perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Oleh :
WRESTHI MURDAYATI K7409181
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit user JULI to 2013
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Wresthi Murdayati
NIM
: K7409181
Jurusan/Program Studi
: P.IPS/ Pendidikan Administrasi Perkantoran
menyatakan
bahwa
skripsi
saya
berjudul
”
PENGARUH
PROSES
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERHADAP
KESIAPAN
KERJA
KEAHLIAN
ADMINISTRASI
SISWA
KELAS
PERKANTORAN
XII
SMK
PROGRAM NEGERI
6
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari peneliti lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta,
Juli 2013
Yang membuat pernyataan
Wresthi Murdayati
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh :
WRESTHI MURDAYATI K7409181
Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user JULI 2013 iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Juli 2013
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd
Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si
NIP. 19630406 198903 2 001
NIP. 19751021 200501 2 001 commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
:
Tanggal
:
Tim Penguji Skripsi Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. Ign. Wagimin, M.Si
1. ________________
Sekretaris
: Susantiningrum,S.Pd.,SE.,M.AB
2.
________________ Anggota I
: Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd
Anggota II : Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si ________________
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP 19600727198702 1 001
commit to user v
3. ________________ 4.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Wresthi Murdayati. K. 7409181, PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013, Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli, 2013. Tujuan Penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta; 2) Mengetahui pengaruh praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta; 3) Mengetahui pengaruh proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 di Kota Surakarta dan merupakan penelitian survey yang bersifat menjelaskan fenomena (explanatory research), sehingga penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan menggunakan teknik kuesioner sebagai sumber data primer dan teknik studi dokumentasi sebagai sumber data sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, Uji t dan Uji F serta Koefisien Determinasi. Berdasarkan uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa (1) Hasil pengujian diperoleh thitung = 5,185 > ttabel = 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara individu variabel proses pembelajaran di sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta. Berdasar perhitungan diperoleh thitung = 3,495 > ttabel = 2,000 maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya secara individu variabel praktek kerja lapangan secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta. (2). Hasil pengujian pengaruh yang positif dan signifikan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta dengan menggunakan program bantu SPSS, diketahui besarnya Fstatistik = 20,981 sedangkan berdasarkan tabel hasil perhitungan SPSS dengan menggunakan dg signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel independen (proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan) mempengaruhi kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta. Kata kunci : Proses pembelajaran di sekolah, praktek kerja lapangan, kesiapan kerja siswa commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Wresthi Murdayati. K 7409181, INFLUENCE OF LEARNING PROCESS IN SCHOOL AND WORK PRACTICE FIELD TOWARD STUDENT WORK READINESS IN THE XII GRADE OF THE DEPARTMENT OF OFFICE ADMINISTRATION OF STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 6 OF SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2012/2013. Skripsi. Surakarta: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, July 2013. The objectives of this research are to investigate: 1) the effect of the learning process in school toward student work readiness in the XII Grade of the Department of Office Administration of State Vocational High School 6 of Surakarta; 2) To know the effect of field practice work to the student work readiness in the XII Grade of the Department of Office Administration of State Vocational High School 6 of Surakarta; 3) the effect of the learning process in school and practicing field work as together to the student work readiness in the XII Grade of the Department of Office Administration of State Vocational High School 6 of Surakarta. This research was conducted at State Vocational High School 6 of Surakarta and is a survey that is to explain the phenomenon (explanatory research), so this research includes quantitative research. Technique of collecting data used questionnaires technique as the primary data source and documentation studies technique as a secondary data source. Analysis data technique used regression linear multiple analysis, t-test and F-test and the Determination Coefficient. Based on statistical tests was the results of the research are as follows: (1) Test results obtained tcount = 5,185 > ttable = 2,000, then Ho is rejected and Ha is accepted. This means as individual the variable process of learning in school have an positive and significant effect toward the student work readiness in the XII Grade Of the Department of Office Administration of State Vocational High School 6 of Surakarta. (2) Based on the calculation, obtained tcount = 3,495 > ttable = 2,000 then Ho is rejected and the alternative hypothesis is accepted. This means as individual variable of practicing field work as together toward the student work readiness in the XII Grade of the Department of Office Administration of State Vocational High School 6 of Surakarta. (3) The test results are positive and significant effect of learning process in schools and job training together toward student work readiness in the XII Grade of the Department of Office Administration of State Vocational High School 6 of Surakarta when consulted with SPSS tables, known amount of Fstatistik = 20,981. Whereas if consulted with 5% significance value was obtained 0,000 < 0,05, so it can be concluded jointly independent variable (learning process in schools and job training) the affect job readiness student in the XII Grade Of the Department of Office Administration of State Vocational High School 6 of Surakarta. commit totraining, user Keywords: learning process in schools, job job readiness students vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Hakikat keimanan adalah pengetahuan dan kesadaran yang berkecambah di kedalaman hati, karena itu ia tidak memerlukan pembuktian apa pun” (Kahlil Gibran) “Aral rintangan yang menghalangi laju kaki kita dalam menggapai suatu target keberhasilan sebenarnya adalah suatu jalan pintas yang dapat digunakan untuk menggapai target keberhasilan itu dengan secapat-cepatnya” (Kahlil Gibran)
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Syukur Puji Tuhan, kupersembahkan karya ini untuk : Kedua orang tuaku tercinta, doa yang tak pernah berhenti dan dukungan serta kesabaran bapak dan ibu Kakakku tercinta Puri Murdanani dan Adik Ganindra Tirtha Ghahara Mas Surya Kuncoro Teman-teman PAP 2009 Sahabatku Amel, Kristin, Hanum, Intha Teman-teman Pemuda GKI Nusukan Almamater
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Maha Kasih, atas perkenan-Nya, peneliti telah berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM
KEAHLIAN
ADMINISTRASI
PERKANTORAN
SMK
NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013” Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Administrasi
Perkantoran Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
dan
pengarahan
dari
berbagai
pihak.
Untuk
itu,
Peneliti
menyampaikan terima kasih kepada : 1.
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian guna menyusun skripsi ini.
2.
Prof. Dr. rer. Nar. Sajidan, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui ijin penelitian..
3.
Drs. Sugiyanto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui ijin penelitian guna menyusun skripsi ini.
4.
Drs. Amir Fuady, M.Hum, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian guna menyusun skripsi ini.
5.
Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui ijin penyusunan skripsi ini. commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
6.
digilib.uns.ac.id
Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan ijin penyusunan skripsi ini.
7.
Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi.
8.
Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah telaten memberikan bimbingan dan pengarahan.
9.
Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si, selaku Pembimbing II yang telah sabar dan telaten memberi arahan dan bimbingan, sehingga skripsi ini selesai tepat waktu.
10. Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Surakarta yang telah memberikan kesempatan guna mengambil data dalam penelitian 11. Guru SMK Negeri 6 Surakarta yang telah membantu dalam proses pengambilan data penelitian ini. 12. Siswa Kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran yang bersedia membantu mengisi angket dan data yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini. 13. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya.
Surakarta,
Juli 2013
Peneliti
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..............................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ...............................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN ...................................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................
v
HALAMAN ABSTRAK........................................................................................
vi
HALAMAN ABSTRACT .......................................................................................
vii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
x
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................
xviii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................
5
C. Pembatasan Masalah ......................................................................
6
D. Rumusan Masalah ..........................................................................
6
E. Tujuan Penelitian ...........................................................................
7
F. Manfaat Penelitian .........................................................................
7
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ...................................................................................
8
1. Tinjauan Tentang Proses Pembelajaran Di Sekolah ................
8
a. Proses Pembelajaran ..........................................................
8
b. Proses Pembelajaran di Sekolah ........................................
9
c. Faktor-faktor Proses Pembelajaran ....................................
12
d. Indikator Proses Pembelajaran di Sekolah ......................... commit to user
19
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Tinjauan Tentang Praktek Kerja Lapangan .............................
20
a. Pengertian Praktek Kerja Lapangan ...................................
20
b. Tujuan Praktek Kerja Lapangan ........................................
22
c. Pembimbingan Praktek Kerja Lapangan............................
23
d. Monitoring dan Evaluasi Program Praktek Kerja Lapangan ............................................................................
24
e. Penilaian Praktek Kerja Lapangan .....................................
25
f. Indikator Praktek Kerja Lapangan .....................................
29
3. Tinjauan Tentang Kesiapan Kerja Siswa .................................
29
a. Pengertian Kesiapan Kerja .................................................
29
b. Ciri-ciri Kesiapan Kerja .....................................................
32
c. Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja .....................
34
d. Tujuan Kesiapan Kerja.......................................................
36
e. Indikator Kesiapan Kerja ...................................................
37
B. Penelitian Terdahulu ......................................................................
37
C. Kerangka Berfikir ..........................................................................
41
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................
43
1. Tempat Penelitian ....................................................................
43
2. Waktu Penelitian ......................................................................
43
B. Rancangan Desain Penelitian .........................................................
43
C. Populasi dan Sampel ......................................................................
44
1. Populasi Penelitian ...................................................................
44
2. Sampel ......................................................................................
45
D. Teknik Pengambilan Sampel .........................................................
45
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
46
1. Teknik Angket atau Kuesioner ................................................
46
2. Metode Dokumentasi ...............................................................
51
F. Validitas Instrumen Penelitian .......................................................
51
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ................. commit to user a. Uji Validitas .......................................................................
51
xiii
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Uji Reliabilitas ...................................................................
52
2. Uji Prasyarat Analisis...............................................................
53
a. Uji Normalitas ....................................................................
53
b. Uji Linieritas ......................................................................
53
d. Independensi ......................................................................
54
e. Heterokedastisitas ..............................................................
54
f. Multikolinieritas .................................................................
55
G. Teknik Analisis Data ......................................................................
55
1. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................
55
2. Uji t ..........................................................................................
56
3. Uji F .........................................................................................
56
4. Koefisien Determinasi..............................................................
57
H. Prosedur Penelitian ........................................................................
58
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ...............................................................
60
1. Hasil Uji Validitas ....................................................................
60
2. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................
61
a. Proses Pembelajaran di Sekolah ........................................
62
b. Praktek Kerja Lapangan .....................................................
64
c. Kesiapan Kerja Siswa ........................................................
65
C. Pengujian Prasyarat Analisis ..........................................................
66
1. Uji Normalitas ..........................................................................
67
2. Uji Linieritas ............................................................................
68
3. Uji Independensi ......................................................................
70
4. Uji Heterokedastisitas ..............................................................
71
5. Uji Multikolinieritas .................................................................
71
D. Analisis Data ..................................................................................
72
1. Hasil Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji-t) ..............................
72
2. Hasil Uji Koefisien Regresi Serentak (Uji-F) ..........................
74
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................. commit to user 4. Garis Regresi Linier .................................................................
75
xiv
75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
BAB V
X1 dan X2 terhadap Y ...............................................................
77
E. Pembahasan ....................................................................................
77
1. Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1) .....................................
77
2. Praktek Kerja Lapangan (X2) ...................................................
79
3. Kesiapan Kerja Siswa (Y) ........................................................
80
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................
82
B. Implikasi Hasil Penelitian ..............................................................
83
C. Saran...............................................................................................
84
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
86
LAMPIRAN ...........................................................................................................
89
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1.
Kerangka Berpikir ......................................................................................
41
4.1.
Distribusi Variabel Proses Pembelajaran Di Sekolah ................................
63
4.2
Distribusi Variabel Praktek Kerja Lapangan .............................................
65
4.3
Distribusi Variabel Kesiapan Kerja Siswa .................................................
66
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1.
Hasil Analisis Deskripsi Data ....................................................................
62
4.2.
Proses Pembelajaran Di Sekolah................................................................
63
4.3.
Praktek Kerja Lapangan .............................................................................
64
4.4.
Kesiapan Kerja Siswa ................................................................................
66
4.5.
Hasil Uji Normalitas Data ..........................................................................
67
4.6.
Hasil Uji Linieritas X1 – Y.........................................................................
69
4.7.
Hasil Uji Linieritas X2 – Y.........................................................................
69
4.8.
Hasil Uji Independensi Data ......................................................................
70
4.9.
Hasil Uji Multikolinieritas .........................................................................
72
4.10.
Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................
75
4.11.
Hasil Uji Persamaan Regresi Linier ...........................................................
76
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Matrik Spesifikasi Data .................................................................................
89
2.
Surat Pengantar Angket Penelitian ...............................................................
90
3.
Angket Uji Coba Penelitian ..........................................................................
91
4.
Angket Penelitian ..........................................................................................
97
5.
Tabulasi Data Uji Coba Variabel Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1) ..... 103
6.
Tabulasi Data Uji Coba Variabel Praktek Kerja Lapangan (X2) .................. 104
7.
Tabulasi Data Uji Coba Variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y) ....................... 105
8.
Uji Validitas Angket Proses Pembelajaran Di Sekolah ............................... 106
9.
Uji Reliabilitas Angket Proses Pembelajaran Di Sekolah ............................ 109
10.
Uji Validitas Angket Praktek Kerja Lapangan ............................................. 112
11.
Uji Reliabilitas Angket Praktek Kerja Lapangan .......................................... 115
12.
Uji Validitas Angket Kesiapan Kerja Siswa ................................................. 119
13.
Uji Reliabilitas Angket Kesiapan Kerja Siswa ............................................. 121
14.
Tabulasi Data Variabel Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1) .................... 124
15.
Tabulasi Data Variabel Praktek Kerja Lapangan (X2).................................. 126
16.
Tabulasi Data Variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y) ....................................... 128
17.
Data Induk Penelitian .................................................................................... 130
18.
Deskripsi Data ............................................................................................... 132
19.
Uji Normalitas ............................................................................................... 134
20.
Uji Linieritas X1 – Y ..................................................................................... 135
21.
Uji Linieritas X2 – Y ..................................................................................... 137
22.
Uji Independensi ........................................................................................... 139
23.
Uji Heterokedastisitas ................................................................................... 140
24.
Uji Multikolinieritas ...................................................................................... 141
25.
Analisis Regresi X1 – Y ................................................................................ 142
26.
Analisis Regresi X2 – Y ................................................................................ 144
27.
Analisis Regresi X1 dan X2 – Y ..................................................................... 146 commit toRelatif user dan Efektif ............................. 148 Tabel Kerja Perhitungan Sumbangan
28.
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29.
Tabel t Statistik ............................................................................................. 151
30.
Tabel r Statistik (Product Moment) .............................................................. 152
31.
Tabel F Statistik ............................................................................................ 153
32
Daftar Nama Siswa Kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta .......................................................... 154
33.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 157
34.
Surat Perijinan ............................................................................................... 158
commit to user xix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang lulusannya dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Lulusan SMK dituntut agar memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga mereka diharapkan mampu bersaing. Untuk menghasilkan lulusan SMK yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, proses pendidikan pada SMK harus terkait dengan dunia kerja. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan untuk suatu pekerjaan atau beberapa jenis pekerjaan yang disukai individu untuk kebutuhan sosial. Pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar ketrampilan, dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan ketrampilan. SMK sebagai lembaga pendidikan menengah yang
mengembangkan
pengetahuan dan praktek kerja, mempersiapkan siswanya untuk terjun bekerja dengan ketrampilan yang memadai. Siswa SMK menjadi individu yang kompeten di bidangnya. Lulusan yang kompeten tidak sekadar mampu menguasai pengetahuan dan teknologi di bidangnya, melainkan juga mampu mengaplikasikan kompetensinya dan memiliki ketrampilan kerja yang memadai. Ilmu pengetahuan dan penguasaan ketrampilan yang diberikan sekolah kepada siswanya adalah bekal yang bisa digunakan untuk siap kerja. Sementara itu, bekal pengetahuan diberikan melalui pengembangan kemampuan berkomunikasi baik lisan, tulisan maupun gambar, kemampuan bekerja secara mandiri atau tim, kemampuan berlogika dan kemampuan menganalisis. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa untuk mencapai keberhasilan kesiapan kerja, bukan hanya ketrampilan teknik saja, tetapi juga kemampuan pemahaman secara efektif. Kemampuan pemahaman yang diperoleh dari pengetahuan yakni proses pembelajaran di sekolah menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan dalam kehidupan. commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Proses pembelajaran di sekolah adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal.
Proses pembelajaran mengandung unsur
“belajar sambil bekerja” (learning by doing), dimana siswa membiasakan diri untuk mengikuti proses pekerjaan yang sudah biasa dilakukan oleh sumber belajar dan fasilitator. Siswa bukan hanya melihat atau mendengar teori pekerjaan, akan tetapi melakukan secara langsung apa yang dilihat dan dipahaminya. Melalui proses belajar seperti ini secara tidak sadar siswa SMK selain memperoleh keterampilan, juga akan mengalami perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menghadapi pekerjaan tersebut. Sikap dan keterampilan tidak hanya diperoleh dari teori pekerjaan, akan tetapi langsung melalui penglihatan dan membantu siswa dalam mengerjakan pekerjaannya. Pelibatan peserta belajar (warga belajar) dalam segala gerak proses pembelajaran, akan membantu mempercepat penguatan bagi terjadinya perubahan atas diri mereka juga atas dasar kemauan diri mereka, serta membantu perkembangan di masa yang akan datang. Sehingga proses pembelajaran tersebut diatas secara otomatis akan mempengaruhi kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja karena di dalam proses pembelajaran tersebut siswa dapat mengenal kenyataan dilapangan sesuai dengan bidang keahliannya. Selain proses pembelajaran, mata diklat PKL (Praktek kerja lapangan) sebagai bagian penting dari sistem pendidikan kejuruan untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. Praktek kerja lapangan bertujuan untuk: (1) memberikan bekal keterampilan individual dan keterampilan yang laku di masyarakat, sehingga peserta didik secara ekonomis dapat menopang kehidupannya, (2) membantu peserta didik memperoleh atau mempertahankan pekerjaan dengan jalan memberikan bekal keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan yang diinginkannya, (3) mendorong produktivitas ekonomi secara regional maupun nasional, (4) mendorong terjadinya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
tenaga terlatih untuk menopang perkembangan ekonomi dan industri, (5) mendorong dan meningkatkan kualitas masyarakat. Penyesuaian oleh lembaga pendidikan dan instansi pasangan dalam program pendidikan kejuruan bertujuan untuk: (1) menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan oleh masyarakat, (2) memperluas kesempatan kerja bagi peserta didik, dan (3) memberikan motivasi kerja kepada peserta didik untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang diperolehnya. Sekolah kejuruan mengemban tugas pendidikan secara umum, pendidikan kejuruan mengemban misi khusus, yaitu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus menghasilkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kesiapan kerja diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Siswa SMK perlu memiliki kesiapan kerja untuk memasuki dunia kerja, baik itu kesiapan dari segi fisik, kesiapan mental, kesiapan dari aspek kognitif dan sebagainya. Kesiapan adalah kondisi yang mendahului kegiatan itu sendiri, tanpa kesiapan/kesediaan ini proses mental tidak terjadi. Kondisi yang adanya keserasian antara kematangan fisik, individu mempunyai
menunjukkan
mental serta pengalaman sehingga
kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam
hubungannya dengan pekerjaan. Kesiapan kerja adalah suatu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal dengan target yang telah ditentukan. Kesiapan kerja diperlukan siswa melalui pola-pola latihan kerja, sehingga tercipta kondisi kematangan
mental dalam diri siswa dan memiliki kemampuan untuk
melakukan suatu kegiatan atau tingkah laku
tertentu yang berhubungan dengan
pekerjaan. Kesiapan kerja sangat perlu diperhatikan dalam suatu proses, karena jika siswa sudah ada kesiapan, maka hasilnya akan memuaskan. Pada kenyataannya banyak terjadi kesenjangan kualitatif yang dikarenakan ketidakselarasan kesiapan kerja siswa yang diperoleh dari lembaga pendidikan dengan kemampuan yang dituntut oleh dunia kerja. Masih ditemui siswa yang kurang siap dalam proses pembelajaran maupun pada mata diklat Praktek Kerja Lapangan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Dalam proses belajar di sekolah siswa kurang memahami tentang mata pelajaran produktif yaitu mata pelajaran yang membekali peserta didik agar memiliki kopetensi kerja sesuai Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dunia kerja, selain itu dalam mengikuti mata diklat praktek kerja lapangan siswa kurang diberikan tugas sesuai dengan posisi pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh para pekerja di dunia kerja. Sehingga siswa tidak melakukan tugasnya dengan baik dan siswa tidak maksimal dalam belajar melalui program PKL tersebut. Maka dari itu diperlukan peran serta guru/ pembimbing dalam proses pembelajaran maupun pada mata diklat PKL sehingga nantinya siswa menjadi lulusan yang siap pakai di dunia kerja. Upaya untuk mengatasi hal tersebut di atas perlu untuk mewujudkan perbaikan pada proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan. Tujuannya untuk menekan masalah yang timbul dalam mempersiapkan kerja siswa setelah lulus sehingga mampu terjun kedunia kerja. Kesiapan kerja pada dasarnya merupakan kapasitas atau kemampuan fisik dan mental dalam belajar secara kompetentif, disertai upaya memiliki keterampilan untuk mengerjakan sesuatu. Program untuk mempersiapkan siswa siap kerja, sekolah memberikan bekal guna meningkatkan siswa dalam kemampuan bekerja untuk bidang pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan peralatan yang sejenis. Program ini diharapkan peserta didik mempunyai pilihan lapangan pekerjaan yang lebih jelas dan lebih cepat mengikuti latihan di dalam pekerjaan. Program persiapan kerja yang spesifik memberikan bekal yang sudah mengarah kepada jenis pekerjaan tertentu, meskipun belum pada suatu perusahaan tertentu. SMK Negeri 6 Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang berupaya meningkatkan kualitas lulusan dengan kesiapan kerja siswa yang berkompetensi tinggi. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta masih kurang, karena banyak siswa tidak maksimal dalam menerapkan pengetahuan yang didapat dari proses pembelajaran di sekolah kedalam praktek kerja lapangan. Peran serta guru dalam praktek pembelajaran di sekolah kurang sehingga siswa kurang dapat menerapkan materi yang diperoleh. Permasalahan yang lain adalah adanya siswa yang mendapat nilai kerja praktek commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
lapangan kurang dari standart kelulusan yakni 7,00 sehingga siswa dinyatakan belum lulus dan diwajibkan untuk mengikuti perbaikan. Proses pembelajaran disekolah dan praktek kerja lapangan yang telah diuraikan diatas diduga berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta. Adanya asumsi permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Proses Pembelajaran di Sekolah dan Praktek Kerja Lapangan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. B Identifikasi Masalah Berdasar latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam menerapkan materi yang diperolehnya di sekolah dengan praktek di lapangan. 2. Adanya siswa yang mendapatkan nilai kerja praktek lapangan kurang dari 7,00 sehingga dinyatakan belum lulus dan diwajibkan untuk mengikuti perbaikan. Pembelajaran kompetensi keahlian kejuruan siswa dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan yakni memperoleh nilai minimum 7,00. 3. Penerapan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan, perlu disertai upaya meningkatkan kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6 Surakarta agar semakin baik dan tidak terjadi kesenjangan kualitatif. 4. Kesiapan kerja siswa selain dipengaruhi oleh proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan juga dapat dipengaruhi oleh aspek-aspek fasilitas sekolah. Permasalahannya adalah keterbatasan peralatan praktek dengan jumlah siswa, penjadwalan pembelajaran praktek yang kurang konsisten, dan motivasi terhadap profesi yang perlu ditanamkan pada siswa. C. Pembatasan Masalah Mengingat bahwa bidang kependidikan merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya maka penelitian mengenai kependidikan adalah penelitian yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
kompleks.
