terjalinnya kemitraan sinergis pusat - daerah - swasta - LSM, Berta berbagai investasi dalam Pengendalian Flu Burung.
A. STRATEGI ADVOKASI PENGENDALIAN FLU BURUNG a. Pengertian Advokasi kesehatan adalah upaya secara sistimatis untuk mempengaruhi pimpinan, pembuat/penentu kebijakan, keputusan dan penyandang dana dan pimpinan media massa agar proaktif dan mendukung berbagai kegiatan promosi penanggulangan Pengendalian Flu Burung sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Sementara itu ada pendapat populer bahwa advokasi adalah melakukan kampanye pada media massa atau melakukan upaya komunikasi, informasi dan edukasi. b. Tujuan Mempengaruhi pimpinan/ pengambil keputusan dan penyandang dana dalam penyelengaraan promosi Pengendalian Flu Burung.
I
c. Luaran • Adanya kebijakan/keputusan • Tersedianya dana untuk mendukung penyelenggaraan promosi penanggulangan Pengendalian Flu Burung. d. Sasaran • Pimpinan legislative (Komisi DPRD) • Pimpinan eksekutif (Gubernur, Bupati, Bappeda) • Penyandang dana • Pimpinan media massa. e. Kegiatan • Pertemuan resmi, seperti : rapat, presentasi, koordinasi, lokakarya, orientasi. • Pertemuan tidak resmi, seperti sarasehan, dialog, lobby, acara minum teh/kopi, negosiasi. • Demonstrasi/ studi banding, kampanye • Wawancara di media massa seperti; obrolan, menulis artikel di Koran. B. STRATEGI BINA SUASANA PENGENDALIAN FLU BURUNG
a. Pengertian Bina suasana adalah upaya penggalangan kemitraan antara berbagai kelompok masyarakat untuk menciptakan suasana yang mendukung penyelenggaraan promosi penanggulangan Pengendalian Flu Burung. b. Tujuan
Terciptanya suasana yang mendukung penyelenggaraan promosi Pengendalian Flu Burung c. Luaran • Terciptanya opini publik dan kondisi masyarakat yang peduli terhadap penyelenggaraan promosi Flu Burung
2
• Terjalinnya kemitraan dalam upaya mengatasi stigma, kecacatan , penemuan dan pengobatan penderita, dll
d. Sasaran
• Kader • Tokoh masyarakat • Tokoh agama • Petugas kesehatan • Lintas program ( Intern Dep. Kesehatan) • Lintas sector (Sektor terkait) • Organisasi pemuda (Karang Taruna , Saka Bakti Husada, d1l) • Organisasi Profesi (misalnya IBI, IDI, dll) • Organisasi Wanita ( Dharma Wanita , IWAPI, KOWANI, dll) • Organisasi keagamaan (Pengajian , Majelis Taklim , Ibadah Rumah Tangga) • Organisasi Kesenian ( Tarling, Ketoprak Humor, berbalas pantun) • Lembaga Swadaya Masyarakat. e. Kegiatan • Pelatihan • Seminar • Lokakarva • Sarasehan • Studi banding • Dialog terbuka • Pameran C. STRATEGI GERAKAN MASYARAKAT PENGENDALIAN FLU BURUNG
DALAM
1. Pengertian • Gerakan pemberdayaan (empowerment) adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran , serta proses membantu sasaran , agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).
• Gerakan pemberdayaan masyarakat juga merupakan cara untuk menumbuhkan dan mengembangkan norma yang membuat masyarakat mampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Strategi ini tepatnya ditujukan pada sasaran primer agar berperan serta secara aktif dalam PHBS. • Gerakan pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya dalam peningkatan kemampuan masyarakat guna mengangkat harkat hidup, martabat dan derajat kesehatannya. Peningkatan keberdayaan berarti peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat agar dapat mengembangkan diri dan memperkuat sumber daya yang dimiliki untuk mencapai kemajuan.
2. Tujuan • Individu, keluarga dan masyarakat tahu, mampu dan mau mempraktekan PHBS, serta dapat memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri • Individu, keluarga dan masyarakat tahu, mampu dan mau berperan serta dalam gerakan PHBS di wilayahnya. • Masyarakat melakukan kegiatan pembangunan kesehatan melalui pendekatan edukatif atau penerapan konsep PKMD • Adanya upaya keschatan yang bersumbcrdaya dari potensi yang ada di masyarakat (dari, oleh dan untuk masyarakat) • Adanya informasi tentang hasil pelaksanaan kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang upaya pelayanan kesehatan dalam bentuk desa sehat.
3. Sasaran a. Sasaran utama dari gerakan pemberdayaan adalah individu dan keluarga, Berta kelompok masyarakat, terutama masyarakat yang terkena masalah maupun beresiko terkena masalah, baik di kota maupun di desa. Contoh: ditatanan rumah tangga adalah para ibu, ditatanan institusi pendidikan adalah murid-murid disarana pelayanan adalah petugas kesehatan. b. Tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan serta organisasi profesi c. Lintas sektor d. Petugas kesehatan
4. Kunci keberhasilan gerakan pemberdayaan
4
Pemberdayaan akan lebih berhasil jika dilaksanakan melalui kemitraan serta menggunakan metode dan teknik yang tepat. Pada saat ini banyak dijumpai Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kesehatan atau peduli terhadap kesehatan. LSM ini harus digalang kerjasamanya, baik di antara mereka maupun antara mereka dengan pemerintah, agar upaya pember-dayaan masyarakat dapat berdayaguna dan berhasilguna. Setelah itu, sesuai dengan ciri-ciri sasaran serta situasi dan kondisi, lalu ditetapkan, diadakan dan digunakanlah metode dan sarana komunikasi yang tepat. Kunci keberhasilan gerakan pemberdayaan adalah membuat orang tersebut memahami bahwa sesuatu (misalnya diare) adalah masalah baginya dan bagi masyarakatnya. Sepanjang orang yang bersangkutan belum mengetahui dan menyadari bahwa sesuatu itu merupakan masalah, maka orang tersebut tidak akan bersedia menerima informasi apa pun lebih lanjut. Manakala is telah menyadari masalah yang dihadapinya, maka kepadanya harus diberikan informasi umum lebih lanjut tentang masalah yang bersangkutan. Perubahan dari tahu ke mau pada umumnya dicapai dengan menyajikan fakta-fakta dan mendramatisasi masa-lah. Tetapi selain itu juga dengan mengajukan harapan bahwa masalah tersebut bisa dicegah (Ian atau diatasi. Di sini dapat dikemukakan fakta yang berkaitan dengan para tokoh masyarakat sebagai panutan (misalnya tentang seorang tokoh agama yang dia sendiri dan keluarganya tak per-nah terserang diare karena perilaku yang dipraktikann),a). Bilamana sasaran sudah akan berpindah dari mau ke mampu melaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung, tetapi yang seringkali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses pengorganisasian masyarakat (community organization) atau pembangunan masyarakat (community development). Untuk itu, sejumlah individu yang telah mau, dihimpun dalam suatu kelompok untuk bekerjasama memecahkan kesulitan yang dihadapi. Tidak jarang kelompok ini pun masih juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pernerintah atau dari dermawan). Di sinilah letak pentingya sinkronisasi promosi kesehatan dengan program kesehatan yang didukungnya. Hal-hal yang akan diberikan kepada masya-rakat oleh program kesehatan sebagai bantuan, hendaknya disampaikan pada fase ini, bukan sebelumnya. Bantuan itu hendaknya juga sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat.
5
5. Kegiatan gerakan pemberdayaan Dalam melaksanakan gerakan pemberdayaan masyarakat perlu memperhatikan kondisi, situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat serta karateristik masyarakat setempat yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Masyarakat pembina ( Caring Community ) Yaitu masyarakat yang peduli kesehatan misalnya : LSM kesehatan, organisasi profesi yang bergerak dibidang kesehatan. b) Masyarakat setara ( Coping Community ) Yaitu masyarakat yang karena kondisinya kurang memadai sehingga tidak dapat memelihara kesehatannya. Misalnva seorang ibu sadar akan pentingnya memeriksakan kehamilan, tetapi karena keterbatasan ekonomi dan tidak adanya transportasi ibu tidak pergi ke sarana pelayanan kesehatan. c) Masyarakat pemula ( Crisis Response Comm pity) Yaitu masyarakat yang tidak tahu akan pentingnya kesehatan dan belum didukung oleh fasilitas yang tersedia. Misalnya masyarakat dilingkungan kumuh dan daerah terpencil Cara pendekatan gerakan pemberdayaan masyarakat terbagi dua : a) Makro:
• Membangun komitmen disetiap jenjang • Mengembangkan masyarakat (critical ?Hass) • menyediakan petujuk pelaksnaan dan biaya operasional • monitoring dan evaluasi serta koordinasi b) Mikro : • Menggali potensi yang belum disadari masyarakat. Potensi dapat muncul dari adanya kebutuhan masyarakat(demand creation) yang diperoleh melalui pengarahan, pemberian masukan, dialog, kerjasama dan pendelegasian. • Membuat model model percontohan dan prototipe pengembangan masyarakat, seperti menerapkan pendekatan edukatif dan manajemen ARRIF (Analisis, Rumusan,Rencana, Intervensi , Forum komunikasi) • Beberapa tolok ukur keberhasilan gerakan masyarakat dapat disebutkan antara lain : peningkatan perilaku hidup bersih dan
6
sehat, peningkatan kampnye kesehatan oleh masyarakat dan peningkatan dana sehat /JPKM D. Kegiatan pokok gerakan pemberdayaan masyarakat • Melakukan KIE, kampanye dan kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang upaya pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat dalam memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya • Mengembangkan, mengadakan serta mendistribusikan media KIE untuk mendukung kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang upaya pelayanan kesehatan. • Melakukan kegiatan fasilitasi , bimbingan teknis atau asistensi terhadap pelaksanaan kegiatan PHBS di masyarakat. • Bersama dengan masyarakat melakukan kegiatan pendekatan edukatif atau penerapan konsep PKMD
• penghargaan (insentif), serta peningkatan ekonomi produktif income generating) • Melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang upaya pelayanan kesehatan.
Jenis kegiatan gerakan pemberdayaan • Pemberdayaan Individu Pemberdayaan individu dilakukan oleh setiap petugas institusi kesehatan terhadap individu-individu yang datang memanfaatkan pelayanan kesehatan. Selain itu juga terhadap individu-individu yang rnenjadi sasaran kunjungan (misal-nya dalam upaya keperawatan kesehatan masyarakat atau usaha kesehatan sekolah). Tujuan dilakukannya pemberdayaan individu terutama adalah untuk memperkenalkan perilaku baru kepada individu (yang mungkin juga merupakan pengganti dari peri-laku yang selama ini dipraktikkan oleh individu tersebut). Misalnya saja perilaku menimbang balita secara berkala untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan balita. Perilaku ini dapat diperkenalkan kepada individu-individu ibu yang membawa balitanya berobat ke Puskesmas. Kepada setiap ibu, setelah selesai diberi pelayanan pengobatan untuk balitanya, dapat disampaikan informasi tentang manfaat menimbang balita secara berkala, bagaimana mencatat dan menggunakan catatan (yaitu KMS), dan di mana si ibu dapat melakukan penimbangan yang dimaksud (yaitu di Posyandu). Ibu yang dikunjungi ke rumahnya, mungkin karena berhenti memeriksakan kandungannya ke Puskesmas, padahal seharusnya
7
masih harus melakukan hal itu (drop out). Atau karena sebab-sebab lain.
Seorang Bapak yang dikunjungi ke rumahnya, mungkin karena yang bersangkutan tidak memberikan kabar sepulang dari konsultasi tentang jamban . Atau tidak datang mengambil obat TBC ke Puskesmas. Atau karena sebab-sebab lain. Murid sekolah atau madrasah atau santri pesantren yang ditangani secara individu , mungkin karena menderita karies gigi atau gizi kurang, atau masalah kesehatan lain. Saat kunjungan ini dilakukan proses Pemberdayaan sesuai dengan masalah yang d ihadapi. Metode yang digunakan dalam hal ini dapat berupa pilihan atau kombinasi dari : dialog, demonstrasi, konseling, dan bimbingan. Media komunikasi yang digunakan dapat berupa pilihan atau kombinasi dari: lembar balik, gambar/ foto, dan skema, atau media lain yang mudah digunakan dan dibawa (jika dipakai kunjungan). • Pemberdayaan Keluarga Pemberdayaan keluarga dilakukan oleh petugas intitusi kesehatan yang melaksanakan kunjungan rumah terhadap keluarga. Yaitu keluarga dari individu pengunjung Puskesmas, atau keluargakeluarga lain yang berada di wilayah kerja Puskesmas. Tujuan dilakukannya pemberdayaan keluarga adalah untuk memperkenalkan perilaku baru (yang mungkin sebagai pengganti dari perilaku yang selama ini dipraktikkan keluarga tersebut). Misalnya buang air besar di jamban, mengonsumsi garam beryodium, memelihara taman obat keluarga, menguras bak mandi-menutup persediaan air-mengubur benda-benda buangan yang dapat menahan/menampung air (3M), mengonsumsi makanan berserat. Pada saat kunjungan rumah ini semua anggota keluarga dikumpulkan dan diberikan informasi berkaitan dengan perilaku yang diperkenalkan . Pemberian informasi dilakukan secara sistematis sehingga anggota-anggota keluarga itu bergerak dari tidak tahu ke tahu, dan dari tahu ke mau. Bila sarana untuk melaksanakan perilaku yang bersangkutan tersedia, diharapkan juga sampai tercapai fase mampu melaksanakan (misalnya: mencuci tangan pakai sabun, BAB di jamban, minum air yang matang, dll). Metode yang digunakan dapat berupa salah satu atau kombinasi dari: dialog, demonstrasi, diskusi kelompok terarah, dan bimbingan.
