Available online at : http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/gjik Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan 08 (01) 2017, 49 - 60 Permalink/DOI: https://doi.org/10.21009/GJIK.081.04 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI PENDEKATAN BERMAIN
Widiastuti1 Endang Pratiwi2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar gerak dasar lari jarak pendek dengan pendekatan bermain. Metode penelitian tindakan sebanyak dua siklus dengan rancangan kegiatan perencanaan, observasi, tindakan, dan refleksi. Sumber data diperoleh melalui tes awal dan tes akhir keterampilan hasil belajar gerak dasar lari jarak pendek.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari tes awal hingga tes akhir. Hasil tes awal menunjukan nilai terendah yaitu 41.7 dan nilai tertinggi 66.7. Kemudian hasil tes akhir Pada siklus satu yaitu nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 83.3 dan masih 59.90%. Pembelajaran semakin berubah atau meningkat pada siklus dua yaitu dengan nilai terendah 50 dan tertinggi 91.7, dengan persentase 81.25%, dan sudah memenuhi kriteria pencapaian dalam penelitian tindakan yaitu 80%. Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran bermain sangat berpengaruh positif pada anak usia sekolah dasar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, yang ditandai dengan peningkatan dan ketuntasan dalam pembelajaran. Kata Kunci: Pendekatan Bermain, Hasil Belajar, Gerak dasar lari jarak pendek.
1 2
Widiastuti adalah Dosen Program Studi Pendidikan Olahraga, Pascasarjana UNJ Endang Pratiwi adalah Dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan
49
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1, April 2017
PENDAHULUAN
harus
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, guru memegang peranan dalam
terlaksananya
pembelajaran.
Guru
memperhatikan
tahap
karakteristik
anak.
dan
Dengan
cara
demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Di
dalam
pembelajaran
pendidikan jasmani, seorang guru
siswa dalam
harus bisa mengembangkan berbagai
pendidikan jasmani, seperti
pertumbuhan
perkembangan
kebutuhan
dengan
hal
olahraga dan kesehatan, aspek
perkembangan,
harus
banyak
berkenaan dengan pembelajaran
proses
disesuaikan
50
anak,
macam materi yang bisa membuat siswa
bergerak
dan
melatih
dan
kemampuan gerak dasarnya tersebut
dan
karena memang dalam masa usia
karakteristik psikologi anak.
sekolah
dasar,
sebaiknya
anak
diberikan gerak multilateral yang Sebagaimana yang diuraikan dalam
BSNP
bahwa
pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,
keterampilan
pengetahuan
dan
motorik,
penalaran,
penghayatan nilai-nilai (sikapmental-emosional-sportivitasspritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Oleh sebab itu, materi pelajaran, metode pembelajaran, sarana dan prasarana yang digunakan serta alat evaluasi
dapat mengembangkan semua unsur fisik yang ada pada anak, tidak memberikan latihan khusus. Anak dalam usia ini tergolong senang bermain, oleh karena itu diusahakan setiap materi yang akan diberikan haruslah mempunyai unsur bermain yang sifatnya menyenangkan, tetapi tetap tidak meninggalkan materi pokok tentang apa yang ingin dicapai oleh anak. Dengan terciptanya rasa senang dan gembira ketika belajar pendidikan jasmani, maka dengan sendirinya akan timbul motivasi dalam
diri
anak
untuk
terus
mengikuti kegiatan pembelajaran
Widiastuti & Endang Pratiwi. Meningkatkan Hasil Belajar Gerak ....................... 51
khususnya
dibidang
pendidikan
jasmani.
dijelaskan terlebih dahulu hakikat metode ilmiah (scientific methods).
