Edisi April 2003
Wawancara dengan Lenny Marlina Sihombing (bag 2)
Liputan Paskah GPO & GPBB Diterbitkan oleh Gereja Presbyterian Orchard 3 Orchard Road Singapore
1
Selamat Paskah! Yesus telah bangkit dan menang atas maut! Ini berarti bahwa kalau kita hidup di dalam Dia kita akan juga dapat memiliki kuasa atas maut. Maut tidak lagi menguasai kita. Dalam edisi ini, kita dapat menikmati liputan rangkaian acara Paskah baik di GPO maupun di Bukit Batok. Semoga bagi jemaat yang tidak hadir dalam acara tersebut, tetap dapat menikmati berkatnya secara tidak langsung. Apakah Paskah akan berlalu begitu saja? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing... Apabila kita makin menyadari makna kematian Yesus, maka semoga hidup kita tidak hanya berjalan di tempat, tetapi dapat terus bertumbuh dan berbuah..
Seri artikel Misi: Hidup Kristen yang Sukses bagian ke-3 menyingkapkan sedikit demi sedikit bagaimana kita seharusnya menjalani hidup Kristen yang brehasil.. jangan lewatkan artikel yang satu ini, yang sangat menantang pikiran serta menuntut respons Anda! Kita juga akan menikmati pandangan dan kesaksian hidup dari seorang hamba Tuhan yang rela di utus ke sebuah pulau kecil, Pulau Lingka untuk memenuhi misi yang Tuhan berikan.. Wawancara bersama Lenny Sihombing semoga dapat menyentuh pikiran dan hati kita untuk makin menghargai pelayanan yang Tuhan beri.. Dan akhirnya jangan lupakan melihat pengumuman-pengumuman penting di bulan Mei.. Catat, doakan, dan hadirilah!
redaksi GEMA GPO penasihat: Pdt. Roy Tamaweol, Dkn. Lina Sugianto, Dkn. Salmon Wattimena team redaksi: Andreas, Julianto, Nonie, Yuyun email:
[email protected] 2
KSES (3) U S G N A Y N ISTE MISI: HIDUP KR
-andreas jonathan-
M enjelang
disalibkan, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa untuk muridmuridNya. Peristiwa ini dicatat oleh Yohanes dalam Injilnya pasal 17. Beberapa hal yang kita dapat pelajari sehubungan dengan tujuan hidup kita: 1. Asal kita sama dengan Yesus Yohanes 17:14, 16: “Aku telah memberikan FirmanMu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia........ Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia” Ayat ini dengan jelas menunjukkan adanya perbedaan yang sangat mendasar antara kita sebagai muridmuird Kristus dengan dunia (orangorang yang tidak menjadi murid Krsitus). Kita berbeda pertama-tama adalah karena asal kita berbeda. Orang sering bertanya, “Where do you come from?” Kalau saya menjawab “I come from Indonesia” kepada orang Singapore, maka dengan jelas menunjukkan bahwa saya bukan orang Singapore, saya berbeda dengan orang Singapore: paling tidak, beda asal dan kewarganegaraan. Hal yang lain adalah bahwa saya hanyalah seorang pendatang di Singapore. Tanah air saya adalah Indonesia. Di Singapore saya menjadi penduduk untuk suatu maksud tertentu, dan mungkin untuk jangka waktu tertentu juga.
