Memahami Pancasila Membangun Demokrasi Aspek Hukum Pemilihan Umum Potensi dan Peluang Investasi di Kota Magelang Anugerah Pangripta Nusantara 2014
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
2
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
DAFTAR ISI
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
3
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
MEMAHAMI PANCASILA MEMBANGUN DEMOKRASI
M
embaca ratusan kali transkrip pidato Bung Karno dihari ketiga sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai, tentang dasar Indonesia merdeka; yang kemudian menjadi Pancasila, seakan tak pernah habis kita menggali inspirasi dari isi kalimat-kalimat yang terucap. Kehadiran seorang pemimpin yang tepat waktu, tepat jaman dan tepat karakter pasti akan melahirkan kemaslahatan bagi seluruh bangsa yang dipimpinnya. Walau karakter seorang pemimpin sering tidak selalu tepat di setiap jaman dengan kondisinya, namun bicara kemerdekaan Indonesia saat itu, sulit mencari sosok berkarakter kuat dan tepat seperti Bung Karno. Secara khusus saat bicara tentang dasar Indonesia merdeka, kalimatkalimat Bung Karno sungguh menggelorakan semangat bangsa ini untuk tegap membusungkan kemampuannya untuk merdeka. Merdeka lahir batin untuk membangun tanah airnya Indonesia. Seperti kalimat beliau: “Zwaarwichtig akan perkara yang kecil-kecil” yang maksudnya, selalu njlimet
4
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Oleh :
dalam membicarakan hal-hal sepele; tetap saja relevan bila digunakan sebagai inspirasi kondisi politik hari ini. Bukankah hal itu yang masih sering terjadi di kehidupan politik bangsa ini. Ketika rakyat sudah berada di ujung tanduk kekhawatiran atas kesulitan menghidupi keluarganya, masih saja politisi tempat penitipan aspirasi berdebat bagi kepentingannya yang serba sesaat. “Kalau harus selesai dulu, sampai njlimet, kita tidak akan mengalami Indonesia merdeka, sampai dilobang kubur”, kalimat mudah yang tak murah. Karena saat ini penuh makna sebagai kaca bagi semua. Kalau kehidupan politik bangsa ini masih saja diisi dengan debat kusir, caci maki, njlimet tanpa arti dan berpegang kepada kebenarannya sendiri-sendiri, tumbanglah jembatan emas yang dibangun para pendahulu. Semua kalimat yang mengemuka di dalam pidato hari itu adalah atas permintaan Ketua sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai, agar Bung Karno
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis menyampaikan pendapatnya. Inti yang hendak dicapai dalam sidang itu adalah disusunnya dasar Indonesia Merdeka. Dari pidato itulah Bung Karno mengemukakan pendapatnya tentang dasar Indonesia merdeka, yang kemudian menjadi awal lahirnya dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Semua pemikiran yang dikemukakan Bung Karno tentang dasar-dasar bernegara dan berbangsa dalam pidato itu berhasil membangun sebuah gumpalan semangat bersama, kalau tidak dikatakan sebagai embrio kesepakatan.
dasar yang digagas jauh sebelumnya. Sehingga apabila saat ini kita memiliki Pancasila, itu adalah dasar.
Pancasila adalah pondasi Indonesia Merdeka. Pancasila adalah pondasi bagi Jembatan Emas. Pancasila adalah dasar atau pondasi bagi seluruh arah gerak bangsa Indonesia dalam mencapai masa depannya. Pancasila bukan pintu, bukan jendela, bukan atap, apalagi hiasan ruang tamu semata. Sekali lagi Pancasila adalah dasar, pondasi yang harus selalu dipertahankan agar tetap kokoh. Agar Dasar mendirikan sebuah negara menurut Bung pilar, dinding, pintu sampai atap diatasnya selalu Karno, bukan sesuatu yang digagas secara instan, berdiri tegak. Agar Indonesia tetap tegak berdiri, namun jauh hari sebelum negara itu lahir atau berdaulat kuat dengan kakinya sendiri, walau badai merdeka. Dengan persoalan apapun memberikan mendera. contoh seperti “ Pancasila adalah pondasi Indonesia Merdeka. Panyang dilakukan casila adalah pondasi bagi jembatan emas. Pancasila Bung Karno Lenin di Uni adalah dasar atau pondasi bagi seluruh arah gerak mungkin memang Soviet, Adolf pemimpin tepat bangsa Indonesia dalam mencapai masa depanHitler di Jerman, yang dikirim nya. Pancasila bukan pintu, bukan jendela, bukan Ibn Saud di Saudi Tuhan di masa itu. Arabia, juga dr.Sun atap, apalagi hiasan ruang tamu semata. Sekali lagi Pemimpin bisa Yat Sen dengan Pancasila adalah dasar, pondasi yang harus selalu berganti, namun San Min Chu dipertahankan agar tetap kokoh. Agar pilar, dinding, Indonesia akan I-nya di Tiongkok, pintu sampai atap diatasnya selalu berdiri tegak. Agar tetap berdiri tegak. Bung Karno Pondasi telah Indonesia tetap tegak berdiri, berdaulat kuat dengan mengatakan dibangun kuat, kakinya sendiri, walau badai persoalan mendera.” dan bahwa dasarjembatan dasar yang telah berdiri kokoh dikemukakannya untuk dilalui. telah terpikirkan pada tahun 1918, seperti dasar Berpulang kepada bangsa Indonesia, apakah akan Kebangsaan. memiliki pemimpin-pemimpin selanjutnya yang memahami benar, mengapa para pendahulu rela Sambil mengutip definisi Ernest Renan yang mengorbankan nyawa untuk meraih Indonesia mengatakan bahwa syarat berbangsa adalah Merdeka. Indonesia Merdeka yang digagas kehendak bersatu, Bung Karno menyampaikan dan diperjuangkan dengan dasar Kebangsaan, pemahaman atas kesadarannya bahwa rakyat Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Indonesia terdiri dari berbagai perbedaan. Apakah Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan. Bukan suku, golongan juga agama. Bung Karno meyakini Indonesia Merdeka yang didasari kepentingan bahwa Tuhan telah menciptakan kesatuan-kesatuan sempit ego orang per-orang, golongan, agama dalam kehidupan di bumi, dan kesatuan dari apalagi Partai Politik. beribu pulau dan lautan di Indonesia itulah tanah air Indonesia. Selain Kebangsaan Indonesia, dasar- Membangun Demokrasi dasar utama lain yang dikemukakan Bung Karno Setiap momen dalam dinamika politik akan bisa dalam sidang itu adalah kedua, Internasionalisme melahirkan manfaat atau sebaliknya bencana bagi atau Perikemanusiaan, ketiga Mufakat atau usaha membangun sebuah kehidupan demokrasi. Demokrasi, keempat Kesejahteraan Sosial, dan Momen politik utama yang memberi pengaruh kelima adalah Ketuhanan. Kesimpulan yang ingin terbesar adalah Pemilihan Umum. Apakah itu dikemukakan Bung Karno tentang dasar negara pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan adalah bahwa Indonesia Merdeka bukan terjadi Rakyat, pemilihan umum Kepala Daerah, dan begitu saja, namun melalui perjuangan atas dasar- pemilihan Presiden. Hari-hari ini bangsa Indonesia MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
5
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis sedang mengarungi bahtera momen yang Benar, bahwa siapapun Presiden RI akan selalu paling berpengaruh itu. Pemilihan Umum menghitung jumlah suara di DPR. Karena dengan DPR dan Pemilihan Presiden. konstitusi yang ada sekarang, sebaik apapun kebijakan Pemerintah, tak akan serta merta Berkaca kepada Pemilu sebelumnya, kita lihat saja bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat sebelum hasil Pemilu tahun 2009. Pada awalnya seorang Staf diundangkan oleh DPR. Pemerintah menyusun Khusus Presiden Bidang Informasi dan Hbungan kebijakan dengan prinsip teknis profesionalisme, Masyarakat, Heru Lelono menilai bahwa hasil namun kebijakan itu bisa dijalankan setelah Pemilu 2009 adalah terbaik sejak era Reformasi mempertaruhkan nyawanya mengarungi dikumandangkan. Pemerintah terbentuk dari gelombang proses politik di DPR. Sekali lagi untuk Partai Demokrat, pemegang suara terbanyak membangun demokrasi menjadi lebih baik, partai dalam Pemilu DPR atau Partai Politik. Dan Presiden politik peserta Pemilu juga harus semakin jelas garis SBY hadir dari Partai Demokrat pula. Dalam usaha sikapnya. memperkuat hasil pesta politik yang semakin demokratis tersebut, SBY kemudian menggagas Selain itu, pemilihan Presiden-pun menjadi faktor konsep penguatan kehidupan demokrasi itu utama semakin baiknya demokrasi bangsa ini atau dengan membangun Sekretariat Gabungan Partai tidak. Untuk hal ini, sebaiknya rakyat lebih aktif Politik pendukung menyuarakan Pemerintah, yang a s p i r a s i kemudian dikenal “Bangsa ini sudah dibangunkan jembatan emas. Pelaja- tentang siapa sebagai Setgab ran yang diberikan para pendahulu saat memperdebat- P e m i m p i n Koalisi. Hampir kan gagasan atas dasar negara, sepantasnya diman- atau Presiden pasti gagasan faatkan untuk membangun kehidupan demokrasi yang h a r a p a n n y a ini berdasar lebih baik ditanah air. Mungkin kita hari ini perlu kem- nanti di Pemilu kepada niat baik 2014. Lebih agar jalannya bali lebih sering berseru “Holopis Kuntul Baris”. Gotong baik, misalnya p e m e r i n t a h a n Royong buat kepentingan bersama”, seperti semboyan 150 juta menjadi lebih baik rakyat calon Bung Karno.” dan hubungan pemilih hari ini lembaga dengan menyuarakan DPR semakin jelas, kokoh dan akhirnya bermanfaat 150 juta nama calon harapannya, daripada rakyat bagi seluruh rakyat. Namun apa yang kita saksikan nanti akhirnya terpojokkan pilihannya hanya pada akhir-akhir ini ternyata tidak seperti harapan yang calon yang digadang-gadang sendiri oleh Partai ada. Ketidak harmonisan hubungan antara partai Politik. Untuk itu partai politik seharusnya kembali politik yang tergabung didalam Setgab Koalisi, ke habitat sejatinya sebagai wadah aspirasi rakyat. seperti api di dalam sekam. Hal ini merugikan Kalau partai politik menjalankan kesejatiannya semuanya, terutama bagi usaha membangun secara benar, mereka seharusnya mendengarkan demokrasi bangsa ini. suara rakyat sebelum mengajukan calonnya, bukan sebaliknya. Pemilu 2014 sudah berlangsung. Tentu seluruh rakyat negeri ini berharap kehidupan politik Apabila kembali membaca transkrip pidato Bung dan demokrasi Indonesia semakin baik dari Karno di dalam sidang Dokuritu Zyunbi Tyoosakai, sebelumnya. Sebaiknya partai politik yang merasa bisa kita bayangkan, sebenarnya apa yang ada memiliki kesamaan garis idealisme dengan partai di benak Bung Karno, dr.Soekiman, Ki Bagoes politik yang lain, dari saat ini sudah membangun Hadikoesoemo, Abikoesno, Lim Koen Hian, Yamin, kesepakatan, apakah itu bernama koalisi atau Prof.Soepomo, Moenandar, dan para tokoh nasional apapun. Sehingga dasar koalisinya nanti berdasar peserta sidang yang lain. Mereka ingin Indonesia kepada kesamaan idealisme untuk membangun Merdeka menjadi negara bangsa yang bebas, selalu bangsa. Apabila koalisi itu dibentuk setelah Pemilu bersatu melindungi semua rakyatnya dengan adil, seperti sebelumnya, maka yang terjadi hanyalah mufakat atau demokrasi. koalisi sesaat yang dasarnya untuk hitungan Bahkan dalam bagian pidatonya Bung Karno keperluan jumlah suara saat itu semata. dengan lantang mengatakan: ”Karena monarki “vooronderstelf erfelijkheid”-turun-temurun. Saya 6
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis seorang Islam, saya demokrat karena saya orang Islam, saya menghendaki mufakat (demokrasi), maka saya minta supaya tiap-tiap kepala negarapun dipilih. Jikalau suatu hari Ki Bagus Hadikoesoemo misalnya jadi Kepala Negara Indonesia, dan mangkat, jangan anaknya sendiri otomatis menggantikannya. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip monarki itu”. Bangsa ini sudah dibangunkan jembatan emas. Pelajaran yang diberikan para pendahulu saat memperdebatkan gagasan atas dasar negara, sepantasnya dimanfaatkan untuk membangun kehidupan demokrasi yang lebih baik ditanah air. Mungkin kita hari ini perlu kembali lebih sering berseru “Holopis Kuntul Baris. Gotong Royong buat kepentingan bersama”, seperti semboyan Bung Karno. (Oleh : Heru Lelono, Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Hubungan Masyarakat). ***
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
7
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI
P
erkembangan teknologi informasi pada saat ini khususnya teknologi internet, tidak menutup kemungkinan banyak potensi dan sumber daya yang bisa dimanfaatkan.
