30/06/2010
INVESTASI & AKTIVA TETAP PERTEMUAN 4
INSTRUKTUR :
HENDRO SASONGKO ARIEF TRI HARYANTO
INVESTASI ( INVESTMENT ) DEFINISI – Harta (aset) yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menambah kekayaan melalui pendistribusian bunga, royalti, dividen dan sewa, atau melalui manfaat manfaat--manfaat lain yang akan diperoleh.
1
1
30/06/2010
JENIS - JENIS INVESTASI SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS
MARKETABLE SECURITIES
BONDS OTHER SECURITIES
LONG-TERM INVESTMENTS INVESTMENT IN SUBSIDIARY COMPANY
STOCKS
INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANY
BONDS OTHER EQUITY
JOINT VENTURE/JOINT OPERATION 2
PENYAJIAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
NERACA AKTIVA LANCAR : …………………………………….... Investasi Jangka Pendek………. ………………………………………. INVESTASI JANGKA PANJANG : …………………………….………….
Investasi, yang berdasarkan sifatnya, akan direalisasikan atau hanya akan dimiliki dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun Investasi di luar dari kelompok Investasi Jangka Pendek
AKTIVA TETAP : - Tanah …………………………….. - Bangunan/Gedung……………... - Mesin dan Peralatan ………….. - Kendaraan………………………. - Perlengkapan Kantor…………. 3
2
30/06/2010
SHORT TERM INVESTEMENT •
Short-Term Investment disajikan sebagai salah satu komponen dalam ShortAktiva Lancar (Current (Current Assets) Assets) pada Neraca Perusahaan
•
Sebagai komponen dari Aktiva Lancar, maka Short Short--Term Investment memiliki karakteristik sebagai aktiva lancar, yaitu diharapkan akan dapat direalisasikan dalam jangka waktu pendek (kurang dari satu tahun). Oleh sebab itu, investasi ini berbentuk Sekuritas (Securities (Securities)) dan karena sifat likuidnya, maka disebut sebagai Marketable Securities. Securities.
•
Marketable Securities didefinisikan sebagai surat surat--surat berharga (saham, obligasi, dan sebagainya, termasuk produk produk--produk derivatif), yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk tidak dimiliki dalam jangka waktu panjang, namun akan dipasarkan kembali sesuai dengan perkembangan harga pasar 4
SHORT TERM INVESTEMENT (lanjutan)
•
Hasil yang diharapkan Investor dari Short Short--Term Investment pada umumnya berupa margin dari perdagangan surat surat--surat berharga tersebut.
•
Namun demikian, karena surat surat--surat berharga juga memiliki karakteristik ‘dapat memberikan suatu hasil’, maka disamping margin yang diperoleh dari hasil perdagangan, juga akan dapat diperoleh hasil berupa dividen, bunga, atau bentukbentuk-bentuk hasil lainnya.
•
Sebagai contoh, bila Investor membeli saham dari perusahaan lain melalui l l i bursa b saham, h maka k terdapat t d t ddua kkemungkinan ki hhasilil yang diperoleh, yaitu : – Hasil dari laba perdagangan saham melalui bursa (pasar modal) – Hasil dari dividen saham itu sendiri bila Investor masih memiliki saham pada saat dideklarasikan pembagian dividen (melalui Rapat Umum Pemegang Saham) 5
3
30/06/2010
SHORT TERM INVESTEMENT (lanjutan)
•
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (yang berlaku di Indonesia Prinsipadalah Standar Akuntansi Keuangan = SAK), telah mengatur mengenai akuntansi untuk Short Short--Term Investment (Marketable Securities) serta penyajiannya dalam Laporan Keuangan Perusahaan.
