PENGARUH PENDEKATAN REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III B DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Yulandari1 Soewalni Soekirno2 dan Ratna Widyaningrum3
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan realistik terhadap pemahaman konsep materi bangun datar mata pelajaran matematika kelas IIIB di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas IIIB Madrasah Ibtidaiyah Negeri Surakarta yang berjumlah 39 siswa. Semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, sehingga teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu: tes, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah paired sample t-test. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh -thitung < -ttabel = -15,798 < 2,024 dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa: “Ada Pengaruh Pendekatan Realistik Terhadap Pemahaman Konsep Materi Bangun Datar Mata Pelajaran Matematika Kelas IIIB Madrasah Ibtidaiyah Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016” dapat terbukti kebenarannya dan dapat diterima. Kata Kunci: Pendekatan Realistik, Pemahaman Konsep
PENDAHULUAN
sehingga
Latar Belakang Masalah
persaingan antar negara. Hal ini
Perkembangan
menuntut setiap individu maupun
pendidikan
berkembang
tidak bisa dilepaskan dari pengaruh
negara
untuk
perkembangan
kualitas
sumber
(SDM),
salah
globalisasi
zaman,
dapat
fenomena
terlihat
dari
menjadi
mengembangkan daya
satu
manusia
cara
untuk
perkembangan arus informasi dan
meningkatkan mutu tersebut dapat
teknologi yang berkembang sangat
dilakukan melalui perbaikan mutu
pesat dan menuntut individu untuk
pendidikan.
bersaing dengan individu yang lain
perkembangan
1
) Alumni,
2,3
) Dosen Prodi PGSD FKIP-UNISRI
1
Semakin
pesatnya globalisasi
menuntut
Indonesia
mengemukan
mengikuti
matematika bertujuan agar peserta
tuntutan tersebut agar pendidikan
didik memiliki kemampuan sebagai
lebih maju dan lebih kompetitif, baik
berikut:
dalam segi kognitif (pengetahuan),
matematika, menjelaskan keterkaitan
afektif (sikap), maupun psikomotor
antar konsep atau alogaritma, secara
(perilaku)
luwes,
untuk
pendidikan berkembang
sehingga
membuat
pendidikan semakin bermutu. Perkembangan
mata
(1)
pelajaran
memahami
akurat,
pemecahan
konsep
efisien,
dalam
masalah;
(2)
pendidikan
menggunakan penalaran pada pola
berpengaruh terhadap perkembangan
dan sifat, melakukan manipulasi
mata pelajaran tidak terkecuali pada
matematika
dalam
membuat
mata pelajaran matematika. Menurut
generalisasi,menyusun
bukti, atau
pandapat
menjelaskan gagasan dan pernyataan
Karso,
dkk
(2014:1.4)
pembelajaran matematika di Sekolah
matematika;
Dasar (SD) merupakan salah satu
masalah yang meliputi kemampuan
kajian yang selalu menarik untuk
memahami
dikemukakan
adanya
model matematika, menyelesaikan
perbedaan karakteristik khususnya
model dan menafsirkan solusi yang
antara hakikat anak dan hakikat
diperoleh;
matematika.
gagasan
karena
Oleh
karena
itu,
(3)
memecahkan
masalah,
(4)
merancang
mengomunikasikan
dengan
simbol,
tabel,
diperlukan adanya jembatan yang
diagram, atau media lain untuk
dapat menetralisir perbedaan atau
memperjelas keadaan atau masalah;
pertentangan tersebut. Anak usia SD
(5)
sedang mengalami perkembangan
kegunaan
pada tingkat berpikir mereka masih
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
belum formal, sedangkan para siswa
tahu, perhatian, dan percaya diri
SD di kelas rendah sebagian dari
dalam pemecahan masalah.
mereka berpikirnya masih berada
Umumnya
pada tahapan pra konkret.
