IDEC Prosiding Seminar Nasional The 2nd Industrial Enqineering
Co-'nferencb
20L5
Supported by
ffi
(4.7
$fsff
ffi5/%
SUSUNAN PANITIA tNDusTRtAL ENGINEERING CONFERENCE (IDEC) 2015 "Enhancing Manufacturing Sector For Sustainable Development Of Our Global Business Network"
Pelindung
Prof. Dr. Kuncoro Diharjo S.T, M.T (Dekan Fakultas Teknik UNS)
Penanggung Jawab
Dr. Wahvudi Sutopo, 5T, M.Si
(Kepala Program Studi Teknik lndustri UNS) Ketua
Pringgo Widyo Laksono, ST, M.Eng
Sekretaris
Rahmaniyah Dwi Astuti, ST, MT Sheila Amalia Salma
Bendahara
Fakhrina Fahma, STP., MT Selvia Mayangsari
Anis Maisyaroh
flvisi Kesekretariatan
Ade Putri Kinanthi Durkes Herlina Eva Kholisoh
Febriana Kusumawardani
lbnu Pandu Bintang Alessandra Lupita
Ayu Pratiwi Budhy Rahmawati
I
Dian Cahya
P
Sela Angela Zahra Tsabita
Shanella Nidaan Khofiyah Divisi Acara
:
Wakhid Ahmad Jauhari, ST, MT
Virda Hersy Lutfiana
S
Viny Sartika Fita Permata Sari Fandy Achmad Raka Kurnia Ramadhan
Muhammad Abdu Haq Navy Divisi Sponsorship
:
Dr. Wahyudi Sutopo, ST, M.Si
Christina Ayu
K
lka Shinta
Galuh Qodrina
Namrotul Uela Maharani Angel Cecilia lntan Wijayanti Divisi Konsumsi
:
Retno Wulan Damayanti, ST, MT Finda Arwi Mahardika
MelaniSukirman Ariani Budiningtyas Divisi Publikasi, Dekorasi
Dokumentasi -
dan :
yusuf priyandari,
ST,
MT
Azmi Masud Muhammad Syarif Yumna
G
untu r Abdi Guna
Abdan
Sya
kura
Christian A W Divisi Perlengka pan
llham Priyadithama, ST, MT Aris Wahyu Nugroho Rendy Surya Saga
Deo Marpaung Radikanta Gema Akbar
Abror Royang Fajar G
Rendi Dwi Septian Petrus Binardia nto
DAFTARISI
Peran Filsafat Ilmu dalam Perkembangan Disiplin Keilmuan Teknik Industri
Rina Sulistiyowati, LI/ahyudi Sutopo
Perancangan Tata Letak Pabrik Kelapa Sawit Sei Baruhur PT. Perkebunan
Nusantara III untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Krismas Aditya Harjanto Sinaga, Baju Bawono
Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Rasa Sambal Pecel
.
Madiun
14
Vinsensius lliddy Tri Prasetyo, Syafril Syafar
20
Analisis Kapasitas Produksi P/arr 3 pada Mesin Turbo X Annisa Mulia Rani
Mekanisasi Proses Penggilingan di Industri Rumahan Kelanting
Gisting
27
Firnando Anang Febrianto, Teguh Siswantoro
Optimalisasi Proses Injeksi Plastik Menggun akan Moldflow Dual-Domain pada i
Desain Base
Plate
35
FX Seto Agung Riyanto, Paulus Wisnu Anggoro, Cahyo Budiantoro
Analisis Swot Untuk Menenflrkan Keunggulan Strategi Bersaing di Sektor Industri
Manufaktur
43
Lukmandono
Tren Riset Technopreneur di Dunia, United States, dan Indonesra
51
Alessandra Lupita, Ika Shinta, Aam Hamid Al Ghabid, Citra K, Yuniaristanto
Analisis Sistem Distribusi untuk Meminimalkan Biaya dengan Menggunakan Metode
Transportasi
58
Heri ll'ibowo, Hidayat, Almi Ratna Palupi
Menurunkan Rep air Ulang Defect Insert Dies 61 135 No.8 Di PT.Oerlikon Balzers Artoda Indonesia dengan Metode Six Renty Attugerah Mahaji
Pfier|
Sigma
66
Maman Rusmana
Analisis Kualitas Ikan Tuna Segar dengan Metode PDCA Di PT Madidihang Freshindo,
Jakarta
75
Meri Prasetyawati, Nur Fajar Adi Saputro
Analisis Keekonomian Proyek Perusahaan Minyak dan Gas Bumi : Studi Kasus
ABC
Oil
84
Poppy Nan das ari, I I ham P riy adithama
Analisis Penyebab Pemrndaan Pengiriman Pesanan Service Part dtPT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Sunter I
Plant
Anissa Rianda Putri, Retno Wulan Damayanti
92
ISBN : 97 8-602-7 02 59-3-6
Seminar Nasionql IDEC 2015 Surakarta, 9 September 2015
ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN KEUNGGULAN STRATEGI BERSAING DI SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR Lukmandono Jumsan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, lnstitut Tcknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) Jl. Arief Rachman Hakim 100 Surabaya 601 17
Email ;
[email protected]
.\BSTRAK Indtrstri manrjhktur nterupakan salah satu sektor utama pendorong perhunbuhan ekonomi sehingga pentitg dilakukan penelitian y(:Lng me gusulkan keunggulatr strategi bersaing di sektor ini sebagai upqyu oeningkatan pertumbuhan industri. Melalui pendekatan analisis SltOT, dihasilkan nilai IFAS sebesar 2,4 nilai EFAS sebesar 2,36 sehingga matriks IE rnengarahkan posisi unluk menerapkan srategi tertutllbuhan d.tn stabilitas. Bobot prioritas pada emp(it variubel berpengaruh dilakukan dengan tendekqten AHP dengan lqsil sebesqr 47ok untuk uanulActuring strategi, 210.4 untuk conxpetitiye ;n'ategt, 15 Ltntuk kemitrqqn dan I7'% utltuk teknologi. Melalui matriks petlgemba gan strategi daya :autg indtrstri ntanu/itktur dihasilkan enam keatggulan strqtegi juitu: (1) peningkatan kualitas hasil :.oduksi dengan strategi cost leadership & dtfibrenticttion unlttk uemperluas jalur pemasaran dun -.e ilgketkan potensi pttsar, (2) peningkatan j alinat| kemitrLtet| Ltntqra penusok, pelanggun dun pcstrirtg ;engan nenjamin ketersediaan SDM melalui dttkungan pcnerintoh, (3) penekauan biaya produksi ;engan eJisiensi SDM dan pengentbangan teknologi baru, (4) peningkatan penggunaa teknologi -:anufaktur & teknologi inforn(isi Lottuk meningkatkan flel<sibilitas dan du1,a tawar, (5) peningkatqn ;:i+unge1 pemer[ntah untuk rnemirinalkan pembajakatt dan penanganan HKI, dan (6) peningkututr
..ridulpuqn teknologi unluk nengembangkan produk baru. f,ata kunci : AHP, hdustri Maajaktur, Ketnggulan Bersaing, SlttOT
PE\D.{HULUAN Daya saing adalah gambaran bagaimana suatu bangsa telmasuk perusahaan-perusahaan dan SDMmengendalikan kekuatan kompetensi yang dimilikinya secara terpadu guna mencapai kesejahteraal :.: :i: keuntungan (Zuhal, 2010). Daya saing suatu bangsa ditentukan oleh kcmampuan daya saing dari :<-:ku pembangunan atau pelaku usaha, kemanpuan daya saing nasyarakatnya dan kemampuan daya ri:g negara. lndustri manulaktur merupakan salah satu sektor utama pendorong perturnbuhan ekononi, --::san kontribusi hampir nencapai 30 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Selain besarnya ekspor pada industri rnanulirktur, penyerapan tenaga kerja pada industri manufaktur non migas =gsa ,:: ntenempati urutan atas sehingga rnembaik tidaknya kinerja sektor industri uanut'aktur rncmpunyai :--:ak nyata baik terhadap ckspor, penyerapan tenaga kerja maupun ekonotni secara kcscluruhan (BPS, : . !. Rochman, et.al. (2011\ mengkombinasikan metode SWOT dengan AHP dalarn menganalisis daya ,j industri agro di Indonesia. Faktor yang dignnakan untuk nremilih plioritas dari industri agro yang = :'--::sial untuk nrengembangkan nonotechnology adalah faktor lingkungan internal yang terdiri dari 7 .:- .::: dan factor eksternal yang terdiri dari 7 kriteria- Nikolau, ct ol.. (2010) urelgguttakan analisis . " T pada industri mineral dan perlambalgan, dengan keunggulan kou'rpetitif perelitiannya adalah rE::--:ngan biaya, peningkatan produktivitas, dan pengembangan inovasi. Hossain, et 41., (2010) ::<:Jnakarr fungsi produksi Cobb Doughs pada industri manufaktur dengan keunggulankompetitif -i- .la5tisitas rrodal dan elastisitas tenaga kerja. Soni, et al., (2011) menggunakan pendekatan en]pi[is :a- :dustri manufaktur dengan kcunggulan kompetitifpada strategi bersaing dan strategi rantai pasok. (201 l) menggunakar' explcuatory factor onalysis pada industri manufaktur dengan keunggulan -r:- :: :1.. {gr:r<:r:if pada Enli4,, delivett, .flexibility dal1 cosl. Pengukuran tingkat daya saing suatu wilayah a=--.''