Penerrapan LKS IPA A Terpadu Tipe Webbed deng ga Tema Penceemaran Air
PE ENERAPAN N LEMBAR KERJA K SISW WA (LKS) IP PA TERPAD DU TIPE WE EBBED DENGA AN TEMA PENCEMAR P RAN AIR PA ADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI N 1 LA ABANG BAN NGKALAN 2 Khanif Syahidana S M Maulidy 1) dan n Winarsih 2) 1)
M Mahasiswa Proogram Studi Pendidikan Sainss FMIPA UNE ESA, e-mail:
[email protected] 2) Dosen Jurusan B Biologi FMIPA A UNESA
Abstrak Penelitiann ini dilakukann guna membeerikan variasi bbentuk LKS yaang diterapkan di sekolah. Adapun A tujuannnya adalah memberikan m innovasi LKS yang sesuai dengan IPA Terpadu; meembuat siswa berpikir krittis; mempenggaruhi proses pembelajaran p y yang dapat meemicu kreativitas; menekankaan aktivitas pembelajaran yanng berpusat pada guru; dan d mengetahuui respon sisw wa. Metode yaang digunakann adalah deskrriptif kuantitattif. Berdasark kan metode peengacakan dipiilih kelas VII-F F sebagai subyyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa: 1) Keterlaksan naan pembelaajaran yang dilakukan d pada pertemuan pertama didaapatkan 84,62% %, pertemuaan kedua 92,31%, dan pertem muan ketiga 38,4%. 2) Hasil belajar b rata-rataa kognitif siswaa secara klasikkal 87,5%, sedangkan s unttuk hasil belajjar afektif ppada aspek ketepatan k wakttu bekerja sebbesar 79,16 dan d dikategrik kan baik, padaa aspek kerjasaama antar siswa 81,67 dan dikategorikan d sangat baik. Pada aspek ketiiga yaitu meenyampaikan informasi sebbesar 83,13 ddan dikategorrikan sangat bbaik. Aspek keempat dalaam mengajukkan pertanyaan n yaitu 81,04 dikategorikan d ssangat baik. daan aspek terakhhir yaitu menggajukan pendappat sebesar 80,83 8 dan dikkategorikan baaik; dan psikomotor mendaapatkan nilai rata-rata sebesar 79,22 untuuk pertemuaan pertama; dan n 82,2 untuk pertemuan p keduua. 3) Aktivitaas yang paling dominan adalaah berdiskusi dan d bertanya antar siswa dan guru yaitu sebanyaak 21% padaa pertemuan pertama, menndengarkan dan d memperh hatikan penjelaasan guru deng gan persentasee sebesar 25,522% pada perteemuan kedua. Pada pertemuuan ketiga beerdiskusi dan bertanya antaar siswa dan gguru sebesar 41%. 4 Untuk aaktivitas palingg rendah adallah meresponn pendapat atau u jawaban dari kelompok laiin dengan perssentase sebesarr 2% pada perttemuan pertam ma, menulis data d praktikum m pada pertemuuan kedua denngan persentasee 1%, merancaang dan melak kukan percobaaan, mengerjaakan LKS, berrdiskusi bersam ma kelompok, menulis data praktikum di tabel pengam matan, berdiskuusi bersama kelompok, k men nulis data prakktikum di tabel pengamatan, mempresentasi m ikan hasil praktikum, merespon pendapat atau jawabann dari kelompo ok lain mendaapatkan persenntase waktu 0%. 4) Responn siswa terhaddap pelaksanaaan pembelajaaran adalah positif. Dapat diisimpulkan bah hwa pembelajaaran dengan menerapkan m LK KS IPA Terppadu dengan Teema Pencemaraan air berlangssung dengan baaik di SMP Negeri 1 Labang Bangkalan. Kata Ku unci: Lembar Kerja K Siswa (L LKS) Kognitif, Psikomotor, Afektif. A A Abstract This studdy was conductted to provide a variety of shaapes worksheeets that apply inn school. The goal g is to proviide innovativ ve worksheets that corresponnd with Integgrated Sciencess; make studeents think critiically; affect the t learning process p that caan lead to creaativity; emphassizes