memiliki
sikap
menghargai
matematika
dalam
siswa
mengatakan matematika merupakan
Menurut Isriani Handini &
pelajaran
Dewi Puspitasari (2012 :160-161)
yang
membosankan,
2
sulit tidak
dan menarik,
bahkan dianggap misteri. Proses
Menurut
Bloom
dalam
belajar yang monoton dan tidak
Krathwohl dan Anderson (2015:100)
menarik akan berpengaruh pada
salah satu ranah
proses hasil pelajaran matematika.
pemahaman
Berdasarkan
hasil
di
Memahami dapat diartikan sebagai
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
kemampuan mengkonstruksi makna
Surakarta pemahaman siswa dalam
dari materi pembelajaran, termasuk
materi bangun datar masih kurang.
apa yang diucapkan, ditulis, dan
Siswa merasa bosan mendengarkan
digambar oleh guru. Proses kognitif
penjelasan guru sehingga proses
dalam kategori memahami meliputi:
pembelajaran
1. Menafsirkan, yaitu mengubah satu
observasi
kurang
dan
hasil
kognitif, yaitu
atau
memahami.
belajar siswa rendah. Melihat hal
bentuk
tersebut jelas bahwa pemahaman
angka)
konsep siswa terhadap materi bangun
(misalnya kata-kata).
datar masih sangat kurang, bahkan banyak
siswa
yang
kesulitan
contoh
yaitu
atau
(misalnya bentuk
lain
menemukan
ilustrasi
tentang
konsep atau prinsip (misalnya
Menurut pendapat Heruman
memberi contoh tentang aliran-
(2013:3) pemahaman konsep adalah lanjutan
menjadi
2. Mencontoh,
memahami materi tersebut.
pembelajaran
gambaran
aliran seni lukis).
dari
3. Mengklasifikasikan,
yaitu
penanaman konsep yang bertujuan
menentukan sesuatu dalam satu
agar siswa lebih memahami suatu
kategori
(misalnya
konsep matematika. Menurut Girad
mengklasifikasikan
kelainan-
dan Wong dalam Salmiza Saleh
kelainan mental yang telah diteliti
(2011:249)
menyatakan
atau dijelaskan).
pemahaman
konsep
bahwa
memerlukan
4. Merangkum,
yaitu
pengetahuan dan kemampuan untuk
mengabstraksikan
dapat menerapkan konsep ilmiah
atau poin-poin pokok (misalnya
guna mengembangkan dunia yang
menulis ringkasan pendek tentang
harus berubah sesuai dengan teori
peristiwa-peristiwa
ilmiah saat ini.
ditayangkan di televisi).
3
tema
umum
yang
5. Menyimpulkan, yaitu membuat kesimpulan
yang
logis
bahwa
matematika
merupakan
dari
aktivitas insani (human activities)
informasi yang diterima (misalnya
dan harus dikaitkan dengan realitas.
dalam mengajar bahasa asing,
Pendekatan
menyimpulkan
pembelajaran
tata
bahasa
berdasarkan contoh-contohnya). 6. Membandingkan,
realistik
dalam matematika
mempunyai ciri bahwa dalam proses
yaitu
pembelajaran, siswa harus diberikan
menentukan hubungan antara dua
kesempatan
ide, dua objek, dan semacamnya
kembali (reinvention) ide dan konsep
(misalnya
matematika tersebut harus dimulai
membandingkan
peristiwa-peristiwa
sejarah
yaitu
menemukan
dari penjelajahan berbagai situasi dan persoalan “dunia riil”.
dengan keadaan sekarang). 7. Menjelaskan,
untuk
membuat
Komponen-komponen
yang
model sebab-akibat dalam sebuah
ada di dalam pendekatan realistik,
sistem
menjelaskan
sebagai berikut: (1) menunjukkan
sebab-sebab terjadinya peristiwa-
benda nyata secara kontekstual, (2)
peristiwa penting pada abad ke-18
mendorong keaktifan siswa dalam
di Indonesia).
