WACANA KETERLIBATAN ANAK-ANAK DALAM KAMPANYE PARTAI KEADILAN SEJAHTERA JELANG PEMILU 2014 DI MERDEKA.COM Skripsi DiajukanuntukMemenuhiPersyaratanMemperolehGelarSarjanaKomunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: Rahmaidah NIM: 1110051100043
KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Stara 1 (S1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang belaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 Desember2014
Rahmaidah 1110051100043
ABSTRAK Rahmaidah 1110051100043 Wacana Keterlibatan Anak-Anak Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com.
Kampanye politik merupakan kegiatan politik dalam menyambut pemilihan umum. Keberhasilan partai politik biasanya dilihat dari banyaknya massa yang ikut terlibat, bahkan mereka cenderung mengikutsertakan anak-anak dalam kampanye. Seperti yang terjadi pada kampanye pemilu legislatif pada 16 Maret – 5 April 2014 lalu.Salah satu partai politik yang mendapat sorotan tajam serta teguran oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Badan Pengawas Pemilu adalah Partai Keadilan Sejahtera. Berdasarkan latar belakang di atas dapat memunculkan pertanyaan. Bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014? Bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com? Bagaimana konteks sosial Merdeka.com pada berita keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berlandaskan paradigma kritis. Paradigma kritis melihat bahwa media bukanlah saluran yang bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis wacana Teun A. Van Dijk. Analisis ini mengaitkan tiga dimensi yaitu analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Hasil penelitian dilapangan, pada tahap teks pemberitaan terkait keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS menggambarkan bagaimana kondisi kampanye akbar PKS yang menjadi sorotan banyak pihak. Kampanye PKS yang melibatkan anak-anak tersebut merupakan salah satu pelanggaran kampanye seperti yang tertera pada Peraturan KPU, dimana pelaksana, peserta dan petugas kampanye dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat sebagai pemilih. Dalam hal ini, Merdeka.com juga mengambil sudut pandang adanya anak-anak yang memakai atribut PKS, seperti : baju, topi, dan memegang buku serta bendera kecil yang semuanya beruliskan „saya pilih PKS‟. Pelanggaran yang dilakukan PKS yang secara sengaja melibatkan anak-anak dalam kampanyenya merupakan hal yang berusaha ditampilkan dalam pemberitaan ini. Merdeka.com secara jelas menolak keterlibatan anak-anak dalam kampanye. Merdeka.com berusaha menggiring masyarakat untuk mengetahui dan ikut mengawasi berlangsungnya kampanye. Kasus keterlibatan anak-anak setiap masa kampanye selalu menjadi perdebatan yang tidak jelas solusinya dan terus
i
berulang padahal sudah ada aturan kampanye dan Undang-Undang yang melarangnya. Kata kunci : PKS, Merdeka.com, Kampanye politik, Hierarki Pengaruh, Analisis Wacana Teun A. Van Dijk. KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahiim Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan kuasa-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Alhamdulillah, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Wacana Keterlibatan Anak-Anak dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com”, yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1), di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua peneliti, yaitu Ibunda Neliati dan Ayahanda Ramlan Hasibuan yang selama ini selalu mendukung anak-anaknya untuk menjadi manusia lebih baik, bermanfaat, dan bisa membanggakan. Terimakasih juga karena telah memberikan semangat dan kasih sayang yang tidak pernah ada hentinya. Semoga mereka selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu diberikan kesehatan olehNya. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Peneliti yakin skripsi ini tidak akan berjalan baik dan
ii
lancar tanpa adanya bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Suparto, M. Ed, Ph.D. Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Drs. Jumroni, M.Si, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, H. Sunandar, M.A.
2.
Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si. serta Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang selalu berkenan membantu peneliti dalam hal perkuliahan.
3.
Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si selaku dosen pembimbing dan inspirator bagi peneliti untuk terus belajar dan menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Terimakasih peneliti ucapkan karena telah sabar dapat meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, ilmu, dan motivasi hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga selalu menjadi dosen yang membanggakan dan istimewa di hati mahasiswa.
4.
Rubiyanah, M.A dan Ade Rina Farida, M.Si, yang selalu berkenan membantu dan member motivasi terhadap peneliti
5.
Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu serta pengalaman kepada peneliti selama menuntut ilmu di Jurusan Jurnalistik.
iii
6.
Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi.
7.
Ramadhian Fadillah dan M. Hasits (Staf Redaksi Merdeka.com) selaku narasumber yang telah meluangkan waktu dan memberikan informasi kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.
8.
Ali Akbar Faisal, adik peneliti yang selalu memberikan semangat serta dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
9.
Sahabat seperjuangan dan terbaik peneliti, Hetty Choiriyah, Anastasia, Weldania, Kristanti, Isye, Nurviki, Nurbayani, Richie, Irvan
Ramadhan,
Farhan
Kamal,
Fajar
Yugaswara,
Halimatussa‟diyah, Aditya Herdiansyah, Rijuan Hartadian Putra, Ahmad Fauzi, Damar, Kenwal, Siti Nurhayati, Puput, dan Ambar Widati. Terimakasih sudah memberikan semangat serta motivasi selama penelitian dan menerima semua keluh kesah peneliti dengan sabar. Semoga persahabatan dan tali silaturahmi kita tidak akan pernah terputus sampai kapanpun dan semoga semua yang kita citacitakan dapat tercapai. 10. Teman-teman Jurnalistik 2010 yang telah berjuang bersama-sama dalam
mengikuti
perkuliahan
selama
hampir
empat
tahun.
Terimakasih atas pertemanan, dan pengalaman yang telah diberikan kepada peneliti.
iv
11. Teman-teman KKN PERS 2013 yang telah memberikan pengalaman berharga sepanjang mengabdikan diri bersama di Desa Rajeg Mulya. 12. Semua
pihak
yang
telah
memberikan
kontribusi
terhadap
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Namun, hal ini tidak mengurangi rasa hormat dan ucapan terimakasih peneliti. Akhir kata, Peneliti menyadari skripsi ini masih belum mencapai kesempurnaan namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikannya dengan baik. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Wassalamualaikum Wr. Wb Ciputat, 18 Desember 2014
Peneliti
v
DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...........................................................................
ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................
vi
DAFTAR TABEL .................................................................................
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah.........................................
1
B.
Batasan dan Rumusan Masalah..............................
8
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................
9
D.
Kajian Pustaka........................................................
10
E.
Metodologi Penelitian ............................................
12
F.
SistematikaPenulisan .............................................
17
KAJIAN TEORITIS A.
BAB III
BAB IV
Analisis Wacana Teun A. Van Dijk .......................
18
1.
Teks ................................................................
19
2.
Kognisi Sosial .................................................
29
3.
Konteks Sosial ................................................
30
B.
Konseptualisasi Kampanye ....................................
31
C.
Media Online..........................................................
34
D.
Konseptualisasi Berita............................................
35
1.
Definisi Berita .................................................
36
2.
Nilai-nilai Sebuah Berita................................
37
3.
Jenis-jenis Berita .............................................
39
GAMBARAN UMUM A.
Profil dan Perkembangan Merdeka.com ................
40
B.
Visi dan Misi Merdeka.com ...................................
43
C.
Alur Berita di Merdeka.com ..................................
44
D.
Struktur Organisasi Merdeka.com .........................
45
Temuan dan Analisis Data
vi
A.
BAB V
Wacana Keterlibatan Anak-anak di Merdeka.com
49
1.
Analisis Teks edisi 16 Maret 2014..................
51
2.
Analisis Teks edisi 24 Maret 2014..................
62
B.
Analisis Kognisi Sosial ..........................................
72
C.
Analisis Konteks Sosial .........................................
78
D.
Interpretasi Peneltian..............................................
84
Penutup A.
Kesimpulan ............................................................
85
B.
Saran.......................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Struktur Teks Menurut Van Dijk ...........................................
23
Tabel 2.2 Elemen wacana van Dijk .......................................................
24
Tabel 3.1 Struktur organisasi kepengurusan Merdeka.com ...................
46
Tabel 3.3 Tim Redaksi Daerah ..............................................................
47
Tabel 3.4 Tim Foto Merdeka.com..........................................................
48
Tabel 3.5 Rubrikasi Merdeka.com .........................................................
49
Tabel 4.1 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 1 “Kampanye Bawa Anak PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini”, Edisi 16 Maret 2014 .............................................................
60
Tabel 4.2 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 2 “Panitia Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye”, Edisi 24 Maret 2014 .............................................................
viii
70
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang cukup signifikan sebagai bagian dari kehidupan
manusia sehari-
hari. Seperti kita ketahui hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama selalu mempunyai hubungan dengan aktivitas komunikasi massa. Selain itu, tanggapan masyarakat yang tinggi terhadap program komunikasi melalui media massa seperti : televisi, radio, surat kabar, majalah, dan internet menjadikan setiap saat masyarakat tidak dapat terlepas dari pengaruh media massa. Saat ini, masyarakat tidak hanya disuguhkan informasi melalui media massa surat kabar, televisi maupun radio saja. Tetapi telah hadir situs berita edisionline dari media cetak surat kabar atau majalah, seperti: Merdeka.com, Kompas.com, Detik.Com, Republika Online, dan lain-lain. Media online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online disebut juga cyber journalism yang dapat didefinisikan sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didisturibusikan melalui internet. Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet. Meskipun baru, media online sebagai salah satu jenis media massa yang tergolong memiliki pertumbuhan yang spektakuler. Dibanding media lain, media online memiliki kekuatan besar seperti jangkauannya yang tidak terbatas, dalam artian bangsa pasarnya
1
2
adalah dunia. Selain itu, biayanya sangat murah karena tidak butuh biaya cetak, biaya kertas (paperless), biaya distribusi dan penulisnya bisa dari mana saja, dapat diakses selama 24 jam dan berita yang lama masih bisa diakses karena ada fasilitas arsip. Dalam skripsi ini saya ingin membahas mengenai wacana keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu di media online Merdeka.com. Pada pemberitaan di Merdeka.com tanggal 16 Maret 2014 menjelaskan bahwa, sejak kampanye pemilu terbuka berlangsung pada 16 Maret 2014, terdapat pelanggaranpelanggaran yang terjadi dalam kampanye dan aksi para peserta partai yang digelar beberapa partai politik pun semakin banyak bermunculan. Pada saat itu yang sedang menjadi sorotan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan masyarakat adalah pemberitaan mengenai banyaknya para peserta partai politik yang melibatkan anak-anak dibawah umur pada saat kampanye pemilu.1 KPAI menemukan pelanggaran yang dilakukan semua partai politik dalam kampanye pemilu legislatif terkait pelibatan anak-anak dalam kampanye. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia pada tiga hari penyelenggaraan kampanye terbuka, yaitu Minggu (16/3/2014) hingga Selasa (18/3/2014), ada sejumlah dugaan pelanggaran kampanye berupa pelibatan anak-anak yang dilakukan partai politik. Pelanggaran kampanye yang dilakukan partai politik dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tentunya telah 1
www.merdeka.com, “ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut untuk Pendidikan Politik Dini,” dilihat pada 11 September 2014.
3
melanggar Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang Undang Nomor 23 tahun 2002 : 1. Pasal 15 Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari : a. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik. b. Pelibatan dalam sengketa bersenjata. c. Pelibatan dalam kerusuhan sosial. d. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan. e. Pelibatan dalam peperangan. 2. Pasal 87 Setiap orang yang secara melawan hukum merekrut atau memperalat anak untuk kepentingan militer, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 atau penyalahgunaan dalam kegiatan politik atau pelibatan dalam sengketa bersenjata atau pelibatan dalam kerusuhan sosial atau pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan atau pelibatan dalam peperangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).2 KPAI melaporkan sejumlah pelanggaran terkait pelibatan anakanak oleh partai politik dalam pemilu 2014 ke Badan Pengawas Pemilu RI, Rabu (19/3/2014). Ketua KPAI, Asrorun Ni‟am Sholeh mendatangi kantor Bawaslu dan ditemui langsung oleh Ketua Bawaslu RI, Muhammad dan 2
www.Depkop.go.id/.../02.%2002 Undang-undang- nomor 23 tahun 2002. Dilihat pada
tanggal 17 Agustus 2014.
4
Sekretaris jenderal, Gunawan Suswantoro di Media Center Bawaslu RI. Berdasarkan
hasil
pemantauan
dan
pengawasan
KPAI
terkait
penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik selama 3 hari (16 -18 maret 2014)
menunjukkan
kesadaran
penyelenggara
kampanye
akan
perlindungan anak masih rendah. Hasil tabulasi data KPAI terkait parpol yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye menunjukkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah melakukan 14 pelanggaran, disusul PDIP dengan 10 pelanggaran, Golkar, Hanura dan PKPI 8 pelanggaran, Nasdem 7 pelanggaran, Gerindra 6 pelanggaran , Demokrat dan PPP 6 pelanggaran, PKB dan PAN 5 serta PBB dengan 4 pelanggaran.3 Indikator pelanggaran pelibatan anak dalam kegiatan yang paling banyak dilanggar dalam kampanye adalah memobilisasi anak oleh partai politik atau calon legislatif dan menggunakan anak untuk memakai atribut kampanye. Sedangkan kegiatan kampanye pemilu 2014 yang berdampak langsung pada anak adalah sebagian calon legislatif maupun partai politik menggunakan tempat bermain anak atau tempat pendidikan anak untuk kegiatan kampanye terbuka, salah satunya yang dilakukan oleh PKPI. Dalam memberikan laporan dugaan pelibatan anak, KPAI juga berkomitmen untuk bekerjasama dengan Bawaslu terkait dengan pengawasan terhadap pelibatan anak dalam kampanye politik oleh peserta
3
Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat pada tanggal 17 Agustus 2014
5
pemilu. Kerjasama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau MoUyangditandatangani pada hari yang sama. Sementara itu merespon laporan KPAI tersebut, Ketua Bawaslu menyatakan bahwa semua temuan dan laporan tersebut wajib untuk ditindaklanjuti, karena laporan itu substansinya merupakan laporan dari masyarakat melalui KPAI.4 Pengangkatan wacana keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera ini menarik diteliti karena telah dijelaskan menurut pasal 87 UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, pelaku pelibatan anak dalam kampanye dapat dipidana penjara 5 tahun atau denda 100 juta tetapi masih banyak partai politik yang melanggarnya dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye dan hal ini belum ditindaklanjuti secara serius dengan memberikan sanksi tegas dari Bawaslu maupun KPU. Partai Keadilan Sejahtera menjadi salah satu partai yang paling banyak melakukan pelanggaran kampanye dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye partai politik.5 PKS adalah partai politik yang ikut meramaikan pemilu tahun 2014. PKS merupakan salah satu partai besar di Indonesia. Pada pemilihan umum tahun 2014, Komisi Pemilihan Umum menempatkan PKS ke dalam sepuluh besar partai yang lolos uji verifikasi. Pemberitaan
mengenai
pelanggaran
yang
dilakukan
Partai
Keadilan Sejahtera telah banyak beredar di berbagai media cetak, televisi 4
Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat pada tanggal 17 Agustus 2014. 5
www.m.antaranews.com/.../pks-terbanyak-libatkan-anak-dalam-kampanye. Dilihat pada 11 September 2014.