dan jasa. Hal ini terlihat jika dibandingkan dengan iklan (yang mempunyai space terbatas). Sebagai contoh pada sebuah brosur biasanya penjelasan yang diterima hanya berupa pokok-pokok dari produk Perkembangan teknologi dan sumber informasi sebuah perusahaan, tetapi di website dari seluruh media, ternyata media internet untuk pengunjung website dapat mendapat detil saat ini sangat digemari oleh masyarakat bahkan spesifikasi dari produk tersebut. pelaku bisnis. Informasi yang didapat selain cepat, • Tampilan yang baik akan memberikan image akurat juga dapat digunakan dan diperoleh yang baik dn menarik bagi calon klien. dimana saja. • Isi yang selalu up to date. Para pengunjung website akan selalu menerima informasi Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi yang up to date dari perusahaan. komunikasi dan informasi ini adalah website. • Salah satu identitas.Saat ini alamat website Fungsi paling dasar dari website ini adalah sebagai menjadi salah satu identitas. media informasi 2. Memperluas dan komunikasi. Komunikasi “Hal yang diingat dalam pebuatan website dengan tujuan promosi adalah bahwa website adalah media Agar dapat Dengan adanya saling promosi. Ini sangat berbeda dengan media promosi berkomunikasi website, kita utama lainnya seperti kartu nama, poster, stiker, banner dengan para dapat: 1. Memperluas maupun iklan di berbagai media cetak. Jadi isi webste klien atau Ruang sebaiknya tidak sekedar memindahkan isi media pro- customer, Promosi mosi lain menjadi dari sekedar yang ada di media pro- perusahaan Sebagai media dapat menjalin mosi lainnya.” komunikasi komunikasi dan melalui email wadah penyedia berbagai informasi, maka ataupun informasi kontak yang berada dalam website dapat digunakan sebagai sarana website. Komunikasi juga akan lebih mudah pendukung promosi dari suatu perusahaan. walaupun perbedaan lokasi sangat jauh dan Selain katalog, brosur maupun iklan di media sudah tentu lebih efisien dalam hala biaya dan cetak, dengan memiliki website di internet waktu. kita dapat memperluas jaringan promosi 3. Berinteraksi sebuah perusahaan. Para peminat atau calon Website dapat dijadikan ajang interaksi dengan pelanggan, dapat melihat infomasi dari website pengunjung website antara lain dapat dijadikan kapan saja dan dimana saja. ajang jual beli, forum diskusi, upload/download Tetapi hal yang perlu diingat dalam pembuatan file dan lain sebagainya. Jadi disini fungsi website dengan tujuan promosi adalah bahwa website bukan hanya sebagai wadah penyedia website adalah sarana pendukung promosi. informasi saja. Ini sangat berbeda dengan media promosi utama lainnya seperti kartu nama, poster, Sementara alasan yang dapat diajukan berkaitan stiker, banner maupun iklan di berbagai media dengan adanya pertanyaan mengapa saat ini cetak. Jadi isi website sebaiknya tidak sekedar website perlu dimiliki, antara lain: memindahkan isi media promosi lain menjadi 1. Menghemat uang dalam advertising dari sekedar yang ada di media promosi lainnya. Kita tidak perlu membayar mahal untuk Sebagai alat pendukung promosi, website sebuah iklan atau mengeluarkan biaya mempunyai keuntungan sebagai berikut: tambahan untuk pembuatan sebuah brosur • Informasi lebih detail dan tuntas dari produk dan menyebarkannya. Cukup hanya dengan 8
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis mengiklankan alamat website kemudian memasukkan informasi bisnis ke dalam website. 2. Menghasilkan uang melalui toko online Dengan semakin banyaknya pengguna internet saat ini maka jaur distribusi suatu barang dapat dilakukan melalui internet. Pegunjung dapat langsung memberli produk yang dijual melalui internet. 3. Kemudahan dalam penyampaian pesan Melalui website pesan informasi bisnis dapat
”Apa tujuan website dan mengapa orang lain perlu mengunjungi website anda?”
disampaikan lebih mudah dan up to date. 4. Menghemat dalam komunikasi Informasi mengenai produk baru dapat secara mudah dikirim ke customer melalui email dan wbsite. 5. Peluang mendapatkan customer lebih besar Jangkauan klien bertambah, tidak hanya lokal, tetapi nasional bahkan global. 6. Mempunyai image lebih profesional 7. Menghemat waktu
kemampuan teknologi. Tetapi sebaliknya teknologi harus tunduk pada tujuan, sasaran dan fungsi yang diharapkan dari website. Sebagai contoh adalah sebuah website yang menampilkan begitu banyak multimedia tetapi informasi yang diharapkan malah tidak ditampilkan secara mendetil, sedangkan tujuan website tersebut adalah media informasi.
Ada beberapa saran dalam pembuatan suatu website. Langkah awal dalam pembuatan website adalah dengan menjawab pertanyaan dasar yaitu
Sebuah website pertama-tama harus dipandang sebagai urusan media komunikasi dan bukan urusan teknologi. Namun bukan berarti teknologi tidak menjadi penting. Teknologi memiliki posisi sebagai penopang, sebagai kerangka bangunan website. Tujuan, sasaran dan fungsi website jangan sesekali dimulai dari
Sebuah artikel memaparkan beberpa faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan dari suatu website antara lain adalah: 1. Desain Website Desain website harus kelihatan menarik namun MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
9
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis sesuai dengan tujuan website yang dibangun. Image positioning, navigasi yang mudah dan tidak membingungkan, materi yang jelas namun tidak membisankan serta faktor kecepatan mengakses website merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan. 2. Content / Isi Website Isi harus sesuai dengan tujuan website, selain itu berikan hal-hal yang dapat membuat pengunjung website proaktif, misalnya dengan fasilitas download, games, forum atau survey dan lain-lain. Selain kedua hal diatas masih banyak sekalu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan suatu website. Website juga merupakan media publikasi elektronik yang dapat digunakan untuk mempromosikan pariwisata ataupun daya tarik sebuah daerah yang dapat dilihat oleh pengguna internet di seluruh dunia. Website memiliki banyak keunggulan yang diantaranya sebagai berikut : - Keunggulan Jelajah: Media dengan jejaring paling luas di dunia (world wide web), tidak terbatas oleh waktu dan tak tersekat oleh batas wilayah. Berdasarkan statistik teknologi informasi, eskalasi pengguna internet saat ini lebih dari 1 milyar di seluruh dunia. Betapa besar potensi pasar yang sangat besar dan menjanjikan. - Keunggulan Waktu:Media “non-stoppublishing” dengan sistem publikasi 24/7/365 (setiap jam, setiap hari, setiap minggu dan bergulir setiap tahunnya). Media yang benar-benar efektif karena tidak pernah berhenti beroperasi dan selalu terbuka untuk dikunjungi setiap orang di seluruh dunia. Karena waktu dan informasi begitu berharga, maka setiap orang akan memanfaatkan jasa website dalam setiap urusan nantinya. - Keunggulan Teknologi: Era globalisasi dan transformasi sistem informasi yang semakin canggih, sehingga media komunikasi antar penduduk dunia juga semakin mengikuti perkembangan teknologi, dan teknologi komunikasi-publikasi yang berkembang pesat saat ini adalah internet dengan segenap kecanggihan fitur-fiturnya. 10
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
- Keunggulan Cakupan: Media pemasaran usaha dengan potensi konsumen yang tak terbatas di segala bidang, di bidang apapun, baik di dunia bisnis, di sektor properti, pendidikan, ekonomi, informasi, kesehatan, hiburan, olahraga, finansial, pariwisata, budaya, hingga bidang sosial yang mengangkat pembelaan terhadap masalah fundamental di masyarakat. - Keunggulan Privasi: Media tempat mendokumentasikan dan mengaktualisasikan beragam kreativitas pribadi (baik tulisan, gambar, foto, lagu, video klip, program, dll) dalam sebuah domain website yang independen dan tidak akan hilang arsipnya dalam jangka waktu yang sangat lama (bahkan mungkin seumur hidup). - Keunggulan Harga: Media promosi yang sangat murah, apabila ditinjau dari besarnya target pengunjung dan luasnya jangkauan dibandingkan dengan teknologi media lainnya. Sistem pembuatan nama domain yang murah dan bebas pajak (kecuali domain .co.id, .or.id dan .ac.id) dan sistem sewa hosting yang murah dan lama (periode bulanan hingga tahunan) - Keunggulan Pemasaran: Media bisnis dengan sistem viral marketing yang menyerupai multilevel marketing. Barang dan jasa yang “nyata” dapat dipasarkan oleh produsen dengan toko “virtual”, dikirim melalui agen dengan agency “virtual”, diiklankan melalui perusahaan advertising “virtual”, diecerkan melalui retail “virtual”, namun dikonsumsi oleh konsumen dengan sistem pembayaran yang “nyata”. Bahkan saat ini lokasi tempat usaha tidak menjadi hambatan, karena sebuah toko kecil dari kota kecil sekalipun dapat meraih pelanggan baru dari seluruh dunia berkat teknologi internet. Di lingkungan Pemerintahan, website mempunyai peran yang sanat penting, salah satunya sebagai sarana komunikai yang efektif. Organisasi pemerintah yang berbasis kepada Teknologi Informasi menjadi hal yang sngat penting dalam abad ke dua puluh satu di era milienium ketiga ini. Teknologi INformasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Kekuatan suatu organisasi pemerintahan akan sangat tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang dimilikinya, informasi akan menjadi perekat unsure-unsur yang ada dalam suatu organisasi. Organisasi yang berbasis kepada Teknologi Informasi akan berkembang dengan cepat bersamaan dengan makin tersedinya perangkat
computer yang murah dan mudah didapat. Beberapa periode yang lalu sedikit sekali orang mendapatkan manfaat dari penggunaan kompuer. Namun pada saat sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang realtime sudah menjadi kebutuhan utama dimana akses informasi tersebut tidak hanya diperoleh melaluui computer (PC), namun bisa juga diakses melalui laptop, handphone dan gadget yang terbaru melalui jaringan internet. Penggunaan internet mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara public dengan pemerintah melalui sistem otomatis, lebih umum dan dikenal sebagai world wide web. Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah
dalam kerangka mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak diperlukan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membuat suatu portal website. Dengan adanya website, informasi, komunikasi dan transaksi antara masyarakat dan pemerintah dilakukan via internet. Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi dalam sistem administrasi berlngsung dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu. Artinya, pelayanan
pemerintah pada masyarakat menjadi sangat cepat, service dan informasi dapat disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan mobile dimanapun tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen). Fungsi lainnya adalah G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government). Pada perkebmangannya fungsi website diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat dinamis, sehingga fungsi dan peran website menjadi dua arah dan timbul fungsi timbal balik. Seperti telah dijelaskan dalam Instruksi Presiden No.3 tahun 2003 MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
11
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis tentang Kebijkan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, yang mana berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemerintahan yang diyakini akan meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Dengan terwujudnya website yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal antara pemerintahmasyarakat dan sebaliknya, sehingga masyarakat akan terbangun rasa memiliki dan rasa kebutuhan akan website tersebut sebagai penyambung aspirasinya. Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan website tersebut akan semakin meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs web di internet adalah isi (content) dan desain yang baik serta menarik. Sebuah situs web pemerintah daerah mempunyai persyaratan minimal untuk isi. Pengelola situs web pemerintah daerah harus mampu mennetukan apa yang diharapkan oleh para pengguna mengenai apa yang seharusnya ada di situs web. Menurut panduan dari KOMINFO maka isi minimal pada setiap situs web pemerintah daerah adalah: 1. Selayang Pandang Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemerintah Daerah bersngkutan (sejarah, motto daerah, lambing dan arti lambing, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi). 2. Pemerintahan Daerah Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemerintah Daerah bersangkutan (eksekutif, legislative) beserta nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya. 3. Geografi Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, social dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeris atau statistic harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya. 4. Peta Wilayah dan Sumberdaya Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional – Bakosurtanal, atau instansi pemerintah 12
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan juga seumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan gungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan para pengguna. 5. Peraturan/Kebijakan Daerah Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas. 6. Buku Tamu Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web pemerintah daerah bersangkutan. Namun dengan persyaratan website yang minimal, fungsi sebuah website menjadi tidak maksimal. Link website yang digunakan sebagai tempat tukar informasi dan untuk mendapatkan feedback hanya diperoleh melalui link Buku Tamu. Sedangkan pengunjung seuatu website, tidak semuanya akan mengakses menu buku tamu. Akan lebih baik apabila website yang dikelola oleh pemerintah mempunyai sistem pemrograman dan aplikasi database yang lebih terintegrasi. Dari referensi yang diperoleh dinyatakan bahwa dalam suatu pengembangan website ada beberapa tingkatan seperti dijelaskan berikut ini, yaitu: 1. Fase pertama merupakan fase penampilan website (web presence) yang berisi informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat. 2. Fase kedua merupakan fase interaksi yaitu isi informasi yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi e-mail dalam website pemerintah. 3. Fase ketiga, tahap transaksi berupa penerapan aplikasi/formulir untuk secara online mulai diterapkan. 4. Fase empat adalah tingkat Pemanfaatan yang berisi Pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B), Government to Citizen (G2C).
