Volume 13, Nomor 1, Mei 2016
ISSN: 1829-9903
E-ISSN: 2541-6944
DAFTAR ISI Esti Zaduqisti, The Impact of Cultural Dimensions on Students’ Attitude towards Problem-Based Learning, 1-10 Imam Suraji, Motivasi Guru Madrasah Ibtidaiyah: Berkah atau Berkat?, 11-23 Mochamad Iskarim, Turn-Over Guru pada Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama, 24-40 Santika Lya Diah Pramesti, Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia dengan Asesmen Bernuansa PISA, 41-55 Ahmad Rosyid, dkk., Mahasiswa Ekonomi Syariah di Mata Pengguna Lulusan, 56-71 Abdul Basith, Bahasa dan Ijtihad: Kajian Linguistik Kitab Bidayat AlMujtahid Karya Ibnu Rusyd, 72-84 Mansur Chadi Mursid, Manajemen Pembelajaran Berbasis Bakat, 85-93 Sriyati Dwi Astuti, Transmisi Budaya dan Kearifan Lokal pada Pendidikan Anak Usia Dini, 94-106 Agus Fakhrina, Dhundhunan: Asimilasi Budaya dan Pergeseran Nilai, 107-118
MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS BAKAT Mansur Chadi Mursid STAIN Pekalongan
[email protected] Abstrak: Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bakat peserta dan mencari model kluster yang tepat bagi kelompok bermain 29 Masyitoh Desa Trayeman, berdasarkan konsep STIFIn. Melalui pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif dan pengambilan data menggunakan nonprobability sampling, penelitian ini menghasilkan, bahwa bakat peserta didik Kelompok Bermain 29 Masyitoh Desa Trayeman adalah terbagi kedalam 3 bentuk, yaitu: sensing, intuiting, dan feeling. Setiap kelompok memiliki cara belajar yang berbeda, sehingga metode pembelajarannya juga disesuaikan dengan masing-masing kepribadian tersebut Kata Kunci: pembelajaran berbasis; bakat; kecerdasan; model kluster Abstract: This study aims to find out the participants talent and seek appropriate cluster model for Masyitoh 29’s playgroup in Trayeman village, based on the concept of STIFIn. Through a qualitative approach with descriptive analysis and data collection using no probability sampling, this study resulted in that talent learners Playgroup 29 Masyitoh Trayeman village is divided into three forms, namely: sensing, intuiting, and feeling. Each group has a different way of learning, so that the learning methodology is also adapted to each personality. Keywords: management, talent, learning methodology, cluster
PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1). Definisi tersebut mengandung makna bahwa pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumberdaya manusia melalui proses pembelajaran, baik formal maupun non formal.
86
JURNAL PENELITIAN Vol. 13, No. 1, Mei 2016. Hlm. 85-93
Kebanyakan orang tua tidak mengetahui atau bahkan tidak menyadari akan bakat anaknya, sehingga saat memasukkan anak ke sekolah kurang direncanakan secara matang. Bagi anak usia dini yang akan memasuki Play Group atau Kelompok Bermain, maka orang tua perlu melihat program pengajaran yang ditawarkan sekolah, apakah sesuai dengan bakat dan kesiapan belajar anak. Setiap orang dilahirkan dengan bakat yang berbeda. Bakat adalah kemampuan inherent dalam diri seseorang, dibawa sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Bakat anak sebenarnya dapat diidentifikasi dari cetak biru perkembangan manusia (Semiawan, 1997: 11). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat atau pemerintah melalui jalur pendidikan formal, non formal, maupun informal. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat (UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 28). Kemampuan dan kreatifitas anak usia dini dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Kelompok bermain sebagai sarana kegiatan bermain dan belajar dapat menanamkan dasar pengetahuan yang layak dan sesuai usianya. Program pendidikan anak usia dini Kelompok Bermain 29 Masyitoh Desa Trayeman saat ini baru berjalan selama dua tahun. Selama ini proses pembelajaran Kelompok Bermain 29 Masyitoh Desa Trayeman cenderung statis dalam hal metode pembelajaran. Pengajar PAUD KB Masyitoh Desa Trayeman yang berjumlah tiga orang mengajar dalam satu ruangan yang berisi semua anak didik, padahal dari seluruh anak didik masing-masing memiliki perbedaan umur dan perbedaan kemampuan yang seharusnya dibedakan metode pembelajarannya. Semua anak didik mendapat perlakuan yang sama dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak sedikit anak didik yang kembali mengulang pelajaran di tahun berikutnya pada kelas yang sama. Di satu sisi ada anak didik yang jenuh dan bermain sendiri di luar kelas karena telah bisa pada bahan pelajaran tertentu, di sisi lain ada anak yang memperhatikan, bahkan ada yang belum bisa menyelesaikan bahan pelajaran karena kurang memiliki bakat. Pengembangan potensi pembawaan (bakat) akan paling mudah dan paling efektif jika dimulai sejak usia dini. Anak berbakat memerlukan program pembelajaran yang sesuai dengan perkem-bangannya (Munandar, 2004:13). Berdasarkan latar belaag itulah penelitian ini dilakukan. PEMBAHASAN Kluster dalam Pembelajaran Kluster pada awalnya merupakan istilah ekonomi yang menurut Porter (1998) didefinisikan sebagai kelompok usaha atau perusahaan yang saling terhubung dan berdekatan secara geografis dengan entitas-entitas yang terkait
Manajemen Pembelajaran Berbasis Bakat (Mansur Chadi Mursid)
87
dalam suatu bidang khusus yang menjadi tujuan klusterisasi (Porter, 1998). Definisi kluster secara luas juga termasuk lembaga pemerintah, asosiasi bisnis, penyedia jasa pelatihan/penelitian dan lembaga-lembaga lainnya yang menciptakan value chain (rantai nilai) dari bidang khusus yang dikluster. Model kluster dalam metode pembelajaran berarti pengelompokkan anak didik sesuai dengan minat dan bakatnya. Penelitian berupaya menemukan model kluster yang tepat dalam metode pembelajaran KB 29 Masyitoh Desa Trayeman Kabupaten Tegal didasarkan atas hasil tes STIFIn Fingerprint. Model kluster yang diteliti mencakup minat, bakat, kecerdasan, cara dan gaya belajar, kebiasaan, keunggulan dan kehebatan, fokus dalam belajar dan personaliti. Konsep STIFIn Konsep STIFIn mengkompilasi dari teori-teori psikologi, neuroscience, dan ilmu sumberdaya manusia. Prinsip besarnya mengacu kepada konsep kecerdasan tunggal dari Carl Gustaav Jung. STIFIn Fingerprint adalah tes yang dilakukan dengan cara men-scan kesepuluh ujung jari untuk mendapatkan sidik jari dengan alat fingerprint. Sidik jari yang membawa informasi tentang komposisi susunan syaraf tersebut kemudian dianalisa dan dihubungkan dengan belahan otak tertentu yang dominan berperan sebagai sistem operasi dan sekaligus menjadi mesin kecerdasan seseorang (Poniman, 2011: 8). Menurut konsep STIFIn, bukan belahan otak yang memiliki kapasitas paling besar yang dianggap dominan, melainkan yang kerap digunakan, paling aktif berfungsi, paling otomatis digunakan, dan menjadi bawah sadar manusia. Konsep STIFIn menyebutnya sebagai sistem operasi otak yang terdiri dari kecerdasan sensing, thinking, intuiting, feeling, dan insting. Sensing memiliki gaya belajar menghafal, kebiasaan bermain, kehebatan pada otot, fokus pada pelajaran, kunci sukses dengan meningkatkan frekuensi, sumber kekuatannya otot, fungsi tubuh pada muskuler, konstitusi tubuhnya atletis, DNAnya adenin, stimulus jenis darahnya AB, dan kemistri dirinya tanah sehingga cenderung pada harta dengan peran sosial yang stabil, dan menyimpan kekayaan. Cara belajar terbaik sensing adalah dengan mencontoh. Menggunakan panca indera untuk merekam bagaimana orang terbaik