-*kan kenampuan suatu wilayah menciptakan nilai tambah untuk mencapai kesejahteraan yang rrg= ;an berkeianjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan intemasional (lrawati dkk,
1:
::relitian ini memfokuskan pada empat variabel
berpengaruh yaito manufacturing strategy, rn;-::ire strategy, kemitraan dan teknologi sebagai dasar analisis SWOT. Strategi manufaktur salah satu dimensi daya saing yang sering digunakan (Amoako-Gya:mpah, et.a|.,2008; Avella, --::-,an -; :1:Ol: Demeter,2003; Miltenburg, 2008). Empat kunci kompetitif manufaktur yang digunakan
43
ISBN : 97 8-602-702 59-3-6
Seminar Nqsional IDEC 2015 Surakarta, 9 Septenber 2015
adalah cosl, qtrulity, delivem dan /lexibitity. lndikator kernampuan teknologi teldiri dari exislirg pro.luctio capabiliq,, access to new technolog), process improveme t capability' product itnprovement ql 2006) Kemitraan mengandung capability,
indust besar (Kartasasmita, 1997).
peningkatan Keunggulan strategi bersaing industri manufaktur harus terus diupayakan' agar industri saing penguatan daya pertumbuhii industri lef,ih mudah tercapai Dalam rangka merdukung kelemahan, jalan kekuatan, mengevaluasi manufaknr perlu dilakukan analisis straiegi bersaing dengan peluangdanacamanyangterjadi.LangkahberikutnyaadalahmenyrsunmatriksIFAS(inlernalstrategic
'factor'analysisru.-o,yl,matriksEFAS(ertemalstrqtegicfctctoranolysisnunnary)danmatrikslE
"(internsl
extem'[). Hasii at
MODEL ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevalrtasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), pel\^rg (opportunilies), dan ancaman (threats) dalam suatu proy.l u,uu suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT memardu trntuk mengidentifikasi positif dan negatif .li iulum orgunisuri atau perusahaaD (SW) dan di luar itu dalam li'gkr.rngan eksternal (OT). Dari analisis seluruh faktor internal dan ekstemal dapat ctihasilkan gNpat macam strategi organisasi dcngan kar.akteristiknya masing-masing (Rangkuti, F., 2006). Data SWOT kualitatif yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancarnan digunakan untuk memmuskan rcncana srategls beldasarkan unsuru'sur dari usulan kerangka kualitatif (Bas, 2013). Tujuan dari analisis SWOT (Jogiyanto, 2005): (l) proses, mengidentifikasi kondisi internal dan ekstemal yang terlibat sebagai input untuk melancang suatu (2) menganalisis sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optinral, efektif, dan efisien; yang keuntungan (3) mengetahui kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana unhlk melakukan sesuatu; dan peDjualan' keuntungar' diniliki penrsahaan competitor; (4) menganalisis prospek perusahaan untuk menghadapi dalam p"ng"nlbungrn produk yang dihasilkan; (5) menyiapkan pcrusahaan untuk siap p"riurotu1tun yang terjadi; dan (6) menyiapkan untuk menghadapi adanya kemungkitran dalarn perencanaa[ pengembangan di dalam perusahaan. Tat,el
Internal nksternal
Threat (T): 1.
l. swO l'
Strenghl (S):
Weak (W):
l.
L
2.
2.
Strategi WT
Strategi ST Gunakan S untuk menghindari T
Ir.{ininalkan W dan hindari T
2.
Opportunity (O):
l.
Strategi S0 Gulakan S untuk memanfaatkan O
2.
