{’thertie nain nyuwz} July 2015
PESAN GEMBALA 03. Keseimbangan Oleh: Pdt. Simon Irianto, Dipl. Text. ARTIKEL UTAMA 04. Kapita Selekta Oleh: Pdp. Timotius Witono ACARA KHUSUS 06. Pekan Doa - Oh ROH KUDUS Oleh: Suprianto KESEHATAN 08. Hipotensi dan Penanganannya Oleh: Hendryanto, dr. CARE SEL 10. Daftar Care Sel GBI Pasir Koja 39 ARTIKEL RBI 14. Iman Disertai Perbuatan Oleh: Ivan Stefanus BAHAN CARE SEL 15. Pikiran adalah Medan Perang Oleh: Ferry Simanjuntak, M.Th. ARTIKEL & POKOK DOA 21. Iman Yang Benar Menghasilkan Perbuatan Yang Benar Oleh: Erisanto (dikutip dari buku karangan John Perkins) EXTRAVAGANT MISSION 23. Indonesia Darurat Narkoba - Apa Yang Harus Gereja Lakukan? Oleh: Pdp. Reinhard A.P. Siagian ARTIKEL WBI 25. Lentur Seperti Bambu Oleh: Indri Haans
Cover : “KAPITA SELEKTA” by Josafat Yohan
ADVISOR zeffry 39 NEWS TEAM bhernadethe s. j. yohan tan aipin ribka f.
ABI 27. Burung Merak Yang Sombong Oleh : Wina
CHIEF EDITOR dede imawan
AGENDA 28. Juli 2015
Tema Juli 2015 : Kapita Selekta 05 Juli : Keseimbangan dalam Kehidupan 19 Juli : Murid Kristus bukan Pengikut (2Kor.8:10-15). (Yoh.15:7-8). 12 Juli : Berpikir Positif, Hidup Positif 26 Juli : Iman yang disertai Perbuatan (Kej.50:15-21). (Yak.2:14-17).
to The
ext Level
C O N T R I B U T O RS simon irianto timotius witono suprianto hendryanto ivan stefanus ferry simanjuntak erisanto reinhard a.p. siagian indri haans wina CONTRIBUTORS RENUNGAN bhernadethe s. dede imawan dedy gunawan RH -Nilai Kehidupan D E S I G NERS endah a. j.yohan ribka f. nathaniel k.
Pesan Gembala
KESEIMBANGAN Pdt. Simon Irianto, Dipl. Text Wakil Gembala Sidang GBI Pasko 39
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran..( 2 Tim. 3:16) Sudah seminggu Abun mengeluh kepada istrinya, badannya terasa berat dan kaku terutama bagian tengkuk serta kepala terasa pening, ototnyapun sering terasa nyeri terutama di bagian persendian. Setelah dibujuk oleh Meilan istrinya, akhirnya Abun mau juga di chek up ke laboratorium klinik. Ternyata hasil pengecekan terbukti kadar kolesterol dan asam uratnya sangat tinggi. Apa kata wo juga”… sergah Meilan..”Ni terlalu banyak makan Bak, jeroan dan sate kambing.”….Abun cuma menyeringai karena dia menyadari selera makannya yang tidak seimbang. Sejak kecil dia tidak suka makan sayuran dan buah-buahan karena mamanya setiap hari menyediakan makanan yang berlemak yang menjadi kesukaan papah Abun yang beratnya hampir 100 kg. Tanpa sadar ini menjadi pola makan keluarga Abun, tidak aneh jika keluarga Abun hampir semuanya tambun-tambun..mulai saat ini ni harus diet ya, wo nggak mau cepet- cepet jadi janda… biar ndut ndut juga wo sayang sama ni, susah cari yang lucu kayak ni hayaa..” kata Meilan manja. Abun hanya meringis dan membayangkan betapa menderitanya harus makan sayur dan buahbuahan yang tidak disukainya sejak kecil. Tapi demi istri tercinta dan hidupnya dia harus belajar untuk makan-makanan yang seimbang. Tanpa keseimbangan, seluruh segi kehidupan akan mengalami problem, seringkali di Lampung misalnya gajah-gajah mengamuk dan merusak ladang penduduk karena padang rumput serta tanaman perdu kesukaannya telah lenyap dirambah penduduk dan dijadikan pemukiman. Banjir besar seringkali terjadi karena tanaman didaerah resapan dibabat habis sehingga keseimbangan jumlah air yang meresap dan yang datang tidak seimbang. Dalam hal rohanipun harus ada keseimbangan. Kita tidak bisa menekankan hanya pada satu sisi saja. Harus ada pengembangan karunia-karunia roh; tetapi harus disertai dengan pengembangan karakter seorang hamba, tanpa itu orang menjadi ekstrim , menganggap remeh yang lain atau menganggap hal lain tidak penting. Hannah Whittal Smith seorang penulis terkenal menggambarkan keseimbangan seperti sayap seekor burung, diperlukan dua sayap agar burung bisa terbang. Bila satu sayap luka atau tak berfungsi maka burung itu tidak bisa terbang dengan baik; bahkan akan jatuh. Iman harus disertai dengan penyerahan, berfikir dan bersikap positif harus disertai dengan kerendahan hati dan ketergantungan penuh kepada Roh-Nya. Berkat didalam Kristus disertai dengan sikap suka memberi dan membagi, pengajaran tentang sukses harus disertai dengan siap menderita bagi Dia. Ciri awal kesesatan adalah ketika kita menekankan sesuatu seakan-akan paling penting dan yang lain tidak berguna. Tidak ada kebenaran Rohani yang tidak berguna. Segala Tulisan yang diilhamkan Allah… berarti semua kebenaran harus diterima dan berguna. Jadilah seimbang, jadilah sehat secara rohani. Terimalah dan selidikilah semua kebenaran sehingga hidup kita merdeka dan berkuasa….Amin Juli 2015 39news!
03
Artikel Utama
[1] Keseimbangan dalam Kehidupan. [2] Berpikir Positif, Hidup Positif. [3] Murid Kristus Bukan Pengikut. [4] Iman Disertai Perbuatan. Oleh: Pdp. Timotius Witono
GBI Pasir Koja pada bulan Juli 2015 akan membahas serangkaian tema yang penting bagi kehidupan orang percaya, dan seringkali disebut sebagai Kapita Selekta. Empat buah rangkaian tema tersebut adalah [1] Keseimbangan dalam Kehidupan; [2] Berpikir Positif, Hidup Positif; [3] Murid Kristus Bukan Pengikut; [4] Iman Disertai Perbuatan. [1]. Keseimbangan dalam Kehidupan Sen Sendjaya dalam bukunya Jadilah Pemimpin Demi Kristus menuliskan “Seringkali prioritas kita disusun seperti berikut: (1) Allah; (2) Keluarga; (3) Pekerjaan; (4) Pelayanan Gereja; (5) Pelayanan Non-Gereja. Akibatnya, kita merasa tertarik ke berbagai area di mana tidak ada Tuhan dalam perencanaan dan keputusan kita. Prioritas yang lebih biblikal adalah (1) Allah; (2) Allah dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan, dan seterusnya. Dengan kata lain, kita hanya memiliki sebuah fokus, yaitu Allah. Saat kita memandang Allah, segala dimensi lain dalam kehidupan ada pada perspektif yang benar. Dan kita menjadi seorang yang holistik: Kristus benar-benar menjadi Pemilik/ Tuan (Kurios) atas hidup kita”. Lukas 10:27 menuliskan agar kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, 04
39news! Juli 2015
segenap kekuatan, dan dengan segenap akal budi kita. Kunci keseimbangan dalam kehidupan adalah dengan menempatkan Kristus sebagai fokus dalam seluruh area kehidupan kita. Ketidakseimbangan terjadi ketika fokus hidup kita bergeser dari Allah, ketika kita memiliki fokus lain maka sejatinya kehidupan kita sedang berjalan tidak seimbang. Jika hari ini kehidupan kita berjalan tidak seimbang, mari kembalikan posisi Kristus sebagai penguasa tunggal dalam hidup kita. 2. Berpikir Positif, Hidup Positif Sebagai orang percaya yang mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan dan akal budi, berpikir positif dan hidup positif mungkin lebih tepat kita katakan sebagai berpikir seperti Kristus dan hidup seperti Kristus. Yakni proses sepanjang kehidupan, pembaharuan budi yang terus menerus terjadi yang akan memampukan kita untuk membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Joyce Meyer dalam tulisannya Pikiran adalah Medan Perang menyatakan bahwa “Tindakantindakan kita adalah akibat langsung dari pikiran-pikiran kita. Jika kita mempunyai pikiran negatif maka kita akan mempunyai kehidupan
Artikel Utama negatif. Sebaliknya, jika kita membaharui pikiran kita sesuai dengan Firman Tuhan, maka kita akan, seperti yang dijanjikan oleh Roma 12:2, membuktikan dalam pengalaman kita 'kehendak Allah yang baik dan yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna' bagi hidup kita”. Pada bagian lain, Joyce juga menuliskan mengenai tipu daya Iblis yang selalu berusaha menyerang pikiran “Melalui siasat yang cermat dan tipu daya yang licik, Iblis berusaha mendirikan 'benteng-benteng' dalam pikiran kita. Benteng adalah suatu wilayah di mana di dalamnya kita dibelenggu karena cara pemikiran tertentu.”. Pemazmur menasihatkan agar kita merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam, karena mengisi pikiran dengan kebenaran Firman Tuhan senantiasa adalah hal yang sangat penting. Membiarkan pikiran kita tidak terisi oleh Firman Tuhan artinya kita sedang mempersilahkan Iblis untuk memenangi peperangan di pikiran kita. Seorang yang sudah kalah dalam peperangan pikiran tidak mungkin menjadi perkasa dalam hidupnya. Semakin banyak waktu yang kita luangkan untuk membaca dan merenungkan kebenaran Firman Tuhan, semakin kita akan dimerdekakan dan menjadi orang percaya yang menjalani hidup berkemenangan. 3. Murid Kristus Bukan Pengikut Murid Kristus mengerti bahwa yang harus dipikirkan dalam hidupnya adalah mengenai Kristus, dan Kristus. Segala sesuatu yang dilakukan adalah berdasarkan pertimbangan apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna. Bagi seorang murid, kepentingan Kristus lebih penting dari kepentingan diri sendiri. Hal yang didoakan dan dipikirkan oleh seorang murid adalah mengenai kemajuan Kerajaan Allah, di manapun ia berada. Kehidupan kedua belas murid Yesus memperlihatkan bahwa seorang murid adalah pribadi yang setiap hari membangun hubungan dan mengenal-Nya secara pribadi, serta melakukan apa yang Yesus l a k u k a n s e t i a p h a r i .
Sedangkan seorang pengikut mengenal Yesus hanya sebatas sebagai pemberi berkat, fokus seorang pengikut adalah berkat-berkat-Nya dan bukan mengenal pribadi Yesus sebagai sumber berkat. Seorang pengikut harus mau mengalami pertumbuhan iman dan mengambil komitmen untuk menjadi murid Kristus. Amanat Agung Yesus adalah untuk menjadikan semua bangsa murid Yesus, bukan sekedar menjadi pengikut. 4. Iman Disertai Perbuatan Lukas 10:30-37 mengisahkan mengenai tiga orang pribadi (yaitu seorang Imam, seorang Lewi, serta seorang Samaria) yang melihat seseorang yang baru dirampok oleh penyamun dan dalam keadaan setengah mati. Seperti yang sudah kita hafal betul jalan ceritanya, kedua orang pertama yaitu sang Imam dan orang Lewi melihat kondisi orang yang setengah mati itu tapi respon mereka acuh tak acuh dan hanya lewat begitu saja. Sedangkan orang terakhir, seorang Samaria yang juga melihat orang tersebut, hatinya tergerak oleh belas kasihan dan segera menolong. Yesus mengajarkan bahwa orang Samaria itulah yang melakukan hukum kasih terhadap sesama manusia dan yang perbuatannya patut diteladani. Kita juga bisa mengambil kesimpulan bahwa kedua orang berstatus “rohani” yang tidak mau menolong, yaitu sang Imam dan orang Lewi, tidak memiliki kasih terhadap sesama manusia dan tidak patut diteladani. Yakobus 2:17-18 menegaskan bahwa iman yang tidak disertai perbuatan adalah iman yang pada hakekatnya mati, iman orang percaya harus tampak dari hidup dan perbuatannya. Melalui pembahasan rangkaian tema-tema penting ini selama bulan Juli 2015, mari kita semakin giat dalam pengenalan akan Yesus dan terus hidup dalam kebenaran-Nya. Tuhan Yesus memberkati.
Juli 2015 39news!
05
Acara Khusus
06 22
39news! Juli 2015 39news! May 2015
Acara Khusus Puji TUHAN, kita sudah melaksanakan ibadah Pekan Doa 10 hari menantikan pencurahan ROH KUDUS yang berlangsung dari hari Jumat tanggal 15 Mei 2015 hingga hari Minggu tanggal 24 Mei 2015 yang ditutup dengan acara doa dan pengurapan minyak kepada setiap jemaat yang hadir, baik yang berasal dari pusat maupun cabang-cabang. Saya melihat dan merasakan bagaimana animo jemaat begitu antusias dalam acara tersebut. Terlihat ada kehausan yang begitu besar akan pengurapan ROH KUDUS pada diri setiap jemaat yang hadir. Artinya jemaat benar-benar sudah menyadari betapa pentingnya arti pengurapan itu bagi setiap orang, dan selama sepuluh hari tersebut tercatat hadir 1.860 orang dewasa belum termasuk anak-anak sekolah minggu. Melalui acara ini jemaat menjadi lebih mengenal bahwa pribadi ROH KUDUS adalah pribadi yang dapat menolong siapapun yang membutuhkan, namun DIA juga adalah pribadi yang dapat juga berduka kalau kita jatuh dalam dosa. Kita tidak cukup hanya menerima, namun kita harus berdampak kalau ROH KUDUS turun
atas diri kita. Dibuktikan dengan adanya perubahan dari perilaku yang tidak baik menjadi baik dan membuang sifat-sifat yang buruk yang ada dalam diri kita, harus ada buah yang dihasilkan jika ROH KUDUS tinggal dalam diri kita . Apa cirinya kalau ROH KUDUS ada dalam diri kita?. Bahwa kita memiliki kuasa untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan-setan. Jadi, mari kita gunakan kuasa yang sudah kita miliki tersebut untuk memperlengkapi pelayanan supaya melalui itu nama TUHAN dipermuliakan. Dalam kesempatan ini saya, atas nama panitia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengerja maupun jemaat yang sudah mendukung terlaksananya seluruh rangkaian acara ini dan juga rasa hormat dan terima kasih kami buat Bapak gembala senior , Pa Jantje dan Ko Simon yang sudah memberi kepercayaan kapada kami, Suprianto dan Pius untuk mengkoordinir pelaksanakan kegiatan ini, TUHAN MEMBERKATI .
Saya telah menjadi perokok berat selama 20 tahun lebih dan sangat rindu untuk dilepaskan. Saya pernah mencoba untuk berhenti tetapi tidak bisa. Pada hari terakhir pada acara Pekan Doa, saya berdoa kepada Tuhan meminta untuk dibaptis Roh Kudus. Dan puji Tuhan, saya mengalami baptisan Roh Kudus, dan tidak hanya itu, saya juga mengalami kelepasan dari keterikatan akan rokok, bahkan bisa bersaksi kepada rekan-rekan saya di kantor. Saya merasa hidup saya kini berbeda karena saya mengalami pimpinan Roh Kudus. (Ko Yudi)
Saya mengalami sakit pendarahan sejak bulan Februari, namun selama pekan doa lalu, saya mendapat kesan dari Tuhan kalau saya akan sembuh setelah rangkaian Pekan Doa selesai. Dan tepat seperti yang Ia janjikan, satu hari setelah Pekan Doa, pendarahan saya berhenti dan saya mengalami kesembuhan Ilahi. Saya bersyukur kalau melalui acara ini, saya semakin dekat dengan Tuhan. Saya juga diajar untuk memaafkan dan tidak khawatir karena apa yang tidak mungkin bagi manusia, itu mungkin bagi Allah. (Sherly) Juli 2015 39news!