melakukannya, kemudian mencontoh. Melakukan upcopy jika memungkinkan, memperbanyak jam terbang, semakin sering melakukannya maka semakin mahir. Mulai dari yang kecil-kecil lalu melakukan peningkatan secara incremental. Thinking memiliki gaya belajar menghitung, kebiasaannya serius, kehebatan pada logika, fokus pada persahabatan, kunci suksesnya dengan menyusun prioritas, sumber kekuatannya tulang, fungsi tubuhnya cerebral, konstitusi tubuhnya piknis, DNAnya guanin, stimulus jenis darahnya A, kemistri dirinya besi sehingga cenderung ke tahta dengan peran sosial pada kekuasaan, tegas, dan mandiri. Cara belajar terbaik thinking adalah dengan
88
JURNAL PENELITIAN Vol. 13, No. 1, Mei 2016. Hlm. 85-93
menggunakan kemampuan otak kirinya untuk menganalisa. Melakukan observasi terhadap sebuah proses kerja atau tugas, kemudian menemukan kelemahannya, memperbaiki dan melihat hasilnya. Diulangi terus hingga melihat hasil yang positif. Mempelajari buku manual, melihat dan menguasai struktur dan prosesnya. Menggunakan sebanyak mungkin data untuk menyempurna-kan analisa. Intuiting memiliki gaya belajar memolakan, kebiasaannya usil, kehebatannya adalah kreatif, fokus pada imajinasi, kunci suksesnya memperbaiki kualitas, sumber kekuatan pada pencernaan, fungsi tubuhnya digestif, konstitusi tubuhnya asthenis, DNAnya timin, stimulus jenis darahnya B, kemistri dirinya kayu sehingga cenderung ke kata dengan peran sosialnya kreatif, berkelas, berilmu, dan berpengaruh dalam kata. Cara belajar terbaik intuiting adalah dengan menggunakan kemampuan otak kananya dalam mencari ide dan pola. Ide dan pola bisa ditemukan dari mana saja, buku, film, majalah, atau televisi. Selalu mencari hal yang baru dari apa yang dilihat, didengar, atau dibaca. Menemukan pola dari apa yang sudah dipelajari dan menghubungkan dengan ilmu yang ingin dikuasai. Imajinasi dan kreativitas adalah modal terbesarnya. Feeling memiliki gaya belajar mendengarkan, kebiasaannya santai, kehebatan dalam berbicara, fokus pada peranan, kunci suksesnya memimpin diri, sumber kekuatannya pernafasan, fungsi tubuhnya respiratoris, konstitusi tubuhnya displastis, DNAnya sitosin, stimulus jenis darahnya O, kemistri dirinya api sehingga cenderung ke cinta dengan peran sosial yang berkobar, mood, dan perasaan cinta. Cara belajar terbaik feeling adalah melalui orang. Mendapatkan inspirasi atau pemahaman melalui orang lain. Memperbanyak aktivitas diskusi, khususnya dengan orang-orang yang menguasai ilmu yang hendak dikuasai. Memilih buku-buku, artikel, atau biografi yang terkait dengan orang-orang tersebut dan menemukan bagaimana mereka meng-aplikasikan ilmu tersebut. Instinct memiliki gaya belajar merangkum, kebiasannya ikut campur, kehebatannya serba bisa, fokus pada penampakkan, kunci suksesnya menolong teman, sumber kekuatannya keseimbangan, fungsi tubuhnya sirkuler, konstitusi jasmaninya stenis, DNAnya seimbang antara adenin, guanin, timin dan sitosin, stimulus jenis darahnya diantara AB, A, B dan O, kemistri dirinya air sehingga cenderung bahagia dengan peran sosial pada perdamaian (juru damai) dan kebahagiaan. Cara belajar terbaik instinct adalah dengan merespon secara cepat dan spontan kebutuhan yang dituntut dari sebuah keadaan, terutama yang terkait dengan ilmu yang ingin dikuasai. Keserbabisaan akan sangat membantu cara belajar. Menggunakan kelebihan dalam hal kesediaan untuk berkorban, dengan menolong orang lain mengerjakan pekerjaan yang memerlukan ilmu/keterampilan yang ingin dikuasai.
Manajemen Pembelajaran Berbasis Bakat (Mansur Chadi Mursid)
89
Analisis Data Dari hasil tes perekaman sidik jari peserta didik didapatkan hasil klasifikasi sebagai berikut. Tabel 1. Hasil Analisis Sidik Jari Metode STIFIn No. 1. 2. 3.
