ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBEL DI SD NEGERI 25 BUKIT KECIL KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh YUNI ARIZA NPM.1210013411017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBEL DI SD NEGERI 25 BUKIT KECIL KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh: YUNI ARIZA NPM.1210013411017
Artikel ini berdasarkan Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBEL DI SD NEGERI 25 BUKIT KECIL KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN” untuk persyaratan wisuda Agustus 2016.
Menyetujui: Padang, Mei 2016 Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Wince Hendri, M. Si
Dra. Zulfa Amrina, M. Pd
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBEL DI SD NEGERI 25 BUKIT KECIL KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN 1) 1)
Yuni Ariza, 2)Wince Hendri, 1)Zulfa Amrina Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstract
The purpose of research describes an increase in activity and learning outcomes using models Scramble. Type of research is classroom action research conducted by the participants. This research was conducted in two cycles, each cycle consisting of four meetings. The subject of this study is the fourth grade students of SDN 25 Bukit Kecil Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan totaling 15 students. The research instrument used in this study is the observation of student activity sheets and sheets of teacher learning process execution, and achievement test. Based on this research, the average percentage of implementation of the learning process of teachers has increased from 77.75% the first cycle increased to 91.65% in the second cycle. Activities ask students in the first cycle with an average percentage of 36.65% increased to 73.3% in the second cycle. Activities of students in answering questions first cycle with an average percentage of 40.3% increased to 83.3% in the second cycle. Improved cognitive achievement test scores of students is the end of the first cycle that 68.33 has increased in the second cycle to the value of the final test average of 86.13.From the results of research can be concluded that by using Scramble models can increase the activity and individual learning outcomes in science learning in fourth grade SDN 25 SDN 25 Bukit Kecil Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. It is recommended that teachers can choose and use the model Scramble to improve learning. Keywords : activity , learning outcomes , Scramble , IPA . datang. Pendidikan adalah suatu
Pendahuluan Pendidikan
adalah
usaha
proses dalam rangka mempengaruhi
sadar untuk menyiapkan peserta
peserta
didik
didik melalui kegiatan bimbingan,
menyesuaikan diri sebaik mungkin
pengajaran, dan/atau latihan bagi
dengan lingkungannya, dan dengan
peranannya di masa yang akan
demikian
akan
supaya
mampu
menimbulkan
perubahan
dalam
dirinya
yang
mengajar merupakan dua kegiatan
memungkinkannya untuk berfungsi
yang
secara adekwat dalam kehidupan
berlangsung secara bersamaan dan
masyarakat.
memiliki
Tujuan
pendidikan
berbeda
akan
hubungan yang
sangat
adalah seperangkat hasil pendidikan
erat”.
yang tercapai oleh peserta didik
proses belajar mengajar mempunyai
setelah diselenggarakannya kegiatan
arti yang cukup penting. Model
pendidikan.
Seluruh
kegiatan
merupakan alat untuk membantu
pendidikan,
yakni
bimbingan
siswa dalam proses pembelajaran dan
pengajaran,
dan
atau
latihan
Penggunaan
tetapi
memahami
model dalam
pembelajaran
dengan
diarahkan untuk mencapai tujuan
mudah. Dengan menggunakan model
pendidikan.
ini,
dalam proses pembelajaran, akan
tujuan pendidikan merupakan suatu
dapat dihilangkan rasa jenuh siswa
komponen sistem pendidikan yang
terhadap pembelajaran.
Dalam
konteks
menempati kedudukan dan fungsi sentral (Hamalik, 2008:2,3). Menurut
Gagne
Setelah dilakukan wawancara dengan guru kelas IV yaitu Ibu
(dalam
Yunifrita, S.Pd. diperoleh informasi
“Belajar dapat
bahwa pada saat proses pembelajaran
didefinisikan sebagai suatu proses
siswa memang terlihat pasif, bahkan
dimana suatu organisme berubah
yang lebih aktif di dalam kelas
perilakunya
akibat
tersebut adalah guru itu sendiri dan
Jadi,
beberapa orang siswa, rendahnya
untukmendapatkan hasil belajar yang
tingkat pemahaman (C2) siswa, rata-
optimal,
rata skor hasil belajar yang diperoleh
Susanto, 2014:1),
sebagai
pengalaman”.
perlu
keterlibatan
ataupartisipasi yang datang dari guru
oleh
dan
ulangan harian IPA siswa kelas IV
siswa
dalam
proses
pembelajaran. Proses
siswa
dalam
pelaksanaan
SDN 25 Bukit Kecil Kecamatan IV belajar
mengajar
menurut Rooijakkers (dalam Istarani, dkk 2015:12), “Kegiatan belajar
Jurai
semester
II
tahun
ajaran
2015/2016 yang siswanya berjumlah 15 orang belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditetapkan oleh sekolah adalah
dorongan berbuat/tindakan tertentu.