Hal
ini
berarti
setiap
penelitian
kependidikan
perlu
dibatasi
permasalahannya. Tujuan pembatasan masalah ini agar supaya penelitian ini tidak meluas dan menyimpang jauh dari tujuan penelitian. Penelitian ini dibatasi pada proses pembelajaran, praktek kerja lapangan dan kesiapan kerja siswa. Untuk membatasi masalah yang diteliti, maka perlu diperjelas istilah-istilah variabel penelitian dijelaskan sebagai berikut: 1. Pada proses pembelajaran di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar di kelas guna membentuk ketrampilan sebagai upaya membekali diri siswa dengan kemampuan-kemampuan yang bersifat pengalaman, pemahaman moral dan ketrampilan sehingga mengalami perkembangan positif. 2. Praktek kerja lapangan merupakan model pelaksanaan pelatihan yang di selenggarakan di lapangan yaitu pelaksanaan praktek siswa di dunia kerja yang bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan kurikulum dan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan sehingga dalam bekerja dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja. 3. Kesiapan kerja yang merupakan kondisi kematangan mental yang ada di dalam diri siswa sehingga mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan atau tingkah laku tertentu yang berhubungan dengan pekerjaan. Kesiapan kerja sangat perlu diperhatikan dalam suatu proses, karena jika siswa sudah ada kesiapan, maka hasilnya akan memuaskan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka dapat ditentukan pokok permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah ada pengaruh proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta ?. 2 Apakah ada pengaruh praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta ? commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
3
Apakah ada pengaruh proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta ? E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta 2 Mengetahui pengaruh praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta 3 Mengetahui pengaruh proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah manfaat teoretis, dan manfaat praktis, antara lain: 1. Manfaat teoretis Sebagai upaya pendalaman pengetahuan yang berkaitan ilmu pendidikan dan sosial serta pengelolaan sumber daya manusia, khususnya mengenai proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan dalam meningkatkan kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta. 2. Manfaat praktis Untuk memberikan masukan kepada pimpinan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Kota Surakarta berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Tinjauan Tentang Proses Pembelajaran di Sekolah a. Proses Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses kegiatan yang nantinya akan menentukan keberhasilan belajar siswa. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa untuk menuju tujuan yang lebih baik. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang tepat sangat dibutuhkan dalam kegiatan untuk menghasilkan sebuah karya melalui ketrampilan yang dilatih secara periodik yang pada akhirnya diperoleh hasil kerja siswa (Sugiyono, 2008). Sejalan dengan hal tersebut di atas, pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi suatu situasi
yang dihadapi dan karakteristik-karakteristik dari perubahan
aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan reaksi asli, kematangan atau perubahan sementara (Jogiyanto, 2007). Pengertian proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran menyangkut kegiatan tenaga pendidik, kegiatan peserta didik, pola dan proses interaksi tenaga pendidik dan peserta didik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar dalam kerangka keterlaksanaan program (Rooijakkers,2000). Proses
pendidikan
pembelajaran adalah suatu aktivitas psikis atau
mental yang berlangsung dalam
interaksi aktif dalam lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap (Winkel, 2001). Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah segala upaya bersama antara guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi, dengan harapan pengetahuan yang diberikan bermanfaat dalam diri siswa dan menjadi landasan belajar yang berkelanjutan, serta commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
diharapkan adanya perubahan-perubahan yang lebih baik untuk mencapai suatu peningkatan yang positif yang ditandai dengan perubahan tingkah laku individu demi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Sebuah proses pembelajaran yang baik akan membentuk kemampuan intelektual, berfikir kritis dan munculnya kreatifitas serta perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
b. Proses Pembelajaran di Sekolah Proses pembelajaran di sekolah merupakan inti dari proses pendidikan formal dengan guru sebagai pemeran utamanya. Dalam proses pembelajaran di sekolah sebagian besar hasil belajar perserta didik ditentukan oleh peranan guru sebagai pengajar dalam kegiatan belajar siswa. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola proses pembelajaran di sekolah sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Proses pembelajaran di sekolah didukung oleh beberapa komponen antara lain : 1) Strategi Pembelajaran Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2007). Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikn sebagai pola-pola umum kegiatan guru commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 2) Tujuan Pembelajaran Tujuan
pembelajaran
sebenarnya
adalah
untuk
memperoleh
pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih kemampuan intelektual para siswa dan
merangsang keingintahuan serta memotivasi kemampuan
mereka (Dahar, 2000). Tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga kategori yaitu: kognitif (kemampuan intelektual), afektif (perkembangan moral), dan psikomotorik (keterampilan). Hal ini diperkuat oleh pendapat Blomm yang membagi tiga
kategori dalam tujuan pembelajaran yaitu: 1) Kognitif, 2)
Afektif, 3) Psikomotorik. Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individu mengenal dunia
sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual. Tujuan afektif
mengenai
perkembangan sikap, perasaan, nilai-nilai yang disebut juga
perkembangan
moral.
Tujuan
perkembangan keterampilan
psikomotorik
adalah
menyangkut
yang mengandung unsur-unsur motorik
sehingga siswa mengalami perkembangan yang maju dan positif. Tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki siswa atau peserta didik setelah menyelesaikan kegiatan belajar dalam proses pengajaran. Oleh karena itu tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru haruslah bermanfaat bagi siswa dan sesuai karakteristik siswa supaya tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal. Dalam hal ini tujuan pembelajaran menjadi media bagi siswa untuk mencapai tingkat keterampilan bidang tertentu dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendapatkan pengalaman bekerja secara kelompok
maupun individu serta melatih kepercayaan diri siswa untuk menerima tugas dan pekerjaan. Berdasarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah sebagai upaya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
membekali diri
siswa dengan kemampuan-kemampuan yang bersifat
pengalaman, pemahaman
moral dan keterampilan sehingga mengalami
perkembangan positif 3) Materi Pembelajaran Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang penting dan dibutuhkan dalam suatu kegiatan pembelajaran agar tujuan tercapai. Materi pembelajaran atau sering disebut materi pokok adalah pokokpokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa
sebagai sarana
pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator ketercapaian kompetensi (Mukmin, 2004) Materi pembelajaran
merupakan suatu yang disajikan guru untuk
diolah dan kemudian dipahami oleh siswa, dalam rangka pencapaian tujuantujuan intruksional (Nana dan Ibrahim, 2003). Materi pembelajaran dibutuhkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan siswa. Materi tersebut diambil dari buku-buku referensi atau bahan-bahan kajian sesuai kurikulum dan bahan lainnya yang relevan.
Pengembangan
meningkatkan
materi
sangat
dibutuhkan
dalam
rangka
kreatifitas siswa, di antaranya mengefektifkan latihan dan
kajian oleh siswa, baik dibawah bimbingan guru maupun secara mandiri oleh siswa. Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran merupakan isi yang akan diberikan kepada siswa pada proses pembelajaran, materi pembelajaran yang akan mengarahkan siswa kepada tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
c. Faktor-faktor Proses pembelajaran Perhatian utama dalam perancangan pembelajaran adalah pada pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran harus didasarkan pada analisis kondisi pembelajarannya, dan apa hasil pembelajaran. Analisis akan menunjukkan kondisi pembelajarannya, dan hasil pembelajaran yang diharapkan. Setelah itu, barulah menetapkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang diambil dari setelah perancang pembelajaran mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi nyata yang ada dan hasil pembelajaran yang diharapkan. Proses pembelajaran di sekolah melibatkan beberapa faktor pembelajaran, antara lain : 1. Siswa Siswa adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Siswa merupakan komponen utama dalam Proses Pembelajaran di sekolah (PBM) karena siswa adalah bahan mentah dalam pendidikan yang harus diolah untuk mencapai hasil yang optimal (Pidarta, 2005). 2. Guru Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola proses pembelajaran di sekolah, di mana guru sangat berperan dalam proses pencapaian tujuan PBM. Seorang guru dituntut untuk memiliki kualifikasi tinggi dan dapat menyusun, menyelenggarakan dan menilai program pengajaran. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan kepada siswa (Gay, 2004).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
3. Tujuan Tujuan adalah pernyataan tentang perubahan perilaku yang terjadi pada siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Perubahan perilaku tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif mencakup tujuan yang berhubungan dengan ingatan (recall) pengetahuan, dan kemampuan intelektual. Aspek afektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan sikap, nilai, perasaan, dan minat. Aspek psikomotor mencakup tujuan yang berhubungan dengan kemampuan gerak (Samana, 2002). 4. Bahan/materi Bahan atau materi adalah bahan yang digunakan untuk belajar dan yang membantu untuk mencapai tujuan belajar, di mana bahan harus relevan dengan tujuan yang akan dicapai, taraf kesulitannya disesuaikan dengan kemampuan siswa, dapat menunjang motivasi siswa, harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan media yang digunakan. Bahan dapat berwujud pengetahuan yang tertuang dalam bentuk buku (Sahertian, 2004). 5. Media Media adalah alat yang digunakan sebagai sarana dalam penyampaian materi belajar yang dapat mempermudah dan merangsang keinginan siswa untuk belajar. Media pendidikan menurut Moh. Uzer Usman (2001) memiliki nilai atau manfaat sebagai berikut : (a) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir. Oleh karena itu mengurangi verbalisme (tahu istilah tetapi tidak tahu arti, tahu nama tetapi tidak tahu bendanya). (b) Memperbesar perhatian siswa. (c) Membuat pelajaran lebih menetap atau tidak mudah dilupakan. (d) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan para siswa. (e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu. (f) Membantu tumbuhnya pengertian dan membantu perkembangan kemampuan berbahasa (hlm. 32). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
Sehingga dengan penggunaan media belajar yang sesuai dengan materi pelajaran diharapkan proses pembelajaran di sekolah akan berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan belajar. 6. Evaluasi Evaluasi merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya. Evaluasi hasil belajar peserta didik pada dasarnya rnerupakan bagian integral dari proses pembelajaran, yang diarahkan untuk menilai kinerja peserta didik yang meliputi pemantauan proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar secara berkesinambungan (Abdul Harris, 2009). Tujuan utama dari pemberian evaluasi ini adalah : (a) Mengetahui sejauhmana telah terjadi kemajuan hasil belajar pada diri siswa sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan pembinaan selanjutnya. (b) Mengetahui tingkat keberhasilan peserta, sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan apakah yang bersangkutan berhasil (lulus) atau tidak (belum) berhasil dalam menempuh suatu program pembelajaran. (c) Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi-kompetensi suatu keahlian tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan (standardized) dunia kerja, agar yang bersangkutan dapat dinyatakan ahli (mastery) pada keahlian tersebut. Simpulannya, pembelajaran merupakan proses mengatur lingkungan agar terjadi interaksi antara murid dengan lingkungannya. Pada suatu saat murid menerima rangsangan dari lingkungan yang luas, sementara pada saat lain rangsangan itu terlalu kecil. Berhasil tidaknya proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, faktor tersebut antara lain (Uzer Usman, 2001) :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
1. Daya Tarik Pembelajaran Daya tarik, sebagai hasil pembelajaran, erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi. Namun demikian, daya tarik bidang studi, dalam penyampaiannya, akan banyak tergantung pada kualitas pembelajarannya. Pengukuran daya tarik pembelajaran dapat dilakukan dengan mengamati apakah siswa ingin terus belajar atau tidak. Jadi, kecenderungan siswa untuk tetap terus belajar bisa terjadi karena daya tarik bidang studi itu sendiri, atau bisa juga karena kualitas pembelajarannya,
atau keduanya. Untuk
mempreskripsikan daya tarik sebagai hasil pembelajaran, maka tekanan diletakkan pada kualitas pembelajaran, bukan pada daya tarik yang berasal dari bidang studi. Daya Tarik Bidang Studi, pada dasarnya setiap bidang studi memiliki daya tarik tersendiri, meskipun daya tarik ini amat tergantung pada karakteristik siswa, seperti: bakat, kebutuhan, minat, serta kecenderungankecenderungan atau pilihan-pilihan per-seorangan lainnya. Suatu bidang studi memiliki daya tarik tinggi bisa karena sesuai dengan bakat siswa, atau dibutuhkan secara pribadi oleh siswa, atau karena sekedar minat. Daya tarik inilah yang menyebabkan siswa ingin mempelajari bidang studi itu. Namun kecenderungan ini, bagaimanapun juga, dipengaruhi oleh bagaimana bidang studi itu diorganisasi dan disampaikan kepada siswa. Jadi, strategi pengorganisasian pembelajaran dan penyampaian pembelajaran memegang peranan yang amat peting untuk mempertahankan dan sekaligus menunjukkan daya tarik bidang studi. Meskipun demikian, strategi pengelolaan, yang berfungsi untuk menata penggunaan kedua strategi pembelajaran
itu,
peranannya tak dapat diabaikan. Pembelajaran yang bermutu juga harus mempunyai daya tarik yang kuat, daya tarik tersebut meliputi: isi pendidikan yang mudah dicerna karena telah diolah sedemikian rupa, kesempatan yang tersedia yang dapat diperoleh siapa saja pada setiap saat diperlukan, pesan yang diberikan pada saat dan peristiwa yang tepat, keterandalan yang tinggi, terutama karena kinerja yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
menonjol, kesepadanan antara waktu, biaya dan tenaga yang digunakan dengan hasil yang diperoleh atau dapat dikatakan sebagai keanekaragaman sumber baik yang dengan sengaja dikembangkan maupun yang sudah tersedia dan dapat dipilih serta dimanfaatkan untuk kepentingan belajar, suasana yang akrab hangat dan merangsang pembentukan kepribadian peserta didik. 2. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam penggunaan data, sarana, maupun waktunya atau berusahan melalui aktivitas tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk memperoleh hasil yang maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif (Said, 1981). Pembelajaran yang efektif adalah belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik, melalui pemakaian prosedur yang tepat (Miarso dalam Bambang Warsita, 2008). Pengertian ini mengandung dua indikator, yaitu terjadinya belajar pada siswa dan apa yang dilakukan guru. Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta yang membuat peserta didik senang. Jadi ketika siswa senang dalam belajar, mereka akan mudah menerima ilmu yang diberikan oleh guru. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu membuat siswa belajar dengan baik dan memperoleh ilmu pengetahuan dan juga keterampilan melalui suatu prosedur yang tepat. Efektivitas pembelajaran sering diukur dengan tercapainya tujuan atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi atau “doing the right things”. Pengertian ini mengandung cirri : bersistem (sistematik), yaitu dilakukan secara teratur, konsisten atau berurutan melalui tahap perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan, sensitive terhadap kebutuhan akan tugas belajar dan kebutuhan pembelajar, kejelasan akan tujuan dank commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
arena itu dapat dihimpun usaha untuk mencapainya, bertolak dari kemampuan atau kekuatan mereka yang bersangkutan (peserta didik, pendidik masyarakat dan pemerintah). 3. Efisiensi Pembelajaran Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dengan hasilnya. Efisiensi berarti pula melakukan segala sesuatu secara benar, tepat, akurat, dan mampu membandingkan antara besaran input dan output. Dalam konteks belajar, efisiensi mempunyai arti, meningkatkan kualitas belajar dan penguasaan materi belajar; mempersingkat waktu belajar; meningkatkan kemampuan guru, mengurangi biaya tanpa mengurangi kualitas belajar mengajar. Bagi suatu lembaga pendidikan, pengertian efisiensi tersebut tampaknya mengarah pada efisiensi yang memberikan arti peningkatan kemampuan guru dalam proses belajarmengajar. Hal ini karena dalam proses belajar mengajar yang mementingkan hubungan peserta didik dan guru, guru menjadi pihak yang aktif. Namun bagi peserta didik, efisiensi dapat dimaknai menjadi dua macam efisiensi, yaitu efisiensi usaha belajar dan efisiensi hasil belajar. (a) Efisiensi Usaha Belajar. Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha seminimal mungkin. Usaha dalam hal ini adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendapat hasil belajar yang memuaskan, seperti: tenaga dan pikiran, waktu, peralatan belajar, dan hal-hal lain yang relevan dengan kegiatan belajar. (b) Efisiensi Hasil Belajar. Sebuah kegiatan belajar dapat pula dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi. Efisiensi pembelajaran dapat diartikan sebagai kesepadanan antara waktu, biaya dan tenaga yang digunakan dengan hasil yang diperoleh atau dapat dikatakan sebagai mengerjakan sesuatu dengan benar. Ciri yang terkandung meliputi : merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan model mengacu pada kepentingan, kebutuhan kondisi peserta didik pengorganisasian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
kegiatan belajar dan pembelajaran yang rapi, misalnya lingkungan atau latar belakang diperhatikan, pemanfaatan berbagai sumber daya dengan pembagian tugas seimbang, serta pengembangan dan pemanfaatan aneka sumber belajar sesuai keperluan, pemanfaatan sumber belajar bersama, usaha inovatif yang merupakan penghematan, seperti misalnya pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran terbuka yang tidak mengharuskan pembangunan gedung dan mengangkat tenaga pendidik yang digaji secara tetap. Inti dari efisiensi adalah mengembangkan berbagai factor internal maupun ekternal (sistematik) untuk menyusun alternative tindakan dan kemudian memilih tindakan yang paling menguntungkan. Pengertian pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Pembelajarann merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Usman, 2001). Dalam proses pembelajaran, baik guru maupun siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, atau suatu hasil belajar yang diinginkan. Dari uraian di atas terlihat bahwa proses pembelajaran bukan sekedar transfer ilmu dari guru kepada siswa, melainkan suatu proses kegiatan, yaitu terjadi interaksi antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Pembelajaran hendaknya tidak menganut paradigma transfer of knowledge, yang mengandung makna bahwa siswa merupakan objek dari belajar. Tapi upaya membelajarkan siswa. Ditandai dengan kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Pemilihan, penetapan, dan pemgembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakekat perencanaan dan perancangan (disain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran menaruh perhatian pada ”bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada ”apa yang dipelajari siswa”. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran adalah proses mengatur lingkungan agar terjadi interaksi antara murid dengan lingkungannya. Pada suatu saat murid menerima rangsangan dari lingkungan yang luas, sementara pada saat lain rangsangan itu terlalu kecil. Lingkungan yang diharapkan tentu saja lingkungan yang seimbang dengan kondisi siswa agar tidak terlalu besar memberi rangsang, akan tetapi tidak terlalu kering dari rangsangan. Lingkungan yang terlalu besar memberi rangsangan, dapat mengakibatkan murid menjadi tergantung, sehingga kurang membangkitkan kreativitas murid. Murid akan menjadi kurang percaya pada diri sendiri. Sedangkan lingkungan yang terlalu kecil atau kering dari rangsangan menyebabkan anak kurang memiliki motivasi belajar. Pada gilirannya anak akan menyalurkan energi dan menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran.
c. Indikator Proses Pembelajaran di Sekolah Pembelajaran sebagai kombinasi kombinasi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran". (Oemar Hamalik, 2000). Pembelajaran yang melibatkan kegitan guru, siswa dan komponen lainnya dalam proses pembelajaran saling mempengaruhi satu sama lain dalam rangka tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Adanya komponenkomponen pembelajaran di atas, maka seorang guru kiranya mampu menciptakan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
situasi yang tepat,sehingga terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasar komponen-komponen pembelajaran yang dijalankan dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat, siswa dapat diarahkan untuk mencapai suatu prestasi dan dapat diukur dengan sistem yang konsisten dan terukur tingkat keberhasilannya. Banyak metode yang dapat dipakai dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajarannya. Indikator proses pembelajaran di sekolah menurut Uzer Usman (2001) meliputi : (1) Strategi Pembelajaran, (2) Materi Pembelajaran (3) Daya tarik dalam pembelajaran, (4) Efektivitas pembelajaran, (5) Efisiensi pembelajaran.
2. Tinjauan Tentang Praktek Kerja Lapangan a. Pengertian Praktek Kerja Lapangan Program persiapan kerja yang spesifik memberikan bekal yang sudah mengarah kepada jenis pekerjaan tertentu, meskipun belum pada suatu perusahaan tertentu. Lebih khusus lagi adalah program pendidikan kejuruan khusus yang sudah terarah pada pekerjaan khusus, yaitu mendidik siswa untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh suatu perusahaan tertentu. Penjenjangan kedekatan pendidikan kejuruan berarti juga kesiapan lulusan dalam memasuki lapangan kerja. Semakin khusus jenis pendidikan kejuruan akan semakin siap lulusannya memasuki lapanan kerja, tetapi juga semakin sempit bidang pekerjaan yang dapat dimasuki. Mengenai Pendidikan Praktek Kerja Lapangan Daryanto
(2009)
menyatakan : “Pendidikan praktek kerja lapangan merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja (on the job training) secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu (hlm. 109).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
Praktik kerja lapangan adalah metode pelatihan yang terjadi ditempat kerja dan umumnya berupa pelatihan technical skill dan lebih berfokus pada peningkatan produktivitas secara cepat (Johnson yang dikutip oleh Martanto, 2008). Sedangkan W.J.S Poerwodarmito dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, adalah cara melakukan apa yang terdapat di dalam pelajaran teori. Praktek kerja lapangan adalah bekerja di luar kelas pada suatu instansi yang sedang beroperasi sebagai upaya penerapan dan pembandingan antara pekerjaan yang senyatanya dengan teori yang didapat siswa didalam kelas sebagai bagian dari kurikulum yang diwajibkan untuknya. Dalam praktik kerja lapangan, ada dua pihak yang aktif di dalamnya, yaitu trainees pihak yang di latih, dan trainers sebagai pihak yang melatih. Praktek kerja lapangan merupakan pelatihan yang langsung dilakukan di tempat kerja dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran di sekolah dan dalam mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja (Slameto, 2006). Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka penulis menyimpulkan bahwa praktik kerja lapangan adalah sebuah kegiatan dimana siswa mendapatkan technical skill pada saat
proses belajar teori ke dalam situasi kerja yang
sesungguhnya, sekaligus sebagai tolak ukur kemampuan bagi siswa itu sendiri. Praktik kerja lapangan merupakan suatu bagian yang sangat penting dari usaha memunculkan
perubahan
progresif
pada
setiap
siswa
atau
setidaknya
menyesuaikan kemampuan dan keterampilan seseorang siswa yang melakukan training dengan kebutuhan dan tuntutan masa kini.
b. Tujuan Praktek Kerja Lapangan Dalam praktek kerja, siswa akan mempelajari kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai berdasarkan atas jenis-jenis pekerjaan yang ada di lapangan kerja. Dalam praktek kerja, pada dasarnya siswa telah bekerja langsung pada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
bidang pekerjaan yang sesungguhnya, sehingga sebenarnya siswa telah memiliki kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman kerja. Menurut Oemar Hamalik praktik kerja lapangan atau dibeberapa sekolah disebut dengan On The Job Training (OJT) merupakan modal pelatihan yang di selenggarakan di lapangan, bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan kurikulum dan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan. Hal ini sangat berguna untuk para siswa agar dapat beradaptasi dan siap terjun ke dunia kerja, sehingga di dalam bekerja nantinya dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Praktik kerja lapangan sebagai program yang bersifat wajib tempuh bagi siswa SMK melakukan praktik keahlian produktif yang dilaksanakan di industri atau di perusahan yang berbentuk kegiatan mengajarkan pekerjan produksi dan jasa (Kepmendiknas, 2000). Pada hakekatnya pelaksanaan praktik kerja lapangan, baik dilakukan di sekolah dan di dunia usaha atau di dunia industri (DU/DI). Sekolah membekali siswa dengan materi pendiddikan umum (nourmative) pengetahuan dasar penunjang (adaptif), serta teori dan keterampilan dasar kejuruan (produktif). Siswa belajar kerja aktif sebagaimana layaknya seorang karyawan, bekerja sesuai program kerja yang telah disetujui untuk mendapatkan keterampilan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam melaksanakan tugas ini siswa dibimbing langsung oleh orang yang ditunjuk perusahaan atau instansi yang bersangkutan, dan segala aktifitas selama praktik dicatat untuk kemudian disusun menjadi sebuah laporan praktik kerja lapangan Praktik kerja lapangan berdapak positif terhadap motivasi belajar dan dapat menimbulkan semangat untuk belajar (Alma Buchori, 2002). Dari berbagai pendapat di atas menunjukkan bahwa praktik kerja lapangan merupakan suatu program praktik keahlian produktif yang bersifat wajib tempuh bagi siswa SMK yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industri serta memiliki commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
konsep tersendiri dalam pelaksanaannya dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kecakapan bekerja siswa. Adapun tujuan dari pelaksanaan on the job training Daryanto (2001), adalah : 1) Siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya. 2) Siswa memiliki tingkat kompetensi terstandar sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh dunia kerja. 3) Siswa menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan, dan produktif. 4) Siswa dapat menyerap secara nalar teknologi dan budaya kerja untuk kepentingan pengembangan dirinya (hlm. 109) Berdasarkan rumusan tersebut di atas, pada dasarnya pelatihan di dunia kerja melalui program on the job training bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja agar peserta didik menguasai kompetensi keahlian produktif terstandar, menginternalisasi sikap, nilai dan budaya instansi pasangan yang berorientasi pada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaan serta membentuk etos kerja yang kritis, produktif, dan kompetitif.