Nah, kalau Yesus mengatakan bahwa kita berbeda dengan dunia dilihat dari asal kita, ini menunjukkan kewarganegaraan kita sesungguhnya adalah sama dengan Kristus, yaitu di dalam Kerajaan Allah/ surga; dan bukan dari dunia. Kita hidup di dunia dengan maksud tertentu dan jangka waktu tertentu. Dunia ini bukanlah tanah air kita yang sesungguhnya; kita hanya seorang musafir di dunia ini. 2. Status, Alasan dan Tujuan kita sama dengan Yesus Yohanes 17:18: “Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia” Berdasar ayat ini jelaslah maksud dan alasan kita berada di dalam dunia adalah karena kita diutus ke dalam dunia, sama seperti Yesus telah diutus. Jadi kita berada di dunia bukan untuk mencari pekerjaan, mencari hidup enak, mencari uang, mencari teman, dan alasan-alasan lain menurut kehendak dan keinginan kita. Tetapi sesungguhnya hanya ada satu alasan yang valid mengapa kita ada dalam dunia ini, yaitu karena kita telah diutus oleh Tuhan kita. Status kita adalah utusan. Seseorang yang diutus pastilah dengan tujuan dan misi tertentu. Dan misi itu ditentukan bukan oleh yang diutus tapi oleh yang mengutus. Dan yang diutus haruslah taat kepada yang mengutus. Laksana seorang 3
Duta Besar Indonesia yang diutus ke Singapore, dia berada di Singapore bukan karena kehendaknya sendiri, tetapi karena kepentingan negara dan pemerintah Indonesia. Dia mengemban tugas mulia, dan dia haruslah taat kepada Presiden Indonesia yang mengutusnya. Nah, kalau dikatakan bahwa kita diutus sama seperti Kristus telah diutus, apakah maksudnya? Apakah kita juga harus lahir dari seorang perawan, menjadi anak seorang tukang kayu, dan kemudian pada usia 33 tahun mati disalibkan? Tentu bukan! Kalau begitu pada bagian manakah kita diutus sama seperti Kristus? Doa ini diucapkan pada saat Yesus akan menyelesaikan tugasNya di dunia. Yesus datang ke dunia hanya dengan satu misi: menyelamatkan manusia berdosa, supaya mereka tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Hal ini dibuktikan juga di dalam Lukas 24::44-48 beberapa saat setelah Dia bangkit : “Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataanKu, yang telah kukatakan kepadamu ketika aku masi bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku di dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. KataNya kepada mereka: Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam namaNya berita pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.” Jelas bahwa Yesus telah menyelesaikan misinya untuk menggenapkan apa 4
yang telah dijanjikan oleh Allah sejak mula, melalui kematian dan kebangkitanNya. Ini hanya sekali untuk selamanya. Dampak dari karya Yesus itu akan menjadi efektif, apabila manusia berdosa mendengar berita pertobatan dan pengampunan dosa dalam namaNya. Nah di sinilah bagian yang dipercayakan kepada kita, muridmuridNya sebagai saksi. Jadi kita diutus dengan tujuan dan misi yang sama dengan Yesus dalam arti membawa manusia berdosa agar diselamatkan. Yesus telah menyelesaikan karyaNya, kini kita yang menjadi saksi dan mengabarkanNya kepada dunia. Jadi dapat disimpulkan bahwa satusatunya tujuan Allah mengutus kita ke dalam dunia ini adalah untuk menjadi saksi dan mengabarkan berita keselamatan. Ini tugas pokok dan yang terutama. Kita sedang di dalam dunia bukan untuk membangun rumah, mempercantik diri, menikmati harta, menikah dan membangun keluarga, bersekutu dalam gereja, menyanyi dalam paduan suara, memberikan dana untuk pekerjaan sosial, belajar Alkitab, dan sebagainya. Bukan, sama sekali bukan itu tujuan utama Tuhan mengutus kita. Itu semua baik dab berguna, tetapi tidak akan bernilai jikalau tidak berhubungan dengan misi kita yang utama. Semua itu hanya akan bernilai, apabila mendukung kita dalam menggenapkan tujuan dan misi pengutusan kita. Namun yang menyedihkan adalah lebih banyak orang yang lebih tertarik mengerjakan hal-hal sampingan daripada hal yang utama. Semoga bukan Anda, semoga tidak dijumpai dalam GPO dan GPBB.. Marilah kita jujur bertanya pada diri kita sendiri, manakah yang lebih sering terjadi, kenikmatan dunia dan comfort zone kita mendukung atau justru
menghambat misi kita? Pada kebanyakan orang justru lebih banyak menghambat, karena comfort zone seringkali mengalihkan fokus kita dan membuat kita lupa diri akan status dan tugas kita yang utama. Tapi itu kan hanya bagi hamba-hamba Tuhan seperti pak Roy, pak Theo, para pendeta dan penginjil? Saya kan hanya jemaat biasa, saya kan seorang mahasiswa, computer programmer, engineer, ilmuwan, pelaut, tenaga kerja wanita, ibu rumah tangga, .. ... ? Marilah kita cermati benar-benar. Doa Tuhan Yesus ini bagi murid-muridNya, artinya bagi semua yang mengikut Dia, yang mengaku diri sebagai orang Kristen; tidak ada perkecualian. Orang Kristen yang sejati bukanlah dilihat dari seberapa sering dia ke gereja, seberapa sering dia berdoa, seberapa sering dia membaca Alkitab, seberapa banyak dia menyumbang, seberapa banyak aktifitas di gereja. Bukan.. sama sekali bukan.. Kristen sejati hanya bisa dilihat dari seberapa serius dia dalam hidupnya mengejar dan memfokuskan diri untuk menggenapi misi dan mandat yang telah Tuhan berikan kepadanya selama hidup di dunia ini.
