PENGARUH KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIA (IPS) KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN (Pada SMK Negeri 1 Limboto, Kabupaten Gorontalo) NAMA
: FATMAH DALUNGGU
JURUSAN
: PENDIDIKAN EKONOMI
PRODI
: S1 PENDIDIKAN EKONOMI ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo berada pada klasifikasi sedang, b) keterampilan guru dalam mengelola kelas SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo berada pada klasifikasi sedang, c) terdapat pengaruh yang berarti antara motivasi belajar siswa dengan Keterampilan guru dalam mengelola kelas di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Dengan demikian maka motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo dipengaruhi oleh keterampilan guru dalam mengelola kelasnya Berdasarkan temuan di atas maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa guru perlu berupaya semaksimal mungkin untuk .mengelola kelas dengan baik sehingga siswa merasa betah dan senang untuk belajar di kelas, 2) pengawas pendidikan perlu memfasilitasi peningkatan keterampilan guru dalam mengelola kelas melalui kegiatan supervise yang dilaksanakan secara kontinu sehingga guru memiliki wawasan dan keterampilan tentang pengelolaan kelas yang baik, 3) peningkatan motivasi belajar siswa perlu selain memerlukan pengelolaan kelas yang baik juga perlu didukung dengan pengadaan sarana penunjang pembelajaran, sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan siswa dapat belajar dengan nyaman. Kata Kunci: Keterampilan Mengelola Kelas, Motivasi Belajar
PENDAHULUAN Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar seorang guru memiliki peran yang penting, seorang guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar hendaknya seorang guru menguasai berbagai keterampilan mengelola kelas. Karena dalam proses
belajar
mengajar
siswa
tidak
hanya
fokus
menyerap
ilmu
pengetahuan/materi yang diberikan guru melainkan juga memperhatikan serta minilai keterampilan guru yang pada akhirnya membentuk suatu persepsi tertentu mengenai guru tersebut.
Menurut Moh. Uzer Usman (2011:74-108) dari 8 keterampilan, salah satunya keterampilan mengelola kelas yang harus dimiliki dan harus dikuasai oleh seorang guru agar dapat menciptakan suatu kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai. Terciptanya suatu kondisi belajar yang efektif dan menyenangkan dapat membantu menumbuhkan ketertarikan serta motivasi siswa dalam mempelajarai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menurut W.S Winkel (dalam Hamzah B. Uno, 2010:3) “motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya”. Motivasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, karena dengan adanya motivasi belajar seorang siswa akan mampu meraih prestasi yang baik. Munurut Hamzah B. Uno (2010:23) “motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku”. Dari adanya motivasi belajar yang baik siswa diharapkan dapat belajar lebih bersemangat dan giat sihingga dapat menghasilkan hasil yang optimal. LANDASAN TEORI
Keterampilan Mengelola Kelas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar adalah “melatih”. DeQueliy dan Gazali (Slameto, 2010:30) mendefinisikan mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Definisi yang modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa “teaching is the guidance of learning”. Pengelolaan kelas adalah suatu keterampilan yang harus dimiliki guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. suatu kondisi belajar yang optimal dapat tecapai manakala guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mecapai tujuan pengajaran. Keberhasilan pengelolaan kelas dapat tercapai apabila terjalin hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam mengelola kelas menurut Moh. Uzer Usman (2011:97-98): 1. Kehangatan dan keantusiasan 2. Tantangan 3. Bervariasi 4. Keluwesan 5. Penekanan pada hal-hal yang positif 6. Penanaman disiplin diri Dalam mengelola kelas seorang guru hendaknya memperhatiakn beberapa komponen berikut (Moh. Uzer Usman, 2011:98-100): Terdapat dua komponen utama menegnai ketrampilan mengelola kelas yang perlu di perhatikan guru ini,yaitu: a.
Ketrampilan yang bersifat preventif, yakni ketrampilan menciptakan dan memelihara kondisi belajar optimal guna menghindari terjadinya situasi yang tidak menguntungkan atau merusak proses belajar mengajar.
b.
Ketrampilan yang bersifat represif, yakni ketrampilan mengembalikan kondisi belajar mengajar yang tidak menentu ke dalam kondisi belajar evektif.
Dalam mengembangkan ketrampilan mengelola kelas yang bersifat preventif, guru dapat menggunakan kemampunya dengan cara: 1)
Menunjukan sikap tanggap Dalam tugasnya, guru harus terlibat secara fisik maupun mental dalam arti guru harus memiliki waktu untuk semua perilaku peserta didiknya, baik peserta didik yang menunjukan perilaku positif maupun negatif.
2)
Membagi perhatian. Guru harus membagi perhatian ke semua peserta didik. Perhatian itu dapat bersifat verbal maupun visual.
3)
Memusatkan perhatian kelompok Mempertahankan dan meningkatkan keterlibtan peserta didik dengan cara memusatkan kelompok kepada tugas-tugasnya dari waktu ke waktu .