6
dan situs berita online. Salah satu media online yang terus memberitakan pelanggaran yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera ini adalah media online Merdeka.com. Sebagai salah satu media nasional, Merdeka.com menjadi salah satu media yang gencar melakukan pemberitaan terhadap keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. Hal ini menarik untuk dilihat sejauh mana kecendrungan yang timbul dalam pemberitaan Merdeka.com, mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 yang termuat di dalamnya. Apakah media online seperti Merdeka.com, yang berfungsi sebagai saluran aktif dan dapat melakukan intervensi terhadap pesan, memberitakan peristiwa tersebut sesuai dengan kepentingan ideologisnya dalam masyarakat dengan melakukan proses produksi wacana yang disesuaikan dengan kepentingannya, ataukah tetap berusaha obyektif dan seimbang dalam pemberitaannya. Dalam hal ini peneliti seperti melihat Merdeka memiliki kepentingan tertentu mengapa sampai menjadikan isu keterlibatan anakanak dalam kampanye PKS ini terus diberitakan di medianya padahal pada saat itu banyak juga para peserta dari partai politik lain yang melakukan pelanggaran yang sama dengan membawa anak-anak dalam kampanye. Tetapi Merdeka.com justru mengambil angle mengenai PKS. Peneliti memilih berita edisi 16 dan 24 maret 2014 karena pada edisi tersebut sedang berlangsung masa kampanye pemilu legislatif, terkait keterlibatan anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tersebut dan
7
setelah adanya laporan dari KPAI dan masyarakat. Maka, Bawaslu juga segera memanggil Presiden PKS dalam waktu dekat dari kampanye yang dilakukan tanggal 16 Maret 2014. Rencananya, Anis Matta akan diminta keterangannya terkait dugaan pelanggaran akibat pernyataannya yang mengatakan bahwa melibatkan anak -anak dalam kampanye merupakan pendidikan politik sejak dini. Setelah mendapat sorotan dari media serta mendapat teguran dari Bawaslu. Kampanye PKS disejumlah daerah sudah ada tempat penitipan anak, namun masih terlihat kader PKS tetap bawa anak ikut kampanye. Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas, maka penelitian ini diberi judul “Wacana Keterlibatan Anak-anak Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah. Peneliti membatasi masalah hanya dilihat dari berita-berita yang ada di situs online Merdeka.com pada edisi 16 Maret dan 24 Maret 2014. Dan tentunya hanya berita yang berkaitan dengan keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan
pembatasan
masalah
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
diatas,
maka
peneliti
8
1. Bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014? 2. Bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com? 3. Bagaimana konteks sosial Merdeka.com pada berita keterlibatan anakanak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas maka penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. 2. Untuk mengetahui bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com 3. Untuk mengetahui bagaimana konteks sosial Merdeka.com yang digambarkan mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis
9
Penelitian ini diharapkan memiliki fungsi dan manfaat secara akademis. Manfaat ini ditujukan pada pengembangan ilmu komunikasi dan mempelajari bagaimana media menganalisis sebuah berita untuk disampaikan kepada masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah informasi awalan bagi siapa saja yang akan melakukan penelitian serupa di masa yang akan datang. b. Manfaat Praktis Adapun dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan data yang dapat dipergunakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perguruan tinggi lainnya untuk menunjang pengetahuan mengenai studi tentang ilmu komunikasi. Dari penelitian ini diharapkan juga agar media online Merdeka.com dapat lebih bermanfaat menjadi bahan masukan dalam bidang informasi dan media penghubung antara masyarakat dan pemerintah. D. Kajian Pustaka Setelah peneliti melakukan pengamatan di Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah UIN Jakarta. Maka, pada penelitian ini, peneliti menggunakan skripsi sebagai acuan dan rujukan bagi peneliti dalam merumuskan permasalahan dan menjadi referensi tambahan selain buku, website, dan koran. Adapun judul-judul skripsi yang peneliti dapatkan diantaranya adalah : 1. Wacana Mundurnya Luthfi Hasan Ishaaq Pada Pemberitaan Harian Kompas. Marisha Arianti Agustin (109051100052), Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran
10
Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H/ 2013 M. 2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk Berita Tentang Calon Presiden RI 2009 Partai Keadian Sejahtera di Harian Republika, Mochamad Arifin (105051102020), Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1430 H/ 2009 M. 3. Studi Analisis Wacana Terhadap Pemberitaan Partai Nasdem di Harian
Media
Indonesia,
Isnaanto
Achmad
Maulana
(207051000662), Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H/ 2013M. 4. Wacana Kekerasan Oknum Aparat Terhadap Wartawan Pada Harian Republika Edisi 17 Oktober 2012. Ana Aryati (109051100005),Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H/ 2013M. Setelah peneliti melihat beberapa penelitian dan skripsi yang terkait teori maupun tema mengenai permasalahan yang peneliti angkat, maka peneliti memutuskan menggunakan Analisis Wacana konsep Teun A. Van Dijk sebagai metode penelitian. Dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian lainnya, karena pada skripsi ini peneliti menggunakan situs berita Merdeka.com seputar berita keterlibatan anak-anak dalam
11
kampanye PKS jelang pemilu 2014 sebagai objek penelitian. Sedangkan untuk teknis penulisan hasil penelitian ini mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi Dkk, diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2007. Maka dari tinjauan pustaka ini, peneliti yakin apa yang akan diteliti belum ada sebelumnya. Untuk itu peneliti yakin mengajukan penelitian tersebut sebagai awal untuk mengajukan skripsi. E. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian Dalam
penelitian
pemberitaan
ini,
peneliti
menggunakan
paradigma kritis. Paradigma kritis melihat bahwa media bukanlah saluran yang bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan. Paradigma kritis mempunyai pandangan tersendiri terhadap berita, yang bersumber pada bagaimana berita tersebut diproduksi dan bagaimana kedudukan wartawan dan media bersangkutan dalam keseluruhan proses produksi berita. Paradigma pluralis percaya bahwa wartawan dan media adalah entitas yang otonom, dan berita yang dihasilkan haruslah menggambarkan realitas yang terjadi di lapangan. Sementara paradigma kritis mempertanyakan posisi wartawan dan media dalam keseluruhan struktur sosial dan kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Pada
12
akhirnya posisi tersebut memperngaruhi berita, bukan pencerminan dari realitas yang sesungguhnya.6 Paradigma ini merepresentasi peran yang ada dalam pembentukan subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya. Paradigma ini mendukung nilai-nilai tertentu dan menggunakan nilai-nilai tertentu untuk mengevaluasi dan mengkritik status quo (keadaan tetap) dan menyediakan cara-cara pengganti untuk menafsirkan peran sosial media massa. Paradigma kritis digunakan untuk menggali dan mengetahui bagaimana wacana sebuah berita mengenai keterlibatan anakanak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com. 2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif pada penelitiannya. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu.7 Pada pendekatan kualitatif dimana penelitian tidak menggunakan data statistik, umumnya berbentuk narasi atau gambar-gambar.8 Penelitian dengan
menggunakan
pendekatan
kualitatif
ini
bertujuan
untuk
menjelaskan sebuah fenomena melalui pengumpulan data yang mendalam.
6
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media, ( Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2001), h.31-32 7 Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media( Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2011), h.302 8 Ronny Kontur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis(Jakarta: CV. Teruna Grafica,2005), h. 16
13
3. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu menurut Sukmadinata penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.9 Fenomena itu bisa berupa : bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Melalui penelitian deskriptif ini peneliti akan mendeskripsikan atau mengkonstruksi secara mendalam terhadap subjek penelitian tersebut. 4. Teknik Penelitian Dalam hal menganalisis data, peneliti menyusun data-data dahulu agar sistematis, lalu diklasifikasikan untuk kemudian dianalisa sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan ilmiah. Untuk menganalisis berita mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 di Merdeka.com. Maka peneliti menggunakan metode kualitatif, yakni dengan menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dan studi dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi wacana. Analisis wacana adalah analisis yang dimaksudkan untuk membongkar maksud dan makna-makna tertentu. 10 Akan tetapi yang menjadi titik perhatian dari peneliti bukan apakah media memberitakan negatif atau 9
Nur Fatimah, “Penelitian Deskriptif”, dalam htttp://nurfatimahdaulay18.blogspot.com. Dilihat pada 17 November 2014 10
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2011), h.5
14
positif mengenai suatu peristiwa melainkan bagaimana berita atau wacana yang dibuat oleh media tersebut. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model wacana Teun A. Van Dijk.Van Dijk menganalisis bagaimana wacana media turut memperkuat rasialisme yang ada dalam masyarakat. Banyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks. Akan tetapi, Van Dijk tidak hanya mengeksklusi modelnya semata-mata dengan menganalisis
teks saja, tetapi Ia juga melihat
bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.11 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan yang diantaranya adalah : a) Observasi Teks Peneliti melakukan pengamatan langsung ke kantor media online Merdeka.com. Hal ini dilakukan guna mendapatkan data yang valid dan secara langsung, sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda-benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan maupun komunikasi dengan individu-individu. Data yang
11
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar analisis teks media(Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2011), h. 224
15
dikumpulkan pada umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat atau rinci, serta bebas dari respon biasa.12 b)
Wawancara
Wawancara adalah suatu cara data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.13 Wawancara ini ditujukan kepada pihak yang terlibat dalam proses pencarian berita hingga berita tersebut dipublikasikan. Peneliti melakukan wawancara dengan Ramadhian Fadillah selaku Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com dan M. Hasits selaku Editor sekaligus menjabat sebagai Redaktur Bidang Politik Merdeka.com. Dalam hal ini peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber terkait proses pemberitaan, mulai dari proses pemilihan
tema
yang
diangkat,
peliputan
hingga
proses
mempublikasikannya kepada khalayak. 6. Subjek dan Objek Penelitian Unit analisis dari penelitian ini adalah Merdeka.com dan unit pengamatannya adalah teks berita yang dipakai mengenai keterlibatan anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. 7. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
12
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2005), h.34. 13 Rachmat Kriantono, Teknik Praktis Riset Komunikassi : Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relatition , Advertising, Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta:Kencana, 2007), h. 96
16
penelitian, metodologi penelitian tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II
Kajian Teori Dalam bab ini menjelaskan secara rinci mengenai Analisis wacana Teun A. Van Dijk, konseptualisasi kampanye, media online, dan konseptualisasi berita berita.
BAB III
Gambaran Umum Bab ini akan membahas tentang profil Merdeka.com, sejarah berdirinya, visi misi, alur berita, dan struktur organisasi di Merdeka.com.
BAB IV
Analisis Data Pada bab ini gambaran beberapa berita terkait wacana keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com. Adapun pendekatan analisis yang digunakan dalam bab ini adalah analisis wacana model Teun A. Van Dijk. Model ini menekankan pada tiga aspek yaitu : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.
BAB V
Penutup Dalam bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan atas analisis penelitian dan kritik serta saran dari permasalahan yang diangkat.
17
BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Wacana Dalam melakukan analisis terhadap teks media, terdapat beberapa analisis yang dapat digunakan. Diantaranya adalah analisis isi, analisis semiotika, analisis framing, dan analisis wacana. Secara singkat jika didefinisikan analisis isi adalah melihat apa yang tertulis dalam teks media. Analisis semiotika meneliti kepada penandaan yang terdapat dalam bahasa atau gambar. Analisis framing membedah cara-cara media dalam mengkonstruksi fakta dengan menonjolkan dan menghilangkan bagian tertentu dan mengarahkan suatu pemberitaan. Sedangkan analisis wacana melihat bagaimana cara wartawan dan media mewacanakan suatu peristiwa dengan meneliti struktur dan kesinambungan suatu teks.14 Analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi atau telaah mengenai aneka fungsi (pragmatik) bahasa15. Dengan analisis wacana kita tidak hanya mengetahui isi sebuah teks, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan lewat kata, frase, kalimat, metafora seperti apa yang disampaikan, mengapa harus disampaikan dan bagaimana pesan-pesan teks tersebut dapat tersusun. Analisis wacana lebih menekannya pada isi pesan yang akan diteliti. Kepaduan dan kesatuan serta penafsiran peneliti adalah unsur penting dalam sebuah analisis wacana. Istilah wacana saat ini berasal dari bahasa Latin yaitu kata discursus yang berarti “lari kian-kemari”. Secara sederhana, wacana ialah cara objek atau ide 14
Alex Sobur, Analisis Teks Media suatu pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.3-6. 15 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.72.
17
18
diperbincangkan
secara
terbuka
kepada
publik
sehingga
menimbulkan
pemahaman tertentu yang tersebar luas.16Pengertian lain mengenai Wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, biasanya terdiri dari seperangkat kalimat yang memiliki kesinambungan dengan kalimat lainnya.17 Berdasarkan dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Analisis wacana mampu melihat dan membongkar praktik ideologi dalam sebuah media. Dalam konsep-konsep wacana mengetahui bagaimana sebuah media dan bahasa yang
digunakan
dijadikan
kelompok
dominan
sebagai
alat
untuk
mempresentasikan realitas, sehingga realitas yang sesungguhnya menjadi terdistorsi. Dalam analisis wacana terdapat tiga pandangan mengenai bahasa, diantaranya adalah18 : a. Pandangan pertama diwakili oleh kaum positivisme-empiris. Analisis wacana dalam perspektif ini dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Disini wacana diukur dengan pertimbangan kebenaran atau ketidakbenaran (menurut sintaksis dan semantik). b. Pandangan kedua adalah konstruktivisme. yang banyak dipengaruhi oleh pemikiran fenomenologis. Aliran ini menolak pandangan positivismeempiris yang memisahkan subjek dan objek bahasa. Dalam pandangan
16
Alex Sobur, AnalisisTeks Media (Bandung : PTRemajaRosdaKarya, 2012), h. 11 Alex Sobur, AnalisisTeks Media (Bandung : PTRemajaRosdaKarya, 2012), h. 10 18 Eriyanto, AnalisisWacanaPengantarAnalisisTeks Media (Yogyakarta :LKis, 2011) h. 17
17.
19
konstruktivisme, bahasa tidak lagi dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Konstruktivisme justru menganggap subjek sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya. Subjek memiliki kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap wacana. Dalam perspektif ini bahasa diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-pernyataan yang bertujuan, dimana setiap pernyataan pada dasarnya ada dalam tindakan penciptaan makna, yakni tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jati diri sang pembicara. c. Pandangan ketiga disebut sebagai pandangan kritis yang lebih menekankan pada kekuatan yang ada pada proses produksi dan reproduksi sebuah makna. Bahasa menurut pandangan kritis merupakan sebuah representasi yang berperan untuk membentuk subjek, tema-tema wacana dan strategi wacana tertentu dalam sebuah teks.19 Analisis wacana dipakai untuk mengetahui kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa, batasanbatasan apa yang diperkenankan menjadi sebuah wacana, dan topik apa yang tepat untuk diangkat. Dari pandangan kritis ini wacana melihat bahwa bahasa terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam pembentukan subjek, dan berbagai tindakan representasi yang terdapat dalam masyarakat. Analisis wacana kritis merupakan sebuah kajian yang meneliti teks media dari beberapa aspek , karena analisis wacana kritis melihat bahwa fakta dalam
19
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta : LKis, 2011) h.
6
20
teks berita merupakan hasil proses adanya pertarungan diantara kekuatan politik, ekonomi, dan sosial yang ada pada sebuah media dan masyarakat.
1. Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk Dalam analisis wacana model Teun A. Van Dijk dikatakan bahwa penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. 20 Dari berbagai kasus dan ribuan berita, Van Dijk menganalisis bagaimana wacana media turut memperkuat rasialisme yang ada dalam masyarakat. Banyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks. Akan tetapi, Van Dijk tidak hanya mengeksklusi modelnya semata-mata dengan menganalisis teks saja, tetapi Ia juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.21 Analisis wacana menurut Van Dijk terbagi menjadi tiga dimensi, diantaranya adalah : teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Dalam analisisnya Van Dijk menggabungkan ketiga dimensi menjadi satu kesatuan analisis. Pada analisis teks, disini Van Dijk mengatakan bahwa yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang digunakan untuk mengangkat suatu tema tertentu dalam sebuah berita. Dalam dimensi kognisi sosial dapat dipelajari
20
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta :LKis, 2011), h.
221. 21
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h.
224.
21
bagaimana berita tersebut diproduksi dan bagaimana kedudukan wartawan dan media dalam keseluruhan proses produksi berita. Aspek ketiga yaitu konteks sosial mempelajari bagaimana bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah atau berita. Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi atau bangunan : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis22. a. Teks Van Dijk melihat suatu teks terdiri dari beberapa struktur atau tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya kedalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Struktur ini merupakan makna global atau umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur yaitu merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah maknawacana yang dapat diamati dari bagian terkecil suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimt, parafrase, dan gambar.23 Bagian teks dalam model Van Dijk dilihat saling mendukung mengandung arti yang koheren satu sama lain. Hal ini karena semua teks dipandang Van Dijk mempunyai suatu aturan yang dapat dilihat sebagai suatu piramida. Apabila digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut :
22
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h.
225. 23
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteksmedia (Yogyakarta :LKis, 2011), h. 225
22
Tabel 2.1 : Struktur Teks Menurut Van Dijk
Struktur Makro Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks. Superstruktur Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan. Struktur Mikro Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks. Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika tertentu oleh sebuah media dipahami Van Dijk sebagai bagian dari strategi seorang wartawan. Penggunaan kata-kata tertentu, gaya, dan kalimat tertentu bukan hanya dipandang sebagai cara berkomunikasi, tetapi dipandang sebagai politik berkomunikasi yaitu suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan, memperkuat legitimasi, dan menyingkirkan lawan. Struktur wacana adalah cara yang efektif untuk melihat proses retorika dan persuasi yang dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan. Kata-kata tertentu mungkin dipilih untuk mempertegas pilihan dan sikap, membentuk kesadaran politik, dan sebagainya. Berikut akan diuraikan satu persatu elemen wacana van Dijk tersebut.24
24
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 228.
23
Tabel 2.2 Elemen wacana van Dijk25 STRUKTUR
HAL YANG DIAMATI
ELEMEN
WACANA Struktur Makro
TEMATIK
Topik
Tematik atau topik yang dikedepankan dalam suatu berita. Superstruktur
SKEMATIK
Skema
Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh. Struktur Mikro
SEMANTIK
Latar,
Detil,
Maksud,
Pranggapan, Nominalisasi. Makna yang ingin ditekankan dalam
teks
berita.
Misal
dengan memberi detil pada satu
sisi
eksplisit
atau satu
membuat sisi
dan
mengurangi detil sisi lain.
25
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h.228-229.
24
Struktur Mikro
SINTAKSIS
Bentukkalimat,koherensi, dan kata ganti
Bagamaina kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih. Struktur Mikro
STILISTIK
Leksikon
Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita. Struktur Mikro
RETORIS
Grafis, metafora, Ekspresi.
Bagaimana dan dengan cara penekanan dilakukan.
i. Tematik Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa.26 i.
Skematik
26
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta :LKis, 2011),h.
229.
25
Skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan
tertentu.
Skematik
memberikan
tekanan
mana
yang
didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi tertentu. Upaya penyembunyian itu dilakukan dengan menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol. ii.
Semantik Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal (local meaning),
yakni makna yang muncul dari hubungan
antarkalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Latar adalah bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih wartawan menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa kemana mengenai suatu peristiwa. Detil adalah strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Maksud hampir sama dengan detil. Tetapi, dalam detil informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan dengan detil
dan panjang. Elemen maksud melihat informasi
yang
menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. iii.
