Perangkat Pembelajaran IP PA Terpadu Tiipe Webbed Teema Bioteknoloogi Bahan Pangan
PENG GEMBANGA AN PERANG GKAT PEMB BELAJARA AN IPA TERP PADU TIPE WEBBED TEMA BIOT TEKNOLOG GI BAHAN P PANGAN DA ALAM PEM MBUATAN ROTI R di SMPN 2 PUNGGIN NG Fitrii Kartikasarii 1) dan Utiya a Azizah 2) 1)
M Mahasiswa Proogram Studi Peendidikan Sainss FMIPA UNE ESA, e-mail: A
[email protected] 2) Dosen Jurusan Kim mia FMIPA UN NESA, e-mail:
A Abstrak Penelitiian pengemban ngan perangkaat pembelajaraan IPA Terpaddu tipe webbeed pada tema bioteknologi bahan pangan dalam pembu uatan roti ditujjukan untuk m mengetahui: (1)) kelayakan peerangkat yangg dikembangkaan, (2) gkat pembelajaaran dan (3) reespon siswa. Untuk U mengetahhui tujuan terseebut telah dilakkukan keterlakksanaan perang penelitiian diawali den ngan penyusun nan silabus, RP PP, buku siswaa, LKS dan sooal evaluasi yaang selanjutnyaa akan dilakukkan uji coba perangkat terseebut dalam pem mbelajaran IPA A Terpadu. Peenelitian dilaksanakan pada siswa kelas IX X SMPN 2 Pun ngging sebanyaak 12 siswa pada tahun pelajaaran 2012-20133. Modeel pengembang gan perangkat yang y digunakaan adalah modeel 4D yang meeliputi empat taahapan yaitu: Define D (Pendeffinisian), Desiign (Perancan ngan), Developp (Pengembanngan), dan Diisseminate (Peenyebaran). Namun N demikiaan dalam pennelitian ini hanya h dibatasii sampai padda tahap penggembangan. Data D penelitiaan ini menunjukkan bahwa perangkat yanng dikembanggkan layak dig gunakan sesuaai dengan validdasi perangkatt oleh H yang dip peroleh dari vallidasi silabus, R RPP, buku sisw wa, LKS dan soal s evaluasi adalah a sebesarr 83%, pakar. Hasil 85%, 80,21%, 78,36% % dan 75, 28% %. Untuk hasil pelaksanaan perangkat p mem mperoleh 88,800%. Selain itu siswa juga meerespon positiff terhadap peraangkat pembelajaran yang diikembangkan, hhal ini ditunjuukkan dengan angket a respon siswa dengann persentase 91% siswa m menyatakan teertarik terhadaap perangkat pembelajaran yang dikembbangkan. kata-kaata kunci: IPA A Terpadu tipe webbed, kelayyakan perangkaat, respon siswa A Abstract Researcch of the teachhing material development d of integrated sccience using webbed w type wiith biotechnoloogy of food material m for maaking bread th heme was prooposed to deteermine: (1) the feasibility of o teaching maaterial develop ped, (2) carryinng out learningg activities, andd (3) students responses. r To attain these obbjectives, it hadd been researchh that started by b preparationn of syllabus, llesson plans, student s books, student workssheet and evaluuation test, folllowed by try out o of the teachhing material iin the integrateed science learrning. The reseearch was condducted on a claass IX student of o SMPN 2 Puungging as manny as 12 studen nts in the schoool year 2012-20013. The teachingg material dev velopment moddel used 4D moodel which includes four stagges: Define, Deesign, Developpment, and Dissseminate. However, in thiss study was liimited until too the developm ment stages. The T data of ressearch showed d that the teacching material developed waas feasible to use suitable w with expert vaalidation. The result obtained from validaation of syllabuus, lesson plann, student boooks, student woorksheets and evalution testt were 8 80,21%, 78,36% dan 75, 7 28%. In adddition, studennts responded positively to the developmeent of 83%, 85%, teachingg material, this is indicated by questionnaire responses of o students witth a percentagge of 91% stuudents expresssed interest in this t teaching material m developped. Key woords: Integrated science type webbed, the fe feasibility of teaaching materiaal, students resp ponses
PENDAHULU P UAN Dalam Standar Nasion nal pendidikann (SNP Pasal 1, ayat a 15) dikem mukakan bahw wa Kurikulum Tingkat T Satuann Pendidikan P (K KTSP) adalah kurikulum operasional yangg disusun d dan dilaksanakan oleh masing-m masing satuann pendidikan. p Oleh O karenanyaa, Kurikulum Tingkat T Satuann Pendidikan P (KSTP) merupakan hasil h refleksii, pemikiran p dann pengkajian ulang dari kuurikulum yangg berlaku b sebeluumnya Kurikkulum Berbasiis Kompetensi (KBK). ( Salah satu prinsiip pengembaangan KTSP P menyatakan m b bahwa pelaksanaan KTSP P di sekolahh beragam b dan terpadu t (Muly yasa, 2010). Haal ini memilikki
makna bahwa kurikulum dikem mbangkan dengan d memperh hatikan keragaaman karakterristik peserta didik, kondisi daerah, jenjanng dan jeniss pendidikan, serta gai dan tidak diskriminatif terhadap perbbedaan mengharg agama, suuku, budaya, aadat istiadat, sttatus sosial ekoonomi dan gendder. Seesuai dengann kurikulum m tingkat satuan s pendidikaan (KTSP), struktur kurikulum k seekolah menengahh pertama (S SMP) dan maadrasah tsanaw wiyah (MTs) memuat peendidikan ag gama, pendiidikan kewargan negaraan, bahaasa, IPA, IPS, Seni dan buudaya, pendidikaan jasmani dann olahraga, ketterampilan /kejjuruan dan muaatan lokal. Sttruktur kurikuulum IPA dann IPS
