iE. ffi$M tssN
t979-12t6
flil illt1ililil]ililt ellllllil 771979 1215A3
PTI,]PASAN KDPA1A BIR()
PISAH SAMBUI KTPAI,A BADAN POIT
KNNIASAIIA I,UAR NBG]RI
& PH,IPA$AN IIRA. SRI INIIRAIYATI, II.IfiS
elama lebih dari 5 (tahun), tepatnya seiak z4 Juni zoo4 Drs. ED. Syarief Syamsuri, M.Si, yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Dede mengabdikan hari-harinya sebagai Kepala Biro Keriasama Luar Negeri Badan POM. Lahir di JakartarS Desember r954, Pak Dede dikenal banyak kalangan sebagai peiabat yang supel. Sifat penting yang dimilikinya ini sangat membantu dalam pelaksanaan tugas
16 rvrei zoo6 sampai dengan ,, Januari zoro adalah waktu yang
sektor Badan POM.
melakukan pembangunan gedung
dan tanggung iawabnya sehari-hari yang banyak berinteraksi dengan berbagai pihak di lingkungan lintas
Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri ini telah banyak memperkenalkan arti penting Badan POM Rl sebagai pengawal pengawasan Obat dan Makanan kepada Kementerian dan Lembaga serta pemangku kepentingan lain, baik didalam maupun di luar
negeri. Demikian disampaikan Kepala Badan POM, Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, M.Kes, SpFK dalam sambutannya pada acara Serah Terima Jabatan
dan Pelepasan Kepala Biro Keriasama Luar Negeri Badan POM diAula Gedung C tanggal rl Januari zoro. Selama mengabdi di Badan POM,
Pak Dede aktif berpartisipasi dalam kegiatan National Single
Window (NSW), Harmonisasi untuk Kosmetik dan TMHS. Selain itu iuga aktif ASEAN
w A
mengikuti Sidang-Sidang Reguler SEOM dan AEM ASEAN maupun Badan-Badan bawahannya, WHO-IRCH, WTO dan WIPO, IJEPA dan lndonesia-EFTA serta Sidang-Sidang Bilateral dengan Singapura, Amerika Serikat, UE, Mesir, lran, RRI Saudi Arabia, Vietnam dan Chile. Seiak zoo4 hingga zoto, Pak Dede menjadi Rapporteur ASEAN TMHSPWG (Traditional Medicine and Health Supplements) serta Ketua lask-Force ASEAN Regulatory Model. Terhitung sejak tanggal t2 Januari 2o1o, Pak Dede mendapat kepercayaan sebagai Konsul pada Perwakilan Rl di Perth, Australia. Selamat mengabdi di tempat baru, Pak Dede. Tugas Negara ada di pundakmu. Selamat dan sukses.
A P
o
t
1
seorang Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS., M.Kes,
1"
Ptsalt l;iMSrrt kt.PALA BAt oAil rl1.Rf"r,/\HArl tu. it lrnt tqpt{A,
SpFK untuk melakukan banyak hal
penting bagi Badan POM dalam tugas pengawasan di bidang Obat dan Makanan. Dalam waktu yang relatif singkat ini, Dr. Husniah layanan satu atap Badan POM yang
dikenal dengan nama Gedung Biru. Selain itu, dengan sosoknya yang
pemberani, Dr. Husniah iuga memimpin Badan POM dalam
kegiatan pengamanan produk impor ilegal, pengamanan obat tradisional mengandung Bahan Kimia Obat (BKO), peningkatan peralatan Iaboratorium serta pelaksanaan reformasi birokrasi Badan POM. Rasa kehilangan akan sosok beliau tarnpak pada acara Pisah Sambut Kepala Badan POM yang diadakan di aula Gedung C Badan POM pada tanggal t3 Januari zoto. Dalam acara tersebut, Dra. Kustantinah, Apt, M.App.Sc yang sehari sebelumnya dilantik Menteri Kesehatan menjadi Kepala Badan POM menggantikan Dr. Husniah, dalam sambutannya mengaiak semua pegawai Badan POM untuk meneladani kineria para peiabat yang telah selesai menialankan tugas di lingkungan Badan POM.