07
Artikel Kesehatan
08
39news! Juli 2015
Artikel Kesehatan hipotensi seperti yang disebutkan di atas, temui dokter untuk mengukur tekanan darah Anda dan memeriksa apakah ada penyakit tertentu yang menyebabkan timbulnya gejala seperti hipotensi. Penyebab Hipotensi Sebenarnya tekanan darah bisa berubah sepanjang hari, tergantung kepada kegiatan yang sedang dilakukan dan hal ini dianggap normal. Ada banyak faktor yang menyebabkan tekanan darah seseorang rendah, seperti faktor usia, pengobatan, dan kondisi cuaca. Cuaca udara yang lebih panas bisa membuat tekanan darah menurun. Orang yang sedang relaks atau rajin berolahraga juga umumnya mempunyai tekanan darah yang lebih rendah. Selain itu jika Anda baru saja makan, tekanan darah juga bisa menurun karena banyak darah yang akan mengalir menuju saluran pencernaan untuk mencerna dan menyerap makanan. Tekanan darah pada siang dan malam hari pun berbeda. Biasanya pada siang hari tekanan darah akan meningkat, dan malam harinya akan lebih rendah. Penyebab hipotensi akibat kondisi atau penyakit tertentu. Hipotensi bisa diakibatkan oleh kondisi atau penyakit tertentu, beberapa di antaranya adalah: - Hipotensi ortostatik. Gejala hipotensi ortostatik biasanya muncul saat Anda berubah posisi secara tiba-tiba. Seseorang dengan hipotensi ortostatik mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 1530 mm Hg ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring. - Dehidrasi. Dehidrasi terjadi akibat tubuh kekurangan cairan dan bisa disebabkan oleh kurang minum, puasa atau diare. - Efek samping pengobatan. Ada beberapa obat yang bisa menurunkan tekanan darah, seperti obat antidepresi dan obat anti-hipertensi seperti alpha-blocker dan
beta-blocker. - Anemia. Anemia menyebabkan jumlah sel darah merah berada di bawah normal. Salah satu gejala anemia adalah tekanan darah rendah. - Ketidakseimbangan hormon. Penyakit seperti diabetes atau penyakit Addison menyebabkan gangguan produksi hormon. Hal ini bisa berdampak pada keseimbangan kadar air dan mineral tubuh, serta tekanan darah. - Penyakit saraf. Penyakit saraf seperti penyakit Parkinson dapat menyebabkan hipotensi ketika menjangkiti sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom seperti mengendalikan tekanan darah. - Syok dan cedera serius. Jika Anda mengalami cedera serius dan terkena syok misalnya akibat pendarahan yang hebat, tekanan darah akan menurun drastis. - Penyakit jantung. Penyakit parah seperti penyakit jantung menyebabkan darah tidak bisa dipompa dengan baik oleh jantung ke seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan darah pun menurun. - Kehamilan. Tekanan darah pada wanita hamil biasanya lebih rendah karena sistem peredaran darahnya yang berkembang dengan cepat. Penanganan pada orang yg terkena hipotensi sebaiknya: ? Minum air putih 8-10 gelas sehari, terkadang diperbolehkan sesekali minum kopi. ? Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung garam. ? Berolah raga teratur seperti berjalan kaki 30 menit 3x seminggu. Untuk semua pembaca perlu dipahami bahwa tekanan darah rendah(Hipotensi) artinya suplai darah tidak maksimum ke seluruh bagian tubuh, berbeda dengan anemia dimana kadar hemoglobin dalam darah /zat pengikat oksigen dalam darah mempunyai kadar yang rendah yang mempunyai keluhan pucat, pusing dan merasa cepat lelah. Juli 2015 39news!
09
Daftar Care Cell GBI Pasir Koja 39
10
39news! Juli 2015
Daftar Care Cell GBI Pasir Koja 39
- Pa Endung - Novi - Bu Erna - Revan - Bu Christine
- Bpk & Ibu Galih - Ewi
- Rachel - Meti M. - Vica
- Pa Yudi - Ibu Ana
Juli 2015 39news!
11
Daftar Care Cell GBI Pasir Koja 39 Care Leader Alamat Hari/Jam Anggota
Ibadah
12
: Marthalina T. - 08156148542 : Bukit Permata Cimahi H-3 No. 10 : Kamis/Pk. 19.00 Wib. - Bu Nuri : - Ferry S. - Bp & Ibu Wagiman - Bu Daren - Bu Romla - Bp & Ibu Sitorus - Daren - Bp & Ibu Yul - Ruth : KU 3
39news! Juli 2015
Daftar Care Cell GBI Pasir Koja 39
Alamat Hari/
: Kp. Sindang Sari RT 03/14 Katapang
Juli 2015 39news!
13
Daftar Care Cell GBI Pasir Koja 39
Care Leader Alamat Hari/Jam Anggota Ibadah
Care Leader Alamat Hari/Jam Anggota Ibadah
Care Leader Alamat
: Jadimpan Nababan 081321859935 : Permata Kopo Blok A 133 : Jumat/Pk. 19.00 Wib. : - Ibu Redia S - Abednego - Bp. Deny : KU 2
Hari/Jam Anggota
Ibadah
: Ibu Benyamin - 081220841111 : Jl. Anggadireja, Komp.Graha Cigado A2 : Jumat/Pk. 19.00 Wib. - Ibu Dwi : - Berth - Noel - Budi - Martha - Niken - Elena - Pa Ari : KU 1
Care Leader Alamat Hari/Jam Anggota
: Dumiyati - 085314805941 : Cimaung - Banjaran : Jumat/Pk. 17.00 Wib. : - Heryani - Yori - Yohanes Benu - Yoseph - Yudith : Bandung Selatan
Ibadah
: Yohan Werinusa - 022-7231246 : Jl. Kacapiring Dalam No. 85-B : Jumat/Pk. 19.00 Wib. : - Christien Patypelohi - Gustaf Rudolf - Benedict - Jeremy : Bandung Selatan
Oleh: Ivan Stefanus
S
alah satu kata yang identik dengan umat Kristen ialah iman. Iman menjadi dasar seseorang dibenarkan, yaitu iman kepada Kristus. Secara sederhana, kita dapat mengatakan bahwa iman berarti kepercayaan atau keyakinan. Kepercayaan kepada pribadi dan karya salib Kristus-lah yang menjadi dasar keselamatan manusia. Namun, kepercayaan bukanlah sesuatu yang ditunjukkan dengan perkataan, melainkan dengan tindakan. Sebuah cerita sederhana akan membantu kita memahami mengenai konsep kepercayaan. Kisah ini bercerita tentang seorang pria yang melakukan suatu aksi akrobat dengan berjalan sambil membawa sebuah gerobak satu roda di atas seutas tali menyebrangi sebuah air terjun.
14
39news! Juli 2015
Bersambung ke hal. 20
Pertemuan1 : PIKIRAN ADALAH MEDAN PERANG Manusia adalah makhluk yang mempunyai tiga bagian yaitu tubuh, Oleh : Ferry Simanjuntak, S.Th. jiwa dan roh (I Tes 5:23). Ketika kita bertobat dan terima Yesus kita mengalami kelahiran baru. Roh kita mengalami penciptaan ulang, II Kor 5:17…. Yang ada dalam Kristus menjadi ciptaan baru… hal ini terjadi dalam dunia roh kita, bukan di alam jiwani dan tubuh fisik kita. Ketika kita lahir baru, pikiran lama kita tidak lenyap. Kita masih mengingat respon dan reaksi kita terhadap keadaan. hal-hal yang sama sebelum kita Ingat jiwa kita tidak dilahirkan kembali. diselamatkan. Sama seperti tubuh kita tetap sama tidak ada perubahan sama Pikiran Rohani dan Pikiran Duniawi sekali. Jadi kelahiran baru adalah Dunia sekitar kita direspon oleh panca pengalaman rohani yang mengubah indra. Daging kita akan mempengaruhi bagian paling dalam yaitu roh manusia, jiwa kita, sedangkan roh yang di dalam sehingga roh kita bisa kembali kontak kita akan menarik jiwa kita untuk takluk dengan Tuhan. Bahkan Roh Kudus tinggal kepada pimpinan Roh Kudus yang di dalam roh kita selama-lamanya membawa damai sejahtera. Di dalam (Yoh.14:16; Ef 1:13). Roma 8:5 dikatakan “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan halPikiran Menjadi Arena Pertempuran hal yang dari daging; mereka yang hidup Rohani menurut Roh, memikirkan hal-hal yang Sejak kita lahir baru, maka mulailah dari Roh.” pertempuran rohani di dalam pikiran itu. Bagian yang paling komplek dan Pikiran Rohani dan Pikiran Duniawi menentukan dari jiwa manusia adalah Dunia sekitar kita direspon oleh panca pikirannya. Tapi Roh Kudus yang tinggal di indra. Daging kita akan mempengaruhi dalam kita tidak akan tinggal diam. Dia jiwa kita, sedangkan roh yang di dalam ingin mengubah bagian kedua dari diri kita akan menarik jiwa kita untuk takluk manusia yaitu jiwa, yang terdiri dari kepada pimpinan Roh Kudus yang pikiran, perasaan dan kehendak. Di sinilah membawa damai sejahtera. Di dalam pemikiran, pertimbangan dan imajinasi Roma 8:5 dikatakan “Sebab mereka yang Anda berlangsung. Dan di pikiranlah Juli 2015 39news!
15
Care Cell hidup menurut daging, memikirkan halhal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.” Jadi pikiran kita di pengaruhi oleh dunia sekitar kita atau oleh roh kita. Roma.8:6,7 dalam versi KJV menyatakan bahwa:…. Pikiran duniawi adalah maut, tetapi pikiran roh adalah hidup dalam damai sejahtera.. pikiran duniawi adalah perseteruan terhadap Allah. Di bawah ini adalah perbedaan antara pikiran rohani dan pikiran duniawi: a. Pikiran rohani - berdasarkan Firman Allah dan selaras dengan Roh Allah. - pikiran yang dibaharui, cara berpikir lama dibuang dan diganti dengan pola pikiran baru. b. Pikiran duniawi - Pikiran lama yang dipengaruhi oleh lingkungan, masa lalu, keadaan, pendidikan/ hikmat manusiawi, budaya dan kebiasaan. Sedangkan pikiran roh semata-mata takluk pada Firman Allah dan Roh Kudus. Contoh: Bagaimana Pikiran dapat menjadi Arena Pertempuran Rohani Misalnya kita disakiti seseorang. Pikiran manusiawi kita akan berkata balas, budaya suku kita mengatakan habisi saja, latar belakang keluarga kita yang pendendam berkata jangan pernah dibiarkan. Tetapi pikiran roh berkata berkati dia. Ini jalan Tuhan untuk melatih kita bersabar dan mengasihi… reaksinya sangat berbeda. Semakin kita hidup dalam roh, kita akan taat pada Roh, tetapi semakin kita hidup 16
39news! Juli 2015
duniawi dan berpikir duniawi kita akan menuruti keinginan daging kita. Pertempuran ini berlangsung terus antara kehidupan rohani yang positif dan kehidupan daging yang negatif. Dibaharui dalam Roh dan Pikiran Manusia sangat ditentukan oleh cara dia berpikir. Firman Tuhan mengatakan “Sebagaimana orang berpikir dalam hatinya demikianlah ia”. (Ams. 23:7 KJV). Sebab itu sebagai anak Tuhan kita tidak boleh lagi hidup sama seperti orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia (Ef. 4:17). Jika tidak maka akibatnya kita akan memiliki kehidupan yang dikuasai oleh hawa nafsu, keserakahan dan kecemaran (Ef 4:17-19). Jika pikiran kita dengki, iri, kotor, cabul, serakah, jahat, itu akan muncul dalam katakata dan tingkah laku kita (Mrk. 7:20-23). Sebaliknya bila pikiran kita murni, kudus, bersih, mulia, adil, manis, maka hal itulah yang muncul dalam tingkah laku dan perkataan kita (Fil.4:8). Sebab itu kita harus dibaharui dalam roh dan pikiran kita (Ef. 4:23). Bagaimana Dibaharui Dalam Roh dan Pikiran itu? 1. Menanggalkan dan mengakui semua pikiran kita yang kotor, jahat, serakah, cabul sebagai dosa dan meminta penyucian dari Yesus (1 Yoh. 1:9). Berjanjilah untuk tidak membiarkan hal yang jahat, buruk dan najis memasuki dan memenuhi pikiranmu. 2. Mengenal hal-hal yang kudus, benar dan suci, yaitu Firman Allah untuk
Care Cell menguasai pikiran kita (Fil.4:8; Maz 1:2-3). 3. Berilah diri kita dipimpin dan dipenuhi oleh Roh Kudus, sehinggga pikiran kita dikendalikan oleh roh kita dan bukan oleh daging kita (Rm.8:5). 4. Tujukan pikiran kita pada hal-hal rohani (Kol.3:1-2), sehingga seluruh segi pemikiran kita akan mengarah ke sana. Isilah pikiran kita dan penuhilah dengan hal-hal surgawi sehingga tidak ada tempat bagi hal duniawi dan daging menguasai pikiran kita lagi. 5. Dengan kekuatan Roh Kudus disiplinkan pikiranmu, jangan biarkan mengembara dan melayang-layang kemana-mana. Percayalah bahwa Roh Kudus akan menolong kita untuk memiliki pikiran yang benar dan kudus. Ini bukan pergumulan kita sendiri. Dia ada menyertai kita. (Yoh.14:16). Biarlah seluruh pikiran kita yang lama mati dan pikiran yang baru bangkit bersama Kristus. Aku dan pikiran lama sudah mati, dan KRISTUS adalah PIKIRANKU YANG BARU (Gal.2:20). Diskusi dan Penerapan: 1.Ceritakanlah peperangan rohani yang paling sering Anda alami di dalam pikiran Anda akhir-akhir ini, dan menurut Anda bagaimana cara mengatasinya? 2.Menurut pendapat Anda, mengapa pembaharuan pikiran itu demikian penting di dalam kehidupan kita?
17
39news! Juli 2015
Pertemuan 2 : KUASA BERPIKIR POSITIF Jalan Hidup Manusia Ditentukan oleh Cara Dia Berpikir Jika seseorang berpikir negatif, kalah, kuatir, tidak mampu, miskin, curiga demikianlah hidup yang dia miliki. Sebaliknya bila orang berpikir positif, menang, mampu, berhasil demikian pula hidup yang akan dia miliki. Berpikir negatif menghasilkan hidup negatif, s e b a l i k nya b e r p i k i r p o s i t i f a ka n mengasilkan hidup positif. Itulah sebabnya Alkitab menyatakan untuk kita memikirkan hal-hal yang baik, benar, indah, manis, berhasil dan mendatangkan pujian dan kemuliaan, pikirkanlah semuanya itu (Fil. 4:8). Kuasa dari Berpikir Positif Mesin yang bersih selalu menghasilkan tenaga, pikiran yang bersih selalu menghasilkan hal-hal yang luar biasa dan selalu menghasilkan tenaga! Pikiran kita seharusnya melayani roh kita. Jika dia tidak terkendali, pikiran kita itu akan merusak kehidupan kita. Tapi dalam kendali Roh Kudus, pikiran kita memiliki kuasa yang tidak terbatas. Tuhan Yesus selalu mengajar murid-Nya untuk berpikir besar dan positif. Semua kata-kata Yesus berisi hal-hal positif. “Barang siapa berkata kepada gunung ini: “Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! … maka hal itu akan terjadi baginya.”(Mrk. 11:23). “Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada
Care Cell itu.”(Yoh.14:12). “Jangan kuatir akan hidupmu…”(Mat. 6:25). “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu.” (Mat. 5:44). Firman Allah adalah Pikiran Positif Firman Allah selalu membuat kita berpikir positif dan ini membuat kita hidup positif (Mzm. 1:3). Bahkan apa saja yang kita perbuat akan berhasil (Mzm. 1:3). Suatu contoh dalam Alkitab tentang berpikir positif dengan hasil luar biasa: a. Yonatan Tindakan Yonatan dengan pembawa senjatanya (Baca 1 Sam 14:1-23). Yonatan yang berpikir positif berhasil membuat terobosan besar sehingga bangsa Israel bisa mengalahkan orang Filistin. Bahkan seluruh rakyat yang tadinya ketakutan dan letih, ikut bangkit meraih kemenangan. Orang yang berpikiran positif selalu menginspirasi orang lain untuk bersikap positif dan menghasilkan hal- hal yang positif. b. Yosua dan Kaleb (Bil. 14:7-8) Sementara 10 pengintai yang lain berpikir dirinya rendah seperti belalang, Yosua dan Kaleb melihat negeri itu dengan pandangan positif. “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.” (Bil. 14:7). “Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan memberikannya kepada kita …”(ay. 8). Itulah sikap positif yang muncul dari pikiran positif. Yosua dan Kaleb masuk ke tanah Kanaan, tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya, sisanya semua tidak pernah memasukinya. Jika saudara ingin memasuki dan memiliki kehidupan yang menang , berhasil dan
penuh hal-hal positif. Disiplinkan pikiranmu untuk selalu memikirkan hal-hal yang benar, indah, baik, bermutu,dan positif. Jangan biarkan pikiran kita diisi dengan sampah, hal-hal yang tidak bermutu, kotor dan jahat. Semua yang masuk ke dalam pikiran kita dan diolah di sana akan menghasilkan hal yang sama. B E R P I K I R D A N B E R J I WA B E SA R MENGHASILKAN IMAN YANG BESAR Berdasarkan 1 Korintus 2:9, kita tahu bahwa Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk hidup dalam kehidupan yang luar biasa, yaitu kehidupan yang tidak terbatas. Apa yang bisa kita capai hanya dibatasi oleh diri sendiri, yaitu oleh pikiran kita. Bila kita berpikir tidak mungkin, mustahil, gagal dan kalah, maka kita akan hidup dalam kehidupan yang persis sama seperti yang kita pikirkan. Bila kita berpikir dan berjiwa besar dan bertindak sesuai dengan apa yang kita pikirkan, kita akan mengalami kehidupan yang berhasil, menang dan penuh pengalaman yang luar biasa. Ada Mujizat dalam Berpikir Besar Buku-buku best seller tentang berpikir besar dibaca oleh jutaan orang dan kebanyakan ditulis oleh hamba TUHAN seperti Norman V.Peale dan Robert Schuller. Ketika diterapkan bahkan oleh orang- orang non Kristen ternyata mereka mengalami perubahan dalam hidup. Apalagi kita anak-anak Tuhan yang memiliki Roh Kudus di dalam diri kita s e b a g a i s u m b e r ke ku ata n dan Juli 2015 39news!