learning activities centtered on the teacher, and study the respoonse of the sttudents. The method m used w was a descripptive quantitatiitive. Random mization methoods selected by b class VII-F as research subbjects. The ressult showed: 1)) The conducteed of learning do get a meetinng obtained 84.62% to 92.31% for the second s meetingg of the third meeting m 38.4% % 2) The resultts of the averaage cognitivee learning of sttudents in the classical c 87, 5% %, while for th he learning outtcomes in the affective aspeccts of timeliness of 79.16 and categorizzed work welll. students to aspects of coooperation betw ween 81.67 annd categorizzed very well. In the third asspect which coonvey informattion at 83.13 aand categorized d very well. The T fourth asppect of inquiry y that is catego orized as veryy good 81.04. and a the last asspect that argues for 80.83 annd well categgorized, and psychomotor sccores by an aveerage of 79.22 for the first meeting, and 82.2 for the seconnd meeting. 3) The most dominant d activ vity of the stuudent during thhe learning proocess is to discuss and inquiire among sttudents and teaachers is as mu uch as 21% inn the first meetting, listen andd pay attentionn to the teacheer's explanations with a perrcentage of 25..52% in the second meeting. At the third m meeting betweeen the discussion and ask students s and teeachers by 41% %. The lowestt activity was to t response to the opinions or answers froom another group g with a peercentage of 2% in the first meeting, m writee the data lab oon the second meeting m with the t percentagge of 1%, to deesign and condducted experim ments , doing worksheets, w disccussion with thhe group, writinng the data in i the table praacticum observ vation, discusssion with the group, g writing tthe data in thee table practicuum observation, presented the results of lab work, respponding to opiinions or answ wers from anothher group getss a percentagge of time 0% %. 4) Students’ responsive to t learning is positively. It can be seen that learning bby applying LKS Integrateed Science witth theme of waater Pollution is i progressing well in SMP Negeri N 1 Labanng Bangkalaan. Keyword ds: Student Wo orksheet (LKS)) Cognitive, Pssychomotor, Affective 107
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 2 107-112
PENDAHULU P UAN Ilmu I Pengetah huan Alam (IPA) ( di tingk kat SMP/MTss meliputi m tiga mata pelajaraan yaitu Fisikka, Kimia, dann Biologi. B Kurikulum 2006 menghendaki pembelajarann Fisika, F Kimiaa, dan Biolog gi diajarkan secara terpaduu. Akan A tetapi dalam pennerapannya di lapangann, pembelajaran p IPA masih diaajarkan secara terpisah-pisahh dan d jarang dik kaitkan antara konsep pada mata pelajarann satu dengan konsep pada mata pelajarran lain yangg sebenarnya masih m berhubunngan. Menurutt Hadisubroto, 2000 2 (dalam Trianto, 20077) menyebutkaan bahwa jikaa pembelajaran p IPA dilaksannakan secara terpadu dapaat membuat m pem mbelajaran men njadi lebih berrmakna, karenaa diawali d dengann suatu pokokk bahasan atauu tema tertentuu yang y dikaitkaan dengan po okok bahasan lain, konsepp tertentu t dikaittkan dengan konsep k lain, yang y dilakukann secara spontan n, baik dalam satu bidang sttudi atau lebihh, dan d dengan beragam pengalaaman belajar siiswa. Untuk menunjang m prroses belajarr IPA secaraa Terpadu