VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS Oleh: Syahril Ali Calon Dekan Periode 2016-2024
1. Pengantar Visi, Misi dan Program Kerja ini disusun dalam rangka pemilihan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas periode 2016-2020, sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan Panitia Pemilihan Dekan. Sistematika dalam penulisan ini didahului dengan visi, kemudian misi dan diikuti dengan program kerja untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, serta isu-isu penting disekitar Fakultas Ekonomi Unand. 2. Visi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (selanjutnya disebut Fakultas) telah merumuskan visi sampai tahun 2024 sebagai berikut:
Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang bereputasi internasional tahun 2024 di kawasan Asia Tenggara dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi dengan mengedepankan prinsip prinsip good university governance. Sebagai sebuah visi institusi pendidikan tinggi, saya yakin bahwa perumusannya telah melalui suatu proses yang panjang dan due process yang teruji, serta telah menjadi kesepakatan para dosen. Oleh karena itu sebagai calon Dekan periode 2016-2024 saya berketetapan untuk menggunakan visi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa saya konsisten dengan keputusan-keputusan Dekan sebelumnya. Saya juga menilai bahwa visi tersebut masih relevan dengan kondisi yang akan kita capai pada tahun 2024. Institusi pendidikan tinggi ekonomi dan bisnis yang bereputasi di kawasan Asia Tenggara akan dapat kita capai, jika Fakultas ini dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global, dan mampu menghasilkan karya-karya penelitian yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis serta pembangunan ekonomi baik nasional maupun internasional. 3. Misi Misi
yang
telah
dirumuskan
Fakultas Ekonomi
Universitas
Andalas
untuk
mewujudkan visi diatas adalah:
1 | Syahril Ali
1. Menyelenggarakan
pendidikan
akademik
dan
profesional
bidang
Ekonomi,
Manajemen, dan Akuntansi yang menghasilkan lulusan yang mandiri, dan mampu bersaing secara global 2. Menghasilkan penelitian yang responsif terhadap dinamika lingkungan dalam bidang Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi yang bermanfaat bagi masyarakat 3. Menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat yang berlandaskan iptek di bidang Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi. 4. Membangun kerjasama antara stakeholders baik di dalam maupun di luar lingkungan universitas dalam rangka memperkuat daya saing institusi. Oleh karena perumusan misi merupakan hal yang integral dengan visi, maka saya juga akan mematuhui visi Fakultas di atas yang telah ditetapkan sebelumnya. 4. Program Kerja Output utama Fakultas adalah menghasilkan lulusan dalam berbagai strata (D3, S1, S2 dan S3). Sesuai dengan visi dan misi di atas, Fakultas harus menghasilkan lulusan yang berkualitas, memiliki intergritas dan mampu bersaing secara global. Untuk itu ada empat hal yang harus dibangun dan dikembangkan agar output tersebut dapat dicapai, yakni mahasiswa sebagai input, dosen, proses belajar dan mengajar, serta sarana dan prasarana. Disamping itu juga diperlukan faktor pendukung lain, sistem penjaminan mutu dan tata kelolo universitas yang baik. 4.1 Mahasiswa Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, diperlukan input yang baik. Oleh karena itu diupayakan peningkatan daya saing dan passing grade mahasiswa baru. Semakin tinggi daya saing akan diperoleh mahasiswa yang kualitasnya lebih baik, memiliki kemampuan dan kemauan yang tinggi untuk berhasil dengan baik dalam pendidikan. Namun daya saing bukanlah satu-satunya dalam mendapatkan calon mahasiswa yang baik, usaha yang juga penting adalah peningkatan passing grade. Akreditasi yang baik (A) adalah salah satu cara untuk mendapatkan calon mahasiswa yang baik dengan passing grade yang tinggi, disamping melakukan kegiatan promosi langsung, media masa dan media sosial (melalui web). Kondisi akreditasi kita saat ini untuk program S1 adalah A, kecuali Jurusan Ilmu Ekonomi yang masih B. Oleh karena itu program utama yang harus dilakukan dalam tahun pertama adalah memperbaiki akreditasi program studi B sehingga menjadi A. 2 | Syahril Ali
Selama proses belajar di kampus, mahasiswa harus mendapatkan bimbingan yang intensif dari dosen pembimbing. Oleh karena itu komunikasi dosen dan mahasiswa bimbingannya juga diupayakan lebih efektif, tidak terbatas pada saat pengisian KRS. Untuk itu akan dilakukan sosialisasi kepada mahasiswa baru mengenai peran dosen pembimbing akademik, dan kepada dosen juga diminta untuk dapat memberikan konsultasi selain mengenai pengisian KRS, misalnya dalam pemilihan konsentrasi. Mahasiswa juga dimotivasi untuk meningkatkan kreaktivitasnya melalui kegiatankegiatan akademik, seperti seminar, debat mahasiswa, kelompok-kelompok studi atau kajian, dan kegiatan non akademik, seperti kegiatan keorganisasian, olah raga dan seni. Karena pengekangan terhadap kegiatan mahasiswa harus dihentikan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana mengkontrol kegiatan kemahasiswaan agar tidak terjadi penyimpangan. Peningkatan kreaktivitas ini diharapkan akan membangun soft skill mahasiswa sehingga memberikan nilai tambah pada saat mereka lulus dan terjun ke masyarakat. Oleh karena kita menginginkan lulusan yang mampu bersaing di pasar global, penguasaan bahasa asing oleh mahasiswa terutama bahasa Inggris sangat penting. Oleh karena
itu
akan
dilakukan
program
wajib
mengkuti
kursus
bahasa
Inggris.
