LAPORAN PENJ :LIT1lbY-
--
,
QPTIMALISASI PERKULIAHAN J'ISIK4 MOqERN DALAM MENINGKATKAN KETERAMFILAN BKRPINR K KITIS MAHASISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGl PENICMUAY TERBIMLRING
Oleh: DRA. NAILDL HVSNA, -M.Si FATNI MUFIT, ! .Pd, M.Si
PROYEK PENGEMB ANGIW D1F.I FORLM HED 3 200'3
JUP.USAN F ' S W . FAKULTAS MATEMATIK 4 DAN IT ,MU PENG'TTAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEG ERI T'AD.4P'G 2003
.. - .
1
PROYEK PENGEMBANGAN DIRl FORUM HED5 2003
Judul
Jenis Kegiatan Organisasi Pimpinan Proyek Umur Pangkat/Golongan Alarnat Instansi Bidang Keahlian Jumlah anggota dalarn Tim Lama waktu diusullcan Biaya
Optimalisasi Perh~liahan Fisika Modem Dalarn Meningkatbn Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa I' 4elalu Penen pan Strategi Penemuan Terbimbing Penelitian Jurusan Fisik a FMJ PA UP" Dra. Nailil H.lsna, V.Si 40 tahun Penata Tk I, 1Wd Jl. Prof Harr ka Air Tawar Padang Paendidikan "isika : 1(satu) oran!. 6 (enam) bul In Rp 3.000.0( 0,- (T ga juta rupiah) Padarlg , Deiember 2003 Ketua Penel ti
Mengetahui Ketua Jurusan Fisika Dra Nai'il 'Iusna, M.Si NIP. 131 56: 024 Drs. Amali Putra, M.Pd NIP. 131 460 565 Dekan FMIPA '.JIG'
Drs. Ali Amran, M.Pd. M..;Z, "h.D NIP. 130 353 261
Penelitian ini mengemukakan permasal;+an "Apakni penerapan Strategi Penemuan Terbimbing dalam perkuliahan Fisika ?.fader-1 dapaL dan efektif digunakan untuk meningkatkan aktivitas, motivasi dan Kete-ampiim Ecr?ikir Kritis mahasiswa, serta Penerapan SPT yang bagaimana dapat me !goptimalkar peningkatan aktivitas, motivasi dan ketrampilan berpikir Kritis rnahasiswa Tujuan Penelitian untuk meningkatkan pldivitps, nlolivasi dan keterampilan berpikir mahasiswa dalam perkuliahan F ~ s i k aM o d m , schinggs pengembangan potensi mahasiswa menjadi optimal. Untuk mcncapai h juan =enelltian ini maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas selama dua setengah b u l ~ nyam; terdiri atas dua siklus, Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Fisika yang ~lengikutiperi-uliahan Fisika Modem di Jurusan Fisika F M P A U N P pada semester Januvi-Juqi 200Z Data yang diharapkan berupa aktivitas, motivasi dan hasil belajar ma'lasiswa, yan.2 diungkapkan dengan menggunakan instrumen antara lain: Lembar O b s e ~ssi urtuk mcngamati aktivitas siswa, angket untuk mengungkapkan motivasi siswa, sert I tes basil belajar untuk menentukan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Selajutnyac'xta aktivitas 2ianalisis dengan teknik persentase, data motivasi dari angket yang berskrla Lil:er-t d a ~keterampilan berpikir kriti.s mahasiswa Hasil analisis data menunjukkan bahwa pen,belaj~rande-gan Strategi penemuan Terbimbing dapat dan efektif untuk meningkatkan aktiv tas, motivasi clan keterampilan belpikir kritis mahasiswa. Strategi Penemuan Terbimbing yang paling optimal meningkatkan aktivitas, motivasi dan ketrampileq b e r i k i r L~itis dilakukan dengan pembelajaran koperatif-kolaboratif Hasil temuan penelitian ini dihararkan dapar mem'7erikar sumbangan ilmiah bagi berbagai pihak, terutama bagi dosenlguru fisika, sebagni pela csana penting di kelas, instansi terkait pemegang kebijakan untuk mf.nsosi;~lisasik?n Strategi Penemuan Terbimbing sebagai suatu altematif stratepi pembelr laran -1ang ef Atif digunakan '
KATA PENGAP'TAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ';ehadirat Nl ~h Swt, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat rrenyelesaikan penyusunan Laporan Penelitian yang bejudul "Optimall;sasi Per hliah an Fi tika Modern Dalarn
Meningkatkan Keterampilan Berp ikir Kriti v Mah asinr~ivMelalui Pen erapan Strategi Penemuan Terbimbing".
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini
adalah untuk memberikan gambaran tentar r; ha: il-hasil yang dicapai dalam perkuliahan
Fisika
Modem
dengan
n e n e r ~ p k a n Strategi
Penemuan
Terbimbing.pada mahasiswa Jurusan Fisika Fhr P A LrNP Dalam penelitian ini penulis telah bany,lk meqdapat jantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ~,~engucapkan terima kasih kepada 1. Direktur Eksekutif dan star Proyek E D S yang fclah memberikan dana
untuk pelaksanaan penelitian ini 2. Rektor Universitas Negeri Padang , Dekar! FhITP A UNP, Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNP yang telah men.5erikfn kese9patan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini 3 . Dan semua pihak yang tic'ak dapat ~ e n usl seSu+'can satu persatu yang
telah memberikan b a n t u ~ kepad.
perulis s :hingga penelitian ini
terlaksana sebagaimana mestinya. Sernoga apa yang telah Bapak, Ibu be~ikanrnenjndi amal Shaleh disis~xya dan penulis berharap semogn hasil prnelitirn im -emanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia
Pxdany, yesember 2003
Penulis
KATA PENGANTAR DAFTAR IS1 DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB. I
PENDAHULUAN A. B. C. D. E
Masalah Dan Latar Belakang Masalsh Tindakan Yang Dipqlih Tujuan Penelitian Lingkup Penelitian Signifikansi Hasil Penelitian
BAB. I1 PROSEDUR PENELIT1AN TINI IAKAV A. Setting Penelitian B. Prosedur Penelitian 1. Gambaran Umum Penelitiati 2. Rincian Prosedur Penelitian BAB. 111 HASIL PENELITIAN DAN P E M 3 M , S A N A. Diskripsi Data dan Hasil Anali ;is Da:a B Pembahasan BAB. IV SMPULAN DAN SAR ,AN
Dafiar Pustaka Lampiran
DAFTAR TABE L Halaman Tabel 1. Perbandingan Tingkat Aktivitas Si~waTsap S i k ' l ~ s
27
Tabel 2. Tanggapan Mahasiswa terhadap S7)T
29
Halaman Lampiran 1. Lembar Observasi Pembelajar? n di Kelas Lampiran 2. Angket Terbuka Lampiran 3. Angket Pengungkapan Motiva. Lampiran 4. Contoh Tes Kecil Lampiran 5. Contoh LBBM Lampiran 6. Contoh Tes Akhir Siklus Ker'l~a Lampiran 7. Data Aktivitas Mahasiswa
pad,^
Sikli s Pertarna
Lampiran 8. Data Aktivitas Mahasiswa Pad.1 Sikli s Kedifn Lampiran 9. Hasil Rata-rata Kuis Tiap Pert ?muan Sik lus I Lampiran 10. Hasil Rata-rata Kuis Tiap Per1 *muar,Siklus 11 Lampiran 1 1. Skor MotivasiMahasiswa Lampiran 12. Skor Hasil Tes akhit Tiap Sikl~,Q,
41
BAB I.
PENDAHULrIAN
A. Masalah dan Latar Balakang Masalah Fisika merupakan salah satu ilmu peryetahiran alarn yang menjadi tulang punggung teknologi, terutama teknologi rr~anufaktur d2n teknologi modern Teknologi modem seperti teknologi inforrnasi, eleh ronilca komunikasi, teknologi transportasi dan beberapa jenis teknologi lainnya, nernmlt~kanpenguasaan fisika yang
cukup mendalam Tanpa penguasaar fisika yang memadai bekal ilmu
sumber daya manusia Indonesia akan kurang iuat b~rsaingdengan bangsa-bangsa lainnya di dunia Sebagai cikal bakal
ilmu pengefahuan modem, fisika merupakan
perpaduan antara analisis deduktif dan pro;es induktif ctengan mengandalkan dukungan pengamatan empiris berdasarkar padz panc:t indra sebagai dasar vitalitas prinsip yang dikembangkan. Sebag l i hulunya i mu, fisika merupakan basis untuk ilmu pengetahuan alam yang lain seperti kimia, biologi, serta mempunyai hilir ilmu seperti geofisika, mete >rologi, astrenomi, oseanografi, dan beberapa disiplin ilmu lainnya yang terkait Selain itrl lisika merupakan basis untuk berbagai ilmu terapan seperti pada agrc rndustri, tran;portasi, atau teknologi komunikasi dan lainnya. Menyadari akan sangat pentingnya reranan fislka dalam segala aspek di alam ini maka seharusnya peserta didik merwkai dan mxyenangi mernpelajari fisika
Melalui mata pelajaran fisika p~r-a mahasiswa akan memperoleh
pengalaman dalam membentuk kemampuan untud berna Ir deduktif kuantitatif matematis berdasar pada analisis kt-alitatif derigan rnenc;qtqakan berbagai konsep d m prinsip fisika Selain itu para rnahaskwa allan mr-mperoleh pengalaman belajar melalui kerja ilmiah, kegiat<m-kegiatan dalam pentn7apanberbagai prinsip fisika dalam teknologi
dan seb~gainya Oleh tebah tu proses belajar d m
mengajar fisika sekarang memerlukan beberav~aper~bahangola pikir, antara lain materi pernbelajaran kini berfokuc pada n nlen-znafcri .vartg esensral, proses belajar mengajar lebih berfokus p d a drrr rn r h s ~ s w adib2ndingkan pada dosen
Di samping itu yang lebih urgen adalah srsaran yang rngin dicapai tidaklah sekedar memahami konsep dan prinsip keilrnuan, melai-kan mahasiswa juga hams memiliki kemampuan untuk berbuat se watu dengan menggunakan konsep dan prinsip keilrnuan yang telah dikuasai itu. %perti dinya*akan dalam pilar-pilar pernbelajaran dari UNESCO berikut Selain terjadi learning to know (pemtlelajarzn untr-k tahu), juga hams terjadi learning to do (pembelriaran untuk berbuat), dan bahkan dituntut sampai pada learning fo be (pembe'ajaran untuk membangun jati diri yang kokoh) dar. leanling to live together (pembelajaran untuk hidup bersama secara hannr~nis)(Sutrisno dkk, 200 1). Untuk dapat rnewujudkan ha1 di atas
rnaka d a l a ~pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas hams juga mengalani perubahal
Dalam pendidikan
modern keterampilan berpikir kritis rnerupaka~suatu topik :rang vital dan penting. Semua pendidik tertarik dalarn pengajaran berpikir kritis p d a peserta didiknya Kebanyakan lembaga akademik berharap a p v profesor Ian para pendidiknya menginformasikan
tentang strater? pengajiran I:eterarr.>ilan berpikir kritis,
mengidentifikasi bidang-bidang
kxrsus yaqg msnekan'can pada pengajaran
berpikir kritis dan mengernbangkan serta rncbnggunakan problem yang menguji
dalarn ujian
keterampilan berpikir krirtis mahaqiswa Hal ini dirnaksudkan
karena tujuan yang hendak dicapai dari pembelajrran yang menekankan pada penguasaan keterampilan berpikir kritis, sesupl denpan yanr diungkapkan Steven
D. Schafersman 1991 berikut "7he purpost of :pecrfic-fly teachrng crrtrcal thinking in the sciences or any other drsciplzn rs to rmpror c p the thmkrng shlls of students and tlnrs betferprepare them to succetd rn t,ie ~ ~ o r l d " . Salah satu pembelajaran yang dapqt rnc-ngembangkan keterarnpilan berpikir mahasiswa adalah dangan pembela aran konqtnl3ivist Menurut von Glasersfeld, 1989 (dalam PannenJ' 2001) kahwa pembelajaran konstruktivist rnembantu seseorang berpikir secara benar d e n g ~ n me-lbiarkannya berpikir sendiri. Berpikir yang baik jauh lebil- penting clari pada m e ~ p u n y ajawaban i yang benar atas suatu persoalan Jika seseorang
rnemiliki car3 berpikir yang baik,
berarti cara berpikirnya dapat digunakan untt,k menghadap~fenomena bam, dia
akan dapat nienemukan pemecahan masalah dalanl menphadapi persoalan lain. Sedangkan mahasiswa yang hanya sekedar mencmukan jawaban yang benar belum pasti dapat memecahkan persoalan ban^, karena munqkin ia tidak mengerti bagaimana
menemukan
jawaban
tersebr?.
