PENERAPAN METODE MIND MAPS DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ISLAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WINDUSARI I WINDUSARI MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh : WINAHYU ENDAH ROCHANAWATI NIM. 11409108
FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA TAHUN 2011
Dra. Hj. S. Marfu’ah, M.Pd. Dosen STAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 1 eksemplar
Kepada:
Hal
Yth. Ketua STAIN Salatiga
: Naskah Skripsi Winahyu Endah R.
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
:
Winahyu Endah Rochanawati
NIM
:
11409108
Jurusan
:
Tarbiyah
Program Studi :
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul
Penerapan Metode Mind Maps dalam Peningkatan Prestasi
:
Belajar Sejarah Islam pada Siswa Kelas V SD Negeri Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011 Sudah dapat diajukan dalam Sidang Munaqosah Skripsi. Demikian surat ini harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 10 Agustus 2011 Pembimbing
Dra. Hj. S. Marfu’ah, M.Pd.
ii
SKRIPSI PENERAPAN METODE MIND MAPS DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ISLAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WINDUSARI I WINDUSARI MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
DISUSUN OLEH : WINAHYU ENDAH ROCHANAWATI NIM. 11409108
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Penitia Penguji Ketua Penguji
: Dr. Imam Sutomo, M. Ag
________________________
Sekretaris Penguji
: Miftachur Rif’ah, M.Ag.
________________________
Penguji I
: Drs. Joko Sutopo
________________________
Penguji II
: Siti Rukhayati, M.Ag.
________________________
Penguji III
: Dra.Hj.S.Marfu’ah, M.Pd.
________________________
Salatiga, 24 Agustus 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 19580827 198303 1 002 iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Winahyu Endah Rochanawati
NIM
:
11409108
Jurusan
:
Tarbiyah
Program Studi
:
Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 10 Agustus 2011
Winahyu Endah R.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
1. Motto
Artinya: “Dan bahwasanya seseorang manusia tiada memperoleh selain dari apa yang diusahakannya, dan bahwa usahanya kelak akan diperlihatkan (kepada-Nya). (QS. An-Najm : 39)
2. Tiada kesungguhan yang akan sia-sia.
Persembahan untuk : 1. Keluarga dan anak-anakku tersayang 2. Kepala Sekolah dan teman-teman guru yang selalu memberi dorongan dan kesempatan untuk selalu belajar
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, inayah serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di dalam penulisan skripsi ini, kemudian sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat-sahabatnya. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Ibu Dra. Hj. S. Marfu’ah M.Pd. sebagai pembimbing skripsi ini yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini. 3. Bapak dan ibu Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan sehingga terwujudnya skripsi ini. 4. Bapak dan ibu karyawan jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, semoga Allah SWT memberikan rahmat kepada beliau. 5. Ibu Kepala SDN Windusari I Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang, yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian skripsi ini. 6. Keluarga tercinta yang telah banyak membantu dan memberi dorongan kepada penulis. 7. Teman sejawat dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan sumbangan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
Salatiga, 10 Agustus 2011 Penulis
vi
ABSTRAK
Rochanawati, Winahyu Endah. 2011. Penerapan Metode Mind Maps dalam Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Islam pada Siswa Kelas V SDN Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011. Kata Kunci : Prestasi belajar Sejarah Islam, Mind Maps. Prestasi belajar sejarah Islam di SDN Windusari I Windusari Magelang masih kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena kurang variatif dalam penggunaan metode yang diberikan kepada siswa. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah dari pada penggunaan metode yang lain. Faktor lain kurangnya guru dalam menggunakan sarana dan alat peraga yang telah ada di sekolah. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana penerapan metode mind map untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah Islam pada siswa kelas V SDN Windusari I. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar dan motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui Mind Maps. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan tehnik pengumpulan data, yaitu tes, observasi dan catatan selama penelitian berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah Islam di SDN Windusari I melalui penerapan Mind Maps. Kemampuan siswa dalam pembelajaran sejarah Islam pada kelas V di SDN Windusari I setelah adanya penelitian ini, hal ini terbukti sebelum penelitian atau pra siklus hasil yang dicapai pada tes adalah 65.89 %, siklus I 69.10 % dan pada siklus II meningkat menjadi 75.53 %. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar sejarah Islam pada siswa kelas V setelah melalui penerapan metode Mind Maps. Diharapkan penelitian memberikan masukan bagi sekolah lain dan memberi dampak positif pada sekolah ini .
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan Penelitian
4
D. Manfaat Penelitian
4
E. Batasan Masalah
5
F. Hipotesis Tindakan
5
G. Definisi Istilah
5
H. Metode Penelitian
7
1. Tempat, Waktu, dan Subjek Penelitian
7
2. Rancangan Penelitian
8
viii
3. Instrumen Penelitian
11
4. Metode Pengumpulan Data
12
5. Teknik Analisis Data
12
I. Sistematika Penulisan BAB II
BAB III
BAB IV
13
KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Pembelajaran
15
B. Motivasi Belajar
16
C. Metode Mind Maps
20
D. Hasil Belajar
22
E. Materi Pendidikan Agama Islam
23
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
26
B. Subjek Penelitian
28
C. Desain Penelitian
29
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
30
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
33
F. Teknik Analisis Data
38
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Siklus
39
B. Analisis data Penelitian Per Siklus
42
1. Siklus I
42
2. Siklus II
46
C. Pembahasan
51
ix
D. Peningkatan Pembelajaran Sejarah BAB V
54
PENUTUP A. Kesimpulan
56
B. Saran
56
C. Penutup
58
DAFTAR PUSTAKA
59
LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
x
DAFTAR TABEL
1. Tabel Materi PAI ........................................................................................ 24 2. Tabel Keadaan Siswa ................................................................................
27
3. Tabel Keadaan Guru .................................................................................
27
4. Tabel Lembar Observasi ..........................................................................
37
5. Tabel 1. Hasil tes formatif pra Siklus .......................................................
40
6. Tabel 2. Rentang nilai pra tindakan
.........................................................