44
Stratcgi WO Atasi W dengan memanfaatkan O
Seninar Nusional IDEC 2015 Surakqrtq, 9 Septetnber 2015
IS B N : 97 8-60 2 -7 0 2 5 9 -3 -6
HASIL DAN PEMBAIIASAN Untuk rnengetahui peta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada empat variabel yang berpengaruh dilakukan melah.ri bralnstonting dengan pihak-pihak terkait, sebagai pelaku rLsaha di bidang industri manLfaktur. Pelaku usaha ini terdiri dari unsur pertsahaan, asosiasi, dan pemerintahan. Penilaian keabsahan penelitian kualitatif pada model SWOT terjadi pada proses pengumpulan data dan untuk menentukan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan diddsarkan atas scjumlah kiteria tertentu dalam merneriksa keabsahan data yang diperoleh. Peneliti menggunakan
triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Triangulasi dapat dilakxkan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003) yaitu wawancaLa, obsen'asi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu tdangulasi bersifat reflektif. Tabel 2. Peta SWOT Industd Manufaktur Variabel Berpengaruh: Manufacturins Strqtesy
/ u'
Kekuatan: kualitas hasil produksi selurulr sektor cukup
v'
baik
lemah
biaya produksi masih terjangkau
'/ v/
jalur
pemasaran
yang
daya tawar yang rendah
"
Peluang:
terbukanya
Kelemahan:
fleksibilitas strategi nranufaktur masil]
semakin
beragan'r potensi pasar cukup besar
terhadap
dist butor
/ "'
Ancaman: strategi produk RRCyang semakin kuat kckrratan rnovasi produk-produk impor
Variabel Berpengaruhi Competitive Strstegt' Kekuatan:
'/ i r
'/
v/
strategi cost leadership & dilferensiasi prodvk cukup baik Peluang: ketersediaan bahan baku yang memadai ketersediaan SDM vans cukuo
/ /
Kelemahan: semakin tingginya biaya produksi tuntutan SDM semakin beragam
v'
Ancalnan: produk pesaing yang berbiaya r endah
Vrriabcl
Kcmitraan
Kekuatan:
'/ /
Kelemahan:
dukungan pemerintah untuk pengembangan industd manufaktur cukup baik terjalinnya kemitraan di tingkat intemal, nemasok- dan oesains
/
" '/
Peluang:
Komihnen yang kuat dali pcmcrintah untuk membangun kemitraan
/ Potensi terjalinnya kemitraan
kebijakan dan reguiasi tentang inpor & ckspor yang kurang nendukung eeringnya tcrjadi pelanggaran hak cipta prodr& (HKI) Ancaman: lemahnya penarrganan HKI
'/ / penbajakan produk yang
akan
mcngganggu inovasi
dengan
Delanssan cukuD terbuka
Variabel
T
Kekuatan:
Kelemahan:
/
kuatnya pengetahuan tentang teknologi
/
kondisi teknologi infonnasi semakin membaik
/ J
Peluang: terbukanya penggunaan teknologi baru rerbukanya joint proyek pengembangan
manufaktur
teknologi '/ ketersediaan untuknerancang produkbaru u/ kcrrrampuan teknologi untuk men
teknologi
gembangkanproduk baru Ancaman:
'/ kemanpuan teknologi manufaktur untuk menrenuhi persyaratan /
pelanggan cepatnya life cycle teknologi
Lli triangulasi ini urengutamakan kebenaran dalam suatu penelitian dengan menggunakan .x:=:cara dari iuforman lainya. Kemudian dilakukan uji silang dengan hasil yang telah diperoleh dari dr=an-infonnan sebelunmya. Apa bila terdapat perbedaan, hatus dilakukan tenls men€rus hingga hasil
45
Seminar Nasional IDEC 2015 Surakarta, 9 Septembe,. 2015
ISBN : 97 8 -60 2 -7 0 2 5 9- 3 -6
yang diperoleh tidak ada perbedaan.
