ANALISIS PERBANDINGAN RENTABILITAS ANTARA SISTEM BAGI HASIL PADA BANK SYARIAH DENGAN SISTEM BUNGA PADA BANK KONVENSIONAL Oleh : Bambang Sugiharto, SE*)
Kata Kunci : Sistem Bagi Hasil, Sistem Bunga, Return on Assets (ROA) dan Rasio Biaya Operasional.
*) Dosen Tetap Prodi Akuntansi, STIESA.
ABSTRAK
1. Latar Belakang Penelitian
Peraturan Perundang-undangan Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan telah memungkinkan pendirian bank syariah di Indonesia. Kebijakan ini pula yang menjadikan adanya dua sistem yang digunakan dalam perbankan di Indonesia yaitu sistem bagi hasil (bank syariah) dan sistem bunga (bank konvensional). Perbedaan sistem tersebut akan mempengaruhi tingkat pendapatan dan biaya kedua sistem tersebut. Dari perbedaan yang ada, kedua sistem tersebut sangat menarik untuk diteliti. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rentabilitas antara sistrem bagi hasil pada bank syariah dengan sistem bunga pada bank konvensional. Penilaian rentabilitas yang dilakukan memakai dua rasio yaitu return on assets dan rasio biaya operasional. Penelitian ini menggunakan studi komparatif. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri. Data yang diperlukan untuk menganalisis tingkat rentabiliatas antara sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri bersumber dari neraca dan laporan laba rugi kedua bank tersebut dari tahun 2001 sampai tahun 2004. Dari hasil perhitungan yang dilakukan sejak tahun 2001 sampai tahun 2004, memperlihatkan bahwa rata-rata return on assets (ROA) sistem bunga pada Bank Mandiri yaitu sebesar 2,41 %, lebih baik dari pada sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia yaitu sebesar 2 %. Sedangkan rata-rata rasio biaya operasional sistem bunga pada Bank Mandiri yaitu sebesar 81,65 %, lebih efisien daripada sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia yaitu sebesar 86,66 %. Pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri, maka Ho diterima (t hitung < t tabel).
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
Setiap perekonomiannya
negara berjalan
selalu dengan
menginginkan lancar
dan
keadaan mengalami
kemajuan yang signifikan, tidak terkecuali dengan Indonesia. Untuk
mencapai
kemajuan dalam bidang
ekonomi,
maka
Indonesia harus menyediakan perangkat ekonomi yang memadai, salah satu perangkatnya adalah dunia perbankan. Mengingat sangat pentingnya dunia perbankan ini maka pemerintah Indonesia harus selalu membuat kebijakan-kebijakan perbankan yang bersifat membangun. Kebijakan pemerintah Indonesia pada sektor moneter membuat jumlah perbankan di Indonesia terus bertambah. Disaat perbankan Indonesia tumbuh, ada hal yang sering dipertanyakan oleh para ekonom Islam yaitu kapan bank yang sesuai dengan syariah Islam akan lahir, karena sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, adanya bank yang berusaha dengan berlandaskan pada prinsip syariah Islam sudah tentu sangat diperlukan.
1
2
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Paket kebijaksanaan Januari 1990 (pakjan) merupakan
Indonesia di bawah Akte Notaris Yudho Prawiro, SH, sedangkan
salah satu langkah deregulasi di bidang keuangan, moneter dan
izin prinsip usaha PT. Bank Muamalat Indonesia baru diperoleh
perbankan
penyederhanaan
dari pemerintah dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri
struktur bunga dengan tingkat yang wajar dan memberikan
Keuangan Republik Indonesia Nomor 1223/MK.013/1991 tanggal
kebebasan kepada setiap bank untuk menentukan tingkat bunga
5 Nopember 1991, kemudian izin usaha diperoleh dengan
diterapkan, yang memungkinkan bank beroperasi dengan tingkat
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
bunga nol (free interest banking). Pada tanggal 30 Oktober 1992,
Indonesia Nomor 430/KMK.013/1992 tanggal 24 April 1992.
pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indo-
Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
nesia Nomor 72 Tahun 1992 dan SEBI Nomor 25/4/BPPP tanggal
Perbankan juga mendukung berdirinya bank tanpa bunga dengan
26 Pebruari 1993 mengatur bank umum yang operasinya meng-
menggunakan
gunakan prinsip bagi hasil yang memungkinkan umat Islam untuk
dikeluarkannya Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 yang
mendirikan suatu bank yang beroperasi dengan prinsip bagi hasil,
merupakan revisi atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992
yang sesuai dengan syariah Islam yang dinamakan bank syariah.
tentang Perbankan. Undang-undang tersebut juga mengatur
yang
isinya
mengatur
tentang
prinsip
bagi
hasil
semakin
kuat
dengan
Langkah untuk mewujudkan bank syariah dimulai
tentang Prinsip Syariah dan selanjutnya akan diperinci lebih lanjut
dengan diadakannya Lokakarya Nasional Bunga dan Perbankan
dengan ketentuan dan peraturan dari Bank Indonesia. Hal
yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada
tersebut diharapkan akan mendorong pertumbuhan bank Islam di
tanggal 19-22 Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Kemudian pada
masa yang akan datang.
tanggal 17-19 September 1990, Departemen Keuangan Republik
Bank konvensional kegiatan operasionalnya diawasi dan
Indonesia bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB)
wajib melakukan laporan kepada Bank Indonesia sedangkan bank
menyelenggarakan Seminar Internasional dengan topik “Financial
syariah kegiatan operasionalnya diawasi oleh Dewan Pengawas
Institution in Accordance with Syariah” di Jakarta. Akhirnya pada
Syariah yang bertugas mengawasi jalannya bank syariah sehingga
tanggal 1 Nopember 1991, berdirilah bank syariah pertama di
senantiasa sesuai dengan prinsip muamalah Islam. Jadi kinerja
Indonesia yang beroperasi berdasarkan syariah Islam yang diawali
bank syariah juga dinilai tingkat kepatuhannya terhadap syariah
dengan penandatanganan Akte Pendirian PT. Bank Muamalat
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
3
4
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Setelah bank syariah beroperasi selama kurun waktu
keuntungan itu yang dibayarkan oleh nasabah penabung.
lebih kurang enam tahun, telah memastikan posisinya dalam
Sedangkan pada bank konvensional pendapatan yang diukur
kancah persaingan di dunia perbankan. Hal ini dibuktikan dengan
berasal dari selisih seluruh bunga yang diterima dari kreditur
keberhasilan bank syariah dalam menjaring dana dari masyarakat
dengan angka atau besarnya bunga yang mereka bayarkan
yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat dan
kepada penabung. Besarnya bunga yang harus dibayar kreditur
menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang
kepada bank dan besarnya bunga yang diterima penabung dari
membutuhkannya lewat jasa perbankan yang ditawarkan oleh
bank jumlahnya tetap sesuai dengan suku bunga yang telah
bank syariah.