c. Pembimbingan Praktek Kerja Lapangan Pada dasarnya pendidikan praktek kerja lapangan merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang merupakan kerja sama antara pihak sekolah dengan dunia kerja. Oleh karena itu proses pendidikan tersebut menyangkut dua tempat yaitu pada sekolah dan dunia usaha/dunia instansi pasangan. Mengingat penyelenggaraan program pendidikan praktek kerja lapangan melibatkan pihak sekolah dan pihak dunia kerja, maka diperlukan guru pembimbing dalam sekolah dan instruktur dari pihak dunia kerja secara khusus (Alma Buchori, 2002). Guru pembimbing yang dimaksudkan adalah guru SMK yang memenuhi persyaratan sebagai pembimbing yang melakukan tugas dalam mempersiapkan, mengarahkan, memotivasi, melatih, menilai, membimbing siswa peserta program commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
pendidikan praktek kerja lapangan dalam melaksanakan kegiatan komponen praktek dasar kejuruan dan praktek keahlian pada lini produksi di dunia kerja (Wardiman Djojonegoro, 2002). Instruktur yang dimaksud adalah sebutan untuk pembimbing dalam dunia kerja yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk membimbing siswa dalam melaksanakan program on the job training.
d. Monitoring dan Evaluasi Program Praktek Kerja Lapangan Monitoring yang dimaksud dalam hal ini adalah kegiatan yang dilaksanakan guru pembimbing untuk mengetahui terlaksananya program praktek kerja lapangan. Kegiatan ini sangat penting untuk memantau kinerja para siswa praktikan di dalam menjalankan tugasnya, sehingga guru pembimbing dapat membuat laporan kepada pihak sekolah. Sedangkan evaluasi itu sendiri yaitu kegiatan untuk mengetahui sejuh mana siswa peserta mencapai tujuan program praktek kerja lapangan. Kegiatan evaluasi dilakukan bersama antara guru pembimbing dan instruktur dari dunia kerja. Sasaran kegiatan evaluasi adalah tingkat penguasaan pengetahuan keterampilan siswa dalam menjelaskan pekerjaan dan sikap serta perilaku siswa selama menjalani Praktik Industri. Tujuan dari monitoring dan evaluasi Praktik Industri yang tercantum dalam Depdikbud (2005) adalah 1) Memantau setiap tahapan proses kegiatan selama program berjalan secara berkala untuk melihat konsistensi antara kegiatan yang direncanakan dan pelaksanaan; 2) Menilai ketercapaian program dan mengidentifikasi problematik yang dihadapi selama proses berjalan, sebagai masukan untuk pembinaan dan perbaika serta perencanaan ulang. Evaluasi atau penilaian hasil pelatihan meliputi beberapa hal yaitu (Oemar Hamalik, 2001) : 1. Evaluasi aspek pengetahuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
Evaluasi terhadap aspek pengetahuan bertujuan untuk mengetahui; (1) penguasan siswa tentang pengenalan fakta-fakta; (2) tingkat pemahaman siswa mengenai konsep-konsep dan teori; (3) kemampuan siswa dalam penerapan prinsip-prinsip dalam materi pelatihan; (4) kemampuan siswa mengkaji (analisis) suatu masalah dan upaya pemecahannya; (5) kemampuan peserta mengenai kegiatan dan produk yang dihasilkan. 2. Evaluasi aspek keterampilan Evaluasi dilakukan pada akhir pelatihan yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan keterampilan siswa. 3. Evaluasi aspek sikap Sikap mengandung beberapa unsur yakni penghargaan, minat, nilai, disiplin, kesadaran, dan watak.Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara periodik pada saat siswa melaksanakan on the job training di dunia kerja. Evaluasi dilaksanakan pada akhir program oleh pembimbing dengan sekolah dan instruktur dengan dunia kerja dengan format monitoring dan evaluasi yang sudah disepakati bersama.
e. Penilaian Praktek Kerja Lapangan Penilaian terhadap siswa selama melaksanakan pekerjaan di dunia kerja sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan wewenang pihak dunia kerja. Aspek yang dinilai pada diri siswa meliputi aspek teknis dan non teknis. Aspek teknis menyangkut tingkat penguasaan keterampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaan, sedang aspek non teknis menyangkut sikap dan perilaku siswa selarra di dunia kerja meliputi disiplin, tanggung jawab, kreativitas, kemandirian, kerja sama, maupun ketaatan. Penilaian pelaksanaan pekerjaan di dunia kerja dilakukan dengan memberikan sertifikat kepada siswa peserta praktek kerja di dunia instansi pasangan, yang memuai keterangan tentang kemampuan kejuruan apa yang telah dimiliki oleh pemegang sertifkat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
Penilaian dapat dikelompokkan menjadi dua hal: (1) Penilaian hasil belajar di sekolah mencakup komponen kemampuan normatif, adaptif dan teori kejuruan; (2) Penilaian Penguasaan Keahlian, adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaaan seseorang terhadap kemampuankemampuan yang dipersyaratkan untuk dinyatakan ahli dan berwenang melaksanakan tugas/pekerjaan tertentu. Penilaian keahlian terdiri dari: (a) Penilaian ujian kompetensi; dan (b) Penilaian Ujian Profesi; dan (3) Sertifikat sesuai dengan pengelompokan jenis penilaian di atas, maka sertifikat dibagi beberapa jenis dalam pelaksanaan PBL pada SMK yaitu: (a) Ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB); (b) Sertifikat kompetensi; dan (c) Sertifikat Profesi. Dalam evaluasi hasil belajar PBL dilakukan penilaian dan sertifikasi. Penilaian adalah upaya untuk menafsirkan hasil pengukuran dengan cara membandingkannya terhadap patokan tertentu yang telah disepakati yang meliputi (1) sikap dan perilaku siswa selama melakukan praktek kerja di instansi pasangan, (2) melaksanakan tugas dengan penuh kedisiplinan serta memiliki rasa tanggungjawab, (3) berusaha mengebangkan kreativitas untuk memecahkan masalah yang ditemui, (4) semua tindakannya menunjukan kemandirian yang sebenarnya dan tidak tergantung orang lain dan (5) mampu bekerja sama dengan teman sejawat. Sedangkan yang dimaksud dengan kompetensi siswa dibuktikan dengan sertifikasi yakni proses pengakuan keahlian dan kewenangan seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan tertentu, melalui suatu proses sistem pengujian keahlian yang mengacu kepada standar keahlian yang berlaku dan diakui oleh lapangan kerja (Depdikbud, 2005). Secara garis besar dalam penilaian Praktek Kerja Lapangan didasarkan oleh 2 (dua) aspek yaitu aspek teknis dan non teknis, antara lain (Depdikbud, 2005) :
1. Aspek teknis commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Aspek teknis meliputi penguasaan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaan. 2. Aspek non teknis, meliputi : a) Sikap dan perilaku siswa selarah dunia kerja Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N, 2003). Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sikap dan perilaku siswa selaras dengan dunia kerja adalah bentuk reaksi dan aktivitas siswa baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan dunia kerja. b) Disiplin dan tanggungjawab Disiplin merupakan suatu kekuatan yang selalu berkembang di tubuh siswa yang membuat mereka dapat mematuhi keputusan dan peraturanperaturan yang telah ditetapkan. Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab yang dimaksud adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,mananggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Para siswa PKL harus mempunyai kesadaran akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Disiplin dan tanggungjawab di tempat PKL seperti (1) Kepatuhan terhadap jam-jam kerja, (2) Kepatuhan terhadap instruksi dari atasan, serta pada peraturan dan tata tertib yang berlaku, (3) Berpakaian yang baik pada tempat PKL dan menggunakan tanda pengenal instansi, (4) Menggunakan dan memelihara bahan-bahan dan alat-alat perlengkapan kantor dengan penuh hati-hati, (5) Bekerja dengan mengikuti cara-cara bekerja yang telah ditentukan, dll.
c) Kreativitas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
Kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru (inovatif) atau belum ada sebelumnya , segar ,menarik , aneh dan mengejutkan,berguna dan dapat dimengerti. Siswa PKL dituntut untuk berkreativitas dalam menyelesaikan atau mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan. Siswa yang kreatif yaitu siswa yang dapat menghasilkan ide-ide atau mengenali, alternatif, atau kemungkinan yang mungkin berguna dalam memecahkan masalah, berkomunikasi dengan orang lain. d) Kemandirian Kemandirian merupakan suatu kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Dalam pelaksanaan PKL siswa dituntut untuk mandiri yang artinya ia mampu mengorganisir sendiri pekerjaannya dengan baik sesuai target yang diharapkan tanpa harus diberikan pengarahan secara mendetil oleh atasan. Penilaian kemandirian sangat penting karena siswa nantinya dapat terdidik untuk memasuki dunia kerja karena kemandirian dalam bekerja ternyata merupakan hal yang sangat sangat penting walaupun tidak disebutkan didalam kualifikasi secara explisit, hal tsb mutlak menjadi persyaratan kerja dimanapun kita berada. e) Kerjasama maupun ketaatan Kerjasama adalah aktivitas dua orang atau lebih secara bersama untuk melakukan aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu. Dalam hal kerjasama antara siswa PKL satu dengan yang lain juga nantinya sebagai syarat penilaian proses PKL karena diharapkan siswa satu dengan yang lain dapat saling bekerjasama bila mengalami kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal ini perlu dilakukan agar siswa yang tidak mengerti tentang pekerjaannya dapat segera menyelesaikan dengan saling bekerjasama. Selain itu ketaatan siswa pada saat proses pelaksanaan PKL juga akan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
dinilai, apakah siswa tersebut selalu taat terhadap peraturan yang dibuat baik itu dari sekolah maupun dari instansi pasangan.
f. Indikator Praktek Kerja Lapangan Pelaksanaan praktek kerja lapangan pada (institusi pasangan) harus memperhatikan dua hal yaitu; (1) Metode; pemilihan metode pembelajaran praktik yang diarahkan ke kondisi kerja. (2) Proses pelatihan; pemanfaatan waktu dalam pelatihan (time on task) harus seefektif dan seefisien mungkin. Untuk itu perlu rencana yang matang tentang kegiatan guru/instruktur dan siswa dalam Kegiatan pelatihan. Unsur yang terlibat dalam praktek kesekretarisan adalah siswa, guru, instruktur dan guru pembimbing praktik kesekretarisan dilaksanakan sesuai dengan program (materi, jangka waktu, jadwal, penilaian, pelaporan dan sertifikasi). Indikator dari praktek kerja lapangan yang dilakukan siswa terdiri: Aspek teknis meliputi : (1) tingkat penguasaan keterampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaan, Aspek non teknis meliputi : (2) sikap dan perilaku siswa selaras di dunia kerja (3) disiplin, dan tanggung jawab, (4) kreativitas, (5) kemandirian (6) kerja sama, maupun ketaatan.
3. Tinjauan Tentang Kesiapan Kerja Siswa a. Pengertian kesiapan kerja Pada hakikatnya kesiapan kerja merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga dalam melakukan kerja tidak mendapat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
hambatan. Selain itu juga, mendapatkan hasil kerja yang maksimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pendidikan
Kejuruan
bertujuan
untuk
meningkatkan
kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kerja. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan untuk mempersiapkan tenaga kerja, maka dengan sendirinya orientasi pendidikan kejuruan tertuju pada kualifikasi output atau lulusannya. Beberapa prinsip yang dipakai sebagai strategi dalam penyesuaian ketenaga kerjaan adalah fokusnya pada pengembangan mata pelajaran produktif serta memaksimalkan penyelenggaraan praktik kerja lapangan. Penyelenggaraan praktik kerja lapangan yang tepat dan sistematis serta terarah semakin memperlengkapi kompetensi siswa sebagai kesiapan kerja memasuki dunia kerja. Kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kesiapan kerja yakni berpengetahuan dan berketerampilan makin lama semakin meningkat. Usaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik ditengah-tengah perkembangan ekonomi global yang semakin kompetitif, dan tuntutan untuk dapat mandiri dalam menghadapi kehidupan (Goetsch dan Davis, 2011). Kesiapan atau readiness merupakan kesediaan memberikan respon atau bereaksi. Kesediaan itu datang dari dalam diri siswa dan juga berhubungan dengan kematangan. Kesiapan sangat perlu diperhatikan dalam suatu proses, karena jika siswa sudah ada kesiapan, maka hasilnya akan memuaskan. Slameto (2010) berpendapat, “kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban dengan
cara tertentu
terhadap suatu situasi” (hlm. 113). Adapun yang dimaksudkan kesiapan kerja itu sendiri sejalan dengan yang dimaksudkan oleh Supriyadi (2011) yaitu, “kesiapan sama dengan kemampuan atau kompetensi" (hlm. 33). Berkenaan dengan pengertian kompetensi, beberapa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
ahli telah mengemukakan pendapatnya, bahwa kompetensi itu harus memenuhi tiga kriteria. yaitu: 1) Pengetahuan, untuk mengukur pengetahuan yang bersifat kognitif bagi calon tenaga kerja. 2) Penampilan, untuk mengukur tingkah laku sewaktu bekerja bagi calon tenaga kerja. 3) Hasil yaitu hasil kerja calon tenaga kerja, untuk mengukur kemampuan calon tenaga kerja. Berdasarkan pendapat di atas, kompetensi menyangkut tiga aspek, yaitu pengetahuan (kognitif), ketrampilan (skill), dan sikap (afektif). Kompetensi adalah kemampuan
melakukan
sesuatu
atau
kerja
sesuai
dengan
tahap-tahap
pelaksanaannya secara utuh. Kompetensi sebagai indikator kemampuan melakukan
sesuatu
pekerjaan
secara
sistematis
dan
terencana
sampai
mendapatkan hasil yang telah ditentukan. Malayu S.P. Hasibuan (2003) berpendapat, “Kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani dan pikiran untuk
menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa
dengan memperoleh imbalan tertentu” (hlm. 94). Bekerja artinya suatu bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan, dan aktivitas ini melibatkan baik fungsi fisik maupun mental. Untuk dapat mencapai hasil kerja yang baik dan memuaskan diperlukan pengetahuan, ketrampilan, dan keadaan jasmani yang sesuai dengan sifat dan bentuk pekerjaan tertentu (Supriyadi, 2011). Sugiyono (2008) mengemukakan, “Kesiapan kerja adalah kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fisik, pengalaman sehingga individu mempunyai suatu kegiatan tertentu dalam
mental serta
kemampuan untuk melaksanakan
hubungannya dengan pekerjaan” (hlm. 13).
Kesiapan kerja adalah suatu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal dengan target yang telah ditentukan (Benjamin Setiawan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
2005). Pekerja yang baik adalah pekerja yang memenuhi syarat-syarat pekerja yaitu pekerja yang mempunyai sifat dan kemampuan jasmani yang diperlukan, yang memiliki kecerdasan, dan pendidikan yang ditentukan, serta memperoleh pengetahuan yang cukup untuk melakukan pekerjaan dengan memenuhi prestasi standar yang memuaskan mengenai keamanan, kualitas, dan kuantitas (Martinus Yamin, 2008). Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa kesiapan kerja adalah kondisi kematangan mental yang ada di dalam diri siswa sehingga mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan atau tingkah laku
tertentu yang berhubungan dengan pekerjaan. Kesiapan kerja
sangat perlu diperhatikan dalam suatu proses, karena jika siswa
sudah ada
kesiapan, maka hasilnya akan memuaskan
b. Ciri-ciri Kesiapan Kerja Ciri-ciri seseorang yang telah mempunyai kesiapan Benjamin Setiawan (2005) bahwa untuk mencapai
kerja menurut
tingkat kesiapan kerja
dipengaruhi oleh tiga hal meliputi: 1) Tingkat Kematangan Tingkat kematangan menunjukkan pada proses perkembangan atau pertumbuhan yang sempurna, dalam arti siap digunakan. 2) Pengalaman Sebelumnya Pengalaman sebelumnya merupakan pengalamanpengalaman yang diperoleh berkaitan dengan lingkungan, kesempatan-kesempatan yang tersedia dan pengaruh dari luar yang tidak disengaja. 3) Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi Keadaan mental dan emosi yang serasi meliputi keadaan kritis, memiliki pertimbangan yang logis, obyektif, bersikap dewasa, kemauan untuk bekerja dengan orang lain, mempunyai kesempatan untuk menerima, kemauan untuk maju serta mengembangkan keahlian yang dimiliki (hlm. 35).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
Siswa yang mempunyai kesiapan kerja adalah sebagai berikut: 1) Mempunyai Pertimbangan yang Logis dan Obyektif Dalam menentukan pilihan pekerjaan yang akan
dilakukan diperlukan
pertimbangan yang logis dan obyektif yang berdasarkan akal sehat, penalaran yang matang dan rasional. 2) Mempunyai Kemauan dan Kemampuan untuk Bekerja dengan Orang Lain Salah satu unsur seseorang dalam bekerja adalah adanya kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain sehingga dapat menghasilkan kerja yang maksimal. 3) Memiliki Keberanian untuk Menerima Tanggung Jawab Dalam menjalankan pekerjaan yang dilakukan sikap bertanggungjawab harus dimiliki oleh setiap pekerja
karena secara individual keberanian untuk
bertanggungjawab merupakan indikasi kesiapan mental kerja. 4) Memiliki Sikap Kritis Sikap kritis diperlukan dalam bekerja karena dapat mengembangkan inisiatif dan ide-ide kreatif untuk meningkatkan kualitas kerja. 5) Mempunyai Ambisi untuk Maju dan Berusaha Mengikuti Perkembangan Sesuai Bidang Keahlian yang Dimiliki Salah satu sifat yang menunjukkan ciri-ciri tenaga kerja keterbukaan terhadap
yang berkualitas adalah
perubahan. Mereka haruslah mempunyai keinginan
terus belajar dan mengikuti perkembangan (Alma Buchori, 2002). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang siswa lulusan SMK sebagai calon tenaga kerja akan disebut memiliki kesiapan kerja apabila memiliki kondisi fisik
dan mental yang baik serta pengalaman.
Pengalaman tersebut berupa pengetahuan, keterampilan, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, mempunyai ambisi untuk maju dan
berusaha mengikuti
perkembangan sesuai bidang keahlian yang dimiliki untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja Kesiapan kerja seseorang berhubungan dengan banyak faktor, baik dari dalam diri siswa (intern) maupun dari luar diri siswa (ekstern) Keberhasilan setiap individu di dunia kerja selain
ditentukan oleh
penguasaan bidang
kompetensinya juga ditentukan oleh bakat, minat, tekad serta kepercayaan diri sendiri. Sikap, tekad, semangat dan komitmen akan muncul
seiring dengan
kematangan pribadi seseorang. Tingkat kematangan merupakan suatu saat dalam proses perkembangan yang sempurna dalam arti siap digunakan. Sedangkan pengalaman yang mempengarui kesiapan mental dalam bekerja dapat diperoleh dari lingkungan pendidikan dan keluarga. Oleh karena itu, pada saat seseorang memilih pekerjaan hendaknya terjadi suatu
proses yang selaras antara diri,
pekerjaan dan lingkungan keluarga (Muri Yusuf, A., 2002). Kondisi individu yang berpengaruh terhadap kesiapan kerja untuk memberikan respon menurut Slameto (2010) meliputi tiga aspek, yaitu: “(1) Kondisi fisik, mental dan emosional, (2) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan, (3) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari” (hlm 113). Kondisi mental menyangkut kecerdasan, sedangkan kondisi emosional berhubungan dengan motif dan dorongan atau minat yang akan mempengaruhi kesiapan kerja. Pada dasarnya munculnya kesiapan seseorang tergantung pada tingkat
kematangan dan kesiapan yang ditentukan oleh pengalaman.