Demi mendapatkan hasil yang maksimal dan ketepatan penelitian ini, peneliti menggunakan uji triangulasi supaya hasil didapat dari seiumh pelaku usahu ini t"rdi.i dari unsur
perusahaan, asosiasi, dan pemerintahan dapat n'lencerminkan kondisi yang sebenamya. peta swor yang rnengambarkan kondisi internal maupun ekstemal diuraikan pada Tabel 2. Langkah selanjutnya adarah menyrsun Matrik IFAS yang urerupakan penjabaran deta'dan secara kuantitatif atas variabel Kekuatan dan Keremahan. Daram mairik ini ada penentuan score / ,oting yang dilakukan dengan dasar sebagai berikut: Keku an, rating I : sangat kecil; 2: kecil; :: fr"sa'.;" + i sangat besar. untqk Kelemahsn, pemberian score nya merupakan kebarikan dari Kekuatan. sedangkan untuk membedakan nilai bobot antam range 0 - I (total keselunrhan bobot: I atau 100 %) untuk tiapiiap
variabel berdasarkan penting/tidak pentingnya kiteria memberikan dampak terhadap iaktor strategis: merurnjukkan tidak penting dan Nitai hobot I menunjirkkan sangit penting. tJn:nk pembobotan sub item menggunakan strategi pro-rata (perbandingan yang sama) antar sub item. Bobot untuk empat variabel berpengaruh yai.'.r manrfacturtng strategy, cimpetitive s/,"dteg-),, kemihaan dan teknologi digunakan pendekatan A]Hp (anuryticar hieirchy plocess) yang merupakan sarah satu dari metode Multi criteria Decision Making (MCDM) yung i"rp.r* daram membuat formulasi dan menganalisa suatu keputusan ke dalam struktur hirarki bertingkat dari tujuan, kiteria dan altematif (Sharma' el a1.,2008). Hasil score kekuatan intenar pada Taber 3 sebesar 3,2 dan kelemahan intemar sebesar 1,6 diperoleh nta-rata score untuk faktor intemal sebesar 2.4.
Nilqi bobot 0
Tabel3. IFAS untuk Industri Manufaktur Faktor-faktor Sirateei Inr€iDal
No.
MaNtlA. ittgStategr 2
Corlpctiti|t Sltuttgv
0..{8
0,.1
Ku.litJs hrcrj produksr rclLrruh sekror cukun haik Bi.ya prodrksi nnsih ierjaDgkau jlralcgi cost lcldcNhip & diftarcDsi.si produk cnkur
Drkungan pcmcrinlah untuk pengemba,rgan indusrr 3
4
0, t6
manuiirklur cukup baik Ierj alinDya kem itraan di rinskar internal. pes.ing
Teknologi
Rrting
0.5
0.24
.]
0.72
05
0.2.1
l
0,72
0,2
4
0.8
0,08
0,24
0.5
0.08
0,tt
0,5
0,08
I
0,24
0.5
0.08
l
0.21
TOTAT
Frktor-frktor St.rrcqi tnte.nat
No. M n,
4it t hri tE
S t trt
t
t gt.
Cnt p.titivc Snateg,
0.48
s, ,reei rrarL,hkrur rnisrh
Daya rawaryoos.cndrh rcrhrdup
0.2
sDM semakin
temxh
distribubr
berasah
dan,reaulasi tentars rnpor a: ekspor
.l
0.
unn,r DengernbJnEhn prnJ k
R.ting
0.24
0,24
I G
0.24
0,4t
yangl
t6
Rrlitrg
I ;
I
0.16
t.2
I
l-P
Kelemxhrn
clekib,r,ris
Raaing
0,5
pe;;tk,nm-
Kuahya pengetahuan t.nlang reknotosi manutaklur 016 Kondisi reknologi inlormasi semakin membaik
Imp. x
I-p.
0.5
0.t
0,2
o.S
0.1
4.2
u.,
0.011
2
0, th
0.5
O.OIJ
2
0,t6
0.5
0,08
0.08
0,5
0,08
0,08
oTAL
t.6
Berikutnya disusun Matrik EF AS (El:sternat Strqtegic Factot.Atlqb:sis SLtntntaty) yang mempakan penjabaran detail dan secara kualltitatif atas variabal Peluang dall Ancan]an. Dan di dalam rnatrik ini ada penentuan score / rating yang dilakukan dengan dasar sebagai berikut: peruang,rating 1 = sangat kccir; 2 = kecil; 3 = besar; 4 : sangat besar. rJntuk Ancamun, pJmberian score nya merupakan kebarikan dari Peluang Hasil scole peluang eksternal pada Tabel 4 sebesar 3,44 dan score ancaman eksternal sebesar 1,28 diperoleh jumlah toral 4,72 sehingga rata-rata scorz untuk faktor eksternal di dapat dari nilai total ,dibagi dengan kedua faktor sehingga mendapatkan nilai sebesar 2.36.