18
Care Cell keberhasilan, seharusnya mempunyai dampak yang lebih luar biasa. Alkitab dipenuhi dengan orang- orang yang berpikir dan berjiwa besar dan mereka mendemonstrasikan kehidupan yang luar biasa. a. Daud Daud berkata “Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa, sebab ia sendiri akan menginjak injak para lawan kita ....” (Mzm. 108:14). Tidak heran bila hidup Daud penuh dengan kemenangan dan keberhasilan yang luar biasa. b. Nehemia Nehemia berkata: “Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil.” (Neh. 2:20). Pikiran dan jiwanya yang b e s a r d a n m e m p e rc aya i A l l a h m e m b u at nya b e r h a s i l m e m i m p i n pembangunan tembok Yerusalem. c. Yosua Yosua memerintah matahari berhenti di atas Gibeon dan bulan di lembah Ayalon, dan hal itu terjadi! (Yos. 10:12-14). Pemimpin yang berpikir besar seperti inilah yang membawa bangsa Israel masuk ke Kanaan. Hubungan Iman dan Berpikir Besar Kita hanya dapat berpikir besar apabila kita memasukkan sebanyak- banyaknya Firman Allah ke dalam pikiran kita, maka kita akan berpikir seperti Dia. (Yes. 55:8-9). Demikian pula iman kita timbul pada waktu kita mendengar firman Tuhan (Rm. 10:17). Jadi berpikir dan beriman besar 19
39news! Juli 2015
sangatlah berhubungan, karena keduanya mempunyai sumber yang sama, yaitu firman Tuhan. Kata membaharui berarti mengubah pikiran kita menjadi seperti pikiran Allah. Dan pikiran Allah ada di dalam firmanNya. Jika pikiran kita telah selaras dengan a p a ya n g A l l a h p i k i r ka n , m a ka bertindaklah sesuai dengan yang kita percayai (imani) dan pikirkan tersebut maka hal-hal besar pasti akan terjadi. Halhal besar itu dimulai dari dalam roh dan pikiran kita, baru kemudian muncul dalam kehidupan nyata. Apa yang kelihatan dimulai dari apa yang tidak kelihatan (Ibr. 11:1-3). Biarkan pikiran kita diisi dengan hal-hal besar dari roh kita dan itu akan muncul dalam hidup kita . Hidup ini hanya sementara jangan isi dengan hal-hal yang murah dan tidak bermutu isilah dengan hal-hal yang besar dari Allah. Diskusi dan Penerapan: 1. Berdasarkan yang Anda alami sendiri: manakah yang lebih banyak menguasai pikiran Anda, apakah hal-hal positif atau negatif? Jelaskanlah satu atau dua hal di antaranya! 2. Apakah saudara yakin, bahwa Tuhan menyediakan lebih daripada yang kita pikirkan? Jika ya, apakah saudara pernah mengalaminya? Ceritakanlah pengalaman pribadi Anda!
Artikel RBI Artikel RBI | Sambungan dari Hal. 14 Terdapat kerumunan orang pada kedua ujung tebing pada tepi air terjun tersebut yang menyaksikan aksi luar biasa dari sang akrobat. Ketika memulai aksinya, banyak orang yang meragukan kemampuan pria ini untuk berhasil melalui tali hingga ujung. Selangkah demi selangkah akhirnya pria ini berhasil sampai ujung air terjun disertai sorakan dan tepuk tangan khalayak ramai. Kini, semua orang mengatakan bahwa mereka mempercayai pria tersebut dan kemampuannya dalam melakukan akrobat. Namun, ketika pria tersebut menyampaikan sebuah tantangan untuk ikut bersamanya naik di atas gerobak untuk menyebrangi tali tersebut sekali lagi, semua orang terdiam dan tidak ada yang berani menyertakan diri untuk ikut dalam aksi tersebut. Peristiwa dalam cerita ini menggambarkan bahwa kepercayaan tidak dapat ditunjukkan hanya dengan perkataan saja, namun perlu adanya tindakan nyata. Singkat cerita, ada
seorang anak kecil yang langsung naik ke gerobak yang dibawa oleh sang pemain akrobat dan tinggal tenang saat pertunjukkan akrobat kembali dilakukan hingga akhirnya sampai ke seberang. Kepercayaan seperti anak kecil tersebutlah yang diinginkan Tuhan untuk tampak dalam hidup kita. Tidak seperti kerumunan orang yang hanya berkata bahwa mereka mempercayai pemain akrobat tersebut, anak kecil ini mau mempercayakan seluruh hidupnya pada pribadi yang ia percayai. Tindakan ini dinamakan tindakan iman, yaitu tindakan yang berjalan beriringan dengan iman atau kepercayaan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, bila kita menyatakan kita percaya bahwa Kristus sanggup membantu kita dalam masa-masa tersulit kita, namun kita tidak berdoa dan hanya mengandalkan usaha kita sendiri, maka perkataan bahwa kita percaya merupakan kebohongan belaka atau hanya sebuah lipservice. Ibrani 11 menceritakan kisah-kisah pahlawan iman. Mereka ini disebut pahlawan iman karena iman yang mereka miliki ditunjukkan melalui perbuatan nyata, bukan hanya dari perkataan mereka. Abraham yang disebut bapak orang percaya, berawal dari tindakannya memilih mempercayakan kehidupannya pada panggilan Tuhan dan meninggalkan apa yang telah dia miliki di kampung halamannya. Abraham memiliki banyak kekurangan dan berbagai kegagalan dalam perjuangan imannya, namun Allah senantiasa menolong berdasarkan kasih setia-Nya. Sebagai penutup, hendaklah kita berlari begitu rupa dalam pertandingan iman yang ditunjukkan dalam perbuatan nyata untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi.
Juli 2015 39news!
20
Artikel Doa
IMAN YANG BENAR
menghasilkan PERBUATAN YANG BENAR Oleh: John Perkins Iman Kristen yang benar harus terlihat dalam perbuatan yang benar, perbuatan kebenaran, perbuatan keadilan, perbuatan kemurahan. Jika Iman tidak menghasilkan perbuatan yang benar, iman itu mati dan perbuatan tanpa iman yang menunjangnya adalah mati. Tentang mana yang lebih penting, iman atau perbuatan tidak diragukan lagi bahwa bagi orang yang belum selamat yang didahulukan adalah iman (Ibrani 11:6), dan bagi orang yang telah diselamatkan yang diutamakan adalah perbuatan (Efesus 2:10). Iman dan perbuatan berjalan bergandengan karena orang diselamatkan oleh iman dan iman menghasilkan perbuatan baik, oleh sebab itu iman sejati kepada Tuhan selalu terungkap dalam perbuatan baik. Ketika Yohanes Pembaptis berada dalam penjara dan Yesus sedang mengajar, Yohanes hampir kehilangan imannya, dia meminta kepada teman-temannya yakni para murid Yesus untuk bertanya apakah Yesus benar- benar Mesias yang akan datang?. Dan Yohanes ingin agar Yesus menyatakan diri sebagai Mesias itu . Yesus tidak menjawab:" Ya katakan percaya saja " tetapi " pergilah dan katakan kepada Yohanes, apa saja yang kamu dengar dan kamu lihat; orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin
21
39news! Juli 2015
diberitakan kabar baik " (Matius 11:4-5). Perbuatan-Nya menyatakan keadaan diri-Nya sebagai Mesias dan hal itu memulihkan iman Yohanes Pembaptis. Gideon adalah contoh tentang orang yang bertindak berdasarkan iman. Dia menguji Tuhan sampai ia menyadari bahwa Tuhan sungguhsungguh memanggil dia. Dan setelah itu ia menaruh imannya pada tentaranya Allah. Dan Allah pada hakekatnya berkata: "Aku tidak ingin engkau menaruh imanmu pada tentara-Ku. Aku ingin engkau menaruh imanmu pada-Ku. Aku ingin engkau mengerti bahwa kita bisa memenangkan peperangan dengan sedikit orang saja dan dengan kehadiran-Ku, maka mereka akan mengetahui bahwa peperangan ini milik Tuhan. Dan Allah bekerja dengan cara yang ajaib. Melalui ketaatan Gideon dan tentara-Nya kepada apa yang diperintahkan Allah mereka memenangkan peperangan. Dan kemenangan itu adalah kemenangan milik Allah melalui Gideon. Contoh lain yang menyatakan tentang perbuatan iman adalah Yosua yang mampu merubuhkan tembok Yerikho yang kokoh hanya dengan meniup sangkakala selama tujuh hari berturut-turut. Ketaatan dan tindakan yang didasarkan Iman kepada Allah menghasilkan mujizat . Hiduplah dalam tindakan iman dan itulah iman yang sejati.
Agenda Doa
Bulan Juli 2015 Dukung dalam doa Anda hal-hal berikut: ? CARE CELL - Pelatihan bagi pemilik
rumah yang dipakai Care Cell, pemimpin Care Cell dan setiap jemaat yang rindu melayani. Rabu 08 Juli 2015 Pk.18.00 oleh bpk. Jantje dan bpk. Simon. ? Target 70 Care Cell di tahun 2015. ? Dalam setiap pertemuan Care Cell agar terjadi mujizat, pemulihan dan jawaban doa. ? Menjelang hari Raya Idul Fitri agar seluruh Indonesia tetap aman dan damai. Menjelang arus mudik, dan liburan agar semua perjalanan lancar dan selamat . ? Ibadah gabungan 19 Juli 2015 di GSG Sakura. Ibadah 1 Pk.08.00 dan ibadah 2 Pk.10.00 WIB. ? Doakan Retreat MUSIK PUJIAN di Wisma Shalom. Pemusik Pemuji semakin diperlengkapi dan diurapi dan semakin melayani dengan sepenuh hati, kasih dan cinta Tuhan
Tema Firman Tuhan bulan JULI KAPITA SELEKTA [1] [2] [3] [4]
Keseimbangan dalam Kehidupan Berpikir Positif, Hidup Positif Murid Kristus Bukan Pengikut Iman Disertai Perbuatan. Doakan: Pembicara, pelayan ibadah, dan jemaat agar mengalami lawatan dan pengurapan-Nya Juli 2015 39news!
22
WBI
Oleh: Indri Haans
A
pakah keistimewaan pohon bambu dibanding pohon lain?. Mengapa pohon bambu tidak tumbang atau patah batangnya ketika diterpa badai atau angin topan?. Apakah karena akarnya dalam?. Bukan! Akar pohon pinus lebih dalam. Apakah karena batangnya kuat?. Juga bukan! Pohon jati lebih kuat batangnya. Kalau begitu apa sebabnya pohon bambu bisa bertahan terhadap angin kencang?. Rahasianya terletak pada kelenturan batang bambu!. Ketika diterpa badai, pohon-pohon lain berdiri kaku dan tegak seakan-akan menantang kekuatan angin. Akibatnya ranting dan batangnya bisa patah. Sebaliknya batang bambu justru merunduk dan menunduk. Bambu membiarkan diri diarahkan oleh tiupan angin sampai termiring-miring. Batang bambu bersifat lentur, yaitu bisa berlekuk atau melengkung. Sifat lentur itu menyebabkan pohon bambu mampu bertahan dalam badai dan topan. Sifat lentur itu memulihkan kembali sikap tegak bambu setelah badai berlalu. Pohon lain berkonfrontasi (bertentangan) terhadap angin, sedangkan bambu beradaptasi. Itu bukan berarti bahwa bambu menyerah pada angin, ia justru bertahan. Akarnya tetap berpegang pada pijaknya. Bahkan akarnya justru jadi kian mendalam. Badai justru membuat pohon bambu menjadi lebih kuat. Bambu bisa menjadi guru kita. 25
39news! Juli 2015
WBI
Sebagai wanita kita mengenal dengan sangat baik ketidakadilan yang sangat serius yang telah dan sedang dilakukan terhadap para wanita, anak-anak dan orang-orang miskin di dunia ini. Kita jadi merinding dan ngeri terhadap beritab e r i ta t e nta n g p e n c u l i ka n a n a k , penganiayaan anak, penyerangan sexual dan tayangan-tayangan di layar televisi mengenai anak-anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya. Dari semua hal ini, kita mengerti bahwa sebagai wanita kita akan selalu melewati kesulitan. Seorang ibu menceritakan kepada saya bagaimana dia harus bertahan menghadapi suami yang walaupun sudah percaya Tuhan Yesus, namun sikap dan perangainya seperti orang di luar Tuhan. Melakukan kesalahan sedikit saja pasti akan ada benda melayang ke tubuh si istri ini. Belum lagi kita sering mendengar atau melihat di tayangan-tayangan televisi bagaimana para wanita yang mengalami ketidak adilan sebagai seorang istri ; diselingkuhi, kekerasan dalam rumah tangga, bukan hanya dalam bentuk fisik tapi juga kata-kata yang menyakitkan. Dan banyak persoalan yang dihadapi oleh para wanita/ istri/ ibu. Dalam sebuah acara The Oprah Winfrey Show yang ditonton oleh jutaan pemirsa di seluruh dunia, seorang ibu menceritakan kisahnya. Ia meninggalkan putra ciliknya di mobil hanya untuk beberapa menit saja. Tiba-tiba seorang pencuri melarikan mobil itu. Putra ibu itu dibunuh. Sampai kini ibu itu tidak bisa memaafkan kesalahannya sendiri. Tetapi Oprah berkata kepada ibu itu, “Your life is bigger than your son's death.”
Artinya, “Hidup Anda lebih besar daripada kematian putra Anda.” Melihat semua hal ini, mari para wanita kita belajar dari pohon bambu dalam cerita di atas. Bagaimana sikap kita sebagai wanita kepunyaan Allah, dapat bertahan menghadapi badai kehidupan yang menimpa hidup kita. Setiap badai kehidupan bisa membuat kita semakin kuat, bukan karena kita mampu, tapi karena ada Yesus yang selalu menopang dan Roh Kudus yang menjadi penghibur. Dan bagi Anda para wanita yang sedang menghadapi badai, mari senandungkan lagu ini, Engkaulah perisaiku, saat badai hidup menerpaku, Firman-Mu di dalamku, tenangkan jiwaku. Reff: Ku 'kan berdiri di tengah badai, dalam kekuatan yang Kau berikan, sampai kapan pun ku 'kan bertahan, karena Yesus selalu menopang hidupku. Coba untuk menghafal ayat Firman Tuhan Ulangan 31:6
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, jangan takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
Juli 2015 39news!
