KEPING EDISI V / 2013 • MUSIK •
Warnai Hidup lewat Musik
Musik sejatinya adalah bagian utuh dari kehidupan. Kalau diamati sepintas, sedari dulu mungkin hal ini memang demikian adanya. Di mana-mana kita lihat banyak orang membenamkanearphoneditelinganyaasyikmendengarkan musik yang meluncur dari gadget yang dikantonginya. Pertunjukan dan produksi rekaman musik pun terus berkembang. Lantas apa yang ternyata berubah dengan musik di zaman ini?
TU04-2013
D
ulu, musik benar-benar bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia: saat mereka bekerja, bertani, memasak,panen,menidurkanbayi, saatberkumpuldenganwargalain, saat anak-anak bermain. Musik lahir di tengah masyarakat untuk merayakan kehidupan. Dulu tidak dikenal label artis atau penyanyi, karenamusikdimainkandandimiliki secara kolektif oleh masyarakat. Paling tidak ini adalah situasi yang ada sebelum munculnya industri musik.
tutur kata. Ironisnya, tak sedikit pula peran gemerlap dunia musik dalam menggaungkan seks bebas, sikap berontak, bahkan hingga tindak kriminal seperti pembunuhan. Tak bisa dimungkiri, lirik dan tampilan visual yang disajikan para artis belakangan ini tampaknya cenderung lebih banyak mengakomodasi perilaku yang tidak sepatutnya—menjauh dari nilai-nilai luhur.
Di tengah warisan kekayaan musik dunia yang ada, lingkup musik zaman ini seolah menjadi terbatas Kenyataan di masa lalu itu nyatanya berbeda telak dengan pada ‘musik industri’. Musik yang keberadaan musik di masyarakat didengarkebanyakanorangadalah jenismusikyanglazimdipromosikan kita saat ini. Di zaman ini musik di televisi, di radio, di panggung dipatenkan, dikemas, dan komersil,bahkanyangdipromosikan dijual kepada pendengarnya. Menjadi komoditas yang kemudian sangat banyak mempengaruhi gaya hidup konsumennya. Seringkali, perilaku atau bahkan pola berpikir seseorang juga sangat menggambarkan musik yang didengarnya. Orang bisa sibuk berdandan mengikuti artis yang diidolakannya; bisa pula terpengaruh dalam tingkah dan
TU04-2013
sebagairingbacktone—’musikyang diindustrikan’. Padahal, apa yang disajikan di industri adalah hanya salah satu bentuk dari keragaman yang ada. Spirit dari ‘musik rakyat’ menjadi tidak lagi hidup dalam budayakita.Musiktidaklagimelebur dalam hari-hari kita. Bermusik seolah hanya milik sebagian orang yang memang mempelajari musik atau yang memang dianggap punya bakat. Anak-anak zaman ini yang semakin jarang melakukan permainanjasmaniah,jugasemakin jarang melibatkan nyanyian dalam aktivitasbermainmereka.Jenislagu ‘nina bobo’ juga semakin jarang dilantunkan oleh para ibu.
popularitas—yang sering menjadi orientasiparapelakumusik.Banyak sekali artis menjadi terkenal bukan karena musikalitas atau pesan lirik yangdiusungnya,tapikarenabalutan busananyayangsensasional,setting panggungnya yang fantastik, gaya yang sensual, atau perilaku yang nyeleneh. Dunia maya bahkan mampumengglobalkanmusik-musik yang sekedar heboh (misalnya, karenageraknyayanglucu)menjadi viral—mewabahdibanyakjejaring sosial. Konten lagu dan nilai estetisnya tentunya menjadi tanda tanya besar.
Seperti halnya kutipan“You are the booksyouread,thefilmsyouwatch, Dalam dominasi musik industri, the music you listen to...” Apa yang menemukan musik-musik yang kita konsumsi dan apresiasi akan ‘baik’ di lingkup ini pun menjadi menentukansepertiapakemudian tantangan tersendiri. Ini karena kita akan menjadi. Kalau anak-anak ruanglingkupmusikmenjadisangat kita terbiasa dengan musik-musik lekat dengan dunia selebritas dan yang serampangan, maka dapat Ilustrasi antara Lauryn Hill dan Nicki Minaj ini menjadi ilustrasi sempurna untuk situasi ini. Perhatikan bagaimana konten musiknya sangat berbeda antara keduanya.