S
Media komunikasi yang digunakan juga dapat berupa pilihan atau kombinasi dari : poster, lembar balik , gambar / foto, dan skema, atau media lain yang mudah digunakan dan dibawa. • Pemberdayaan Masyarakat Umum
Gerakan pemberdayaan juga dapat dilakukan terhadap sekelompok individu anggota masyarakat, melalui upaya penggerakan atau pengorganisasian masyarakat (cornrnunity organization/conrrnunity development). Sasarannya dapat berupa orang dewasa, dapat juga murid-murid sekolah atau santri - santri . Salah satu hasil dari upaya ini dapat berujud upaya-upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Bina Keluarga Balita (BKB), Warung Obat Desa (WOD), Panti Pemulihan Gizi, Dokter Kecil, Saka Bhakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan, Posyandu Usila, Panti Wreda, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM), Taman Obat Keluarga (Toga), Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), dan lain-lain. Melalui metode yang sama (vaitu pengorganisasian masyarakat) dapat pula dibentuk Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Yaitu suatu badan yang menghimpun berbagai potensi masyarakat seperti tokoh masyarakat, LSM, dan dunia usaha, yang berperan sebagai mitra Puskesmas dalam pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan. Penggerakan atau pengorganisasian masyarakat diawali dengan membantu kelompok masyarakat tertentu untuk mengubah masalah yang dihadapi individu-individu menjadi masalah bersama. Setelah itu, lalu dirurnuskan upaya bersama yang dapat dilaksanakan oleh kelompok untuk mengatasi masalah tersebut. Tidak jarang, untuk lebih mevakinkan kelompok dan dalam rangka perencanaan yang baik dalam mengatasi masalah, kelompok dibantu untuk melakukan survei sederhana (Community Self Survey atau CSS). Dalam pelaksanaan pemecahan masalah, petugas kesehatan memberikan bantuan teknis dan sebaiknya juga material seperti obat, KMS, dan lain-lain. Jika petugas kesehatan tidak mampu memberikan bantuan material , kiranya, bekerja-sama dengan mitra potensial terkait.
9
ARAH KEBIJAKAN PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2008-2010
MASALAH-MASALAH POTENSIAL PUSPROMKES DEPKES 2008-2010 1. Semakin nyatanya Triple Burden Health Problem, ditandai dengan berbagai laporan , pemberitaan dan liputan tentang Penyakit Menular seperti DBD, Diare, Malaria dan TBC, disamping penyakit lainnya seperti Flu Burung , HIV/Aids, SARS, Chikunguya dsbnya. 2. Masih rendahnya peran serta masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan ditandai dengan rendahnya angka Kader aktif di Posyandu dan Poskesdes. 3. Kurangnya sumberdaya Promosi Kesehatan balk Formal maupun Informal dimasyarakat dan terutama yang Professional diseluruh lini hierarkhi administrasi dan unit Pelayanan Kesehatan. Keadaan ini diperberat dengan tidak adanya Program Studi D3 Promosi Kesehatan pada Politehnik Kesehatan
4. Adanya inkonsistensi yang nyata antara realita dan Renstra dalam segi Pembiayaan Program. Pada Renstra Depkes 2005-2009 hal 56 tertulis anggaran Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2007 (391M ternyata Realisasi 96M, Tahun 2008 (583M menjadi 44,1M) dan diharapkan Tahun 2009 sebesar 831M (dikhawatirkan tidak tercapal). Proporsi Anggaran Promkes the total Depkes 2007 (0, 56 )dan 2008 (0,23 )
VISI, MISI DAN VALUE PUSA T PROMOS/ KESEHA TAN DEPKES RI
BERTINDAK CEPAT DAN ''; TEPAT
MIST
VISI MENGGERAKKAN SELURUH SUMBER DAYA PROMOSI KESEHATAN UNTUK MEMBUAT RAKYAT SEHAT
MASYARAKAT MAN DIRI BEN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
STRATEGI PUSPROMKES DEPKES 2008-2010 1. Advokasi peningkatan sumber daya dan organisasi promosi kesehatan kepada DPRIDPDIDPRD Kab/Kota , Pemerintah Daerah, Bappenas/Bappeda, Lintas Sektoral, dan lembaga pendidikan. 2. Memperkuat kemitraan dalam Pembinaan PHBS dengan TP-PKK, Gerakan Pramuka, TP-UKS ( Diknas , Depag, Depdagri dan PGRI), LSM I Ormas Peduli Kesehatan , dan BPS.
3. Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk mempercepat akses informasi promosi kesehatan 4. Menggencarkan kampanye kesehatan melalui berbagai metode dan bauran media serta Inisiasi regulasi untuk mereduksi dampak iklan komersial yang tidak mendukung kesehatan. 5. Menggerakkan tenaga promosi kesehatan dan fungsional PKM untuk mencapai indikator KW-SPM Bidang Kesehatan dengan memperhatikan kebijakan Menkes dibidang Promosi Kesehatan 6. Berperan Iebih aktif dalam menyelenggarakan program promosi kesehatan dengan memanfaatkan jejaring /network yang ada untuk memenuhi komitmen internasional , terutama Indonesia sebagai anggota MCHP Network for NCDs
OUTCOME 2008 PROGRAM KERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN 1.51 % RUMAH TANGGA BER PHBS 2.50 % KAB/KOTA TELAH MENGALOKASIKAN ANGGARAN UNTUK PROMOSI KES DALAM RANGKA PEMBINAAN PHBS 3.SEMUA MITRA PROMOSI KESEHATAN TELAH MEMILIKI AGENDA AKSI RUMAHTANGGA-PHBS
4.10 % DAERAH MAMPU MENGELOLA MANAJEMEN PHBS SECARA MANDIRI 5.ADANYA SIM PHBS DAN KADER DESA SIAGA YANG TERINTEGRASI DENGAN SIKNAS. 6.SEMUA PUSKESMAS (SEBAGAI UJUNG TOMBAK FLINGS! PEMBERDAYAAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT) DAN RUMAH SAKIT TELAH MENERIMA LENGKAP PEDOMAN DAN MEDIA PHBS 7.EFEKTIFNYA KEBIJAKAN PROMOSI KESEHATAN NASIONAL ( KEPMENKES 1143/2004 ) DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN DAERAH (KEPMENKES 1114/2005) DISETIAP JENJANG ADMINISTRASI DAN PELAYANAN KES. 8.SEMUA SEKOLAH DASAR TELAH MENDAPATKAN BUKU, MATERI DAN MEDIA PHBS SECARA LENGKAP
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN, PENGENDALIAN FLU BURUNG DAN PANDEMI INFLUENZA
Pusat Promosi Kesehatan Dcparternen Kesehatan
PROMKFS
LATAR BELAKANG ■ Kesehatan merupakan hak dan kewajiban setiap insan, sekaligus investasi ■ Masyarakat sendirilah dapat memahami masalah kesehatan yang dihadapi ■ Masyarakat memiliki potensi untuk mengatasinya ■ Perlu diperjuangkan oleh masyarakat bersama pemerintah ■ 75 % masyarakat mengetahui dan 10-15% melakukan ■ Perlu fasilitasi providers
PROMKES
TUJUAN ■
Mencegah timbulnya penularan dari unggas ke manusia
■
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan merespon secara dini.
■
Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengatasi permasalahan di wilayahnya.
■
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merespon terjadinya panderni
PROMKES
SASARAN ■
Masyarakat
■
Stakeholder
■
Pengambil Keputusan
PROMKES
STRATEGI PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN 1. Memperkuat pemberdayaan dan pengerakan masyarakat 2. Meningkatkan peran sekolah sebagai agen perubahan 3. Meningkatkan peran berbagai kelompok potensial di masyarakat
PROMKES
4. Penelitian dalam aspek perilaku dan Sosial Budaya Masyarakat 5. Memposisikan Media sebagai Sarana Penyampaian Informasi 6. Meningkatkan Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi 7. Peningkatan kemampuan SDM Promosi Kesehatan di semua lini
PROMKES
PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN 1. Melibatkan semua komponen yang ada 2. Dilaksanakan di semua tingkat administrasi 3. Kegiatan dilakukan dengan berkesinambungan 4. Pelaksanaan yang dinamis sesuai sosial budaya masyarakat setempat
PROMKES
4 Platform Depkes ■ Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. ■ Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
■ Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan ■ Meningkatkan pembiayaan kesehatan
PROMKES
PENGGERAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT SASARAN SELURUH DESA MENJADI DESA SIAGA
MENGGERAKKAN & MEMBERDAYAKAN MASY UTK HIDUP SEHAT
SELURUH KELUARGA (RUMAH TANGGA) MEMPRAKTIKKAN PHBS
SELURUH KELUARGA (RUMAH TANGGA) SADAR GIZI
PROMKFS
3 STRATEGI DASAR PROMKES MASYARAKAT MENOLONG DIRI SENDIRI
3 ADVO KASI (A)
KEMI TRAAN
I GERAKAN PEMBERDAYAAN
(G)
L. PROMKFS
PERILAKU MENCEGAH 8 MENGATASI MASALAH
KES
Penyakit Yang Diamati • Flu burung v' Malaria • Demam Berdarah Diare Campak Infeksi Saluran Napas Keracunan KERACUNAN MAKANAN GIZI BURUK PERILAKU KESEHATAN YG BURUK, dll
PROMKFF
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT KEGIATAN YG DILAKUKAN SECARA TERUS MENERUS OLEH MASYARAKAT
o PENGAMATANIPEMANTAUAN o MELAPORKAN/ o MEMBERIKAN INFORMASI KPD PTG KESEHATAN/ TERKAIT TERHADAP KONDISI KESEHATAN/PENYAKIT SERTA FAKTOR RISIKO PENYAKIT YG ADA DI MASYARAKAT & LINGKUNGANNYA
PROMKES
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT
DALAM RANGKA SISTEM KEWASPADAAN DINI
TERHADAP ANCAMAN MUNCULNYA/ BERKEMBANGNYA PENYAKIT/ MASALAH KESEHATAN DI MASYARAKAT YG MELUAS.
PROMKES
PEMBERI-)AYA^AN MASYARAKAT Suatu proses yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan untuk rneningkatkan pengetahunan dan pemahaman masyarakat terhadap kesehatan sehingga memiliki kemampuan : - menetapkan dan merumuskan kesepakatan tentang masalah kesehatan, - tata cara penyelesaian masalah
PROMKES
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ❑ peran dan tanggung jawab setiap anggota masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan
❑ melaksanakan cara penyelesaian masalah kesehatan sesuai kesepakatan ❑ memantau dan menilai hasil yang dicapai untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat selanjutnya
Al i2OO8
PROMKFS
PRINSIP PEMBERDAYAAN & KEMANDIRIAN ■ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA NIENCEGAH 1MMUNCUL DAN BERKEMBA-^NGNYA SUATU PENYAKIT MELALUI PENGAMATAN & PENL,-ANTAUAN SEC,:ARA TERUS MENERUS
PROMKFF
PRINSIP KEMANDIRIAN ■ MASYARAKAT MENGUPAYAKAN PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN SEC. MANDIRI SESUAI KEMAMPUAN YG DIMILIKI , THD ANCAMAN PENYAKIT YG AKAN MUNCUL/ BERKEMBANG DI BANTU PETUGAS KESEHATAN/ TERKAIT.
PROMKFS
Masyarak
Kesadaran
Kemauan
Kemampuan
aeca ra
mandiri utk hidup seha Z_ Masyarakat Sehat Mandiri
PROMKFS
Indikator Keberhasilan Input o Ada fasilitator, pengamat yang mandiri
o Proses : Terlapornya faktor resiko dan penyakit Tertanganinya faktor resiko dan masalah kesehatan
Output : o Tidak terjadi KLB
5/Fr200,';
PROMKFS
FAKTOR RISIKO
PENYAKIT YG MUNGKIN MUNCUL
a.
