WORK ENVIRONMENT EFFECTS ON EMPLOYEE PRODUCTIVITY PERUSAHAAN TEPUNG TAPIOKA SURYA KENCANA TASIKMALAYA
By: Weni Saputri NPM : 0923402102 Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tanggapan karyawan mengenai Lingkungan Kerja (Variabel X), Produktivitas Kerja (variabel Y) serta Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dimana teknik pengumpulan data dengan hasil wawancara dan kuesioner sebagai media untuk mendapatkan informasi jumlah sampel di gunakan sebanyak 27 orang, karyawan pada bagian produksi pada perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya. Dan alat analisis yang digunakan adalah persamaan regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa lingkungan kerja karyawan yang ada pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalayatermasuk dalam klasifikasi baik, pelaksanaan Produktivitas Kerja Karyawan di Perusahaan Tepung Tapioka Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, serta Lingkungan Kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Tepung Tapioka Tasikmalaya. Kata Kunci : Lingkungan Kerja san Produktivitas Kerja. ABSTRACT THE INFLUENCE OF INCENTIVE PROGRAM FOR EMPLOYEE MORALE PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN The objective of this research were to knew and analyze the responses of employees on the Work Environment (Variabel X), Work Productivity (Variabel Y), and the influence of Work Environment to Work Productivity At Perusahaan Tepung Tapioka Tasikmalaya. The methode used in this research is a survey methode in which data collection techniques the result of interviews and questionnaires as a medium for information. And analysis tools used are simple regression analysis. The result of the research that the Work Environment in Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya is good, the implementation of Work Productivity at Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya included in the classification is good, as well as the Work Environment has a positive and significant influence to Work Produktivity Perusahaan tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya. Keywords : Work Environment and Work Productivity 1
PENDAHULUAN Produktivitas kerja hanya produktivitas karyawan merupakan salah satu yang harus dipertahankan dan dikembangkan oleh perusahaan yang bersangkutan karena peran karyawan dalam perusahaan merupakan faktor yang akan menentukan tinggi rendahya produktivitas perusahaan jadi, dengan demukian dalam mempertahankan atau meningkatkan produktivitas perusahaan harus mampu bekerja dengan sebaik mungkin. Menurut simamora (2004:612), faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja ada tiga yakni: kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu. Pertama kualitas kerja dalam merupakan salah satu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Kedua, kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berjaitan dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya secara teknis dengan perbandingan standar dalam menyelesaikan pekerjaannya secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oeleh perusahaan. Ketiga, ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyataka dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan diawal waktu sampai menjadi output. Sebagaimana dikemukakan diatas karyawan sebagai pelaku utama penggerak roda perusahaan tampaknya sangat perlu mendapat pelayanan yang baik dari perusahaan yang baik dari perusahaan untuk dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Banyak cara yang dapat digunakan perusahaan. Banyak cara yang dapat digunakan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang baik salah satu diantaranya dalam menyediakan kondisi yang aman dan menarik, atau dengan kata lain menyediakan lingkungan kerja baik dimana lingkungan kerja ini merupakan tempat karyawan melakukan segala aktivitas. Menurut pendapat Agus Achyari (1999:184) “ Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik tempat karyawan melakukan aktivitasnya. Terdapat hal-hal yang harus diperatikan daam lingkungan kerja lain: penerangan, suhu udara, pengunaan warna, kebisingan, ruang gerak dan keselamatan kerja. Kondisi lingkungan kerja berpengaruh karyawan dalam bekerja akan sulit dan mudahnya kayawan dalam bekerja akan dipengaruhi aktivitas pekerjaan. Kondisi lingkungan kerjakan dan direncanakan dengan baik oleh manajemen perusahaan tersebut. Penyedian lingkungan kerja dapat dalam perusahaan yang nyaman tampaknya akan memiliki hubungan dengan kepuasan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga karyaawan akan mempunyai gairah kerja yang tinggi diharapkan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Demikian halnya dengan perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya. Untuk dapat menjalankan kegiatan-kegiatan dalam produksi tepung diperlukan produktivitas kerja yang tinggi dari tiap-tiap karyawannya sehingga tujuan perusahaan terebut dapat tercapai yaitu dapat memproduksi tepung 2