Fakekat
dari
pembelajaran
konstruktivist bukanlah kegiatan memindahk:~n per getahul n dari dosen kepada mahasiswa,
melainkan
suatu
kegiatan
yiang memungkinkan
mahasiswa
membangun sendiri pengetahuannva. Pembelajar;m ber?~rti partisipasi dosen bersama mahasiswa dalam membentuk pengt-*t.ahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan mengadakan j~~stifiknsi (Bettencourt, 1989 dalam Pannen,P.200 1). Bila dicermati pembelajaran yang bey Fangsring di Il~rusanFisika FMIPA
UNP, khususnya pada perkuliahan Fisika Moc'ern masih belum menggembirakan, baik terhadap proses belajar mengajar yang berlangsung, terlebih lagi terhadap hasil belajar yang diperoleh mahasiswa. Tiqgkat kegng;:'an mahasiswa masih relatif tinggi, walaupun dosen telah berusah; men$mpel~:nentasikan hasil
berbagai
penelitian dalam upaya mengoptimali an pemberc'-rvaaan potensi yang
dimiliki mahasiswa. Selama proses perkuliah:~nber angsur:; belum tercipta iklim perkuliahan yang dinamis. Pembelajaran m:!sih Icbih di:!ominasi oleh dosen, walaupun mahasiswa sudah dilibatkan s e a - a largsune. Aktivitas mahasiswa i partisipasi mahasiswa dalam belajar masih relatif rendah, tarnpak d ~ r kurangnva dalam perkuliahan dan mahasiswa
masih l-crsifa-. "men~.:nggu7'. Jarang sekali
mahasiswa mau mengajukan pertanyaan, wala.lpun sebenarnya banyak yang perlu mereka pertanyakan. Tanpa dosen mahasiswi sea1:an-akan tidak dapat belajar, artinya tingkat ketergantungan mahasiswa teriadap penv-ian perkuliahan dosen masih tinggi. Demikian juga halnya tentang ;esiap?n rnat.,:isiswa dalam belajar, baik kesiapan fisik maupun non fisik masil. kurang. Kcriapan fisik misalnya menyangkut
kesiapan terhadap peralatan bt8lajar seperti
buku-buku sumberl
referensi atau kalkulator yang dibawa dan la nnya. Yang -.dak kalah pentingnya adalah kesiapan non fisik, antara lain kpxiapa~ mental dalam rnengikuti perkuliahan. Kebanyakan mahasisw~.datang Le kampus deqgan "kepala kosong'y, bahkan kebanyakan mahasiswa tidak menget xhui riateri ?pa yang akan dibahas
pada pertemuan kali itu. Jadi dcngan ka?a 1ai1 mhh~siswa tidak rnerniliki pengetahuan awal untuk mengikuti proses pe4culiahan di I:.impus. Apalagi untuk mengikuti perkuliahan
Fisika
Modern vang bercirikan relativistik
dan
mikroskopik jauh dari pengalaman kehiduqan sr:hari-hrqi, yang sarat dengan konsep-konsep yang bersifat abstrak, memblltuhkan penalwan dan keterampilan berpikir, dimana kemampuan ini dapat dikembangkan denpan adanya pembekalan terhadap pengetahuan awal. Hal yang ditun.ukkan mahaciswa dapat mempakan salah satu indikator kurangnya motivasi mahxsiswa dalam pembelajaran. Akibat dari semua itu pencapaian sasaran pembelaj wan pun haq-a sekedar mengetahui konsep dan prinsip saja, jauh dari yang dibraplzan sar-pai pada kemarnpuan dalam bernalar. Berdasarkan temuan hasil pnelitian Tstini clan \Ya!,an Redhana diperoleh bahwa penerapan Strategi Penemuan Terbinlbing dapat ~neningkatkanaktivitas, motivasi, dan keterampilan berpikir kritis iiswa kelas ? SMUN 4 Singaraja. Begitu pula temuan
hasil penelitian Naili? Husna drln Asrizal (2002) bahwa
Pemanfaatan Strategi Penemuan Terbimbing d;tpat rreningkatkan aktivitas, motivasi dan keterampilan berpikir kritis sisoss SM'JN Pallang Untuk itu peneliti ingin menerapkan Strategi Penemuan Terbinbing terhplap mahasiswa Fisika
FMlPA UNP agar perkuliahan Fisika Modern menjali optimal dalam ha1 meningkatkan aktivitas, motivasi dan ketev-unpilln ber?ikir kritis mahasiswa dalam bentuk penelitian tindakan kelas B. Tindakan Yang Dipilih
Beranjak dari fenomena yaqg dikem~lkakandi dicarikan suatu solusi perrnasa1ahp.n yang rda, dalam kondisi jelek tersebut,
at,ts,
maka perlu kiranya
'~ilatid
ysng lamt-at latrn d a ~ ? t membuat kualitas
pendidikan sernakin terpuruk. Salah satu alternatif ::olusi j ang diperkirakan dapat rnernecahkan masalah tersebut adalah d e n ~ s nmcneraok an Strategi Penemuan Terbimbing. Strategi ini merupakan su 7tu strategi dalam pernbelajaran konstruktivist yang dipandang dapat membc*dayal:an potcnsi mahasiswa secara
optimal dengan ciri pembelajarannya melrputi ndanya
Orientasi, elisitasi,
restrukturisasi ide, aplikasi ide daIam banyak 'iiiuasr dan reriew. Sisi lain yang tidak kalah pentingny? a d a l ~ hbahlva Strategi Penemuan Terbimbing menekankan bahwa pengetahuar seorpng inc'ividu merupakan hasil konstruksi (bentukan) individu itu sendiri set llah n-elewat berbagai pengalaman belajar. Pengalaman belajar mahasis-wa dapat Jiperoleh me'dui kegiatan-kegiatan berikut, seperti: mengerjakan LBBM (Lemb~rBimbin~arBelajar Mahasiswa); mengikuti tes kecil @is) untuk meningkatkan motiva~imahasiswa; menjalani proses perkuliahan dengan dosen di kelas; menjdani diskusi (kelas ataupun kelompok). Di kelas strategi ini dilaksanakan down dergan mengajukan pertanyaanpertanyaan terbimbing dan terstrukt~tr,dapat borupa pertanlf.ian pengarahan ulang (redirection) dan pertanyaan pelacakan @robi7g). Dihampl -in melalui pertanyaan ini dapat menggali, merestrukturisasi, dan msngenlbani&arl ide-ide mahasiswa. Tidak hanya teknik bertanya yang baik E m s diguna'can dosen, tetapi isi pertanyaan juga menjadi perhatian yang serius Untuk keterlaksanaan Strategi Penenuan Terbivbing ini mahasiswa dituntun belajar terlebih dahulu di rumah rrelalui bantuen Lembar Bimbingan Belajar Mahasiswa (LBBM). LBBM ini memu at birrbinpan 2gar mahasiswa dapat mencoba menemukan sendiri terlebih dahulu 1onsep-konsep yang dipelajari, nanti dalam proses pembelajaran di kelas dc,sen &an
~engembangkan dan
mengklarifikasi kebenaran konsep tsb. D e n y n rrengej:rkan LBBM di rumah secara berkelompok dan kolaborasi dengan -eman?ya mr'lasiswa akan terlibat secara aktif, dengan sendirinya mahasiswa telc. h mempersiankan diri dalam proses pembelajaran, sekaligus mahasiswa &an dataylg ke Lampu:>tidak dengan "kepala kosong", melainkan telah memiliki kesiapan belajar. telah rnemiliki pengetahuan awal. Dengan demikian proses perkuliahan rnenjadi din;fnis, mahasiswa aktif berpartisipasi. Pembelajaran tidak la3i didomiqasi oleh do~en,tetapi peran dosen hanyalah sebagai fasilitator, mediato- d m motsvator
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam Penelit ian Tiqdakan Yelas ini adalah: I. Untuk mengungkapkan apzkah Str:ltegi 3enern~~mTerbimbing dapat
digunakan untuk meningkatkan ak*ivitas. motbfssi dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. 2. Untuk mengungkapkan apakah Strcvegi Fenemu-n Terbimbing efektif
digunakan dalam meningkatkan akAivitas moti-~asidan keterampilan berpikir kritis mahasiswa 3. Untuk mengungkapkan Strategi Penerr r~anTerbirnb-lg yang bagaimanakah
paling optimal digunakan dalam mfkningkatkan ~ktivitas, motivasi dan keterampilan berpikir kritis mahasisw I pada perlcul ~ h a nFisika Modern di Jurusan Fisika FMIPA UNP D. Lingkup Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini hanya dilaksa~akanp d a mahasiswa Jurusan Fisika yang terdaftar mengikuti perkuliahan r:isika Moeer-i Semester Januari-Juni 2003. Hal ini diinspirasi dari proses perenurgan tttntang seleknya kondisi proses
perkuliahan dan rendahnya hasil belajar rahasiswa da'am perkuliahan Fisika Modem di jurusan Fisika FMIPA Llniversitas Nege-i Padarq. Berdasarkan kajian yang clilakukan terhaciap str3tegi perkuliahan yang akan diterapkan maka dalam penelitian ini t :rdapzt bebernpa batasan yang perlu dilakukan, antara lain: a.
Strategi Penemuan Terbimbing yang clirenc~nakmberintikan pada upaya mengoptimalkan potensi mahasiswa den ;an memberi 4 an kesempatan kepada mahasiswa untuk mengkonstruksi sendir i konsep y an T dipelajarinya terlebih dahulu di rumah
melalui kejasama deng,~nterrm-teman dalam suatu
kelompok. b.
Proses pengkonstruksian konsep dip~ndu tiengan adanya LBBM yang disediakan dosen, memuat konsep yar-;! akan di babas mahasiswa beserta tujuan yang akan dicapai mahasiswa
c.
Dalam proses perkuliahan di kelas doser menl:awalin!ra dengan memberikan tes kecil ( h i s )
kepada mahasiswa rlenyanglcllt 1:onsep yang ada pada
LBBM. Pemberian tes kecil merupakan sakh satu tahapan pembelajaran konstruktivist yakni orientasi, bertujuan rnembangkitl an motivasi mahasiswa dalam
perkuliahan,
sekaligus menj~ring kesiaom
mahasiswa
untuk
berpartisipasi aktif selama proses perkuli ~ h a ndi kelas bersama dosen d.
Dalam perkuliahan dosen menggunakari pert mya an-~ertanyaanterbimbing dan terstruktur, dapat berupa pertanyaap pengarahan ulang (redirection) dan penggali (probing) untuk membantu mahasisvra menlrgali, merestrukturisasi dan mengembangkan ide-ide mahasiswa
e.
Dengan kegiatan diskusi mahasiswa ['spat menqa-~likasikankonsep d m prinsip yang dipahami pada persoalan ya ~g teriiapat d dam perkuliahan Fisika Modern.
E. Signifikansi Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan
aga?f?silitator dan mediator yang dinamis, sehingga pembelaiaran m e ~ ~ a lebih d i efe! tic efisien, kreatif dan inovatif Dihasilkan model pembelajaran yanp berorentasi pada penemuan secara terbimbing sebagai upaya untuk rne7ingketkan h;.sil belajar mahasiswa. b. Bahan masukan bagi mahasiswa untuk meqgopt~malkarpenggalian potensinya dalam perkuliahan Fisika Modern, sehin :ga d ~ p a tbf rinteraksi secara aktif, dinarnis, dan kooperatif dalam memban p n konsep- {onsep Fisika Modem dalam struktur kognitifnya c. Bagi lembaga pengambil kebijpkan untuc mengguval-:an Strategi Penernuan Terbimbing pada matakuliah lain sebagai suatu alterna'lf untuk meningkatkan aktivitas, motivasi dan keterampilan berpil ir kritis mnhiaiiswa.
BAB I1
PROSEDUR PENELITI \N TTNDAFAN A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilak~anakaq di J~uusan Fisika FMTPA Universitas Negeri Padang, dengan subjek penelitian a!alah mahasiswa yang terdaftar mengikuti perkuliahan Fisika Modcrn pac4aSemf:ster Januari-Juni 2003, sebanyak 2 1 orang. Waktu penyelenggarw n per elitian ini sekitar 2,5 bulan, dengan jumlah pertemuan efektif 16 kali. bfata kuliah fisika Modem memiliki bobot sebesar 3 SKS, pelaksanaan kuliah dua kali dalnm satu minggu, yakni Selasa (7-8) dan Kamis (7-8).
B. Prosedur Penelitian 1. Gambaran Umum Penelitian
Telah diketahui bahwa Penelitian 7 indakxn Kel3s bersifat partisipatori dan kolalaboratif, yang secara khusus dil?kukarl
karma adanya kepedulian
bersama terhadap keadaan yang perlu ditingl atkan Kepeilllian itu dideskripsikan dalam situasi tertentu dengan
menjajagi ;Da yang dipikirkan orang lain dan
berusaha mencari solusi yang dapat dilakukar~untul; menq~bahsituasi yang ada. Dalam Penelitian Tindakzn Kelas ini ~ d ae r n a t azaz pokok yang mendasarinya, sehingga prosedur yang diternpuh dalam penelitian ini meliputi keempat
azaz
tersebut, yaitu:
menyusln rcncana tindakan
@lanning;l,
melaksanakan tindakan (action), mengamati 7engaruh ttnc'dcan (observation), dan melakukan refleksi (reflection). Berdasarkan azaz tersebu: rnaka pt-nelitian inj tlilaksanakan dalam dua siklus, yang masing-masing siklus memuaa keerrpat amz pokok tersebut. Jadi Penelitian Tindakan Kelas ini mengikuti rrosedllr terscbut pada kedua siklus sesuai dengan tindakan
yang dipilih. Han..ra nalja siklus kedua ada
perbaikan tindakan didasarkan atas hasil ref eksi terhadan fenomena yang terjadi pada siklus pertama.
2. Rincian Prosedur Penelitian
a. Persiapan Tindakan
Sebelum penelitian dilaksanakan perlu adanva per~iapanyang dilakukan antara lain: Mengkaji silabus matakuliah Fisika M ~ d e r nguna nempersiapkan materi perkuliahan yang akan dibahas Memilih buku sumberlreferensi yang ?kan tligunakan dalam perkuliahan sebagai buku sumber wajib maupun aqjuran, terutrma sangat diperlukan dalam menjawab pertanyaan-pertanynan pmduan yang terdapat pada LBBM dalam rangka mengkonstruksi ionseplprinsi~Fisika Modem yang sedang dipelajari Membuat
penjelasan
tentang
kegrltan
pernbelajaran
yang
akan
dilaksanakan dalam perkuliaFlan F i s i k ~Mocern be;erta segala ketentuan yang akan digunakan selama berlsngsung pe-rlbelajaran, meliputi: pengerjaan LBBM, tes kecil (his), pemhelajmn dengan dosen dan diskusi (kelasikal ataupun kelompok) Mempersiapkan perangkat p e r h l i a h ~ ndar instn men pengumpul data yang akan digunakan dalam pelaksanran Stratepi knemuan Terbimbing, LBBM (Lembar
antara lain: Silabus Mata kuliah Fisika Modern; Bimbingan Belajar Mahasiswa), Tes Keci (Kuc 1',
Lembar Observasi,
Angket Terbuka dan Tes Hasil Belajar b. Implementasi Tindakan
Sesuai dengan rencana clan persiapan tindd-an varn, telah disusun, maka tindakan-tindakan yang telah direncanakan a! an dirnplernc-qtasikan dalam proses perkuliahan Untuk jelasnya masing-masing tlndakan yang &an dijalankan dalam Strategi Penemuan Terbimbing dapat diuraika 7 sebayai ber ' a t . 1). Mengerjakan Lembaran Bimbingar Belajar llahasiswa (LBBM).
Kegiatan ini merupakan kunci dari pelaksan,lan Straterri ''enemuan Terbimbing. Tanpa adanya kegiatan ini tidak dapat dilalanknn ke~yatan lainnya. LBBM memuat tentang konseplprinsip Fisika Modem yanp akan ('lpelajari beserta tujuan yang akan dicapai setelah proses pembelilaran berlanr:sung
Disamping itu
LBBM juga berisi panduan berupa pertanya~n-pmt~nyaanyang meminta mahasiswa untuk mencari, menemukan dan rnengkonstrut-si konsep-konsep yang akan dibahas dari hasil pelacakan terhadap ',ahan bacaar yang telah ditetapkan. Hal inilah sebagai pemberi warna dan c'.rrak oernhel~iaran konstruktivisme. Berbeda dengan teori "Tabula Rasa." bagi koistruktivisme pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari dosen 'tepada mahasiswa, melainkan suatu
kegiatan
yang
memunskinkan
rnahasiswa
membangun
sendiri
pengetahuannya. Pembelajaran berarti pa~tisipasi dosen bersama mahasiswa dalam membentuk pengetahuan, rnembuat makna, men:ari kejelasan, bersikap kritis dan mengadakan justifikasi (Rettencou-t, 1989 dalarl Pannen,P.2001) Menurut von Glasersfeld, (19891 bahwa pewbelajaran
membantu
seseorang berpikir secara benar dengan menbiarkmya lierpikir sendiri. Berpikir yang baik lebih penting dari padl mempu-nyai jzwabar yang benar atas suatu persoalan. Jika seseorang memiliki cara berpikir ~ r l n g baik, berarti cara berpikirnya dapat digunakan untuk rneng5adap f e n o ~ e n abaru, akan dapat menemukan pemecahan dalam menghadapi nersollan
laill.
