"Yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, . . . telah beroleh kekuatan dalam kelemahan.”
Riwayat-Riwayat tokoh Alkitab penting untuk dipelajari • Sebagai seorang pendidik tidak ada bagian Alkitab yang nilainya lebih besar dari pada riwayat hidup orang yang tertulis di dalamya. • Riwayat hidup itu berbeda dari yang lain karena riwayat hidup ini benar-benar terjadi dalam kehidupan. Tidak mungkin untuk pikiran yang fana membuat tafsiran yang tepat, dalam segala sesuatu, mengenai pekerjaan orang lain.
Sifat tokoh Alkitab yang ditulis ALLAH di dalam Alkitab, tidak salah • Tidak ada lain kecuali Dia yang membaca hati, yang melihat motif dan kegiatan yang bersifat rahasia, yang dapat melukiskan tabiat dengan sangat tepat, atau memberikan gambaran yang tepat mengenai kehidupan manusia. Hanya dalam firman Allah saja terdapat penggambaran demikian. • Tidak ada kebenaran yang Alkitab ajarkan dengan lebih jelas dari pada apa yang kita lakukan sebagai hasil apa adanya kita. Sampai sedemikan jauh pengalaman hidup kita semua itu adalah buah-buah pikiran dan perbuatan kita sendiri.
• "Demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena" (Amsal 26:2). • "Katakanlah berbahagia orang benar.... Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri" (Yesaya 3:10,11). • "Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka" (Yeremia 6:19).
• Sungguh dahsyat kebenaran ini, dan harus dicamkan dalam-dalam Setiap perbuatan mendatangkan reaksi kepada si pelaku. • Manusia harus mengakui, dalam kejahatan-kejahatan yang mengutuk hidupnya, sebagai buah penaburannya sendiri. Namun walaupun demikian kita bukan tanpa harapan.
Yakub sang Penipu Untuk memperoleh hak kesulungan yang sudah menjadi miliknya melalui janji Allah, Yakub terpaksa menipu, dan ia menuai panen kebencian kakaknya. Selama duapuluh tahun dalam pengasingan ia sendiri ditipu dan akhirnya terpaksa mencari perlindungan dengan melarikan diri; dan ia menuai panen yang kedua, tatkala kejahatan dari tabiatnya sendiri kelihatan pada anak-anaknya--semuanya itu merupakan gambaran begitu benar mengenai pembalasan atas kehidupan manusia.
Yesaya 57:16-19 Tetapi Allah mengatakan: "Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan. Aku murka karena kesalahan kelobaannya.
Yesaya 57:16-19 Aku menghajar dia, menyembunyikan wajah-Ku dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yarig dipilih hatinya. Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung.... Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat firman Tuhan Aku akan menyembuhkan dia“.
Namun dia bertobat Dalam kesukarannya, Yakub tidak kewalahan. Ia telah bertobat, ia telah berusaha untuk menebus kesalahan yang dilakukannya terhadap kakaknya. Dan ketika terancam kematian melalui amarah Esau, ia meminta pertolongan dari Allah. "Ia bergumul dengan malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas-kasihan kepada-Nya:" "Lalu diberkatinyalah Yakub di situ" (Hosea 12:5; Kejadian 32:29).
Penipu menjadi Pemenang • Dalam kuasa-Nya yang besar, orang yang diampuni itu berdiri bukan lagi sebagai orang yang dilengkapi, tetapi sebagai pangeran bersama Allah. • Ia bukan hanya memperoleh kelepasan dari saudaranya yang kejam, tetapi juga kelepasan dari dirinya sendiri. Kuasa kejahatan dalam tabiatnya sendiri telah rontok; tabiatnya telah diubah.
Kejadian 48:15,16 Di kala senja ada sinar.mengkaji riwayat hidupnya, mengakui kuasa pemeliharaan Allah, “Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya".
• Pengalaman yang sama terulang kembali dalam riwayat hidup anak-anak Yakub, dosa ada balasannya, dan pertobatan menghasilkan buah kebenaran dalam kehidupan. • Allah tidak membatalkan hukum-hukum-Nya. Ia tidak bekerja berlawanan dengan hukum-hukum itu. Pekerjaan dosa tidak Ia tiadakan. Tetapi Ia ubahkan. Melalui kasih karunia-Nya, kutuk menghasilkan berkat.