Selain pisah sambut Kepala Badan POM,
pada
kesempatan yang sama juga diselenggarakan Pelepasan Dra. Sri lndrawati, Apt, M.Kes, peiabat Badan POM yang kini
menjadi Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan - Kementerian Kesehatan. Selama kurang lebih 30 tahun, Dra. lndrawati atau Bu Tety mengabdi di Badan POM. Banyak peran yang telah diialankan beliau, diantaranya
terkait dengan standardisasi obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen serta pengembangan obat asli lndonesia. Kepada Dr. Husniah dan Dra. lndrawati, terirna kasih kami ucapkan atas segala dedikasi dan pengabdiannya. Terima kasih, lbu.
DAFTAR ISI
R
T
cukup bagi
P[I.[PA$AiI KIPAI,A BIRO KTRIASAIIA 1UAR NIfiDNI
P[KI[
PISAH $AIIBUI IfiPAI,A BAIIAN & PII,IPASAN DNA. SH INI}RAWATI, M.KTS
Nlt0t{ II & ilr PAI(TA INTTGNITAS & I,IANNING ONGANIIATIOI{ BBPOM DI PADANG
IABII{IT II{IIOI{ISIA BIRSATU
IIITIUNfiAT US'ASTAN BU$IilH$ [OUIiCil,
INIIGNITAS BADAN POM
PTI,AI{IIKAI{ PIIABAT
ruI{II{GIAIIN PDiIGIMSAI{ ITIIAS IIAI,AM NAilGf,I PNOOIAI{ lOO IANI PTUENINTAH
HUT BAIIAN POII RI
lfi,g
pR[$s Rlt]a$D 12 [[B 2010
ruNUU PTIIBAIIA$IN IIINI$ PINOUIIAN IABONAIONruil BAIIAN POII RI
TAN PEilGAIYA$Ail IIAIMilAN IAIANAN ANAI( S]KOI,AH IIAI,AM RAN
PROORAII Il}() HARI PIITIRINIAH
IMBINII INDONISIA BIRSATU
alam seratus hari pemerintahan pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode kedua ada45 program penting yang akan diialankan pemerintah di seluruh tanah air, yang berkaitan dengan pembangunan sektoral dan regional. Dari 45 program ini telah dipilih 15 program unggulan, dan kesehatan masuk dalam program ke-rz.
Y
Dalarn program ke-tz tersebut, salah satunya adalah peningkatan pengawasln Obat dan Makanan melaluioperasional mobil laboratorium keliling dalam upaya penurunan dampak/penyakit yang disebabkan oleh makanan yang diiual di sekolah-sekolah.
Makanan Jaianan Anak Sekolah (MJAS) memegang peranan cukup penting dalam memberikan asupan energi dan gizi bagi anak-anak usia sekolah. Hasilsurvei(Guhardja dkk, zoo4) di Bogor menuniukkan bahwa 36%kebutuhan energi anak sekolah diperoleh dari pangan iajanan yang
c i,+r
.,f
,.ri'l .l*!.3
..;!e
dikonsumsinya. Dari hasil pengawasan, diketahui bahwa frekuensi
'
s
keiadian luar biasa (KLB) keracunan pangan dan atau sekolah juga cukup tinggi. Oleh karena itu perhatian terhadap MJAS
perlu dilakukan secara terus menerus. Melihat kenyaQan ini, sasaran operasional mobil laboratorium keliling adalah sampling terhadap MJAS yang diiual di lingkungan sekolah antara lain mier'bakso, tahu, kerupuk berwarna merah/kuning, sirup, es dan minuman-ringan warna
merah/kuning.Selain.-melakukan
sdmpling, sasaran lainnya adalah Komunikasi,-lnformasi dan Edukasi (KlE) tentang
keamanan makanan dituiukan kepada_kepala sekolah dan guru dimana sekolah tersebut sebagai tempat sampling MJAi Program Peningkatan Pengawasan Makanan Jajanan Anak Sekolah (MJAS) dilaksanakan pada bulan Desember zoog - Januari 2oto di enam ibukota Propinsi 1i Pulau Jawa, yaitu Jakarta, Bandung, Serang, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Pada p.elaksanaan pengawasan MJAS, makanan yang disampling dapat langsung diuii, karena mobil laboratorium keliling ini dilengkapi dengan laboratorium pengujiari cepat cemaran bahan berbahayi ai dllam makanan. parameter uji yang dilaku-kan meliputi penguiian terhadap kandungan Foimalin, Borax, Rhodamin B, dan Methanyl Yellow secara kualitatif. Selain itu mobil laboratorium kelilingiuga dilengkapi dengan bahan informasi tentang Keamanan Pangan dalam bentuk buku, leaflet, brosur, komik dan bahan multimedia. Pengawasan MJAS tidak dapat dilakukan secara parsial tetapi harus secara
komprehensif dan menyeluruh melibatkan semua sektor mengingat tindak lanjut dalam bentuk Law Enforcerment terhadap MJAS yang tidak memenuhi syarat sulit diterapkan baik terhadap produsen maupun pedagang/penjual yang umumnya mempunyai modal kecil. Selain itu kegiatan KIE yang terus menerus, baik kepada pelaku usaha maupun kepada masyarakat sekolah iuga perlu ditingkatkan. Oleh karena itu Badan
\, :.J'
;.
