UPAYA MENINGKATKNAN KEMAMPUAN MEMBACAKAN TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PRESENTER BAGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 PATIKRAJA SEMESTER 2 TAHUN 2014/2015 Zuhriyah Nurul Qolbiyah SMP Negeri 1 Patikraja, Jawa Tengah, Indonesia Email:
[email protected] Abstrak: Kemampuan membacakan teks berita siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Patikraja pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dinyatakan masih rendah. Dalam kegiatan pembelajaran membacakan teks berita tersebut sebagian besar siswa mengalami kesulitan dan kendala psikologis yakni rasa malu, khawatir, dan kurang percaya diri saat membacakan teks berita di depan kelas. Kebanyakan siswa merasa bingung dengan berita yang akan dibawakannya karena mereka kurang menguasai isi berita yang telah dibacanya serta khawatir tidak dapat membacakan beritanya dengan baik. Berdasarkan kondisi tersebut perlu diupayakan solusinya. Penulis memilih media pembelajaran kartu presenter agar siswa dapat membacakan teks berita dengan baik dari awal hingga akhir sesuai dengan isi berita yang dibacanya tanpa rasa malu, khawatir dan kurang percaya diri. Media pembelajaran kartu presenter merupakan alat bantu yang sangat mudah untuk membacakan teks berita.Dengan menggunakan media tersebut kesulitan dan kendala psikologis dapat teratasi serta hasil belajarpun lebih baik. Kemampuan membacakan teks berita menjadi meningkat. Hal ini terbuktibahwa nilai rata-rata kelas meningkat dari 68 menjadi 80. Persentase ketuntasan klasikal juga meningkat dari 70,58% menjadi 94,11%. Kata kunci : membacakan teks berita, kartu presenter
AN EFFORT TO INCREASING THE ABILTY OF READING NEWS SCRIPT USING PRESENTER CARD FOR STUDENT OF VIII D CLASS SMP NEGERI 1 PATIKRAJA IN SECOND SEMESTER OF 2014/2015 Abstract: The ability to read the text of the news in class VIII D SMPN 1 Patikraja in the second semester of academic year 2014/2015 declared still low. In learning activities read the text of the news is most of the students experiencing difficulties and psychological barriers that shame, worry, and lack confidence when reading the text of the news in front of the class. Most students are confused by the news that will be brought because they lack control of news content that has been read and worry can not read the news well. Under these conditions it is necessary solution. The author chose presenter instructional media card so that students can read the text of the news well from beginning to end in accordance with the contents of the news which he read without embarrassment, anxiety and lack of confidence. Instructional media card presenter is a tool that is very easy to 84
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
read the text of the news. By using the media psychological difficulties and obstacles can be overcome and better learning outcomes. Read the text message capability to be increased. It is evident that the value of the average grade increased from 68 to 80. The percentage of classical completeness is also increased from 70.58% to 94.11%. Keywords: toread the text of the news, the card presenter sangat
PENDAHULUAN Membaca kadang dipandang
rendah.
initerbuktidarijumlah
Hal 36siswa
di
sebelah mata oleh banyak orang.
kelastersebutterdapat18siswa
Mereka mengira bahwa membaca
belumdapatmencapai
dalam kegiatan pembelajaran adalah
(KriteriaKetuntasan
sebuah hal yang biasa. Padahal para
yakninilai
pakar pendidikan mengatakan bahwa
75.Persentaseketuntasanklasikalbarum
membaca khususnya pada anak-anak
encapai50%.
amatlah penting. Membaca berfungsi
proses
antara lain membangun kontak batin
pembelajaransebagianbesarsiswatampa
antara guru dengan siswa, sebagai
kkurangbersungguh-
media penyampai pesan baik pesan
sungguhdankurangbersemangatbaikdal
moral, agama maupun pendidikan dan
amkegiatanberdiskusimaupunsaattamp
sekaligus
ildi depankelasuntukmembacakan teks
sebagai
sarana
untuk
mengatasi kejenuhan. Pembelajaranbahasa Indonesia
yang KKM Minimal)
Disampingitudalam
beritadengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas.
