r*'--
710
2 ii_ B
eI ii _ I A :j* q t)_*i-t U i,_! iei I iriiLl'"i. SIi\tili<.AI
_i
"._
t_q
.-.t'71V!''"']i
ILT
I
.:. L: A ii
)
u u. i. Cjta-cita bangsa, yalr,n'j berr:r;a rnasyrraicat adjl dan makmur bercjasarkan Pancasila j,enq hendaK c'j'+.rujudkan inelalui me kan'i sme Penrbangunan Nasi i:nai, pada irakr:kainya di,jasarkan pada panciangan hidup dan niia'i*njla'i luhilr bangsa. Meningkatn;ra Pernbangunan Nas ianal dan ilal arn rangka usaha
u_14
s,erta memperlancar usaha pemkrangunan, perl u di lakukan usaha yang terus-inenerus guna menertibkan dan menyempurnakan admini stras'i pembangunan yang mel iputi : penentuan strategi dasar; perumusan kebijaksanaan; perencanaan; pelaksanaan; pengendalian dan pengawasan. mengge!^akkan
?
adalah suatu unsur penting di dal am suatu 0r gani sasi . Baga j irana bentuk dan ,rluj udnya organi sasi , ba j k besar maup{rn keci l, adanya unsur pengawasan merupakan suaiu keharusan. Pada organi sasi yang lebih besar, dengan sendirinya diperlukan prosedur kerja dan tata administrasi yang lebih ba"i k, dgdr pimpinan dapat dengan mudah me Pengar^/asan
I
akukan pengawasan.
Eahkan jikalau organisasi jtu demikian tresar seperti se buah Departemen atau yang lebjh besar lagi seperti Negara, maka prosedun kerja,Jan tata administrasj saja tjdak akan cukup sebagai alat pengawasan, oleh karena itu perl u bantuan 0rang atau Badan untuk melakukan pengawasan. I
I.
MACAM DAN BTNTUK PENGAt^/ASAN
dapat djbedakan sesuaj dengan segi pan dangan yang dijadjkan pangkal tolak, yai tu antara lain se baEai berikut: Macam pengawasan
Berpangkal tol ak dari segi obyek atau bi dang kegiatan yang-di awasai .l
) 2) 3) 4) 5) 6) I
Pengawasan umum, Pengawasan Keuangan, Pen gawa san
materiii,
Pengawasan
kuraiilas (produksjJ,
Pengavrasan
personr'1, Di^osedur
Pen garra s an
( n uk unr)
.
Berpangkal
'-*,--+{{".
k-
-.,:i:;;=i;i3
-#,
27
ii
b. Berpangkai tol ak dal^i segi s ubyek atau petugas penga WAS
:
intern. yaitu petugas pengawasan di da lam unit ot"ganisasi 'i tu sendi ri. ?) Pengawasan ekstern, yai tu ol eh petugas pengawasan di I uar unit organj sasj yang bersangkutan. 3) Pengawasan f qngs.iondl, yaitu oleh petugas yang berI
)
Pengawasan
wenang sesua'i dengan fungsinya,
Contoh:
Pengawasan Keuangan otetr Inspektur Keuangpengawasan personjl oleh Inspektur Kepegawaian.
dfl,
onal, yaitu oleh atasan langsung menurut jaiur hjrarki (nuiit in control). 5) Pengawasan f orma'l , yai tu oleh petugas-petugas penge
4)
Pengawasan operasi
wasan
6)
se
cara resmi
.
Pengawasan i nformal
,
yai
tu
pengawasan
oleh masyara-
kat dan pers (soc'ial control). c. Berpangkal tolak darj segi tujuan atau sifat: I ) Pengawasan prevent j f , ya'i tu bers i f at pencegahan ter j a d'inya penyi mpan gan / penye I ewen gan den gan tu j uan memberikan t'indakan koreksi/penertiban.
?)