41
7. Tabel 3. Hasil tes formatif Siklus I ...........................................................
43
8. Tabel 4. Rekapitulasi Hasil tes Siklus I ....................................................
44
9. Tabel 5. Lembar Observasi Siklus I .........................................................
45
10. Tabel 6. Hasil tes formatif Siklus II .........................................................
47
11. Tabel 7. Rekapitulasi Hasil tes Siklus II ..................................................
48
12. Tabel 8. Lembar Observasi Siklus II .......................................................
49
13. Tabel 9. Rekapitulasi table rata-rata hasil tes pra Siklus, Siklus I dan II....
54
14. Tabel 10. Peningkatan hasil observasi Siklus I ke Siklus II .....................
55
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat izin Penelitian 2. Surat keterangan pelaksanaan penelitian 3. Silabus Pendidikan Agama Islam 4. Rencana Pelaksanaan Pelajaran 5. Soal tes formatif sejarah Islam Siklus I 6. Kunci jawaban tes formatif sejarah Islam Siklus I 7. Soal tes formatif sejarah Islam Siklus II 8. Kunci jawaban tes formatif sejarah Islam Siklus II 9. Lembar observasi proses pembelajaran sejarah Islam Siklus I 10. Lembar observasi proses pembelajaran sejarah Islam Siklus II 11. Dokumentasi 12. Gambar Mind Maps
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama bertujuan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Sebagaimana tertuang dalam Standar Kelulusan (SKL) Pendidikan Agama Islam Tingkat Sekolah Dasar (Lampiran Permendiknas No. 23 Tahun
2
2006), disebutkan bahwa siswa mampu menceritakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan dari kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orangorang tercela dalam kehidupan Nabi (Lamp Peraturan Mendiknas No. 22 Th 2006, Hal 11). Ini menandakan betapa pentingnya Pendidikan Islam untuk generasi umat Islam selanjutnya. Kompetensi dasar yang tersebut diatas dalam materi sejarah Islam siswa harus mampu menceritakan kembali materi yang telah disampaikan oleh guru. Selama ini guru merasakan banyak hambatan dalam pembelajaran sejarah Islam untuk mencapai kompetensi dasar ataupun untuk mencapai nilai kognitif yang tuntas, karena pembelajaran yang dilaksanakan guru selama ini dengan menggunakan beberapa metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi maupun pemberian tugas kurang berhasil, boleh dikatakan siswa dalam menerima materi dengan metode tersebut jenuh dan membosankan apalagi disampaikan dengan metode yang tidak variatif, sehingga siswa kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran, disamping itu banyak siswa yang sudah banyak membaca buku- buku tentang sejarah Islam di rumah namun kadang mereka justru merasa mampu dan bisa tetapi dalam penilaian mereka tidak memperoleh skor yang ideal. Menurut Tony buzan Mind Maps adalah cara baru untuk belajar dan berlatih yang cepat dan ampuh dan Mind Maps adalah cara membuat catatan yang tidak membosankan.1 1
Busan Tony, Mind Maps, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2007, hlm.4
3
Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah “Penerapan metode Mind Maps dalam peningkatan prestasi belajar sejarah Islam pada siswa kelas V SD Negeri Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Rumusan Masalah Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh manakah efektivitas penggunaan metode Mind Maps dapat meningkatkan pembelajaran Agama Islam di SD Windusari I. Masalah umum tersebut selanjutnya dapat diperinci sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan pembelajaran Mind Maps dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah Islam? 2. Bagaimana penerapan metode Mind Maps dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar sejarah ? 3. Apakah penerapan pembelajaran sejarah melalui metode Mind Maps dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?
4
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan pembelajaran sejarah dengan Mind Maps dapat meningkatkan motivasi siswa. 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dalam pembelajaran sejarah dengan diterapkannya metode Mind Maps. 3. Untuk mengatahui metode pembelajaran Mind Maps dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritik Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa melalui Mind Maps dalam pembelajaran Agama Islam dan dapat memberikan sumbangan berupa pengembangan ilmu pembelajaran yang berkaitan dengan aspek hafalan dan ingatan khususnya dalam materi sejarah sehingga keterampilan ingatan dan hafalan siswa dapat ditingkatkan. 2. Manfaat Praktis Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat: a. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi Agama Islam. b. Meningkatkan motivasi pada pelajaran Agama Islam. c. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi Agama Islam.
5
E. Batasan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka pembatasan masalah dalam pembelajaran sangat diterapkan agar pembahasan tidak meluas, maka pembatasan masalah ini meliputi: 1. Penelitian ini hanya diterapkan pada siswa Kelas V SD Negeri Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei semester genap tahun pelajaran 2010/2011. 3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan mengenal sahabat Abu Bakar As- Shidiq dan Umar bin Khattab.
F.
Hipotesis Tindakan 1. Penerapan metode Mind Maps dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran sejarah Islam. 2. Pembelajaran melalui metode Mind Maps dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar sejarah Islam. 3. Penerapan pembelajaran melalui metode Mind Maps dapat meningkatkan prestasi dan perolehan nilai yang ideal.
G. Definisi Istilah / Operasional Peneliti mengambil judul “Penerapan metode Mind Maps dalam peningkatan prestasi belajar sejarah Islam pada siswa kelas V SD Negeri Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011”. Maka untuk memperjelas istilah Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam
6
pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.2 Sedangkan belajar adalah berusaha (berlatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian.3 Sedangkan
Motif
adalah
daya
dalam
diri
seseorang
yang
mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang yang menyebabkan kesiapan-kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.4 Sedangkan menurut Sugihartono dkk motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.5 Menurut Koeswara
disebutkan bahwa dalam motivasi terkandung
adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.6 Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Pengertian Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud.7 Dalam buku Quantum Teaching, Peta 2 3
Uno,Hamzah B, Model Pembelajaran, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2007, hlm. 83. Poerwodarminto WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,1976,
hlm. 108. 4
Dimyati &Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm.
80. 5
Sugihartono dkk, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, UNY Press, 2007, hlm. 20. Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm. 80. 7 Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta,Balai Pustaka, 1976, hlm. 6
649.
7
pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi.8 Sedangkan pengertian Mind Maps adalah :9 1. Cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otakmu. 2. Cara baru untuk belajar dan berlatih yang cepat dan ampuh. 3. Cara membuat catatan yang tidak membosankan. 4. Cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek. H. Metode Penelitian Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bantuan guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai 75% atau lebih. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung pada jumlah siklus yang harus dilalui. 1. Tempat, Waktu, Subyek Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SD Negeri Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011. 8
Bobbi de Porter, dkk, Quatum Teaching, Bandung, Mizan Media Utama, 2002, hlm. 175. 9 Buzan, Tony. Mind Maps, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2007, hlm.4
8
b. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei semester genap tahun 2010 / 2011. c. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas V SD Negeri Windusari I Windusari Magelang yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 12 putra dan 16 putri, dengan pokok bahasan mengenal sahabat Rasul. 2. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam buku pedoman penelitian tindakan kelas yang disusun oleh Tim Pengajar Penelitian Pendidikan UNY bahwa PTK adalah sebagai bentuk investigasi yang bersifat reflektif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi kompetensi, atau situasi.10 Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas; sedangkan manfaat PTK dalam pembelajaran adalah untuk mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran.11 Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart dalam bukunya Suharsimi Arikunto yaitu berbentuk spiral dari sklus 10
Tim Pengajaran Penelitian Pendidikan UNY Press, 1998, hlm. 9. E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya 2007, hlm. 55.