ditentukan di awal perjanjian. Agar bisa diteliti, maka harus
Dengan berdirinya bank syariah maka sistem moneter
terdapat
dua
jenis
bank
yang
berbeda
dalam
kegiatan
Indonesia mempunyai dua sistem yang dipakai sebagai landasan
operasionalnya yaitu bank syariah dan bank konvensional. Di sini
untuk memperoleh pendapatan operasional yaitu sistem bagi
penulis memilih Bank Muamalat Indonesia untuk mewakili bank
hasil (bank syariah) dan sistem bunga (bank konvensional). Kedua
syariah dan Bank Mandiri untuk mewakili bank konvensional.
sistem moneter tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda terutama
dalam
hal
rentabilitasnya,
dimana
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat
rentabilitas
mengidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai
meningkatkan
berikut : (1) Bagaimana rasio rentabilitas Bank Muamalat
labanya dalam setiap periode atau untuk mengukur tingkat
Indonesia yang menggunakan sistem bagi hasil; (2) Bagaimana
efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang
rasio rentabilitas Bank Mandiri yang menggunakan sistem bunga;
bersangkutan. Penilaian rentabilitas yang akan dilakukan memang
serta(3) Apakah ada perbedaan rentabilitas antara sistem bagi
hanya akan mengukur pendapatan yang berasal dari karakteristik
hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada
yang berbeda dari kedua sistem tersebut. Pada bank syariah,
Bank Mandiri.
merupakan ukuran kemampuan bank dalam
pendapatan yang diukur adalah pendapatan yang berasal dari
Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah
bagi hasil, dimana pendapatan pokoknya akan diperoleh dari
yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
pengusaha (kreditur) dengan rasio atau persentase dari total
(1) Besar rasio rentabilitas Bank Muamalat Indonesia yang
keuntungan bisnis dikurangi rasio atau persentase bagian
menggunakan sistem bagi hasil; (2) Besar rasio rentabilitas Bank
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
5
6
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Mandiri yang menggunakan sistem bunga; serta (3) Tingkat
dapat lagi melepaskan diri dari berhubungan dengan bank dalam
perbedaan rentabilitas antara sistem bagi hasil pada Bank
mengurus perekonomian yang normal. Karena posisi bank yang
Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri.
demikian pentingnya, maka pemerintah mengatur dan mengawasi
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
harapan
dapat
pendirian bank, kegiatan operasional bank, posisi likuidasi bank
memberikan manfaat antara lain sebagai berikut : (1) Bagi penulis,
dan lain sebagainya. Hal ini sangat penting agar masyarakat
Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan juga
terlindungi dan kelancaran perekonomian berjalan dengan baik.
dapat mengaplikasikan ilmu yang penulis dapat dari bangku
Di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis parbankan
kuliah dikaitkan dengan kondisi lapangan; (2) Bagi masyarakat,
yang
Masyarakat dapat mengetahui lebih lanjut tentang gambaran
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 bank dapat
kemampuan suatu laba dari suatu bank dengan sistem bagi hasil
diartikan sebagai berikut :
diharapkan
dapat
menjadi
informasi
tambahan
diatur
dalam
undang-undang
perbankan.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tarap hidup rakyat banyak.
dan sistem bunga; serta (3) Bagi penelitian lebih lanjut, Penelitian ini
praktiknya
dan
perbandingan dalam melakukan penelitian lebih lanjut sebagai bahan di dalam pengembangan ilmu terutama dalam bidang manajemen keuangan dan perbankan.
Setiap perbankan mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya, perbedaan jenis bank dapat dilihat dari segi
2. Telaah Litelatur dan Hipotesis
jenis usaha dan fungi bank, kepemilikan bank, juga cara penentuan harga atau keuntungan yang diperoleh bank. Dari segi
Bank Syariah dan Bank Konvensional Pentingnya
kedudukan
bank
jenis usaha dan fungsi bank, perbedaan yang terjadi terletak pada dalam
perekonomian
negara tergantung kepada kemajuan bank itu sendiri. Semakin berkembangnya bank di suatu negara, maka semakin baik pula kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Merupakan kenyataan yang tidak dapat dielakan bahwa sekarang kita tidak
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
7
luasnya kegiatan atau jumlah produk yang ditawarkan maupun jangkauan operasinya. Dari segi kepemilikan, perbedaan yang terjadi terletak pada pemilikan saham yang ada serta akte pendiriannya,
sedangkan
dari
segi
penentuan
harga
atau
keuntungan yang diperoleh, dibedakan menjadi bank yang
8
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
berdasarkan prinsip syariah dan prinsip konvensional. Bank yang
bersama sesuai dengan kesepakatan awal, oleh sebab itu sistem
sedang diteliti oleh penulis dibedakan dari segi cara penentuan
bagi hasil dapat disebut sebagai sistem bagi risiko. Sementara itu
keuntungan yang diperoleh yaitu Bank Muamalat Indonesia
pengertian bunga bank menurut Kasmir (2001:121) adalah “balas
merupakan suatu bank yang berdasarkan prinsip syariah dimana
jasa yang diberikan oleh pihak bank yang berdasarkan prinsip
keuntungannya diperoleh melalui sistem bagi hasil dan Bank
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
Mandiri merupakan suatu bank yang berdasarkan prinsip
produknya”.
konvensional yang keuntungannya diperoleh melalui sistem bunga.
Bank Mandiri pada saat memberikan kredit kepada nasabahnya akan meminta jaminan jika suatu saat nasabahnya
Dalam menjalankan operasinya, perusahaan sangat
tidak dapat membayar pinjamannya, maka akan menjadikan risiko
dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut.
pada Bank Mandiri relatif kecil. Pada Bank Muamalat Indonesia
Secara umum tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil akhir yang
risiko yang dihadapi relatif lebih besar jika dibandingkan dengan
dicari organisasi melalui eksistensi dan operasinya. Berbagai
Bank
tujuan yang berbeda dikejar oleh perusahaan, tetapi yang tidak
menggunakan sistem bagi hasil dalam melaksanakan perjanjian
kalah pentingnya adalah bagaimana tujuan itu dicapai. Dalam
kerjasama selalu berprasangka baik terhadap semua nasabahnya
konteks Bank Muamalat Indonesia tujuan yang ingin dicapai
dan berasumsi bahwa semua orang yang terlibat dalam bank
adalah tercapainya kesejahteraan umat yang dicapai dengan cara-
syariah adalah jujur, sehingga apabila terdapat nasabah yang
cara yang sesuai dengan syariah Islam melalui sistem bagi hasil,
nakal selaiin merugikan, bank juga akan kesulitan untuk
sedangkan Bank Mandiri menginginkan agar dapat dijadikan mitra
memberikan sanksi, karena didalam bank syariah tidak dikenal
oleh masyarakat untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat
adanya bunga, denda keterlambatan, commitment fee dan
melalui sistem bunga.