•
Berdasarkan SAK tersebut, tersebut, posisi Marketable Securities pada tanggal Neraca dinilai berdasarkan ‘Harga Yang Lebih Rendah Antara Harga Perolehan dan Harga Pasar Pasar’’ atau disebut COMWIL (Cost or Market Whichever is Lower). Lower) Æ AKAN BERUBAH STANDAR AKUNTANSINYA Æ MENJADI REALIZABLE VALUE
6
AKUNTANSI SHORTSHORT-TERM INVESTMENT METODE PENILAIAN MARKETABLE SECURITIES
AT COST
AT MARKET
AT COMWIL YANG DIGUNAKAN DAN SESUAI STANDAR
Dinilai berdasarkan Harga Perolehan Marketable Securities, sehingga tid k dib tidak dibutuhkan t hk penyesuaian i tterhadap h d angka-angka dalam pelaporannya Dinilai berdasarkan Harga Pasar pada tanggal pelaporan, sehingga harus dilakukan penyesuaian terhadap angka-angka dalam pelaporannya bila terjadi perbedaan antara Harga Pasar dan Harga Perolehan Dinilai berdasarkan mana yang lebih rendah antara Harga Perolehan dan Harga Pasar, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap angka-angka dalam pelaporannya, yaitu bilaHarga Pasar lebih rendah daripada Harga Perolehan 7
4
30/06/2010
ILUSTRASI AKUNTANSI MARKETABLE SECURITIES PEMBELIAN MARKETABLE SECURITIES : PADA 1 AGUSTUS 2000, PT INOVASI MEMBELI (MELALUI BURSA) 100 LOT SAHAM PT LESTARI YANG NILAI NOMINAL PER LEMBAR SAHAMNYA RP 5.000, DENGAN KURS : 98. BIAYA KOMISI DSB. SEBESAR RP 2.500.000. BAGAIMANA PENCATATAN TRANSAKSI PEMBELIAN TERSEBUT BILA PEMBELIAN DILAKUKAN DENGAN TUNAI ? JAWAB : HARGA KURS = 98 % X ( 100 X 500 ) X RP 5.000 = RP 245.000.000 BIAYA KOMISI DSB. = RP 2.500.000 JUMLAH HARGA PEROLEHAN = RP 247.500.000 HARGA PEROLEHAN SETIAP LEMBAR SAHAMNYA = RP 247.500.000 247 500 000 : 50.000 50 000 = RP 4.950 4 950 JURNAL YANG DIBUAT : MARKETABLE SECURITIES ………………….. 247.500.000 CASH …………………………………………………. 247.500.000
8
ILUSTRASI AKUNTANSI MARKETABLE SECURITIES PEMBELIAN MARKETABLE SECURITIES : PADA 20 AGUSTUS 2000, PT INOVASI MENJUAL 60 LOT SAHAM PT LESTARI YANG NILAI NOMINAL PER LEMBAR SAHAMNYA RP 5.000, DENGAN KURS : 105. BIAYA KOMISI DSB. SEBESAR RP 1.500.000. BAGAIMANA PENCATATAN TRANSAKSI PENJUALAN TERSEBUT BILA PENJUALAN DILAKUKAN DENGAN TUNAI ? JAWAB : HARGA KURS = 105 % X ( 60 X 500 ) X RP 5.000 = RP 157.500.000 BIAYA KOMISI DSB. = RP 1.500.000 JUMLAH PENERIMAAN TUNAI = RP 156.000.000 HARGA PEROLEHAN UNTUK 60 LOT SAHAM = 30.000 X RP 4.950 = RP 148.500.000. DENGAN DEMIKIAN, PT INOVASI MEMPEROLEH LABA PERDAGANGAN SAHAM SEBESAR : RP 156.000.000 - RP 148.500.000 = RP 7.500.000 7 500 000 JURNAL YANG DIBUAT : CASH ……………………………………….. 156.000.000 MARKETABLE SECURITIES ………………….. …..148.500.000 PROFIT ON SALE SECURITIES…………………. 7.500.000
9
5
30/06/2010
ILUSTRASI AKUNTANSI MARKETABLE SECURITIES PENILAIAN MARKETABLE SECURITIES PADA TANGGAL NERACA : DIASUMSIKAN SAMPAI AKHIR TAHUN 2000, PT INOVASI TIDAK MELAKUKAN JUAL BELI MARKETABLE SECURITIES TERSEBUT, SEHINGGA PADA AKHIR TAHUN TERSEBUT, JUMLAH SAHAM PT LESTARI YANG DIMILIKI PT INOVASI ADALAH 40 LOT SAHAM. PADA 31 DESEMBER 2000, NILAI KURS UNTUK SAHAM TERSEBUT ADALAH 96. BAGAIMANA PENILAIAN DAN PENCATATAN PADA TANGGAL NERACA ? JAWAB : HARGA PASAR PER TGL NERACA : 96 % X ( 40 X 500 ) X RP 5.000 HARGA PEROLEHAN : 20.000 X RP 4.950 SELISIH HARGA PEROLEHAN DENGAN HARGA PASAR (LEBIH RENDAH HARGA PASAR)
= RP 96.000.000 = RP 99.000.000 = RP 3.000.000
KARENA HARGA PASAR LEBIH RENDAH DARIPADA HARGA PEROLEHAN, MAKA PENILAIAN MARKETABLE SECURITIES PER TANGGAL 31 DESEMBER 2000 DIDASARKAN ATAS HARGA PASAR, SEHINGGA DIBUTUHKAN PENYESUAIAN.