Berdasarkan pemaparan di atas
Dalam
penelitian
tindakan
dapat diambil kesimpulan bahwa
peneliti/guru dapat melihat sendiri
pendekatan
praktik pembelajaran atau bersama
bermain
merupakan
pendekatan yang lebih menekankan
guru
pada
memecahkan
penelitian terhadap siswa dilihat dari
masalah yang timbul. Hal ini yang
segi aspek interaksinya dalam proses
menjadi motivasi dan keingintahuan
pembelajaran.
penulis untuk meneliti lebih jauh
tindakan guru secara efektif dapat
bagaimana
mengatasi
menganalisis, mensintesis terhadap
kesulitan penguasaan pembelajaran
apa yag dilakukan dikelas. (Maclsaac
gerak dasar lari jarak pendek melalui
dalam Emzir, 2012:234).
situasi
untuk
upaya
lain
ia
dapat
melakukan
Dalam
penelitian
pendekatan bermain siswa Sekolah Penelitian
dasar. Oleh sebab itu penulis akan meneliti
lebih
jauh
tentang
permasalahan tersebut di atas, dan mengadakan penelitian untuk bahan Tesis berjudul “peningkatan hasil belajar gerak dasar lari jarak pendek melalui pendekatan bermain pada Sekolah Dasar Guntur Jakarta Barat.
tindakan
bukan
lagi mengetes sebuah perlakuan, tetapi sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya sebuah perlakuan pada penelitian tindakan peneliti langsung menerapkan perlakuan tersebut
dengan
hati
hati.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat d isimpulkan bahwa
Konsep Penelitian Tindakan Penelitian
pada
penelitian tindakan adalah suatu
dasarnya
proses
penelitian
yang
diawali
adalah suatu kegiatan atau proses
dengan menemukan masalah praktis
sistematis
yang ada di dalam kelas, kemudian
masalah penerapan
untuk yang
memecahkan
dilakukan
metode
ilmiah.
dalam
memecahkannya dengan melakukan
Oleh
aksi (tindakan) dengan tujuan untuk
karena itu, sebelum pembahasan
menemukan
tentang hakikat penelitian perlu
Perubahan yang dimaksud adalah
suatu
perubahan.
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1, April 2017
untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran. (Emzir 2012 : 234)
Konsep Model Tindakan yang Dilakukan
Model – Model Penelitian
Kebiasaan
Tindakan
52
sikap
dalam
mempraktikkan setiap tahapan gerak
Model
–
model
dalam
dasar lari cepat dalam pembelajaran
penelitian tindakan yaitu : model
atletik
Kurt Lewin, Model Kemmis dan
kegiatan melalui prosedur sebagai
Taggart, Model John Elliot, Model
berikut : 1). Model bermain A, B, C
Dave Ebbut, Model Mc Kernan,
dengan bola, 2). bermain hitam hijau
Model Richard Sagor, Model Emily
dengan bola, 3).bermain kijang bola,
Calhoun, Model Lorenz Bachman,
4). plank games, 5). snake games, 6).
Model Ernest Stinger.
paper games, 7). Piramida.
Dari
beberapa
sebelumnya,
Belajar pada hakikatnya adalah dalam
penelitian ini model yang akan digunakan adalah model Kemmis dan Mc. Taggart. Yang berupa siklus atau putaran kegiatan yang meliputi tahap 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (action), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi(reflecting), pada setiap putaran. Jika berdasarkan hasil
reflesksi
permasalahan
yang
ditemukan memerlukan
tindakan berikutnya, akan dilakukan revisi perencanaan pada siklus ulang. (Sukardi, 2011: 215).
merencanakan
model
penelitian tindakan yang telah dibahas
penulis
suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan
pada
dirinya
yang
meliputu beberapa aspek, seperti : aspek
kognitif,
afektif,
an
pisikomotor. Proses belajar akan berjalan sesuai apa yang diinginkan apabila
semua
faktor
yang
mempengaruhinya
dapat
dimanfaatkan secara baik dan benar, sehingga nantinya akan berpotensi untuk menghasilkan proses belajar yang optimal. Titik
perhatiannya
adalah
peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani
Widiastuti & Endang Pratiwi. Meningkatkan Hasil Belajar Gerak ....................... 53
berkaitan dengan hubungan manusia dan
wilayah
pendidikan
(H.J.S.
Husdarta 2011 : 3)
kapasitas penampilan dalam melakukan suatu gerakan” (Widiastuti2011 h :165)
Ericsson, Krampe, dan Tesch Para ahli seperti Edwards
mengatakan
William bahwa
:
Romer dalam buku William Edwards menyimpulkan bahwa yang paling
“Learning is not attained by chance ,
efektif situasi belajar adalah mereka
it must be sought for with passion
yang sangat terstruktur, dan di mana
and attended to with diligence”.
siswa terlibat dalam kegiatan dengan
(William Edwards, 2010 : 167).
tujuan
Davids et. al. dalam Richard Tinning
keterampilan
mengatakan bahwa : “In childhood,
Edwards 2010 : 200)
the
development
of
platform to safely and successfully many
dynamic
activities.
gerak.