Kematangan dan pengalaman adalah suatu saat dalam proses perkembangan dimana suatu fungsi fisik atau mental telah
mencapai perkembangan yang
sempurna dalam arti siap untuk digunakan. Menurut George J. Moully dalam Rika Isharyanti (2011) “Kesiapan tidak tergantung pada kematangan
semata-mata tetapi termasuk juga di dalamnya
faktor-faktor lain misalnya motivasi dan pengalaman” (hlm. 17). Selanjutnya dinyatakan bahwa lingkungan memainkan peran yang sangat penting. Istilah kesiapan merupakan konsep yang sangat luas dan melibatkan berbagai faktor. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kesiapan
terhadap
sesuatu
dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1) Faktor fisiologis, suatu tingkah laku tidak dapat terjadi kecuali apabila organorgan fisiologis seperti: panca indera, sistem syaraf pusat dan otot-otot telah berfungsi dengan baik. 2) Faktor psikologis, untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu dengan baik, seseorang harus mempunyai
motivasi yang baik dan bebas dari konflik
emosional. 3) Faktor pengalaman, proses persiapan dapat terjadi apabila didasarkan pada pengetahuan, keterampilan serta pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki oleh seseorang. Sedangkan menurut Daryanto (2009), kesiapan
berkaitan dengan
beberapa faktor, yaitu: 1) Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologis, ini menyangkut pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat indera dan kapasitas intelektual. 2) Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan-tujuan individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri. Motivasi berhubungan dengan sistem kebutuhan dalam diri manusia serta tekanantekanan lingkungan (hlm. 166). Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor yang berasal dari diri siswa (intern) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksten). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu kematangan baik fisik maupun mental, ketekunan, kreativitas, minat, bakat, intelengensi, kepercayaan diri, penguasaan ilmu pengetahuan dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa meliputi peran masyarakat dan keluarga, sarana dan prasarana di sekolah, di lingkungan dunia kerja dan pengalaman praktik lapangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
d. Tujuan Kesiapan Kerja Siswa Prestasi standar yang dimaksud adalah tingkat hasil yang dicapai oleh pekerja yang memenuhi syarat tanpa harus berusaha terlalu keras sewaktu bekerja, karena telah
mengetahui, memahami
prosedur, dan
memiliki
kemampuan. Pekerja yang baik dan produktif tersebut merupakan pekerja yang telah memiliki kesiapan kerja. Pekerja yang memiliki kesiapan kerja sewaktu melakukan kerja akan menunjukkm ciri-ciri visual sebagai berikut : menunjukkan gerakan yang mantap dan lancar, mempunyai gerakan yang harmonis, cepat dan tanggap terhadap gejala dan tanda-tanda, serta dapat menduga kemungkinan timbulnya masalah dan hambatan sekaligus dapat mengatasinya. Selain itu dalam bekerja tidak menunjukkan usaha pemusatan perhatian yang berlebihan, karena itu kelihatannya lebih tenang. Pentingnya kesiapan kerja bagi calon tenaga kerja dinyatakan yaitu kesiapan kerja adalah investasi utama dan sumber utama bagi kemajuan ekonomi, serta merupakan mata pencaharian atau penghidupan dari sebagian besar kelompok masyarakat. Peningkatan atau pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu investasi dan ini merupakan salah satu dari bentuk/penerapan yang dilakukan melalui pendidikan (Dowen, 2005). Asumsi dari Djamaluddin (2003) yaitu, “Seseorang dapat meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan yang mana setiap tambahan penduduk berarti di satu pihak meningkatkan kemampuan kerja dan tingkat penghasilan, akan tetapi di pihak lain menunda penerimaan penghasilan selama mengikuti pendidikan” (hlm. 59). Meningkatnya kemampuan kerja akan meningkatkan produktivitas, sehingga akan membawa pengaruh terhadap penghasilan. Kegiatan di SMK dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan teori dan kegiatan praktek. Teori diberikan untuk mengembangkan intelektual dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
menunjang praktek, sedangkan praktek itu untuk mengembangkan ketrampilan kerja. Pengetahuan teori yang diberikan kepada anak didik di SMK dengan melalui proses belajar di kelas bertujuan untuk membekali anak didik dalam bidang pengetahuan yang sifatnya menunjang kegiatan praktek serta untuk bekal praktek yang dilaksanakan lapangan. dengan tujuan untuk memberikan pengalaman belajar dalam bidang ketrampilan.
e. Indikator Kesiapan Kerja Kegiatan pendidikan di SMK mempunyai tiga tujuan yaitu pengetahuan, ketrampilan, minat kerja, yang mana dari ketiga tujuan tersebut dapat menimbulkan sikap mandiri dan kreatifitas yang akan menghasilkan kesiapan kerja siswa setelah lulus nantinya. Berdasarkan uraian di atas, indikator dari variabel kesiapan kerja sebagai berikut: 1. Kondisi fisik, mental dan emosional 2. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan. 3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah
dipelajari
Kesiapan fisik. B. Penelitian Terdahulu Kajian ini untuk mendeskripsikan pengaruh prose pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII sekolah menengah kejuruan negeri 6 di Surakarta. Sebagai perbandingan dikemukanan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya, sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Jenna Petrosky (2005) dengan judul ” The German Dual Educational System: Evolving Needs for a Skilled Workforce”. Penelitian ini mengatakan bahwa banyak faktor yang telah diusahakan untuk keberhasilan industri Jerman, tetapi kekuatan yang mendasari dalam keberhasilan Jerman dapat menjaga kualitas dan keandalan output yang dihasilkan. Inti dari commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
kualitas produksi yang dapat dihasilkan Jerman banyak dikaitkan dengan tingkat keterampilan pekerja industrinya. Tingkat ketrampilan yang tinggi adalah akibat langsung dari lulusan yang mendapat program pendidikan tambahan magang / pelatihan yang sangat sering disebut sebagai sistem pendidikan ganda. Dengan ini menunjukan bahwa pendidikan system ganda berpengaruh positif terhadap dunia kerja. Berkembangnya dunia kerja dan semakin banyaknya kebutuhan akan tenaga kerja terampil maka pendidikan system ganda sangat diperlukan di Jerman. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian mengatakan bahwa
keberhasilan
pendidikan system ganda di Jerman telah dimengerti dan menarik banyak perhatian dari banyak negara-negara industri lainnya. Banyak Negara yang mengaplikasikan pendidikan ini seperti di Amerika Serikat. Bisnis di Amerika Serikat tidak bisa berkonsentrasi pada tujuan jangka panjang semudah di Jerman karena perusahaan-perusahaan AS harus bersaing untuk investasi pemegang saham sehingga sangat dibutuhkan generasi muda yang memiliki kemampuan ketrampilan dan pendidikan yang mendukungnya menjadi lulusan yang dapat diandalkan. Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian ini adalah samasama meneliti tentang system ganda yaitu bagaimana proses pembelajaran yang didapat peserta didik di sekolah dengan pendidikan praktek diluar sekilah. Serta perbedaannya adalah penelitian relevan menggunakan variabel system ganda, dan penelitian yang akan dilakukan memisahkan variabel system ganda menjadi dua variabel yaitu proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh K O’Brien (2012) dengan judul “Work readiness of final-year civil engineering student at Victoria University: A survey”. Dari penelitian tersebut menunjukan bahwa mahasiswa teknik sipil di Universitas Victori sudah memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja. Hal ini dibuktikan sebanyak 19 dari 35 siswa teknik sipil pada akhir tahun menjawab survei yang dilakukan
dalam
minggu-minggu
terakhir
Semester
2.
Rata-rata
54%
membuktikan bahwa mahasiswa mahasiswa teknik sipil di Universitas Victori memiliki kesiapan kerja yang cukup. Selain hal tersebut peran industri sangat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
penting dalam menginformasikan pendidik pada kebutuhan untuk lulusan siap kerja. Hal ini memberikan kesempatan bagi pendidik dan industri untuk bekerja lebih erat dengan membantu membentuk kesiapan kerja dengan kerja praktek. Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kesiapan kerja. Serta perbedaan penelitian relevan dengan penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan variabel kesiapan kerja sebagai variabel terikat. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Penny Maryani (2012) dengan judul “Kontribusi Bakat Mekanik dan Proses Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif terhadap Kompetensi Serta Kesiapan Untuk Bekerja Di Industri”. Hasil penelitian menunjukan bahwa bakat mekanik berkontribusi terhadap kompetensi dan berada pada kategori yang rendah, proses belajar pada mata pelajaran produktif berkontribusi terhadap kompetensi yang dapat dikategorikan pada taraf rendah dan bakat mekanik berkontribusi positif terhadap kesiapan untuk bekerja di industri dan berada pada kategori rendah. Perbedaan penelitian relevan dengan penelitian ini adalah penelitian relevan menggunakan variabel bebas bakat mekanik dan proses belajar pada mata pelajaran produktif, sedangkan penelitian ini menggunakan variabel bebas proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Nurharjadmo (2008) dengan judul “ Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda Di Sekolah Kejuruan”. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pendidikan Sistem Ganda di SMK Negeri 2 Klaten telah dilaksanakan sesuai dengan standar aturan yang ada yaitu Petunjuk teknis dan Petunjuk Pelaksanaannya. Tidak adanya keluhan yang muncul baik dari pihak sekolah, institusi pasangan maupun dari sasaran kebijakan menunjukkan bahwa semua proses pelaksanaan dapat berlangsung dengan baik. Pihak sekolah telah melakukan berbagai tahapan kegiatan mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi dan telah dilaksanakannya dengan baik. Proses pelaksanaan dapat dikatakan bahwa keseluruhan rencana kegiatan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
dilakukan oleh pihak sekolah dalam kaitan dengan pelaksanaan PSG dapat terealisir dengan baik, dan output yang dihasilkan pun juga cukup baik. Hal tersebut membuktikan bahwa pendidikan system ganda yaitu pendidikan yang didapat siswa disekolah dengan pendidikan praktek diluar sekolah berpengaruh positif terhadap siswa. Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang system ganda yang didalamnya terdapat pendidikan yang didapat siswa disekolah disebut juga proses pembelajaran di sekolah dan pendidikan praktek diluar sekolah atau dapat disebut juga praktek kerja lapangan, sedangkan perbedaannya adalah penelitian relevan merupakan penelitian kualitatif hanya menekankan pada kebijakan system ganda sedangkan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Anramus (2012) dengan judul “Kontribusi Praktek Kerja Industri dan Motivasi Belajar Terhadap Sikap Wirausaha”. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa menyatakan praktek kerja industri, motivasi belajar dan sikap wirausaha yang cenderung tinggi. Pelaksanaan prakerin dapat mendorong meningkatnya motivasi siwa dan pada akhirnya akan mempengaruhi pembentukan dan dapat meningkatkan sikap berwirausaha. Kontribusi positif juga diberikan antara motivasi belajar dengan sikap wirausaha. Semakin besar motivasi yang dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar maka akan semakin tinggi sikap wirausahanya. Kenaikan satu skor nilai motivasi belajar siswa akan merubah sikap wirausaha ke arah yang lebih baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, semakin besar kontribusi yang dilakukan siwa dalam praktek kerja industri, dalam hal ini siwa yang semakin baik dalam melakukan praktek kerja industri maka sikap wirausaha setelah lulus sekolah akan semakin besar. Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang praktek kerja industry atau dapat disebut juga praktek kerja lapangan pada penelitian ini, sedangkan perbedaannya adalah penelitian relevan menggunakan variabel terikan sikap wirausaha dan variabel terikat motivasi belajar sedangkan penelitian ini commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
menggunakan variabel terikat kesiapan kerja dan variabel bebas proses pembelajaran di sekolah.
C. Kerangka Berfikir Kualitas pendidikan kejuruan menerapkan ukuran ganda, yaitu kualitas menurut ukuran sekolah atau in-school success standards dan kualitas menurut ukuran masyarakat atau out-of school success standards”. Kriteria pertama meliputi aspek keberhasilan peserta didik dalam memenuhi tuntutan kurikuler yang telah diorientasikan pada tuntutan dunia kerja, sedangkan kriteria kedua, meliputi keberhasilan peserta didik yang tertampilkan pada kemampuan unjuk kerja sesuai dengan standar kompetensi nasional. Untuk mencapai kesiapan kerja siswa kelas XII SMK, implementasi kurikulum dititikberatkan pada proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan. Dengan demikian, apabila proses pendidikan benar-benar melaksanakan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara konsisten, maka kesiapan kerja siswa kelas XII SMK akan semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila sekolah tidak konsisten melaksanakan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan maka hal ini membawa konsekuensi pada rendahnya kesiapan kerja siswa kelas XII SMK.
Proses Pembelajaran di Sekolah
Kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6 Surakarta Praktek Kerja Lapangan
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Ada pengaruh yang signifikan proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6 di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 2. Ada pengaruh yang signifikan praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6 di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 3. Ada pengaruh yang signifikan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6 di Kota Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi pada SMK Negeri 6 Surakarta. Pertimbangan memilih SMK Negeri 6 Surakarta adalah: a. Terdapat permasalahan mengenai proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII. b. Sekolah tersebut tersedia data yang peneliti butuhkan dan data tersebut dapat dipertanggungjawabkan. c. Belum terdapat penelitian sejenis di lokasi penelitian.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah usulan penelitian disetujui oleh dosen pembimbing dan mendapatkan izin dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret serta Pihak SMK Negeri 6 Surakarta. Penelitian berlangsung selama 6 bulan yakni pada bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2013. Penelitian ini dilaksanakan sesuai prosedur dari persiapan judul yang terdiri dari 1) pengajuan judul; 2) menyusun proposal; 3) mengurus ijin; 4) menyusun instrument, pelaksanaan penelitian yang terdiri dari 1) pengumpulan data; 2) menyusun dan mengolah data, tahap terakhir yaitu penyusunan serta pengadaan.
B. Rancangan Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey
yang bersifat
menjelaskan fenomena (explanatory research), sehingga penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif.
Tujuannya untuk menjelaskan suatu keadaan yang terjadi
ketika penelitian dilakukan dan dirancang untuk menentukan besaran hubungan atau commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
pengaruh suatu variabel dengan variabel yang lain (Suharsimi Arikunto. 2003). Variabel yang hendak dijelaskan dalam penelitian ini adalah kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Ngeri 6 Surakarta, sedangkan variabel yang menjelaskan adalah proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan. Dilihat dari cara pengumpulan datanya, studi ini termasuk penelitian non eksperimental, karena data diambil dari sejumlah variabel menurut kenyataan di lapangan. Manipulasi terhadap variabel penelitian tidak dilakukan oleh peneliti, namun menggali fakta-fakta dengan menggunakan angket yang berisi sejumlah pernyataan tentang proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan sebagai variabel bebas terhadap kesiapan kerja siswa sekolah menengah kejuruan negeri sebagai variabel terikat. Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian korelasional (Baru Algesindo, 2000) yang menyatakan bahwa penelitian korelasional bertujuan menetapkan besarnya hubungan/pengaruh antara variabel-variabel. Penelitian korelasional memungkinkan peneliti memastikan perbedaan pada salah satu variabel ada perbedaan hubungan dengan variabel yang lain. Besarnya hubungan atau pengaruh antar variabel itu ditetapkan melalui koefisien korelasi. Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini, yakni variabel dependen, yaitu kesiapan kerja siswa sekolah menengah kejuruan negeri dan variabel indipenden yakni proses pembelajaran dan praktek kerja lapangan.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut data yang dikeluarkan SMK Negeri 6 Surakarta pada bulan Agustus 2012, jumlah siswa kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta sebanyak 114 siswa untuk jurusan administrasi perkantoran yang masih aktif mengikuti pembelajaran. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
Populasi penelitian adalah sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama (Arikunto, 2003). Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta . 2. Sampel Dasar pengambilan sampel seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2003) berpendapat, “Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel” (hlm. 117). Sampel yang diambil hanya kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta. Agar
penentuan sampelnya memenuhi kriteria yang
dikehendaki, maka sampel penelitian ini ditentukan jika populasinya kurang dari 100, maka seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Apabila jumlah populasinya melebihi 100 maka sampelnya ditentukan secara prosentase, diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 30 % menurut kemampuan peneliti. Berdasar pendapat tersebut, maka sampel penelitian ini ditentukan diambil sebanyak 50% dari populasi, yakni 50% dari 114 sehingga diperoleh 57 siswa sebagai responden penelitian (Suharsimi Arikunto, 2003).
D. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik proportionate simple random sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sederhana dan proposional (berimbang). Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi (Arikunto, 2006). Hal ini dilakukan dengan alasan populasi yang banyak, maka pengambilan sampel harus diproposikan sesuai ketentuan dengan kelebihannya adalah peneliti mengetahui jumlah sampel serta kekurangannya adalah peneliti tidak dapat menentukan jumlah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
sampel sesuai keinginan tetapi harus berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Sampel penelitian ini ditentukan dan dipilih sebanyak 57 siswa secara acak dari 114 siswa kelas XII
administrasi perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta sebagai peserta
pelajaran praktek kerja lapangan, sehingga dapat diketahui kesiapan kerja yang dimilikinya. Sampel untuk setiap strata harus proporsional sesuai dengan populasi. Berdasar perhitungan prosentase dalam penentuan sampel, dapat ditentukan proporsi sampel pada tiap kelas sebagai berikut : a. Kelas XII AP 1 : 38 × 57 = 2166 = 19 114 114 b. Kelas XII AP 2 : 39 × 57 = 2223 = 19,5 = 20 114 114 c. Kelas XII AP 3 : 37 × 57 = 2109 = 18,5 = 18 114 114 Jadi, jumlah sampelnya = 19 + 20 + 18 = 57 siswa
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penelitian lapangan, yakni teknik pengumpulan data dengan cara peneliti mengadakan pengamatan secara langsung pada sasaran yang diteliti dan melakukan pencatatan secara sistimatik (Moleong, 2006). Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner sebagai sumber data primer dan teknik studi dokumentasi sebagai sumber data sekunder. Adapun penjelasan dari teknik pengumpulan data tersebut sebagai berikut : 1. Teknik Angket atau Kuesioner Menurut suharsimi Arikunto (2006) pengertian angket adalah ”Sejumlah pernyataan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam ari laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang lain yang ia ketahui” (hlm. 151). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dapat disimpulkan bahwa angket adalah suatu alat yang merupakan teknik untuk mengumpulkan data dengan cara memberikan sebuah pertanyaan tertulis yang ditunjukan kepada seseorang atau sekumpulan orang mengenai suatu masalah untuk mendapatkan jawaban dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. a. Angket yang digunakan Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari item pertanyaan yang disusun berdasar indikator variabel penelitian. Adapun item pernyataan disusun dengan cara modifikasi dengan angket yang pernah digunakan untuk variabel yang sama atau hampir sama yang terdaqpat dalam penelitian terdahulu Arikunto (2006). Adapun susunan kisi-kisi angket yang diambil dari indikator variabel penelitian adalah sebagai berikut : 1) Variabel Proses Pembelajaran di Sekolah Pembelajaran di sekolah adalah kegiatan guru, siswa dan komponen lainnya yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam rangka tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan diarahkan untuk mencapai suatu prestasi dan dapat diukur dengan sistem yang konsisten dan terukur tingkat keberhasilannya. Indikator proses pembelajaran di sekolah meliputi : (1) Strategi Pembelajaran, (2) Materi Pembelajaran (3) Daya tarik dalam pembelajaran, (4) Efektivitas pembelajaran, (5) Efisiensi pembelajaran (Uzer Usman, 2001) 2) Variabel Praktek Kerja Lapangan Praktek kerja lapangan adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa mendapatkan technical skill pada saat proses belajar teori ke dalam situasi kerja yang sesungguhnya, sekaligus sebagai tolak ukur kemampuan bagi siswa itu sendiri. Indikator praktek kerja lapangan meliputi : (1) tingkat penguasaan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
keterampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaan, (2) sikap dan perilaku siswa selaras di dunia kerja, (3) disiplin, dan tanggung jawab, (4) kreativitas, (5) kemandirian, dan (6) kerja sama, maupun ketaatan (Depdikbud, 2005). 3) Variabel Kesiapan kerja siswa Kesiapan kerja adalah suatu kemampuan siswa untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal dengan target yang telah ditentukan. Indikator dari variabel kesiapan kerja sebagai berikut: (1) Kesiapan fisik, (2) Kesiapan psikis, (3) Kesiapan sosial dan ekonomi (Martinus Yamin, 2008). b. Jenis Angket yang digunakan Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menurut sudut pandang sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006) : 1) Menurut cara menjawab, antara lain : a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. 2) Menurut jawaban yang diberikan, antara lain : a) Kuesioner langsung, yaitu jika responden menjawab tentang dirinya. b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. 3) Menurut bentuknya, antara lain : 1)
Kuesioner pilihan ganda, adalah sama dengan kuesioner tertutup
2)
Kuesioner isian, adalah kuesioner terbuka
3)
Chek list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek (√) pada kolom yang sesuai
4)
Rating –scala (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan, misalnya dimulai dari setuju sampai dengan sangat tidak setuju. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
Dari berbagai jenis angket diatas, peneliti memilih kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih baik dari sangat setuju sampai tidak setuju. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena responden sulit untuk ditemui satu per satu sehingga dapat menghemat waktu peneliti, selain itu responden dapat menjawab dengan mudah serta dapat mempertimbangkan terlebih dahulu untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyusunan angket, langkah-langkah yang dilakukan peneliti yaitu : 1) Menetapkan tujuan dalam pembuatan angket. Adapun maksud dalam menetapkan tujuan angket adalah untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan. 2) Menetapkan aspek yang akan ukur Untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen, perlu dibuat matrik spesifikasi data. Matrik ini merupakan penjabaran dari aspek yang akan diukur untuk memperjelas permasalaha yang alan dituangkan ke dalam angket. Adapun isi matrik antara lain batasan dari konsep yang akan diteliti, variabel serta indikator yang akan diukur. 3) Menyusun petunjuk pengisian angket Dalam penyusunan petunjuk pengisian angket peneliti menggunakan skala bertingkat ranting-scale dan untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing-masing angket digunakan modifikasi skala Likert. Menurut Sugiyono (2011: 93) skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Jawaban setiap item instrument yang
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yaitu : 1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Ragu-ragu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju Untuk alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa : Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihan hanya empat saja. Alternatif ”Sangat Setuju”, dan ”Setuju” ada di sisi atau kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain, ”Tidak Setuju” dan ”Sangat Tidak Setuju” di sisi atau kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena ”Sangat Setuju” atau ”Setuju” sebetulnya berada pada sisi ”Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan ”Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah juga ”Tidak Setuju (hlm. 241). Adapun penilaian dari setiap alternatif jawaban apabila pertanyaan yang dibuat positif, sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006) : 1) Sangat setuju
nilai = 4
2) Setuju
nilai = 3
3) Tidak setuju
nilai = 2
4) Sangat tidak setuju
nilai = 1
Adapun penilaian dari setiap alternatif jawaban apabila pertanyaan yang dibuat negatif, sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006) : 1) Sangat setuju
nilai = 1
2) Setuju
nilai = 2
3) Tidak setuju
nilai = 3
4) Sangat tidak setuju
nilai = 4
Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda check (√) pada kolom jawaban yang dipilih. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
4) Membuat surat pengantar. Surakt pengantar berfungsi menghantarkan angket sehingga responden dapat menerima dengan jelas. 5) Mengadakan uji coba angket Angket tersebut perlu diuji-cobakan untuk mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang akan menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu uji coba angket ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan realibilitas angket tersebut. Setelah dilakukan uji coba, bila ditemukan angket yang kurang dipahami oleh responden maka dapat dilakukan revisi angket. Revisi angket merupakan perbaikan angket dimana angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel angket. Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbaiki sebagai alat pengumpulan data yang kemudian dianalisis. 2. Metode Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto (2006), ”Dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Hal-hal tersebut berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notula rapat, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini
data dokumentasi yang dikumpulkan
digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian” (hlm. 158). Dalam teknik dokumentasi ini, data yang dikumpulkan adalah data hasil penilaian praktek kerja lapangan siswa kelas XII Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. F. Validasi Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat kesahan suatu instrumen. Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
angket sebagai metode utama dan dalam rangka memperoleh kelengkapan data, angket tersebut akan disusun berdasarkan skala Likert. Suatu alat ukur dikatakan valid, apabila alat tersebut benar mengukur apa yang harus diukur. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Memakai teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus (Menurut Azwar, 2004) :
rxy
n. XY n. X 2
X X
2
Y
n. Y 2
Y
2
(Azwar, 2004 : 62) Keterangan : r xy
= Koefisien korelasi antara X dan Y
X
= Jumlah nilai tiap-tiap item
Y
= Jumlah total item
XY = Jumlah hasil kali antara X dan Y n
= Jumlah Sampel Berdasarkan ketentuan, apabila rhitung > rtabel maka dikatakan valid. Uji validitas dinyatakan secara empiris dengan corrected item total
correlation berdasarkan analisis kesahihan butir angket berdasarkan p value < 0,05, maka instrumen valid. Penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada 57 responden. Teknik korelasi yang dipergunakan adalah korelasi product moment yang kriteria pengukurannya yaitu p value < 0.05 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas alat ukur merupakan konsistensi hasil pengukuran bila alat tersebut digunakan orang yang sama namun pada waktu yang berbeda (Gozali, 2005). Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran terhadap alat tersebut mampu memberikan hasil yang relatif tidak membedakan bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
dapat dipercaya juga. Dalam penelitian ini, reliabilitas yang dipakai adalah reliabilitas internal. Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisa data dari satu kali hasil pengetesan. Metode ini menggunakan Cronbrach Alpha. Instrumen dikatakan reliabel apabila Cronbrach Alpha > 0,60, dengan menggunakan rumus Alpha adalah sebagai berikut (Azwar, 2004):
r11
k k 1
2 b
1
2 1
(Azwar, 2004: 67) Keterangan : r11
= Reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b 2 1
= Jumlah varians butir = Varians total Sesuai dengan yang diuraikan tentang reliabilitas di atas, menunjukkan
sejauhmana pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda jauh jika pengukuran ulang pada subyek yang sama. Teknik reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan Reliability Analisis Statistic dengan Crobach Alpha ( ). Jika nilai Crobach Alpha ( ) > 0,60. 2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas, digunakan untuk menguji normal tidaknya sebuah distribusi data sebagai salah satu syarat dalam analisis statistik parametrik. Dalam penelitian ini digunakan uji nilai Kolmogorov Smirnov (Lilifors) dengan ketentuan jika nilai signifikansi di atas 0,05 maka data tersebut mempunyai distribusi normal (Azwar, 2004). b. Uji Linieritas Uji Linieritas dilakukan untuk menguji linieritas antara variable bebas proses pembelajaran di sekolah (X1), praktek kerja lapangan (X2) dan satu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
variable terikat kesiapan kerja siswa (Y). Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang linier terhadap variabel yang diukur. Variabel dikatakan terdapat pengaruh yang linier jika terdapat kenaikan nilai variabel bebas, maka akan diikuti pula oleh kenaikan variabel terikat. Linieritas diuji dengan uji F menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17 for Windows 2013. (Sunyoto, 2008) c. Independensi Uji independensi adalah suatu uji yang dipergunakan untuk melihat apakah perbedaan yang diamati dari beberapa proporsi sampel signifikan atau hanya kebetulan saja. Pengujian seperti ini pada dasarnya membandingkan frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan, jika hipotesis nol adalah benar. Fungsi dari uji independensi adalah untuk mengetahui apakah data terklasifikasikan silang secara independen (tidak saling terkait) atau tidak dan untuk menguji apakah ada perbedaan antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi harapan. (Sunyoto, 2008) d. Heterokedastisitas Heterokedastisitas terjadi apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya (Kuncoro, 2004). Artinya bahwa jika variasi variabel independent makin besar maka sebaran variabel dependen makin lebar atau menyempit.