TU04-2013
Sekilas tentang bagaimana musik dihadirkan di Semi Palar adalah gambarantentangupayasederhana untuk menghidupkan spirit dari ‘musik rakyat’. Berbeda dengan kecenderunganpembelajaranmusik di sekolah pada umumnya, di Semi Palarmusikdisajikanpadaanak-anak bukanmelulusebagaiwawasandan teorimusik(yangkemudiandiujikan saat ujian). Di sini, musik bukan sekadarformalitassebagai‘pelajaran dibayangkan pula bagaimana pribadinya terbentuk. Maka upaya musik’yangseringkalisulitterhayati dan tidak benar-benar menjadi kita membantu menghadirkan asupan musik yang baik bagi anak- bagian dari si pembelajar. anakmenjadisesuatuyangluarbiasa Di Semi Palar, musik melebur penting. Kuncinya: anak-anak kita dalam keseharian kegiatan belajar: perlubanyakterpapardenganragam untuk memulai dan menutup hari, musik yang ‘baik’. membuka doa, mengiringi topik belajar yang diulas di kelas. Lagu-
BERMUSIK DI SEMI PALAR lagu yang dinyanyikan seringkali Sebisa mungkin sediakan ruang apresiasi yang luas dengan menghadirkan beragam jenis musik (bukan hanya musik populer/musik industri). Ajak anak MENYAKSIKAN PERTUNJUKAN MUSIK musik non-industri. Acara musik dengan sentuhan yang beragam banyak diselenggarakan oleh lembaga/komunitas budaya lokal maupun pusat kebudayaan asing ---salah satu yang rutin dan konsisten misalnya IFI (dulu CCF). Berikan pemahaman bahwa musik TIDAK IDENTIK DENGAN DUNIA KEARTISAN. Belajar bermusik tidak mesti dilanjut karier musik dan dunia keartisan. Di sisi lain, kenalkan musik sebagai media ekspresi seni serta media untuk menyampaikan pesan kebaikan. Hadirkan MOMEN BERSAMA mengapresiasi musik. Lewat obrolan ringan, bahas lirik dalam lagu yang didengarkan anak. Ajak anak untuk ‘sadar’ dengan lirik yang ia dengarkan/nyanyikan. Dari sini maka kita bisa mengupayakan agar lagu yang dikonsumsi memang punya makna yang baik. Saling BERBAGI REFERENSI dan KOLEKSI musik antar-orangtua juga guru bisa menjadi strategi jitu di tengah gempuran media atas musik industri. Hal ini misalnya bisa digulirkan lewat Klab Musik Smipa.
TU04-2013
disesuaikan dengan tema belajar yang sedang berjalan. Anak-anak bahkan mencipta lagu-lagu dari keseharian mereka: tentang pengalaman belajar dan dari apa yangdipelajari;tentangpertemanan yangmerekaalami;sertabanyakhal yanglekatdengankeseharianmereka dankemudiandimunculkandalam musik mereka. Berkreasi menjadi poin berikutnya yang tak kalah penting dalam bermusik. Seperti halnya‘menulis’, mencipta lagu juga bisa menjadi cara untuk menuangkan gagasan danmengekspresikandiri.Kalaukita sepakatbahwamusikadalahbagian dari kehidupan maka sebetulnya demikian pula halnya dengan menciptamusik.Bagisebagianbesar dari kita, mencipta musik mungkin menjadisesuatuyangsulit—inikarena
kitadididikdalamcarapandangyang demikian.Menciptalaguataumusik seakan-akanhanyamilikmerekayang punya keahlian khusus. Kita lupa, dulu(sebelumhadirnyaindustri‘para penjuallagu’)pemusikadalahpetani, nelayan, atau siapapun. Dalam pendidikan holistik, pendidikanmusikjugabukansemata soalmusikalitas.Musikbisamenjadi mediayangidealuntukmembangun rasaestetika,ekspresi,bahkanterkait dengantumbuhkembangjasmani serta karakter diri. Maka bermusik memang bukan sebatas pandai bernyanyi atau pintar memainkan alat musik sembari membaca not balok, melainkan untuk mewarnai dan menghayati kehidupan. Musik sebagaibagiandarikehidupansecara utuhyangmencerminkanritmedan harmonikehidupan—konsepsiinilah
TU04-2013
KO LO M B E R B AG I KEPING EDISI V / 2013:
• MUSIK •
Musik dan Aku
Berikut ini adalah tulisan Mutia, Callista, dan Kinan – ketiganya berada di kelompok Marlin, yang bercerita tentang perjalanan dan pengalaman mereka mengenal musik sejak usia dini, hingga kecintaan pada musik sampai sekarang. Tak dimungkiri, orangtua sangat berperan besar terhadap perkembangan minat dan bakat mereka dalam bermusik. Semoga menginspirasi!