Sintaksis Sintaksis adalah sebuah struktur teks yang dalam pengemasannya menetukan koherensi dan kata ganti yang digunakan pada kalimat. Strategi pada level sintaksis di antaranya : Koherensi adalah elemen
26
yang menggambarkan pertalian antar kata, atau kalimat dalam teks. Koherensi secara mudah dapat diamati di antaranya dari kata hubung (konjungsi) yang dipakai untuk menghubungkan fakta. Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat menentukan apakah subjek diekspresikan secara eksplisit atau implisit dalam sebuah teks. Kata ganti adalah alat untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif.
Komunikator menggunakan kata ganti
sebagai alat untuk menunjukkan posisi seseorang dalam sebuah wacana. iv.
Stilistik Stilistik sebagai penanda bagaimana seseorang memilih kata dari berbagai pilihan kata yang tersedia. Pilihan kata yang digunakan menunjukkan sikap dan ideologi tertentu.
v.
Retoris Elemen dalam sebuah retoris ada dua grafis dan metafora. Grafis dalam wacana berita, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Grafis adalah bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan (kalimat yang dianggap penting) dari sebuah teks. Metafora adalah salah satu cara wartawan dalam menyampaikan makna dalam teks beritanya selain menggunakan kata kiasan, dan ungkapan yang dimaksudkan sebagai ornamen suatu berita.
27
b. Kognisi Sosial Analisis wacana tidak membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi juga bagaimana suatu teks tersebut diproduksi. Dalam kerangka analisis wacana van Dijk, perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial. Kesadaran mental wartawan yang membentuk teks berita tersebut. Kognisi sosial penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memaahami teks media.27 Dalam kognisi sosial juga untuk melihat dan membongkar bagaimana makna tersembunyi dalam sebuah teks berita yang diproduksi. Teks diproduksi dalam suatu proses pemikiran yang melibatkan strategi tertentu dari wartawan. Ada beberapa proses dan strategi yang terjadi didalamnya. Seperti : seleksi berita, reproduksi, penyimpulan, dan transformasi dari berita. Maka disini keputusan dan strategi terjadi dan berlangsung dalam mental dan kognisi wartawan. c. Analisis Sosial Konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat tentang suatu masalah dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Menurut Van Dijk, dalam menganalisis mengenai masyarakat ini ada dua poin penting : kekuasaan (power), dan akses (acces). Van Dijk mendefinisikan praktik kekuasaan sebagai kepemilikan yang dimiliki oleh suatu kelompok untuk mengontrol kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai seperti uang, status, dan pengetahuan. Van Dijk memperhatikan bagaimana akses di antara masing-masing kelompok yang ada di dalam masyarakat. Kelompok elit 27
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h.
259-260.
28
mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempunyai akses pada media dan kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran khalayak.28 Dalam analisis sosial kita dapat melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana. Ketiga dimensi ini merupakan bagian yang integral dan dilakukan secara bersama-sama dalam analisis Van Dijk. Ideologi Ideologi merupakan konsep yang sentral dalam analisis wacana kritis. Hal ini karena teks dan percakapan adalah bentuk dari praktik ideologi tertentu. Dalam kerangka ideologi, peranan wacana seperti yang dikatakan oleh Van Dijk, ideologi bertujuan untuk mengatur tindakan dan praktik individu atau anggota suatu kelompok,. Disini ideologi memiliki beberapa implikasi penting. 1. Ideologi secara inheren bersifat sosial, tidak individual : ia membutuhkan share diantara anggota kelompok, organisasi atau kolektivitas dengan orang lainnya. Hal yang di-sharekan ini bagi anggota kelompok digunakan untuk membentuk solidaritas dan kesatuan langkah dalam bertindak dan bersikap. 2. Ideologi meski bersifat sosial, ia secara internal digunakan diantara anggota kelompok atau komunitas. Oleh karena itu, ideologi tidak hanya
28
Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media, h. 271-272.
29
membentuk identitas diri kelompok, membedakan dengan kelompok lain, tetapi juga menyediakan fungsi koordinatif dan kohesi. B. Konseptualisasi Kampanye Kampanye adalah sebuah upaya yang diorganisasi oleh satu kelompok (agen perubahan), yang ditujukan untuk mempersuasi target sasaran agar bisa menerima, memodifikasi atau membuang ide, sikap dan perilaku tertentu.29 Roger dan Storey mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan pada sejumlah besar khalayak yang di lakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Kampanye juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan. Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisir yang diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu.30 Kampanye politik merupakan salah satu kegiatan komunikasi politik yang paling
melibatkan
banyak
orang.
Kampanye
politik
bertujuan
untuk
mempengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih. Kegiatan kampanye politik dilakukan menjelang pemilihan umum. Diantaranya ada pemilihan Presiden dan Wakil presiden, Pemilihan Anggota Legislatif, Gubernur, dan Bupati.Adapun jenis-jenis kampanye yang dikenal diantaranya adalah31 :
29
Prof. Hafied Cangara, Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2011), h. 229. 30 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Buku Ajar Komunikasi Politik (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h.33. 31 Prof. Dr. Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi Komunikasi Politik Indonesia(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), h.153.
30
1. Product–oriented campaigns : kampanye yang berorientasi pada produk yang biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial. 2. Ideological or cause-oriented campaigns : kampanye yang berorientasi pada perubahan sosial (social change campaigns) contohnya kegiatan kampanye sosial non-komersial, anti narkoba, program keluarga berencana. 3. Candidate-oriented campaigns : kegiatan kampanye yang berorientasi pada calon (kandidat) untuk kepentingan kampanye politik (political campaign), misal : kampanye pemilu, pemilukada, dan kampanye pemilihan presiden. Dalam kampanye politik, komunikator politik disebut juru kampanye (jurkam), yang harus didaftarkan pada komisi pemilihan umum. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh jurkam, yaitu : (1) kredibilitas (tingkat kepercayaan khalayak kepada dirinya), (2) attractive (daya tarik), (3) dan power (kekuatan).32 Pada sebuah kampanye biasanya ada beberapa metode yang dilakukan oleh para peserta pemilu untuk menarik simpatik dan dukungan dari khalayak, metodenya ada dalam bentuk : (1) Pertemuan terbatas, (2) tatap muka, (3) penyiaran melalui media cetak dan media elektronik, (4) penyebaran bahan kampanye kepada umum, (5) pemasangan alat peraga di tempat umum,(6) melakukan rapat umum, (7) melakukan kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. 33Adapun tujuan kampanye adalah :
32
Prof. Dr. Anwar Arifin, Komunikasi Politik, Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi Komunikasi Politik Indonesia(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), h.153. 33 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Buku Ajar Komunikasi Politik (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h.36.
31
1. Kegiatan kampanye biasanya diarahkan untuk menciptakan perubahan pada tataran pengetahuan kognitif. Pada tahap ini pengaruh yang diharapkan adalah munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau meningkatnya pengetahuan khalayak tentang isu tertentu. 2. Pada tahap berikutnya diarahkan pada perubahan sikap. Sasarannya adalah untuk memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau keberpihakan khalayak pada isu-isu yang menjadi tema kampanye. 3. Sementara pada tahap terakhir kegiatan kampanye ditujukan untuk mengubah perilaku khlayak secara konkrit dan terukur. Tahap ini menghendaki adanya tindakan tertentu yang dilakukan oleh sasaran kampanye.34 Undang-Undang tentang Kampanye : Kampanye politik di Indonesia sudah diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia. Hal ini dinyatakan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2012 pasal 1 nomor 29yang berbunyi : “Kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program peserta pemilu.”35 Serta adapula pada Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 Bab VIII pasal 77 yang berbunyi “Kampanye Pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat dan dilaksanakan secara bertanggung jawab.”36
34
Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Buku Ajar Komunikasi Politik (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011) , h.36-37. 35 http://www.rumahpemilu.com/public/doc/.pdf diaksespada9 November 2014, padapukul23.00 WIB 36 http://www.rumahpemilu.com/public/doc/.pdf diaksespada9 November 2014, pada pukul 23.00 WIB
32
Penyelenggaraan kampanye telah diatur oleh Pemerintah. Namun, masih saja ditemukan beberapa pelanggaran kampanye, yang diantaranya adalah melakukan kampanye hitam, memobilisasi anak dalam kampanye dan politik uang. Pelanggaran kampanye yang dilakukan partai politik dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tentunya telah melanggar Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. C. Media Online Saat ini masyarakat tidak hanya disuguhkan informasi melalui media massa surat kabar, televisi maupun radio saja. Tetapi telah hadir situs berita edisionline dari media cetak surat kabar atau majalah, seperti : Merdeka.com, Kompas.com, Detik.com, Republika Online, dan lain-lain. Media online merupakan produk jurnalistik online.Jurnalistik online disebut juga cyber journalism yang dapat didefinisikan sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didisturibusikan melalui internet. Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet. Meskipun baru, media online sebagai salah satu jenis media massa yang tergolong memiliki pertumbuhan yang spektakuler. Sekalipun internet tidak sepenuhnya dimanfaatkan sebagai media massa, tetapi keberadaan media onlinesudah diperhitungkan banyak orang sebagai alternatif dalam memperoleh akses informasi dan berita.37Adapun keunggulan media online sebagai berikut38 : 1. Informasinya bersifat up to date (senantiasa baru)
37
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar(Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011), h.
46. 38
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar(Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011).
33
Media online dapat melakukan upgrade suatu informasi atau berita dari waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena media online memiliki proses penyajian informasi dan beita yang lebih mudah dan sederhana dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. 2. Informasi bersifat real time Media online dapat menyajikan informasi dan berita saat peristiwa sedang berlangsung (live). Sebagian besar wartawan media online dapat mengirimkan informasi langsung ke meja redaksi dari lokasi peristiwa terjadi. 3. Informasinya bersifat praktis Media online dapat diakses di mana dan kapan saja, sejauh didukung oleh fasilitas teknologi internet. Pengguna internet dapat mengakses informasi di kantor, di rumah, di kamar, di warung internet, bahkan di dalam mobil sekalipun. Media online atau internet saat ini dianggap sebagai alat yang efektif untuk memberitakan dan menerbitkan siaran pers (press release) bagi wartawan baik secara individu maupun institusi.Media online juga bisa digunakan sebagai perpustakaan dunia yang dapat diakses melalui world wide web. Hampir semua orang sudah mengetahui media onlineapalagi kalangan anak remaja yang seperti berlomba-lomba dalam mengakses media online. Bagi kalangan remaja media online telah menjadi bagian dari gaya hidup. Media online menjadi alat ajang gaul untuk berkenalan dengan banyak orang di mana saja tanpa harus bertatap muka (face to face).
34
Tekait dengan semakin populernya penggunaan media online, sebuah perusahaan ternama Edelman Trustbarometer melakukan survei terhadap 200 orang elite infromasi terkait dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap satu instansi. Survei dilakukan kepada para eksekutif yang berusia 25-65 tahun dengan penghasilan mencapai Rp 30 juta ke atas. Hasil survei tersebut menyebutkan media onlinemenempati posisi tertinggisebagai sumber informasi terpercaya bagi para pebisnis di Indonesia, mengalahkan media massa lain ( Kompas Online, 10 Februari 200, 14:52 WIB).39 Oleh karena itu media online saat ini digunakan oleh para pemilik media sebagai salah satu desain yang diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern berupa berbagai situs berita. Situs berita atau portal informasi merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan para pengakses informasi mendapat aneka fitur fasilitas teknologi online dan berbagai berita didalamnya. D. Konseptualisasi Berita a. Pengertian Berita Paul De Massenner dalam buku Here‟s The News : Unesco Associate menyatakan, news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Berita juga merupakan sebuah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak (Errol Jonathans dalam Mirza, 2000 : 68-69).40
39
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar (Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011), h.
49. 40
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan feature(Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 64.
35
Berita (news) berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Vrit (persamaan dalam bahasa Inggris dapat dimaknai denggan write) yang artinya „ada‟ atau „terjadi‟. Sebagian ada yang menyebutnya Vritta, artinya “kejadian” atau “peristiwa yang telah terjadi”. Vritta dalam bahasa Indonesia berarti „berita atau warta‟.41 Definisi lain mengenai berita adalah laporan tercepat mengenai fakta dan opini yang menarik atau penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar penduduk. Berita merupakan laporan tercepat mengenai sebuah fakta dan peristiwa terbaru yang menarik dan penting untuk disampaikan kepada khalayak. Berita tersebut dikumpulkan wartawan lalu disiarkan melalui televisi, radio, surat kabar, dan media berkala terbaru yang digunakan saat ini media online. 1) Nilai-nilai berita Kriteria umum nilai
berita (news value) adalah acuan yang dapat
digunakan para jurnalis, yaitu reporter dan editor dalam memutuskan berita tersebut layak, penting dan benar atau tidak untuk disampaikan kepada khalayak. Berita mempunyai kriteria-kriteria nilai, diantaranyamenunjuk kepada sembilan hal, diantaranya adalah42 : a. Aktual (Timeliness) Berita yang sedang atau baru saja terjadi. Aktual terbagi menjadi dua,yaitu objektif dan subjektif. Aktual secara objektif berkaitan dengan peristiwa yang benar-benar baru saja terjadi. Sementara actual secara subjektif berkaitan dengan waktu pembaca membaca berita tersebut.
41
Indah Suryawati, JurnalistikSuatuPengantar(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 67. Indah Suryawati, JurnalistikSuatuPengantar(Bogor; Ghalia Indonesia, 2011), h. 78-80.
42
36
b. Keluarbiasaan (Unusualness) Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Berkaitan dengan peristiwaperistiwa yang di luar nalar atau tidak biasanya. c. Akibat (Impact) Berita adalah yang memiliki dampak luas. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa sebuah peristiwa yang memliki dampak yang luas dikatakan berita. d. Kedekatan (Proximity) Berita adalah sesuatu yang dekat, baik psikologis maupun geografis. Hal tersebut berkaitan dengan aspek kedekatan pada pembacanya. e. Informasi (Information) Berita adalah informasi. menurut Wilbur Schramm, informasi adalah hal yang bisa menghilangkan ketidakpastian. f. Konflik (Conflict) Berita adalah konflik atau pertentangan. Hal ini berkaitan dengan perseteruan dan dan persaingan annatar dua pihak yang bertikai. Keadaan tersebut patut untuk di beritakan karena mempunyai efek dramatis di masyarakat. g. Orang yang penting (Public figure/ news maker) Berita adalah tentang orang-orang penting yang menjadi figure public, sehingga kukannya atau apa yang terjadi pada dirinya menarik perhatian publik untuk tahu.43 h. Kejutan (Surprising)
43
Nurudin, JurnalismeMasaKini(Jakarta; RajawaliPers, 2009), h. 59.
37
Berita adalah kejutan, yang datangnya tiba-tiba di luar dugaan, saat sebelumnya hampir tidak mungkin terjadi. i. Ketertarikan (Human interest) Human Interest jika diartikan berarti menarik minat orang. Sehingga berita yang mengandung hal-hal yang menggetarkan hati, menggugah perasaan dan mengusik jiwa para pembacanya diharapkan dapat menarik minat orang. j. Seks (Sex) Berita adalah informasi seputar seks yang terkait dengan perempuan. Berita ini biasanya berkaitan dengan sebuah skandal hubungan. 2) Jenis-jenis Berita Dalam penulisan berita, wartawan dapat membuat beragam berita. Berita yang ditulis pun mencakup pelaporan berita langsung (straight news), berita mendalam (dept news report). Berita intermediate mencakup pelaporan berita interpretative (interpretative news report) dan pelaporan karangan khas (feature story report), dan untuk pelaporan penyelidikan (investigative reporting). Berikut ini penjelasan singkat mengenai straight news report, depth news report, interpretative report, feature, dan investigative report menurut Rivers, yaitu44 : a) Straight news adalah laporan langsung mengenai suatu peristiwa. Berita memiliki nilai penyajian objektif tentang fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Tulisan pada straight news biasanya memudahkan pembaca dalam menerima informasi karena terkonsep pada piramida terbalik dan
44
AS HarisSumadiria,Jurnalistik Indonesia (Bandung; SimbiosaRekatama Media, 2008),hal . 69-71.
38
sifat tulisannya singkat, jelad padat serta memenuhi kaidah penulisan berita yaitu 5W+1H. b) Dept News adalah laporan yang sedikit berbeda dengan straight news. pada depth news wartawan menulis laporan dengan cara menghimpun informasi
yang
berupa
fakta-fakta
mengenai
peristiwa
guna
pengembangan informasi tambahan peristiwa yang akan dijadikan berita. c) Interpretative Report adalah sebuah berita yang biasanya memfokuskan pada sebuah isu, masalah, atau peristiwa yang kontroversial. Tetapi fokus laporan berita tetap membahas mengenai fakta yang terbukti bukan opini. Dalam jenis laporannya, reporter menganalisis dan menjelaskan. Karena laporan interpretative bergantung kepada pertimbangan nilai dan fakta. Singkatnya berita interpretative bersifat bertanya, apa makna sebenarnya dari peristiwa tersebut. d) Investigative Reporting adalah jenis berita yang berisakan hal-hal yang tidak jauh dari interpretative yaitu membahas peristiwa kontroversial. Pada proses pembuatannya, wartawan melakukan sebuah penyelidikan untuk memperoleh fakta yang tersembunyi. Biasanya proses penyelidikan ini bersifat tersembunyi dan illegal. e) Feature adalah sebuah jenis tulisan yang ditulis oleh wartawan berbeda dengan straight news, depth news, dan interpretative news.feature ditulis dengan menjelaskan sebuah peristiwa dengan gaya tulis yang khas. Tulisan ini biasanya wartawan lebih leluasa memaparkan sebuah peristiwa dengan bahasa yang dapat menarik perhatian khalayak.