dengan kualitas yang baik. Maka untuk mnunjang produktivitas kerja karyawan tersebut salah satunya adalah dengan adanya lingkungan kerja yang baik. Namun pada realitanya kondisi lingkungan kerja bagian produksi perusahaan Tepung Tapioka terdapat beberapa masalah yang diantaranya, maslah kondisi fisik yang kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya penerangan, ventilasi dan warna tembok yang sudah memudar. Penerangan yang kurang dalam ruang pabrik membuat terganggunya proses produksi oleh karyawan, siklus udara di dalam pabrik sangat kurang, sehingga mengurangi kenyamanann kerja karyawan. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara langsung dengan salah satu karyawan perusahhan Tepung Tapioka Surya Kencana di Tasikmalaya. Apabila lingkungan kerja tidak dapat memenuhi faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja yang telah penulis kemukakan sebelumnya tentu saja akan mengurangi produktivitas kerja karyawan dan berbanding lurus dengan produktivitas perusahaan. Namun, sampai saat ini belum diketahui sejauh mana pengaruh lingkungan kerja tersebut terhadap produktivitas kerja karyawan di perusahaan Tepung Tapioka Surya kencana.Berdasarkan masalah tersebut, penulis memiliki ketertarikan untuk meneliti lebih jauh tentang Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di perusahaan Tepung Tapioka. Hasil penelitian tersebut akan dituangkan dalam usulan penelitian yang berjudul “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN.” Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana lingkungan Kerja pada Perusahaan Tepung Tapioka Tasikmalaya. 2. Bagaimana Produktivitas kerja pada Perusahaan Tepung Tapioka Tasikmalaya. 3. Bagaimana Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Tepung Tapioka Tasikmalaya. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Lingkungan kerja pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana 2. Produktivitas kerja pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya 3. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Peusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya. Tinjauan Pustaka Pengertian Lingkungan Kerja Menurut Mardiana (2005) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”.Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal.Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal. 3
Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai, jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja. Menurut Nitisemito (2001) “Lingkungan kerja segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang di embankan”. Jenis Lingkungan Kerja Jenis lingkungan kerja terdiri dari beberapa macam. Menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2005), menyatakan bahwa ada beberapa jenis lingkungan kerja, yaitu a) Kondisi lingkungan kerja fisik b) Kondisi lingkunga kerja non fisik c) Kondisi psikologi dari lingkungan kerja Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga di capai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjangkan oleh suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Ketidak sesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama.Lebih jauh lagi keadan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukukng di perolehnya rancangan sistem kerja yang efisien.Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan lingkungan kerja antara lain adalah penerangan, suhu udara, kebisingan dengan pendapat Agus Achyari (1999 : 149) yaitu sebagai berikut : 1. Penerangan 2. Suhu udara 3. Kebisingan 4. Penggunaan warna 5. Ruang gerak yang diperlukan 6. Keamanan dan Keselamatan kerja Pengertian Produktivitas Kerja Karyawan Menurut profesor Luis Sabourin (Rusli Syarif,1991;1) adalah “Rumusan tradisional dari produktivitas total tidak lain adalah ratio dari apa yang dihasilkan terhadap saluran apa yang digunakan untuk memperoleh hasil tersebut”. Menurut Mukiyat (1998:481) bahwa produktivitas kerja biasanya dinyatakan dengan suatu imbangan dari hasil kerja rata-rata dalam hubungannya dengan jam kerja rata-rata dari yang diberikan dengan proses tersebut. Sedangkan konsep produktivitas menurut OLSA tahun 1984 adalah (J. Ravianto, 1986:18) 4