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis Pada fase pertama website mulai dirilis untuk dapat memanfaatkannya juga semakin dikenalkan kepada masyarakat. Persyaratan “cerdas” dan “melek” teknologi. Sosialisasi minimal website pemerintahan ada dalam fase terhadap masyarakat juga perlu di ini. Pada fase kedua sudah mulai terbentuk dukung dengan adanya penyediaan komunikasi dua arah antara server dengan klien anjungan di instansi di bawah pemerintahan sehingga website mulai bersifat dinamis. Pada kabupaten atau kota seperti di kecamatan fase ketiga, aplikasi pemerintahan yang basanya dan kelurahan. Terwujudnya ke dua hal yang bersifat konvensional dengan hardcopy mulai di diuraikan sebelumnya akan memuluskan tahapan konversi ke dalam bentuk softcopy ini sudah mulai e-government ke tahapan Pembuatan aplikasi didapatkan manfaat dari ke-efisiensian biaya, untuk pelayanan yang bersifat Government to misalkan biasanya selalu menggunakan kertas Government (G2G), Government to Business (G2B). sekarang menjadi berupa file (paperless), sehingga mengurangi biaya pembelian kertas dan tinta. Melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Pada fase ke empat semua aplikasi pemerintahan Informatika, Pemerintah Kota Magelang juga sudah berbasis web, untuk itu dibutuhkan konversi telah membangun Portal Website. Website resmi pemrograman yang bukan berbasis web ke dalam Pemerintah Kota Magelang www.magelangkota. bentuk web. go.id, adalah Misalkan “Website resmi Pemerintah Kota Magelang www.mage- untuk memenuhi dalam aplikasi fungsi penyediaan langkota.go.id adalah untuk memenuhi fungsi penyedi- informasi electronic aan informasi kepada publik, membangun citra positif, kepada publik, procurement, manajemen menjalin hubungan online/dalam jaringan interaktif membangun citra dokumen dengan masyarakat, serta dapat menjadikan media positif, menjalin berbasiskan promosi bagi pariwisata dan daya tarik Kota Magelang. hubungan online/ web, formulir dalam jaringan Hal tersebut tidak terlepas dari keikutsertaan SKPD un- interaktif dengan elektronik tuk berperan aktif memberikan informasi yang dituang- masyarakat, serta seperti pembayaran dapat menjadikan kan dalam wesbiet SKPD masing -masing.” retribusi, pajak media promosi properti atau lisensi. bagi pariwisata dan daya tarik Kota Magelang. Hal tersebut tidak terlepas dari keikutsertaan Pertanyaan lain dari segi teknis apakah strategi SKPD untuk berperan aktif memberikan informasi design websites tersebut menarik dalam yang dituangkan dalam website SKPD masingpenampilannya serta mampu diakses secara masing. Selain itu untuk memenuhi Keterbukaan cepat? Ini juga menjadi permasalahan tersendiri Informasi Publik, diharapkan kepada setiap karena website yang tidak kreatif dan sulit untuk SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Magelang diakses akan membuat use malas membukanya. supaya dapat menginformasikan setiap kegiatan Pada sisi lain mengingat kebijakan, peluang ke masyarakat, salah satunya melalui Website implementasi serta hambatan yang ada Pemerintah Kota Magelang www.magelangkota. memunculkan beberapa pertanyaan tentang go.id.*** sampai sejauh mana penerapan/implementasi IT dalam rangka e-government yang dilakukan, bagaimana ketersediaan informasi dalam setiap situs web, bagaimana aksesbilitasnya, serta bagaimana strategi pengembangannya. Dari beberapa permasalahan diatas, solusi yang dapat dilakukan diantaranya dengan mengadakan sosialisasi dan diklat bagi semua karyawan dilingkungan pemerintahan. Juga diperlukan sosialisasi penggunaan website yang telah dibangun bagi masyarakat luas melalui mekanisme tradisi budaya yang ada agar masyarakat selain MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
13
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
PENGHARHAAN MANGGALA KARYA KENCANA BAGI KOTA MAGELANGTAHUN 2014
M
Oleh : Bidang KB BPMPKB Kota Magelang
anggala Karya Kencana adalah penghargaan tertinggi dari Kepala BKKBN di bidang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang diberikan kepada Stakeholder dan dan mitra kerja di Pusat, Provinsi, Kabupaten dan kota; yang mempunyai prestasi yang sangat menonjol dalam kepemimpinan menggerakan program Kependudukan dan KB Nasional di wilayahnya, sehingga membawa hasil yang sangat meningkat dan dapat dijadikan contoh tauladan bagi yang lain. Dalam puncak peringatan Hari keluarga Nasional ke XXI tahun 2014 di Surabaya, Bapak Walikota Magelang, Ir H Sigit Widyonindito MT telah menerima penghargaan Manggala Karya Kencana yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI Budiono. Penghargaan tersebut menambah deretan prestasi nasional yang telah dicapai oleh Pemerintah Kota Magelang. Penghargaan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Walikota Magelang ini sangat beralasan, karena selaku Walikota, Ir H Sigit Widyonindito berperan aktif dalam mengampanyekan program KB dan berhasil menjaga daya tampung daya dukung lingkungan kota Magelang sehingga pertumbuhan ekonomi berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat seiring dengan pelestarian lingkungan hidup yang terus meningkat. Kerangka pemikiran dan kebijakan Walikota Magelang mengenai Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional di Kota Magelang adalah sebagai berikut : 1. Hakitat pembangunan seperti yang diamanatkan dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945 adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Di Kota Magelang dalam sistem pembangunan berencana dan berkelanjutan diupayakan agar setiap tahap pembangun mempunyai 14
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
kemampuan untuk memberi dukungan terhadap pembangunan tahap berikutnya. Konsekuensi logis dari keadaan ini, maka selain meningkatkan pembangunan dengan upaya akselerasi, perlu pula kegiatan yang bersifat mempertahankan dan menetapkan keberhasilan pembangunan yang sudah dicapai. Salah satu kunci keberhasilan adalah pelaksanaan program Kependudukan dan KB secara nasional. 2. Tujuan program Kependudukan dan KB di Kota Magelang adalah menjaga keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk meningkatkan kualitas penduduk dan sumber daya manusia. Tujuan tersebut sejalan dengan komitmen Internasional di bidang kependudukan yang telah disepakati bersama oleh negara negara di dunia termasuk Indonesia dalam kegiatan ICPD ( International Conference on Population Developmen ) di Cairo, Mesir tahun 1994. Komitmen Internasional tentang kependudukan tersebut menegaskan bahwa manusia merupakan pusat perhatian pembangunan yang berkelanjutan, karena penduduk merupakan sumber daya yang sangat penting. Penduduk merupakan pusat dari seluruh kebijakan dan program
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis pembangunan yang dilakukan. Penduduk sebagai obyek maupun subyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan maka penduduk harus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak pembangunan. Sebaliknya, pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh penduduk yang bersangkutan. Pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana dalam rangka penurunan tingkat kelahiran dan peningkatan kualitas SDM tidak akan berhasil baik hanya oleh unsur pemerintah saja tetapi perlu dukungan peran aktif semua lapisan atau komponen masyarakat, diantaranya tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM / Ormas. Program Kependudukan dan KB yang dilaksanakan berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab seluruh keluarga dan masyarakat dengan pemilihan alat kontrasepsi secara sukarela, pada akhirnya akan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam ber KB.
PPKBD dan 1016 PKB RT selaras dengan jumlah RW dan RT yang ada, Kekuatan kelembagaan program KB di tingkat lini lapangan ini masih didukung oleh kader kader kelompok kegiatan ketahanan keluarga, kader PKK, Lembaga Pemperdayaan keluarga di tingkat Kelurahan, yang jumlahnya lebih kurang sebanyak 6000 personil. Tentunya asset ini merupakan modal yang perlu terus dipertahankan dan dikembangkan. Secara kuantitas PUS yang tidak ber KB pada akhir tahun 2013 tercatat karena hamil sebanyak 486, Ingin Anak sebanyak 2431 dan tidak ingin anak lagi sebanyak 406. PUS dengan kategori belum ber KB ini perlu terus dilakukan pendekatan untuk menjadi peserta KB.
A. Kondisi saat ini Jumlah penduduk Kota Magelang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Sampai dengan kondisi tahun 2013 tercatat sebesar 119.329 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0.44 dan tingkat kepadatan rata-rata Kondisi Lingkungan 6.585 jiwa per Strategis Program “Pelaksanaan program Kependudukan dan Km persegi. Kependudukan dan KB Situasi demografi Keluarga Berencana dalam rangka penurunan di Kota Magelang. Kota Magelang tingkat kelahiran dan peningkatan kualitas merefleksikan Sebagai gambaran pelaksanaan program SDM tidak akan berhasil baik hanya oleh un- keberhasilan KKB di Kota Magelang sur pemerintah saja, tetapi perlu dukungan Program sampai akhir Kependudukan peran aktif semua lapisan atau komponen tahun 2013 dapat dan KB dalam masyarakat, diantaranya tokoh agama, tokoh digambarkan sebagai mengendalikan masyarakat, LSM/Ormas.” berikut . laju pertumbuhan Jumlah Pasangan Usia penduduk. Subur ( PUS ) tercatat17.744 yang dilayani dan Tingginya kesadaran masyarakat mengenai arti dibina menjadi peserta KB aktif sebanyak 14.421 pentingnya kesejahteraan keluarga bagi masa atau 81.17 %. Kosekuensi yang harus dilasanakan depan keluarga merupakan modal yang sangat adalah kegiatan pembinaan, motivasi, serta berharga bagi terciptanya masyarakat Kota penyediaan sarana obat dan alat kontrasepsi untuk Magelang yang madani. kelestarian mereka. Dari para peserta KB Aktif sebanyak 14.421 Seiiring dengan dinamika kependudukan, tersebut, sebanyak 6.936 ( 44.63 % ) memilih secara alamiah akan terjadi pula perkembangan jalur pelayanan Pemerintah dan sebanyak 7.985 jumlah PUS baru yang membutuhkan pelayanan (55.37%) memilih pelayanan melalui jalur swasta dan pembinaan. Karena itu model pembinaan atau mandiri. sangatlah diperlukan guna meningkatkan kepuasan peserta KB dengan harapan seluruh PUS Untuk aspek kelembagaan Program yang ada dapat menjadi peserta KB yang aktif dan Kependudukan dan KB pada saat ini tercatat mandiri bahwa di Kota Magelang yang terdiri atas 3 kecamatan dan 17 kelurahan memiliki 15 orang Pembangunan Kependudukan dan KB tidak penyuluh KB, dua buah Balai Penyuluhan KB hanya mencakup pelayanan kontrasepsi namun , terdapat 17 orang PPKBD, sejumlah 190 Sub juga menyangkut peningkatan kesehatan ibu, MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
15
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis bayi dan anak secara berkelanjutan, maka problema yang muncul dan harus dihadapi juga berkembang selaras dengan dinamisasi kehidupan sosial kemayarakatan. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi adalah : - Belum semua pasangan usia subur ( PUS ) menjadi Peserta KB Aktif dan mandiri. - Belum optimalnya kelompok-kelompok kegiatan di masyarakat dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. - Keterbatasan sarana dan prasarana dan SDM pendamping yang memadai, serta kurangnya bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja - Belum optimalnya Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR - Belum optimalnya peran dan fungsi BKBPosyandu-PAUD sebagai wahana peningkatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. B. Kondisi yang diinginkan Disamping upaya pengendalian penduduk, sasaran kebijakan Program Kependudukan dan KB adalah kemudahan pasangan usia subur dalam memperoleh akses pelayanan KB serta peningkatan ketahanan dan peningkatan kualitas keluarga. Sedangkan sasaran yang akan dicapai di Kota Magelang adalah - Partisipasi masyarakat untuk menjadi peserta KB sebesar 80 % - Peserta KB Mandiri sebesar 65 % - Jaminan ketersediaan alat kontrasepsi ( JKK ) khususnya bagi keluarga miskin dan rentan tercukupi. - Terbentuknya Jaringan pelaksana / pengelola program KB sampai dengan tingkat Rukun Tetangga (RT ). - Fasilitasi pelayanan KB dan tenaga terlatih terus meningkat. - Terbentuknya kelompok-kelompok bina keluarga di tingkat RW. - Penyuluh KB sebagai penggerak partisipasi masyarakat. - Tersedianya data mikro keluarga sampai dengan tingjkat RT. - Terbentuknya kelompok Usaha Peningkatan Pendataan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ) di tingkat Kelurahan sampai dengan tingkat RW. C. Analisis Isu - Isu Strategis Program Kependudukan dan KB di Kota Magelang. 1. Kekuatan 16
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
a. Adanya jaringan pelayanan KB di setiap tingkatan wilayah sampai di tingkat RT (PPKBD, Sub PPKBD dan PKB RT). b. Adanya Kominten yang tinggi dari Pemerintah Kota Magelang c. Adanya sarana alokon (khususnya untuk keluarga Pra Sejahtera dan KS 1) d. Dukungan kemitraan dengan LSOM sampai ke lini lapangan. 2. Kelemahan a. Ketergantungan SKPD KB Kab/Kota terhadap provinsi masih cukup tinggi b. Keterbatasan kuantitas dan kualitas PLKB. 3. Peluang a. Tingginya permintaan pelayanan KB oleh masyarakat. b. Dukungan jajaran supply dalam memberikan pelayanan KB c. Besarnya dukungan mitra kerja dalam program KB. 4. Ancaman a. Masih terdapat sebagian masyarakat hard cord dalam kesertaan KB. b. Adanya program-program baru lintas sektor yang lebih kompetitif. c. Kecenderungan adanya kejenuhan para pengelola program di Tingkat Lini lapangan. d. Meningkatnya aspirasi dan transparansi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. e. Kurangnya kesadaran kaum pria untuk menjadi peserta KB. Kebijakan dan Strategi Program Kependudukan dan KB di Kota Magelang . Program Kependudukan dan KB Nasional merupakan program yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan keluarga dan mempunyai nilai strategis dalam memberikan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang tangguh melalui institusi terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Tujuan program Kependudukan dan KB di Kota Magelang adalah meningkatkan kualitas program Kependudukan dan KB untuk dapat memenuhi tuntutan dan aspirasi masyarakat Kota Magelang yang dinamis, meliputi pemenuhan hak-hak reproduksi, perlindungan dan pelayanan kesehatan reproduksi, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengentasan keluarga