Lewi anak yang paling sadis dari keturunan Yakub
Dari antara anak-anak Yakub, Lewi adalah yang paling kejam dan suka membalas dendam, salah satu dari dua kesalahan yang paling berat ialah pembunuhan dan pengkhianatan terhadap orang-orang Shikhem. Sifat-sifat Lewi, yang terpantul pada keturunannya, berlaku bagi mereka perintah dari Allah, "Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anakanak Yakub dan menyerahkan mereka di antara anak-anak Israel" (Kejadian 49:7).
Bertobat dan menjadi pembatu Imam di Kaabah Tetapi pertobatan membawa pembaharuan dan melalui kesetiaan mereka kepada Allah di tengah kemurtadan suku-suku lainnya, kutukan itu diubah menjadi suatu tanda kehormatan yang paling tinggi.
Ulangan 10:8; Mal 2:5, 6 • "Tuhan menunjuk suku Lewi untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan, untuk bertugas melayani Tuhan dan untuk memberi berkat demi nama-Nya." • "Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya pada pihak lain ketakutan dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.... Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan".
Suku yang dihormati sebagai wakil ALLAH Suku Lewi yang diangkat menjadi pelayan-pelayan bait kudus, tidak menerima tanah warisan; mereka tinggal bersama-sama di kota-kota yang terpisah-pisah karena pekerjaan mereka, dan menerima biaya hidup dari perpuluhan dan pemberian serta persembahan yang dipersembahkan untuk pekerjaan Allah. Mereka adalah guru-guru bangsa itu, tamu pada semua hari raya mereka, dan di mana-mana dihormati sebagai hamba dan wakil Allah.
Ulangan 12: 19; 10:9 Kepada seluruh bangsa itu diberikan perintah: "Hati-hatilah supaya jangan engkau melalaikan orang Lewi, selama engkau ada di tanahmu." "Suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-sarna dengan saudara-saudaranya".
Menang Oleh Iman Kebenaran bahwa sebagaimana "orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia" (Amsal 23:7) memperlihatkan gambaran yang lain dalam pengalaman Israel. Di perbatasan Kanaan, para pengintai kembali dari pengintaiannya, menyampaikan laporan mereka.
12 Pengintai • Keindahan dan kemakmuran negeri itu lenyap dari penglihatan mereka karena takut menghadapi kesulitan dalam perjalanan untuk mendudukinya. Kota-kota bertembok tinggi yang menjulang ke langit, serdadu-serdadu bertubuh raksasa, kereta-kereta perang besi, memadamkan iman mereka. • Dengan melupakan Allah, orang banyak itu mengumandangkan keputusan para pengintai yang tidak beriman, "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita" (Bilangan 13:31). Perkataan mereka ternyata benar. Mereka tidak sanggup untuk pergi, dan kehidupan mereka berakhir di padang gurun.
2 pengintai yang berbeda Namun demikian, dua di antara dua belas pengintai itu, yang telah melihat negeri itu, berpandangan lain. "Kita akan maju dan menduduki negeri itu" (Bilangan 13:30), kata mereka dengan tegas, yang menganggap janji Allah lebih unggul dari pada para raksasa, kota-kota bertembok tinggi, atau kereta-kereta besi.
Hanya 2 pengintai yang masuk tanah Kanaan Bagi mereka perkataan mereka memang benar. Walaupun mereka ikut serta dengan saudara-saudara mereka mengembara empat puluh tahun, Kaleb dan Yosua memasuki Tanah Perjanjian. Dengan keberanian hati sebagaimana ketika bersama pasukan Tuhan ia keluar dari Mesir, Kaleb memohon dan menerima sebagai bagiannya yaitu benteng terhadap raksasa-raksasa itu.
Dengan kekuatan Allah ia menghalau orang-orang Kanaan. Kebun anggur dan kebun zaitun, di tempat kakinya menginjak, menjadi miliknya. Walaupun para pengecut dan pemberontak binasa di padang gurun, orang-orang yang beriman makan buah anggur dari Eskhol.