(William
fundamental
movement skills provides a solid
perform
mengembangkan
enjoyable These
and vital
experiences lay the foundation for continuing adult participation in a range of exercise, leisure activities, sports and the physical pastimes (Richard Tinning 2010 :56-57). “Karena belajar tidak hanya terpaku pada gerakan saja, tetapi bagaimana suatu gerakan tersebut dapat dipahami, dimengerti dan dilakukan dengan benar. Menurut Widiastuti kemampuan motorik adalah sebagai suatu kapasitas dari seorang yang berkaitan dengan pelaksanaan kemampuan fisik untuk dapat melaksanakan suatu gerakan, atau dapat pula didefinisikan bahwa kemampuan motorik adalah
Pendidikan jasmani adalah mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan demokratis melalui aktifitas jasmani. Maka dari itu siswa
sekolah
dalam tahap
perkembangan akan berubah segala kemampuannya baik dari segi fisik, maupun
mental
melaksanakan
jika
tujuan
meraka pendidikan
jasmani dengan sempurna. Permainan,
bermain
atau
padanan kata dalam bahasa Inggris disebut “games” (kata benda), “to play” (kata
kerja), “toys” (kata
benda) ini berasal dari kata “main”. Dalam kamus bahasa Indonesia, kata main berarti “melakukan perbuatan
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1, April 2017
untuk
tujuan
bersenang-senang
54
didefinisikan sebagai orang yang
(dengan alat-alat tertentu atau tidak);
belum
berbuat sesuat dengan sesuka hati,
sejumlah potensi dasar yang masih
berbuat asal saja.” Anak-anak suka
perlu
suka bermain karena di dalam diri
dimaksud umumnya terdiri dari tiga
mereka terdapat dorongan batin dan
katagori, yaitu kognitif, afektif, dan
dorongan
psikomotor (Sofyan S. Willis 2012 :
Banyak
mengembangkan ilmuwan
diri.
yang berminat
dewasa
dan
memiliki
dikembangkan.
Potensi
1)
meneliti permainan karena mereka Pendekatan bermain/aktivitas,
menyadari akan pentingnya peranan permainan
dalam
perkembangan
yang telah diterima secara luar biasa pada Atletik pemula, utamanya
(Zulkifli L.2005 38-39)
dirancang Pertumbuhan
merupakan
suatu kondisi yang menunjukkan perubahan
ukuran
untuk
menghasilkan
kesenangan, tantangan, kreativitas, pemecahan masalah, dan motivasi.
tentang
Anak-anak
sebaiknya
dilibatkan
bertambahnya tinggi dan berat badan.
dalam aktivitas yang dinamis dan
Perkembangan anak pada dasarnya
menyenangkan
tergantung dari usaha anak tersebut
kebebasan
dalam
Pendekatan bermain/aktivitas akan
mengembangkan
dirinya
(Tangkudung, James 2006 : 21).
dengan
banyak
untuk
bergerak.
membuat sebuah tim tetap tertarik pada
Peserta didik didefinisikan
Atletik,
menggembangkan
juga
akan
kreativitas
yang
pemain, meningkatkan kemampuan
berusaha mengembangkan potensi
dalam mengambil keputusan, serta
diri melalui proses pembelajaran
meningkatkan
sebagai
pada
setiap
jalur
pendidikan
manusia
pendidikan formal
baik
kemampuan
fisik
mereka.
maupun
Lari sprint adalah lari yang
pendidikan non-formal, pada jenjang
dilakukan secepat-cepatnya dengan
pendidikan dan jenis pendidikan
mengerahkan
tertentu. Peserta didik juga dapat
semaksimal mungkin. Dengan
segala
kemampuan
Widiastuti & Endang Pratiwi. Meningkatkan Hasil Belajar Gerak ....................... 55
teknik yang harus dipahami dan
pelaksanaan, 3) pengamatan, dan 4)
dkuasai, yaitu teknik start, teknik
refleksi.
lari, teknik melewati garis finish.