T di SM MP juga haruus disertai denngan perangkaat pembelajaran p IPA yang terpadu jug ga. Perangkaat tersebut termaasuk silabus, RPP, pembelajaran p R handoutt, LKS, L dan lem mbar evaluasi.. Seperti Haandout masihh terpisah-pisah t antara mata pelajaran fisikka, kimia, dann biologi. b Hal serupa juga terjadi pada LKS yangg digunakan d oleeh siswa. LK KS yang diggunakan siswaa cenderung c maasih belum terp padu dan han nya membahass tentang t satu materi m sesuai dengan d bidang studi masing-masing. m Salah saatu sumber belajar b yang dirasa dapaat membantu m s siswa maupuun guru dalam d prosess pembelajaran p adalah LKS. Menurut Azzhar (2010:29)) LKS L termasuuk media cetak c hasil pengembangan p n teknologi t cetaak yang beru upa buku dan berisi materri visual. v k siswa (L LKS) merupakkan salah satuu Lembar kerja sarana untuk membantu dan memperm mudah dalam m kegiatan k belajar sehingga akkan terbentuk interaksi yangg efektif e antaraa siswa deng gan guru, seehingga dapaat meningkatkan m aktivitas siswaa dalam peninggkatan prestasi belajar. b Dalam m lembar kerjja siswa (LKS S) siswa akann mendapat m uraian materi, tugaas, dn latihan yang berkaitann dengan d materi yang diberikan n (http://pustakka.ut.ac.id). Azhar (2 2010:78) meng gatakan bahwaa “LKS dibuaat bertujuan b untuuk menuntun siswa s akan berrbagai kegiatann yang y perlu diiberikan serta mempertimbaangkan prosess berpikir b yang akan ditumbu uhkan pada diiri siswa. LKS S mempunyai m fu ungsi sebagai urutan kerja yang y diberikann dalam d kegiiatan baik intrakurikuler maupunn ekstrakurikuler e r terhadap pemhaman materi yangg diberikan. d Dewasa ini i telah banyaak LKS yang beredar secaraa luas l di jual beelikan atau haanya terbatas untuk u sekolah-
sekolah seperti s wilayahh Surabaya, Siddoarjo, dan Maadura . Umumny ya LKS tersebbut tidak disussun oleh guru mata pelajaran n IPA sendiri, oleh karena itu guru dan siswa masih serringkali mengalami kesulitan n dalam memaahami keteramppilan proses seperti mennentukan rum musan masalah dan hipotesis.. Hal tersebut dikarenakan dalam LKS yanng mereka pakkai belum terrtera cara peneelitian ilmiah seecara urut dan benar. Sebagiian besar LKS S yang digunakaan di SMPN di daerah seperti Surabaya, Siddoarjo, terutama Madura hhanya memuunculkan lanngkah percobaann, tabel penngamatan, peertanyaan evvaluasi sehingga siswa kuranng terlatih dalam d merum muskan masalah, membuat hippotesis serta menyusun lanngkah kerja secaara mandiri. SMP PN 1 Labbang Bangkaalan juga masih menggunnakan LKS yyang belum teerpadu. LKS yang digunakaan masih terpiisah-pisah anttara mata pelajaran fisika, kim mia, dan bioloogi. Siswa merrasa kesulitan ketika k materi prraktikum yangg disajikan LK KS berbeda dengan d kondisi yang y dihadapii siswa di sekkolah. Hal terrsebut seperti teerbatasnya saraana dan prasana laboratorium m yang tentu sajaa menghambaat kegiatan praaktikum. Siswa pun cenderun ng hanya mengikuti petunjuk yang ada padaa LKS dan menggisi tabel pengamatan serta pertanyaan p satuu demi satu. Sisw wa cenderung belum mengeerti bagaimanaa cara berfikir secara ilmiah.. Hal tersebuut juga dikarenakan masalah yang disajikaan tidak sesuaai dengan apa yang dihadapi siswa di lingkuungan sekitarnnya. Berd dasarkan masaalah itu penelliti berupaya untuk membuatt LKS IPA A Terpadu yang dikembanngkan