UNGGAS YANG MATI MENDADAK
^,.
LINGKUNGAN KANDANG YG TIDAK BERSIH PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT YANG BLM MENDUKUNG
PROMKES
FLU BURUNG
UPAYA KEMANDIRIAN D ATAM PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN
PROMKES
JENIS PENYAKIT
FLU BURUNG
UPAYA PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN ■
PISAHKAN
■
CUCITANGAN
■
LAPORKAN
■
MASAK DENGAN MATANG
■
PANAS > 38 D Celsius + AYAM KE DOKTER/PUSKESMAS
PPOMKF S
DEPKES Pengumpulan, Pengolahan & Analisis Data, Feedback
DINKES PROPINSI Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan &Analisis sederhana (PWS bulanan), Umpan balik
DINKES KAB/KOTA Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana (PWS Mingguan,bulanan), Umpan balik TK.PUSKESMAS Respon cepat, Pengumpulan , Pengolahan & Analisis sederhana (PWS Mingguan, bin), Feedback
POSKESDES/ POLINDES! PUSTU Respon cepat, Pengumpulan , Pengolahan & Analisis sederhana ( PWS Mingguan,bin) SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT Pengamatan , pemantauan , Pencegahan & Penanggulangan sederhana PROMKES
TAHAPAN KEGIATAN
A. TAHAP PERSIAPAN B. TAHAP PELAKSANAAN
c. TAHAP MONITORING & EVALUASI
PROMKES
Apa yg harus disiapkan?? • TK DESA • POLKESDES/POLINDES/PUSTU • PUSKESMAS • DINKES KAB • DINKES PROP
PROMKES
PERSIAPAN TK.DESA A. MUSYAWARAH TINGKAT DESA B. PEMBENTUKAN POKJA SURVEILANS c. MEMBUAT PERENCANAAN KEGIATAN
PROMKFS
TAHAP PELAKSANAAN
A. SOSIALISASI KEPADA WARGA MASYARAKAT B. PELATIHAN c. PELAKSANAAN KEGIATAN
PROMKFS
Notulen Diskusi Strategi Pengendalian dan Pencegahan Flu Burung:
Strategi pengendalian dan pencegahan flu burung harus dijabarkan kegiatan kegiatannya. Adapun rincian kegiatannya adaiah : 1. Memperkuat pemberdayaan dan pengerakan masyarakat dengan: ■
Memperkuat pengetahuan tentang flu burung
■ ■
Memperkuat kemampuan analisis masalah dan komunikasi
■
Membuat rencana kegiatan
Melakukan surveilans berbasis masyarakat penanggulangan (pencegahan &
pengendalian) flu burung •
Melaksanakan komunikasi "bisik-bisik (words of mouth) kepada keluarga meialui kunjungan rumah
2. Meningkatkan peran sekolah sebagai agen perubahan ■ Mengembangkan media belajar bagi anak didik ■
Memperkuat pemahaman guru, pengawas sekolah tentang permasalahan flu burung
3. Meningkatkan peran kemitraan dengan berbagai kelompok potensial di masyarakat
• Organisasi Perempuan (PKK,Kowani) ■
Organisasi Pemuda (Pramuka, Karang Taruna )
• Organisasi Kemasyarakatan/Keagamaan ■
Organisasi Profesi
■
Swasta/dunia usaha
• Organisasi kesehatan swasta ( PMI dll ) ■
NGO
Kegiatannya meliputi : ■ meningkatkan pengetahuan /kesadaran anggota organisasi ■
desiminasi informasi di masyarakat di lingkungannya
■
mengembangkan kegiatan penanggulangan di wilayah cakupannya
■
Membangun & memperkuat jejaring ( networking)
■
Menggalang dukungan sumber daya
4. Penelitian dalam aspek perilaku dan Sosial Budaya Masyarakat ■
Melakukan studi pengetahuan sikap perilaku
■
Mengembangkan jaringan dengan lembaga penelitian
5. Memposisikan Media sebagai Sarana Penyampaian Informasi ■ Membangun kerjasama dengan media massa ■
Melakukan kampanye melalui media massa
• Memposisikan penyedia Iayanan komunikasi sebagai partner (RAPI/ORARI) • Melatih pengelolaan sarana komunikasi umum di tempat-tempat umum untuk menyebarluaskan informasi
6. Meningkatkan Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi • Membantu masyarakat dalam identifikasi sinyal pandemi
■
Menyusun Iangkah-Iangkah/rencana komunikasi pandemi
• Sosialisasi bahan-bahan komunikasi pandemi ■
Tokoh masyarakat dan kelompok potensial
7. Peningkatan kemampuan SDM Promosi Kesehatan di semua lini
Esensi Surveilans berbasis masyarakat ■ Mengetahui tanda/gejala penyakit atau faktor risiko penyakit/\. ■
Melakukan pengamatan terhadap penyakit dan faktor risiko penyakit.
■
Melaporkan adanya/munculnya penyakit dan atau faktor risiko penyakit.
• Memberi informasi kepada masyarakat tindakan pengobatan dan pencegahan
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN, PENGENDALIAN FLU BURUNG DAN PANDEMI INFLUENZA
Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan
8,8/2008
PROMKFS
LATAR BELAKANG • Kesehatan merupakan hak dan kewajiban
setiap insan , sekaligus investasi • Masyarakat sendirilah dapat memahami masalah kesehatan yang dihadapi • Masyarakat memiliki potensi untuk mengatasinya • Perlu diperjuangkan oleh masyarakat bersama pemerintah • 75 % masyarakat mengetahui dan 10-15% melakukan
• Perlu fasilitasi providers 8/8/2008
PROMKES
TUJUAN • Mencegah timbulnya penularan dari unggas ke manusia • Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan merespon secara dini. • Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengatasi permasalahan di wilayahnya. • Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merespon terjadinya pandemi
8/8/2008
PROMKES
SASARAN • Masyarakat • Stakeholder • Pengambil Keputusan
8/8/2008 PROMKES
STRATEGI PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN
1. Memperkuat pemberdayaan dan pengerakan masyarakat 2. Meningkatkan peran sekolah sebagai agen perubahan 3. Meningkatkan peran berbagai kelompok potensial di masyarakat 8'812008
PROMKES
4. Penelitian dalam aspek perilaku dan Sosial Budaya Masyarakat
5. Memposisikan Media sebagai Sarana Penyampaian Informasi 6. Meningkatkan Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi 7. Peningkatan kemampuan SDM Promosi Kesehatan di semua lini
8/8/2008 PROMKES
1. Memperkuat pemberdayaan dan pengerakan masyarakat dengan: • Memperkuat pengetahuan tentang flu burung • Memperkuat kemampuan analisis masalah dan komunikasi • Melakukan surveilans berbasis masyarakat • Membuat rencana kegiatan penanggulangan (pencegahan & pengendalian ) flu burung • Melaksanakan komunikasi " bisik-bisik (words of mouth ) kepada keluarga melalui kunjungan rumah
RIB/2008
PRONIKES
2. Meningkatkan peran sekolah sebagai agen perubahan • Mengembangkan media belajar bagi anak didik • Memperkuat pemahaman guru, pengawas sekolah tentang permasalahan flu burung
8/8/2008 P ROM KE S
3. Meningkatkan peran kemitraan dengan berbagai kelompok potensial di masyarakat • Organisasi Perempuan ( PKK,Kowani) • Organisasi Pemuda ( Pramuka , Karang Taruna ) • Organisasi KemasyarakatanlKeagamaan • Organisasi Profesi • Swasta/dunia usaha !8120rganisasi kesehatan swasta ( PMI dll )
3. Meningkatkan peran kemitraan dengan berbagai kelompok potensial di masyarakat Kegiatannya meliputi : • meningkatkan pengetahuan / kesadaran anggota organisasi • desiminasi informasi di masyarakat di lingkungannya • mengembangkan kegiatan penanggulangan di wilayah cakupannya • Membangun & memperkuat jejaring networking) 018f2Menggalang dukungra ^nEsumber daya
4. Penelitian dalam aspek perilaku dan Sosial Budaya Masyarakat • Melakukan studi pengetahuan sikap perilaku • Mengembangkan jaringan dengan lembaga penelitian
8/812008
PROMKES
5. Memposisikan Media sebagai Sarana Penyampaian Informasi • Membangun kerjasama dengan media massa • Melakukan kampanye melalui media massa • Memposisikan penyedia Iayanan komunikasi sebagai partner (RAPIIORARI) • Melatih pengelolaan sarana komunikasi umum di tempat -tempat umum untuk 8, 8,2m
enyebarluaskaf Rd ormasi
6. Meningkatkan Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi • Membantu masyarakat dalam identifikasi sinyal pandemi • Menyusun Iangkah-Iangkah /rencana komunikasi pandemi • Sosialisasi bahan -bahan komunikasi pandemi • Tokoh masyarakat dan kelompok potensial 88/2008
PROMKES
7. Peningkatan kemampuan SDM Promosi Kesehatan di semua lini
818/2008
PROMKES
PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN 1. Melibatkan semua komponen yang ada 2. Dilaksanakan di semua tingkat administrasi 3. Kegiatan dilakukan dengan berkesinambungan 4. Pelaksanaan yang dinamis sesuai sosial budaya masyarakat setempat 818/2008
PROMKES
4 Platform Depkes • Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. • Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas • Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan • Meningkatkan pembiayaan kesehatan B/812008
PROMKES
PENGGERAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT SASARAN SELURUH DESA MENJADI DESA SIAGA
MENGGERAKKAN & MEMBERDAYAKAN MASY UTK HIDUP SEHAT
SELURUH KELUARGA (RUMAH TANGGA) MEMPRAKTIKKAN PHBS
SELURUH KELUARGA (RUMAH TANGGA) SADAR GIZI 8/8/2008 PROMKES
3 STRATEGI DASAR PROMKES MASYARAKAT MENOLONG DIRT SENDIRI
1 GERAKAN PEMBERDAYAAN
PERILAKU MENCEGAH MENGATASI MASALAH
KES
8/8/2008
PROMKES
Esensi Surveilans berbasis masyarakat ✓ Mengetahui tanda/gejala penyakit atau faktor risiko penyakit/1. ✓ Melakukan pengamatan terhadap penyakit dan faktor risiko penyakit. ✓ Melaporkan adanya/munculnya penyakit dan atau faktor risiko penyakit. ✓ Memberi informasi kepada masyarakat tindakan pengobatan dan pencegahan 81812008 PROMKES
Penyakit Yang Diamati ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Flu burung Malaria Demam Berdarah Diare Campak Infeksi Saluran Napas Keracunan KERACUNAN MAKANAN GIZI BURUK PERILAKU KESEHATAN YG BURUK, dll
PROMKES
8/8/2008
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT KEGIATAN YG DILAKUKAN SECARA TERUS MENERUS OLEH MASYARAKAT
o PEN GAMATAN/PEMANTAUAN o MELAPORKAN/ o MEMBERIKAN INFORMASI KPD PTG KESEHATAN/ TERKAIT TERHADAP KONDISI KESEHATAN /PENYAKIT SERTA FAKTOR RISIKO PENYAKIT YG ADA DI MASYARAKAT & LINGKUNGANNYA
8/8/2008
PROMKES
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT
DALAM RANGKA SISTEM KEWASPADAAN DINI
TERHADAP ANCAMAN MUNCULNYA/ BERKEMBANGNYA PENYAKIT/ MASALAH KESEHATAN DI MASYARAKAT YG MELUAS.
919120-8
PROMKES
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT o Suatu proses yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahunan dan pemahaman masyarakat terhadap kesehatan sehingga memiliki kemampuan: - menetapkan dan merumuskan kesepakatan tentang masalah kesehatan, - tata cara penyelesaian masalah
8/8/2008 PROMKES
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ❑ peran dan tanggung jawab setiap anggota masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan ❑ melaksanakan cara penyelesaian masalah kesehatan sesuai kesepakatan ❑ memantau dan menilai hasil yang dicapai untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat selanjutnya 8/8/2008
PROMKES
PRINSIP PEMBERDAYAAN & KEMANDIRIAN
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA MENCEGAH MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA SUATU PENYAKIT MELALUI PENGAMATAN & PEMANTAUAN SECARA TERUS MENERUS
818.2009 PROMKES
PRINSIP KEMANDIRIAN • MASYARAKAT MENGUPAYAKAN PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN SEC. MANDIRI SESUAI KEMAMPUAN YG DIMILIKI, THD ANCAMAN PENYAKIT YG AKAN MUNCUL/ BERKEMBANG DI BANTU PETUGAS KESEHATAN/ TERKAIT.