sebagainya,
Mandiri,
karena
sehingga
Bank
bank
Muamalat
harus
Indonesia
memperkuat
yang
fungsi
Sistem bagi hasil pada bank dapat diartikan sebagai
pengawasannya. Untuk memperoleh kerjasama yang adil dan
sistem kerjasama pembiayaan antara bank dan nasabah, jika hasil
saling menguntungkan, maka harus ada kepercayaan dan
kerjasama pembiayaan mengalami keuntungan maka keuntungan
kejujuran yang tinggi antara pihak nasabah dan pihak bank.
itu dibagi bersama dan jika ada kerugian maka kerugian itu dibagi
Hubungan emosional dan hubungan kerjasama antara pihak
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
9
10
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
nasabah dan pihak bank juga harus cukup erat karena apabila
berasal dari selisih dari seluruh bunga yang diterima dari kreditur
terdapat kesulitan-kesulitan yang dialami oleh nasabah penerima
dengan angka atau besarnya bunga yang mereka bayarkan
kredit dalam menjalankan usahanya dapat lebih cepat terdeteksi
kepada penabung. Besarnya bunga yang dibayar kreditur kepada
dan dicari pemecahan masalahnya.
bank dan besarnya bunga yang diterima penabung dari bank
Perbedaan operasional dalam memperoleh pendapatan antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri telah
jumlahnya tetap sesuai dengan bunga yang telah ditentukan di awal perjanjian.
membuat adanya karakteristik- karakteristik khusus. Perhitungan rentabilitas yang akan dilakukan memang hanya akan mengukur
Rentabilitas Bank
pendapatan yang berasal dari karaktertistik yang berbeda dari dua
Menurut Kasmir (2001:49) penilaian rentabilitas pada
sistem tersebut. Pada Bank Muamalat Indonesia pendapatan yang
bank dapat diukur berdasarkan dua rasio yaitu :
akan diukur berasal dari pendapatan bagi hasil, sedangkan
1.
Rasio perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aktiva
pendapatan yang diukur pada Bank Mandiri adalah pendapatan
(return on assets). Semakin besar rasio return on assets suatu
yang berasal dari pendapatan bunga saja. Adapun yang dimaksud
bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dengan
rentabilitas menurut Kasmir (2001:48) adalah “ukuran
dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank
kemampuan suatu bank dalam meningkatkan labanya dalam
tersebut dari segi penggunaan asset, sehingga kesehatan
setiap periode dan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
bank akan semakin baik. Sebagaimana disajikan dalam rumus
profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan”.
sebagai berikut :
Pada Bank Muamalat Indonesia pendapatan pokoknya
ROA =
akan diperoleh dari pengusaha (kreditur) dengan rasio atau
Laba sebelum pajak x 100 % Total aktiva
persentase dari total keuntungan bisnis dikurangi rasio atau persentase bagian keuntungan itu yang dibayarkan oleh nasabah
2.
Rasio perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan
penabung. Dengan kata lain selisih antara rasio atau persentase
operasional (rasio biaya operasional). Semakin kecil nilai rasio
bagi hasil pihak kedua dengan pihak pertama akan menentukan
ini, maka kesehatan bank akan semakin baik, karena adanya
besarnya keuntungan. Pada Bank Mandiri pendapatan pokoknya
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
11
12
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
efisiensi
dalam
melakukan
kegiatan
operasionalnya.
Sebagaimana disajikan dalam rumus berikut ini :
Perbedaan prinsip perbankan syariah dengan perbankan konvensional terletak pada sistem bunga. Bank syariah dalam operasinya tidak menggunakan sistem bunga, penetapan imbalan
RBO =
Biaya (beban) operasional x 100 % Pendapatan operasional
yang diinginkan dan yang akan diberikan didasarkan pada prinsip bagi hasil atau jual beli. Sedangkan bank konvensional imbalannya
Perbandingan Rentabilitas antara Sistem Bagi Hasil dengan
dihitung dalam bentuk bunga dengan suatu persentase tertentu
Sistem Bunga
perbulan atau pertahun.
Penilaian rentabilitas ekonomi pada bank konvensional
Adanya dua sistem yang dipakai sebagai landasan
dan bank syariah pada dasarnya sama antara lain dengan
utama untuk memperoleh pendapatan bank yaitu sistem bagi
menggunakan : gross profit margin, return on equitiy capital, gross
hasil
yield on total assets, net income on total assets, rate of return on
konvensional, maka perbedaan tersebut akan mempengaruhi
loan, rate of return on security, interest margin in earning assets
operasi bank dalam menghasilkan laba.
pada
bank
syariah
dan
sistem
bunga
pada
bank
dan interest margin on loans”. Dari semua rasio rentabilitas ini
Dari perbedaan cara memperoleh pendapatan pada
apabila semakin tinggi angkanya akan menunjukkan hasil yang
Bank Muamalat Indonesia yang menggunakan sistem bagi hasil
lebih baik. Dari sekian banyak jenis rentabilitas, dalam penilaian
dan Bank Mandiri yang menggunakan sistem bunga dengan
rentabilitas dibatasi hanya memakai return on assets dan rasio
pemikiran yang diajukan di atas, maka penulis mengajukan
biaya operasional.
sebuah hipotesis yaitu : “Terdapat Perbedaan yang Signifikan
Dalam perhitungan rasio-rasio rentabilitas ini biasanya dicari hubungan timbal balik antar pos yang terdapat pada
antara Tingkat Rentabilitas Bagi Hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan Sistem Bunga pada Bank Mandiri”.
laporan laba rugi ataupun hubungan timbal balik antar pos yang terdapat pada laporan laba rugi bank dengan pos-pos pada
3. Metodologi Penelitian
neraca bank yang memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat
Objek
dalam mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas bank yang
dalam
penelitian
ini
adalah
perbandingan
rentabilitas antara sistem bagi hasil pada bank syariah dengan
bersangkutan.
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
13
14
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
sistem bunga pada bank konvensional, yang dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif (quantitative analysis). Data
Dalam penelitian ini penulis memilih
Bank Muamalat
dianalisis dengan menggunakan
statistik. Berdasarkan tujuan
Indonesia untuk mewakili bank syariah dan Bank Mandiri untuk
penelitian, peneliti memutuskan untuk menggunakan uji beda
mewakili bank konvensional. Kedua bank tersebut tergolong bank
rata-rata untuk mengolah data yang ada.
yang sehat dan mampu mewakili masa krisis keuangan tanpa
Untuk menguji hipotesis yang digunakan, maka variabel
membutuhkan rekapitalisasi. Bank Muamalat Indonesia dipilih
yang akan dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
karena bank tersebut merupakan bank umum swasta nasional
1.
Sistem bagi hasil pada bank syariah (variabel X1)
pertama di Indonesia yang menggunakan prinsip syariah dalam
2.