70.
IPA
Dengan sendirinya perbuatan itu pun
Ajaran
menjadi banyak macam ragamnya.
2015/2016 pada pembelajaran IPA
“Pendidikan modern lebih menitik
terdapat 10 orang (66,6%) siswa
beratkan pada aktivitas sejati, dimana
yang nilainya di bawah KKM,
siswa belajar sambil bekerja. Dengan
sementara nilai yang di atas KKM
bekerja,
adalah 5 orang (33,3%) siswa. Hanya
pengetahuan,
sedikit siswa yang berani bertanya
keterampilan serta perilaku lainnya,
setelah guru selesai menerangkan
termasuk sikap dan nilai” (Hamalik,
pelajaran. Dari 15 orang siswa hanya
2007:90).
Hasil
ulangan
siswasemester
II
harian
Tahun
5 (33,33%) orang siswa saja yang
siswa
memperoleh
pemahaman,
dan
Susanto (2012:5) mengatakan
berani bertanya kepada guru. Dari 15
bahwa
orang siswa 3 (20%)
perubahan-perubahan yang terjadi
saja
yang
orang siswa
berani
menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Untuk meningkatkan aktivitas
pada
“Hasil
diri
belajar
siswa,
baik
yaitu
yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor”.
dan hasil belajar siswa, peneliti
Menurut Taylor (dalam Huda,
menggunakan model pembelajaran.
2014:303) Scramble adalah “salah
Penggunaan model dalam proses
satu metode pembelajaran yang dapat
pembelajaran mempunyai arti yang
meningkatkan
cukup penting. Model merupakan
kecepatan berpikir siswa”. Metode
alat untuk membantu siswa dalam
ini
proses pembelajaran dan memahami
menggabungkan otak kanan dan otak
pelajaran dengan mudah. Dengan
kiri. Dalam metode ini, mereka tidak
menggunakan Scramble.
hanya diminta untuk menjawab soal,
konsentrasi
mengharuskan
siswa
dan
untuk
Siswa memiliki kebutuhan-
tetapi juga menerka dengan cepat
kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial
jawaban soal yang sudah tersedia
yang perlu mendapat pemuasan, dan
namun masih dalam kondisi acak.
oleh
Ketepatan dan kecepatan berpikir
karenanya
menimbulkan
dalam menjawab soal menjadi salah
orang siswa perempuan dan 7 orang
satu
siswa laki-laki.
kunci
permainan
metode
pembelajaran Scramble.
4. Waktu Penelitian
Metodologi Penelitian
Penelitian
ini
akan
dilaksanakan pada semester 2 tahun
1. Jenis Penelitian yang
ajaran 2015/2016, terhitung dari
penelitian lakukan adalah Penelitian
waktu perencanaan sampai penulisan
Tindakan Kelas (PTK). Menurut
laporan hasil penelitian. Sedangkan
Arikunto, dkk (2012:3) PTK adalah
pelaksanaan tindakan direncanakan
“Suatu
pencermatan
pada bulanMaret - April tahun 2016.
kegiatan
belajar
Jenis
penelitian
terhadap
berupa
sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”.