46
ISBN: 97 8-602-7 02 59-j-6
Seminer Nasional IDEC 2015
Surakqrta, 9 Septanber 2015
Tabel4, EFAS untuk
I 2
oro'lrk vin! akm
nslu inovrsi
'nene! untur Ke'nlnpurn tekrclogi'ndnufaktur
Matriks internal ekstemal pada Gambar I disusun berdasarkan nilai IFAS dan EFAS. Matriks irti mempakan model awal untuk melrperoleh stntegi pengembangan daya saing indusi manufaktur. Nilai IFAS ada diantara 2.00 3.00, nraka dalam matrik posisinya ada di posisi rata - rata, dan nilai EFAS ;'ang juga diantara 2.00 - 3.00, maka dalam matrik posisinya ada di posisi nenengah. Dengan pe imbangan tersebut pertemuan diantara skor IFAS dan EFAS mengarahkan posisi kondisi industri rnanufaktur untuk menerapkan strategi Pe umbuhan dan Stabilitas. Berdasarkan analisis IFAS, EFAS,
dal Matrik tntenal Ekstemal maka dapat disusun altematif strategi yang dapat disarankan, yakni Sti
ategy. ST Strqteg), I4/O Str"ategt. dan WT Strateg' seperti pada Tabel 4. STR?ITEGI
cj.oo 2,0o)
GlwrrrrLidssi
Gl!'tr
Di6if,lai
STRATI'GI
ru.T()R EI TERNAL
I rdlgul srrbilitr I Kq$;h'di
bdsr!; inr.cei (3,OO-2.OO)
Tid,L ad. pdb3la
}1ofi SHcgy
Gambar 1. Matriks Internal Eksternal lndustri Manufaktur
47
SO
Seminar Nanional IDEC 2015 Surqkartq, 9 September 2015
Matrik INTERNAL FACTOR
ISBN: 978-602-70259-3-6
lndustri Manufaktur
abel 5-
STRENGTES (S)
l.
Kualitas hasil produksi seluruh sektor cukup baik 2. Biaya produksi masih
WEAKNESS('N 1.
lemah Daya tawar yang rendah terhadap
teq angkau
3. Strategi cost leadership
EKSTERNAL FACTOR
&
differensiasi produk cukup baik 4. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri manufaktur cukup baik 5. Terialinnya kemifiaan di tingkat intemal, pemasok, dan pesaing
Kuatnya pengetahuan tentang teknologi manufaktur 7. Kondisi teknologi informasi semakin membaik
Fleksibilitas strategi manufaktur masih
distributor 3. Semakin tingginya
biaya produksi 4
Tuntutan SDM semakin beragam
Kebijakan dan regulasi tentang impor & ekspor yang kurang mendukung 6. Seringnya terjadi pelanggaran hak cipta produk (HKI) '7. Kurangnya ketersediaan teknologi untuk merancang produk baru 5.
Rendahnya
kemampuan teknologi untuk mengembargkan produk bam
OPPORTUNITIES (O)
l. 2. 3. 4. 5.
Terbukanya jalur pemasaran yang semakin beragam Potensi pasar cukup besar Ketcrsediaan bahan baku yang memadai Ketersediaan SDM yang cukup Komitmen yang kuat dari pemerintah untuk membalgun
.
poteDsi pasar
o
mitraan 6. Potensi terjalinnya kemitraan ke
dengan pelanggan cukup
terbuka 7. Terbukanya penggunaan teknologi baru 8. Terbukanyajoirl proyek Densembansan teknoloei TREATHS (T) l. Strategi produk RRC yang semakin kuat
2. Kekuatan inovasi produkproduk impor
SO STRATEGY Peningkatan kualitas hasil produksi dengal strategi cosl I e a cle rs h ip & di fle re tt ia t io tr untuk memperluas jalur pernasaral dan meningkatkan
.
,I/O SI-RATEGY
pengembangan
.
teknologi bant Peningkatan penggunaan tekrologi
manufakhrr & teklologi informasi untuk meningkatkan
fleksibilitas dan daya tawar
.
ST STR4TEGY Peningkatan dukungar pemerintah unhlk meminimalkan pembajakan dan penanganan HKI
rendah
4. Lemabnya penanganar HKI 5. Pembajakan produk yang akan mengganggu inovasi
6. Kemampuan teknologi manufaktur untuk memenuhi
.