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 205-212
masing-masing m g berupa substansi mata pelajaran p “IPA A Terpadu” T dan ”IPS ” Terpadu”” (Mulyasa, 20010). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) meerupakan suatuu kumpulan k teoori yang sistem matis, Penerappannya secaraa umum u terbataas pada gejaala-gejala alaam, lahir dann berkembang b m melalui metodee ilmiah sepertii observasi dann eksperimen e serrta menuntut sikap ilmiah sep perti rasa inginn tahu, t terbuka, jujur j dan sebaggainya. Salah satu s tema yangg harus h disampaaikan secara terpadu t adalahh bioteknologi bahan b pangan pada pembuataan roti. Pusat kurikulum telah t mengan njurkan untukk mengaplikasik m kan salah satu model implik kasi kurikulum m pada p jenjang SMP/MTs, S yaittu pembelajaraan terpadu. Haal ini i dijelaskann dalam Perraturan Mentrri Pendidikann Nasional N No. 22 tahun 20 006 tentang staandar isi yangg secara tegas menyatakan m bahhwa substansi mata pelajarann IPA I pada SMP/MTs merupakan m I IPA Terpaduu Pembelajaran P IPA terpadu u memiliki keelebihan yaituu menghubungka m an berbagai bidang b studi dengan harapann peserta p didik dapat d belajar leebih baik dan bermakna. b Dann dari d segi penggajar akan terjjadi peningkattan kerja samaa antar a guru sub bidang kajian n terkait sehing gga akan terjaddi penghematan p w waktu dalam pengajaran. Melaluii pembelajarann IPA Terpaduu peserta didikk diharapkan d m mampu memahhami dan meliihat hubungann yang y bermakn na antar konseep yang ada pada berbagaai cabang c ilmu IPA. I Selain ituu pembelajarann IPA Terpaduu juga j dapat meningkatkan m taraf t berpikir peserta didikk karena k merekaa dihadapkan pada p gagasan dan pemikirann yang y lebih luass. Pembelajaraan IPA Terpadu u memudahkann pemahaman p konsep-konsep k p IPA karen na menyajikann aplikasi a atau penerapan paada dunia nyaata yang dekaat dengan d kehiddupan sehari--hari siswa serta mampuu meningkatkan m motivasi belajar siswa (puskkur,2006). Berdasaarkan informaasi yang dipero oleh dari salahh satu Guru IP PA di SMPN N 2 Pungginng yang telahh menerapkan m kuurikulum tingk kat satuan pend didikan (KTSP)) didapatkan d f fakta bahwaa sekolah masih m belum m menerapkan m pembelajaran IP PA Terpadu. Mata M pelajarann IPA I masih diiajarkan terpissah yaitu fisik ka, kimia, dann biologi. b Hal ini dikarenakan adanya kendala padaa beberapa b aspekk diantaranya yaitu kurangnnya kompetensi guru g dalam menguasai m seemua materi IPA termasukk materi m di luar bidang b kajiannnya. Guru mataa pelajaran jugaa belum b siap dalam d menerapkan pemb belajaran IPA A Terpadu. T Selaain itu kurang gnya contoh aplikasi nyataa tentang t pengeembangan peerangkat pembbelajaran IPA A terpadu t yang baik dan benaar juga turut mempengaruhhi belum b diterappkannya pem mbelajaran IPA A terpadu ddi sekolah tersebu ut. Dari an ngket pra peneelitian tanggall 21 Desemberr 2011 2 pada 28 8 orang siswaa kelas IX SMP S Negeri 2 Pungging P dipeeroleh data sebaagai berikut : sebanyak s 92,866
% siswa tertarik atau menyukai pelajaran IPA. Karena K pelajaran n IPA materinyya berhubungann dengan kehidupan sehari-haari. Sebagai m materi prasyaraat untuk menngikuti pelajaran n IPA Terpaduu pada tema bioteknologi bahan pangan dalam d pembuattan roti; 71,43 % siswa menj njawab materi reaksi r kimia sulit dipelajari dan dipaahami, sedangkaan 28,57 % siswa menjawab materi reaksi kimia mudah dipelajari. Selaiin itu 60,71% % siswa menyaatakan bahwa model m pembelajjaran yang digu unakan guru kurang k bervariasi, dan metodde yang diguunakan kebannyakan dilakukann dengan cerramah. Oleh karena itu siswa menyatak kan 71,43 % seetuju jika pelajjaran IPA dilakkukan secara teerpadu. 92,866 % siswa menyatakan m bbahwa pelaksanaaan pembelajaaran yang akaan dilakukan (yang dikembanngkan) dengaan cara diskuusi dan melakkukan percobaann. Biioteknologi meerupakan materri kelas IX sem mester 1. Standaar Kompetensi (SK) 2. Memaahami kelangsuungan hidup makhluk m hidup. Yang memppunyai Komppetensi Dasar (K KD) 2.4 Mendeskripsikan pennerapan bioteknnologi dalam mendukung kelaangsungan hiddup manusia melalui m produksi pangan. Bioteknologi merrupakan salahh satu konsep yang y dapat diiintegrasikan yaitu y antara proses p reaksi yaang terjadi padda saat pembuaatan adonan rooti dan mikroorgganisme yang m mempengaruhii adonan roti hhingga bisa menngembang dan zat yang bisaa menghasilkaan bau harum dari d adonan tersebut. Materi M bioteknnologi dianggap sulit olehh siswa karrena pada materi m bioteknollogi ini jika siswa padaa kelas VII tidak mempero oleh pemaham man konsep teentang reaksi kimia secara uttuh dan siswaa kebanyakan lupa dengan materi m reaksi kimia k yang telah diperoleh, maka mereka m mengalam mi kesulitann dalam memahami m k konsep