berorientasi keterampilaan proses yang g bisa menarik minat ningkatkan pem mahaman sisw wa. Berbeda dengan d dan men LKS sebbelumnya yangg beredar di pasaran p terutam ma di SMP 1 labang yang cenderung beersifat kognitif dan hanya beerupa soal-soall. LKS ini jugaa telah disesuuaikan dengan kompetensi ddan indikator serta saranaa dan prasaranaa di SMP Negeeri 1 Labang. Lem mbar kegiatan ssiswa (LKS) merupakan m alat bantu yang beertujuan membbantu siswa dalam menghadap kesulitan belajar. Lem mbar kerja siiswa berisi teentang lembar ringkasan r maateri, tugas-tuugas dan evaaluasi. Bertujuann untuk menyyegarkan kem mbali ingatan siswa terhadap materi pokok yang y disampaiikan dan tugas untuk m pokok yang memantaapkan penguasaaan terhadap materi dipelajarii dan untuk m menguji tingkaat penguaaan siswa terhadap materi bahasann. S merupakan leembar kerja baagi siswa baik dalam d LKS untuk kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler k memperm mudah pemahaman terhadaap materi pelajaran yang did dapat (Azhar, 22010). LKS (llembar kerja siswa) s adalah materi m ajar yang dikemas secarra integrasi sehhingga memungk kinkan siswa m mempelajari materi m tersebut secara s mandiri (http://pustaka. ( .ut.ac.id). Berrdasarkan definnisi di
Penerrapan LKS IPA A Terpadu Tipe Webbed deng ga Tema Penceemaran Air
atas, a LKS di dalam mata pelajaran p yang g berbeda akann berbeda b pula bentuknya. LK KS di dalam mata m pelajarann IPA I umumnyaa berisi panduaan kegiatan pennyelidikan atauu eksperimen, e t tabel data, dan d persoalann yang perluu didiskusikan d siswa dari data hasil percobaan. LKS untukk mata m pelajaraan bahasa beerisi latihan terkait t dengann kemampuan k membaca, menulis, m meendengar dann berbicara. b LK KS untuk pelajaran matematiika bisa berisi persoalan p maatematika bergambar, perrsoalan ceritaa matematis, m ataau operasi matematis. LKS untuk u pelajarann seni lukis dappat berisi latih han mewarnai,, menggambarr, dan d ekspresi seni. s Dengan demikian, d LKS S berbeda-bedaa bentuknya b antaar mata pelajarran yang berbeda. Lembar Kegiatan Sisw wa (LKS) diisusun dengann tujuan t mengaktifkan sisw wa dalam proses p belajarr mengajar, m mem mbantu siswa mengembangk m an konsep atauu prinsip p melaluui kegiatan mata m pelajaran tertentu, LKS S juga j melatih siswa menem mukan dan meengembangkann keterampilan k p proses baik seecara umum attaupun khususs, sesuai dengan n hakekat maata pelajaran, dan memberri pedoman p bagii guru dan sisw wa dalam prosses memahami konsep k atau prrinsip yang berrkaitan dengan mata pelajarann yang y bersangk kutan.
HASIL DAN D PEMBAH HASAN Hasil dann pembahasan dari data yang telah diperoleeh dari penelitian n yang dilakukkan di SMPN 1 Labang Banggkalan. Data yan ng diperoleh paada akhir peneelitian, meliputti data nilai a afektif, nilaii psikomotoor, keterlakssanaan pembelajaran, aktivitass siswa serta nilai n post-test. Data tersebut disertai d dengann analisis data hasil h penelitiann serta dilanjutkaan dengan menngemukakan peembahasan. Seteelah dilakukann ujicoba so oal terkait teentang validitas soal, reliabilitaas soal, tingkat kesukaran, dann daya beda soall, maka diperolleh butir soal yang y akan diguunakan untuk posttest. Hasil posttest siswa adalah sepertii pada tabel dibaawah ini. Tab bel 4.1 Ketunttasan Aspek Kognitif K Siswaa No.
