Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN KEJADIAN SEKSIO SESAREA DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK Ummi Haniek1
INTISARI Salah satu masalah dan tantangan dalam mencapai derajat kesehatan adalah masih tingginya AKI di Indonesia. Seksio sesarea merupakan satu prosedur kedaruratan sebagai upaya terahkir, sekarang seksio sesarea dianggap sebagai pilihan pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat persalinan pada ibu multipara dengan kejadian seksio sesarea di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Jenis penelitian yang akan di lakukan menggunakan metode penelitian survay analitik dengan menggunakan pendekatan retrosspektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang bersalin di RSUD Sunan Kalijaga Demak selama satu tahun terahkir pada bulan Juli 2011Juni 2012 dengan jumlah 216 responden. Sampel ibu multipara yang melahirkan dengan kejadian seksio cesarea di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive. Berdasarkan hasil penelitian ibu yang melakukan persalinan dengan proses sesar 137 orang (63,4%), 47 orang (21,8%) memiliki riwayat persalinan SC, dan 90 orang (41,7%) memiliki riwayat persalinan normal. Sedangkan 79 orang (36,6%) memiliki riwayat persalinan normal dan pada tetap melakukan persalinan normal. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang antara riwayat persalinan ibu multipara dengan kejadian Seksio Cesarea di RSUD Sunan Kalijaga Demak, dengan keeratan dalam penelitian ini rendah. Maka sebagai seorang bidan dalam menghadapi masalah ini adalah mampuh memberikan motivasi kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin sehingga dapat melakukan deteksi dini terhadap komplikasi yang timbul. Kata kunci: riwayat persalinan, kejadian Seksio Cesarea
PENDAHULUAN Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan di suatu negara. Menurut data survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007, angka kematian ibu 228 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi 34 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangka angka kematian ibu di Jawa Tengah tahun 2011adalah, 116,01 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi 10,34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Demak tahun 2011 adalah 26 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu sasaran yang ditetapkan Menteri Kesehatan melalui Mellinium Development Goals (MDGS) pada tahun 2015 adalah menurunkan angka kematian maternal menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi dari 34 menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup. Untuk mencapai sasaran tersebut maka ditetapkan beberapa strategi oprasionalisasi yang memusatkan perhatian pada pelayanan kesehatan maternal, neonatal, dan rujukan baik di sektor pemerintah maupun swasta (Depkes.2009:h 1). Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
30
Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
Persalinan merupakan proses yang fisilogis dan bertujuan mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan tinggi bagi ibu dan anak. Namun tidak bisa dipungkiri juga keadaan patologis atau komplikasi dapat saja muncul pada saat kehamilan sampai proses persalinan. Penatalaksanan persalinan patologis bertujuan untuk menyelamatkan ibu dan bayi atau asuhan sayang ibu dan sayang bayi dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikuti sertakan suami dan keluarga selam proses persalinan dan kelahiran bayi. Antara lain juga bisa disebutkan bahwa asuhan tersebut dapat mengurangi jumlah persalinan dengan tindakan seperti induksi persalinan, ekstrasi vakum, eksttasi forcep dan seksio cesarea (Sarwono,2008;h.336). Seksio cesarea merupakan satu prosedur kedaruratan sebagai upaya terakhir, sekarang seksio cesarea sebagai pilihan pertama. Beberapa perempuan seksio cesarea dianggap sebagai cara melahirkan yang baik, tidak menyusakan meskipun tindakan ini ada bahayanya (Rasjidi, 2009.h;6). Angka kejadian seksio cesarea di Indonesia menurut survey nasional pada tahun 2009 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan. Sedangkan angka kejadian seksio cesarea di Jawa Tengah berjumlah 3.401 operasi dari 170.000 persalinan atau sekitar 20% dari seluruh persalinan (Dinkes Provinsi Jateng.2009) Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSUD Sunan Kalijaga Demak pada tanggal 29 November tahun 2012 di dapatkan data jumlah persalinan seksio cesarea pada bulan Agustus sampai oktober yaitu 49 pasien, 17 pasien dengan riwayat persalinan seksio cesarea dan 32 pasien dengan riwayat persalinan normal. Sehingga membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Riwayat Persalinan Pada Ibu Multipara Dengan Kejadian Seksio Cesarea di RSUD Sunan Kalijaga Demak”.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini menggunakan studi deskriptif. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan secara probability dengan menggunakan teknik sampling berupa simpel random sampling atau pengambilan sampel acak sederhana yang diambil dari sampel sebanyak 127 siswa-siswi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data univariat.