Penyelenggaraan kursus ini dapat dilakukan bekerjasama dengan Pusat Bahasa Universitas. Disamping itu juga didorong agar mahasiswa membentuk kelompokkelompok studi bahasa Inggris. Program wajib satu mata kuliah diberikan dalam bahasa Inggris yang telah ditetapkan Rektor perlu dilanjutkan. 4.2 Proses Belajar Mengajar Peningkatan kualitas proses belajar dan mengajar merupakan bagian penting dalam meningkatkan kualitas lulusan. Oleh karena itu program kerja yang akan dilakukan adalah: a. Pengembangan kurikulum berbasis SCL (student center learning). Hampir semua dosen telah mengikuti pelatihan SCL ini, dan sebagian telah menerapkan. Namun kita perlu mengembangkan standar agar ada keseragaman sehingga mudah untuk mengukur tingkat keberhasilan dan pengevaluasiannya. b. Perbaikan kurikulum, silabus dan RPKPS (Rencana Program Kegiatan Perkuliahan Semester) yang berkelanjutan sesuai dengan perkembangan, sehingga mahasiswa mendapat ilmu-ilmu terbaru.
3 | Syahril Ali
c. Pengembangan standarisasi silabus dan RPKPS untuk masing-masing mata kuliah, dan penyeragaman naskah ujian tengah dan akhir semester. d. Peningkatan efektivitas perkuliahan agar target pembelajaran yang ditetapkan didalam RPKPS dapat dicapai. Untuk mengefektifkan standarisasi pembelajaran dan penyeragaman naskah ujian setiap mata kuliah, selain pemantauan oleh Bapem dan GKM, peran dari koordinator mata kuliah sejenis akan ditingkatkan. 4.3 Penjaminan Mutu Untuk memastikan bahwa proses belajar dan mengajar berjalan dengan baik sesuai dengan standar, maka peran penjaminan mutu sangat penting. Organisasi penjaminan mutu yang ada, yakni Bapem pada tingkat Fakultas dan GKM ditingkat jurusan akan ditingkatkan melalui: a. Meningkatkan kepabilitas personil yang dilibatkan dalam penjaminan mutu pada tingkat fakultas (Bapem) dan jurusan (GKM). b. Membangun sistem dan prosedur (SOP) penjaminan mutu, sehingga dapat dipedomani oleh dosen dalam menjalankan proses belajar mengajar. c. Meningkatkan koordinasi GKM dengan manajemen jurusan, koordinator mata kuliah dan dosen dalam pengevaluasian kegiatan proses belajar mengajar. d. Menyediakan insentif dan sarana penunjang penjaminan mutu (Bapem dan GKM) yang memadai sehingga pelaksanaan penjaminan mutu dapat dilaksanakan dengan efektif 4.4 Dosen Dosen memegang peran penting dalam proses belajar mengajar untuk menciptakan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global, karena itu pengembangan dosen baik jumlah maupun kualitasnya menjagi program kerja terpenting dalam periode mendatang. Program kerja terkait dengan hal ini adalah: a. Membuat analisis kebutuhan jumlah dosen sesuai dengan bidang keahlian yang diperlukan sehingga dapat diusulkan rencana perekrutan dosen baru. Unsur usia dosen yang ada saat ini juga menjadi bahan analisis dalam merencanakan kebutuhan jumlah dosen baru agar tidak terdapat ketimpangan jumlah dosen dan kehilangan generasi pada saat sejumlah dosen pensiun.