menanggapi penjelasan guru, (3)
(misalnya
Pendekatan matematika
pembelajaran secara
realistik
merupakan aktivitas
pembelajaran
matematika
menggunakan
situasi konteks
yang
dunia yang
nyata
meningkatkan
atau
realistik.
dikelas,
interaktif melakukan
(4)
siswa aktivitas
nyata. Kelebihan pendekatan realistik,
suatu
sebagai berikut:
Melalui
a. Pendekatan realistik memberikan
pendekatan pembelajaran realistik,
pengertian yang jelas kepada anak
diharapkan siswa dapat mengamati
tentang keterkaitan matematika
dan memahami berbagai macam
dengan
benda yang berbentuk seperti bangun
(dunia nyata) dan kegunaan pada
datar dalam kehidupan sehari-hari.
umumnya bagi manusia.
Freudenthal dalam Daryanto dan Tasrial
(2012:149)
kehidupan
b. Pendekatan
berpendapat
pembelajaran
4
sehari-hari
realistik
dalam
matematika
memberikan pengertian yang jelas
c. Tidak mudah bagi guru untuk
kepada anak bahwa matematika
mendorong
adalah suatu bidang kajian yang
menemukan berbagai cara dalam
dikonstruksi dan dikembangkan
menyelesaikan
sendiri.
memecahkan masalah.
c. Pendekatan
realistik
dalam
anak
agar
bisa
soal
atau
Penelitian ini bertujuan untuk
matematika
mengetahui
“Ada
Pengaruh
memberikan pengertian yang jelas
Pendekatan
Realistik
Terhadap
kepada
cara
Pemahaman Konsep Materi Bangun
atau
Datar Mata Pelajaraan Matematika
masalah tidak harus tunggal dan
Pada Siswa Kelas IIIB di Madrasah
harus sama antara yang satu
Ibtidaiyah Negeri Surakarta Tahun
dengan orang yang lain.
Ajaran 2015/2016”.
pembelajaran
anak
penyelesaian
Sedangkan
bahwa
suatu
soal
kelemahan
dari
pendekatan realistik, yaitu: a. Tidak
mudah
untuk
METODE PENELITIAN merubah
Tempat dan Waktu Penelitian
pandangan yang mendasar tentang
Penelitian ini dilaksanakan di
berbagai hal, misalnya mengenai
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
anak, guru dan peranan soal atau
Surakarta.
Pelaksanaan
penelitian
masalah kontekstual, sedangkan
dilakukan pada bulan Desembar
perubahan itu merupakan syarat
2015 sampai dengan bulan Pebruari
untuk diterapkannya pendekatan
2016.
realistik
Populasi, Sampel, dan Sampling
dalam
pembelajaran
matematika.
1. Populasi
b. Pencarian soal-soal kontekstual yang
memenuhi
Populasi dalam penelitian
syarat-syarat
ini adalah seluruh siswa kelas IIIB
yang dituntut dalam pendekatan
Madrasah
realistik pembelajaran matematika
Surakarta tahun ajaran 2015/2016
tidak selalu mudah untuk setiap
yang berjumlah 39 siswa.
pokok bahasan matematika yang dipelajari anak.
5
Ibtidaiyah
Negeri
2. Sampel
menjelaskan
Dalam keseluruhan
penelitian anggota
ini
mengaplikasikan
populasi
konsep
atau
efisien, dan tepat.
3. Teknik Sampling sampling
dan
algoritma, secara luwes, akurat,
digunakan sebagai sampel.
Teknik
keterkaitan
Teknik Pengumpulan Data
yang
Teknik
peneliti gunakan dalam penelitian
merupakan
ini yaitu teknik sampling jenuh,
pengumpulan
langkah
data
yang paling
utama dalam penelitian karena tujuan
karena seluruh anggota populasi
utama dari penelitian ini adalah
digunakan sebagai sampel.
mendapatkan
data.
Teknik
Variabel Penelitian
pengumpulan data dalam penelitian
1. Variabel Independen
ini, sebagai berikut: 1. Tes
Variabel independen (bebas) yaitu
variabel
Tes
yang
adalah
menjadi
pertanyaan
sebab perubahan atau timbulnya
digunakan
variabel
keterampilan,
mempengaruhi
atau
berikutnya.