Sedangkan menurut Woekirno Sumardi (1997:3) produktivitas adalah kesadaran untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik banyak dari pada yang telah atau sedang berada dalam usahanya. Pokoknya menambah kegiatan guna menghasilkan lebih dari apa yang telah di capai. Bambang Kusriyanto (1993) juga memeberikan pendapatnya bahwa produktivitas merupakan nisbah atau ratio antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input) Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Menurut Moekijat (1999) produktivitas karyawan perusahaan dipengaruhi oleh tiga faktor : a. Kualitas kemampuan fisikal karyawan Kualitas dan kemampuan karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos, mental dan kemampuan fisik karyawan. b. Sarana mendukung Sarana mendukung atau peningkatan produktivitas kerja karyawan dapat dikelompokkan pada dua golongan, yaitu : Menyangkut lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara produksi sarana, dan peralatan produksi, tingkat keselamatan dan kesehatan serta suasana di lingkungan kerja itu sendriri. Menyangkut kesejateraan karyawan yang tercermin di sitem penguapan dan jaminan kelangsungan kerja. c. Supra sarana Aktivitas perusahaan tidak terjadi di isolasi.Apa yang terjadi di dalam perusahaan dipengaruhi oleh apa yang terjadi diluarnya, seperti sumber faktor produksi yang akan digunakan, prospek pemasaran, perpajakan periijinan, dll. Pengukuran Produktivitas Kerja Pengukuran merupakan bagian penting dari kebaikan produktivitas. Pengukuran memperhatikan tingkat produktivitas dan perubahaan yang terjadi dari waktu ke waktu karenperan serta tenaga kerja selalu berubah pula karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan adanya pengukuran produktivitas di tingkat manajemen, maka akan diketahui apakah usaha yang dijalankan mengalami kemajuan atau tidak. Menurut Eddy Herjanto (2007:12) produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap masukan, atau rasio hasil yang diperoleh terhadap sumber daya yang dipakai. Bila dalam rasio tersebut masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluarkan dihitung seluruhnya, disebut sebagai produktivitas total (total-factor produkctivity, TFP), tetapi bila yang dihitung sebagai masukan hanya komponen tertentu saja, maka disebut sebagai produktivitas parsial (partial produktivity) atau produktivitas tunggal (single-factor produktivity).
Menurut Simamora (2004:612) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu, yaitu :
5
a. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau di tetapkan oleh perusahaan. b. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanya secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. c. Ketetapan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketetapan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitsa yang diselesaikan diawal waktu sampai menjadi output. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran produktivitas dapat dibagi menjadi berdasarkan masuknya (input). Apabila masukannya hanya satu komponen saja misalnya adalah tenaga kerja maka disebut produktivitas parsial. Jika masukannya adalah seluruh komponen di dalam perusahaan maka disebut produktivitas. Kerangka Pemikiran Suatu bentuk usaha tanpa manusia, tidak mungkin ada dan tidak dapat dibayangkan.Bagaimana pun sederhana atau pun kompleksnya suatu bentuk usaha, manusialah yang menjadi intinya.Segala bentuk usaha, akhirnya dapat disimpulkan sebagai suatu gerak dari manusia oleh manusia dan untuk manusia. Dalam tata perusahaan, kita kenal faktor-faktor perusahaan yang terdiri dari modal, alat-alat kerja dan organisasi.Kedua faktor terakhir merupakan materi hidup yaitu kerja karena faktor kerja adalah hasil manusia. Manusia merupakan sember daya yang paling utama dari aspek ekonomi dan teknologi.Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam menjalankan roda perusahaan baik yang bersekala kecil, sedang maupin besar dan merupakan asset yang mempunyai fisik dan daya faktor dalam menggerakkan, mengatur dan memutuskan. Menurut Mardiana (2005) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaanya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja optimal.Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja.Menurut Nitisemito (2001) “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dikembangkan. Oleh karena itu, beberapa hal uang harus diperhatikan dalam penyediaan lingkungan kerja antara lain penerangan, suhu udara kebisingan dengan pendapat Agus Achyari (1999:149) yaitu sebagai berikut : 1. Penerangan 2. Suhu udara 6
3. 4. 5. 6.