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis miskin, peningkatan kesejahteraan keluarga, pemberdayaan perempuan dan pengendalian kelahiran, agar terwujud keluarga kecil yang sejahtera sebagai dasar terwujudnya keluarga yang berkualitas. Secara khusus tujuan pelaksanaan program Kependudukan dan KB di Kota Magelang diarahkan pada langkah - langkah sebagai berikut : a. Menguatnya kelembagaan dan jaringan KB mulai dari tingkat Kota, Kecamatan, Kelurahan, serta RW dan RT. b. Terpenuhinya permintaan masyarakat akan pelayanan KB / kesehatan reproduksi yang berkualitas. c. Meningkatnya upaya-upaya peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. d. Meningkatnya pengetahuan dan perilaku positif remaja dalam hal kesehatan reproduksi. e. Tersedianya data dan informasi kependudukan dan keluarga berbasis data mikro, serta data dan informasi program KB. Kebijakan Kebijakan Program Kependudukan dan KB di Kota Magelang memberikan kesempatan seluasluasnya pada masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera melalui : 1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB 2. Peningkatan kuantitas PIK-KRR dan Program Genre 3. Upaya penurunan kematian ibu bayi dan anak. 4. Peningkatan peran aktif masyarakat dalam pemberdayaan ketahanan keluarga melalui penumbuhan dan pengembangan kelompok kegiatan pemberdayaan keluarga. 5. Peningkatan kapabilitas pengelola dan pelaksana program serta pengembangan jejaring kerja dan informasi Kebijakan. 6. Memantapkan mekanisme operasional di tingkat lini lapangan, sehingga pemenuhan perkiraan permintaan masyarakat ( PPM ) dan pembinaannya dapat dilakukan sebagaimana mestinya. 7. Memantapkan peningkatan peran serta masyarakat, lembaga, profesi, LSOM dan sektor swasta guna peningkatan kemandirian masyarakat dalam ber KB. 8. Memantapkan dan meningkatkan kemampuan kader yang tergabung dalam institusi masyarakat pengelola program KB. 9. Meningkatkan kualitas informasi dan
pelayanan data program KB Strategi 1. Penguatan komitmen dengan mitra kerja (Pemerintah, Swasta, LSOM, Perguruan Tinggi) baik aspek demand maupun supply, sampai tingkat Rukun Tetangga ( RT ) melalui advokasi dan koordinasi. 2. Penguatan jaringan pelayanan kesehatan dalam pelayanan KB (pria dan wanita) melalui penumbuhan, pembinaan & pengembangan pelayanan jalur pemerintah dan swasta 3. Mengoptimalkan momentum melalui pelayanan statis (Harlah Muslimat NU, Bayangkara, TMKK, Kesatuan Gerak PKK, KORPRI, PGRI, Hari Jadi Pemda dll) 4. Mengoptimalkan media pengembangan pemberdayan dan ketahanan keluarga (lomba-lomba dalam rangkaian Harganas). 5. Memberdayakan institusi masyarakat dan LSOM yang peduli KB 6. Mengintegrasikan pelayanan KB dengan pelayanan Kespro dan kegiatan lain, yang dilaksanakan secara internal maupun bersama sektor lain. 7. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga yang kompeten (demand dan supply) 8. Memberikan dukungan beaya operasional bagi pelayanan IUD, MOP dan MOW. 9. Memperkuat Jaminan Ketersediaan Kontrasepsi (JKK) di setiap tingkatan Wilayah. 10. Konsistensi hasil kegiatan dalam pencatatan dan pelaporan sesuai dengan sistem dan mekanisme yang ada. Sasaran Dalam menghadapi tantangan Program Kependudukan dan KB di Kota Magelang ke depan, maka langkah-langkah yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2010 - 2015 adalah : 1. Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 2. Menurunnya fertilitas (TFR) menjadi 1. 3. Menurunnya unmetneed menjadi 5%. 4. Meningkatnya peserta KB Pria sebesar 10%. 5. Meningkatnya penggunaan Kontrasepsi MKJP. 6. Meningkatnya rata-rata usia kawin pertama perempuan menjadi 21 tahun. 7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam Bina Keluarga. 8. Meningkatnya jumlah keluarga pra sejahtera dan Keluarga Sejahtera I dalam usaha ekonomi produktif (UPPKS) MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
17
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis 9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan program KB. Hasil pelaksanaan penjabaran Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) yang disesuaikan dengan kewenangan wajib dan indikator kinerja pelaksanaan program KB di Kota Magelang tahun 2013 dalam format matrik profil kinerja pelayanan KB sebagai berikut :
NO
INDIKATOR SPM
CAPAIAN 2013
1
2
3
1
Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun 3,5%
17,737
2
Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 65%
14,421
3
Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5%
1,100
4
Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 70%
1,193
5
Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87%
1,622
Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/ Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua ) Desa/Kelurahan
15
7
Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu ) petugas di setiap Desa/ Kelurahan
17
8
Cakupan penyediaan alat dan obat Kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun
250
Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap Desa/Kelurahan 100% setiap tahun
17
6
9
17,744
17,744
***
18
96
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
1,193
TARGET NASIONAL TAHUN
NILAI
4
5
6
1%
2014
100%
81%
2014
100%
6%
2014
100%
100%
2014
100%
98%
2014
100%
88%
2014
100%
100%
2014
100%
100%
2014
100%
100%
2014
100%
1,651
17
17
250
17
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
MUSEUM PANGERAN DIPONEGORO MAGELANG
M
useum Pangeran Diponegoro merupakan museum yang berdiri tahun 1821 yang bergaya arsitektur Klasik Eropa ini terletak di sebelah utara komplek eks Karesidenan Kedu yang berfungsi sebagai kantor pemerintah. Museum ini memiliki luas 2.552 meter persegi dengan jarak 0,5 km ke arah barat laut dari pusat Kota Magelang, tepatnya terletak di Jl. Diponegoro No.1 Magelang. Monumen ini diresmikan pada tanggal 11 Agustus 1977. Selain itu di Yogyakarta yang merupakan kediaman beliau juga dijadikan sebagai museum yang bernama Museum Sasana Wiratama. Jenis museum kamar pengabdian Diponegoro ini khusus bersifat memorial, karena bangunan/ ruangan pameran merupakan bekas tempat di mana Pangeran Diponegoro melakukan perundingan dengan Jenderal De Kock, sedangkan koleksinya merupakan benda-benda peninggalan Pangeran Diponegoro, antara lain : − Meja kursi bekas kemarahan beliau berupa guratan kuku − Jubah berukuran tinggi 1.57 m, lebar 1.35 m terbuat dari kain shantung
− 7 buah cangkir tempat 7 macam minuman kegemaran beliau − Kitab Takhrib yang memiliki tulisan Kyai Mlangi merupakan buku bacaan Pangeran Diponegoro − Balai-balai tempat sholat Pangeran Diponegoro Museum ini berada di sayap kiri pendapa karesidenan kedu yang dibangun pada tahun 1810 dan museum ini dulunya merupakan kamar petilasan Pangeran Diponegoro. Di kamar atau ruangan tersebutlah Pangeran Diponegoro juga ditangkap secara licik oleh Belanda. Awalnya pada tanggal 16 Februari 1830 Kolonel Cleerens menemui Pangeran Dipoengoro di Remo, Bagelen, Purworejo untuk mengajak berunding karena dalam peperangan selama 5 tahun pihak Belanda belum dapat membekuk Pangeran Diponegoro. Akhirnya tawaran berunding oleh Pangeran Diponegoro disetujui. Dan pada tanggal 28 Maret 1830 bersama laskarnya Pangeran Diponegoro menemui Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock. Pada pertemuan tersebut Belanda meminta agar perang dihentikan namun Pangeran Diponegoro menolak namun Belanda
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
19
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis telah menyiapkan penyergapan yang dipimpin oleh Kolonel Du Perron yang akhirnya dapat melumpuhkan Pangeran Diponegoro beserta para laskarnya. Pada hari itu juga kemudian Pangeran Diponegoro diasingkan di Ungaran dan kemudian dibawa ke gedung Karesidenan Semarang. Selanjutnya pada tanggal 5 April 1830 dibawa menuju Batavia menggunakan kapal Pollux, pada tanggal 11 April 1830 sampai di Batavia dan ditahan di
diajak berunding yang berakhir dengan penangkapan dirinya. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 20 Oktober 1830, di tempat kediaman rumah dinas Karesidenan Kedu. Pangeran Diponegoro merupakan Pahlawan Kemerdekaan yang berjuang melawan Belanda pada tahun 1825 sampai 1830, yang terkenal dengan Perang Diponegoro. Untuk mengenang jasa-jasanya maka ruang dimana Pangeran Diponegoro berunding dengan Belanda hingga ditangkap tersebut ditetapkan sebagai ruang museum. Alangkah sangat pentingnya menanamkan sikap, spirit dan semangat patriotisme maupun nasionalisme kepahlawanan sebagaimana telah dicontohkan oleh Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa tersebut. Bagaimana upaya pengenalan maupun pewarisan nilai kejuangan Diponegoro kepada generasi remaja dan pemuda di tengah terjangan jaman globalisasi dewasa ini.
stadhuis (saat ini sebagai museum Fatahilah). Dan pada tanggal 30 April 1830 Gubernur Jenderal Van De Bosch menjatuhkn hukuman pengasingan atas Pangeran Dipoengoro yang akhirnya diasingkan di Sulawesi hingga wafatnya.
Banyak hal sebenarnya telah diupayakan, diantaranya melalui pendokumentasian bukti
Pangeran Diponegoro adalah salah satu seorang pahlawan Nasional yang mempunyai latar belakang sejarah yang cukup heroik. Beliau adalah seorang pimpinan yang bersifat tegas menghadapi Belanda baik fisik maupun diplomasi, sehingga Belanda pada waktu itu selalu benyak mengalami kegagalan. Perlawanan Pangeran Diponegoro terhadap kesewang-wenangan pasukan Kompeni Belanda dikenal sebagai Perang Jawa (1825-1830) merupakan perang perlawanan terhebat yang pernah dilakukan anak bangsa kita hingga mampu menguras dana serta sumber daya Kompeni. Singkat cerita, Kompeni mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan inilah yang mendorong diberlakukannya kebijakan tanam paksa oleh gubernur Jenderal Van den Bosh pada 1830. Namun dengan kelicikan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal De Kock, Pangeran Diponegoro 20
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
sejarah hingga penyusunan buku sejarah dan pemuatannya dalam kurikulum pendidikan siswa dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat menengah atas. Di sanping itu telah banyak pula dibangun berbagai patung, monumen, hingga museum yang menceritakan perjuangan Pangeran Diponegoro. Salah satu museum dimaksud adalah Museum Pengeran Diponegoro yang terletak di Kompleks Eks Karesidenan Kedu yang kini difungsikan sebagai Kantor Bakorwil II wilayah Kedu dan Surakarta. ***
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
SIARAN PERS Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) memberikan bantuan stimulan untuk 139 unit rumah di Kota Magelang. Penyerahan secara simbolis berupa buku tabungan dilakukan Asisten Deputi Sumber Daya Swadaya Kemenpera Sri Nurhayati, disaksikan Walikota Ir Sigit Widyonindito MT di Aula Bappeda Kota Magelang, Selasa (23/9). Rumah yang mendapat bantuan stimulan tersebar di tiga Kelurahan. Yakni Kelurahan Magersari 61 unit, Kelurahan Tidar Utara 32 unit dan Kelurahan Gelangan 46 unit. Masing-masing unit mendapat bantuan stimulan sebesar Rp 7,5 juta. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Magelang Deddy Eko Sumarwanto melaporkan, bantuan itu diberikan supaya rumahnya menjadi bangunan yang layak huni, baik itu bangunan baru maupun berupa peningkatan kualitas bangunan. Tujuan lainnya mendorong masyarakat membangun sendiri rumah yang sehat dan layak huni. ‘’DPU membentuk tim teknis untuk pendampingan kepada masyarakat yang menerima bantuan,’’ terangnya. *** Walikota Magelang Ir Sigit Widyonindito MT meminta pihak sekolah tidak hanya mengedepankan untuk mengajarkan pendidikan akademis kepada para siswanya. Menurutnya, untuk membentuk karakter siswa, sekolah wajib memberikan pendidikan moral dan keagamaan secara intensif. Hal itu diungkapkan saat dirinya melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) didampingi Wakil Walikota Joko Prasetyo, S.Sos di Sekolah Dasar Negeri 5 Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Senin (22/3). “Pendidikan moral dan keagamaan itu penting untuk membentuk karakter siswa. Selain itu juga sebagai pondasi moral mereka dalam beretika sehari-hari,” kata Sigit. Sigit mengatakan, keseimbangan antara porsi akademis dengan pendidikan moral disertai pendekatan religius harus dilaksanakan secara konsisten. Mengingat, peran guru adalah membantu membentuk serta mengarahkan perilaku siswanya kearah yang lebih baik. Dalam sidak itu, Sigit tidak menemukan guru yang terlambat datang. Justru saat orang nomor satu di Kota Magelang ini tiba di sekolah ini sekitar pukul 07.00 Wib, para guru dan siswa sudah bersiap melaksanakan upacara bendera yang rutin dikakukan tiap Senin. ***
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
21
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