26
Artikel ABI
Oleh: Wina Di sebuah hutan tinggallah berbagai jenis binatang. Mereka berteman satu dengan yang lainnya, tapi ada satu binatang yang tidak mau berteman dengan yang lainnya. Dia adalah seekor burung merak. Burung Merak ini memandang rendah binatang lainnya dalam hatinya dia berpikir “Aku mempunyai bulu yang indah sekali, binatang lain tidak memilikinya, mana pantas mereka berteman denganku“ karena kesombongannya maka tidak ada binatang yang mau berteman lagi dengan dia. Tapi dia tidak peduli walaupun tidak punya teman. Sampai pada suatu hari, tiba-tiba di hutan terjadi kebakaran yang sangat hebat, binatang yang lain berusaha menyelamatkan diri mereka, dan tanpa terduga burung merak ini pun terjebak dalam api, dengan panik dia berteriak “ t o l o n g … . t o l o n g … . . s e l a m a t k a n s ay a , tolong….tolong….. “ suaranya terdengar sangat memilukan. Binatang lain yang mendengar suaranya dari dalam hutan yang terbakar berusaha untuk menyelamatkannya, tapi apinya terlalu besar, binatang yang lain tidak dapat menerobos masuk karena semua sudah terhalang oleh api, akhirnya merekapun cuma dapat melihat dari kejauhan. Sampai akhirnya api menyambar bulu si burung merak ini, untunglah tak lama kemudian hujan turun dan apinya menjadi padam. Binatang yang lain berusaha untuk menolong membawa dia ke tempat yang lebih aman, meskipun si burung merak ini selamat, tapi bulunya sudah hangus terbakar, dan sekarang dia
27
39news! Juli 2015
menjadi binatang yang paling jelek di antara semua binatang. Dia menjadi sangat malu dan berpikir “Aku sekarang sudah menjadi jelek, pasti binatang lain akan menghina dan menjauhi aku, apa nantinya aku akan diusir dari hutan ini?“ tapi ternyata yang dipikirkan burung merak ini tidak terjadi, malah binatang yang lainnya merasa iba dan kasihan pada burung merak yang bulunya sudah hangus itu, dan mereka berusaha menghiburnya. Melihat sikap binatang lainnya terhadap dia, s i b u r u n g m e ra k p u n m e nye s a l ata s kesombongannya dulu, sejak saat itu dia menjadi burung yang ramah dan mau berteman dengan siapapun. Mungkin dalam hidup kita sering kali kita memilik perilaku yang sombong, atau seringkali kita hanya mau bermain dengan teman tertentu saja, nah cerita di atas mengajar kita untuk tidak boleh sombong, karena Tuhan tidak suka kepada orang yang sombong. Jadilah anak yang rendah hati dan mau berteman dengan siapapun, dan selain itu kita juga harus saling memaafkan, seperti Tuhan yang sudah lebih dahulu memaafkan kita. Amsal 16:18 : “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.” Efesus 4:32 : “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
Minggu M
S
S
Senin
1
R
K
J
Rabu
Selasa
S M
S
S
R
K
J
S
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pk. 10.30 12 13PBI14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Ibadah
6
Pk. 10.30 Pk. 10.00 Ibadah PBI Doa Staf EGM (E-Pro Community)
13
Pk. 09.00-WBI FT: Pdm. Josep
7
EGM Pk. 11.00 Pemeriksaan Kesehatan Pk. 13.00 Care Cell EGM Pk. 15.30 Latihan Angklung
14
8
20
Ibadah Gab. Idul Fitri Pk. 08.00 & 10.00 Wib di GSG Sakura, Jl. Taman Mimosa No.11
26
21
15
28 Pk. 09.00 - WBI Papsmear Gratis (Oleh YKI) Pk. 15.30 - EGM Latihan Angklung
4 Pk.17.00 Ibadah RBI
10
Pk.10.00 Doa Puasa FT: Pdm. Tonny S.
16
22
23
11 Pk.17.00 Ibadah RBI Pk.19.30 Doa Pengerja Gabungan Oleh: Sdra. Timotius W.
17
Pk. 18.00–21.00 Idul Fitri Lat. Musik Pujian
Pk. 15.30 - EGM Latihan Angklung
27
9
Pk. 18.00 Pk. 18.00–19.30 Pertemuan Care Cell PD Musik Pujian Pk.12.00 PA Staf EGM Oleh Pdt. Jantje H. Pk.22.00 & Pdt. Simon I. Doa Semalam Ceria DPA (ABI, RBI, PBI)
EGM Pk. 13.00 Lomba Cerdas Cermat Pk. 15.30 Latihan Angklung
19
3
Pk.18.30 Pk.22.00 Doa Inti Doa Semalam Ceria Oleh: Bpk. Dedy Ahau (EGM, WBI, Kompas)
JULI 2015
5
12
2
Pk. 18.00–19.30 Pk.10.00 PD Musik Pujian Doa Puasa FT: Pdm. Josep T.
26 27 28 29 30 31 (E-Pro Community)
17-18 Juli: Hari Raya Idul Fitri
Jumat Sabtu Artikel Utama
Kamis
18 Idul Fitri
24
25
Pk. 18.00–19.30 Pk.22.00 Pk.17.00 PD Musik Pujian Doa Semalam Ceria Ibadah RBI (Panitia Pembangunan) Pk. 19.30–21.00 Lat. Musik Pujian
29
30
31
Pk.10.00 Doa Puasa FT: Ibu Mariana
Pk. 18.00–19.30 PD Musik Pujian Pk.19.00 Ibadah Kompas 39 Pk. 19.30–21.00 Pk.22.00 Lat. Musik Pujian Doa Keliling
Juli 2015 39news!
28
Dukung dalam Doa & Dana Rencana misi ke Kalimantan Barat Oleh: Pdt. Jantje Haans dan tim Minggu ke-3 bulan Juli 2015
Ibadah Gabungan Idul Fitri Bertemakan: MURID KRISTUS BUKAN PENGIKUT (Yoh.15:7-8) Minggu, 19 Juli 2015 Pk. 08.00 & Pk. 10.00 Wib Bertempat di GSG Sakura, Jl. Taman Mimosa No.11 Firman Tuhan akan disampaikan oleh: Pdt. Jantje Haans & Pdm. Dede Imawan Koordinator: Bpk. Frans Snae
Siap-siap hai para pelayan/ hamba Tuhan yang melayani di GBI Pasir Koja 39 Agendakan dan sediakan waktu Bapak/ Ibu/ Saudara-i
Tema: Go To The Next Level Akan diadakan pada hari Senin, 17 Agustus 2015 Dimulai Pk. 08.00 – 15.00 Wib Tempat: GSG Sakura Jl. Taman Mimosa No. 11 Bandung Dilayani oleh: Pdt. Esther Kandou (Jkt) Bagi seluruh pengerja GBI Pasirkoja Pusat dan Cabang-cabang, daftarkan diri Anda segera di Gembala Ibadah/Ketua Departemen/Ketua Komisi masing-masing. Pendaftaran paling lambat hari Minggu, 02 Agustus 2015 Koordinator: Bpk. Ir. Tommy Hintajaya
Laporan Keuangan Panitia Pembangunan Saldo pembangunan per 31 Mei 2015 Rp. 579.253.281,Panitia Pembangunan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jemaat yang sudah memberi. Mengajak seluruh jemaat terlibat “MEMBANGUN BERSAMA DALAM KASIH” Rekening Pembangunan Bank BCA an. Suprianto ac. 008.410.1971
29
39news! Juli 2015
1-Jul 1-Jul 1-Jul 1-Jul 2-Jul 2-Jul 3-Jul 3-Jul 3-Jul 4-Jul 4-Jul 4-Jul 5-Jul 6-Jul 6-Jul 6-Jul 7-Jul 8-Jul 8-Jul 9-Jul 9-Jul 9-Jul 9-Jul 9-Jul 10-Jul 12-Jul 12-Jul 15-Jul 15-Jul 16-Jul
Cucu Mariana Umum Roni Ridwan Sijabat Bandung Selatan Sondy A. Simatupang Musik Pujian Yossy Fransiskus Ignatius GSG Sakura Fridya Gunawan Umum Tan Ai Pin Umum Lidia Dhea Vani Sinaga RBI Djie Tjoan Liong Umum Wempie Laoh Rey Umum Darren Hizkia Samadikun ABI Pasko Happy Pahalani T. WBI Soleh Bandung Selatan Roni Muliadi Umum Ferdi Hasiholan Sitorus ABI Pasko Herli Simamora Umum Satria Wibawa Umum Rinawati GSG Sakura Poniton Simanjorang Umum Zaenal Nur Arifin Umum Ghea Madonna Neva Juliana RBI Glory Euodia RBI Jony Hina Kay GSG Sakura Julytawani Aritonang Umum Lis Lydiawati Ketua Pujian Frenki Nesi Snae RBI Abu Umum Tati Rohati EGM Lydia Beta Novelia Siahaan RBI Yushadi Widjaya Umum Suranti WBI
16-Jul 17-Jul 17-Jul 17-Jul 17-Jul 17-Jul 20-Jul 20-Jul 20-Jul 22-Jul 22-Jul 23-Jul 23-Jul 24-Jul 24-Jul 25-Jul 25-Jul 26-Jul 26-Jul 27-Jul 28-Jul 28-Jul 28-Jul 29-Jul 29-Jul 30-Jul 30-Jul 30-Jul 30-Jul
Untung Setiaji Musik Pujian Hokie Wijaya Wakil Gemb. KU 2 Adhiyasa Wahyudi L. Ketua ABI Pasko Justin Clement Setiawan ABI Pasko Ruth Elisabeth F. Lopies Bandung Selatan Tommy Oejoen Ketua Dep. Pengajaran Calista Madonna ABI Bansel Umum Neni Rusnaeni Reno Bandung Selatan Herlianto Langenjaya Ketua Musik Umum Tjoeng Swee Fang Umum Deni Kristanto Umum Yuliana Umum Herning Wahyu Ratri Umum Yohana Evi Tarini Kompas Robertus Maria Fransisca Musik Pujian Shyoma Nathan Lesmana ABI Pasko Umum Yap Mei Kiem Albert Pangelah Musik Pujian Umum Edison Zeky P. Ferry Sunjaya Musik Pujian Stevi Galatia Musik Pujian Umum Sri Rohanti Milkha EGM Tjandrawati (Ibu Setiawan) Erisanto Ketua Sub. Dep. Doa Hizkia Jaziel Ishak ABI Pasko Julius Natanael Si Hite ABI Pasko Umum Suryati Sukirman
Apabila nama Saudara belum tercantum mohon dicek apakah Saudara sudah mengisi formulir data jemaat? Segera hubungi gembala ibadah / staf pengerja. Juli 2015 39news!
30
Edisi: Juli 2015
MENCARI ALLAH Matius 6:25-34
Rabu, 01 Juli 2015
Ayat Matius 6:33. “ Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 1:1-9; I Korintus 15:1-11; Yesaya 7; I Samuel 1-2
Doa “Ya Allah, biarlah Engkau selalu menjadi yang pertama dan terutama di d a l a m h i d u p k u, s e b a b E n g ka u c u k u p b a g i k u. Amin.”
Mencari Kerajaan Allah berarti mengutamakan Allah dalam hidup Anda, memenuhi pikiran Anda dengan keinginan-keinginan-Nya, mengambil karakter-Nya menjadi pola Anda, serta melayani dan menaati Dia dalam segala hal. Apakah yang saat ini Anda anggap penting? Orang artinya teman yang Anda andalkan, benda artinya materi yang sedang menjadi target Anda sehingga status sosial Anda naik, tujuan atau keinginan-keinginan lain, semuanya bersaing untuk dijadikan prioritas. Salah satu dari hal-hal tersebut bisa dengan cepat menjadi yang paling penting bagi Anda, jika Anda tidak segera menyadari hal itu dan segera beralih untuk aktif memilih dan memberi Allah tempat pertama, dalam segala bidang kehidupan Anda. Ayat mas dari bacaan Alkitab hari ini adalah salah satu khotbah Tuhan Yesus yang memberikan satu kunci dalam kehidupan yang berhasil. Saat kita mencari Kerajaan Allah, kita akan menemui Allah dan bertemu Allah, berarti kita menerima segala kuasa yang kita butuhkan dalam kehidupan . Karena pengaruh buruk dari kekuatiran, Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk tidak kuatir atas kebutuhan hidup yang Allah sendiri sudah berjanji untuk sediakan. Kuatir bisa : 1) merusak kesehatan, 2) mengganggu produktivitas Anda, 3) secara negatif mempengaruhi cara Anda memperlakukan orang lain/berpikir negatif, 4) mengurangi rasa percaya Anda kepada Allah.
KEKAYAAN SEJATI Lukas 12:13-21
Kamis, 02 Juli 2015
Uang adalah hamba yang baik dan tuan yang sangat jahat. Menyadari bahaya uang, maka Tuhan Yesus mengajarkan topik tentang uang lebih banyak dari pada topik lainnya. Ketika menceritakan kisah “orang kaya yang bodoh”, Yesus membuat malu para pendengar-Nya, karena mereka tidak kaya di hadapan Allah. Ternyata, Allah memiliki definisi yang berbeda tentang kekayaan daripada apa yang kita pikirkan selama ini. Lalu apa arti kaya di hadapan Allah? Ternyata Allah mengukur kekayaan seseorang dengan melihat kualitas
Ayat Lukas 12:21. Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”
hidup dan kemurahan hati seseorang dalam memberkati orang lain. Paulus mengatakan agar yang kaya di antara kita tidak tinggi hati dan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan (1 Tim. 6:17), melainkan sebaliknya agar kita kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi (1 Tim. 6:18). Jika saat ini Anda diberkati dengan kekayaan, maka
Ayat Bacaan Setahun
Anda pun harus kaya dalam kebajikan. Allah ingin supaya
Yohanes 1:10-13; I Korintus 15:12-22; Yesaya 8; I Samuel 3-4
kita murah hati dalam membantu orang lain yang tengah berkekurangan. Kekayaan sejati adalah berkat yang diterima hanya oleh mereka yang memakainya untuk memberkati orang lain.
Doa “ Tu h a n Ye s u s , b i a r l a h kiranya aku senantiasa murah hati, dengan memakai berkat kekayaan yang saat ini aku nikmati untuk memberkati orang lain yang berkekurangan. Amin.”
SUKACITA BERBAGI 1 Yohanes 3:11-18
Jumat, 03 Juli 2015
Ayat 1 Yohanes 3:17. “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat s a u d a ra nya m e n d e r i t a kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 1:14-18; I Korintus 15:23-34; Yesaya 9:1-10:4; I Samuel 5:1-7:1 Doa “Tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada berbagi kasih Bapa. Karenanya, mari bantu saya untuk menyatakan kasih l e wa t b e r b a g i d e n g a n sesama. Terima kasih Tuhan Yesus. Amin.”
Beberapa waktu lalu, ada seorang wanita tua yang menulis dan berkata, “Saya berusia 65 tahun. Anak-anak saya semua sudah menikah, suami saya sudah meninggal dunia, dan saya salah satu orang paling kesepian di seluruh dunia.” Seseorang kemudian menyarankan kepadanya, untuk ia mulai bersaksi tentang imannya dan juga berbagi harta benda yang ia miliki dengan orang-orang di sekelilingnya. Beberapa minggu kemudian, wanita tersebut menulis dan berkata, “Saya kini wanita paling bahagia di kota. Saya telah menemukan sukacita dan kebahagiaan baru dalam berbagi dengan orang lain.” Ada sukacita yang luar biasa Anda alami, ketika Anda mulai berbagi. Alkitab menyatakan, bahwa kasih yang sejati terukur lewat tindakan. Jika Anda memiliki “banyak”, tetapi menutup mata Anda dan menolak untuk berbagi dengan saudara Anda yang berkekurangan, bagaimana mungkin Anda dapat berkata Anda memiliki kasih Allah? “Banyak” di sini bukan hanya bicara soal materi, tetapi juga bicara soal waktu, ilmu, hikmat, bakat, damai sejahtera, dll. Sekali pun Anda tidak memiliki harta untuk dibagi, tetapi Anda selalu punya sesuatu yang lain untuk Anda bagi untuk orang lain. Waktu untuk mengunjungi atau menghibur orang lain yang sedang sedih, ilmu dan hikmat yang dapat Anda bagi mereka yang membutuhkan, bakat dan talenta untuk memberkati banyak orang dll. Setan tidak peduli berapa banyak Anda berteori tentang agama Kristen, atau berapa banyak Anda mengaku mengenal Kristus. Namun, yang dia cegah dengan keras adalah cara Anda hidup. Meskipun Anda Kristen dan mengaku mengenal Kristus, tetapi jika Anda tidak hidup seperti Kristus, Anda bukan ancaman buat Iblis. Sebagai orang yang telah mengalami kasih Kristus, mari hendaklah kita hidup juga sama seperti Dia, dengan menunjukkan kasih Allah yang ada di dalam kita dengan cara berbagi.