Konsekwensi
adanya
heterokedastisitas
adalah
penaksir
(estimator) yang diperoleh tidak efisien, dengan demikian penaksir yang diperoleh menggambarkan populasi yang bias. Heterokedastisitas merupakan suatu asumsi kritis dari model linier klasik, yaitu gangguan Ui merupakan variasi yang sama. Jika asumsi ini tidak dipenuhi dalam suatu model linier maka model dalam penelitian tersebut kurang valid. Uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah scatterplots. Dalam penelitian ini digunakan diagram scatter plot yang merupakan diagram commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
pada analisis regresi yang berguna untuk mengetahui grafik hubungan antar variable. (Sunyoto, 2008) e. Multikolinieritas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang “sempurna” atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi (Gozali, 2005). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya, (2) variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10 (Ghozali, 2005). Apabila nilai tolerance variabel terikat kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10, dapat dikatakan terjadi multikolinieritas. Sebaliknya apabila nilai tolerance variabel bebas lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas. Jika terjadi multikolinieritas berarti tidak lolos uji tersebut. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui pengaruh proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa pada SMK Negeri 6 Kota Surakarta, digunakan alat uji Regresi Linier Berganda dengan rumus sebagai berikut: Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + e (Suharsimi Arikunto, 2003: 152) Keterangan : Ŷ
= Kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 6 Kota Surakarta
X1
= Proses pembelajaran di sekolah
X2
= Praktek kerja lapangan
a
= Konstan
b1. b5 = Koefisien variabel bebas X1...X5 e
= Error disturbance
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
2. Uji t Uji t ini digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi secara parsial menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17 for Windows 2013 Langkah-langkah uji t sebagai berikut : a) Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho :
b
= 0
tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
H1 : b
0
ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
b) Penentuan level of significance = 0,05. c) Menghitung nilai t
t
r2 N 1 1 r2
(Sugiyono, 2008: 112) Keterangan : t
= Nilai t hitung
n
= Jumlah sampel
r2
= Koefisien determinasi
d) Kriteria pengujian Ho diterima apabila –ttabel < thitung < ttabel Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau thitung < -ttabel e) Kesimpulan Menyimpulkan apakah ada pengaruh atau tidak variabel bebas
terhadap
varsiabel terikat secara parsial. 3. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17 for Windows 2013. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
a) Menentukan Hipotesis Ho : b1 = b2 = … = b5 = 0;
tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
H1: b1 b2 ... b5 0;
ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
b) Penentuan level of significance
= 0,05.
c) Menghitung nilai F R2/k F Hitung = (1-R2) / (n – k - 1) (Sugiyono, 2008: 122) Keterangan : R2 = Koefisien determinasi k = Banyaknya variabel bebas n = Banyaknya sampel Ho diterima apabila F hitung < F.tabel Ho ditolak apabila F hitung > F.tabel d) Kesimpulan Menyimpulkan apakah ada pengaruh atau tidak variabel bebas
terhadap
variabel terikat secara bersama-sama.
3. Koefisien Determinasi Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yang ditunjukkan dengan persentase dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 17 for Windows 2013. Rumus koefisien determinasi adalah:
R2
1
YX 1
2
YX 2
Y2
(Gozali,2005 : 139) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
Keterangan : R2
= Koefisien determinasi = Jumlah nilai variabel bebas
Y
= Jumlah nilai variabel terikat
XY = Hasil kali koefisien harga x dan y H. Prosedur Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, ditentukan langkahlangkah yang ditempuh oleh peneliti dalam proses pelaksanaan penelitian, antara lain : 1. Menemukan masalah adalah melakukan penelitian awal untuk menentukan sebabsebab dari terjadinya kasus, misal : tentang kesiapan kerja siswa dari SMK yang dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan ketrampilannya. 2. Perumusan masalah adalah menentukan permasalahan yang digambaran mengenai subyek penelitian, tujuan dan problematikanya. 3. Pengumpulan teori serta penelitian yang relevan.pengumpulan teori ditentukan berdasar faktor-faktor/independen yang menentukan besarnya pengaruh terhadap subyek penelitian (variabel dependen). Misal : teori tentang pembelajaran, teori tentang praktek kerja yang kesemua teori tersebut dapat ditentukan factorfaktornya maupun indikator yang mendukung teori tersebut. Indikator ini yang dijadikan landasan untuk menentukan jawaban dari obyek yang diteliti. Penelitian relevan adalah penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli yang memiliki relevansi tinggi atau kuat terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Apabila terdapat relevansi yang kuat maka dapat dipakai sebagai acuan teorinya maupun instrument penelitiannya (dimodifikasi). 4. Penyusunan hipotesis yaitu penyusunan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian. 5. Penyusunan metode penelitian yaitu mengumpulkan beberapa data sebagai bahan dalam penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
6. Penentuan populasi dan sampel, besar populasi ditentukan berdasarkan besarnya subyek penelitian (responden) dalam penelitian ini siswa kelas XII SMK Negeri 6 Surakarta. Sampel penelitian ditentukan berdasar kriteria prosentase atau rumusrumus penentuan sampel. 7. Penyusunan instrument penelitian. Instrument penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner, penyusunan angket berdasar indikator variabel penelitian yang disusun melalui matrik. 8. Pengumpulan data, menggunakan metode angket/kuesioner untuk memperoleh jawaban dari responden tentang variabel penelitian dan metode dokumentasi yakni dokumen yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan praktek kerja lapangan. 9. Analisis data dilakukan dengan menguji data-data yang berhasil dikumpulkan melalui : a) Uji Validitas dan Reliabilitasinstrumen penelitian; b) Uji Pra Syarat Analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, uji independensi, uji heterokedastisitas, uji multikolinieritas, kemudian dilakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan melalui analisis regresi linier, uji keberartian koefisien regresi secara parsial (uji t), uji pengaruh signifikansi variabel-variabel secara bersama-sama (uji F), uji koefisien determinasi 10. Pengujian hipotesis, adalah membuktikan bahwa hipotesis penelitian yang ditentukan telah terbukti atau tidak dengan melihat hasil analisis data. 11. Penyusunan laporan penelitian dan kesimpulan penelitian.
Setelah penelitian
dilaksanakan dan mendapatkan kesimpulan secara statistik serta sudah ditentukan implikasi hasil penelitian dan saran-saran disajikan maka disusun dalam bentuk laporan penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
BAB IV HASIL PENELITAN
A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang berjudul “Pengaruh Proses Pembelajaran Di Sekolah Dan Praktek Kerja Lapangan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Administrasi Perkantoran Smk Negeri 6 Surakarta” ini menggunakan dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Adapun variabel-variabel tersebut sebagai berikut : 1. Proses Pembelajaran Di Sekolah, sebagai variabel bebas pertama (X1) 2. Praktek Kerja Lapangan, sebagai variabel bebas kedua (X2) 3. Kesiapan Kerja Siswa, sebagai variabel terikat (Y) Ketiga variabel tersebut diperoleh melalui teknik angket dan dokumentasi. Angket tidak dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diinginkan, sebelum angket tersebut diketahui valid atau tidaknya. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu angket maka dilakukan uji coba instrumen. Hasil uji coba yang diperoleh kemudian di analisis berdasarkan kriteria validitas item angket yang telah ditentukan sebelumnya. Data yang diperoleh dari angket diuji validitas dan reliabilitasnya. Pelaksanaan try out dilakukan kepada 15 siswa kelas XII program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 6 Surakarta di luar sampel penelitian. 1. Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas angket proses pembelajaran di sekolah sebanyak 17 butir pernyataan, item yang tidak valid sebanyak 3 pernyataan yang tidak valid, yaitu nomor 5, 12, dan 15. Hasil uji validitas angket mengenai praktek kerja lapangan sebanyak 21 butir pernyataan dan terdapat 2 pernyataan yang tidak valid, yaitu pernyataan nomor 4 dan 15. Hasil uji validitas angket kesiapan kerja siswa sebanyak 12 butir pernyataan, dan terdapat 2 item yang tidak valid antara lain item nomor 3 san 12. Item-item di dalam angket yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan atau dihilangkan dalam mengambil data penelitian dan tidak dimasukkan dalam penyusunan atau tidak membuat item baru. Karena sudah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
terwakili oleh item pernyataan yang lain yang masih termasuk dalam satu indikator. Sehingga item pernyataan yang valid adalah sebanyak 43 yang digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini.
2. Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji Reliabilitas dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh waktu penelitian, dengan menggunakan angket tentang pengaruh proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta yang ditunjukkan oleh jumlah skor terhadap jawaban responden yang diperolehnya untuk masing-masing butir pernyataan. Hasil uji reliabilitas instrument mengenai proses pembelajaran di sekolah (X1) diperoleh nilai sebesar 0,835, apabila dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 15 diperoleh nilai rtabel 0, 514. Sehingga 0,835 > 0,514 maka instrument variabel X1 dinyatakan reliabel. Hasil nilai untuk praktek kerja lapangan (X2) diperoleh nilai sebesar 0,897, apabila dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 15 maka diperoleh nilai rtabel 0,514. Sehingga 0,897 > 0,514 maka instrument variabel X2 dinyatakan reliabel. Hasil nilai untuk kesiapan kerja siswa (Y) diperoleh nilai sebesar 0,864, apabila dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 15 maka diperoleh nilai rtabel 0,514. Sehingga 0,864 > 0,514 maka instrument variabel Y dinyatakan reliabel. Hasil dari pengumpulan data melalui angket kemudian di skoring dan melalui proses tabulasi. Sehingga tabulasi data meliputi proses pembelajaran di sekolah, praktek kerja lapangan dan kesiapan kerja siswa. Kemudian dirangkum dalam sebuah tabel data induk penelitian.
Berdasarkan data induk tersebut kemudian dilakukan deskripsi data sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
Tabel 4.1. Hasil Analisis Deskripsi Data Statistics
N
Valid
Proses Pembelajaran 57
Missing
Praktek Kerja Lapangan 57
Kesiapan Kerja 57
0
0
0
Mean
38,61
58,95
32,02
Median
39,00
58,00
32,00
Mode
39
63
30
3,830
4,498
3,176
Variance
14,670
20,229
10,089
Minimum
29
47
26
Std. Deviation
Maximum Sum
48
72
38
2201
3360
1825
(Sumber : data olahan SPSS 17 tahun 2013) Dari data di atas, maka peneliti mengemukakan deskripsi data sebagai berikut : a. Proses Pembelajaran di Sekolah Proses pembelajaran di sekolah merupakan variable bebas pertama (X1). Dari tabulasi data variable proses pembelajaran di sekolah dapat diketahui : 1) Nilai tertinggi = 48 2) Nilai terendah = 29 3) Nilai rata-rata = 69,0 Angket tentang proses pembelajaran di sekolah
terdiri dari 14
pernyataan yang pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 – 4. Apabila dihitung dengan persentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi sebesar 4 x 14 x 57 = 3192. Jumlah skor hasil pengumpulan data proses pembelajaran di sekolah (X1) = 2201. Dengan demikian, tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
proses pembelajaran di sekolah SMK Negeri 6 Surakarta sebesar 2201 : 3192 = 0,6895 atau sebesar 69,0%. Distribusi data proses pembelajara di sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2.
Proses Pembelajaran Di Sekolah
Interval Frekuensi 29-31 2 32-34 4 35-37 14 38-40 23 41-43 7 44-46 5 47-49 2 Jumlah 57 Sumber : Data primer yang diolah, 2013.
Persentase 3,51 7,02 24,56 40,35 12,28 8,77 3,51 100
Berdasarkan tabel distribusi data variabel proses pembelajaran di sekolah di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel X1 diperoleh kelas sebanyak 7 dan panjang interval 3. Nilai yang paling banyak muncul terdapat pada interval 38 – 40 dengan frekuensi 23 sebesar 40,35%. Gambaran mengenai distribusi variabel proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 25
frekuensi
20 15 10
5 0 32-34
35-37
38-40 41-43 44-46 47-49 proses pembelajaran di sekolah
Gambar 4.1. Distribusi Variabel Proses Pembelajaran Di Sekolah to user (Sumber : data commit olahan SPSS 17 tahun 2013)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
b. Praktek Kerja Lapangan Praktek kerja lapangan merupakan variable bebas kedua (X2). Dari tabulasi data variable praktek kerja lapangan dapat diketahui : 1) Nilai tertinggi = 72 2) Nilai terendah = 47 3) Nilai rata-rata = 81,9 Angket tentang praktek kerja lapangan terdiri dari 18 pernyataan yang pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 – 4. Apabila dihitung dengan persentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi sebesar 4 x 18 x 57 = 4104. Jumlah skor hasil pengumpulan data praktek kerja lapangan (X2) = 3360. Dengan demikian, tingkat praktek kerja lapangan SMK Negeri 6 Surakarta sebesar 3360 : 4104 = 0,8187 atau sebesar 81,9%. Distribusi data praktek kerja lapangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3.
Praktek Kerja Lapangan
Interval Frekuensi 47-50 1 51-54 6 55-58 21 59-62 13 63-66 12 67-70 2 71-74 2 Jumlah 57 Sumber : Data primer yang diolah, 2013.
Persentase 1,75 10,53 36,84 22,81 21,05 3,51 3,51 100
Berdasarkan tabel distribusi data variabel praktek kerja lapangan di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel X2 diperoleh kelas sebanyak 7 dan panjang interval 4. Nilai yang paling banyak muncul terdapat pada interval 55 – 58 dengan frekuensi 21 sebesar 36,84%. Gambaran commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
mengenai distribusi variabel praktek kerja lapangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
25
Frekuensi
20 15 10 5 0 47-50
51-54
55-58 59-62 63-66 Prakek Kerja Lapangan
67-70
71-74
Gambar 4.2. Distribusi Variabel Praktek Kerja Lapangan (Sumber : data olahan SPSS 17 tahun 2013) c. Kesiapan Kerja Siswa Kesiapan kerja siswa merupakan variableterikat. Dari tabulasi data variable kesiapan kerja siswa dapat diketahui : 1) Nilai tertinggi = 38 2) Nilai terendah = 26 3) Nilai rata-rata = 80,0 Angket tentang kesiapan kerja siswa terdiri dari 10 pernyataan yang pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 – 4. Apabila dihitung dengan persentase maka diperoleh jumlah skor tertinggi sebesar 4 x 10 x 57 = 2280. Jumlah skor hasil pengumpulan data kesiapan kerja siswa (Y) = 1825. Dengan demikian, tingkat kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta sebesar 1825 : 2280 = 0,8004 atau sebesar 80,o%. Distribusi data kesiapan kerja siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
Tabel 4.4. Kesiapan Kerja Siswa Interval Frekuensi 26-27 5 28-29 6 30-31 15 32-33 10 34-35 10 36-37 9 38-39 2 Jumlah 57 Sumber : Data primer yang diolah, 2013.
Persentase 8,77 10,53 26,32 17,54 17,54 15,79 3,51 100
Berdasarkan tabel distribusi data variabel kesiapan kerja siswa di atas dapat diketahui bahwa pada distribusi data variabel Y diperoleh kelas sebanyak 7 dan panjang interval 2. Nilai yang paling banyak muncul terdapat pada interval 30 – 31 dengan frekuensi 15 sebesar 26,32%. Gambaran mengenai distribusi variabel kesiapan kerja siswa dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Frekuensi
20 15 10 5 0
26-27
28-29
30-31
32-33
34-35
36-37
38-39
Kesiapan Kerja
Gambar 4.3. Distribusi Variabel Praktek Kerja Lapangan (Sumber : data olahan SPSS 17 tahun 2013) C. Pengujian Prasyarat Analisis Langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah dengan melaksanakan pengujian persyaratan analisis yang merupakan langkah dalam melakukan pengujian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
hipotesis yaitu membuktikan hipotesis yang dirumuskan diterima atau ditolak. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan analisis data dengan uji korelasi regresi ganda yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Uji Normalitas Untuk uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dalam model ini menggunakan uji statistik. Uji normalitas dalam penelitian
ini
menggunakan
One
sample
Kolmogorov-Smirnov
dengan
menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 atau signifikansi > 0,05. Hasil dari uji normalitas data penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Proses Pembelajaran 57
Praktek Kerja Lapangan 57
Kesiapan Kerja 57
Mean
38,61
58,95
32,02
Std. Deviation
3,830
4,498
3,176
,144
,106
,106
N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
Absolute Positive
,144
,106
,106
Negative
-,137
-,081
-,102
1,088
,801
,799
,187
,543
,547
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
(Sumber : data olahan SPSS 17 tahun 2013)
Dari hasil tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Uji Normalitas Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1) Dari hasil perhitungan uji normalitas data dengan program SPSS diperoleh output harga Kolmogorov Smirnov Z untuk variabel proses pembelajaran di sekolah sebesar 1,088 dan nilai signifikansi atau Asymp. Sig commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
sebesar 0,187. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh sig. X1> 0,05 atau 0,187 > 0,05 maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa distribusi data proses pembelajaran di sekolah normal. b. Uji Normalitas Praktek Kerja Lapangan (X2) Dari hasil perhitungan uji normalitas data dengan program SPSS diperoleh output harga Kolmogorov Smirnov Z untuk variabel praktek kerja lapangan sebesar 0,801 dan nilai signifikansi atau Asymp. Sig sebesar 0,543. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh sig. X1> 0,05 atau 0,543 > 0,05 maka Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa distribusi data praktek kerja lapangan normal. c. Uji Normalitas Kesiapan Kerja Siswa (Y) Dari hasil perhitungan uji normalitas data dengan program SPSS diperoleh output harga Kolmogorov Smirnov Z untuk variabel kesiapan kerja siswa sebesar 0,779 dan nilai signifikansi atau Asymp. Sig sebesar 0,547. Apabila dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% diperoleh sig. Y > 0,05 atau 0,547 > 0,05 maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data kesiapan kerja siswa normal.
2. Uji Linieritas Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang linear terhadap variabel yang diukur. Variabel dikatakan terdapat pengaruh yang linier jika terdapat kenaikan nilai variabel bebas, maka akan diikuti pula oleh kenaikan variabel terikat. Uji linearitas X terhadap Y dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Hasil dari uji linearitas data penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
a. Linearitas Proses Pembelajaran Di Sekolah terhadap Kesiapan Kerja Siswa (X1 – Y) Tabel 4.6. Hasil Uji Linearitas X1 – Y ANOVA Table
Kesiapan Kerja * Proses Pembelajaran
Between Groups
Sum of Squares 311,321
df 14
Mean Square 22,237
F 3,682
Sig. ,001
Linearity
185,514
1
185,514
30,716
,000
Deviation from Linearity
125,807
13
9,677
1,602
,123
253,661
42
6,040
564,982
56
(Combined)
Within Groups Total
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013) Dari hasil perhitungan uji linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh harga Fhitung Deviation from linearity pengaruh antara proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa sebesar 1,602 dan nilai signifikansi sebesar 0,123. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,123 > 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel bersifat linear. b. Linearitas Praktek Kerja Lapangan terhadap Kesiapan Kerja Siswa (X2 – Y) Tabel 4.7. Hasil Uji Linearitas X2 – Y ANOVA Table
Kesiapan Kerja * Praktek Kerja Lapangan
Between Groups
(Combined)
Sum of Squares 198,661
df 15
Mean Square 13,244
F 1,482
Sig. ,157
102,677
1
102,677
11,49
,002
95,984
14
6,856
,767
,696
366,321
41
8,935
564,982
56
Linearity Deviation from Linearity
Within Groups Total
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
Dari hasil perhitungan uji linearitas data pada tabel ANOVA diperoleh harga Fhitung Deviation from linearity pengaruh antara praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa sebesar 0,767 dan nilai signifikansi sebesar 0,696. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh 0,696 > 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel bersifat linear.
3. Uji Independensi Uji independensi digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terdapat hubungan yang signifikan atau tidak. Dalam penelitian ini, uji independensi dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel X1 dan X2. Hasil dari uji independensi data penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4. 8. Hasil Uji Independensi Data Correlations
Proses Pembelajaran
Pearson Correlation
Proses Pembelajaran 1
Sig. (2-tailed) Praktek Kerja Lapangan
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Praktek Kerja Lapangan ,177 ,188
57
57
,177
1
,188 57
57
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013) Dari hasil uji independensi data diperoleh harga rhitung (pearson correlation) pengaruh antara proses pembelajaran di sekolah terhadap praktek kerja lapangan sebesar 0,177 dan nilai signifikansi sebesar 0,188. Apabila dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% maka 0,188 > 0,05. Sedangkan nilai rtabel untuk N =57 adalah 0,266. Apabila rhitung dikonsultasikan dengan rtabel diperoleh rhitung< rtabel atau 0,177 < 0,266, maka Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara proses commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
pembelajaran di sekolah dengan praktek kerja lapangan atau kedua variabel saling independen 4. Uji Heterokedastisitas Heterekedastisitas merupakan suatu asumsi kritis dari model linier klasik, yaitu gangguan uji merupakan variasi yang sama. Jika asumsi ini tidak dipenuhi dalam suatu model linier maka model dalam penelitian tersebut kurang valid. Uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah scatterplots.
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -4
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Diliihat dari gambar scatterplots hasil uji heterokesdastisitas
terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk analisis pada penelitian ini.
5. Uji Multikolinieritas Salah satu cara untuk melihat ada tidaknya multikolinieritas, dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Ketentuannya adalah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
apabila nilai tolerance variabel proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10, dapat dikatakan terjadi multikolinieritas. Sebaliknya apabila nilai tolerance variabel proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.9.
Hasil Uji Multikolinieritas
Colliniearity Statistics Tolerance VIF X1 0,172 5,805 X2 0,172 5,805 (Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013) Variabel
Keterangan Tidak ada multikolinieritas Tidak ada multikolinieritas
Hasilnya menunjukkan bahwa proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan masing-masing menunjukkan nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut lolos dari uji multikolinieritas.
D. Analisis Data 1. Hasil Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) Hasil uji koefisien regresi parsial diukur melalui Uji t yang bertujuan untuk menguji, apakah variabel independen yang terdiri dari proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara individu mampu mempengaruhi secara signifikan terhadap besarnya variabel dependen (kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta). Hasil uji koefisien regresi parsial dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Uji-t Variabel proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta 1) Level of significance = 0,05 Nilai t
/2
= 2,000
- Ho diterima : -ttabel < thitung < ttabel - Ho ditolak : thitung > ttabel atau thitung < -ttabel commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
Nilai thitung = 5,185 Nilai Signifikansi = 0,000 (lampiran 25)
Daerah Tolak
Daerah Tolak Daerah Terima
Daerah Terima
-2.000
2.000
5,185
2) Kesimpulan Dari perhitungan diperoleh thitung sebesar 5,185 dengan signifikansi sebesar 0,000. Bila thitung dikonsultasikan dengan ttabel maka diperoleh 5,185 > 2,000, dan bila dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% diperoleh 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak. Jadi disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara proses pembelajaran di sekolah dengan kesiapan kerja siswa.
b) Uji-t praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta 1) Level of significance = 0,05 Nilai ttabel = 2,000 - Ho diterima apabila –ttabel < thitung < ttabel - Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau thitung < -ttabel Nilai thitung = 3,495 Nilai signifikansi = 0,001 (lampiran 26)
Daerah Tolak
Daerah Tolak Daerah Terima
-2,000 commit to user0
Daerah Terima
2,000
3,495
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
c) Kesimpulan Dari perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,495 dengan signifikansi sebesar 0,001. Bila thitung dikonsultasikan dengan ttabel maka diperoleh 3,495 > 2,000, dan bila dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% diperoleh 0,001 < 0,05, maka Ho ditolak. Jadi disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara praktek kerja lapangan dengan kesiapan kerja siswa.