8/8/2008
PROMKES
Masyarakat
Kesadaran
Kemauan
Kemampuan
Masyarakat Sehat Mandiri
8/8/2008 PROMKES
Indikator Keberhasilan Input : o Ada fasilitator, pengamat yang mandiri
OProses : Terlapornya faktor resiko dan penyakit Tertanganinya faktor resiko dan masalah kesehatan
Output : 2 Tidak terjadi KLB
PROMKES
8/8/2008
FAKTOR RISIKO a. UNGGAS YANG MATI MENDADAK b. LINGKUNGAN KANDANG YG TIDAK BERSIH c. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT YANG BLM MENDUKUNG
8/8/2008 PROMKES
PENYAKIT YG MUNGKIN MUNCUL FLU BURUNG
UPAYA KEMAN DI RIAN DALAM PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN
PROM KES
8/8/2008
JENIS PENYAKIT
FLU BURUNG
8/8/2008
UPAYA PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN • PISAHKAN • CUCITANGAN LAPORKAN • MASAK DENGAN MATANG • PANAS > 38 D Celsius + AYAM KE DOKTER/PUSKESMAS
PROMKES
DEPKES Pengumpulan, Pengolahan & Analisis Data, Feedback DINKES PROPINSI Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana (PWS bulanan), Umpan batik DINKES KAB/KOTA
- -------------
Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana (PWS Mingguan,bulanan), Umpan balik TK.PUSKESMAS Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana ( PWS Mingguan, bin), Feedback POSKESDES/ POLINDES/ PUSTU Respon cepat , Pengumpulan , Pengolahan & Analisis sederhana ( PWS Mingguan ,bin)
F SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT Pengamatan , pemantauan , Pencegahan & Penanggulangan sederhana ^- 81812008 PROMKES
TAHAPAN KEGIATAN
A. TAHAP PERSIAPAN B. TAHAP PELAKSANAAN C. TAHAP MONITORING & EVALUASI
818/2008 PROMKES
Apa yg harus disiapkan?? • TK DESA • POLKESDES/POLINDES/PUSTU • PUSKESMAS • DINKES KAB • DINKES PROP
8/812008
PROMKES
PERSIAPAN TK.DESA A. MUSYAWARAH TINGKAT DESA B. PEMBENTUKAN POKJA SURVEILANS C. MEMBUAT PERENCANAAN KEGIATAN
8/8/2008 PROMKES
TAHAP PELAKSANAAN
A. SOSIALISASI KEPADA WARGA MASYARAKAT B. PELATIHAN C. PELAKSANAAN KEGIATAN
PROMKES 81812008
Laporan keuangan
REKAPiTULASI KEUANGAN
PERTEP, IIUAN PENYELENGGARAAN PENYUSUNAN PERENCANAAN FLU BURUNG BOGOR , 5 S.D 7 Mei 2008 I Transport Jakarta - Bogor 2 Uang harian
3 Paket rapat 4 Fotokopi 5 Bahan ATK
15 OR x 1 KL x
Rp
150,000
Rp 2,250,000
15 OR x 3 HR x
Rp
600,000
Rp 27,000,000 Rp 6,750,000 Rp 437,500 Rp 437,500 Rp 36,875,000
KEGIATAN 2
LAPORAN LOKAKARYA PERENCANAAN FLU BURUNG
BIDANG PROMOSI KESEHATAN BOGOR, 21- 22 MEI 2008
PUSAT PROMOSI KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI TAH U N 2008
KATA PENGANTAR
Laporan Lokakarya Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi Kesehatan merupakan hasil kegiatan pertemuan penyusunan perencanaan bidang promosi kesehatan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit flu burung. Dokumen perencanaan yang dirumuskan berupa rencana aksi jangka pendek (2008) dan rencana aksi dua tahunan (2009-2010).
Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi Kesehatan ini bertujuan memberikan pedoman dan arahan bagi para pengelola promosi kesehatan balk di Pusat maupun di Daerah terutama pemahaman terhadap strategi utama dalam penanggulangan flu burung dan kesiapsiagaan pandemi influenza. Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi Kesehatan ini disusun oleh Pusat Promosi Kesehatan dan segenap pemangku kepentingan (internal & eksternal stakeholders)
di tingkat Pusat. Mengingat keterbatasan sumber daya,
penyusunan perencanaan ini hanya melibatkan pengelola promosi kesehatan dan pihak terkait di tingkat Pusat. Kami mengharapkan agar dokumen perencanaan ini menjadi pedoman dan arahan bagi semua pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit flu burung di Indonesia.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dan membantu penyusunan Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi Kesehatan.
Kepala Pusat Promosi Kesehatan
Dr. H. Abidinsyah Siregar , DHSM, M.Kes. NIP. 140 163 557
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................. Daftar Isi ..................................................................................... Executive Summa ry ......................................................................
Laporan Lokakarya Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi Kesehatan ...................................................................
Rangkuman dan Rekomendasi Hasil Lokakarya Perencanaan Flu Burung Bidang Promosi Kesehatan ................................................... 5
Lampiran 1 : • Pembagian Kelompok Diskusi Notulen Diskusi
Lampiran 2 : Hasil Diskusi Kelompok • Rencana komunikasi risiko pencegahan dan pengendalian flu burung & pandemi influenza pusat promosi kesehatan tahun 2008 - 2010 (bidang pemberdayaan, sdm, media) • Rencana kerja komunikasi risiko di semua kabupaten/kota, kecamatan/kelurahan dan desa Lampiran 3 • Arah kebijakan pusat promosi kesehatan tahun 2008 - 2010 • Strategi promosi kesehatan dalam pencegahan, pengendalian flu burung dan pandemi influenza Lampiran 4 • TOR Lokakarya • Jadwal Lokakarya Lampiran 5 : Foto Dokumentasi
ii
EXECUTIVE SUMMARY
One of the meaningful efforts to control the Al case is through developing such a sustainable health promotion. The implementation of health promotion may include conducting risk communication, pandemic influenza preparedness and improving public knowledge as well as public awareness on potential threat and adverse impact of Al outbreak. Furthermore, to foster the achievement of the program, it is also required to strengthen capacity building of health promotion personnel at all administrative levels, particularly in empowering the community to help themselves and to conduct positive behavior in preventing and controlling the Al incidence. Health Promotion efforts to control and prevent the Al are going to work well when a series of the grand strategy of health promotion could be implemented too. The strategy includes community empowerment, social support, and advocacy. In order to successfully achieve this purpose, it is urgently necessary for the Centre for Health Promotion to formulate a grand strategy of health promotion on Al control and pandemic influenza preparedness. The grand strategy may include the 2008 plan of action (a short-term planning) and a five-year action plan (a long-term planning). The workshop aimed at holding a one-day meeting, talking about a grand strategy of health promotion on the Al control and pandemic influenza preparedness. It will be attended by internal as well as external stakeholders in order to obtain constructive inputs on the grand strategy. The workshop was conducted in Bogor, West Java Province on May 21 and 22, 2008. Participants of the workshop stem from several inter-program, inter-sector, and related stakeholders. The inter-program participants come from Center for Health Promotion, Center for Public Communication, Bureau of Planning and Budgeting, Directorate of Basic Medical Services, Directorate of Community Health, Directorate of Environmental Health, Directorate of Epidemiology and Immunization, Directorate of Animal-borne Disease Control, National Commission of AIPI, representatives of UNICEF, WHO, and CBAIC.
40
Based on the results of material presentation, session of question and answer, and group discussion, the workshop has wraped up the following conclusion and recommendation :
1. Planning of health promotion in the Al prevention and control requires such coordination of inter-program, inter-sector and all related stakeholders. 2. The workshop aims at formulating a grand strategy or grand design for health promotion activities. This will include a short-term planning (2008) and a longterm planning (2009-2010) 3. Based on a number of inputs and discussion results from inter-program (DG Disease Control & Environmental Health, DG Medical Services, DG Community Health, Centre for Public Communication, Bureau of Planning and Budgetting, National Commission of AIPI, CBAIC and Unicef), herewith the conclusion and recommendation of the workshop : a. The Al prevention and control will focus not only on such disease transmission from bird to human, but also from human to human. b. Community-based surveillance will cover not only just an observation, but also recording and reporting, and uncomplicated activities in accordance with local community's capability. c. Seven strategies of health promotion in the Al prevention and control constitute the elaboration of the National Strategy on the Al & PI, particularly on the field of health promotion. d. Settings of school and university are the potential targets, so their roles and fuctions in the Al prevention and control could be utillized to support the program. e. Dissemination of health messages to the community should be entirely coordinated by related stakeholders, so the contents of messages will be the same and consistent. f. Advocacy is one of the main strategies of health promotion. Such strategy should be included in the activities of Al prevention and control. g. It is urgently needed to enhance capacity building through such a training on the Al prevention and control for the Al team or health personnel of the hospitals and community health centers.
iv
LAPORAN LOKAKARYA PERENCANAAN FLU BURUNG BIDANG PROMOSI KESEHATAN
I. PENDAHULUAN Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, kejadian penyakit flu burung cenderung terus meningkat dan menjadi penyebab utama kematian. Flu burung merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A sub tipe H5N1 dan disebarkan melalui unggas. Di Indonesia, kasus flu burung pada manusia pertama kali ditemukan di kota Tangerang pada tanggal 28 Juni 2005. Sejak itu, banyak kasus flu burung bermunculan dan mengancam kehidupan kita semua.
Menteri Kesehatan pada tanggal 19 September 2005 telah menetapkan status penyakit flu burung sebagai wabah nasional. Berdasarkan data dari Posko Flu Burung Depkes, jumlah kasus flu burung pada manusia hingga tanggal 15 Mei 2008 sebanyak 133 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 108 (CFR 81,20 %). Jumlah tersebut tersebar di 12 Provinsi dan 47 Kabupaten/Kota. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah munculnya virus influenza jenis baru yang dapat menyebar secara efisien dari manusia ke manusia dan menyebabkan dampak kematian yang lebih besar.
Salah satu upaya penting yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kasus flu burung adalah melalui pengembangan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat secara berkesinambungan. Pelaksanaan program promosi kesehatan dapat meliputi penyampaian materi komunikasi risiko yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang potensi bahaya atau dampak negatif yang akan ditimbulkan dari wabah flu burung serta menggerakkan peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan flu burung.
Selanjutnya untuk mendukung keberhasilan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, maka diperlukan juga peningkatan kemampuan dan ketrampilan tenaga promosi kesehatan di semua tingkatan administrasi. Peran
1
tenaga promosi kesehatan ini diarahkan untuk memfasilitasi upaya penggerakan masyarakat, terutama penerapan perilaku positif dan menolong diri mereka sendiri dalam pencegahan dan penanggulangan kejadian flu burung. Upaya promosi kesehatan ini akan berhasil, jika strategi dasar promosi kesehatan dapat dijalankan secara tepat. Strategi ini meliputi penggerakkan masyarakat, bina suasana dan advokasi.
Untuk mencapai upaya tersebut, maka Pusat Promosi Kesehatan perlu mendisain strategi utama dalam penanggulangan flu burung dan kesiapsiagaan terhadap terjadinya pandemi influenza. Strategi utama ini selanjutnya dirumuskan dalam rencana aksi jangka pendek (2008) dan rencana aksi dua tahunan (2009-2010). Perencanaan flu burung bidang promosi kesehatan ini merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza Tahun 2006-2008 (Renstra FBPI). Selanjutnya, Renstra FBPI ini merupakan panduan nasional dalam penanganan flu burung di Indonesia bagi setiap stakeholders. Dalam renstra ini upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat menjadi bagian yang sangat penting untuk memperkuat strategi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (Komunikasi Risiko).
Perumusan perencanaan flu burung bidang promosi kesehatan ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah penyusunan materi perencanaan secara internal di lingkungan Pusat Promosi Kesehatan. Tahap kedua adalah penyempurnaan draft akhir perencanaan dengan melibatkan lintas program maupun stakeholder terkait.
II. TUJUAN Lokakarya ini bertujuan untuk menyusun strategi utama sekaligus perencanaan jangka pendek dan jangka dua tahunan bidang promosi dalam pencegahan dan penanggulangan flu burung dan kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza. Lokakarya ini direncanakan akan dihadiri oleh segenap pemangku kepentingan (internal & eksternal stakeholders) untuk dapat memberikan masukan-masukan konstruktif untuk penyempurnaan strategi dimaksud.
2
III. MEKANISME Mekanisme lokakarya dibagi menjadi 3 aspek yaitu input, proses dan output. 1. Input : Arahan Kapus Promkes , kebijakan dan strategi Promosi Kesehatan, Rencana Program Promkes tahun 2008, Rencana Strategis Flu Burung dan Pandemi Influenza 2. Proses : arahan Kapus Promkes , presentasi , diskusi , penugasan dan diskusi kelompok 3. Ouput : rangkuman dan rekomendasi lokakarya , perencanaan jangka pendek dan jangka dua tahunan.