Variabel
atau
serentetan latihan
untuk
yang
mengukur pengetahuan,
bebas dalam penelitian ini adalah
intelegensi,
pendekatan realistik. Pendekatan
bakat yang dimiliki oleh individu
realistik adalah suatu pendekatan
atau kelas (Suharsimi Arikunto,
dalam
2010:193). Tes yang dilakukan
dikaitkan
pembelajaran dengan
yang
berupa
kehidupan
pre-test
mengukur 2. Variabel Dependen
post-test.
kemampuan
siswa
adalah tes objektif.
Variabel terikat yaitu variabel
2. Dokumentasi
yang dipengaruhi oleh variabel
“Dokumentasi
bebas. Variabel terikat dalam
sebagai
teknik pengumpulan data atau
penelitian ini yaitu pemahaman
pengumpulan informasi berupa
konsep bangun datar. Pemahaman adalah
dan
atau
Bentuk tes yang digunakan untuk
sehari-hari anak atau dunia nyata.
konsep
kemampuan,
tulisan,
mampu
6
tempat,
dan
orang”
(Suharsimi Arikunto, 2006:158).
proses-proses
Dalam
ingatan.
mengadakan
penelitian
pengamatan Hasil
dan
observasi
yang bersumber pada tulisan ini
digunakan untuk mendukung atau
kita telah menggunakan metode
mempertimbangkan
dokumentasi.
pemahaman konsep bangun datar
Menurut Riduwan (2009:43)
tes
dengan menggunakan pendekatan
dokumentasi merupakan petunjuk
realistik.
untuk memperoleh data langsung Uji Coba Instrumen
dari tempat penelitian, meliputi
1. Uji Validitas
buku-buku yang relevan, laporan kegiatan,
nama
siswa,
Validitas
buku,
ukuran
majalah, notulen, rapot, transkrip
yang
instrumen
relevan.
dapat
atas dapat disimpulkan kegunaan
sehingga
sebuah
mengukur
apa
yang
diinginkan (Suharsimi Arikunto,
dari dokumentasi yaitu transkrip
2010:211). Adapun rumus untuk
nilai guru pada mata pelajaran
mencari validitas menggunakan
untuk
rumus Korelasi Point Biserial,
mengetahui nilai siswa sebelum menggunakan
menunjukkan
instrumen dikatakan valid apabila
Berdasarkan pengertian di
Tujuannya
suatu
kevalidan atau kesahihan suatu
nilai, silabus, RPP, dan data yang
matematika.
adalah
sebagai berikut:
pendekatan
realistik. 3. Observasi Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono
(2015:203)
Keterangan :
mengemukakan bahwa observasi
ɣpbi
= Koefisien korelasi biserial
merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu
proses
tersusun
dari berbagai
biologis
dan
psikologis.
Mp = Rerata skor dari subyek
yang
yang
proses
bagi
Dua
menjawab
item yang
dicari validitasnya
diantara yang terpenting adalah
7
betul
Mt = Rerata skor total St
p
= Proporsi banyaknya subjek
= Standar deviasi dari skor
yang menjawab benar
total p
q
=Proporsi
siswa
yang
yang menjawab salah
menjawab benar q
=Proporsi
siswa
Teknik Analisis Data
yang
Setelah data-data yang penulis
menjawab salah (q = 1 – q)
kumpulkan
2. Uji Reliabilitas
terutama
data
yang
diperlukan dalam menganalisis data
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen
= Proporsi banyaknya subjek
keajegan
ini,
untuk
penulis menggunakan analisis
data dengan uji t-test berpasangan
digunakan sebagai alat pengumpul
(paired
data. Reliabilitas menunjuk pada
pendapat
suatu pengertian bahwa suatu
(2014:100) uji paired sample t-test
instrumen dapat dipercaya untuk
digunakan untuk menentukan ada
digunakan sebagai alat pengumpul
tidaknya perbedaan rata-rata dua
data karena instrumen tersebut
sampel bebas.
sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010:221).
