VII. SISTEM PENGELOLAAN USAHA TERNAK SAPI MANDIRI CISURUPAN 7.1
PERAH KUD
Struktur Organisasi dan Pengambilan Keputusan
7.1.1 Struktur Organisasi KUD Mandiri Cisurupan Dalam menjalankan usahanya manajemen KUD Mandiri Cisurupan dibantu oleh 65 karyawan yang terdiri dari 2 orang tim manajemen, 1 dokter hewan, 15 orang karyawan staf, 23 orang karyawan lapangan, 4 orang karyawan laboratorium, 12 orang karyawan IB/Keswan, 2 orang karyawan unit listrik, 1 orang karyawan waserda, 2 orang karyawan bengkel, 2 orang satpam/keamanan, dan 3 orang kernet. Untuk mempermudah pengawasan terhadap anggotanya KUD Mandiri Cisurupan membentuk kelompok-kelompok kecil dari setiap desa di Kecamatan Cisurupan.
Pembentukan
kelompok
untuk
mengefisiensikan
pengelolaan
organisasi yang dilakukan KUD Mandiri Cisurupan baik antar pengurus dengan anggota maupun antara anggota dengan anggota lainnya. Kelompok ini dapat dijadikan sebagi media informasi dan konsultasi yang dilakukan antar anggota dengan pengurus KUD Mandiri Cisurupan.
72 60
Rapat Anggota
Badan Penasehat
Pengurus
Pengawas
Manajer
Bag. Personalia/ umum
Bag. Pelayanan Teknis Sapi Perah
Bag. Kontrol Kualitas & Sanitasi Susu
Bag. Makan Ternak
Bag. Produksi & Pemasaran Susu
Bag. Simpan Pinjam &Waserda
Bag. Angkutan
Anggota Sumber : Laporan Buku Tahunan KUD Cisurupan
Gambar 13. Struktur Organisasi KUD Mandiri Cisurupan Keterangan
: : Garis Komando/Pendelegasian : Garis Tanggung Jawab : Pelayanan
● Rapat Anggota Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan perkoperasian terletak pada rapat anggota. Rapat anggota sekurang-kurangnya diadakan satu kali dalam satu tahun sehingga sering disebut rapat anggota tahunan (RAT).
73 61
Di KUD Mandiri Cisurupan sebelum pelakasanaan RAT dilakukan pra RAT yang berfungsi untuk mempersiapkan laporan-laporan serta hal-hal yang akan dibicarakan dalam RAT. Dalam pelaksanaan RAT tidak semua anggota KUD Mandiri Cisurupan mengikutinya. Hal ini dikarenakan faktor tempat RAT yang tidak dapat menampung seluruh anggota. Anggota yang mengikuti RAT wakil yang dipilih dalam pra RAT dari masing-masing kelompok. Hal yang ditetapkan dalam RAT adalah sebagai berikut : 1. Anggaran Dasar 2. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi 3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas 4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan 5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya 6. Pembagian sisa hasil usaha RAT sudah dapat dimanfaatkan oleh anggota dengan berpartisipasi aktif. Untuk anggota peternak, partisipasinya dapat dikatakan cukup tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh keadaan dimana yang menghadiri adalah wakil kelompok yang dipilih oleh anggotanya sehingga yang hadir adalah peternak aktif. ● Pengurus Pengurus koperasi merupakan pimpinan koperasi yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan koperasi. Pengurus koperasi dipilih, diangkat dan diberhentikan anggota melalui rapat anggota. Pengurus di KUD Mandiri Cisurupan berjumlah 4 orang yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan
74 62
bendahara dengan masa jabatan 5 tahun. Berdasarakan hasil rapat anggota tentang pemilihan pengurus untuk masa bakti 2005-2010 terpilih sebanyak 4 orang, yaitu : a. Ketua
: sebagai penanggungjawab umum bertugas membidangi usaha koperasi
b. Wakil Ketua
: membantu ketua dalam membidangi usaha koperasi
c. Sekretaris
: bertugas membidangi kesekretariatan dan keanggotaan
d. Bendahara
: bertugas dalam pengelolaan dan keuangan
Selain itu, dalam melaksanakan tugasnya pengurus koperasi berpedoman pada Anggaran Dasar KUD Mandiri Cisurupan. Sedangkan untuk operasionalnya, pengurus berpedoman kepada program kerja yang telah dirumuskan dan diputuskan bersama sesuai dengan anggaran dasar KUD Mandiri Cisurupan. ● Pengawas Pengawas koperasi dipilih oleh anggota dalam rapat anggota dengan masa jabatan 3 tahun. Pengawas berkewajiban melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi, dan memberikan koreksi, saran serta teguran kepada Pengurus. ● Badan Penasehat dan Pelindung (BPP) Keberadaan badan penasehat dan pelindung (BPP) sangat penting artinya, dimana tugas BPP ini adalah : a. Membantu menumbuhkembangkan KUD dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi.