11
9
yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).12
Putaran 1 Refleksi
Rencana awal/rancangan Putaran 2
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Rencana yang direvisi
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Rencana yang direvisi
Tindakan/ Observasi
Gambar 3.1 Alur PTK
Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut. Penjelasan alur di atas adalah:
12
Arikunto Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2006, hlm. 16.
10
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk
di
dalamnya
instrumen
penelitian
dan
perangkat
pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model Mind Maps. 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1 dan 2 dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif pada akhir masing-masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan dilaksanakan.
untuk
memperbaiki
sistem
pengajaran
yang
telah
11
3. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Silabus Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar. b. Rencana Pelajaran Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masingmasing Rencana Pelajaran berisi kompetensi dasar, indikator, pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. c. Lembar Kegiatan Siswa Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil eksperimen. d. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar 1. Lembar observasi pengolahan metode pembelajaran Mind Maps, untuk
mengamati
kemampuan
guru
dalam
mengelola
pembelajaran. 2. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
12
e. Tes formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif) sebanyak 20 soal dan uraian sebanyak 10 soal. 4. Metode Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan metode pembelajaran Mind Maps, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif. 5. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu
diadakan
analisa
data.
Pada
penelitian
ini
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiata pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif
13
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
X
X N
Dengan
: X
= Nilai rata-rata
ΣX
= Jumlah semua nilai siswa
ΣN
= Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 75% atau nilai 75, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 75% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 75%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P
Siswa. yang.tuntas.belajar x100% Siswa
I. Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :
14
Bab I
Pendahuluan berisi tentang, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Hipotesis Tindakan, Kerangka Berfikir, Definisi Istilah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II
Kajian Pustaka yang berisi tentang Peningkatan Pembelajaran, Motivasi Belajar, Metode Mind Maps, Hasil Belajar dan Materi Pendidikan Agama Islam.
Bab III
Pelaksanaan Penelitian yang berisisi tentang : Gambaran Umum dan Subjek Penelitian,
Desain penelitian, Deskripsi siklus I,
Deskripsi siklus II, dan Teknik Analisis Data. Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang Deskripsi Pra siklus, Deskripsi Persiklus, Pembahasan Siklus I dan Siklus II dan peningkatan Pembelajaran sejarah Islam.
Bab V
Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran .
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Pembelajaran Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pengertian ini secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Sependapat dengan pernyataan tersebut pembelajaran menurut Sudjana dan Sugiharto dkk, pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.13 Sedangkan belajar
menurut Cagne dalam
bukunya Dimyati belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.14 Dan menurut Hamzah B. Uno belajar pada hakekatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai.15 Dalam Islam sejarah telah membuktikan bahwa wahyu Allah yang pertama kali turun adalah perintah membaca, sedang membaca adalah merupakan awal dari kegiatan pembelajaran, firman Allah :16
13
Sugiharto dkk, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, UNY Press, 2007, hlm. 80. Dimyati & Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm. 10 15 Hamzah.B Uno, Model Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara, 2007, hlm .54. 16 Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Pelita, Jakarta, 1980, hlm. 1079. 14
16
Artinya : 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Pasal 1 Undang–undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.17 Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu. B. Motivasi Belajar a.
Pengertian Motivasi Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang yang menyebabkan kesiapankesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan, motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.18
80.
17
Depdiknas, Lamp Per Mendiknas, Jakarta, Diknas, 2007, hlm. 2
18
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm.
17
Sedangkan motivasi diartikan sebagai dorongan yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. b.
Macam-macam Motivasi Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Motivasi primer Jenis motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Yang umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.19 Menurut Syaeful Bahri ada beberapa strategi dalam mengajar untuk membangun motivasi belajar. Strategi tersebut adalah sebagai berikut:20 a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. b. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran. c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik di kemudian hari. d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. 19 20
Ibid, hlm. 86. Djamarah Syaeful Bahri & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm. 48.
18
e. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi primer adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Jenis motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan motivasi primer. Artinya dorongan yang timbul dari rangsangan dari luar.21 1. Motivasi Sekunder Beberapa cara membangkitkan motivasi sekunder dalam menumbuhkan motivasi instrinsik antara lain: a. Kompetisi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain. b. Pace Making (membuat tujuan sementara atau dekat): Pada awal kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu menyampaikan kepada siswa Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai sehingga dengan demikian siswa berusaha untuk mencapai Tujuan Instruksional Khusus tersebut.
21
Dimyati & Mujiono, 2006, Belajar dan Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 88
19
c. Tujuan yang jelas: Motif mendorong individu untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi individu yang bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam melakuakan sesuatu perbuatan. d. Kesempurnaan untuk sukses: Kesuksesan dapat menimbulkan rasa puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya. Dengan demikian, guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan bimbingan guru. 1) Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang besar. 2) Mengadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jadi, angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa. Dari uraian di atas diketahui bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena
20
adanya perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan lain sebagainya.
C. Metode Mind Maps Sebagian besar orang mencatat dengan hanya menggunakan sebagian kecil dari otak kita, sistem membuat catatan standar menggunakan kalimat, frase, daftar dan garis, serta angka atau bilangan, menurut Tony Buzan dalam Tehnik Optimalisai Daya Ingat dikatakan, untuk membuat catatan dengan baik anda perlu melanggar tradisi aturan di atas dan menggunakan kedua sisi otak anda.22 Menurut Rose dan Nicholl dalam Bobbi DePorter dkk, orang belajar dengan cara yang berbeda-beda, yaitu Pelajar Visual, Auditorial dan Kinestetik. Pelajar Visual gemar membuat banyak simbol dan gambar dalam catatan mereka.23 Dan Peta pikiran sangat cocok dan tepat bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar Visual. Karena pelajar Visual belajar terbaik saat mereka mulai dengan “ gambaran keseluruhan “, melakukan tinjauan umum mengenai bahan pelajaran akan sangat membantu. Sedangkan pengertian Mind Maps adalah : 1.
Cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otakmu.
2.
Cara baru untuk belajar dan berlatih yang cepat dan ampuh.
3.
Cara membuat catatan yang tidak membosankan.
4.
Cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek.24
hlm.167.
22
Buzan, Tony. Tehnik Optimalisasi Daya Ingat, Yogyakarta, Ikon Teralitera, 2002,
23
Boobi Deporter, dkk. Quantum Teaching, Bandung, Mizan Media Utama, Hlm. 168 Busan Tony, Mind Maps, 2007, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm 4
24
21
Dalam buku Quantum Teaching Peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi.25 Metode ini sangat baik digunakan untuk pembelajaran yang materinya banyak dan memerlukan catatan yang tidak membosankan. Langkah – langkah : 1.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.
Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaliknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.
3.
Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
4.
Tiap kelompok menginventaris/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.
Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
6.
Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai kensep yang diberikan guru.
25
175.
Bobbi DePorterdkk,2002, Quatum Teaching, Bandung, Mizan Media Utama, hlm.
22
Gambar Mind Maps26
D. Hasil Belajar Hasil belajar siswa adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Menurut Gagne belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam disposisi atau kapabilitas seseorang, dalam kurun waktu tertentu, dan bukan semata-mata sebagai proses pertumbuhan.27 Hasil belajar yang diukur pada pembelajaran yang berlandaskan kurikulum 2004 meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Maka 26
Busan Tony, Mind Maps, 2007, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm. 4
27
Dimyati & Mujiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 10
23
guru tidak hanya menilai siswa dari aspek intelektual tetapi kemampuan sosial, sikap siswa selama proses belajar mengajar serta keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran juga dinilai oleh guru. Siswa yang telah mengalami pembelajaran diharapkan memilki pengetahuan dan ketrampilan baru serta perbaikan sikap sebagai hasil dari pembelajaran yang telah dialami siswa tersebut. Pengukuran hasil belajar bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam menyerap materi. Sebaiknya hasil belajar yang telah dinilai oleh guru diberitahukan kepada siswa agar siswa mengetahui kemajuan belajar yang telah dilakukannya serta kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Penilaian hasil belajar pada akhirnya sebagai bahan refleksi siswa mengenai kegiatan belajarnya dan refleksi guru terhadap kemampuan mengajarnya serta mengevaluasi pencapaian target kurikulum.
E. Materi Pendidikan Agama Islam. Materi Pendidikan Agama Islam untuk kelas V semester II seperti yang tercantum dalam buku Pendidikan Agama Islam yang diterbitkan dari Tiga serangkai karangan MA Maksum adalah sebagai berikut :
24
Standar Kompetensi Al-Qur’an 6.Mengartikan AlQur’an surah pendek pilihan
Akidah 7.Mengenal rasulrasul Allah swt.
Tarikh 8.Menceritakan kisah sahabat nabi.
Akhlak 9.Membiasakan perilaku terpuji.
Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
6.1 Membaca Q.S. al-Ma’un dan alFil 6.2 Mengartikan Q.S al-Ma’un dan alFil
15 jam pelajaran (5x pertemuan)
7.1 Menyebutkan nama-nama rasul aallah swt. 7.2 Menyebutkan nama-nama rasul ulul azmi dari para rasul. 7.3 Membedakan nabi dan rasul.
12 jam pelajaran (4x pertemuan)
8.1 Menceritakan kisah Khalifah Abu Bakar asSiddiq r.a. 8.2Menceritakan kisah Khalifah Umar bin Khattab r.a.
12 jam pelajaran (4 x pertemuan)
9.1Meneladani kisah Khalifah Abu Bakar as-Siddiq r.a. 9.2Meneladani kisah Khalifah Umar bin Khattab r.a. 10.1 Mernyebutkan Fikih 10.Mengenal puasa ketentuanwajib ketentuan puasa Ramadhan. 10.2 menyebutkan hikmah puasa Ramadhan
12 jam pelajaran (4 x pertemuan)
15 jam pelajaran (5x pertemuan)
Keterangan
1 kali pertemuan 3 jam pelajaran
25
Materi yang dijadikan subyek penelitian tindakan kelas adalah Tarikh: 8. Menceritakan kisah sahabat nabi, 8.1 Menceritakan kisah Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq ra. Dan 8.2. Menceritakan kisah Khalifah Umar bin Khattab ra. 1. Kisah Kholifah Abu Bakar As shiddiq ra. Terdiri dari kisah beliau sebelum masuk Islam, berjuang dalam Islam, diangkat menjadi kholifah dan alangkah-langkah beliau menghadapi kaum murtad. 2. Kisah kholifah Umar bin Khottob. Meliputi, biografi Umar bin Khottob ra, kisah masuknya Islam, terpilihnya menjadi kholifah kedua, perjuangan beliau dalam Islam.
26
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat penelitian ini adalah di SD Negeri Windusari I Windusari Magelang. 1. Visi Sekolah : Terdepan dalam prestasi, teladan dalam akhlak mulia. 2. Misi Sekolah : a. Melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif menyenangkan sehingga seluruh
siswa dapat
dan
berkembang secara
optimal sesuai dengan potensinya. b. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah. c. Menumbuhkembangkan kehidupan normative, agamis, nasionalis. d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. e. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait.
27
3. Keadaan Siswa Keadaan siswa pada semester II tahun 2010 adalah sebagai berikut : No
Kelas
L
P
Jumlah
1.
I
12
11
23
2.
II
10
12
22
3.
III
13
11
24
4.
IV
19
7
26
5.
V
12
16
28
6
VI
14
10
24
Jumlah
80
67
147
4. Keadaan Guru No
Nama
NIP
Jabatan
Gol/Ruang
1.
Subini
19561221.197802.2.007
KS
IV/a
2.
Sunarni
19600707.198304.2.004
GK
IV/a
3.
Winahyu ER
19580811.198405.2.001
GA
IV/a
4.
Tri Wijiningsih
19660104.198608.2.002
GK
IV/a
5.
Hindun AB
19620625.198306.2.001
GK
III/d
6.
Hartoyo
19620704.198405.1.004
OR
III/c
7.
Suyitno
19621002.199311.1.001
GK
III/b
8.
Sih Sita P
19840903.200903.2.007
GK
II/b
9.
Pas Binasih
19880119.200903.2.004
GK
II/b
10.
Kuni Muslimah
-
G.Map
-
11.
Dwi Indrayani
-
G.Map
-
12.
Nur Endah
-
G.Map
-
13.
Suyoto
19620505.198702.1.003 Penjaga
II/b
28
5.
Susunan Komite Sekolah Ketua
:
1. M.Basir 2. Muhtarom
Bendahara
:
1. Warmanto 2. Sunarni
Sekretaris
:
1. Ikhwan 2. Tri Wijingsih
Anggota
:
1. Supardi 2. Amin Wahyudi 3. Toyib 4. Slamet Sugino
B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah penerapan metode Mind Maps pada siswa kelas V SD Negeri Windusari I Tahun Ajaran 2010/2011. Kelas V yang terdiri dari 28 siswa, yaitu 12 siswa putra dan 16 siswa putri. Dalam penelitian ini memilih siswa kelas V SD Negeri Windusari I karena
berdasarkan pengalaman peneliti yang juga sebagai pengampu mata
pelajaran pendidikan agama Islam di kelas tersebut, bahwa materi sejarah rata-rata memiliki nilai yang rendah, sehingga penerapan Mind Maps diterapkan dan digunakan sebagai subjek penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas untuk siklus I adalah pada hari Senin, 16 Mei 2011, sedangkan siklus II pada hari senin, 23 Mei 2011.