2. Hasil Uji Koefisien Regresi Serentak (Uji F) Hasil uji koefisien regresi serentak dilakukan dengan Uji F yang bertujuan untuk menguji apakah variabel independen (proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan) secara bersama-sama mampu mempengaruhi besarnya variabel dependen (kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta) secara nyata/signifikan atau tidak. Berdasar hasil analisa dengan menggunakan jasa analisis SPSS 12.0 diperoleh hasil : a) Level of significance = 0,05 1) Nilai Ftabel =
8,58
2) Nilai Fhitung = 20,981 3) Nilai Signifikansi = 0,000 (lampiran 27) Daerah Terima Daerah Tolak
8,58
Ho diterima apabila Fhitung < Ftabel Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel b) Kesimpulan commit to user
20,981
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung sebesar 20,981 dengan signifikansi sebesar 0,000. Bila
Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel maka diperoleh
20,981 > 8,58, dan bila dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% diperoleh 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak. Jadi disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara bersama-sama dengan kesiapan kerja siswa.
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi Apabila menghitung koefisien Determinasi dapat dilihat pada output Model Summary sebagai berikut : Tabel 4.10. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model 1
R ,661 a
R Square ,437
Adjusted R Square ,416
Std. Error of the Estimate 2,426
DurbinWatson 2,577
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013)
Hasil uji koefisien determinasi
menunjukkan bahwa harga R Square
sebesar 0,437 yang dalam hal ini berarti variabilitas variabel kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan. Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa besar kontribusi kedua variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 0,437 atau 43,7 %, sedangkan sisanya 56,3 % dijelaskan oleh variable lain yang tidak diteliti.
4. Garis Regresi Linier Persamaan regresi diperoleh dari hasil penghitungan data yang ada pada tabel coefficient. Persamaan regresi dapat dilihat pada output program SPSS 17.0 sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
Tabel 4. 11 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Coefficientsa
Model 1
(Constant) Proses Pembelajaran Praktek Kerja Lapangan
Unstandardized Coefficients Std. B Error 1,610 4,970
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t ,324
Sig. ,747
Tolerance
VIF
,426
,086
,514
4,952
,000
,969
1,032
,237
,073
,335
3,233
,002
,969
1,032
(Sumber: data olahan SPSS 17 tahun 2013)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear multipel sebagai berikut : Ŷ = 1,610 + 0,426 X1 + 0,237 X2 Keterangan : Ŷ
: Kesiapan Kerja Siswa
X1 : Proses Pembelajaran Di Sekolah X2 : Praktek Kerja Lapangan Konstanta sebesar 1,610 secara sistematis menyatakan bahwa jika nilai variabel bebas X1 dan X2 sama dengan nol, maka nilai Y adalah 1,610. Koefisien regresi X1= 0,426 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau penurunan satu unit proses pembelajaran di sekolah maka akan meningkatkan atau menurunkan kesiapan kerja siswa sebesar 0,426. Koefisien regresi X2 = 0,237 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan atau penurunan satu unit praktek kerja lapangan maka akan meningkatkan atau menurunkan kesiapan kerja siswa sebesar 0,237. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
5. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X1 dan X2 terhadap Y Setelah melalui perhitungan dengan menggunakan SPSS sesuai dengan rumus terlampir, diperoleh hasil sebagai berikut : a) Sumbangan relatif X1 dan X2 terhadap Y 1) Sumbangan relatif proses pembelajaran di sekolah (X1) terhadap kesiapan kerja siswa (Y) sebesar 67,31%. 2) Sumbangan relatif praktek kerja lapangan (X2) terhadap kesiapan kerja siswa (Y) sebesar 32,69%. b) Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y 1) Sumbangan efektif proses pembelajaran di sekolah (X1) terhadap kesiapan kerja siswa (Y) sebesar 20,02%. 2) Sumbangan efektif praktek kerja lapangan (X2) terhadap kesiapan kerja siswa (Y) sebesar 25,68%.
E. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data, ternyata semua hipotesis statistik (Ho) dalam penelitian ini di tolak pada taraf siginifikan 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh variabel proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan terhadap variabel kesiapan kerja siswa SMK Negeri 6 Surakarta. Beberapa pembahasan dan interprestasi hasil penelitian lebih mendalam dikemukakan pada uraian dibawah ini: 1. Proses Pembelajaran Di Sekolah (X1) Berdasarkan hasil analisis uji t data terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program studi administrasi perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta dengan thitung sebesar 5,185 yang dikonsultasikan dengan ttabel maka didapat hubungan signifikan antara variabel proses pembelajaran di sekolah dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
kesiapan kerja siswa. Dengan demikian berarti proses pembelajaran di sekolah mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan kerja siswa. Dari hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian variabel proses pembelajaran di sekolah sebesar 69,0%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil angket yang diberikan kepada 57 siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari item-item tabulasi hasil angket yang dinilai rendah. Item yang mempunyai nilai paling rendah pertama adalah item nomor 4 dengan perolehan nilai sebesar 96 dimana sebagian siswa kurang tertarik bila guru hanya mengajar dengan cara ceramah saja. Meskipun materi yang diajarkan sangat banyak dengan waktu yang sangat singkat, model pembelajaran selain ceramah dapat diterapkan agar siswa tidak merasa bosan dan tertarik untuk mengikuti pelajaran. Guru perlu mempersiapkan rencana pembelajaran yang melibatkan siswa agar aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Pernyataan di atas didukung skor nilai jawaban angket item soal nomor 10 sebesar 134 yang berbunyi “Saya sering bosan dengan cara guru mengajar”. Hal tersebut mengindikasikan bahwa masih banyak siswa yang merasa bosan dan kurang nyaman terhadap model pembelajaran di sekolah karena guru yang kurang variatif dalam pembelajaran. Sehingga guru perlu merubah cara mengajar agar siswa tidak merasa bosan dan nyaman mengikuti pelajaran. Guru dapat menggunakan model pembelajaran model permainan, misalnya : everyone is a teacher, Jigsaw, penggunaan VTR (video tape recorder), untuk penyemangat siswa sebelum atau sesudah pelajaran, sehingga dengan model pembelajaran santai ini siswa tidak merasa bosan untuk mengikuti pelajaran. Nilai terendah ketiga yaitu item nomor 17 dengan perolehan nilai sebesar 101 yang berbunyi “Saya kurang tertarik bila guru menyampaikan pelajaran terlalu panjang lebar dan membingungkan”. Hal tersebut mengindikasikan bahwa banyak siswa merasa jenuh karena guru menyampaikan pelajaran terlalu panjang dan membingungkan karena materi yang diajarkan cukup banyak dengan waktu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
yang singkat. Guru tidak menyiapkan rangkuman materi secara sistematik, sehingga siswa tidak kebingungan mengikuti pembelajaran. Dari ketiga item soal diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas maupun kuantitas proses pembelajaran di sekolah semakin tinggi pula kesiapan kerja siswa 2. Praktek Kerja Lapangan (X2) Berdasarkan hasil analisis uji t data terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel praktek kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program studi administrasi perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta dengan thitung sebesar 3,495 yang dikonsultasikan dengan ttabel maka didapat hubungan signifikan antara variabel praktek kerja lapangan dengan kesiapan kerja siswa. Dengan demikian berarti praktek kerja lapangan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan kerja siswa. Dari hasil pengumpulan data, tingkat pencapaian variabel praktek kerja lapangan sebesar 81,9%. Angka tersebut diperoleh dengan membandingkan hasil angket yang diberikan kepada 57 siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari item-item tabulasi hasil angket yang dinilai rendah. Item yang mempunyai nilai paling rendah pertama adalah item nomor 13 dengan nilai sebesar 163 yang berbunyi “Saya selalu mempunyai ide-ide bila menemui permasalahan dalam pekerjaan yang diberikan” dari pernyataan tersebut sebagian siswa menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak siswa yang kurang siap dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan, sehingga pada saat pelaksanaan PKL siswa merasa kurang mampu untuk dapat menyelesaikan permasalah dalam pekerjaan yang diberikan. Item soal nilai rendah kedua adalah item soal nomor 3 dengan perolehan nilai sebesar 164, yang berbunyi “Saya sering mengalami kesulitan saat mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada saya”, dari jawaban soal tersebut menunjukan bahwa siswa mengalami kesulitan mengerjakan pekerjaan saat praktek kerja lapangan. Hal ini menunjukkan kurangnya pembekalan program PKL yang diberikan sekolah. Pembekalan praktek kerja lapangan oleh sekolah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
yakni pelajaran produktif yang dikembangkan dan dilaksanakan pada saat praktek kerja lapangan. Perlu kerja sama dengan instansi pasangan dalam melatih ketrampilan siswa, sehingga siswa benar-benar paham dan mampu untuk melakukan tugasnya pada pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) dan menguasai ketrampilan kerja yang dibutuhkan ketika terjun ke dunia kerja. 3. Kesiapan Kerja Siswa (Y) Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan peneliti, tingkat pencapaian variabel kesiapan kerja siswa (Y) kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta adalah 80,0%. Hasil perolehan nilai tersebut diperoleh dari membandingkan hasil angket yang telah disebarkan kepada 57 siswa dengan skor tertinggi kriterium untuk setiap variabel. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat diketahui bahwa pencapaian kesiapan kerja siswa dari hasil tersebut masih ada beberapa hal yang belum tercapai. Hal-hal tersebut dapat dilihat dari item-item tabulasi hasil angket yang nilainya rendah, sebagai berikut : Skor jawaban angket sebesar 161 pada item nomor 10 yang berbunyi “Saya mempunyai beberapa pengalaman dalam bidang pekerjaan untuk memasuki dunia kerja”. Oleh karena item pernyataan ini rendah, memberi indikasi bahwa sebagian siswa kurang mempunyai pengalaman dalam bidang pekerjaannya untuk memasuki dunia kerja. Pengalaman kerja pada hakikatnya mengandung ketrampilan, semakin banyak pengalaman kerja, memberi indikasi siswa banyak memperoleh ketrampilan kerja. Keadaan ini memberi pesan bahwa sekolah harus mempersiapkan siswanya benar-benar memperoleh pengalaman dan ketrampilan kerja agar mampu menerima beban kerja Nilai terendah kedua pada item pernyataan nomor 9 dengan perolehan skor sebesar 173 yang berbunyi ” Saya mempunyai bekal pengetahuan yang lebih dari cukup untuk masuk dunia kerja”. Pada item pernyataan di atas sebagian siswa menjawab tidak setuju. Hal itu memberi indikasi bahwa siswa masih kurang mempunyai bekal pengetahuan yang cukup untuk masuk dunia kerja. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
Pengetahuan mengenai macam dan bentuk pekerjaan diperlukan untuk memasuki dunia
kerja,
karena
terbatasnya
pengetahuan
mengenai
pekerjaan
mengindikasikan kurangnya pengalaman dan ketrampilan kerja siswa. Tugas sekolah adalah membekali lebih lagi siswa melalui praktikum di sekolah dasardasar pekerjaan umum sebelum terjun PKL. Sekolah wajib memilih instansi pasangan yang memiliki kredibilitas dan akuntabilitas, sehingga siswa memperoleh pengalaman yang benar-benar dibutuhkan pasar tenaga kerja dengan bekal yang lebih dari cukup untuk memasuki dunia kerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Berdasar hasil pengujian dengan program SPSS mengenai pengaruh yang positif dan signifikan proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta, thitung = 5,185 > ttabel = 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya secara individu variabel proses pembelajaran di sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta. 2. Berdasar hasil pengujian dengan program SPSS mengenai pengaruh yang positif dan signifikan proses pembelajaran di sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta, diperoleh thitung = 3,495 > ttabel = 2,000 maka Ho ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya secara individu variabel praktek kerja lapangan berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta. 3. Hasil pengujian pengaruh yang positif dan signifikan proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara bersama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta apabila dikonsultasikan dengan tabel SPSS, diketahui besarnya Fstatistik = 20,981. Sedangkan apabila dikonsultasukan dengan nilai signifikansi 5% diperoleh 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel independen (proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan) mempengaruhi kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 di Kota Surakarta.
82 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
B. Implikasi Hasil Penelitian 1. Implikasi Teori a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada guru dan siswa khususnya dalam hal kesiapan kerja siswa. b. Hasil
penelitian
dapat
digunakan
sebagai
pemantapan
teori
untuk
meningkatkan kesiapan kerja siswa. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam memberikan gagasan yang baru untuk menumbuhkan kesiapan kerja siswa baik dari penguasaan materi pembelajaran di sekolah maupun dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan. c. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh K O’Brien (2012) dengan judul ”Work readiness of final-year civil engineering students at Victoria University: A survey” mengenai kesiapan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja. Dan penelitian yang dilakukan oleh Jenna Petrosky (2005) dengan judul ” The German Dual Educational System: Evolving Needs for a Skilled Workforce” mengenai pendidikan system ganda yang berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian membuktikan bahwa kedua variabel yaitu proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja lapangan secara terpisah dan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 6 Surakarta, hal ini membawa implikasi praktis sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tinggi rendahnya kesiapan kerja siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran di sekolah dan pelaksanaan praktek kerja lapangan. b. Siswa yang telah menguasai materi pembelajaran di sekolah dan berhasil dalam pelaksanan praktek kerja lapangan akan terbentuk kesiapan mental dan ketrampilan untuk memasuki dunia kerja. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru dalam memberikan pembelajaran di sekolah dan pemilihan instransi untuk pelaksanaan praktek kerja lapangan yang memiliki akuntabilitas dan kredibilitas akan dapat membentuk ketrampilan dan mental siswa memasuki dunia kerja.
C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka dapat peneliti sampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kepada Kepala Sekolah a. Berdasar hasil angket yang telah dianalisis proses pembelajaran di sekolah (X1) menunjukkan bahwa siswa kurang tertarik terhadap model pembelajaran yang digunakan guru. Sebaiknya Kepala Sekolah meningkatkan supervisi akademik sehingga pemantauan proses pembelajaran di sekolah lebih intensif. b. Berdasarkan hasil angket yang telah dianalisis menunjukkan bahwa siswa kurang mempunyai bekal pengalaman untuk memasuki dunia kerja. Sebaiknya Kepala Sekolah memilih instansi pasangan yang memiliki kredibilitas dan akuntabilitas, sehingga siswa memperoleh pengalaman berupa ketrampilan dan mental semasa praktek kerja lapangan. 2. Kepada Guru a. Berdasarkan hasil angket yang telah di analisis pada variabel proses pembelajaran di sekolah (X1). Guru dalam mengajar belum menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). Sebaiknya Guru mempersiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. b. Hasil angket yang telah dianalisis pada variabel praktek kerja lapa ngan (X2), memberi indikasi bahwa siswa mengalami kesulitan mengerjakan pekerjaan saat pelaksanaan praktek kerja lapangan. Keadaan itu menjadi acuan bagi guru commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
praktikum sekolah lebih intensif dalam memberikan pembekalan kepada siswa dengan pola latihan lebih inovatif dan meningkatkan pembelajaran produktif pada saat proses pembelajaran di sekolah. 2. Kepada siswa a. Berdasarkan hasil angket yang telah dianalisis pada indikator proses pembelajaran di sekolah (X1) memberi indikasi bahwa siswa kurang tertarik terhadap model pembelajaran yang digunakan guru. Sebaiknya siswa berani memberikan masukan tentang pelaksanaan pembelajaran kepada Guru guna peningkatan kedisiplinan diri. b. Berdasarkan hasil angket yang telah dianalisis pada indikator praktek kerja lapangan (X2) menunjukkan bahwa siswa sering mengalami kesulitan saat mengerjakan pekerjaan dalam praktek kerja lapangan. Sebaiknya siswa tidak perlu malu bertanya kepada petugas pembimbing instansi pasangan mengenai solusi mengatasi kesulitan kerja. Siswa juga lebih memperhatikan masalahmasalah kerja dan cara mengatasinya dalam praktek kerja lap angan (PKL). 3. Pimpinan Perusahaan (Instansi Pasangan) Berdasarkan hasil angket yang telah dianalisis mengenai permasalahan pada indikator praktek kerja lapangan (X2) menunjukkan bahwa siswa sering mengalami kesulitan saat mengerjakan pekerjaan dalam praktek kerja lapangan, sebaiknya pimpinan instansi pasangan memberikan pendampingan yang baik dan arahan pekerjaan kepada siswa serta siswa ditempatkan sesuai dengan ketrampilan pada saat pelaksanaan praktek kerja lapangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Haris, (2009). Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Multipressindo. Agus, Fitri Yanto. (2006). Ketidak Siapan Memasuki Duia Kerja Karena Pendidikan. Jakarta. Dinamika Cipta. Algesindo, Baru. (2000). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung. Sinar Baru. Anggraini, Sri. (2005) "Populasi dan Sampel", Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta. Anramus, (2012). Kontribusi Praktek Kerja Industri dan Motivasi Belajar Terhadap Sikap Wirausaha. Jurnal Penelitian Pendidikan, 8 (2), 108-114. Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur Penelitian Dalam Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Dalam Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Bambang Warsito. (2008). Peran Kreativitas : Inovasi Untuk Meningkatkan kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Brotosiswoyo, Suprapto, (2002). Pendidikan menengah. Makalah Pengantar Diskusi Kelompok Rapat Kerja Nasional. Jakarta: Depdikbud. Buchori, Alma. (2002). Faktor yang Mempengaruhi Minat Masuk Dunia Kerja. Jakarta. Dinamika Cipta. Cagne, Robert M. & Leslie J. Briggs, (2004). Principles of Instructional Design. Second Edition. New York : Holt Rinehart & Winston. Dahar B. Setiawan. (2000). Peran Kreativitas : Inovasi Untuk Meningkatkan kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Daryanto, (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif Teori & Praktek dalam Pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. Jakarta: CV. AV. Publisher. Djamaluddin, (2003). Interaksi dan Motivasi Pembelajaran di sekolah. Jakarta: Rajawali. commit to user 86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87
Dowen, Robert G., (2005). Organizational Behavior in Educational Administration. New Jersey : Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs. Elliot, Janet. (2003). The organization of productive work in secondary technical and vocational education the united Kingdom. London: Unesco. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: Tim Skripsi . Hamalik, Oemar.(2001). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjan. Jakarta: Bumi Aksara. PP Nomor 29 tahun 2000 Bab IX pasal 29 ayat 2. Tentang Misi dan Tujuan SMK. Sekretariat Jendral Depdikbud. Jakarta. Hoy, Wayne K., Cecil G. Miskel. (2003). Education Administration : Theory. Research and Practice. New York : Random House. K O’Brien (2012). Work Readiness Of Final-year Civil Engineering Student at Victoria University: A Survey. Australasian Journal of Engineering Education, 18 (1), 174-180. Lefrancois, Gay R. (2004). Theories of Human Learning. California : Kro’s Report. Third Edition. Longman Group LTD. Malayu Hasibuan, SP. (2000). Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Jakarta: Gunung Agung. Martanto (2005). Kesiapan mental kerja siswa kelas III Jurusan Teknik Permesinan di SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta. Moelong, Lexy. (2006). Metode Penelitian Kualifatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mukmin Kartadinata, (2004) Evalusi Pendidikan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Munawir Yusuf. A. (2002). Psikologi Belajar. Surakarta : UNS Press. Nana dan Ibrahim, (2003), Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta. Nurgiyanto , Jamil. (2010). Hubungan Antara Pengalaman Kerja Industri dan Sikap Mandiri Dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Pancasila 9 Giriwoyo commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Nurhadi. (2003). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Penny Maryani, (2012). Kontribusi Bakat Mekanik dan Proses Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif terhadap Kompetensi Serta Kesiapan Untuk Bekerja Di Industri. Jurnal Penelitian Pendidikan, 8 (2), 167-178. Pidarta, Made. (2005). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bina Aksara. Piet A. Sahertian. (2004). Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta: Andi Offset. Rika Isharyanti. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : Bumi Persada. Rooijakkers B. Herhenhahn, and B.R., H. Olson Matthew. (2000). An Introduction to Theories of Learning. Fifth Edition. New York : Prentice Hall, Inc. Saifudin, Azwar. (2002). Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Samana. (2004). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Sanjaya. (2000). Pembelajaran Berbasis Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Gramedia. Setiawan, Benjamin. (2005). Peran Kreativitas : Inovasi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Masyarakat. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Slamet. (2003). Pondasi pendidikan kejuruan. Lembaran perkuliahan. Yogyakarta: Pascasarjana UNY Yogyakarta. Slameto. (2006). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruh. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono (2006). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Penilaian Sertifikasi Guru Rayon 13. Sugiyono (2008). Metoda Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sunyoto, Danang. (2008). Analisis regresi Dan Uji Hipotesis. Jakarta: MedPress. Supriyadi, (2011). Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta : Cakrawala Ilmu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
Triyaningsih, (2005). Analisis Kesiapan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Berkompetensi Di Dunia Kerja Ditinjau Dari Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (On The Job Training) (Studi Kasus Di SMK Negeri 6 Surakarta Program Keahlian Akuntansi Tahun Ajaran 2004/2005).berdasar hasil penelitian, usaha SMK Negeri 6 Surakarta. Skripsi Tidak Dipublikasikan, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Utama, Iwan Dwi. (2008). Hubungan Antara Informasi Dunia Kerja Dan Pengalaman Kerja Industri Dengan Kesiapan Kerja Siswa Rumpun Otomotif SMK YP Delanggu Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Uzer Usman, (2001). Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya. Wahyu Nurharjadmo, (2008). Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda Di Sekolah Kejuruan. Spirit Publik, 4 (2), 215 – 228. Winkel, (2001). Psikologi Pengajaran. Jogyakarta: Media Abadi. Yamin, Martinus, (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta : Gaung Persada Perss.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
Lampiran 1
MATRIK SPESIFIKASI DATA PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (X1) DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (X2) TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA (Y) KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Variabel
Item
Indikator +
-
1,2
3,4
b. Materi pembelajaran
5,6
7
c. Daya tarik dalam pembelajaran
8,9
10
d. Efektivitas pembelajaran
11,12
13,14
e. Efisiensi pembelajaran
15,16
17
1,2
3,4
a. Sikap dan perilaku siswa
5,6
7
b. Disiplin dan tanggung jawab
8,9
10,11
c. Kreativitas
12,13
14
d. Kemandirian
15,16
17,18
e. Kerja sama maupun ketaatan
19,20
21
1,2
3,4
5-7
8
9,10
11,12
1. Proses Pembelajaran a. Strategi pembelajaran di Sekolah
2. Praktek Lapangan
Kerja Aspek teknis meliputi : a. Penguasaan ketrampilan siswa Aspek non teknis meliputi :
3. Kesiapan Kerja Siswa a. Kesiapan
Fisik,
Mental
dan
Emosional b. Kebutuhan, Motivasi, dan Tujuan c. Ketrampilan dan Pengetahuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90 Lampiran 2
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BKK ADMINISTRASI PERKANTORAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Kepada Yth. Sdr/Sdri. Siswa-Siswi Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 6 di Surakarta
Hal : Pengisian Kuesioner
Sehubungan dengan penelitian untuk menyusun skripsi saya yang berjudul : PENGARUH PROSES
PEMBELAJARAN
DI
SEKOLAH
DAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA.
Perkenankanlah saya meminta kesediaan Sdr/Sdri, untuk menjawab daftar pertanyaan yang saya lampirkan sebagai data yang diperlukan dalam penelitian ini. Atas perhatian dan kesediaan dari Bp/Ibu/Sdr/Sdri, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya
WRESTHI MURDAYATI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91 Lampiran 3
UJI COBA PENELITIAN PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA
PETUNJUK PENGISIAN 1.