bioteknollogi. Selain itu pada materi m bioteknnologi dibutuhkaan kemampuuan ingatan yang kuat untuk menghafaal berbagai maacam mikroba yang ikut berrperan dalam prroses pembuataan suatu produ uk dalam kehidupan sehari-haari. Haal di atas dipeerkuat dengan hasil informassi dari guru IPA A dikelas IX SMPN S 2 Pung gging bahwa dalam materi bioteknologi b ini siswa cen nderung menggalami kesulitan menyebutk kan nama--nama dalam mikroorgganisme dalam m pembuatan su uatu produk. S Selain itu siswa banyak yang lupa akan prooses terjadinya suatu reaksi kim mia. Walaupunn reaksi kimiaa ini telah dibeerikan saat merreka duduk dikelas VII. Selama ini guru menggunnakan metodde ceramah p proses dalam pembelajaran sehinggaa siswa merasa jenuh dann sulit untuk beersosialisasi, m maka diperlukaan suatu peraangkat pembelajaran yang ddapat membaantu siswa dalam d memaham mi materi yangg diajarkan dan n meningkatkann hasil belajar. Proses P belajar dengan berdiskkusi dan melakkukan suatu praktikum p daapat menarikk perhatian dan
Perangkat Pembelajaran IP PA Terpadu Tiipe Webbed Teema Bioteknoloogi Bahan Pangan
meningkatkan m hasil belajarr, serta pem mberian bentukk penghargaan p a hasil belajaar yang diperolleh maka dapaat atas memacu m semanngat siswa unttuk belajar. Sellain itu melaluui pembentukan p kelompok belajar b dapatt memberikann kesempatan k keepada siswa secara s aktif daan kesempatann bagi b siswa unntuk menemukkan dan menerapkan ide-idee mereka m sendiiri serta mem mbantu merek ka untuk bisaa menghargai m ide dan pendapatt teman-temannnya. u dari kompeetensi yang diipadukan yaituu Ditinjau penerapan p biotteknologi dalaam mendukungg kelangsungann hidup h melalui produksi panggan dan menggidentifikasikann terjadinya t reakksi kimia melalui percobaaan, dibutuhkann kelompok unttuk membantuu siswa dalam pembentukan p m menemukan m ko onsep IPA Terrpadu dengan bimbingan b darri guru g serta meemacu siswa agar saling mendorong m dann membantu m satuu sama lain unntuk menguasaai keterampilann yang y diajarkaan guru ( Slaavin dalam Ru usman, 2011)). Sehingga kam mi berinisiatif untuk meengembangkann perangkat p IPA A Terpadu tipe webbed yang pada langkah-langkah l peembelajarannyaa menggunaakan model kooperatif k tipee STAD. Dengann penggunaann perangkat IPA terpaduu diharapkan d siiswa mampu untuk meng gkaitkan suatuu materi m dengan materi yang lain yang saling g berhubungann namun n tidak tumpang t tindihh. Untuk mem madukan materri tersebut t perlu digunakan mo odel webbed attau jaring laba-laba, l dimana siswa s akan lebbih mudah meemahami suatuu materi m dengann materi yang lain l lewat pennggunaan suatuu tema t yang adda dalam kehhidupan seharri-hari. Model Webbed adalaah pembelajarran yang meengintegrasikann materi m pengaj ajaran dan peengalaman beelajar melaluui keterpaduan k teema. Tema menjadi m pengikkat keterkaitann antara a satu maata pelajaran dengan d mata pelajaran p yangg lainnya. l Ini akkan lebih efisiien dan efektiif karena tidakk akan a memakann banyak wakttu untuk mem mberikan materri tersebut t kepad da peserta didik k. Pemilihhan model Webbed diguunakan dalam m penelitian p ini dikarenakan materi m yang diipadukan tidakk tumpang t tinddih, sehingga untuk memaadukan materri tersebut t maka dibutuhkann tema. Selain itu dalam m membuat m suatu tema henddaknya disesu uaikan dengann peristiwa-peris p stiwa otentik di lingkungan n sekitar sebabb hal h tersebut ak kan membuat proses belajarr menjadi lebihh bermakna. b Diitinjau dari teeori perkembaangan kognitiff yang y dikemukakan Jean Piag get, anak yang g duduk dikelass IX I termasuk pada p pemikiraan operasionall formal. Padaa usia u ini, anak dituntut d untuk menalar secarra logis tentangg rmasi yang diberikan (Trrianto, 2010). informasi-info i Dalam D hal inii informasi dibberikan dengaan memadukann konsep-konsep k p melalui suatu u tema. Pembellajaran IPA Teerpadu dengann menggunakann perangkat p IPA A Terpadu SM MP model Webb bed pada temaa global g warminng yang diujico obakan kepada 25 siswa kelass
VII A SMP S Muhamm madiyah 17 Surabaya S menndapat respon yang y baik dan memperoleh kategori baikk pada hasil belajar siswa yanng dilakukan oleh Estu (20010) . Selain ituu pada peneliitian lain milik k Dhinatiwi (2011) ( bahwa haasil belajar sisswa kelas VIII RSBI di SM MPN 2 Bojonego oro yang dibberi pembelajaaran IPA Teerpadu model Webbed W lebih tinggi t daripadda kelas yang tidak diberi peembelajaran IP PA Terpadu model Webbed. Dari penelitiann yang dilakkukan oleh Estu E dan Dhinnatiwi mendapatt respon yangg baik serta hasil belajar yang meningkaat, oleh sebabb itulah peneliti berinisiatif untuk mengembbangkan peranngkat pembelaajaran IPA Teerpadu tipe webb bed pada tema yang lain, yaittu tema bioteknnologi bahan pan ngan dalam peembuatan roti. METOD DE Jenis Pennelitian ini merrupakan peneliitian pengembangan