I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Operasi penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine merupakan salah satu metoda pernanfaatan ikan-ikan pelagis yang ada di suatu perairan. Alat tangkap purse seine banyak digunakan oleh nelayan di utara Jawa dan telah mengalarni perkembangan yang pesat, baik kapasitas maupun teknologi penangkapannya. Namun berdasarkan data hasil tangkapan purse seine di seluruh perairan Laut
Jawa pada tahun 1999, rata-rata hasil tangkapan
Ikapallhari cenderung menurun (Amin et a/., 2001). Perkembangan alat tangkap di tingkat nelayan cenderung terus meningkat baik efisiensi maupun efektivitas penangkapannya, namun peningkatan efisiensi dan efektivitas ini sering tidak sejalan dengan isu yang tengah berkembang. Perolehan hasil tangkapan secara berkelanjutan (sustainable yield) merupakan salah satu isu yang kuat dihembuskan untuk mengkritisi kecenderungan usaha pernanfaatan sumberdaya perikanan yang tidak mengindahkan kelestarian baik terhadap sumberdaya itu sendiri rnaupun lingkungan. Para pelaku usaha perikanan purse seine di utara Jawa terus mengernbangkan
baik
sistem
maupun
teknik
penangkapannya untuk
mernpertahankan usahanya. Pemilihan daerah penangkapan yang efektii dan pengurangan jumlah trip saat rnusirn paceklik merupakan sebagian usaha yang telah ditempuh untuk mencapai efisiensi teknis dan ekonomis penangkapan puse seine di utara Jawa. Pengelolaan usaha penangkapan dengan purse seine tidak lepas dari pertimbangan yang bersifat teknis rnaupun ekonomis. Dengan demikian usaha penangkapan dapat
diketahui
efisiensi secara pasti,
dengan melihat
pengaruhnya dari proses produksi. Konsep efisiensi teknis merupakan konsep hubungan rasio input-output pada suatu proses produksi baik dalam satuan fisik, nilai atau kombinasi keduanya, tanpa secara khusus memperhatikan keuntungan maksimum. Terhadap nilai ini yang penting adalah memaksirnumkan produksi dengan menggunakan sejumlah input tertentu dan jika ini tercapai maka secara teknis proses produksi telah efisien. Seperti negara berkembang lainnya, peningkatan kapasitas armada penangkapan ikan skala kecil di perairan Indonesia telah menirnbulkan penoalan yang berkaitan dengan overcapacity dan pengurangan kelebihan jumlah upaya
penangkapan (Berkes et a/., 2001 dalam Wiyono dan Wahju, 2006). Secara de jure perikanan Indonesia dibawah kendali pengawasan pemerintah namun
secara de fado masih bersifat open access dan tidak ada pembatasan kapasitas upaya penangkapan (Nikijuluw, 2002). Dalam kondisi open access, orang bebas melakukan eksploitasi sumber daya semaksimal mungkin tanpa memperhatikan akibat negatif dari tindakannya, karena semua orang berfikir sama, maka terjadilah apa yang disebut sebagai tragedy of the common, yakni kehancuran kondisi biologi, ekologi, ekonomi dari sumber daya alam, dan juga konflik-konflik sosial. Akhir-akhir ini, pengelolaan kapasitas penangkapan ikan berikut metoda pengukurannya sudah menjadi isu penting pada upaya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. The Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) mengajak kepada seluruh negara untuk menghindari overfishing dan kelebihan kapasitas penangkapan sehingga kelebihan kapasitas penangkapan dapat dikurangi sampai pada level dimana keberlanjutan kegiatan penangkapan akan tejamin (SEAFDEC, 1999). Pengelolaan kapasitas penangkapan merupakan suatu pendekatan pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkaitan dengan pembatasan kapasitas upaya penangkapan ikan.
Kapasitas upaya penangkapan
keberadaannya ditentukan beberapa variabel lain, seperti ukuran kapal, ukuran mesin kapal, ukuran jaring, dan teknologi alat bantu penangkapan. Oleh karena itu, rnembatasi kapasitas upaya penangkapan harus dilakukan melalu~ pembatasan variabel-variabel tersebut (Nikijuluw, 2002). Untuk membantu para pengelola perikanan mengetahui lebih baik atas kodisi perikanan yang ada khususnya bagaimana menentukan keragaan alat tangkap, pengkajian tentang efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas penangkapan ikan penting untuk dilakukan. Pengaplikasian konsep efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas penangkapan dilaksanakan dl Pekalongan pada alat tangkap purse seine.
1.2 Perumusan Masalah Pada kondisi perikanan bebas kompetitif tanpa terkendali, kapasitas upaya penangkapan akan cenderung terus meningkat.