Pengisian identitas responden sesuai dengan identitas anda dengan memberikan tanda ( ) pada kolom yang sudah tersedia.
2.
Pengisian jawaban angket cukup dengan memberikan tanda ( ) pada kolom yang sudah tersedia sesuai jawaban anda. Kolom yang tersedia terdapat 5 skor jawaban yang nilainya : skor 1 = sangat tidak setuju ; skor 2 = tidak setuju; skror 3 = setuju dan untuk skor 4 = sangat setuju.
IDENTITAS RESPONDEN Nama
: .......................................................
Jurusan
:
.......................................................
Kelas
:
........................................................
Usia
:
< 16 tahun 16 – 18 tahun 19 – 20 tahun
> 20 tahun Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Perempuan
Selamat Mengerjakan .. !! commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92 Variabel Proses Pembelajaran di Sekolah (X1) Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS
A.
Strategi Pembelajaran. 1. Saya
menyukai
strategi
yang
digunakan guru saat mengajar 2. Model
pembelajaran
yang
disampaikan Guru membuat siswa tidak bosan 3. Guru
tidak
pernah
memberikan
kesempatan siswa untuk berpendapat dan bertanya 4. Saya kurang tertarik bila guru hanya mengajar dengan cara ceramah saja B.
Materi Pembelajaran 5. Materi yang disampaikan guru dapat menambah
pengetahuan
saya
di
bidang administrasi perkantoran 6. Materi
yang
disampaikan
guru
menambah ketrampilan saya 7. Materi yang diberikan guru tidak menambah wawasan saya C.
Daya tarik dalam pembelajaran 8. Semua materi pelajaran menarik dan membuat saya ingin terus belajar 9. Saya
suka
teknik
guru
dalam
menyajikan materi pelajaran 10. Saya sering bosan dengan cara guru mengajar
commit to user
S
TS
STS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93 D.
Efektivitas Pembelajaran 11. Guru memakai beberapa buku saat menyampaikan materi pelajaran 12. Guru aktif memberikan arahan dan tuntunan bila siswa kesulitan saat menerima pelajaran 13. Guru
tidak
pernah
memberikan
umpan balik kepada siswa tentang materi yang disampaikan 14. Materi yang diberikan guru kurang lengkap sehingga saya kesulitan untuk belajar E.
Efisiensi Pembelajaran 15. Saya
senang
disampaikan
pembelajaran guru
tepat
yang waktu
sehingga materi pelajaran mudah dipahami 16. Guru
selalu
memberikan
materi
pelajaran yang jelas dan ringkas 17. Saya
kurang
menyampaikan
tertarik
bila
pelajaran
guru terlalu
panjang lebar dan membingungkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94 Variabel Praktek Kerja Lapangan (X2)
No.
Pilihan Jawaban
Pernyataan
SS
A.
Penguasaan ketrampilan siswa 1. Saya
dapat
pekerjaan
menyelesaikan yang
semua
diberikan
saat
pelaksanaan PKL 2. Saya mampu bekerja di bidang saya
3. Saya sering mengalami kesulitan saat mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada saya 4. Hampir semua pekerjaan tidak dapat saya selesaikan dengan baik B.
Sikap dan Perilaku Siswa 5. Saya
selalu
bertegur
sapa
dengan
pimpinan atau pegawai tempat PKL 6. Saya
menghormati
pimpinan
dan
pegawai lain di tempat PKL 7. Saya sering ditegur oleh pimpinan atau pegawai lain karena sikap saya yang kurang baik saat pelaksanaan PKL C.
Disiplin dan tanggungjawab 8. Saya bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dan harus saya selesaikan dengan baik 9. Saya mampu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu 10. Saya
sering
terlambat
pada
saat
pelaksanaan PKL 11. Saya sering ijin untuk pulang/ tidak masuk saat pelaksanaan PKL
commit to user
S
TS
STS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95 D.
Kreativitas 12. Saya
mempunyai
kreativitas
saat
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan 13. Saya selalu mempunyai ide-ide bila menemui permasalahan dalam pekerjaan yang diberikan 14. Saya tidak perlu konsultasi pembimbing praktek untuk mengerjakan tugas saya. E.
Kemandirian 15. Saya
mampu
mengerjakan
tugas
pekerjaan tanpa bantuan teman lain. 16. Saya mampu mengambil keputusan saat menyelesaikan tugas pekerjaan yang diberikan kepada saya. 17. Saya
malu
bertanya
ketika
sedang
kesulitan menyelesaikan pekerjaan. 18. Saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang diberikan tanpa bantuan teman saya/ pegawai di tempat PKL F.
Kerja sama dan taat 19. Saya memerlukan kerja sama dengan teman dalam menyelesaikan pekerjaan 20. Saya
bersedia
meminjami
teman
peralatan yang dibutuhkan dalam praktek kerja lapangan 21. Saya merasa percuma menaati semua peraturan, karena merugikan kerja saya sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96 Variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y) Pilihan Jawaban
No.
Pernyataan
A.
Kondisi Fisik, Mental, dan Emosional
SS
1. Saya berusaha agar fisik saya selalu sehat sehingga tidak ada hambatan masuk dunia kerja 2. Saya mempunyai kesiapan mental untuk memasuki dunia kerja 3. Saya masih memerlukan bantuan orang lain untuk menyiapkan fisik dan mental saya untuk memasuki dunia kerja 4. Saya tidak yakin fisik saya kuat untuk bekerja keras B.
Kebutuhan, Motivasi, dan Tujuan 5. Saya ingin bekerja untuk mendapat imbalan yang layak dari keahlian saya 6. Saya ingin bekerja untuk menambah wawasan dan pengalaman di bidang saya 7. Saya ingin bekerja untuk mendapatkan kepercayaan dan akumulasi diri 8. Saya ingin bekerja hanya asal mencoba tidak berdasar pengalaman dan keahlian saya
C.
Ketrampilan dan Pengetahuan 9. Saya mempunyai bekal pengetahuan yang lebih dari cukup untuk masuk dunia kerja 10. Saya mempunyai beberapa pengalaman dalam
bidang
pekerjaan
untuk
memasuki dunia kerja 11. Tidak semua pengalaman kerja saya diperlukan untuk memasuki dunia kerja 12. Ketrampilan yang saya miliki sangat kurang untuk memasuki dunia kerja
commit to user
S
YS
STS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97 Lampiran 4
UJI COBA PENELITIAN PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA
PETUNJUK PENGISIAN 3.
Pengisian identitas responden sesuai dengan identitas anda dengan memberikan tanda ( ) pada kolom yang sudah tersedia.
4.
Pengisian jawaban angket cukup dengan memberikan tanda ( ) pada kolom yang sudah tersedia sesuai jawaban anda. Kolom yang tersedia terdapat 5 skor jawaban yang nilainya : skor 1 = sangat tidak setuju ; skor 2 = tidak setuju; skror 3 = setuju dan untuk skor 4 = sangat setuju.
IDENTITAS RESPONDEN Nama
: .......................................................
Jurusan
:
.......................................................
Kelas
:
........................................................
Usia
:
< 16 tahun 16 – 18 tahun 19 – 20 tahun
> 20 tahun Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Perempuan
Selamat Mengerjakan .. !!
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98 Variabel Proses Pembelajaran di Sekolah (X1) Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS
A.
Strategi Pembelajaran. 1. Saya
menyukai
strategi
yang
digunakan guru saat mengajar 2. Model
pembelajaran
yang
disampaikan Guru membuat siswa tidak bosan 3. Guru
tidak
pernah
memberikan
kesempatan siswa untuk berpendapat dan bertanya 4. Saya kurang tertarik bila guru hanya mengajar dengan cara ceramah saja B.
Materi Pembelajaran 5. Materi
yang
disampaikan
guru
menambah ketrampilan saya 6. Materi yang diberikan guru tidak menambah wawasan saya C.
Daya tarik dalam pembelajaran 7. Semua materi pelajaran menarik dan membuat saya ingin terus belajar 8. Saya
suka
teknik
guru
dalam
menyajikan materi pelajaran 9. Saya sering bosan dengan cara guru mengajar D.
Efektivitas Pembelajaran 10. Guru memakai beberapa buku saat menyampaikan materi pelajaran 11. Guru
tidak
pernah
memberikan
umpan balik kepada siswa tentang materi yang disampaikan
commit to user
S
TS
STS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99 12. Materi yang diberikan guru kurang lengkap sehingga saya kesulitan untuk belajar E.
Efisiensi Pembelajaran 13. Guru
selalu
memberikan
materi
pelajaran yang jelas dan ringkas 14. Saya
kurang
menyampaikan
tertarik
bila
pelajaran
guru terlalu
panjang lebar dan membingungkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100 Variabel Praktek Kerja Lapangan (X2)
No.
Pilihan Jawaban
Pernyataan
SS
A.
Penguasaan ketrampilan siswa 1. Saya
dapat
pekerjaan
menyelesaikan yang
semua
diberikan
saat
pelaksanaan PKL 2. Saya mampu bekerja di bidang saya 3. Saya sering mengalami kesulitan saat mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepada saya B.
Sikap dan Perilaku Siswa 4. Saya
selalu
bertegur
sapa
dengan
pimpinan atau pegawai tempat PKL 5. Saya
menghormati
pimpinan
dan
pegawai lain di tempat PKL 6. Saya sering ditegur oleh pimpinan atau pegawai lain karena sikap saya yang kurang baik saat pelaksanaan PKL C.
Disiplin dan tanggungjawab 7. Saya bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dan harus saya selesaikan dengan baik 8. Saya mampu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu 9. Saya
sering
terlambat
pada
saat
pelaksanaan PKL 10. Saya sering ijin untuk pulang/ tidak masuk saat pelaksanaan PKL D.
Kreativitas 11. Saya
mempunyai
kreativitas
saat
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
commit to user
S
TS
STS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101 12. Saya selalu mempunyai ide-ide bila menemui permasalahan dalam pekerjaan yang diberikan 13. Saya tidak perlu konsultasi pembimbing praktek untuk mengerjakan tugas saya. E.
Kemandirian 14. Saya mampu mengambil keputusan saat menyelesaikan tugas pekerjaan yang diberikan kepada saya. 15. Saya
malu
bertanya
ketika
sedang
kesulitan menyelesaikan pekerjaan. 16. Saya tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang diberikan tanpa bantuan teman saya/ pegawai di tempat PKL F.
Kerja sama dan taat 17. Saya memerlukan kerja sama dengan teman dalam menyelesaikan pekerjaan 18. Saya
bersedia
meminjami
teman
peralatan yang dibutuhkan dalam praktek kerja lapangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102 Variabel Kesiapan Kerja Siswa (Y) Pilihan Jawaban
No.
Pernyataan
A.
Kondisi Fisik, Mental, dan Emosional
SS
1. Saya berusaha agar fisik saya selalu sehat sehingga tidak ada hambatan masuk dunia kerja 2. Saya
mempunyai
kesiapan
mental
untuk memasuki dunia kerja 3. Saya tidak yakin fisik saya kuat untuk bekerja keras B.
Kebutuhan, Motivasi, dan Tujuan 4. Saya ingin bekerja untuk mendapat imbalan yang layak dari keahlian saya 5. Saya ingin bekerja untuk menambah wawasan dan pengalaman di bidang saya 6. Saya ingin bekerja untuk mendapatkan kepercayaan dan akumulasi diri 7. Saya ingin bekerja hanya asal mencoba tidak berdasar pengalaman dan keahlian saya
C.
Ketrampilan dan Pengetahuan 8. Saya mempunyai bekal pengetahuan yang lebih dari cukup untuk masuk dunia kerja 9. Saya mempunyai beberapa pengalaman dalam
bidang
pekerjaan
untuk
memasuki dunia kerja 10. Tidak semua pengalaman kerja saya diperlukan untuk memasuki dunia kerja
commit to user
S
YS
STS
No.
2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 1 1
3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 2
4 2 1 1 1 2 4 2 1 4 1 4 1 1 1 2
5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3
6 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1
7 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 1 2 4
12 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3
13 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
14 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2
15 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3
16 3 2 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
17 1 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1
Jumlah 42 49 52 38 57 58 50 49 53 49 53 49 38 42 43
103
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
Nomor Pernyataan 8 9 10 11 2 3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 2 1 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3
Lampiran 5
TABULASI DATA UJICOBA VARIABEL PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (X1)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1
2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 2 2
3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2
6 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 1
7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
8 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2
9 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2
Nomor Pernyataan 10 11 12 13 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 1
14 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2
15 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4
16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
17 4 3 4 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 1
18 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
21 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4
Jumlah
Lampiran 6
TABULASI DATA UJICOBA VARIABEL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (X2)
74 75 71 70 72 74 67 60 73 68 73 68 70 61 43 104
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3
2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3
3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3
4 2 2 3 2 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3
5 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
Nomor Pernyataan 6 7 2 2 4 4 4 2 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4
8 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
9 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
10 2 4 3 3 3 2 3 3 2 4 2 4 4 3 4
11 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4
12 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4
Jumlah 26 43 39 28 41 39 38 41 30 38 36 38 42 37 41
Lampiran 7
TABULASI DATA UJICOBA VARIABEL KERSIAPAN KERJA SISWA (Y)
105
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
Lampiran 8 Uji Validitas Angket Proses Pembelajaran Correlations Cor relations Jml_X1 Jml_X1
No_1
No_2
No_3
No_4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,616* ,015 15 ,714** ,003 15 ,784** ,001 15 ,558* ,030 15
No_1 ,616* ,015 15 1 15 ,742** ,002 15 ,441 ,100 15 ,232 ,404 15
No_2 ,714** ,003 15 ,742** ,002 15 1 15 ,567* ,028 15 -,032 ,911 15
No_3 ,784** ,001 15 ,441 ,100 15 ,567* ,028 15 1 15 ,473 ,075 15
No_4 ,558* ,030 15 ,232 ,404 15 -,032 ,911 15 ,473 ,075 15 1 15
*. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Cor relations Jml_X1 Jml_X1
No_5
No_6
No_7
No_8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 -,004 ,987 15 ,728** ,002 15 ,562* ,029 15 ,667** ,007 15
No_5 -,004 ,987 15 1 15 ,383 ,159 15 -,458 ,086 15 -,218 ,435 15
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).
commit user *. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level to (2-tailed).
No_6 ,728** ,002 15 ,383 ,159 15 1 15 ,356 ,192 15 ,386 ,155 15
No_7 ,562* ,029 15 -,458 ,086 15 ,356 ,192 15 1 15 ,385 ,156 15
No_8 ,667** ,007 15 -,218 ,435 15 ,386 ,155 15 ,385 ,156 15 1 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
Correlations Cor relations Jml_X1 Jml_X1
No_9
No_10
No_11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,526* ,044 15 ,674** ,006 15 ,602* ,018 15
No_9 ,526* ,044 15 1 15 ,376 ,167 15 ,000 1,000 15
No_10 ,674** ,006 15 ,376 ,167 15 1 15 ,210 ,452 15
No_11 ,602* ,018 15 ,000 1,000 15 ,210 ,452 15 1 15
*. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Cor relations Jml_X1 Jml_X1
No_12
No_13
No_14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,148 ,599 15 ,600* ,018 15 ,525* ,044 15
No_12 ,148 ,599 15 1 15 -,152 ,587 15 -,213 ,446 15
*. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).
commit to user
No_13 ,600* ,018 15 -,152 ,587 15 1 15 ,276 ,319 15
No_14 ,525* ,044 15 -,213 ,446 15 ,276 ,319 15 1 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 108
Correlations
Cor relations Jml_X1 Jml_X1
No_15
No_16
No_17
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 -,087 ,758 15 ,529* ,043 15 ,746** ,001 15
No_15 -,087 ,758 15 1 15 ,464 ,082 15 -,025 ,929 15
*. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).
commit to user
No_16 ,529* ,043 15 ,464 ,082 15 1 15 ,686** ,005 15
No_17 ,746** ,001 15 -,025 ,929 15 ,686** ,005 15 1 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 109
Lampiran 9
Uji Reliabilitas Angket Proses Pembelajaran Reliability Warnings The space sav er method is used. That is , the covariance matrix is not c alculated or us ed in the analysis. Cas e Proce ss ing Sum m ary N Cases
V alid Ex cludeda Total
15 0 15
% 100,0 ,0 100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,835
N of Items 17
Item Statis tics No_1 No_2 No_3 No_4 No_5 No_6 No_7 No_8 No_9 No_10 No_11 No_12 No_13 No_14 No_15 No_16 No_17
Mean 2,80 2,27 3,27 1,87 3,60 2,73 3,20 2,87 2,87 2,33 3,00 3,33 3,13 2,93 3,27 3,13 1,53
Std. Deviation N ,414 15 ,884 15 ,704 15 1,187 15 ,507 15 ,884 15 ,862 15 ,516 15 ,352 15 ,900 15 ,756 15 ,488 15 ,640 15 ,458 15 ,594 15 ,640 15 ,640commit to15 user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 110
Item -Total Statis tics
No_1 No_2 No_3 No_4 No_5 No_6 No_7 No_8 No_9 No_10 No_11 No_12 No_13 No_14 No_15 No_16 No_17
Scale Mean if Item Deleted 45,33 45,87 44,87 46,27 44,53 45,40 44,93 45,27 45,27 45,80 45,13 44,80 45,00 45,20 44,87 45,00 46,60
Scale V arianc e if Item Deleted 36,381 32,267 32,981 32,495 39,695 32,114 34,067 35,352 37,210 32,600 34,267 38,743 35,000 36,600 40,410 35,571 33,829
Correc ted Item-Total Correlation ,572 ,634 ,734 ,407 -,085 ,650 ,457 ,617 ,484 ,584 ,517 ,071 ,528 ,469 -,179 ,449 ,695
commit to user
Cronbach's A lpha if Item Deleted ,824 ,814 ,810 ,836 ,847 ,812 ,826 ,820 ,828 ,817 ,822 ,841 ,822 ,827 ,853 ,826 ,814
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 111
Rekapitulasi Uji Validitas Angket Proses Pembelajaran
Butir No No_1 No_2 No_3 No_4 No_5 No_6 No_7 No_8 No_9 No_10 No_11 No_12 No_13 No_14 No_15 No_16 No_17
Pearson Correlation 0,616 0,714 0,784 0,558 -0,004 0,728 0,562 0,667 0,526 0,674 0,602 0,148 0,600 0,525 -0,087 0,529 0,746
Sig. (2-tailed) 0,015 0,003 0,001 0,030 0,987 0,002 0,029 0,007 0,044 0,006 0,018 0,599 0,018 0,044 0,758 0,043 0,001
commit to user
Keterangan Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 112
Lampiran 10 Uji Validitas Angket Praktek Kerja Lapangan Correlations Cor relations Jml_X2 Jml_X2
No_1
No_2
No_3
No_4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,766** ,001 15 ,693** ,004 15 ,634* ,011 15 -,003 ,991 15
No_1 ,766** ,001 15 1 15 ,474 ,074 15 ,592* ,020 15 ,136 ,630 15
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
commit to user
No_2 ,693** ,004 15 ,474 ,074 15 1 15 ,638* ,010 15 ,038 ,892 15
No_3 ,634* ,011 15 ,592* ,020 15 ,638* ,010 15 1 15 ,182 ,515 15
No_4 -,003 ,991 15 ,136 ,630 15 ,038 ,892 15 ,182 ,515 15 1 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 113
Cor relations Jml_X2 Jml_X2
No_5
No_6
No_7
No_8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,813** ,000 15 ,841** ,000 15 ,689** ,004 15 ,767** ,001 15
No_5 ,813** ,000 15 1 15 ,925** ,000 15 ,280 ,313 15 ,519* ,047 15
No_6 ,841** ,000 15 ,925** ,000 15 1 15 ,331 ,228 15 ,492 ,063 15
No_7 ,689** ,004 15 ,280 ,313 15 ,331 ,228 15 1 15 ,557* ,031 15
No_8 ,767** ,001 15 ,519* ,047 15 ,492 ,063 15 ,557* ,031 15 1 15
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Cor relations Jml_X2 Jml_X2
No_9
No_10
No_11
No_12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,661** ,007 15 ,785** ,001 15 ,542* ,037 15 ,721** ,002 15
No_9 ,661** ,007 15 1 15 ,260 ,349 15 ,085 ,762 15 ,590* ,021 15
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
commit to user
No_10 ,785** ,001 15 ,260 ,349 15 1 15 ,374 ,170 15 ,747** ,001 15
No_11 ,542* ,037 15 ,085 ,762 15 ,374 ,170 15 1 15 ,196 ,483 15
No_12 ,721** ,002 15 ,590* ,021 15 ,747** ,001 15 ,196 ,483 15 1 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 114
Cor relations Jml_X2 Jml_X2
No_13
No_14
No_15
No_16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,656** ,008 15 ,619* ,014 15 -,482 ,069 15 ,813** ,000 15
No_13 ,656** ,008 15 1 15 ,423 ,116 15 -,093 ,741 15 ,615* ,015 15
No_14 ,619* ,014 15 ,423 ,116 15 1 15 -,220 ,430 15 ,327 ,234 15
No_15 -,482 ,069 15 -,093 ,741 15 -,220 ,430 15 1 15 -,390 ,151 15
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Cor relations Jml_X2 Jml_X2
No_17
No_18
No_19
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,784** ,001 15 ,719** ,003 15 ,521* ,046 15
No_17 ,784** ,001 15 1 15 ,537* ,039 15 ,623* ,013 15
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations commit to user
No_18 ,719** ,003 15 ,537* ,039 15 1 15 ,349 ,203 15
No_19 ,521* ,046 15 ,623* ,013 15 ,349 ,203 15 1 15
No_16 ,813** ,000 15 ,615* ,015 15 ,327 ,234 15 -,390 ,151 15 1 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 115
Cor relations Jml_X2 Jml_X2
No_20
No_21
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,838** ,000 15 -,077 ,785 15
No_20 ,838** ,000 15 1 15 ,000 1,000 15
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).
commit to user
No_21 -,077 ,785 15 ,000 1,000 15 1 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 116
Lampiran 11 Uji Reliabilitas Angket Praktek Kerja Lapangan Reliability Warnings The space sav er method is used. That is , the covariance matrix is not c alculated or us ed in the analysis. Cas e Proce ss ing Sum m ary N Cases
V alid Ex cludeda Total
15 0 15
% 100,0 ,0 100,0
a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,897
N of Items 21
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 117
Item Statis tics No_1 No_2 No_3 No_4 No_5 No_6 No_7 No_8 No_9 No_10 No_11 No_12 No_13 No_14 No_15 No_16 No_17 No_18 No_19 No_20 No_21
Mean 3,27 3,07 3,27 3,87 3,67 3,53 3,80 3,47 3,07 3,67 3,27 3,20 3,07 3,07 2,73 2,87 2,80 3,07 2,80 3,00 3,40
Std. Deviation ,799 ,704 ,594 ,352 ,617 ,834 ,414 ,743 ,594 ,617 1,033 ,775 ,704 ,704 ,799 ,352 ,941 ,594 ,414 ,655 ,632
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 118
Item -Total Statis tics
No_1 No_2 No_3 No_4 No_5 No_6 No_7 No_8 No_9 No_10 No_11 No_12 No_13 No_14 No_15 No_16 No_17 No_18 No_19 No_20 No_21
Scale Mean if Item Deleted 64,67 64,87 64,67 64,07 64,27 64,40 64,13 64,47 64,87 64,27 64,67 64,73 64,87 64,87 65,20 65,07 65,13 64,87 65,13 64,93 64,53
Scale V arianc e if Item Deleted 57,952 59,838 61,524 67,495 59,495 56,543 62,838 58,552 61,267 59,781 59,238 58,781 60,267 60,695 74,314 62,781 56,124 60,695 63,981 58,781 68,552
Correc ted Item-Total Correlation ,720 ,645 ,588 -,046 ,785 ,807 ,662 ,725 ,617 ,753 ,443 ,671 ,603 ,562 -,552 ,798 ,733 ,682 ,483 ,811 -,153
commit to user
Cronbach's A lpha if Item Deleted ,886 ,889 ,891 ,902 ,886 ,883 ,891 ,886 ,890 ,887 ,897 ,888 ,890 ,891 ,923 ,890 ,885 ,889 ,894 ,885 ,908
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 119
Rekapitulasi Uji Validitas Angket Praktek Kerja Lapangan
Butir No No_1 No_2 No_3 No_4 No_5 No_6 No_7 No_8 No_9 No_10 No_11 No_12 No_13 No_14 No_15 No_16 No_17 No_18 No_19 No_20 No_21
Pearson Correlation 0,766 0,693 0,634 -0,003 0,813 0,841 0,689 0,767 0,661 0,785 0,542 0,721 0,656 0,619 -0,482 0,813 0,784 0,719 0,521 0,838 -0,077
Sig. (2-tailed) 0,001 0,004 0,011 0,991 0,000 0,000 0,004 0,001 0,007 0,001 0,037 0,002 0,008 0,014 0,069 0,000 0,001 0,003 0,046 0,000 0,785
commit to user
Keterangan Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 120
Lampiran 12 Uji Validitas Angket Kesiapan Kerja Correlations Cor relations Jml_Y Jml_Y
No_1
No_2
No_3
No_4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,638* ,010 15 ,721** ,002 15 ,246 ,377 15 ,660** ,007 15
No_1 ,638* ,010 15 1 15 ,443 ,098 15 ,222 ,427 15 ,522* ,046 15
*. Correlation is s ignif icant at the 0.05 lev el (2-tailed). **. Correlation is s ignif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Correlations
commit to user
No_2 ,721** ,002 15 ,443 ,098 15 1 15 -,149 ,597 15 ,318 ,248 15
No_3 ,246 ,377 15 ,222 ,427 15 -,149 ,597 15 1 15 ,000 1,000 15
No_4 ,660** ,007 15 ,522* ,046 15 ,318 ,248 15 ,000 1,000 15 1 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 121
Cor relations Jml_Y Jml_Y
No_5
No_6
No_7
No_8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,722** ,002 15 ,797** ,000 15 ,678** ,005 15 ,894** ,000 15
No_5 ,722** ,002 15 1 15 ,747** ,001 15 ,381 ,161 15 ,638* ,011 15
No_6 ,797** ,000 15 ,747** ,001 15 1 15 ,403 ,137 15 ,801** ,000 15
No_7 ,678** ,005 15 ,381 ,161 15 ,403 ,137 15 1 15 ,509 ,053 15
No_8 ,894** ,000 15 ,638* ,011 15 ,801** ,000 15 ,509 ,053 15 1 15
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). *. Correlation is s ignif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).