JURNAL YANG DIBUAT : DECLINE IN VALUE OF MARKETABLE SECURITIES ……………………….. 3.000.000 ALLOWANCE FOR DECLINE IN VALUE OF MARKETABLE SECURITIES ………. 3.000.000
10
ILUSTRASI AKUNTANSI MARKETABLE SECURITIES PENYAJIAN MARKETABLE SECURITIES PADA TANGGAL NERACA : NERACA
LAPORAN LABA RUGI
DECLINE IN VALUE …. 3.000.000
MARKETABLE SECURITIES ……… 99.000.000
LABA PENJUALAN … 7.500.000
ALLOWANCE ……… ( 3.000.000) NET………..
96.000.000
BUKU BESAR : MARKETABLE SECURITIES S C S
PEMBELIAN …….. 247.500.000
BUKU BESAR : ALLOWANCE FOR DECLINE IN VALUE OFMARK. SECURITIES
PENJUALAN …. 148.500.000 SALDO ……
DECLINE IN VALUE … 3.000.000
99.000.000
11
6
30/06/2010
LONG TERM INVESTEMENT •
Long-Term Investment disajikan sebagai salah satu komponen dalam Aktiva LongNon Lancar (Non (Non--Current Assets) Assets) pada Neraca Perusahaan, yaitu antara Current Assets dan Fixed Assets
•
Sebagai komponen dari Aktiva Non Lancar, maka Long Long--Term Investment memiliki karakteristik sebagai aktiva tidak lancar, yaitu diharapkan akan dapat direalisasikan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Oleh sebab itu, investasi ini dapat dilakukan dalam beberapa jenis, baik dalam bentuk saham, obligasi, ataupun bentuk ekuitas lainnya.