75 63
b. Terlindungnya KUD dari kegiatan usaha dan tindakan yang dapat merugikan dan merusak citra KUD baik yang dilakukan pengelola, anggota maupun oleh masyarakat pada umumnya. Pemilihan BPP ini dilakukan setiap 3 tahun sekali, keberadaan BPP di KUD Mandiri Cisurupan ini belum berfungsi dengan baik. Proses pergantian anggota BPP ini sangat tergantung kepada pemerintah daerah setempat karena baik gaji ataupun pertanggungjawaban dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. 7.1.2 Sistem Pengambilan Keputusan Sistem pengambilan keputusan KUD Mandiri Cisurupan berada pada rapat anggota. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, dimana Rapat Anggota KUD Mandiri Cisurupan ini dilaksanakan untuk menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga perubahan AD/ART. Rapat Anggota ini dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun dan dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan yang pengaturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga. Rapat Anggota KUD Mandiri Cisurupan ini terdiri dari Rapat Anggota Tahunan (RAT), Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RARK dan RAPBK), Rapat Anggota Khusus (RA Khusus) dan Rapat Anggota Luar Biasa (RA LB).
76 64
Sistem Pengambilan Keputusan
Rapat Anggota
RAT
RARK dan RAPBK
RA Khusus
RALB Pengurus KUD Mandiri Cisurupan Sumber : Hasil Wawancara dengan Pengurus KUD Mandiri Cisurupan
Gambar 14. Bagan Sistem Pengambilan Keputusan KUD Mandiri Cisurupan Rapat Anggota diselenggrakan oleh Pengurus KUD Mandiri Cisurupan, dapat dipimpin langsung oleh pengurus KUD Mandiri Cisurupan atau oleh pimpinan sidang dan sekretaris sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota (RA) tersebut. Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan untuk membahas dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas KUD Mandiri Cisurupan, penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). RA, RK , dan RAPB membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja KUDMandiri Cisurupan. Rapat Anggota Khusus (RAK) dilaksanakan untuk mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KUD Mandiri Cisurupan, sedangkan Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) dapat 77 65
diselenggarakan
apabila
sangat
diperlukan
adanya
keputusan
yang
kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu dilaksanakan Rapat Anggota Biasa. 7.2
Permodalan Berdasarkan
Undang-undang
nomor
25
Tahun
1992
tentang
perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah, sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya. Berdasarkan Laporan Tahunan KUD Mandiri Cisurupan Tahun Buku 2009, modal kerja yang dimiliki KUD Cisurupan sebagai sumber yang digunakan untuk kegiatan usahanya, antara lain : 1. Simpanan Pokok dan Wajib
: Rp. 568.566.155,00
2. Modal Donasi
: Rp.750.000,00
3. Cadangan
: Rp.1.102.444.202,58
4. Investasi
: Rp.1.718.643.041,00
5. Dana Pemupukan Modal
: Rp.2.919.662.661,53
6. SHU Tahun
: Rp.743.451.302,60
Jumlah
: Rp.7.053.517.322,71
Dalam memenuhi persyaratan permodalannya KUD Cisurupan khusunya unit ternak sapi oerah bekerja sama dengan beberapa lembaga keuangan seperti bank-bank negeri maupun swasta. Bank yang bekerja sama dengan KUD Mamdiri Cisurupan dalam membantu unit usaha ternak sapi perah yaitu Bank Harapan
78 66
Saudara (BHS), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Pendapatan Daerah (BPD). 7.3
Skala Usaha
7.3.1
Skala Usaha KUD Mandiri Cisurupan Perkembangan pada skala usaha KUD Mandiri Cisurupan bisa dilihat dari
volume usaha dan sisa hasil usaha (SHU) koperasi. Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Laporan Tahunan KUD Mamdiri Cisurupan Tahun buku 2000-2008, perkembangan SHU dari keseluruhan KUD Mandiri Cisurupan mengalami
Besar SHU (Rp)
penurunan dan peningkatan kembali. 80000000 70000000 60000000 50000000 40000000 30000000 20000000 10000000 0 2004 2005 2006 2007 2008 Perkembangan SHU KUD Sumber : Laporan KUD Cisurupan Tahun Buku 2008
Gambar 15. Perkembangan SHU Keseluruhan KUD Mandiri Cisurupan Tahun 2004-2008
79 67
Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KUD Mandiri Cisurupan mengalami penurunan yang sangat drastis pada Tahun 2004. Hal ini disebabkan karena para anggota koperasi tidak dapat melanjutkan usaha mereka, karena disebabkan faktor-faktor yaitu faktor eksternal dan juga faktor internal. Faktor eksternal ini bisa disebabkan karena faktor lingkungan seperti iklim/ musim yang tidak menentu dan lahan produksi yang semakin berkurang, sedangkan faktor internal
bisa
disebabkan
karena
berkurangnya
biaya
produksi
untuk
mengembangkan usaha mereka dan juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka dalam menjalankan usahanya. Sehingga hal ini memberikan pengaruh terhadap penurunan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Mandiri Cisurupan. Akan tetapi, pihak koperasi secara terus menerus berusaha menjalankan usaha sebaik mungkin dengan bekerjasama dengan para anggota koperasi, sehingga pada tahun 2008 SHU koperasi kembali mengalami peningkatan hingga sekarang. 7.3.2 Skala Usaha Peternak Anggota KUD Mandiri Cisurupan Perkembangan skala usaha para peternak anggota KUD Mandiri Cisurupan hal ini bisa dilihat dari penambahan jumlah sapi perah yang dipelihara masing-masing peternak dan juga jumlah produksi susu yang dihasilkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan para anggota koperasi, sebagian dari mereka mengatakan bahwa mereka sangat kesulitan untuk mencari tenaga kerja, hal ini di sebabkan karena para pekerja yang dulu bekerja kini sudah kebanyakan memiliki sapi perah masing-masing, sehingga terpaksa pemeliharaan sapi perah dari mulai pencarian pakan sampai membersihkan kandang dilakukan sendiri. Selain itu, jumlah produksi susu yang dihasilkan pun semakin menurun dibandingkan tahun-
80 68
tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karen faktor cuaca yang tidak menentu dan juga kualitas pakan ternak yang masih rendah sehingga belum memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan sapi. 7.4
Kemitraan dengan Unit Usaha Lain Dalam menjalankan usahanya, KUD Mandiri Cisurupan bekerja sama
dengan beberapa perusahaan diantaranya untuk menjaga ketersediaan pakan KUD Mandiri Cisurupan bekerjasama dengan PT. Radiana untuk dapat memasok ketersediaan bahan baku pakan konsentrat, sedangkan untuk penjualan hasil susu KUD Mandiri Cisurupan bekerjasama dengan beberapa Industri Pengolahan Susu (IPS) Sedangkan dalam hal peminjaman modal, KUD Mandiri bekerjasama dengan beberapa bank. Berikut bagan kerjasama KUD Cisurupan dengan beberapa perusahaan dan Bank dapat dilihat pada Gambar 14. Anggota Peternak Sapi Perah Peminjaman Modal
KUD Mandiri Cisurupan
Pemasaran
PT. Danone
Bank Pendapatan Daerah (BPD)
Bank Negara Indonesia (BNI)
susu
PT. Indomilk
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
PT. Diamond
Bank Harapan Saudara (BHS)
Sumber : Hasil Wawancara dengan Pengurus KUD Cisurupan
Gambar 16. Bagan kerjasama KUD Mandiri Cisurupan
81 69
Dalam hal peminjaman modal, KUD Mandiri Cisurupan menjalin kerjasama dengan beberapa Bank, diantaranya Bank Pendapatan Daerah (BPD), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Harapan Saudara (BHS). Hingga saat ini, baik Industri Pengolahan susu (IPS) maupun Bank masih tetap menjalin kerjasama dengan KUD Mandiri Cisurupan. 7.5
Struktur Biaya Usaha Peternakan Sapi Perah KUD Mandiri Cisurupan Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Cisurupan cukup berperan besar bagi
para peternak sapi perah salah satunya dalam hal pemasaran. Para peternak cukup terbantu dengan adanya koperasi ini, karena mereka tidak terlalu kesulitan dalam mendistribusikan susu, koperasi mendistribusikan susu langsung ke Industri Pengolahan Susu (IPS), sehingga dengan menjadi anggota koperasi para peternak pun tidak perlu mengeluarkan biaya tata niaga diantaranya biaya untuk pemasaran, biaya transportasi susu dan biaya transportasi pakan, semua biaya tata niaga ditanggung oleh koperasi. Tabel 9. Struktur Biaya Usaha Peternakan Sapi Perah KUD Mandiri Cisurupan No 1 2
-
3