39
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profil Merdeka.Com Media online merdeka.com didirikan pada 21 Februari 2012, merdeka merupakan hasil kolaborasi antara media dan teknologi. Media online merdeka.com (www.merdeka.com) diterbitkan oleh PT. Integra Ventura, sebuah perusahaan yang terafiliasi dalam kelompok usaha KapanLagi.com didirikan para pelaku usaha dan praktisi media. Pada umumnya, media online kebanyakan dibangun dan didirikan sebagai bagian dari pengembangan perusahaan media atau dibangun oleh orang-orang media. Tetapi merdeka.com justru dibangun dari perusahaan tekhnologi yang terdiri dari orang-orang yang ahli dibidang Tekhnologi Informasi. Barulah kemudian ditambahkan dengan orang-orang yang mengerti dalam bidang jurnalistiknya. Belajar dari pengalaman KapanLagi.com (KL) yang berusaha menjadi pure internet player- yaitu sebuah organisasi yang berfokus pada menyediakan layanan di internet yang bisa dinikmati dan digunakan oleh jutaan orang di manapun berada dan kemudian berkembang menjadi perusahaan teknologi dan media dengan fokus di entertainment. Portal KapanLagi.com tersebut didirikan oleh Steve Christian pada tahun 2003. Seiring berjalannya waktu, Steve berencana mendirikan sebuah portal berita yang lebih serius, dalam artian berisi berita non entertainment. Dengan bermodal belajar dari KapanLagi.com, kini merdeka.com
39
40
bergabung dengan orang-orang jurnalistik dalam medianya. Dari sinergi orang teknologi dan jurnalis itulah maka lahirlahmerdeka.com. 45 Merdeka.com sebagai salah satu situs berita menyajikan beragam topic pemberitaan, yaitu, hukum, politik, ekonomi, entertainment, kesehatan, olahraga, teknologi, hingga kesehatan. Portal berita ini menyajikan informasi yang cepat disajikan, cepat dapat diakses, akurat, lengkap, dan bias dipertanggungjawabkan kepada publik. Situs Merdeka.com merupakan organisasi yang hidup di internet, orangorangnya hidup, berkarya, bisa di-googling, dan diajak ngobrol di internet, bahkan menghidupi keluarganya dari internet. Internet hidup, berkembang, dan memberi inspirasi, dimana merdeka.com menjadi bagian dan memberi kontribusi terutama untuk internet Indonesia. Kendati bukan situs yang pertama tapi merdeka.com punya mimpi baru yakni merdeka berkreasi, bagaimana menyajikan informasi yang sebenarnya dan enak dinikmati. Di world wide web (www) yang sangat luas, perlu ada informasi yang harus benar, cepat disajikan, cepat diakses, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan.46 Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet. Meskipun baru, media online sebagai salah satu jenis media massa yang tergolong memiliki pertumbuhan yang spektakuler. Sekalipun internet tidak sepenuhnya dimanfaatkan sebagai media massa, tetapi keberadaan media online sudah diperhitungkan banyak orang sebagai alternatif dalam memperoleh akses informasi dan berita.47
45
www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11 September 2014, pukul14.00.WIB www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11September 2014, pukul14.00.WIB 47 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar(Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011), h. 46
46.
41
Sejak tahun 1998 hingga 2010, pengguna jaringan internet mencapai angka 500 ribu. Pada tahun2011 hingga saat ini pengakses internet pun semakin bertambah. Selain itu, kini tingginya pengakses internet bersumber dari para pengguna smartphone yang bisa mengakses berbagai macam situs internet dengan mudah dan cepat. Dengan semakin banyaknya pengakses internet melalui smartphone, maka ini menjadi hal yang memberikan keuntungan terhadap perusahaan media online, seperti Merdeka.com. Keadaan tersebut pun menarik minat parapemilik media massa seperti koran dan majalah untuk beralih ke media online. Sehingga saat ini perkembangan media online semakin pesat. Merdeka.com didirikan oleh orang-orang ahli dibidang tekhnologi yang bersinergi dengan orang-orang jurnalistik handal dan berpengalaman. Diantaranya adalah Didik Supriyanto (Pemimpin Redaksi ex tabloid Detik dan detikcom), Titis Widyatmoko (Redaktur Eksekutif, ex Sindo), Arie Basuki (Foto, ex Tempo), Anwar Khumaini wartawan Kepresidenan sebagai Koordinator liputan di dukung tim champion lain. Mereka adalah tim KL veteran seperti Reyno (IT), Jeffrie (desain), Rita (editor), dan Ivan (produk). Merdeka.com memulai membangun tim mulai dari nol. Media ini merekrut tenaga-tenaga muda dan member pelatihan mengenai liputan, proses laporan dan penulisan, etika jurnalistik, reportase investigasi, hingga relasi antara media online dengan teknologi dan media sosial. Merdeka.com mempunyai logo dan warna-warni yang khas. Karakter khas itu diungkapkan dalam falsafah logo merdeka.com yang memakai huruf kecil, sebagai refleksi, kerendahan hati (humble), progresif, dan jauh dari monoton.48
48
www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11September 2014, pukul14.00.WIB
42
Warna-warni pelangi pada logo Merdeka.com memberikan makna bahwa media ini bebas mengungkapkan suatu peristiwa dan memberikan informasi tanpa terbelenggu oleh paham dan kepentingan tertentu. Dari latarbelakang tersebut merdeka ingin menjadi media yang berintegritas, independen, dan menjadi bacaan terbaik yang dikunjungi mayoritas masyarakat Indonesia di mana pun berada. Merdeka.com sebagai bagian dari pers nasional yang mengemban fungsi informasi, pendidikan, hiburan dan control sosial, situs berita www.merdeka.com terikat oleh undang-undang dan kode etik dalam menjalankan tugas pemberitaan sehari-hari. Undang-Undang dan kode etik tersebut sekaligus merupakan panduan kerja redaksi dalam rangka memproduksi berita berstandar professional tinggi dan mencerdaskan.49 B. VISI DAN MISI 1. VISI Merdeka.com Visi dari Merdeka.com adalah menjadi media online yang member kontribusi dan memberikan inspirasi dalam penyajian berita untuk seluruh pengakses jaringan internet di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah menjadi sebuah media yang dapat diakses oleh jutaan orang melalui teknologi, tanpa batas atau dibatasi. 2. MISI Merdeka.com Misi dari Merdeka.com yaitu menyajikan informasi secara benar, bebas, cepat, mudah diakses dan dapat dipertanggungjawabkan. Kebebasan dalam menyampaikan informasi yang dimaksud ialah tidak terikat oleh paham tertentu atau kepentingan tertentu. Sehingga informasi dapat disajikan dengan sebenarnya 49
www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11September 2014, pukul14.00.WIB
43
dan nyaman dinikmati di world wide web yang sangat luas. Masyarakat juga bebas mengakses situs berita merdeka.com dimana saja di seluruh jaringan internet Indonesia.50 C. Alur Beritadi Merdeka.com Rutinitas di Merdeka.com dimulai dengan melakukan rapat redaksi setiap satu hari sekali pada sore pukul 17.00 WIB. Rapat redaksi biasanya dihadiri oleh Pemimpin redaksi, redaktur eksekutif, wakil redaktur eksekutif, koordinator liputan, kepala redaktur dan wartawan. Rapat redaksi disini dilakukan untuk memetakan isu-isu yang akan di running atau yang akan dimuat untuk keesokan harinya. Jadi, diadakannya rapat untuk membahas mengenai apa peristiwa dan informasi yang akan di bahas pada situs Merdeka.com.51 Di Merdeka.com redaktur mempunyai peran dalam penentuan berita yang akan dimuat di situs tersebut. Redaktur bertugas menyaring berita dan mengedit berita yang diperoleh oleh reporter dari lapangan. Berita itu diolah dan dikaji apakah berita itu layak ditayangkan atau tidak.52 Pada rapat redaksi tersebut, coordinator liputan (korlip) akan menugaskan reporternya ke daerah. Misalnya,
reporter A liputan ke daerah Malang, dan
reporter B liputan kedaerah Bandung. Dalam pencarian dan peliputan berita para wartawan diberikan kebebasan, namun bukan berarti dapat dengan bebas menuliskan berita melainkan mereka tetap harus mematuhi kode etik jurnalistik. Merdeka.com membagi reporter menjadi dua jenis atau cara kerjanya. Yang pertama menulis lewat email, yang kedua melalui laporan langsung via
50
www.merdeka.comdiaksespadaKamis 28 Agustus 2014, pukul 02.00.WIB WawancaraLangsungdenganWartawan Merdeka.com, Ramadhian Fadillah, 28Oktober 2014,pukul 14.00 WIB. 52 Wawancara dengan Redaktur bidang Politik Merdeka.com, M.Hasits, 14 Oktober 2014 51
44
telfon kekantor. Reporter yang menulis berita menggunakan email biasanya membahas isu dan peristiwa yang ringan, sehingga tidak haruscepat-cepat dinaikkan untuk diberitakan. Sedangkan reporter yang melaporkan via telfon biasanya untuk isu-isu yang segera dinaikkan, contohnya : kasus kecelakaan, kebakaran, bencana alam dan banjir (straight news). Reporter akan melaporkan point-point yang penting dari permasalahan yang ada dilapangan, sedangkan untuk penulisan berita dilakukan oleh tim redaksi Merdeka yang ada dikantor. Untuk kebijakan redaksi di Merdeka.com, dilakukan secara situasional. Jika ada berita yang mengangkat isu-isu ringan, seperti editor saja bias menaikkan berita tersebut. Untuk berita yang bersifat straight news dapat langsung dinaikkan setelah melalui meja editor terlebih dahulu dan beberapa masukkan dari redaktur eksekutif atau pemimpin redaksi. Tidak ada rapat tertentu yang mengkhususkan pada agenda pembicaraan layak tidaknya berita untuk dimuat. D. STRUKTUR ORGANISASI DAN RUBRIKASI MERDEKA.COM Tabel 3.1 Struktur organisasi kepengurusan Merdeka.com diantaranya yaitu :53 Pemimpin Redaksi
Didik Supriyanto
Redaktur Eksekutif
Titis Widyatmoko
Koordinator Liputan
Anwar Khumaini
Tabel 3.2 Tim Redaksi : Ahmad Baiquni
- Al Amin
- ArbiSumandoyo
- AryoPutrantoSaptohutomo
53
www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11 September 2014, pukul14.00.WIB
45
- ArdyanM.Erlangga
- AlwanRidhaRamdhani
- Achmad, DediRahmadi
- Ahmad RagridioSaptamaTanjung
- DidiSyafirdi - Faisal Assegaf - HeryWinarno
- EkoPrasetya - HarwantoBimoPratomo - HennyRachma Sari
- IdrisRusadi Putra - IqbalFadil - LaurenciusSimanjuntak - SaronSilalahi - M. MirzaHarera - Mustiana Lestari - NurulJulaikah - PramirvanDatuAprillatu - PandasuryaWijaya - Randy FerdyFirdaus - SaugiRiyandi - YulistyoPratomo
- LiaHarahap - Islahudin - Laurel Benny - Muhammad Taufik - M. Hasits - Muhammad Sholeh - NovitaIntan Sari - PutriArtika R - RamadhianFadhilah - Siwi Sri Wiyanti - Vincent AsidoPanggabean - Ya'cobBilliocta
- DewiPratiwi (Sekred)
- Mardani
Tabel 3.3 : Tim Redaksi Daerah Tim Redaksi Daerah : M. AndriansyahSyafi'ie (Surabaya)
Parwito (Yogyakarta)
Andrian Salam Wiyono (Bandung)
Yan Muhardiansyah (Medan)
Rita Sugihardiyah (Malang)
HikmahWildaAmalia (Malang)
Ivan Valentino (Malang)
Kun SilaAndanda (Malang)
Jeffrie (Malang)
RizqiAdnamazida (Malang)
FatchurRochim H.P (Malang) Destriyana (Malang) DwiAndiSusanto (Malang)
AgusSalim (Malang) Alvin Nouval (Malang)
DwiZainMusofa (Malang)
Muhammad Faizin (Malang)
Nova Andriani (Malang)
VizcardineAudinovic (Malang)
Mohammad Shoifudin (Malang)
46
Wanda Praditya Ramadhan (Malang)
Yoga Tri Priyanto (Malang)
Tabel 3.4 Tim Foto : 1. Arie Basuki 2. Debby Restu Utomo 3. Iqbal Septian Nugroho 4. Muhammad Luthfi Rahman 5. Dwi Narwoko 6. Imam Buchori 7. Mudasir Pada tampilannya, merdeka.com mempunyai beberapa bagian rubrikasi di tiap kolomnya, diantaranya digambarkan dalam table dibawah ini.54 Tabel 3.5 Rubrikasi Merdeka.com 1. PERISTIWA 2. POLITIK 3. JAKARTA
4. UANG
5. DUNIA 6. KHAS 7. GAYA
8. ARTIS
54
- KRIMINAL - TRANSPORTASI - PUBLIK - EKONOMI - RIIL - BURSA - ENERGI - BANK
- TRAVEL - KULINER - KARIR - CANTIK - HOBI - CINTA - SELEBRITI - HOLLYWOOD
www.merdeka.comdiaksespadaKamis 11 September 2014, pukul14.00.WIB
47
9. SPORT
10. BOLA
11. TEKNOLOGI
12. SEHAT
13. OTOMOTIF
14. 15. 16. 17.
FOTO PROFIL WORKSTATION RAMADHAN
18. INDEX FOTO
- FILM - MUSIK - ASIAN STAR - MOTOGP - FORMULA1 - RAKET - BASKET - OLIMPIK - INGGRIS - ITALIA - SPANYOL - BOLA DUNIA - INDONESIA - IT - SAINS - TELCO - GADGET - SOFTWARE - STARTUP - SOCIAL MEDIA - APPLE - SEKS - NUTRISI - DIET - DIAGNOSIS - KANKER - BUGAR - BERITA - REVIEW - TIPS & TRICKS
- BERITA RAMADHAN - TAUSIAH - PELANGI - KULINER RAMADHAN - SAFARI - BUTIK - TANYA JAWAB
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Struktur Teks Pemberitaan Keterlibatan Anak-anak Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Edisi 16 dan 24 Maret 2014 di Merdeka.com. Analisis wacana model Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi,
diantaranya adalah : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti dari analisis model Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu.55 Permasalahan yang terjadi dalam wacana keterlibatan anak-anak pada kampanye Partai Keadilan Sejahtera telah tersiar di beberapa media massa, terutama dalam media online Merdeka.com. Penggambaran peristiwa ini ditunjukkan dengan bahasa-bahasa media yang mengkonstruksi realita tersebut. Realita tersebut menjadi agenda penting bagi khalayak. Sehingga, Merdeka.com sebagai media massa
yang memiliki tanggung jawab moril terhadap
keberlangsungan negara, meliputnya secara mendalam. Pada bab ini peneliti akan menjelaskan analisis wacana pemberitaan mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera pada Rubrik Politik di media Online Merdeka.com yang disesuaikan dengan wacana
55
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta : LkiS Pelangi Aksara, 2011), h. 224.
48
49
model Teun A. Van Dijk yang melihat suatu teks terdiri dari beberapa stuktur atau tingkatan yang bagian-bagiannya saling mendukung satu sama lain. a. Analisis Berita Rubrik Politik 1 Edisi 16 Maret 2014, “ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini”. 1) Tematik Tema termasuk ke dalam tingkatan analisis teks pertama yaitu struktur makro. Tema merupakan sebagai gagasan inti, ringkasan atau yang utama dari suatu teks. Tema bisa juga disebut topik yang merupakan gambaran tentang apa yang ingin diungkapkan wartawan dalam pemberitaan. Topik atau tema menunjukan konsep dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu berita.56 Tema yang terkandung dalam berita “Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini” ini yaitu : “Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta memberitahukan bahwa kampanye perdana PKS untuk pendidikan politik bagi anak-anak. Ini dilakukan agar anak-anak setidaknya dapat mempelajari politik sejak usia dini.” (Paragraf empat). Tema yang diangkat peneliti pada pemberitaan ini didasarkan pada adanya keterlibatan anak-anak kecil dalam kampanye PKS di Gelora Bung Karno, Jakarta. Adanya anak-anak kecil tersebut ternyata sudah diketahui oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta yang mengatakan partainya telah membuat konsep kesejahteraan keluarga. Jadi, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari
pendidikan
politik.
Melalui
tema
tersebut
peneliti
ingin
menyampaikan kepada para pembaca mengenai gambaran kampanye Partai
56
h.229.
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LKiS, 2011),
50
Keadilan Sejahtera yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta yang diikuti oleh anak-anak dalam kampanyenya.
2) Skematik Tingkatan kedua dalam analisis wacana Van Dijk adalah super struktur.Skematik ini merupakan bagian dalam tingkatan super struktur.Teks wacana pada umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan serta akhir.Alur tersebut menunjukan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membuat kesatuan arti. 57Berita memiliki bentuk dan skema yang beragam, namun berita pada umumnya secara hipotetik mempunyai dua kategori skema besar.Pertama, Summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen yakni judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang dipandang paling penting.
58
Keduanya adalah story yaitu isi berita secara
keseluruhan. Skema dalam berita yang pertama pada Merdeka.com ini dimulai dengan judul berita yaitu “Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini” kemudian dilanjutkan dengan masuk paragraf pertama yang merupakan lead berita berbunyi : “Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat kampanye tersebut. Namun, nampak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) banyak yang membawa anaknya dalam kampanye perdana.”