IV WAKTU DAN TEMPAT Lokakarya ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari dari tanggal 21 Mei hingga 22 Mei 2008, bertempat di Puslitbang Gizi Bogor, Jawa Barat.
V. UKURAN
Metode berikut ini digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu : 1. Jumlah peserta lokakarya (internal dan eksternal stakeholders) yang hadir. 2. Tersusunnya dokumen strategi utama (grand strategy) termasuk rencana aksi tahun 2008 (perencanaan jangka pendek) dan rencana aksi dua tahunan (2009-2010).
VI. DANA Semua biaya penyelenggaraan lokakarya ini berasal dari WHO
VII. PESERTA LOKAKARYA Lokakarya ini dihadiri oleh wakil-wakil dari 1. Pusat Promosi Kesehatan, Depkes 2. Pusat Komunikasi Publik, Depkes 3. Biro Perencanaan & Anggaran, Depkes 4. Direktorat Pelayanan Medik Dasar, Ditjen Yanmedik 5. Direktorat Kesehatan Komunitas, Ditjen Binkesmas
3
6. Direktorat Penyehatan Lingkungan , Ditjen PP&PL 7. Direktorat EPIM, Ditjen PP&PL 8. Direktorat P2B2, Ditjen PP&PL 9. Komnas FBPI 10. Perwakilan UNICEF 11. Perwakilan WHO 12. CBAIC
VIII. PROSES DAN HASIL PERTEMUAN : 1. Pembukaan oleh Kabag TU mewakili Kapus Promkes 2. Penyajian materi tentang Strategi Promosi Kesehatan Dalam Pencegahan, Pengendalian Flu Burung dan Pandemi Influenza oleh Kasubdit TSPK 3. Penyajian materi tentang Arah Kebijakan Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2008 - 2010 oleh Kasubag PE 4. Diskusi Kelompok. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok sesuai topik yang diberikan.
5. Penyajian hasil diskusi kelompok (hasil diskusi terlampir) 6. Rangkuman dan Penutupan
Bogor, 22 Mei 2009
File:LAPORAN WORKSHOP Grand Strategy Al Promkes-Chandra
4
RANGKUMAN DAN REKOMENDASI HASIL LOKAKARYA PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN FLU BURUNG PUSLIT GIZI BOGOR, 21 - 22 MEI 2008
1. Perencanaan bidang promosi kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Flu Burung (FB) memerlukan koordinasi lintas program dan lintas sektor serta segenap stakeholder.
2. Workshop perencanaan promosi kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian FB ini dimaksudkan untuk menyusun grand strategy atau grand design kegiatan promosi kesehatan termasuk di dalamnya perencanaan jangka pendek (2008) dan jangka menengah (2009 - 2010).
3. Mencermati masukan-masukan dari lintas program (Ditjen PPM & PL, Ditjen Yanmedik, Ditjen Binkesmas, Puskom Publik, Biro Perencanaan Anggaran, Komnas Nasional Flu Burung, CBAIC dan Unicef), temuan hasil riset perilaku serta dari diskusi yang berkembang dapat disimpulkan dan direkomendasikan sebagai berikut : a. Upaya pencegahan dan penanggulangan Flu Burung tidak hanya untuk penyebaran dari unggas ke manusia, tetapi juga penyebaran dari manusia ke manusia b. Surveilans berbasis masyarakat tidak hanya sebatas pengamatan saja, tetapi juga melakukan pencatatan dan pelaporan serta melakukan tindakan - tindakan sederhana yang disesuaikan dengan kapasitas atau kemampuan masyarakat. c. Tujuh strategi Promosi Kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan Flu Burung ini merupakan penjabaran dari Strategi Nasional FBPI, dikhususkan pada bidang promosi kesehatan. d. Tatanan sekolah dan Perguruan tinggi merupakan sasaran potensial yang perlu ditingkatkan peran dan fungsinya dalam upaya pencegahan dan penaggulangan Flu Burung. e. Penyampaian pesan ke masyarakat harus dikoordinasikan sehingga isi dan bentuk pesan harus seragam. 5
f. Advokasi sebagai salah satu strategi Promosi Kesehatan harus masuk dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan Flu Burung g. Peningkatan kemampuan Tim Flu Burung di tatanan rumah sakit dan puskesmas perlu dilakukan melalui kegiatan pelatihan pencegahan dan penanggulangan flu burung.
6
LAMPIRAN I • PEMBAGIAN KELOMPOK DISKUSI • NOTULEN DISKUSI
PEMBAGIAN KELOMPOK DISKUSI Kelompok I : Strategi 1 , 3 dan 6 ( Pemberdayaan) 1 Wilfried Purba 2 I Putu Widhiantara
3 Drh. Memed Zoelkarnain Hassan 4 Rosmaniar, S.Kep 5 dr. Imran Agus Nurali, SpKO 6 Mayang Sari 7 PA Kodrat Pramudho, SKM, M.Kes 8 Drg. Yusra, M.Kes
Kelompok II : Strategi 2 & 7 (SDM) 1 Onny T Prabowo 2 Habibie Yokezain 3 Ir. Chandra Rudiyanto, MPH 4 Bayu Aji, SE, MScPH 5 M. Taufick, M.Si 6 Muhani, SKM, M.Kes 7 Omaj Sutisnaputra 8 Lita Rahmalia 1 Kelompok III : Strategi 4 & 5 (Media) 2 Dra. C Tri Saptaningsih 3 Utami Widijawati 4 Luthfi 5 Ir. Bambang Setiadji, M.Kes 6 Busroni 7 Endang Sri Widyaningsih, SKM, M.Kes 8 Dian Rosdiana 9 Drg. James Johnson, MPH
Notulen Diskusi Dalam Lokakarya Perencanaan Flu Burung
Imran (Dit. Kesehatan Komunifas, Difjen Binkesmas) : BUMD dan BUMN belum masuk dalam komponen stakeholders FB Onny (Dit. Yanmed Dasar, Ditjen Yanmedik) : untuk Kel. 2 - ditambahkan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa (bukan hanya sekolah saja) Endang S.W. (Pusat Promkes) : Pertemuan perencanaan 5-6 Juni, salah satu narasumber adalah dari DPR yang dapat menjadi sarana advokasi Flu Burung, akan ada surat dari Kepala Pusat Promosi Kesehatan, semoga Leman - Leman dapat hadir dengan biaya sendiri. Memed (Komnas FBPI) : perlu ditambahkan hasil - hasil penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak antara lain : Deptan. (Badan Litbang Deptan, c.q Bbalitvet), Ristek dan berbagai perguruan tinggi, proyek Tangerang (Based line studi), RSPI Sulianti Saroso Bambang S. (Pusat Promkes) : alamat email promkes : www.promosikesehafan.com Wilfried (Dit. P2B2, Ditjen PP & PL) : masukkan bahan ajar Flu Burung pada fakulfas fakulfas kedokferan, FKM (sudah), FKH (sudah, tetapi dimasukkan aspek manusianya), Poltekkes Endang S.W. (Pusat Promkes): Pengelompokan kelompok potensial sebaiknya dibuat yang lebih jelas. ■
Organisasi Perempuan (PKK,Kowani)
■
Organisasi Pemuda (Pramuka, Karang Taruna )
■
Organisasi Kemasyarakatan/Keagamaan
■
Organisasi Profesi
■
Swasta/dunia usaha (termasuk PMA)
■
BUMN, BUMD, Koperasi, UKM (termasuk pasar)
■
Organisasi kesehatan swasta (PMI dll )
■
NGO
Memed (Komnas FBPI) : Kelompok pasar sehat masuk dalam kelompok potensial Cenova Tri Saptaningsih (Dit. PL, Ditjen PP & PL) : Dit. Penyehatan Lingkungan telah membuat proyek pasar sehat berupa Pasar Bersih Sehat dan Aman. Proyek percontohan di Pasar Cikini, Pasar BSD
Wilfried (Dit. P2B2, Ditjen PP & PL) : Rencana Pasar Sehat yang berkaitan dengan Flu Burung adalah pemotongan dilakukan di pasar di luar pasar. Pasar hanya menjual ayam yang telah mati saja. Endang S.W. (Pusat Promkes): Penggerakan Kelompok Potensial, kegiatan apa yang paling urgent yang mana? National Strategic Plan For Al Control and Pandemic Influenza Preparedness 2006 2008, lihat dari website Bappenas. Imran (Dit. Kesehatan Komunitas, Ditjen Binkesmas) : Sekolah dimasukkan juga sekolah swasta, sekolah agama, clan perguruang tinggi. Selain itu selama ini hanya ada RS rujukan, bagaimana dengan RS non rujukan? Onny (Dit. Yanmed Dasar, Ditjen Yanmedik) : RS tidak bisa menjelaskan kasus keluar RS. Yang memberi penjelasan adalah Dinas Kesehafan. Muhani (Pusaf Promkes) : Strategi Advokasi belum ada dalam 7 Strategi Endang S.W. (Pusat Promkes): Advokasi secara eksplisif memang tidak terlihat, karena seharusnya Para Pengambil kepufusan sudah harus peduli dengan masalah kesehatan. Sebaiknya advokasi dimasukkan dalam 7 strategi. Wilfried (Dit. P2B2, Ditjen PP & PL) : Sfrategi 3 sudah memuat kegiatan advokasi. Habibi (Komnas FBPI) : Strategi 4 4 ditambahkan mapping karakter masing masing daerah berdasarkan sosial budaya Onny (Dit. Yanmed Dasar, Ditjen Yanmedik) : Pelatihan tidak hanya sampai provinsi saja. Sebaiknya dilakukan di Kabupaten di 12 provinsi tersebut, karena dana berasal dari PAD Kabupaten. Habibi 4 Strategi 6 ditambahkan sosialisasi mengahadapi pandemi influenza Endang S .W. (Pusaf Promkes) Hasil dari diskusi akan dibahas oleh tim kecil Omaj (Konsulfan WHO): Belum semua provinsi mempunyai komda, provinsi mana raja? Isi pesan untuk kader merupakan prioritas karena merupakan konten area yang bisa digunakan di lapangan Tindak Lanjut : 1. Tim perumus merumuskan hasil - hasil diskusi (renstra s.d uraian kegiatan). Tim Perumus : Yusra, Bayu, Muhani, Chandra, Woro, Anis + Konsultan WHO 2. Hasil rumusan dibahas oleh Tim Internal Pusat Promkes + Konsultan WHO, kemudian di email ke seluruh peserfa. 3. Membuat mailing list peserta 4 Bayu 4. Mem-feedback berupa pertemuan membahas untuk memfinalkan Sfrafegi yang telah dirumuskan Website Promkes : www.promosikesehafan.com
LAMPIRAN 2 HASIL DISKUSI KELOMPOK : • RENCANA KOMUNIKASI RISIKO PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN FLU BURUNG & PANDEMI INFLUENZA PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2008 - 2010 (BIDANG PEMBERDAYAAN, SDM, MEDIA)
• RENCANA KERJA KOMUNIKASI RISIKO DI SEMUA KABUPATEN/KOTA, KECAMATAN/KELURAHAN DAN DESA
W
N p1
-0 (0 -0 -0
r=r ( (D (D (^ C a
r=r ( (D T. 0 (D
(D (D (D = = 7
W (D
Z W W (D
(Q (fl = (D = (i) (Q
W (n
(n
(D3
(D3 (D
3
(D
CD
(D _"W
(a ='W
co
N
E.
_^
_
Q o
0-0
v
v
3
3
3 = W (D
-
N --'
(D
=3 C Cfl
W (0 (n (D 0 Fn
(D
(W C -
cnC *vzT W - o D o 0^ C
0 (D
E7 W
_ (=D -n
CAD
:3 C) (D
o
-(D
- 0 U
(0(0 -. W
--. C (0 -0-O W (D
-0 S WW
plu
U^_ CD
W
73
^^^
/7
.
p
a ; '+(n 07 W CD co 0 ) co
CL 7c (D 07 W (D
(n 2) = 3 w ^3 _0
ca = 3
Cl) CD
cD _0
(0
(D = C C
O (D ca Z3 W :3 (a (n
C (D CD ca W :3 (n
Cn ; C° CD
C W w Z) Z3 77, _ (D -0 =
N
C
(D U) (D
Z3
°^' W m o: mm 0
:3 =3
-n CCD oW ^ U) W v
- s=
C> cnz
(D
> -UC :c ;u C CO
W 0ZS W
WW
0=
W
rn z m z v
-p CD = C
N D-
v C co =
Q
CD (D 07 =
(n c
Z3
^
-n
(D
-0 (c -0 -U U (D
C z F. coc p cn Z
0 W
co M
cn -0 I
I
I
1
I
T I
U) -< p K ww Z3
3
Q
N
v -< W (D 5. C:
(a
Dz
(D (n CD =r CD C:
W
-I 0
Dm CA
3cD
N o
vU
CD
=
.^
-U 0 W
(D
QW CL ? ^ v
C W
N (D
3
W=
^• CL (D cn
n
o
°'
o
3 su
v cn
Cl)
T
a-
3 3 3 m = m
v
D T.OC 2 U) ((D
N
(D U) 0 > sn W D (o 0_ v a
m
T
a
0) W
>
=
3o o0D 7 77, 77
o
W W o m <
3 (D CD U)
-
W
Q W
cn.