•
Karena digolongkan sebagai Investasi Jangka Panjang, berarti perusahaan tidak memiliki tujuan utama untuk memperoleh laba (margin) dari perdagangan (fluktuasi harga) investasi tersebut, namun untuk mengendalikan dan ikut berperan dalam kebijakan perusahaan yang menjadi Investee (bila (bila investasi dalam bentuk saham), atau sebagai portofolio perusahaan (obligasi). 12
LONG TERM INVESTEMENT (lanjutan) •
Metode pencatatan untuk Investasi Jangka Panjang, khususnya untuk Investasi dalam bentuk Saham, atau dalam bentuk ekuitas pada Joint Operation, adalah sebagai berikut : – METODE BIAYA (COST METHOD) • Menurut metode ini, hubungan antara Perusahaan dengan Subsidiary atau Associated Company, hanya terbatas pada hubungan penanaman ekuitas sebesar harga perolehan ekuitas tersebut. Oleh sebab itu, laba atau rugi yan dialami oleh Subsidiary atau Associated Company, dianggap tidak mempengaruhi secara langsungkepada kekayaan induk perusahaan. – METODE EKUITAS (EQUITY METHOD) • Menurut metode ini, kekayaan Subsidiary atau Associated Company dianggap memiliki hubungan yang erat dan langsung dengan Induk Perusahaan. Dengan demikian, laba atau rugi Subsidiary atau Associated Company juga akan mempengaruhi penyertaan yang dimiliki oleh Induk Perusahaan 13
7
30/06/2010
LONG TERM INVESTEMENT (lanjutan (lanjutan)) •
APLIKASI COST METHOD DAN EQUITY METHOD : – TANGGAL 1 1 JANUARI 2000, PT ABC MEMBELI 1.000 LEMBAR SAHAM BIASA PT XYZ YANG MEMILIKI NILAI NOMINAL RP 100.000 PER LEMBAR DENGAN KURS 102 %. BIAYA PROVISI DSB ADALAH RP 1.000.000. 1 000 000 JUMLAH SAHAM YANG DIBELI TERSEBUT ADALAH 40 % DARI SELURUH SAHAM BEREDAR PT XYZ. – PERHITUNGAN : • HARGA KURS = 102 % X 1.000 X RP 100.000 • BIAYA PROVISI DSB. • DIBAYAR TUNAI
= RP 102.000.000 = RP 1.000.000 = RP 103.000.000
– PENCATATAN PEMBELIAN SAHAM : • MENURUT COST METHOD MAUPUN EQUITY METHOD (TIDAK BERBEDA) : • Investment in Common Stock ……………. Rp 103.000.000 • Cash ……………………………………. Rp 103.000.000
14
LONG TERM INVESTEMENT (lanjutan (lanjutan)) •
PENCATATAN KARENA ADANYA DEKLARASI HASIL USAHA SUBSIDIARY ATAU ASSOCIATED COMPANY : – PADA TANGGAL 10 APRIL 2001 DIDEKLARASIKAN OLEH PT XYZ BAHWA UNTUK TAHUN BUKU 2000 TELAH DIPEROLEH LABA BERSIH (NET PROFIT) SEBESAR RP 40 40.000.000. 000 000 – PENCATATAN : • BILA DIGUNAKAN COST METHOD : – TIDAK ADA JURNAL PENYESUAIAN
• BILA DIGUNAKAN EQUITY METHOD : – PT ABC MEMILIKI 40 % SAHAM PT XYZ SEHINGGA ADANYA DEKLARASI LABA BERSIH PT XYA TERSEBUT AKAN MENINGKATKAN NILAI INVESTASINYA SEBESAR 40 % X RP 40.000.000 = RP 16.000.000.
• JURNAL : – –
Investment in Common Stock …………….. Rp 16.000.000 Appraisal Capital …………………………….. Rp 16.000.000
15
8
30/06/2010
LONG TERM INVESTEMENT (lanjutan (lanjutan)) •
PENCATATAN KARENA ADANYA REALISASI PENERIMAAN HASIL USAHA SUBSIDIARY ATAU ASSOCIATED COMPANY : – PADA TANGGAL 20 APRIL 2001 PT XYZ MEMBAGIKAN DIVIDEN KEPADA PEMEGANG SAHAM BERDASARKAN LABA BERSIH TAHUN BUKU 2000 SEBESAR RP 40 40.000.000. 000 000 – PENCATATAN OLEH PT ABC : • BILA DIGUNAKAN COST METHOD : – Cash ……………………………………… Rp 16.000.000 – Dividend Earned ……………………………………. Rp 16.000.000