“Pelaksanaan
penelitian
tindakan
empat yaitu tahap perencanaan, tahap
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 25 Bukit Kecil
Lumpo
Menurut Arikunto, (2008:16)
kelas (PTK) dapat dibagi menjadi
2. Lokasi Penelitian
yang
5. Prosedur Penelitian
beralamat
di Bukit
Kecamatan
IV
Kecil
pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi”. Hubungan
keempat
Jurai
komponen tersebut merupakan suatu
Kabupaten Pesisir Selatan. Sekolah
siklus dan digambarkan pada bagan
ini terletak kurang lebih lima belas
berikut:
kilo meter dari pusat kota. Halaman sekolah cukup
luas
dan
bersih
membuat sekolah enak di pandang.
penelitian
1) Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar 2) Menetapkan indikator dan tujuan
3. Subjek Penelitian Subjek
a. Perencanaan
adalah
pembelajaran.
siswa kelas IV SDN 25 Bukit Kecil
3) Mengembangkan
Kecamatan IV Jurai yang berjumlah
pembelajaran.
15orang siswa yang terdiri dari 8
materi
4) Merancang kegiatan pembelajaran
9) Guru membagikan LKS Scramble
sesuai dengan model Scramble.
berupa kartu soal dan kartu
5) Menyusun instrumen penelitian
jawaban yang diacak hurufnya
berupa
lembar
aktivitassiswa,
lembar
observasi
pelaksanaan
proses pembelajaran guru, lembar tes hasil belajar berupa siklus.
kepada
setiap
memberikan
kelompok informasi
dan cara
mengerjakan LKS. 10) Guru
memperhatikan
dan
b. Pelaksanaan
membimbing siswa pada saat
1) Mengkondisikan kelas (mengajak
mengalami kesulitan.
semua
siswa
berdoa
menurut
agama dan keyakinan masingmasing)
kehadiran siswa
siswa
saat
bekerja kelompok.
siswa
yang
tidak
mengikuti
diskusi secara baik.
3) Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
13) Setiap kelompok yang sudah selesai disuruh ke depan untuk
4) Guru membagikan siswa kedalam beberapa kelompok.
menempelkan
jawaban
pada
kartu soal yang ada di papan
menyampaikan
materi
sesuai kompetensi yang ingin dicapai. 6) Guru
memantau
12) Guru memberikan teguran pada
2) Melakukan komunikasi tentang
5) Guru
11) Guru
tulis 14) Guru memberikan nilai kepada setiap kelompok.
memberikan
kepada
siswa
pertanyaan
sesuai
c. Pengamatan
dengan
materi yang disampaikan.
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan
oleh
pengamat
7) Siswa menjawab pertanyaan dari
(Arikunto, dkk, 2012:19). Kegiatan
guru sesuai dengan materi yang
pengamatan ini dilakukan untuk
disampaikan.
mengetahui aktivitas belajar siswa
8) Guru menyiapkan kartu soal dan kartu
jawaban
hurufnya.
yang
diacak
selama
pembelajaran
menggunakan
model
dengan Scramble.
Pelaksanaan kegiatan ini bersamaan
dengan
pelaksanaan
tindakan
b. Adanya
pembelajaran.
IV
Tahap
ke-4
merupakan
yang sudah dilakukan.
Kegiatan
selesai
melakukan
kemudian peneliti
berhadapan untuk
implementasi
rancangan
(Arikunto, dkk,
Bukit
Kecamatan
IV
Jurai
siswa
tindakan, dengan
tahap ini peneliti melakukan refleksi dari hasil pengamatan, apakah perlu tindakan lanjutan atau tidak.
dengan
ranah
kognitif
tingkat
pemahaman
(C2)
pada
pembelajaran
IPA
mencapai
kriteria cukup baik 75%. 7. Jenis dan Sumber Data
tindakan
2012:19). Pada
Kecil
c. Adanya peningkatan hasil belajar
sudah
mendiskusikan
25
dari 33,3% menjadi 75%.
refleksi ini sangat tepat dilakukan pelaksanaan
SDN
menggunakan model Scramble
kegiatan untuk mengemukakan apa
guru
aktivitas
menjawab pertanyaan siswa kelas
d. Refleksi
ketika
peningkatan
Data dalam penelitian ini berupa
data
primer
dan
data
sekunder.Data primer merupakan hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan dan hasil pembelajaran
6. Indikator Keberhasilan
yang
berupa
informasi
tentang
Indikator keberhasilan dalam
tentang aktivitas siswa bertanya,
proses pembelajaran diukur dengan
aktivitas menjawab pertanyaan. Data
menggunakan persentase aktivitas
sekunder merupakan hal-hal yang
belajar siswa dan kriteria ketuntasan
mendukung penjelasan data primer.
minimum
(KKM).
keberhasilan
yang
akan
dicapai
primer
dan data
sekunder
dari
penelitian ini diperoleh dari:
adalah: a. Adanya
Secara rinci, sumber data
Indikator
peningkatan
aktivitas
a.