apabila Presiden mendengar laporan pertanggung jawabannya, kira-kira apakah akan diterima? Apakah presiden akan puas dan senang dengan apa yang telah dikerjakan sang Duta Besar itu? Saya pikir Presiden akan marah dan langsung menarik dia, karena dia tidak melakukan yang menjadi tugas pokoknya. Begitu pula dengan kita semua. Kita diutus ke dunia bukan hanya sekedar melakukan perbuatan baik, tetapi yang paling utama adalah menjadi saksi, memberitakan berita pertobatan dan pengampunan dosa dalam namaNya! Saudaraku, Anda ingin memiliki hidup Kristen yang sukses? Tentu dan harus.. tapi keberhasilan ditinjau dari mata siapa? dari mata kita sendiri, mata dunia atau mata Allah yang mengutus kita? Kalau Anda telah tahu tujuan Allah mengutus kita ke dunia, sudahkah Anda melakukannya? Kalau belum, bagaimana kita bisa dan harus melakukannya? (bersambung)
Coba bayangkan seorang Duta Besar yang seharusnya mewakili negara Indonesia untuk menjalin hubungan diplomasi dengan pemerintah Singapore. Sehari-hari dia pergi ke sekolah dan mengajar, kemudian dia mengunjungi orangorang terlantar, dia pergi ke Batam untuk menolong para gelandangan di sana, kemudian setiap Minggu dia memberikan ceramah kesehatan kepada masyarakat, main golf atau tenis, dsb, dsb.. Semua yang dilakukannya itu baik bukan? Tapi 5
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Lebih Dekat dengan:
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Lenny Marlina Sihombing (bag. 2)
G: Sebagai guru di Lingka, bisakan anda ceritakan sedikit tentang pelayanan anda dan pengalaman-pengalaman yang menarik?
dengan anak yang lain, tanpa mau mengalah bila mereka ada yang diganggu.
L: Selain saya sebagai guru di Lingka, yang mengajar dari hari Senin-Jumat dengan waktu mulai pukul 10.00-11.00 pagi, 12.0014.00 siang dan dilanjutin pukul 15.00-17.00 sore untuk para ibu dan anak-anak kelas IV SD. Saya juga turut membantu pelayanan jemaat di tempat ini, bekerjasama dengan Bapak Elias dan Ibu Lolita serta para majelis. Dan bila Bapak Elias tidak bisa melayani, maka beliau meminta saya untuk menggantikannya. Pelayanan yang saya lakukan di setiap 1 minggunya, antara lain: a. Melakukan ibadah renungan malam bagi para taruna, setiap Senin-Rabu (pkl. 20.00 21.30 malam) b. Melayani kebaktian keluarga di Pulau Bertam, setiap Kamis siang/malam. c. Melayani kebaktian kaum bapak (PKB), setiap Jumat siang/malam. d. Melayani kebaktian kaum ibu (PW), setiap Sabtu siang/malam. e. Melayani persiapan guru-guru SM, setiap Sabtu siang. f. Melayani kebaktian sekolah minggu, setiap hari Minggu pagi. g. Mengunjungi keluarga/jemaat. h. Mengunjungi keluarga/jemaat yang sakit. i. Mengajar lagu-lagu baru kepada anak-anak, taruna dan para ibu. Di dalam saya melayani di Pulau Lingka ini, ada hal-hal pengalaman yang menarik dan sulit saya lupakan bersama dengan Tuhan, di antaranya: a. Saat saya mengajar dengan menghadapi anak-anak yang agak sulit untuk diatur, dan suka saling menganggu antara anak satu 6
b. Tindakan yang saya lakukan menghadapi anakanak tersebut adalah menegur mereka dan menasihatinya dengan pengajaran firman Tuhan. Sebelum saya mengajar mereka, terlebih dahulu saya selalu berdoa minta pertolongan kepada Tuhan untuk memampukan saya menghadapi anak-anak yang memiliki sifat/ karakter keras tersebut. c.