, ya'i tu pengawasanlpemeri ksaan yang dilakukan setelah ada indikasi penyimpanganlpe nyelewengan dengan tujuan memberi kan t'indakan korek Pengawasan repnesi f
si/penert'iban.
2. Bentuk pengawasan dapat dibedakan antara 1ain, sebagai be ri kut : a. Pengawasan langsung, yaitu dengan jalan mengadakan kun jungan setempat dan menyaksi kan sendirj kegiatan yang dilakukan secara faktuil. b. PenEawasan tjdak langsung, yaitu dengan jalan menerima i aporan-l aporan secara tertul i s dan li dak mel i hat sendii""i faktanya. c. Pengav,Jasan.....
f\FJ
e(L{:
T)
teratur atau berkala, ya'iiu yang dilakukan da lam jangka waktu tertentu secira teiatur ( rutin), walaupun saat pel aksanddr-rnld ti dak dt ketahrt'i kepasti annya. d. Pengawasan nrendadak atau kejuian, yaitu.yang djlakukan secara tiba-tiba tanpa d'i ciuga cleh yang d'iawasi. Contoh : Kejutan 0PSTIB. e. Pengawasan/pemeriksaan secard uji coba (samp1 ing/steek proef), yaitu dengan jalan mengambi 1 beberapa bagian sebagaj contoh : Mi salnya pemeri ksaan kwal i tas beras de ngan jalan hanya mel ihat i sj beberapa karung yang di pi Pengawasan
l'i h.
f. Pengawasan/pemeriksaan secara menyeluruh, misalnya ri ksaan pembuk uan keuangan proyek. III
.
AIARAT pAN
l.
l^lE hJ.Ery3N
G
-pE[GAt^rAsAN
( prRAN GKAT PENGAIiJASAN
)
peme-
.
uar tubuh Pemerintah ( Badan Eksekuti f Konsti tusi onal ) Badan Pemeriksa Keuangan, yang melaksanakan tugas konstitusi onal pemeri ksaan tanggung jawab Pemer.intah tentang Keuang an Negara dan semua pelaksanaan APBN, terlepas dari pengaruh dan kekuasaan Pemer j ntah, akan tetapi t j dak berdi ri d'i atas Pemerintah. (Pasal 23 ayat (5) UUD 1945 jo. UU No. 5 tahun 1973 khususnya Bab I I pasa 1 2) . Badan Pemeriksa Keuangan ada'l ah sebuah Lembaga Tingg'i Ne gara, disamping Lembaga Tingg'i Negara lainnya yaitu Dewan Perwakilan Rakyat, Pemeri ntah dengan Pres'i denn Dewan Pertim Di I
bangan Agung dan Mahkamah Agung. Badan Pemeri ksa Keuangan sebagai aparatur pengawasan ekg tern terhadap badan eksekutj f dalam melaksanakan fungsinya senant'i asa memberi kan petun juk-petun j uk men.genai sa,!aran-st saran y-ang perlu diperiksa kepada Unjt-unjt pen,gawasan jn
tern
-'Pemeri
Hasi
I pemeriksaan
ntah. BPK
d'iberitahukan kepada
DPR
Di dalam tubuh Pamerjntah (intern Pemerintah-Eksekutip) lJak.i I Presiden membantu Pre si cien dalarn melakukan pembi n^in
nol;kqanaen
nAfln.lllA(An t/L'Y
umum
"
Menteri
2?i3 b. Menteri
Negara Pengawasan pembangunan dan L'ingkungan H.i dup bertugas mengkoordini r pe)aksanaan pengawasan pembangunan (Keppres No. Zg tahun .I979).
c. Men0eri Negara Penertiban Aparatur
Negara bertugas mengkoordinasikan dan mengawasi pelak-canaan penel.itian dan pendayagunaan Aparatur Negara ( Keppres No. zg tahun' 7B) .
d.
rektur Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJpKN) menyelenggarakan pengawasan secara'intern pada tingkat eksekuti f atas penguasaan dan pengurusan Keuangan Negara yang meliputi antara lain : l) Pemenjksaan terhadap semua penerimaan dan pengel uaran Di
Pemerintah ba'ik Pusat maupun Daerah, pengurusan ba rang-barang bergerak dan tidak bergerak mi lik Negara/ Daerah.