Correlations Cor relations Jml_Y Jml_Y
No_9
No_10
No_11
No_12
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
1 15 ,674** ,006 15 ,588* ,021 15 ,576* ,024 15 ,322 ,242 15
No_9 ,674** ,006 15 1 15 ,335 ,223 15 ,217 ,438 15 ,000 1,000 15
**. Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).
commit to user
No_10 ,588* ,021 15 ,335 ,223 15 1 15 ,193 ,490 15 ,305 ,268 15
No_11 ,576* ,024 15 ,217 ,438 15 ,193 ,490 15 1 15 ,158 ,574 15
No_12 ,322 ,242 15 ,000 1,000 15 ,305 ,268 15 ,158 ,574 15 1 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 122
Lampiran 13 Uji Reliabilitas Angket Kesiapan Kerja Reliability Warnings The space sav er method is used. That is , the covariance matrix is not c alculated or us ed in the analysis. Cas e Proce ss ing Sum m ary N Cases
V alid Ex cludeda Total
% 100,0 ,0 100,0
15 0 15
a. Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure. Reliability Statis tics Cronbac h's A lpha ,864
N of Items 12
Item Statis tics No_1 No_2 No_3 No_4 No_5 No_6 No_7 No_8 No_9 No_10 No_11 No_12
Mean 3,33 3,07 2,73 3,00 3,13 3,27 3,00 3,53 3,00 3,07 2,67 3,33
Std. Deviation ,724 ,594 ,594 ,756 ,743 ,704 ,756 ,743 ,535 ,799 ,617 ,488
N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 123
Item -Total Statis tics
No_1 No_2 No_3 No_4 No_5 No_6 No_7 No_8 No_9 No_10 No_11 No_12
Scale Mean if Item Deleted 33,80 34,07 34,40 34,13 34,00 33,87 34,13 33,60 34,13 34,07 34,47 33,80
Scale V arianc e if Item Deleted 22,314 22,495 25,400 21,981 21,571 21,267 21,838 20,257 23,124 22,352 23,267 25,171
Correc ted Item-Total Correlation ,543 ,658 ,134 ,564 ,641 ,738 ,586 ,858 ,611 ,472 ,488 ,233
commit to user
Cronbach's A lpha if Item Deleted ,854 ,848 ,876 ,853 ,847 ,840 ,851 ,831 ,851 ,860 ,857 ,869
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 124
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Kesiapan Kerja
Butir No No_1 No_2 No_3 No_4 No_5 No_6 No_7 No_8 No_9 No_10 No_11 No_12
Pearson Correlation 0,638 0,721 0,246 0,660 0,722 0,797 0,678 0,894 0,674 0,588 0,576 0,322
Sig. (2-tailed) 0,010 0,002 0,377 0,007 0,002 0,000 0,005 0,000 0,006 0,021 0,024 0,242
commit to user
Keterangan Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
125
Lampiran 14 TABULASI DATA VARIABLE PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (X1) No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4
4 2 1 3 1 1 2 2 4 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 3
5
6 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3
7 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3
Nomor Item 8 9 10 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 2 4 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 commit 3 3to
11 12 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 user
13 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
14 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 4
15
16 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3
17 2 1 1 2 1 2 2 4 2 1 3 2 2 1 2 1 3 1 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1
Jml 35 44 41 40 35 39 40 48 35 36 39 39 39 35 37 29 44 31 38 41 36 39 40 35 39 39 39 39 35 35 43 37 37 39 37 38 39 39 34 32 43 41 44 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
14 4 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3
15
16 4 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3
17 2 1 3 4 2 1 3 2 1 2 2 2 1 101
13 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
Jml 45 34 39 48 45 39 41 37 39 38 39 40 32 2201
Jml
12
170
11 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3
157
Nomor Item 8 9 10 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 1
178
7 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 2
171
96
6 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2
134
194
5
156
4 2 1 2 4 2 3 2 2 2 2 1 1 1
156
3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3
186
2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
181
1 4 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3
158
No. Resp 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
163
126
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
127
Lampiran 15 TABULASI DATA VARIABEL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (X2) No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
1 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4
2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3
4
5 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3
6 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
7 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
8 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
9 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
Nomor Item 10 11 12 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3
13 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3
commit to user
14 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
15
16 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 4 3 3
17 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4
18 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3
19 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2
20 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
21
Jml 60 72 59 56 53 57 63 63 63 57 57 52 64 56 56 64 57 63 54 55 58 58 47 63 62 63 53 60 59 57 65 56 54 61 60 63 53 60 59 55 65 60 72 59 56 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
178
203
163
168
Jml
commit to user
15
16 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3
17 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4
18 3 4 4 4 1 3 4 3 4 3 3
19 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2
20 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
21
Jml 57 57 63 61 56 56 61 55 63 56 58 3360
14 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3
186
13 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3
164
Nomor Item 10 11 12 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3
184
9 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3
187
8 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4
169
7 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
178
6 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
198
5 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3
202
164
4
211
3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3
218
2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
200
1 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4
188
No. Resp 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
199
128
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
129
Lampiran 16
TABULASI DATA VARIABEL KESIAPAN KERJA SISWA (Y)
No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4
2 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3
3
4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3
5 2 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 1 3 3 3
Nomor Item 6 7 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 to commit
8 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 user
9 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3
10 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3
11 2 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3
12
Jml 31 37 32 36 26 31 34 36 29 30 34 28 36 30 30 33 30 32 29 35 30 34 30 31 32 34 32 38 27 28 34 33 35 30 29 34 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2
10 4 2 2 4 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2
11 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3
173
161
168
Jml
commit to user
12
Jml 38 27 28 34 31 37 32 36 26 31 34 36 36 30 30 33 30 32 36 26 1825
8 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 194
5 4 3 2 4 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3
186
4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 2
Nomor Item 6 7 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 199
3
181
2 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2
178
1 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
182
No. Resp 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
203
130
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 131
Lampiran 17 Data Induk Penelitian No. Resp.
X1
X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
35 44 41 40 35 39 40 48 35 36 39 39 39 35 37 29 44 31 38 41 36 39 40 35 39 39 39 39 35 35 43 37 37 39 37
60 31 72 37 59 32 56 36 53 26 57 31 63 34 63 36 63 29 57 30 57 34 52 28 64 36 56 30 56 30 64 33 57 30 63 32 54 29 55 35 58 30 58 34 47 30 63 31 62 32 63 34 53 32 60 38 59 27 57 28 65 34 56 33 54 35 61 30 commit to user 60 29
Y
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 132
No. Resp.
X1
X2
Y
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
38 39 39 34 32 43 41 44 41 45 34 39 48 45 39 41 37 39 38 39 40 32
63 53 60 59 55 65 60 72 59 56 58 57 57 63 61 56 56 61 55 63 56 58
34 32 38 27 28 34 31 37 32 36 26 31 34 36 36 30 30 33 30 32 36 26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 133
Lampiran 18 Deskripsi Data Frequencies Statistics
N
V alid Mis sing
Mean Median Mode Std. Deviation V arianc e Minimum Max imum Sum
Proses Pembelajaran 57 0 38,61 39,00 39 3,830 14,670 29 48 2201
Praktek Kerja Lapangan 57 0 58,95 58,00 63 4,498 20,229 47 72 3360
Kesiapan Kerja 57 0 32,02 32,00 30 3,176 10,089 26 38 1825
Frequency Table Pros e s Pe m be lajaran
V alid
29 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 43 44 45 48 Total
Frequenc y 1 1 2 2 7 2 5 3 16 4 5 2 3 2 2 57
Percent 1,8 1,8 3,5 3,5 12,3 3,5 8,8 5,3 28,1 7,0 8,8 3,5 5,3 3,5 3,5 100,0
V alid Percent 1,8 1,8 3,5 3,5 12,3 3,5 8,8 5,3 28,1 7,0 8,8 3,5 5,3 3,5 3,5 100,0
commit to user
Cumulativ e Percent 1,8 3,5 7,0 10,5 22,8 26,3 35,1 40,4 68,4 75,4 84,2 87,7 93,0 96,5 100,0
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 134
Prak tek Ke rja Lapangan
V alid
47 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 72 Total
Frequenc y 1 1 3 2 3 8 7 4 4 5 3 1 9 2 2 2 57
Percent 1,8 1,8 5,3 3,5 5,3 14,0 12,3 7,0 7,0 8,8 5,3 1,8 15,8 3,5 3,5 3,5 100,0
V alid Percent 1,8 1,8 5,3 3,5 5,3 14,0 12,3 7,0 7,0 8,8 5,3 1,8 15,8 3,5 3,5 3,5 100,0
Cumulativ e Percent 1,8 3,5 8,8 12,3 17,5 31,6 43,9 50,9 57,9 66,7 71,9 73,7 89,5 93,0 96,5 100,0
Kes iapan Ker ja
Valid
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Total
Frequenc y 3 2 3 3 10 5 7 3 8 2 7 2 2 57
Percent 5,3 3,5 5,3 5,3 17,5 8,8 12,3 5,3 14,0 3,5 12,3 3,5 3,5 100,0
Valid Percent 5,3 3,5 5,3 5,3 17,5 8,8 12,3 5,3 14,0 3,5 12,3 3,5 3,5 100,0
commit to user
Cumulativ e Percent 5,3 8,8 14,0 19,3 36,8 45,6 57,9 63,2 77,2 80,7 93,0 96,5 100,0
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 135
Lampiran 19
Uji Normalitas NPar Tests One -Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Te st
N Normal Parameters a,b Mos t Ex treme Dif f erences
Mean Std. Deviation A bs olute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Proses Pembelajaran 57 38,61 3,830 ,144 ,144 -,137
Praktek Kerja Lapangan 57 58,95 4,498 ,106 ,106 -,081
Kesiapan Kerja 57 32,02 3,176 ,106 ,106 -,102
1,088
,801
,799
,187
,543
,547
A sy mp. Sig. (2-tailed) a. Test dis tribution is Normal. b. Calc ulated f rom data.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 136
Lampiran 20 Uji Linearitas X1 – Y Means Cas e Proce ss ing Sum m ary Cases Ex cluded N Percent
Included N Percent Kesiapan Kerja * Proses Pembelajaran
57
100,0%
0
,0%
Total Percent
N 57
100,0%
Report Kesiapan Kerja Proses Pembelajaran 29 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 43 44 45 48 Total
Mean 33,00 32,00 27,00 26,50 28,86 30,00 31,40 31,00 33,19 34,00 32,00 34,00 34,67 36,00 35,00 32,02
N 1 1 2 2 7 2 5 3 16 4 5 2 3 2 2 57
Std. Dev iation . . 1,414 ,707 1,952 ,000 2,510 2,646 2,786 2,828 1,871 ,000 4,041 ,000 1,414 3,176
ANOVA Table
Kesiapan Kerja * Proses Pembelajaran
Betw een Groups
Sum of Squares 311,321 185,514
df 14 1
Mean Square 22,237 185,514
F 3,682 30,716
Sig. ,001 ,000
125,807
13
9,677
1,602
,123
253,661
42
6,040
564,982 commit to user
56
(Combined) Linearity Deviation f rom Linearity Within Groups Total
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 137
Me as ures of Ass ociation R Kesiapan Kerja * Proses Pembelajaran
,573
R Squared ,328
commit to user
Eta ,742
Eta Squared ,551
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 138
Lampiran 21 Uji Linearitas X2 – Y Means Cas e Proces s ing Sum m ary Cases Ex cluded N Percent
Included N Percent Kesiapan Kerja * Praktek Kerja Lapangan
57
100,0%
0
,0%
Repor t Kesiapan Kerja Praktek Kerja Lapangan 47 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 72 Total
Mean 30,00 28,00 30,00 32,00 31,00 32,63 31,14 29,00 29,50 33,40 33,00 32,00 33,11 34,50 34,00 37,00 32,02
N 1 1 3 2 3 8 7 4 4 5 3 1 9 2 2 2 57
Std. Deviation . . 3,464 4,243 3,606 2,973 2,193 3,830 2,887 4,278 3,000 . 2,315 2,121 ,000 ,000 3,176
commit to user
N 57
Total Percent 100,0%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 139
ANOVA Table
Kesiapan Kerja * Praktek Kerja Lapangan
Betw een Groups
(Combined) Linearity Deviation f rom Linearity Within Groups Total
Sum of Squares 198,661 102,677
df 15 1
Mean Square 13,244 102,677
F 1,482 11,49
Sig. ,157 ,002
95,984
14
6,856
,767
,696
366,321
41
8,935
564,982
56
Me as ures of Ass ociation R Kesiapan Kerja * Praktek Kerja Lapangan
R Squared
,426
,182
commit to user
Eta ,593
Eta Squared ,352
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 140
Lampiran 22 Uji Independensi Correlations Cor relations
Proses Pembelajaran
Praktek Kerja Lapangan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Proses Pembelajaran 1
commit to user
57 ,177 ,188 57
Praktek Kerja Lapangan ,177 ,188 57 1 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 141
Lampiran 23 Uji Heterokedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -4
-3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 142
Lampiran 24 Uji Multikolinieritas
Colliniearity Statistics Variabel
Keterangan Tolerance
VIF
X1
0,172
5,805
Tidak ada multikolinieritas
X2
0,172
5,805
Tidak ada multikolinieritas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 143
Lampiran 25 Analisis Regresi X1 – Y Regression Des criptive Statistics Kesiapan Kerja Proses Pembelajaran
Mean 32,02 38,61
Std. Dev iation 3,176 3,830
N 57 57
Cor relations
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
Kesiapan Kerja Proses Pembelajaran Kesiapan Kerja Proses Pembelajaran Kesiapan Kerja Proses Pembelajaran
Kesiapan Kerja 1,000 ,573 . ,000 57 57
Variables Entere d/Rem ovebd Model 1
Variables Entered Proses Pembelajaran a
Variables Remov ed .
Method Enter
a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Kes iapan Kerja Model Sum m ary Model 1
R ,573 a
R Square ,328
Adjusted R Square ,316
Std. Error of the Estimate 2,627
a. Predictors: (Constant), Proses Pembelajaran
commit to user
Proses Pembelajaran ,573 1,000 ,000 . 57 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 144
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 185,514 379,469 564,982
df 1 55 56
Mean Square 185,514 6,899
F 26,888
Sig. ,000 a
a. Predictors: (Constant), Pros es Pembelajaran b. Dependent Variable: Kes iapan Kerja
Coe fficientsa
Model 1
(Cons tant) Proses Pembelajaran
Unstandardiz ed Coefficients B Std. Error 13,668 3,556 ,475 ,092
a. Dependent Variable: Kes iapan Kerja
commit to user
Standardized Coefficients Beta ,573
t 3,844 5,185
Sig. ,000 ,000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 145
Lampiran 26 Analisis Regresi X2 – Y Regression Des criptive Statis tics Kesiapan Kerja Praktek Kerja Lapangan
Mean 32,02 58,95
Std. Deviation 3,176 4,498
N 57 57
Cor relations
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
Kesiapan Kerja Praktek Kerja Lapangan Kesiapan Kerja Praktek Kerja Lapangan Kesiapan Kerja Praktek Kerja Lapangan
Kesiapan Kerja 1,000 ,426 . ,000 57 57
Variables Entere d/Re m ovebd Model 1
Variables Entered Praktek Kerja a Lapangan
Variables Remov ed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kes iapan Kerja Model Sum m ary Model 1
R ,426 a
R Square ,182
Adjusted R Square ,167
Std. Error of the Estimate 2,899
a. Predictors: (Constant), Praktek Kerja Lapangan
commit to user
Praktek Kerja Lapangan ,426 1,000 ,000 . 57 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 146
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 102,677 462,305 564,982
df 1 55 56
Mean Square 102,677 8,406
F 12,215
Sig. ,001 a
a. Predictors: (Constant), Praktek Kerja Lapangan b. Dependent Variable: Kes iapan Kerja Coe fficientsa
Model 1
(Cons tant) Praktek Kerja Lapangan
Unstandardiz ed Coefficients B Std. Error 14,271 5,092 ,301 ,086
a. Dependent Variable: Kes iapan Kerja
commit to user
Standardized Coefficients Beta ,426
t 2,803 3,495
Sig. ,007 ,001
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 147
Lampiran 27 Analisis Regresi X1 dan X2 – Y Regression Variables Entere d/Rem ovebd Model 1
Variables Remov ed
Variables Entered Praktek Kerja Lapangan, Pros es a Pembelajaran
Method
.
Enter
a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Kes iapan Kerja b Model Sum m ary
Model 1
R ,661 a
R Square ,437
Adjusted R Square ,416
Std. Error of the Estimate 2,426
DurbinWats on 2,577
a. Predictors: (Constant), Praktek Kerja Lapangan, Proses Pembelajaran b. Dependent Variable: Kes iapan Kerja ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 247,056 317,926 564,982
df 2 54 56
Mean Square 123,528 5,888
F 20,981
Sig. ,000 a
a. Predictors: (Constant), Praktek Kerja Lapangan, Proses Pembelajaran b. Dependent Variable: Kes iapan Kerja
Coe fficientsa
Model 1
(Cons tant) Proses Pembelajaran Praktek Kerja Lapangan
Unstandardiz ed Coefficients Std. B Error 1,610 4,970
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistic s t ,324
Sig. ,747
Toleranc e
VIF
,426
,086
,514
4,952
,000
,969
1,032
,237
,073
,335
3,233
,002
,969
1,032
a. Dependent Variable: Kes iapan Kerja commit
to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 148
a Colline arity Diagnos tics
Model 1
Dimension 1 2 3
Eigenvalue 2,991 ,007 ,003
Condition Index 1,000 21,176 33,633
(Cons tant) ,00 ,04 ,96
V arianc e Proportions Proses Praktek Kerja Pembelajaran Lapangan ,00 ,00 ,88 ,26 ,12 ,74
a. Dependent Variable: Kes iapan Kerja
Res iduals Statisticsa Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum 28,27 -3,851 -1,786 -1,587
Max imum 37,40 5,569 2,564 2,295
Mean 32,02 ,000 ,000 ,000
a. Dependent Variable: Kes iapan Kerja
commit to user
Std. Deviation 2,100 2,383 1,000 ,982
N 57 57 57 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 149
Lampiran 28 Tabel Kerja Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif No. Resp.
X1
X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
35 44 41 40 35 39 40 48 35 36 39 39 39 35 37 29 44 31 38 41 36 39 40 35 39 39 39 39 35 35 43 37 37 39
60 72 59 56 53 57 63 63 63 57 57 52 64 56 56 64 57 63 54 55 58 58 47 63 62 63 53 60 59 57 65 56 54 61
Y
X1Y
X2Y
31 1085 37 1628 32 1312 36 1440 26 910 31 1209 34 1360 36 1728 29 1015 30 1080 34 1326 28 1092 36 1404 30 1050 30 1110 33 957 30 1320 32 992 29 1102 35 1435 30 1080 34 1326 30 1200 31 1085 32 1248 34 1326 32 1248 38 1482 27 945 28 980 34 1462 33 1221 35 1295 commit to user 30 1170
1860 2664 1888 2016 1378 1767 2142 2268 1827 1710 1938 1456 2304 1680 1680 2112 1710 2016 1566 1925 1740 1972 1410 1953 1984 2142 1696 2280 1593 1596 2210 1848 1890 1830
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 150
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 Jml
37 38 39 39 34 32 43 41 44 41 45 34 39 48 45 39 41 37 39 38 39 40 32
60 63 53 60 59 55 65 60 72 59 56 58 57 57 63 61 56 56 61 55 63 56 58
29 34 32 38 27 28 34 31 37 32 36 26 31 34 36 36 30 30 33 30 32 36 26
1073 1292 1248 1482 918 896 1462 1271 1628 1312 1620 884 1209 1632 1620 1404 1230 1110 1287 1140 1248 1440 832
1740 2142 1696 2280 1593 1540 2210 1860 2664 1888 2016 1508 1767 1938 2268 2196 1680 1680 2013 1650 2016 2016 1508
2201
3360
1825
70861
107920
Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif Diketahui :
x 1 y = X1 Y -
( X1 )( Y) 2201 x 1825 = 70861 390,39 N 57
x 2 y = X2Y -
( X 2 )( Y) 3360 x 1825 = 107920 341,05 N 57
a1 x1y = 166,3 a2 x2y = 80,76 JK(reg) = a1x1y + a2x2y commitxto341,053 user = 0,426 x 390,386 + 0,2368
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 151
= 166,3 + 80,7613 = 247,1 1. Sumbangan relatif X1 dan X2 terhadap Y Sumbangan relatif X1 terhadap Y a1 x1y
x 100% =
JK(reg)
166,30
x 100%
=
67,31%
x 100%
=
32,69%
247,07
Sumbangan relatif X2 terhadap Y a2 x2y JK(reg)
x 100% =
80,76 247,07
2. Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y Telah diketahui bahwa R2 = 0,4373 Prediktor X1 = SE% = SR% x R2
= 0,6731 x 0,4373 = 29,44%
Prediktor X2 = SE% = SR% x R2
= 0,3269 x 0,4373 = 14,29%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 152
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 153
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 154
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 155
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 156
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 157
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 158
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 159
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 160
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 161
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 162
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 163
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 164
commit to user