aspekmembacapadakompetensidasar1
Kegiatan pembelajaran yang
1.3 Membacakan teks berita dengan
berlangsung
intonasi yang tepat serta artikulasi dan
kurang mendapat perhatian siswa serta
volume suara yang jelas di kelasVIII D
hasil pembelajaran yang masih rendah
SMP Negeri 1 Patikrajapada semester
tersebut dikarenakan dalam kegiatan
genaptahunpelajaran
pembelajaran
2014/2015belumberhasil. Dengan kata
menggunakan
lain kemampuansiswadalammembaca-
yang sesuai dengan bahan ajar dan
kan teks beritamasih METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
85
kurang
kondusif
guru media
dan
belum pembelajaran
tingkat
kemampuan
siswa
serta
sebagian
teks
berita
dandilanjutkanataudisambungolehsisw
menarik perhatian siswa. Melihatkondisitersebutpenelitib erupayauntukmencarisolusi
agar
a yang kedua.Dengan kata lain, teks beritatersebutdibacakanolehdua orang secarabergantianataubersambungan.
proses pembelajaranberlangsungsecaraaktif,
punmemuaskan. Siswadapatmembaca-
PEMBAHASAN Kemampuan Membacakan Teks Berita Membaca adalah melihat serta
kan teks beritadengan intonasi yang
memahami isi dari apa yang tertulis
tepat serta artikulasi dan volume suara
(dengan melisankan atau di hanya
yang
jelasdi
dalam hati). Menurut (Kamus Besar
depankelasdanakanmendapatkannilaile
Bahasa Indonesia) membaca dapat
bihdari 76 atau di atas KKM.
diartikan
inovatif,
kreatif,
efektifdanmenyenangkansertahasilnya
Berpijakpadakenyataantersebut
juga
sebagai
kegiatan
mengeja atau melafalkan apa yang
makapenelitimelakukanpenelitiantinda
tertulis.
kankelaspadakegiatanpembelajaranunt
kegiatan yang memerlukan konsentrasi
ukkompetensidasarmembacakan
yang
teks
Membaca
penuh
untuk
merupakan
mendapatkan
beritadengan intonasi yang tepat serta
informasi
artikulasi dan volume suara yang
wacana. Membaca adalah aktivitas
jelasyaknidengandigunakannyamediap
yang kompleks dengan mengerahkan
embelajarankartu
sejumlah besar tindakan yang terpisah-
presenter.Siswasecaraberkelompokme
pisah (Soedarso, 1989 : 4). Orang
ndiskusikanpokok-pokokisiberita yang
harus menggunakan pengertian dan
telahdibacanya.Selanjutnyasecara
hayalan, mengamati serta mengingat-
berpasangansiswatampil
di
yang terkandung dalam
ingat. Kita tidak dapat membaca tanpa
teks
menggerakkan
beritadengan intonasi yang tepat serta
menggunakan
artikulasi dan volume suara yang
Pemahaman dan kecepatan membaca
jelas.Siswapertamamembacakan
menjadi
depankelasuntukmembacakan
86
amat
mata
atau
pikiran
tergantung
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
tanpa kita.
pada
kecakapan dalam menjalankan setiap
dibacakanakandapatsampaiketelingape
organ tubuh yang diperlukan untuk itu.
ndengardenganjelas.
MenurutTarigan (1999: 25), seorangpembacanyaring
Membaca
berita
berbeda
yang
dengan kegiatan membaca seperti pada
baikbiasanyamempunyaimotivasitingg
umumnya. Membaca berita memerlu-
iuntukmenyampaikansesuatukepadapa
kan latihan tentang sikap, intonasi,
rapendengarnya.
Sesuatu
yang
pentingtersebutdapatberupainformasib aru,pengalamanberharga,
uraian,
humor yang segar, atau bait-bait puisi. Tanpadorongan yang sedemikianrupa, kegiatanmembacanyaringituakanmenja
berita merupakan teks yang biasa dibacakan
oleh
pembawa
Membacakanteksberitamemerl
di televisi atau di radio. Hal-hal yang harus diperhatikan saat membacakan
di bawah ini : 1. membaca dengan menggunakan
ukantekniktersendiri,
lafal ucapan yang tepat dan jelas.
yaitulafalharusjelas,
2. menggunakan intonasi atau dan
volume
suaraharussesuai.Lafalmerupakanpeng ucapanbunyi.Pelafalanbunyitersebutte patapabiladiucapkansesuaidengandaer
tekanan suara yang baik. 3. membaca dengan jelas kalimatkalimat dalam teks berita. 4. membaca dengan
ahartikulasinya.Intonasimerupakanting
memperhatikan tanda baca.
girendahsuaradisebut pula tone atau
5. pandangan kadang-kadang
nada
berita
naskah berita adalah seperti diuraikan
dihambardantidakhidup.
intonasiharustepat,
jeda, volume, dan pelafalan. Naskah
suaradalammembacateksberita.
ditujukan ke arah penyimak berita. 6. ekspresi wajah harus wajar. Tidak
Volume dalamteknikmembacamerupakankerasl
perlu menunjukkan rasa takut
emahsuara
pada saat membaca berita yang
yang
diucapkan.Apabilalafal, intonasi, dan volume
Seorang pembaca berita harus
suaratepat,
pembacaanberitaakanberhasildenganba ik.
menakutkan.