57
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2011),h. 232. 58 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011), h.232.
51
Skema yang kedua adalah story yang menguraikan situasi yaitu proses atau jalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul setelah lead berita. Berita diuraikan dengan menceritakan bagaimana kampanye yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta tersebut masih terlihat peserta kampanye PKS banyak yang membawa anak dalam kampanye. Kemudian pada bagian tengah berita terdapat pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta bahwa partainya mengangkat tema pendidikan politik dini bagi anak-anak dalam kampanyenya dan Anis Matta menyatakan, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik. Seperti dipaparkan dalam berita : “Partai Keadilan Sejahtera, partai yang mengangkat isu keluarga. Kekhawatiran untuk membawa anak, insha allah tidak menjadi masalah, karena ini pendidikan politik.”(Paragraf 4) Sedangkan bagian penutup berita menjelaskan mengenai pantauan langsung dari wartawan merdeka.com yang melihat tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan Sejahtera yang bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta. “Tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih bertuliskan „saya pilih PKS‟. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta.”(Paragraf 6). Hal tersebut mendukung penjelasan mengenai bahwa benar Partai Keadilan Sejahtera membolehkan para kader dan simpatisan partainya melibatkan anak-anak secara langsung dalam kampanyenya. 3) Latar
52
Latar termasuk ke dalam bagian tingkat analisis struktur mikro yakni semantik.Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan.Latar biasanya ditulis sebagai latar belakang suatu berita atau peristiwa.59 Latar dalam pemberitaan“ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk pendidikan politik dini.” Latar muncul dalam paragraf pertama yang adalah lead isinya peringatan dari Badan Pengawas Pemilu kepada kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera. “Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat kampanye terbuka. Namun, nampak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) banyak yang membawa anaknya dalam kampanye perdana.” Latar yang ingin ditampilkan wartawan dalam pemberitaan tersebut adalah mengajak pembaca terlebih dahulu mengetahui bahwa Bawaslu telah memberi peringatan kepada para kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera untuk tidak membawa anak-anak mereka dalam kampanye. Namun, peringatan itu kurang diindahkan oleh para kader dan simpatisan PKS. 4) Detail Detil merupakan elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.60 Detil yang ingin disampaikan penulis dalam berita “ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini.” Adalah ketika penulis 59
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),
h.235. 60
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),h.238.
53
menjelaskan bagaimana pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera yang menyatakan bahwa kampaye PKS membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik. “Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik.”(Paragraf 4). Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta secara jelas dan terbuka tentang konsep apa dan kampanye seperti apa yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera. 5) Maksud Elemen maksud, hampir sama dengan elemen detil. Yang membedakannya adalah jika dalam detil informasi yang menguntungkan komunikator akan dijelaskan secara detil dan panjang, maka apabila elemen maksud informasi disampaikan secara jelas. Informasi yang merugikan disampaikan dengan tersamar dan tersembunyi. Elemen maksud yang ada didalam penulisan berita ini ada pada teks yang menjelaskan puluhan bus yang akan mengangkut rombongan peserta kampanye Partai Keadilan Sejahtera dan terlihat para peserta telah memakai atribut kampanye mereka seperti kaos dan bendera Partai Keadilan Sejahtera. “Pantauan merdeka.com, Minggu (16/3), tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih bertuliskan „Saya Pilih PKS‟. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta.”(Paragraf 6)
54
Dalam teks tersebut wartawan menggambarkan secara jelas bahwa kampanye akbar Partai Keadilan Sejahtera di Gelora Bung Karno, Jakarta , akan diikuti oleh banyak kader dan para simpatisan. 6) Pra-Anggapan Elemen wacana lainnya, pra-anggapan merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks.Hampir serupa dengan latar yang berupaya mendukung pendapat dengan jalan memberi latar belakang.Kalau praanggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercayai kebenarannya.61 Bagian pra-anggapan dalam teks berita adalah di bagian yang menjelaskan : “Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengatakan, karena ini bagian dari keamanan acara kampanye, partainya sudah menyiapkan pengamanan yang insha allah tidak kenapakenapa.”(Paragraf 3) Bagian pra-anggapan dalam teks dibuat peneliti untuk menjelaskan kepada pembaca PKS sudah menyiapkan pengamanan dan telah berkoordinasi dengan Bawaslu sehingga PKS meyakinkan bahwa kampanyenya akan berlangsung dengan aman dan tentram. 7) Koherensi Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seorang menghubungkannya.62
61
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2011),
62
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LkiS, 2011),
h.256. h.242.
55
Bentuk koherensi yang terkandung dalam berita di rubrik Merdeka.com yaitu : a. Paragraf 4 : “ Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anakanak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik.”.
Kalimat
diatas
menggunakan
kata
hubung
yang
menyatakan tujuan yaitu “sehingga”. Proposisi “Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep kesejahteraan keluarga” dan “kata dia, anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik” adalah dua hal yang berlainan, tetapi dengan menggunakan kata hubung “sehingga” dua hal tersebut menjadi koheren. 8) Bentuk Kalimat Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. i.
Paragraf 1 :
“Badan
Pengawas
Pemilu
(Bawaslu) telah
mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa anak pada saat kampanye terbuka.” Bentuk kalimat :berita ini menggunakan kalimat yang menunjukkan bahwa kalimat itu aktif seperti kata, „mengingatkan‟. Di sini posisi Bawaslu sebagai subjeknya dalam teks berita. Pada kalimat ini ingin menunjukkan pada tingkatan mana yang difokuskan. Bagian yang difokuskan adalah „mengingatkan‟ sebagai bentuk sikap dari Bawaslu kepada peserta partai politik yang membawa anak.
56
9) Kata Ganti Kata ganti adalah alat yang digunakan si komunikator untuk menjelaskan posisi seseorang dalam sebuah teks. -
Paragraf 3 : “karena ini bagian dari keamanan acara ini, kita sudah siapkan pengamanan insha allah tidak kenapa-kenapa,” ujarAnis.
Pembaca diajak masuk kedalam tulisan dan tidak ada batas antara narasumber dan khalayak. Penggunaan kata „kita‟ dapat digunakan sebagai representasi dari sikap bersama yang ditunjukkan Anis Matta dalam kampanye partai politiknya. Batasan dan jarak antara Anis Matta dengan khlayak peserta kampanye sengaja dihilangkan agar menciptakan solidaritas dan perasaan bersama. 10) Leksikon Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seseorang wartawan atau penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia.Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan saja, tetapi dapat mengandung unsur ideologis yang menunjukan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap suatu fakta.63 Pemilihan kata dalam rubrik politik Merdeka.com “Kampanye bawa anak, PKS sebut untuk pendidikan politik dini” dapat dilihat sebagai berikut : a) Kata Perdana dan kader : Namun, nampak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) banyak yang membawa anaknya dalam kampanye perdana. Kata perdana memiliki arti lain yaitu pertama.
63
h.255.
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),
57
b) Kata berkoordinasi dalam kalimat : Presiden PKS Anis Matta mengaku partainya sudah berkoordinasi kepada Bawaslu. Kata berkoordinasi memiliki arti lain yaitu bekerjasama. c) Kata
mengklaim
dalam
kalimat
:
Anis
mengklaim,
bahwa
kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Kata mengklaim memiliki arti lain yaitu mengakui. d) Kata rombongan kampanye dalam kalimat : Tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye partai keadilan sejahtera. Kata rombongan memiliki arti lain yaitu sekumpulan. e) Kata akbar dalam kalimat : Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta. Kata akbar memiliki arti lain yaitu besar. f) Kata terjebak dalam kalimat : Beberapa bayi menangis karena kepanasan dalam bus yang terjebak macet. Kata terjebak memiliki arti lain yaitu terperangkap. 11) Grafis Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Grafis dalam wacana berita, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaiaan garis bawah, huruf yang dibuat besar. Termasuk di dalamnya adalah pemakaiaan caption, raster, grafik, gambar, table, dan pemakaian angka untuk mendukung arti sebuah pesan.64
64
h.257.
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),
58
Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan Merdeka.com ini diantaranya muncul dalam foto yang menggambarkan seorang bapak yang menggendong anaknya di pundak dan seorang kecil yang mengangkat kedua jarinya ke arah kamera wartawan dalam kampanye perdana, Minggu 16 Maret 2014 Partai Keadilan Sejahtera di Gelora bung karno, Jakarta. Sedangkan unsur grafis yang muncul dalam teks, yaitu adanya bagian tulisan yang dibuat lain dengan pemakaian huruf tebal dan pemakaian garis bawah pada penulisan Presiden PKS Anis Matta yang menjelaskan bahwa presiden Partai Keadilan Sejahtera adalah Anis Matta. Tabel 4.1 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 1 “ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini.” Struktur Wacana
Elemen
Makro
Topik atau tema
Superstruktur
Skema
Keterangan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta memberitahukan bahwa kampanye perdana PKS untuk pendidikan politik bagi anak-anak. Ini dilakukan agar anakanak setidaknya dapat mempelajari politik sejak usia dini. - Diawali dengan judul berita - Lead Berita - Story: 1. Pernyataan dari Badan Pengawas Pemilu mengenai peringatan yang telah diberikan kepada peserta partai keadilan sejahtera yang membawa anak-anak. 2. Tanggapan dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta tentang adanya keterlibatan anakanak dalam kampanye partainya. 3. Bagaimana suasana kampanye Partai
59
Sktruktur Mikro
Latar
Keadilan Sejahtera melalui pantauan langsung dari wartawan merdeka.com di Gelora Bung Karno, Jakarta. Paragraf 1 “Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat kampanye terbuka. Namun, nampak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), banyak yang membawa anaknya dalam kampanye perdana.”
Detil
Paragraf 4 “Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik.”
Maksud
Paragraf 6 “Pantauan merdeka.com, Minggu (16/3), tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih bertuliskan „Saya Pilih PKS‟. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta.”
Praanggapan
Koherensi
Bentuk kalimat
Paragraf 3 “Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengatakan, karena ini bagian dari keamanan acara kampanye, partainya sudah menyiapkan pengamanan yang insha allah tidak kenapa-kenapa.” Paragraf 4 : “ Anis mengklaim, bahwa kampanye kali ini PKS membuat konsep kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik.” Paragraf 1 : “Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa anak pada saat kampanye terbuka.” Berita
ini
menggunakan
kalimat
yang
60
Kata ganti
Leksikon
Grafis
menunjukkan bahwa kalimat itu aktif seperti kata, „mengingatkan‟. Di sini posisi Bawaslu sebagai subjeknya dalam teks berita. Pada kalimat ini ingin menunjukkan pada tingkatan mana yang difokuskan. Bagian yang difokuskan adalah „mengingatkan‟, sebagai bentuk sikap dari Bawaslu kepada peserta partai politik yang membawa anak. Paragraf 3 : “karena ini bagian dari keamanan acara ini, kita sudah siapkan pengamanan insha allah tidak kenapakenapa,” ujarAnis. 1. Kata Perdana dalam paragraf 1 2. Kata berkoordinasi dalam paragraf 2 3. Kata mengklaim dalam paragraf 4. Kata rombongan dalam paragraf 6 5. Kata akbar dalam paragraf 1 6. Kata terjebak dalam paragraf 7 Foto diletakan di bagian paling depan dan berukuran besar serta dalam foto tersebut dimasukan judul berita. Foto yang menggambarkan seorang bapak yang menggendong anaknya di pundak dan seorang kecil yang mengangkat kedua jarinya ke arah kamera wartawan dalam kampanye perdana Partai Keadilan Sejahtera, Minggu 16 Maret 2014 di Gelora bung karno, Jakarta Unsur grafis yang muncul dalam teks, yaitu adanya bagian tulisan yang dibuat lain dengan pemakaian huruf tebal dan pemakaian garis bawah pada penulisan Presiden PKS Anis Matta yang menjelaskan bahwa presiden partai keadilan sejahtera adalah Anis Matta.
61
b. Analisis Berita Rubrik Politik 2 Edisi 24 Maret 2014, “ Panitia Sudah larang kader PKS bawa anak saat kampanye.” 1.
Tematik Struktur makro dapat diamati dengan melihat tema atau topik pemberitaan
yang dikedepankan dalam berita. Tema dalam rubrik politik Merdeka.com yang berjudul “Panitia sudah larang kader PKS bawa anak saat kampanye” ini adalah berisi berita tentang upaya dari Partai Keadilan Sejahtera untuk melarang para kader dan simpatisannya yang akan mengikuti kampanye untuk tidak membawa anak-anak. Tema yang ingin disampaikan wartawan dalam keseluruhan isi berita adalah PKS
berusaha
meyakinkan masyarakat
mensosialisasikan tentang larangan pelibatan anak
bahwa partainya
sudah
yang telah dilakukan dari
tingkat pusat sampai ke daerah. Panitia juga sudah memperingati para kader dan simpatisannya untuk tidak membawa anak-anak dalam kampanye karena keterlibatan anak dalam kampanye telah melanggar pasal 15 Undang-undang No 23/2002. Dengan dijelaskan mengenai hal tersebut masyarakat diharapkan mengetahui dan ikut mengawasi setiap kampanye yang berlangsung di Indonesia. 2.
Skematik Struktur skematik yang terdapat dalam teks berita biasanya dimulai
dengan adanya lead, lalu dilanjutkan dengan story yaitu isi dari suatu pemberitaan yang menjelaskan proses berjalannya berita dan diakhiri dengan penutup sebagai kesimpulan inti dari berita tersebut. Skema sendiri memberikan tekanan mana
62
yang harus didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting.65 Skema atau alur cerita yang muncul dalam rubrik berita Merdeka.com berjudul, “Panitia Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye” dilanjutkan masuk paragraf pertama yang merupakan lead berita berbunyi : “Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar kampanye nasional di Makassar, Sulawesi Selatan siang ini. Mereka mengaku telah berpesan kepada semua kader maupun simpatisan yang akan mengikuti kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, untuk tidak membawa anak-anak. Seperti diketahui, Panwaslu sudah memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak.” Skema yang kedua adalah story yang menguraikan situasi yaitu proses berjalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul setelah adanya lead berita. Story diuraikan dengan menceritakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera telah melakukan sosialisasi kepada para kader dan simpatisan yang akan turut serta dalam kampanye PKS untuk tidak membawa anak-anaknya. Kemudian bagian tengah berita atau isi berita menceritakan bahwa sebelum dan sampai pada masa kampanye Panitia Partai Keadilan Sejahtera sudah melakukan sosialisasi tentang pelarangan pelibatan anak-anak yang kepada para kader dan simpatisannya yang telah dilakukan dari tingkat pusat sampai ke daerah. Seperti dipaparkan, “Jafar mengatakan, kampanye dengan melarang pelibatan anak-anak itu sudah disosialisasikan kepada semua pengurus dan kader. Dia mengaku selama ini bukan kesengajaan kadernya membawa anak saat kampanye. Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko penitipan anak.”
65
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),
h.234
63
Selanjutnya isi berita ini diceritakan bagaimana pernyataan dari Ketua Kampanye Nasional PKS Jafar Sodding mengenai berbagai pemberitaan yang memojokkan partainya tersebut karena diduga telah memobilisasi anak-anak dalam kampanye. Apabila masih ada kader dan simpatisan yang masih membawa anak-anak. Panitia juga telah menyiapkan posko penitipan agar si anak bisa dijaga dan orangtua tetap bisa memgikuti jalannya kampanye. Sedangkan bagian penutup dari rubrik berita Merdeka.com ini menjelaskan tentang Pasal
15 Undang-Undang No 23/2002
mengenai
Perlindungan Anak. “Pasal 15 Undang-Undang No 23/2002 mengatur bahwa anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan poltik.”(Paragraf 6) Hal tersebut mendukung penjelasan bahwa keterlibatan anak-anak dalam suatu kegiatan kampanye telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak. Keterlibatan anak dalam kampanye juga telah melanggar Peraturan KPU Pasal 32 Ayat (1) butir K yang berbunyi: Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat sebagai pemilih. 3.
Latar Latar biasanya ditulis sebagai latar belakang suatu berita atau
peristiwa.Latar yang ditulis tersebut menentukan ke arah mana pandangan khalayak dibawa oleh wartawan tersebut.66 Latar yang muncul dalam pemberitaan pada rubrik Merdeka.com “Panitia Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye” ini ada di paragraf empat. 66
h.235.
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011),
64
Isinya menjelaskan tentang pernyataan dari Anggota DPRD Sulawesi Selatan Jafar yang menegaskan sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dan Panitia juga sudah mengantisipasi kemungkinan adanya anak yang ikut dalam kampanye untuk segera dititipkan kepada panitia yang berjaga di posko-posko penitipan. “Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko penitipan anak.” Latar yang berusaha disampaikan wartawan kepada pembaca agar pembaca mengetahui bahwa Partai Keadilan Sejahtera sudah berupaya mensosialisasikan larangan membawa anak dalam kampanye dan telah menyiapkan posko bagi anak-anak dan mengenai masih banyaknya kader dan simpatisan yang tetap mengikutsertakan anaknya dalam kampanye, panitia mengaku kecolongan akan hal tersebut. Detil
4.
Detil adalah elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan oleh seseorang. Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.67 Adapun detil yang ingin disampaikan penulis dalam pemberitaan “Panita Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye” ini adalah ketika penulis memaparkan bagaimana Panitia Partai Keadilan Sejahtera berupaya kembali mengingatkan kepada kader dan simpatisannya pada kampanye di Lapangan Hertasning Sulawesi Selatan untuk tidak melibatkan anak-anak dalam kampanye,
67
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2011),h.238.