Sistem bunga pada bank konvensional (variabel X2)
operasionalnya
sehingga
data-datanya
lebih
lengkap
jika
Dalam penelitian ini, peneliti hanya membandingkan
dibandingkan dengan bank syariah lainnya, sedangkan Bank
rentabilitas antara sistem bagi hasil pada bank syariah dengan
Mandiri dipilih karena kantor cabang Bank Mandiri terletak di kota
sistem bunga pada bank konvensional.
Subang sehingga memudahkan peneliti dalam pencarian data.
Terdapat suatu jenis variable dalam penelitian ini, yaitu
Penelitian ini menggunakan data tahunan selama 4
variable iindevenden atau variable bebas yang tidak dipengaruhi
tahun. Nilai rasio rentabilitas diperoleh dari laporan keuangan
oleh variable lain dalam kaitan dengan masalah yang diteliti, maka
tahunan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri.
yang merupakan variable independen adalah
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rentabilitas yang
terdiri dari :
metode komparatif deskriptif (descriptive comparative) yaitu
1. Rentabilitas sistem bagi hasil pada bank syariah
penelitian yang membandingkan suatu variabel dengan variabel
2. Rentabilitas sistem bunga pada bank konvensional
lain agar dapat diketahui adanya perbedaan diantara kedua variabel tersebut dan untuk mengetahui mana yang lebih tinggi nilainya. Variabel-variabel yang diteliti bersifat dependen atau variabel X yang tidak dipengaruhi variabel lainnya.
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
15
16
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
wawancara dan observasi dengan staf Bank Muamalat
Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variab el
Konsep Variabel
Sub Variabel
Indikator
Indonesia dan Bank Mandiri. 2.
Skala
Return on Laba sebelum Rasio Kemampua n suatu Assets pajak (ROA) terhadap total perusahaan aktiva untuk menghasilka Rasio Biaya n laba Biaya operasional selama Operasion terhadap periode al pendapatan tertentu operasional Return on Laba sebelum RentaKemampua Assets pajak bilitas n suatu (ROA) terhadap total sistem perusahaan bunga untuk aktiva menghasilka Rasio Biaya n laba Biaya operasional selama Operasion terhadap periode al pendapatan tertentu operasional Sumber : Lasher, William R, Practical Financial Management (2003:74).
sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian
Rentabilitas sistem bagi hasil
dilakukan. Sumber data sekunder berasal dari : a.
perbedaannya. Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1.
tahun 2004 yang
diperoleh dari galeri investasi dan pojok BEJ STIE YPKP. b. Beberapa alamat situs internet yang berhubungan dengan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri. c.
Berbagai buku yang diperoleh baik melalui perpustakaan maupun
yang
di
peroleh
dari
sumber
lain
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh keterangan data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dari jenis data sekunder, dengan cara-cara sebagai berikut : Penelitian lapangan (field research) Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke objek yang diteliti untuk menghimpun data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta melakukan wawancara (interview) dengan beberapa staf dan bagian human resource kedua bank tersebut.
Data primer adalah informasi yang dikumpulkan oleh peneliti dari tangan pertama. Sumber data primer diperoleh dari hasil Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
17
yang
berhubungan dengan penelitian ini.
1.
satu dengan variabel yang lain yang terkait agar dapat diketahui
Laporan keuangan tahunan Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri tahun 2001 sampai
Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian studi komparatif yaitu membandingkan variabel yang
Data sekunder adalah informasi yang dikumpulkan dari
18
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
2.
Penelitian kepustakaan (library research)
Data
yang
telah
diperoleh
penulis,
baik
melalui
Merupakan penelitian yang dilakukan sebagai landasan
penelitian lapangan maupun penelitian kepustakaan, kemudian
teoritis masalah yang diteliti. Adapun caranya dengan
akan diolah kembali dengan mencari perbedaan antara dua
membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan
variabel denga menggunakan metode statistik. Pengujian statistik
masalah-masalah yang dibahas dan membaca serta
yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang
mempelajari materi kuliah serta bahan tertulis.
signifikan antara dua variable yang diuji dengan menggunakan
Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan
antara dua variabel, pengujian ini
dilakukan dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut :
statistik
uji-t
yang dikenal dengan nama uji beda rata-rata
(paired samples t-test) yang berfungsi untuk membandingkan dua keadaan atau dua populasi. Dalam menganalisis data ini, akan
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan
digunakan metode statistik parametrik dimana terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data.
sistem bunga pada Bank Mandiri.
Pengujian normalitas data akan dilakukan dengan
HA : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem
menggunakan program SPSS version 12.0 for windows dengan
bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem
dasar
bunga pada Bank Mandiri.
(asymptotic significance).
Tingkat signifikansi (level of significance) yang digunakan
pengambilan
keputusan
berdasarkan
Menurut Singgih Santoso (1999:314) dasar pengambilan
dalam penelitian ini adalah 0,05 karena dinilai cukup ketat untuk
keputusan berdasarkan probabilitas, yaitu :
mewakili perbandingan antara variable-variabel
yang diuji dan
1.
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
merupakan tingkat signifikansi yang umum dalam penelitian,
2.
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
artinya jika Ho benar maka
3.2.6
probabilitas melakukan kesalahan
probabilitas
Penarikan Kesimpulan
menolak hipotesis benar sebesar 0,05. sedangkan t tabel dapat
Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan pengujian
dilihat dengan memperhatikan tingkat signifikansi 0,05 dengan
hipotesis dan kriteria-kriteria yang ditetapkan dengan didukung
derajat kebebasan (degree freedom) dan baris df (n-1)
oleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti. Untuk menguji hipotesis apabila telah dihitung t hitung
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
19
20
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
yang diperoleh t tabel
dengan tingkat signifikansi 0,05 untuk
Indonesia sebesar 4,01 % dan mengalami penurunan yang
menentukan penerimaan atau penolakan Ho adalah sebagai
signifikan sebesar 2,44 % menjadi 1,57 % pada tahun 2002, hal ini
berikut :
disebabkan karena laba sebelum pajak tahun 2002 mengalami
Jika t hitung > t tabel dan -t hitung < -t tabel maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel dan -t hitung > -t tabel maka Ho diterima
penurunan
%
dari
Rp
62.661.000.000,- tahun 2001 menjadi Rp 33.554.000.000,- tahun ROA Bank Muamalat
mengalami kenaikan sebesar 0.34 % menjadi 1,38 %. Kenaikan ini
Return on Assets (ROA) Bank Muamalat Indonesia. Di bawah ini merupakan rasio return on assets
Bank
Muamalat Indonesia tahun 2001 sampai tahun 2004 yang
terjadi karena adanya kenaikan laba sebelum pajak yaitu sebesar 109,03 % dari Rp 34.495.000.000,- tahun 2003 menjadi Rp 72.106.000.000,- tahun 2004. Kenaikan laba sebelum pajak secara
terangkum dalam tabel berikut : Tabel 2 Return on Assets Bank Muamalat Indonesia Tahun 2001-2004 (dalam jutaan rupiah) Laba Persentase Total ROA sebelum (%) aktiva pajak 62.661 1.564.422 0,0401 4,01 33.554 2.138.744 0,0157 1,57 34.495
53,55
1,04 %. Pada tahun 2004, ROA Bank Muamalat Indonesia
Sistem Bagi Hasil.