Karakteristik K
Jumlahh
1
Ju umlah seluruh siswa
40
2
Ju umlah siswa yaang tuntas
35
3
Ju umlah siswa yaang tidak tuntaas
5
4
Persentase ketunntasan siswa
87,5% %
Hasil ketuntasan siswa s menunjukkan telah tuntas secara kllasikal yaitu leebih dari 85% % dari jumlah siswa mendapattkan nilai 75 attau lebih dari 75. 7 Untuk haasil aspek afekktif siswa dapaat dilihat padaa tabel dibawah ini:
METODE M Jenis J penelitiaan yang dilakkukan dalam penelitian inni adalah a pre expperimental dessign karenadallam penerapann LKS L IPA Terppadu dengan Teema Pencemaraan air ini hanyaa menggunakan m satu kelas ekssperimen tanpaa adanya kelass kontrol. k Model keterkaitan IPA Terpadu yang y digunakann adalah a model webbed yaituu moodel keteerpaduan yangg menggunakan m pendekaatan temaatik untukk mengintregasik m kan mata pelaajaran ataupunn KD. Desainn penelitian p yangg dipakai dalam m penelitian in ni adalah “Onee Shot S Case Stu udy” yaitu pen nelitian yang dilakukan d padaa satu kelompokk saja tanpa ad danya kelompook pembandingg dan d tanpa adannya pretest. Peeneliti memberrikan perlakuann (tindakan) ( pada satu kelompok k sam mpel dengann menggunakan m model pem mbelajaran tipee STAD. Padaa akhir a proses tindakan yang g dilakukan itu diamati/ dievaluasi d peruubahan yang teerjadi, dan peru ubahan tersebuut diklaim d sebaggai akibat darii perlakuan yang y diberikann. Instrument I yanng digunakan dalam menguumpulkan dataa adalah a lembaar observasi, tes, dan anngket. Lembarr observasi o diigunakan unntuk mengum mpulkan dataa keterlaksanaan k n pembelajarann, hasil belajaar afektif, dann hasil h belajar psikomotor p meelalui metode observasi. Tess digunakan d unttuk memperoleeh data pretesst-posttest hasil belajar b kognittif. Sedangkan n angket dig gunakan untukk mengetahui m resspons siswa terrhadap pembelaajaran.
Tabel 4. 2 Nillai Aspek Afek ktif Siswa No.
Aspek
P-1
P-2
P-3
Ratarata
Kate gori
1
Keetepatan waaktu bekerja
777,5
75,62
8 84,37
79,16
B Baik
2
Keerjasama anttar siswa
779,38
83,75
8 81,87
81,67
Sangat S b baik
3
Meenyampaikan inffomasi
882,5
81,88
8 85
83,13
Sangat S b baik
4
Meengajukan perrtanyaan
881,88
80
8 81,25
81,04
Sangat S b baik
5
Meenyampaikan penndapat
776,88
81,25
8 84,37
80,83
b baik
81,16
Sangat S b baik
Rata-raata
Berrdasarkan tabbel 4.2 kategori dari aspek pertama,kkedua, ketiga, keempat, dan kelima untuk kelas VII-F seecara berturut--turut adalah baik, sangat baik, sangat baaik, sangat baaik, dan baik. Secara keseluuruhan rata-rata nilai afektif untuk kelas VII-F V dikategoorikan sangat baaik. Unttuk aspek psikkomotor siswaa dapat dilihatt pada tabel 4.3 berikut ini:
109
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 2 107-112
Tabel 4..3 Nilai Aspek k Psikomotor Siswa S Pert. 1
Pertt. 2
A Aspek
1
Persiapaan alat dan bahan
7 75
84,888
70,63
2
Merangkkai alat dan bahan
7 77,5
82,5
83,75
3
Melakuk kan percobaaan
8 81,25
81,255
85,63
4
Memberrsihkan meja keerja beserta alat dan bahan
8 83,13
81,888
90
Rata-rrata
Nilai
Nillai
Secaara umum tabeel 4.4 menunjjukkan bahwaa pada setiap pooin keterlaksannaan pembelajaaran masing-m masing tahap telah terlakksana. Sedaangkan pennilaian keterlaksanaan pembellajaran secara keseluruhan untuk pertemuaan pertama 84,,62% dan untuuk pertemuan kedua 92,31% terlaksana dan 38,4% terlaksana untuk pertemuaan ketiga. Hasil analisis aktivvitas siswa dappat dilihat padaa tabel berikut inni:
Pert. 3 Nilai
No.