Sedangkan mahasiswa
yang hanya sekedar menemukan jawaban 1-enar l>elurn pasti dapat memecahkan persoalan baru, karena munglun ia tida'c meqgerti bagaimana menemukan jawaban itu. Jadi belajar merupak,m proses &if rnaha.si~-.vamengkonstruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dan lain-kin. Belajar juga rnerupakan proses -~lengasimila:i dan rnenghubungkan pengalaman atau informasi yang dipelajari c engan pense-tian yang sudah dimiliki rnahasiswa sehingga pengetahuannya berl embang. P?nnen, P. 2001). Sesuai dengan ciri proses belajar konstruktivisme, ;fdalah: 1. Belajar berarti mernbentuk ma!-na 2. Konstruksi arti merupakan pro ;es yang teru:. menerus 3. Belajar bukanlah kepiatan rnr ngum3ulkan fakta, melainkan lebih merupakan suatu proses pengembangin pemikiran, dan bukan hasil perkernbang In ne1ainl:zn merupakan perkembangan itu sendiri. 4. Proses belajar yang sebenarrva tel-jadi pn3a waktu skema seseorang dalarn kesenjanga.1 yang mera-gsang pemikiran lebih lanjut.
5. Hasii belajar dipengaruh oleh pengalaman mhasiswa dengan dunia fisik dan linpkungann! a. 6. Hasil belajar tergantung pada apa yam! telah diketahui mahasiswa tentang: konsep-kon~ep, tujuan. dan motivasi yang mempengamhi interaksi den :an bahan ya-rg dipelajari.
Berdasarkan pandangan tersebut mahasiswa barus aktif menemukan sesuatu dan membangun sendiri pengetduamya, b u k ~ n merupakan proses mekanik untuk mengumpulkan fakta. Sekal.gus mahasiswa adalah orang yang paling bertanggung jawab atas hasil belajarnyz. Peran dosen menurut prinsip konstruktivisme adala h sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar mahasiswa bnrjalan dengan baik. P. Pannen ( 200 1) menjabarkan tugas dosen sebrgai : 1. Menyediakan pengalaman belajar yang memc ngkinkan siswa bertanggung jawab 2. Menyediakan atau memberik In kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan maha~iswa,dan mr-nbantu mereka mengekspresikan gagaTannya d In mf:ngkanib~nikasikan ide ilmiah mereka, menyedialcan sarara yar.7 merangsang mahasiswa berpikir produktif, rr enyed iakan i esempatan dan pengalaman yang paling meni ukuni! prcse i belajar. Dosen perlu menyemangati mahasi: wa dan menyediakan pengalaman konflik. 3. Memonitor, mengevaluasi dan mr nunju'dcan apakah pemikiran mahasiswa berjalan atau tida c. Dosen rn*:nunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuarl mahjsiswa dapat diberlakukan untuk menghad- pi ~ersoalsn baru yang berkaitan.
Berdasarkan ha1 di atas dosen perlu menciptakan suasana yang membuat mahasiswa antusias terhadap masalah y ang , ~ d a , s.zhingga mereka mau memecahkan persoalannya. Selain itu dosen pun perlu mengaktifkan mahasiswa berpikir, dan membiarkan mahasiswa belaj:lr meneca%ln persoalan yang ada, dan membantu sejauh mereka bertanya.
2). Mengikuti Tes kecil (kuis).
-
Berbekal dari pengalaman belaja mahasiswa dalam mengkonstruksi konsep melalui kegiatan mengerjakan I BBM rnnh~siswa telah merniliki
pengetahuan dan kesiapan untuk mengikuti perkul,ahan iengan dosen di kelas. Sesuai dengan pernyataan Slameto ( 1988) bd-wa: '"consep ;rang mantap dan jelas yang telah ada dalam struktur kognitif akan rlemudahkan !alam belajar". Hal ini menuntut bahwa rnahasiswa sebelum menpikuti pembe'ajaran telah memiliki konsep-konsep dasar dari materi yang akan diikuti, dan dapzt mempersiapkan diri untuk megikuti h i s pada awal tatap muka ber,kut. Menurut Nasution (1977)" Mahas,swa ekan lel~ihgiat belajar apabila tahu akan diadakan tes dalam waktu yang sinckat. Inangar perminggu atau sekali dua minggu lebih merangsang mereka untuk belajer dengln giat dan tentu hams diberi tahu terlebih dahulu". Dari pernyat~antetsebut ielas bahwa tes kecil merupakan suatu alat yang dapat berperan wntuk memoti\-asi mahasiswa dalam belajar Salah satu cara dalam pembelajar~n konstruk;vist yang bercirikan elisitmi yakni proses pembangkitan motiva~imahssiswa. sekaligus digunakan untuk mengukur pengetahuan yang telah mer :ka konstnlk :i dari hasil pengerjaan
LBBM, maka kepada mahasiswa perlu diadaan tes. Tes ini dilaksanakan setiap minggu sebelum dosen mengajukan pertanya;. rl-pertanyaa~melacak dan menggali dalam upaya restrukturisasi dan sistematisasi konse?. Kepada mahasiswa disampzikan bah-va h a d tes iecil/kuis ini memiliki kontrribusi terhadap nilai akhir mahasiswa, dengnn derrikian mahasiswa akan serius
dan bersungguh-sungguh mengerj a ;aknn;~a, sewai pendapat Slameto
(1988): Tes dan nilai dapat dijadikan suatu h ekuatnn unt-~kmemotivasi mahasiswa dalam belajar. hlahaisisv 3 belsjar t~atlwasadar ada keuntungan yang diasosiaqikan der ?an iilai q zng tertinggi, dengan demikian memberikan tes d ln nil 3i mernpunyai efek dalam memotivasi mahasiswa untuk b >lajar. Setiap rnahasiswa diberi hak dan k.:semp.ltan vang sama untuk dapat meraih nilai yang baik sesuai dengan kern lmpuannya. 3iharapkan mahasiswa lebih menyadari bahwa 4 x 1 lebih baik dari I x 4, sesuai pendapat Agus Sujanto (198 1)" ulangan yang dijalankan beberapa kdi meskipun sebentar akan berhasil
lebih baik dari pada ulangan itu dijalankan c'alam wakiu \iang lama, tetapi hanya satu atau dua kali. 3). Proses Pembelajaran dengan Strategi Penemuan Terbimbing di kelas.
Pada pembelajaran penemvlan (disc<)verylearni p ? g ) dinyatakan bahwa belajar bukanlah sekedar menemukan jaw3.ban yang ,!mar,
dan bukan pula
sekedar proses belajar untuk memperoleh rcngetnhuan (c-zcquisition),melainkan merupakan proses belajar untuk menemukan sesuatu yang baru (invention) secara individual maupun kelompok. Discovery l~arnirlgberf?kus pada kemarnpuan belajar untuk belajar (learning to learn', termasuk kemampuan bertanya, mengevaluasi strategi individual, dan mencari jawabar terhadap pertanyaanpertanyaan konseptual. Dengan dernikian helajar peneruan ini sangat cocok sekali untuk pembelajaran pada mata kul ah
"isika Modern. Penyampaian
informasi tidak hanya bertujuan rintuk me,nperkenalkar~ topikkonseplprinsip yang sudah jelas batasan dan prosedurnya, nelainkan be-juan
agar mahasiswa
mampu bernalar, mampu mencapai pemahaman dengan ~~egala argurnentasinya, dan mampu menemukan penjelasan (altem-fiveexplcrrzation)terhadap berbagai fenomena fisika dalam bentuk keterarnpilan berpiki- kritis. Kalangan pendidik umumr,ya sepak at baiwa "llsrtanyaan" memegang peranan penting dalam proses belajar meng:~,jar. Menunit. John Dewey ( dalam Mappasoro, 1998), pertanyaan adalah ....
Vlly
core o f t ?aching.Hunkins (juga
dalam Mappasoro, 1998) menyatakan bahw I qutrsfionme cenfral oJ learning, Dalam proses belajar mengajar pertanyaan dapa.: difurgsikan untuk berbagai keperluan. Menurut Cunningham (dalam M lppasoro, 19'8) menyatakan bahwa question are used to give direction, come :t mi:-hehtn~rw,manage classroom activity, initiate instruction, creak leamirlj: situ~tion,avd evaluate learning.
Menurut William (dalam Mappasoro, 1998) tjahwa the walsin which question are asked, whether of whole class grmy~,or inc.~vihuclch.iId*enis likely to have a verj sicnlficant effect not only on pupil c:chievc.ment ivti also on social and emofiortal climate of the classroom. Berh \sil tidakn ya dosen nlemhngsikan
pertanyaan dalam proses belajar mengajar se.3erti j-ang bi-lngkapkan di atas &an
sangat tergantung pada kualitas keterarnpilm bectanva dan isi pertanyaan yang diajukan dosen. Ratna Wilis Dahar dan Liliasari ( 1986) meny~takanbahwa pengajuan pertanyaan dapat membangkitk*m m o t i ~asi mahasisxva untuk belajar dan menemukan kesulitan yang dihadapi m~hasimva. Dnsen disamping mampu merumuskan pertanyaan-pertanyaan juga t arus rnampu menggunakan cara-cara yang tepat dalam bertanya. Jel8.s dari pendapat-pendroat tersebut di samping lebih mempertegas arti pentingny a isi pert ~ a y a dal a ~am proses belajar mengajar, juga menekankan perlunya dosen menin ~Jcatkzn kmampuan
dalam teknik
bertanya. Dengan kualitas teknik bertanya dan isi pertznyaan yang baik dosen akan mampu memhngsikan pertanyaan <.ecara optimlt dalam proses belajar mengajar, lebih-lebih dalam mencapai h a d be'ajar y ~ n glebih komprehensif, terutama dalam keterampilan berplkirl bernr lar. Penggunaan pertanyaan secara terstn ~ktur,berm& .la, dan produktif selama perkuliahan berlangsung akan dapat memb mbinf: maha~iswauntuk membangun konsep-konsep yang ada dalarn pikirawya secara lebih terstruktur dan komprehensif melalui suatu proses berpikir secarz kritis melalui penemuan secara terbimbing (Turney, dalarn Mappasoro, '998). Jupa menurut Turney bahwa penggunaan pertanyaan dalam suatu aktiv~taspcnemuaq terbimbing akan dapat meningkatkan proses belajar mahasiswa, ketermprla-1 berpikir dan motivasi belajar mahasiswa. Hasil belajar mahasiswa yang dihara?kan lzbih a m j u pada pengembangan keterampilan berpikirnya, tidak sebatas mellgenal dan mpngetahui konsep-konsep ilmu yang dipelajari dengan daqgkal, tetlpi le'lih jauh lagi dapat memahami dengan baik serta marnpu memecahkan nxssalall yang dihadapi dalam konteks yang berbeda. Keterampilan berpikir atau kemampuan untuk n-elakukan proses berpikir dalam kaitannya denpan proses belajar meqajar merupakan hasil belajar
(behavioral outcomes) yang tergolong terseribunyi (cover behavror) atau kemampuan yang sulit diamati Wellingtc~, 19Z9 (da! irn Didin Wahidin, 1996) menyatakan bahwa
... .
melatih keteram~ilanberpikir mahasiswa lebih relevan
dari pada hanya mentransfer pengetahuan dari dosen kepada rnahasiswa. Menurut Gerhard,
1971 (juga dalam Didin Wak idin,
1996) rnenyatakan bahwa
pembelajaran yang rnernberikan penekanan pada pengernbangan keterarnpilan berpikir atau pengernbangan daya nalar m~~hasisiva meq~pakantujuan utama pendidikan, sesuai juga dengan t'isi pendidikan Sains. Selanjutnya menurut Gerhard bahwa jika keterampilan berpikir rnenda~atpevlekanan dalarn proses pembelajaran, ada tiga faktor yang perlu mendapat perhatiin?, yaitu: 1) penciptaan suasana lingkungan yang responsif, 2) pengglnaan vtrategi belajar mengajar yang rnernberi penekanan pada proses berpikir, 3) meldukan evaluasi diagnostik dan evaluasi yang berkesinambungan untuk rnerlantau
perkembangan mahasiswa.
Berdasarkan pendapat ini rnaka pada perkuliilhan Fisika bfodern yang dijalankan selalu diupayakan menciptakan lingkungan ?elajar yang resposif dan kondusif melalui dialog-dialog dan interaksi yang dinarnis ancara do ;m dengan rnahasiswa. Dengan rnengajukan pertanyaan-pertanyaan , ~rohinydan reclirection mahasiswa diberi kesernpatan untuk kritis, mampu berkornunikasi clergan baik dan memiliki penalaran
yang
luas
dan
mendalam.
Berilutn!.a
evaluasi
diagnostik
berkesinarnbungan dijalankan berupa kuis pe-minggu agar tetap dapat memantau dan memonitor perkernbangan kernampuan rn hasi is .va. Berpikir kritis berarti berpikir yang 'jenar dalam pencarian pengetahuan yang relevan dan reliabel. Sebagai cara la n untuk me-ggarnbarkan rasional, refleksi, respon dan keterarnpilan berpikir ypng berfokus ?ads keputusan apakah dipercaya atau tidak. Secara lengkap ha1 iri dijelaskan Stevan D.Schafersman (199 1): Critical thinking means correct thinkilig in ihe permit of relevant and reliable knowledge abol-t the wor d. An3ther vrzy to describe it is reasonable, reflective, responsibl and skillful thinking that is focused on deciding what to believt or dc. A pel son who think critically can ask apprcpriate qvtestio~s, p h e r relevant information, efficiently and crea:ively sort through this information, reason 1ogicall:yl from th s infcrmatio.1 and wme to reliable and trustworthy coriclusion c bout I he wo-'d that enable one to live and act successfully in it.. .