Data Primer
bertanya siswa kelas IV SDN 25
1) Data primer diperoleh dari
Bukit Kecil Kecamatan IV Jurai
siswa kelas IV SDN 25 Bukit
dengan
model
Kecil Kecamatan IV Jurai,
Scramble dari 33,3% menjadi
tahun ajaran 2015/2016 untuk
75%.
mendapatkan
menggunakan
data
tentang
aktivitas
bertanya
aktivitas
dan
menjawab
pertanyaan
1. Hasil Penelitian
pada
pembelajaran IPA.
b.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 25 Bukit Kecil Kecamatan IV
2) Data primer juga diperoleh
Jurai Kabupaten Pesisir Selatan.
dari peneliti untuk melihat
Adapun subjek penelitian adalah
tingkat keberhasilan proses
siswa kelas IV yang berjumlah 15
pembelajaran IPA.
orang. Pengumpulan data penelitian
Data Sekunder
dilakukan
Data sekunder diperoleh dari
dengan
melaksanakan
pembelajaran
IPA
dengan
arsip nilai siswa kelas IV SDN
menggunakan
model
Scramble.
25 Bukit Kecil Kecamatan IV
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak
Jurai,dalam Semester II tahun
dua siklus. Siklus I dilaksanakan 2
ajaran 2015/2016 pada mata
kali pertemuan yaitu tanggal 15 April
pelajaran IPA.
2016 dan tanggal 16 April 2016,
8. Teknik Pengumpulan Data
kemudian pada pertemuan kedua
a.
Observasi
dilanjutkan dengan tes hasil belajar
b.
Tes
pada siklus I berupa lembar latihan.
c.
Dokumentasi
Siklus II dilaksanakan pada tanggal
9. Instrumen Penelitian
22 April 2016 dan tanggal 29 April
a. Lembar pengamatan
2016, kemudian pada pertemuan
b. Lembar tes
kedua itu juga dilanjutkan tes hasil
10. Teknik Analisis Data
belajar siklus II berupa lembar
Data yang diperoleh dalam
latihan.
penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif
yang
mengacu
kepada
teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif
dan
kualitatif
yang
dirancang
oleh
Arikunto,
dkk,
(2012:131).
Hasil data yang diperoleh pada penelitian ini bersumber dari lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi pelaksanaan proses pembelajaran
guru
dan
lembar
latihan siswa dalam pembelajaran
pada 2 siklus yaitu siklus I dan siklus
Berdasarkan tabel di atas dapat
II. Observasi dilaksanakan untuk
disimpulkan
melihat peningkatan aktivitas belajar
IPA menggunakan model Scramble
siswa yang sesuai dengan indikator
dapat meningkatkan aktivitas belajar
yang telah ditetapkan. Penelitian
siswa. Hal ini terbukti dari kenaikan
untuk siklus I dilaksanakan pada
rata-rata presentase untuk masing-
pokok
bahasan
“Perubahan
Kenampakan Bumi”. Untuk kegiatan observasi, peneliti yang bertindak sebagai guru dibantu oleh 2 orang
masing
bahwa
pembelajaran
indikator
keberhasilan
aktivitas yang telah ditetapkan. Aktivitas siswa untuk indikator I dan II dikategorikan kurang pada
observer yaitu Ibu Yunifrita, S.Pd
siklus I. Hal ini di karenakan
dan Afdinurdiansyah.