65
dan bagaimana sikap Panwaslu yang mulai geram dengan ulah para kader dan simpatisan dari partai keadilan sejahtera tersebut. “Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar kampanye nasional di Makassar, Sulawesi Selatan siang ini. Mereka mengaku telah berpesan kepada semua kader maupun simpatisan yang akan mengikuti kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, untuk tidak membawa anak-anak. Seperti diketahui, Panwaslu sudah memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak.”(Paragraf 1) Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan secara jelas bahwa adanya upaya pengklarifikasian oleh pihak panitia PKS bahwa mereka telah memperingati kader dan simpatisan untuk tidak membawa anak-anak dalam kampanye mereka dimanapun daerahnya.
5.
Maksud Elemen maksud yang terkandung dalam penulisan pemberitaan kedua ini
ada pada teks yang menjelaskan peryataan dari Anggota DPRD Partai Keadilan Sejahtera Sulawesi selatan Jafar Sodding yang sudah memperingati kader dan simpatisannya membawa anak karena keterlibatan anak dalam kampanye termasuk pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak. “Anggota DPRD Sulawesi Selatan itu berjanji akan lebih keras melarang kader dan simpatisannya melibatkan anak-anak dalam kampanye, sesuai Pasal 15 No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.”(Paragraf 6) Dalam teks tersebut wartawan menggambarkan pernyataan langsung dari Anggota DPRD PKS yang tidak ingin partainya dipojokkan dan dituduh sebagai partai yang sengaja memobilisasi anak-anak dan sebagai salah satu partai yang melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak.
66
6. Pra-Anggapan Pra-Anggapan adalah salah satu elemen yang berupaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercayai kebenarannya. “Kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak mempunyai pembantu. Namun, kami sudah mensosialisasikan mengenai peraturan itu kepada kader dan semoga di Lapangan Hertasning tidak terjadi.”(Paragraf 5)
Bagian pra-anggapan dalam teks dibuat peneliti untuk membuat pembaca mendukung pernyataan dari Anggota DPRD Jafar Sodding sehingga pembaca tidak perlu mempertanyakan lagi kenapa masih ada anak-anak yang terlibat dalam kampanye PKS. Artinya bahwa peserta kampanye tidak bisa menitipkan anaknya pada keluarga atau saudara dan seperti yang kita mengetahui tidak semua keluarga mempunyai pembantu rumah tangga atau babysitter dalam membantu mengasuh anaknya itulah sebabnya para peserta kader dan simpatisan PKS mengikutsertakan anaknya dalam kampanye. 7. Koherensi Koherensi adalah dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak mejadi koheren. Maka. Fakta yang tidak
berhubungan
pun
dapat
menjadi
berhubungan
ketika
seorang
menghubungkannya dengan yang lain. Bentuk koherensi yang terkandung dalam rubrik kedua berita ini yaitu : a. Paragraf lima : “kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, ataukarena tidak punya pembantu.”
67
Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang menyatakan penjelasan atau alasan yaitu “karena”.Proposisi “kami menilai hal itu” dan “banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak punya pembantu” adalah dua hal yang berlainan, tetapi dengan menggunakan kata hubung “karena” dua hal tersebut menjadi koheren.
8. Bentuk Kalimat Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. -
Paragraf empat : panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko penitipan anak.
Bentuk kalimat : berita ini banyak menggunakan kalimat yang menunjukkan bahwa kalimat itu aktif seperti kata,„mengantisipasi‟. Pada kalimat ini menunjukkan pada tingkatan mana yang ingin difokuskan. Bagian yang difokuskan adalah kata „mengantisipasi‟ sebagai bentuk sikap dari panitia yang sudah berusaha mencegah adanya keterlibatan anak dalam kampanye. 9. Kata Ganti Kata ganti adalah alat yang digunakan si komunikator untuk menjelaskan posisi seseorang dalam sebuah teks. Kata ganti dalam teks berita kedua ini adalah sebagai berikut : a. Paragraf dua : kami melarang para kader, caleg maupun simpatisan yang akan ikut berkampanye besok di Lapangan Hertasning untuk membawa anak-anak karena itu tidak etis dilakukan.
68
Penggunaan kata „kami‟ dapat digunakan sebagai representasi dari sikap bersama yang ditunjukkan oleh panitia. Tidak ada batasan dan jarak antara panitia dan anggota partai dengan khalayak peserta kampanye sengaja dihilangkan agar menciptakan solidaritas dan perasaan bersama. 10. Leksikon Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seseorang wartawan atau penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia.Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan saja, tetapi dapat mengandung unsur ideologis yang menunjukan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap suatu fakta.68 Pemilihan kata dalam rubrik politik Merdeka.com “Kampanye bawa anak, PKS sebut untuk pendidikan politik dini” dapat dilihat sebagai berikut : a. Kata sosialisasi dalam kalimat : Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai
daerah.
Kata
sosialisasi
memiliki
arti
lain
yaitu
memperkenalkan sesuatu yang baru. Tabel 4.2 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 2 “Panitia Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye.” Struktur wacana Makro
68
h.255.
Elemen Topik atau tema
Keterangan Agar masyarakat mengetahui bahwa partai keadilan sejahtera telah berusaha mensosialisasikan tentang larangan pelibatan anak telah dilakukan dari tingkat pusat sampai ke daerah. Panitia juga sudah memperingati para kader dan simpatisannya untuk tidak membawa anak-anak dalam
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2011),
69
Superstruktur
Skema
Struktur Mikro
Latar
Detil
kampanye karena keterlibatan anak dalam kampanye telah melanggar pasal 15 Undangundang No 23/2002 - Diawali dengan judul berita - Lead Berita - Story: 1. Partai Keadilan Sejahtera telah melakukan sosialisasi kepada para kader dan simpatisan yang akan turut serta dalam kampanye PKS untuk tidak membawa anak-anaknya. 2. Pernyataan dari Ketua Kampanye Nasional PKS Jafar Sodding mengenai berbagai pemberitaan yang memojokkan partainya tersebut karena diduga telah memobilisasi anak-anak dalam kampanye. 3. Penjelasan Pasal 15 Undang-Undang No 23/2002 mengenai Perlindungan Anak. Paragraf4 “Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko penitipan anak.”
Paragraf 1 “Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar kampanye nasional di Makassar, Sulawesi Selatan siang ini. Mereka mengaku telah berpesan kepada semua kader maupun simpatisan yang akan mengikuti kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, untuk tidak membawa anak-anak. Seperti diketahui, Panwaslu sudah memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak.” Maksud Paragraf 6 “Anggota DPRD Sulawesi Selatan itu berjanji akan lebih keras melarang kader dan simpatisannya melibatkan anak-anak dalam kampanye, sesuai Pasal 15 No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.” Pra-anggapan Paragraf 5 “Kami menilai mungkin hal itu karena
70
banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak mempunyai pembantu. Namun, kami sudah mensosialisasikan mengenai peraturan itu kepada kader dan semoga di Lapangan Hertasning tidak terjadi.” Koherensi
Paragraf lima : “ kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak punya pembantu.”
Bentuk Kalimat Kata Ganti
Paragraf empat : panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko penitipan anak. Paragraf dua : kami melarang para kader, caleg maupun simpatisan yang akan ikut berkampanye besok di Lapangan Hertasning untuk membawa anak-anak karena itu tidak etis dilakukan.
Leksikon
a. Kata sosialisasi dalam paragraf 4
B. Analisis Kognisi Sosial Rubrik Politik, “Wacana Keterlibatan Anak-anak Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com” Analisis kognisi sosial adalah bentuk kedua dari analisis model Van Dijk yang digunakan untuk menganalisa bagaimana dan sejauh mana pengetahuan wartawan baik penulis berita ataupun penentu kebijakan dalam memahami seseorang atau peristiwa yang ingin diberitakan kepada khalayak. Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari suatu teks, kita membutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa sebuah teks tidak
71
mempunyai makna. Suatu teks ditulis dan mempunyai makna karena diberikan oleh si pemakai bahasa jadi teks bukan terbentuk dengan sendiri tanpa ada yang membuatnya.69 Setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa, maka disini wartawan tidak dianggap sebagai individu yang netral, tetapi individu yang mempunyai bermacam nilai, pengalaman, dan pengaruh ideologi yang didapatkan dari kehidupannya.70Sama seperti teks dalam pemberitaan rubrik politik Merdeka.com yang berisi berita mengenai wacana adanya keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. Dalam pembuatan teks berita tersebut tidak lepas dari peran wartawan dalam memberitakannya. Penelitian ini difokuskan bagaimana proses penentuan isu dan teks diproduksi yang nantinya akan dimuat di Merdeka.com. Wawancara peneliti lakukan dengan Bapak M. Hasits yang menjabat sebagai Redaktur Bidang Politik dan wawancara kedua dengan Wakil Redaktur Eksekutif merdeka.com Ramadhian Fadillah. Mengenai pemberitaan di Merdeka.com jelang pemilu yang berlangsung 9 April- 9 Juli 2014 lalu. Merdeka.com sebagai salah satu media yang gencar memberitakan mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. Dalam hal ini, Bagaimana kebijakan umum redaksi merdeka.com pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 akan dijelaskan oleh Bapak Hasits. Berikut 69
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011), h.260. 70 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta : LkiS, 2011), h.261.
72
penjelasan narasumber terkait mengenai adanya keterlibatan anak yang dimuat di Merdeka.com : “Dalam kampanye, baik itu pemilu legislatif atau pemilu presiden sudah ada aturan pelarangan kampanye melibatkan anak-anak. Aturan ini sudah tertuang dalam peraturan KPU Pasal 32 Ayat (1) butir K yang berbunyi: Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat sebagai pemilih.Dengan acuan itu, ternyata masih banyak partai politik termasuk PKS yang melibatkan anakanak dalam kampanye.Tentu saja hal ini melanggar aturan KPU dan Undang-Undang Perlindungan Anak.Kenapa PKS yang disorot? Karena PKS dalam pantauan di lapangan paling banyak melibatkan anak-anak meski partai lain juga melakukan pelanggaran serupa. Banyak partai lain juga melibatkan anakanak. Merdeka.com sebenarnya tidak hanya menyorot PKS saja, tapi juga partai lain yang melibatkan anak-anak dalam kampanye.”71 Dari penjelasan diatas dapat diketahui Merdeka.com menyajikan berita mengenai keterlibatan anak-anak di kampanye PKS adalah pemberitahuan kepada khalayak bahwa apa yang dilakukan partai ini telah menyalahi aturan kampanye dan melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak serta melanggar Peraturan KPU mengenai kampanye politik. Bagaimana suatu peristiwa dan kejadian dipahami serta dimengerti didasarkan kepada sebuah skema. Van Dijk menyebut skema ini sebagai model. Model menunjukkan pengetahuan dan pandangan individu ketika melihat dan menilai suatu persoalan. Model merupakan sesuatu yang subjektif dan unik, yang menampilkan pengetahuan serta pendapat ketika wartawan memandang sebuah persoalan. 72 Berita mengenai adanya keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 ini tentu tidak terlepas dari kecenderungan terhadap suatu pihak. Kemudian
71
Wawancara via email dengan Redaktur Bidang Politik Merdeka.com M. Hasits, Jakarta, 13 Oktober 2014 72 Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2011),h.261.
73
bagaimana pandangan dan nilai yang berusaha merdeka ingin sampaikan kepada khalayak melalui berita keterlibatan anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera tersebut, berikut ungkapan Hasits mengenai berita tersebut. “Dalam kampanye partai politik jelang pemilu 2014 ini ada sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh peserta partai politik. Tidak hanya PKS, tapi banyak juga partai lain melibatkan anak-anak dalam kampanye.Kampanye partai politik seharusnya tidak melibatkan anak-anak karena mereka bukan seorang pemilih.”73 Penjelasan diatas semakin menegaskan bahwa keterlibatan anak-anak dalam kampanye seharusnya tidak terjadi. Anak-anak kecil bukanlah seorang pemilih dan mereka pun pastinya tidak mengerti apa arti kampanye. Keterlibatan anak-anak seharusnya ditindaklanjuti secara tegas oleh Badan Pengawas Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum karena sudah jelas ini melanggar Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun 2002 Pasal 15, 63 dan 87 serta telah melanggar Peraturan KPU Pasal 32 Ayat (1) butir K yang berbunyi: Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat sebagai pemilih. Mengenai pemberitaan ini, Merdeka memiliki latar belakang yang kuat mengapa sampai mengangkat pemberitaan keterlibatan anak-anak pada saat kampanye PKS selama 1 minggu pada masa awal kampanye 16 Maret dan 24 Maret 2014. Berikut ini penjelasan dari Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com Ramadhian Fadillah : “Kalau merdeka berusaha fokus, maksudnya disini adalahkita mencegah agar anak-anak tidak dilibatkan dalamkampanye karena itu adaaturannya dalam Undang-Undang kampanye pemilu, Undang-Undang Perlindungan Anak, dan Peraturan KPU. Kami, 73
Wawancara via emaildengan Redaktur Bidang Politik Merdeka.com M. Hasits, Jakarta, 13 Oktober 2014.
74
memberitakan PKS agar partai ini sadar bahwa melibatkan anak telah melanggar Undang-Undang kampanye dan agar masyarakat juga paham dan ikut serta mengawasi berjalannya kampanye. Disini sebenarnya bukannya hanya PKS yang disoroti tetapi juga ada beberapa partai lain seperti : PDI-P, Hanura, dan PKPI. Tetapi ya memang PKS yang paling banyak melakukan pelanggaran.Merdekaberusaha memberitakan mengenai kampanye dari sisi lainnya tidak hanya soal siapa Capres dan Wapres dari setiap partai yang ikut serta pemilu ataupun soal black campaign yang terjadi pada masa kampanye, itulah latar belakang kami mengangkat berita mengenai keterlibatan anak dalam kampanye PKS.74 Keterlibatan anak-anak dalam kampanye ini memang menarik untuk diberitakan karena pada setiap masa kampanye hal ini menjadi perdebatan yang tidak jelas solusinya dan terus berulang. Partai-partai politik selalu berdalih bahwa pelibatan anak dalam kampanye adalah bagian dari pendidikan politik dini. Hal ini kembali terjadi pada kampanye 2014, dan partai yang mengusung konsep pendidikan politik dini bagi anak-anak adalah Partai Keadilan Sejahtera. Partai yang menurut Bawaslu paling banyak melakukan pelanggaran dengan melibatkan anak-anak dalam kampanyenya tersebut. Melibatkan anak-anak di bawah umur dalam kampanye politik, bertentangan dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Secara khusus anak yang dimaksud dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu adalah anak-anak yang belum berusia 17 tahun. Keberhasilan suatu kampanye memang dilihat dari seberapa banyak massa yang terlibat didalamnya. Akan tetapi, hal itu jangan dijadikan pembenaran dan menghalalkan untuk melibatkan anak-anak di bawah umur dalam kampanye.
74
Wawancara langsung dengan Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.comRamadhian Fadillah, Jakarta, 28 Oktober 2014.
75
Seperti kita ketahui masa kampanye ini berhubungan dengan pemilu 2014, maka dalam hal ini peneliti ingin mengetahui sebenarnya kearah mana pemberitaan ini ingin difokuskan oleh Merdeka. Apakah mengenai kasus keterlibatan anak-anaknya ataukah pemilu 2014. Wakil redaktur eksekutif merdeka pun menjelaskan bahwa mereka fokus pada pemilu 2014.Jadi, adanya keterlibatan anak-anak, adanya money politic dan black campaign hanyalah parsial atau bumbu berita soal pemilu. Berikut penjelasan lebih lengkapnya : “Dalam hal ini, keterlibatan anak hanya 1% jadi ini hanya parsial, perniknya saja, atau bumbu berita soal pemilu dan kampanye. Pernik disini misalnya : adanya keterlibatan anak dalam kampanye, panggung kampanye yang rubuh, pertarungan antar koalisi, adanya black campaign, negatif campaign. Maka pemberitaan seperti ini masuk kedalam satu kerangka liputan besar pemilu 2014. Jadi, kami lebih fokus ke pemilu 2014, karena kasus keterlibatan anak dalam kampanye, adanya black campaign adalah hanya bagian dari perjalanan pemilu 2014.”75 Memang mengingat
pesta demokrasi
pemilihan umum
(Pemilu)
merupakan pesta massal lima tahunan yang pastinya diikuti oleh seluruh bangsa Indonesia sepertinya agak sulit dibatasi siapa saja yang hendak turut merayakannya, maka dari itu KPU dan Bawaslu pun kecolongan dengan adanya anak-anak dalam kampanye tersebut. Berita pelanggaran kampanye ini ternyata adalah bagian dari inti berita sesungguhnya yaitu
berita tentang berjalannya
pemilu 2014. Dalam hal ini Merdeka.com mengambil angle dari sisi pelanggaran yang dilakukan parpol. Dalam pencarian dan mempublikasikan berita Merdeka.com tidak membatasi pemberitaan hanya mengenai politik saja tetapi setiap berita mengacu
75
Wawancara langsung dengan Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com Ramadhian Fadillah, Jakarta, 28 Oktober 2014.