TANGAN YANG MEMBERI & BIBIR YANG BERDOA Yakobus 2:14-26
Sabtu, 04 Juli 2015
Ayat Yakobus 2:16. “Dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 1:19-28; I Korintus 15:35-44a; Yesaya 10:4-34; I Samuel 7:2-9:27 Doa “Ampuni kami Tuhan Yesus, kalau kami menjadi syak bagi Injil Kerajaan-Mu dengan perbuatan kami. Dan lupa, bahwa aktivitas sosial yang kami lakukan seyogyanya adalah sarana untuk membawa jiwa-jiwa kepada-Mu. Biarlah iman kami menjadi hidup lewat perbuatan kami. Amin.”
Beberapa waktu lalu di media sosial saya membaca sebuah postingan yang mengatakan, “Tangan yang memberi lebih baik dari bibir yang berdoa.” Sekilas, tidak ada yang salah dengan kalimat di atas, kalimat yang ditujukan untuk menyindir kaum beragama yang saleh, yang senang berdoa tetapi pelit untuk berbagi. Namun, setelah merenungkannya, kita perlu hati-hati supaya kita tidak terjebak dan terkontaminasi dengan paham humanisme, paham yang tersirat kuat dalam pesan kalimat di atas. Humanisme mengingatkan kita akan gagasangagasan seperti kecintaan akan peri kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Humanisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia serta keseluruhan realita dengan menggunakan pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Kita bisa hidup baik tanpa agama sekalipun. Dengan kata lain, humanisme mengajak manusia berpaling dari Tuhan, dan hanya fokus pada kemanusiaan. Sebagai orang percaya, kita wajib hidup dalam keseimbangan. Alkitab mengajarkan, bahwa iman dan perbuatan adalah kesatuan yang tidak terpisahkan. Jangan jadi orang Kristen yang munafik, yang terlihat suka berdoa tetapi perbuatan Anda tidak sesuai dengan perbuatan Kristus, misalnya kikir. Jika Injil yang kita beritakan tidak memiliki aplikasi sosial, maka itu bukan Injil Kristus. Juga jangan sampai Anda rajin melakukan aktivitas sosial tanpa berdoa, karena itu adalah kesombongan. Selain itu, aktivitas sosial tanpa Injil, yang tidak didasari akan hubungan yang erat dengan Tuhan, bertentangan dengan Amanat Agung. Allah ingin agar fokus kita dalam melayani dan berbuat baik adalah supaya sebanyak mungkin orang datang kepada-Nya dan menerima keselamatan di dalam Kristus. Karenanya, jadilah seperti Kristus, yang memiliki tangan yang suka memberi dan bibir yang senantiasa berdoa!
DARI, OLEH, DAN UNTUK ALLAH Matius 25:14-30
Minggu, 05 Juli 2015
Ayat Yakobus 1:17. “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 1:29-34; I Korintus 15:44b-58; Yesaya 11-12; I Samuel 10-11 Doa “Semua yang ada pada kami sesungguhnya adalah milikMu dan berasal dari-Mu. Karenanya Bapa, beri kami hikmat untuk menggunakan sesuai dengan kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”
Tuhan Allah yang Maha Baik dan Maha Kuasa telah mengaruniakan talenta dan kemampuan yang berbeda kepada masing-masing orang. Tidak ada seorang pun manusia dilahirkan tanpa talenta. Namun, kita perlu mengerti bahwa talenta dan karunia tersebut Tuhan berikan bukan untuk keuntungan pribadi kita saja, melainkan diperuntukkan bagi kemuliaan Tuhan dan untuk membangun kerajaan-Nya di muka bumi. Kepribadian kita, kepandaian kita dan kemampuan kita adalah karunia yang Allah berikan, dan jika kita menggunakannya hanya untuk kepentingan pribadi kita, atau jika kita menyimpannya dan tidak mengembangkannya bagi kemuliaan Tuhan, maka kita sedang jatuh di dalam dosa keegoisan. Seorang karyawan yang baik bagi sebuah perusahaan akan mengusahakan agar perusahaan tempat ia bekerja dapat menghasilkan laba, karena jika perusahaan tersebut berlaba, maka otomatis seluruh karyawan akan menikmati hasilnya. Roda perusahaan dapat berjalan dengan baik dan dalam jangka waktu lama, sehingga mata pencarian para karyawan juga ikut terjamin, bahkan mendapat bonus dari pemilik perusahaan. Demikian juga dengan Kerajaan Allah. Sebagai pengelola dari talenta yang Tuhan beri, sewajarnyalah agar kita menginvestasikan bakat, talenta, dan kemampuan kita bagi kebesaran Kerajaan Allah. Ketika Allah dimuliakan, maka rekan sekerja-Nya pun akan ikut dimuliakan dan diberkati. Suara kita, pelayanan kita, kemampuan dan talenta kita adalah dari Allah, oleh Allah dan untuk Allah.
KASIH YANG SEIMBANG Matius 22:37-40
Senin, 06 Juli 2015
Ayat Matius 22:40. “Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 1:35-42; I Korintus 16:1-9; Yesaya 13; I Samuel 12-13
Doa “Bapa, biarlah kasihku kepada-Mu terekspresikan secara sempurna lewat kasihku kepada sesama. Semakin aku dalam aku mengasihi-Mu, maka kasihku kepada sesama-Mu semakin berkualitas. Di dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”
Hukum yang pertama dan terutama untuk orang percaya adalah mengasihi Tuhan. Tentunya kasih kepada Tuhan harus melebihi kasih kepada siapa pun, tetapi harus diingat, bahwa hal ini tidak lalu membuat kasih kepada sesama berkurang kadarnya. Kalau kasih kepada Tuhan membuat seseorang kurang mengasihi orang-orang yang ada di sekitarnya, khususnya keluarga sendiri, maka jelasjelas itu adalah kasih yang salah. Kalau seseorang mengasihi Tuhan dengan benar, maka ia tidak akan melukai orang di sekitarnya. Terdapat fakta di mana seseorang mengaku mengasihi Tuhan dan berjuang untuk mewujudkan kasihnya tetapi ia harus mengorbankan orang lain, termasuk menelantarkan orang-orang dan keluarganya yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya (Matius 15:5-6). Kasih kepada Tuhan yang benar akan membuat orang di sekitarnya merasa teduh dan nyaman. Justru kasih kepada Tuhan diekspresikan dengan kasih kepada sesama secara proporsional (Matius 25:35-40). Banyak kita temui ada orang-orang yang mengaku mengasihi Allahnya, sampaisampai mereka membela dengan membabi buta dan rela mengorbankan nyawa. Tetapi, keluarga dan orang-orang yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya justru ditelantarkan. Seiring dengan pertumbuhan kasih kepada Tuhan secara benar, maka tindakan kasih seseorang kepada sesamanya juga seharusnya semakin berkualitas. Jika tidak, berarti ia tidak mengasihi Tuhan dengan benar. Dalam hal ini kasih kepada Tuhan yang mengarah ke atas harus berbanding seimbang dengan garis mendatar atau kasih kepada sesama. Pertemuan garis ke atas dan garis mendatar inilah yang akan membentuk gambar salib. Bukti bahwa kita mengasihi Allah adalah saat kita juga bisa mengasihi keluarga dan sesama dengan proporsional, seperti kasih Yesus yang selalu memberi solusi dan bukan sekedar empati. (NK).
KELUARGA YANG SALING MENGASIHI Roma 15:1-7
Selasa, 07 Juli 2015
Ayat Amos 3:3. “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 1:43-51; I Korintus 16:10-24; Yesaya 14:1-27; I Samuel 14
Doa “Kami mau memberi perhatian kepada hal-hal yang paling kecil sekalipun sebagai bentuk pernyataan kasih kami kepada keluarga. Di dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”
Pada bulan Agustus tahun yang lalu, saat libur Lebaran tiba bersamaan dengan mudiknya para asisten rumah tangga, saya mendapat pengalaman yang kurang mengenakkan. Dari suatu pekerjaan yang mudah, yaitu menuangkan air panas dari panci ke dalam ember yang biasa dilakukan sehari-hari, namun karena sudah terbiasa, saya menganggapnya sepele dan hanya menggunakan secarik kain lap tipis untuk memegangnya. Kain lap itu kelihatannya terlalu sempit dan licin, sehingga tanpa dapat ditahan, sepanci air panas mendidih sukses menyiram sekujur kaki saya. Saya menjerit kepanasan dan kesakitan. Begitu banyak nasehat, dari anjuran memakai odol, merendamnya dengan air hangat, air dingin, mentega, kecap asin, aduh.. panik sekali. Singkat cerita, luka bakar itu terasa begitu pedih dan membentuk gumpalan-gumpalan besar berisi air. Luka itu meninggalkan bekas dan meski kini bekasnya sudah pudar, namun membuat trauma yang hebat dalam diri saya akan segala hal yang panas dan mengepul. Kedua pegangan yang berada pada sisi panci terlihat sederhana dan kecil dibandingkan dengan panci itu sendiri, tetapi begitu besar kegunaannya. Bila salah satu pegangan rusak atau copot, maka kemungkinan besar isi panci akan tumpah. Bila kita tidak memegang pegangan tersebut dengan baik, maka kita sendiri yang akan menjadi korbannya. Sama halnya dengan kehidupan keluarga. Banyak hal yang kita lihat kecil dan tidak berarti, namun tidak dapat dilepaskan dari kehidupan keluarga kita sehari-hari. Hal-hal kecil yang harus mendapat perhatian kita, yang tidak kalah pentingnya dengan hal-hal yang kita anggap besar. Duduk berdua dan saling menemani di meja makan tidak kalah penting dengan masakan yang kita sajikan. Lambaian tangan di pagi hari sebelum berangkat bekerja tidak kalah penting dengan nafkah yang kita berikan untuk keluarga. Semua itu adalah pernyataan kasih dalam keluarga. (NK).
PRASANGKA BAIK 1 Korintus 13:4-13
Rabu, 08 Juli 2015
Ayat 1 Korintus 13:8. “Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berak hir ; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 2:1-11; II Korintus 1:1-11; Yesaya 14:28-16:14; I Samuel 15-16
Doa “Bapa, ajar kami untuk senantiasa berpikir dan berprasangka yang baik terhadap orang lain. Di dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”
Dalam dunia hukum khususnya Amerika, bila para juri menganggap, bahwa bukti-bukti yang ada masih bertentangan dan menimbulkan keraguan, maka mereka harus memberikan keputusan “tidak bersalah” bagi sang terdakwa. Kasih di dunia saat ini mulai tawar. Manusia lebih memilih untuk berprasangka buruk terhadap orang lain, padahal kenyataan ia tidak seburuk itu. Berapa banyak orang baik yang terhakimi oleh prasangka buruk yang orang lain lemparkan atasnya. Dalam masa kampanye Presiden tahun lalu misalnya, kampanye hitam dengan tuduhan-tuduhan yang tidak terbukti ditelan bulat-bulat dan dipercayai sebagai kebenaran oleh banyak masyarakat Indonesia. Miris bukan? Oleh sebab itu, sebagai orang percaya, ketika kita mendengar kabar negatif tentang seseorang, atau ketika mencurigai motivasi dari tindakan mereka, ambilah keputusan untuk memberi mereka prasangka yang baik. 1 Korintus 13:7a menyatakan, bahwa kasih itu menutupi segala sesuatu, dan percaya segala sesuatu. Percaya segala sesuatu jelas bukan berarti mudah dibohongi, tetapi percaya segala sesuatu di sini dapat diterjemahkan, bahwa kasih tidak memikirkan hal yang terburuk tentang orang lain. Ia memberikan prasangka yang baik terhadap sesama. Jangan terlalu cepat menghakimi apa yang kita dengar dan lihat, tanpa informasi atau bukti yang benar. Ingatlah selalu, bahwa kasih memberikan prasangka baik terhadap orang lain.
BERPIKIR YANG PATUT Roma 12:1-8
Kamis, 09 Juli 2015
Ayat Roma 12:3b. “J a n g a n l a h ka mu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 2:12-25; II Korintus 1:12-2:4; Yesaya 17-18; I Samuel 17 Doa “Ya Allah, biarlah Engkau selalu menjadi yang pertama dan terutama di d a l a m h i d u p k u, s e b a b E n g ka u c u k u p b a g i k u. Amin.”
Harga diri yang sehat adalah penting, karena sebagian dari kita terlalu menganggap rendah diri sendiri; di sisi lain, sebagian dari kita terlalu tinggi menilai diri sendiri. Kunci untuk penilaian diri yang jujur dan akurat ialah mengetahui dasar dari nilai diri kita, yakni identitas kita di dalam Kristus. Terpisah dari Kristus, kita tidak akan mampu untuk hidup dalam standar standar kekal; di dalam Dia, kita berharga dan sanggup melakukan pelayanan yang berkenan. Menilai diri Anda dengan standar keberhasilan dan prestasi duniawi dapat menyebabkan Anda terlalu banyak memikirkan nilai Anda di mata orang lain, sehingga tidak menyadari nilai Anda yang sebenarnya di mata Allah. 1 Kor. 12:11 “Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.” Paulus berkata berdasarkan kasih karunia yang diterimanya. Apa pun kasih karunia yang dimiliki seseorang , semua karunia roh dibagikan oleh Roh Kudus dan kita bertanggung jawab untuk menggunakan dan mengasah karunia-karunia itu , tetapi kita jangan mengharapkan pujian karena apa yang telah Allah berikan cuma-cuma kepada kita. Dan motivasi tertinggi untuk mengenali dan menggunakan karunia Allah dalam diri kita adalah untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama, di antaranya melalui pola pikir diri kita dalam menilai diri sendiri dan sesama.
POLA PIKIR KRISTEN Filipi 2:1-11
Jumat, 10 Juli 2015
Ayat Filipi 2:5. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 3:1-21; II Korintus 2:5-11; Yesaya 19; I Samuel 18-19
Doa “Kami mau berkomitmen untuk tidak terkontaminasi dengan nilai-nilai dunia yang sesat, dengan cara mencintai firman-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”
Orang orang Kristen seharusnya secara mental tidak sama dengan dunia ini. Dunia, melalui iklan-iklan, percakapan dan filosofinya, seolah bersatu dalam tugas penyucian otak besar-besaran. Dan seringkali, orangorang Kristen pun ditimpa oleh propaganda sekuler dan duniawi . Iklan menyatakan dengan jelas, bahwa " pria sejati " memilih rokok tertentu, menunjukkan bahwa hanya pria bodoh yang menolak produk mereka. Banyak tontonan saat ini cenderung menampilkan kekerasan, seks, dan pelanggaran hukum. Dan dalang di balik semua ini berusaha untuk mencuci otak umat Kristen untuk membuat mereka menjadi sama dengan dunia ini. Ketahuilah, Alkitab menyatakan bahwa "dunia dan segala kenikmatannya" akan segera berlalu. Dunia akan mengalami penghakiman besar-besaran. Kita sebagai orang Kristen harus menjadi terang di tengah kegelapan, dan kehidupan kita seharusnya menjadi teladan dalam ketenangan, kedamaian dan sukacita di tengah kefrustasian, kebingungan dan keputusasaan. Banyak kejadian yang secara manusiawi tidak mungkin terjadi, namun saat ini kejadian tersebut begitu sering terdengar. Misalnya anak membunuh ibu, ibu membunuh anak, ibu menjual atau membuang anak, perkosaan dan hal-hal lain yang membuat kita takut dan merasa ngeri. Bersyukur firman Tuhan memberi kepada setiap orang percaya ketenangan dan kekuatan. Firman Tuhan adalah ilham Allah melalui Roh Kudus-Nya yang mengajar, menuntun dan bahkan melindungi kita dari segala perangkap Iblis. Oleh sebab itu, isi pikiran kita dengan firman Tuhan yang akan memberi kita rasa tenang dan damai, bukan dengan perkara-perkara duniawi yang hanya membuat kita takut dan kuatir.