2003
sebesar
Indonesia juga mengalami penurunan sebesar 0,53 % menjadi
A. Rasio Rentabilitas Bank Muamalat Indonesia dengan
2001 2002
signifikan
2002. Selanjutnya pada tahun 2003,
4. Hasil dan Analisis Penelitian
Tahun
yang
3.308.682
0,0104
1,04
2004 72.106 5.209.804 Sumber : Hasil pengolahan data
0,0138
1,38
umum disebabkan karena adanya peningkatan dalam perolehan pendapatan margin dan bagi hasil.
Rasio Biaya Operasional Bank Muamalat Indonesia. Sebelum menghitung rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia, maka harus dihitung dulu masing-masing jumlah beban operasional dan pendapatan operasional yang datanya berasal dari neraca dan laporan laba rugi Bank Muamalat Indonesia yang penulis peroleh dari tahun 2001 sampai tahun
Tabel 2 memperlihatkan fluktuasi return on assets Bank
2004.
Muamalat Indonesia dengan sistem bagi hasil dari tahun 2001 sampai tahun 2004. Pada tahun 2001
ROA Bank Muamalat
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
21
22
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Tabel 3 Beban Operasional Bank Muamalat Indonesia Tahun 2001-2004 (dalam jutaan rupiah) Tahun 2001 2002 2003 2004 Beban bonus dan 79.271 125.780 174.035 255.477 bagi hasil Beban operasional 66.687 80.745 154.222 230.852 lainnya Jumlah 145.958 206.525 328.257 486.329 Sumber : Hasil pengolahan data
58,94 % dari tahun 2002 menjadi Rp 328.257.000.000,- dan tahun
menggambarkan
bahwa
Bank
Tabel 4 Pendapatan Operasional Bank Muamalat Indonesia Tahun 2001-2004 (dalam jutaan rupiah) Tahun 2001 2002 2003 2004 Pendapatan margin 160.009 234.754 324.754 502.148 dan bagi hasil Pendapatan 8.067 14.024 39.945 58.812 operasional lainnya Jumlah 168.076 248.597 364.699 560.960 Sumber : Hasil pengolahan data
mengoptimalkan
usaha
dalam
2004 meningkat pula sebesar 48,15 % dari tahun 2003 menjadi Rp 486.329.000.000,-. Selama tahun 2001 sampai tahun 2004, kenaikan beban operasional yang paling tinggi terjadi pada tahun 2003. Peningkatan beban operasional ini terjadi karena dari tahun 2001 sampai tahun 2004 beban bonus dan bagi hasil jumlahnya terus meningkat, yang pada akhirnya mempengaruhi peningkatan jumlah
beban
operasional
lainnya. Muamalat
Peningkatan Indonesia
penghimpuan
ini selalu
dana
dari
masyarakat, dimana jumlah masyarakat yang menggunakan dana dari Bank Muamalat Indonesia terus meningkat. Tabel 4 memperlihatkan pendapatan operasional Bank Muamalat Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2001, jumlah pendapatan operasional Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp 168.076.000.000,- dan naik sebesar 47.91 % pada tahun 2002 yaitu sebesar Rp248.597.000.000,-. Begitu pun pada tahun 2003 jumlah pendapatan operasional meningkat
Tabel 3 memperlihatkan beban operasional
Bank
Muamalat Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2001, jumlah beban operasional Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp 145.958.000.000,- dan naik sebesar 41.51 % pada tahun 2002 yaitu sebesar Rp206.525.000.000,-. Begitupun pada tahun 2003 jumlah beban operasional meningkat sebesar
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
23
sebesar 47,91 % dari tahun 2002 menjadi Rp 364.699.000.000,dan tahun 2004 meningkat pula sebesar 53,81 % dari tahun 2003 menjadi Rp 560.960.000.000,-. Selama tahun 2001 sampai tahun 2004, kenaikan pendapatan operasional yang paling tinggi terjadi pada tahun 2004. Peningkatan pendapatan operasional ini terjadi karena dari tahun 2001 sampai tahun 2004 pendapatan operasi
24
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
utama Bank Muamalat Indonesia jumlahnya terus meningkat dan
persentase kenaikan beban operasional. Pada tahun 2003 rasio
juga
biaya operasional meningkat kembali sebesar
di
ikuti
kenaikan
nilai
pendapatan
operasi
lainnya.
6.93 % menjadi
Peningkatan pendapatan operasional ini di gambarkan bahwa
90,01 % dari tahun
2002. peningkatan ini disebabkan karena
Bank Muamalat Indonesia selalu mengoptimalkan usaha dalam
persentase kenaikan beban operasional lebih besar daripada
penyaluran dana pada masyarakat.
persentase kenaikan pendapatan operasional. Namun pada tahun
Setelah dihitung biaya operasional dan pendapatan
2004 rasio biaya operasional kembali mengalami penurunan
operasional Bank Muamalat Indonesia, selanjutnya dari kedua
sebesar 3,31 % menjadi 86,70 % dari tahun 2003. penurunan
data tersebut dapat dihitung rasio biaya operasional
rasio biaya operasioanl yang terjadi
Bank
Muamalat Indonesia seperti dalam tabel berikut ini :
Muamalat Indonesia telah berusaha melakukan efisiensi dalam
Tabel 5 Rasio Biaya Operasional Bank Muamalat Indonesia Tahun 2001-2004 (dalam jutaan rupiah) Tahun 2001 2002 2003 2004
Beban Operasional 145.958 206.525 328.257 486.329
Pendapatan Operasional 168.076 248.597 364.699 560.960
RBO 0,8684 0,8308 0,9001 0,867
Persentase (%) 86,84 83,08 90,01 86,7
biaya-biaya operasional yang dikeluarkan.
