-'lls -
SEBAGAIPUSATMU.YGTIFKTJTTIJRAL R'NGSI MJSET,|M
Oleh : H.A.R. Tilaar
Makalah dibawakan dalam Seminar Fungsi MuseurnNasional $ebagai Pusat Edukatif Kultural dan Kepariwisataan' Nasional, Senitt27 Juni 1988 di Museum
-116-
FIJNGSIWSEI.JMSEBAGAIPUSATEDUKATIFKTJLTURAL
I.
PENDAHULUAN Museumdikenal
sebagai pusat preservasi kebudayaan. Fungsi ini
sangat
penting bukan hanya dalam pembinaanpengembangan kebudayaan, juga sebagai sarana membentukmanusia yang utuh. Manusia yang utuh adalah manusia yang mempunyai masa lalu,
masa sekarang dan masa depan. l"lasa lalu merupakan langkah da-
sar untuk memahamimasa sekarang dan pengembangannyapada masa yang akan datang. Fungsi utama preservasi di museumdimaksudkansupaya seluruh lapisan masyarakat termasuk generasi muda dapat memanfaatkannyauntuk menambahpengetarnasyahuan tentang pengalamanbangsa Indonesia pada masa lalu dalam membangun rakatnya dalam rangka membentukidentitas
bangsa Indonesia. Dengan pengetahuan
masyarakat Indonesia masa kini ini diharapkan generasi mudadapat memahami
dan
dirinya memiliki pula bahan-bahansebagai pertimbangan untuk rnengenbangkan
dan
masyarakat Indonesia pada masayang akan datang. Dalam melaksanakanpreservasi kebudayaan, museummengumpulkan,menyimpan dan menjaga keselamatan alat-alat, bangsa Indonesia pada masa silam, Indonesia. Alat-alat pangan, industri ga, lukisan,
benda lainnya,
ucapan dan tingkah
sebagai bagian dari
laku
harta kekayaan bangsa
sebagai koleksi museum,ialah alat-alat
produksi sandang,
dan alat upacara adat dan agama, benda perhiasan yang berhar-
benda artistik,
benda yang berhubungan dengan kepercayaan, per-
alatan rumah tangga dan lainnya. Ucapan, yaitu bahasa tertulis
seperti naskah,
prasasti ataupun audio di dalarn kaset dan piringan hitam. Tingkah laku, yaitu kegiatan manusia, yang direkam pada gambar,foto, slide dan film.
-1L7-
dengan proses penJelaslah kiranya arla kaitan fungsioi'r!l anLara rnuseum didikan.
Museun merupakan sarana acuari dalam proses pendidikan dalam rangka
pembinaanjati
diri
manusia Indonesia serrcuhrrya, dan dalam arti
sempit menjadi
kata lain museumberfungsi sebaruarrg peraga dalarn proses pendidi.kan. Dengan" gai pusat edrrkatif dan kultural,
apalagi ka.lau kita menerimaparadigroaproses
pendidikan adalah suatlr bentuk proses rnernbudaya. Dalam makalah ini
akan kami
soroti paradigrnatersebut lebilt rinci dalam masalahpokok sebagai berikut : t,
S e j a u h r n a n a m u s e u md a p a t h o r F r r r r g s i s e b a g a i p u s a t k e g i a t a n informasi,
Z.
d a n p u s a t p e r n b c r r t r r l < ; irar rl i
diri
pusat
belajar,
manusia Indonesia,
l l u s e u m s e l : a g a i p u s a t k e g i a t a n h < : l ; r j ' r t , l a n i n f o r m a s i b u k a n l a h s e k a d a r koleksi
bentla-benda nrat.i tr:tr1,i
1 ' , 1 t1' , f l . i - - ] t l _ t l _ q p : I g nD . alam kaitan
ini
se-
j a u h n r a r r a k a hm u s e t t t nj t u i ) i ' ; i I r 1 l si 5 , ' l , 2 r i l ir p u s a t p e n e l i t i a n ? 3.
D a l a m r a n g k a m e n g f u n g s i o n a l k ; r i r r l r r j ; c r i i i sr c b a g a i p u s a t b e l a j a r penelitian,
4.
s e j a r r l r r r r a r r a k ashi s l - r , , rlr\ o rl r u s c l i n ; r rk i t a
dan pusat
dapat nenunjang?
dalarnnrulti fungsinya, sejauh manakahprograrn Untuk mengernbangkan museuur pengenrbarrgan tersebul? surnberdaya manusiayang nrenunjangfungsi museum
TI.
