Anak-anak usia sekolah di Nusa Tenggara Timur harus rela berjalan berkilo-kilo guna mendapatkan air minum untuk kebutuhan keluarga.
Selain itu, pemerintah juga mempunyai komitmen global MDG ( M i l l e n n i u m D e v e l o p m e n t G o a l s ) untuk menurunkan separuh proporsi penduduk yang tidak mempunyai akses terhadap air minum dan sanitasi dasar pada tahun 2015 dengan menyediakan akses kepada lebih dari
em-em dengan memperhatikan : [i] adanya keinginan untuk meningkatkan kondisi air minum sesuai dengan sasaran atau kondisi yang diinginkan dalam pengembangan SPAM, baik secara
50 juta penduduk serta sasaran Indonesia Sehat
teknis, manajemen, keuangan maupun hukum, [ii] Pencapaian sasaran dilakukan melalui perumusan
2010 dengan cakupan air bersih perdesaan sebesar 85%.
tujuan dan sasaran Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan SPAM yang merupakan hasil
Untuk mencapai tujuan di atas dan menindaklanjuti amanat PP 16 Tahun 2005, telah disusun Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM) sebagai acuan bagi para pelaku pembangunan/penyelenggaraan SPAM di tingkat nasional, dan daerah Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
monitoring dan evaluasi sasaran pencapaian, dan [iii] Dalam perumusan tujuan dan sasaran berpedoman pada landasan hukum yang ada berdasarkan isu-isu strategis dan permasalahan yang dihadapi saat ini, serta memperhatikan Deklarasi Internasional dan Nasional.
11
Kelangkaan sumber mata air di Provinsi NTT membuat masyarakat harus rela untuk mengantri guna mendapatkan air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
KSNP-SPAM dimaksudkan sebagai pedoman dalam penyusunan kebijakan teknis, perencanaan,
Sejalan dengan Undang-undang Nomor 32/2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang
pemrograman dan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pengembangan SPAM di perkotaan
Nomor 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
dan perdesaan, baik dilingkungan Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerin-
Pemerintah Daerah bertanggung jawab penuh untuk memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat di daerahnya masing-masing, termasuk
tah Daerah, maupun bagi masyarakat dan dunia usaha. Kebijakan ini telah disepakati bersama seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan SPAM baik di pusat maupun di daerah. KSNP-SPAM bertujuan untuk mendukung pencapaian sasaran nasional pengembangan SPAM melalui perencanaan, program dan pelaksanaan kegiatan yang terpadu, efisien dan efektif.
12
pelayanan air minum dan sanitasi. Namun demikian, bagi daerah-daerah dengan wilayah perdesaan relatif luas, berpenduduk miskin relatif tinggi dan mempunyai kapasitas fiskal rendah, pada umumnya kemampuan mereka sangat terbatas. Daerah seperti ini memerlukan dukungan finansial untuk membiayai investasi yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kePenyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
pada masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana, maupun investasi
Pamsimas merupakan kelanjutan dari ke-giatan sebelumnya, yaitu WSSLIC – Water Supply and
non-fisik yang terdiri dari manajemen, teknis dan pengembangan sumber daya manusia.
Sanitation for Low Income Communities (1993 – 1999) dan WSLIC-2 - The Second Water and
Guna meningkatkan akses layanan air minum dan
Sanitation for Low Income Communities (2000 – 2009), yang pendanaannya didukung Bank Dunia.
sanitasi dasar serta mewujudkan tujuan MDG, pada 27 Desember 2007, Pemerintah menandatangani kerjasama dengan Bank Dunia untuk melaksanakan kegiatan air minum dan sanitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan pinggiran perkotaan (peri-urban). Kegiatan ini dikenal dengan Third Water Supply and Sanitation for Low Income Communities (WSLIC-3), atau le-
Pamsimas merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia untuk meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan.
bih populer dengan sebutan Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).
Dirjen Cipta Karya Dept. PU, Budi Yuwono P. tengah memberikan pengarahan dalam Kegiatan Konsolidasi Pamsimas se-Indonesia pada bulan Agustus 2008 di Hotel Sahid Jaya Jakarta
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dengan didampingi Sekjen dan Dirjen Cipta Karya Dept. PU serta Ketua CPMU Program Pamsimas tengah meninjau lokasi Program Pamsimas Tahun 2008 di Kel. Bandengan, Kota Pekalongan, Agustus 2009
Lokasi sasaran program progra pro gram ram Pamsimas di NTT
Sebagian masyarakat di Kab. Demak Jawa Tengah menggunakan sungai sebagai sarana MCK
14
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Para pemangku kepentingan di bidang air minum dan sanitasi berkomitmen untuk mewujudkan tujuan Millennium Development Goals pada tahun 2015
Fasili Fasilitator F asili ilittat tator tor (Ti (Tim mF Fasilitator asilit asi ilitato atorr Masy M Masyrakat) asyrak rakat) t) ad adalah dalah l ujung tombak program Pamsimas yang akan bekerja mendampingi masyarakat untuk membuat rencana, melaksanakan, monitoring dan evaluasi program Pamsimas di desa
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
15
Apa Itu PAMSIMAS ?