.,
Dari kutipan di atas terlihat bahwa crri-ciri orang yang berpikir kritis adalah orang yang dapat bertanya dengan t e ~ a t ,mengurn~lllkaninformasi yang relevan, secara efisien dan kreatif menghirnr~uninformas yang sejenis, punya alasan yang logis, dan memiliki kesimpulan yang terperraya. Hal-ha1 tersebut merupakan indikator aktivitas mahasiswa dalan proses perhjliahan. Disisi Iain indikator keterampilan
tlerpikir kritir, (Critical Thinkmg)
menurut Pannen, P,dkk.(2001) adalah : 1) tepa dan selalu b rrusaha agar tepat, 2) jelas dan selalu berusaha agar jelas, 3) berpi1:ir ter'wka,
4)
menahan diri untuk
tidak irnpulsif, 5)mernperlihatkan prinsip/wma jika menlanq diperlukan, 6) peka terhadap perasaan dan tingkat penget ahuan ora - ~ glair. Jadi dalam ha1 lain dapat dikatakan i~ahwaketeraolpilan berpikir kritis adalah
keterampilan individu d a l ~ mmengl:unakm p r o m berpikirnya untuk
menganalisis argumen dan rnemberikan interpretasi berd~sarkanpersepsi yang sahih melalui logical reasoning, analisis a:,irnsi dan b i ~ sdari argumen dan interpretasi logis. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh tiari pr jses belajar mengajar yang rnemberi penekanan pada keterampilan berpikir (D1di.i Wahidin, l996)yaitu: belajar Iebih ekonomis, artinya bahwa
apa lrang c'iperoleh dari proses
pembelajaran akan bertahan lama dalarn pikira~ rnah~siswa, 2) cendrung menambah semangat belajar, gairah belajar (:lmbisi JS ) ba
'.(
pada dosen maupun
pada mahasiswa, 3) mahasiswa diharapkr n mcmpunj ai sikap ilrniah, 4) mahasiswa memiliki kemampuan rnemecabkan masalak.
baik
pada saat
pembelajaran di kelas maupun dalam men$-hadapi perrn~salahannyata dalam kehidupan sehari-hari. 4). Kegiatan kooperatif dan kolaborasi mah,isiswn. Telah diketahui bahwa dalarn pembelaj wan, tugas dosen adalah membantu rnahasiswa agar mampu mengkonstruksi per!;etahuann~.a sesuai dengan situasi konkret. Berarti selain penguasaan bahan yarig luaq dan rnendalarn, dosen juga dituntut untuk memiliki
beragam strateg i perqbelajaran, sehingga dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan qituasi m;ilasis\va. I>is-.dari bahwa tidak ada satu strategi pembelajaran yang dapat digun; tan di mama pun, kapan pun, dan
dalam situasi apa pun. Strategi yang, dirancang, dossn han!fs suatu alternatif, bukan
menu atau resep yang sudah jadi. Menurut Diver dan Oldharn (Pannen,P.2001) ciri pembelajaran berdasarkan konstrruktivisxe adnlah: 1. Orientasi ; rnahasiswa diheri kesenpatar untul rnengembangkan motivasi dalarn mernpelajari suatu topik melalui kegiatan observasi 2. Elisitasi ; mahasiswa dibantu rnenplngkapkan illenya secara jelas dengan berdiskusi, menulis, membua poster, dl1 3. Restmkturisasi ide; ada tiga ha1 ham :diperhatikarl : Klarifikasi ide dikontraskan dengar ide-i#ieorarg lain atau ternan lewat diskusi atau pengumpulan id2. Be-hadapiq dengan ide-ide lain, seseorang dapat terangsarq untuk ~nerekonstruksikan gagasannya kalau tidak cocok atau sebaliknya rlenjadi yakin bila gagasannya cocok Mernbangun ide baru, yang dapat terjadi bila dalarn diskusi itu idenya bertentangan dengan ide I lin, atau id lnya tidak dapat menjawab pertanyaan-pertaqyaan yar q diajukan telannya Mengevaluasi ide barunya dengan ek qperinien. Kzlau dimungkinkan ada baiknya bila gagasan yang baru (libentlk itu cliuji dengan suatu percobaan atau persoalan yang baru 4. Penggunaan ide dalam baryak situaii; idc atau qengetahuan yang telah dibentuk mahasiswa perlu d*aplikitsikan 3ada berrnacammacam situasi yang dihadani, sehin? :a menjadi I lbih lengkap dan bahkan lebih rinci dengan segala mac Im koqdisinyz 5. Review, bagaimana ide berub~h; calam rnengaplikasikan pengetahuannya seseorang perlu merl*visigagasan-ya, dapat dengan menambah gagasan, atau mcngubahn7.a rnerijadi leT)ihlengkap Dengan demikian jelas bahvla dalam :trategi belzjar mengajar, tugas dosen adalah sebagai mitra yang aktif 5ertanya, meraiigsang pemikiran mahasiswa, menciptakan persoalan, membiarkan maha ;iswa men%i.?gkapkan gagasannya, serta kritis menguj i konsep-konsep nahasisw 1 . Dalam merestmkturisasi idc-ide mah ~siswa,pernkelajaran kooperatif dan kolaboratif merupakan pembelajaraq yang sa.igat epektic, 1:wena mahasiswa dapat mengoptimalkan keterlibatannya dalam kel(\rnpok untuk memecahkan masalah bersama-sama. Melalui rneningkatkan
prestasi
pembelajaran akademik,
kc bopera tif
m : hasiswa ~
kct.eraml~ilan keja,
akan
dapat
keterampilan
berkornunikasi, ketekunan, aktivit2.s belajar. motivasi br'ajar, d m kemampuan memecahkan masalah (Towns, Krek:e dan Fie'ds, 2C100)
Pembelajaran kooperatif eengan bwitik tolxk pada klajar secara kelompok, memiliki sumbangan posi tif terhal lap kualitas proses belajar mengajar seperti : 1)meningkatkan hubungan antar individu, 2)men'7gkatkan rasa percaya diri, 3)meningkatkan produktivitas akademi!:, 4) meningkatkan daya ingat dan pemahaman mahasiswa terhadap pemahamar rnateri pelajaran, 5) meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam rnemformula~ikanmasalaP dan dalam rnenjawab pertanyaan, 6) meningkatkan motivasi belajar, 7) menglr~ngiindividualisasi dan pengasingan, 8) memperbaiki keterampilan tirn, 9) 1nening':atkan partisipasi aktif (aktivitas) mahasiswa dalam pembelajaran. 10) rnenin~katkan sikap positip mahasiswa terhadap pelajaran, d m lebih yakin dengnrl studi lebih lanjut. (Dougherty, et al. 1995). Ada empat karakteristik utama belaj; r kooperatif kolaboratif (Pannen,P. 2001) yaitu: 1. Mahasiswa belajar dalam satu kelomp ~k dar memi'iki rasa saling ketergantungan dalam proses be1 tjar. Penye csaian tugas kelompok mengharuskan semua anggc ta kelompok Sekeja sama. 2. Interaksi intensif secara tatap muki atau dimetliasikan antar anggota kelompok. 3. Masing-masing mahasiswa bertangg ~ n gj ~ w a b t :rhadap tugas yang telah disepakati. 4. Mahasiswa hams belajar dan memilil i keterarnpiln komunikasi interpersonal. Salah satu tujuan dari belajar kocperati,' kolaljoratif adaiah "group
discovery learning". Discovery learning sa-]gat t erfohi i pada proses belajar, dengan
tujuan
untuk
mengemhangkan
kemampuan
mahasiswa
(secara
individu/kelompok) dalam menginvsstigasi b.dang ilmi~,n~enumbuhkanapresiasi terhadap investigasi ilmiah sebagai nxra mem~cahkanrnasllah, dan menyadarkan mahasiswa akan kompleksitas dan struktur bic'ang ilnu. Pemikiran "belajar penemuan" didasa-ltan pada pe*icarian atau penemuan suatu pengetahuan atau konsep secara &if
di1akul:an oleh mahasiswa.
Pengetahuan yang diperoleh melalu; "belajar penemuan" r-enunjukkan kelebihan dibandingkan dengan metode lainr ya, (Ratro ~ iis !Dat ;u dan Liliasari, 1986) yaitu: pertama, pengetahuan yang diperoleh t7ertahr.n lama atau lama diingat atau
lebih mudah diingat dibandingkan cara lainrva. Kedua h a i l belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik dari pada hasil b:lajar laimya. Dengan kata lain konsep-konsep dan prinsip-prins
D
yaqg dijndikan milik kognitif
mahasiswa lebih mudah diterapkan pada 4tuasi-situssi baru. Ketiga secara menyeluruh
belajar penemuan
meningka-kan penalaran
mahasiswa
dan
kemampuan untuk berpikir kritis dan bebets. H;inson !an Wolfskill (2000) menyatakan bahwa penerapan meningkatkan
keterlibatan
latihan
mahasiswa
d ~ np5nemup.l terbimbing dapat dalam
ke.riatan
pembelajaran,
mengembangkan berpikir kritis mahasiswa. s e r t ~ meniagkatkan kemampuan mahasiswa mentransfer pengetahuannya. Jad dapat disirpulkan bahwa dengan penemuan terbimbing motivasi mahasiswa dapat dibangkitkan, keterlibatan mahasiswa dapat ditingkatkan dan keterampi zn berpikir l:ritis mahasiswa dapat dikembangkan
c. Pemantauan dar. Evaluasi Tindakan yang telah dipilih dan dilaksanakamenggunakan
dalam perkuliahan
Strategi Penemuan Terbimbi lg aknn dip~qtaumelalui kegiatan
observasi atau pengamatan langsuno, Selanji tnya c'ari hasil pengamatan ini akan dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap kelcmahan-kelernnhan serta keunggulan yang telah dicapai . Berdasarkan refeksi ini d..pat ditentukjn tindakan mana yang sudah baik dan tindakan yang pedu diben lhi pzda sik 11s berikutnya supaya tercapai sasaran yang akan dituju. Hasil pengamatan atau obsr:rvasi yayig dilzkukan dikumpulkan dengan menggunakan
alat
pengumpul
dilaksanakan pengolahan Adapun data
data
yar9
telah
dtetapkan,
selanjutnya
data dengan tekliis dan anal 4 s data yang dipilih.
dart alat pengumpul data s#.rta tcknis d m analisis data yang
digunakan dapat diuraikan sebagai herikut. 1. Data dan Teknik Pengumpul Jhta
Ada empat jenis data yan ;dikumpl ~lkanciari ma hasiswa yaitu aktivitas mahasiswa dalam perkuliahan, hasil belplar m thasisv
I
berupa keterampilan
berpikir kritis, motivasi dan persepsi a*lu tanggapan mahasiswa terhadap strategi perkuliahan yang digunakan A \tivitas belaj?~mahasiswa dijaring
selarna kegiatan perkuliahan di kelas bersama down, 5aik dalam ha1 tanyajawab (dialog) maupun dalam kegiatan ke j a kooperatif kolaboratif rnahasiswa di kelas. Sedangkan hasil belajar rnahas swa ciapat brrupa hasil kuis setiap minggu rnaupun hasil ujian ppda setiap akhir siklus. Di sarnping itu data tentang persepsi rnahasiswa berguna untut maslkan dnn refleksi bagi peneliti dalam menyempurnakan tindakan
perclitiar
yana dijalankan sehingga
perkuliah dengan strategi yang dilaksar'akan lebih xmpurna dan berjalan lancar. Teknik-teknik yang dilakmnakan d ~ l a mpengumnulan data adalah:
a.) Pengamatan langsung (Observasi' Dalam
mencapai
tujuan
penelitian
ber'lagai
upaya
dilaksanakan untuk
mengoptirnalkan proses perkuliahac? sekaligu s juga rnengcptimalkan aktivitas dan hasil belajar yang dapat dicapai mahasiswa. 9engan perannya sebagai fasilitator, motivator d m mediator dosen skan dapat mening1:atkan k-eterlibatan mahasiswa dalam segala aspek dalam pembelajarrn.
Cosen
dapat merninimalisasi
aktivitasnya hanya sebagai penceramah be aka, -anpa rnemperdulikan kondisi mahasiswanya karena
tuntutan pencapaiai target marmi kuliah yang harus
diberikan kepada mahasiswa. Jad dosen tdak lagi mcqganut paham "tabula rasa7'yang rnemahami
bahwa ia dapat mcncuraikan s2luruh pengetahuannya
kepada rnahasiswa, selanjutnya mahasiswa a ;an rnf:nyerap?ya. Sebaliknya
dengan
menerapkan
Strategi
Penemuan
Terbimbing
mahasiswa sangat dimungkinkan untuk n-embangun smdiri pengetahuannya Pembelajaran benar-benar
merupakan pa-tisipa;i dose? bersama mahasiswa
dalarn membentuk pengetahuan, membuat makni, mcnr:riri kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasl. Dengar: demlkian di!lam perkuliahan akan terlihat aktivitas mahasiswa secara din~rnis, sesua
dengan tahap-tahap
pengalaman belajar yang alami ynng mem\?erikan peqel:anan pada hasil belajr berupa ketrampilan berpikir krits. Dalam hpl ini aktiv~ta:mahasiswa yang dapat dicermati hanya ketika selama berada dalam perku aha an di kelas bersarna dosen sesuai dengan ciri-ciri orang kntis, rnelipj~ti i~ktivitaipositif dan negatif Aktivitas positif mahasiswa meliputi aspek men~awa'rV~ertanyaandosenlteman
(karena berusaha tepat dan selalu tepat, jelss d a ~selal-I berusaha agar jelas, mengajukan pertanyaan dengan tepat, mern xrikan ar,;uwentasi, pendapat atau komentar (punya alasan yang logis), kritis terhacap set ap pernyataan (secara efisien dan kreatif menghimpun informasi seienis), intera'csi dengan ternan/buku sumber (mengumpulkan informasi yang relevzn ) dan mercatat penjelasan dosen. Sedangkan aktivitas negatifnya meliputi aspel-: mahasiswa vang datang terlambat, kurang
partisipasi
selama
pembelajrran,
bemain-main1
bercanda,
mengantuWmelamun dan keluar masuk ke'as. P%gami.+an terhadap aktivitas mahasiswa dilakukan iangsung oleh seorang i~bservsr(penpamat) terhadap aspekaspek tersebut dengan bantuan Lembar Observasi, ceperti terdapat pada Lampiran 1 .