Dan, bila ada di antara anak yang sulit untuk ditegur, maka sayapun menahan anak itu untuk tidak pulang dulu bersama temanteman lainnya. Kemudian anak tersebut saya tegur/nasihati hanya dengan 4 mata saja. Setalah saya nasehati maka saya ajak anak tersebut bersama-sama untuk berdoa.
d. Jadi di dalam mengajar, saya tidak hanya mengajar mereka baca tulis saja. Tetapi juga saya mengajar mereka untuk bisa bertingkah laku yang benar dengan menasihati secara satu persatu dan ditutup dengan doa. e.
Puji Tuhan…selama saya melakukan hal seperti ini (dengan bimbingan iman dan tingkah laku), sedikit demi sedikit ada perubahan bagi anak yang sulit diatur dalam mengajat tersebut. Walaupun memang sampai pada saat ini, masih ada juga hal seperti itu saya temui. Semuanya juga bergantung kepada orang tua yang dapat mendidik anak-anaknya di rumah dengan baik, serta menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan.
k.
Selain itu, anak tersebut sudah dapat mengenal huruf dengan baik dan membaca walaupun masih perlu dieja berulang-ulang. Melalui hal ini, saya merasakan ikut campur tangan Tuhan di dalam saya mengajar dan menghadapi anak-anak di Pulau Lingka.
l.
Saat saya hadapi salah seorang jemaat yang mau pergi ke laut untuk tinggal beberapa lama di laut dengan perahu (istilah di Pulau Lingka, yaitu “bertandang”). Nasehat berbagai nasehat telah diberikan, namun keluarga tersebut masih saja ingin pergi.
Lenny bersama para pemuda pulau Lingka f.
g.
h.
i.
j.
Saat saya mengajar juga, ada beberapa anak yang saya temui memiliki ketidakpercayaan diri untuk belajar membaca dan menulis. Dari setiap anak yang saya ajar, di antara mereka ada yang beranggapan bahwa mereka bodoh dan tidak akan bisa pintar membaca atau menulis dengan baik. Tindakan yang saya lakukan pada waktu itu, adalah: Mendekati anak tersebut dengan memberikan kata-kata yang dapat menjadikan diri mereka untuk yakin akan kemampuan yang telah diberikan oleh Tuhan kepada mereka satu persatu. Selain itu, saya juga memberikan kata-kata yang membuat mereka untuk bersemangat di dalam belajar, dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan manusia itu bodoh, melainkan memberikan manusia itu kepintaran akal budi, berbeda dengan mahluk lain yang ada di dunia. Hanya saja apa yang Tuhan Yesus telah berikan seperti akal budi, hendaklah dipakai dan dikembangkan sebaiknya dengan belajar terus dan tidak malas untuk berusaha. Tuhan kitapun juga tidak suka pada orang malas, melainkan orang malas di dalam Alkitab harus belajar pada semut. Puji Tuhan, melalui pandangan berupa kata-kata dan doa yang saya bawakan
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
kepada Tuhan, anak tersebut perlahanlahan Tuhan Yesus ubah dengan baik. Anak yang mulanya pesimis akan kemampuan yang ia miliki, menjadi anak yang sudah memiliki keyakinan akan kemampuan yang Tuhan Yesus berikan kepadanya.
m. Dan bila mereka pergi, kegiatan yang berhubungan dengan ibadah persekutuan akan ditinggalkan. Selain itu, ibu dan anakanaknya yang telah mengikuti kelompok belajar baca tulis akan ditinggalkan juga. Maka salah satu cara yang saya lakukan ialah berdoa dan meminta kepada Tuhan Yesus, agar kiranya biarlah Ia yang mengubah hati sekeluarga itu untuk menunda/membatalkan kepergian mereka. n.