C 7r'
z z n
r c m z N D
T m v 'ACC
co ?1
c o (D -23?
;7
m (D 77
0 v
C C v D :3
(D C:
V) (D
a o 3 W ° -n3
(Q (Q Q
3 77 (D N.
QED w
N
CDo
c (n o- T QM n)(D - W(D
Cm
v T_ C7 w (D ) C D)
a-(D
C
^
TTD
Cf)
o
3(D (D m
T(n v ^] / cn CD
- 77 -a (D 0 a
(D O (D 32
'
W
N
C v v (Q D "0 - Ccvm cQ(0W cn
m -u E(D
W (^D "D " (D
(D
0m <w o c cn v
3 (D ( D O
(n Q p Q
N r-r TI
O
3m
^C
o cQ
C
M O (n
a)
(Q
C:
a SL
C (v
cn -u
o
o ;u
3 (n
73 W (D 77 v v
CL
Cc
-n
(C)) (n
3 3
-. ^3 3D-0
(Q
77
0 3v
OJ CQ C (D
CO -0 CCD O :3 O (a CD C (D O 77 9) N (D
c 3
Qw 3-o c
(Q N (Q
cn m (C (D
co w
a ov v cQ cn_ (a (Q CJ
77 O co
su v Dr
s a)
D v
v =
(Q
) "o OQ
(Q v (n N
m o Q
C v C
Vii
C:
(D (D a) =
m
O
3
U' (°n -
TXCf C Vi v
C m ) -0 ^ v O
CD O
0
^(n
n Cl 3 (D
cn (n Y o(a
3^
C
-u DOCD
(D (D T (D 3 (Q ! X^^ -n (D N (D CD _ 03 o cn in (D a) DAD
CD 30 v Cn3
--1 G) C
C c cn
cn
-U (D C Xv v rr
T 0
( D 9Z ten ) 0((n
(Q a) 0 (n -
(n
=3 m (Q D
Q
(nT.T
(D cn 7 0 (D
(n 3
^m C
M
cn 1
I
,
,
N
O O
3c0 tJD
HO
c(n'2-^^^ - 0 (0 0
Q3^ (a
(D
(n
Q (D
v v
D (a
o33
(nT(o
Q. ^(D :mD
(D m
cn
D^
v :
v v c (o W (D (D w
1 x
3 (o v
^ vv v
O
C (D +
O cn o = (on
N
(D
-0 (D
3
cn
oo
vv 3 n) v CL n)
N O (n
CD
D ) 7(
3 °
-1 o
^ :
3
C
Z)
(n
a
-^
Q^ o
m
o U.
(D
C/) S ^•
W ='^T
N
w _
( C j
C
CD
v^ (a 3
T T > D N :
T-0
0 O' (C A) C (a
(D C - (n (n (D (D CD
cn
v Cl)
o
v T (n Q)
v^ H M
-
OT ( D (D CD
(D
no)
3
0)
Cl) a
n)
^w-0 zT N T
o v -
Z (o T
7-
00T
(D ,_,: C - cn 0
Q) (D
a v v o (D 3 N QO C C'
D
(a
cnn
-0
- • m'o cp
W Sv (D (D (n 73 (D W (D (D cD o ^3 -1
(D a-
cn F .(fl o
C 77,
v
-'
w
(o x
-j v 3 T
="
av Tcn T _
v
CL _
C (n x
T (D (D
O
j C amp -D)
vco
N
((DD
D Z) (Q CT
(DX Q))
c D n
W
(D (D fl3 (D (Q (7 -1
(D
v
T T
-^
3 (n
CO (D (fl
v v 3 Cl) (o .
OUT
(D rr: C a (n a 2
(a c
0 (Q 3
(D (f
3S w T
cD ^•c^ :3 M 07 v3
3 (c WCD 3 (D cr M
(D C
W
0 ;7 m (D(n
Cl)
n (n n.
rt 0
O 3
WCD -n a)
-
CLC:
d C
W
W W 1 (D (D
v
:
=r (n WWO
3<(a
v O W M O W C 77
(D M.
0
(0
N
(D Q CD N CD
a)
0 C (D <
3.3 cy-
3 O QCD
W
D
U) (a (D
O 3
0< w
° L
x-
O ;K, 0 u
3 O - Q C
O W W CD W a) 07 M O C 3 W-. c -, W -n ca . 0 3 W v 73 CD __ -. ^ n (D C 6 W Q" . _ W n O C N O w w cn , 73 WD (a 3 _0
3 c ^ _.
3
_. X, (D Q W O
cn W
O (D C
a (n (n
(D (D W -. N
(D -o
=* C
v,
a
W cD ^••, rt (n •
(D
73
w0-
CD
O
0
(0 0
Q
W
QQ
(DW3 o
02 cr o
^ ^ r'0 (n
(a
O (D C
cn - ?W
(D W
DW
2 T.J
- (n (n
Q W O (D D
^
(n QO
(n
D
(D
(n
W
w
7
m0
(nTW cn
C
=
W
^-,
- A W 0
(D
^
(Q
::r
cn
7
(n (n
(D (D W ::r O .-. T -,
^^MWW 3 X c a
cQ W C
v
C/)x -D (D C
W W W7 N 3 O Z3 = n. a-0 :3 -n w (D (Q
^ (D 23
cQ 3 W (D
Z3 Q^
(D (D 0 (D (D O O O N= (D ^ (D cn W Q W CQ W C
W
^(n .
a ^3 LA
-0-0 -0
(0 (0 W W O
W
^c3o^QQ (D CL U C 53 0
W fl ;v
(Q = (D Zr O O W 3 WO CD W z
°DW 3 X -D W
(n
-
(A
N
@
N
3
W (n
3
3
° V7 W 7
(Q
3
n 0 =c (n a)
:(0
^ 3 W
v
cn ^ .
W
3
(Q
RENCANA KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN FLU BURUNG PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAH U N 2008 - 2010 1. Pertemuan perencanaan nasional Promkes - Bina Program (5-8 Juni 2008): mensosialisasikan rencana promkes dan memotivasi daerah untuk mendukung kegiatan promkes di daerah. 2. Desk review ( mapping nasional ) atas hasil penelitian, modul dan materi komunikasi untuk pengendalian dan pencegahan FB (2008). o Mapping hasil penelitian : DEPKES, UNICEF, AED/USAID, CBAIC
o Mapping modul : DEPKES , Deptan , UNICEF, Relawan Desa (CBAIC), WHO o Mated komunikasi : UNICEF, DEPKES, Deptan, Depkominfo, CBAIC, KOMNAS/Metro TV. 3. Analisa, seleksi dan revisi/penyesuaian modul pelatihan dan materi komunikasi bagi masyarakat (2008).
o Pertemuan tehnis dengan pihak terkait 4. Pelaksanaan komunikasi (KIE) dan pelatihan (2009-2010): - Pengembangan pesan dan media (prototype) (2009):
o Pengembangan pesan, penentuan kelompok sasaran, jalur media, strategic objectives, expected impact, duration etc. o Creative concept development. o Pre testing. o Revisi. o Produksi. o Distribusi/placement. - Kegiatan orientasi (prioritas pada 12 propinsi yang mempunyai kasus manusia - 2009): tingkat nasional
untuk mensosialisasikan prototype media yang di produksi o Pengembangan modul orientasi bagi pelatih daerah/pusat yang sudah trampil menjadi pelatih (termasuk desain monitoring dan evaluasi pelatihan). o Uji cobs modul. o Revisi modul. o Pelaksanaan pelatihan/orientasi oleh masingmasing daerah (propinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan). o Monitoring dan evaluasi pelatihan daerah oleh Promkes.
- Kegiatan orientasi nasional (prioritas kedua pada propinsi sisa yang belum mempunyai kasus manusia 2009) : o Pelaksanaan pelatihan/orientasi lanjutan oleh masing-masing daerah (propinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan). o Monitoring dan evaluasi pelatihan daerah oleh Promkes. 5. KAP Survey dan qualitative research (2010) untuk memahami dampak yang terjadi . Hasil dipergunakan untuk merancang program/ kebijakan pencegahan dan pengendalian Flu Burung tahun berikutnya.
1 e-r
CD
N
0- -0 K C (D (D
C (0
C
O
(^] lV
C.
CD ^' W
CD
m^
3 a) 3
rr U)
(D
C
--h
U)
C
C co
m 0 (D
m 0 ♦V
OD T
mm \V
cC !)
\ V
a
^ T TT T \V
M
O (C
m 3 Z3 - 0 v
C
\V lV 1
< `G
77-
ai
3
2
Z3
(n D m : O O (D (C t o O -, (C (D 3 C C r C PIZ-
C 6
C Q C. l)
c:3n> ^
cC :3
0- 0
3
(D C 3
Q. C
(D 1
-(D
(n
3 Z)7
c
0
o
(n
C
v
-0 O- (D 1 O 3 O (D o C 3 cC CD O (D - 73cn (aa C
r.
Q
-a \v0
H
0 3
00 0 m 3
(Ti
W
C c^D o CL
C:
(D (a a) C
0Q(o :3^
3 3^,^ O " O
3
C ^
cD (D 0CD
m n0 ^3
cn Cl) v 0
C
C
( D CD (D (1) -0 (D m
c c ^ I a)
U)) cnnCiC
:3
Viv a) Z3 :3 (Q
(D Z)
() w
cn c:
>
:3
-' (D
90
= (n '
a)
7C
Q C C 7
O 7c Q CD
(O •
M (D (0 CD 07
•
W^ v^ c :D O ( D 3 3 cn Z)
(0 (D
0 (D
w
(o 6 CD m a)
v
Cl) 0 v
•
•
-P -U 0 = (n C (D (D v 3 c (D
N
W
(n
3 a)
:3
3^ 0 3 K
;v
W W (D
(D (n ' v (n (D r^r `G W -p C (n zy- T. C x 3 Z3 :3 c (D ( =3 7
` m' W
Q Q
(O (D
N C C 3
Z3-
(D
T
O O
Z
C
O
N C cn
Q
C
C)
Z3
l< Dr
(D (n
fl)
C
O T.
a C S
-
06) D
M
(a
Un
cD CD (D
N
p D c CD D CDD m N CCD O 2 = B =
ID
m w (a 2) a) 0 (D W cr ;q 2) CL
W
N
cD cD
cD 3 0 cp v c_ n
A
lD
. N
3 -< (n g -3 < 3 Q (T m o 0 3(a (D Q) ^ 3 cn v C ^ CQ v S s ^v^ Cv v Z3 Q ' Q Q ^ l< °' (D .
CT
co a) te cQ _ c
v v
^ ^
Q
Qo
F Q (Q v
cQ
c (DD 3 cc o (D
(Q (Q =3 o (D 5 v(a c
cQVXW
O
v W Q
3 n)
^ m Q- ro
T.
cQ
a
v N c.v Cl. v
=
^ D (D
o
Q
a a ^ 0
7c
cD
Q
(n _
(! ^
-•
D
) D
-o -o cD
U)
v o ^-oo 3 Q fl) c o c
cQ v
m 3 N ^^ Q3 . - co In a
3-o Q
-, CD
o D cD cp
> > v Q
0 7c n) o
v
cD
X,
N
Z)
T 7 C cn'
cn . D) _ N
W C
CL3 o) cD
C
o cn
O cD (n :3
O (D C o
v T) . Q
- 7cw (D in
-n C 3
o
CO cD
C '^.
Q cc
x-
(D
3
ni
-p o O ^cQ
a) - n
rt O CD CI CD CD (D (D
co p) a
v
-' a 0) as ^ as
3
W
N
^ _ 3
0 0
p
O U)ID
3N,
3C
<
NN
o
=r
CD . a
.m
7 U3 (D
3 ?
N (DD
•^3 -cD
(D
3
o CD
Q
0
J o
Q1
N d
3
=r
(D
^;Rm 3v
C
N M 3
S
D
0
CD
W 0 W CD
ma C1
CD
CD
3 w
3
rv , ^
N
T O o
(D
3 CD
3
N
O
3 U) ° oQ CD CD
(n.