b). Angket Terbuka dan Angket Motivasi Angket terbuka digunakan untuk menperole'l infomasi c'wi mahasiswa tentang tanggapan dan komentar mereka tentang 1:egiatrin-kegistan perkiliahan yang dilakukan sesuai dengan tahapan dalam Stratzgi Penemua-l Terbimbing, meliputi kegiatan: mengejakan LBBM (Lembaran Bimbingan Belajar Mahasiswa), mengikuti tes kecil ( h i s ) , restrukturisasi k msep mela11 ; tanya jawab dengan dosen di keladdiskusi kelompok, serta tabap sisternati~asiide dalam kegiatan penyusunan peta konsep materi yanq telah dibahas Setiap mahasiswa diberi kesempatan menuliskan yemua tanggapan serta komentarnya baik yang positif macpun hal-1-31 yar~gtidal: disenangi mahasiswa. Tanggapan itu dilanjutkan dengan saran dan krit~k yang menjadi bahan pertimbangan dan refleksi bagi peneliti, mas1 kan perbaik~npelaksanaan kegiatan perkuliahan pada siklus berikutnya, karena ~ngketterbul I ini diedarkan kepada mahasiswa pada akhir siklus pertama. Berc asarkan dari tanggapan, saran, dan kritikan mahasiswa tersebut dapat direncanakln Deqyempurnaan kegiatan perkuliahan sehingga benar-benar diperolek hasil yano, optimal sesuai dengan yang diharapkan. Contoh Angket Tcrbuka darlat dilz hat patiz Lampiran 2 Di samping angket terbuka kepada mahesiswa juga diedarkan angket motivasi. Tujuan pengedaran angket ini adalah ur~tukrnc:njaring seberapa besar motivasi mahasiswa dalam mengikuti perk uliahan d c n p n Strategi Penemuan
Terbimbing yang telah dijalankan, karena sesuai d e n ~ a qsalah satu cm proses
konstrukttvisme sebagai sumber kajian dari Strategi Penemuan Terbimbing adalah
". ...hasil belajar tergantung pada apa yang telah dikctakui mahasiswa: konsep, tujuan, dan rnotivasi yang mempengaruhi interaksi denczan bahan yang dipelajari". Berdasarkan ha1 itu dipandang perIu diket~huirrotivasi mahasiswa. Selain itu berdasarkan salah satu dari enpat cir; pembelqra*an yang berdasarkan konstruktivisme adalah : "Orientmi"; rahasiswa di'~eri kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam mempel,ijari suatu topik melalaui kegiatan observasi. Dalam ha1 ini pada perkuliahan F qika r(4odem dosen memberi peluang mahasiswa untuk mencermati referensi at iu mcjdeY aiat peraga
yang dapat
mengembangkan motivasi mahasiswa. Disadari bahwa k;uakteristik mata kuliah Fisika Modem sebagian besar memuat ko~wp-konsepJ ang abstrak, dan relatif tidak dapat langsung dieksperimenkan sepe-ti halnya pa?a konsep-konsep fisika klasik. Oleh sebab itu dalam perkuliahan ini dipandan; penting dosen untuk mampu mengembangkan motivasi maha:iswa,
sebab jika itu tidak terjadi
mahasiswa akan cepat merasa jemu, t i d ~ ktertarik b ~ h k a n dapat membenci mempelajarinya. Angket motivasi disusun dalam '7entuk pern-lataan-pernyataan yang berhubungan dengan motivasi m~hasiswa'~erdasarkan-ndikator motivasi yang ditetapkan dan dengan pertimbangan (judl-I;.)d a i ternan sejawat. Pembobotan angket menggunakan skala Likert dengan re-tangan 1 sarnpai 4 untuk pernyataan positif, sebaliknya rentangan skala 4 sampa 1 untuk pernyataan negatif. Bila ada pernyataan yang kurang tepat lalu dilakukar penyempun32an, akhirnya diperoleh 30 butir pemyataan yang diharaokan daplt mengun~kapkan motivasi belajar
mahasiswa. Angket pengungkapal motivaqi mahasiswa ini dapat dilihat pada Lampiran 3. c). Tes Hasil Belajar
Hasil belajar mahasiswa diungkapkarl mel~luites yang diikutinya, terdiri atas tes kecil berbentuk tes pilihsn ganda (objel'llf r e v ) yang diadakan setiap minggu, dan tes berbentuk uraian (essay) vang dilaksa-akan pada setiap akhir siklus Walaupun tes kecil (kuis) sesungj ~lhny: bertuiilan untuk memotivasi
mahasiswa untuk giat belajar dan rnempersiankan c'iri Cal lrn perkuliahan, tetapi juga untuk memantau sejauhmana mnhasiswa .elah rqenper akan tugas-tugas yang terdapat dalam LBBM yang diberikan dengar baik, karen? isi pertanyaan sesuai dengan bahan materi yang dibahas dalam LBPM. Y;mg ciirnaksud Tes kecil disini adalah tes yang membutuhkan waktu yang
CL lcup
singkat falam pelaksanaannya
juga sederhana dalam pertanyaan yang dikernukakan bai': dari segi bahasanya maupun dari kandungan isi pertanyun itu. C'ontoh tes kccil dapat dilihat pada Lampiran 4. Sedangkan contoh LBBM dapat clilihat pada Lampiran 5 Tes hasil belajar pada s e t i a ~akhir s klus 3iranczng berbentuk
uraian
(essay), karena sesuai dengan tujuan akhir dalam perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan keterampifan berpikir kritis Untuk ltu jenis tesnya adalah tes uraian dengan memfob skan perhat In pada pertanyaanpertanyaan tingkat tinggi meliputi aspek an llisis, sintesi: dan evaluasi, namun tetap memperhatikan pertanyaan-pertanyaan tingk~trend,& dalam porsi yang sangat kecil. Pertanyaan-pertanyarn tingkp' tinggi da iim struhmr kognitif taksonomi Bloom, ditandai dengan pertanyaar yang mern~kaikata tanya kenapa, mengapa, bagaimana, menurut pendapat anda dan lainnva Yang jelas pencapaian hasil
belajar
mahasiswa
diharapkan
lebih tertuju
keterampilan berpikirnya (bernalar 1, tidak
~ a d a pengembangan
ebata!? menronal dan mengetahui
konse-konsep ilmu yang dipelajari dengar dangkal, titapi lebih jauh lagi mahasiswa dapat memahami dengan baik :erta nlampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam konteks yang berbeda. S4ah s.itu contoh Tes akhir ini dapat dilihat pada Lampiran 6 2. Teknik Analisis Data
Data dan informasi yang diperolcll mclalui nengamatan langsung (observasi), penelusuran angket dan tes has I bekjar, m:liputi data kuantitatif tentang aktivitas mahasiswa pada setiap per~belajnrandi kelas bersama dosen, ungkapan motivasi dan persepsi mahasiswa tentang strat :gi pembelajaran yang dilaksanakan, skor hasil tes kecil mahasisw I tiap ming21-r pada masing-masing siklus dan hasil tes akhir pada tiap siklus.
Adapun teknik analisis data untuk m::sing-rnasing jenis dilakukan sebagai berikut:
a). Data aktivitas mahasiswa. Data yang tclah diuerolek dianalisis dengan cara mentabulasi data
dan mencari persentasgtnya, lalu dihitung rata-rata kelas
selanjutnya diinterpretasikan dengan menge'ompo!dcannya sesuai kategori yang dipilih untuk menyatakan kriteria aktivitas -nahaslswa, s ~ s u a ipendapat Ngalim
Punvanto (199 1): Kegiatan mahasiswa dinilai b-rhasil jika lebih dari 65% mahasiswa melaksanakan 1 egiatan tersebut, dengan menggunakan kriteria berikut:
-
85% 76%
--
100%
1 ;@Y? zzE 1 84%
I < 54%
I
Sangatbaik Baik Cukup baik Kurar a baik Kurar !: seke li
1 I
Berdasarkan hasil itu akan dipl~rolehgambpran tingkatan aktivitas mahasiswa dalam setiap aspek dalam pemt elajara
p.
Persentase aktivitas
setiap mahasiswa pada masing-masing ~iklusdapat <'-lihatpada Lampiran 7 dan Lampiran 8. b). Tanggapan, saran dan kritik mahasisw 3 terhadap s'rategi perkuliahan Tanggapan mahasiswa ditampung dan dicernati dcngan seksama tentang saran dan kritik yang diberik~nmahasi~wasecars ojjektif
.
Hal ini perlu
dilakukan demi penyempurnaan kegiata 1 dan proses pembelajaran di masa yang akan datang
c). Motivasi Beiajar Mahasiswa Berdasarkan hasil isian anpket yan!- diberikan mahasiswa dilakukan perhitungan skornya, karena setiap perrvataarl rnotiq..isi tersebut sudah ada penskalaannya. Skor motivasi ciihitung uqtuk t ap ma'lasiswa dan selanjutnya dapat ditentukan berapa rata-rata mo'ivasi mahas <;wa dalam mengikuti perkuliah Terbimbing
Fisika
Modem
dengan
7lengpnakan
Strategi
Penemuan
d). Nilai Irkor hasil bdajar mahasiswa Skor hasil tes kecil yang di1aksanak:m tiap mingpli pada masing-masing siklus ditabulasikan, dihitung rzta-ratany? u n h k s e t i a ~mahasiswa dan ratarata kelas untuk tiap kali diadakan tes kecil. Selama sif:lus pertama dilakukan lima kali tes kecil, sedang pada siklus kec'ua terdapat tiga kali tes kecil. Data pengolahan skor tes kecil pada siklus pe-tama dan keclua dapat dilihat pada lampiran 9 danl0. Sedangkan skor h a i l tes akhir untul: masiqg-masing siklus diolah untuk setiap mahasiswa, selanjutnya dapat diny~takanrata-rata kelas untuk masingmasing siklus. Hasil olahan ini dapat dilihst pada Lamyran 11.
d. Analisis dan Refleksi Dalam Penerapan Strategi Penemuan Tf:rbimt.ing &an ditemukan hal-ha1 yang membuat mahasiswa kurang aktif, k u r ~ n gtertarik :'an berbuat kesalahan dalam menjalankan tugas-tugas yang dierrbannja. Hal ini mungkin karena mahasiswa belum terbiasa belajar dengan pelgkonstruksinq sendiri terlebih dulu dengan dipandu oleh LBBM. Kesulitan dan F endal? mahaciswa dalam mengikuti perkuliahan dengan Strategi Penemuan Terbir~~bing menipatan refleksi, sekaligus sebagai introspeksi terhadap dosen dalarr pen-~eleng!:zraan perkuliahannya diawali dari mempersiapkan perangltat pembelajaran s a m ~ pada ~ i sistem evaluasi yang laksanakan dan menciptakan sistem da.1 linganpan belajar yang kondusif yang mengoptimalkan penggalian dzn pengerr bangan potenqi mahasiswa..
DAB m HASIL PENELITLiN DAN PEMBARASAN
Sesuai dengan jumlah sikluq dalarn Denelitian T qdakan Kelas yang dilaksanakan ini, maka hasil penelitian yang dillporkan juga rneliputi kedua siklus tersebut.
A. Deskripsi Data dan Hasil Analisis Data Berdasarkan uraian pada Bab JI bahwa data \pang dil:umpulkan pada tiap siklus meliputi: data aktivitas m~hasiswa dalarr kegi -l tan selama proses pembelajaran di kelas bersama dosen dengan meng!runatal Strategi Penemuan Terbimbing Data ini diperoleh dengan mengg:inaka? 1embp.r observasi melalui pengamatan langsung
pada saat setiap kepiatan ber1an):sung. Data tentang
tanggapad persepsi mahasiswa terhadap Strat :gi Penemuaq Terbirnbing dalam perkuliahan Fisika Modem dilaksanakan hanyr pada akhir siklus pertarna saja, demikian juga halnya data motivasi belajar ma'iasiswa dijar ng pada akhir siklus pertarna saja, sedangkan data hasil belajar mah~siswameliputi data hasil tes kecil mahasiswa tiap minggu dan hasil ujian akhir pa( a setiap siklus yang dilaksanakan.
a. Hasil Andisis Data Aktivitas Mahasiswa Berdasarkan rata-rata persentase aktivi+as rnxhasisvra setiap pertemuan pada siklus pertarna ( lampiran 7), dan siklus k adua (lampiwl 8) dapat diketahui tingkat aktivitas mahasiswa dalam ~etiapasrek ytag dipmati pada kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan data tersebut diketahui perbandingan tingkat aktivitas mahasiswa pada siklus pertama dan kedua, sehinf:ga dapat diketahui tejadi tidaknya peningkatan baik dalarn perbai-:an kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar yang diraih oleh mahasis ~ a scperti , tnnpak pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 . Perbandingan Tingkat Aktivit 1s Maiasiswir Tiap Siklus. Siklu,: I
1 -
Siklus I1
I
Aktivitas Mahasiswa yang diamati Cukup baik
1 . Menjawab pertanyaan dosen
2. 3.
4.
5. 6.
1 teman Mengajukan pertanyaan dengan tepat Memberi argumen, pendapat dan komentar Kritis terhadap setiap pemyataan Interaksi dengan t e m a d buku sumber Mencatat penjelasan dosen
Kurang sekali
1 I
1 1. Keluar masuk kelas
14,00
1 I
K u m g s e l ali K u m g se1:ali
76,12
S-ngat kik
2,86
Srngat baik
2,38
1 1
S;lngat baik
191
S:'ngatbik
0,98
S:ngntb?ik
7 Mahasiswa datang terlambat 8. Kurang partisipasi selama pembelajaran 9. Bermain-mainhercanda di kelas , 10. MengantuWmelamun
9,17
1
1
4,36
/ 1
i
'9,33
Kurang sekali
:
!9,29
Kurang sekali
09,21
Sangat baik
0,M
Sangat baik
0,Oo
Sangat baik
1
'
Sangat baik
1
S: agatblk
'I
:
0,OO 0,00
I
Sangat baik Sangat baik
b. Persepsil tanggapan tentang Kegiatan d ~ Saran n
Persepsi mahasiswa terhadap kegiatar pem3elaiarm yang dilaksanakan terujud dalam bentuk tanggapan tentang hal-h 11 pos tif dan negatip dari kegiatan serta saran perbaikan kegiatan pembelajaran yang dijalari mahasiswa Hal ini diperoleh melalui penyebaran angket terbuka kepads rnahe~iswa.Dari 2llernbar angket yang disebarkan tidak seorang pun m,\hasiswa van? tidak setuju dengan adanya tindakan dalam perkuliahan yang wenglrunakan Strategi Penemuan Terbimbing, seperti mengkonstruksi konsep-konscp fisi11 modem di rumah secara kooperatif dan kolaborasi dengan temrln dallm !:el .mpok, mengikuti tes kecil (kuis) di kampus pada awal perkuliahan. intenksi dav tanya jawab dengan dosen dalam tahapan restrukturisasi konsep bersarna dosen (Ian diskusi kelompok dan kelas dalam tahapan aplikasi konsep dan zistem~tisasi Secara umum mahasiswa setuju dengan tindakan yang
lipilih dalarn Strategi Penemuan
Terbimbing, secara lengkap komentar tentan~aspel. poqiti f dan negatif program yang dilaksanakan dan saran yang dikemuk~kannlahasis-~radapat dilihat pada Tabel 2 berikut
.
Tabel 2. Tanggapan Mahasiswa Terhadap SPT
KEGIATAN
HAL POSITIP
1,~engeqakan I LBBM
1 1
1
2 . hlengihuti 'i'ei
kecil (Kuis)
3. Tanva jawab
d e n g n dosen dalam rangka rest ruktunsasi dan justifikasi konsep
4Dishsi kelas dalam penampilan peta konsep
1
I
I
Baik sekali unluk nicnin&iAan motivasi belajar mallasiswa Mahas~swa belajar teratur II: kontinu setiap waktu 1!3",n.;invn 6373: kr13:i'l I;;::::'; konsentrasi mendengar karena tesnya langsung dibacakan dosen Kesempatan bcrtanya banyak, terlatih berani 'oiara di dcpan orang banyak Menghllangkan keragu-raguan terhadap restnrknrrisasi konscp Membanglutkan gairah men-tisi ide orang lain Terjalin kedekatan clan keintiman hubungan antara guru-sisula Dengan mengerjakan aplikasi konsep dirasakan rnanf't kuliah Dosen cukup berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam dlskusi Tejalin interaksi dan kekompakan sesarna simra Dapat tercipta suasana saling memberi dan menerima
Pembenai LBBM jangan sampal tcrlambar (minim1 3 hari scbelum pcrtamua tatap muka) Pcnggunaan kata/istilah &?lam LBBM agar lebih lugas, nxnghi ndari salah pengcrtlan
Mulanya terasa berat karena blunt tcrbiasa Tcrpaksa mclcngkapi buku surnber Sulit mencari waktu untuk
Belajar rnenjadl lebih bcrmakna, meninggalkan kesan yang dalam Menjad lebih pcrcaya diri, karena tclah mempersiapkan dri Hubungan sesama teman rnenjadi dekat
I
SARAN
HAL NEGATIP
1
~ ~ . . #~'A,>Uta&td
U
8
,,
n AC4
'hz.I4ilb,U> ,....