4 | Syahril Ali
b. Peningkatan strata pendidikan dosen sampai jenjang S3. Ada tiga strategi yang akan ditempuh. Dosen-dosen senior yang tidak mungkin studi S3 di luar Univ. Andalas, akan difasilitasi untuk studi dilingkungan sendiri; Dosen semi senior difasilitasi untuk studi S3 di universitas lain di dalam negeri, jika tidak mungkin studi di luar negeri; Dosen-dosen muda difasilitasi untuk studi S3 di luar negeri. Para dosen yang akan mengikuti pendidikan S3 dipersiapkan dengan baik, terutama kemampuan dalam bahasa Inggris melalui kursus intensif, dan pembuatan proposal penelitian awal yang diperlukan pada waktu mengajukan aplikasi studi. c. Setiap jurusan didorong untuk membuat rencana pengembangan keahlian dosen sesuai dengan pengembangan program studi masing-masing, sehingga terdapat arah kemana seorang dosen harus melanjutkan studinya (S3), termasuk rencana kapan seorang dosen harus mengikuti studi lanjutan sehingga tidak berdampak pada pelaksanaan proses belajar mengajar. d. Meningkatkan kemampuan dosen dalam penelitian, dengan penyediaan dana penelitian yang memadai, melakukan due process dalam proses penilaian proposal penelitian, serta pelibatan dosen muda dalam penelitian-penelitian yang dilakukan oleh dosen-dosen senior berpengalaman. Pengumuman ketersediaan dana penelitian akan dilakukan sejak anggaran disetujui, bukan beberapa minggu menjelang dateline. Jurusan didorong untuk melakukan review proposal penelitian yang diajukan dosen, sehingga diperoleh proposal penelitian yang lebih baik, sehingga probabilita untuk mendapatkan dana penelitian semakin tinggi. 4.5 Sarana Penunjang Belajar Mengajar Secara umum sarana dan prasarana penunjang proses belajar dan mengajar telah disediakan oleh universitas, seperti ruang pekuliahan dan peralatannya (LCD), perpustakaan, internet dan sebagainya. Namun Fakultas mempunyai banyak peluang untuk memperkaya sarana penunjang belajar mengajar, antara lain yang akan dikembangkan adalah: a. Peningkatan kapasitas reading room melalui penambahan koleksi buku terbaru dan bahan bacaan lain. Penambahan koleksi buku disamping dilakukan melaui anggaran negara (APBN), juga akan diupayakan bantuan dari para alumni dengan membuat gerakan, misalnya di Jurusan Akuntansi telah dilakukan gerakan “1000 buku untuk
almamaterku”, gerakan ini berhasil dengan baik.
5 | Syahril Ali
b. Memperbanyak area-area yang memungkinkan mahasiswa untuk melakukan diskusidiskusi, misalnya dengan menyediakan meja bundar berkapasitas 5 atau 6 orang di beberapa tempat dalam lingkungan Fakultas, berikut dengan fasilitas penyediaan jaringan listriknya. c. Medorong universitas untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas area-area yang dapat dijangkau oleh internet (wifi). Pengembanan Kampus Payakumbuh Standar kualitas mahasiswa, pembinaan mahasiswa dan penjaminan mutu mahasiswa yang belajar di kampus Payakumbuh dipersamakan dengan kampus Limau Manis agar standar lulusan sama. Pengembangan yang difokuskan di kampus Payakumbuh adalah sarana dan prasarana perkuliahan, perpustakaan dan penambahan dosen serta fasilitas lainnya. Saya belum dapat menjelaskan dengan rinci program pengembangan sarana di kampus Payakumbuh, karena saya belum pernah ke kampus tersebut dan belum memiliki informasi yang memadai. 4.6 Penelitian Suatu perguruan tinggi dianggap memiliki reputasi jika perguruan tinggi tersebut juga
mampu
menghasilkan
karya-karya
penelitian
yang
bermanfaat
dalam
pengembangan ilmu dan pembangunan daerah, nasional dan internasional, di samping mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Untuk itu, program yang akan dilakukan adalah: a. Mendorong terciptanya kerangka penelitian yang terarah pada suatu tujuan pengembangan ilmu dengan menciptakan road map penelitian disetiap program studi. Dengan adanya road map ini diharapkan penelitian-penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah untuk mengembangkan suatu ilmu. b. Membangun kemampuan penelitian dosen-dosen muda melalui pembimbingan dan pelibatkan dalam penelitian-penelitian yang dilakukan oleh dosen senior. c. Membangun kerjasama penelitian dengan institusi eksternal, baik institusi pendidikan tinggi, pemerintah dan swasta di dalam dan luar negeri d. Meningkatkan peran dan mempromosikan lembaga-lembaga atau pusat-pusat studi dalam penelitian.