Kebisingan Penggunaan warna Ruang gerak yang diperlukan Keamanan dan keselamatan kerja. Dengan memperhatikan hal-hal diatas diharapkan para karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerja, sehingga dapat menujang dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mendapatkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.Oleh karena itu pemilik perusahaan harus dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan. Produktivitas adalah perbandingan antara output dengan input. Hal ini sesuai dengan pendapat Heizer, Jay dan Barry Render yang dialih bahaskan oleh Dwianoegrahawati Setyoningsih (2006:17) produktivitas (productivity )adalah perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi dengan input (sumber daya seperti tenaga kerja dan modal) tugas manajer operasi meningkatkan perbandingan antara output dan input ini. Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan efisien. Salah satu sumber daya yang dipakai adalah tenaga kerja.Produktivitas kerja menurut Kusrianto (Darma Tintri ES 2011:1) produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu.Sehingga dapat disimpulkan produktivitas kerja adalah perbandingn antara hasil pencapaian perusahaan dengan jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut peda periode tertentu. Menurut Heizer, jay dan Barry render yang dilaih bahasakan oleh Dwianoegrahawati Setyoningsih (2006:18) pengukuran produktivitas dapat dilakukan secara sederhana, dapat dilihat sebagai berikut :
Penggunaan hanya satu sumber daya sebagai input untuk mengukur produktivitas dikenal sebagai produktivitas faktor tunggal (single-favtor productivity). Produktivitas multifactor (multifactor productivity), yang juga dikenal sebagai produktivitas faktor total. Produktivitas multifaktor dihitung dengan mengkombinasikan input, sebagaimana berikut :
Sutermeiter (Sukanto Reksohadiprodjo 2003:16) menegemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah : 1. Perkembangan teknologi, bahan-bahan, layout-layout pekerjaan dan metode. 2. Kinerja Selanjutnya kinerja dipengaruhi oleh motivasi karyawan dan kemampuan motivasi karyawan dipengaruhi oleh kondisi sosial, kondisi fisik dan kebutuhan individu. Kondisi fisik dipengaruhi oleh penerangan, suhu, ventilasi waktu istirahat, keamanan dan musik. Sukanto Reksohadiprodjo dan Indriyo Gitosudarmo (2000:612) mengungkapkan lingkungan kerja yang buruk akan mempengaruhi pekerja, produktivitas kerja menjadi menurun, karena pekerja 7
merasa terganggu dalam pekerjaannya, hingga tidak dapat mencurahkan perhatian penuh terhadap pekerjaanya. Menurut Simamora (2004:612) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi : 1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Ketetapan waktu Dengan lingkungan kerja yang baik diharapkan karyawan dapat bekerja dengan baik dan merasa puas dan nyaman dengan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan kinerja para karyawan sehingga akan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan baik yang diukur dari kuantitas maupun kualitas produk yang dihasilkan oleh para karyawan. Hipotesis Atas dasar kerangka pemikiran yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :“PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN”. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Metode survei yang dikemukakan oleh Suharsini Arikunto (1998:240 yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah dari data sample yang diambil dari populasi tersebut. Populasi dan Sampel Menurut (Sugiyono, 2001:161) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota karyawan Tepung Tapika Surya Kencana di Tasikmalaya, sehingga penelitian ini akan mengunakan teknis sensus, dimana populasi yang diteliti dijadikan sample seluruhnya. (Sugiyono, 2001:161). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi pada perusahaan tepung tapioka.Diketahui bahwa rata-rata karyawan bagian produksi sebanyak 27 orang. Alat Analisis Untuk memperoleh data yang akan di analisis digunkan daftar pernyataan yang dapat dibentuk skala likert dengan komposisi nilai positif dan negative dengan alternative jawaban SS (Sangat Setuju), S (setuju), TAP (Tidakada Pendapat), TS (tidak Setuju), STS (Sangat tidak Setuju). 1. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur ini mengukur apa yang akan diukur (Singarimbun dan Effendi, 1999). Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing pernyataan melalui total skor dengan menggunakan Pearson Product Moment
n
r=
n
XY
X2
X
X. 2
.n
Y
Y2
Y
2
(Husein Umar, 2002: 180) 8
Keterangan : r
= Korelasi Product Moment
N
= jumlah responden
X
= Skor salah satu Pernyataan
Y
= Total Skor Pernyataan.