yang menngembangkan pperangkat pem mbelajaran padaa tema bioteknollogi bahan panngan dalam pembuatan roti yang berisi sillabus, RPP, B Buku siswa, LKS L dan Instrrumen Penilaiann. Penelitian pengembangan p ini, mengacuu pada model peengembangan R&D R dengan desain instrukksional oleh 4-D (foour-D Modeels) yang dikemukakan d Thiagarajjan (dalam Ibrrahim, 2001). Penelitian P ini terdiri t atas tiga tahap yaitu, taahap pendefiniisian (Define), tahap perancangan (Designn), dan tahaap pengembangan (Develop p). Sasaran pennelitian ini adalah peraangkat s dan reencana pembelajaran IPA terppadu meliputi silabus penilaian n, rencana pelakksanaan pembelajaran, bukuu ajar , lembar kegiatan k siswaa dan tes un ntuk evaluasi yang dikembanngkan. Sasarann uji coba peraangkat pembelajaran IPA Terppadu yang dikeembangkan addalah 12 siswa kelas IX SMPN N 2 Pungging. M Metode pengum mpulan data dalam d penelitiaan ini adalah deengan menggunnakan metode telaah, validassi, dan angket reespon siswa. D Data tersebut berupa b telaah dosen ahli, validdasi dari 2 dossen fakultas MIPA dan 1 gurru IPA SMP, serrta angket resspon 12 siswaa kelas IX terrhadap kelayakann perangkat pembelajaran p IPA terpadu yang telah dikeembangkan. Laangkah-langkaah pengumpulann data yang dilaakukan adalah ssebagai berikutt: 1. Telaaah perangkat pembelajaran IPA terpadu tema biotekknologi bahann pangan dalaam pembuatann roti untuk k mendapatkaan masukan dan saran pada peranngkat pembeelajaran IPA A terpadu tema biotekknologi bahann pangan dalaam pembuatann roti berdaasarkan kriteriaa kelayakan. 2. Revissi perangkat pembelajaran p IPA Terpadu tema biotekknologi bahann pangan dalaam pembuatann roti dalam m pembuatan rooti. 3. Validdasi untuk menddapatkan penillaian pada peraangkat pembelajaran.
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 205-212
4. 4 Uji coba terbatas t kepadda 12 siswa siiswa SMPN 2 Pungging kelas k IX. Teknik pengumpulann data mengguunakan metodee angket a untuk mengumpulkaan penilaian doosen dan Guruu IPA I terhadap perangkat p pem mbelajaran IPA A Terpadu temaa bioteknologi b b bahan pangan dalam pembuatan roti, sertaa angket a responn siswa. Daata yang diperoleh selamaa penelitian p diaanalisis secaraa kualitatif dan d deskriptiff. Perangkat P pem mbelajaran IPA A Terpadu tem ma bioteknologi bahan b pangan n dalam pembuatan roti dinnyatakan layakk apabila a semuaa aspek dalam angket mendaapat persentasee sebesar ≥ 61% % dengan kritteria layak dan n sangat layakk (Riduwan, ( 20110).
No
2
Perangkat pembelajaran
RPP
HASIL H DAN PEMBAHASA P AN Hasil H yang dip peroleh Pada taahap design adaalah rancangann perangkat p pem mbelajaran yang g berupa silabus, RPP, LKS, buku b siswa dann soal evaluasii. Kegiatan utaama pada tahapp ini i adalah penulisan, pengadaptasian p n, pembuatann perangkat p pem mbelajaran dan n konsultasi secara s intensiff dengan d dosen pembimbing. Pada kegiatan n penulisan dann pengadaptasian p n, peneliti men ngumpulkan baahan penulisann LKS L dan bu uku siswa yan ng berkaitan dengan temaa bioteknologi b bahan pangaan dalam peembuatan rotii. Konsep K yang ada pada LK KS dan buku siswa, s diadopsi dari d beberapaa sumber yanng relevan dengan d segalaa penyesuaian p yang dianggap perlu. p Pada tahhap ini penelitti melakukan m pemilihan moddel dan form mat perangkaat pembelajaran p IPA Terpadu u tema biotekknologi bahann pangan p dalam m pembuatan roti. Pemilihan format ini meliputi m silabuus, RPP, buku siswa, s LKS dann soal evaluasii yang y didasarkkan pada keteerpaduan tipe webbed temaa bioteknologi b bahan b pangan dalam pembu uatan roti dann menggunakan m model koopperatif STAD pada prosess kegiatan k belajjar mengajar. Tahap-tahap dikembangkann berdasarkan b paada kerangka model m 4-D. 1. Tahap pen ngembangan (Develop) ( Tahap ini i bertujuan un ntuk menghasiilkan perangkaat pembelajarran yang suudah direvisii berdasarkann masukan dosen, d guru dann siswa. Kegiaatan pada tahapp develop teerdiri dari telaaah oleh doseen ahli materii, validasi perrangkat dan ujii coba terbatas pada siswa. a. Tahap telaah t Tabel 1 Telaah Peran ngkat Pembelajaran No
1
Peerangkat pem mbelajaran
S Silabus
Masukan M atau saran Tiddak ada inddikator yang men nuju ke arah pen nyusunan hipotesis, pen nentuan variabel dan lainlainn untuk pen ndukung
Hasil Perbaikan Penambahan indikator yang mendukung kegiatan praktikum
3
Buku siswa
4
LKS
5
Soal evaluasi
Masukan atau saran kegiatan praktikum Perbaikan dan pemotivasian disesuaikan dengan konnsep, Belum ada urraian materi, Sinntaks perlu dilenggkapi dengan alookasi waktu
Mengecek ulang u konsep endotterm & eksoteerm. Konsep bioteknologi pada p roti pembuatan dan reaksi kimia masih kurrang Nampak. Beelum adanya tenntang sumber belajar lain, misalnya dari website. Penullisan masih kurrang dan sistematis identitas t tabel harus dituliskaan.