Tabeel 4.5 Analisis Aktivitas Sisw wa No
7 79,22
82,5
1
Aktivitas Sisw wa
Meendengarkan dann meemperhatikan penjelasan guru 2 Meembaca buku sisswa 3 Beerdiskusi dan bertanya antar sisw wa daan guru 4 Meerancang dan meelakukan percobbaan 5 Meengerjakan LKS S 6 Beerdiskusi bersam ma kelompok 7 Meenulis data praaktikum di tabell pengamatan 8 Meempresentasikann haasil praktikum 9 Meerespon pendapaat ataau jawaban dari kelompok lain 10 Tid dak berada dalam m tug gas pembelajarann Jumlah
82,5
muan pertamaa Berdasarrkan tabel 4.33 untuk pertem nilai n psikomotorik siswa mendapatkan m raata-rata 79,22. Pada P pertemuaan kedua, sisw wa mendapatkkan 82,5 untukk nilai n aspek psikomotorik. Sedangkan paada pertemuann ketiga k siswa mendapatkan m 822,5. Selain haasil penelitian berupa nilai aspek a kognitiff, afektif a dan psiikomotorik, seelama pene;itiaan peneliti jugaa memperoleh m data d berupa keterlaksanaan k dan aktivitass siswa. Beriku ut ini adalah tabel hasil keterlaksanaann pembelajaran p : Tabel 4.4 4 Keterlaksan naan Pembelajjaran
Pert. 1
Pert. 2
P Pert. 3
14% %
24%
26%
9% % 21%
16% 26%
40% 41%
% 15%
8%
0%
9% 20% %
5% 12%
0% 0%
5%
1%
0%
3%
3%
0%
2%
3%
0%
3%
3%
3%
100% %
100%
1 100%
Berddasarkan tabel 4.5 maka dapaat diketahui akktivitas yang dominan dilakukkan oleh sisw wa dalam kegiatan pembelajaran untuk perrtemuan pertam ma adalah berddiskusi wa dan guru yaitu y sebanyak 21%. dan bertaanya antar sisw Untuk peertemuan keduaa aktivitas yang g dominan dilakkukan oleh sisw wa adalah jugga berdiskusi dan bertanya antar siswa dann guru sebanyyak 26%. Padda pertemuan kketiga aktivitas yang paling dominan adaalah berdiskussi dan bertanya antar siswa ddan guru sebessar 41%. Sedanngkan untuk akttivitas yang paaling jarang dillakukan siswa dalam pertemuaan pertama addalah merespon pendapatt atau jawaban dari kelompokk lain yaitu sebesar 2%. Sedanngkan pada perttemuan kedua yaitu menuliss data praktikuum di tabel penngamatan sebanyak 1% daan pada perteemuan ketiga adalah meranccang dan mellakukan percoobaan, mengerjaakan LKS, berddiskusi bersamaa kelompok, menulis m data prakktikum di tabell pengamatan, berdiskusi beersama kelompokk, menulis datta praktikum di d tabel pengam matan,
PENUTUP P Simpulan
110
Penerrapan LKS IPA A Terpadu Tipe Webbed deng ga Tema Penceemaran Air
mempresentasi m ikan hasil praaktikum, merespon pendapaat atau a jawaban dari d kelompok lain. l Analisis hasil h angket resspon siswa dap pat dilihat padaa diagam d berikutt ini: 4.