Kemudian esok harinya mereka mau berangkat untuk pergi bertandang ke laut, Tuhan Yesus tidak inginkan itu terjadi. Sehingga keluarga tersebut berubah hati mereka untuk batalkan kepergian mereka. Dan ibu serta anak mereka, serta satu keluarga tersebut dapat mengikuti kegiatan kelompok belajar maupun dapat merayakan Natal bersama-sama.
o.
Melalui peristiwa ini saya semakin menyadari bahwa Tuhan itu sangat dekat kepada orang yang datang meminta dan berharap kepada Dia.
p.
Selain itu, pengalaman menarik dan berkesan bagi saya ialah: dapat merasakan langsung kehidupan jemaat di sini dalam mencari ikan di laut dengan cara “mengedek” (dalam bahasa Indonesianya artinya memancing). Secara pribadi, inilah pertama kali di dalam hidup saya 7
memancing ikan di atas perahu dengan gelombang laut yang sedikit kencang. Saya merasa bersyukur kepada Tuhan, karena dapat merasakan kehidupan anak-anak Tuhan yang ada di laut denga kehidupan mata pencaharian mereka menangkap ikan (nelayan). q.
Hati saya merasa senang juga, karena dapat menemani salah astu jemaat untuk mencari ikan walaupun sempat mabuk laut karena gelombang yang cukup kencang. Serta sempat merasakan jatuh ke laut pada saat menaiki tangga untuk menuju ke rumah. Saya merasa bersyukur menangkap ikan yang jumlahnya cukup banyak.
r.
Pengalaman selanjutnya yang tidak dapat dilupakan (berkesan) ialah: Dapat melatih para ibu-ibu untuk bernyanyi pada ibadah PW gabungan di Batam. Serta dapat menemani dan menghadiri kegiatan bagi para ibu-ibu bila dilakukan di luar daerah Pulau Lingka. Sehingga dapat menambah juga wawasan pengetahuan para ibu dalam belajar Alkitab (firman Tuhan).
s.
t.
Pengalaman yang terakhir bagi saya terasa berkesan dan menarik adalah: Melayani jemaat dalam bidang kesehatan. Berhubung tenaga medis dan obat-obatan agak sulit didapat di Pulau Lingka, maka secara pribadi saya bersyukur kepada Tuhan Yesus karena Tuhan telah gerakkan hati anak-anak Tuhan yang ada di GPO Singapura untuk membantu dalam pengobatan. Sehingga melalui bantuan mereka dengan obat-obatan yang diberikan kepada jemaat, membuat saya dapat mengetahui juga tentang obat-obatan yang diberikan bila ada jemaat yang sakit.
u.
Saya juga secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada GPO Singapura atas bantuan yang diberikan kepada jemaat di Lingka dalam pengobatan secara cumacuma.
v.
Kiranya Tuhan Yesus memberkati setiap apa yang dilakukan oleh GPO Singapura. Puji Tuhan…selama memberikan obat sesuai dengan petunjuk dokter yang telah datang ke Lingka, saya tidak lupa berdoa 8
untuk setiap jemaat yang sakit. Sehingga ada sebagian yang sakit tersebut dapat sembuh. Melalui hal ini,saya bersyukur sekali lagi kepada Tuhan Yesus karena ia tidak hanya membantu dan menolong saya dalam mengajar, dalam menghadapi pelayanan di jemaat, tetapi juga membantu saya dalam mengobati yang sakit.