POM telah melakukan koordinasi lintas sektor dengan Departemen Pendidikan Nasional. Pada tingkat propinsi, Balai Besar/Balai pOM juga telah melakukan koordinasi lintas sektor dengan Dinas Kesehatan din
' -'*---t i#ffLf'".*ffi1-1#iffiLill,?,3'i,fifn'ilffi;ilqilX'ii,I'ji"H:i Dinas Pendidikan setempat.
dilakukan sampling terhadap 3o Sekolah Dasar dengan total sampel sebanyak 7o sampel. Di Serangrdilakukan sampling di 3t Sekolah Dasar dengan total sampel sebanyak r74 sampel. Di Bandung, dilakukan sampling di z6 Sekolah Dasar dengan totalsampel sebanyak r3z sampel. Di Semarang, dilakukan sampling diio Sekolah Dasar dengan total sampel sebanyak 6o sampel. Di Surabaya, mobil laboratorium keliling iuga telah metakukan sampling di 33 Sekolah Dasar dengan total sampelttT sampel. Selain sampling juga telah dilakukan kooidinasi lintas sektor dengan Kepala Sekolah, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan oleh Balii Besar/Balai POM setempat dalam rangka pembinaan terkait hasil pengawasan.,.'/
erianii akan mencurahkan tenaga dan pikiran untuk
PAI(TA INIEGRIIAS BADAN POII
w A R
T A P
o
t
2
kemaiuan bangsa, bersikap iuiur, bertanggung jawab dan
tidak melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, merupakan salah satu pernyataan sikap yang ditunjukkan para peiabat di lingkungan Badan POM yang dituangkan secara tertulis dalam Pakta lntegritas. Disaksikan oleh Kepala Badan POM Dra. Kustantinah, Apt, M.App.Sc, peiabat eielon ldan ll Badan POM pusat serta Kepala Balai Besar/Balai POM secara bersamaan menandatangani Pakta lntegritas pada tanggal t8 Januari
zoto di Aula Gedung C Badan POM. Penandatanganan Pakta lntegritas ini merupakan penegasan komitmen terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi dan percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan Badan POM. Tahun zoog lalu, Badan POM berhasil mendudukiperingkat keempat dari 39
(tiga puluh sembilan) instansi pusat yang mencapai skor integritas tertinggi berdasarkan hasil Survei lntegritas Sektor Publik zoog yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pencapaian ini seharusnya meniadi motivasi untuk bekeria lebih baik lagi. Karena itu, Kepala Badan POM dalam
T t:
f
-b
,L L,
sambutannya setelah penandatanganan Pakta lntegritas mengaiak peiabat dan b seluruh jaiaran Badan POM untuk merapatkan barisan dan bersatu menyatukan langkah karena tantangan yang harus dihadapi di tahun 2oto ini masih sangat banyak dan berat. Diharapkan dengan dilaksanakannya penandatanganan Pakta lntegritas ini, para peiabat Badan POM lebih pro aktif dalam mewujudkan dan melaksanakan langkah-langkah bagi terciptanya Good Governance dan Clean Governance dan terwuiudnya Wilayah Bebas Korupsi.nl
t
t*
\-J:"d Kepqlq Biro di Linshu
lehretdrir Utqmq Mendnd
Pohto lntegritol