Untuk
sample
t-test).
Wiratna
Menurut Sujarweni
Penulis menggunakan analisis
mencari
data
dengan
bantuan
SPSS
16
koefisien reliabilitas instrumen
dengan rumus paired sample t-test
tes, peneliti menggunakan rumus
sebagai berikut:
K-R.20 yang diketemukan oleh Kuder dan Richadson (Suharsimi Arikunto,
2006:100)
(Fadjeri, 2011:47)
sebagai
berikut :
(
=
Keterangan:
)
Keterangan: r11 =
Reliabilitas
tes
t
= t-test
MD
=
mean
defferences
atau
perbedaan dua mean
secara
= Deviasi individual dari MD
keseluruhan k = Jumlah item dalam instrumen
N
= Jumlah subjek
St2 = Varian total
d.b
= Derajat kebebasan
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
realistik.
Hasil
Hasil Penelitian
pemahaman konsep bangun datar
1. Analisis Data Hasil Pretest
yang
dianalisis
pretest
menggunakan
SPSS 16 dapat dilihat pada tabel
Hasil penyebaran soal yang diberikan kepada siswa kelas IIIB
dibawah ini:
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Tabel 2. Pretest Pemahaman Konsep Bangun Datar
Surakarta
Tahun
Ajaran Pemahaman Konsep Pretest
2015/2016 sebagai sampel untuk mengetahui
kemampuan
pemahaman konsep bangun datar sebelum
menggunakan
pendekatan
realistik
digambarkan
dalam
dapat gambar
Deskripsi Data
Statistik
Mean
74,00
Median
72,00
Mode/modus
80
Standar deviasi
10,136
Minimum
52
Maximum
92
Hasil penyebaran soal yang
frekuensi, sebagai berikut:
di berikan kepada siswa kelas IIIB
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Sebelum Menggunakan Pendekatan Realistik
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Surakarta
Tahun
Ajaran
2015/2016 sebagai sampel untuk Interval 92 - 96 87 - 91 82 - 86 77 - 81 72 - 76 67 - 71 62 - 66 57 - 61 52 - 56 Jumlah
x2 8836 7921 7056 6241 5476 4761 4096 3481 2916
x 94 89 84 79 74 69 64 59 54
Tabel
f 3 3 2 7 7 9 4 2 2 39
Cfb 39 36 33 31 24 17 8 2 2
diatas
untuk
membantu
mean,
modus,
tertinggi,
nilai
f.x 282 267 168 553 518 621 256 118 108 2891
f.x2 26508 23763 14112 43687 38332 42849 16384 6962 5832 218429
mengetahui
pemahaman konsep bangun datar sebelum
nilai interval tertinggi 92 dan nilai terendah 52, adapun analisis data
menghitung nilai
terendah,
dan
menggunakan
pendekatan realistik memperoleh
digunakan
median,
kemampuan
diperoleh
nilai
mean:
74,00;
median: 72,00; mode/modus: 80 dan standar deviasi: 10,123.
standar deviasi dengan interval
Berdasarkan nilai dari hasil
atau rentang nilai 5 dari nilai
persebaran
terendah sampai nilai tertinggi
menggunakan
sebelum diberi perlakuan dengan
realistik dapat digambarkan dalam
menggunakan
pendekatan 9
soal
sebelum pendekatan
75 - 79
77
5929
70 - 74
72
5184
berikut:
Jumlah
frekuensi
bentuk grafik histogram, sebagai
10 8 6 4 2 0
9
4
9
385
39
Tabel
diatas
untuk
membantu
mean,
modus,
tertinggi,
52 57 62 67 72 77 82 87 92 - - - - - - - - 26 61 66 71 76 81 86 91 96
5
nilai
29645
288
20736
3323
285311
digunakan menghitung
median,
nilai
terendah,
dan
standar deviasi dengan interval atau rentang nilai 5 dari nilai
Nilai
terendah sampai nilai tertinggi
Gambar 1. Grafik Histogram Variabel Pemahaman Konsep Sebelum Menggunakan Pendekatan Realistik Pada Siswa Kelas IIIB Madrasah Ibtidaiyah Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.