Disney. Alat musik yang pertama kali kumainkan adalah sebuah keyboard kecil. Saat umurku lima tahun, mama memasukkanku ke Elfa’s. Sebuah tempat les musik di mana aku pertama kali mengenal piano dan nyanyi. Aku belajar dasardasar bermain piano dan menyanyi dengan benar. Walaupun aku belajar di sana hanya beberapa bulan saja, namun aku belajar banyak mengenai olah vokal dan mengenal nada. Dari cerita kedua orangtuaku, ketika Ketika aku masuk SD Bianglala, aku masih di dalam kandungan, aku mengikuti berbagai macam mereka sering memutar lagu-lagu kegiatan ekstra kulikuler (ekskul) di piano karangan Beethoven untuk aku sana, seperti vokal grup, musik dan dengarkan. Mamaku mempunyai band. Dalam ekskul vokal grup, aku hobi bernyanyi, sehingga sejak dengan teman-temanku diajarkan aku masih berumur satu tahun cara melafalkan lirik dengan jelas, pun mama sering menyanyikan pemecahan atau pembagian suara, banyak lagu anak-anak dari film dll. Dalam ekskul musik, aku belajar maupun buku cerita. Seperti lagubermain recorder, pianika dan lagu di film Barney dan buku cerita gitar. Pertama kali memainkan alatdari Mutia: Musik merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Bagaimana jika di dunia ini tidak ada musik? Dunia akan terasa hampa, sepi dan membosankan. Bernyanyi, memainkan alat yang dapat mengeluarkan suara keras dan pelan, membuat lagu, semuanya termasuk ke dalam seni musik.
TU04-2013
alat musik tersebut, sangat sulit memindahkan jari dengan tepat dan mengikuti irama. Selain itu, aku pun belajar bermain alat musik tradisional seperti angklung, jimbe dan arumba. Pengalamanku yang paling berkesan dalam memainkan alat musik tradisional ketika menampilkan angklung di Singapura dan Malaysia. Memainkan angklung ini memerlukan kerjasama dan kekompakan agar mengeluarkan bunyi yang indah dan berirama. Waktu terus berlalu dan akhirnya masuk SMP Semi Palar. Di SMP ini, aku belajar hal baru, yaitu menciptakan lagu sendiri. Dari pengalaman-pengalaman yang kualami ini, aku menyadari bahwa musik itu indah dan menyenangkan. Hanya dengan mendengarkan musik, perasaan kita dapat terbawa dengan suasana musik yang sedang kita dengarkan. Seperti membuat kita mengeluarkan air mata, menghibur kita, juga dapat membuat kita menjadi semangat. Setiap lagu mempunyai makna yang unik dan berbeda-beda. Aku sendiri, menyukai lagu berima slow tentang pertemanan. Salah satu lagu favoritku adalah Best of Friend karya Olivia Newton-John yang dimainkan di film The Land Before Time. Lagu ini menceritakan tentang seorang sahabat yang akan pindah,