Teladan hidup mempunyai kuasa yang luar biasa Tidak ada kebenaran yang Alkitab tetapkan dengan lebih jelas dari pada bahaya berpisah dari kebenaran itu bahaya baik terhadap si pembuat kesalahan maupun terhadap semua orang yang akan dijangkau pengaruhnya. Teladan hidup mempunyai kuasa yang luar biasa, apabila dialihkan kepada kecenderungan tabiat kita yang jahat, menjadi sangat sulit untuk dibendung.
Benteng kejahatan yang paling kuat adalah Benteng kejahatan yang paling kuat di dunia kita bukanlah kehidupan yang jahat dari orang berdosa yang telah rusak, atau sampah masyarakat yang hina melainkan kehidupan yang kelihatan baik, terhormat dan agung, tetapi di dalamnya satu dosa dipelihara, satu kejahatan dimanjakan.
melanggar 1 perintah dengan sengaja akan menuju kehancuran • Orang yang dianugerahi wawasan hidup yang tinggi dan kebenaran serta kehormatan, namun dengan sengaja melanggar satu perintah hukum Allah yang kudus, telah membelokkan pemberian yang mulia kepada bujukan dosa. • Kecerdasan, talenta, simpati, bahkan kedermawanan dan perbuatan baik, bisa menjadi umpan setan untuk menggoda jiwa-jiwa ke dalam jurang kehancuran.
Alkitab ditulis sebagai rambu amaran pada jalan kehidupan Inilah sebabnya mengapa Allah memberikan banyak sekali contoh yang menunjukkan akibat satu tindakan yang salah. Dari kisah sedih tentang satu dosa yang "membawa kematian ke dalam dunia dan segala kemalangan kita, dengan hilangnya Eden," sampai kepada catatan tentang orang yang menjual Tuhan yang mulia seharga tiga puluh keping perak, riwayat hidup tokoh dalam Alkitab banyak sekali contohnya di sini, dibuat sebagai rambu-rambu amaran pada jalan kehidupan.
Elia Oleh satu kegagalan dalam imannya, Elia memperpendek pekerjaan hidupnya. Berat sekali beban yang dipikulnya demi bangsa Israel; dengan setia ia memberikan amaran atas penyembahan berhala nasional, dan alangkah dalam rasa kekesunyiannya selama tiga tahun setengah masa kelaparan, ketika ia menunggu dan menantikan adanya tanda pertobatan
Iman yang gagal • Ia berdiri sendiri untuk Allah di atas gunung Karmel. Melalui kuasa iman, penyembahan berhala dimusnahkan, dan hujan berkat menjadi saksi yang menunggu curahan berkat ke atas bangsa Israel. • Kemudian dalam keletihan dan kelemahannya ia melarikan diri karena ancaman Izebel, dan sendirian berdoa di padang berdoa supaya ia mati saja. Imannya gagal. Pekerjaan yang ia mulaikan tidak akan diselesaikannya. Allah menyuruhnya untuk mengurapi orang lain menjadi nabi penggantinya.
Namun ALLAH menguatkannya Tetapi Allah mengetahui pelayanan ikhlas hamba-Nya itu. Elia tidak akan binasa dalam keputusasaan dan kesepian di padang gurun. Ia tidak akan turun ke kubur, melainkan akan naik bersama malaikatmalainat Allah ke hadirat kemuliaan-Nya.
Catatan hidup ini memaklumkan apa yang setiap manusia akan pahami kemudian, bahwa dosa hanya mempermalukan dan merugikan; bahwa ketidakpercayaan berarti kegagalan; tetapi rahmat Allah menjangkau jauh ke bawah; bahwasanya iman mengangkat jiwa yang bertobat untuk ikut serta dalam pengangkatan menjadi anakanak Allah.
Disiplin dalam Penderitaan • Semua orang dalam dunia ini yang memberikan pelayanan sejati kepada Allah atau manusia menerima pelatihan persiapan dalam sekolah penderitaan. • Semakin berat kepercayaan dan semakin tinggi pelayanan, semakin ketat ujiannya dan semakin berat disiplinnya.