29
C. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pembelajaran dan kualitas siswa, dan penelitian ini dilakukan oleh guru dengan tidak mengubah situasi dan jadwal yang telah ada, dengan demikian jika guru melakukan beberapa penelitian tindakan tidak akan mengganggu jadwal yang telah ada.28
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Perencanaan Ulang
Tindakan
Refleksi
Pengamatan
Siklus II
Tindakan
Pengamatan
Dari gambar diatas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua siklus. Tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap pembelajaran sejarah melalui penerapan metode Mind Maps. Setelah dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapat permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut. 28
Arikunto Suharsimi, 2006, Penelitian tindakan kelas, Bumi Aksara, Jakarta, hal 6
30
Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus II. Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan pembelajaran sejarah melalui penerapan metode Mind Maps setelah dilakukan perbaikan pada siklus II.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I. 1. Perencanaan Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan adalah perencanaan yang baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik pula, dan hasilnyapun memuaskan. Pada perencanaan ini terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran sejarah tentang mengenal sahabat-sahabat Rasul melalui penerapan metode Mind Maps, yaitu 1) Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan, yaitu pembelajaran sejarah melalui penerapan metode Mind Maps, 2) Membuat dan menyusun instrumen yang terdiri dari tes dan non tes, dan 3) Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran pendidikan Agama Islam.
31
2. Tindakan Pada tahap tindakan ini guru dalam mengajar harus sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat. Dalam proses tindakan ini dibagi kedalam 3 tahap, yaitu : pendahuluan, inti, dan penutup. a. Pendahuluan Pada
tahap
ini
guru
menciptakan
kondisi
siswa
agar
pembelajaran berjalan dengan baik dan sebelum kegiatan berlangsung guru mempersiapkan alat peraga yang diperlukan yaitu gambar Mind Maps. Dan setelah ini guru menyampaikan tujuan dan manfaat dari pembelajaran yaitu materi sejarah tentang sahabat nabi Abu bakar As Shidiq dan Umar bin Khattab. b. Inti Pada tahap ini, guru menjelaskan materi yang disampaikan yaitu mengenal sahabat nabi Abu bakar As shidiq dan Umar bin Khattab melalui pendekatan Mind Maps. Setelah itu guru menjelaskan pula cara membuat catatan sesuai dengan teknik Mind Maps, setelah itu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mencoba membuat catatan materi yang telah disampaikan kedalam gambar Mind Maps. Setelah selesai kegiatan ini memeriksa hasil kerja kelompok siswa dan memberikan tes secara tertulis.
32
c. Penutup Pada tahap ini, guru
bersama siswa merefleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru membagikan lembar jurnal kepada siswa untuk diisi dan di dalam jurnal tersebut terdapat pertanyaan kepada siswa yang mengacu pada tes skala sikap yang menilai sikap siswa selama pembelajaran berlangsung. 3. Pengamatan Dalam tahap pengamatan atau obsevasi ini, guru mengamati setiap siswa dengan dibantu oleh satu orang guru. Pengamatan ini dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada saat melakukan pengamatan guru mencatat siswa yang aktif, pasif, tidak memperhatikan ataupun berbicara sendiri
atau bahkan
mengantuk selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pada tahap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan, karena akan menjadi bahan acuan pada tahap siklus selanjutnya. Pengambilan data adalah berdasarkan tes tertulis dan tes skala sikap . 4. Refleksi Pada tahap refleksi ini dapat dilihat dari hasil tes, pengamatan dan jurnal yang telah dibuat. Jika hasilnya masih belum memenuhi batas ketuntasan belajar yang ingin dicapai, baik itu tentang hasil tes tertulis maupun skala sikap masih belum baik dan tuntas terhadap pembelajaran yang telah dilakukan maka dapat digunakan sebagai bahan perbaikan pada siklus II. Dan hal-hal yang positif pada siklus I tetap harus dipertahankan.
33
Sedangkan kekurangan pada siklus I harus ditindak lanjuti sebagai bahan acuan perbaikan pada siklus II.
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II. 1. Perencanaan Setelah melakukan refleksi pada siklus I, maka guru perlu memilih strategi pembelajaran yang sesuai pada siklus II. Yang dimulai dengan perencanaan pada siklus II, perencanaan ini merupakan penyempurnaan dari siklus I. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada siklus II adalah sebagai berikut : 1) Menyusun perbaikan rencana pembelajaran sejarah melalui penerapan metode mind maps, 2) Menyusun instrumen yang terdiri dari tes dan non tes, dan 3) Melakukan perbaikan kolaborasi dengan teman guru dengan cara sharing atau bertukar pikiran. 2. Tindakan Tindakan yang dilakukan dalam penelitian pada siklus II ini adalah perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki kekurangan-kekurangan dan hal-hal yang menjadi hambatan pada cara membuat Mind Maps. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dan melihat Mind Maps yang dibuat oleh teman siswa lain dengan tehnik pembuatan Mind Maps yang benar. Dan berusaha untuk membuat dengan tehnik yang benar pada proses pembelajaran pada siklus II. Tindakan yang dilakukan pada tahap ini yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
34
a. Pendahuluan. Pada tahap pendahuluan ini, guru mengadakan appersepsi untuk merangsang pembelajaran yang akan disampaikan, dan menanyakan kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan yang telah lalu. Siswa diminta untuk lebih memperhatikan dan berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran ini terutama dalam kegiatan membuat gambar Mind Maps. b. Inti Pada tahap ini lebih ditekankan pada perbaikan pada siklus I, yaitu menjelaskan kembali materi sejarah Islam dengan pendekatan metode Mind Maps, yaitu menerangkan materi pembelajaran, dan cara membuat catatan melalui gambar Mind Maps. Selama kegiatan tersebut berlangsung hendaknya siswa memperhatikan dan berkonsentrasi dan setelah selesai siswa diminta untuk membaca kembali gambar yang telah dibuat yang utuk selanjutnya siswa mengerjakan tes yang telah diberikan oleh guru. c. Penutup Pada
tahap penutup, peneliti bersama-sama dengan siswa
mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dan membuat simpulan terhadap pembelajaran Sejarah Islam melalui pendekatan metode Mind Maps. Siswa diminta untuk mengisi lembar jurnal skala sikap yang telah dipersiapkan oleh guru, dalam jurnal
35
tersebut terdapat penilaian skala sikap siswa terhadap pembelajaran hari itu. 3. Obsevasi atau Pengamatan
Pengamatan pada siklus II bertujuan untuk mengamati perubahan tindakan dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan cara membuat catatan yang dipakai sebagai data. Pengamatan dilakukan pada siswa ketika membuat catatan melalui gambar Mind Maps dengan benar dan yang membuat dengan tidak benar, yaitu pengamatan melalui observasi langsung saat itu juga dengan tujuan agar kelemahan atau hambatan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi lagi pada siklus II. Pengamatan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung, Dalam observasi pengambilan data dilakukan terhadap semua tindakan dan perubahan-perubahan yang terjadi pada siklus II. Data diambil dari sejauh manakah perubahan yang terjadi pada pembelajaran Sejarah Islam melalui metode Mind Maps dengan data tes dan non tes. 4. Refleksi Refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk membuat simpulan dari pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang terjadi selama pembelajaran pada siklus I. Dengan adanya refleksi, guru dapat mengetahui peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran Sejarah Islam melalui pendekatan metode Mind Maps setelah dilakukan perbaikan pada siklus I.