SIARAN PERS Pemkot Magelang terus gencar promosikan batik khas Magelang ke kalangan luas. Salah satu upayanya yakni membuat surat edaran ke intansi vertikal, BUMN, dan perusahaan swasta yang berisi himbauan agar para karyawannya menggunakan batik khas Magelang sebagai seragam kerja mereka. “Dalam waktu dekat akan kita sebarkan surat edaran yang isinya menghimbau instansi vertikal, BUMN dan perusahaan swasta menggunakan batik khas Magelang sebagai salah satu pakaian kerja mereka,” kata Walikota Magelang Ir Sigit Widyonindito MT, usai membuka Pekan Raya Magelang (PRM) di gedung Tri Bhakti, Rabu (3/9). Walikota mengatakan, cara tersebut dilakukan untuk mengangkat potensi usaha batik yang kini mulai menjamur di kota sejuta bunga ini. Sebelumnya pemkot juga sudah mengeluarkan kebijakan bagi pegawainya untuk mengenakan seragam kerja batik khas Magelang tiap Kamis dan Jumat. “Potensi batik kita luar biasa, permintaan pasar juga makin meningkat. Tak sedikit pengrajin batik yang merasa kewalahan karena banyaknya pesanan,” ujarnya. *** Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Pusat Kuliner Jendralan, Kecamatan Magelang Tengah, meminta Walikota Ir. Sigit Widyonindito, MT membangunkan WC umum. Permintaan itu disampaikan ketua Paguyuban PKL setempat, Awud, saat acara halal bihalal para PKL, Kamis (21/8). “Disini belum ada fasilitas WC umum pak. Kami minta kepada Pak Wali untuk membangunnya,’’ pinta Awud. Dalam kesempatan itu, walikota yang sedianya akan hadir, namun karena ada acara mendadak di Semarang diwakili oleh Wakil Walikota Joko Prasetyo, S.Sos. Kepada Wawali Awud meminta penataan PKL Jendralan bisa dilakukan berkelanjutan demi kelangsungan usaha mereka. Sebab, kondisi Pusat Kuliner Jendralan belum ramai seperti pusat kuliner lainnya. Dalam acara tersebut, Wawali menyerahkan 20 unit gerobak kepada PKL Jendralan yang diwakili oleh Edy. Bantuan ini merupakan wujud kepedulian terhadap PKL. ***
22
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI DI KOTA MAGELANG GAMBARAN UMUM 1. LATAR BELAKANG Visi Kota Magelang Tahun 2005 – 2025 dalam jangka panjang adalah “Sebagai Kota Jasa yang Berbudaya, Maju dan Berdaya saing dalam Masyarakat Madani” Pembangunan Kota Magelang bertumpu pada penguatan ekonomi kerakyatan, penciptaan iklim usaha yang kondusif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan potensi daerah tersebut salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah melalui kegiatan penanaman modal. Pengertian Penanaman Modal berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik olah penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia, selain itu penanaman modal dapat diartikan sebagai potensi yang diubah menjadi produk nyata yang memberikan nilai tambah. Kegiatan penanaman modal merupakan kegiatan yang memiliki peran dominan dalam pembangunan perekonomian suatu daerah karena penanaman modal selain memberikan effek ganda (Multiplier effect) pada pertumbuhan pendapatan daerah juga bertujuan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan daya saing dunia usaha daerah, menciptakan lapangan kerja, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan dan mengolah potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi riil yang diharapkan mampu memberikan daya ungkit yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota
Magelang sebagai kota yang pro investasi adalah dengan menerbitkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 tahun 2013 tentang Penanaman Modal sebagai salah satu upaya daerah untuk menciptakan kemudahan pelayanan dan fasilitasi untuk meningkatkan realisasi penanaman modal dan kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan Kota Magelang menjadi daerah yang menarik bagi penanam modal. Hal ini juga selaras dengan Visi Kota Magelang Tahun 2011-2015 yaitu mewujudkan Kota Magelang sebagai Kota Jasa yang Maju, Profesional, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan dengan program utama sebagai brand Kota Magelang adalah “Magelang Kota Sejuta Bunga” dan “Ayo ke- Magelang 2015”, yang secara langsung telah mendorong Pemerintah Daerah bersama seluruh stakeholder dan masyarakat melaksanakan segala upaya guna mewujudkannya antara lain dengan meningkatkan kualitas infrastruktur kota, penataan PKL, pengembangan kawasan-kawasan strategis daerah, meningkatkan kebersihan dan fasilitas kota, mengembangkan potensi UMKM daerah, menyusun regulasi yang mendukung kebijakan pengembangan penanaman modal, meningkatkan promosi daerah, melaksanakan even-even penunjang baik skala lokal, regional maupun nasional dan dari aspek kelembagaan Kota Magelang telah membentuk BP2T sebagai instansi yang melaksanakan kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan penanaman modal serta Kantor Penanaman Modal yang melaksanakan kegiatan promosi investasi dan pengendalian penanaman modal. 2. KONDISI FISIK LINGKUNGAN A. Kondisi Geografis Secara geografis Kota Magelang terletak pada posisi 70 26’18” – 70 30’9” LS dan 1100 12’30” -1100 12’52” BT secara administrasi Kota Magelang juga terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
23
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis serta berada di persilangan lalu lintas ekonomi dan wisata antara Semarang-MagelangYogyakarta dan Purworejo-Temanggung, sehingga Kota Magelang merupakan salah satu wilayah strategis di tengah-tengah Provinsi Jawa Tengah sesuai penetapan Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Kota Magelang masuk dalam Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kawasan Purwomanggung (Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kota Magelang dan Kabupaten Magelang). Kota Magelang merupakan wilayah dataran yang dikelilingi oleh Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro dan Sumbing, Pegunungan Gianti, menoreh, Andong dan Telomoyo, sehingga Kota magelang termasuk dalam wilayah pegunungan. Luas wilayah Kota Magelang adalah 1.812 ha (18,12 Km2) atau sekitar 0,06% dari keseluruhan luas wilayah Propinsi Jawa Tengah. B. Kondisi Iklim Kondisi iklim di Kota Magelang termasuk wilayah beriklim sejuk dengan temperature maksimum 320 C dan terendah 200 C, dengan kelembaban sebesar +2.952 mm/th. C. Kondisi Topografi Secara topografi termasuk dataran rendah dengan sudut kemiringan relative bervariasi, morvologi pendataran antar gunung api, medannya landai, berelief sedang halus. Kemiringan topografi yang terjal di bagian barat (sepanjang sungai progo) dan sebelah timur (disekitar Sungai Elo) dengan kemiringan antara 15-30% . Dilihat dari ketinggiannya Kota Magelang berada di ketinggian antara 375-500 meter diatas permukaan laut (m dpl).
D. Kondisi Tanah Struktur dan karakteristik tanah Kota Magelang berupa dataran alluvium yang tersebar sampai di bagian selatan dan tempat-tempat di pinggir Sungai Progo dan Sungai Elo. Dataran ini tersusun oleh batuan hasil rombakan bebatuan yang lebih tua, yang bersifat lepas. Potensi kandungan tanah Kota magelang sebagian besar berupa batu pasir lepas dan konglomerat. Daya dukung terhadap bangunan berkisar antara 5 kg/cm2 – 19 kg/cm2. E. Hidrologi Kota Magelang merupakan kota dengan pasokan air melimpah, sumber air di Kota Magelang dapat digolongkan dari air permukaan dan air tanah, aquifer terdapat dikedalaman 10-30 m dan 90 – 120 m.
3. KONDISI PEREKONOMIAN A. PDRB Visi dan Misi Kota Magelang yang menuju kota jasa dapat terlihat dari struktur PDRB akhir tahun 2010 Sektor jasa menduduki posisi tertinggi baik PDRB untuk harga berlaku maupun harga konstan. Pendapatan perkapita juga cenderung terus meningkat sehingga tingkat daya beli masyarakat tinggi. Berikut data perkembangan PDRB tahun 2009-2010 adalah sebagai berikut: Uraian PDRB atas dasar harga berlaku a. Pertanian b. Pertambangan dan penggalian c. Industri pengolahan d. Listrik, gas dan air bersih e. Bangunan
24
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
2009 (Rp.jt) 1,862,817 61,808 60,810 75,115 295,106
2010 (Rp.jt) 2,103.442 66,125 62,814 77,159 315,27
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis f. Perdagangan, hotel dan restoran g. Pengangkutan dan komunikasi h. Keu. Persewaan dan jasa perusahaan i. Jasa-jasa PDRB tanpa migas atas dasar berlaku PDRB per kapita atas dasar harga berlaku PDRB per kapita tanpa migas atas dasar harga berlaku Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan PDRB per sektor atas dasar harga konstan a. Pertanian b. Pertambangan dan penggalian c. Industri pengolahan d. Listrik, gas dan air bersih e. Bangunan f. Perdagangan, hotel dan restoran g. Pengangkutan dan komunikasi h. Keu. Persewaan dan jasa perusahaan i. Jasa-jasa PDRB atas dasar harga konstan
131,462 355,716 195,620 687,180 1,862,811 14,868,353
147,724 395,272 214,427 824,195 2,105,226 16,688,409
14,868,353
16,688,409
5,11 2,089,301 30,433 35,628 27,726 157,135 79,003 203,957 116,538 393,331 1,044,650
6,12 2,217,204 30,468 37,093 27,825 163,152 85,944 218,274 123,577 422,268 1,108,603
Sumber : Sistem Informasi Profil Daerah Kota Magelang tahun 2011 Bappeda Kota Magelang
B. STRUKTUR PERTUMBUHAN Kota Magelang pada tahun 2009, PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 1.862.811,29 juta rupiah mengalami pertumbuhan sebesar 10,94%, Jika dibandingkan dengan tahun 2000, indeks perkembangan PDRB sudah mencapai 253,71%. Dengan kata lain, dalam kurun waktu 9 (Sembilan) tahun, Kota Magelang mengalami perkembangan PDRB harga berlaku lebih dari dua kali lipat dari tahun 2000.
PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan (juta rupiah), 2005-2009 : PDRB/Kapita
Tahun
Penduduk Tengah Tahun
ADH berlaku
ADH Konstan
2005 2006 2007 2008* 2009**
0,57 0,77 2,26 2,79 0,86
11,93 4,73 7,28 9,48 10,00
3,74 1,65 2,84 2,19 4,22
Sumber : Analisa PDRB Kota Magelang 2010 * Angka revisi ** Angka sangat sementara
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI Pemerintah Kota Magelang terus berupaya meningkatkan iklim usaha yang kondusif serta memberikan ruang bagi swasta dan masyarakat untuk ikut berperan dalam pembangunan daerah. Peningkatan infrastruktur kota, regulasi, iklim usaha dan kinerja pemerintah terus ditingkatkan dalam rangka memacu peningkatan investasi di Kota Magelang. Selain itu Pemerintah Kota Magelang terus menggali
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
25
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis potensi dan peluang investasi dengan mengembangkan beberapa kawasan strategis sebagai centra-centra pengembangan potensi investasi daerah yang diharapkan dapat memberikan efek ganda bagi pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masayarakat Kota Magelang. Beberapa kawasan yang saat ini fokus untuk dikembangkan antara lain:
1. PENGEMBANGAN KAWASAN LEMBAH TIDAR (Jl. Suprapto Magersari)
26
Kawasan Lembah Tidar/ kerkhof dulunya adalah sebuah tanah makam pada masa pendudukan Belanda. Oleh Pemerintah Kota Magelang, ribuan makam di kerkhof telah dibongkar dan direlokasi ke TPU Giridarmoloyo. Hanya beberapa makam yang masih tersisa, salah satunya adalah makam Johan Van Der Steur, seorang tokoh sosial yang terkenal di zamannya. Kini kawasan tersebut telah berubah fungsi menjadi pertokoan, dan pengembangan selanjutnya adalah kawasan kerkhof di Jalan Suprapto, rencana pengembangan Lembah Tidar adalah pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dengan konsep pengembangan UMKM dan pemberdayaan masyarakat karena pengembangan kawasan ini di integrasikan dengan pengembangan kawasan Gunung Tidar dengan focus pada pengembangan track dan penjualan hasil produksi masyarakat. Hal ini disesuaikan dengan peruntukannya dalam RTRW Kota Magelang yang menyatakan bahwa kawasan ini dan sekitarnya adalah kawasan perdagangan dan jasa begitu juga yang tertera dalam pada RTDTR kawasan BWK I Kota Magelang dimana peruntukan kawasan ini juga kawasan pengembangan ekonomi. Untuk ketentuan KDB, KLB dan KDH di Kawasan ini berdasarkan pada RDTR BWK I Kota Magelang untuk Zona perdagangan deret yang terdapat di jalan arteri sekunder adalah ketentuan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah 70% sedang untuk Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah 75% dan Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah 30%. Dari aspek ekonomi pengembangan kawasan MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Lembah Tidar nantinya dapat berkembang pesat jika terintegrasi dengan pengembangan kawasan Gunung Tidar sebagai kawasan wisata spiritual yang manjadi faktor penarik lain bagi kawasan ini. Sebagai salah satu bahan promosi daerah rencana pengembangan kawasan ini juga telah dilengkapi dengan study kelayakan pengembangan kawasan yang didalamnya mencakup profil investasi, aspek perizinan, Location Quotient (LQ), Analisis Shift Share, dan perhitungan investasi ditinjau dari tiga aspek yaitu aspek tata ruang, aspek ekonomi dan aspek teknis.
2. PENGEMBANGAN KAWASAN EKS MAGELANG THEATER Kawasan Eks Magelang Theater merupakan salah satu kawasan yang sangat strategis di Kota Magelang, karena terletak di pusat kota tepatnya di sebelah timur alun-alun/ jantung Kota Magelang.
Pengembangan kawasan Eks Magelang Theater adalah pengembangan kawasan perdagangan jasa dengan konsep superblock. Hal ini disesuaikan dengan peruntukannya dalam RTRW Kota Magelang yang menyatakan bahwa kawasan ini dan sekitarnya peruntukannya adalah sebagai kawasan perdagangan dan jasa.
Fokus pengembangannya pada bangunan Magelang Theater beserta kawasan parkir yang ada disekitarnya.
Untuk ketentuan KDB, KLB dan KDH beradasarkan RDTR BWK I Kota Magelang untuk zona perdagangan deret yang terdapat di Jalan Arteri Sekunder adalah ketentuan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah 70% sedang untuk Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah 75% dan Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah 30%.
Rencana pengembangan kawasan ini juga telah dilengkapi dengan study kelayakannya.
3. PENGEMBANGAN KAWASAN SIDOTOPO
Rencana pengembangan kawasan Sidotopo
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
yaitu berupa superblock yang masuk dalam type perdagangan deret, sesuai yang tercantum dalam rencana tata ruang Kota Magelang. Letak kawasan sangat strategis dengan aksesibilitas sangat baik, memungkinkan kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial yang dipadu dengan kegiatan-kegiatan pelayanan sosial.