Prosedur uji validitas yaitu membandingkan r hitung dengan r tabel yaitu angka kritik tabel korelasi pada derajat kebebasan (dk = n-2) dengan taraf signifikan = 5 %. Kriteria pengujian: Jika sig < alpha (0,05), maka pernyataan tersebut valid. Jika sig > alpha (0,05), maka pernyataan tersebut tidak valid. Untuk mempermudah perhitungan, uji validitas akan menggunakan program SPSS for Windows Versi 16. 2. Uji Reabilitas Reliabilitas merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih (Singarimbun dan Effendi, 1999). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukur itu reliable. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Cronbach. Untuk mempermudah perhitungan uji reliabilitas akan menggunakan program SPSS for Windows Versi 17. Dari hasil perhitungan tersebut, maka kaidah keputusannya adalah: Jika sig < alpha (0,05), maka pernyataan reliabel. Jika sig > alpha (0,05), maka pernyataan gugur (tidak reliabel). Metode Succesive Interval Untuk melakukan analisis dalam penelitian ini digunakan Metode Successive Interval. Menurut Al-Rasyid (1994:12), menyatakan bahwa skala likert jenis ordinal hanya menunjukkan rangkingnya saja. Oleh karena itu, variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu ditransformasikan menjadi data yang berskala interval. Analisis Regresi Untuk mengukur Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja digunakan analisis statistik, yaitu analisis regresi sederhana.Adapun analisis regresi dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + bX (Sugiyono 2003 : 240) Dimana : Y = Subjek dalam variabel devenden yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (harga konstanta) b = harga arah koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 9
koefisien determinasi Besarnya menunjukkan hubungan antara X dan Y, sedangkan pengaruh yang terjadi diukur oleh
r 2 (koefisien determinasi) yang dapat dihitung dengan rumus: 2 Kd = r x 100%
Untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh faktor lain di luar variabel yang diteliti dapat dipergunakan koefisien non determinasi yang dapat dicari dengan menggunakan rumus: 2
Knd =(1- r )x 100% Pengujian Hipotesis Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: 0 Ho: Lingkungan kerja tidak berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja. 0 Ha: Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja. Untuk mempermudah perhitungan digunakan Program SPSS for window Versi 17. Krtiteria uji signifikansi: Jika tsig> alpha (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak yJika tsig< alpha (0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak
Lingkungan Kerja Karyawan pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya Klasifikasi penilaian untuk indikator lingkungan kerja Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.11 mengenai Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel X Secara Keseluruhan. Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Lingkungan Kerja adalah sebesar 1102. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Lingkungan Kerja PT. Pegadaian Cabang Garut termasuk dalam klasifikasi baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan ventilasi udara yang suda memadai dengan adanya fasilitas pengauran suhu seperti kipas angin dan AC, warna cat putih yang digunakan dalam ruangan sehingga karyawan merasa nyaman dalam ruangan saat bekerja. Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa lingkungan kerja pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya sudah baik. Produktivitas Kerja karyawan pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya Klasifikasi penilaian untuk indikator produktivitas kerja pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.22 mengenai Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Y Secara Keseluruhan. Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Produktivitas kerja adalah sebesar 1109. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan 10
Produktivitas kerja Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan produk yang dihasilkan perusahaan mempunyai kualitas yang baik karena perusahaan telah menetapkan standarisasi yang baik, dan peraturan yang ditetapkan perusahaan akan kedisiplinan karyawan begitu juga karyawan merasa senang dengan adanya jaminan social yang disediakan perusahaan. Dari hasil analisis diatas diketahui bahwa produktivitas kerja pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya sudah baik. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya Besarnya pengaruh Lingkungan kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja karyawan (Y), dapat dilihat dari indikator yang dugunakan masing- masing variabel, dengan menggunakan regresi sederhana. Sebelumnya data yang diperoleh dalam skala ordinal yang telah diuji validitas dan reabilitasnya kemudian diubah dengan menjadi data berskala interval. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajuan. Pengujian hipotesis tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara Lingkungan kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y) dimana hasil dan pengolahan dta melalui SPSS versi 17.0 Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran yaitu output program SPSS tersebut. Dari output tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut: 1. Analisis Regresi Sederhana Untuk melihat pengaruh langsung variabel lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya, dapat dilihat dari tabel output SPSS pada Tabel Coefficients. Dari Tabel Coefficients maka didapat suatu persamaan regresi, yaitu : Y = 10,738+ 0,468X Dimana: Y = Produktivitas Karyawan X = Lingkungan Kerja a