,
Penekanan biaya
produksi dengan efisiensi SDM dan
Peningkatan jalirran kemitraan antara pemasok, pelanggan dan pesaing dengan men;amin k€tersediaan SDM melalui dukungan pemerintah
3. Produk pesaing yang berbiaya
'7
r
persyaratan pelanggan Ceoatnva life cvcle teknolosi
48
.
WT
STE4TEGY
Peningkatan kemampuan teknologi unhlk mengembangkan produk baru dalam rangka memenuhi peISyaratan pelanggan
I SBN : 97 8 -602 -7 02
Seminar Nasional IDEC 2015 Surlkarta, 9 September 2015
5 9-3 -
6
Dari matriks pengembangan daya saing industri manufaktur pada Tabel 5, kemudian dirumuskan keunggulan strategi bersaing industri manufaktur melalui rencana aksi pengebangana seperti yang terlihat pada Tabel 6. Tabel 6, Stratesi dan Rencand Aksi
Strategi SO
STRATEGY
Peningkatan kualitas hasil produksi dengan strategi cost I eaders
hip & diffe rentia tio n
untuk memperluas jalur pemasaran dan meningkatkan potensi pasar Peningkatan jal inan kemitraan antara pemasok, pelanggan dan pesaing dengan menjamil ketersediaan SDM melalui dukungan pemerintah
Industri Manufaktur Rencana Aksi Pengembangan Memperluas iangkauan disribusi produk
Meningkatkan differensiasi
hasil produk
dengan
berbagai inovasi sesuai selera pasar
Menghasilkan produk-produk
dengan mempertimbangkan harga lual yang kompetitif Perbaikan terus-menerus dalam produksi agar mampu menshasilkan Droduk berbiava rendah
pola k€mitraan internal, kemitraan dengan pemasok, kemitraan dengan pelanggan, dan Menciptakan
kemitraan dengan pesaing potensial
Menyatukan kesamaan pola pikir antara pemedntah
dan pelaku usaha untuk
menentukan
sasaran
oengembanqan industri manufaktut'
wo
dengan efisiensi SDM dan pengembangan teknologi baru
Memberikan insertif investasi teknologi baru serta insfiashuktw teknologi Melakukan intensifikasi pelatihan teknologi baru bagi
Peningkatan penggunaan
Melakukan disetninasi ilformasi pasar, produksi,
teknologi manufaktur & teknolo gi infonnasi Lrntuk rneningkatkan fl eksibilitas dan
teknologi, melalui jalur pusat pendidikan tinggi dan penelitian Membuat teknologi infornrasi yang dapat rnelakukan
daya tawar
sharing dalan hal fleksibilitas untuk nenenuhi atau
Peningkatan dukungan pcmedntah untuk
melakukan perubahan produksi Meminimalkan praktek penbaiakan industri kreatif Mcmberikan layanan edukasi dan advokasi HKI bagi masyarakat
Penekanan biaya ploduksi
STRATEGY
SDM
ST
STRATEGY
rnemininralkan pembaj akan dan penanganan HKI Peningkatan kematl puan
WT STRATEGY
teknologi untuk mengernbangkan produk baru dalam rangka memenuhi oercvaratan pelanggan
Melakukan /o'?1 proyek pengembangan teknologi Meningkatkan parlnership dengan lelnbaga riset untuk menciptakan produk bant
SNIPULAN
Kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan keunggulan strategi bersaing pada industri malufaktut' -1am penelitiall ini dapat disimpulkan scbagai berikut: L peningkatan kualitas hasil ploduksi rlengan strategi coJl lettdership & dilJbrentiution unluk menrperluas jalur pemasaran dan meningkatkan potensi pasat,
2.
peningkatan jalinan kemitraan antara pelrasok, pelanggan dan pesaing dengan menjamin ketersediaan SDM melalui dukungan pemer itltah, 3. penekanan biaya produksi dengan efisiensi SDM dan pengembangan teknologi baru, _+. peningkatan penggunaan teknologi manufaktur & teknologi infomasi untuk meningkatkan
5. 6.
fleksibilitas dan daya tawar. peningkatan dukungan pent€rintah untuk memininralkan pembajakan dan penanganan HKI, peningkatan kemampuan teknologi untuk mengembangkan produk baru-
FLSTAKA
:-:oako-Gyampah, K., and Acquaah, M., 2008, "Manufacturing Strategy, Competitiv€ Strategy and Firm Perfonnance: An Empirical Study in a Developing Economy Environmerrt', Int J. Production Economics 11 I, pp 575-592.