• BILA DIGUNAKAN EQUITY METHOD : – MENURUT METODE INI, PENERIMAAN DIVIDEN SEBESAR RP 16.000.000 SAMA DENGAN PENGEMBALIAN (PENGURANGAN) INVESTASI YANG DITANAMKAN. DITANAMKAN
• JURNAL : • (a) Cash …………………………… Rp 16.000.000 •
Dividend Earned …………………………
• (b) –
Rp 16.000.000
Appraisal capital …………….. Rp 16.000.000 Investment in Common Stockl …………….. Rp 16.000.000
16
AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS) DEFINISI HARTA ATAU ASET YANG BERWUJUD SECARA FISIK (PHYSICAL SUBSTANCE) YANG DIMILIKI OLEH PERUSAHAAN, MEMILIKI USIA MANFAAT RELATIF LAMA SERTA DIMAKSUDKAN UNTUK KEGIATAN OPERASIONAL DAN PRODUKSI PERUSAHAAN (PEROLEHANNYA TIDAK DIMAKSUDKAN UNTUK DIJUAL KEMBALI)
17
9
30/06/2010
CIRI - CIRI dan JENIS AKTIVA TETAP
MESIN DAN PERALATAN PRODUKSI
BERWUJUD (TANGIBLE)
TANAH
BERUSIA RELATIF LAMA (MEMILIKI PERIODE MANFAAT)
KENDARAAN
DIGUNAKAN UNTUK OPERASIONAL DAN PRODUKSI (BUKAN UNTUK DIJUAL)
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR
MENGALAMI PENGURANGAN MANFAAT SELAMA PERIODE MANFAAT (KECUALI TANAH)
BANGUNAN DAN GEDUNG
18
PENYAJIAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
NERACA AKTIVA LANCAR : …………………………………….... Investasi Jangka Pendek………. ………………………………………. INVESTASI JANGKA PANJANG : …………………………….…………. AKTIVA TETAP : - Tanah …………………………….. - Bangunan/Gedung……………... - Mesin dan Peralatan ………….. - Kendaraan………………………. - Perlengkapan Kantor………….
Disajikan secara net (bersih) setelah Harga perolehan dikurangi dengan Akumulasi Penyusutan 19
10
30/06/2010
PENYUSUTAN (DEPRESIASI) AKTIVA TETAP ALOKASI SISTEMATIS DAN RASIONAL TERHADAP NILAI DARI DEPRECIABLE ASSET SELAMA MASA EKONOMISNYA FILOSOFI :
1. Karena Aset dimanfaatkan, maka mengalami kemunduran kinerja secara alamiah (keausan, keusangan, dsb.) 2. Kemunduran kinerja tersebut selayaknya dapat diukur dan diakui sebagai Beban (Expense) bagi perusahaan, karena pembebanannya tersebut adalah dalam rangka memperoleh pendapatan
Penekanannya adalah pada metode alokasi yang sistematis dan rasional, agar tidak terjadi penyajian yang salah (mispresentation) 20
PENYUSUTAN (DEPRESIASI) AKTIVA TETAP
METODE DEPRESIASI :
1. BERDASARKAN WAKTU
GARIS LURUS (STRAIGHT - LINE) SUM OF THE YEAR’ DIGIT DECLINING DAN DOUBLEDECLINING BALANCE
2 BERDASARKAN PEMANFAATAN FISIK 2. YANG AKTUAL (ACTUAL PHYSICAL USE)
UNIT OF PRODUCTION
WORKING HOUR OF PRODUCTION
21
11
30/06/2010
AKUNTANSI AKTIVA TETAP
PRINSIP : 1. Pencatatan berdasarkan Harga g Perolehan,, yyaitu harga yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mempersiapkan Aktiva Tetap agar siap digunakan 2. Harus ditetapkan Metode Penyusutan (Depresiasi) yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik Aktiva, termasuk perhitungan masa manfaat ekonominya.