anggal 25 Januari 2o1o diselenggarakan IMPACT (Interndtional Medical Product Anti Counterfeiting Task IIIPACT INfONCIMENI TRAININfi Force) EnforcementTraining di Hotel Borobudur Jakarta. , MPACT Enf orcement Tr aining ini merupakan sa lah satu upaya pemberantasan kegiatan pemalsuan obat yang melibatkan lintas sektor dan lintas instansi terkait dalam lingkup nasional, regional dan global yang ditujukan bagi petugas terkait penegakan hukum dari kepolisian, kejaksaan, petugas dari Direktorat Jenderal Bea Cukaidan Badan POM. Pelaksanadn training yang diselenggarakan oleh INTERPOL- TMPACT inidiharapkan akan meningkatkan kemampuan para petugas yang terlibat dalam pemberantasan kegiatan pemalsuan obat. Masing-masing instansi terkait diharapkan akan menerapkan hasil training ini untuk tindak lanjut temuan pemalsuan obat secara nasional. Karena kegiatan pemalsuan obat yang semakin hari semakin rumit dan canggih memerlukan penanganan secara komprehensif oleh semua pihak. Badan POM yang menjadi salah satu pelaku aktif pemberantasan pemalsuan obat telah secara intensif melakukan identif ikasi, investigasidan penegakan hu-kum di lapangan dengan strategi memutus mata rantai"suplcy & demand" obat palsu. Selain itu, bersama dengan unsur penegak, hukum, bea cukai, pengawas obat dan asosiasi industri farmasi, Badan POM membentuk Nationol Single Point of Contact (National SPOC). Sekretariat National SPOC ini direncanakan bertempat di Badan POM. Dengan kerja sama komprehensif dari semua pihak, kegiatan pemalsuan obat yang tidak saja menimbulkan risiko buruk tetapi iuga dapat menyebabkan kematian, dapat diberantas dan masyarakat dapat terhindar dari penggunaan obat palsu.
pILAilIItmN pIIABAT
lstl0N il & m utasi dan promosi pegawai merupakan bagian tidak terpisahkan dari upaya organisasi untuk meningkatkan kualitas dan kineria dalam pelaksanaan tugas. Penandatanganan Pakta lntegritas yang
dilakukan oleh peiabat di lingkungan Badan POM mempunyai arti bahwa iaiaran Badan POM dan BBPOM/BPOM siap untuk segera melakukan langkahlangkah konkrit peningkatan kineria sesuat pernyataan dan
janii tentang komitmen akan melaksanakan tugas
IilNIUI{OAN U$,AS[AN BUSINISS
dan
tanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku. Demikian disampaikan Kepala Badan POM Dra. Kustantinah, Apt, M.App.Sc dalam sambutannya pada pelantikan pejabat eselon ll dan lll Badan POM Selasa z6 Januari zoro di Aula Gedung C Badan POM. Lebih laniut beliau menyampaikan bahwa tugas dan iabatan yang diemban adalah kepercayaan
orang delegasi dari US-ASEAN 11/ urang lebih zoyang Business Council terdiri dari perusahaan obat, It\ I lmakanan dan suplemen makanan Amerika yang
dan kehormatan, sekaligus tantangan, ujian dan cobaan. Badan POM sebagai LPNK harus melaksanakan kebiiakan KIB ll yang digariskan Presiden dengan 5taglinesz
dipimpin oleh Mr. Alexander C. Feldman datang " 'Pro Rakyat ' mendahulukan mengunjungi Badan POM pada Senin, z5 Januari zoro. Diterima oleh Kepala Badan POM, Dra, Kustantinah, Apt, M.App.Sc beserta jaiaran Eselon I Badan POM di Ruang Rapat Pimpinan, Mr. Feldman selaku Presiden US ASEAN Business Council menyatakan bahwa kedatangan mereka bertujuan untuk mendiskusikan beberapa hal antara lain: 1. Rencana Badan POM ke depan dengan pemimpin baru dan bagaimana pelaku bisnis dapat bekeria sama dengan Badan POM;
z. Berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk meniamin agar hanya produk yang aman yang masuk ke pasar