HASIL PENELITIAN
Lari merupakan nomor yang disebut sebagai nonteknik. Karena lari merupakan aktivitas alami yang relatif sederhana. Jika dibandingkan dengan nomor atletik yang lain (Didik Zafar Sidik 2010 : 1)
permainan yang telah dikembangkan, Berdasarkan observasi awal peneliti di sekolah SDSN 03 Pagi Halimun Guntur terdapat fokus masalah yaitu upaya
peningkatan
hasil
belajar
gerak dasar lari jarak pendek melalui
Slameto dalam Belajar dan
pendekatan
bermain.
Sehingga
yang
peneliti melakukan penelitian action
mengakatan
research. Penelitian ini dilakukan 2
Faktor-faktor mempengaruhinya
Peneliti membuat 7 desain
belajar adalah suatu proses usaha
siklus
yang dilakukan seseorang untuk
belajar gerak dasar lari jarak pendek
memperoleh suatu perubahan tingkah
sesuai kriteria nilai yang dibutuhkan
laku yang baru secara keseluruhan,
yaitu 80%.
sebagai hasil pengalamannya sendiri
Hasil tes awal gerak dasar lari
dalam
jarak pendek
berinteraksi
dengan
untuk
mendapatkan
hasil
Berdasarkan evaluasi hasil
lingkungannya (Slameto 2010 : 2)
penilaian belajar gerak dasar lari METODE PENELITIAN Metode
penelitian
jarak pendek yang dilakukan oleh yang
digunakan adalah metode Penelitian Tindakan
(Action
Research).
Pelaksanaan penelitian melibatkan rekan sebagai kolaborator dan guru kelas, kemudian peneliti sebagai pelaksana tindakan. Dengan desain penelitian Kemmis dan taggart yang meliputi: 1) perencanaan, 2)
peneliti
dapat disajikan dalam
klasifikasi sebagai berikut: Jumlah siswa berhasil
= 10
Jumlah siswa gagal
= 22
Persentase keberhasilan
=
31.25 % Persentase kegagalan Berdasarkan
= 68.75 % hasil
pengamatan pada siklus I tentang
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1, April 2017
kegiatan
pembelajaran
secara
pembelajaran
keseluruhan,
keseluruhan, guru telah melakukan
guru
kegiatan pembelajaran secara ideal,
pembelajaran
akan
tetapi ada catatan dari kolaborator
tetapi
ada
catatan
dari
telah
secara
56
melakukan secara
kegiatan
ideal,
akan
kolaborator yaitu peneliti harus lebih
yaitu
memperhatikan kondisi kelas ketika
memperhatikan kondisi kelas ketika
siswa mengikuti permainan agar
siswa mengikuti permainan agar
lebih
lebih
tertib
dan
teratur
supaya
peneliti
tertib
harus
dan
teratur
lebih
supaya
tercapai tujuan pembelajaran. Selain
tercapai tujuan pembelajaran. Selain
itu, peneliti harus lebih kreatif dalam
itu, peneliti harus lebih kreatif dalam
menyajikan permainan sehingga
menyajikan permainan sehingga
lebih
lebih
bervariasi
dan
dapat
bervariasi
dan
dapat
memberikan motivasi kepada siswa
memberikan motivasi kepada siswa
terutama mengenai bagaimana cara
terutama mengenai bagaimana cara
membangkitkan
membangkitkan
semangat
belajar
siswa.
siswa.