Lenny bersama para guru Sekolah Minggu pulau Lingka w. Semua ini yang saya rasakan di dalam pelayanan itu adalah berkat dan anugerah semata yang asalnya dari Tuhan Yesus Kristus. Karena bagis saya pengalaman menarik atau tidak menarik semuanya atas seizin Tuhan untuk saya alami dan berguna untuk kebaikan saya sendiri dalam melayani Dia di dunia ini. G: Melihat kondisi jemaat Lingka saat ini, apakah yang menjadi kerinduan utama dalam hati anda? L: Kerinduan utama untuk jemaat Lingka dalam hati saya bila Tuhan Yesus izinkan dapat terwujud adalah: a. Agar semua jemaat Lingka (baik kecil, taruna/remaja, pemuda dan orang tua) dapat membaca-menulis. Sehingga dengan mereka bisa baca tulis, merekapun akan dapat membaca Alkitab di dalam keseharian untuk bersaat teduh secara pribadi/bersama-sama keluarga bila mereka mau membiasakannya. Karena bagi saya, firman Tuhan itu tidak hanya didengar saja, tetapi juga perlu dibaca, direnungkan setiap hari baik pagi, siang dan malam untuk dilakukan di dalam kehidupan
yang dijalani. Agar merekapun dapat berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus.
G: Adakah hal-hal/pesan-pesan penting yang ingin anda sampaikan kepada jemaat GPO atau GPBB?
b.
Agar selaku orang tua yang ada di Lingka dapat memiliki kesadaran untuk menyuruh anak-anak mereka bersekolah. Selain itu, tidak hanya mendukung anak dalam hal dana saja tetapi juga dalam hal moril berupa perhatian/kasih sayang, serta menyerahkan setiap kehidupan anak kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu memperhatikan mereka.
c.
Anak juga bagi orang tua yang ada di Lingka perlu menyuruh anak-anak mereka untuk bersekolah tinggi dan bukan pula membatasi anak-anak mereka untuk tidak sekolah dengan alasan tidak ada biaya atau memiliki rasa takut akan disaingi oleh anak bila suatu saat nanti anak-anak mereka berhasil.
L: Bagi saya secara pribadi juga ingin memberikan suatu pesan yang mungkin boleh menjadi berkat bagi jemaat GPO dan GPBB sekalian, di antaranya: a. Untuk pertama kalinya izinkanlah saya mengucapkan syalom kepada jemaat GPO dan GPBB sekalian yang ada di Singapura, walaupun dalam bentuk tulisan. Dan juga saya tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih, baik kepada jemaat, para majelis dan para hamba Tuhan yang telah mendukung saya dalam moril (seperti nasehat, perhatian dan doa), serta dukungan dana.
d.
e.
f.
Jemaat Lingka juga perlu memiliki kesadaran untuk mau bekerjasama satu dengan yang lain, tanpa mementingkan diri pribadi/kelompok karena menurut saya secara pribadi, tanpa ada kesehatian untuk membangun Pulau Lingka ini hasilnya tidak akan dapat berjalan baik. Bila ada kesehatian satu dengan yang lainnya, maka segala sesuatu yang ada di Pulau Lingka dapat dihadapi bersamasama, dengan rasa kekeluargaan serta rasa kasih seperti yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus. Dan jemaat Lingka secara satu persatu (secara masing-masing) pribadi perlu memiliki suatu keinginan untuk melakukan sesuatu yang baru mereka dapati. Agar dapat mereka kembangkan tanpa harus bergantung kepada manusia atau pesimis dalam menghadapinya. Melainkan jemaat perlu memiliki satu keyakinan untuk mau mengembangkannya dengan bergantung kepada Tuhan Yesus yang selalu setia menolong mereka, serta tidak ragu-ragu lagi akan kuasa Yesus yang sanggup memperlengkapi mereka di dalam bekerja untuk menjalani hidup ini.
b.
Semua yang telah saya terima itu, saya secara manusia tidak dapat membalasnya. Kiranya biarlah Tuhan Yesus Kristus yang membalas segala kebaikan jemaat GPO dan GPBB, majelis serta para hamba Tuhan yang mendukung saya dalam melayani jemaat di Pulau Lingka. Tuhan Yesus memberkati.
c.
Melalu wawancara ini saya merasa bersyukur kepada Tuhan Yesus. Karena saya dapat menyampaikan pengalaman saya dalam melayani jemaat Lingka bersama-sama Tuhan Yesus yang selalu menjadi teman setia saya di saat saya sedih atau gembira.
d.