2)
Pengawasan dan pemeriksaan semua Badan Hukum publik dan privat di dalam maupun di luar negeri yang kekaya annya terdi ri dar j sebag'ian kekayaan Negara, termas uk badan-badan dimana Negara berkepentingan penyertaan moda I .
3) Menyelenggarakan koordinasi atas pelaksanaan tugas aparatur pen.gawasan pada t'ingkat eksekutip atas pe ! nglJasaan dan pengurusan keuangan Negara. (Keppres No. 7A tahun 197lt, khususnya pasal 1 ayat
(2), pasal 2 ayar (t) dan pasal 3 ayat (a), (b), (c)
dan (s).
e. Inspektur Jenderal (dan aparatur
pengawasan intern nya) menyel enggarakan pengawasan f ungsi onal 'i ntern hadap Departemen ( Oan Lembaga Non Departemen).
lain
ter-
Menurut Keppres No. 44 tahun 1978, tugas pokok dan fung
si Inspektur Jenderal adalah ; ' I ) Melakukan pengawasan dar am 1 ingkungan Dedartemen teL hadap pelaksanaan tugas semua unsur Departemen, agar supaya dapat berjal an sesua'i dengan rencana dan perg. turan yang berlaku baik tugas yang bersifat rutin maupun
tugas pembangunan.
2)
Dal
am
2? 2) Dalam melaksanakan
tugas pokok Inspektur Jenderal
nyelenggarakan fungsi
-
A
Lr-t
me-
:
terhadap seti ap unsur/instansj di 1 ing kungan Departemen yang d'ipandang perl u yang mel j Pemeri ksaan
puti dn,
bi dang admini strasi umum, admlnj strasi keuanghas'i,l-hasil fisik dari pelaksanaan proyek-pro
yek pembangunan dan lain-lain.
- Pengujian serta penelitjan atas hasi I laporan ber ka'la atau sewaktu-waktu dari seti ap unsur/instans j atas petunjuk Menteri. - Pengusutan mengenai kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan penyimpangan atau penyalahgunaan di bi dang admi ni strasi atau keuangan yang dj I akukan oleh unsur/instansi dilingkungan Departemen. di 1 ingkungan Departemen
?\
4)
Dalam rangka usaha penyempurnaan Departemen khususnya dalam rangka meningkatkan pelaksanaan fungsi pengawas dr'r, terutama yang di laksanakan oleh aparat Inspekto rat Jenderal sebagai aparat pengawasan intern dan dalam hubungan dengan Inpres No. 9 .tahun 1977 tentang 0psti b; te I ah di perteEas wewenang Inspektorat Jende ral Departemen untuk atas nama Menteri mengambjl tindakan korekti f di I apangan, terhadap penyi mpangan pe laksanaan tugas oleh aparatur Departemen yang bersang kutan, serta pemberian wewenang untuk langsung mela porkan kepada alat-alat penegak hukum bjla terdapat oknum-oknum yang melakukan tjndak pidana. (SK.MENPAN No. B-0'l /I/MENPAN/Ins .9 /9 /1977 tanggal 27 September 1e77). Dalam rangka pelaksanaan Keppres No. l8 tahun l9Bl .l980 kepada Inspektur.Jendera Keppres No. I 4A tah un ' dibebankan tugas sebagai beri kut
jo. I
.:
-
Melakukan pemeriksaan atas penerimaan anggaran. Mengawasai pelaksanaan pembukuan dan peiaporan. Mengadakan penel iti an terhadap SPJP dan mengadakan penguijan terhadap efektjfjtas, efisiensi dan ketaatan dalarn pelaksanaan operasional . Meneri ma Iaporan dar j pi mpi nan p?"oyek bagi perubahan/pergeseran yang di putuskan pi mpinan proyek. Menerima beri ta aca ra dari pi mpi nan provek.
f.