Yusuf, Musa, Daniel & Daud • Pelajarilah pengalaman Yusuf dan Musa, Daniel serta Daud. Bandingkan sejarah permulaan Daud dengan sejarah Salomo, dan pikir-pikirkan akibat-akibatnya. • Ketika masih muda Daud bergaul akrab dengan Saul, dan ketika ia tinggal di istana serta hubungannya dengan rumah tangga raja memberinya suatu pengertian tentang kekhawatiran dan kesusahan serta kebingungan yang tersembunyi di balik kegemerlapan dan kemegahan kerajaan. Ia melihat betapa kecil nilainya kemegahan manusia untuk membawa kedamaian kepada jiwa. Dan dengan perasaan lega dan gembira ia kembali dari istana raja ke kandang, dan kawanan domba.
Dididik dalam sekolah kesukaran • Ketika kecemburuan Saul berkobar, yang menyebabkan ia melarikan diri ke padang gurun, Daud, yang terputus dari bantuan manusia, lebih banyak bersandar pada Allah. • Ketidakpastian dan kegelisahan hidup di padang gurun, bahaya yang tidak henti-hentinya, perlunya sering melarikan diri, tabiat orangorang yang menyertainya yakni "setiap orang yang berada dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati," (1 Samuel 22:2)
• kesemuanya itu menuntut disiplin diri yang ketat. Pengalaman-pengalaman ini membangkitkan dan mengembangkan kuasa untuk berhadapan dengan manusia, simpati bagi yang tertindas dan kebencian terhadap ketidakadilan. Dengan adanya tahun-tahun menunggu dan berbahaya, Daud belajar mencari hiburannya, bantuannya, dan hidupnya pada Allah. Ia mempelajari bahwa hanya oleh kuasa Allah ia dapat sampai ke takhta kerajaan; hanya dengan hikmat-Nya ia dapat memerintah dengan bijaksana. • Adalah melalui pendidikan di sekolah kesukaran dan kesusahan sehingga Daud sanggup membuat catatan walaupun kemudian ternoda oleh dosanya yang besar sehingga ia "menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh bangsanya” (Samuel 8:15).
Salomo, memulai dengan baik tapi buruk dalam mengakhiri • Disiplin pengalaman Daud yang mula-mula, kurang dalam pengalaman Salomo. Dalam keadaan lingkungan, dalam tabiat, dan dalam kehidupan, tampaknya ia lebih disenangi di atas semua yang lain. • Mulia di masa muda, perkasa di masa dewasa, dikasihi Allahnya, Salomo memegang tampuk pemerintahan yang menjanjikan kemakmuran dan kehormatan yang tinggi. Bangsa-bangsa kagum terhadap pengetahuan dan pengertian orang yang dikaruniai Allah dengan hikmat.
Kesombongan memisahkan ia dari ALLAH Tetapi kesombongan karena kemakmuran meyebabkan perpisahan dengan Allah. Dari sukacita hubungan ilahi Salomo beralih untuk mencari kepuasan dalam kesenangan cita rasa. Mengenai pengalaman ini ia mengatakan:
"Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar; mendirikan bagiku rumah-rumah; menanami bagiku kebun-kebun anggur; aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan taman-taman dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan; . . . Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan. . . Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah.
Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik. Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem. . . Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku.... Ketika aku meneliti
segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari. Lalu aku berpaling untuk meninjau hikmat, kebodohan dan kebebalan, sebab apa yang dapat dilakukan orang yang menggantikan raja? Hanya apa yang telah dilakukan orang.”
• "Aku membenci hidup. . . Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari" (Pengkhotbah 2:4-12, 17, 18). • Dengan pengalamannya sendiri yang pahit, Salomo mempelajari kehampaan suatu kehidupan yang mencari kebaikan tertinggi dalam perkara-perkara duniawi. Ia mendirikan mezbah untuk dewa-dewa kafir, hanya untuk mengetahui betapa sia-sia janji dewa-dewa itu terhadap ketenteraman jiwa.