I\,|uSFLJl't DANPINDIDIKAN Museum sebagai prrsat edukatif
belajar,
atau l)usat kegialan
belajar.
rupakan tempat nct)yinJtan koleksi jar,
kultural,
berfungsi
IJcngan konsep ini
tt't-D
sebagai pusat r n u s e u mt i d a k
nya pengurnpulan nrateri informasi
yang lebih
ditekirrrl..';rr Irlriir
)uas
hanya me-
lenlpat berlangsungnya kegiatan
i n e r n b e r i p e l a y a r r a r rk e p a r l a p , : r r , l i r i i l l r n r l p r r n k e p a d a p e s e r t a d i d i k .
kepada peserta
lr^sar didik
surnl)er
bela-
Selanjut-
pada kemungkinan mengalirnya dalam memenuhi kebutuhannya
-118-
yang unik. Peran guru dalam hal ini bukan semata-matamengajar tetapi mengelola,
membimbingserta membantupeserta didik
agar mudahrnendapatinformasi se-
maksimal mungkin dalam memenuhikebutuhannya itu. Agar museun benar-benar melaksanakan fungsinya sebagai pusat edukatif kultural,
ada beberapa komponenyang perlu mendapatkanperhatian. I9I!"rg.,
mandu, yaitu yaitu
orang atau petugas yang membimbingpengunjung. Kedua, edukator
yang mengelola materi pelajaran,
ngelola proses menyampaikaninformasi
atau staf profesional itu,
serta disainer
museumyang meyang menata atau
mengvisualkan secara berurutan semua informasi dalam bentuk audio visual. ligsr
p"-
peserta didik,
Ke-
termasuk semua pengunjung museun yang akan memanfaatkan
pameran untuk mendapat informasi
sebanyak-banyaknya dalam memenuhi kebutuhan-
nya yang unik. Komponen-komponen ini
bekerja samadi dalam suatu sistem. Kare-
na itu komponen-komponen itu saling ketergantungan satu dengan lainnya, dengan tujuan pokok dalam sistem itu oriented),
ialah
memenuhikebutuhan. pengunjung (subjek
dan bukan memenuhikeinginan untuk memperlihatkan koleksi yang di-
sukai museum.sistem itu
dapat dilaksanakan bila
museun merupakan sub-sistem
dalam sistem pendidikan nasional. Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No.
092/0/1979, pada Pasal 2 nengenai tugas MuseumNasional, belurn menyatakansecara eksplisit
keterkaitan MuseumNasional dengan pendidikan nasional. 01eh
karena itu nuseumbelun mempunyaiwewenangyang dikuatkan oleh suatu peraturan yang rnendasari pelaksanaan tugas itu.
Namundemikian kami mengetahui bahwaMu-
seum Nasional telah melayani sekolah-sekolah di Jakarta dan propinsi di
Indonesia serta kelompok lainnya yang bukan ahli,
lainnya
yang berdarmawisata ke
MuseumNasional, bahkan memberi pelayanan dengan mendatangi mereka (SD) dalam
-119-
Program yang disajikan
a c a r a m u s e u mk e l i l i n g . nuhi
kurikulurrr
kebutuhan
pelayanan
yang
demikian
apalagi
pendidikan
na-
perlu
dikembangkan untuk
me-
penguttjung.
Me-
k.r:l;utuhan masyarakat
melayatri
rancang penyajian
museum dalan
rancang penyajian
m u s e u md e n g a n m e n g g u n a k a n p e n d e k a t a n s i s t e m
meskipun strategi
fonnal,
sonomi pendidikan
yang sistematik pada sekolah
yang digunakan dalam menyampaikan inforlrasi
seperti
dilaksanakan
rnasih bersifat
sccal;-t I'otrseptual dengan sistem
rnuseumterkait
dan materi
berbeda.
Di
penekanan pada ranah (donrain) tak-
serta
museum lebih
ditekankan
pada strategi
d a l a m m e n g e k s p r e s i k a n i d e d a n p e r a s a a n d a l a m b e r m a c a m - m a c a mb e n t u k , hanya dalam bentuk tulisan
ilnriah.
Indonesia affektif
sehari-hari. dari
dan tat, rlt air
manusia Indonesia.