4)
Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas Petunjuk ini dapat dilakukan untuk materi yang di sampaikan, tugas yang di berikan dan perilaku peserta didik lainya yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung pada pelajaran.
5)
Menegur Tegurlah peserta didik jika mereka menunjukan perilaku yang mengganggu atau menyimpang.
6)
Memberi penguatan Perilaku peserta didik perlu di beri penguatan baik yang positif maupun negatif (harus di beri penguatan positif). Sedsangkan dalam mengembangkan ketrampilan mengelola kelas yang
bersifat represif, guru dapat menggunakan kemampuanya dengan cara: 1)
Modifikasi tingkah laku Perilaku peserta didik yang mengganggu dianalisis kemudian di tentukan langkah-langkah untuk remedial.
2)
Pengelolaan kelompok Dalam menangani masalah kelas, guru dapat memanfaatkan pendekatan pemecahan masalah kelompok.
3)
Menentukan dan memecahakan tingkah laku yang menimbulakan masalah Guru dapat melekasanakan beberapa cara untuk mengendalikan tingkah laku mengganggu yang muncul yaitu: pertama, menyadari sebab-sebab perilaku itu muncul, dan kedua menentukan pemecahanya.
Pengertian Motivasi Pasarribu dan simanjuntak (1989:5) mengemukakan bahwa motivasi merupakan menyebabkan
suatu tenaga (dorongan, alasan, kemauan dari dalam) yang kita harus
berbuat atau bertindak, yang mana tindakan itu
diarahkan kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai. Sejalan dengan itu, winkes W.S (1991:79) juga mengemukakan bahwa motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar yang
memberikan ara pada kegiatan belajar itu, maka tuntutan yang dikehendaki siswa tercapai. Menurut dimyati dan mudjono (239 : 2006) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu di perkuat terus menerus. Agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat , pada tempatnya di ciptakan suasana belajar yang mengembirakan. Sofyan dan Uno (2004:23) memberikan batasan mengenai motivasi belajar siswa sebagai “ dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku pada umumnya dengan
beberapa indikator atau unsur yang mendukung:. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c) Adanya harapan da cita-cita masa depan d) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar e) Adanya penghargaan dalam belajar
f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorng siswa dapat belajar dengan baik. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu daya yang timbul dalam diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu aktfitas, sekaligus meredam perasaan tidak mau yang ada dalam diri seseorang . adanya kondisi tersebut tidak terlepas karena adanya keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan adanya dorongan yang timbul didalam diri serta faktor tuntutan terhadap setiap manusia untuk mewujukan tujuan-tujuan hidup yang ingin dicapai. Fungsi Motivasi Menurut Oemar Hamalik (2009:161) bahwasanya terdapat tiga fungsi motivasi, yakni : a) mendorong timbulnya suatu kelakaun atau perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar b) menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai c) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan dengan serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Ciri-ciri Motivasi Hamzah B. Uno (2008:106) dalam teori motivasi dan pengukurannya, mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah: a) Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama b) Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh c) Menunjukan keterampilan guru dalam mengelola kelas yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar d) Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung pada orang lain e) Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin f) Dapat mempertahankan pendapatnya
g) Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini h) Senang mencari dan memecahkan masalah
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengukur adanya pengaruh yang signifikan adanya keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas X ADP (Administrasi Perkantoran) SMK Negeri 1 Limboto.
DESAIN PENELITIAN Sebelum menentukan desain penelitian atau perencanaa peneliti maka terlebih dahulu perlu ditetapkan metode penelitian. Adapun metode penelitian yang di gunakan adalah kuantitatif, hal ini di sebabkan pada sasaran penelitian. Melaluai metode ini, maka dilihat masalah yang di teliti pada masingmasing variabel, baik itu variabel X Maupun variabel Y dengan desain sebagi berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Variabel X(Keterampilan Guru dalam Mengelolah Kelas ) Dalam penelitian ini, yang menjadi skor data variabel X adalah skor data tentang Keterampilan guru dalam mengelola kelas. Dari data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 89 dan skor terendah 69. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 78.90; standar deviasi 23.21; median 79.00 dan modus 79.21. Deskripsi Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) Dalam penelitian ini, yang skor data variabel Y adalah skor data tentang Motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Dari data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 93 dan skor terendah 73 Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 83.67; standar deviasi 25.11; median 83.83 dan modus 83.75.