w A R
T A P
o
t
3
lndonesia; 3. Melaksanakan workshop dan pelatihan untuk Inspektur Obat Palsu;
4. Proses pendaftaran produk untuk produk kosmetik; 5. Mendukung kepemimpinan Indonesia sebagai model untuk standar obat dan makanan regional. US-ASEAN Business Council merupakan lembaga yang membantu perusahaan-perusahaan swasta Amerika yang ingin melakukan hubungan dengan instansi pemerintah dan pihak swasta diwilayah ASEAN. Dalam kesempatan itu, Kepala Badan POM menyampaikan presentasi mengenai tugas dan fungsi Badan POM, sistem pengawasan Obat dan Makanan, Pendaftaran Obat, Produk Pangan, Obat Tradisional dan Kosmetik. Ke depan, Badan POM tetap membuka saluran komunikasi sehingga apabila ada permasalahan yang perlu dibahas, US-ASEAN Business Council dapat melakukan pertemuan dengan unit teknis di lingkungan Badan POM.
kepentingan rakyat.
.''lnclusive " tidak dapat bekeria sendiri, harus melibatkan seluruh mitra dan pemangku kebiiakan walau tetap ada batasan yang jelas sesuai tupoksi masing-masing.
lResponsive
D
tanggap akan masalah prioritas.
lelfuctive & Efficient > semua program dan
kegiatan
berbasis hasil yang akan dicapai dengan optimalisasi dana. ?eersih dan Memiliki lntegritas , bebas dari KKN dan
penyimpangan. Budaya keria sepertiiniyang perlu meniadi kebiasaan Badan
POM mengingat Badan POM sedang dalam proses untuk reformasi birokrasi.
HUT BADAN POM RI
I{]'9
epala Badan POM, Deputi lmerangkap Plh. Sestama, Deputi ll, Plt. Deputi lll dan para peiabat eselon ll serta ratusan pegawai Badan POM memenuhi lapangan parkir PPOMN pada hari Jumat z9 Januari zoro untuk mengikuti senam pagi bersama. Kegiatan senam bersama ini merupakan salah satu rangkaian peringatan ulang
I . -. -. --
r'
"1'
, #-\ tahun Badan POM yang pada tahun ini m"enginiik ,ri-r 9 tahunl Tingkatkan Budaya Kerja Profesional Dalam Teamwork Menuiu
Reformasi Birokrasi di Badan POM merupakan tema yang diangkat pada HUT Badan POM tahun ini. Tema ulang tahun ini seialan dengan semangat reformasi birokrasi yang meniadi cita-cita Badan POM dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dalam sambutannya, Kepala Badan POM mengajak semua unit keria untuk menerapkan prinsip teom work dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sinergi semua unit diperlukan karena setiap unit di Badan POM mempunyai peranan penting dalam pencapaian kineria Badan POM secara keseluruhan. Beberapa pesan yang disampaikan Kepala Badan POM antara lain: t. Perkuat jeiaring kerja dan networking dengan lintas sektor terutama
pemer.intah daerah yang dituangkan melalui
kem itraan/MoU/keriasama; z. Tuniukkan kepada masyarakat luas profesionalisme dan kepedulian
tinggi, cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan obat dan makanan serta transpaiansi dan akuntabilitas;
Tingkatkan kemampuan secara terpadu menyelenggarakan upaya pengawasan Obat dan Makanan yang efektif dan konsisten; 4. Ciptakan iklim keria yang kondusif, yang memotivasi setiap anggota 'memberikan kontribusi yang terbaik lerhadap peningkatan kinerja; 3.
dan 5.
Tegakkan serta jaga dengan sungguh-sungguh citra Badan POM di mata masyarakat.