B. Rasio Rentabilitas Bank Mandiri dengan Sistem Bunga. Return on Assets (ROA) Bank Mandiri. Di bawah ini merupakan rasio return on assets
5
memperlihatkan
fluktuasi
rasio
tabel berikut : Tabel 6 Return on Assets Bank Mandiri Tahun 2001-2004 (dalam jutaan rupiah)
biaya
operasional Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bagi hasil dari tahun 2001 sampai tahun 2004. pada tahun 2001 rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia sebesar
86,84 %
mengalami penurunan sebesar 3,76 % menjadi 83,08 % pada tahun kenaikan
2002. penurunan ini disebabkan karena persentase pendapatan
operasional
lebih
besar
dari
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
Bank
Mandiri tahun 2001 sampai tahun 2004 yang terangkum dalam
Sumber : Hasil pengolahan data Tabel
menandakan bahwa Bank
Tahun 2001 2002 2003 2004
Laba sebelum pajak 3.850.438 5.809.970 7.031.524 7.525.002
Total aktiva 262.290.995 250.394.689 249.435.559 248.155.827
ROA 0,0147 0,0232 0,0282 0,0303
Persentase (%) 1,47 % 2,32 % 2,82 % 3,03 %
Sumber : Hasil pengolahan data
pada
25
26
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Tabel 6 memperlihatkan fluktuasi return on assets Bank
Tabel 7 Beban Operasional Bank Mandiri Tahun 2001-2004 (dalam jutaan rupiah) Tahun 2001 2002 2003 2004
Mandiri dengan sistem bagi hasil dari tahun 2001 sampai tahun 2004. Pada tahun 2001 ROA Bank Mandiri sebesar 1,47 % dan mengalami kenaikan sebesar 0,95 % menjadi 2,32 % pada tahun 2002. Begitupun pada tahun 2003 ROA Bank Mandiri mengalami kenaikan sebesar 0,5 % menjadi 2,82 % dari tahun 2002 dan tahun 2004 mengalami kenaikan pula sebesar 0,21 % menjadi 3,03 % dari tahun 2003. Kenaikan ROA Bank Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun 2004 disebabkan karena laba sebelum pajak Bank Mandiri selama tahun tersebut tersebut terus mengalami peningkatan. Kenaikan ROA Bank Mandiri tertinggi terjadi pada tahun 2002, karena pada tahun tersebut persentase kanaikan laba sebelum pajaknya paling tinggi yaitu dari sebesar
Rp
3.850.438.000.000,- tahun 2001 menjadi Rp 5.809.970.000.000,tahun 2002. Kenaikan laba sebelum pajak secara umum di sebabkan
karena
adanya
peningkatan
dalam
perolehan
pendapatan operasional. Sebelum menghitung rasio biaya operasional Bank Mandiri, maka perlu dihitung terlebih dahulu masing-masing
Beban 24.387.008 25.016.579 bunga Beban operasional 6.919.457 5.922.293 lainnya Jumlah 31.306.465 30.938.872 Sumber : Hasil pengolahan data
17.550.248
9.679.402
4.990.276
6.060.413
22.540.524
15.739.815
Tabel 8 Pendapatan Operasional Bank Mandiri Tahun 2001-2004 (dalam jutaan rupiah) Tahun 2001 2002 2003 2004 Pendapatan 31.496.230 31.878.668 25.557.055 19.145.170 bunga Pendapatan operasional 1.455.685 3.632.625 3.797.031 4.155.244 lainnya Jumlah 32.951.915 35.511.293 29.354.086 23.260.414 Sumber : Hasil pengolahan data Tabel 7 memperlihatkan beban operasional
jumlah beban operasional dan pendapatan operasional Bank
Bank
Mandiri, yang datanya berasal dari laporan neraca dan laporan
Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun 2004 setiap tahunnya
laba rugi Bank Mandiri yang penulis peroleh selama tahun 2001
mengalami penurunan. Pada tahun 2001, beban operasional Bank
sampai tahun 2004.
Mandiri
mengalami
penurunan
sebesar
1,19
%
menjadi
Rp 30.938.872.000.000,- pada tahun 2002. Begitupun pada tahun
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
27
28
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
2003 beban operasional mengalami penurunan sebesar 37,26 %
Tabel 8 memperlihatkan pendapatan operasional Bank
Tabel 9 Rasio Biaya Operasional Bank Mandiri Tahun 2001-2004 (dalam jutaan rupiah) Beban Pendapatan Persentase Tahun RBO Operasional Operasional (%) 2001 31.306.465 32.951.915 0,9501 95,01 2002 30.938.872 35.511.293 0,8712 87,12 2003 22.540.524 29.354.086 0,7679 76,79 2004 15.739.815 23.260.414 0,6767 67,67 Sumber : Hasil pengolahan data
Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun 2004. Pada tahun 2001,
Tabel 9 memperlihatkan fluktuasi rasio biaya operasional
jumlah pendapatan operasional Bank Mandiri sebesar Rp
Bank Mandiri dengan sistem bunga dari tahun 2001 sampai tahun
32.951.915.000.000,-
menjadi
2004. pada tahun 2001 rasio biaya operasional Bank Mandiri
Rp 35.511.293.000.000,- pada tahun 2002. Namun pada tahun
sebesar 95,01 % mengalami penurunan sebesar 7,89 % menjadi
tahun 2003 jumlah pendapatan operasional Bank Mandiri turun
87,12 % pada tahun
sebesar 20,96 %
dari tahun
persentase kenaikan pendapatan operasional lebih besar dari
2002 dan tahun 2004 menurun pula sebesar 26,20 % menjadi Rp
pada persentase kenaikan beban operasional. Begitupun pada
23.260.414.000.000,- dari tahun 2003. Selama tahun 2001 sampai
tahun 2003 rasio biaya operasional menurun kembali sebesar
tahun 2004, pendapatan operasional Bank Mandiri
10,33 % menjadi 76,79 % dari tahun 2002 dan tahun 2004 pun
dari tahun
2002 menjadi Rp 22.540.524.000.000,-. Dan pada
tahun 2004 pun jumlah beban operasional turun sebesar 43,21 % dari tahun 2003 menjadi Rp 15.739.815.000.000,-. Penurunan ini mencerminkan jumlah beban bunga yang diberikan kepada penyimpan dana dan jumlah biaya operasional lainnya menjadi berkurang.
dan
naik
sebesar
9.28
%
menjadi Rp 29.354.086.000.000,-
selalu naik
turun.
2002. penurunan ini disebabkan karena
mengalami penurunan sebesar 9,12 % menjadi 67,67 % dari tahun Setelah dihitung biaya operasional dan pendapatan
2003. Penurunan rasio biaya operasioanl Bank Mandiri yang
operasional Bank Muamalat Indonesia, selanjutnya dari kedua
terjadi
data tersebut dapat dihitung rasio biaya operasional
melakukan
Bank
Mandiri seperti dalam tabel berikut ini :
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
menandakan bahwa Bank Mandiri telah berusaha efisiensi
dalam
biaya-biaya
operasional
dikeluarkan.
29
30
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
yang
C. Analisis Perbandingan Data Rentabilitas antara Bank
jika dibandingkan dengan kegiatan operasional Bank Muamalat
Muamalat Indonesia dengan Bank Mandiri
Indonesia dengan sistem bagi hasil.
Berdasarkan data-data untuk penilaian rentabilitas, dimana rasio yang digunakan dalam penilaian rentabilitas adalah
Pengujian Hipotesis
rasio return on assets dan rasio biaya operasional antara sistem
Pengujian untuk Return on Asset (ROA)
bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga
1. Menentukan Ho dan HA
pada Bank Mandiri, yang penulis teliti dari tahun 2001 sampai
Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat ada
tahun 2004 dapat dilihat bahwa selama tahun tersebut rasio
tidaknya perbedaan antara dua variabel. Pengujian ini dilakukan
return on assets dan rasio biaya operasional kedua bank tersebut
dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut :
selalu mengalami perubahan.