Jenis Kecerdasan Sensing Intuiting Feeling Jumlah
Jumlah Anak 9 10 5 24
Persen (%) 37,50 41,67 20,83 100,00
Kepribadian sensing introvert penuh dengan ambisi namun mudah patah, seperti barang getas. Meski didekati dengan rendah. Kepribadian yang sepertinya sukar ditaklukkan dan selalu ingin bersaing dengan orang lain namun pada saat yang sama menjadi pribadi yang penurut. Semua orang dijadikan sebagai sparring namun berjiwa pesiar yang senang jalan-jalan. Dan sepertinya tanpa sadar teman perjalanannya diposisikan sebagai pesaing. Sebenarnya jenis ini sangat pandai menyelesaikan problematika sayangnya orangnya cepat berubah dan mudah gelisah. Kehebatan utamanya adalah kemampuannya untuk merangkum, cuma saja lucunya terkadang ia ‘blank’ atau kosong. Ada masa-masa dimana ia seperti kosong menatap benda tanpa makna. Memiliki kemampuan untuk mengenali benda-benda fisik yang nyata disamping anehnya ia memiliki kemampuan terlepas pada hal yang tidak nyata. Sangat berbakat untuk menjadi aktor atau aktris karena kemampuannya untuk unjuk kebolehan, dan seringkali tanpa sadar ia sedang menghalalkan segala macam cara untuk unjuk kebolehannya tadi. Anak tipe sensing uletnya bukan main, tapi bawelnya minta ampun. Sensing ekstrovert disebut sebagai kepribadian yang seperti berkelamin ganda. Terkadang kokoh seperti laki-laki dan terkadang sangat manja seperti perempuan. Perempuan jenis ini kalau sudah menjanda akan cenderung menjadi single parent karena merasa tidak perlu orang lain, kewanitaannya dan kelaki-lakiannya seperti sama-sama ia miliki. Berjiwa petualang yang ingin pergi menjelajah semua dunia namun halnya kerdil sering minder. Hebat dalam hal bersilat lidah namun punya kekuatan sebagai pendamping yang menyenangkan. Pembawaan sehari-harinya kalem, lembut, seperti seorang pemalas namun sesekali ia akan menjadi petir yang sangat kuat. Sosok yang begitu dermawan namun ia tidak akan menghabiskan semua hartanya karena ia selalu mau menyiapkan belanja untuk bersenang-senang. Mereka jenis penikmat yang tiada tandingannya. Dalam hal kemampuan mengingat keadan secara kronologis mereka ahlinya dan itulah yang menjadi kekuatan dia untuk berdialog bahkan
90
JURNAL PENELITIAN Vol. 13, No. 1, Mei 2016. Hlm. 85-93
hingga debat kusir dengan lawan bicaranya. Kepribadian pekerja yang tangguh, namun mereka tidak suka bekerja dalam suasana ketidakpasuan. Mereka termotivasi dengan adanya kepastian. Meski ia jenis pendamping yang setia namun jika sudah dilukai adalah jenis kepribadian yang segera memutuskan untuk minggat. Jika dicederai akan mudah kabur. Kepribadian intuiting introvert yang selalu mempersepsi keadaan secara positif. Meskipun mereka positivis anehnya mereka seperti memiliki mesin ‘time tunnel’ yang seolah-olah kemanapun mereka mau pergi tinggal pencet tombol, sesuatu yang berlawanan dengan positivismenya mereka. Memiliki privasi yang kuat, ‘tidak ember’, mampu menyimpan rahasia pribadinya rapat-rapat namun mereka juga menyenangkan dijadikan sebagai mitra bisnis, walau bukan untuk bicara privasinya. Bahkan mereka sangat pandai mencari mitra bisnis tanpa harus masuk ke wilayah privasi. Keyakinannya yang kuat terhadap dirinya kerapkali mendudukkan dirinya sebagai pahlawan bagi sekitarnya. Keyakinannya sering berlebihan meskipun sebenarnya mereka punya kemampuan untuk sadar diri terutama ketika berinteraksi dengan orang lain. Jika diibaratkan sebagai kendaraan, mereka adalah jenis kendaraan tanpa rem. Hantam terus, melaju terus. Hanya ketika sudah mentok tidak berhasil mencapai tujuannya mereka langsung jatuh down. Untuk memulihkan dari downnya ini tidak mudah, karena mereka baru menabrakkan kendaraannya tanpa rem. Mereka pandai membuat intisari selain itu juga menyukai hal-hal detil-detil yang estetik. Bahkan dirinya pandai menampilkan diri secara atraktif. Letak kehebatannya adalah pada kemampuannya membuat konsep dan begitu perfeksionis ketika mereka menjalani