Imaginasi
pada
dari
mengenai bangsa
yang urendapat tekanan ialah lain
bangsa Indonesia
dan sensiIivitas
batrgsa Indortesia,
kan dengan mengacu pada identitas
belajar
alatl diterapkan
sehingga para pengunjung antara
m e r h a h a m id e n g a n s a d a r i d e o l o g i identitas
yang terlihat
Ranah taksonorni pendidikall
pada kognitif
yang disajikan
Begit-u pula materi
kebudayaan ilmu pengetaluan dan teknologi
Cara
lainnya.
biaya.
suatu pendekatan sistem yang sisteirlatik
sional,
kelompok
bel.um konseptual,
tentulah
sporadis karena tergantrrrrg pada tersedianya Apabila
klrtrsus dirancang untuk meme-
dan kebutulun
Dasar,
Sekolah
ittl
akan dapat
yang membentuk
pengunjung dikernbang-
sesuai
penghayatan terhadap nilai-nilai seurn dalam rnengembangkan
dengan fungsi
mu-
keindahan kebudayaan
n a si o n a l . Dengan demikian untuk mencapai tujuan pakan komponen dalam suatu sistem: sehingga selalu silkan
dalarn keadaan utuh.
informasi
penelitian
ilmiah
yang betrar
l)
jelas.
dalarn kebutuhan
tujuan pembelajaran yang eksplisit.
Preservasi
2).
empat fungsi
diatas,
koleksi,
Penelitian
objek
memelihara koleksi museumyang mengha-
3) Proses memodifikasi pengunjung,
dan
museummeru-
informasi
hasil
merurnuskatrnya dalam
-120-
4) Untuk memberi kernudahanbagi pengunjung, informasi dinyatakan dalam bermacam-macambentuk visual,
untuk mempertajam penyerapan informasi,
mengingat
pula fungsi museumsebagai pusat penghayatankeindahan kebudayaanIndonesia. Dalam kegiatan penyajian museun, setiap fungsi saling tergantung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan penyajian. Sebagai kriteria silan dalam pen)'usunanpenyajian ini jung dapat dipenuhi. Dengan kata lain
keberha-
ialah sejauh mana kebutuhan unik pengunkriteria
keberhasilan museumialah se-
jauh manakahpara pengunjung telah menyerap informasi yang berdaya guna dan berhasil guna dalam memenuhikebutuhannya. Denganketerkaitan museumdengan pendidikan nasional diharapkan para pengunjung dapat segera berinteraksi karena strategi
dengan penyajian museum(misalnya pameran),
yang digunakan relatif
sama dengan yang dialaminya pada pendi-
dikan forrnal. Supaya penyajian setiap Inuseurndidasarkan atas konsep yang sama dan dapat saling melengkapi informasi, perlu pula dibentuk suatu jaringan sisnasional, ternpermuseuman
III.
DANPENELITIAN MJSEI.JM Koleksi museummerupakan perwujudan dari
ide,
perasaan' ketekunan dan
keterampilan bangsa Indonesia khususnya pada masa lalu antara lain sebagai wujud hasil
karya bangsa Indonesia dalam usaha menjinakkan alam lingkungan dan
memanfaatkannyauntuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Koleksi museumadaIah bukti
otentik
yang dapat memberi informasi tentang tempat tinggal'
keru-
kunan hidup bersama, mata pencaharian, dan kebebasan 'dalam mengekspresikan perasaan dan ide-ide
bangsa Indonesia pada masa lalu.
Usaha mereka bertujuan
untuk menjamin keamanandan kebahagiaan bersama antar individu hi d"l"t
*"ry"-
IZI
Informasi
rakatnya.
kat masa kini memberi pula yang telah
inforrnasi
bangsa Indonesia
u c a p a n .d a n t i n g k a h
benda lainnya,
m e n g g a m b a r k a na k a r b u d a y a d a r i
Pancasila.
Selain
nesia terpisahpisah satu
kerryataan geografi
hutan belantara,
ideologi
Negara Republik
Situasi
cenderung untuk
ini
kebudayaan yang heragam itu
di
atas de-
Indonesia,
yang terpisal-r-pisah
Indonesia
sehingga pemukiman di
merupakan salah satu keterbatasan
sengan lainnya.
diutarakan
seperti
ataupun sungai yang luas
bermacam-macam narnun mernpunyai kesatuan judan
cliwujudkannya dalam alat-
laku.
ngan jelas
lautan,
mema-
air,
kepada orang yang memerlukan agar da-
Pandangan bangsa In
itu,
hor-
bangsa; melaksanakan nilai-nilai
dan perasaan rnereka itu
Ide
sendiri.