6 | Syahril Ali
Peran Lembaga Penelitian dan Pusat Studi Peran lembaga penelitian dan pusat studi sangat penting dalam meningkatkan keluasan cakupan penelitian. Melalui lembaga penelitian dan pusat studi ini lah kerjasama penelitian dengan pihak eksternal, seperti pemerintah dan non pemerintah dapat dilaksanakan. Untuk itu promosi lembaga-lembaga ini kepada pihak lain menjadi salah satu program kerja Dekan. Di samping itu revitalisasi lembaga penelitian dan pusat studi juga akan dilakukan agar peran dan gerakannya menjadi lebih baik. Jurnal Saat ini Fakultas bersama Jurusan telah memiliki jurnal, namun jurnal tersebut tidak berkembang dengan baik, tidak terbit secara teratur karena keterbatasan dana, sehingga sulit terakreditasi. Sementara para dosen berkeinginan agar tulisannya dimuat di jurnal yang terakreditasi agar dapat diakui kum-nya. Suatu dilema yang sulit diatasi, karena dua kutub yang berlawanan. Untuk itu, kita para dosen perlu sepakat untuk beberapa waktu menyerahkan tulisan kita untuk terbit di jurnal sediri agar status terakreditasi diperoleh. Agar dosen dapat berpartisipasi dalam jurnal, insentif yang memadai akan diberikan kepada dosen yang tulisannya dimuat dalam jurnal kita sendiri. Di samping itu, kita juga menawarkan pada perguruan tinggi lain untuk menerbitkan tulisannya di jurnal kita. 4.7 Pengabdian pada Masyarakat Pengabdian pada masyarakat merupakan salah unsur dari tridharma perguruan tinggi yang juga menjadi indikator bereputasinya suatu institusi pendidikan tinggi. Pengabdian pada masyarakat direncanakan bukan sekedar memenuhi target kinerja dosen, tetapi juga diarahkan pada nilai manfaat yang diperoleh masyarakat. Oleh karena itu, program kerja pengabdian pada masyarakat diarahkan pada: a. Membangun program pengabdian pada masyarakat berkelanjutan yang mampu meningkatkan kreaktivitas masyarakat untuk memperkuat ekonomi nasional dan daya saing
ekonomi
rakyat
dalam
pasar
asean.