Perbaikan konnsep dan penullisan materi ajar agar memudahkan siswa daalam memahaminyaa, Tambahkan gambar un ntuk memperjelas. Tambahkan soal yang berkaaitan dengan peneraapan, Kalimat ada yang y kurang jelas
Hasiil Perbaik kan Perbaikan tujuan pembelajaaran dan mootivasi pembelajaaran, Penambahhan materi uraian RPP, pada Penambahhan alokasi waktu pada tiaap-tiap sintaks Perbaikan konsep endoterm dan eksoterm. Perbaikan bioteknoloogi pada pembbuatan roti dan reaksi sudah kimia Nampak. Penambahhan IT link pada buku untuk siswa menunjangg sumber belajar b siswa. perbaikan penulisan sudah sistematis dan identitas tabel juga sudahh ada Perbaikan konsep, penulisan, materi ajar ar serta penambahhan gambar untuk memudahkkan siswa dalam memaham minya soal Pada evaluasi sudah ditambahkkan yang soal berkaitan dengan penerapann khususnyaa pada pembuatann roti, Beberapa kalimat sudah diperbaiki untuk memperjellas tujuan darii soal
b. Taahap Validasi P Perangkat Ta abel 2 Validassi Perangkat No 1 2 3 4 5
Perangkat pembelajaran Silabus RPP Buku siswa LKS Soal evaluasi
Persentase (% %)
Kriterria
83 85 78,36 80,21 75,28
Sangat Baik B Sangat Baik B Baikk Baikk Baikk
Perangkat Pembelajaran IP PA Terpadu Tiipe Webbed Teema Bioteknoloogi Bahan Pangan
Sebelum m melakukan penelitian uji coba, penelitti melakukann validasi perrangkat pemb belajaran yangg dikembanggkan meliputi validasi silabuus, RPP, bukuu siswa, LKS S dan lembar evaluasi. Valiidasi dilakukann oleh pakarr yang kompetten dibidang pendidikan, p haal ini dilakukkan supaya peerangkat pemb belajaran yangg dikembanggkan layak untuuk penelitian. Silabuus adalah pennjabaran standdar kompetensi dan kompeetensi dasar kee dalam materi pembelajarann, kegitan pembelajaran, dan indikatoor pencapaiann kompetensi (KTSP, 2009). Secara um mum kelayakann silabus yaang didapat mendapatkan m k kriteria sangaat layak. Silaabus yang dik kembangkan sudah s terdapaat materi pennjabaran yang disesuaikan dengan d standarr kompetensi dan kom mpetensi daasar, kegitann pembelajarran dan perum musan indikato or disesuaikann dengan staandar kompeteensi dan kom mpetensi dasarr. Dalam pennyusunan silabbus ini terdap pat komponenn yang dikeembangkan, yaitu: y identittas, penilaiann, alokasi waaktu, dan sum mber belajar. Pembelajarann terpadu moodel webbed adalah a pembellajaran terpaduu yang mennggunakan pendekatan tem matik sehinggaa dibutuhkann tema untuk menyatukan m maateri yang akann digunakan dalam pembbelajaran. Berddasarkan hasil validasi yaang diperoleh rata-rata kelaayakan silabuss mendapatkkan persentase 83,33%. Mennurut Riduwann (2011), sko or hasil validaasi silabus dalaam rentang 81100 dapat dikategorikan d sangat s baik. Rencaana pelaksannaan pembelajaran yangg dikembanggkan mendapatkan penilaian kelayakan k olehh pakar sebessar 85,19% denngan kriteria sangat s baik, haal ini sesuaii dengan perrnyataan Rid duwan (2011), persentase hasil validasi RPP berada dalam rentangg 81-100% dapat dikategorikan sangatt baik. Secaraa ringkas hasil validaasi rencana pelaksanaann pembelajarran yang dikeembangkan daalam penelitiann yang telahh dikembangkaan telah disesu uaikan dengann kurikulum KTSP, diman na pembelajaraan IPA di SMP P dilaksanakaan secara terppadu. Hal ini sesuai dengann ketentuan Badan B Standarr Nasional Pen ndidikan, yaituu struktur kurikulum k dissusun berdasaarkan standarr kompetensi lulusan daan standar kom mpetensi mataa pelajaran dengan salah satu ketentuuannya adalahh m pelajaran IPA dan IPS pada p SMP/MTss substansi mata merupakann IPA Terp padu dan IPS Terpaduu (Mulyasa,22010). Persen ntase yang diperoleh d darri kesesuain format RPP IPA I Terpadu dengan KTSP P sebesar 91,67% dengan kategori sangaat baik. Model pembelajarran yang dig gunakan pada RPP yangg dikembanggkan adalah koooperatif tipe STAD, S dengann sintaks pem mbelajaran yan ng terdiri atas enam langkahh atau fase (Nur, 2008)). Pada keseesuaian model
