SKRIPSI/TUGAS AKHIR
APLIKASI BAHAN BAKAR BIODIESEL M20 DARI MINYAK JELANTAH DENGAN KATALIS 0,25% NaOH PADA MOTOR DIESEL S-111O Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Rifana : 21407013 : Teknik Mesin : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari ST., MT.
LATAR BELAKANG Bahan bakar minyak merupakan sumber energi dengan konsumsi terbesar di dunia bila dibandingkan dengan sumber energi lainnya. Tetapi saat ini dunia mengalami krisis bahan bakar minyak, stok minyak mentah yang berasal dari fosil yang tidak dapat terbarukan cadangannya semakin menipis. karena itu untuk mengatasi masalah tersebut dan mengurangi ketergantungan pada Bahan Bakar Minyak perlu diadakan diversifikasi energi dengan pengembangan energi alternatif terbarukan, salah satunya dengan cara memanfaatkan minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan untuk diolah menjadi bahan bakar nabati seperti biodiesel.
Biodiesel merupakan jenis biofuel (nabati) disamping Bio-etanol. Biodiesel adalah senyawa alkil ester yang diproduksi melalui proses alkoholisis (transesterifikasi) antara trigliserida dengan metanol atau etanol dengan bantuan katalis basa menjadi alkil ester dan gliserol atau esterifikasi asam-asam lemak (bebas) dengan metanol atau etanol dengan bantuan katalis basa menjadi senyawa alkil ester dan air.
Tujuan Penelitian Membuat biodiesel dari awal sampai akhir Merancang alat yang digunakan dalam proses pembuatan biodiesel. Menganalisis pengaruh biodiesel terhadap performa motor
diesel S-1110.
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN BIODIESEL Bahan Baku Pembuatan Biodiesel : Minyak jelantah 2500 ml, minyak ini didapat dari sisa penggorengan. Metanol 1250 ml dengan kemurnian 98 % , usahakan metanol yang digunakan memiliki kemurnian diatas 90 %. Katalis NaOH 0,25% (natrium hidroksida) atau biasa disebut soda api.
Prosedur Penelitian Pembuatan Biodiesel Star Minyak Jelantah : 2500ml Metanol 50% atau 1250ml NaOH 0,25% Dari Minyak Jelantah Sekitar 6,25 gr
Proses Transesterifikasi dan mixing Proses Settling Proses Washing Proses Drying Finish
Proses Pemanasan Minyak dipanaskan sampai suhu 500C sampai Dengan 550C. Pembuatan larutan metoksid ini dibuat dengan cara mencampur metanol sekitar 50% dari berat minyak dan katalis NaOH yang digunakan 0,25%. Proses mixing ini terjadi proses transesterfikasi yaitu tahap konversi dari trigliserida (minyak nabati) menjadi metil ester (biodiesel) dengan katalis basa NaOH, proses ini temperatur larutan harus dijaga sekitar 600C - 750C dan dengan waktu lama pengadukan 45 – 60 menit
Proses Settling adalah proses ini pengendapan antara gliserin dan biodiesel dengan cara didiamkan selama 12 jam hingga 24 jam. Proses Washing adalah pencucian yang bertujuan untuk membersihkan sisa katalis dan metanol yang masih ada. Cara pencucian dengan menggunakan air secara bertahap dari 20%,40%,60%80% hingga 100% dan waktunya selama 5 menit kemudian dilakukan pemisahan selama 1 jam.
Proses Drying adalah pengeringan dari sisa- sisa air pencucian dan metanol yang dihilangkan dengan cara pemanasan, suhu pemanasan hingga 1050 C sampai benar benar bersih dari air dan metanol
star Minyak Jelantah:2500+Metanol 1250+NaOH 6,25gr
Pencampuran Metanol+NaOH
Pemanasan minyak
Mixing dan Transesterfikasi Settling atau Proses Pengendapan tidak
Waktu pengendapan 12 jam A
A
Ya Biodiesel Kasar
Air
ProsesWahsing
Biodiesel Kasar
Air dan sabun
Proses Drying
Biodiesel murni Finish
Gliserol
Diagram Alur Pengujian Biodisel (M2O) Dengan Solar Mulai
Pengamatan
Biodiesel (M20)%
Takaran Murni Takaran Biodiesel(M20)
A
A
Biodiesel (M20) dan solar dituang kedalam tangki
Pengujian
Selesai
Grafik Komsumsi Bahan Bakar
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
Perbandingan antara konsumsi bahan bakar (Sfc) pada solar dan biodiesel (M20) pada dasarnya sama,yakni semakin cepat putaran rpm maka konsumsi bahan bakar yang digunakan akan semakin banyak, namun terjadi perbedaan konsumsi bahan bakar ketika menggunakan bahan bakar solar semakin cepat putaran rpm maka akan terjadi pemboros.Tetapi di bandingkan dengan bahan bakar biodiesel (M20) jauh lebih irit dari pada bahan bakar solar. •
KESIMPULAN
1. Viskositasnya biodiesel lebih tinggi dibandingkan viskositas solar.sehinga biodiesel mempunyai daya plumas yang Lebih Baik. 2. Biodiesel mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki oleh minyak solar yaitu memiliki sifat renewable dan rendah polutan. 3. Bahan baku pembuatan biodiesel yaitu minyak jelantah atau minyak sawit mudah didapat dan harganya sangat murah.
KESIMPULAN 4. Mengingat karakteristik biodiesel tidak jauh berbeda dengan solar dalam kosentrasi tertentu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin berbahan bakar minyak solar tanpa memodifikasi mesin. 5. Bahan bakar biodiesel , lebih hemat dari pada bahan bakar solar.
TERIMA KASIH