36
Variabel dalam penelitian ini yaitu pembelajaran sejarah dan penggunaan metode Mind Maps. Pembelajaran sejarah di kelas V semester II adalah menceritakan kisah sahabat nabi yaitu kisah Khalifah Abu Bakar As-siddiq r.a. dan khalifah Umar bin Khattab r.a, maka materi yang diambil adalah pembelajaran sejarah. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran sejarah adalah guru menerangkan terlebih dahulu materi kepada siswa kemudian guru memberi penjelasan tentang cara merangkum materi melalui pendekatan Mind Maps, hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah untuk mempelajari kembali materi yang telah diajarkan. Target dalam penelitian ini adalah mengungkap rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran sejarah sehingga dapat dicari pemecahannya untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran sejarah dengan batas ketuntasan belajar 7,5. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi kemampuan siswa dan memahami materi yang telah diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu memahami pembelajaran sejarah tersebut. Instrumen pada penelitian ini adalah tes dan nontes. Instrumen tes berisi soal 20 soal pilihan ganda dan 5 soal isian sedangkan nontes adalah observasi siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan dokumentasi. Dalam instrumen tes terdapat soal yang harus dikerjakan oleh siswa setelah pembelajaran selesai. Soal tes terdiri dari soal pilihan ganda sebanyak 20 soal dan soal isian 5. Tiap soal pilihan ganda mempunyai skor
37
nilai 1, sedangkan soal isian mempunyai skor nilai 2. Sehingga skor nilai 30 dibagi 3 menjadi 10. Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut :
Lembar Observasi No 1
Aspek
Skor
Perhatian siswa
4
penuh terhadap
3
penjelasan guru
2 1
2.
Siswa aktif dalam
4
kegiatan tanya
3
jawab dengan guru
2 1
3.
Siswa antusias dan
4
serius dalam
3
pembelajaran
2 1
4.
Siswa aktif dalam
4
kegiatan diskusi
3
kelompok
2 1
Keterangan :
Sangat baik Baik Cukup Kurang
:4 :3 :2 :1
Jumlah Siswa
Persentase
38
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. 1. Teknik Kuantitatif Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes pembelajaran sejarah pada siklus I dan siklus II. Hasil tes ditulis secara persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Merekap nilai yang diperoleh siswa b. Menghitung nilai rata-rata c. Menghitung persentase Persentase ditulis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P=
K
X 100 %
NXS Keterangan : P K N. S
: Nilai Persentase : Nilai Kumulatif satu kelas : Nilai Maksimal soal tes : Jumlah Responden
39
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pra siklus Hasil pratindakan yaitu kemampuan mengingat materi tentang sahabat Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes pra tindakan berfungsi untuk mengetahui keadaan awal kemampuan siswa setelah pembelajaran diberikan kepada siswa siswa kelas V SD Windusari I tahun ajaran 2010/2011. Kriteria penilaian pada pra tindakan meliputi
dua
aspek,
yaitu
tes
untuk
kategori
pemahaman/ingatan terhadap materi pembelajaran
penilaian
dan non
aspek
tes untuk
mengetahui kemampuan, keaktifan, kesungguhan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Berikut ini adalah hasil tes setelah materi pembelajaran disampaikan.
40
Tabel 1 Hasil Tes formatif pra siklus No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Nama Fatkhul Karimah Imam Ridho Sabdo Ainun Najib Aulia Fitri Hapsari Siti Madinatul M. Komarudin Hati Nur Rani Masrur Siti Rukoyah Nurul Salimah Nur Rohmat H. Risqi Cahyaningsih Muh Helmi Azis Nurul Arofah M.Zaenul Ikhsan Dwi Qurota Aini Indah Tri Utami Trima Wiranti Hani Solikhati Tamamul Ilham Eka Agustina E. Isti Hani Alwi Junaedi Refa Aji S. Nayla Salsabila Aldila P. Ahmad Reza Ajik Pangestu Jumlah
Keterangan:
Nilai 60 60 50 70 75 60 60 65 65 70 60 65 70 70 70 80 60 65 80 70 65 80 50 80 80 65 50 50 1845 65.89 %
Tuntas V V V V V V V V V V V V V V V V V V 18
T TT Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Klasikal
Tidak Tuntas V V V V V V V V V V 10
: Tuntas : Tidak Tuntas : 18 : 10 : Belum tuntas
41
Tabel . 2 Rentang nilai Pra tindakan No
Rentang Nilai
Jumlah Siswa
%
Rata-rata
1
0 – 39
0
-
-
2
40 – 49
-
0 %
-
3
50-59
4
14.28 %
-
4
60-69
12
39.28 %
-
5
70 – 79
7
25.00 %
-
6
80 -89
5
17.85 %
-
7
90 – 100
-
- %
-
28
100 %
65.89 %
Jumlah
Data pada tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas V SD Windusari I dalam materi sejarah tentang sahabat nabi Abu Bakar As-shiddiq dan Umar bin Khattab secara individu dengan skor 50 – 59 dicapai oleh 4 siswa atau 14.28 %. Dengan skor 60 – 69 diacapai oleh 12 siswa atau 39.28 %, dengan skor 70 – 79 dicapai oleh 7 siswa atau 25 %, dengan skor 80 dicapai oleh 5 siswa dengan 17.85 %, dan nilai 90 keatas tak satupun yang memperoleh nilai ini. Dari 28 siswa yang mendapat nilai tuntas dalam pembelajaran ini adalah hanya 18 siswa sedang yang belum tuntas adalah 10 siswa dengan nilai ratarata kelas adalah 65.89 %, sedangkan nilai ketuntasan belajar adalah 70. Maka dapat dikatakan bahwa keadaan siswa sebelum tindakan dilakukan mempunyai nilai yang rendah dalam materi pembelajaran ini .