pembelajaran yang digunakan mendapat m perseentase 91,67% dengan kriteeria sangat baik k. Pada P pembelaj ajaran IPA Teerpadu tipe weebbed, buku siswa yang dikembangkan pembahasannya adalahh tematik denggan memadukaan SK dan KD D yang salingg berkaitan. S Secara menyeeluruh hasil vaalidasi yang diperoleh paada buku sisw wa sebsar 788,36%. Menuurut Riduwan (2011), skor hasil validasi buku siswaa berada ppada rentangg 61-80% dapat dikateegorikan baikk. Kelengkap pan, keluasan dan kedalaaman materi secara keselurruhan mendappatkan penilaaian baik. Peenyajian awal buku siswa yang dikem mbangkan terdaapat peta konssep yang diguunakan untuk k penghubungg keterkaitan materi, selaiin itu pengggunaan peta koonsep ini dihaarapkan siswa dapat menyyerap materi yang dipelajaari dalam m memori seman ntik atau mem mori jangka pannjang. Hal ini sesuai dengaan teori skemaa yang menyataakan bahwa m memori seman ntik secara mental diorganisasikan dalam jaringgan hubungan ide-ide yang g berhubungann atau salingg berkaitan dann atau disebutt skemata (JohhnsonLaird, et.al., 1984;; Anderson, 1985; 1 Chang, 1986; dalam m Nur, 2008). Lembar L kerja siswa adalah panduan p siswaa yang digun nakan untuk m melakukan keggiatan penyeliidikan atau pemecahan m masalah. Lembbar kegiatan siswa memuuat kegiatan yyang harus dillakukan oleh siswa untuk k memaksimalkan pemaham man dalam upaya pembentukan kem mampuan dasaar sesuai inddikator pencaapaian hasil beelajar yang harrus ditempuh. Hasil validaasi LKS yang menyatakan materi m sesuai dengan d perkembangan anaak mendapat persentase seebesar 91,67% dengan kriteria sangat baik. Haal ini dikareenakan LKS m mengacu padaa teori Jean Piaget P mengenai perkembbangan kogniitif manusia, yang menyyatakan bahwaa pada saat seeseorang berussia 11 tahunn-dewasa beradda pada tahap operasional foormal. Pada tahap ini seseoorang mampu berfikir abstraak dan s ilmiahh dan dapat menganalisis masalah secara kemuudian menyeleesaikan masallah (Piaget dalam Triantto,2010). Selaiin itu adanya kegiatan k ekspeerimen dari LKS L yang dikeembangkan maaka siswa akann lebih aktif karena siswa diharapkan biisa menemukaan dan masi, sehingga peranan p siswaa lebih menerrapkan inform aktif dalam pembeelajaran merek ka sendiri. Hal ini sesuaii dengan hakeekat dari teori konstruktivis yaitu ide bahwa b siswa harus menjaddikan informaasi itu miliknnya sendiri (Brooks, 19900; Leinhardt, 1992; Brow wn, et al., 19989 dalam Nur, N 2008). Secara S menyyeluruh hasil validasi yanng diperoleh dari pengeembangan LK KS sebesar 70,84%. Meenurut Riduw wan (2011), skkor hasil validaasi LKS beradaa pada rentanng 61-80% dappat dikategorikan baik.
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 205-212
Pengeembangan perrangkat yang terakhir yaituu lembar evaaluasi. Lembar evaluasi yang dikembangkann berdasarkann tujuan yang akan dicapai. Hasil validasi yang didap patkan pada leembar evaluasii sebesar 75% %, menurut Riduwan R (2011), skor hasil validasi v lembarr evaluasi berada b dalam m rentang 61-80% 6 dapaat dikategorikkan baik. RPP c. Hasil Keterlaksanaan K Tabel 3 Keterlaksanaaan RPP No
Aspek yang diniilai
1
Persiiapan
2
ksanaan Pelak
Jum mlah
kriteria
100
sangat baik
Kegiaatan pendahuluan n a) m menyampaikan peembelajaran
tujuan
b) memotivasi m siswa
87,,5
sangat baik
79,,2
Baik
Kegiaatan inti a) menyajikan m informaasi
3
4
b) m mengorganisasikan n siswa kee dalam kelompok k c) membimbing m sisw wa dalam m menemukan konseep dalam buuku siswa d) membimbing m sisw wa dalam m melakukan praktikuum e) membimbing m sisw wa dalam hasil m menganalisis prraktikum f) membimbing m sisw wa dalam diiskusi klasikal Kegiaatan penutup a) peemberian tugas ruumah/ tes fo ormatif b) membimbing m sisw wa dalam m membuat rangkum man atau keesimpulan c) mengumumkan m peenghargaan ana kelas Suasa a) keesesuaian KBM dengan tuujuan pembelajaran n b) keesesuaian sintakss dengan m model pembelajaran n c) peembelajaran berpuusat pada siiswa
83,,3 100 83,,3
sangat baik
91,,7
sangat baik
755
baik
87,,5
sangat baik
83,,3
sangat baik
87,,5
sangat baik
100
sangat baik
755 100 91,,7
d) siiswa antusias
91,,7
e) guuru antusias
100
Pengelolaan waktu k ketepatan alokasi waktu w pembelajaran
sangat baik sangat baik
baik sangat baik sangat baik sangat baik sangat baik