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
Dari hasil perhitungan yang dilakukan penulis, diperoleh
rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat
rata-rata return on assets Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar
2 %
Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri.
lebih kecil jika
HA : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas
dibandingkan dengan rata-rata return on assets Bank Mandiri
sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia
yaitu sebesar 2,41 %. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan
dengan sistem bunga pada Bank Mandiri.
Bank Mandiri dengan sistem bunga dalam menghasilkan laba dari
2. Menentukan besarnya t tabel
total asset yang dimiliki lebih baik dari pada kemampuan
Pengujian hipotesis yang dilakukan merupakan uji
menghasilkan laba Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bagi
statistik 2 pihak (two tailed statistikal test) merupakan uji yang
hasil. Sedangkan rata-rata rasio biaya operasional Bank Muamalat
meletakan
Indonesia dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar
penyampelan dari statistik uji tersebut. Dengan tingkat signifikansi
86,84 % lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata rasio
sebesar 5 % dan derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar
biaya operasional Bank Mandiri yaitu sebesar 81,65 %. Hal ini
(n-1) = (4-1) = 3. Maka didapat t tabel sebesar 3,182, sehingga
memperlihatkan bahwa manajemen Bank Mandiri dengan sistem
kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut :
bunga dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya lebih efisien
Ho ditolak jika : t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel.
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
31
32
daerah
penolakan
pada
kedua
sisi
distribusi
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Ho diterima jika : t hitung > - t tabel atau t hitung < t tabel.
Tabel 11 Hasil Uji Statistik Paired Samples Test
3. Melakukan uji statistik Alat uji statistik yang digunakan dalam pengujian
Paired Difference
menggunakan Mean
program SPSS version 12.0 for windows adalah sebagai berikut : Tabel 10 Perbandingan Return on Assets antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri Tahun 2001-2004 Paired Samples Statistics
Pair ROA Bank Muamalat 1 ROA Bank Mandiri
Mean 2,000E-02 2,410E-02
N 4 4
Std. Deviation 1,358E-02 6,938E-03
Std. Error Mean 6,789E-03 3,469E-03
Pair ROA Bank Muamalat 1 - ROA Bank Mandiri
Std. Deviation
Std. Error Mean
Tabel 10 memperlihatkan bahwa rata-rata return on
t
Paired Samples Test Sig. (2-tailed)
df
Sumber : Output SPSS version 12.0 for windows
95 % Confidence Interval of the Difference Lower Upper
-,406
dengan
2,803E-02
statistik
1,010E-02
uji
2,019E-02
dilakukannya
-4, 10E-03
Pengujian
-3,62E-02
hipotesis adalah uji beda rata-rata (paired sample t-test).
Pair ROA Bank Muamalat 1 - ROA Bank Mandiri
3
,712
assets Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 2,000 dengan standar deviasi sebesar 1,358.
Pada tabel 11 diatas diketahui bahwa selisih rata-rata
Sedangkan rata-rata return on assets Bank Mandiri tahun 2001
return on assets antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank
sampai tahun 2004 adalah sebesar 2,410 dengan standar deviasi
Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar -4,10,
sebesar 6,938.
dengan standar deviasi sebesar 2,019. besar t hitung adalah 0,406 dengan tingkat probabilitas (sign 2 tailed) sebesar 0,712.
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
33
34
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Pengujian untuk Rasio Biaya Operasional
4. Kriteria penerimaan dan penolakan Ho Kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai
1. Menentukan Ho dan HA
berikut :
Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat ada
Ho ditolak jika : t hitung < -3,182 atau t hitung > 3,182
tidaknya perbedaan antara dua variabel. Pengujian ini dilakukan
Ho diterima jika : t hitung > -3,182 atau t hitung < 3,182
dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut :
Maka
berdasarkan
pada
kriteria
yang
ada
dan
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
perhitungan yang dilakukan, maka Ho diterima karena sesuai
rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat
dengan kriteria yaitu : -0,406 > -3,182 atau -0,46< 3,182.
Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri.
Dari segi perhitungan return on assets, karena t hitung
HA : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas
terletak diantara t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia
terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas sistem bagi
dengan sistem bunga pada Bank Mandiri.
hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada
2. Menentukan besarnya t tabel
Bank Mandiri. Pada intinya sistem bagi hasil sebagai pengganti
Pengujian hipotesis yang dilakukan merupakan uji
sistem riba kurang memperoleh perhatian dari konsumen muslim,
statistik 2 pihak
karena mereka masih mengejar tingkat suku bunga yang tinggi,
meletakan
keamanan tabungan dan deposit serta pelayanan dari bank
penyampelan dari statistik uji tersebut. Dengan tingkat signifikansi
konvensional. Maka dari itu sistem bagi hasil harus mengikuti
sebesar 5 % dan derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar
ketentuan-ketentuan yang terdapatdalam SBI, karena kalau tidak
(n-1) = (4-1) = 3. Maka di dapat t tabel sebesar 3,182, sehingga
maka akan kehilangan pasar.
kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut :
Berdasarkan nilai probabilitas yaitu sebesar 0,712 terlihat bahwa probabilitas
daerah
penolakan
pada
kedua
sisi
distribusi
Ho ditolak jika : t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel.
> 0,05, maka Ho diterima sehingga dapat
Ho diterima jika : t hitung > - t tabel atau t hitung < t tabel.
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
3. Melakukan uji statistik
antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat
Alat uji statistik yang digunakan dalam pengujian
Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri.
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
(two tailed statistikal test) merupakan uji yang
hipotesis ini adalah uji beda rata-rata (paired sample t-test).
35
36
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Pengujian
dilakukannya
uji
statistik
dengan
menggunakan
Tabel 13 Hasil Uji Statistik Paired Samples Test
program SPSS version 12.0 for windows, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
Paired Difference Std. Error Mean
95 % Confidence Interval of the Difference Lower Upper
Paired Samples Test df
Tabel 12 memperlihatkan bahwa rata-rata rasio biaya operasional Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 0,866575 dengan standar deviasi
t
,259510
-,159310
,761
Std. Deviatio n
6,580E-02
Pair RBO Bank Muamalat 1 RBO Bank Mandiri Sumber : Output SPSS version 12.0 for windows
Std. Error Mean 1,416E-02 5,968E-02
Pair RBO Bank Muamalat 1 - RBO Bank Mandiri
5, 010E-02
Paired Samples Statistics Std. Mean N Deviation ,866575 4 2,833E-02 ,816475 4 ,119369
Mean
,131603
Tabel 12 Perbandingan Return on Assets antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri Tahun 2001-2004
Sig. (2-tailed)
Pair RBO Bank Muamalat 3 1 - RBO Bank Mandiri Sumber : output SPSS version 12.0 for windows
,502
sebesar 2,833. Sedangkan rata-rata rasio biaya operasional Bank
Pada tabel 13 diatas diketahui bahwa selisih rata-rata
Mandiri tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 0,816475
rasio biaya operasional antara Bank Muamalat Indonesia dan Bank
dengan standar deviasi sebesar 0,119369.