Senam bersama
ffi
ini merupakan kesempatan pertama bagi pegawai
Badan POM untuk bertatap muka langsung dengan Kepala Badan POM yang baru dilantik pada tanggal rz Januari zoto. Karena itu,Setelah acara senam pagi dan pemotongan tumpeng sebagai simbol ucapan syukur atas anugerah yang diberikan Allah SWTkepada Badan POM, para pegawai Badan POM berkesempatan untuk inengucapkan selamat ulangtahun sekaligus bersilaturahmi dengan Kepala Badan POM serta pejabat eselon I dan ll lainnya. SELAMAT ULANG TAHUN, BADAN POM!
Selamatberkarya.
.l
PMHilIAN
I,ABONATORIUM lIIIffi OBIOI,OGI & PBITUSNAHAN BAN[ilG BUI(TI HASII, PINGAWASAN BBPOII DI II]IIAN
rovinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di lndonesia yang mempunyai tantangan yang cukup tinggi terhadap masalah akibat adanya beragam ienis produk obat dan makanan sebagai konsekuensi logis bagi suatu daerah yang berdekatan dengan negara lain. Hal ini akan membuka kemungkinan masuknya produk obat dan makanan yang tidak ,.,$*u aff berkualitas dan bahkan berbahaya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pengawasan oblt dan E makanan di Provinsi Sumatera Utara harus diperkuat dengan laboratorium yang mempunyai j"1f kemampuanoptimal.Bertitiktolakdari situasi tersebutdiatasdanberpiiak dariGrandStrategy *, o J, Badan POM Ri yang ke-2 yaitu Mewuiudkan Laboratorium Pengawas bbrt d"n wtakanan yafrg Ft-, t o tt !'' .'"-€', . Handal, pada tahun anggaran zoog Balai Besar POM di Medan memperoleh alokasi dana sebesar Rp. 2.600.000.000,- (dua milyar enam ratus juta rupiah) untuk perluasan gedung laboratorium mikrobiologi Balai Besar POM di Medan dengan luas 624 mz. Kepala Badan POM, Dra. Kustantinah, Apt, M.App.Sc, meresmikan pemakaian laboratorium mikrobiologi tersebut pada
't
w A R
T A P
o
t
4
Selasa 9 Februari zoro.
Bersamaan dengan peresmian laboratorium, dilaksanakan pemusnahan barang bukti hasil pengawasan BBPOM di Medan senilai Rp. 2.2oo.ooo.ooo,- (dua milyar dua ratus iuta rupiah). Barang bukti ini merupakan hasil pengawasan BBPOM di Medan selama 2oo9 yang telah menangani 76 (tujuh puluh enam) kasus pelanggaran di bidang Obat dan Makanan dan menyita produk berisiko terhadap kesehatan dengan nilai nominal kurang lebih Rp. 6.2o7.016.00o (enam milyar dua ratus tujuh juta enam belas ribu rupiah). Pemusnahan yang dilaksanakan setelah mendapatkan izin penetapan pemusnahan dari Ketua Pengadilan Negeri
Medan ini merupakan pemusnahan pertama di tahun zoto setelah sebelumnya ditahun zoog dilaksanakan 3 (tiga) kali pemusnahan yaitu di bulan Februari, April dan Agustus dengan dukungan Korwas PPNS Polda Sumut serta instansi penegak hukum lainnya yang telah mengungkap kasus-kasus kosmetik dan makanan di daerah Medan.
Kepala Badan POM, Dra. Kustantinah, Apt, M.App.Sc dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemusnahan ini mempunyai makna yang strategis terutama dalam rangka melindungi masyarakat, serta menggugah
masyarakat agar tetap waspada terhadap peredaran kosmetik dan makanan yang tidak mempunyai iiin edar dan senantiasa agar terhindar dari kosmetik dan makanan yang tidak aman dan tidak bermutu.