Daiam pciaiisc~naclnics masih ada mahasiswa kerjasarna Kurang jujur / menyontek dalam tes
I
i
1
Dilcrushn agar nlcnjncii rutinitas. bnllkan juga untuk mata kuliah lain Tidak dberikan secara lisan. tctapi tcrtulis Bentuk soal tidak o b j e w saja, perlu ditambali d;liga!i cssaj sidir!i.in~ Pengaturan tempat duduk agak dperkctat agar
Materi kuliah terlalr~padat Pengajuan pcrtanyaa~lole11 dosen singkat durasinya sehingga kurang dapat mercsponi Suasana belajar agak serius, mahasisva takut bicara
Dosen rnengulang sejenak matcri vang lalu scbclum n~clnulalmatcn baru. Doscn diharapkan menjelaskan konsepkonxp esensial. dan menuliskan dcngn teratur di papan tulis Dosenagar menciptakan suasana lebi h kondusif, menyenangkan dan s e M t santai
Sering terjadi kevakuman suasana Waktu terlalu singkat
Seklwn memulai diskusi doscn rnenibcrikan ulasan dan gambaran serta infonnasi secukupnya untuk setiap masalah yang didiskusikan. Hasil diskusi tiap kelompok sebaiknya dibagikan pada kelompok lain scbelum diskusi
kelas di laksanakan Perpanjang waktu diskusi
Mahasiswa punya kesempatan berlatih mengeluarkan idel pendapat Terbentuk slkap d i n g mengharga dan menghonnati orang lain
.
1
I
I
1. Diskusi kelompok dn:nni
Sistcrnati
konsep
Dipertahankan dalam sctiap pcnibelajaran Dosen perlu mewajibkan muncul minimal satu
Waktu terlalu sin-gkat dan tergesa-gesa
Teratasi persodan secara bersamasama L f ~ n ~ y a t ,t> -w t ~r r n n ~ t l nr n ~ h l r i c.a ~ ~
I. ,
m,rl.~n\:
1
mcmhrmnikan d ~ dan r ~h r r l a t ~ l hi ~ c a r q
di &pan umum T-yl.:.,....-p+ A C . I U I I I ~ ILL-
-..--....J:e . - l - ~ , . :
& ~ C C \ J L ( u.11
~ ~ L C L ~ I U I
persiapan yang matang Mahxisnra beqx!u-lnc k ~ untfik r belajar memimpin, berargumentasi, mengem-n ide dan pendapat.
I
I
-.
.
4 . , ~ , / ~ v n 0 0 ~ ~ 4 I1T1I , ! . ~
< , . ~ i . t n L t . l , , r m ~,I; ~~
h n v 2 , i i a n ,~~SL-IICI krl:~c
'
Perpanjang w'aktu diskusi Duscig
&I:b
1 1 1 ~ i i~ :~W~I I i,t~:,~h,,ii;
iLk,$i
jawaban dl setiap akhir pcnampilan kelompok wmpnii
c.
Data Motivasi mahasiswa Pada akhir pelaksanaan proses per'iuliahan siklus pertama kepada
mahasiswa disebarkan
angket untuk mer-igetahtli seblrapa besar motivasi
rnahasiswa dalam perkuliahan Fisika Mollern, walauriln dari pengamatan langsung juga teramati prilaku-pril
Sclanjutr!la diadakan analisis
terhadap motivasi mahasiswa, seperti yang ter 4apat 7ada Lr~npiran1 1. Berdasarkan data dan hasil analisis data 1liperolf:h bahwa range skor motivasi terendah dan tertinggi mahasiswa ad llah 74 - 9f dengan rata-rata skor motivasi mahasiswa adalah 84,71 (79,60%)
d.
Data Hasil Belajar Mahasiswta Data hasil belajar mahasiswa diungkar kan nlelalui -es, yang terdiri dari tes
kecil dan tes akhir siklus Tes kec;il dilaku :an sctiap mlnggu, sehingga untuk siklus pertama diperoleh data lima hali tes ke .il, yang rata-rata kelas hasil teskecil siklus pertama adalah 73,29, sedanpkan pada .tklus lredua Ilsnya ada tiga data hasi tes kecil dengan rata-rata kelas 8r.92 S e c ~ r alenqkap h3sil tes kecil pada tiap siklus dan tiap pertemuan dapat dilihat pada Iampinn 9 d a r 10 Untuk rnengetahui seberapa besar penpuasaan mahasiswa terhadap konsep-konsep yang dibahas dalam perkulia1ran Fi ;ika M ~ d e r nmaka pada akhir pernbelajaran pada tiap siklus diadakan tes akhir berbertuk tes uraian (essay) Dari tes hasil belajar akhir siklus oertama
(
lperoleh
5ko-
rata-rata kelas 68,52,
sedangkan skor nilai rerata kelas pada sil lus kedua rlengalami peningkatan menjadi 77,29 Berarti rnengalami peningka an se7esar ?2,80%, secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 12
B. Pembahasan
Berdasarkan pemantauan melalui obse7rasill~eng,mRtanlangsung terhadap
aktivitasmahasiswadalamkegiatanproses yembelajaran
di
kelas
dengan
menerapkan Strategi Penemuan Terbimbing, untuk s e t i a ~ciklus, dapat dilakukan refleksi atau evaluasi
.
Dari analisis data aktivitas rnahasisva terhadap aspek yang decermati sesuai dengan kajian tentang Strategi Penc rnuan Terbimbing terutarna dalarn meningkatkan hasil belajar mahasiswa b r v p a ketera-npilan berpikir kritis ditemukan beberapa hal. 1. Dari paparan Tabel 1 terlihat bahwa s e c r ~umL m akti bitas mahasiswa dalam
perkuliahan masih rendah, namun dengrn uppya dal2rn penerapan Strategi Penemuan Terbimbing ternyata semua it1 dapat ditrngkatkan walupun belum mencapai hasil maksimum Seakan telah rnenjadi warria mahasiswa sekarang bahwa sulit sekali memancinc; agar nweka mau tlertanya, memberikan pendapat cemerlang, mau menjawab tantangan d m 3ertanyaan-pertanyaan yang diajukan atau bersikap kritis dan cuf~osita*; terhac'lp apa saja pernyataan yang mereka terima. Pilihan lehih baik c lam, (dengar1In atau hanya sebagai penonton seolah-olah telah meniadi "bud~yaneo,atif "(' kalangan mahasiswa, padahal sesungguhnya jauh di dalam hat mereka b a n , ak vang perlu mereka ketahui dan tanyakan tentang banyak hal.
Derqan terobosan dalam
pembelajaran konstruktivisme dalam uj .d Stratem "enemuan Terbirnbing diharapkan ha1 itu dapat diatasi mahasiswa
menjawab
pertanyaan
Da a mc.nunlub kan bahwa akitivitas dosedtcman
naik
dengan
sangat
menggembirakan dari 30,40% menjadi )5,28"'0, den !an kenaikan melebihi loo%, walaupun sernula berada dalarrl kategor~ Lurang sekali sampai mencapai kategori
cukup baik
Se langki~n unt . k aspek mengajukan
pertanyaan dengan tepat, berkomentarf ?era@menta: i dan rnengemukakan pendapat serta bersikap kritis tctap masil dala~nkatt'jrxi kurang sekali pada siklus pertama ataupun siklus kedua, narylun ttdah terjadi peningkatan yang cukup berarti rnelebihi 50% Namun sa uhal van? sjngat menggemb~rakan
adalah terjadlnya penurunan drastis +erhad?p asp.=k aktivitas negatif belajar mahasiswa rnahasiswa Ini menunjukkan bahwa antuqias dan arnt~~si sudah membaik dengan rnengimplementas kan s-rateyi Vang digunakan dosen Sesuai dengan pendapat Gerhard bahwa j t a keterarns, 'an berpikir mendapat penekanan dalan proses pembelajaran maka ada I~ebarapa faktor yang rnendapat perhatian, diantaranya adalah penciptaan lingtungan yang responsip Dalam ha1 ini tidak ada lagi kegiatan-kegiatan yarq menyimpang yang dilakukan mahasiswa selama proses be1aj:lr berlmgsunq. Di sisi lain aktivitas mahasiswa dalam mencatat penielasan dosen sidah singat baik pada kedua siklus. Aktivitas negatif siswa c'ari kedua siklu; mengalami penurunan yang cukup berarti. Secara kuantitatif teqadi pe.lurunirn persra?tase bahkan melebihi 100% Berarti dalam penelitian ini sudah iliperoleh adanya perbaikan kualitas sesuai dengan karakterisitik Penditian Tirdakan Kelas llang berorientasi pada proses, sungguhpun bila dimaslikkan ke dalarr kategori yring dipakai masih dalam kategori kurang sekali. Bila dibandingkan dengan suasara pembelajaran yang berlangsung selarna ini sudah mengalami perkernbarqan lrang nl2rnadai. Sudah mulai tumbuh dan berkembang adanya mahasiswa yz ng rnau bertanya, menjawab, berpendapat dan berinteraksi dengan tenian di dekat duduk. Suasana kelas sudah cukup kondusif untuk rnendukung k e1anc;tran proses pembelajaran yang melibatkan lebih banyak rnahasiswa yarlg ikut arnbi' bagian, berpartisipasi aktif dalam segenap aspek kt:giatan
b-.lajar Keterlibatan secara mental
maupun secara fisik Hal ini sesuai deng?n yan; dikerukakan Nana Sudjana (1991) aktivitas fisik dan mental kedutnya saling terkait dan tak dapat
dipisahkan saling mengisi dan rnenenti)kan Hal i n i juga didukung oleh Pasaribu(l983) bahwa cara bel,~jaryang efekt f a d a l ~ bcara belajar berbuat sendiri, maksudnya mahasiswa terlibat 'angst ng da'~.rn pencapaian tujuan pengaj aran Penyebab kurangnya aktivitas mzhasistva terh;rdap empat komponen yang disebutkan di atas karena rnungkin lebih banj.ak berasal dari kepasifan individu rnahasiswa
yang kuraug beka' prqretatnrcrt awal dan wawasan.
Tidak munculnya interaksi dalam pros4.s perqbelajaran karena mahasiswa belum memiliki pengetahuan awal untuk mengikuti penstrukturisasian konsep di kampus bersama dosen. Wajar saj I selema in
kalau tidak muncul
pertanyaan dalam proses pembclajaran d kela: karenn mahasiswa tidak tahu apa yang akan ditanyakan, atau tidak dap2.t bennternkr I karena tidak memiliki modal untuk keperluan itu. Untuk itu mahasiswa perlu mencoba menemukan konsep-konsep fisika modern
terlebih dahulu di rumahml*lalui kelompok kerja kooperatif-
kolaboratif. Hal ini sesuai dengan t lhapan dalaw Strategi Penemuan Terbimbing. Dalam pengkonstruksian idlxfgagasan mzhasiswa bekerja dalam bentuk kelompok. Dosen membentuk ke ompok mahpsiswa yang terdiri dari 4-5 orang anggota, dimana kemampuan enggot I s e t i a ~kelompok terdistribusi
secara heterogen, sehingga diharapkar mur~cul irteraksi dan dinamika kelompok yang baik dalam menyelesail an pt*rsoalarl fisika modern
yang
dihadapi . Ternyata dengan beradanya mahasiswa dalarr kelonpok nampak aktivitas mahasiswa benar-benar meningkat dalan- ha1 partisip lsi dalam memecahkan persoalan fisika yang dihadapi. tanggun.: j a w ~ bdalp m mengerjakan tugas, disiplin kerja dan gairah kerja. Akan tet pi karena kcterbatasan waktu pada siklus kedua ini maka kegiatan hanya bt.rlang!ung selama tiga minggu saja, sehingga mahasiswa sudah m~rlaisenan r menikmati belajar dengan strategi ini tapi kegiatan sudah berakhir Mudah-n,udah;in dl rn jsa mendatang kegiatan ini dapat diteruskan dan digunzkan dose- dalam s e t i r ~setting pembelajaran yang dilaksanakannya di kelas, terbumbing
seh ngga
strateqi belajar
penemuan
dalam pembelajaran ini :lapat efekti' untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar maha~iswa. Berdasarkan informasi yang dapat di~eroleli dari hasil angket terbuka mahasiswa bahwa hampir semua mahas Twa rnerasa i a h ~ v atindakan
yang
dijalankan memberikan dampxk positif terh:rdap a
I
diri dan rnemberikan
dampak akan hubungan yang ?.krab antava ses:tma m;l.'lasiswa. Tindakan h i s perminggu secara rutin dan teratur d ~ p a trr*emupul: sikap dan kebiasaan belajar yang baik bagi mahasiswa. Keb lsaan lama menumpuk mempelajari kembali materi pelajaran yang lalu d a p t diiurangi. dan mahasiswa telah tertolong untuk mencilcil secara tera.ur pl:nguasi.,m materi yang telah dipelajari. Budaya belajar semalam suntak di stat aJ:an ada ujian saja dapat ditinggalkan, karena sudah tertanam cara beIa jar terptur, terarah dan mandiri pada diri mahasiswa yang tidak hanya di qekolz h teiapi juga di rumah. Dengan Luis motivasi belajar mahasiswa menin,ckat, (tan v a r i tak kalah pentingnya mahasiswa menjadi bersemangnt dalam t d a j a r dan bergairah belajar sehingga perkulihan menjadi semarak, dinamis drn menyenanykan. Akhir dari suasan yang demikian tercipta linghungan konclusif J-ang a1 nn dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. Begitu pula tanggapan mahasiswa tentang pelaksanaan restrukturisasi kons.:p bersama dosen di kampus dengan teknik pengajuan pertanyaan-pertanyaan .:ang t :rstn~kllrdan sistematis sangat positif, tsebagian besar menyatakan san :at se'uju, n:tmun prakteknya masih belum semua mahasiswa berkontribus di tialamn.ja, artinya masih ada mahasiswa yang berpendapat lebih bai:: d i a ~ natau sebagi penonton saja. Respon positif mahasiswa densan adanya tah'ipan rcstrukurisasi konsep ini mahasiswa mendapat kejelas dnn kepasti In akan kebe-aran konsep yang telah mereka konstruksi di rumah. Jadi ma!asisv.a
rnenandang bahwa proses
justifikasi ini penting, sehingga mereka :erhindar cia--;kesalahan mamahami konsep (miskonsepsi). Melalui dialog da-1 tanyl jawall yang digunakan dosen akan tercipta linghungan belajsr responiif, kc-ndukti.' yang memberi peluan kepada mahasiswa untuk bersikap k i t s :erhat!ap 1)ernyataan vang muncul , menyebabkan mahasisw mampu berkorn,inika!i dan bernalar secara luas dan menda1am.Berikutnya tanggapan mahas 3wa (entan2 suasana ketika proses aplikasi konsep di dalam kelompok keja sangzt mtnqenangkan dan membuat mahasiswa betah mempelajari lebih lam:!. Ter-alin pcrsahatan dan kedekatan sesarna mahasiswa, saling memberi dan :!ienerima, dan terbentuk sikap saling menghargai
dan
menghormxti
orang
lair
[)el I ?an
adanya
tahapan
s~stematisasikonsep dengan menyusun 'an rrensosinlisasikan peta konsep yang dibuat pada akhir pembehasan
konrep di-mggapi positp oleh
mahasiswa , karena dengan b ~ n t u a n peta ko-lsep pzmahaman mahasiswa menjadi konprehensif dan mantap Ketlka peta konsep yang telah dibuat ditampilkan di depan kelas denqan bantuan OFP, rnafiasiswa berkesempatan untuk tampil dan memberanikan diri u n t ~k memegang kendali diskusi dalam kesempatan tsb Jadi dari bahasan tenta -g tar ggapar rnahasiswa mengenai proses perkuliahan yang di1aE:sanakan doser, dengm Strategi Penernuan Terbimbing ditanggapan sanga' baik ol( 5 ma~asisw;. diharapkan ujungnya juga akan berimplikasi pada pengua! u n helajar mahasiswa, terutama berkembangnya kemampuan berpikir kritr ;mah lsisv~a 3
Dari hasil penjaringan dan pengungkat3an rr>otiv~simahasiswa diperoleh bahwa rnotivasi mahasiswa dalam ptrkuliahan F ;ika Modern dengan rnenggunakan Strategi Penemuan Terbin~Sing zukup iaik yakni rerata kelas sekitar
84,71atau 70,60% In1 sesuai dengm kaj in bahwa salah satu
sumbangan
positif
pembelajran
koo ~erati f-koInbc5-atif
dalarn
Strategi
Penemuan Terbimbing adalah neningkat an m 3tiva SI 'elajar mahasiswa \
4. Dari data tentang nilai hasil helajar m thasis~vapac ;I tes kecil perminggu
rnaupun pada akhir setiap siklus cukup memperliliat- an peningkatan, Ratarata kelas hasil tes kecil mahasiwa pada A l u s pertam? 73,29 sedangkan ratarata hasil tes kecil pada siklus k e d ~ n menjad menggembirakan, mempersiapkan
karena
da9at
24,92 Hal ini cukup
disiripulk; n hat -Na mahasiswa telah
diri dalam pembelajaran terutarla dalarn
rnengawali
perkuliahan Sedangkan niengenai has11 tes akhir sl ,lus pertam dan siklus kedua mengalami peningkatan juga darl rata-ri ta kekC 68,52 menjadi 77,29 Diharapkan kuantitas besaran di at~~benal-benatdapat mencerrninkan kemapuan belajar mahasiswa teruama dalan ha1 ni berkenaan tentang keterampilan berfikir mahasiswa Dihar (lpkan maha ilswa betul-betul dapat menguasai ketempilan berpikir kritis ir I , kar2na In sangat penting dalam pembelajaran pernecahan masalah sepeti ha'nya pi l a mata kuliah Fisika Modern
Karena berpikir yang b e n a r k ~ i kjauh leb
!I
penting dari sekedar
mempunyai jawaban yang benar atas :uatu persoa'nn Mahasiswa dapat meyelesaikan persoalan dalam berbagai situasi dan 'centeks yang berbeda, sesuai dengan fenomena yang dihadapi. h5ahasi:;wa yarq sekedar menemukan jawaban benar belum pasti dapat menyelesaikan masal~h atau persoalan baru yang dihadapi..Jadi proses aktif mahas swa (lalam pengkonstruksian arti, wacana, dialog dan pengalaman fisi! mahasiswa dalam studinya
akan menentukan keberhasilan
BAB IV.