Misalnya
membuat
program
pengembangan nagari. Program pengabdian dimulai dari pemberian asistensi dalam Musrembang Nagari, menyusun rencana pembangunan Nagari, menata administrasi pemerintahan dan administrasi keuangan dana desa/nagari serta pelaporannya, melakukan asistensi dalam pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat nagari dengan
cara
melakukan
pelatihan
yang
relevan,
mencari
jaringan
untuk
mendapatkan sumber pendanaan dan pasar. 7 | Syahril Ali
b. Melakukan kerjasama dengan pemerintah dan institusi lain, seperti perusahaan/ BUMN dalam mengembangkan dan melaksanakan program pengabdian pada masyarakat. 4.8 Pegembangan Program D3 Program D3 yang ada sekarang dipandang belum memenuhi sebagai sebuah pendidikan Diploma, yang seharusnya adalah pendidikan vokasi, sehingga lulusan yang dihasilkan kalah bersaing dengan lulusan politeknik. Oleh karena itu, program yang akan dilakukan untuk Program D3 adalah: a. Mendefinisikan ulang fokus pendidikan Program D3 betul-betul menjadi Program Vokasi, sehingga lulusan yang dihasilkan memenuhi harapan masyarakat. b. Menyusun renana pengembangan Program D3 sesuai dengan arah pengembangan pendidikan vokasi, termasuk pengembangan atau revisi kurikulum, silabus dan RPKPS. c. Mengembangkan dosen-dosen (menambah) atau memberikan pelatihan pada dosendosen agar memiliki kompetensi untuk memberikan pembelajaran sebagai program pendidikan vokasi. d. Mempersiapkan sarana dan prasarana pendidikan, antara lain merevitalisasi laboratorium, termasuk laboratorium komputer dan perbankan dengan mendirikan bank Mini yang telah dirintis sebelumnya oleh pimpinan D3. Untuk menghasilkan lulusan D3 yang berkualitas, model proses penjaminan mutu yang ada di program S1 akan diterapkan di Program D3. 4.9 Program Pascasarjana Program Pascasarjana saat ini (MM, MIE dan MIA) telah berkembang. Kedepan perkembangan ini harus ditingkatkan dipercepat sehingga memberikan dampak pada Fakultas secara keseluruhan. Hal yang terpenting adalah bagaimana hasil-hasil penelitian tesis mahasiswa MIE dan MIA memiliki kualitas yang baik sehingga dapat dipresentasikan dan dipublikasikan pada jurnal-jurnal bereputasi. Hal ini akan meningkatkan reputasi Fakultas,
disamping
memberikan
kredit
point
pada
mahasiswa
dan
dosen
pembimbingnya, karena sudah menjadi kebiasan bahwa publikasi mahasiswa akan memasukan nama dari dosen pembimbingnya. Adalah suatu kewajaran apabila pada periode mendatang memberikan imbalan (insentif) kepada mahasiswa yang mampu mempublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal bereputasi, misalnya dalam bentuk 8 | Syahril Ali
membantu pembiayaan publication fee, dan kepada mahasiswa yang papernya mendapat the best paper dalam suatu simposium. Pengembangan sarana dan prasarana pascasarjana juga menjadi prioritas dalam periode Dekan mendatang. Terutama adalah gedung kampus untuk program MM yang merupakan sekolah bisnis yang seharusnya menampilkan wajah sebagai sekolah bisnis, bukan seperti sekarang. Dekan mendatang akan berkoordinasi dengan Rektor agar pengembangan kampus jati menjadi prioritas untuk sekolah bisnis atau program-program yang merupakan income generating. Hal ini penting untuk mendukung universitas menjadi BHMN. Disamping pengembangan program S2 (MM, MIE, dan MIA), pengembangan program S3 juga menjadi program kerja Dekan mendatang, antara lain pembukaan S3 ilmu manajemen dan ilmu akuntansi, yang saat ini proposalnya telah selesai dan telah disetujui oleh Senat Univeristas. Agar program S3 ini dapat segera berjalan, maka prioritas selanjutnya yang akan dilakukan adalah penyiapan sarana dan prasarana perkuliahan. 4.10 Program Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Lulusan Saat ini kita memiliki satu pendidikan profesi, yakni Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), yang merupakan pendidikan lanjutan bagi lulusan S1 Akuntansi untuk mendapatkan gelar profesi “akuntan”. Seiring dengan perkembangan profesi, PPAk harus dikaitkan dengan sertifikasi profesi. Ada dua sertifikasi lulusan yang perlu dimiliki oleh lulusan S1 Akuntansi, yakni CPAI (Certified Public Accountant Indonesia), yang dapat diperoleh dengan berkloborasi dengan PPAk dan CPSAK (Certified Standar Akuntansi Keuangan) yang dapat diperoleh tanpa PPAk. Seiring dengan globalisasi profesi akuntansi, maka lulusan S1 akuntansi harus didorong minimal mendapatkan sertifikasi CPSAK, dan lulusan PPAk mendapatkan sertifikat CPAI (sebagai tahap awal mendapatkan CPA) agar mereka dapat dengan mudah diterima masayarakat sebagai pekerja profesional dibidang akuntansi dan auditing. Pendorongan mahasiswa untuk mendapatkan sertifikasi CPASK dan CPAI hanya tinggal selangkah, yakni penyediaan ruang ujian sertifikasi dengan sistem online, cukup penyediaan ruangan kecil dengan minimum 4 PC. Sebenarnya Jurusan Akuntansi telah ditunjuk oleh IAI dan IAPI sejak tahun 2013 lalu untuk menyelenggarakan kedua ujian sertifikasi ini, namun tidak dapat direalisasi karena kelambatan kita menyediakan satu