Apa Itu PAMSIMAS ?
P
AMSIMAS adalah Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat.
Pamsimas merupakan kegiatan di bidang air minum dan sanitasi yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan pinggiran perkotaan (peri-urban) dan dilaksanakan secara berbasis masyarakat.
Masyarakat Kab. Mamuju Sulawesi Barat sudah dapat menikmati layanan air minum yang merupakan hasil kerja kemitraan antara Pemda setempat dengan masyarakat dalam Program Pamsimas
Kebutuhan air untuk mandi, cuci dan masak didapat dari satu sumber yang sama - sungai. Sangat tidak higienis!
Tujuan Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan khususnya masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota (peri-urban). Secara lebih rinci Pamsimas bertujuan untuk : [i] Meningkatkan praktek hidup bersih dan sehat di masyarakat, [ii] Meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, [iii] Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal (pemerintah daerah maupun masyarakat) dalam penyelenggaraan layanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, [iv] Meningkatkan efektifitas dan kesinambungan jangka panjang pembangunan
sasaran antara, yaitu : [i] Pemerintah provinsi dan kota/kabupaten memiliki kelembagaan yang tepat yang dirancang untuk mendukung upaya-upaya peningkatan perbaikan pemakaian air minum, perilaku higiene dan sanitasi masyarakat di wilayah perdesaan dan semi perkotaan, [ii] Masyarakat sasaran menerapkan perilaku dan praktik PHBS (hygiene), [iii] Masyarakat sasaran memperoleh akses perbaikan pelayanan air minum dan sanitasi serta menggunakan, mengelola dan memelihara keberlanjutan secara efektif, [iv] Pemerintah daerah memiliki komitmen yang kuat dalam mengupayakan keberlanjutan serta perluasan pelaksanaan program pendukung sektor air minum dan sanitasi dengan menggunakan pendekatan yang sama dengan program Pamsimas, dan [v]
sarana dan prasarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.
Setiap DPMU dan CPMU memiliki kemampuan mengelola dan mendukung program secara baik (dan diharapkan dapat menerapkan perluasannya
Untuk mewujudkan tujuan tersebut ditetapkan
di kota/kabupaten lainnya di Indonesia)
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
19
Sasaran Program
Sasaran Lokasi
Target grup program adalah kelompok miskin di perdesaan dan pinggiran kota (peri-urban) yang
Pemilihan lokasi diawali dengan daftar panjang propinsi yang memenuhi kriteria : [i] Indeks
memiliki prevalensi penyakit terkait air yang tinggi dan belum mendapatkan akses layanan air minum
Pembangunan Manusia (IPM) rendah, [ii] tingkat kemiskinan tinggi yang diindikasikan melalui IPM
dan sanitasi.
2004 dan Index kemiskinan SUSENAS, [iii] tingkat jangkauan pelayanan air minum dan sanitasi
Untuk mencapai sasaran program, ditetapkan indikator keberhasilan program, yaitu : [i] Akses air minum sebanyak 6 - 7 juta penduduk, [ii] Akses sanitasi mencakup 6 -10 juta penduduk, [iii] Masyarakat “free of open defecation” mencapai 80%, [iv] 80% masyarakat mengadopsi program cuci tangan, [v] Rencana capacity building untuk adopsi pendekatan Pamsimas, dan [vi] Pemda Kota/Kabupaten mengalokasikan anggaran sarana air minum dan sanitasi.
yang masih rendah, dan [iv] tingginya penderita diare. Kota/kabupaten yang ada di provinsi terpilih berdasarkan kriteria yang sama. Kabupaten/ kota yang bukan lokasi WSLIC-2 dan CWSHP (Community Water Services and Health Project) juga diundang berpartisipasi. Pemerintah Kota/kabupaten mengajukan daftar kelurahan/desa calon lokasi sasaran yang memenuhi kriteria di atas dan dan keberadaan
Mereka layak untuk dijadikan sasaran program Pamsimas
20
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat