Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BENANG KATUN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA KERAJINAN TENUN IKAT MEDALI MAS BANDAR KIDUL KEDIRI
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen Falkultas Ekonomi UN PGRI Kediri
OLEH : YUSNA QURROTA A’YUNI NPM : 12.01.02.02.0213
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FALKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BENANG KATUN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA KERAJINAN TENUN IKAT MEDALI MAS BANDAR KIDUL KEDIRI Yusna Qurrota A’yuni 12.1.02.02.0213 Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen
[email protected] Dr. Lilia Pasca Riani1, Poniran Yudho Leksono, S.E, M.M 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dari sistem persediaan tenun ikat Medali Mas yang belum baik sehingga persediaan yang ada belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menetahui bagaimana persediaan bahan baku menggunakan metode EOQ dalam menentukan jumlah pesanan optimal, mengetahui tingkat pemesanan kembali ( Re Order Point ), serta jumlah persediaan pengaman ( Savety Stock). Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada subyek penelitan tenun ikat Medali Mas Bandar Kidul. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung di lapangan, kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis data dengan metode EOQ. Kesimpualan hasil penelitian ini adalah hasil penerapan metode EOQ pada persediaan bahan baku benang katun terbukti lebih efisien. Hal ini bisa dilihat dari efisiensi biaya sebelum EOQ Rp 2.813.968 dan setelah penerapan EOQ 1.403.909 , efisiensi biaya setelah penerapan metode sebesar Rp 1.410.059. Untuk antisipasi terhadap fluktuasi permintaan persediaan pengaman ( Savety Stock ) yang disediakan sebesar 8 pak, dan untuk tingkat pemesanan kembali ( Re Order Point) 19 pak.
Kata Kunci : persediaan bahan baku, metode EOQ, savety stock, re-order point.
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
cukup
I. PENDAHULUAN
jauh
persediaan
A. Latar Belakang
di
sehingga gudang
terkadang habis
total
dengan
sehingga pengrajin terpaksa membeli
perrkembangan usaha hal teknis
bahan baku dari pedagang ecer yang
yang
harganya
Seiring
mengganggu
aktivitas
perusahaan harus diminimalisir agar
lebih
mahal
sehingga
menambah biaya produksi.
lancar.
Dari permasalahan tersebut perlu
Untuk perusahaan yang melakukan
dilakukan pengendalian bahan baku agar
aktivitas
rentan
proses produksi dapat berjalan lancar.
sekali terhadap kendala operasional
Salah satu model yang dapat digunakan
terutama mengenai persediaan bahan
dalam mengatur ketersediaan bahan
baku.
baku pada usaha tersebut adalah model
proses
produksi
berjalan
produksi
sangat
Kerajinan tenun ikat Medali
EOQ
(Economic
Quantity).
Mas merupakan salah satu kerajinan
Menurut
yang bergerak dibidang pembuatan
EOQ
kain
masih
pertanyaan “berapa jumlah yang harus
tradisional.
dipesan”. Model ini membantu pengrajin
Kerajinan ini memiliki 45 alat tenun
dalam menghitung bahan baku yang
sehingga
paling optimal, kapan harus memesan
dan
sarung
menggunakan
yang
alat
memerlukan
sistem
Yamit
Order
(2007:294),
digunakan
untuk
konsep
menjawab
pengendalian bahan baku yang baik
bahan baku kembali
untuk
dapat membuat stok pengaman untuk
menunjang
kelancaran
serta pengrajin
persediaan bahan baku.
produksi. pengelolaan
Berdasarkan permasalahan yang
persediaan bahan baku tenun ikat
diuraiakan pada latar belakang diatas
Medali Mas masih menggunakan
maka penulis akan meneliti tentang
sistem persediaan yang sederhana,
“Analisis
sehingga bahan bahan baku yang
Bahan Baku Benang Katun dengan
tersedia belum optimal. Pembelian
Metode
bahan baku dilakukan hanya saat
(EOQ) pada Kerajinan Tenun Ikat
stok
Medali Mas Bandar Kidul Kediri “.
Selama
di
ini
gudang
menipis
tanpa
Pengendalian
Economic
Order
Persedian
Quantity
memperhitungkan kedatangan bahan baku. Padahal jarak supplier bahan baku dengan kerajinan tersebut Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
B. Identifikasi Masalah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
Berdasarkan uraian masalah dari
dapat diidentifikasi masalah sebagai
latar belakang yang dikemukakan,
berikut :
maka
1. Proses produksi tenun ikat yang
permasalahan sebagai berikut :
lama dan berkesinambungan harus diimbangi
dengan
persediaan
bahan baku yang baik.
dapat
dirumuskan
1. Bagaimanakah persediaan bahan baku di kerajinan tenun ikat Medali Mas ?
2. Persediaan bahan baku pada tenun
2. Bagaimanakah persediaan bahan
ikat Medali Mas belum dihitung
baku tenun ikat Medali Mas
tingkat persediaan bahan baku
menurut EOQ ?
yang optimal. 3. Belum
3. Apakah metode persediaan EOQ
adanya
persediaan
dapat digunakan sebagai dasar
pengaman dan titik pemesanan
pengendalian persediaan bahan
kembali (Re order point) sehingga
baku pada kerajinan tenun ikat
sering
Medali Mas tersebut ?
terjadi
kehabisan
persediaan bahan baku. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas
C. Batasan Masalah Agar penelitian ini fokus pada
tujuan yang ingin dicapai dalam
obyek yang diteliti maka perlu
penelitian ini adalah sebagai berikut :
adanya batasan masalah, batasan
1. Mengetahui bagaimanakah sistem
masalah dalam penelitian ini adalah
pengendalian bahan baku di tenun
sebagai berikut :
ikat Medali Mas
1. Persediaan bahan baku benang
2. Mengetahui
katun pada kerajinan tenun ikat
perhitungan
persediaan
Medali Mas pada tahun 2015.
baku
kerajinan
2. Perhitungan Order
EOQ
Quantity)
(Economic pada
benang katun.
jenis
pada
bagaimana bahan tersebut
menurut EOQ. 3. Mengetahui perbandingan kondisi nyata
persediaan
bahan
baku
tenun ikat Medali Mas dengan perhitungan EOQ.
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a. Persediaan bahan mentah (raw
F. Kajian Teori
material),
1. Pengertian Manajemen
yaitu
terhadap bahan baku yang
Persediaan Menurut
Heizer
dan
Render (2010:82), menerangkan bahwa “persediaan adalah salah
akan digunakan sebagai materi dasar produksi. b. Persediaan
satu dari asset termahal dari
proses
banyak
yaitu
perusahaan,
mewakili
barang
bahan
perusahaan,
yang diinvestasikan”. Disatu sisi
sepenuhnya
perusahaan
mengurangi
completed)
mengurangi
menunggu
dapat
dengan
dalam
(work-in-process),
50% dari keseluruhan modal
biaya
persediaan
baku namun
belum
selesai karena
selanjutnya.
dapat berhenti dan pelanggan
c. Persediaan
(not masih
proses
persediaan. Disisi lain, produksi
oleh
produksi
barang
tidak puas ketika barang tidak
(finished
tersedia. Untuk itu perusahaan
persediaan terhadap barang-
harus
barang
membuat
penyeimbang
goods),
jadi
yang
yaitu
sepenuhnya
terhadap investasi persediaan dan
telah selesai dilakukan proses
pelayanan pelanggan.
produksi.
Menurut Handoko (2011:333),
“persediaan
Barang
hanya
menunggu
proses
pengiriman,
karena
(inventory) adalah suatu istilah
perusahaan
umum yang yang menunjukkan
mendistribusikan
segala sesuatu atau sumber daya-
konsumen
sumber daya organisasi yang di
pesanan yang masuk.
simpan
dalam
terhadap
akan kepada berdasarkan
antisipasinya pemenuhan
permintaan”.
3. Fungsi Persediaan Menurut
Rusdiana
(2014:375),
berdasarkan
fungsinya,
persediaan
2. Jenis- Jenis Persediaan Merurut
Kumalaningrum
(2011:144) berdasarkan barang dalam sistem persediaan dapat dikelompokkan menjadi : Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
dikelompokkan menjadi: a. lot-size-inventory, persediaan yang
yaitu diadakan
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Cara ini dilakukan dengan tujuan memperoleh potongan harga karena pembelian dalam jumlah besar dan dan memperoleh biaya pengangkutan per unit yang rendah. b. Fluctuation stock merupakan persediaan yang diadakan untuk menghadapi permintaan yang tidak bisa diramalkan sebelumnya, serta untuk mengatasi kondisi tidak terduga, seperti terjadi kesalahan dalam peramalan penjualan, kesalahan waktu prduksi, kesalahan pengiriman. c. Anticipation stock , yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan seperti mengantisipasi pengaruh musim, yaitu ketika permintaan tinggi perusahaan tidak mampu menghasilkan sebanyak jumlah yang dibutuhkan.
Haming (2011:7),
dan biaya
pesanan
pembelian
dan
yang
berhubungan dengan biaya akuntansi,
serta
biaya
penerimaaan
dan
pemeriksaan pesanan. b. Biaya penyimpanan adalah biaya
atas
sediaan
yang
terjadi sehubungan dengan penyimpanan sediaan
sejumlah tertentu
di
perusahaan. Selanjutnya yang dipandang sebagai
biaya
tetap
perusahaan
adalah harga dari persediaan itu sendiri.
Dalam
hal
ini,
harga
dipandang sebagai biaya tetap karena pendekatan
yang
dipakai
dalam
persediaan adalah harga sediaan yang tetap atau tidak berubah. Menurut
Heizer
dan
Render
jenis, a. Biaya
penyimpanan
(Holding
Cost) adalah biaya terkait dengan
persediaan terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel
penyampaian
tersebut dibagi menjadi beberapa
Manajemen Persediaan
Nurjamuddin
pembelian,
(2010:91), dalam pembagianya biaya
4. Biaya – Biaya dalam
Menurut
permintaan
.
Biaya
variabel
cost
atau
persediaan
selama
membawa waktu
tertentu. Oleh karena itu, biaya
persediaan meliputi : a. Ordering
menyimpan
(
biaya
pemesanan), meliputi biaya menunggu Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
penyimpanan
juga
mencakup
biaya barang usang dan biaya terkait
dengan
penyimpanan,
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
seperti
asuransi,
tambahan,
dan
pegawai pembayaran
bunga.
penelitian
diskriptif
menurut
Sujarweni (2015:49), “Penelitian yang tujuan utamanya adalah memberikan
b. Biaya pemesanan ( Ordering Cost ), mencakup biaya dari persediaan,
formulir,
administrasi, dan seterusnya. c. Biaya penyetelan ( Setup Cost ) biaya
objek secara objektif”.
proses
pesanan, pembeliaan, dukungan
adalah
gambaran atau diskripsi tentang suatu
untuk
B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
:
Kerajinan
Tenun Ikat Medali Mas 2. Obyek Penelitian
:
Persediaan
mempersiapkan sebuah mesin
bahan baku benang katun pada
atau membuat sebuah pesanan.
tahun 2015
d. Biaya penyetelan, biaya untuk mempersiapkan sebuah mesin atau proses untuk produksi.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kerajinan tenun ikat Medali Mas yang
II. METODE
terletak di JL.KH. Agus Salim gg.8
A. Jenis dan Pendekatan
no.54C Bandar Kidul, Kecamatan
1. Jenis Penelitian Jenis
Mojoroto, Kota Kediri.
penelitian
yang
digunakan adalah analisis diskriptif kuantitatif. menurut
Penelitian Sujarweni
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama
kuantitatif
lima bulan mulai dari 1 Maret – 8
(2015:39),
Agustus 2016.
“adalah jenis penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur
statistik atau
cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran).
D. Jenis Data 1. Data Primer Menurut Arikunto (2013:22) data primer
adalah
data dalam
bentuk verbal atau kata-kata yang 2. Pendekatan Penelitian
diucapkan secara lisan, gerak-gerik
Pendekatan dalam penelitian
perilaku yang dilakukan oleh subyek
ini adalah diskriptif . Pengertian
yang dapat dipercaya,dalam hal ini adalah subyek penelitian ( informan)
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang berkenaan dengan variabel yang
sumber datanya merupakan data
diteliti.
tersedia pada pihak ketiga misalkan perpustakaan
maupun
lembaga
lainya yang bukan merupakan objek
2. Data Sekunder Menurut Arikunto (2013:22)
penelitian itu sendiri
data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
F. Teknik Analisis Data
grafis ( tabel,catatan, benda dan lain-
1. Deskripsi data
lain), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda
lain
yang
a. Kebutuhan Bahan Baku
dapat
memperkaya data primer.
Untuk menghitung EOQ kita harus mengetahui jumlah kebutuhan
baku
yang
diperlukan perusahaan. Dengan
E. Teknik Pengumpulan Data 1.
bahan
Wawancara Menurut Sujarweni (2015:37) Wawancara
merupakan
proses
memperoleh
informasi
dengan
menggunakan tanya jawab. Dalam
mengetahui
kebutuhan
bahan
baku
membantu
untuk
akan
menganalisis biaya yang optimal pada perusahaan tersebut. b. Jumlah Pembelian Bahan Baku
penelitian ini wawancara dilakukan
Untuk
kepada pimpianan perusahaan yang
perbandingan
mengetahui
persediaan
tentang
internal
perusahaan.
mengetahui kondisi
nyata
perusahaan
dengan
metode yang diterapkan maka dibutuhkan data jumlah pembelian bahan baku yang dilakukan tenun
2. Observasi Observasi menurut Arikunto (2013:172), adalah suatu usaha sadar
ikat Medali Mas selama ini. c. Biaya Pemesanan
untuk mengumpulkan data yang
Biaya
pemesanan
dilakukan secara sistematis, dengan
merupakan
prosedur yang terstandar.
dikeluarkan untuk mendatangkan bahan
Menurut Efferin (2008:20),
pustaka
biaya
yang
tersebut
meliputi :
3. Studi Pustaka
menjelaskan
baku,
biaya
bahwa
adalah
penelitian
penelitian
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
yang
d. Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan adalah biaya yang timbul dari upaya simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perusahaan
untuk
melindungi,
b. Frekuensi Pemesanan
menjaga, dan mengelola produk
Frekuensi
yang disimpan agar tetap dalam
digunakan
keadaan baik.
berapa kali pemesanan ulang bahan
2. Tahapan Analisis dengan EOQ (Economic Order Quantity) a. Perhitungan
Economic
Order
Quantity (EOQ)
untuk
pemesanan
baku,
menghitung
berikut
rumus
frekuensi pesanan :
F*
D Q*
Di mana :
Analisa ini digunakan untuk
D
=
Permintaan
tahunan
mengetahui kuantitas pembelian
barang persediaan dalam unit
bahan baku benang katun yang
Q*
ekonomis (setiap kali pesan).
per pemesanan (Q*)
Rumus yang digunakan dalam menghitung
EOQ
Heizer dan Render
= Jumlah optimal barang
c. Safety Stock
menurut (2010:92),
adalah :
2 DS Q H
Rumus standar
untuk
mencari
deviasi
untuk
menghitung
savety
stock
menurut
Purwanto
dan
*
Suharyadi (2007:136) :
Keterangan : Q*= Jumlah optimum unit per pesanan (EOQ) D = Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan.
Keterangan : SD
= Standar deviasi
X
= Pemakaian
sesungguhnya
S = Biaya penyetelan atau
̅ X
pesanan untuk setiap kali
pemakaian
pesanan.
N
= Jumlah data Sedangkan persediaan
H = Biaya penyimpanan atau penyimpanan per unit per tahun.
= Perkiraan
pengaman
dapat
dihitung
dengan rumus : SS
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
= SD x Z
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Keterangan :
bandingkan
SS
perusahaan.
= Persediaan pengaman
( safety stock )
=
Faktor
keamanan
ditentukan atas dasar kemampuan
sebuah
perusahaan
dalam
memenuhi kebutuhan bahan baku.
rumus
A. Gambaran Umum Subyek Penelitian 1. Profil Perusahaan Tenun
ikat
Medali
Mas
merupakan usaha yang bergerak dibidang
pembuatan
kerajinan
tangan berupa kain dan sarung
c. Reoder Point ( ROP) Berikut
kebijakan
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
SD = Standar deviasi Z
dengan
untuk
menentukan besarnya Reorder Point (ROP) menurut Heizer dan Render (2010:100), Menentukan titik pemesanan ulang = ROP = d x L + SS
yang masih menggunakan alat tradisional atau biasa disebut alat tenun
bukan
(ATBM).
Kerajianan ini berlokasi di Desa Bandar Kidul kota Kediri, pemilik dari
usaha
Bpk.Munawar
Di mana :
mesin
ini
adalah
dan
Ibu
Siti
Ruqoyah.
d
= Permintan harian
L
= Waktu tunggu pesanan,
d. Total Biaya Persediaan (TC) Rumus untuk mencari biaya total persediaan menurut Heizer dan Render (2010:97) adalah :
B. Deskripsi Data 1. Kebutuhan Bahan Baku Kebutuhan bahan baku benang katun pada kerajinan tenun ikat memiliki presentase yang besar dibanding bahan baku lainya. Penggunaan benang katun
TC ( Total Cost ) =
mencapai 75% dari keseluruhan bahan
DxS Q + xH Q 2
baku
produksi.
dikumpulkan
3. Perbandingan Kebijakan
Dari
data
diketahui
yang bahwa
Perusahaan dengan Perhitungan
kebutuhan bahan baku benang katun
EOQ
per tahun sebesar 1104 pak dengan Setelah di hitung dengan
metode economic order quantity kemudian
hasil
tersebut
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
frekuensi pembelian 24 kali dilakukan setiap dua kali seminggu.
di
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 4.4 : Biaya Penyimpanan Per Tahun Jenis Biaya
2. Biaya pemesanan Berikut biaya pemesanan dalam
Jumlah
Biaya listrik
Rp 240.923
Biaya pemeliharaan
Rp 4.000.000
gudang
kerajinan
ini
meliputi
biaya
Biaya karyawan
administrasi, pengiriman dan telepon.
gudang
Berikut
Biaya penyusutan
biaya
penyimpanan
yang
dikeluarkan perusahaan :
gudang
Tabel 4.3: Biaya Pemesanan Pertahun
Biaya kerusakan
Jenis Biaya
Rp 90.000
Biaya Administrasi Bank
Rp 120.000
Biaya Pengiriman Total
Rp 1.900.000
Rp 2.500.000
barang
Jumlah
Biaya Telepon
Rp. 9.600.000
Total
Rp 18.000.000
Sumber : Data primer diolah 2016
Rp 1.104.000
Dari data diatas biaya per unit per
Rp 1.314.000
tahun bisa dicari dengan cara membagi
Sumber : Data primer diolah 2016
biaya penyimpanan per tahun dengan
Dari data tersebut bisa dihitung
jumlah kebutuhan bahan baku. Biaya
biaya pemesanan per unit per tahun
penyimpanan per unit nya :
adalah :
Biaya penyimpanan per unit
Biaya pemesanan = =
Total biaya pemesanan Frekuensi pembelian
Rp 1.314.000
=
24
= Rp 54.750 per pesan
3. Biaya Penyimpanan Biaya biaya
penyimpanan yang
=
Total biaya penyimpanan jumlah kebutuhan benang katun Rp 18.000.000 1104
= Rp 16.304 per unit/tahun
C. Analisis Data merupakan
dikeluarkan
guna
Analisis menggunakan
melindungi dan menjaga bahan baku.
metode EOQ (economic order
Berikut data penyimpanan kerajinan
quantity). Analisis ini diperlukan
tenun ikat Medali Mas : untuk mengetahui jumlah pesanan ekonomis setiap pembelian.
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Menentukan pesanan ekonomis
F=
(EOQ) Untuk
menentukan
=
besarnya persediaan bahan baku
D Q∗
1104 86
= 12,83
yang ekonomis menurut metode
= 13 Kali pesan (pembulatan)
economic order quantity (EOQ)
3. Savety
adalah sebagai berikut:
Stock
(persediaan
pengaman)
- Permintaan tahunan dalam unit
Tabel 4.5 : Perhitungan Standar
barang persediaan (D) = 1104
Deviasi
- Biaya penyimpanan per unit per No
X
̅ 𝐗
̅) (𝐗 − 𝐗
̅)² (𝐗 − 𝐗
1
84
92
-8
64
2
87
92
-5
25
3
91
92
-1
1
4
93
92
1
1
5
90
92
-2
4
6
90
92
-2
4
= √7414,62
7
96
92
4
16
= 86 pak
8
100
92
8
64
9
94
92
2
4
10
95
92
3
9
11
96
92
4
16
12
88
92
-4
16
1104 Sumber : Data primer diolah
224
tahun (H) = Rp 16.304 - Biaya pemesanan per unit per tahun (S) = Rp 54.750
EOQ = √ =√
2.DS H
2 x 1104 x 54750 16.304
2. Frekuensi Pembelian Untuk
mencari
frekuensi
pembelian di hitung dengan cara membagi kebutuhan bahan baku dengan
hasil
perhitungan
persediaan baku paling optimal. Berikut setelah
frekuensi menggunakan
pembelian
Standar deviasi dihitung dengan cara berikut :
metode
EOQ : Permintaan tahunan barang dalam unit (D) = 1104 Jumlah optimal barang perpesanan (Q*) = 86
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
̅)² ∑(X − X SD = √ N 224 =√ 12 = 4,31
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Untuk
menentukan
savety
stock standar deviasi yang ada dikali nilai standar penyimpangan yaitu 1,65 jadi besarnya savety stock :
Pemakaian Rata − Rata Per Hari Kebutuhan Bahan Baku Hari Efektif Per Tahun 1104 = 300 =
= 3,68 pak
Savety stock (persedian pengaman) : SD x Z = 4.31 x 1,65= 7,11 = 8 pak (pembulatan)
4. Total biaya Persediaan atau Total Inventory cost 1. Total biaya Persediaan atau Total Inventory cost
4. Titik Pemesanan Kembali
a. Biaya Total Perusahaa
( Reorder point) Pada kerajinan tenun ikat
Total inventory cost
Medali Mas jarak antara supplier
(TC) merupakan biaya total
dan
berjauhan
yang dikeluarkan perusahaan
sehingga waktu antara pemesanan
untuk biaya simpan dan biaya
dengan datangnya bahan
pesan.
pengarajin
baku
Semakin
banyak
cukup lama. Biasanya jarak antara
frekuensi
pemesanan
datangnya
melakukan pemesanan maka
bahan baku adalah 3 hari. Dengan
semakin besar pula biaya
hal ini dapat diketahui bahwa
yang
waktu tunggu atau lead time
berikut
dalam pemesanan bahan baku
dikeluarkan perusahaan.
dengan
Biaya
adalah 3 hari. Setelah mengetahui waktu
perusahaan
akan
dikeluarkan,
biaya
total
total
yang
perusahaan
:
(frekuensi pesanan x biaya
tunggu antar pesanan hal yang
sekali pesan) +
selanjutnya
persediaan x biaya simpan
mencari
dilakukan pemakaian
adalah rata-rata
(rata-rata
pak)
perhari. Pemakaian rata-rata per
= Rp 1.314.000 + 1.499.968
hari dapat diketahui dengan cara
= Rp 2.813.968
berikut :
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Setelah menggunakan metode EOQ Total biaya persediaan setelah
kebijakan
perusahaan
maka
dilakukan
perbandingan
antara
kebijakan
perusahaan
dengan
economic order quantity merupakan
perhitungan
biaya
mempermudah
yang
dikeluarkan
setelah
EOQ.
Untuk melihat
penerapan metode EOQ. Biaya yang
perbandingannya maka dibuatlah
dikeluarkan setelah EOQ bisa lebih
tabel berikut :
rendah karena biaya pemesanan dan
Tabel 4.6 : Perbandingan
penyimpanan yang lebih efisien.
Kebijakan perusahaan dan EOQ.
Besarnya biaya persediaan setelah penerapan metode EOQ adalah TC eoq =
DS Q
Q
1104 𝑋 54.750 86 )+( × 86 2
bahan baku
16.304)
= 702.837 + 701.072
dalam sekali
Metode
Perusahaan
EOQ
50 pak
86 pak
36 pak
24 kali
13 kali
11 kali
Tidak ada
8 pak
-
Tidak ada
19pak
-
13 hari
24 hari
11 hari
Selisih
pesan Frekuensi
= Rp 1.403.909
pembelian
c. Selisih
Kebijakan
Pembelian
+2H
=(
Keterangan
kebijakan
perusahaan
dengan perhitungan EOQ
Persediaan pengaman
Selisih penerapan metode EOQ dan kebijakan perusahaan dapat dilihat dari perhitungan berikut ini:
Titik pemesanan kembali (ROP) Waktu antar
Selisih biaya =
pesanan
biaya perusahaan – biaya EOQ
Total biaya
= Rp 2.813.968 – Rp 1.403.909
persediaan
= Rp 1.410.059
Rp 2.813.968 Rp 1.403.909 Rp1.410.059
Sumber : Data primer diolah 2016 Dari tabel diatas bisa dilihat
D. Pembahasan
bahwa setelah menggunakan metode
1. Perbandingan Kebijakan
EOQ persediaan bahan baku menjadi
Perusahaan dengan Perhitungan
lebih
optimal.
Hal
tersebut
EOQ
ditunjukkan dengan pembelian bahan Hasil dari perhitungan EOQ
baku yang maksimal serta frekuensi
telah diketahui dari ulasan diatas,
yang lebih rendah. Pembelian bahan
untuk
bagaimana
baku semula 50 pak per pesanan
hasil dari perhitungan EOQ dan
dengan frekuensi pemesanan bahan
mengetahui
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
baku 24 kali menjadi 86 pak per pesanan dengan frekuensi pesan
2. Grafik hubungan antara EOQ, TC, ROP dan Savety Stock
yang berkurang menjadi 13 kali. Dengan
adanya
Untuk lebih memahami hasil
metode
penelitian persediaan dengan EOQ
economic order quantity (EOQ)
maka
perusahaan dapat mengetahui stok
menghubungkan
paling
perhitungan
rendah
untuk
melakukan
dibuatlah
grafik antara
beberapa
EOQ
terhadap
pemesanan ulang (re order point)
persediaan
sebesar 19 pak agar tidak terjadi
grafik hubungan perhitungan EOQ
kehabisan bahan baku atau out of
kita
stock karena keterlambatan bahan
penerapan metode tersebut terhadap
baku. Dari hasil penerapan EOQ
persediaan bahan baku. Berikut ini
juga
persediaan
adalah grafik yang menunjukkan
mengamankan
hubungan antara EOQ, ROP dan
dapat
pengaman
diketahui untuk
persediaan
untuk
menghadapi
fluktuasi permintaan atau permintaan
bisa
bahan
yang
baku.
melihat
Dengan
bagaimana
savety stock. Persediaan
yang mendadak sebesar 8 pak. Biaya pemesanan perusahaan
penyimpanan yang
dan
dikeluarkan
dengan
penerapan
Q* = 86 pak
L = 3 h a r i
ROP = 19 pak
metode EOQ juga menjadi lebih efisien. Pada persediaan bahan baku
Savety Stock: 8 pak
sesuai persediaan perusahaan biaya total
yang
dikeluarkan
sebesar
= 8 pak
Rp 2.813.968, sedangkan biaya total persediaan yang dikeluarkan setelah
Persediaan rata-rata =43
24 hari
Gambar 3.1 Hubungan EOQ, ROP dan Savety stock Sumber : Data primer diolah 2016 Dari grafik hubungan antara
penerapan metode EOQ sebesar
EOQ, savety stock dan ROP bisa
Rp.1.403.909.
dilihat
Dengan
metode
hubungan
antara
tersebut perusahaan bisa menghemat
perhitungan
pengeluaran sebesar Rp 1.410.059.
persediaan bahan baku. Dimulai dari persedian
tersebut
ketiga
optimal
yang
dalam
harus
disediakan perusahaan sebesar 86 pak.