Pengujian Persyaratan Analisis Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji Chi-Kuadrat pada taraf nyata α = 0,01 dan = 6,96 Dengan hipotesis bahwa skor variabel X (Keterampilan Guru dalam Mengelola kelas) dan Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) benar-benar signifikan. Uji Normalitas Data Variabel X (Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas) Berdasarkan hasil pengujian normalitas data yang telah dilakukan untuk variabel X dari daftar distribusi chi-kuadrat diperoleh (21 )( k 3) = (210, 01)(73) = 2 2 (20,99 )( 4) = 13,3 Ternyata harga hitung lebih kecil dari daftar (5,58 < 13,3).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji Normalitas Data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) Pengujian normalitas data juga dilakukan untuk variabel Y. hasil pengujian normalitas data yang telah dilakukan untuk variabel Y
bahwa dari daftar
distribusi chi-kuadrat diperoleh (21 )( k 3) = (210, 01)(73) = (20,99 )( 4) = 13,3 Ternyata 2 2 harga hitung lebih kecil dari daftar (4,25 < 13,3). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian Hipotesis Dari hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung = 389,16. Sedang dari daftar distribusi diperoleh pada taraf nyata α = 0,01 diperoleh - 2)
F(1-α)(1,n-2) = F(1 - 0,01)(1, 89
= F(0,99)(1,87) = 6,96. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (389,16 >
6,96), sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan regresi di atas benar-benar berarti (signifikan).
Mencari Persamaan Regresi Linier Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ỳ = a + bX, persamaan regresi sebagai berikut: Ỳ = 9,73 + 0,94X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (Keterampilan Guru Ddalam Mengelola Kelas), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Motivasis Belajar Siswa) sebesar 0,34 dan
ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator
Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata indikator Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Limboto. Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Dari hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung = 389,16. Sedang dari daftar distribusi diperoleh pada taraf nyata α = 0,01 diperoleh - 2)
F(1-α)(1,n-2) = F(1 - 0,01)(1, 89
= F(0,99)(1,87) = 6,96. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (389,16 >
6,96), sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan regresi di atas benar-benar berarti (signifikan). Berdasarkan hasil analisis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan keterampilan guru dalam mengelola kelas belajar terhadap motivasi belajar siswa. Bembahasan Temuan penelitian di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh keterampilan guru dalam mengelola kelas belajar terhadap motivasi belajar siswa. Tingkat pengaruhnya yaitu sebesar 94% Dengan demikian maka motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo dipengaruhi oleh keterampilan guru dalam mengelola kelas. Pengaruh ini sangat sangat signifikan ditunjukkan dengan hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 389,16. Sedang dari daftar distribusi diperoleh pada taraf nyata α = 0,01 diperoleh 0,01)(1, 89 - 2)
F(1-α)(1,n-2) = F(1 -
= F(0,99)(1,87) = 6,96. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (389,16
> 6,96), sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan regresi di atas benar-benar berarti (signifikan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
keterampilan guru dalam
mengelola kelas memiliki kontribusi yang signifikan dalam menentukan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa. Menurut dimyati dan mudjono (239 : 2006) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa motivasi
dapat menjadi lemah. Lemahnya
atau tiadanya motivasi belajar akan
melemahkan kegiatan belajar.
Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu di perkuat terus menerus. Agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat , pada tempatnya di ciptakan suasana belajar yang mengembirakan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo berada pada kata gori rendah, ini di akibtakan siswa tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan. Keterampilan guru dalam mengelola kelas
SMK Negeri 1 Limboto
Kabupaten Gorontalo dalam katagori rendah/ belum terampil, karena guru tersebut belum terlalu mengetahui atau paham bagaimana penglolaan kelas yang baik, yang seharusnya di lakukan oleh guru. Terdapat pengaruh yang berarti antara motivasi belajar siswa dengan Keterampilan guru dalam mengelola kelas di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Dengan demikian
maka motivasi belajar siswa SMK Negeri 1
Limboto Kabupaten Gorontalo dipengaruhi oleh keterampilan guru dalam mengelola kelasnya. Saran Berdasarkan simpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa guru perlu berupaya semaksimal mungkin untuk .mengelola kelas dengan baik sehingga siswa merasa betah dan senang untuk belajar di kelas. Pengawas pendidikan perlu memfasilitasi peningkatan keterampilan guru dalam mengelola kelas
melalui kegiatan supervise yang dilaksanakan secara
kontinu sehingga guru memiliki wawasan dan keterampilan tentang pengelolaan kelas yang baik Peningkatan motivasi belajar siswa perlu selain memerlukan pengelolaan kelas yang baik juga perlu didukung dengan pengadaan sarana penunjang pembelajaran, sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan siswa dapat belajar dengan nyaman. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2002: 112. Penelitian. Bandung : Alpabeta
Hamzah, B. Uno, 2006. Teori Motivasi Dan Pengukurangnya. PT. Bumi Aksara. Jakarta
Moh. Uzer Usman, 2011. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Mudjiono dan Dimiyati, 2006. Belajar Dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta, Jakarta
Nanang dan suhana, 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT. Refika Aditama, Bandung
Pasarribu dan Simanjuntak, 1998. Prosedur Belajar Mengajar. Tarsito, Bandung
Sugiono, 1981: 38-39. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif Bandung : Alpabeta.
http://users8.jabry.com/aprismada/Juknis-penetapan-nilai-kkm-pdf
http://belajartepe.blogspot.com/2012/12/ketrampilan-guru.html. 24 Maret 2013, pukul 15.20 Wita
http://cancer55.wordpress.com/2011/05/24/keterampilan-guru-dalam-mengelolakelas/. 24 Maret 20013 pukul 15.45 Wita