9 | Syahril Ali
ruang kecil dengan 4 PC. Dalam program kerja Dekan mendatang, hal ini menjadi prioritas untuk direalisasi segera dalam pengembangan pendidikan profesi. Sertifikasi sebenarnya bukan hanya untuk lulusan jurusan akuntansi, tetapi juga dapat dilakukan untuk jurusan manajemen yakni pada bidang perpajakan dengan sertifikasi BKP, dan sertifikasi analisis keuangan (CFA), sertifikasi penilai usaha, serta sertifikasi manajemen risiko, dan sertifikasi penilai aset bagi jurusan ilmu ekonomi. Namun hal ini belum bergema di jurusan manajemen dan ilmu ekonomi. Pada periode Dekan mendatang hal ini akan disosialisasikan kepada mahasiswa, dan mempersiapkan segala sesuatu sarana dan prasarana yang diperlukan, agar dapat direalisasikan, sehingga menambah nilai bagi lulusan. 4.11 Kerjasama dengan Alumni Dalam pengalaman saya berinteraksi dengan alumni di jurusan Akuntansi, dapat disimpulkan
bahwa
Fakultas/Jurusan
interaksi
akan
yang
berdampak
intensif pada
antara
besarnya
alumni dukungan
dengan
pimpinan
alumni
kepada
Fakultas/Jurusan. Melalui jaringan alumni akan memudahkan kita mendapatkan informasi mengenai kebutuhan pengetahuan dan skill lulusan yang harus dihasilkan, informasi mengenai penempatan lulusan, pembinaan lulusan saat bekerja ditempat seniornya, dan yang tak kalah penting adalah dukung pendanaan, baik untuk kegiatan Fakultas maupun kegiatan mahasiswa. Oleh karena itu program kerja yang akan dilakukan adalah: a. Peningkatan intensitas komunikasi dengan alumni, b. Melaksanakan kegiatan bersama, antara lain seminar, olah raga dan pengabdian pada masyarakat. c. Kuliah umum yang dosen tamu atau nara sumbernya adalah alumni. Hal ini disamping sebagai sarana untuk mendapat pengetahuan praktik, juga sebagai sarana memperkenalkan
alumni
kepada
mahasiswa,
sehingga
mendorong
motivasi
mahasiswa untuk berhasil paling tidak seperti alumninya. 4.12 Kerjasama antara Perguruan Tinggi Fakultas telah melakukan kerjasama dengan banyak perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi luar negeri, misalnya dalam pertukaran mahasiswa (credit earning), namun realisasinya masih rendah. Kendala utama bagi mahasiswa kita adalah masalah pembiayaan. Dalam program kerja kedepan, kerjasama ini harus direalisasikan. Program pertukaran mahasiswa ini harus disosialisasikan kepada orang tua mahasiswa sejak awal 10 | Syahril Ali
semester I, sehingga orang tua diminta mempersiapkan pendanaan sejak dini, jika anaknya ingin mengikuti program pertukaran mahasiswa. Oleh karena itu pertemuan dengan orang tua mahasiswa baru perlu dilakukan untuk mensosialisasikan programprogram yang dilaksanakan oleh Fakultas, dan peran orang tua untuk mensukseskannya. Program credit earning kedepan juga akan dilakukan dengan Universitas terkemuka di Indonesia, misalnya dengan Fakultas Ekonomi UI. Sewaktu saya menjabat Ketua Jurusan Akuntansi sebenarnya pada tahun 2008 sudah ada kesepakatan dengan pimpinan Fakultas Ekonomi UI dan Kajur Akuntansi FEUI untuk menerima 4 orang mahasiswa mengikuti kuliah semester pendek di UI, namun hal ini kembali tidak terealisasi karena masalah pendanaan. Dalam periode kepemimpinan Dekan mendatang, kerjasama ini akan ditindaklanjuti kembali, dan masalah pendanaan akan diatasi dengan bantuan alumni. 4.13 Simposium Nasional dan Internasional Fakultas ini telah memiliki pengalaman memadai dalam penyelenggaraan simposium dalam bidang ekonomi dan bisnis, baik internasional maupun nasional. Untuk meningkatkan reputasi institusi, kedepan kegiatan ini akan dirutinkan, apakah setiap tahun atau setiap dua tahun sekali. Simposiun Nasional Akuntansi (SNA) IX yang diselenggarakan pada tahun 2006 di Fakultas ini sekarang menjadi rujukan penyelenggaraan SNA sampai sekarang, baik dalam materi acara maupun dalam pelayanan perserta. Kedepan saya merencanakan akan menyelenggarakan Simposium Ilmu Manajemen (SNIM) dan Simposium Ilmu Ekonomi (SNIE) sebagai ajang bagi dosen-dosen ilmu manajemen dan ilmu ekonomi untuk
mempresentasikan
hasil-hasil
penelitiannya
secara
nasional.