Intisariberita
duduk
tegap
dan
berpenampilan wajar, rapi, dan bersih
yang
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
dengan
87
saat
membacakan
berita.
Jangan
Dari pendapat di atas dapat
berdandan berlebihan sebab akan
disimpulkan
mengganggu konsentrasi orang lain
pembelajaran adalah segala wujud
dalam menyimak berita. Seorang
yang dapat dipakai sebagai sumber
pembaca
belajar
yang
pikiran,
perasaan,
berita
juga
harus
mempunyai rasa percaya diri agar tidak gugup saat membacakan berita.
bahwa
dapat
media
merangsang
perhatian,
dan
kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar/mengajar ke
Media Kartu Presenter
tingkat yang lebih efektif dan efisien.
Wilkinson (1980), mengartikan media
eks
yang
dapatdipergunakanuntukinformasipeny ampaianinformasidalamsuatusituasibel ajarmengajar.Sedangkan
menurut
HamidjoyodanDirgosemarto
(1981),
adalahsegalabentukperantara
yang dipakai orang untukmenyebarkan ide
rima.Denganbatasan-batasanitu, Arief S. Sadimanmerumuskanbahwa media adalahsegalasesuatu
yang
dapatdigunakanuntukmenyaluarkanpes andandapatmerangsangpikiran, perasaan,
belajarpadadirisiswa.
dimanfaatkanuntukmeningkatkanmutu proses
pembelaja-ran.
Media
merupakanperpaduanantarabahandanal atatauperpaduanantarasoftware danhardware.Media bisakitapahamisebagai komunikasi
pembelajaran media yang
andigunakanuntukpencapaiantujuanpe mbelajaran.Dalam komunikasitersebut,
proses terlihatbahwa
media pembelajaranmemilikiperanpentingseb agaisaranauntukmenyalurkanpesanpe
perhatian,
dankemauansiswasehinggadapatmend orongterjadinya
yang
digunakandalamkontekspembelajarand
sehinggagagasanitusampaikepadapene
88
pembelajaranmerupa-
kansalahsatuunsurdarisumberbelajar
sebagaisegalaalatdanbahanselainbukut
media
Media
proses
mbelajaran. Kartu Presenter adalah kartu yang dibuat oleh siswa yang berisi naskah berita yang akan dibacakan di
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
depan kelas. Kartu yang berisi naskah
menyampaikan berita kepada orang
berita ini digunakan sebagai alat bantu
lain.
ketika anak akan membacakan teks
ran yang bisa dipahami sebagai media
Kartu Presenter dalam Pembelajaran Membacakan Teks Berita Pemilihanstrategipembe-lajaran
komunikasi yang digunakan dalam
harus
konteks pembelajaran dan digunakan
akandicapai, disesuaikandenganmateri,
untuk pencapaian tujuan pembelajaran.
karakteristiksiswasertasituasidankondi
berita. Kartu presenter ini oleh guru digunakan sebagai media pembelaja-
Cara membuat kartu presenter
1. Gambar pola di atas kertas asturo
2. Gunting pola yang telah dibentuk! 3. Tulis/tempelkan teks berita pada
4. Beri hiasan pada bagian kertas yang
yang
telah
ditulisi/ditempeli teks berita itulah yang disebut kartu presenter berita.
yang
teks
pembelajaran berita
dengan
intonasi yang tepat serta artikulasi dan
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa media kartu
yang
adalah salah satu media
dapat
digunakan
guru,
patmencapaitujuanpembelajaran (Uno, 7)
Untukitudibutuhkanadanyakreativitas
pembelajaran yang digunakan yang dapatmerangsanginderasiswasecarasim ultan. StrategiPembelajaran Konstektual
untuk
adalah
strategipembelajaran
yang
secara
penuh
untuk
dapat
menentukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan
situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
suatu
menekankan pada proses keterlibatan siswa
volume suara yang jelas.
presenter
dapatdigunakan
tetapitidaksemuanyasamaefektifnyada
Kartu presenter berita siap digunakan media
Ada
guru , termasukdalammemilih media
berwarna atau sebaliknya!
membacakan
proses
2008:
bagian kertas yang putih!
sebagai
mana
yang
beberapametodedanteknikpembelajara n
sesuai keinginan!
pola
di
pembelajaranakanberlangsung.
ini cukup mudah yaitu :
Guntingan
si
berorientasipadatujuan
89
Penggunaan
media
kartu
atau
MetroTV.