Sek
reta ri
s
??
r5
f. Sekretari s Jenderal, Dj rektur Jenderal dan Pimpinan Uni t 0rganisasj lainnya menyelenggarakan penga!vasan operasi onal pelaksanaan tugas/kegiatan (bujlt in control) ter hadap uni t organi sasi yang bersangkutan ( Pengah/asan oleh Atasan terhadap
pe1
aksanaan tugas Bawahannya)
.
Sebab perl u disadari bahwa pelaksanaan pengawasan bukan hanya tugas Inspektorat Jenderal Departemen, tetapi pe ngawasan adalah tugas dari sel uruh unsur pimpinan Departe
3.
men .
Khusus.
a.
Kopkamtib bertugas membantu Departemen dan Lembaga-1em baga lajn daiam mengadakan penertiban secara operasional di 1 ingkungan masing-masing (Inpres No. 9 tahun 1977) .
b. Irjenbang menyelenggarakan pengawasan atas
pelaksanaan proyek Bantuan Desa dan proyek Daerah iainnya berdasar kan penugasan Presiden. IKeppres No. 25 tahun 1974)..
4. D'i Daerah e. Inspektorat hli layah Prop'ins'i (ITl^lILPR0P.) adalah perang kat pengatnrasan umum yang I ungsung berada d'ibawah dan ber tanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah T'ingkat I, yang melakukan pengawasan umum terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pelaksdnaan tugas Departemen Dalam Neqeri dj Daerah ba'ik yang bers'i fat rutin maupun pem ban gunan.
(SK Menteri Dalam Negeri No.2l9 tahun 1979. khususnya' Bab. I, pasal i ayat ( I ) dan pasal 2) .
b. Di tingkat daerah tugas dan fungsi pengawasan dikoordi nJr oleh Team Koordinasi Pengendalian dan Pengawasan Pem bangunan di Daerah (Keppres No. 20 tahun 19Sl ). ' Team Koordinasi tersebut terdi ri dari , l) Ketua BPPD T'ingkat I sebagaj Ketua merangkap anggota. 2) Kepala Itw'i lprop sebagai wakil ketua merangkEp ang 3)
gota. Kepaia Kanwj anggoia.
I
Dj
rektorat Jenderai
Anggaran sebagai
4)
Kepaia
'2?'6 4) Kepaia Kanw'i I DJPKN sebagai anggota. 5) Kepala Cabang Bank Indones'i a sebagai anggota. 6) Kepala Sekretari at BPPD Ti ngkat I sebagai Sekretaris. i
V.
STRUKTTJR ORGAN I SAS
I
APARAT
PEN GAhjASAN .
Periksa Bagan-bagan terlampi r, sebagai contoh.
.lakarta, 30 iiopember l98l
.
(.\Ft -: l*,
rA
€.(Lt
[d
.l t. tlt' I
rl
I II
=
II I
rl I
lf
I
rl
I I
z Ld
I I
I
Ld
&.
I
Lrl
z. ul
I
L!.1
H
I
=
t-
I I I I I
Ir Ir
J
I
I U1
-t--
v. z.
sd l-- J
&.-
uJ >4
L
= r'l
E
H
rl
z.
I
lt
I
€.
1l
tl lltr
ti
=l rJ.l ul
ti
*l
I
z.-
rl It
tl tl It
Ir
I
tt
zl
ll
6l
gl
3l -t
rl
(5l
1l
z.l
lf
Ldl
o-I
:l
ll ll ll lf
rl
z,ll
ll il il tl
(/) o-
I
t'
tl tl
gl
I
ri lq
z.
ll
IJl FJ
It
It
lf
*.: I I I
tl.l
V.
z, LI'
,E
z.