tetapi sahabatnya mengatakan “meskipun kita berjauhan, aku akan selalu menjadi sahabatmu”. Aku mengulik lagu ini memakai salah satu alat musik kesukaanku, yaitu piano dan sering kumainkan bersama keluargaku di saat senggang. Meskipun isi lagu ini sedih, aku menyukai cara ia memilih dan menyusun kata-katanya sehingga mempunyai makna yang dalam. Seiring berkembangnya teknologi, musik dapat didengarkan di mana saja dan kapan saja dengan mudah. Dulu, kita harus membeli kaset dan CD lagu hanya untuk mendengarkan suatu lagu. Namun, sekarang semuanya begitu mudah dengan adanya teknologi internet. Seiring berjalannya waktu pun, banyak lagu baru untuk diciptakan dan banyak musisi-musisi baru bermunculan. Tren dan kreativitas para musisi
TU04-2013
yang seakan tidak ada habisnya akan selalu melahirkan musik-musik baru yang selalu menarik untuk didengar, sehingga kita tidak cepat bosan dan akan selalu menikmati musik itu sendiri. Musik akan selalu bersama kita di setiap waktu dan menemani kita di setiap saat. [] dari Callista: Ketika mendengar kata musik, hal pertama yang terpikirkan oleh kita pastilah lagu. Aransemen irama yang dihasilkan oleh suara maupun alatalat lain. Di smipa, musik merupakan bagian dari kegiatan sehari-hari kita. Baik itu senandung kecil ketika mengerjakan tugas, bermain gitar atau cup song ketika beristirahat, maupun kegiatan musik sendiri. Kita sering mendengar musik dan membuatnya. Namun, apa musik itu sebenarnya?
musik sendiri, kita akan tahu bahwa musik bukanlah sebatas lagu. Sejak kecil, hari-hariku selalu diiringi oleh musik. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya kita tidak akan pernah melalui satu haripun tanpa mendengarkan musik. Bisa dikatakan bahwa musik adalah bagian dari hidup. Aku sendiri mulai tertarik pada musik sejak mamah mengajarkanku untuk bernyanyi. Pada suatu hari ketika aku masih kecil, mamah tiba-tiba datang padaku dan berkata, “Callista, coba nyanyikan lagu ini.”
Sejak itulah aku mulai tertarik dengan musik. Memang dari awal aku senang bernyanyi, dan jujur saja, aku tidak pernah ikut les vokal. Dahulu aku sempat ikut les gitar, namun itu tidak bertahan lama. Aku lebih suka mempelajari musik dengan mandiri tanpa bantuan les. Karena menurutku, musik bukanlah pelajaran sekolah dimana informasi perlu diberikan melalui teori. Musik Musik adalah kehidupan. Musik tidak itu praktek. Semua orang dapat harus ada dalam bentuk nyanyian melakukannya. atau lantunan alat musik. Bagiku, keberlangsungan hidup sendiri Di Kelas Marlin, kita sering adalah musik. Ketika kita tertawa melakukan kegiatan menulis lagu dan dan menangis, itulah musik. Ketika mengaransemen musik. Mungkin burung berkicau, air gemercik, untuk beberapa orang, menulis lagu dan angin menghembus melalui itu sulit. Sebenarnya, menulis lagu itu pepohonan, itulah musik. sama saja dengan mengekspresikan diri sendiri. Sama saja dengan Mungkin untuk beberapa orang, menulis sebuah jurnal atau buku penjelasanku di atas itu tidak masuk harian. Menulis lagu juga sama akal. Namun, ketika melihat filosofi
TU04-2013
dengan membuat puisi. Kata-katanya tidak harus masuk akal, namun yang penting adalah kata-kata itu bermakna bagi kita secara pribadi.