Selanjutnya
siswa
presenter berita dalam pembelajaran
diminta untuk membacakan teks berita
diawali dengan kegiatan membaca
berdasarkan
berita dari surat kabar, dari internet
terhadap isi berita dan pembaca berita
dan atau mendengarkan langsung dari
sebagai
acara berita di salah satu stasiun televisi berita misalnya MetroTV dan TVone.
Selanjutnya
siswa
hasil
pengamatannya
modelnya
media
menggunakan
kartu
presenter.
Dengancarainilahsiswaakandapatmem bacakan
teks
beritadenganbaik
di
berpasangan mendiskusikan pokokpokok berita untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah naskah berita. Naskah berita hasil editan siswa
depankelastanpamerasatakutdanmalu. Selainitusiswatentusajaakanberusahau ntukbekerjasamadengan pasangannya
dituliskan atau ditempelkan di atas
demi keberhasilandalammembacakan
sebuah kartu yang dibuat oleh siswa
teks
itu sendiri. Kartu yang berisi teks
diperolehsiswaakanlebihbaikataumeni
berita hasil tulisan siswa selanjutnya
ngkat.
berita.
Selanjutnyanilai
yang
dinamakan Kartu Presenter Berita. SIMPULAN DAN SARAN
Siswa
Berdasarkan uraian di atas
ditugaskanuntukmembacakankembalii si
berita
yang
telahdibacadenganbahasasendirisecara
maka
dapat
diambil
beberapa
simpulan. Membacakan teks berita merupakan satu kemampuan yang
berpasangan. Dalam proses pembelaja-ran
harus dikuasai siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Patikraja. Masih banyak
pada kompetensi dasar membacakan teks berita ini guru menggunakan strategi
pembelajaran
kontekstual.
siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran pada kompetensi dasar Membacakan teks berita dengan in-
Guru secara penuh melibatkan siswa
tonasi yang tepat serta artikulasi dan
dalam proses pembelajaran dengan
volume suara yang jelas. Hal ini
menugaskan siswa untuk mengamati
disebabkan siswa mengalami kesulitan
para pembaca berita di stasiun Tvone
dan
90
kendala
psikologis
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
saat
membacakan teks berita di depan
Sufanti,
kelas. Media kartu presenter berita merupakan media pembelajaran yang
Main. 2010. StrategiPengajaranBahasad anSastraIndonesia.Surakart a : Yuma Pustaka.
Soedarso. 1989.SistemmembacaCepat danEfektif. Jakarta:Gramedia.
dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Dengan menggunakan media Kartu Presenter Berita ini siswa dapat membacakan
teks
berita
secara
bergantian dengan pasangannya tanpa rasa takut, malu dan kurang percaya diri. Siswa membacakan teks berita dengan lancar sehingga nilai hasil belajarpun baik. Sudah seharusnya
Tarigan,
Djagodan Henry Guntur Tarigan. 1986. TeknikPengajaranKeteramp ilanBerbahasa. Bandung :Angkasa.
Wardani,
I.G.A.K., dkk. 2002. PenelitianTindakanKelas.Ja karta :PusatPenerbitanUniversitas Terbuka DepartemenPendidikanan Nasional.
guru lebih bijak dalam memilih dan menggunakan
media
pembelajaran.
Baikburuknyamediapembelajaran bergantungpadapenggunaannya. Penggunaan media pembelajaran yang tepat sangat membantu hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. DasardasarEvaluasiGuru (EdisiRevisi). Jakarta : PT BumiAksara. PusatPembinaandanPengembanganBa hasa.2007. KamusBesarBahasaIndonesi a(Edisi III).Jakarta : BalaiPustaka.
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. MetodePenelitianTindakanK elasUntukMeningkatkanKin erja Guru danDosen.Bandung : Program PascasarjanaUniversitas Indonesia dan PT RemajaRosdakarya. Uno,
91
Hamzah B. 2008. Model PembelajaranMenciptakan Proses BelajarMengajaryang
KreatifdanEfektif. :BumiAksara.
Jakarta
http://www.slideshare.net/holdingon/c ara-membaca-berita
92
METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015