konsepnya. Kalau perlu mereka bersedia untuk turun tangan meskipun mereka konseptornya. Akhirnya orang lain menganggap mereka ini lengkap mulai dari mengonsep hingga detil pelaksanaan. Jenis kepribadian yang super keras kepala, meskipun demikian mereka terbuka untuk berbeda pendapat. Mereka sangat romantis, lucunya mereka juga ‘anak mami’. Intuiting ekstrovert layaknya seorang detektif. Menemukan mana rangkaian peristiwa yang terputus dan mereka pandai merangkainya secara imaginer. Sebagai seorang detektif, oleh karenanya mereka tidak mau terlalu jauh berkenalan dengan orang lain. Cukup sebatas kenal saja, karena mereka takut terbebani dengan hubungan yang lebih mendalam. Mereka memberikan standar yang tinggi bagi dirinya untuk menjalani misi pribadinya meskipun kerap kali di beberapa area masih ada bolong-bolong kurang seksama penanganannya. Kepribadiannya aktif dan tidak ketinggalan jaman, meskipun juga terkadang mereka kerapkali lari dari dunia realitas dan menjadi orang yang asketis. Kehebatannya adalah kepada penjelajahan intuisinya dan ruang kreativitasnya yang begitu luas, namun tetaplah mereka bukan manusia langka yang terpisah. Mereka juga memerlukan pesta pelampiasan dengan berhura-
Manajemen Pembelajaran Berbasis Bakat (Mansur Chadi Mursid)
91
hura bersama teman-teman semisinya. Cara kerjanya seper seorang assembler ide. Ide-ide besar mereka rangkai dengan idenya sendiri untuk menjadi sesuatu yang lebih berguna. Sayangnya kepribadian sang assembler ide ini tergantung dengan orang lain, kurang mandiri. Sebenarnya mereka bukanlah orang yang minderan tetapi mereka perlu mendapatkan pengesahan dari orang lain. Jika sudah menjalankan mesinnya untuk mengejar misi, mereka mampu hidup terasing berpisah dari entitasnya sendiri. Pemikirannya sistemik, walaupun secara pribadi mereka mengabaikan orang lain. Sungguh pandai membuat alligning masalah ataupun program namun pada saat yang sama tidak betah berlama-lama dalam status quo. Mereka selalu menghendaki perubahan. Senantiasa berubah. Kepribadian jenis feeling introvert adalah kepribadian libido. Hasrat nafsunya selalu bergelora. Meskipun libidonya tinggi, namun di sebalik itu mereka ingin dimanja dan diperhatikan. Kepribadiannya halus dan lembut namun begitu diusik meraka akan menyengat seperti lebah. Kemampuan organisatorisnya hebat seperti seorang pemimpin yang berkharisma. Namun kebiasaaan buruknya adalah begitu sensitif dan mudah tersinggung yang membawa kepada dendam. Mereka seorang pemberi dan penolong, namun di balik pemberiannya mereka menaruh sikap curiga dan berhitung nilai balas budi orang lain. Mereka jenis komunikator yang hebat dan pandai menyampaikan rencananya mempengaruhi orang lain. Bahkan tergolong memiliki banyak rencana, lucunya mereka seringkali lupa dengan rencanarencananya karena begitu banyaknya. Atau lebih disebabkan karena ingatan jangka panjangnya lemah, ditambah komitmen terhadap rencananya longgar. ‘Hangat-hangat tahi ayam’. Kehebatannya adalah kemampuannya berempati sehingga mereka seolah-olah bisa masuk lebih dalam pada diri orang lain. Sehingga mereka sangat mahir dalam menakar orang, melihat niat baikburuknya orang lain. Kemampuan menakar orang ini seringkali terganggu oleh sifatnya yang mencerna semua informasi yang masuk tanpa olah fikiran terlebih dahulu dan mudah percaya orang. Akibatnya sering rugi besar di saat-saat kritis yang sepatutnya beruntung jika mereka hati-hati. Mereka dadanya lebar sebagai pertanda jenis pengayom yang hebat walaupun mereka paling tidak senang digurui. Obsesi mereka tinggi dan akan bisa dicapainya jika mereka tidak malas beraksi. Malas beraksi inilah justru yang menjadi kendalanya dalam banyak hal. Sehingga orang menyebut mereka lamban. Kepribadian feeling ekstrovert adalah kepribadian ‘sponge’, semua pembicaraan orang diserap mentah-mentah. Mereka seperti pendengar yang baik, namun sebenarnya mereka tidak mau dibantah. Meski secara fisik mereka terlihat berdialog dan mendengar pembicaraan, sebenarnya mereka ‘keras-hati’ dengan kemauannya. Artinya di dalam hatinya sesungguhnya mereka anti dialog. Mereka memiliki mata yang kuat sayangnya mata lebih banyak