22
JURNAL STANDAR UNTUK AKTIVA TETAP •
PENGADAAN : – AKTIVA TETAP - HARGA PEROLEHAN …………… XXX – KAS / HUTANG ………………………………………… XXX
•
PENCATATAN PENYUSUTAN : – BEBAN PENYUSUTAN ………………………………. XXX – AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP …….. XXX
Tergantung pada metode penyusutan yang digunakan
23
12
30/06/2010
ILUSTRASI AKUNTANSI PEROLEHAN AKTIVA TETAP •
PENGADAAN AKTIVA TETAP : – PENGADAAN SECARA CASH : • JURNAL NORMAL : •
Aktiva Tetap Kas
xxx xxx
– PENGADAAN SECARA KREDIT • JURNAL NORMAL : •
Aktiva Tetap Hutang
xxx xxx
– PENGADAAN BERDASARKAN DONASI (SUMBANGAN) • JURNAL NORMAL : •
Aktiva Tetap M d lD Modal Donasii
xxx xxx
– PEMBANGUNAN SENDIRI (SELF CONSTRUCTION) • JURNAL NORMAL : •
Aktiva Tetap Kas / Hutang
xxx xxx
24
PERTIMBANGAN DALAM AKUNTANSI PEROLEHAN AKTIVA TETAP •
HARGA PEROLEHAN MELIPUTI BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK MEMPEROLEH AKTIVA TETAP TERSEBUT SAMPAI ‘SIAP SIAP PAKAI’ PAKAI ATAU ‘SIAP SIAP PRODUKSI’. OLEH SEBAB ITU, KOMPONEN HARGA PEROLEHAN MELIPUTI : – HARGA AKTIVA TETAP ITU SENDIRI (HARGA FAKTUR) – BIAYA PENGURUSAN DAN PEMILIKAN (SERTIFIKAT DSB) – BIAYA PEMBERSIHAN (MISAL : LAND CLEARING)
•
PADA UMUMNYA PENGADAAN DENGAN CARA KREDIT, JUGA TELAH DIPERHITUNGKAN DENGAN SUATU TINGKAT BUNGA. DALAM HAL INI TERDAPAT DUA PENDAPAT MENGENAI PERLAKUAN BIAYA BUNGA YANG TIMBUL DARI TRANSAKSI TERSEBUT, YAITU (1) DICATAT SEBAGAI BEBAN BUNGA (INTEREST EXPENSE), DAN (2) DICATAT SEBAGAI SATU KESATUAN DENGAN HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP (DIKAPITALISASI)
25
13
30/06/2010
PERTIMBANGAN DALAM AKUNTANSI PEROLEHAN AKTIVA TETAP •
NAMUN YANG DITERAPKAN SESUAI DENGAN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM, BIAYA BUNGA TERSEBUT DIPERLAKUKAN TETAP SEBAGAI BEBAN BUNGA (INTEREST EXPENSE), EXPENSE) SEHINGGA JURNAL NORMALNYA ADALAH : • AKTIVA TETAP XXX • BEBAN BUNGA XXX • HUTANG XXX
•
BILA AKTIVA TETAP DIPEROLEH KARENA SUMBANGAN (DONASI), MAKA AKTIVA TETAP TERSEBUT DINILAI DENGAN HARGA PASARNYA
•
BILA AKTIVA TETAP DIPEROLEH MELALUI PEMBUATAN SENDIRI (SELF CONSTRUCTION), MAKA AKTIVA TETAP TERSEBUT DINILAI BERDASARKAN JUMLAH BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK MEMBANGUN AKTIVA TETAP TERSEBUT, TERMASUK BILA DANA PEMBANGUNANNYA BERASAL DARI PINJAMAN YANG BERIMPLIKASI PADA TIMBULNYA BUNGA.
26
PERTIMBANGAN DALAM AKUNTANSI PEROLEHAN AKTIVA TETAP •
KHUSUS UNTUK SELF CONSTRUCTION TERSEBUT, DIKENAL APA YANG DISEBUT SEBAGAI ‘BUNGA MASA KONSTRUKSI’, DIMANA BIAYA BUNGA YANG TIMBUL KARENA PINJAMAN DALAM RANGKA MEMBANGUN (SELAMA MASA KONSTRUKSI), DIKAPITALISASI SEBAGAI AKTIVA TETAP.