setelah diberi perlakuan dengan menggunakan realistik.
yang
dianalisis
menggunakan
dibawah ini:
di berikan kepada siswa kelas III Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Surakarta
Tahun
Ajaran
Tabel 4. Posttest Pemahaman Konsep Bangun Datar Pemahaman Konsep Posttest
2015/2016 sebagai sampel untuk mengetahui pemahaman konsep setelah
menggunakan
posttest
SPSS 16 dapat dilihat pada tabel
Hasil penyebaran soal yang
datar
Hasil
pemahaman konsep bangun datar
2. Analisis Data Hasil Posttest
bangun
pendekatan
pendekatan
Deskripsi Data Mean Median Mode/ modus Standar deviasi Minimum Maximum
Statistik 85,33 88,00 92,00 7,885 70 96
realistik dapat digambarkan dalam gambar frekuensi, sebagai berikut:
Hasil penyebaran soal yang
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Setelah Menggunakan Pendekatan Realistik
di berikan kepada siswa kelas IIIB
Interval
x
x²
f
cfb
f.x
f.x²
95 - 99
97
9409
4
39
388
37636
90 - 94
92
8464
10
35
920
84640
85 - 89
87
7569
6
25
522
45414
80 - 84
82
6724
10
19
820
67240
Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Surakarta
Tahun
Ajaran
2015/2016 sebagai sampel untuk mengetahui pemahaman konsep bangun
10
datar
setelah
menggunakan
pendekatan
IIIB di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
realistik memperoleh nilai interval
Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016
tertinggi 96 dan nilai terendah 70,
diperoleh
adapun analisis data diperoleh
selanjutnya –thitung tersebut dapat
nilai mean: 85,33; median: 88,00;
dibandingkan dengan –ttabel dengan
mode/modus: 92,00 dan Standar
d.b = (N-1) jadi (39-1) = 38 dalam
deviasi: 7,885.
taraf signifikansi 5% yaitu -2,024
soal
menggunakan
yaitu
-15,798,
sehingga dapat disimpulkan bahwa –
Berdasarkan nilai dari hasil persebaran
–thitung
setelah
thitung kurang dari –ttabel atau -15,798 ˂
pendekatan
-2,024. Berdasarkan analisis data
realistik dapat digambarkan dalam
diatas,
maka
hipotesis
bentuk grafik histogram sebagai
menyatakan bahwa “Ada Pengaruh
berikut :
Pendekatan
Realistik
yang
Terhadap
Frekuensi
Pemahaman Konsep Materi Bangun 12 10 8 6 4 2 0
Datar Pada Siswa Kelas IIIB di Madrasah
Ibtidaiyah
Negeri
Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016” 70 - 75 - 80 - 85 - 90 - 95 74 79 84 89 94 99
terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. Pembahasan Hasil Analisis Data
Nilai
Gambar2. Grafik Histogram Variabel Pemahaman Konsep Setelah Menggunakan Pendekatan Realistik Pada Siswa Kelas IIIB Madrasah Ibtidaiyah Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas dapat diterima dengan baik, pada taraf signifikansi 5% bahwa “Ada Pengaruh Pendekatan Realistik Terhadap
Pengujian Hipotesis
Pemahaman
Konsep
Materi Bangun Datar Pada Siswa
Berdasarkan hasil analisis data
Kelas IIIB di Madrasah Ibtidaiyah
secara statistik dengan bantuan SPSS
Negeri
16 tentang Pengaruh Pendekatan
2015/2016”. Hasil penelitian ini
Realistik Terhadap
dapat
Pemahaman
Konsep Materi Bangun Datar Kelas 11
Surakarta
penulis
Tahun
jelaskan
Ajaran
bahwa
pendekatan siswa
realistik
dalam
membantu