SIMPULAN DAN S A R I N
A. Simpulan Berdasarkan tujuan penelitian yang te'nh ditetapka~bahwa dalam rangka mengupayakan peningkatan
mutu perkuli~han F'isik~ jlodern menggunakan
Strategi Penernuan Terbimbing di Jurusan Fis.ka FbfIPA lrlrP telah dilaksanakan seperangkat tindakan berpokok pangkal pr da p1:mbala aran konstwktivisme. Proses yang dijalani diawali dari perencanam, pelaksanaaqi, pengamatan sampai dengan Evaluasil Refleksi selama dua siklus. Setelrlh trninkan dilaksanakan ada hal-ha1 yang telah berhasil dicapai dan ada y a l g be1 lrn tmc-spai, baik rnenyangkut aktivitas siswa yang diinginkan maupun t e r h ~ d a phrisil be1 ljarnya, sehingga dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berihut
.
1. Penerapan Strategi Penemuan 'T'erbimbini! dalam perkuliahan Fisika Modern
dapat meningkatkan
aktivitac, motiva :i dar keter~mpilan berpikir kritis
mahasiswa.. 2. Penerapan Strategi Penemuan Terbim'7ing efektif dalam rneningkatkan
aktivitas, motivasi dan hasil belajar mat-asisw;~( k e t e r ~ l p i l a nberpikir kritis) mahasisw~dalam perhuliah Fisika Mode-n 3 . Penerapan Strategi Penemuan Terbimbi qg yang pal ?g optimal digunakan
dalam meningkatkan aktivitas, motivai dar keterjmpilan berpikir kritis mahasiswa adalah dengan pemhelajaran kooperatif-kcl'aboratif.
1. Agar kualitas proses pembelajaran den :an n enerapkan Strategi Penernuan
Terbimbing dapat memberikan hasil l9ang 3ptirna
dalam meningkatkan
aktivitas, rnotivasi dan hasil belajar n>zhasi:.wa, d perlukan "kepiawaian" dosen dalam memposisikan dirinya sebat3ai fasllitator, mediator dan motivator yang baik. Dosen "profesional" dalam rnr.ngelo'a perkr liahannya.
2. Perangkat pembelajaran dipersiapkan den@In bai'c, disiplin dalam pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan waktu dan kc1.i~yaqg tepn: sangat rnenentukan keberhasilan kegiatan. 3 . Diperlukan kerjasama dan konsistensi tcrhada~kese-yakatan yang diarnbil
akan memperlancar pelaksanaan Strategi P tnernt an Ter'-imbing.
Ausubel, D.P (1 963) 7he Psyc01~~9yof A l'eanir@it/ yerbal Learning and Introduction to School Learrxng. New York Gnmr and Straton Publisher Didin Wahidin (1996) Pengembangan Daq a Nal ar Sishla Pendidikan Dasar. Khazanah Pengajaran IPA 1 (3) : 35 - 43 Gagne, R. M. fisensials of Learniyy for In .tructi~m,N e 3 ~York: Holt Renihart and Winston Hanson, D. and Wolfskill,T.(20C~O)Proces~Workshop- A New Model for Instruction. Journal of Chemical Educ ~tion"5(1): 1 20- 130. Husna,Nailil dan Asriza1(2002).Efektivitas St -ategi Penem~anTerbimbing Dalam Meningkatkan Keteampilan Berfikir !bitis Siswa SMU N Kota Padang. Laporan Penelitian. Istini dan Wayan Redhana( 2001'1 Penerapw St--atepi ''enemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Bt+kir Kritis Siswa Kelas 11, SMUN 4 Singaraja Tahun Ajaran 2090/200 1 . .,apor;!n Pene l itian Mappasoro (1998) Peningkatan Keterampila .l Befi any2 ( iuru dalam Mengelola P r ~ s e Belajar s Mezgajar . Jurnal Pen~~dikan Dasnr 5(II):41-53. Mohamad Ansyar (1994)Proses Pendidikan G:~rudz lam .4n1s Perubahan. Mimbar Pendidikun . 3(XIII) Nasution,S.(I 977) Didaktik Am-azaz Mengoiar di Kelu.~,lakarta Nuril Huda (1994) Proses Pendidikan (iuru :Pengu -lsaan Bahan Kajian, Pengembangan Pribadi dan Penguasa;: n Met odolog i Mimbar Pcndidikan. 3(XIII) Pannen
Paulina, Mustafa Dina, dan Seku-winahyu Mestika Konslruktivisme Dalam Pem15elajaran Jaka -ta : P P 'J-PPAI UT.
(2001)
Purwanto, Ngalim. (1 99 1 ). Prinsip-prinsip ('an 7~knilc Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Karya Ratna Wilis Dahar dan Liliasari (1 986). Rulir Ma.eri /'otok Pengelolaan Guru Modul 1-6. Jakarta: Karunikn Schafersmann, Steven D,(199 1) An lntroduct 'onto Cririca! Thinking. Slameto. (1 988). Relajar dan FaPtor-fakto- yanl: mcmnengaruhinya.Cet&an Pertarna Jakarta: Bina Aksara. Sutrisno (2001). Kltrikufztm Berbasis Kompt,rensi .\.lakc l1.;lajaranE-isika ,YL\4U. Jakarta : Pusat Kurikulum Bditbang D-2pdikrlas. Town,M. H. Kreke,K.and Fields, Amanda (2900) In Acti~nResearch Project . Student Perspectives on Srnzll Group Learr ing in Chemistry. Jorrrnal of Chemical Education 77(1). 1 ! 1- 1 1 5
LEMBAR OBSE'tVASI PEMBEL 4JARAN P I KELrAS
,
Hari 1 Tanggal Konsepl Sub Konsep :
Aktivitas Mahasiswa Yang Diamati
1 1 Jrrmlah
Al:tivit u Yahasiswa Yan~Jliamati
--
.-.-
I
1. Menjawab pertanyaan dosenlteman
7. b lahas~s.va &?tar[;terlambat
2. Mengajukan pertanyaan dengan tepat
8 F urang "artir~pacl selama
3. Memberikan argumentasi, pendapat, komentar 4. Kritis terhadap setiap pernyalaan
ixmkl:+jaran 9 E'crmain-main/tz.-canda dalam 1 :las
5. Interaksi dengan tcman 1 buku sumber
10 '.fengar,tuk/a~ellmun
6. Mencatat penjelasan dosen
11 'Leluar aasuk k:Ias xlama
-----
Jumlah
ANGKFT TERqUW, Berikanlah pendapathmentar anda terhada9 kompon en pernbel aj a ran berikut, demi perbaikan di masa mendatang. Anda tidak perlu mencantumkan ,lama pada 1t:mbaran angket ini. Jawablah dengan juiur dan cermat, dan tidak ada s a n k serta kaitar den~cnnilai anda. Partisipasi anda sangat kami hargai. Terimakasih atas kerjasamanya.
Penda~atsava tentang: 1.
Adanya LBBM (Lembar Bimbingan Be'ajar Mah.lsiswa) adalah: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..........................................................................................................
Saran: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..........................................................................................................
2. Pelaksanaan tes kecilhkudi awal pembelajaran ............................................................... ............................................................................................................
Saran :
...................................................................................................
..........................................................................................................
3 . Restrukturisasi ide melalui diskusi kelas dan disklssi kelompok, menyangkut: Teknik dan jenis pertanyaan yang diajukan do,;en... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............................................................................................................ ............................................................................................................
Heterogenitas anggota keiornpok.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............................................................................................................
Dinamika dalam kelompok.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............................................................................................................
Saran-saran:
............................................................................................
........................................................................................................... ........................................................................................................
4. Sistematisasi ide, menyangkut: Penyusunan Peta Konsep (PK). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .........................................................................................................
.......................................................................................................
Presentasi PK rnenggunakan OHP
............................................................
..........................................................................................................
Klarifikasi dosen tentang PK.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .........................................................................................................
Saran- saran :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ... . .
.......................................................................................................... ..........................................................................................................
Secara keseluruhan tanggapan saya terhadap Stratepi Pent :mu?n Terbimbing yang dilaksanakan dalam Perkuliahan Fisika Modern ini adalal~: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . ... ........................................................................................................... ..............................................................................................................
Saran saran perbaikan untuk masa yang akan datang:
.........................................................
...........................................................................
1
.Trims wassalam...
43
Lampiran 3.