76
peristiwa di lapangan. Jika sang reporter menemukan ada yang janggal atau menarik pada suatu peristiwa, maka itu menjadi sebuah berita. Menarik atau tidak berita tersebut ditentukan oleh redaktur. Berita yang disampaikan kepada khalayak memang harus seimbang tidak memihak kepada siapapun serta memiliki nilai berita yang baik, aktual, terpercaya dan media sebagai penyalur informasi juga harus tetap seimbang terhadap berbagai pemberitaan yang akan disampaikannya. Berikut ini penjelasan pada saat peneliti melakukan wawancara dengan narasumber terkait : “Dalam menentukan berita yang dipilih itu dibicarakan di rapat redaksi dan kita agak batasi pemberitaan jadi tidak berlebihan. Misalnya : pada pemilu 2014 ini antar koalisi partai saling serang, pemberitaan mengenai Prabowo. Beritanya dibuat tidak terusmenerus itu saja tetapi diganti dengan berita lain. Karena kami mengikuti perkembangan pemberitaan yang sedang ramai di publik dan kami di sini tidak memihak kepada salah satu koalisi atau partai tertentu dan berusaha bersikap netral terhadap semua pemberitaan.Dalam penyampaian berita kami pun berusaha agar setiap berita yang ditampilkan harus cover bothside.”76 Penjelasan diatas menegaskan bahwa industri media massa memiliki andil besar dalam menyampaikan berbagai informasinya kepada khalayak. Oleh karenanya media dituntut untuk menyampaikan berita secara cover bothside yaitu adil dan berimbang. Dan Merdeka.com adalah salah satu media ternama yang beritanya menjadi pilihan diantara beberapa pilihan media online lain untuk dibaca masyarakat. Maka, Merdeka.com selayaknya bersifat netral terhap semua peristiwa yang ada.
76
Wawancara langsung dengan Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com Ramadhian Fadillah, Jakarta, 28 Oktober 2014.
77
C. Analisis Konteks Sosial Rubrik Politik “ Wacana Keterlibatan Anak-anak Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com” Dimensi ketiga dari analisis Van Dijk adalah analisis sosial. Wacana adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Adapun titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan bagaimana makna yang dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan legitimasi. Menurut Van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua poin yang penting yaitu : kekuasaan (power), dan akses (acces). 77 Dalam pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera yang beredar di masyarakat mendapat kecaman keras dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), KPAI dan pandangan negatif dari masyarakat terhadap Partai Keadilan Sejahtera. Seperti dikatakan oleh Daniel Zuchron (anggota Bawaslu), bahwa Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta terlalu optimis dalam pembinaan kader yang mengikutsertakan anak-anak saat kampanye berlangsung jelas itu dilarang dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).78 Kampanye politik merupakan salah satu kegiatan politik dalam menyambut pemilihan umum. Keberhasilan kampanye partai politik biasanya dilihat dan diukur dari banyaknya massa yang ikut terlibat didalamnya. Maka, hal
77
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media(Yogyakarta: LkiS, 2011), h. 270-271. 78 Bayu Probo, “Bawaslu : Anis Matta Salah Ikutkan Anak-anak Kampanye”, dalam http://news.satuharapan.com, dilihat pada 20 Oktober 2014.
78
ini menjadikan partai politik berusaha untuk memperoleh massa sebanyakbanyaknya, termasuk yang belakangan ini terjadi yaitu adanya keterlibatan anakanak dalam kampanye partai politik. Pada kenyataannya, ada saja partai politik yang memang sengaja merencanakan pelibatan anak-anak tetapi ada juga partai yang kecolongan dengan adanya anak-anak dalam kampanyenya. Adapun keterlibatan anak-anak dalam kampanye terbuka di Pemilu tahun 2014 ini beragam. Komisi Perlindungan Anak (KPAI) mengungkapkan sekurangnya ada 15 modus pelanggaran kampanye mengenai keterlibatan anakanak. Namun peneliti hanya akan menjelaskan lima pelanggaran. Antara lain adalah : 79 1. Memanipulasi data anak yang belum berusia 17 tahun dan belum menikah agar bisa terdaftar sebagai pemilih 2. Menggunakan tempat bermain anak, tempat penitipan anak, atau tempat pendidikan untuk kegiatan kampanye terbuka. 3. Memobilisasi massa anak oleh partai politik atau calon legislatif 4. Menggunakan anak untuk memasang atribut-atribut partai politik 5. Membawa anak ke arena kampanye terbuka yang membahayakan anak. Sejak berlangsungnya kampanye pemilu legislatif terbuka dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2014, KPAI telah mencatat 248 kasus pelanggaran penyalahgunaan anak dalam kampanye terbuka berbagai partai politik di Indonesia. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga menemukan pelanggaran
79
Berkas.DPR.go.id/info singkat –VI- 8- II-P3DI-April-2014-64. Dilihat pada tanggal 20 Oktober 2014.
79
administrasi yang dilakukan semua partai politik terkait pelibatan anak-anak dalam kampanye menjelang Pemilu Legislatif 2014.80 Partai Keadilan Sejahtera diberitakan paling banyak melibatkan anak-anak dalam kampanye dibanding dengan partai-partai lainnya. Pemberitaan mengenai pelanggaran yang dilakukan PKS telah banyak beredar di berbagai media cetak, televisi dan situs berita online. Salah satu media online yang terus memberitakan pelanggaran oleh Partai Keadilan Sejahtera ini adalah media online Merdeka.com. Maka, sudah jelas bahwa melibatkan anak dalam kampanye merupakan hal yang cukup serius. ini terbukti dengan adanya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang telah mengatur bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik. Terdapat juga dalam Pasal 87 Undang-Undang Perlindungan Anak yang berbunyi81 : “Setiap orang yang secara melawan hukum merekrut atau memperalat anak untuk kepentingan militer, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 atau penyalahgunaan dalam kegiatan politik atau pelibatandalam sengketa bersenjata atau pelibatan dalam kerusuhan sosial atau pelibatan dalam peristiwa yangmengandung unsur kekerasan atau pelibatan dalam peperangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).” Maka sudah terlihat bahwa melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye adalah suatu hal serius dan sudah ada sanksi tegas berupa hukuman 80
Berkas.DPR.go.id/info singkat –VI- 8- II-P3DI-April-2014-64. Dilihat pada tanggal 20 Oktober 2014. 81
www.Depkop.go.id/.../02.%2002 Undang-undang- nomor 23 tahun 2002. Dilihat pada
tanggal 17 Agustus 2014.
80
pidana bagi yang melanggarnya. Dalam hal keterlibatan anak ini juga ada peran orangtua yang dibutuhkan dalam mengantisipasi terjadinya pelibatan anak dalam kampanye partai politik. Pada kampanye terbuka 16 Maret 2014 lalu terlihat banyak orangtua yang melibatkan anaknya dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta. Alasan adanya keterlibatan anak dalam kampanye ini karena orangtua ikut serta dalam kampanye maka tidak ada yang menjaga anaknya dirumah. Hal ini sangat mengecewakan dan seharusnya tidak terjadi. Meskipun telah terbukti sejumlah partai politik termasuk PKS melibatkan anak dalam kampanye, namun partai ini berdalih bahwa ini merupakan pendidikan politik bagi si anak. Dalam konteks ini, perlu sama-sama kita pahami bahwa setiap anak memang berhak mendapatkan pendidikan politik, tetapi ini harus disesuaikan dengan usia si anak dan seharusnya orangtua serta penyelenggara partai lebih mengedepankan perlindungan bagi anak-anak bukan hanya mementingkan kepentingan politiknya saja. D. Interpretasi Penelitian Setelah melakukan analisis, peneliti berpandangan bahwa media online Merdeka.com berusaha memaparkan adanya pelanggaran kampanye yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera. Berdasarkan hasil wawancara dengan dua narasumber, yaitu Wakil Redaktur Eksekutif dan Redaktur bidang Politik Merdeka.com. Dalam wawancara ini peneliti memperoleh beberapa alasan berkaitan pengangkatan pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 di Merdeka.com. Alasan Pertama, karena pemberitaan tersebut berkaitan dengan kepentingan publik. Dalam hal ini, Merdeka.com
81
menyatakan bahwa keterlibatan anak-anak dalam kampanye pemilu 2014 ini merupakan sebuah peristiwa yang setiap masa kampanye menjadi perdebatan yang tidak jelas solusinya dan terus terjadi setiap kampanye politik. Maka, hal ini harus diketahui oleh publik agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi pada masa kampanye mendatang. Kedua, pemberitaan tersebut berkaitan dengan anak-anak dibawah usia 17 tahun yang berhak untuk mendapat perlindungan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun 2002 dan sebaiknya anakanak tidak dimobilisasi untuk kepentingan politik. Merdeka.com adalah salah satu media online yang menampilkan pemberitaannya secara running news. Dalam hal ini, seluruh pemberitaan yang ada di Merdeka.com saling berkaitan satu sama lainnya. Merdeka.com menampilkan kampanye PKS yang melibatkan anak-anak mulai dari di Gelora Bung Karno, Jakarta dan kampanye di berbagai daerah. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa pemberitaan mengenai pelanggaran kampanye berupa keterlibatan anak-anak yang dilakukan PKS. Pada pemberitaan tersebut, Merdeka.com menempatkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai objek pembahasan. Pada penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana wacana yang dibangun Merdeka dalam pemberitaan keterlibatan anakanak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014. Dalam hal ini, peneliti menggabungkan study teks dengan kajian fenomenologi. Kajian fenomenologi tersebut merupakan sebuah kajian yang mengamati gejala-gejala sehingga dapat menggambarkan bagaimana sebuah fenomena tersebut dihadirkan di publik. Pada proses produksi berita, proses penentuan isu yang akan diangkat tidak terlepas dari kriteria layak berita dan masuk ke dalam nilai berita, yaitu
82
berita yang terkait dengan kepentingan publik. Proses lahirnya berita di merdeka diawali dari penentuan isu yang akan diangkat, lalu dibicarakan di rapat redaksi. Di Merdeka.com mempunyai mekanisme rapat redaksi setiap sore pukul 17.00 WIB, adapun mekanismenya diantara lain ada rapat proyeksi dimana dalam rapat diadakan diskusi pemilihan berita yang akan diliput, kemudian dilanjutkan dengan rapat budget untuk membicarakan hasil dari rapat proyeksi, kemudian diadakan rapat checking untuk mengecek berita yang akan dimuat di situs Merdeka.com. Rapat redaksi diadakan untuk memetakan isu-isu yang akan di running, mempertajam, dan menyelesaikan berita mana yang akan dimuat untuk keesokan harinya di situs Merdeka.com. Pada rapat redaksi tersebut, kordinator liputan (korlip) akan menugaskan reporternya sebagian ke daerah untuk mencari berita. Pada rapat redaksi tersebut, kordinator liputan (korlip) akan menugaskan reporternya ke daerah untuk mencari berita. Misalnya, reporter A liputan ke daerah Malang, dan reporter B liputan ke daerah Bandung. Dalam pencarian dan peliputan berita para wartawan diberikan kebebasan, namun bukan berarti dapatdengan bebasmenuliskan berita melainkan mereka tetap harus mematuhi kode etik jurnalistik. Dalam pencarian berita dibatasi misalnya mengenai politik saja tetapi setiap berita mengacu peristiwa di lapangan. Jika sang reporter menemukan ada yang janggal atau menarik pada suatu peristiwa, maka itu menjadi sebuah berita. Pada tahap kognisi sosial, berkaitan dengan pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014, pihak Merdeka.com menyatakan ketidaksetujuannya akan adanya anak-anak dalam kampanye, bahwa
83
dalam kampanye, baik itu pemilu legislatif atau Pemilu Presiden sudah ada aturan pelarangan kampanye melibatkan anak-anak. Pada tahap konteks sosial, pemberitaan ini mendapat kecaman keras dari masyarakat, KPAI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hal ini juga menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat terhadap PKS. Karena melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye adalah suatu hal serius dan sudah ada sanksi tegas berupa hukuman pidana bagi yang melanggarnya. Dalam hal keterlibatan anak ini juga ada peran orangtua yang dibutuhkan dalam mengantisipasi terjadinya pelibatan anak dalam kampanye partai politik. Pada kampanye terbuka 16 Maret 2014 lalu terlihat banyak orangtua yang melibatkan anaknya dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta
84
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah menganalisis data dan menjelaskan permasalahan pada berita yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dan diperkuat oleh wawancara langsung kepada Wakil Redaktur Eksekutif dan wawancara dengan Redaktur bidang Politik media online Merdeka.com. Peneliti juga melihat konteks sosial yang ada di masyarakat, maka pada bab ini akan diuraikan kesimpulan. Kesimpulan diambil dari hasil penelitian dan wawancara yang telah didapatkan langsung dari Wakil Redaktur Eksekutif dan Redaktur Politik Merdeka.com Wacana pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS tersebut diproduksi berdasarkan hasil dari rapat redaksi yang dilakukan Merdeka.com, dimana pada rapat redaksi yang biasanya dihadiri oleh Pemimpin redaksi, redaktur eksekutif, wakil redaktur eksekutif, coordinator liputan, kepala redaktur dan wartawan. Rapat redaksi disini dilakukan untuk memetakan isu-isu yang akan di running atau yang akan dimuat untuk keesokan harinya. Jadi, apabila ada peristiwa yang janggal atau menarik disorot oleh merdeka.com. Merdeka.com mengangkat wacana berita mengenai keterlibatan anakanak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 yang pada masa kampanye Maret 2014 lalu, menjadi sorotan Bawasludanmelihat dari seberapa besar pengaruh berita ini di masyarakat. Maka dari ituMerdeka.com mengambil angle atau sisi lain dari pemberitaan yang telah tersebar di media dan masyarakat. Dalam hal ini Merdeka.com mengambil sisi pelanggaran yang
84
85
telah dilakukan oleh PKS dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye. Apa yang dilakukan partai ini menjadi salah satu Pelanggaran UndangUndang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dan melanggar Peraturan Komisi Pemilihan Umum pasal 32 ayat 1 butir K. Dalam
penulisan
pemberitaan
keterlibatan
anak-anak
dalam
kampanye Partai Keadilan Sejahtera di Merdeka.com tersebut tak lepas dari kognisi sosial, wartawan Merdeka.com memberikan informasi kepada publik sesuai fakta dan data. Dari pihak wartawan dalam isu ini jelas menolak adanya keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014. Sehingga sedikit banyak mempengaruhi isi dari pemberitaan ini. Berita ini sebenarnya digunakan untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa melibatkan anak-anak dalam kampanye adalah sebuah pelanggaran kampanye. Merdeka.com menganggap KPU dan Bawaslu lambat menindak tegas pelanggaran ini dan akhirnya merdeka.com mengkonstruksi teks pemberitaan yang menggambarkan apa yang dilakukan peserta partai dengan membawa anak-anak dalam kampanye akan membahayakan si anak dan termasuk kategori memobilisasi anak untuk kepentingan politik. Pada tahap konteks sosial dapat dilihat bagaimana Merdeka.com mewakili aspirasi dari masyarakat, Bawaslu dan KPAI yang menolak adanya keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 tersebut. ini terlihat dari isi berita yang mengangkat beberapa pendapat dari Bawaslu dan Ketua Tim Advokasi PKS. Karena pelanggaran kampanye ini mendapat kecaman keras dari
masyarakat, KPAI dan Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu), hal ini juga menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat
86
terhadap PKS. Maka dari itu, mengingat peran media massa begitu besarnya dalam menyebarkan berbagai informasi, merdeka.com berkewenangan dan berhak untuk menyebarkan informasi tentang keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera agar masyarakat ikut mengawasi berjalannya kampanye dan segera melaporkannya apabila kembali terjadi pelanggaran tersebut pada kampanye pemilu mendatang. B. Saran 1. Saran Akademis Diharapkan terdapat penelitian yang lebih mendalam terhadap kasus keterlibatan anak-anak dalam kampanye partai politik, terutama penelitian terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh peserta kampanye. Karena keterlibatan anak-anak tersebut telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dan melanggar Peraturan Komisi Pemilihan Umum pasal 32 ayat 1. Dengan melakukan penelitian tersebut diharapkan anak-anak di Indonesia tidak lagi dimobilisasi oleh orangtuanya untuk kepentingan politik. 2. Saran Praktis Kepada masyarakat dan pembaca media online Merdeka.com dalam memahami pemberitaan yang disajikan oleh media tersebut harus dapat lebih kritis lagi memahami wacana yang terjadi di masyarakat dan Pemerintahan. Sebagai warga Negara, kita semua harus peduli terhadap anak bangsa dengan lebih mengedepankan hak-hak dan tidak memobilsasinya. Karena pada hakikatnya anak Indonesia adalah anak bangsa dan penerus perjuangan bangsa Indonesia.
87
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Arifin, Anwar. Komunikasi Politik. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011. Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi, Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana, 2006. Cangara, Hafied. Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2011. Eriyanto. Analisis Wacana. Yogyakarta: LKIS Group, 2011. Heryanto, Gun Gun & Ade Rina Farida. Buku Ajar Komunikasi Politik. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Hidayat, N Dedy. Konstruksi Sosial Industri Penyiaran. Jakarta : Pascasarjana Ilmu Komunikasi UI, 2003. Kontur, Ronny. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.Jakarta: CV. Teruna Grafica, 2005. Littlejohn, W Stephen. Theories of Human Communication. California: Wadswort Publishing Company, 1999. Nurudin. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Rosady, Ruslan. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada,2005. Kriantono, Rachmat , Teknik Praktis Riset Komunikassi : Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relatition , Advertising, Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Kencana, 2007. Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia. Bandung : Simbiosa Rekatama
88
Media, 2005. Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006. Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar. Bogor : PT. Ghalia Indonesia, 2011. Skripsi : Marisha Arianti Agustin “Wacana Mundurnya Luthfi Hasan Ishaaq Pada Pemberitaan Harian Kompas.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. Website : Nur
Fatimah
(2013).