42
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data observasi berupa pengamatan pengelolaan metode pembelajaran Mind Maps dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran serta data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan metode pembelajaran Mind Maps yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran Mind Maps dalam meningkatkan prestasi. Sedangkan data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Mind Maps.
B. Analisis Data Penelitian Persiklus 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
siklus
I
dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2011 di Kelas V dengan jumlah
43
siswa 28 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel. 3 Hasil tes formatif siklus 1 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Nama Fatkhul Karimah Imam Ridho Sabdo Ainun Najib Aulia Fitri Hapsari Siti Madinatul M. Komarudin Hati Nur Rani Masrur Siti Rukoyah Nurul Salimah Nur Rohmat H. Risqi Cahyaningsih Muh Helmi Azis Nurul Arofah M.Zaenul Ikhsan Dwi Qurota Aini Indah Tri Utami Trima Wiranti Hani Solikhati Tamamul Ilham Eka Agustina E.
Nilai 70 65 65 80 85 60 65 65 70 80 65 65 70 70 70 80 60 65 80 70 65
Tuntas V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Tidak Tuntas V V -
44
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Isti Hani Alwi Junaedi Refa Aji S. Nayla Salsabila Aldila P. Ahmad Reza Ajik Pangestu Jumlah
Keterangan:
80 55 80 80 65 60 50 1935 69.10 %
T TT Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Klasikal
V V V V 22
V V V 6
: Tuntas : Tidak Tuntas : 22 :6 : Belum tuntas
Tabel. 4 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I No 1 2 3
Uraian Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I 69.10 22 78.57
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode metode pembelajaran Mind Maps diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 69.10 dan ketuntasan belajar mencapai 78.57 % atau ada 22 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 65.89 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena
45
siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dengan metode pembelajaran Mind Maps. Pemerolehan data yang bersifat nontes pada proses pembelajaran sejarah dengan pendekatan Mind Maps pada siklus I diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel .5 Lembar Observasi Siklus I No
Aspek
1
Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru
2.
Siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru Siswa antusias dan serius dalam pembelajaran
3.
4.
Skor
Jumlah Siswa
Persentase
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
4 5 11 8 3 7 10 8 5 7 11 5 3 7 10 8
14.28 % 17.85 % 39.28 % 28.57 % 10.71 % 25.00 % 35.71 % 28.57 % 17.85 % 25.00 % 39.28 % 17.85 % 10.71 % 25.00 % 35.71 % 28.57 %
Siswa aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
Keterangan
: Sangat baik Baik Cukup Kurang
=4 =3 =2 =1
46
2. Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif II, dan alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
siklus
II
dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2011 di Kelas V dengan jumlah siswa 28 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut. Hasil tes kemampuan siswa setelah pembelajaran disampaikan pada tes siklus II dapat dilihat pada tabel di berikut ini:
47
Tabel .6 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus 2 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Nama Fatkhul Karimah Imam Ridho Sabdo Ainun Najib Aulia Fitri Hapsari Siti Madinatul M. Komarudin Hati Nur Rani Masrur Siti Rukoyah Nurul Salimah Nur Rohmat H. Risqi Cahyaningsih Muh Helmi Azis Nurul Arofah M.Zaenul Ikhsan Dwi Qurota Aini Indah Tri Utami Trima Wiranti Hani Solikhati Tamamul Ilham Eka Agustina E. Isti Hani Alwi Junaedi Refa Aji S. Nayla Salsabila Aldila P. Ahmad Reza Ajik Pangestu Jumlah
Keterangan:
Nilai 80 75 70 90 90 65 70 65 70 80 65 65 70 85 90 90 65 65 90 75 75 85 60 90 90 65 75 60 2115 75.53 %
Tuntas V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
T TT Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Klasikal
Tidak Tuntas V V 2
: Tuntas : Tidak Tuntas : 26 :2 : Belum tuntas
48
Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II No Uraian 1 Nilai rata-rata tes formatif 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 3 Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus II 75.53 26 92.85 %
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 75.53 dan ketuntasan belajar mencapai 92.85 % atau ada 26 siswa dari 28 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah megalami peningkatan baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan metode metode pembelajaran Mind Maps. Perolehan data yang bersifat non-tes pada proses pembelajaran sejarah Islam dengan pendekatan Mind Maps pada siklus II diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
49
Tabel 8 Lembar Observasi Siklus II No
Aspek
Skor
Jumlah Siswa
Persentase
1
Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru
2.
Siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru Siswa antusias dan serius dalam pembelajaran
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
7 12 6 3 8 12 6 2 9 14 3 2 6 12 8 2
25.00 % 42.85 % 21.42 % 10.71 % 28.54 % 42.85 % 21.42 % 7.14 % 32.14 % 50.00 % 10.71 % 7.14 % 21.42 % 42.85 % 28.54 % 7.14 %
3.
4.
Siswa aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
Keterangan
: Sangat baik Baik Cukup Kurang
:4 :3 :2 :1
c. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajaran Mind Maps. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini merupakan tindakan perbaikan dari siklus I. Pada siklus I kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa masih banyak dan kesulitan tersebut dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan pada pembelajaran siklus II. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:
50
1) Selama proses belajar mengajar kami telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masingmasing aspek cukup besar. Nilai rata-rata kelas V SD Windusari kecamatan Windusari kabupaten Magelang pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata pada siklus II adalah 75.53 dan termasuk katagori baik, yang semula pada siklus I hanya 69.10 dan termasuk katagori cukup. 2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. Hal ini dapat diketahui dari perilaku siswa yang sebelumnya tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, pada siklus II ini mulai mengikuti dan melaksanakan pembelajaran dengan baik. Dengan demikian secara keseluruhan siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. 3) Berdasarkan
hasil
dokumentasi,
siswa
memperhatikan
pembelajaran tarikh melalui pendekatan Mind Maps dengan penuh konsentrasi. Saat mereka secara kelompok membuat catatan dengan Peta Pikiran / Mind Maps dapat berjalan dengan baik. Dan saat mereka mengerjakan soal tes yang diberikan guru siswa dapat mengerjakan dengan baik dan dengan hasil yang baik pula. 4) Hasil belajar siswa pada siklus II adalah 75.53. nilai tersebut telah mencapai batas ketuntasan yaitu 70. mencapai ketuntasan.