Hasil tes akhir siklus I gerak dasar
Berdasarkan evaluasi hasil penilaian belajar gerak dasar lari
pembelajaran
belum tercapai hingga 80% maka
Hasil tes akhir siklus II gerak dasar lari jarak pendek
jarak pendek yang dilakukan oleh dapat
Pencapaian
belajar
akan dilanjutkan dengan siklus ke II.
lari jarak pendek
peneliti
semangat
disajikan dalam
klasifikasi sebagai berikut:
Berdasarkan evaluasi hasil penilaian belajar gerak dasar lari jarak pendek yang dilakukan oleh
Jumlah siswa berhasil
= 16
peneliti
Jumlah siswa gagal
= 16
klasifikasi sebagai berikut:
dapat disajikan dalam
Persentase keberhasilan = 50 %
Jumlah siswa berhasil
= 26
Pesentase kegagalan = 50 %
Jumlah siswa gagal
=6
Persentase keberhasilan
= 81.25 %
Pesentase kegagalan
= 18.75 %
Berdasarkan
hasil
pengamatan pada hasil tes akhir siklus
I
tentang
kegiatan
Widiastuti & Endang Pratiwi. Meningkatkan Hasil Belajar Gerak ....................... 57
Berdasarkan hasil pengamatan
memberikan motivasi kepada siswa
pada siklus II tentang kegiatan
terutama mengenai bagaimana cara
pembelajaran
membangkitkan
guru
telah
pembelajaran
secara
keseluruhan,
melakukan secara
kegiatan
ideal,
yaitu
peneliti
Berdasarkan
hasil
penilaian
gerak dasar lari jarak pendek secara
lebih
keseluruhan evaluator, dan hasil dari
memperhatikan kondisi kelas ketika
tes akhir pada siklus I hingga siklus
siswa mengikuti permainan agar
II, terjadi perubahan yang signifikan.
lebih
mengkatnya
tertib
dan
harus
belajar
siswa.
akan
tetapi ada catatan dari kolaborator
semangat
teratur
supaya
keterampilan
gerak
tercapai tujuan pembelajaran. Selain
dasar lari jarak pendek yang telah
itu, peneliti harus lebih kreatif dalam
dilakukan oleh siswa kelas IV SDSN
menyajikan permainan sehingga
Guntur 03 Pagi Halimun Jakarta
lebih
Selatan.
bervariasi
dan
dapat
Tabel 1. Hasil pencapaian penilaian gerak dasar lari jarak pendek
No
Nilai
Siklus I
Siklus II
Kategori kelulusan
F
%
F
%
1.
Lulus
> 65
16
50
26
81.25
2.
Tidak
< 65
16
50
6
18.75
32
100
32
100
lulus ∑
Tabel 2. Analisis Persentase Hasil Evaluasi Oleh Subyek Uji Coba Nilai
Makna
Keterangan
≥ 80%
Valid
Pembelajaran Berhasil
65-79%
Cukup Valid
Pembelajaran Berhasil
45-59%
Kurang Valid
Pembelajaran Tidak Berhasil
30-39%
Tidak Valid
Pembelajaran Tidak Berhasil
< 29%
Tidak Valid
Pembelajaran Tidak Berhasil
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1, April 2017
58
30 26 25
20 16 16 15
Belum Tuntas
Tuntas
10 6 5
0 Siklus I
Siklus II
Gambar 3. Diagram batang perbandingan hasil belajar gerak dasar lari jarak pendek siklus I dan siklus II persentase ketuntasan 50% atau LAN
masing setengah dari jumlah subyek
KESIMPU Pembelajaran
dengan
pendekatan bermain dapat meningkatkan keterampilan hasil belajar lari jarak pendek siswa SDSN Guntur 03 Pagi Halimun Jakarta
siswa yang lulus, dan menandakan belum cukup untuk memenuhi kriteria
ketuntasan
karena
pencapaian harus 80%. Dan dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus
Selatan . Berdasarkan data yang
kedua
adalah
70.84
dengan
diperoleh dapat dilihat peningkatan
persentase ketuntasan 81.25% siswa
nilai yang diperoleh oleh siswa mulai
yang lulus.
dari tes awal dari evaluator hingga
Jadi hasil perhitungan yaitu
hasil tes akhir siswa dengan jumlah
dari tes ahkir siklus I dan II dalam
sampel 32 siswa.
penelitian ini dengan jumlah sampel
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus pertama nilai rata-rata kelas pembelajaran lari jarak pendek adalah 59.90 dengan
32 siswa yaitu mencapai peningkatan pada siklus II yaitu 81.25% atau lebih dari setengah dari jumlah sampel
sudah
dikatakan
biasa
melakukan gerak dasar lari jarak
Widiastuti & Endang Pratiwi. Meningkatkan Hasil Belajar Gerak ....................... 59
pendek
dengan baik dan benar.