Diagram 4.1 Analisis Hasil H Angket Respon R Siswa
Angkett Respon n Yaa
Saran Berdasarkkan hasil peneelitian yang dipperoleh, maka saran yang diiperoleh adallah dalam teknis t pelakssanaan penelitiann sebaiknya jum mlah pengamaat lebih dari 4 orang. o Hal tersebut dikarenakaan banyaknya jumlah j siswa dalam d satu kelaas yaitu 40 siswa. Jika penngamat lebih dari d 4 orang maka m pengam mat dapat leebih fokus dalam d melakukaan pengamatann dalam setiap individu i siswaa.
Tidak
% 93% 97% %100% 93% % 95% 100% 8 8% 5% 0% % 7% 3% 0% 1
2
3
4
5
LKS, berdiskusi bbersama kelom mpok, menuliss data prakttikum di tabell pengamatan, berdiskusi bersama kelom mpok, menuulis data praaktikum di tabel penggamatan, mem mpresentasikann hasil prakttikum, mereespon pendapatt atau jawaban n dari kelompook lain menddapatkan perseentase waktu 0% %. Resp pon siswa terhadap peembelajaran yang meneerapkan LKS IIPA Terpadu tipe t Webbed dengan d Tema Pencemarann Air mendap patkan respon yang posittif dari siswa.
6
PENUTUP P Simpulan
DAFTAR R PUSTAKA
Dari D hasil anaalisis dan pem mbahasan, dapaat disimpulkann sebagai beriku ut: 1. Hasil peengamatan keeterlaksanaan pembelajarann penerapann LKS IPA Teerpadu Tipe Webbed W dengann Tema penncemaran air secara keselluruhan untukk pertemuann pertama 84,62% terlaksaana dan untukk pertemuann kedua 92,3315 terlaksanaa serta 38,4% % untuk perttemuan ketiga. 2. 2 Hasil kettuntasan sisw wa menunjukkkan ketuntasann kognitif secara klasikaal yaitu lebih dari 85% darri a lebih darri jumlah sisswa mendapattkan nilai 75 atau 75, sedang gkan untuk hassil belajar aspeek afektif untukk aspek kettepatan waktu bekerja sebeesar 79,16 dann dikategrikkan baik. untukk aspek kerjasaama antar siswaa 81,67 daan dikategorik kan sangat baiik. Pada aspekk ketiga yaiitu menyampaiikan informasii sebesar 83,133 dan dikateegorikan sangaat baik. Aspek keempat k dalam m mengajukan pertanyaann yaitu 81,04 dikategorikann k terakhir yaittu mengajukann sangat baaik. dan aspek pendapat sebesar s 80,83 dan dikategoriikan baik. Padaa aspek psik komotorik unttuk pertemuann pertama rata-rata siswaa mendapatkann 79,22 dan un ntuk pertemuann kedua 82,5 5.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembbelajaran. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
3. 3
Arikunto, Suharsimii.1993. Jakaarta:Rineka Cippta.
Prossedur
Peneelitian.
Arikunto, Suharsimi..2009. Dasaar-Dasar Evaaluasi ndidikan (edisi revisi IX). Jakkarta : Bumi Akksara. Pen Depdiknaas. 2007. Paanduan Penyyusunan Kurikkulum Tinggkat Satuan Pendidikan Jenjang J Pendiidikan Dassar dan Meneengah. Surabaaya: Badan Sttandar Nassional Pendidikkan. Depdiknaas.2009.Panduuan Pengem mbangan m model Pem mbelajaran IPA A Terpadu.http://www.puskurr.net Forgaty, Robin. 1991. How to Integgrate the Currricula. Palaatine: IRI/Skyliight Publishinng, Inc. Hamalik,, Oemar. 20008. Proses Belajar Menggajar. Jakaarta: Bumi Akssara. Trianto. 2007. Modell Pembelajaraan Terpadu dalam d Teori dan Praktekk. Jakarta: Presttasi Pustaka. M Pembelaajaran Khabibahh, Siti. 2006. Peengembangan Model Mattematika dengann Soal Terbuka a untuk Meningkkatkan Kreaativitas Siswa Sekolah Dassar. Disertasi tidak dipuublikasikan. Surrabaya: Pascasaarjana Unesa.