kepada Tuhan Yang
i l l e t ) g r t l - a , i r , ' : pL et tr s a t u a n d a n k e s a t u a n d e m i k e p e n -
bersarna; suka meurberi pertolongan
berdiri
ketaatannya
kebanggaan bermasyarakat dan bertanah
demi kesatuan rtirn persatuan
kebenaran dan keadilan,'serta
alat,
mengekspresikan
bagaimana masyarakat
lain
sesama tnanusia, tenggang rasa dan tepo seliro,
mat menghonnati bangsa lain;
pat
yang metryatakan antara
berhasil
Maha Esa; sikap mencintai
tingan
tentang bangsa Indonesia
k e p a t l a g e n e r a s i i , l l d a m a s a .k i n i
m e m b e r i d a s a r * p e m i . k i r a n d a l a m r n e m b a n g u nn e g a r a I n d o n e s i a .
berhasil
jukan pergaulan
Masa lalq
bangsa dan masyarakat Indonesia.
yang secllng dialami
museult menrberi bukti
Koleksi dan
m e m b e r i . p u l a p e n g e t a h u a n d a s a r u n t u k m e m a h a m im a s y a r a -
ini
untuk
saling
olelt Indo-
berltubungan
rnewujudkan kebudayaan yang
a,zas yaitu
ideologi
menr"rjukkan kreativitas
Pancasila.
Perwu-
bangsa Indonesia,
sebagai satu bangsa yarrg Bhineka Tuttggal Ika. Informasi.seperti
di
atas
sangat. l()rit.irrr:, [2*i
d a n b a n g s a I n , l o n e s i a p a d a u l r t u n n y a d a l a r n n r e n a l t a r n il e h i h titas
bangsarrya dalam nrctritrgkatkan rasa saling
generasi
muda khususnya
rnendalam tentang
iden-
horrnat-menghormati, keakraban,
- LZZ
dan saling
tukar pengetahuan untuk pengembanganselanjutnya.
Bagi wisatawan
sangat penting pula, supaya terjalin
saling penger-
luar negeri informasi itu
tian dan hubungan akrab dengan masyarakat setempat' serta mengurangi kecanggungan dan menambah rasa betah selama mereka tinggal di Indonesia. Namundemikian, informasi yang terkandung di dalam koleksi museun seperti
dikatakan di atas, tidak dapat diperoleh dengan mudah. Suatu keahlian dan
sarana untuk mengungkap"rahasia" Rahasia-rahasia itu ngenai latar
yang terkandung dalam koleksi
diperlukan'
perlu diungkapkan dalam bentuk penjelasan yang tepat me-
belakang wujud koleksi
serta maknanyabagi arti
kehidupan bangsa
Indonesia pada rnasa silam. Untuk memperolehinformasi tersebut diperlukan penelitian
ilmiah, 01eh karena itu fungsi penelitian pada museumseyogianya di-
hidupkan kembali sesuai dengan penjelasan dalam Keputusan Menteri Pendidikan No. 092/0/1979. Museurnsebagai pusat penelitian j.nfornrasi yang mempunyaiprobabilitas
tinggi
berfungsi sebagai jaringan
untuk mengungkapkankebenaran
yang jelas dan tepat atas dasar penelitian ilmiah mengenai"rahasia'r yang terkandungdi dalarnkoleksi museum.
IV.
FT,NGSIMJSEIJMSEBAGAI R,SAT NASIONALYANGMENUNJANG SISTE,I PERMJSETJMAN EDUKATIFKULTURAL Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaanyang telah ada merupakanda-
sar yang kuat dalam melaksanakanfungsi museumterutama bagi museurndi bawah DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.Denganmenggunakankeputusan itu
sebagai
acuan, arah yang akan dicapai museumlebih jelas bagi pelaksana dan pengelola museum,serta mudahuntuk dievaluasi dan terkendalikan.
123
'
Nanun demikian,
pula museun di
terdapat
bawah pengaturan departemen
Hankam,LIPI, lainnya, seperti DepartemenPertamh,,rngan,
juga museumperorang-
an, yayasan, keluarga dan lainnya. Dengandemikian kualitas museumdi Indonesia berbeda-bedasesuai denganacuan yang berbeda, Ilal inilah antara lain yang bermacam-macam. Situasi ini mengakibatkancitra masyarakat tencang musetun
me-
rupakan hambatan dalarn melaksanakan tugas nuseum sesuai dengan Keputusan l'lenteri Pendidikan dan Kebudayaan seperti diutarakan di atas. perlu dikembangkansuatu sistem permuseuman
Untuk mengatasimasalah itu,
Nasional yang meliputi seluruh rirlseumdi Indonesia di bawahkoordinasi pengelolaan Pemerintah pusat, dalam hal ini
DepartemenPendidikan dan Kebudayaan
secara fungsional. Dengan demiki.an rnuseumdi
Indonesia dapat nrel.aksanakan
fungsinya dengan sernpurnadalarn usi:lta utttuk mencerdaskanbangsa dan nlengembangkankebudayaannasional.