:Z
j .
'--i
Z.HH
tj.f FZ.(] AJ
H
tr-
cY.
:Z
2
vTvla
44
===
r-5c5(9
-'J
I
n lol
L:]
t_t
't, 'Ll ,t
21'tri
) x
F
U A
rn 6
u
L F
v u q q
:
F
)<
U
'l F
t--
<J c< or l'- rd Yo -Yz
-{{
/-<
Y<;
u
a <-i Z.---)ELtJr,r :
2-
F
Y U
-
F
)/
U ln
F
I
-/_.-.--_J .1--tr--l E
F Y u o
? I
v
g
n
DAERAH
PI.,'SAT
'.{
i\
cu
H<
&<5
s7 F< z>
t{rrl
:q ><
f
tl tI )4& 0)(I)c6
I t
X >.'Q € ooE F.hq) q)
c
I I I I I I t
H
IrI
F
ztq
t I I I t t t t T I ! d I I
I
-
l
== == E
=
F ===E=======G======= a
A{ O.p.
I
tI]
(o
FJ
ll
ll
cdl ll
EI )l
It
J
n
ll brt ll dl il
-l 4l (sl
EI
tl
ll tl !l
ll ll
q) 60l u
H
rf
:l
lr l.v )1q) IE o lo lai t{
-l
I
r. ==:-
== -=======
== =====E======
t
f
J
cl Fl
trrl q,)
A
tl II
ll
it
u u
.)l
or{ hl
J
tl u u
I I
I
t I I
z,
I
=.z
t-{
rq
*HE5 6e2 A
P 2rt26F. a.z.e.
aA
;;3*5;J=J o"F".<3S9tr*fi
><
rl,t
:4H9=H5H5g
Ho
.- a f E
(tar z!4
|
? t{
cazo rs& AP.
|
, t
oul"-{ l. CO PC Q(H
((l ir{ cd(/r
t{}
q) cd0q +J bOH -L
v
u(n g.A
t" rd ^.{ () (6./)
tr1
(J
t l .rl
Hz (t
cco;{ (d r-'l O (/r oo
z,
H=
o &(3
> &
lll )
o
Fl
6a= ?2,
I
J lrlH Ag
U
(d
k.l d.HH
>z
z,
^o
g<
I
|fjlll
Z
-
I
z g{ ztr.l
GH
ro F-,
,r{ F{
d
n g)
(g u1 ul bO '-l 'r{ € l.li $H .rl H (Il
UI
{J
F{Gt
ro,x >. oo
trc (l)'r{
s.F
{)+r F{ ((l oJ< >\
bo
tlJ'r{
g. F.
.ri H d
ll
.a
(u{,
r{ CIl (l))4 >. oo (l) .r{
o.F<
tt dl cdl !
bqr Ndl r tl l.[ ()l I frl tl
a)l [.
