.Q
-,>
.
( >., #:,
RASWVA SEBhGhl BkWWM WKAHAN DAN RU!dkHTAMG%A
RINA MARTINI. Studi Preferensi Tepung Kasava sebagai Bahan Substitusi pada Industri Makanan dan Rumahtangga di Kabupaten Ponorogo. (Dibawah bimbingan BUD1 SETIAWAN, ASEP RUSTIAWAN dan SRI WIDOWATI. Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui preferensi tepung kasava sebagai bahan substitusi pada industri makanan dan rumahtangga. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui preferensi dan frekuensi konsumsi ubikayu di rumahtangga desa dan kota, identifikasi produk olahan ubikayu di rumahtangga desa dan kota, mengetahui sumbangan ubikayu terhadap konsumsi pangan sumber karbohidrat di desa dan kota, mengetahui perbedaan preferensi terhadap tepung kasava antar berbagai jenis usaha pengolahan makanan, mengetahui hubungan antara tingkat substitusi tepung kasava dengan preferensi tepung kasava pada industri makanan, mengetahui hubungan antara pendapatan dengan preferensi rumahtangga desa dan kota terhadap tepung kasava, dan mengetahui perbedaan preferensi terhadap tepung kasava antara rumahtangga desa dan kota. Penelitian dilakukan di Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur dari bulan Juli sampai bulan September 1991. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik dan secara deskriptif. sebagian besar industri (36%) mengusahakan jenis makanan tradisional dan hanya 4 persen yang mengusahakan makanan adonan basah dan mi. 'Dari hasil uji statistik pada taraf uji 5 persen menunjukkan terdapat perbedaan preferensi terhadap tepung kasava antar berbagai jenis usaha makanan. Tingkat substitusi yang dilakukan oleh industri makanan mencapai tingkat substitusi > 50 persen untuk semua jenis olahan kecuali untuk makanan adonan basah. Preferensi yang diberikan berkisar dari preferensi kurang sampai baik. Terdapat kecenderungan yang semakin rendah dengan semakin tingginya tingkat substitusi tepung kasava, tetapi secara statistik tidak nyata pada taraf uji 5 persen. Industri makanan tradisional dengan tingkat substitusi > 5 0 persen masih memberikan preferensi baik, industri makanan adonan kering sebagian besar memberikan preferensi baik pada tingkat substitusi 5 3 0 persen, untuk industri makanan adonan basah preferensi kurang diberikan pada tingkat substitusi 4 0 persen, untuk jenis olahan kerupuk substitusi dilakukan pada beberapa tingkat substitusi dengan preferensi berkisar antara kurang sampai baik. Frekuensi konsumsi ubikayu rumahtangga desa dan kota sebagian besar (29% dan 25%) mengkonsumsi ubikayu dengan frekuensi sering. Dari hasil uji statistik pada taraf uji 5 persen menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan frekuensi konsumsi ubikayu antara rumahtdngqa desa dan kota.
Sumbanqan ubikayu terhadap konsumsi pangan sumber karbohidrat pada rumahtangqa desa menunjukkan anqka yanq Dari tinggi (23,01%) dibandinq rumahtanqga kota (2,48%). hasil uji statistik pada taraf uji 5 persen menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata pada sumbangan ubikayu terhadap konsumsi sumber karbohidrat untuk rumahtangga desa dan kota. Bentuk olahan ubikayu yanq serinq dibuat adalah direbusldikukus (76%) dan dibuat tiwul (76%) untuk rumahtangga desa, sedanqkan untuk rumahtangga kota persentase terbesar adalah dibuat makanan tradisional (84%). Adanya tepung kasava menyebabkan bentuk olahan dari ubikayu dapat dikembanqkan menjadi lebih variatif, untuk rumahtangga desa jenis olahan yanq banyak dibuat adalah makanan tradisional dan makanan adonan basah, sedangkan untuk rumahtangga kota jenis olahan yang dibuat adalah makanan tradisional, makanan adonan kering dan makanan adonan basah. Pendapatan rumahtangqa desa perkapita perbulan berkisar antara Rp. 11.136,00 sampai Rp 99.650,00, denqan kelompok terbesar terletak pada pendapatan < Rp 35.000,OO perkapita perbulan. Pendapatan rumahtangqa kota berkisar antara Rp 16.800,00 sampai Rp 170.975,OO perkapita perbulan denqan kelompok terbesar terletak pada kelompok pendapatan menengah (Rp 35.000,OO sampai Rp G0.000,OO perkapita perbulan) Terdapat kecenderungan semakin tinggi pendapatan semakin tingqi preferensi, tetapi hasil uji statistik pada taraf 5 persen tidak nyata. Preferensi rumahtanqga desa dan kota berkisar antara sedang sampai baik. Dari hasil uji statistik pada taraf uji 5 persen menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan preferensi antara rumahtangga desa dan kota.
.
STUD1 PIZEFERENSI TEPUNG KASAVA SEBAGAI BAMAN SUBSTITUSI PADA INDUS'rRI MAKANAN DAN RUMAHTANGGA D1 KABUl'ATEN PONOROGO
Skripsi Sebagai stilah saLu syarat untuk memperoleh gelar Sajana Pertankin pada Fakultas Pertmian Institut Pertanian Bogor
Oleh RINA MARTINI
A. 24 1490
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOG011 I 002
:
Judul
STUD1 PREFERENSI TEPUNG KASAVA BAHAN SUBSTITUSI PADA SEBAGAI INDUSTRI MAKANAN DAN RUMAHTANGGA DI KABUPATEN PONOROGO. :
Nama Mahasiswa
Rina Martini
Nomor Pokok
J .
Ir. Budi Setlawan, M. S. NIP. 131 667 778
Dosen Pembimbing I1
Nasoetion, M.S. NIP. 130 234 811
Tangqal Lulus:
I
~ i L t o b e r lgq2