Kiranya juga melalui hal ini, jemaat GPO dan GPBB semakin tahu akan keberadaan jemaat di Pulau Lingka sebenarnya. Selain itu dapat mengetahui juga akan pergumulan yang ada bagi jemaat di Pulau Lingka untuk perlu kita doakan bersama-sama secara khusus, baik dalam doa pribadi maupun dalam doa kelompok.
e.
Saya menyampaikan pesan kepada jemaat GPO dan GPBB Singapura seperti itu, karena mereka juga adalah saudara kita juga di dalam Yesus Kristus yang perlu didukung dalam doa dan perhatian. Agar merekapun semakin berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus yang telahmenyelamatkan kita manusia dengan cuma-cuma (anugerahnya). 9
f.
Selain itu, agar mereka juga memiliki kasih yang telah diberikan Tuhan Yesus tanpa harus menuntut balas, kepada sesama mereka. Serta mereka juga memiliki suatu kesadaran untuk mengembangkan akalfikiran yang telah diberikan Tuhan kepada mereka di dalam belajar/bersekolah, tanpa ada rasa kuatir maupun sikap hidup pesimis. Sehingga mereka dapat memiliki suatu keyakinan bahwa Yesus sanggup menolong dan menyelamatkan mereka, sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang hidup.
G:
Apakah motto hidup anda?
L:
Motto hidup saya selama ini adalah:
“Jangan menyerah sebelum menghadapi segala sesuatu yang ada di depan kita, melainkan tetaplah hadapi segala sesuatu dengan selalu berharap kepada Dia, yang dapat menolong tepat pada waktunya.”
Dengarkan kesaksian dan temui secara langsung Lenny Sihombing dalam acara “Presentasi Love Lingka Ministry” di Kebaktian Misi GPO Minggu, 25 Mei, 1430
Lenny bersama para guru sekolah minggu, ibu Wida dan anak-anak pulau Lingka
10
Menang Bersama Yesus Saat fajar merekah di pagi hari ……. Tampak bayang-bayang beberapa perempuan Berjalan dengan takut, sembunyi-sembunyi dan mengendap-endap Menuju ke kubur yang digali di dalam bukit batu Semua kegembiraan, cita-cita dan harapan Sudah terkubur bersama dengan matinya Yesus Tiada lagi hari esok bagiku …….. Tiada lagi air mata yang dapat mengalir …… Mampukah aku menghadapi masa depan yang belum pasti ini? Aku merasa kalah dan tidak berdaya….. Karena satu-satunya Tokoh yang kupuja Sekarang terbaring tanpa daya dalam kubur yang gelap Kematiannya adalah suatu kekalahan bagiku! Bagaimana mungkin aku hidup berkemenangan Kalau Dia saja kalah? Tapi……… Batu sudah terguling dari kubur! Mayat Tuhan Yesus hilang! Ada dua orang berdiri memakai pakaian yang berkilau-kilauan Aku semakin takut dan merasa kalah! Aku gagal menjaga mayat Yesus! “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Yesus memang harus disalibkan tetapi bangkit pada hari yang ketiga Dia tidak ada disini! Dia sudah bangkit! “ Berita itu memberikan suatu harapan dan semangat baru Dalam Sanubariku Ternyata… Tuhan yang kusembah tidak mati! Ternyata… Tuhan yang kusembah tidak kalah! Kemenangannya atas dosa Membuat aku mempunyai suatu kepastian dan keyakinan Aku akan menang bersama Yesus Saat aku menghadapi kegagalan ……… Saat kabut tebal merintangi jalan hidupku ……….. Saat pencobaan datang ………… Saat menghadapi hari esok …………. Aku pasti menang bersama Yesus by
Tan Lucia
11
GPO i d ah k s a an P t u p Li Puncak acara Paskah di GPO dirayakan dengan menggelar Kantata Kasih Terbesar, dengan tokoh sentral Yesus dan pelayananNya. PS Eklesia dengan penampilan terbaiknya di dukung oleh penyanyi Solo : Sdr. Yusuf, Indra, Martin, pak Linardi dan Yenny Siagian. Adeganadegan drama dimainkan oleh Komisi Anak, Remaja dan Pemuda. Adegan dibuka saat Yohanes pembaptis mulai melakukan penginjilan dan pembaptisan, terus dirangkai dengan pelayanan Yesus sampai pada
kematianNya di kayu Salib dan saat kebangkitan sang Juruselamat manusia dari kematian. Komisi Wanita terlibat dalam merias wajah para pemain drama. Sungguh indah ketika semua bersatu saling mendukung dalam pelayanan untuk memuliakan Tuhan. Pendeta Roy tidak menyampaikan khotbah sebagaimana biasanya, tapi hanya melengkapi khotbah yang sudah disampaikan melalui lagu-lagu pujian dan drama Kasih Terbesar - No Greater Love.