Saya
yakin
keberhasilan SNA IX juga dapat dicapai dalam SNIM dan SNIE. Oleh karena simposium ini akan diikuti oleh dosen-dosen ilmu manajemen dan ilmu ekonomi di Indonesia, diharapakan akan terjadi interaksi yang mengarah pada peningkatan mutu pembelajaran. Mudah-mudahan kedua simposium ini dapat memberikan dampak bagi reputasi Fakultas dan medorong pengembangan penelitian-penelitian. 4.14 Pelayanan Administrasi Dosen Kita selalu mendapatkan keluhan dosen mengenai pelayanan administrasi, misalnya dalam kenaikan pangkat, pelaporan kinerja, pemberian penghargaan (setya lencana) dan sebagainya. Ke depan, akan dibangun satu sistem informasi kepegawaian sehingga 11 | Syahril Ali
memudahkan mendapatkan data administrasi dan data aktivitas dosen, sehingga dosen tidak perlu sibuk-sibuk mencari dan mengumpulkan data untuk keperluan naik pangkat, penilaian kinerja dan sebagainya sepajang sebelumnya pernah dilaporkan. Dengan adanya sistem ini diharapkan staf adminstrasi akan memberikan informasi mengenai masa kenaikan pangkat kepada dosen yang seharusnya telah berhak mengajukan kenaikan pangkat, dan membantu penyediaan dokumen-dokumen yang telah ada dalam sistem informasi. Dosen yang seharusnya telah mendapatkan hak untuk memperoleh
penghargaan
pengabdian
dari
pemerintah
(Setya
Lencana)
pun
diinformasikan oleh staf administrasi sistem, dan dibantu penyiapan dokumennya sehingga mempercepat proses. 4.15 Tata Kelola Fakultas Dalam visi yang ditetapkan oleh Fakultas, dinyatakan bahwa mengedepankan “good-university governance”. Pernyataan ini perlu diwujudkan, dengan menyusun pedoman good-university governance, yang antara lain minimal pada tahap pertama berisikan hal-hal sebagai berikut: a. Menyusun pedoman tata kerja (good governance) masing-masing pejabat dan unitunit orgnisasi yang ada dalam lingkungan Fakultas, sehingga semua pekerjaan yang dilakukan jelas ukuran pertanggung jawabannya. b. Menetapkan seseorang atau unit yang bertanggung jawab dalam pemantauan dan pengevaluasian tata kerja, sehingga implementasi tata kerja dapat dievaluasi dan dikembangkan kearah yang lebih baik. c. Pengaturan sistem peniup peluit (whistleblower) berkaitan dengan pelaporan jika terjadi penyimpangan yang material, agar tidak merugikan Fakultas. d. Penyusunan pedoman sistem penyampaian informasi untuk publik. 4.15 Koperasi Karyawan Dalam beberapa tahun terkahir Koperasi Karyawan Fakultas Ekonomi (Kokarfe) kurang mendapat perhatian dari Fakultas dan Universitas. Kita tahu bahwa Minimarket milik Kokarfe walaupun diresmikan oleh Gubernur, terpaksa harus ditutup atas kebijakan pimpinan dalam penataan ruangan universitas. Dalam periode medatang, pengembangan Kokarfe akan menjadi perhatian pimpinan Fakultas. Fakultas akan memberikan dukungan sarana dan prasarana serta peluang usaha untuk Kokarfe sepanjang tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku, dan Kokarfe dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan. 12 | Syahril Ali