YANGPROFESIoML V. PEMDINAAN TENAGAPERI'4[iSF.U1"AN Bila
suatu sisten
naga profesional amatan kami para
jenis
keakhlian
ngelola
ahli
penyajian
terbentuk,
perlu
ilmu itu di
ini.
personel
sosial, perlu
fisika,
dilengkapi
rluseum sebagai seni
pengelola
rupa dan ahli
lainnya
te-
terdiri
pendidikan.
antara Setiap
sebagai pe-
museum. Mereka grrrlu rnendapat tambahan pengetahuan dalam para pengelola pen-
formal.
Dalam pembiuaan tenaga ini suatu
pula
Menurut pelrg-
dengan pengetahuan tertentu
r lah b i d a n g i L n u l a i n n y a y a n g t l i . n r i - t i k i u l , ' l r l r l ; r r a 1 i ) 1 : i ( i k ,i a didikan
dibina
dalarn mengelola museumsrhairni sumber belajar.
sekarang
lain
p e r m u s e u r n a nn a s i o n a l
bidang
s e t i a J r ; : i ' t s o n e l . y ; l n g n l e r n p u n y a ik e a h l i a n
i l m u p e n g e t a h u a n d a p at
yang dimiliki
mitra
kerjanya
ttr,'tttua t t;l r-l l k a n k o n s e p - k o n s e p d a r i rliil;,rr nr,-n,lelola pcnyajian
dalam bidang
musetnn. Dengan
tz4 -
demikian penyajian museurntidak hanya dapat berinteraksi para antropolog dan ahli
ilmu sosial,
tetapi
secara optimal dengan dengan tepat
daPat berinteraksi
pula dengan pengunjung lainnya seperti para siswa, mahasiswa, wisatah'an awam, dsb. di nuseumyang memproduksi materi memahami
Pada dasarnya para peneliti bahwa hasil
p'enelitiannya itu
hanya dimengerti dan menarik bagi para ilmuwan
bagi pengunjung biasa. Karena itulah namunmembosankan
bantuan para ahli pen-
didikan yang menpunyai keahlian untuk memilih materi untuk menenuhi kebutuhan pengunjung dan merurnuskannya dalam tujuan pernbelajaran secara eksplisit. formasi itu tiknya.
dijabarkan dalam bentuk sumber belajar
In-
sesuai dengan karakteris-
Dengan demikian para perancang (designer) atau preparator dapat mem-
bentuk, dan meproduksi sumber belajar atau bahan ajaran dalam bermacam-macam natanya sebagai sarana untuk memberi kesempatankepada pengunjung berinteraksi sesuai dengancara yang dipilihnya.
,
personel museumseperti yang telah dikemukakanakan mencipPengembangan takan kornunikasi antar mitra kerja dalam berbagai disiplin saling
tukar makna dan terminologi
ilmu. Mereka dapat
yang digunakan pada berbagai bidang ilmu
yang diperlukan museum.Dengan demikian salah pengertian dalam manajementnuseun dapat dihindari,
bahkan manajemenmuseumdi Indonesia akan lebih mening-
kultural kat dalarn mewujudkanmuseumsebagai pusat pengembangan
VI.
edukatif.
BEBERAPA KESIMPUTAN 1. Museumbukan hanya berfungsi
sebagai sarana preservasi budaya, tetapi
jati juga sebagai pusat pengembangan budaya, pusat penemuanserta pengembangan diri
bangsa Indonesia dan merupakan pula salah satu sumber belajar.
Dengan
berfungsi sebagai sub-sistem dari sistem pendidikan nasional. demikian museum
- rz5
2. Fungsi edukatif
kultural
museumdapat diselenggarakan secara optimal
bila ditunjang oleh kegiatan-kegiatan penelitian di museum,konservasi koleksi, serta penataanpameran. 3. Untuk mendayagunakan museumsebagai pusat edukatif ngan kebutuhan pernbangunan,perlu
kultural
dikembangkan suatu jaringan
sesuai de-
sistem pennu-
seumannasional yang terpadu. Dengan demikian museurndi Indonesia bersama-sama mengacupada upaya peningkatan kecerdasan bangsa dan pengembangankebudayaan nasional. 4. Dalam rangka mengembangkan permuseunandi katif
kultural,
perlu ditunjang
Indonesia sebagai pusat edu-
oleh program pengembangantenaga profesional
yang memadai. 5. Agar museundapat berfungsi secara optimal dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa serta berfungsi
dalam upaya me!,ujudkan pembangunannasional
yang berbudaya, sarana dan prasarana museumperlu ditingkatkan.