Untuk ketentuan KDB, KLB dan KDH beradasarkan RDTR BWK V Kota Magelang untuk zona perdagangan dan jasa deret yang terletak di blok 5d dengan ketentuan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah 80% sedang untuk Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah
4% dan Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah 10%.
Kawasan cukup luas mencapai ±10 ha, aksesibilatas kawasan berada di tepi ruas jalan arteri primer Jogjakarta-Semarang, mempunyai topografi yang cukup landai, dimana kemiringan lahan berkisar antara 10 -30 % dan mempunyai ketersediaan air tanah yang cukup baik.
Kawasan ini sejak awal di design untuk dikembangkan menjadi simpul ekonomi baru di Kota Magelang. Telah dilengkapi study kelayakan rencana pengembangan kawasan.
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
27
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
Masih banyak lagi potensi yang di milki Kota Magelang yang masih terus digali untuk dikembangkan menjadi peluang untuk berinvestasi, seperti: 1. Pengembangan pusat bisnis di Kawasan Sub Terminal Kebonpolo 2. Kerjasama Pembangunan Pasar Induk di Kawasan Soekarno-Hatta
3. Pengembangan wisata spiritual dan olah raga rekreasi di Gunung Tidar 4. Pengembangan rekreasi air, perhotelan dan rumah makan di kawasan delta Sungai Progo. 5. Pengembangan Kawasan Olah Raga Samapta Banyak faktor yang akan berpengaruh terhadap realisasi investasi di Kota Magelang dan saat ini Pemerintah Kota Magelang berkomitmen kuat sebagai Kota yang pro investasi melalui berbagai upaya yang sedang dan akan dilaksanakan dengan mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki semata dengan tujuan utama adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sampai saat ini laju realisasi investasi di Kota Magelang terus mengalami peningkatan dengan berbagai upaya yang dilakukan seperti peningkatan kualitas pelayanan perizinan, menambah volume kegiatan promosi dan kerjasama daerah, membentuk tim pengendali realisasi penanaman modal, memperbanyak kerjasama kemitraan antara pemerintah dengan sektor swasta dan masyarakat dan masih banyak kegiatan yang bemuara terhadap penciptaan iklim investasi di Kota Magelang. Berikut data realisasi investasi sampai dengan tahun 2013.
28
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
KAWASAN OLAH RAGA SAMAPTA TERLETAK DISISI UTARA-BARAT KOTA MAGELANG DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MAGELANG KAWASAN TSB BERADA DI BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN (BWP) V LUAS KAWASAN + 15 HA DAN PENGEMBANGAN TAHAP PERTAMA SELUAS + 10 HA ARAH PENGEMBANGAN UNTUK MEWADAHI SARANA OLAH RAGA: SEPAK BOLA, ATLETIK, RENANG, TENNIS LAPANGAN DALAM KAWASAN JUGA DILENGKAPI DENGAN GEDUNG OLAH YANG MEWADAHI CABANG OLAH RAGA BOLA VOLLEY DAN BOLA BASKET SARANA PENUNJANG: WISMA ATLET, AREAL PARKIR, SARANA REKREASI
PMDN No
Sektor
Akhir Tahun 2011 Jumlah Nilai Jumlah Perusahaan Invstasi Tenaga PM
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PMA
2
3
Pertanian Pertambangan & Energi Industri Pengolahan Listrik,Gas, Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan Jasa-jasa Jumlah
4 7 2 261 3 23 17 317
(Jutaan Rp)
Kerja
4
5
2.526 1.500 104.298 105.478 700 828 92.821 308.151
Akhir Tahun 2012 Nilai Jumlah Jumlah Invstasi Tenaga PM 3
9 8 80 250 152 12 272 783
4 7 4 379 3 25 42 464
(Jutaan Rp)
Kerja
4
5
2.836 585 140.745 123.094 700 21.860 99.130 388.950
Akhir Tahun 2013 Nilai Jumlah Jumlah Invstasi Tenaga PM 3
10 12 84 485 152 22 237 1.002
(Jutaan Rp) Kerja 4
1 26 7 8 483 4 28 58 615
100 4.575 585 142.795 136.366 715 24.932 109.180 419.248
5 2 152 12 99 852 155 42 324 1.638
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
29
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
1
Perdagangan, Hotel dan Restoran Jumlah (PMDN + PMA)
2
24.242
117
2
20.758
117
3
193.821
187
319
332.393
900
466
409.708
1.119
618
613.069
1.825
-
4 2 23 17 46
LEMBAGA KEUANGAN 1 2 3 4
Milik Pemerintah Milik Pemerintah Daerah Milik Swasta Nasional Non Perbankan Jumlah
4 2 23 17 46
-
-
-
4 2 23 17 46
Sumber data : Laporan Realisasi Penanaman Modal Kantor Penanaman Modal Kota Magelang
-
-
Dari data diatas terlihat bahwa Kota Magelang merupakan daerah tujuan berinvestasi yang sangat menjajikan dimana dari tahun ke tahun jumlah investor yang menanamkan modalnya di Kota Magelang terus mengalami peningkatan, dan terus akan ditingkatkan utamanya dari sisi pelayanan penanaman modal agar para investor tidak ragu-ragu untuk menanamkan modalnya di Kota Magelang.***
30
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
Anugerah Pangripta Nusantara 2014
S
esuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan adalah rangkaian proses kegiatan dalam menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan, yang ditujukan untuk mencapai tujuan pembangunan. Perencanaan yang baik menjadi salah satu penentu keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, setiap daerah mempunyai isu, karakteristik dan kapasitas yang berbeda dalam penyusunan dokumen rencana pembangunan. Salah satu langkah untuk meningkatkan mutu rencana pembangunan adalah memberikan penghargaan kepada daerah yang telah berhasil menyusun dokumen rencana pembangunan secara baik.
Penilaian penghargaan ini diharapkan dapat memberikan dorongan semangat bagi masing-masing daerah untuk meningkatkan mutu dokumen rencana pembangunan. Selain itu, pemberian penghargaan ini juga dapat memperkuat kerjasama dan kemitraan dalam mewujudkan perencanaan pembangunan yang lebih bermutu. Penghargaan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional kepada pemerintah Kabupaten/Kota dengan perencanaan pembangunan terbaik ini dinamakan: “AnugerahPangriptaNusantara” 16 Trofi Anugerah Pangripta Nusantara, yang artinya kurang lebih “Anugerah perencanaan pembangunan nasional” ini pada penampilannya melambangkan semakin mantap dan tegaknya pembangunan di lima wilayah kepulauan Indonesia yang menggambarkan keseluruhan 33 propinsi yang berbeda-beda namun mewujudkan kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Kota Magelang meraih penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara 2014 kategori utama peringkat terbaik kedua kategori A tingkat nasional. Penghargaan Pangripta Nusantara Utama diberikan dalam bentuk piala berlapis emas untuk
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
31
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis daerah dengan Hasil Perencanaan Terbaik. Sedangkan kategori A adalah daerah dengan sumber daya cukup besar untuk menyusun perencanaan pembangunan yang berkualitas. Pemberian Anugerah Perencanaan Pangripta Nusantara kepada Kabupaten/Kota bertujuan mendorong setiap daerah untuk menyiapkan dokumen rencana pembangunan secara lebih baik, konsisten, komprehensif, terukur dan dapat dilaksanakan; serta sekaligus menciptakan insentif bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan perencanaan yang lebih baik dan bermutu.
Provinsi Tahun 2014 dengan menggunakan indikator, yaitu: (a)tersedianya penjelasan tentang strategi dan arah kebijakan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang terkait dengan visi dan misi, strategi dan arah kebijakan dalam RPJMD Kabupaten/Kota; (b)tersedianya penjelasan tentang tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, dan prioritas dalam RKPD Kabupaten/ Kota 2014 yang terkait dengan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, dan prioritas dalam RKPD Provinsi 2014.
(2) Konsistensi Penilaian didasarkan pada konsistensi dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 terutama konsistensi antara hasil evaluasi dengan isu strategis, isu Sasaran yang ingin dicapai dari Pedoman strategis dengan prioritas, dan prioritas dengan Anugerah Perencanaan Pangripta Nusantara penganggaran. Indikator yang digunakan untuk adalah: “Pemberian Anugerah Perencanaan Pangripta menilai konsistensi 1. Tersusunnya RKPD Kabupaten/ Nusantara kepada Kabupaten/Kota bertujuan mekanisme dan Kota 2014 adalah: mendorong setiap daerah untuk menyiapkan (a) terwujudnya kriteria penilaian dokumen rencana dokumen rencana pembangunan secara lebih konsistensi pembangunan; baik, konsisten, komprehensif, sekaligus terukur hasil evaluasi 2. Terlaksananya dan dapat dilaksanakan, serta sekaligus men- pelaksanaan penilaian RKPD Kabupaten/ ciptakan insentif bagi pemerintah daerah untuk dokumen rencana Kota Tahun 2013 mewujudkan perencanaan yang lebih baik dan dengan rumusan pembangunan; 3. Terpilihnya isustrategis bermutu.” dokumen rencana tahun 2014; (b) pembangunan yang terbaik sesuai dengan terwujudnya konsistensi isu strategis dengan kriteria yang telah ditetapkan. prioritas pembangunan; (c) terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dalam Penghargaan diberikan kepada RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan pagu Pemerintah Daerah yang berprestasi dalam anggaran SKPD; dan (d) terwujudnya konsistensi perencanaan pembangunan daerahnya. antara prioritas pembangunan dalam RKPD Pada Tahun 2014 yang akan menerima Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan program/ penghargaan adalah: kegiatan SKPD. 1. Pemerintah Daerah Provinsi dengan penilaian terhadap dokumen RKPD Tahun 2014 Provinsi. (3) Kelengkapan dan Kedalaman Penilaian didasarkan pada kelengkapan dan 2. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan dokumen RKPD Tahun kedalaman dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 penilaian terhadap 2014 Kabupaten/Kota. dalam menyajikan kerangka ekonomi daerah; kerangka kebijakan keuangan daerah; analisa, Kriteria penilaian untuk RKPD Kabupaten/ arah kebijakan dan prioritas pengembangan Kota Tahun 2014 menggunakan empat(4) wilayah; strategi dan arah kebijakan percepatan parameter dan enambelas(16) indikator sebagai pertumbuhan ekonomi daerah (pro-growth); berikut: strategi dan arah kebijakan pengurangan kemiskinan (pro-poor); strategi dan arah kebijakan (1) Keterkaitan pengurangan pengangguran (pro-job); strategi Penilaian didasarkan pada keterkaitan dokumen dan arah kebijakan pembangunan berwawasan RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2014 dengan lingkungan (pro-environment); serta strategi dan dokumen RPJMD Kabupaten/Kota dan RKPD arah kebijakan percepatan pencapaian tujuan 32
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis pembangunan milenium (MDG’s). Indikator yang digunakan untuk menilai kelengkapan dan kedalaman dokumen RKPD Kabupaten/ Kota 2014 adalah: (a) tersedianya penjelasan tentang kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan tahun 2014; (b)tersedianya penjelasan tentang kerangka kebijakan keuangan daerah2014; (c) tersedianya penjelasan tentang analisa, arah kebijakan pembangunan wilayah, dan prioritas wilayah 2014; (d) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas percepatan pertumbuhan ekonomi (ProGrowth) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya; (e) tersedianya penjelasan strategi, arah kebijakan dan prioritas pengurangan kemiskinan (ProPoor) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya; (f )tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas pengurangan pengangguran (Pro-Job) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya; (g) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas pembangunan berwawasan lingkungan (ProEnvironment) berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya; dan (h) tersedianya penjelasan tentang strategi, arah kebijakan dan prioritas percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium(MDG’s).