ll I
i i i I
BAGAN ORGANISASI KANTOR PENGAWASAN ANGGAFAN NEGARA KAf{lo8 P€il6ArfASA* AX6GABAI{ IIEGARA
2? x0 su8 la6lAN PE[6EIIDALIAH T€KT{'S OAII TATA USAHA
STXSI PENGAWASAfi
SEXSI PEIT6AWASAN
sEt(st PENGATf'rAsAil
P€IIEftIi(AAN NEGARA DAII OAERAH
PEI{GEIUARAI{ APEO DAI{ PROYEI( I'IPBES
PEIIGELUANAil APIB
SEKSI PETGAWASAs SAOAIi USAHATIIGARA
UfiUSAII PEIIGAWASATi PEBJAI{ & PENUM
UfiUSAII P€IIGAI{ASAI{ PESSESO OAiI BAOA'{ USAIIA LAIilNYA
URUSAil PENGAIYASAX PTNEBIMAAN OAERAH
URUSAII P€I{GAWASAI{
AilGEARAIi sUTII{ IIEGAfiA
OIREKTORAT JENDRAL
PENGAWASAN KEUANGAN NEGARA
DI BE KTO RAT JE }I O RA L PENOA1TASAII KEUANOAN NE GARA
SE X RE
TABIAl
DIBEXTORAT JEIONAL PEII 6AWASAN KEUA'{GAII
I{EGAfiA
OI RE KT OR AT
PEBTIICANAAN OAN
AilAUSA
tui dht xron^t lErSlxAAi
ttN gl!^5aN
su8
0tRtktoRAt
t!xGAwAsAr AnG6AfiAft ttaBANculrAN
OIREKTORAT P€N
OAV'ASAN
ANGGAIIAN NEGARA
OI RE
KTOBAl
AXUNTAN
ITEOAFA
suN 0rf,t xT0iaI PTNGAWAAX AII6GASAN
0AtnAfi a ?n0Y€t rrfR€s
OI RE KTORAT PENGAWASAIi PE RMttrYAJ(AII
OIREKTO
R
AI
AII KEUANGAN IIEOARA PEME UKU
DIBEKIOR/ PEII GAVIASJ KAS NEOAI
su! DlBtxronAl
?ilrGAWNAIt PENtnltMlt xEcAnA 0al{ ctss
sfxsl PING^\rasAx ABGCAnAfi DAInAH wrtaYAt{ ll
Itrlr | |
t€rsl PtltGAvlAsAli AfiGGARAil OATNAN YJILAYAH IIf
;.r
c\Fi?1 J s'* L
laou
(f UrPGM-
r(N€8atl^
I
EgttroAAt uua !torsftiGln.5s
tp(rtoaat utar troud urlsc
t- rpttruF a r&€(run I. 9taruF { r@trrui
l. tpa(ER (tTaaic I z rnttxrua uruxq I
tptxtua trtaao ! { rg((Iua uEao a l.
l. 8tao tEf€GlF
rc. I a I rc. I n a
r4
z arao rtuc:d EIAO ruruE_ |{@6OAi
I
ru6urce&IAaf,frd'g
a. 5.
trno or(ut
lrBo oala
oa ftKf !alA
l. ttRo uausg ((tGr& N€Uaa
IEETTUR
UFUW
?ficarase 'EKB^iTU ?€u(ss^s
t.
rsaE(roa rfgim utuSa ?ErcArAd a€u(saFe a-
FSrt lrot fev.m uattuoMlts|mg
oDlrot
r
a
F
5U! Ooama^t D(?^alL9€F r!rtsu!u{rt
u mmr^t
oE al€xa
t€rll
oEfatT[I€x ?(txuauv;a
Df
t^ltf
ofaat nrtt
tE(tl Eex ttrBUrUr.CAr
sE(51
I
talrtxtn
gxlllHs
?Etsa(tun usoR €U OT YGYA' 8TA
BE
5U8
oorTouI
i-._-_--L-r
i s€tsl wluY{x !l l
i
u^a nfcf tl
lf,(31 tu^r afcEr, I
-62',752 Tabel
3E
Inpres Kesel:atan
1. Obat:
Rp 250
7
Pcnhencrnnan PuSkeSnaS:
luu
3.
Pembangunan Puskesmas Penbantu:
2. 0oo
4.
Puskesmas
5.
Penbansunan Rrmah
jila
,_
// Lh / l\9 -L
Keliling;
6. Rehabilitasi
HIH:.*
Puskesnas dan
Puskesrnas Pembantu:
R
pcr
/ tuv/
F.aav
soo /5ooz
660 lzsaT 2.e00 G.aag
Air Bersih Pe
78.62s c2.7agl
Jumlah:
Rp 98,4
nilyar
/l ll i nGT 4VU Uvr
-'I f-,i.-?, rrs/
J