HASIL PENELITIAN a. Riwayat Persalinan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kejadian Riwayat Kalijaga Demak Riwayat Persalinan Sectio Cesarea pervaginam Jumlah Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
Absolut 47 169 216
Persalinan di RSUD Sunan
Frekuensi Presentase (%) 21,8 78,2 100,0
31
Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
Sebagian besar responden memiliki riwayat persalinan secara pervaginam sebanyak 169 responden (78,2%), sedangkan sebagian kecil memiliki riwayat persalinan Seksio cesarea sebanya 47 responden (21,8%). b. Kejadian Sectio Cesarea Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kejadian SC di RSUD Sunan Kalijaga Demak Kejadian Seksio cesarea Sectio Cesarea Tidak Sectio Cesarea Jumlah
Absolut 137 79 216
Frekuensi Presentase (%) 63,4 36,6 100,0
Sebagian besar responden yang mengalami kejadian Seksio cesarea sebanyak 137 responden (63,4%), sedangkan sebagian kecil tidak mengalami kejadian Seksio cesarea sebanyak 79 responden (36,6%). Hubungan antara riwayat persalinan ibu multipara dengan kejadian Seksio cesarea di RSUD Sunan Kalijaga Demak didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.3 Hubungan Antara Riwayat Persalinan Ibu Multipara dengan Kejadian Seksio cesarea di RSUD Sunan Kalijaga Demak Riwayat Persalinan
Seksio cesarea Pervaginam Total
Kejadian Seksio cesarea Tidak Seksio Seksio cesarea cesarea f % f % 47 21.8% 0 .0%
Total F % 47 21.8%
90 41.7%
79 36.6%
169 78.2%
137 63.4%
79 36.6%
216
100.0 %
Responden dengan riwayat persalinan Seksio cesarea dengan kejadian Seksio cesarea sebanyak 47 responden (21,8%), sedangkan riwayat persalinan Seksio cesarea dengan kejadian tidak Seksio cesarea tidak ditemukan responden (0%) dan responden dengan riwayat persalinan pervaginam dengan kejadian Seksio cesarea sebanyak 90 responden (41,7%), sedangkan responden dengan riwayat persalinan pervaginam dengan tidak melakukan Seksio cesarea sebanyak 79 responden (36,6%). Didapatkan nilai Chi-square 32,654 dengan jumlah sampel (N) sebanyak 216 responden. Dengan nilai ρ value 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara antara riwayat persalinan ibu multipara dengan kejadian Seksio cesarea. Nilai koefisien kontingensi sebesar 0,372 yang dapat menyatakan faktor yang diteliti hanya mencapai 37,2% dan keeratan dalam penelitian ini rendah.
Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
32
Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
PEMBAHASAN a. Riwayat Persalinan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 169 responden (78,2%) memiliki riwayat persalinan pervaginam. Persalinan pervaginam dilakukan apabila dalam melaksanakan proses persalinan tidak ditemukan hambatan atau permintaan yang dapat menyebabkan bahaya pada ibu atau janin jika melakukan persalinan pervaginam. Persalinan pervaginam dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kesiapan fisik dan psikis ibu, keadaan janin, umur ibu, jumlah kelahiran atau terdapat penyakit lain yang membahayakan ibu dan janin. Riwayat persalinan sangat menentukan terhadap pemilihan persalinan pada kehamilan berikutnya, apabila dalam melaksanakan persalinan dapat berlangsung dengan normal dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas diharapkan pada persalinan berikutnya ibu tidak mengalami trauma dengan persalinan normal (Manuaba, 2010) Sebanyak 47 responden (21,8%) memiliki riwayat persalinan dengan melakukan Sectio Cesarea. Pemilihan persalinan dengan cara Seksio Cesarea dapat disebabkan beberapa faktor penyulit dan kegawatdaruratan persalinan seperti panggul ibu sempit, letak bayi sungsang, perdarahan berlebih, terikat tali pusat, ketuban pecah dini, namun sekarang terdapat gaya hidup yang menyebabkan ibu memilih Seksio Cesarea sebagai pilihan persalinan seperti takut sakit atau ingin melahirkan ditanggal atau waktu tertentu (Rasjidi, 2009.h;6). a. Kejadian Sectio Cesarea Hasil penelitian terhadap kejadian Sectio cesarea menunjukkan bahwa sebanyak 137 responden (63,4%) memilih persalinan dengan menggunakan metode pembedahan atau Seksio Cesarea. Tingginya angka kejadian Seksio Cesarea terdapat beberapa sebab seperti pernah melaksanakan persalinan dengan Seksio cesarea, trauma kesakitan pada persalinan normal, kondisi fisik dan psikis ibu yang tidak mendukung, posisi dan keadaan bayi dan ada perubahan gaya hidup. Jika dulu Sectio cesarea dijadikan pilihan terakhir sebagai tindakan kegawatdaruratan persalinan, namun sekarang menjadi pilihan pertama dalam persalinan .