memahami
Dilihat dari hasil posttest siswa
konsep
dengan
bangun datar. Hasil
menggunakan
realistik, penelitian
ini
dapat
maka
menguasai
pendekatan
siswa
tujuh
mampu
kategori
dalam
penulis jelaskan bahwa pendekatan
pemahaman
realistik
membantu siswa dalam
disampaikan Bloom dalam bukunya
memahami konsep bangun datar. Di
Krathwohl dan Anderson (2015:100),
Madrasah
yaitu: (1) siswa mampu menafsirkan
Ibtidaiyah
Negeri
konsep
Surakarta sebelumnya dalam proses
keliling
pembelajaran
persegi, persegi panjang, dan segitiga;
khususnya
materi
dan
luas
yang
bangun
bangun datar belum menggunakan
(2)
pendekatan realistik sehingga siswa
mencontoh/menggambar
merasa
datar persegi, persegi panjang, dan
bahwa
pembelajaran
siswa
datar
bangun
matematika itu terasa sulit dan
segitiga;
menjenuhkan. Banyak pula siswa
mengklasifikasikan/mengelompokkan
yang menjadi kurang antusias dalam
besar sudut lancip, tumpul, dan siku-
mengikuti pembelajaran. Hal itu
siku; (4) siswa mampu merangkum
tentu dapat menghambat siswa dalam
sudut sebagai jarak putar; (5) siswa
berprestasi.
dapat
Akan
tetapi,
setelah
(3)
mampu
siswa
menyimpulkan
dapat
sifat-sifat
menggunakan pendekatan realistik
bangun datar; (6) siswa mampu
dalam proses pembelajaran ternyata
membandingkan besar sudut, keliling,
ada
hasil
dan luas bangun datar; (7) siswa dapat
pemahaman konsep bangun datar
menjelaskan sifat-sifat bangun datar,
siswa.
jenis-jenis
pengaruh
Hasil
terhadap
pretest
sebelum
menggunakan pendekatan realistik
menjelaskan
nilai terendah 52 dan nilai tertinggi
bangun datar.
92, sedangkan hasil posttest setelah
bangun keliling
Penggunaan
datar,
dan
serta
luas
pendekatan
menggunakan pendekatan realistik
realistik dalam proses pembelajaran
nilai terendah 70 dan nilai tertinggi
matematika,
96.
meningkatkan pemahaman konsep
maka
mampu
khususnya bangun datar. Hal tersebut
12
dapat dilihat pada hasil posttest
mendapatkan
siswa, yaitu: siswa mendapat nilai
konvensional.
terendah 70 dan tertinggi 96.
pembelajaran
Dengan
Hasil tersebut didukung oleh
demikian
dapat
dikatakan bahwa pendekatan realistik
pendapat Freudenthal dalam bukunya
dapat
Muhammad (2015) yatu: pendekatan
konsep pada siswa kelas IIIB di
realistik pembelajaran matematika
Madrasah
yang beracuan pada real konteks
Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016
maupun beracuan kontruktivis yang
diperoleh –thitung = -15,798. Hasil
kesemuanya memberikan harapan
–thitung tersebut dibandingkan dengan
dan kontribusi untuk meningkatkan
–ttabel dengan d.b = (N-1) jadi (39-1)
pemahaman
= 38 dalam taraf signifikansi 5%
konsep
matematika.
sekali ketika pembelajaran materi
kekurangannya, antara lain:
dapat dilihat ketika guru sedang
1) Keterbatasan waktu, penelitian
menjelaskan dan menunjukkan benda
yang singkat, sehingga kurang
nyata yang berbentuk bangun datar.
maksimal
Hasil penelitian ini diperkuat
2)
pendekatan realistik dapat membantu
maksimal
logis. Sedangkan, menurut Oktiana
dalam
dan
penelitian,
dalam
penggunaan
berbagai macam metode untuk
Dwi (2010) dengan kemampuan
memperoleh data.