IA menyadari dan kembali lagi kepada TUHAN
• Dalam tahun-tahun kemudian, ia menjadi penat dan dahaga akibat kolam bumi yang bocor, Solaiman kembali untuk minum dari mata air kehidupan. Sejarah tahun-tahun yang disia-siakannya, dengan pelajaran–pelajaran amarannya, ia dengan Roh ilham membuat menulis untuk generasi yang akan datang. • Dan dengan demikian, walupun benih yang ditaburnya dituai oleh bangsanya dalam penuaian kejahatan, pekerjaan seumur hidup Salomo tidak semunya musnah. Akhirnya bagi dia, disiplin penderitaan menyelesaikan pekerjaannya.
Ujian Ayub • Bagi mereka yang mengasihi Allah, mereka yang "terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28), riwayat hidup orang dalam Alkitab masih mengandung pelajaran yang lebih bermutu mengenai pelayanan yang menyedihkan. "Kamulah saksi-saksi-Ku, demikianlah firman Tuhan dan Akulah Allah" (Yesaya 43:12), saksi-saksi bahwa Ia adalah baik, dan kebaikan tersebut adalah yang terunggul. "Kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia" (1 Korintus 4:9).
Tidak mementingkan diri adalah sifat kerajaan ALLAH • Sifat tidak mementingkan diri, prinsip kerajaan Allah, adalah prinsip yang Setan benci; ia menolak adanya prinsip itu. Sejak permulaan peperangan besar itu ia berusaha membuktikan prinsip-prinsip tindakan Allah adalah mementingkan diri, dan ia memperlakukan dengan cara yang sama semua orang yang melayani Allah. Untuk menyanggah tuduhan Setan, itulah tugas Kristus dan semua orang yang menyandang nama-Nya.
• Adalah untuk memberikan suatu gambaran tentang sifat tidak mementingkan diri dalam kehidupan-Nya sendiri sehingga Yesus datang dalam bentuk manusia. Dan semua orang yang menerima prinsip ini harus menjadi teman sekerja dengan Dia dalam menunjukkan hal itu dalam kehidupan praktis. • Memilih yang benar oleh sebab hal itu adalah benar; untuk berdiri demi kebenaran meskipun harus menderita dan berkorban "Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba Tuhan dan kebenaran yang mereka terima dan pada-Ku, demikianlah firman Tuhan" (Yesaya 54:17).
Sejarah Ayub • Mula-mula sekali dalam sejarah dunia telah diberikan catatan kehidupan tentang satu orang atas siapa peperangan dengan Setan meraih kemenangan. • Tentang Ayub, bapa dari tanah Us, kesaksian Penyelidik hati ialah "Tiada seorangpun di bumi seperti dia yang demikian saleh dan jujur yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
Setan menuduh ALLAH terlalu melindungi Ayub • Terhadap orang ini, Setan mendatangkan tuduhan menghina: 'Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? • Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya . . . ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya; "Ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
• Tuhan berkata kepada Setan, "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu," "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.' • Setelah diizinkan, Setan menyapu bersih semua milik Ayub kawanan domba dan ternak, hamba lelaki dan perempuan, anakanak laki-laki dan perempuan; dan "ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kaki sampai ke batu kepalanya" (Ayub 1:8-12; 2:5-7).
• Masih ada unsur kepahitan lain yang ditambahkan pada cawannya. Sahabat-sahabatnya, melihat dalam kesengsaraan tidak lain kecuali ganjaran dosa, menekan rohnya yang terluka dan berbeban berat dengan tuduhan mereka karena berbuat salah. • Tampak seperti ditinggalkan oleh sorga dan bumi, namun tetap memegang teguh imannya pada Allah dan kesadarannya terhadap kejujuran, dalam kesengsaraan dan kebingungan ia berseru:
Ayub 10:1, 14:13 "Aku telah bosan hidup.” "Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati melindungi aku, sampai murka-Mu surut, Dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula!"
• "Sesungguhnya aku berteriak; kelaliman, tetapi tidak ada yang menjawab; Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan.... Ia telah menanggalkan kemuliaanku Dan merampas mahkota di kepalaku.... • Kaum kerabatku menghindar, Dan kawan-kawanku melupakan aku Dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku. . . Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, Karena tangan Allah telah menimpa aku." "Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia,
• Dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam. . . Sesungguhnya, aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; Atau ke barat, tidak kudapati Dia; Di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, Aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia. • Karena Ia tahu jalan hidupku; Seandainya Ia menguji aku, Aku akan timbul seperti emas.“ "Meski aku dibunuhnya, aku tetap harap pada-Nya.“ "Tetapi aku tahu, Penebusku hidup, Dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
• Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, Tanpa dagingku pun aku akan melihat Dia, Yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; Mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merasa karena rindu" (Ayub 19:7-21: 23:310; 13:15; 19:25-27).