RENCANA KERJA KOMUNIKASI RISIKO
DI SEMUA KABUPATEN/KOTA , KECAMATANIKELURAHAN DAN DESA
PROGRAM
KEGIATAN
INFIKATOR DAN LOKASI
3 U a a untuk meningkatkan gerakan masyarakat den an promosi kesehatan dan komunikasi risiko yang berbasis masyarakat dalam enan ulan an Flu burung dan pandemi Influenza P.1
Pence g ahan Flu burun g dan andemi Influenza serta pen y akit menular lainn y a den an romkes dan komunikasi rlsiko A.2.
Sosial mobilisasi dart tin g kat
pusat p ro p lnsi dan kabu p aten
1 Pertemuan nasional stake holder endekatan desa siaga dalam erakan masy utk pencegahan Flu Burung (advokasi) 2 Pertemuan 12 propinsi an sudah ada kasus pads manusia
Pertemuan nasional 33 propinsi
ertemuan 12 propinsi
3 TOT 12 propinsi Peserta : 50 romkes 90 Ka.Puskesmas
Pertemuan stake holder di 50 kabu aten yang sudah ada kasus manusian a
dilaksanakan di 8 regional - 50 kabupaten (2 org) - 100 kecamatan (2 orang) total 300 peserta
pertemuan den an stake holder di 100 kecamatan can ka p ala desa di 100 kecamata eserta semua desa/kelurahan yang sudah ada kasus Al paca masin -masin 2 orang manusianya
Penin katan kemam p uan p ence g ahan ena ulan an flu burun g di sekolah
4 Pelatihan untuk petugas kes can dokter swasta yang dilatih oleh petugas kabu eten
di 100 kecamatan/desa
5 Pertemuan di desa
di 90 kecamatan di 1.200 desa
1 a, Pelatihan bagi guru SD, SMP, S
33 ro insi
h. Pen usunan modul pelatihan - Pencetakan dan distribusi Pembahasan mated c. Pen emban an bahan ajar di sekolah c. Workshop promkes flu burung
ba g i mahasiswa d. Pertemuan lokakarya TP UKS integrasi program kesehatan d g n flu burung di sekolah e. Pelatihan pengelolaan PKRS tt flu burun di RS
di 3 regional (barat. ten ah dan timur)
Evaluasi p esan
1 Evaluasi modul pelatihan TOT untuk petugas kesehatan dalam
3 kali
emberda aan mas arakat untuk en endalian dan pencegahan Flu burun 2 Evaluasi pesan pada media leaflet uji coba oleh 3 orang selama 5 hari di desa 3 Pen emban an media dalam bentu Memproduksi master CD flu burung
A.4
4 Evaluasi pesan-posan dan media den an pendekatan agama
uji pesan Bari pemuka agama di 2 desa dilakukan oleh 2 tim = 2 orang selama 5 hari
5 Evaluasi mated untuk SD
uji coba di 2 propinsi oleh 8 orang selama 5 hari
Manltorin dan evaluasl mobilisasi sosial di la an an 1 Kun un an ke la an an
A.5
A.6
propinsi, kabupaten, kecamalan dan desa
Pen andaan dan endistrlbusian 1 Pencelakan dan endistribusian modul TOT
200 set
2 Pencetakan dan pencistribusian leaflet
jumlah 100.000
3 Men emban ankan pesan flu burn p ada kaset
5 kaset seliap desa
4 Mencetak kembali master CD
umlah 10.000 dan distribusi
5 Mencetak media utk tokoh agama
iumlah 10.000
6 media utk SD
umlah 10.000
Penelitian p romosl kesehatan 1 Melakukan riser paca pemberdaya diutama daerah yang bensiko masyarakat dalam pencegahan da Flu burung den an pendekatan en endalian Flu Burung budaya dan KAP
P.2
Pembinaan p asar tradislonal
A.1
men emban kan percontohan program'pasar tradisional Pertemuan lokakarya
Berkoordinasi den an Diirektorat Penyehatan lin kun an
LAMPIRAN 3 Materi Lokakarya : • ARAH KEBIJAKAN PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2008 - 2010 • STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN, PENGENDALIAN FLU BURUNG DAN PANDEMI INFLUENZA
ARAH KEBIJAKAN PUSAT PROMOSI KESEHATAN TAH U N 2008-2010
MASALAH-MASALAH POTENSIAL PUSPROMKES DEPKES 2008-2010 1. Semakin nyatanya Triple Burden Health Problem, ditandai dengan berbagai laporan , pemberitaan dan liputan tentang Penyakit Menular seperti DBD, Diare , Malaria dan TBC, disamping penyakit lainnya seperti Flu Burung , HIV/Aids, SARS, Chikunguya dsbnya. 2. Masih rendahnya peran serta masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan ditandai dengan rendahnya angka Kader aktif di Posyandu dan Poskesdes. 3. Kurangnya sumberdaya Promosi Kesehatan balk Formal maupun Informal dimasyarakat dan terutama yang Professional diseluruh lini hierarkhi administrasi dan unit Pelayanan Kesehatan . Keadaan ini diperberat dengan tidak adanya Program Studi D3 Promosi Kesehatan pada Politehnik Kesehatan
4. Adanya inkonsistensi yang nyata antara realita dan Renstra dalam segi Pembiayaan Program . Pada Renstra Depkes 2005 -2009 hal 56 tertulis anggaran Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2007 (391 M ternyata Realisasi 96M, Tahun 2008 ( 583M menjadi 44,1M ) dan diharapkan Tahun 2009 sebesar 831M ( dikhawatirkan tidak tercapai). Proporsi Anggaran Promkes the total Depkes 2007 (0, 56 )dan 2008 (0,23 )
VISI, MISI DAN VALUE PUSA T PROMOS/ KESEHA TAN DEPKES RI
BERTINDAKCEPAT DAN o.
Y2kjAKppffM
MIST VISI MENGGERAKKAN SELURUH SUMBER DAYA PROMOSI KESEHATAN UNTUK MEMBUAT RAKYAT SEHAT
MASYARAKAT MANDIRI BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
STRATEGI PUSPROMKES DEPKES 2008-2010 1. Advokasi peningkatan sumber daya dan organisasi promosi kesehatan kepada DPR/DPD/DPRD Kab/Kota , Pemerintah Daerah, Bappenas/ Bappeda , Lintas Sektoral, dan lembaga pendidikan. 2. Memperkuat kemitraan dalam Pembinaan PHBS dengan TP-PKK, Gerakan Pramuka , TP-UKS (Diknas , Depag , Depdagri dan PGRI), LSM / Ormas Peduli Kesehatan , dan BPS, 3. Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk mempercepat akses informasi promosi kesehatan 4. Menggencarkan kampanye kesehatan melalui berbagai metode dan bauran media serta Inisiasi regulasi untuk mereduksi dampak iklan komersial yang tidak mendukung kesehatan. 5. Menggerakkan tenaga promosi kesehatan dan fungsional PKM untuk mencapai indikator KW-SPM Bidang Kesehatan dengan memperhatikan kebijakan Menkes dibidang Promosi Kesehatan 6. Berperan Iebih aktif dalam menyelenggarakan program promosi kesehatan dengan memanfaatkan jejaring /network yang ada untuk memenuhi komitmen internasional, terutama Indonesia sebagai anggota MCHP Network for NCDs
OUTCOME 2008 PROGRAM KERJA PUSAT PROMOSI KESEHATAN 1.51 % RUMAH TANGGA BER PHBS 2.50 % KAB / KOTA TELAH MENGALOKASIKAN ANGGARAN UNTUK PROMOSI KES DALAM RANGKA PEMBINAAN PHBS 3.SEMUA MITRA PROMOSI KESEHATAN TELAH MEMILIKI AGENDA AKSI RUMAHTANGGA-PHBS 4.10 % DAERAH MAMPU MENGELOLA MANAJEMEN PHBS SECARA MANDIRI 5.ADANYA SIM PHBS DAN KADER DESA SIAGA YANG TERINTEGRASI DENGAN SIKNAS. 6.SEMUA PUSKESMAS (SEBAGA! UJUNG TOMBAK FLINGS! PEMBERDAYAAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT) DAN RUMAH SAKIT TELAH MENERIMA LENGKAP PEDOMAN DAN MEDIA PHBS 7.EFEKTIFNYA KEBIJAKAN PROMOSI KESEHATAN NASIONAL ( KEPMENKES 114312004 ) DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN DAERAH (KEPMENKES 1114/2005) DISETIAP JENJANG ADMINISTRASI DAN PELAYANAN KES. 8.SEMUA SEKOLAH DASAR TELAH MENDAPATKAN BUKU, MATERI DAN MEDIA PHBS SECARA LENGKAP
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN, PENGENDALIAN FLU BURUNG DAN PANDEMI INFLUENZA
Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan
8/7/2008
PROMKES
LATAR $ KANG ■ Kesehatan merupakan hak dan kewajiban setiap insan, sekaligus investasi ■ Masyarakat sendirilah dapat memahami masalah kesehatan yang dihadapi ■ Masyarakat memiliki potensi untuk mengatasinya ■ Perlu diperjuangkan oleh masyarakat bersama pemerintah ■ 75 % masyarakat mengetahui dan 10-15% melakukan ■ Perlu fasilitasi providers
8/7/2008 PROM K E S
TU J UAN ■
Mencegah timbulnya penularan dari unggas ke manusia
■
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan merespon secara dini.
■
Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengatasi permasalahan di wvilayahnya.
■
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merespon terjadinya pandemi
817/2008
PROMKES
SASARAN ■
Masyarakat
■
Stakeholder
■
Pengambil Keputusan
817/2008 PROMKES
STR TEGI P^f NG ED ILIA D
g N CEG
AN
H N
1. Memperkuat pemberdayaan dan pengerakan masyarakat 2. Meningkatkan peran sekolah sebagai agen perubahan 3. Meningkatkan peran berbagai kelompok potensial di masyarakat
8/7/2008
PROMKES
4. Penelitian dalam aspek perilaku dan Sosial Budaya Masyarakat
5. Memposisikan Media sebagai Sarana Penyampaian Informasi 6. Meningkatkan Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi 7. Peningkatan kemampuan SDM Promosi Kesehatan di semua lini
8/7/2008 PROMKES
1. Memperkuat pemberdayaan dan pengerakan masyaraka dengan: ■ Memperkuat pengetahuan tentang flu burung ■ Memperkuat kemampuan analisis masalah dan komunikasi
■ Melakukan surveilans berbasis masyarakat ■ Membuat rencana kegiatan penanggulangan (pencegahan & pengendalian) flu burung ■ Melaksanakan komunikasi "bisik-bisik (words of mouth) kepada keluarga melalui kunjungan rumah
8/7/2008
PROMKES
2. Meningkatkan peran sekolah sebagai agen perubahan
■ Mengembangkan media belajar bagi anak didik ■ Memperkuat pemahaman guru, pengawas sekolah tentang permasalahan flu burung
8/7/2008 P R OMKE S
3. Meningkatkan pecan kemitraan dengan berbagai kelompok potensial di masyarakat ■ Organisasi Perempuan (PKK,Kowani) ■ Organisasi Pemuda (Pramuka, Karang Taruna ) ■ Organisasi Kemasyarakatan/Keagamaan ■ Organisasi Profesi ■ Swasta/dunia usaha
■ Organisasi kesehatan swasta (PMI d11) R
/2NGO
PROMKES
3. Meningkatkan peran kemitraan dengan berbagai kelompok potensial di masyarakat Kegiatannya meliputi : ■ meningkatkan pengetahuan /kesadaran anggota organisasi ■ desiminasi informasi di masyarakat di lingkungannya ■ mengembangkan kegiatan penanggulangan di wilayah cakupannya ■ Membangun & memperkuat jejaring (networking) ■ Menggalang dukungan sumber daya 8/712008
PROMKES
4. Penelitian dalam aspek perilaku dan Sosial Budaya Masyarakat ■ Melakukan studi pengetahuan sikap perilaku ■ Mengembangkan jaringan dengan lembaga penelitian
8,7/2008
PROMKES
5. Memposisikan Media sebagai Sarana Penyampaian Informasi ■ Membangun kerjasama dengan media massa
■ Melakukan kampanye melalui media massa ■ Memposisikan penyedia layanan komunikasi sebagai partner (RAPI/ORARI) ■ Melatih pengelolaan sarana komunikasi umum di tempat-tempat umum untuk menyebarluaskan informasi 8/7/2008
PROMKES
6. Meningkatkan Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi ■ Membantu masyarakat dalam identifikasi sinyal panderni ■ Menyusun langkah-langkah/rencana komunikasi pandemi ■ Sosialisasi bahan-bahan komunikasi pandemi ■ Tokoh masyarakat dan kelompok potensial 8/7/2008
PROMKES
7. Peningkatan kemampuan SDM Promosi Kesehatan di semua lini
8/7/2008 PROMKES
PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN 1. Melibatkan semua komponen yang ada 2. Dilaksanakan di semua tingkat administrasi 3. Kegiatan dilakukan dengan berkesinambungan 4. Pelaksanaan yang dinamis sesuai sosial budaya masyarakat setempat
81712008
PROMKES
4 Platform Depkes ■ Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
■ Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas ■ Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan ■ Meningkatkan pembiayaan kesehatan
8n12oOE
PROMKES
PENGGERAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT SASARAN SELURUH DESA MENJADI DESA SIAGA
MENGGERAKKAN & MEMBERDAYAKAN MASY UTK HIDUP SEHAT
SELURUH KELUARGA (RUMAH TANGGA) MEMPRAKTIKKAN PHBS
SELURUH KELUARGA (RUMAH TANGGA) SADAR GIZI 8/7/2008 PROMKES
3 STRATEGI DASAR PROMKES MASYARAKAT MENOLONG DIRI SENDIRI
3 ADVO KASI (A) I GERAKAN PEMBERDAYAAN
KEMI TRAAN
(G)
1\
PERILAKU MENCEGAH 8 MENGATASI MASALAH
KES 2 BINA SUASANA (B) 8/7/2008
PROMKES
Esensi Surveilans berbasis masyarabat Mengetahui tanda/gejala penyahit atau fahtor risiho penyahit/1. Melahukzan pengamatan terhadap penyahit dan fahtor risiho penyahit.