pemahaman konsep matematika pada
3) Hasil penelitian ini hanya berlaku
memperoleh
untuk siswa kelas IIIB Madrasah
pembelajaran problem posing lebih siswa
ketelitian
sehingga mengakibatkan kurang
meningkatkan kemampuan berpikir
daripada
Kurangnya kecermatan
konsep pecahan, dan cukup dapat
baik
penggunaan
memperoleh data.
menggunakan
yang
dalam
berbagai macam metode untuk
dengan penelitian Dian Usdiyana
kelas
Negeri
Penelitian ini masih banyak
pendekatan realistik, Hal tersebut
siswa
Ibtidaiyah
Keterbatasan Penelitian
bangun datar dengan menggunakan
dengan
pemahaman
yaitu -2,024 atau -15,798 ˂ -2,024.
Sikap siswa sangat antusias dan aktif
(2009)
meningkatkan
Ibtidaiyah
yang
13
Negeri
Surakarta
Tahun Ajaran 2015/2016 dan
khususnya materi bangun datar
tidak berlaku pada kelas lain atau
yang sebagian besar siswa masih
di sekolah lain.
beranggapan bahwa bangun datar adalah sesuatu yang abstrak, maka
KESIMPULAN DAN SARAN
lebih
Kesimpulan
menggunakan
pendekatan dalam pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis data
yang
dengan menggunakan paired sample
tepat
memudahkan
t-test diperoleh hasil nilai –thitung
agar
dapat
siswa
dalam
memahami konsep bangun datar.
sebesar -15,798. Selanjutnya nilai –
Pendekatan yang tepat digunakan
thitung tersebut dibandingkan dengan – ttabel dengan d.b= (N-1) = (39-1) = 38 pada taraf signifikansi 5% = -2,024.
untuk
pembelajaran
bangun
datar
salah
2. Bagi Sekolah
–ttabel pada taraf signifikansi 5% = -
Sebaiknya
2,024. Sehingga dapat disimpulkan
meningkatkan
bahwa “Ada Pengaruh Pendekatan
pihak inovasi
sekolah dan
motivasi dalam kegiatan belajar
Pemahaman
mengajar matematika diantaranya
Konsep Materi Bangun Datar Kelas
dengan menggunakan pendekatan
III SD di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
realistik.
Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”
3. Bagi Peneliti lain
diterima kebenarannya pada taraf
Penulis
signifikansi 5%.
menyarankan
kepada peneliti lain agar dapat
Saran
menggunakan
Berdasarkan kesimpulan di atas
pendekatan
realistik dalam materi yang lain,
maka dapat diajukan saran sebagai
sehingga
berikut:
pemahaman suatu konsep.
1. Bagi Guru
pembelajaran
satunya
realistik.
hasil –thitung = -15,798 kurang dari
Sebaiknya
materi
dengan menggunakan pendekatan
Jadi dapat disimpulkan bahwa
Realistik Terhadap
baik
dalam matematika
14
dapat
meningkatkan
Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA Daryanto & Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava Media.
Salmiza Saleh. 2011. The Level of B.Sc.Ed students Conceptual Understanding of Newtonion Physics. International Journal of Academic Research in Businessn and Social Sciences, I, 249. Diunduh dari www.hrmars.com/journals pada tanggal 2 Pebruari 2012.
Dian U, dkk. 2009. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal Pengajaran MIPA, Vol 13. No 1 April 2009. Bandung: UPI. Fadjeri. 2011. Statistik 1. Surakarta: FKIP UNISRI.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: Alfabeta.
Heruman. 2013. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Isriani Handini & Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia.
. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Karso, dkk. 2014. Pendidikan Matematika 1. Tangerang: Universitas Terbuka.
Wiratna Sujarweni. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka baru Press.
Krathwohl, D.R dan Anderson L.W. 2015. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran Pengajaran & Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Oktiana D, dkk. 2010. Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 4. No 1 Juni 2010. Palembang: UNSRI.
15