Penerapan
dengan
dalam
melaksanakan
proses
pendekatan
pembelajaran di kelas maupun di
bermain tersebut membuat suasana
lapangan yang berkaitan dengan
pembelajaran menjadi lebih aktif,
praktek siswa. Sebab karakteristik
menarik, dan bervariatif. Hal ini
siswa Sekolah Dasar sangat dominan
terlihat dari antusias siswa dalam
dengan suasana bermain. khususnya
mengikuti pembelajaran, dan lebih
yang berkaitan dengan peningkatan
bersemangat.Kondisi
hasil keterampilan lari jarak pendek
tersebut
memudahkan guru untuk melakukan
dan menarik siswa lebih aktif serta
pengelolaan pembelajaran sehingga
bersemangat
hasilakan menjadi lebih baik.
pembelajaran. Apalagi jika ditambah guru
IMPLIKASI
gambaran yang lebih jelas bahwa penerapan
pembelajaran
bermain dapat meningkatkan hasil keterampilan
lari
jarak pendek.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu masukan bagi temanteman pelatih untuk menggunakan pembelajaran
bermain
yang
merupakan pembelajaran yang tepat pada proses pembelajaran pendek
lari jarak
yang khususnya siswa
SDSN Guntur 03 Pagi Halimun Jakarta Selatan maupun sekolahan lainnya.
jasmani,
yang
kreatif
dalam
membuat
model
pembelajaran yang lebih banyak lagi. Berdasarkan
hasil
penelitian
terlihat bahwa, proses pembelajaran dengan pembelajaran bermain dapat merangsang kemampuan keterampilan siswa,
Sehingga
dalam
proses
pembelajaran ini siswa menjadi lebih aktif dalam praktek belajar gerak dasar lari jarak pendek . Dengan proses pembelajaran
yang
baik
dapat
meningkatkan dan mengembangkan
keterampilan,
mengembangkan
skill
dan
mengembangkan sikap kompetitif
Penerapan bermain
pendidikan
proses
memiliki kemampuan yang lebih
Penelitian ini juga memberikan
dengan
dalam
pembelajaran
pembelajaran
digunakan sebagi suatu
ini
dapat
alternatif
yang sangat penting sebagai nilainilai yang harus ditanamkan pada siswa yang tentunya berguna untuk
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1, April 2017
60
Guide For
The
Teacher
yang terjadi dikelak akan datang
Researcher.
New
Jersey:
DAFTAR PUSTAKA
Prentice-Hall Inc.2000.
menghadapi
suatu
permasalahan
Tangkudung, Arikunto, Suharsimi, dan
Supardi.
James
dan
Suhardjono
Wahyuningtyas, Puspitorini.
Penelitian
Kepelatihan Olahraga Edisi
Tindakan Kelas. Jakarta: PT
II.
Bumi Aksara, 2008.
Jakarta:
Cerdas
Jaya.
2012.
Edwards, William. Motor Learning and Control From Theory to
Tangkudung, James dan Adhyaksa
Practice. California State
Dault.
University:. Wadsworth
Jakarta: Cerdas Jaya. 2006.
2010.
Olahraga, Jakarta: PT. Bumi
Mills. Action Research: A Guide For The Teacher Researcher
Timur Jaya, 2011 Zulkifli L. Psikologi Perkembangan,
(New Jersey:
Bandung:
Prentice-Hall, 2010) Belajar
dan
yang
Remaja
Thomas, Jerry R and Katherin T.Thomas.
cipta, 2010.
Education belajar
pembelajaran,
PT.
Rosdakarya, 2005.
mempengaruhinya. Jakarta: Reneka
Djamarah,
Olahraga.
Widiastuti, Tes dan Pengukuran
Kemmis, Stephen, in Geoffrey E.
Slameto,
Faal
Psysical
Methods
for
dan
Elementary Teachers.United
Jakarta:
States of America: human
Gramedia Pustaka umum 2002. Stephen, Kemmis in Geoffrey E. Mills. Action Research: A
kinetics: 2008. Trisna,
Ega
Rahayu.
Pembelajaran
Strategi
Pendidikan
jasmani. Bandung: Alfabeta. 2013