(1) Proses Perencanaan Dari Bawah Penilaian Proses Perencanaan Dari Bawah (bottom-up) didasarkan pada optimalisasi forum Musrenbang dan keterlibatan masyarakat dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) usulan dari Musrenbang Desa/Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase usulan Musrenbang Desa/Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan yang menjadi kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014; (2) partisipasi masyarakat dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase keterlibatan masyarakat dalam Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota 2014 (2) Proses Perencanaan Dari Atas Penilaian Proses Perencanaan Dari Atas (topdown) didasarkan pada sinkronisasi dan sinergitas kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penentuan
(4) Keterukuran Penilaian didasarkan pada keterukuran tujuan dan sasaran RKPD 2014 yang dilengkapi dengan indikator kinerja, dan prakiraan maju anggaran tahun berikutnya. Indikator yang digunakan untuk menilai keterukuran dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 adalah:(a) tersedianya penjelasan tentang rumusan tujuan dan sasaran pembangunan daerah, program dan kegiatan, dan paguanggaran SKPD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang disertai dengan indikator kinerja yang terukur; dan (b) tersedianya penjelasan tentang prakiraan maju anggaran tahun berikutnya. Berdasarkan hasil penilaian dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2014 kemudian dilakukan verifikasi proses penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan menggunakan 5 (lima) parameter dan 10 (sepuluh) indikator. MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
33
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu:(1) Sinkronisasi Prioritas Kabupaten/Kota dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dan Prioritas Provinsi dalam RKPD Provinsi 2014 dengan indikator tingkat kesesuaian tujuan dan sasaran, isu strategis dan prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dan RKPD Provinsi 2014; (2) Sinergitas program dan kegiatan dalam RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang mendukung RKPD Provinsi 2014. (3) Proses Perencanaan Teknokratik Penilaian Proses Perencanaan Teknokratik didasarkan pada kapasitas Bappeda dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 berbasis kinerja. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) ketersediaan dan kelengkapan sumber data dan informasi dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 yang dilengkapi dengan indikator kinerja; (2) kapasitas Perencana Daerah dalam Penyiapan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator tingkat kapasitas perencana Bappeda Kabupaten/Kota dalam penyusunan
34
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
RKPD Kabupaten/Kota 2014. (4) ProsesPerencanaanPolitik Penilaian Proses Perencanaan Politik didasarkan pada optimalisasi peran DPRD Kabupaten/ Kota dalam penyusunan RKPD Kabupaten/ Kota 2014. Penilaian menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) Pertimbangan dan Pendapat DPRD Kabupaten/Kota dalam penyusunan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan indikator persentase kesesuaian prioritas program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan usulan DPRD Kabupaten/Kota; (2) konsultasi Publik dalam penyusunan RKPD Kabupaten/ Kota 2014 dengan indikator persentase kesesuaian prioritas program dan kegiatan RKPD Kabupaten/Kota 2014 dengan usulan masyarakat sipil (LSM, Perguruan Tinggi, dan pelakuusaha). (5) Inovasi Penilaian Proses Perencanaan yang memasukkan unsur inovasi dari pimpinan daerah tanpa melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penilaian ini menggunakan 2 (dua) parameter, yaitu: (1) Inovasi padaproses perencanaan melalui pendekatan nonkonventional; dan (2) Inovasi pada kebijakan dan program pembangunan. ***
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
ASPEK HUKUM PEMILIHAN UMUM
T
erdapat kaitan erat antara demokrasi dan pemilu. Demokrasi selalu digambarkan sebagai pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Titik tekannya di sini adalah bagaimana mewujudkan pastisipasi luas masyarakat dalam menjalankan pemerintahan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dewasa ini, demokrasi secara tidak langsung lebih banyak dipilih mengingat semakin luasnya wilayah negara dan semakin kompeleksnya permasalahan masyarakat yang muncul. Demokrasi secara tidak langsung menghendaki adanya perwakilan masyarakat dalam pemerintahan yang lazimnya dipilih dalam suatu pemilihan umum. Oleh karena itu, pemilu dipandang sebagai metode demokratik untuk memilih wakil-wakil rakyat dalam badan-badan perwakilan, dan merupakan pranata konstitusional bagi perubahan hubungan-hubungan kekuasaan. Secara konseptual, Pemilu di dalam pelbagai sistem potitik yang berlainan dapat dibedakan
menurut signifikasi dan fungsinya, serta sifat, dan luas kompetisi. Signifikansi dan fungsi pemilu di negara-negara dengan sistem politik demokratik, pada dasarnya diakui bahwa tanpa pemilu serta kompetisi terbuka antar kekuatan sosial dan kelompok politik, tidak ada demokrasi. Sebagai sumber legitimasi kepemimpinan politik, sebuah pemilu demokratik membuka peluang untuk mempertanyakan hubungan-hubungan kekuasaan yang ada, disamping merupakan bentuk fundamental partisipasi rakyat, dalam arti ”constititutionallly institutionalized participation”. Dengan begitu, pemilu dalam negara demokrasi mengutamakan fungsi sebagai instrumen untuk memperkuat struktur kekuasaan yang mapan, atau sebagai sarana untuk memperkokoh kesatuan politik dan moral rakyat serta mobilisasi kekuatan sosial, baik untuk kepentingan legitimasi struktur kekuasaan maupun dalam rangka penyesuaian struktur kekuasaan untuk menstabilkan sistem politik. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah sarana pelaksan-
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
35
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis aan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, selanjutnya disebut Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, adalah pemilihan umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Adapun dasar hukum pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yaitu : 1. UUD 1945; 2. UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum; 3. UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik; 4. UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD; 5. UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
Selanjutnya dalam Pasal 6 UUD 1945 ditegaskan pula sebagai berikut : 1. Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden. 2. Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam undang-undang.
Pada Pasal 2 UU Nomor 42 Tahun 2008 disebutkan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Asas langsung berarti : Pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara dalam memilih wakil-wakilnya yang akan duduk di lembaga pewakilan rakyat dan Dalam Pasal 6A UUD 1945 disebutkan sebagai beridi pemerintahan kut : 2. Asas Umum berarti : Menjamin kesempatan 1. Presiden dan Wakil yang berlaku menyeluPresiden dipilih ruh bagi semua warga dalam satu pasangan negara, tanpa diskrimisecara langsung oleh nasi berdasarkan suku, rakyat. agama, ras, golongan, 2. Pasangan calon jenis kelamin, kedaerahPresiden dan Wakil an, pekerjaan, dan status Presiden diusulkan sosial oleh partai politik 3. Asas bebas berarti atau gabungan partai : Setiap warga Negara politik peserta pemiyang berhak memilih lihan umum sebelum bebas menentukan pipelaksanaan pilihan lihannya tanpa tekanan umum. dan paksaan dari siapa 3. Pasangan calon Presipun. Di dalam melakden dan Wakil Presisanakan haknya, setiap den yang mendapatwarga negara dijamin kan suara lebih dari keamanannya oleh lima puluh persen negara, sehingga dapat dari jumlah suara damemilih sesuai dengan lam pemilihan umum kehendak hati nurani dengan sedikitnya 4. Asas rahasia berarti : duapuluh persen suara di setiap provinsi yang Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan pihak mana pun. Sehingga pemilih lepas dari Wakil Presiden. ketakutan atau ancaman dari pihak manapun dalam memberikan suaranya dan setelah 36
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis memberikan suaranya 5. Asas jujur berarti : Dalam penyelenggaraan pemilu ini, penyelenggara pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih, serta semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 6. Asas adil berarti Setiap pemilih dan peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun Adapun persayaratan menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden diatur dalam Pasal 5 UU No. 42 Tahun 2008 yaitu: 1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2. Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri; 3. tidak pernah mengkhianati negara, serta tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana berat lainnya; 4. mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden; 5. bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 6. telah melaporkan kekayaannya kepada instansi yang berwenang memeriksa laporan kekayaan penyelenggara negara; 7. tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara; 8. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan; 9. tidak pernah melakukan perbuatan tercela; 10. terdaftar sebagai Pemilih; 11. memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan telah melaksanakan kewajiban membayar
pajak selama 5 (lima) tahun terakhir yang dibuktikan dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi; 12. belum pernah menjabat sebagai Presiden atau Wakil Presiden selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama; 13. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945; 14. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; 15. berusia sekurang-kurangnya 35 (tiga puluh lima) tahun; 16. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat; 17. bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung dalam G.30.S/PKI; dan 18. memiliki visi, misi, dan program dalam melaksanakan pemerintahan negara Republik Indonesia. ***
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
37
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
TIPS AMAN BERSIHKAN PUSAR
P
usar adalah bagian tubuh yang sulit diberihkan dan sangat sensitif. Oleh karena itu, membersihkannya pun harus ekstra hatihati. Seberapa sering Anda membersihkan pusar? Pusar berfungsi sebagai penyalur makanan dari ibu ke bayi saat masih dalam kandungan. Bentuknya yang kecil, lembab, dan sedikit tertutup membuat pusar rentan kotor. Tahukah Anda, pusar menjadi bagian tubuh terjorok di tubuh? Penelitian di tahun 2011 oleh sekelompok ilmuwan di California Utara mengungkapkan bahwa 60 pusar yang diteliti ditemukan 2.368 spesies bakteri. Sebanyak 1.458 spesies di antaranya tergolong spesies baru. Beberapa pusar partisipan memendam sedikitnya 29 spesies dan beberapa lainnya mencapai 107 spesies. Temuan yang dimuat dalam jurnal PLoS ONE ini menemukan Staphylococcus sebagai spesies yang paling banyak ditemukan. Mikroba lain yang bersarang di pusar Anda adalah Bacillus atau bakteri yang menyebabkan kaki bau. 38
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Jadi sangat penting untuk menjaga pusar tetap bersih dan bebas dari bau. Karena pusar merupakan bagian yang sensitif, membersihkannya harus dilakukan secara lembut. Jika di pusar Anda terdapat bagian yang susah dibersihkan, Anda harus membersihkannya dengan hati-hati. Siapkan kapas, cotton bud, air hangat, baby oil, alkohol, dan body lotion sebelum mulai membersihkan. Jika semua peralatan sudah siap, cuci tangan Anda dengan sabun antibakteri. Berikut beberapa tips membersihkan pusar yang dapat Anda coba: • Menggunakan baby oil Berbaring telentang dan tuangkan beberapa tetes baby oil ke dalam pusar Anda. Baby oil adalah pilihan yang aman untuk membersihkan pusar, apalagi jika Anda memiliki kulit sensitif. Diamkan tetesan baby oil di dalam pusar selama 5 sampai 15 menit agar memudahkan mengambil kotoran.
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis • Alkohol Celupkan kapas atau cotton bud ke dalam alkohol untuk membersihkan bagian dalam pusar. Alkohol adalah cara jitu untuk mengangkat kotoran yang sudah menumpuk dan susah dibersihkan. Jangan menekan atau menggosok terlalu keras karena bisa menyebabkan cedera. Jika kapas sudah kotor, ambil kapas baru sampai pusar bersih. • Air hangat Jika tak memiliki baby oil atau alkohol di rumah, gunakan air hangat dan kapas atau kain lembut untuk membersihkannya. Usapkan kain basah secara lembut untuk mengangkat kotoran yang ada di pusar. • Larutan air garam Larutan air garam biasa digunakan untuk membersihkan area pusar yang ditindik. Rendam kapas dalam air garam dan usapkan pada area tindikan pusar. Air garam diyakini dapat membantu mengurangi infeksi dan bau busuk. Jika pusar Anda bau, segeralah cuci menggunakan sabun dan keringkan. Setelah itu, berikan body lotion agar kulit di sekitar pusar tetap lembut dan wangi. Bersihkan pusar secara teratur saat mandi agar kotoran membandel tak muncul lagi dan Anda pun bebas dari bakteri.
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
39
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
MENAKAR DAYA SAING UMKM MENUJU PASAR ASEAN
P
Oleh : Agus Budiyono,ST, MA, Mec. Dev*)
asar Bebas ASEAN atau Asean Economic Community (AEC) sudah semakin dekat. Ajang komunitas ekonomi AEC ini dikreasikan untuk integrasi ekonomi kawasan ASEAN. Pada Tahun 2015, seluruh Negara ASEAN secara bebas memasarkan produk yang mengindikasikan bahwa negara-negara dalam kawasan ASEAN akan saling bersaing di dalam merebut posisi dan kue keuntungan dalam komunitas ekonomi tersebut. Bagaimana dengan kesiapan Indonesia, terutama UMKM kita? Jawabannya adalah kita sudah siap. Setidaknya optimisme kesiapan itu yang disampaikan Presiden SBY beberapa waktu yang lalu.. Presiden juga menandaskan bahwa AEC akan mampu mendongkrak ekonomi kawasan, mempercepat laju mobilitas kapital, sumber daya manusia serta barang dan jasa di ASEAN termasuk Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa Indonesia harus mampu mengambil keuntungan dari adanya komunitas ini dan jangan sampai terjebak sebagai pihak yang kalah (the loser). Optimisme tersebut tidak sepenuhnya keliru. Fakta bahwa struktur pelaku ekonomi kita memang secara mutlah didominasi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu sebesar 99,99 % (Kementerian Koperasi dan UMKM, 2013).
40
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Hal lain yang mendukung adalah bagaimana sumbangan tenaga kerja lebih dari 107 juta bekerja di sektor UMKM atau sekitar 97,16 % yang sisanya disumbang oleh Usaha Besar. Dari sumbangan produk Domestik Bruto (PDB), UMKM menyumbang 59, 08 % dibandingan proporsi sumbangan yang diberiikan oleh oleh UMKM 40,92 %. Tidak sepenuhnya keliru, artinya juga tidak sepenuhnya benar. UMKM kita belum siap dalam menghadapi AEC 2015. Ungkapan ketidaksiapan, atau lebih pada pesimisme ini mengemuka dalam Rapimprov Kadin Jateng bulan Mei 2013. Mempelajari thesa tersebut, penulis melihat bahwa masih banyak sekali pekerjaan rumah yang menjadi ranah dari berbagai pihak yang kerkepentingan (stakeholders) yang melibatkan pemerintah dan UMKM agar kita mampu memenangkan persaingan di era global semisal AEC 2015. Masalah Daya Saing UMKM Dalam kaitannya dengan daya saing, kita melihat para aktor UMKM kita sering membelenggu dirinya dengan berbagai mitos manajemen tradisional yang tidak populer yang secara langsung atau tidak menghambat dirinya untuk berkembang.
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis Ini jelas sangat merugikan. Mitos-mitos ini harus disingkirkan jauh-jauh. Menurut hemat penulis paling tidak ada empat mitos utama kegagalan manajemen UMKM dalam rangka peningkatan daya saing. Mitos pertama ‘ cepat puas’ dan defensif. Mitos ini penulis yakini menjadi garis depan stagnasi dan kemunduran UMKM pada umumnya. Pandangan manajemen tradisional ini harus diubah menjadi spirit melihat jauh ke depan. Dengan spirit inilah yang akan membangun karakter sebagai organisasi pembelajar (Peter Senge, 1996)
mempertahankan status quo, sekaligus menganggap perubahan adalah hal yang menakutkan. Padahal dalam dunia dengan penuh kepentingan dan persaingan ini, perubahan adalah sesuatu yang tak dapat dihindari. Kita juga mengetahui bahwa dalam era global segalanya selalu berubah, serba dinamis dan tidak ada yang abadi, karena yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Jadi perubahan ke arah yang lebih baik mutlak diperlukan. Perubahan yang dimaksud meliputi perubahan cara pandang, positioning dan bahkan strategi bisnis serta perubahan lain yang mendukung peningkatan daya saing.