Melaporhan adanya/munculnya penyahit dan atau fahtor risiho penyahit. Memberi informasi hepada masyarahat tindahan pengobatan dan pencegahan 8/712008 PROMKES
Penyabit Yang Diamati FLU BURUNG MALARIA DEMAM BERDAR.AH DIARE CAMPAK v INFEKSI SALURAN NAPAS KERACUNAN KERACUNAN MAKANAN C7IZI BUR.UK PERILAKU KESEHATAN Yc BUR.UK, DLL 8/7/2008
PROMKES
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT KEGIATAN YG DILAKUKAN SECARA TERUS MENERUS OLEH MASYARAKAT
o PENGAMATAN/PEMANTAUAN o MELAPORKAN/ o MEMBERIKAN INFORMASI KPD PTG KESEHATAN / TERKAIT TERHADAP KONDISI KESEHATAN / PENYAKIT SERTA FAKTOR RISIKO PENYAKIT YG ADA DI MASYARAKAT & LINGKUNGANNYA
8/7/2008 PROMKES
SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT
DALAM RANGKA SISTEM KEWASPADAAN DINI
TERHADAP ANCAMAN MUNCULNYA/ BERKEMBANGNYA PENYAKIT/ MASALAH KESEHATAN DI MASYARAKAT YG MELUAS.
81712008
PROMKES
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Suatu proses yang dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahunan dan pemahaman masyarakat terhadap kesehatan sehingga memiliki kemampuan : - menetapkan dan merumuskan kesepakatan tentang masalah kesehatan, - tata cara penyelesaian masalah
817/2008 PROMKES
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT uperan dan tanggung jawab setiap anggota masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan u melaksanakan cara penyelesaian masalah kesehatan sesuai kesepakatan u memantau dan menilai basil yang dicapai untuk pengembangan pemberdayaan masyarakat selanjutnya
817/2608
PROMKES
PRINSIP PEMBERDAYAAN & KEMANDIRIAN ■ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA MENCEGAH MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA SUATU PENYAKIT MELALUI PENGAMATAN & PEMANTAUAN SECARA TERUS MENERUS
8/7/2008
PROMKES
PRINSIP KEMANDIRIAN ■ MASYARAKAT MENGUPAYAKAN PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN SEC. MANDIRI SESUAI KEMAMPUAN YG DIMILIKI, THD ANCAMAN PENYAKIT YG AKAN MUNCUL/ BERKEMBANG DI BANTU PETUGAS KESEHATAN/ TERKAIT.
8/7/2008
PROMKES
Masyarakat
Kesadaran
Kemauan
Kemampuan
Secara mandiri utk idup seha
Masyarakat Sehat Mandiri
817/2008 PROMKES
Indikzator Keberhasilan Input : o Ada fasilitator, pengamat yang mandiri
o Proses : Terlapornya fabtor resik?o dan penyabit Tertanganinya fakhtor resikzo dan masalah k?esehatan
Output : o Tidakz terjadi KLB
8/7/2008
PROMKES
FAKTOR RISIKO
PENYAKIT YG MUNGKIN MUNCUL
a. UNGGAS YANG MATI MENDADAK
b. LINGKUNGAN KANDANG YG TIDAK BERSIH C.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT YANG BLM
MENDUKUNG
8/7/2008 P R O M KE S
FLU BURUNG
UPAYA KEMANDIRIAN D ALAM PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN
817/2008
PROMKES
UPAYA PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN
JENIS PENYAKIT
FLU BURUNG
■
PISAHKAN
■
CUCI TANGAN
■
LAPORKAN
■
MASAK DENGAN MATANG
■
PANAS > 38 D Celsius + AYAM KE DOKTER/PUSKESMAS
817/2008 PROMKES
DEPKES Pengumpulan, Pengolahan & Analisis Data, Feedback DINKES PROPINSI Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana (PWS bulanan), Umpan balik DINKES KAB/KOTA Respon cepat, Pengumpulan, Pengolahan & Analisis sederhana (PWS Mingguan,bulanan), Umpan balik TK.PUSKESMAS Respon cepat, Pengumpulan , Pengolahan & Analisis sederhana (PWS Mingguan, bin), Feedback POSKESDES / POLINDESI PUSTU Respon cepat, Pengumpulan , Pengolahan & Analisis sederhana ( PWS Mingguan,bin) SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT L
Pengamatan , pemantauan , Pencegahan & Penanggulangan sederhana
8/7/2008 PROMKES
TAHAPAN KEGIATAN
A. TAHAP PERSIAPAN B. TAHAP PELAKSANAAN c. TAHAP MONITORING & EVALUASI
8/7/2008 P ROMKE S
Apa yg harus disiapkan?? • TK DESA • POLKESDES/POLINDES/PUSTU • PUSKESMAS • DINKES KAB • DINKES PROP
8/7/2008
PROMKES
PERSIAPAN TK.DESA A. MUSYAWARAH TINGKAT DESA B. PEMBENTUKAN POKJA SURVEILANS c. MEMBUAT PERENCANAAN KEGIATAN
8!712008
PROMKES
TAHAP PELAKSANAAN
A. SOSIALISASI KEPADA WARGA MASYARAKAT B. PELATIHAN c. PELAKSANAAN KEGIATAN
8!7!7008
PROMKES
LAMPIRAN 4 • TOR LOKAKARYA JADWAL LOKAKARYA
TERMS OF REFERENCE WORKSHOP TO DEVELOP SHORT-TERM AND LONG-TERM PLANS FOR HEALTH PROMOTION (RISK COMMUNICATION) ON AVIAN INFLUENZA CONTROL AND PANDEMIC INFLUENZA PREPAREDNESS 1. Background The incidence of Avian Influenza (Al) has a tendency to increase in the recent 7 years and becomes a major cause of mortality. Agent of the disease stems from influenza virus and spreads via birds. In Indonesia, the first case of human-infected avian influenza was found on 28 June 2005 in Tangerang. Since then, many cases of Al have emerged and threaten human life. On 19 September 2005, the Minister of Health stipulated and declared such an outbreak status of Al nationwide. According to the bird flue center of the MOH on March 2008, there had now 132 Al cases in Indonesia, human death toll stands at 107. In line with this, various efforts are also attempted in order to prevent the emergence of a new strain of influenza virus efficiently transmitted among humans and causing increase in deaths and serious severe illness. One of the meaningful efforts to control the Al case is through developing such a sustainable health promotion. The implementation of health promotion may include conducting risk communication, pandemic influenza preparedness and improving public knowledge as well as public awareness on potential threat and adverse impact of Al outbreak. Furthermore, to foster the achievement of the program, it is also required to strengthen capacity building of health promotion personnel at all administrative levels, particularly in empowering the community to help themselves and to conduct positive behavior in preventing and controlling the Al incidence. In order to successfully achieve this purpose, it is urgently necessary for the Centre for Health Promotion to formulate a grand strategy of health promotion on Al control and pandemic influenza preparedness. The grand strategy may include the 2008 plan of action (a short-term planning) and a five-year action plan (a long-term planning). Health Promotion efforts to control and prevent the Al are going to work well when a series of the grand strategy of health promotion could be implemented too. The strategy includes community empowerment, social support, and advocacy.
II. Objective To hold a two-day meeting, talking about a grand strategy of health promotion on the Al control and pandemic influenza preparedness. It will be attended by internal as well as external stakeholders in order to obtain constructive inputs on the grand strategy.
I
III. Operational Plan To conduct the workshop on the development of the grand strategy of health promotion regarding the Al control and pandemic influenza preparedness. 1. To provide and supply all relevant materials on the Al 2. To identify all relevantly existing programs of IEC as well as health promotion materials on the Al 3. To identify appropriate internal and external stakeholders to join the workshops 4. To determine mechanism of the workshops 5. To record and document all important issues and new action plans.
IV Time & Venue The workshop-will be carried out on 21 - 22 May 2008 in Bogor, West Java.
V. Measures The following method will be conducted to measure the Objective (to conduct workshop on the grand strategy) : 1. Number of eligible participants who attend the workshop will be recorded. 2. The presence of document on the grand strategy, including the 2008 plan of action (a short-term planning) and a five-year action plan (a long-term planning). Those action plans also will cover the breakdown of required funds as well as the mechanism of monitoring and evaluation.
VI. Budget Budget and all expenses of the workshop will be funded by the WHO
File: TOR-Al Grand Strategy Promkcs-Chandra
2
JADWAL ACARA PERTEMUAN PERENCANAAN PENCEGAHAN FLU BURUNG DAN PERSIAPAN PANDEMI INFLUENZA DAN KOMUNIKASI RISIKO BOGOR , 21 SID 22 MEI 2008
NO
HARIITANGGAL RABU, 21 MEI 08
1
16.00 - 17.00
2 3
17.00 -19,00 19.00 - 21.00
ACARA
Registrasi peserta Istirahat dan Makan Malam Perkenalan dan Pencairan
PEMBICARA
P.JAWAB/ MODERATOR
OC : Woro
OC Muhani
KAMIS , 22 MEI 08 1
08.30 - 09.00
Refleksi
2
09.00 - 10.00
Pembukaan : Bambang Setiaji Kapus Promkes
3
10.00 - 10.15
- Laporan Panitia - Sambutan Pembukaan Rehat
4
10.15 - 11.00
Strategi Promosi Penanggulang -
Endang SW.
MC : Muhani
an Flu Burung
5
11.00 - 12.30
Perencanaan Promosi Pence -
Bambang Setiaji
gahan & Pengendalian FB 6
12.30 - 13.30
Ishoma
7
13.30 - 15.00
Diskusi Kelompok
Peserta
- Masukan Strategi Promosi Pencegahan & Pengendalian FB
- Masukan tentang Perencanaan 8
15.00 - 15.15
9
15.15 - 16.30
10 16.30 - 17.00
Promosi Penanggutangan FB Rehat Penyajian hasil Diskusi Kelompok
Wakil Peserta
Rangkuman & Penutupan
Kabag. Tata Usaha Pusat Promkes
Yusra
LAMPIRAN 5 Foto Dokumentasi
Acara Lokakarya Perencanaan Flu Burung dibuka oleh Kepala Bagian Tata Usaha mewakili Kepala Pusat Promosi Kesehatan
Peserta Lokakarya yang berasal dari lintas program terkait tengah menyimak mated yang disajikan
Perwakilan dari Komnas FBPI
(2 paling kin) turut hadir dalam
lokakarya ini
Kasubdit Zoonosis, Direktorat P2B2, Ditjen PP & PL tengah menyampaikan masukannya pada acara lokakarya
Kepala Bidang TSPK tengah menyajikan materi Strategi Promosi Kesehatan dalam pencegahan clan penanggulangan Flu Burung
Lampiran
REKAPITULASI KEUANGAN PERTEMUAN PENYELENGGARAAN WORKSHOP PERENCANAAN FLU BURUNG BOGOR, 21 S.D 22 Mei 2008 1 Transport Jakarta - Bogor 2 Uang harian 3 Paket rapat 4 Fotokopi 5 Bahan ATK
20 OR x 1 KL x 20 OR x 2 HR x
Rp Rp
150,000 600,000
Rp 3,000,000 Rp 24,000,000 Rp 9,000,000 Rp 437,500 Rp 437,500 Rp 36,875,000