membbimbing kelom mpok, evaluaasi dan pembberian penghhargaan dalam kategori sanggat baik. Konddisi ini disebaabkan kegiataan pembelajaran selalu mengacu pada RPP yang teelah disiapkann secara maksimal, tersussun rapi, dan beerurutan. Paada setiap awaal kegiatan peembelajaran terrdapat kegiattan motivasi. H Hal ini dikaren nakan dalam proses p belajaar, motivasi saangat diperlukaan, sebab seseeorang yang tidak memilikki motivasi dalam d belajar, tidak akan mungkin m seseoorang tersebut melakukan akttivitas fase menyajikan belajaar. Pada inforrmasi, mengorganisasikan siswa dalam kelompok beelajar, dan membimbing m kkelompok terlaaksana dengann baik. Pada fase ini kegiiatan yang paling dominan yaitu interaaksi antara guruu dengan sisw wa dan siswa dengan d siswaa. Menurut teoori Vygotsky, siswa perlu bbelajar dan bekerja b secaraa berkelompook sehingga ssiswsa dapat saling berinterraksi dan diperrlukan bantuann guru p kepadda siswa dalaam kegitaan pembelajaran (Nur, 2008)). Pada pembbelajaran yangg diterapkan siswa dihaddapkan pada kegiatan ekksperimen bersama kelom mpok belajar seehingga dibutuhhkan aktivitas sosial yang mendukung pembelajaran kooperatif, k selaain itu mahamannya ssendiri siswaa juga dapat membangun pem melalui kegiatan yang dilakuukan atau melalui m interaaksi dengan teeman sebayan nya. Hal ini sesuai dengaan pandangann teori konnstuktivisme yang menyyatakan bahwaa perkembang gan kognitif siswa merup pakan suatu pproses dimanaa anak secara aktif membbangun sistem m arti dan peemahaman terrhadap realitaa melalui penngalaman dann interaksi mereka m (Broooks, 1990; Leinnhardt, 1992; Brown, et al., 1989 dalam m Nur, 2008). d. Haasil respon sisswa Ta abel 4 Respon Siswa Keterangaan No
1
2 70,,8
baik 3
Hasil pengamatan keterlaksanaaan kegiatann pembelajarran pada pertem muan pertama dan pertemuann kedua terdaapat pada tabell 3 yang menunnjukkan bahwaa aspek-aspeek yang diam mati memperroleh kategorri sangat baaik. Pada tahhap menyamppaikan tujuann, menyampaaikan tujuan,, menyajikaan informasii, mengorgannisasikan siswaa kedalam keloompok belajarr,
4 5 6 7
Pertaanyaan Proses belajar mengajar IPA Terpadu tipe webbed dengan tema bioteknoloogi bahan pangan dalam pem mbuatan roti menarik dan berlangsung menyenangkan Model pembbelajaran IPA Terpadu meruppakan hal baru bagi saya Model pembelaj ajaran ipa terpadu berhubungan deengan dunia nyata Mendapatkan soal yang berhubungan deengan kehidupan nyata sangat meenarik bagi saya Masalah yang diimunculkan dekat dengan kehidupan sehari-hari Pembelajaran bbermanfaat bagi kehidupan seharri-hari Pembelajaran sistematis dan jelas
%
Krriteria
92%
Saangat b baik
100%
Saangat b baik
100%
Saangat b baik
92%
Saangat b baik
100% 100% 100%
Saangat b baik Saangat b baik Saangat b baik
Perangkat Pembelajaran IP PA Terpadu Tiipe Webbed Teema Bioteknoloogi Bahan Pangan
Keterangan No 8 9
10
11 12 13 14 15
16
17
Pertanyaan n Mateeri yang diajarkan jelas j njuk yang diberrikan guru Petun selam ma kami mengerjjakan LKS sangat jelas dan bermaanfaat Setellah mengikuti pembelajaran terpadu, say ipa ya dapat menggerjakan soal-sooal yang berhu ubungan dengann masalah dalam m kehidupan seharri-hari Tes yang diberikaan sesuai denggan yang disamp paikan saat pembbelajaran Sayaa termotivasi mengikuti pembbelajaran IPA terpadu Sayaa berminat untuk mengikuti kegiaatan belajar mengajar berik kutnya dengan menerapkan m pembbelajaran ipa terpaadu Sayaa senang jika pembelajaran ipa teerpadu diterapkan di SMP Deng gan pembelajarran IPA terpaadu tipe webbed saya dapat mem madukan konsep-koonsep yang salinng terkait Deng gan pembelajaran ipa terpadu tipe webbed saya meendapatkan kesem mpatan untuk mengkaitkan m antarr subtema menjadii tema yang utuh gan pembelajaran ipa terpadu Deng tipe webbed sayaa mampu mem mproses informasi menjadi jaringgan yang mengaiitkan antar subteema sehingga meenghasilkan konsep yang terpadu Skor rata-rata
%
Kriteria
83 3%
Sangat baik
83 3%
Sangat baik
83 3%
Sangat baik
100%
Sangat baik
92 2%
Sangat baik
83 3%
Sangat baik
83 3%
Sangat baik
3% 83
Sangat baik
3% 83
Sangat baik
83 3%
Sangat baik
91% %
Sangat baik
Dari annalisis pada Taabel 4 terhadapp respons siswaa pada peraangkat pembeelajaran IPA terpadu temaa bioteknolog gi bahan pan ngan dalam pembuatan p rotti menunjukkkan bahwa resp pon siswa terhaadap perangkaat yang dikem mbangkan mem mperoleh skor rata-rata r 91%. Hasil tersebut meenunjukkan bahwa b siswaa merespon positif terhaddap perangkat pembelajarann IPA terpaddu tema biotek knologi bahan pangan dalam m pembuatann roti. Siswaa merasa seenang dengann perangkat pembelajaran yang dikem mbangkan olehh S dengann tujuan pem mbelajaran IPA A peneliti. Sesuai terpadu menurut (D Depdiknas, 2006) 2 bahwaa pembelajarran IPA terpaddu dapat meninngkatkan minaat dan motivaasi siswa. Dari uraian u pembaahasan tersebbut, perangkaat pembelajarran IPA Terpaadu tipe webbbed pada temaa bioteknolog gi bahan pan ngan dalam pembutaan p rotti dinyatakann layak digunakkan. PENUTUP P Simpulan 1. Perangkat pembelajaran IPA Terpaduu tipe webbedd tema bioteeknologi bahann pangan dalaam pembuatann roti yang dikembangkan d telah layak digunakan untukk