•
CONTOH : – PT MMA MEMBANGUN GEDUNG KANTOR SENILAI Rp 5.000.000.000. DANA UNTUK MEMBANGUN AKTIVA TERSEBUT BERASAL DARI PINJAMAN BANK DENGAN BUNGA SEBESAR 18 % PER TAHUN. BILA PEMBANGUNAN DILAKUKAN SELAMA 6 BULAN (1 JANUARI 2001 S/D 30 JUNI 2001) MAKA BUNGA YG AKAN DIKAPITALISASI ADALAH SELAMA MASA KONSTRUKSI,, YAITU 6 BULAN,, ATAU : • 6/12 X 18 % X Rp 5.000.000.000 = Rp 450.000.000
– JURNAL UMUMNYA ADALAH : • GEDUNG KANTOR • HUTANG PINJAMAN • HUTANG BUNGA
Rp 5.450.000.000 Rp 5.000.000.000 Rp 450.000.000
27
14
30/06/2010
LATIHAN MARKETABLE SECURITIES
Agustus, 23 Dibeli 1.000 lot saham PT KLUWEK melalui bursa saham dengan nominal Rp 1.000 dan kurs 95. Pembayaran dilakukan dengan tunai. Biaya Komisi yang harus dibayar 0,1 % dari Harga Pembelian Saham dengan kurs beli.
Oktober,05 Dijual 400 lot saham tersebut dengan kurs 105. Biaya Komisi yang harus dibayar 0,1 % dari harga jual sesuai kurs jual.
November,10 Dijual kembali 300 lot saham dengan kurs 100. Biaya Komisi yang harus dibayar 0,1 % dari harga jual sesuai kurs jual.
Desember,31 Desember 31 Kurs yang berlaku pada tanggal Neraca adalah 97.
Gambarkan skema Buku Besar untuk account-account terkait 28
LATIHAN •
PT PAPRIKA merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak dalam bidang hortikultura. Aktiva tetap utama yang dimiliki adalah tanah kebun, coldcold-storage, packing machine dan kendaraan angkut. Posisi Harga Perolehan per 31 Desember 2002 untuk aset aset--aset tersebut adalah sebagai berikut : – – – – –
•
•
Tanah Gedung Cold--Storage Cold Packing Machine Kendaraan Angkut
Rp 2.500.000.000 Rp 3.500.000.000 Rp 5.000.000.000 (1 unit) Rp 1.000.000.000 (2 unit) Rp 3.000.000.000 (20 unit)
Metode penyusutan untuk aktiva tetap perusahaan adalah garis lurus (straight(straightline method) dengan tarif untuk gedung = 10 %, coldcold-storage = 12,5%, packing machine = 12,5% dan kendaraan angkut = 20%. Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2002 : – – – –
Gedung Cold--Storage Cold Packing Machine Kendaraan Angkut
Rp 1.050.000.000 Rp 1.250.000.000 Rp 375.000.000 Rp 1.200.000.000
29
15
30/06/2010
LATIHAN (Lanjutan) •
Pada awal tahun 2003, perusahaan melakukan peremajaan aktiva tetap dengan cara melakukan pembelian beberapa aktiva tetap dan menjual beberapa aset lamanya. Pembelian adalah untuk : – – –
Kendaraan Angkut 10 unit dengan harga perolehan per unit Rp 250 250.000.000 000 000 Packing Machine 1 unit dengan harga perolehan Rp 1.500.000.000 Peremajaan (Renovasi) ColdCold-Storage dengan biaya renovasi sebesar Rp 1.000.000.000
•
Pembelian dan Renovasi dilakukan dengan cash (untuk Renovasi dan Packing Machine), dan dengan hutang untuk Kendaraan Angkut. Khusus untuk Kendaraan Angkut, dilakukan tukar tambah dengan 10 buah unit kendaraan lama yang dihargai per unitnya Rp 50 juta.
•
Perusahaan jjuga g menerima donasi dari sebuah lembaga g pengembangan g g agribisnis g internasional berupa Rumah Kaca dengan nilai donasi sebesar USD 250,000 untuk kurs USD 1 = Rp 10.000. Pekerjaan konstruksi aset ini selesai pada 1 Juli 2002.
30
LATIHAN
Discuss the difference between : ¾ the straight-line method of depreciation, ¾ the declining and double declining method of depreciation ¾ and sum-of the year digit method of depreciation. Why do companies use different depreciation method ? (Analysis can be related to tax purpose)
31
16