Mandiri dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebesar 5,010 dengan standar deviasi sebesar 0,131603 besar t hitung adalah 0,761 dengan tingkat probabilitas (sign 2 tailed) sebesar 0,502.
4. Kriteria penerimaan dan penolakan Ho Kriteria penerimaan dan penolakan Ho adalah sebagai berikut : Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
37
38
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Ho ditolak jika : t hitung < -3,182 atau t hitung > 3,182
5. Kesimpulan dan Saran
Ho diterima jika : t hitung > -3,182 atau t hitung < 3,182
5.1
Maka
berdasarkan
pada
kriteria
yang
ada
Kesimpulan
dan
Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dilakukan
perhitungan yang dilakukan, maka Ho diterima karena sesuai
pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
dengan kriteria yaitu : 0,761 > -3,182 atau 0,761 < 3,182.
sebagai berikut :
Dari segi perhitungan rasio biaya operasional, karena t
1.
Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa dari tahun 2001
hitung terletak diantara t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
sampai tahun 2004 rata-rata rasio return on assets Bank
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rentabilitas
Muamalat Indonesia sebesar 2 % lebih kecil jika dibandingkan
sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem
dengan rata-rata return on assets Bank Mandiri yaitu sebesar
bunga pada Bank Mandiri. Pada intinya sistem bagi hasil sebagai
2,41 %. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan Bank
pengganti sistem riba kurang memperoleh perhatian dari
Mandiri dengan sistem bunga dalam menghasilkan laba dari
konsumen muslim, karena mereka masih mengejar tingkat suku
total asset yang dimiliki lebih baik daripada kemampuan
bunga yang tinggi, keamanan tabungan dan deposit serta
menghasilkan laba Bank Muamalat Indonesia dengan sistem
pelayanan dari bank konvensional. Maka dari itu sistem bagi hasil
bunga.
harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang terdapatdalam SBI,
2.
karena kalau tidak maka akan kehilangan pasar.
Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa dari tahun 2001 sampai tahun 2004 rata-rata rasio biaya operasional Bank
Berdasarkan nilai probabilitas yaitu sebesar 0,502 terlihat
Muamalat Indonesia sebesar 86,84 % lebih besar jika
bahwa probabilitas > 0,05, maka Ho diterima sehingga dapat
dibandingkan dengan rata-rata rasio biaya operasional Bank
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Mandiri yaitu sebesar 81,65 %. Hal ini memperlihatkan bahwa
antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat
manajemen Bank Mandiri dengan sistem bunga dalam
Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri.
melaksanakan kegiatan operasionalnya lebih efisien jika dibandingkan dengan kegiatan operasional Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bagi hasil.
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
39
40
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
3.
Dilihat dari perhitungan statistik yang kemudian dilanjutkan
5.2
dengan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat
1.
Saran Bank
Muamalat
Indonesia
dan
Bank
Mandiri
harus
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
meningkatkan kinerja operasional dan efisiensi perusahaan
antara rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat
dalam jangka panjang, dan juga meningkatkan kemampuan
Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri. Hasil
manajemen bank didalam mengelola asset yang dikuasai
pengujian tersebut memperlihatkan :
untuk meningkatkan pendapatan agar tingkat rentabilitasnya
1.
juga meningkat.
Dalam pengujian return on assets nilai t hitung sebesar 0,406 sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikansi
Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri harus lebih
sebesar 5 % adalah berada diantara -3,182 < t < 3,182
mengoptimalkan pengumpulan dana dari masyarakat dan
sehingga nilai t hitung berada diantara nilai t tabel ,
juga menambah jumlah pembiayaan terhadap masyarakat
artinya tidak terdapat perbedaan yang signfikan antara
agar perputaran dana lebih cepat dan tidak terjadi kredit
rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat
macet.
Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri atau
2.
2.
3.
Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri harus lebih
Ho diterima.
meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas yang diberikan
Dalam pengujian rasio biaya operasional nilai t hitung
pada masyarakat supaya lebih banyak masyarakat yang
sebesar 0,761 sedangkan nilai t tabel dengan tingkat
memberikan kepercayaan untuk menyimpan dananya di bank,
signifikansi 5 % adalah berada diantara -3,182 < t < 3,182
misalnya dengan cara memperluas layanan ATM.
sehingga nilai t hitung berada diantara nilai t tabel, artinya tidak
terdapat
perbedaan
yang
signfikan
antara
rentabilitas sistem bagi hasil pada Bank Muamalat Indonesia dengan sistem bunga pada Bank Mandiri atau Ho diterima.
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
41
42
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September
Muhammad, 2005, Pengantar Akuntansi Syariah, Yogyakarta : Salemba Empat.
DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto, 1997, Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta : BPFE. Brigham, Eugene, F and Joel F Houston, 2004, Fundamental of in Financial Management, 10 Edisi Ohio : South Western. Collin, Peter H, 2000, Dictionary of Banking and Finance, Great Britain : Peter Collin Publishing.
Muhammad, 2005, Manajemen Yogyakarta : upp amp YKPN.
Pembiayaan
Edisi Dua,
Bank
Syariah.
Rahmat Firdaus, 2001, Manjemen Dana Bank, Edisi Pertama, Bandung : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun. Sadono
Djaslim Saladin, 2000, Konsep Dasar Ekonomi dan Lembaga Keuangan Islam, Bandung : Linda Karya.
Sukirno, 2001, Teori Mikroekonomi, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sugiyono, 2004, Statistik untuk Penelitian, Bandung : Alfabet. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat. Karnaen Perwataatmadja dan M. Syafi’i Antonio, 1999, Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta : Dana Bakti Prima Yasa.
Sutan Remy Sjahdeini, 1999, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta : Pestaka Utama Grafiti.
Kasmir, 2000, Manajemen Perbankan, Jakarta ; Rajawali Press.
Teguh Pudjo Mulyono, 1999 Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan, Jakarta : Djambatan.
Kasmir, 2001, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Jakarta : Raja Grafindo Utama.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Lukman Dendawijaya, 2001, Manajemen Perbankan, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
Lasher, William, R, 2003, Practical Financial Management, South Western Thompson Learning. M. Syafi’i Antonio, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta : Gema Insani Press. Moh. Nazir, 2003, Metode Penelitian, Cetakan Keempat, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Analisis perbandingan Rentabilitas (Bambang S)
43
44
Analisis perbandingan (Bambang S)2006 Dimensia, Volume 3Rentabilitas Nomor 3 September