pembelajaran menggunakan model
a. Aktivitas Belajar Siswa
Scramble merupakan hal baru bagi
Dalam
ini,
siswa. Pada saat proses pembelajaran
yang
berlangsung terlihat siswa belum
diukur dengan menggunakan model
mengerti dengan materi yang telah
Scramble
dipelajari, sebagian siswa terlihat
indikator
penelitian
aktivitas
belajar
adalah aktivitas
siswa
bertanya dan aktivitas siswa dalam
mengobrol
menjawab pertanyaan. Untuk lebih
sebangkunya serta terkadang siswa
jelasnya dilihat pada tabel berikut
meribut sehingga menganggu proses
ini:
pembelajaran. Aktivitas siswa dalam
Tabel 01: Persentase Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
belajar tidak terlalu optimal baik itu
No I
II
Indikator Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas siswa dalam bertanya Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan
Rerata Persentase Siklus Siklus I II
Keteran gan
36,65 %
73,3 %
Mengala mi kenaikan (54,97%)
83,3 %
Mengala mi kenaikan (61,8%)
40,3%
dengan
aktivitas
siswa
maupun
menjawab
teman
dalam
bertanya
pertanyaan,
karena banyak siswa yang malu bertanya dengan apa yang tidak mereka
mengerti,
rasa
kurang
percaya diri untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih melekat sehingga siswa lebih banyak diam.
Pada siklus II, aktivitas siswa
guru.
Dalam
hal
ini
terlihat
sudah dalam kategori baik siswa
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
sudah banyak melakukan indikator I
Persentase
dan II. Pada siklus II peneliti banyak
pembelajaranguru dapat dilihat pada
memberikan
tabel dibawah ini:
kesempatan
kepada
siswa untuk melakukan tanya jawab ketika guru menyampaiakan materi pelajaran. Guru lebih memotivasi
pelaksanaan
proses
Tabel 02: Persentase Pelaksanaan Proses Pembelajaran Guru pada Siklus I dan Siklus II. Rata-rata Per Siklus
siswa dalam belajar, bagaiman agar
No
Siklus
siswa tersebut lebih aktif dalam
1
I
77,75%
bertanya, guru memancing siswa
2
II
91,65%
agar berani bertanya tentang apa yang belum merka pahami. Begitu
Dari
juga dengan aktivitas siswa dalam
disimpulkan
bahwa
menjawab pertanyaan guru lebih
pembelajaran
mengunakan
memberi semangat dalam menjawab
Scramble pada siklus I dapat dilihat
pertanyaan dan terbukti aktivitas
rata-rata persentase 77,75% sehingga
siswa lebih meningkat, terlihat siswa
proses pembelajaran yang dilakukan
lebih
antusias
pertanyaan
tabel
diatas
dapat
pelaksanaan model
dalam
menjawab
oleh guru dapat dikatakan baik.
dari
temannya
Secara
baik
umum
guru
dalam
ataupun pertanyan yang diberikan
penggunaan
oleh guru dan siswa tidak canggung
menemukan kendala yang berarti
dan ragu lagi dalam menjawab
adapun kendala yang dialamai oleh
pertanyaan.
guru pada saat siswa belajar diskusi
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses
model
ini
tidak
kelompok yaitu banyaknya siswa yang masih meribut dan mengganggu
Keberhasilan
siswa
dalam
temannya
sehingga
pada
saat
pembelajaran pada umumnya dilihat
permainan berlangsung banyak siswa
juga dari pengelolaan pelaksanaan
yang
pembelajaran
kartunya.
pelaksanaan
pada proses
persentase pembelajaran
kebingungan
menyusun
Pada siklus II dapat dilihat
melalui model Scramble pada table
rata-rata persentase 91,65% dapat
berikut ini:
dikatakan sangat baik, guru sudah
Tabel 03: Persentase Rata-rata Hasil BelajarSiswa Pada Siklus I dan Siklus II
mulai
terbiasa
Scramble.
mengunakanmodel
sehingga
pelaksanaan
lebih
meningkat
Siklus
Rata-rata per Siklus
dibandingkan siklus I.Pelaksanaan
I
68,33%
proses pembelajaran guru dalam
II
86,13%
pembelajara
mengelola
pembelajaran
terdapat
peningkatan dari siklus I ke siklus II
Pada siklus I, rata-rata nilai
sehingga dapat dikatakan dengan
belajar
sangat baik karena dalam mengikuti
Sedangkan pada siklus II, rata-rata
pelajaran
menggunakan
nilai belajar siswa 86,13%. Dengan
model Scramble guru sudah terampil
beraktivitas, siswa sudah menjadi
dan
subjek
dengan
mengerti
bagaimana
cara
siswa mencapai 68,33%.
belajar,
memotivasi siswa untuk aktif terlibat
pengalaman
dalam
berperan
kelompok.
Berdasarkan
yaitu
mengalami
belajarnya aktif
sendiri
dalam
proses
motivasi yang diberikan oleh guru
pembelajaran. Dengan meningkatnya
kepada
mampu
aktivitas dalam pembelajaran IPA,
meningkatkan pelaksanaan proses
diharapkan hasil belajar atau nilai
pembelajaran siswa dalam belajar
IPA siswa sudah meningkat.
siswa
telah
dan dengan materi yang diberikan
2. Pembahasan
oleh guru serta model Scramble yang diterapkan oleh guru.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang setiap
c. Hasil Belajar Siswa
siklusnya
Keberhasilansiswadalampem
terdiri
belajar
dari
Pelaksanaan
belajar
dari
proses
dua
kali
pertemuan dan satu kali tes hasil
belajaran pada umumnya dilihat juga hasil
dari
disetiap
akhir
siklus.
pembelajaran
yang
pembelajaran itu sendiri. Dalam hal
dilaksanakan dengan menggunakan
ini,
model
terlihat
pengelolaan
dari
peningkatan
proses
pembelajaran
Scramble.
Penelitian
ini
menggunakan instrumen penelitian
berupa lembar observasi pelaksanaan
Bagi peneliti, diharapkan sebagai
proses pembelajaran guru, lembar
pengetahuan
observasi aktivitas belajar siswa, dan
menerapkannya
tes hasil belajar siswa berupa latihan.
khususnya di SD. (2) Bagi guru,
dan
dapat
di
sekolah
pelaksanaan pembelajaran melalui
Kesimpulan dan Saran
model Scramble dapat dijadikan
1. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
analisis
penelitian yang diperoleh,
maka
salah satu alternatif variasi dalam pelaksanaan
pembelajaran
untuk
dapat disimpulkan bahwa model
meningkatkan hasil belajar. (3) Bagi
Scramble
kepala sekolah, merupakan bahan
dapat
meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
masukan
IV pada pembelajaran IPA di SD
pengembangan pendidikan terutama
Negeri 25 Bukit Kecil Kecamatan IV
bagi guru mata pelajaran IPA.
Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini
terlihat
dari
peningkatan
keberhasilan dari siklus I dan II sebagai berikut: a. Aktivitas siklus
belajar I
siswa
rata-rata
pada
38,47%.
Meningkat pada siklus II rata-rata belajar siswa meningkat menjadi 78,3%. b. Hasil belajar siswa siklus I ratarata
68,13%
peningkatan
mengalami
menjadi
86,13%
pada siklus II. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran-saran
sebagai berikut : (1)
dan
sumbangan
bagi
Daftar Pustaka Arikunto, Suharmisi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Cetakan ke-11. Jakarta: Bumi Aksara. Istarani dan Pulungan, Intan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada Hamalik, Oemar. 2008. KurikulumdanPembelajaran. Jakarta: BumiAksara. Hendri,Wince. 2011. Bahan Ajar Pembelajaran IPA SD Kelas Lanjut. Padang: Bung Hatta University Press. Huda, Miftahul. 2014. ModelModel Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
akhirnya
UCAPAN TERIMA KASIH
2016. Sampai kapanpun peneliti
Terimakasih sampaikan
yang
peneliti setulus-tulusnya
Bapak Drs. Wince Hendri, M.Si, dan Ibu Ibu Zulfa Amrina, M.Pd selaku pembimbing 1 dan pembimbing II yang telah membimbing peneliti dari awal sampai peneliti bisa mencapai target.
Terimakasih
selalu
memberikan masukan ketika peneliti bimbingan.
Terimakasih
selalu
memberikan solusi, pengertian dan perhatian
atas
kendala-kendala
peneliti hadapi ketika penyusunan skripsi peneliti. Terimakasih atas segala masukan semangat yang Ibu berikan
untuk
peneliti
selama
pengerjaan skripsi peneliti. Terima kasih atas semua optimisme yang Ibu bagi ke peneliti. Kepercayaan Ibu kepada peneliti. Terimakasih ya, Bu,atas
bimbingan
Ibu,
sampai
peneliti
bisa
mencapai
target, menyelesaikan skripsi tepat waktu dan wisuda di bulan Agustus
tidak akan pernah melupakan jasa Ibu.