penunnjang pembeelajaran diseekolah. Peraangkat pembelajaran yangg dikembangkkan adalah siilabus, RPP, buku siswa, LKS L dan soal evaluasi. Peraangkat yang dikembangkann memperoleh persentase maasing0,21%, 78,36% % dan masinng sebesar 83%, 85%, 80 75,28%. 2. Pada pelaksanaan perangkat pembelajaran IPA tema bioteknologi b bahan Terpaadu tipe webbed pangaan dalam pembbuatan roti mem mperoleh perseentase sebesaar 88,80%. Jadi dapat dinyatakan bbahwa kegiattan belajar meengajar berjalaan dengan baik dan efektiif sesuai dengan renccana pelakssanaan pembelajaran yang ddibuat. 3. Siswaa memberikan respons positiff terhadap peraangkat pembelajaran yangg telah dikeembangkan dengan d persenntase respon seebesar 91%. Saran Berdasarkkan pengalam man peneliti selama melakkukan penelitiann, maka dapat ddiuraikan sebaagai berikut : 1. Penelitian ini haanya dilakukkan sampai thap pengeembangan (deevelop). Oleh karena itu, perlu dilakuukan penelitiian lebih laanjut pada tahap penyeebaran (disseminate). 2. Perlu pengembangaan pembelajaran n IPA Terpaduu pada materri pokok lain. 3. Pengeelolaan wakttu pada ren ncana pelakssanaan pembelajaran pada pertemuan keddua perlu ditam mbah, hal ini dikarenaa percobaan yang dilakkukan membbutuhkan waktuu lebih. DAFTAR R PUSTAKA Abdullahh, Mikrajuddinn. 2007. IPA Terpadu SMP P dan MTss Jilid 1A untuuk kelas VII semester 1. Jakkarta : Erlaangga. Abdullah, Mikrajuddinn. 2007. IPA Terpadu SMP P dan MTss Jilid 3A unttuk kelas IX seemester 1. Jakkarta : Erlaangga. Arikunto, Suharsimi. 20010. Prosedurr penelitian. Jaakarta: R Cipta. PT Rineka Ariyani, Dwi. 2010. Pengembbangan Peraangkat Pem mbelajaran IPA A Terpadu Tippe Integrated Pada Tem ma Bahan Kimia Pada a Makanan Dan Pen ngaruhnya Dallam Tubuh Di D Kelas VIII SMP. Skriipsi. Tidak diipublikasikan. Surabaya: FM MIPAUniversitas Surabaaya. BNSP.20006. Panduann Penyusun Kurikulum K Ti Tingkat Satu uan Pendidikkan Jenjang Dasar Meneengah. Jakaarta: Depdiknaas.
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 205-212
Depdiknas. D 20006. Panduan Pengembangaan Bahan Ajarr Sekolah Menengah M Atass. Jakarta: Dep pdiknas Dhinatiwi. D 20111. penerapann pembelajarann IPA Terpaduu model Webbed We pada haasil belajar sisswa RSBI kelass VII di SMPN 2 Bojonegoro. B S Skripsi. Tidakk dipublikaasikan. Suraabaya: FMIP PA-Universitass Surabayaa Ibrahim, I Musslimin. 2000. Pengembanggan Perangkat Pembelajjaran. Jakartaa: Departemeen Pendidikann Nasional.. Mulyasa. M 20100. Kurikulum Tingkat Satua an Pendidikann. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. R Nur, N M. dan Wikandari, P.R., dan Sugiarto, B. 2008. Teori-Teoori Pembelajarran Kognitif. Surabaya. S Pusaat Sains Dan n Matematika Sekolah (PSM MS) Nur, N M. dan Wikandari, P.R., dan Sugiarto, B. 2008. Pengajarran Berpusaat Kepada Siswa dann Pendekattan Konstrukktivis Dalam Pengajaran. Surabayaa. Pusat Sainss Dan Matem matika Sekolahh (PSMS) Nur, N Muham mmad, 2008. Pembelajaran n Kooperatiff. Surabayaa: Universitas Negeri N Surabayya. Pusat Sainss dan Mateematika Sekolaah (PSMS) Nursalim, N M. Satiningsih., S Hariastutik, H R.T T., Savira, S. I., Budiani, S. M. 200 07. Psikologii Pendidikan. Surabayaa. University prress. Pusat P Kurikuluum, Balitbang. Depdiknas. 2006. 2 Panduann Pengembbangan Pem mbelajaran IPA IP Terpaduu SMP/Mtss. Jakarta: Depaartemen Pendid dikan Nasionall Riduwan. R 20111. Skala Penngukuran Varriabel-Variabel Penelitiann. Bandung: Alfabeta Pembelajarann Rusman. R 2 2011. Mod del-Model Mengemb bangkan Proffesionalisme guru. g Jakartaa: Grafindo Persada Setyo Pawelinng, Estu. 2010 0. Pengembanggan perangkat pembelajjaran IPA Terrpadu SMP model m Webbedd pada teema Globall Warming. Skripsi.tidakk dipublikaasikan. Suraabaya: FMIP PA-Universitass Surabayaa. Sudjana, Nanna. 2005. Daasar-Dasar Proses P Belajarr Mengajarr. Bandung: Siinar Baru Algesindo
Sugiyonoo. 2010. M Metode Peneelitian Pendiidikan (Penndekatan Kuaantitatif, Kua alitatif dan R&D). R Banndung: Alfabetaa Trianto. 2010. 2 Model P Pembelajaran Terpadu. T Jakarrta:PT Bum mi Aksara. Tim pennulis. 2010. P Panduan Penulisan Skripsii dan Penilaian Skripsi. Surabaya : Fakultas F Matem matika dan Ilmu Pengetahhuan Alam UN NESA. Yusa. 2007. Ilmu Pengeetahuan Alam (IPA) kelas VIII jilid 1. Bandung: B Grafindo.