WAHANA LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA [WALHI] KALIMANTAN TENGAH
OUTLINE • Perijinan dan tata kelola di Kalteng • Sebaran Hotspot di Wilayah Kalimantan Tengah, periode 20132015 • Kerugian Hasil Karhutla tahun 2015 • Potret Penegakan Hukum Karhutla • Tantangan dan Rekomendasi • Penutup
1. Perkebunan Sawit = 4.111.255 Ha ( 332 Unit)
2. Pertambangan = 3.872.829, Ha ( 875 Unit) 3. IUPHKK/HTI/IPK = 4.894.408 Ha (89 Unit)
① Provinsi kedua terbesar ② Jumlah penduduk sedikit ③ Konflik paling tinggi ?
Jumlah hotspot
3,645
1200 1000 800
600 400 200 0
Sawit
Tambang
HPH
HTI
Hot Spot
1075
811
655
155
Jlh Perusahan
180
272
61
19
Jumlah hotspot
19,800
6000 5000 4000 3000
2000 1000 0 Sawit
Tamban g
HPH
HTI
Hot Spot
5262
1350
655
736
Jlh Perusahan
266
311
64
18
Dari catatan Walhi Kalimantan Tengah, pusat kebakaran lebih banyak ditemukan dilokasi perusahaan dengan jumlah 422 dan sebanyak 17.676 titik api. Sedangkan perusahaan perkebunan sawit yang menempati posisi terbanyak wilayah konsesinya yang terbakar adalah : 1. Best Agro Internasional 174 titik api, 2. Genting Group 172 titik Api, 3. Wilmar 81 titik api, 4. Sinarmas 51 titik api, 5.Harita Group 28 titik api.
Ground Chek Nama Grup Peyumbang Titik Api 625
Axis Title
125
25
5
1
BEST agro Harita internatio Grup/BGA nal
Genting Grup
Wilmar
Sinar Mas
2013
7
15
160
12
48
2014
45
33
180
71
451
2015
81
51
174
28
172
Kerugian Hasil Karhutla tahun 2015 Katagori
Jumlah
Bulan
Korban ISPA
43.436 Orang
Agustus-Oktober
Korban Diare
14.683 Orang
Agustus-Oktober
Korban Meninggal
34 Orang
Agustus-Oktober
Korban Luka-Luka (Ringan)
27 Orang
Agustus-Oktober
Korban Luka-Luka (Berat)
119 Orang
Agustus-Oktober
Libur Sekolah
14 Kabupaten
September - Oktober
Kerugian Jasa Penerbangan
24,31 Milyar
Agustus-Oktober
Hasil Riset Harvard dan Columbia University • Riset ini menggunakan metode : – Emisi Kebakaran • menggunakan estimasi emisi kebakaran mendekati waktu sesungguhnya (real-time) untuk kejadian kabut asap 2015 dari GFAS, sebuah produk yang tersedia untuk pemrosesan pada hari berikutnya pada saat kami melakukan analisa
– Observasi PM permukaan • membandingkan estimasi GEOS-Chem adjoint terhadap paparan asap di Singapura selama 2015 dengan konsentrasi PM 2,5 yang diamati di lima stasiun di Singapura yang dioperasikan oleh Badan Lingkungan Nasional (NEA; http://nea.gov.sg/ ).
– Pengamatan satelit • membandingkan paparan asap adjoint dari kejadian kabut asap 2006 dan 2015 hasil dari dua satelit: indeks aerosol ultraviolet (AI) dari Instrumen Pemantau Ozon (Ozone Monitoring Instrument.OMI); Torres dkk. 2002, Torres dkk. 2007) dan kedalaman optik aerosol (AOD) pada 550 nm dari MODIS di satelit Terra (Levy dkk. 2010
Dampak Bagi Kesehatan •
•
Dengan menggunakan adjoint model kimia global GEOS-Chem bersama dengan fungsi-fungsi tanggap kesehatan (health response functions), di perkirakan ~60 µg m-3 dari paparan PM2,5 asap yang menimpa penduduk dan 100 300 kematian prematur di seluruh Indonesia, Malaysia, dan Singapura disebabkan oleh kabut asap ekstrim pada 2015. Berdasarkan paparan asap pada 2006 (bagian 3.2), kami memperkirakan ekses kematian berikutnya pada tahun tersebut dengan 95% interval derajat kepercayaan yang dihitung pada Driscol dkk. (2015):34 600 (900060 100) di Indonesia, 2300 (600-4000) di Malaysia, dan 700 (200-1200) di Singapura. Pada 2015, kami memperkirakan ekses kematian tersebut menjadi 91 600(24 000-159 200) di Indonesia, 6500 (1700-11 300) di Malaysia, dan 2200 (600-3800) di Singapura. (Lihat bagian suplemen 2 untuk penjelasan kalkulasi dampak kesehatan dan perbandingan terhadap estimasi sebelumnya pada kejadian di 1997).
Potret Penegakan Hukum Karhutla •
•
Data Posko Karhutla Kalteng dan Polda Kalteng – Bedasarkan data milik Posko Karlutha Provinsi Kalimantan Tengah ada 71 kasus dengan 69 tersangka, 5 kasus dari perusahaan dengan inisial (PT.ASP, GAP, MBA, PEAK dan KMS) dan 66 tersangka perorangan. Dua Koorporasi Dalam Proses Persidangan – Pada tahun 2014 sebanyak 34 kasus dengan tersangka persorangan dijatuhi hukum kurungan dan denda, tidak ada satupun dari korporasi. Penegakan Hukum oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) – 30 Perusahaan yang di Umumkan oleh KLHK – 10 Perusahaan yang di segel oleh KLHK dan BLH Provinsi Kalteng – Sanksi pembekuan izin kepada 5 perusahaan, 3 untuk pemegang ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK), 2 untuk jenis usaha perkebunan yang berada di Kalimantan Tengah
Tantangan dan Rekomendasi Masih lemahnya kontrol masyarakat sipil khususnya mengenai mengawal proses penegakan hukum membuat proses penegakan hukum seakan ditutupi. Contoh dua kasus yang sedang dalam proses persidangan akhirnya sepi pemberitaan. Tidak seperti kasus PT.BMH di PN Palembang. Pemerintah mesti segera mereview secara menyeluruh perizinan bagi korporasi dalam penguasaan dan pengelolaan sumberdaya alam, menghentikan perizinan baru, dan penegakan hukum (pencabutan izin) perusahaan yang perusak lingkungan dan penyebab konflik. Segera melakukan rehabilatasi dan melindungi kawasan ekologi penting khususnya lahan gambut dan hutan alam tersisa di kalimantan tengah.
Penting dan Mendesak, segera dikerjakan:
Penutup Persoalan lingkungan adalah masalah hari ini dan generasi mendatang, nilai-nilai universal sebagai bentuk solidaritas yang harus di perjuangkan oleh semua pihak. Masyarakat adalah bagian yang terpenting dari upaya penyelamatan lingkungan, segala kebijakan harusnya berasal dari suara rakyat dan memberikan ruang partispasi yang luas bagi rakyat dalam penegambilan kebiajakan adalah keharusan.
www.walhikalteng.org Twitter : @walhi_kalteng Fanpage: WALHI KALIMANTAN TENGAH Facebook : Walhi Kalimantan Tengah Alamat : Jalan Tumanggung Tandang No.026, Palangka Raya