PUAS Filipi 4:11-12
Sabtu, 11 Juli 2015
Ayat Lukas 12:15. “Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”
Ada dua cara untuk menjadi kaya; memiliki banyak, atau menginginkan sedikit. Pilihan yang terakhir sepertinya lebih mudah bagi sebagian besar dari kita. Banyak orang menyusahkan diri mereka dengan menginginkan hal-hal yang lebih dari kemampuan mereka. Mereka menderita karena keinginan yang tiada habisnya akan hal-hal yang lebih baik dan lebih baru. Semasa Ia hidup, Tuhan Yesus adalah Pribadi yang paling puas dengan apa yang ada pada-Nya, padahal Ia memiliki lebih sedikit dari kita. Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. (Matius 8:20).” Tuhan Yesus adalah teladan kita untuk hidup puas dengan membedakan apa yang menjadi kebutuhan dan apa yang hanya keinginan.
Doa
Alkisah ada seorang pria miskin yang pada suatu malam kedatangan tamu yang hendak menginap di rumahnya. Biasanya kita akan mengatakan kepada tamu kita, bahwa jika ada hal yang ia perlukan, ia harus mengatakannya, supaya kita dapat memenuhi permintaannya, agar ia merasa nyaman tinggal di rumah kita. Tetapi pria ini berbeda. Ia berkata kepada tamunya, “Jika Anda menginginkan sesuatu, beri tahu saya, maka saya akan mengajari Anda, bagaimana caranya agar Anda dapat menyesuaikan diri dengan kamar saya yang sangat sederhana ini.”
“Ajar kami untuk hidup puas dan mampukan kami untuk hidup jauh dari ketamakan, ya Allah. Amin.”
Rekan seiman, marilah kita belajar bukan untuk mendapatkan dan menginginkan lebih, tetapi hendaklah kita belajar untuk mencukupkan diri dan puas dalam segala keadaan.
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 3:22-30; II Korintus 2:12-17; Yesaya 20-21; I Samuel 20-22
KECENDERUNGAN HATI Kejadian 6:1-8
Minggu, 12 Juli 2015
Ayat Yeremia 4:14. “Bersihkanlah hatimu dari kejahatan, hai Yerusalem, supaya engkau diselamatkan! Berapa lama lagi tinggal di dalam hatimu rancangan-rancangan kedurjanaanmu?” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 3:31-36; II Korintus 3:1-11; Yesaya 22; I Samuel 23-24
Doa “Roh Kudus, mampukan kami untuk terus menjaga dan memperbaharui hati kami agar sesuai dengan pikiran Kristus. Amin.”
Salah satu alasan utama mengapa Allah mengirimkan air bah untuk membinasakan dunia pada jaman Nuh adalah karena angan-angan jahat dalam pikiran manusia waktu itu, atau kecenderungan hati mereka. “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, (Kejadian 6:5).” Pikiran manusia ibarat sebuah kebun dimana benihbenih kebaikan atau kejahatan tertanam, bahkan benih kejahatan yang tidak kita inginkan malah secara sendirinya muncul dalam pikiran manusia, karena benih dosa sudah ada dalam diri manusia. Sebelum kita dilahirkan kembali, pikiran kita telah terlatih, terbentuk dan tertanam oleh benih-benih kejahatan dunia. Pada waktu kita dilahirkan kembali, roh kitalah yang dilahir-barukan, bukan jiwa atau pikiran kita. Jadi kita mempunyai tanggung jawab untuk memperbaharui pikiran kita setiap hari, sehingga dapat dikuduskan dari pencemaran dan nafsu yang menipu di dalam dunia ini. Inilah dimulainya babak pertempuran rohani (Efesus 4:22,23). Kebenaran ini secara jelas dituliskan dalam Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” Seperti seekor ulat yang mengalami perubahan menjadi kepompong dan kemudian berubah menjadi seekor kupu-kupu yang indah, demikian pula akal budi/pikiran kita perlu secara terus menerus diperbaharui dan diubahkan, sampai pikiran Kristus bertahta di dalamnya. Caranya, dengan menanggalkan dan mengakui semua pikiran kita yang kotor, jahat, serakah, cabul sebagai dosa dan meminta penyucian dari Yesus (1 Yoh. 1:9). Berjanjilah untuk tidak membiarkan hal yang jahat, buruk dan najis memasuki dan memenuhi pikiran Anda.
MEMILIKI PANDANGAN YANG BENAR 2 Timotius 4:1-8
Senin, 13 Juli 2015
Rasul Paulus menyatakan pandangannya perihal banyak hal yang membuatnya mampu mengatasi berbagai hambatan dan mampu mencapai hingga pada garis akhir dari pelayanannya. Dan pandangannya ia tujukan pada tiga hal, yakni: hari ini, hari kemarin dan hari esok. 1. Rasul Paulus memiliki pandangan yang benar tentang hari ini. Ia memandang dengan sebuah kepastian, bahwa ia bukan lagi tawanan Romawi tetapi sebagai suatu korban bagi Allah. Dan ia siap jika sudah harus menghadap Tuhan .
Ayat Mazmur 126:3. “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 4:1-30; II Korintus 3:12-18; Yesaya 23; I Samuel 25
Doa “Hati kami bersukacita karena-Mu, Tuhan Yesus. Bersyukur karena di dalamMu selalu ada kepastian akan hari depan. Amin.”
2. Rasul Paulus memandang hari kemarin tanpa menyesal. “Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN (Mazmur 25:7).” Ia melihat kebelakang hanya untuk mengetahui apa yang telah Tuhan lakukan di dalam dan melalui kita (Maz. 126:3) 3. “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya (2 Timotius 4:8).” Paulus memandang ke depan penuh harapan, sekalipun saat ini ada masalah. Karena di depan ada upah yang menantinya, yakni mahkota kebenaran. Mulailah menatap hari ini dan hari esok dengan benar, karena kita memiliki kepastian di dalam Kristus. Jangan terpengaruh oleh hari kemarin, tetapi ingat akan kebesaran dan kasih setia Tuhan yang telah dilakukan-Nya bagi Anda.
KEPAHITAN Ibrani 12:14-17
Selasa, 14 Juli 2015
Ayat Ibrani 12:15. “Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 4:31-42; II Korintus 4:1-15; Yesaya 24; I Samuel 26-27 Doa “Kami mau sungguhsungguh hidup merdeka, dan tidak membiarkan kepahitan membelenggu dan mencemari hidup kami. Di dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”
Bertahun-tahun yang lalu terjadi penyebaran penyakit dalam suatu dusun kecil di suatu daerah terpencil Afrika. Baik anak-anak dan orang dewasa jatuh sakit dan muntahmuntah. Beberapa minggu berlalu, dan penyakit ini menyebar makin luas, dan orang mulai meninggal. Kabar penyakit ini mencapai kota utama, dan para ahli dikirim untuk mencari tahu apa penyebab masalahnya. Mereka kemudian menemukan bahwa sumber air terkontaminasi. Masyarakat pendesaan itu mendapatkan sumber air mereka dari mata air di gunung, maka para ahli itu memutuskan mengikuti sumber air tersebut untuk menemukan sumber polusinya. Mereka berjalan berharihari dan akhirnya tiba di mulut aliran air. Tetapi di atas permukaan mereka tidak menemukan hal-hal yang salah. Bingung dengan hal ini, mereka memutuskan menyelam untuk mencari lebih dekat pada mata air tersebut. Apa yang ditemukan para penyelam mengejutkan para ahli. Seekor babi betina dan bayinya tergeletak tepat dimulut mata air. Mungkin mereka terjatuh dan tenggelam dan terjebak disitu. Bangkai mereka mencemarkan air itu dan menebarkan penyakit ke seluruh desa. Ketika para penyelam mengeluarkan bangkai babi ini, air yang mengalir menjadi bersih dan terbebas dari pencemaran. Dalam kehidupan kita, sesuatu yang negatif seperti itu mungkin juga terjadi. Kita semua pernah mengalami sesuatu yang negatif. Mungkin kemarin, minggu lalu atau bertahun-tahun lalu. Seringkali, bukannya membiarkan hal-hal negatif itu berlalu dan memberikannya kepada Tuhan, kita menyimpannya dalam kehidupan kita. Kita tidak memaafkan, dan sama seperti babi-babi itu, kepahitan itu mencemari kehidupan kita. Kita diijinkan mengalami peristiwa yang berpotensi membawa kepahitan dalam kehidupan kita, dengan tujuan untuk melatih agar kita menjadi orang yang kuat. Ibaratnya, minum obat yang rasanya pahit untuk kesembuhan diri. Semakin banyak kita dapat mengatasi hal ini, maka tanpa disadari pembentukkan karakter Kristus sedang terjadi dalam kehidupan kita. (NK).
KERIKIL DALAM SEPATU Ibrani 12:1-3
Rabu, 15 Juli 2015
Ayat Ibrani 12:1b. “Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 4:43-54; II Korintus 4:16-5:10; Yesaya 25; I Samuel 28-29 Doa “Selidiki aku, ya Roh Kudus dan singkapkan kerikilkerikil kecil yang tersembunyi di dalam hatiku, agar aku tidak terhambat dalam m e n y e l e s a i k a n p e r t a n d i n g a n i m a n k u. Amin.”
Pada suatu perlombaan lari jarak jauh, semua atlit berlari dengan penuh semangat, kecuali satu orang yang berlari dengan wajah sangat tidak nyaman. Beberapa kali, ia mengurangi kecepatan larinya, berhenti mengayunkan langkah dan mengguncangkan sepatunya sebentar, kemudian berlari lagi. Tentu saja hal ini memperlambat laju larinya dan ia semakin tertinggal jauh. Setelah beberapa saat sepertinya ia tidak tahan lagi, ia berhenti berlomba dan dengan kesal membuka sepatu serta menggucangkannya dengan keras. Dari dalam sepatu itu meluncurlah sebutir kerikil kecil! Sebutir kerikil kecil menghentikan niat sang atlit untuk menyelesaikan lomba. Sepertinya setiap orang pernah mengalami hal itu, kemasukan kerikil atau pasir dalam alas kaki. Dan waktu orang itu berlari atau berjalan, betapa tidak nyaman rasanya ketika kaki melangkah. Tidak peduli seberapa bagus dan empuknya alas kaki seseorang, benda yang menyelinap itu akan mengganggu keseluruhan perjalanan. Ya, ukuran kerikil memang kecil tapi bisa menjadi halangan atau perintang upaya seseorang mencapai akhir perjalanan atau tujuannya. Surat Ibrani di atas menuliskan, bahwa dalam perlombaan iman yang diwajibkan bagi tiap orang percaya, kita dinasehatkan untuk menanggalkan hal-hal yang merintangi, yaitu semua beban dan dosa. Tentunya yang dimaksud bukan hanya beban dan dosa yang nampak begitu nyata seperti perilaku pelanggaran atau sifat-sifat karakter buruk. Namun juga dosa-dosa kecil bagai kerikil yang tersembunyi. Kerikil-kerikil dosa ini menyelinap tersembunyi dalam kegelapan hati manusia (Rom. 2:16, 1 Kor. 4:5). Meskipun tidak nampak oleh orang lain, namun kerikil dosa itu akan memberi pengaruh yang negatif pada pertumbuhan iman dan pelayanan orang percaya. Rasul Paulus mengingatkan, bahwa kita sedang dalam perlombaan iman, mari kita singkirkan 'kerikil-kerikil' kecil dalam sepatu jiwa kita. (NK).
MURID KRISTUS Yohanes 15:7-8
Jumat, 16 Juli 2015
Ayat Yohanes 15:8. “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 5:1-18; II Korintus 5:11-15; Yesaya 26; I Samuel 30-31
Doa “Bapaku, ajarlah anak-Mu ini, untuk dimampukan melewati waktu-waktu hidupku dengan m e wa r n a i nya b e r s a m a Engkau. Tuntunlah agar saya diubahkan semakin dewasa dalam Engkau. Amin.”
Banyak orang Kristen seolah terperdaya oleh paham antinomianism, sebuah paham yang menyatakan, bahwa Tuhan tidak menuntut sebuah standar moral bagi orang Kristen. Setelah berdoa lahir baru, mereka dapat hidup bebas dengan cara dunia, namun berkeyakinan bahwa Allah mengampuni mereka dan akan membawa mereka ke sorga. Pemahaman akan kasih karunia yang kebablasan. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang menyukai berkat dan mujizat yang Yesus lakukan, gemar datang di KKR-KKR, tetapi menolak untuk hidup sesuai dengan hukum Allah. Semasa pelayanan-Nya, Yesus memiliki banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti Dia (Mat. 8:1), dan mengaku sebagai murid Kristus. Namun, ketika Tuhan Yesus mulai mengatakan firman Tuhan yang keras, banyak dari mereka yang mengundurkan diri dan berhenti mengikuti Dia (Yoh. 6:66). Murid Kristus yang sejati adalah orang yang mau mengikuti mengikuti ajaran- ajaran sang Guru dengan penuh iman dan kerendahan hati . Saya percaya, bahwa di dalam seorang yang memiliki kualitas murid, pastilah ada ketaatan kepada Injil, ada penyangkalan diri dan kesediaan memikul salib. Untuk menjadi Murid Kristus paling tidak ada empat tahapan yang harus kita penuhi yaitu: setiap murid diwajibkan untuk mengenal Yesus lebih dalam, menjadi seperti Yesus melalui perubahan sikap hati dan karakter, setia melakukan apa yang diajarkan oleh Kristus dan selalu hidup bersama Kristus melalui persekutuan dengan Roh Kudus. Dengan memenuhi empat tahapan di atas, otomatis Anda akan berbuah banyak dan Bapa di sorga akan dipermuliakan.
MEMBANGGAKAN SANG GURU Yohanes 13:31-35
Jumat, 17 Juli 2015
Ayat Yohanes 13:35. “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 5:19-23; II Korintus 5:16-21; Yesaya 27; II Samuel 1
Doa “Kami mau lebih saling mengasihi, tidak hanya dengan kata-kata tetapi dengan perbuatan, agar o ra n g m e n g e n a l ka m i sebagai murid-Mu dan membanggakan Engkau, Tuhan Yesus. Amin.”
“Murid adalah kebanggaan gurunya” menjadi ungkapan yang tepat seperti halnya “Anak adalah kebanggaan orangtuanya.” Kebanggaan seorang guru terhadap muridnya terjadi saat murid dapat menerima dan melakukan pelajaran yang telah disampaikan oleh gurunya dengan sangat baik dan menghasilkan hal yang sangat mengesankan sang guru. Sebagai contoh, murid-murid di tingkat akhir suatu sekolah yang berhasil menyelesaikan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dengan tingkat kelulusan 100% akan sangat membanggakan para guru di sekolah tersebut. Jerih payah para guru dalam mendidik dan mempersiapkan muridmuridnya untuk lulus menghadapi ujian tersebut dibalas d e n g a n k e b e r h a s i l a n m u r i d - m u r i d ny a . S e t i a p pengorbanan yang diberikan para guru terbalaskan dengan kebanggaan yang diberikan oleh murid-muridnya. Tuhan Yesus – Sang Guru Agung, dengan segala pengorbanan-Nya telah memberikan segala yang terbaik bagi kita murid-murid-Nya. Ia sangat merindukan muridmurid tidak hanya mengerti apa yang diajarkan-Nya, tetapi juga mampu untuk mengerjakan ajaran dengan baik. Keberhasilan kita dalam mengamalkan setiap pengajaran Yesus akan membuat hati Yesus bangga. Ajaran Tuhan Yesus yang terbesar adalah KASIH. Dengan saling mengasihi satu dengan yang lain, dengan kasih yang tulus kita telah mengamalkan pengajaran Yesus dan membuat orang lain tahu, bahwa kita adalah murid-murid-Nya. Kita sebagai murid-murid Yesus, yang disebut orang Kristen, saat kita melakukan atau menunjukkan perbuatan dalam ajaran Tuhan Yesus, orang akan mengenal kita sebagai murid Tuhan Yesus. Tentunya itu akan membanggakan hati Tuhan Yesus Guru kita yang Agung. (NK).