pal(ra lNTt0nrras & r,mnm{g^
OnftAilllmnil
BBP0M
lll PAIlAilfi
Li3i:Fii:ruJn[##'{iil,"$i+3rr ,":;:Xl$5S::9,, ?"t"?-_ii:", 5;A;tii"";:"g
penandatanganan pakta rntegritas.ini merupakan p".,ry"t""n lenialankan.tugas.pokok dan fungsi.di bidang.pengawasan ob{qan makanan dengan sebaik-baiknyi. eenandatanganan Pakta lntegritas ini blfan hanya dilakukqn ejeh peiabat di BBPOM di Padang, mElainkan iuga ol6h seluruh peja6at di lingkungan Badan POM dan BBPOM/BPOM diseluruh lndonesia. Selain penandatanganan Pakta Integritas, Padang jugq menyelenggarakan acaraLearningOrganization yang diisi lBPOlVl_di oleh trainiy{ narasumber dengan Bapak Syamsul Bahridari Bina TalEita Jakarta. pak Syamiul B-ahri menyi-piikan PtoJtSy materi "Mental-ity Management" (Membangun Mental Diri Meniadi Sosok Yang lebih Bernilai). Secara garis beiar, inateri troining aq$ara lain sebagai berikut:
'#1#i"il51'i,i-":iT"::nlil:T#"i#Til;l*::"i*H
t. PandangandancaraMenyikapiPerubahan;
2. Menuiu Perubahan yang Uebih Baik; 3. Meniadi Diri SeorangExtraordinaryl 4. Membangun Keikhlasan Bekerja Melatih Hati; 5. Mental Kineria Positif dengan keluaran lntegritas Diri, Bertanggung Jawab, Motivasi, Diri.
Pertanyaan,. harapan dan apresiasi yang tampak dari peiabat dan staf BBPOM berkomitmdn untuk melaksinakan perublahan ke arah yang lebih
baik.,/'
PnNSnH,nAS[ t2
]tB
2010
(empat) rilis sekaliguqdikeluarkan oleh Badan POM pada Jumat tanggal rz Februari ?"o1o. Bertempat di Ruang Rapat Pimpinan, di haddpan rekan-rekan
wartawan Kepala Badan POM Dra. Krlstantinah, Apt, M.App.Sc menyampaikan bahwa Badan POM senantiasa melakukan pengawasan terhadap produk Obat dan Makanan baik sebelum produk bgredar maupun setelah produk beredar di pasaran. Sebelum beredar, dilakukan evaluasi. tehadap produk Obat dan Makanan dengan
menekankan pada aspek keama kemanfaatan. Pengawasan set€lilil
tu
dan r
dilakukan dengan pengambilan sampdl:,'dan pengujian laboratorium Seperti saat ini, terkait dengan pemberitaan mengenai temuan. kasus susu bermelamin yang dikemas ulang di China, Badan POM sedang melakukan penguiian laboratorium terhadap produk makanan impor meliputi produk susu, biskuit dan kue dari berbagai negara yang diduga mengandung melamin. Selain itu, dalam rangka peningkatan pengawasan makanan di pasaran terutama
w A R
menielang Hari Raya lmlek 256r, Badan POM seiak tanggal 5 Februari sampai dengan tanggal r Februari zoro melakukan pemeriksaan terhadap 556 (lima ratus lima puluh enam) sarana distribusi. Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan makanan impor tanpa izin edar, makanan lokal tanpa izin edar, makanan rusak, makanan kadaluarsa, makanan tidak memenuhi ketentuan label dan pelanggaran lainnya. Masih berkaitan dengan pengawasan yang dilakukan Badan POM, seialan dengan Program 1oo Hari Kementerian Kesehatan Pemerintah Kabinet lndonesia Bersatu, Badan POM melakukan tugas pengawasan terhadap Makanan Jajanan Anak Sekolah (MJAS) dienam ibu kota provinsi di Pulau Jawa. Keenam ibu kota tersebut adalah Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Pelaksanaan kegiatan yang meliputi pengambilan sampel MJAS yang ada di kantin atau warung di sekolah dasar ini
T
dimulai pada minggu keempat bulan November zoog
A
sampai pada akhir bulan Januari zoto dengan menggunakan
Mobil Laboratorium Keliling Badan POM. Kegiatan ini
P
teriadi penurunan MJAS yang tidak memenuhi syarat
berhasil memenuhi target karena selama pengawasan telah