Berikut photo-photo saat latihan dan pentas Kantata Paskah GPO
Saat - saat latihan
Pdt. Roy saat berkotbah
12
Salah satu bagian Kantata
Narator dan penyanyi solo
Yesus & murid2 masuk ke Yerusalem Yudas mencium Yesus
Penampilan PS Eklesia
Berfoto bersama setelah pertunjukan
13
GPBB I D AH PASK
“IN CHRIST WE SURVIVE”
In Christ We Survive, itulah tema Perayaan Paskah 2003 GPBB kali ini. Tema ini diambil untuk meneguhkan para jemaat baik dari GPO maupun GPBB, bahwa hanya di dalam Kristus sajalah ada pengharapan yang memberikan kekuatan untuk bertahan. Rangkaian acara perayaan Paskah GPBB kali ini dibawakan dalam bentuk Seri Kotbah Paskah yang di bagi menjadi 4 yaitu: * Kamis Putih, 17 April : Manusia atau Tuhan yang Tuhan * Jumat Agung, 18 April : Manusia atau Tuhan yang mati * Sabtu Sunyi, 19 April : Manusia atau Tuhan yang berkhianat * Minggu Paskah, 20 April : Manusia atau Tuhan yang Berkuasa. Seri Kotbah ini dilengkapi oleh acara drama musikal: “The Betrayal of Judas Iscariot”, pada hari Sabtu Sunyi. Drama musikal ini diangkat dari Lukas 22 yang menceritakan tentang pengkhianatan Judas Iskariot kepada Tuhan Yesus. Puji syukur kepada Tuhan karena meskipun ada sedikit gangguan sound system, tetapi drama musikal ini boleh disambut sangat baik oleh para jemaat GPBB dan GPO. Melalui seri kotbah dan drama musikal ini, kita semua diingatkan kembali untuk senantiasa setia kepada Tuhan Yesus, meskipun di dalam dunia ada banyak tantangan dan godaan yang seringkali mengajak kita meninggalkan Tuhan Yesus. Berikut beberapa cuplikan foto dari drama musikal tersebut:
Pdt ber . Jos e kot bah ph Th eo
Paduan Suara Narator sekaligus penyanyi solo
14
15
HUT GPO
ke-27
Minggu, 11 Mei 2003 Kebaktian Umum, 14:30 AMANAT AGUNG Mat 28 : 19-20 pembicara:
Bulan Misi GPO - GPBB 14 - 18 Mei Mission Trip Lingka Minggu, 18 Mei
KKR Misi 14.30 di Santuary GPO pembicara: Dr Rahmiati Tanujaya dari SAAT Malang 18 - 31 Mei
Kalender Doa Misi Jumat, 23 Mei
Doa Puasa + Malam Puji & Doa UPG 19.00 di GPO (dimulai dengan dinner bersama) Minngu, 25 Mei
Presentasi Love Lingka Ministry 14.30 di Sanctuary GPO kesaksian: Lenny Sihombing + Pak Elias dari Pulau Lingka Sabtu, 31 Mei
Malam Misi GPBB 17:00 di East Sanctuary GPBB
me
first
camp pemuda
pdt. rahmiyati tanudjaja
15.16.17.18 mei
salvation army conference
biaya S$125
upper changi road info & registration:
16