PERUBAHAN ITU PAHIT Wahyu 3:1-6, Roma 12:1-2
Sabtu, 18 Juli 2015
Ayat 1 Korintus 13:11. “Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seper ti kanakkanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanakkanak itu.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 5:24-40; II Korintus 6:1-10; Yesaya 28; II Samuel 2:1-3:1 Doa “Meskipun pahit, tetapi kami menyadari, bahwa perubahan adalah hal yang harus kami alami, karena itu adalah kehendak-Mu, ya Allah. Tolong dan mampukan kami. Amin.”
Penulis sering memperhatikan anak-anak Play Group yang masih batita (bayi di bawah tiga tahun), ingin sekolah atau yang dengan sengaja disekolahkan oleh orangtuanya. Kalau kita tanyakan apakah kamu sudah sekolah? Mereka akan menjawab, dengan bangganya, “Sudah di Play Group…..” Saudara pembaca, mereka sudah sekolah tetapi sesungguhnya mereka belum menjadi murid. Mengapa? Karena mereka belum mendapatkan pendidikan yang mengarah pada kedisiplinan, sehingga kalau suatu saat mereka absen, mereka tidak akan kena sanksi pendisiplinan. Lain halnya dengan anak yang sudah masuk atau menempuh jenjenang pendidikan yang lebih tinggi seperti TK-SD-SMP, terlebih SMA. Terlambat satu atau dua kali saja akan diperingati. Tetapi kalau sudah sepuluh kali, mereka bisa kena SP (Surat Peringatan), bahkan bisa saja di skorsing. Mengapa? Karena mereka sudah menjadi murid. Begitu pula dengan menjadi murid Kristus. Allah mau kita sebagai murid mengalami perubahan hidup. “Perubahan itu pahit.” Demikian kata seorang pendiri Rumah Perubahan, Rhenal Kasali. Masalahnya, mau tidak kita menjalani masa-masa pahit? Lalu apakah itu perubahan? Perubahan adalah mengubah kebiasaan, cara berpikir dan bertindak. Perubahan apa yang Allah inginkan? Pertama, Perubahan hidup. Dulu Anda hidup semaunya, minumminuman keras, merokok, melihat pornografi, dsb. Mulai hari ini Anda berubah. Kedua, perubahan pikiran. Dulu Anda sering berfikir negatif, mulai sekarang berubah dan berpikir positif tentang orang lain. Ketiga, perubahan sikap hidup dan perubahan sikap hati. Sebagai orang percaya, ketika ada kekecewaan dalam gereja, Anda bisa memaafkan keadaan itu, tetap setia dan hidup sebagai orang Kristen yang memiliki dedikasi terhadap Kristus. Dalam keadaan seperti itulah yang akan memacu Anda untuk lebih semangat mengikut Kristus dan menjadi terang di antara “terang”. Itulah iman yang disertai perbuatan.
DUNIA YANG BARBAR Yakobus 3:13-18
Minggu, 19 Juli 2015
Ayat Yakobus 3:17. “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 5:41-47; II Korintus 6:11-7:1; Yesaya 29; II Samuel 3:2-4:12 Doa “Penuhi saya dengan ra h m a t d a n ka s i h - M u, Tuhan Yesus. Sehingga, di tengah dunia yang penuh kemarahan, biarlah saya menjadi alat-Mu untuk membawa perdamaian, di mana ada perselisihan. Amin.”
Dunia, akhir-akhir ini seolah kembali ke masa barbarisme. Nilai-nilai Kekristenan praktis telah menurun, tetapi kekasaran dan kekerasan telah meningkat. Tetangga bertengkar dengan tetangga, tawuran antar sekolah, pembunuhan masal atas nama agama, dan baru-baru ini yang marak di media masa adalah pelecehan seksual dan pembunuhan yang dilakukan kepada bocah kecil bernama Angeline. Kemarahan begitu menguasai banyak orang, bahkan banyak hamba Tuhan. Memiriskan hati saat kita melihat sesama anak Tuhan bertengkar hebat, saling adu makian dan pukulan. Mengapa dan bagaimana semua kebiadaban ini telah merayap ke dalam kehidupan jemaat Tuhan? Hal ini karena kita telah lupa untuk melakukan firman Tuhan dan tidak lagi bersedia untuk hidup mengikuti keinginan Roh Kudus. Tuhan Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang lemah lembut; karena mereka akan memiliki bumi.” Saya melihat, bahwa banyak orang telah mengalami perubahan karakter dari yang kasar menjadi sangat lembut, ketika mereka sungguh-sungguh hidup di dalam Tuhan. Hasilnya, hidup mereka penuh dengan berkat damai sejahtera dan sukacita. Mereka juga menjadi saksi Kristus yang efektif dan dipercaya banyak orang. Mari, jangan biarkan nilai-nilai dunia merasuki kehidupan jemaat Tuhan. Hiduplah sungguh-sungguh sebagai hamba Allah, dengan hidup menuruti keinginan Roh dan bukan keinginan daging. Tanggalkan marah dan panas hati kita, agar dosa tidak berkuasa atas kita.
PENYEMBAHAN SEJATI Roma 6:1-14
Senin, 20 Juli 2015
Inti dari sebuah penyembahan bukanlah suara, musik atau lagu, tetapi hati kita. Apakah hati tersebut sungguhlah hati yang menyerah kepada Allah? Sehingga siapa pun kita, di mana pun kita berada dan apa pun yang kita kerjakan, kita melakukannya dengan kesadaran penuh, bahwa kita melakukannya bagi Tuhan dan kemuliaan-Nya. Entah itu Anda seorang artis, pengacara, pebisnis, guru, karyawan atau ibu rumah tangga biasa, mahasiswa, atau pelajar, lakukanlah profesi Anda bagi kemuliaan Allah.
Ayat Roma 6:13b. “Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orangorang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggotaanggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjatasenjata kebenaran.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 6:1-15; II Korintus 7:2-7; Yesaya 30; II Samuel 56 Doa “Tuhan Yesus, Engkau telah m e m b e r i ka n h i d u p - M u bagiku, karenanya kami mau meresponi kasih-Mu dengan memberikan seluruh hidup kami bagi-Mu, agar Engkau yang berkuasa atasnya. Amin.”
Bagi orang Kristen, penyembahan itu bicara tentang siapa yang memegang kendali di dalam hidup kita. Siapa yang memutuskan apa yang akan saya lakukan dengan “waktu saya,” “tubuh saya,” “fasilitas kepunyaan saya,” dan “bakat saya.” Penyembahan yang sejati adalah mempersembahkan seluruh hidup dan keberadaan kita bagi Allah, dengan menyadari keberadaan kita sebagai orang-orang tebusan-Nya. Banyak orang melayani Tuhan kemudian merasa memiutangi Allah, padahal sejatinya kita memang wajib melayani Dia karena kita berhutang kepada Allah. Di dalam Roma 6:13, Paulus mendorong jemaat Tuhan dan memberikan kita petunjuk praktis bagaimana seharusnya kita menyembah Tuhan, yaitu dengan menyerahkan seluruh anggota tubuh kita kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Terpujilah nama Tuhan!
IMAN DAN TINDAKAN Yakobus 2:17-26
Selasa, 21 Juli 2015
Sejak jaman dahulu, manusia selalu berdebat tentang doktrin iman dan tindakan/perbuatan. Mana yang lebih dulu? Mana yang paling penting bagi Allah? Yesus Kristus tidak menyodorkan pilihan antara iman atau perbuatan kepada kita. Kitab suci mengajarkan, bahwa perbuatan tanpa iman tidak berarti bagi Allah, karena kita tidak bisa mengusahakan jalan kita kepada Bapa. Allah menyatakan dengan jelas bahwa kesalehan kita sama seperti kain kotor. Tak ada yang bisa kita lakukan untuk memenuhi standar Allah.
Ayat Yakobus 2:17. “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”
Saat kita diselamatkan melalui iman atas karya Yesus di kayu salib, kita diperintahkan tidak hanya menjadi pendengar firman Tuhan melainkan pelaku firman Tuhan. Perbuatan kita yang selaras dengan firman Tuhan menjadi perpanjangan dari pelayanan Kristus. Matius 5:16. “Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.”
Yohanes 6:16-24; II Korintus 7:8-16; Yesaya 31; II Samuel 7
Orang yang terperosok di parit tidak akan tertolong jika kita hanya melewatinya, berharap ia baik-baik saja, dan menyampaikan kasih Allah kepadanya. Tidak! Kasih Allah ditunjukkan dengan memperhatikan kebutuhan fisik orang itu dan menolongnya keluar dari parit. Dengan cara inilah orang belajar, bahwa Allah telah mengutus anak Nya.
Doa
Perbuatan tidak pernah boleh menggantikan iman dan penyebaran Injil, tetapi keduanya adalah perpanjangan iman yang alami.
Ayat Bacaan Setahun
“Tuhan, biarlah kiranya perbuatan kami selaras dengan iman kami kepadaMu, dan dengannya kami boleh efektif dalam menyatakan kasih Kristus bagi semua orang. Amin.”
IMAN MEMANJA RASA Ibrani 11:1-6
Rabu, 22 Juli 2015
Ayat Ibrani 11:6b. “Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memb eri upah kepada orang yang sungguhsungguh mencari Dia.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 6:25-31; II Korintus 8:1-9; Yesaya 32; II Samuel 89
Doa “ Tu h a n Ye s u s , k a m i bersyukur karena kami memiliki kepastian, bahwa apa pun yang terjadi di dalam hidup kami, Engkau selalu ada. Amin.”
Pada tahun 2009 lalu saya mengalami banyak persoalan, bahkan bisa dikatakan hidup dalam kesulitan, baik secara karakter, hubungan dengan Tuhan dan sesama, dan yang terlihat jelas adalah kesulitan dalam hal keuangan. Waktu saya melihat diri saya begitu terpuruk, rasanya tidak ada yang baik dan selama saya hidup belum pernah yang namanya mengimani Tuhan lebih besar dari masalahku. Satu kali saya dapat tuntunan dari Tuhan. Tuhan mau agar kehidupan saya berubah, karena sudah cukup lama saya hidup dengan cara yang biasa-biasa saja. Akhirnya, saya memutuskan untuk berubah dan hidup buat Tuhan. Waktu saya berani mengambil keputusan tersebut, saya mengikuti fellowship orang percaya dan setelah beberapa kali ikut, saya memutuskan untuk menceritakan masalah saya dan hati saya terasa lega. Waktu saya bercerita, langsung pada hari itu juga saya mendapatkan solusi dan diteguhkan oleh firman Tuhan yang berkata, “Suatu rancangan akan terlaksana kalau banyak penasehat.” Lalu saya mencoba mengatasi kesulitan tersebut dengan cara menghitung semua hutang saya dan juga menghitung kekayaan, setelah dihitung hutang saya lebih besar dari kekayaan yang ada. Saya pun memutuskan untuk bertobat dari gaya hidup dunia yang ingin terlihat bergaya dan hebat. Saya mengubah gaya hidup dan bisa melunasi hutang tersebut. Pada tahun 2010, saya juga melakukan investasi dalam Kerajaan Allah dengan menabur, sampai hari ini. Saya belajar dan paham, ternyata hidup dengan iman itu adalah hidup karena firman Tuhan. Rasanya kalau kita hidup dengan iman, kesulitan apa pun dapat kita atasi karena kita berjalan dengan kebenaran firman Tuhan. Kita atasi semua kesulitan hidup, hanya dengan iman di dalam firman Tuhan. (NK).
JANGAN TERTIPU RUMOR Yakobus 2:19-23
Kamis, 23 Juli 2015
Ayat Yakobus 2:22. “Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 6:32-43; II Korintus 8:10-15; Yesaya 33; II Samuel 10-11
Doa “Bapa, ampuni hamba yang kerap berdoa dengan sikap yang salah. Ajar hamba untuk mengerti apa yang menjadi kehendak-Mu dan bersukacita karenanya, sebab kehendak-Mu pastilah yang tebaik bagiku. Amin.”
Rumor, desas-desus yang belum tentu kebenarannya, jangan langsung dipercayai. Bisa-bisa kita terjebak dalam sebuah pengambilan keputusan yang salah. Ada seorang pria di Etne, Norwegia barat daya yang berurusan dengan pihak berwajib karena termakan rumor. Ia mendengar berita tak jelas bahwa kakaknya akan merobohkan rumah warisan orang tua mereka. Ia tak sempat mengkonfirmasi kebenaran berita itu, tetapi amarah yang menguasainya membuatnya melakukan keputusan bodoh. Ia telanjur merusak rumah kakanya menggunakan forklift. Karena aksi pandirnya itu, ia diganjar hukuman penjara dan ganti rugi senilai 1,99 Milyar. Selama ini, doa dipahami sebagai 'jalan pintas' penyelesaian masalah. Karena itu, tak jarang orang-orang Kristen yang kemudian meyakininya hanya sebagai sarana untuk meminta kepada Tuhan. Karena 'rumor' itulah kemudian kekeliruan demi kekeliruan cara pandang terjadi. Dalam doa, kadang Tuhan dipandang sebagai pesuruh yang wajib menyediakan apa pun yang kita minta. Doa juga kadang-kadang dipahami sebagai cara instan mendapat jawaban sebagaimana sulapan. Orang-orang dengan pendekatan ini kemudian diperhadapkan pada kekecewaan. Bagaimanapun, doa adalah hubungan. Tempat di mana Tuhan rindu menjalin komunikasi dengan umat-Nya dalam keintiman. Doa lebih dari sekedar transaksi “jual-beli”, sebab di dalamnya ada penghayatan akan kehendak yang diselaraskan. Doa adalah proses mendapatkan kemenangan. Dan kemenangan yang paling utama adalah saat kita bisa mengalahkan keinginan yang kita paksakan kepada Tuhan. Kita menang saat kita menerima jawaban apa pun dari Tuhan (entahkah “ya”, “tidak” atau “tunggu dulu”), karena itulah yang terbaik yang Dia sediakan. (NK).
MAKANAN BABI Lukas 15:11-24
Jumat, 24 Juli 2015
Ayat Lukas 15:16. “Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 6:44-51; II Korintus 8:16-24; Yesaya 34-35; II Samuel 12:1-13:22
Doa “Saat kami tergoda untuk mengikuti na fsu dosa, tolonglah kami untuk menolak daya tariknya dan tetap percaya hanya kepada-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”
Sebelum sang bungsu terpaksa makan dengan ampas yang menjadi makanan babi, ia memiliki rumah yang hangat, tempat tidur yang nyaman, makanan yang berlimpah dan masa depan yang terjamin. Namun, ia tidak puas dengan itu. Ia mendambakan hidup “berfoya-foya”. Ia mengingini hidup yang semaunya sendiri dan bebas dari aturan rumah bapanya. Enakkah hidupnya kini? TIDAK! Sebab, pada ujungnya, ia kini makan bersama babi-babi. Akibat serupa juga akan dialami oleh kita yang mengabaikan petunjuk firman Allah dan memilih untuk menjauh dari hadirat-Nya. Semua perbuatan yang bertentangan dengan firman Allah akan mendatangkan konsekuensi yang buruk. Hidup di luar Allah akan berakhir pada malapetaka. Dosa terlihat memikat padahal memperdaya. Jika kita mengabaikan firman Allah dan menelantarkan hubungan kita dengan Allah, dipastikan Anda dan saya akan mengalami masalah. Lukas memberi tahu, bahwa sang bungsu akhirnya bertobat setelah ia menyadari keadaannya. Ia kemudian kembali ke rumah bapanya, yang telah menantinya dengan tangan terbuka. Sadarilah keadaan Anda! Hiduplah untuk Allah dengan menaati firman-Nya, kecuali kalau Anda memilih ampas yang adalah makanan babi sebagai makanan kesukaan Anda.
BERHARGA DI MATA TUHAN Yesaya 43:1-7
Sabtu, 25 Juli 2015
Ayat Yesaya 43:4. “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia s e b a g a i g a n t i m u, d a n bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 6:52-59; II Korintus 9:1-5; Yesaya 36; II Samuel 13:23-15:12 Doa “Bapa yang penuh kasih, terima kasih karena di mataMu kami begitu berharga dan mulia. Karenanya, kami mau hidup sesuai dengan maksud penciptaan dan penebusan-Mu atas kami. Amin.”