Aktivitas yang dominann dilakukan oleeh siswa dalam m muan pertamaa kegiatan pembelajaran untuk pertem adalah berrdiskusi dan bertanya antar siswa s dan guruu yaitu sebaanyak 21%. Sedangkan S unttuk pertemuann kedua akttivitas yang doominan dilakuk kan oleh siswaa adalah jugga berdiskusi dan d bertanya antar a siswa dann guru sebaanyak 26%. Paada pertemuann ketiga adalahh berdiskusii dan bertanya antar siswa daan guru sebesarr 41%. Sedangkan untuk aktivitas yang g paling jarangg dilakukan siswa dalam m pertemuan pertama p adalahh merespon pendapat atauu jawaban dari kelompok lainn yaitu sebeesar 2%. Sedanngkan pada pertemuan keduaa yaitu men nulis data prakktikum di tabeel pengamatann sebanyak 1%. Pada pertemuan ketiga aspekk g dan melakukkan percobaann, mengerjakann merancang
Kusuma D, Isyana(20009) . Penerapa an Lembar keggiatan wa (LKS) Berrorientasi Sciience Environntment Sisw Techhnology And Society S (SETS) pada Materi Pokok P Eneergi Kelas VIIII-D Semester II I Di SMP Neggeri 1 Babbat Lamongan.. Tidak dipubllikasikan. Suraabaya. Uneesa Mitarlis, dan Sri Mulyaaningsih. 2009. Pembelajaraan IPA Terppadu. Surabayaa : Unesa Univversity Press Mulyasa,, E. 2000. Kuriikulum Tingkatt satuan Pendiddikan. Banndung: Rosdakaarya Munaf, Syambasri.200 S 01. Individual Textbook Evaaluasi Pen ndidikan Fisikaa. Bandung: Jurusan Pendiidikan Fisikka FMIPA UP PI 111
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 03 Tahun 2013, 107-112
Nur, N Muhamm mad. 2000. Pemotivasian P U Untuk Belajarr. Surabayaa : University y Press. Univversitas Negerri Surabayaa. Nur, N Muhamm mad. 2008. Teeori Perkembangan Kognitiff. Surabayaa: Pusat Sains dan d Matematik ka Sekolah Riduwan. R 201 10. Skala Penggukuran Variaabel- Variabel Penelitiann. Bandung : Alfebeta. A Sukma, Widyyaningtyas. 2010. Pengaruuh Pemberiann Lembar Kegiatan Sisw wa (LKS) Inkkuiri Terhadapp Hasil Belajar Siswa Pada Pembbelajaran IPA A an Asam Keelas VII SMP P Terpadu Materi Huja Persatuann Kedumpringg Lamongan. Skripsi yangg tidak dipuublikasikan. Su urabaya: UNES SA Surapranata, Sumarna. 2004. 2 Analisis, Validitass, pretasi Hasil Tes. Bandung: Reliabilittas dan Interp PT.Remaaja Rosdakaryaa. Usman, U Uzerr. 2010. Menjadi M Guru Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. R
Profesionall.
www.wikipedi w ia.com (diakses tanggal 12 Jaanuari 2013) Http://www.an H nashir.Com/2012/10/072100//161451 (diakses tanggal t 28 oktoober 2012) Http://Aimyay H ya.Com/Id/Tekn nologi-TepatGuna/Ku umpulan-Teknikk-Penjernihan--AirSederhanna/ diakses tang ggal 28 Januarii 2011 Widayanti, W Lin na. 2008. Penerapan Lembaar Kerja Siswaa (LKS) deengan Pembellajaran Inkuirri pada Pokokk Bahasan Pencemaran Lingkungn L kellas VII di SMP P Negeri 1 Gondan. Skkripsi. Tidak dipublikasikan d n. Surabayaa. Unesa Putusukmakum P miawa.bogspott.10m/2010/og//limbah-cairakibat-daan-cara-daur.html
112