lama kelamaan, setelah enam tahun, aku mulai bosan les piano. Aku pun bilang pada papa bahwa aku mulai bosan belajar piano. Tapi papa bilang aku tidak boleh berhenti, karena Maka, sebenarnya memang semua dengan belajar piano aku bisa belajar orang bisa membuat musik. Karena alat musik lain dengan lebih mudah. menurutku, musik adalah keberanian Memang, dengan mempelajari kita untuk mengungkapkan. [] bermain piano, sangat membantu aku mempelajari gitar. Walaupun terkadang aku bosan main piano, dari KInan: tapi aku masih les piano sampai Pertama kali aku mengenal musik sekarang. adalah pada saat aku berada di perut mamaku. Orangtuaku memutarkan Pada pertengahan kelas lima, aku lagu klasik berjudul ‘Eine Kleine belajar main gitar dan ternyata aku Nachmusik’ hampir setiap hari, sangat menyukainya. Aku belajar sampai aku masuk sekolah TK. Itulah main gitar sampai awal kelas enam. awal aku mendengar musik. Sesudah aku berhenti les gitar, aku Ketika di TK A, aku mulai mendengarkan lagu anak-anak seperti lagu Tasha dan lagu-lagu Sherina, dan orangtuaku juga memutarkan berbagai jenis musik lainnya, seperti jazz, klasik, pop, dll., setiap hari. Baik itu saat makan, belajar maupun menjelang tidur. Musik favoritku sekarang adalah jazz dan pop. Aku mulai belajar piano saat usiaku empat tahun. Aku tertarik belajar piano karena awalnya aku sering lewat tempat les piano dan melihat teman-teman ikut les piano. Dan tentu saja karena aku suka musik, maka aku juga mau belajar bermain musik. Awalnya aku senang, namun
TU04-2013
Menurutku jika kita mau mendalami musik, kita perlu mengenal musik sejak dini. Jika kita mau serius belajar musik, menurutku yang terpenting adalah kita harus merasa senang dan harus rajin berlatih. Tapi jika kita ingin hanya sekadar tahu juga tidak apa-apa. Hal lain yang aku lakukan untuk menambah pengetahuan Ketika masih les gitar, aku bergabung musik adalah dengan membuat dengan sebuah band yang dibentuk musiklopedia atau ensiklopedia oleh guru gitarku. Aku senang musik. Setiap bulan, aku membuat bermain musik bersama bandku sebuah artikel yang berhubungan yang bernama Jazz a Kid. Kami dengan musik. Musiklopedia adalah pertama kali tampil di Car Free Day tantangan yang diberikan orangtuaku dan mendapat sambutan baik dari untuk menambah wawasan musikku. para penonton. Kemudian, kami juga main di tempat-tempat lainnya. Tapi Banyak tokoh yang menginspirasiku, misalnya Sungha Jung, seorang gitaris kemudian, band kami bubar saat muda asal Korea. Lalu ada Maksim, kami berhenti les, karena terlalu banyak menyita waktu untuk latihan, seorang pianis hebat. Mereka dan guruku menjadi lebih fokus pada memainkan musik yang berkualitas. Menurutku, musik yang berkualitas band kami daripada menambah adalah musik yang dibuat dengan kemampuanku bermain gitar. sungguh-sungguh dan dengan Menurutku, mengenal musik itu aransemen yang bagus. Selain itu penting, tidak harus mendalaminya, juga didukung oleh keterampilan tapi kenal musik. Coba bayangkan pemusik yang sangat hebat dan apabila film tanpa musik, acara terlatih. Lagu yang berkualitas juga tanpa musik, iklan tanpa musik, apa dapat menginspirasi orang yang jadinya? semuanya menjadi sangat mendengarkannya. membosankan. Untuk aku pribadi, Aku berusaha untuk menonton jika semuanya tanpa musik jadinya pertunjukan musik sebagai bentuk hanya monoton. Jadi musik bisa apresiasiku terhadap musik. menghidupan segala sesuatu yang Berusaha belajar musik dengan monoton. Bisa membuat senang, bisa membuat sedih, bisa membuat serius, karena aku berharap bisa menjadi pemusik hebat dan laguku takut, bisa menyentuh perasaan dapat diapresiasi banyak orang. [] dan dapat membuat lebih santai. masih belajar main gitar sendiri dengan melihat internet, youtube, dan orang lain ketika main gitar, juga banyak mendengar berbagai lagu untuk inspirasi membuat dan mengaransemen lagu. Dan sekarang aku telah berhasil membuat beberapa lagu menggunakan gitarku.
TU04-2013