Secara umum peningkatan
upaya penangkapan akan memberikan dampak pada peningkatan produksi hasil tangkapan. Akan tetapi jika peningkatan upaya tersebut tidak dikelola dengan
baik akan merusak kebedangsungan sumberdaya perikanan.
Agar kapasitas
upaya penangkapan tersebut tidak melebihi kapasitas rnaksimum, tanpa mengabaikan tujuan peningkatan produksi dan keuntungan yang optimum dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya ikan diperlukan suatu pengelolaan berupa penetapan pemanfaatan kapasitas upaya penangkapan. Sejauh ini, pengelolaan kapasitas upaya penangkapan berikut pengukurannya guna menentukan tingkat efisiensi pemanfaatan kapasitas penangkapan belum banyak dilakukan di Indonesia. Pengelolaan usaha penangkapan ikan dengan purse seine tidak lepas dari pertimbangan yang bersifat teknis maupun ekonornis.
Untuk mengetahui
permasalahan bagairnana perkembangan armada penangkapan purse seine di Pekalongan dan sejauh mana tingkat pemanfaatan kapasitas penangkapannya saat ini dalam menjamin efisiensi usaha serta produMivitas yang optimum. Sehingga usaha penangkapan dapat diketahui efisiensi secara pasti, dengan mengukur level dari efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap purse seine di Pekalongan. Sampai saat ini, tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas penangkapan purse seine di Pekalongan belum banyak diketahui sehingga pengkajian pemanfaatan kapasitas penangkapan purse seine di Pekalongan perlu
dilakukan.
Hasilnya
menjadi
penilaian
efisiensi
dalarn
usaha
penangkapannya.
1.3 Tujuan Penelitian
Mengukur level dari efisiensi teknis dan pernanfaatan kapasitas alat tangkap purse seine di Pekalongan. Efisiensi penangkapan dan pernanfaatan kapasitas dari alat tangkap purse seine yang dikaji dianalisis berdasatkan musim, ukuran kapal (GT) dan daerah penangkapan.
1.4 Hipotesis 1) Pemanfaatan kapasitas penangkapan perikanan purse seine di Pekalongan
sudah tidak optimal.
2)
FaMor-faktor input perikanan purse seine Pekalongan dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan saat ini sudah tidak efisien.
3) Tingkat efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas perikanan purse seine di
Pekalongan berbeda antar musim, ukuran kapal dan daerah penangkapan.
1.5 Manfaat Peneliian 1) Sebagai informasi tentang metoda pengukuran efisiensi pemanfaatan kapasitas perikanan pada perikanan multi species seperti di Indonesia. 2) Dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai altematif kajian dalam pengelolaan perikanan purse seine di Pekalongan.
1.6 Kerangka Pemikian Pemanfaatan sumberdaya yang optimal dipengaruhi oleh kemampuan armada penangkapan dan komponen komponen yang ada di dalamnya. Pengetahuan tentang faktor-faktor produksi purse seine yang berperan dalam menentukan tingkat pemanfaatan sumberdaya dapat menghasilkan efisiensi pada komponen-komponen tertentu.
Faktor-faktor produksi terpilih tersebut
dapat mengoptimalkan hasil tangkapan (output). Penentuan tingkat pemanfaatan penangkapan purse seine di Pekalongan dilakukan untuk mengetahui level efisiensi armada purse seine yang optimal sesuai dengan tingkat pemanfaatanya terhadap sumberdaya. Untuk penentuan kapasitas penangkapan purse seine di Pekalongan dilakukan pengukuran level dari efisiensi teknis dan pemanfaatan kapasitas alat tangkap purse seine. Efisiensi penangkapan ikan dan pemanfaatan kapasitas dari alat tangkap purse seine di Pekalongan yang dikaji dianalisis berdasarkan musiman dan GT dengan menggunakan metoda data envelopment analysis (DEA).
Analisis efisiensi
teknis pemanfaatan kapasitas penangkapan purse seine yang dilakukan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan usaha perikanan, sehingga sumberdaya perikanan tetap lestari dan nelayan dapat meningkatkan pendapatannya dari sumberdaya yang termanfaatkan.
I
Perikanan purse seine
1
-,
Fixed input : Kapal (GT, LOA) Mesin Jaring
Variable input : r BBM Palkah ABK Alat bantu penangkapan (lampu)
1
Sumberdaya lkan
Analisis DEA+ l
Efisiensi teknis
r---l
Pengelolaan perikanan
Gambar 1 Kerangka pemikiran pengukuran efisiensi teknis penangkapan perikanan purse seine di Pekalongan