Saya juga akan memberikan dukungan jika Kokarfe melakukan ekspansi usaha diluar Fakultas. Hal ini didasari oleh keyakinan saya, bahwa koperasi dapat membawa dampak dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, dimana anggotanya tersebut adaah warga Fakultas, jika diberikan kesempatan dan dukungan. 5. Isu-isu Kontemporer 5.1 Perubahan nama Fakutlas Dari informasi yang saya dapatkan, Senat Fakultas telah menyetujui usulan perubahan nama Fakultas Ekonomi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, namun belum mendapat persetujuan dari Universitas. Perubahan nama ini, tampaknya belum jelas dampaknya kepada proses atau nilai yang diciptakan. Perubahan nama Fakultas Ekonomi (FE) menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) masih terbatas mengikuti trend yang ada sekarang, dimana hampir disemua universitas di Indonesia nama FE telah dirubah menjadi FEB. Pemikiran saya, apakah tidak sebaiknya melakukan pemisahan atau pemekaran Fakultas Ekonomi menjadi dua fakultas, yakni: (1) Fakultas Ekonomi dan (2) Fakultas Bisnis dan Akuntansi. Masing-masing fakultas membawa arah pendidikan yang jelas, fokus pada bidang masing-masing. Selain itu, masing-masing fakultas akan menjadi besar, karena penyedian sarana dan fasilitas akan berskala fakultas, bukan lagi berskala program studi, sehingga kemampuan untuk memperbanyak mahasiswa akan semakin terbuka. Pemisahan Jurusan Farmasi dari FMIPA dan Jurusan Teknologi Pertanian menjadi masing-masing menjadi fakultas dapat menjadi pembelajaran bagi kita. 5.2 Penyantunan Anak Yatim
Kepergian rekan kita yang mendadak menghadap sang Khaliq Allah SWT, sdr. Dr. Syon Syarid, SE, MSi menyentakan hati kita mengenai bagaimana masa depan 2 putri almarhum, mengingat istri beliau tidak berkerja. Sehingga secara spontan kita berdoncek untuk memberikan bantuan. Tentu ini hanya seketika, pada hal 2 putri beliau perlu biaya hidup, biaya sekolah yang rutin setiap hari/bulan, tidak cukup hanya bantuan sekali saja. Sebenarnya di Fakultas kita punya banyak anak yatim selain anak dari almarhum Syon Syarid, antara lain anak dari almarhum Ediharsi, Supomo, Parno, Khalius, dan Udin. Kedepan
Fakultas
akan
berperan
untuk
mendorong
pembentukan
badan
penyantunan anak yatim Fakultas ini, sehingga mereka mendapatkan kehidupan yang layak, sebagaimana anak-anak lainnya. Apakah perlu dibentuk suatu yayasan yang
13 | Syahril Ali
berbadan hukum sehingga berpeluang untuk mendapatkan dana dari luar Fakultas atau cukup haya badan non formal saja. Ini menjadi pemikiran kita bersama kedepan, namun saya cenderung dibentuk badan formal, yakni sebuah Yayasan sehingga menenuhi persyaratan legal sebagai badan amal. 5.3 Dana Abadi Fakultas ini pernah memiliki dana abadi (sepanjang saya tahun adalah pada kepemimpinan Dekan Alm. Prof. Syahruddin, dan kemudian Prof. Dr. Syafrizal), setelah periode tersebut saya tidak mendapatkan informasi memadai tentang hal ini. Di samping itu, Jurusan Akuntansi juga mempunyai dana abadi sejak tahun 2004 sampai sekarang. Saya berpendapat bahwa dana abadi ini perlu dikembangkan kembali, paling tidak untuk memenuhi pendanaan penting yang segera, misalnya pendanaan sementara biaya dosen yang melanjutkan studi S3 yang beasiswanya belum keluar sementara yang bersangkutan telah harus berangkat, seperti kasus sdr. Rita Rahayu. Dana abadi ini dapat dibentuk melalui donasi, antara lain dari alumni dan dari hasil kegiatan, misalnya dari hasil simposium, seminar, penelitian dan sebagainya. Namun pengelolaan dan pertanggung jawabannya harus jelas dan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 6. Penutup Keberhasilan saya untuk melaksanakan visi, misi dan program kerja ini dimasa datang, jika saya terpilih menjadi Dekan, sangat tergantung pada partisipasi para dosen, karena dosen adalah inspirasi saya dan yang akan terkait langsung menjalankan program kerja tersebut. Padang, 24 Maret 2016 d.t.o Dr. Syahril Ali, SE.,MSi,CPA.,CA.,Ak.
14 | Syahril Ali