ANGKET PENGUNGKP PAN MOTIIrASI Petuniuk Pengisian
Penyebaran Angket ini bertujuan untuk menj;uinp informasi tentang motivasi anda dalam Perkuliahan Fisika Modem. P a ? a setiap perqyataan tersedia empat pilihan jawaban, masing-masing dari rentang:!n Sargat Setuju (SS) sampai Sangat Tidak Setuju (STS). Jika tanggapan anda tentaug pemyataar tersebut sesuai antara : * 76 - 100 % : Sangat S e uju (SS) 5 1 - 75 % : Setuju (S) 26 - 50 % : Tidak setuiu (TS) 0 - 25 % . Sangat Tic nk Se uju (STS) Anda dirninta memberi tanda '9' pada sala i satu piliha.1 jawaban yang tersedia sesuai pilihan anda. Jawaban ditulis langsung pada lemltar angket ini. Jawaban anda tidak ada kaitannya dengan nilai anda. Sidak perlu rrencantumkan nama dan identitas lain. Jawablah dengan jujrrr sesuai rtlenurut ynnt! sebenarnya Budi luhur dan partisipasi anda sangat karni hargai. Terirn 3 kasili atas k~rjasarnanya
/
-Saya terdorong untuk rnembaca mlteri kulinh Fisika Modern sebelurn ~erkuliahandimulai 2 1 Saya terdorong menghadiri pcrkuliahan di kelas dan / merasa rugi jika tidak dapat rriengikuti verkul ahan 3 Saya tertarik pada perkuliahan Fisika M o d e n dan , berusaha memahaminya denpan sebaik-baikn la Saya bersungguh-sungguh mengerj; t u g a s yang diberikan Saya butuh belajar bersama (dis m i ) untrlk membahas permasalahan Fisi ka Moderi atau tugas-
terlibat secara aktif dalam -
mempelajari kenbali rnateri perkuliahan yang telah dibahas dan rn .ngga'i lehih
9 10
II
I
say: salall, s a g tertangtang untuk rnenernuka r l konsep . -ang I: enar Saya senang ketika dosen nengemb jlikan tugss, hasil tes / kuis saya Jika saya kurang mernahami suatu kcnsep terteritu saya langsung bertanya kepada dosen y2ng bersangkutan atau kepada tenan -- -. Jika ada tugas terstruktur dalarn per[ uliah: n spy2 berusaha menyelesaikannya lebih cep i t dan waktc yang ditentukan
I I I
I 1I II II
1
12
/ Dalam
14
16 I
I Untuk
19
20
21
22 23
1 24
[
I
25
26 27 28 29
I
30
'
T
I
Saya memberikan perhatian khus-IS terhadap kebenaran jawaban dan lcerapian tugas yan9 diserahkan kepada dosen -Untuk memperoleh informasi lebih elas Tentang materikonsep perkuliahan atau -ugas, sava berusaha bertanya pada teman atau dos-n -Dalam mengikuti perkuliahan saya selalu inyin duduk di bangku terdepan
15
1 17
mengikuti perkuliahan Fisika Modern sava
I
-
I
I
I
soal latihan yang akan didisj:usikal sava
berilasil dalam mengerjakan tugasAatihad kuis, dan nlembuat sava merasa lebih percaya diri Saya langsung menunjuk tangan jika dapat menjawab pertanyaan dosenlteman. Mfxrasa tlahar:ia dan puas bila mampu menjawab cienga.1 benar Setiap saya mempelajari konsep F i ~ ~ i kP4odrm a ' saya selalu rnencoba mengkaitkavrlya jengan , I pengalaman saya sehari-hari . Saya merasa rugi jika dalam diskusi/ k u l i a ~tidak 1 dapat mengemukakan pendapat Selama perkuliahan saya nlerasa kecal jil:a ada I kelompoW rnahasiswa yang suka bany; I( Dalam diskusi saya tidak pcduli mec'upun orano, lain tidak sependapat dergan apa yani kemu kakan Saya rnenolak pendapat yang tidak s-suai denpan pendapat saya, dan akan diam j i k ~ ad: yan3 rnenolak pendapat yang saya kemukak:xn. Saya senang bila jam perkuliahan telah usai Saya giat belajar hanya jika akan ada u angar/ kuis _ Saya malas mengerjakan soai-soal yar 9 tidak aka" diserahkan pada dosen .. Saya datang ke kampus lebih awal agar danat mencontold menyalin tugas tt:man Jika ada kritikan dari tel
I ! I I I ,
'
[
1
1
1
I
Zktzid
1,ampirzn 4 Contoh Tes Kecil
TKS KEClr , Pefuniuk : Jawablah pertanyaan beikut denyan t e ~ a t ,delgan jalan menuliskan opsi pilihan dan penggdan katarva. 1. Berikut ini yang merupakan keadaan deng;.n energi teren3ah adalah: 2. ( 1, 0, 1. '4: a. (1, 1, 0, %) :I. ( 2 , I , 0. '4 1 b. (1, 0,0, %) 2. Sifat kirnia unsur berubah secara mendada i jika t-nya byrubah. Unsur berikut yang memiliki sifat yang sama dengan gas ~nuliaitdalah a. 9F c 11Na b. ,oNe f . 12Mg 3 . Jika kngsi gelombang partikel identik simc-trik dapat diryatakan sebagai: c. Y (2, 1)= - Y (2, 1) a. Y (2, 1) = Y (2, 1) b. Y ( 1 , 2 ) = - Y ( I 72) tl. Y (2, 1 ) = 'f'(-1,-2) 4. Partikel yang memiliki spin !h bi1,mgan bul:vt dinarnak,m.fcrmion, contohnya adalah sebagai berikut kecuali: a. elektron c. net +on b. positron d. pal tikel a1-3 5. Boson adalah partikel yang tidak tunduk p ~ d Eksk1u.i a Fauli, contohnya adalah foton yang memenuhi spin a. no1 dan bilangan bulat c. bilimgan g?njil b. % bilangan bulat d , sernbaran 6 . Salah satu aturan dalam menentl~kanstrul tur a t ~ mad~lah bahwa atom akan mantap jika energi totalnya berni'ai: a. maksimum c. tic'ak berlimgga b. minimum d. nc1 7. Atom yang berada pada kulit ke-n, noto -!spei-trosko,,;ik keadaan "pokok" dapat dinyatakan sebagai : a. ns c. nc? b. np d. nl' 8. Konstanta shielding untuk Flour ( 9 c )adalah a. 8,8 c. 4,l b. 6,s d. 6 1 9. Muatan efektif dari inti Flour tersejut adalal. a. 2,85 c. :;,25 b. 2,90 d. ,1,90 10. Energi ionisasi dari flour ini adalah : c. f 1,6 e\. a. 68,4 eV d. 02,4 el.' b. 72,6 eV
Lampiran 5
LEMBAR BlMBINGAN BELAJAR MAHASISWA
L J u d u I : ATOM BERELEKTRON BANYAK (lanjuta~) c. Prinsip ekslusi Pauli (lanjutan)/ ungsi gel sin~etrikdan Asimetrik d. Konfigorasi Elelctron e. Muatan inti efektif dan konstan-a shieldinr;
II. Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa memahami konsep tenyangP.tom B9:relektron Banyak melalui penalaran dan mampu mcngaplika: ik a n n ~ ake d 3 lam persoalan Fisika
III. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah pembelajaran berlangsung d : harapkan ma hasiswa mampu : 1. Menyebutkan aturan yang diperlukan dalam penetituan struktur elektron pada atom berelektron banyak 2. Menjelaskan kontribusi spin ele'ctron pac a fen>mena ~tnrkturhallis dan efek Zeemann Anomalous 3. Menghitung nilai besaran-besaran fisika Jang I~erkait?qdengan spin elektron seperti S , S,, ~ l dan s VSZ . 4. Menjelaskan tentang kopling spin-orbit sebal:ai inleraksi antara momentum sudut spin dan momneturn sudllt orbital 8:lektrcln 5. Menjelaskan efek Zeemann internal terjarli akil~atintc-raksi medan magnetik yang berasal dari inti dengan menandang t ahwa inti tnergelilingi elektron 6. Menghitung besarnya energi potensial dwi kutub magnetik V, dalam kasus momen magnetik spin elektron pala ma--1 medan magnet dengan kerapatan fluks B 7. Menjelaskan tentang prinsip Ekslusi Pauli c'ln aplikasin~npada atom berelektron ban yak
IV. Sumber Bacaan 1. Arthur Beiser Tejemahan The HouvvLiong ( I 991'). Konsep Fisika Moderrr. ' Edisi IV, Penerbit Erlangga Jakarta 2. Kenneth Krane Terjema'rlan Hanc W. Par1:ril: (1992) Fisika Modern Universitas Indonesia P r e ~ Jakarta s
V. Pertanyaan Panduan 1. Dalam konfigurasi normal sebuah arom H elek ir0nnj.a beracls dalam keadaan kuantum
terendah. Keadaan ini ditentukan oleh bi1ang:an-bilangan C ilantum yang dimilikinya. Tuliskan dua keadaan kuantum terendah itu. 2. Struktur elektron sebuah atom menr~endalikarlinteraksi atom tersebut dengan atom
lainnya. Sifak kimia unsur akan berubah sewra mcndadd: jika nomor atom (Z)nya berubah. Berilah contoh atom yang memili'ci n o n o r at?m Z berdekatan namun memiliki prilaku kimia yang sangat berbeda, walau berad.3 dalam keadaan kuantum yang sama. 3. Berdasarkan prinsik ekslusi Pauli bahwa tidal: diizinkan itla elektron dalam sebuah
atom berada dalam keadaan kuanturn yang sama He1 i ~ sangat i penting ketika mempelajari spektrum atom. Spektrum hanya t1:ramati jika t-znsisi dari dan ke keadaan yang memiliki kombinasi bilangan kilantum tertentu yanq memenuhi Prinsip Ekslusi Pauli (PEP). Setiap keadaan yang mengandung dua atau lebi'. elektron dengan bilangan kuantum yang identik maka spektrumnya tak t(3rarnati. Sim~lllkanha1 ini dengan katakata sendiri ! 4. Konsekwensi
PEP secara kuantum dapat ml-nggunakan 'ilngsi gelombang lengkap
Y (1,2,3,. . . n) untuk memerikan sistem n pa~tikel:ak her interaksi dapat dinyatakan sebagai
Y (1,2,3,. . . n)
=
Y( 1) Y (2) . . . Y(n ). Dal tm ha1 ini dapat diperiksa 2 jenis
fbngsi gelombang partikel identik sinetrik atall anti!:imetril: tuliskan ungkapan h n g s i gelombang tsb, dan nyatakan juga kombinasi yang munp':in dari 2 partikel berada dalam keadaan a dan b tertentu!
5. Hasil eksperimen menunjukkan bahvra semua partiksl yanlL berspin '/z bilangan bulat memiliki fingsi gel antisirnetri thd pertukara.7 tiap pasan!..ln partikel itu.Partike1 ini disebut Partikel Fermi (fernion)Tulis 3 contoh fermion
6. Partikel dengan spin 0 atau bilangal bulat n~emilkih ~ g gelombang ; simetris thd pertukaran, partikel ini tidak tunduk pada PE". Parikel
(boson) Tulis 3 contoh boson!
in1
dinamakan partikel Bose
7. Dalam menentukan struktur elektron dalam atom bereleItron banyak ada 2 aturan
lakidah yang digunakan. Sebutkan atriran tersellut! 8. Elektron memiliki bilangan utama n = 1,2,3.. . dikatakan merniliki kulit K, L M .Energi
elektron kulit terntentu juga bergantung pah bilangan ku.nturn orbital. Dalam atom kompleks derajat muatan intinya terperisai d a i sua4u elekron oleh kulit yang berada diantaranya berubah dengan distribusi kerapetan peluang. Dengan adanya perisai ini menghasilkan energi total lebih rendah. Enerqi dengan I yang sama dlam satu kulit dikatakan menempati sub kulzf yang sama
.
E'eberal-laan elektron menempati berbagai
sub kulit dalam sebuah atom dinyatakar den7an notasi yang diperkenalkan. Nyatakanlah notasi untuk masing-masing klilit d;.n sub h l i t sehingga kita dapat menentukan konfigurasi setiap atom! 9. Berbagai elektron dalam atom kompleks berinte-aksi ccngan memandang bahwa
elektron seakan-akan berada dalam suatu mrdan paya rat,..-rata yang konstan. Untuk elektron tertentu medan ir?i diaproksimasi Sam I dengan meclzn listrik inti bermuatan Ze dikurangi efek perisai elektron yang dikenal jt.sa deqgan eti:k karena adanya konstanta shielding(o).o setiap atom dapat dihitung denran menggun~lcanHuhwm Slater . Dengan memperhatihan elektron valensinya kita dapa menc:ntukar. berdasarkan bahwa untuk elektron valensi (ns,np) jumlah eketron yang sda dikurangi 1 kali dengan faktor 0,35, selanjutnya kulit pertama bagian daizrn kali deqgan faktor C.85 dan jumlah elektron sisa pada kulit-kulit lainnya di dekat inti dikali den ran faitor I . Sedangkan untuk atom yang elektron va;lensinya (nd,nf) maka pcgalian haqya dcngan f-;lktor 0,35 dan 1 saja sesuai dengan yang berlaku pada sebelumnya. Coba iitung a unti I: belerang dan perak 10. Setelah kita dapat menghitung cr dapat pula di-entukm muatan efektif inti yaitu Z*= Z -
a selanjutnya Energi ionisasi atom dapat ditentukan sebacai E, = 13,6 eV.( Z' 2)ln2 . Hitung pulalah besaran ini untuk belerang dan oerak tersebrt:.
VI. Aplikasi Konsep 1. Jika atom dapat berisi elektron dengan bilan::an kcanturn rttama lebih kecil atau sama dengan n=6, berapa unsur yang ada?
a. Berapa besar rnuaran nuhlrr efektlf yang bcraksi pada fetiap elektron dalam kulit terluar dari atom Kalsium ( z=20)? Apakah m d a berpend2pat bahwa elektron seperti itu secara relatif rnudah terpisah dari atomnyr? b.Jawab pertanyaan yang serupa untuk atom be'erang ( z= 1 t )! Kromium memiliki konfigurasi elektron 4s' :dS setelah g ~ qrnulia argon. Berapakah nilai L dan S keadaan dasarnya Gunakan Aturan Hund untuk mencari nilai L d ~ r Sl kcsadaan r"asar dari: a. Ce, konfigurasi [Xe] 6s4 4fl 5d' b. Gd, konfigurasi [Xe] 6s4 4fJ 5d1
c. Pt, konfigurasi [Xe] 6s4 4 e 4 5d9 Gunakan Aturan Hund untuk mencari nilai L d: n S kcbadam rasar dari. a) flourin ( z+), b) b) magnesium (z=1Z), c) c) titanium ( ~ 2 2 dan ) d) d) besi (2-26)
Lampiran 6. Tes Hasil Belajar UJIAN AKBLR S K I US KEDIJA Petun-iuk: 1. Kerjakan soal yang tersedia dengan cermat Jan hati-hati . 2. Mulailah dengan menyebut Asma 411ah, dar jujurlah 1 3. Bila diperlukan anda dapat menggunakan ha-ga-harga herikut: hc = 12,41 x 1O"~VA 1 u = 1,67 x 1 eV= 1,502 x 1o-'~J kg 1. a. Jelaskan pengertian efek Zeeman, dan rlengava efek Zemam normal hanya teramati pada atom dengan elektron genrr, b. Sampel unsur tertentu diletakkan dalav mejan m i ~ n e t i k 0,3T tereksitasi secukupnya Berapa jarak antara k o r r ~ o n e nZeman normal garis spektral 4500 A" unsur ini c Jika bekerja medan magnet ehsternal 1 'r Teqtukan "rekuensi yang ada jika terjadi transisi dari 3p ke 2:; dengan panjang ~ e l ? m b a n gfoton tanpa B eksternal 6000A0 . 2. a. Buat daftar kumpulan bilangan kuantum atom hidrogen dengan n = 3, dan hitung persentase perbedaan antara 1 , dan Lz rnr isimum untuk elektron dalam keadaan p dan f b. Apa yang dapat anda simpu1k;in menge-3ai konfig11ra.i elektron sebuah atom dalam keadaan dasar yang rremiliki L 4 darl S =O? c. Nyatakan lambang suku yang ada pad? atorn H urituk n=4 dan n=3. Jika terjadi transisi pada keadaan tersebud, berapa ban!.ak garis spektral yang terjadi, aturan bagaimana yatlg digu.1akano Lukis (an skema transisi itu. 3. a. Jelaskan kondisi yang menyebaSkan teja:linya kopel I ,S dan kopel JJ b. Gunakan Aturan Hund untuk mencari L clan S ceadaa.1 dasar 2 9 C dan ~ 26Fe c. Tentukan konstanta shielding,rnuatan int efektif dan t.,-legiionisasi atom 27 CO
4.
a
Jelaskan perbedaan antara fenomena fToures2nsi den fosporesensi terutama dalam prosesnya b. Spektrum rotasional molekul 1 H35Cl m-miliki panjang gelombang berturutturut : 12,03 x 1o - m, ~ 9,60 x 1o - m ~ dan !<,04x 1 o ' ~m, yang bersesuaian J = 0,1, dan 2. Hitl~ngjz rak interatomik dalam molekul dengan transisi HCI ini! c. Molekul 1 H 19F memiliki konstanta zaya 1366 Y. rn dan jarak antar inti 0,92 A" . Jika terjadi trans~sidari v = 0 ke v= 1 Hitung atomiknva fiekuensi cabang P dengan J = 1 saqpai I = 3 jan Fiekuensi cabang R dengan J= 0 sampai J=2.
HASIL RATA-RATA KlrIS TIAP PT RTEMUAN PADA SIKLUS PER7 AMA
6
20
30
30
7
50
80
80
8
80
90
9
80
10
10
26.00
80
0'0
84.00
100
90
100
92.00
80
70
50
' i0
74.00
GO
70
80
50
I (HI
72-00
11
90
70
50
50
':O
76.00
12
70
100
80
80
IW
86.00
13
40
80
90
50
100
72.00
14
80
80
90
60
100
82.00
15
50
60
90
70
j0
72.00
16
20
40
90
00
{O
58.00
17
40
90
90
60
30
72.00
18
90
80
90
70
1 00
86.00
19
40
80
90
40
<0
66.00
20
60
80
60
70
54 00
21
90
80
50
100
61.00
L Jumlab Mhs Hadir (orang)
19
21
21
Ratn-rata kclas
60.53
72.86
81.431
19 6Z.16 -
20 88.50
73.29
HASIL RATA-RATA K U E TIAP PE9TEMl IAN
SIKLUS KEDUA
Lampinw 11. SKOR MOTIVASI MAHASISW \
.
Lampiran 12. SKOR HASIL TES A K H l R
T U P SIW S