Penelitian
Deskriptif.
Dari
htttp://nurfatimahdaulay18.blogspot.com, 17 November 2014. Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. 17 Agustus 2014. http://www.rumahpemilu.com/public/doc/.pdf diaksespada9 November 2014. 17 Agustus 2014. www.Depkop.go.id/.../02.%2002 Undang-undang- nomor 23 tahun 2002. 17 Agustus 2014. www.merdeka.com. 11 September 2014. www.m.antaranews.com/.../pks-terbanyak-libatkan-anak-dalam-kampanye. 11September 2014. Wawancara : Wawancara langsung dengan Wakil Redaktur Eksekutif Ramadhian Fadillah, Jakarta, 28 Oktober 2014.
Merdeka.com
89
Wawancara via email dengan Redaktur Bidang Politik Merdeka.com M. Hasits, Jakarta, 13 Oktober 2014.
90
HASIL WAWANCARA : Narasumber 1
: Ramadhian Fadillah
Jabatan
: Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com
Hari/tanggal
: Selasa/ 28 Oktober 2014
Waktu
: 14.00 WIB
Tempat
: Kantor Redaksi Merdeka.com, Tebet, Jakarta Selatan
1. Apa yang melatarbelakangi merdeka tertarik untuk mengangkat isu keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS? Jawab : Kalau merdeka berusaha fokus, maksudnya di sini adalah kita mencegah agar anak-anak tidak dilibatkan dalam kampanye karena itu ada aturannya dalam Undang-Undang kampanye pemilu, Undang-Undang Perlindungan Anak, dan Peraturan KPU. Kami, memberitakan PKS agar partai ini sadar bahwa melibatkan anak telah melanggar Undang-Undang kampanye dan agar masyarakat juga paham dan ikut serta mengawasi berjalannya kampanye. Di sini sebenarnya bukannya hanya PKS yang disoroti tetapi juga ada beberapa partai lain seperti : PDI-P, Hanura, dan PKPI. Tetapi ya memang PKS yang paling banyak melakukan pelanggaran. Merdeka berusaha memberitakan mengenai kampanye dari sisi lainnya tidak hanya soal siapa Capres dan Wapres dari setiap partai yang ikut serta pemilu, itulah latar belakang kami mengangkat berita mengenai keterlibatan anak dalam kampanye PKS. 2. Dari sekian banyak partai yang melakukan pelanggaran kampanye dengan
membawa
anak.
Apakah
pemberitaan
merdeka
menitikberatkan kepada PKS saja dalam hal ini? Jawab : Sebenarnya, merdeka tidak hanya menitikberatkan ke PKS, kita juga tidak setuju dengan partai lain yang memobilisasi anak dalam kampanye. Tetapi disini kami melihat PKS kalau kampanye itu satu keluarga, ada ibu dan anak yang terlibat. Sempat beredar juga wacana dari Anis Matta yang mengatakan kampanye bawa anak untuk pendidikan politik dini, dan PKS telah menyediakan tempat penitipan anak. Ini juga bisa dilihat jelas pada foto peserta kampanye yang menggendong anaknya. 3. Bagaimana proses penentuan atau penseleksian suatu berita di merdeka.com?
91
Jawab : Di merdeka.com mempunyai mekanisme rapat redaksi setiap hari pada sore pukul 17.00 WIB, adapun mekanismenya diantara lain ada rapat proyeksi dimana dalam rapat diadakan diskusi pemilihan berita yang akan diliput, kemudian dilanjutkan dengan rapat budget untuk membicarakan hasil dari rapat proyeksi, kemudian diadakan rapat checking untuk mengecek berita yang akan dimuat di situs merdeka.com. Rapat redaksi diadakan untuk memetakan isu-isu yang akan di running, mempertajam, dan menyelesaikan berita mana yang akan dimuat untuk keesokan harinya di situs merdeka.com. Pada rapat redaksi tersebut, kordinator liputan (korlip) akan menugaskan reporternya sebagian ke daerah untuk mencari berita. 4. Untuk rapat redaksi biasanya siapa saja yang terlibat didalamnya ? Jawab : Rapat redaksi biasanya yang terlibat mulai dari Pemimpin redaksi, tetapi biasanya Pemred tidak begitu wajib juga hadir dalam rapat, ada Redaktur eksekutif, Wakil redaktur eksekutif, Koordinator liputan, Kepala redaktur dan wartawan. 5. Kriteria-kriteria narasumber yang akan diwawancarai biasanya seperti apa ? Jawab : Kriteria narasumber disini tergantung pemberitaannya. Kalau berita tentang kampanye politik biasanya yang diwawancarai petinggi partai politik, Ketua partai, orang-orang yang berkompeten didalam partai tersebut. Misalnya : kampanye di Sukabumi. Maka, yang diwawancarai Dewan Perwakilan Daerah (DPW) Sukabumi, Ketua panitia, peserta kampanye, dan saksi mata apabila ada peristiwa yang terjadi dalam kampanye. Tetapi kembali lagi semua berita harus diklarifikasi kembali kebenarannya. 6. Nilai- nilai apa yang berusaha merdeka ingin sampaikan kepada khalayak melalui berita keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS tersebut? Jawab : Pada kampanye pemilu 2014 ini kembali terjadi pelanggaran yang melibatkan anak-anak didalam kampanyenya. Pelanggaran ini dilakukan paling banyak oleh PKS yang notabenenya partai islam yang seharusnya mengetahui hak-hak anak. Kampanye partai politik seharusnya tidak melibatkan anak-anak usia dini karena mereka juga belum tentu mengerti
92
apa arti kampanye. Jadi, seharusnya orangtua dan panitia penyelenggara kampanye lebih mengedepankan perlindungan bagi anak-anak bukan hanya kepentingan partainya saja. 7. Isu keterlibatan anak dalam kampanye PKS berhubungan dengan Pemilu 2014, jadi yang ingin difokuskan oleh merdeka itu kasus keterlibatan anak ataukah pemilunya? Jawab : Dalam hal ini, keterlibatan anak hanya 1% jadi ini hanya parsial, perniknya saja, atau bumbu berita soal pemilu dan kampanye. Pernik disini misalnya : adanya keterlibatan anak dalam kampanye, panggung kampanye yang rubuh, pertarungan antar koalisi, adanya black
campaign, negatif
campaign. Maka pemberitaan seperti ini masuk ke dalam satu kerangka liputan besar pemilu 2014. Jadi, kami lebih fokus ke pemilu 2014, karena kasus keterlibatan anak dalam kampanye, adanya black campaign adalah hanya bagian dari perjalanan pemilu 2014 8. Bagaimana cara merdeka untuk tetap seimbang terhadap berbagai pemberitaan yang akan disampaikan kepada khlayak? Jawab : Dalam menentukan berita yang dipilih itu dibicarakan di rapat redaksi dan kita agak batasi pemberitaan jadi tidak berlebihan. Misalnya : pada pemilu 2014 ini antar koalisi partai saling serang, pemberitaan mengenai Prabowo. Beritanya dibuat tidak terus-menerus itu saja tetapi diganti dengan berita lain. Karena kami mengikuti perkembangan pemberitaan yang sedang ramai di publik dan kami di sini tidak memihak kepada salah satu koalisi atau partai tertentu dan berusaha bersikap netral terhadap semua pemberitaan. Dalam penyampaian berita kami pun berusaha agar setiap berita yang ditampilkan harus cover bothside.
Narasumber
Ramadhian Fadillah
93
Hasil Wawancara via Email : Narasumber 2 : Bapak Muhammad Hasits Jabatan
: Wartawan dan Redaktur bidang Politik Merdeka.com
Hari/ Tanggal : Senin, 13 Oktober 2014
1. Bagaimana kebijakan umum redaksi merdeka pada pemberitaan isu keterlibatan anak-anak dalam kampanye partai keadilan sejahtera jelang pemilu 2014? Jawab : Dalam kampenye, baik itu pemilu legislatif atau pemilu presiden sudah ada aturan pelarangan kampanye melibatkan anak-anak. Aturan ini sudah tertuang dalam peraturan KPU Pasal 32 Ayat (1) butir J yang berbunyi: Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat sebagai pemilih. Dengan acuan itu, ternyata masih banyak partai politik termasuk PKS yang melibatkan anak-anak dalam kampanye. Tentu saja hal ini melanggar aturan KPU dan Undang-undang perlindungan anak. Kenapa PKS yang disorot? Karena PKS dalam pantauan di lapangan paling banyak melibatkan anak-anak meski partai lain juga melakukan pelanggara serupa. Banyak partai lain juga melibatkan anak-anak. Merdeka.com sebenarnya tidak hanya menyorot PKS saja, tapi juga partai lain yang melibatkan anak-anak dalam kampanye.
2. Bagaimana proses penentuan isu yang akan dimuat di merdeka.com? Jawab : Setiap harinya redaksi merdeka.com selalu melakukan rapat untuk menentukan isu yang menjadi perbincangan masyarakat. 3. Pemberitaan seperti apa yang menjadi sorotan paling utama merdeka? Jawab : Soal pemberitaan merdeka.com sesuai dengan kanal yang ada di merdeka.com. Jika isu itu politik, maka yang digarap dan fokus pada isu politik terkini. 4. Bagaimana peran redaktur dalam penentuan berita yang akan dimuat di situs merdeka?
94
Jawab : Tugas redaktur di merdeka.com adalah menyaring berita dan mengedit berita yang diperoleh oleh reporter dari lapangan. Berita itu diolah dan dikaji apakah berita itu layak ditayangkan atau tidak. 5. Untuk rapat redaksi biasanya siapa saja yang terlibat didalamnya? Jawab : Sidang redaksi diikuti oleh redaktur dan pemimpin redaksi 6. Bagaimana alur kebijakan redaksi di merdeka.com dalam pemberitaan isu keterlibatan anak-anak dalam kampanye partai keadilan sejahtera jelang pemilu 2014? Jawab : Seperti yang saya jelaskan pada jawaban atas pertanyaan nomor satu, setiap berita mengacu peristiwa di lapangan. Jika sang reporter menemukan ada yang janggal atau menarik pada suatu peristiwa, maka itu menjadi sebuah berita. Menarik atau tidaknya ditentukan oleh redaktur. Soal kampanye PKS, ini sebenarnya bukan satu-satunya kampanye yang disorot oleh merdeka.com. Banyak pula kampanye partai lain menjadi sorota merdeka.com. Asal ada kampanye yang melanggar aturan, maka akan diberitakan secara proporsional. 7. Kriteria-kriteria narasumber yang akan diwawancarai biasanya seperti apa? Jawab : Ini pasti. Tidak semua orang atau pejabat bisa menjadi narasumber dalam sebuah berita. Narasumber harus tepat dan sesuai dengan peristiwa yang diberitakan. Contoh berita PKS, maka narasumber bisa pengurus PKS atau orang lain yang terkait dengan konteks berita tersebut. 8. Apa yang melatarbelakangi merdeka tertarik untuk mengangkat isu keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS? Jawab : Sama jawabannya dengan pertanyaan nomor 1 dan 6 yaitu karena setiap berita mengacu peristiwa di lapangan. Jika sang reporter menemukan ada yang janggal atau menarik pada suatu peristiwa, maka itu menjadi sebuah berita. Menarik atau tidaknya ditentukan oleh redaktur. Soal kampanye PKS, ini sebenarnya bukan satu-satunya kampanye yang disorot oleh merdeka.com. Banyak pula kampanye partai lain menjadi sorota merdeka.com. Asal ada kampanye yang melanggar aturan, maka akan diberitakan secara proporsional oleh media kami.
95
9. Nilai-nilai apa yang berusaha merdeka ingin sampaikan kepada khlayak melalui berita tersebut? Jawab : Ada sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh partai politik. Tidak hanya PKS, tapi banyak juga partai lain melibatkan anak-anak dalam kampanye. Kampanye partai politik seharusnya tidak melibatkan anak-anak karena mereka bukan seorang pemilih. 10. Isu keterlibatan anak dalam kampanye partai PKS berhubungan dengan pemilu 2014, jadi yang ingin difokuskan oleh merdeka itu kasus keterlibatan anak ataukah pemilu 2014? Jawab : Keterlibatan anak-anak dalam pemilu 2014 adalah sebuah keterkaitan. Pemilu 2014 ajang lima tahunan untuk mencari pemimpin baru. Dalam konteks ini, melibatkan anak-anak dalam partisipasi lima tahunan ini tidak tepat dan melanggar aturan yang telah dibuat oleh penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU. Pemilu 2014 adalah pesta demokrasi untuk masyarakat Indonesia yang sudah dewasa atau berusia 17 tahun serta mempunyai KTP. 11. Bagaimana cara merdeka untuk tetap seimbang terhadap berbagai pemberitaan yang akan disampaikan ke khalayak? Jawab : Setiap berita harus cover bothside 12. Bagaimana proses produksi berita sehingga bisa dimuat di situs merdeka? Jawab : Prosesnya adalah data dari reporter kemudian diolah oleh redaktur. Setelah berita jadi, kemudian disajikan atau ditampil ke situs merdeka.com. Simpel.
Narasumber
Muhammad Hasits
96
Lampiran Data : Tabel 1.1 Partai yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye82 : Partai Politik
Dugaan pelanggaran
1. Partai keadilan Sejahtera
14 kasus
2. PDI – Perjuangan
10 kasus
3. Partai Golkar
8
kasus
4. Partai Hanura
8
kasus
5. Partai Keadilan dan Persatuan
8
kasus
6. Partai Nasional Demokrat
7
Kasus
7. Partai Gerindra
6
Kasus
8. Partai Demokrat
6
Kasus
9. Partai Persatuan Pembangunan
6
Kasus
10. Partai Kebangkitan Bangsa
5
Kasus
11. Partai Amanat Nasional
5
Kasus
12. Partai Bulan Bintang
4
kasus
Indonesia (PKPI)
82
Bawaslu-dki.go.id/berita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat pada tanggal 17 Agustus 2014
97
MERDEKA.COM » POLITIK
Kampanye bawa anak, PKS sebut untuk pendidikan politik dini Reporter : SukmaAlam | Minggu, 16 Maret 2014 13:5
Kampanye PKS. ©2014 merdeka.com/imam buhori
Merdeka.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat kampanye terbuka. Namun, Nampak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) banyak yang membawa anaknya Menanggapi
dalam hal
itu,
kampanye
Presiden PKS AnisMatta mengaku
perdana. partainya
sudah
berkoordinasi kepada Bawaslu. "Karena ini bagian dari keamanan acara ini, kita sudah siapkan pengamanan Insya Allah tidak kenapa-kenapa," ujarAnis di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, (16/3).
98
Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik. "Partai Keadilan Sejahtera, partai yang mengangkat isu keluarga. Kekhawatiran untuk membawa anak, Inysa Allah tidak menjadi masalah, karena ini pendidikan politik," imbuh Anis Pantauan merdeka.com, Minggu (16/3), tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih bertuliskan 'Saya Pilih PKS'. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta. Banyak kaum perempuan dan anak-anak dalam bus itu. Tampak ibu-ibu menggendong anak masih balita. Ada bayi tertidur di gendongan. Beberapa bayi menangis karena kepanasan dalam bus yang terjebak macet. [ian]
99
MERDEKA.COM » POLITIK
Panitiasudahlarangkader PKS bawaanaksaatkampanye
Reporter : RamadhianFadillah | Senin, 24 Maret 2014 06:01
Kampanye PKS. ©2014 merdeka.com/imam buhori Merdeka.com - PartaiKeadilan Sejahtera ( PKS ) menggelarkampanyenasional di Makassar, Sulawesi Selatan siangini. Mereka mengaku telah berpesan kepada semua kader maupun simpatisan yang akan mengikuti kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, untuk tidak membawa anak-anak. Seperti diketahui, Panwaslu sudah memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak. "Kami melarang para kader, caleg maupun simpatisan yang akan ikut
100
berkampanye besok di Lapangan Hertasning untuk membawa anak-anak karena itu tidak etis dilakukan," ujar Ketua Kampanye Nasional Jafar Sodding.
Jafar mengatakan, kampanye dengan melarang pelibatan anak-anak itu sudah disosialisasikan kepada semua pengurus dan kader. Dia mengaku selama ini bukan kesengajaan kadernya membawa anak saat kampanye. Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko penitipan anak. "Kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak punya pembantu. Namun, kami sudah sosialisasikan mengenai peraturan itu kepada kader dan semoga di Lapangan
Hertasning
tidak
terjadi,"
kata
Jafar.
Anggota DPRD Sulsel itu berjanji akan lebih keras melarang kader dan simpatisannya melibatkan anak-anak dalam kampanye, sesuai Pasal 15 UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut mengatur bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik. Dia mengakui hasil sosialisasi larangan pelibatan anak dalam kampanye yang
sebelumnya
dilakukan,
memang
dirasa
kurang
maksimal.
Namun dia menolak jika dikatakan kesalahan membawa anak hanya ditimpakan pada
parpol.
Menurutnya KPU dan
menyosialisasikannya.
Panwaslu
juga
harus
lebih
aktif
101
Dokumentasi Wawancara Wawancara dengan Wakil Redaktur Eksekutif Merdeka.com
102
Wawancara dengan Redaktur bidang Politik