= 10,738
b
= 0,463
Persamaan regresi tersebut menyatakan bahwa variabel lingkungan kerja memberikan pengaruh positif pada variabel produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 10,738. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik lingkungan kerja yang dilaksanakan Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya maka produktivitas kerja karyawan akan semakin meningkat. Adapun lingkungan kerja terhadap Produktivitas kerja karyawan Perusahaan Tepung Tapioka Surya 11
Kencana Tasikmalaya sudah baik hal ini ditunjukan oleh nilai konstanta yang positif yaitu sebesar 0,463. 2. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya, menggunakan koefisien determinasi (square/ rd = (r)2) atau menggunakan rumus Kd = r 2 x 100%. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari output SPSS terlampir. Dari tabel model summary diperoleh angka R square sebesar 0,182. R square dapat disebut juga koefisien determinasi yang berkisar antara 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square maka akan semakin kecil pula lemah pula hubungan kedua variabel. Dari hasil perhitungan didapat R square 0,182 atau 18,2% yang dalam hal ini berarti lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan di Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya sebesar 18,2% Artinya semakin baik lingkungan kerja maka produktivitas kerja karyawan Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya akan semakin meningkat. Sedangkan sisanya yaitu 100% - 18,2% = 81,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Uji ANOVA (F test) Dari Tabel Anova output SPSS juga dapat dilihat untuk menguji kesesuian model pada penelitian ini dengan kriteria uji jika sig < alpha (0.05) maka model dapat diterima. Pada Tabel Anova diperoleh F hitung adalah 5,552 dengan tingkat signifikansi 0,027 terlihat pada kolom sig/significance atau probabilitasnya jauh lebih kecil dari 0,05. berdasarkan hasil perhitungan maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukan bahwa pada tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh Lingkungan kerja terhadap produktifitas kerja karyawan. Semakin baik Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya melasanakan faktor Lingkungan kerja tersebut maka produktifitas karyawan pun cenderung akan semakin meningkat. Dengan lingkungan kerja yang baik diharapkan karyawan dapat bekerja dengan baik dan merasa puas dan nyaman dengan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan kinerja para karyawan sehingga akan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan baik yang diukur dari kuantitas maupun kualitas produk yang dihasilkan oleh para karyawan. Lingkungan kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan Produktivitas kerja dimana produktivitas kerja karyawan ini akan tercapai apabila faktor-faktor Lingkungan kerja mendapat perhatian dari perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
12
Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut: 1. Lingkungan Kerja Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan ventilasi udara yang suda memadai dengan adanya fasilitas pengauran suhu seperti kipas angin dan AC, warna cat putih yang digunakan dalam ruangan sehingga karyawan merasa nyaman dalam ruangan saat bekerja. 2. Produktivitas Kerja Karyawan Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan produk yang dihasilkan perusahaan mempunyai kualitas yang baik karena perusahaan telah menetapkan standarisasi yang baik, dan peraturan yang ditetapkan perusahaan akan kedisiplinan karyawan begitu juga karyawan merasa senang dengan adanya jaminan social yang disediakan perusahaan. 3. Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya. Saran Adapun saran yang dapat diberikan pada Perusahaan Tepung Tapioka Surya Kencana Tasikmalaya yang diambil dari poin terendah dari masing-masing indikator tiap Variabel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan harus lebih memperhatikan tingkat penerangan yang ada di ruangan kerja karena tingkat penerangan dapat membantu kinerja karyawan dalam pelaksanaan produksi. 2. Perusahaan lebih memperhatikan penyebab kebisingan yang dapat mengganggu karyawan dan mencari solusi untuk dapat mengatasi penyebab kebisingan tersebut. .
13