Komponen Biaya Biaya Variabel : Pakan Ternak Obat-obatatan Biaya Tetap : Biaya Listrik Simpanan Wajib Akses DUKM Anggota Dana Kematian Retribusi Susu DPSP Tabungan Anggota Tenaga Kerja Penyusutan Biaya Tata Niaga* : Biaya Transportasi Susu Biaya Transportasi Pakan Biaya Pemasaran Biaya Modal Total Biaya
Ket : *) Ditanggung Koperasi Sumber : KUD Mandiri Cisurupan, 2009
82 70
Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa dengan adanya koperasi para peternak tidak perlu mengeluarkan biaya untuk biaya tata niaga (biaya transportasi susu, biaya transportasi pakan, biaya pemasaran). Untuk transportasi susu KUD Mandiri Cisurupan memiliki 2 kendaraan operasional untuk mendistribusikannya ke Industri Pengolahan Susu (IPS). Akan tetapi beda halnya apabila peternak tidak ikut bergabung dengan koperasi, para peternak pasti akan mengeluarkan biaya sendiri untuk pemasarannya, untuk biaya transportasi susu dan biaya transportasi pakan. 7.5.1
Analisis Biaya Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Mandiri Cisurupan Biaya merupakan hal penting pada setiap usaha termasuk usaha ternak sapi
perah. Biaya yang terdapat dalam usaha ternak ini adalah biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan yang merupakan investasi pada awal usaha, biaya peralatan dan biaya-biaya lain yang harus dibayar tetap berapapun susu yang dihasilkan. Biaya variabel merupakan biaya yang akan berubah jika produksi berubah. Biaya Penyusutan terdiri dari beberapa jenis peralatan yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun. Jumlah biaya penyusutan dalam ternak sapi perah tidak tergantung pada produksi susu yang dihasilkan sehingga biaya penyusutan termasuk ke dalam biaya tetap.
83 71
Tabel 10. Biaya Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Cisurupan per Bulan No Komponen Biaya Jumlah Harga Satuan Nilai Biaya Variabel Pakan Ternak a. Konsentrat b. Hijauan c. Jerami d. Ampas Tahu 2 Obat-obatan a. Vitamin b. Antibiotik 3 Biaya Angkut Pakan Biaya Tetap 1 Biaya Listrik 2 Simpanan Wajib 3 Akses DUKM Anggota 4 Dana Kematian 5 Retribusi Susu 6 DPSP 7 Tabungan Anggota 8 Tenaga Kerja a. Pemeliharaan dan Pemerahan b. Pencarian Pakan Hijauan 12 Penyusutan a. Peralatan b. Kandang 13 Pajak 14 Biaya Tata Niaga c. Biaya Transportasi Susu d. Biaya Transportasi Pakan e. Biaya Pemasaran f. Biaya Modal Total Biaya 1
189 850 7 6
1600 100 2500 3000
Kg Kg Karung Karung
302.400 85000 17500 18000 7.150 38.000 10.000 20.000 5.000 1.000 1.500 1.440 537 1.500
2
10.000
HOK
600.000
5.000
HOK
150.000
1
53.555 40.000 8.500 0 0 0 0 1.361.082
Sumber : Data Primer, diolah (2011)
7.5.2 Analisis Penerimaan Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Mandiri Cisurupan Penerimaan usaha ternak sapi perah anggota KUD Cisurupan berasal dari penjualan susu sapi, tetapi ada juga yang penerimaannya di dapat dari usaha lain yaitu usahatani, buruh tani, dan buruh bangunan.
84 72
Tabel 11. Penerimaan Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Cisurupan per Bulan No 1 2
Komponen Penerimaan Penjualan susu Usaha Sampingan a. Usahatani b. Buruh tani c. Buruh Bangunan Total Penerimaan (Rp)
Jumlah 544
Satuan Liter
Harga 1.577.957 575.000 150.000 300.000 2.602.957
Sumber : Data Primer, diolah (2011)
Penerimaan penjualan susu sapi dari total seluruh penerimaan/bln adalah sebesar Rp. 1.577.957,00, penerimaan yang berasal dari usahatani Rp.575.000,00 sebagai buruh tani Rp. 150.000,00 dan sebagi buruh bangunan sebesar Rp. 300.000,00. 7.5.3 Analisis Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Cisurupan Pendapatan peternak merupakan selisih penerimaan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Pendapatan juga biasanya disebut keuntungan atau laba dari usaha. Total pendapatan usaha ternak sapi perah sebesar Rp. 1.241.875. Tabel 12. Pendapatan Total Usaha Ternak Sapi Perah Anggota KUD Cisurupan per Bulan Komponen Biaya dan Penerimaan Penerimaan Total Biaya Total Pendapatan Total
Jumlah 2.602.957 1.361.082 1.241.875
Sumber : Data Primer, diolah (2011)
Jika dilihat dari total pendapatan usaha ternak sapi perah/bln maka keputusan pemilik untuk menjadikan usaha peternakan sapi perah sebagai mata pencaharian utama sudah tepat.
85 73