49
Seminur Nasional IDEC 2015 Surqkarta, 9 September 20J 5
ISBN : 978-602-70? 59-3-6
Avella, L., Fernandez, E., and Vazquez, C.J., 2001, "Analysis of Manufacturing Strategy as an Explanatory Factor of Competitiveness in the Large Spanish Industrial FiIm", Int. J. Production Ec
onomics, Y olunte 72, pages 1 39-l 57.
" The integrated
frarnework for analysis of electricity supply chain using an integrated TOPSIS SWOT-fuzzy methodology combined with AHP: The case of Turkey", lnternational Jor.unal of Electrical Power ancl Energt Systems 44 (2013) 897 907 . Demeter, K., 2003, "Manufacturing Skategy and Compepetitiveness", Intenvtiotwl Journal of Production Economlcs", Volumes 8l-82, Pages 205-213. Hossain, M.2., Al-Amri, K.S., 20l0,"Use of Cobb-Douglas production model on some select€d nranufacturing industries in Oman", Education, Business and Socie4t: Contemporary Middle Eqstern Issues, VoL 3 Iss 2 pp. 78 85. Irawati, I., Urufi, 2., Rezobeoen,R.E., , Setiawan, A., Aryanto, 2012, "Pengukuran Tingkat Daya Saing Daerah Berdasarkan Vadabel Perekonomian Daerah, Variabel Infrastruktur Dan Sumber Daya Alam, Sena Variabel Sumber Daya Manusia Di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara" Jumal TI Undip, Vol. VII, No. l, Januari 201?. Jogiyanto, 2005, "Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Konpetitif, Penerbit Andi Offset. Bas, E., 2013,
Yogyakarta. Kaftasasmita, G., 1997, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat melalui Kemitraan Guna Mewujudkan Ekonomi Nasional yang Tangguh dan Mandiri, SeminarNasional LP2KMK, Jakarta, 7 Nopember 1996. Liu, N., Roth, A.V., Rabinovich E., , 201 l,"Antecedents and consequences ofcombinative competitive capabilities in manufacturing", Intenl(rtionql Jout-txal of Operations & Production Mqnegement, Itol. 3l Iss I2 pp. 1250- 128. Miltenburg, J., 2008, "Setting Manufacturing Strategy for a Factory-withiD-a-factory'', . J. Production Ecottotnits I ll. pp 307-3223. Nasution,2003, " Metode Penelitian Natumlistik Kualitatif', Bandung: Tarsito. Nikolaou, LE., Evangeliros K.t., 2010, " A SWOT analysis of environrnental manageneDt practices in Greek Mining and Mineral Industry", International Jour al of Resources -Policy 35 (2010) 226 234.
Rangkuti, F., 2006, "Analisis SIIOT Tekik Menbedah Kants Bisnis", PT. Glamedia Pustaka Utama, Jakarta.
N.T-, Daryanto, A., Nuryartono, N., 2011, "Analysis of Indonesian Agroindustry Competitiveness in Nanotechnology Development Perspective Using SWOT-AHP Method", hl le ntatiotw l JoLo n a l o/ Busi ness and Ma na genet . y o1. 6. N0. 8, August 20 1 1. Sharna, M. J., Moon, I. and Bae, H., 2008, "Analytic hierarchy process to assess aud optimize distribntion network", Applied Mathematics and Conputation,Vol.202, pp. 256-265. Sirikrai, S.B.. Tang, J.C.S., 2006, "Industrial Competitiveness Analysis : Using the Analytic Flicr.archy Process", The Journal of High Technology Management Research, Volume 17, Issue I , Pages 7lRocman,
83.
Soni, G., Kodali, R., 201l,"The strategic fit between "competitive strategy" and "supply chair strategy" in lndian manufacturing industry: an empirical approach", Measuring Business Excellence, Vol. l5 Iss 2
pp.
70
-
89.
Zuhal., 2010, "Knowleclge & Innovation Platform
- Kekuatan Daya Salng", Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur,2010, "Pertumbuhan Produksi lndustri Manufaknrr Besar dan Sedang Jawa Timur T|iwulan I tahun 2010," Berita Resmi Statistik No- 29/05BSnh. lX. 2 Mei 201 L
-,
50