Persediaan
tersebut
harus
dilakukan pemesanan ulang jika Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
telah
mencapai
titik
pemesanan
4. Biaya
total
persediaan
setelah
kembali atau Re order point pada
dilakukan EOQ menjadi lebih rendah
batas 19 pak dengan waktu tunggu
dari
persediaan
tempat
diterapkan perusahaan. pada total
Batas
biaya persediaan perusahaan biaya
produksi
sampai sekitar
3
ke hari.
sistem
persediaan pengaman untuk menjaga
yang
persediaan
Rp2.813.968
sebesar
8
pak
dan
persediaan
dikeluarkan
yang
sebesar
sedangkan
dengan
pembelian bahan baku dilakukan
metode EOQ biaya yang dikeluarkan
setiap 24 hari sekali.
sebesar
Rp
1.403.903
sehingga
dengan metode EOQ biaya menjadi lebih efisien Rp. 1.410.059.
III. Simpulan dan Saran A. Kesimpulan Berasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka kesimpulan yang
diperoleh
adalah
sebagai
berikut : 1. Jumlah pembelian bahan baku benang katun yang optimal pada kerajinan tenun ikat Medali Mas adalah 86 pak dengan frekuensi pemesanan bahan baku 13 kali dari
yang
semula
24
kali
pemesanan. 2. Persediaan pengaman (savety stock) persediaan yang digunakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan, keterlambatan bahan baku dan hal
B. Implikasi Penelitan 1. Implikasi Teoritis a. Hasil
penelitian
ini
menyatakan bahwa penerapan metode
EOQ
menentukan
dapat
tingkat
bahan
baku optimal dan memberikan efisiensi biaya. Hal ini pada dasarnya
sesuai
dengan
pernyataan yang menyatakan bahwa metode EOQ adalah teknik
persediaan
meminimalkan
biaya
yang total
dengan meminimalkan biaya penyimpanan dan pemesanan.
lainya adalah 8 pak. 3. Perusahaan dapat mengetahui kapan pemesanan kembali (reorder point) harus
dilakukan
yaitu
persediaan tinggal 19 pak.
ketika
2. Implikasi Praktis Berikut
dirumuskan
penyelesaian sebagai implikasi praktis dari penelitian ini yaitu penerapan
metode
economic
order quantity dapat memberikan Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kontribusi
kepada
perusahaan
penelitian yang akan datang
sebagai berikut :
diharapkan
membaca
a. Pembelian bahan baku lebih
berbagai referensi.
optimal dengan metode EOQ
3. Bagi universitas penelitian
ditunjukkan dengan frekuensi
ini dapat digunakan sebagai
yang
dan
tambahan penelitian baru
efisiensi biaya sebesar Rp.
tentang persediaan bahan
1.410.059.
baku
lebih
rendah
b. Perusahaan dapat mengetahui batas
minimal
dengan
penerapan
metode EOQ.
harus
melakukan pemesanan ulang,
IV. DAFTAR PUSTAKA
agar tidak terjadi kekurangan
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
bahan baku. c. Perusahaan dapat mengetahui stock pengaman yang harus disediakan
untuk
mengantisipasi
pemesanan
Efferin, Sujoko dkk. 2008. Metode Penelitian Akuntansi: Mengunkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
yang mendadak/ fluktuatif. Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Bandung: Alfabeta. C. SARAN Dari penelitian yang dilakukan penulis memberikan beberapa saran diantaranya : 1. Bagi
perusahaan
hasil
penelitian ini bisa dijadikan bahan
Handoko, T.H. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi I. Yogyakarta:BPFE
pertimbangan
perusahaan
untuk
melakukan persediaan yang lebih baik lagi. 2. Bagi penelitian selanjutnya hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan referensi dan tolok ukur untuk
Haming, M & Nurnajamuddin, M. 2007. Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa (buku2). Jakarta: Bumi Aksara.
lebih
melengkapi
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
Heizer, Jay & Render, B. 2010. Manajemen Operasional edisi 2. Jakarta: Salemba. Kumalaningrum, M.P, dkk. 2011. Manajemen Operasi. Yogyakarta: STIM YKPN Yogyakarta. Rusdiana, 2014. Manajemen Operasi. Bandung: CV Pustaka Setia. Sugiono, 2013. Metode Penelitian Bisnis simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(cetakan 17). Bandung: Alfabeta . Sujarweni, V.W. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustakabarupress Yamit, Zulian. 2007. Manajemen Kuantitatif Untuk Bisnis (Operation Research) edisi pertama. Yogyakata: BPFE.
Yusna Qurrota A’yuni | 12.1.02.02.0213 Ekonomi – Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 17||