(Rasjidi, 2009.h;6) Sebanyak 79 responden (36,6%) masih memilih persalinan pervaginam dalam proses melahirkan. Ibu yang bersalin secara pervaginam secara psikologis meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi, merangsang hormon dalam tubuh seperti hormon yang merangsang keluarnya ASI, mempercepat pemulihan rahim pasca persalinan dan mengurangi resiko terserang kanker rahim. Berdasarkan penelitian Rimonta Gunanegara (2010) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian seksio cesarea dengan riwayat kejadian seksio cesarea di RS Imanuel Bandung bahwa operasi cesarea masih memiliki angka kejadian yang tinggi di Rumah Sakit Immanuel, sedangkan angka keberhasilan Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) masih rendah. Hal tersebut disebabkan keinginan ibu untuk mengulang Seksio cesarea kembali sebagai pilihan persalinan. Berdasarkan uji statistik tentang hubungan antara riwayat persalinan ibu multipara dengan kejadian Seksio cesarea diperoleh nilai ρ value 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara antara riwayat persalinan ibu multipara dengan kejadian Seksio cesarea. Dari tabel 4.3 responden yang memiliki riwayat persalinan pervaginam sebanyak 169 responden dan kemudian memilih persalinan secara Seksio cesarea sebanyak 90 responden dan tetap melakukan persalinan normal sebanyak 79 responden pada persalinan selanjutnya. Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
33
Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
Fenomena tersebut menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan terhadap kejadian Seksio cesarea. Selain dari rujukan dokter terdapat juga yang merupakan permintaan dari ibu hamil, faktor pendukungnya antara lain: ketuban pecah dini, trauma persalinan sebelumnya, bertambahnya umur ibu sehingga tidak kuat saat proses persalinan. Padahal persalinan dengan proses induksi rasa sakit yang dialami ibu dua kali lipat daripada persalinan normal, begitu juga dengan angka kejadian infeksi karena terdapat sayatan pada proses persalinan. Sebanyak 47 responden dengan riwayat persalinan Seksio cesarea kembali melaksanakan persalinan Seksio cesarea pada persalinan berikutnya. Sebenarnya, persalinan seksio cesarea tidak mempengaruhi persalinan selanjutnya harus berlangsung secara operasi atau tidak. Apabila memang ada indikasi yang mengharuskan dilakukannya tindakan pembedahan, seperti bayi terlalu besar, panggul terlalu sempit, atau jalan lahir yang tidak mau membuka, operasi bisa saja dilakukan. Umumnya, operasi cesarea akan dilakukan lagi pada persalinan kedua. Setelah persalinan dengan operasi, jika hasil pemeriksaan dokter tidak ditemukan alasan untuk melakukan bedah Caesar lagi maka ibu dipersiapkan untuk melahirkan normal. Oleh karena itu, perlu diinformasikan mengenai tanda-tanda persalinan. Namun, jika persalinan alami gagal yang ditandai dengan ibu dan janinnya dalam keadaan gawat darurat maka persalinan harus segera berakhir segera dengan operasi dalam waktu tidak lebih dari 30 menit kemudian (Bramantyo,2003.h.23).
KESIMPULAN 1. Riwayat persalinan ibu multipara yang bersalin di RSUD Sunan Kalijaga Demak sebanyak 169 responden (78,2%) memiliki riwayat persalinan pervaginam. 2. Kejadian Seksio cesarea di RSUD Sunan Kalijaga Demak sebanyak 137 responden (63,4%). 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat persalinan ibu multipara dengan kejadian Seksio cesarea di RSUD Sunan Kalijaga Demak.
SARAN 1. Bagi Masyarakat Diharapkan masyarakat dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan khususnya persalinan seksio cesarea 2. Bagi Peneliti Diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan peneliti serta sebagai media untuk menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah. 3. Bagi Institusi pendidikan Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa. 4. Bagi Rumah Sakit Diharapakan bermanfaat sebagai bahan informasi dan masukan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Pudiastuti, Dewi R. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Patologi. Yogyakarta: Nuha Medika Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
34
Volume 4 No. 2, September 2013
ISSN : 1907-1396
T.Y.Liu, David. 2008. Manual Paersalinan. Jakarta: EGC Wiknjosastro, H dkk.2007 Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar. Jakarta : Depkes RI Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Yanti, S.SiT, M.Keb. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Pustaka Rihama Rahmawati, Ita. 2010. Intisari Asuhan Kebidanan. Kudus : ISBN Winkjosastro, H. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR Sumarah, S.SiT dkk. 2008. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya IKAPI. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirodhardjo Husain, Farid W. 2008. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif. Jakarta : JNPK-KR Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Tridasa Printer Saifuddin, Bari A dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Sarwono Prawirohadrjo Winkjosastro, H. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Mochtar, Rustam. 2002. Synopsis obstetric. Jakarta : EGC Notoatmodjo, S. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta Hidayat, Aziz Alimul. 2010. Metodelogi Penelitian Kebidanan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Sugiyono. 2011. Metodelogi Penelitian. Bandung : Alfabeta Handoko, T. 2009. Statistik Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rihama Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
35