o
t
(positif mengandung bahan berbahaya) sebesar 72,o8%. Dan pada tanggal r Februari zoro Badan POM dan Kementerian
Pendidikan Nasional telah menandatangani nota
kesepahaman yang meliputi kegiatan penyusunan program
pembinaan keamanan MJAS, penyebarluasan informasi, petatihan dan bimbingan teknis.s
5
r
Berpikir positif dan Kepercayaan
di Padang menuniukkan bahwa mereka '
n
ruNUU P]I'IBAHASAN TIKNIS PTNGUIIAN I,ABORITORIUII BIDAN POM RI
111 asrs ditemukannya melamin pada produk pangan ft\ seperti susu, temuan boraks dalam kerupuk serta I ljaianan anak sekolah yang masih mengandung
pemanis buatan melebihi batas yang diperbolehkan menunjukkan bahwa tantangan dan permasalahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan yang dihadapi Badan POM semakin berat, luas dan kompleks. Salah satu unsur penting dalam rangkaian kegiatan pengawasan Obat dan Makanan yang dilaksanakan Badan pOM adalah penguiian laboratorium, oleh karena itu Badan POM harus
memiliki laboratorium handal dan terpercaya di seluruh lndonesia. Setiap laboratorium penguiian harus mampu melakukan penguiian mutu dan keamanan komoditi serta menghadapi kasus mendadak yang dapat terjadi setiap waktu. Agar jaminan mutu hasil pengujian dapat tercapai, perlu adanya kerja sama yang kuat antar laboratorium di lingkungan Badan POM. Untuk membahas permasalahan laboratorium secara teknis serta menyamakan persepsi diantara laboratorium di lingkungan Badan POM, diadakan "Forum pembahasan Teknis Penguiian Laboratorium Badan POM Rl" di Bandung pada tanggal 13-25 Februari 2oto. Kegiatan ini dihadiri oleh 1o5 peserta, 70 orang dari Balai/Balai Besar POM seluruh lndonesia dan 35 orang dari PPOMN. Selain itu dihadirijuga
oleh 6 observer dari BBPOM di Bandung. Sebagli narasumber pada forum iniadalah Drs. Siam Subagyo, M.Si.,
Apt; Dr. Marlia Singgih Wibowo, Apt.; Prof. Dr. Slamet
lbrahim S, DEA, Apt. dan Dr. Agus Nurhadi, DEA. Materiyang disampaikan adalah Penguiian yang Absah, Uii Kolaborasl
Analisis Mikrobiologi, Preparasi Sampel dari Berbagai Matriks dan ldentifikasi Kebutuhan Pelatihan Personel Laboratorium.
Pada forum ini masing-masing Bidang Penguiian yaitu Bidang Produk Terapetik dan Bahan Berbahaya, Bidang Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplimen, Bidang Pangan, Bidang Mikrobiologidan Kelompok Jaminan Mutu melakukan diskusi membahas hal-hal yang terkait dengan
permasalahan pengujian. Pokok permasalahan yang didiskusikan antara lain adalah masalah metode analisis, peralatan/instrumen, interpretasi hasil dan pelaporan, jaminan mutu hasilpenguiian, prioritas sampling, dan SDM.
Diskusi kelompok pada kegiatan ini, menghasilkan
beberapa rekomendasi yang bermanfaat bagi p-mecahan masalah yangdihadapi laboratorium Badan POM yang akan dibahas lebih laniut dan dibuat kesepakatan pada pertemuan Manajer Laboratorium Badan POM yang ke-8 di Manadomendatang. fl
lYanTA pOu f,ditor: Sekretariat:
Penanggung lawab: Ilendri Siswadi, S[; Sedaktur: Dra. Iauziah [min, Apt Sri llfiulyani, [pt; Desain Grafis: Nelly t. Rachnan, S.Sos, firief Ludyansyah
Dra.
Dra.Yunida Nugrahanti
ffamat Redaksit
S,,
[pt, Ml Ambang Budianto, $.Sos, Sri Lestari Mukti
R., S,$os,
D., S.Sos
Ri$anti K., [.Md, Triswanto
Biro llukum dan Hubungan Masyarakat - Sadan Pengawas 0bat dan Makanan
fl. Percetakan Neqara N0.23 fakarta Pusat,Telepon 021-4209221,4263333, Xmail humas_bpom @ yahoo.com
6
Iar
021-4209221