51
d. Revisi Pelaksanaan Pada siklus II guru telah menerapkan metode pembelajaran Mind Maps dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode pembelajaran Mind Maps dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Pembahasan Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus dan masing-masing siklus melalui empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus II dilakukan sebagai perbaikan pembelajaran dari siklus I. hasil penelitian diperoleh dari data tes dan non tes pada siklus I maupun suklus II. Berdasarkan dari siklus I dan siklus II, dapat diketahui peningkatan kemampuan pembelajaran sejarah Islam melalui pendekatan Mind Maps. Pratindakan dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran sejarah Islam. Proses pembelajaran
pratindakan ini
dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab, nilai rata-rata yang telah dicapai pada saat pratindakan adalah 65.89 dan dari pengamatan kami sebagai
52
guru dan peneliti diketahui bahwa siswa kurang berminat dalam pembelajaran ini karena membosankan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pada siklus I ini awal pembelajaran dilakukan dengan cara mengkondisikan agar siap mengikuti pembelajaran sejarah Islam, setelah itu peneliti menyiapkan media berupa gambar Mind Maps
dan menjelaskan
tujuan pembelajaran sejarah Islam melalui pendekatan Mind Maps. Setelah selesai materi disampaikan kepada siswa, secara kelompok siswa membuat catatan dan guru menjelaskan kembali tentang cara membuat catatan sesuai dengan tehnik Mind Maps. Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa mengerjakan soal tes yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian, berdasarkan hasil tes dan non-tes siklus I guru dapat mengetahui kelemahankelemahan yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan proses pembelajaran pada siklus I, kami meneliti rata-rata kesalahan pada pembuatan catatan yang sesuai dengan tehnik Mind Maps, rata-rata siswa membuat hampir sama dengan catatan biasa, kemudian siswa membaca dan mempelajari kembali catatan yang telah dibuat oleh siswa, setelah itu siswa mengerjakan soal tes yang telah disediakan, selama proses pembelajaran kami dan dibantu seorang guru mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran, yang kemudian data ini tercatat dalam data non-tes. 1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa Melalui
hasil
peneilitian
ini
menunjukkan
bahwa
metode
pembelajaran Mind Maps memiliki dampak positif dalam meningkatkan
53
prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I dan II ) yaitu masing-masing 65.10 %, 75.53 %, . Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. 2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode pembelajaran Mind Maps dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Agama Islam pada bahasan sejarah yang paling dominan adalah
bekerja
dengan
menggunakan
alat/media,
mendengarkan/
memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langah-langkah metode pembelajaran Mind Maps dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan
konsep,
menjelaskan/melatih
menggunakan
alat,
memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
54
D. Peningkatan Pembelajaran Sejarah Kegiatan pratindakan dilaksanakan sebelum tindakan siklus I. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal tentang pembelajaran sejarah Islam. Proses pembelajaran pada pratindakan ini dilakukan dengan pembelajaran dengan tidak menggunakan pendekatan Mind Maps. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 65.89. Berdasarkan dari pengamatan dapat diketahui bahwa siswa kurang berminat. Pembelajaran
siklus
I
dan
siklus
II
selalu
diawali
dengan
mengkondisikan siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran sejarah. Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan penjelasan tentang cara membuat catatan dengan tehnik Mind Maps dengan benar. Selanjutnya siswa membuat gambar Mind Maps secara kelompok, dan di akhir pembelajaran guru memberikan soal tes untuk dikerjakan siswa secara individu. Secara lengkap peningkatan pembelajaran sejarah siwa kelas V SD Windusari I dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 9 Rekapitulasi tabel rata-rata hasil tes pra siklus, siklus I dan II Pra Siklus 65.89
Siklus I 69.10
Siklus II 75.53
Peningkatan 9.64 %
Rekapitulasi hasil observasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
55
Tabel 10 Peningkatan hasil Observasi siklus I ke siklus II No
Aspek
Skor
1
Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru Siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru Siswa antusias dan serius dalam pembelajaran Siswa aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
2
3
4.
S. I
S.II
4 3 2 1
4 5 11 8
7 12 6 3
4 3 2 1
3 7 10 8
4 3 2 1 4 3 2 1
5 7 11 5 3 7 10 8
S.I. %
S.II. %
Peningkatan
14.28 % 17.85 % 39.28 % 28.57 %
25.00 % 42.85 % 21.42 % 10.71 %
10.72 %
8 12 6 2
10.71 % 25.00 % 35.71 % 28.57 %
28.54 % 42.85 % 21.42 % 7.14 %
17.83 %
9 14 3 2 6 12 8 2
17.85 % 25.00 % 39.28 % 17.85 % 10.71 % 25.00 % 35.71 % 28.57 %
32.14 % 14.29 % 50.00 % 10.71 % 7.14 % 21.42 % 10.71 % 42.85 % 28.54 % 7.14 %
56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di kelas V SD Windusari
selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta
analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan Mind Maps memiliki dampak positif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan perhatian belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu, siklus I (14.28 %), siklus II (25.00 %). 2. Penerapan metode pembelajaran Mind Maps mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa yang ditunjukan hasil observasi dengan siswa selama pembelajaran berlansung, dari data obsevasi tentang aktifitas belajar siswa pada siklus I (10.71 %) dan pada siklus II menjadi ( 21.42 % ). 3. Penerapan pembelajaran sejarah Islam dengan melalui Mind Maps dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari data pra siklus hanya 65.89 , pada siklus I 69.10 dan pada siklus II meningkat menjadi 75.53.
B. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dan dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Agama Islam lebih efektif dan lebih memberikan hasil
57
yang optimal bagi siswa, maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk Guru a.
Untuk melaksanakan model Mind Maps memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model Mind Maps dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
b. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, di mana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 2. Untuk Siswa a. Siswa hendaknya menggunakan pembelajaran melalui pendekatan Mind Maps merupakan cara yang tepat untuk membuat catatan yang tidak membosankan. b. Siswa hendaknya selalu mengikuti pembelajaran dengan baik dan selalu membuat Mind Maps untuk semua pelajaran. 3. Untuk Peneliti Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di SD Windusari I Windusari Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011.
58
C. Penutup Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak, khususnya pembaca guna memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dan kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengetahuan langkah dalam penulis selanjutnya. Akhirnya, semoga Allah senantiasa memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis dan seluruh hamba-Nya di dunia sampai akhirat. Amin.
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Buzan, Tony. 2002. Tehnik Optimalisasi Daya Ingat. Yogyakarta: Ikon Teralitera. Bobbi De Porter, Mark Reardon, dan Sarah Singer. 2002. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. Buzan, Tony. 2007. Mind Maps. Jakarta: PT Gramedia. Depag. 1981. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Pelita. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaeful Bahri, dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamzah, B Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. E. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sughiharto Dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Joni, T Raka dkk. 1998. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud. Yogyakarta Tim Pengajar Penelitian Pendidikan UNY. 1998. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. FIP. UNY. Yogyakarta Tim Penyusun Biro Skripsi. 2009. Pedoman Penyusunan Skripsi. STAIN:Salatiga. Roestiyah. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta Yuni Wartono. 2006. Pendidikan Agama Islam. CV Grahadi: Surakarta. Poerwodarminto, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.