Mitos kedua, bahwa persaingan sebagai masalah. Pandangan seperti inipun harus secepatnya dirubah. Kita mengetahui bahwa dalam era global, Pendekatan Sistem persaingan merupakan suatu conditio sine qua Secara substansial untuk menuju dan non, yakni suatu kondisi yang tidak harus tidak, membangkitkan daya saing UMKM diperlukan pasti terjadi. Jadi suatu pendekatan persaingan akan sistem yang “Dalam kaitannya dengan daya saing, kita menjadi hal yang melihat para aktor UMKM kita sering membe- komprehensif, bersifat keniscayaan. lenggu dirinya dengan berbagai mitos manaje- mengintegrasikan Dengan demikian berbagai aspek men tradisional yang tidak populer yang secara strategis yang pandangan langsung atau tidak menghambat dirinya untuk melingkupi usaha konservatif bahwa persaingan sebagai berkembang. Ini jelas sangat merugikan. Mitos- UMKM. Ada tiga masalah harus aspek penting dalam mitos ini harus disingkirkan jauh-jauh.” digeser menjadi pendekatan ini yang persaingan sebagai merupakan bagian tantangan sekaligus peluang. Menjadi peluang yang tak terpisahkan dan melibatkan berbagai atas dasar bahwa tanpa persaingan seringkali aktor penggerak. Pertama adalah pendekatan melahirkan perasaan aman. Jika sudah demikian ia kebijakan. Bagaimanapun tanpa adanya kebijakan akan menjadi lemah dan tidak waspada sehingga publik yang mendukung daya saing, mustahil daya mengalami kemunduran. Celakanya lagi ia dapat saing UMKM dapat diwujudkan. Kebijakan baik itu menjadi bulan-bulanan bagi para aktor UMKM mikro maupun makroekonomi akan memberikan pendatang baru yang lebih kompetitif atau arah pada iklim usaha yang kondusif dan pesaing kita dari ASEAN. mendukung persaingan yang sehat. Yang berperan dalam hal ini adalah pemerintah. Pemerintah Ketiga, sangat latah bagi manajemen tradisional melalui regulasi dan kebijakan program kegiatan mengemukakan alasan, bahwa UMKM yang yang mendukung daya saing dapat berada dalam dikelolanya tidak berkembang dan kalah bersaing tataran kontrol makro atas iklim usaha UMKM karena permasalahan modal. Ini mungkin bisa dan persaingan. Peningkatan serapan skemadipahami, tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya skema pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat benar. Manajemen mungkin saja keropos dalam (KUR), peningkatan pelatihan-pelatihan yang mengelola usahanya. Pengelolaan sumber daya mendukung kualitas produk dan pemasaran dan faktor produksi yang kurang efisien juga dapat hingga bantuan sarana prasarana produksi yang menjadi faktor pemicunya. Walaupun dalam skala mampu meningkatkan skala ekonomi (economy luas masih ada faktor lain baik internal maupun of scales) hingga memicu produktivitas tinggi eksternal, tetapi masalah permodalan bukanlah adalah bagian dari strategi kebijakan ini. Selain satu-satunya. itu mengingat skope pasar adalah ASEAN, maka pencerdasan aktor UMKM kita dengan Mitos berikutnya adalah mitos tentang media pemasaran yang efektif melalui teknologi perubahan. Manajemen tradisional cenderung informasi juga merupakan pekerjaan rumah lain MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
41
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis dalam lingkup kebijakan ini. Aspek kedua adalah pendekatan manajemen dan kepemimpinan (management and leadership). UMKM baik yang bergerak di bidang industri, perdagangan dan bidang lainnya harus dikelola melalui fungsi manajemen yang baik. Manajemen berperan dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi
melalui strategi yang tepat serta pemanfaatan sumber daya yang serba terbatas dengan seefisien mungkin. Efisiensi dalam hal ini merupakan hulu menuju produktifitas. Lebih jauh, produktifitas merupakan kata kunci dalam keunggulan kompetitif. Sedangkan leadership berperan dalam memastikan rencana berjalan dan tujuan tercapai. Keduanya harus berjalan secara sinergis. UMKM yang overmanaged tetapi underled, akan berjalan tetapi tidak efektif. Sebaliknya jika usaha tersebut overled tetapi undermanaged, UMKM tersebut akan tetap berjalan tetapi tidak akan efisien. Aspek ketiga adalah pendekatan budaya. Terpenting dalam hal ini adalah bagaimana mentransformasikan semangat wirausaha yang sesungguhnya dalam sektor bisnis. Termasuk menyingkirkan berbagai mitos- mitos tradisional yang dipaparkan di atas. Budaya wirausaha harus benar-benar menjadi ruh dan spirit dalam pengelolaan industrinya. Kita melihat bagaimana budaya wirausaha seperti kegigihan, ulet, menyenangi perubahan, selalu inovatif dan 42
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
memiliki keunggulan kompetitif telah membawa Jepang melompat mencapai keajaiban ekonomi yang mencengangkan. Kitapun dapat mengadopsi spirit tersebut bagi seluruh masyarakat UMKM. Budaya memahami kekuatan dan kelemahan pesaing di negara lain juga hal penting yang harus terus digerakkan. Semua butuh proses, kerja keras pengorbanan ekstra agar kharakter-kharakter wirausaha tersebut mengurat dan membudaya.
Pendekatan sistem ini menjadi utama dan memerlukan kondisi saling menguatkan antar stakeholders. Keberhasilan pendekatan ini akan tercermin dalam makin matangnya pelaku dan UMKM kita di dalam mengarungi samudera merah persaingan pasar ASEAN. Pada akhirnya dengan daya saing tinggi yang dimiliki UMKM sangat memungkinkan UMKM kita menjadi raja di negeri orang sekaligus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bukan sesuatu hal yang tidak mungkin! *) Penulis adalah alumnus MEP UGM dan International University of Japan, Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Magelang, Kasubbag Program Bappeda Kota Magelang
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
Tokyo, Model Kota Sejuta Bunga dari Negeri Sakura M. Imam Santosa.
S
logan Kota Sejuta Bunga yang telah dicanangkan sejak tahun 2010 oleh Bapak Walikota Magelang, Mengacu kepada kota yang tertata rapi dan dipenuhi dengan taman untuk menyukseskan target Ayo Ke Magelang tahun 2015. Untuk menjadikan Kota Magelang sebagai kota tujuan wisata yang berbasis pada kota jasa, secara estetika tata ruang kota pun harus dipercantik untuk menarik pengunjung baik wisatawan maupun investor. Contoh keseriusan Pemerintah Kota Magelang dalam menata pertamanan kota dapat kita lihat dari intensifnya pembangunan pot bunga di sepanjang jalan protokol dan fasilitas umum yang menjadi tempat berkumpul kini sudah dilengkapi dengan taman-taman kecil. Di lingkungan Kantor Walikota telah dibangun taman yang terletak di sebelah gedung Bappeda Kota Magelang. Jika Kota Magelang mencanangkan sebagai Kota Sejuta Bunga sejak tahun 2010, beberapa kota dan Negara-negara maju telah lama mengembangkan arsitektur taman sebagai penanda kota, sebutlah Belanda dengan taman bunga tulipnya, maupun Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan
Istana Musim Panas di Beijing, kediaman Kaisar Dinasti Ming yang berfungsi serupa dengan Taman Sari di Yogyakarta. Selain kedua ilustrasi diatas, penulis juga menambahkan taman-taman di Jepang yang tersebar di berbagai kota. Bagi masyarakat Jepang, mengunjungi taman selain karena kecintaan mereka terhadap lingkungan, juga telah membudaya. Sebutlah tradisi hanami atau melihat bunga, selalu menjadi tradisi tahunan dimana orang-orang berkumpul di taman bersama keluarga, kerabat atau rekan satu kantor. Tradisi melihat bunga ini sudah berlangsung setidaknya dimulai pada jaman Dinasti Tokugawa. Beberapa taman menjadi tempat menikmati mekarnya bunga sakura di Tokyo. Even ini berlangsung pada akhir Maret sampai dengan pertengahan April di Tokyo. Taman Ueno menjadi salah satu tempat paling ramai di Tokyo pada acara Hanami. Disamping karena dirancang untuk menikmati musim hanami, Taman Ueno juga merupakan tempat sejarah modernisasi Jepang. Taman ini berdiri diatas bekas lahan Kuil Kaneiji, salah satu kuil terbesar di Tokyo, di masa lalu disebut Edo. Kuil ini menjadi ajang pertempuran MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
43
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis Samurai Edo dengan pasukan yang setia kepada Kaisar Meiji pada waktu Restorasi Meiji. Kuil Kaneiji yang menjadi markas Dinasti Tokugawa dengan dukungan para samurai Edo dihancurkan dan bekas-bekasnya kini terletak di dalam kebun binatang Ueno. Bangunan awal peradaban modern Jepang yang terletak di bekas Kuil Kaneiji antara lain Museum Nasional, Museum Ilmu Pengetahuan dan Museum Seni Barat. Taman-taman di Tokyo umumnya merupakan peninggalan dari Dinasti Tokugawa. Taman timur Istana Kekaisaran dahulu menjadi singgasana Shogun Tokugawa, kini berubah menjadi lapangan luas yang dihiasi dengan bunga sakura serta pohon maple atau momiji. Waktu terbaik untuk melihat momiji adalah di musim gugur yang mana daun-daun pohon maple berubah menjadi merah atau kuning. Taman Timur Istana Kekaisaran dibagi menjadi dua bagian yaitu Honmaru atau singgasana Shogun dan Ninomaru, tempat tinggal petinggipetinggi Shogun. Namun demikian kedua istana ini telah diubah menjadi taman setelah runtuhnya Dinasti Tokugawa. Bekas-bekas bangunan Dinasti Tokugawa yang tersisa adalah reruntuhan menara Istana Edo, tempat penjaga dan gerbang-gerbang istana. Bekas istana Honmaru menjadi tempat menikmati hanami sedang area Ninomaru dirubah menjadi taman Jepang dengan ciri khas danau buatan dan air terjun. Taman-taman popular lain seperti Shinjuku Gyoen, Korakuen dan Rikugien merupakan peninggalan bangsawan dan pejabat tinggi pada masa Dinasti Tokugawa. Akhiran-en pada nama-nama tempat di Jepang menunjukkan bahwa Taman Korakuen terletak di dekat salah satu arena olahraga terbesar
44
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
di Jepang yang mengambil nama dari taman ini, Korakuen Hall. Tempat ini dapat dijangkau dengan mudah dari stasiun Tokyo Metro yang bernama sama, Korakuen, pada jalur Marunouchi taman ini menarik dikunjungi pada waktu hanami pada bulan Maret-April dan momiji pada bulan Desember. Taman Rikugien terletak tidak jauh dari Stasiun Komagome pada jalur Yamanote. Jika pengunjung menginginkan suasana taman yang jauh dari hiruk pikuk Metropolitan Tokyo, tempat ini bisa menjadi referensi. Pada puncak musim momiji di awal Desember taman ini dibuka sampai jam 9 malam untuk even iluminasi. Jika Shinjuku disebut sebagai wilayah tersibuk di Metropolitan Tokyo, taman Shinjuku Gyoen menawarkan atmosfer menarik bagi pecinta taman. Dibangun oleh pembesar Dinasti Tokugawa pada abad 17, taman ini disita oleh pemerintah baru pada masa Restorasi Meiji dan menjadi tempat menjamu tamu-tamu asing oleh Kaisar Meiji pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Sempat hancur oleh perang dunia kedua, taman ini dibangun kembali dan menjadi tempat favorit bagi para pecinta hanami. Di dalam Shinjuku Gyoen terdapat pavilion bergaya Cina yang disebut goryotei yang dibangun setelah Kaisar mengunjungi Taiwan. Pavilion ini dibuat menghadap taman bunga dan terletak di tengah kolam. Shinjuku Gyoen juga dilengkapi dengan taman gaya Barat setelah Kaisar Meiji menerima kunjungan dari duta besar Inggris, Prancis dan Amerika Serikat. Selain taman-taman peninggalan Dinasti Tokugawa, terdapat pula peninggalan keluarga kekaisaran Jepang yang kini bisa diakses oleh masyarakat umum. Meiji Jingu adalah monument untuk menghormati Kaisar Meiji yang berjasa
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis membangun Jepang menjadi negara modern di abad 19 melalui restorasi Meiji. Selain difungsikan sebagai hutan kota dan monumen. Tempat ini juga menarik pengunjung pada musim momiji maupun hanami. Taman yang relative baru adalah Showa Kinen Park. Dibangun untuk memperingati naik tahtanya Kaisar Hirohito atau dikenal dengan nama Showa oleh masyarakat Jepang. Terletak di Kota Tachikawa, diluar pusat kota Tokyo, taman ini dibangun diatas bekas pangkalan udara milik Jepang dan Amerika Serikat. Showa Kinen Park yang dibangun pada era modern mengadopsi baik gaya Jepang maupun Barat. Ornament khas Barat antara lain ditandai dengan adanya air mancur ditengah deretan pohon cypress. Bunga tulip yang menjadi ciri khas Belanda pun ditanam disini. Showa Kinen Park menarik untuk dikunjungi baik di musim gugur maupun musim semi. Mekarnya bunga tulip pada akhir bulan April menjadi atraksi menarik yang menjadi even tahunan di Showa Kinen Park. Dari catatan-catatan tentang taman-taman di Tokyo disimpulkan pembangunan estetika kota berupa taman bunga, telah berlangsung sejak jaman Dinasti Tokugawa dan dilestarikan hingga sekarang walaupun Tokyo sudah menjadi salah satu kota termodern di dunia. Kesadaran memperindah kota ini tidak hanya bersifat berpusat pada Pemerintah, namun setiap rumah tangga maupun rukun warga telah memiliki kesadaran untuk menghiasi halaman rumahnya. Dengan demikian tata ruang semacam ini bias dijadikan model untuk menwujudkan cita-cita Kota Sejuta Bunga. ***
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
45
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
46
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56
47
Wahana Informasi & Aspirasi Masyarakat Dinamis
48
MAJALAH DINAMIKA MAGELANG EDISI 56