Jika kita mau jujur, benda apakah yang kita miliki yang kita anggap paling berharga? Sebagian dari kita mungkin menjawab uang, sebagian mobil, sebagian lagi rumah, dan mungkin ada beberapa yang menganggap handphone adalah benda yang paling berharga, karena dengan handphone kita dapat berkomunikasi dengan orang lain. Ya, semua orang pasti memiliki jawabannya masingmasing, dan saya yakin bahwa semua jawaban itu benar, tergantung dari sudut pandang orang tersebut. Tetapi jika kita perhatikan, bahwa benda tersebut sesungguhnya menjadi berharga ketika benda itu dapat digunakan sesuai keinginan pemiliknya. Kita dapat mengatakan, bahwa handphone kita berharga ketika handphone tersebut dapat kita gunakan untuk menelepon atau mengirim SMS kepada orang lain. Kita dapat mengatakan mobil kita berharga ketika mobil tersebut dapat kita gunakan untuk mengantar kita bepergian dengan baik, dan demikian seterusnya. Nah, bagaimana ketika Tuhan mengatakan, bahwa kita itu berharga di mata Tuhan, dan tidak hanya berharga tetapi juga mulia (ay. 4a)? Apakah kita berharga hanya karena kita ciptaan Tuhan? Di satu sisi memang demikian, Tuhan mengasihi kita karena kita adalah ciptaan-Nya, yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26). Akan tetapi, tidak hanya itu saja, kita juga harus mampu mengerti apa maksud Tuhan ketika menciptakan kita, karena sebenarnya kita tetap berharga di mata Tuhan, apa pun kondisi kita, akan tetapi ketika kita juga mesti sadar apa tujuan Tuhan bagi kita. Dengan mengambil bagian dalam tujuan Tuhan tersebut, maka kita akan menjadi milik Tuhan yang paling berharga, karena kita dapat memenuhi harapan Tuhan yang menciptakan dan memiliki kita.
KAMI SIAP UNTUK MEMBANGUN Nehemia 2:11-18
Minggu, 26 Juli 2015
Ayat Nehemia 2:18. “ K e t i ka k u b e r i t a h u ka n kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 6:60-71; II Korintus 9:6-15; Yesaya 37; II Samuel 15:13-17:14 Doa “Tuhan Yesus, kami gerejaMu siap untuk menjadi terang dan jawaban bagi permasalahan kota kami. Biar kami menjadi pelakupelaku firman-Mu. Amin.”
Pada bulan yang lalu kita telah mengadakan Asia Afrika Smart City Summit (AASCS 2015). Dalam kesempatan itu Walikota Bandung, Bpk. Ridwan Kamil menjelaskan isu yang saat ini terjadi di kota-kota besar di Asia Afrika, yaitu terkait dengan populasi di mana lebih dari setengah penduduk dunia ada di dua benua ini. Oleh sebab itu, Smart City adalah hal yang sangat relevan untuk dilakukan bersama dalam menyelesaikan pelbagai masalah demi masa depan Asia-Afrika. Deklarasi Bandung yang disepakati antara lain: Smart City Model, Smart City Ramah Lingkungan, Smart City Pelayanan Kesehatan, Smart City Payment dan Generasi Muda dalam Kreatifitas dan Entrepreneurship. Berhubungan dengan Smart City, penulis menjadi ingat dengan lagu yang sering dinyanyikan yaitu, “....kami rindu melihat Indonesia...lepas dari segala problema...” Kalau semua ini akan terjadi, pertanyaannya apakah peran gereja? Apakah cukup dengan ikut serta menyukseskan KAA 2015? Seyogyanya tidak sampai di situ. Ada hal penting yang perlu diperbaharui, yaitu pribadi kita, anggota gereja, jemaat Tuhan sebaiknya mulai menjadi SMART dalam hidupnya. Bukan hanya smart intellectual, tetapi smart dalam pelbagai hal seperti smart attitute (sikap). Seperti sudahkah Anda jujur dalam hidup? Apakah Anda seorang Kristen yang hidup sesuai kehendak Allah? Apakah Anda sudah menjadi terang bagi semua orang (Mat 5:13-14)? Atau justru membuat menjadi gelap? Mari kita ambil keputusan untuk “SMART” dalam hidup dan memberikan yang terbaik untuk kota tercinta, kota Bandung khususnya dan Indonesia pada umumnya. Bagaimana caranya? Mulai dengan mengaplikasikan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita.
UNDANGAN PERJAMUAN BESAR Lukas 14:15-24
Senin, 27 Juli 2015
Orang yang duduk satu meja dengan Yesus membayangkan kemuliaan Kerajaan Allah, tetapi ia belum memahami bagaimana ikut mengambil bagian di dalamnya. Di dalam kisah Tuhan Yesus, banyak orang menolak undangan pesta sebab waktunya tidak sesuai dengan keadaan mereka. Kita juga mungkin menolak atau menunda untuk menjawab undangan Allah dan alasan kita bisa terdengar masuk akal, misalnya karena: kewajiban dalam pekerjaan, tanggung jawab kepada keluarga, kebutuhan finansial atau alasan-alasan lain. Sekalipun
Ayat
demikian, undangan Allah adalah peristiwa terpenting dalam hidup Anda terlepas waktunya mungkin tidak cocok
Lukas 14:17. “Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.”
orang lain dan waktu itu kita sudah terlambat untuk
Ayat Bacaan Setahun
menghadiri pesta tersebut. Adalah sebuah penghinaan ketika para tamu undangan
Yohanes 7:1-13; II Korintus 10:1-11; Yesaya 38; II Samuel 17:15-18:18
alasan-alasan tertentu. Dalam tradisi Israel, undangan
bagi Anda. Apakah Anda mengajukan alasan-alasan untuk menghindari menjawab panggilan Allah? Yesus mengingatkan kita, bahwa waktunya akan tiba ketika Allah akan menarik undangan-Nya dan memberikan kepada
menolak undangan tuan rumah (Allah) dengan membuat pertama disampaikan melalui para nabi-Nya seperti Musa, dan undangan kedua melalui Yesus, yakni Anak-Nya. Para
Doa “ Tu h a n Ye s u s , k a m i meresponi undangan-Mu yang mulia. Terima kasih Tuhan, untuk perkenananMu. Amin.”
pemimpin agama Israel telah menerima undangan pertama yang menjadikan mereka sebagai umat-Nya, tetapi mereka telah menolak panggilan ke dua dengan cara menolak Yesus . Masihkah ada alasan Anda untuk menolak panggilan Allah? Jangan sampai waktunya terlambat karena undangan sudah beralih kepada orang lain.
KASIH YANG MURNI Roma 12:9-21
Selasa, 28 Juli 2015
Ayat Roma 12:10. “Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 7:14-24; II Korintus 10:12-18; Yesaya 39:1-40:11; II Samuel 18:19-19:43
Doa “Tuhan Yesus, anugerahkan dan mampukan kami untuk melakukan peran kami sebagai anggota tubuh Kristus dengan kasih yang murni dan tidak egois. Amin.”
Ketika Rasul Paulus memberikan perintah tentang cara menggunakan karunia kita sebagai anggota-anggota dari tubuh Kristus (Rm. 12:3-8), ia menegaskan pentingnya setiap peran yang dimiliki oleh masing-masing jemaat. Ia memulai dengan mengatakan, bahwa kita harus punya pemikiran yang relastis terhadap diri sendiri (ay. 3), dan mengakhirinya dengan panggilan untuk memiliki kasih yang murni dan tidak egois (ay. 10). J.B. Philips menerjemahk annya sebagai kerelaan untuk membiarkan orang lain yang menerima penghargaan. Karunia dan kemampuan yang kita miliki adalah anugerah Allah dan patut dipakai sesuai dengan ukuran iman kita, dalam kasih dan pelayanan bagi kristus – bukan untuk memperoleh penghargaan bagi diri sendiri. Gereja berjalan paling baik ketika seluruh anggota gereja, yaitu kita, ikut melibatkan diri sebagai pelayan, bukan sebagai penonton apalagi pengkritik saja. Setiap kita memiliki bagian kita masing-masing, yang mana ketika setiap bagiannya bersatu hati, saling merendahkan diri dan saling bersinergi untuk melakukan kehendak sang Pemimpin Gereja, maka Injil akan tersiar dengan efektif dan berkuasa. Tujuan akhirnya adalah memuliakan nama Tuhan dan bukan memuliakan diri atau golongan kita sendiri. Kiranya Allah menganugerahkan kepada kita untuk kemampuan untuk mengerti dan menerima dengan sukacita setiap peran yang telah Tuhan, tetapkan bagi kita masing-masing. Juga memampukan Anda dan saya untuk melakukannya dengan kasih yang murni dan tidak egois.
PENGINJILAN MELALUI MEDIA Matius 28:19-20
Rabu, 29 Juli 2015
Ayat Matius 28:20. “Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Ayat Bacaan Setahun Yohanes 7:25-36; II Korintus 11:1-6; Yesaya 40:12-31; II Samuel 20-21 Doa “Dari pada menghabiskan waktu banyak di depan media dengan sia-sia, aku rindu untuk menggunakannya sebagai sarana penginjilan. Tolong dan urapi hamba, ya Tuhan Yesus, agar hamba bisa m e n j a n g ka u s e b a n ya k mungkin jiwa bagi-Mu. Amin.”
Perkembangan jaman memberikan warna tersendiri bagi pelayanan misi penginjilan. Jika sebelumnya untuk mewartakan kebenaran injil kita harus mendatangi lokasi. Saat ini telah hadir sarana pendukung berupa media cetak maupun elektronik. Meski bukan menjadi salah satu cara paling baik dalam melaksanakan pelayanan misi penginjilan, akan tetapi media memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pelayanan ini. Bagaimanapun, media adalah berkat tersendiri bagi dunia misi. Setelah sekian lama saya setia melayani sebagai penulis di beberapa media, mungkin ada pertanyaan mengapa saya masih aktif terlibat dalam pelayanan media khususnya sebagai penulis? Apa yang terus memotivasi saya? Jawabannya sangat sederhana yaitu mewartakan injil ke berbagai wilayah melalui tulisan. Melalui penginjilan dan pengajaran yang dikemas dalam bentuk renungan, saya berharap bisa menjadi bagian dari pelayanan misi penginjilan seperti yang diamanatkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Perintah utama dari Tuhan Yesus kepada para muridNya adalah melakukan penginjilan. Selanjutnya mengajarkan firman Tuhan kepada semua orang yang belum mengenal kebenaran firman Tuhan. Banyak cara dan metode yang bisa dilakukan untuk melaksanakan amanat agung ini. Keterlibatan langsung dengan mendatangi orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus. Bisa juga dengan mendukung dalam bentuk doa dan dana, atau memanfaatkan media sebagai sarana untuk penginjilan. Secara kasat mata terbukti bahwa media mampu menjangkau banyak wilayah termasuk wilayah yang jauh dari keramaian kota. Tidaklah salah jika kita mulai memikirkan dan melibatkan diri dalam pelayanan penginjilan di media. Efisiensi dan efektifitas kita dapatkan bersama-sama. (NK).
MARI KITA TUA Efesus 5:14-21
Kamis, 30 Juli 2015
Ayat Efesus 5:16. “Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 7:37-44; II Korintus 11:7-15; Yesaya 41:1-20; II Samuel 22
Doa “Bapaku, ajarlah anak-Mu ini, untuk dimampukan melewati waktu-waktu hidupku dengan m e wa r n a i nya b e r s a m a Engkau. Tuntunlah agar saya diubahkan semakin dewasa dalam Engkau. Amin.”
Karena bentuknya yang klasik dan terkesan eksotik, jam jadul yang sudah tercipta sebelum saya dilahirkan, hingga kini masih terpampang di dinding. Tanpa listrik atau baterai, full mekanik kinetik, daya kerjanya. Namun sayang, irama bandulnya yang bagai maling dikejar polisi, membuat jarum penunjuknya kian mendahului jam di ruang lain. Hingga seketika disadari, 'Si Klasik' ini lebih cepat mencapai satu jam lebih. Jam dinding itu seakan mengajak saya untuk segera tua. Tetapi, sebenarnya 'Si Klasik' ini sedang mengajak saya merenung. Betapa memang waktu begitu singkatnya w a k t u b e r g u l i r. R a s a n y a b a r u k e m a r i n s a y a menandatangani ijazah Sekolah Dasar. Sepertinya pula baru saja skripsi saya rampung dijilid. Ahh, cepat sangat usia ini bertambah. Selama kita hidup, hal apa saja yang telah kita rajut? Baik atau burukkah isinya? Berisi pembaruan dalam Kristuskah sebagian besarnya? Katakanlah ada seorang yang telah melayani Tuhan selama 50 tahun, full-kah itu? Adakah lebih banyak waktu kita terinvest untuk rencana Tuhan? Ataukah lebih banyak tercecer hanya untuk kesia-siaan? Berkutat lama di Mall, nge-rumpi dengan teman, mainan twitter, dan masih banyak deretan hal pembunuh dan pembuang waktu lainnya. Dan hingga kita sadari, kita beranjak tua tanpa perubahan hidup yang berarti, selain usia yang hanyalah deretan angka. Seiring kita semakin beranjak menuju tua kelak, adakah hal itu mengarah kepada perubahan hidup seperti yang Kristus inginkan? Adakah kita mewarnai detik hidup kita dengan melakukan yang Tuhan kehendaki? Jangan sampai, ibarat sebutir jeruk, hidup ini hanya deretan bilah kecut tak karuan. Mari kita tua, tua yang seperti Tuhan mau! Tua bukan sekadar tua, tetapi tua yang memancarkan kebijaksanaan dan dewasa. (NK).
MJ, THE LEGEND Yakobus 1:2-4
Jumat, 31 Juli 2015
Ayat Yakobus 1:3. “Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.”
Ayat Bacaan Setahun Yohanes 7:45-52; II Korintus 11:16-33; Yesaya 41:2142:27; I Samuel 23-24
Doa “Terima kasih Tuhan Yesus, untuk kekuatan dan penghiburan yang Engkau berikan saat aku menghadapi penderitaan. Amin.”
Michael Jordan (MJ) membawa Chicago Bulls menuju penampilan terbaiknya dan juga menambah daftar dari keberhasilan pribadinya. 1992, Bulls mempertahankan gelarnya, MJ berada dalam puncak penampilannya, dan mengalahkan Miami Heat dengan mudah. Penampilan dramatis MJ ada di babak final dalam pertarungan melawan Portland Trail Blazers. Lagi-lagi MJ bermain sangat spektakuler dengan tembakan 3 angkanya. Ini merupakan penampilan terhebat dalam sejarah NBA. Dengan ledakan serangannya, MJ mendorong Bulls ke gelar kedua secara berturut-turut. Tahun 1992 MJ masuk The Dream Team kontingen Amerika dalam Olimpiade. Dan seperti kita tahu, MJ mengoleksi gelar medali emas keduanya dari olimpiade. Kita pasti setuju bahwa prestasi fenomenal MJ tidak diperoleh dalam sekali dua kali latihan. MJ juga sering gagal dalam kariernya. Namun, justru itulah yang menjadikan dia legenda hingga saat ini. Karena, ia tak pernah menyerah pada keterbatasan. Dan bahkan, ia mampu mengubahnya menjadi sebuah kekuatan. Keyakinan, kerja keras, dan ketekunan adalah contoh nyata dari seorang Michael Jordan yang patut kita contoh untuk mencapai sukses sebenarnya. Tidak seorang pun yang menyukai penderitaan. Akan tetapi, Yakobus menyoroti sisi positif dari pencobaan untuk menghibur dan menguatkan mereka yang menderita karena pencobaan. Bahkan, ia menyebut mereka yang bertahan dalam pencobaan sebagai orang yang berbahagia. Yakobus menyebut kata “bahagia” sebanyak empat kali dalam suratnya Yakobus kemudian memberi contoh tentang kisah ketekunan Ayub yang berakhir dengan pemulihan menjadi dua kali lipat. Hal utama yang ingin disampaikan Yakobus adalah agar setiap orang percaya bersabar bila menghadapi penderitaan, serta berpegang pada firman Tuhan, agar bisa menerima mahkota kehidupan. (NK).