92
JURNAL PENELITIAN Vol. 13, No. 1, Mei 2016. Hlm. 85-93
digunakan untuk konsumtif dan malas berfikir. Mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap orang lain meskipun terkadang abai terhadap satu persatu persoalan orang lain. Selalu memiliki misi pribadi namun terlalu cepat menyerah ketika menghadapi halangan. Gagal di satu tempat segera mereka membuat misi baru, sehingga terkesan angin-anginan. Hal yang paling hebat pada mereka adalah mendapatkan karunia ilmu laduni ketika diri mereka sedang bersih. Ilmu laduni inilah yang lambat laun menjadikannya sebagai begawan ilmu tertentu. Namun jika diri mereka tidak pernah bersih, mereka terjebak menjadi penyalur nafsunya. Meskipun mereka mudah mendapatkan ilmu laduni, bukan berarti mudah bagi mereka untuk berhubungan dengan Tuhannya. Justru mereka susah khusyuk dalam beribadah. Perhatian mereka mudah terpecah. Kepribadian mereka cengeng, lebih mudah menangis, namun sebenarnya mereka tahan banting. Memiliki kepasrahan yang tinggi kepada Tuhannya, karenanyalah mereka seringkali menjadi penyembuh, penyadar, atau pencuci dosa. Meskipun mereka malas berpikir biasanya secara given diberi kepala yang lebih besar sehingga sumberdayanya cukup baik. Termasuk orang pintar. Kelemahannya adalah kurang percaya diri dengan ilmu-ilmunya yang kurang logis atau bukan dari hasil karya ‘peras otak’ sendiri, makanya mereka paling senang menyebut ‘kata orang’. KESIMPULAN Pembagian kelas kelompok bermain dari hasil analisis menjadi tiga kelompok, masing-masing sesuai dengan kepribadiannya yaitu sensing, intuiting, dan feeling. Setiap kelompok memiliki cara belajar yang berbeda, sehingga metode pembelajarannya juga disesuaikan dengan masing-masing kepribadian tersebut. Masing-masing kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sehingga, diperlukan penanganan yang berbeda, terhadap karakteristik peserta didik khususnya usia dini yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad Ash Shobuni. t.t. Tafsir Shofwatur Tafasir. Dar Ash Shobuni, Mesir. Johan, A. 2013. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif “Plasma Cluster” terhadap Motivasi, Keaktifan, dan Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 1 Ponorogo. Tesis, Universitas Negeri Malang. Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta, Jakarta. Pamungkas, Bayu. 2013. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Berkesulitan Belajar Melalui Inklusi Model Kluster. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Manajemen Pembelajaran Berbasis Bakat (Mansur Chadi Mursid)
93
Poniman, Farid. 2011. STIFIn Personality Mengenali Mesin Kecerdasan Anda. Griya STIFIn, Bekasi. Poniman, Farid. 2011. Penjelasan Tes STIFIn Mengenali Cetak Biru Hidup Anda. PT. STIFIn Fingerprint. Bekasi. Porter, Michael E. 1998. Clusters and The New Economics of Competition. Harvard Business Review. Boston. Sari, Nurkumala Br. Lubis. 2012. Peran Guru dan Orang Tua Dalam Mengembangkan Minat dan Bakat Anak Tunagrahita di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Semiawan, Cony dkk. 1984. Memupuk Bakat dan Kretivitas Siswa Sekolah Menengah (petunjuk bagi orang tua dan guru). Gramedia, Jakarta. Semiawan, Cony, dkk. 1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Grasindo, Jakarta. Shihab, Quraisy. 2002. Tafsir Al Mishbah. Lentera Hati, Jakarta. Sunantri, Sri. 2009. Pengembangan Bakat Anak dalam Buku Optimalkan Bakat Anak Anda Karya Caron B. Goode (Perspektif Pendidikan Islam). Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yahya, Harun. 2004. Al Quran dan Sains. Dzikra, Bandung. Undang-Undang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 28. Website http://www.stifinbanten.com/search/label/STIFIn Personality