• Sesuai dengan imannya, begitulah hal itu bagi Ayub. "Seandainya Ia menguji aku," katanya, "aku akan timbul seperti emas" (Ayub 23:10). Begitulah yang terjadi. Dengan kesabarannya yang alot, ia mempertahankan tabiatnya sendiri, dan begitulah tabiat Oknum yang diwakili-Nya. Dan "Tuhan memulihkan keadaan Ayub.... dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu..... Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu" (Ayub 42:10-12).
2 orang di PL & PB yang mengorbankan diri demi masuk dalam penderitaan Kristus • Pada catatan tentang mereka yang melalui pengorbanan diri masuk ke dalam persekutuan penderitaan Kristus, tampil satu orang dalam Perjanjian Lama dan satu orang dalam Perjanjian Baru namanya Yonathan dan Yohanes Pembaptis.
YONATHAN • Yonathan, oleh kelahiran adalah pewaris takhta kerajaan, namun mengetahui bahwa dirinya dikesampingkan oleh perintah ilahi; terhadap saingannya ia bersikap paling lembut dan setia dalam persahabatan, melindungi nyawa Daud, dengan membahayakan dirinya sendiri; • berdiri teguh di sisi ayahnya selama hari-hari kelam kekuasaannya yang merosot, dan di sisinya ayahnya gugur pada akhirnya nama Yonathan tersimpan di dalam sorga dan di bumi berdiri sebagai saksi tentang adanya dan kuasa kasih yang tidak mementingkan diri.
YOHANES PEMBAPTIS • Yohanes Pembaptis, ketika muncul sebagai utusan Mesias, menggoncang bangsa itu. Dari satu tempat ke tempat yang lain langkah-langkahnya diikuti oleh orang banyak dari segala lapisan masyarakat. Tetapi ketika Oknum itu datang bagi siapa ia membawa kesaksian, semuanya berubah. • Orang banyak telah mengikuti Yesus dan pekerjaan Yohanes tampaknya segera akan berakhir. Namun tidak ada kebimbangan dalam imannya. "Ia harus makin besar," katanya "tetapi aku harus makin kecil" (Yohanes 3:30).
Yohanes mati dalam kesendirian • Waktu sudah berlalu, dan kerajaan yang diharapkan Yohanes dengan penuh keyakinan belum berdiri. Dalam penjara Herodes, terputus dari aliran udara yang memberi hidup dan padang gurun kebebasan, ia menunggu dan menanti. • Tidak ada pameran senjata, tidak ada pintu penjara yang dibuka; tetapi penyembuhan orang sakit, pemberitaan injil, pengangkatan jiwa manusia, menyaksikan tentang missi Kristus.
Namun utusan-utusan surga menyertai dirinya • Sendirian dalam penjara, sambil melihat ke mana jalannya, yang cenderung seperti Tuhannya, Yohanes menerima kepercayaan yakni bersekutu dengan Kristus dalam pengorbanan. • Utusan-utusan sorga menyertainya ke kubur. Makhluk-makhluk semesta alam, yang berdosa dan pun tidak berdosa, menyaksikan pekerjaan pelayanannya yang tidak mementingkan diri itu.
• Dan dalam seluruh generasi yang telah lewat sejak waktu itu, jiwa-jiwa yang menderita telah ditolong oleh kesaksian kehidupan Yohanes. Di dalam penjara, di atas panggung hukuman mati, dalam nyala api, pria dan wanita sepanjang abad-abad kegelapan telah dikuatkan dengan mengenang dia, terhadap siapa Kristus memaklumkan: "Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar" (Matius 11:11).
Ada banyak tokoh-tokoh Alkitab dapat dijadikan teladan • "Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu apabila aku hendak menceritakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta. . . dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. • Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.”
Ibrani 11:32-40 • "Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. • Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka.
Ibrani 11:32-40 • Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung." • "Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.”