VERIFIKASI PENGUJIAN NEMATODA “APHELENCHOIDES BESSEYI” TERBAWA BENIH PADI TAHUN 2016
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, menggangu kehidupan atau menyebabkan kematian
pada
tumbuhan.
Organisme
penganggu
tanaman
merupakan faktor pembatas produksi tanaman baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Salah satu OPT adalah Nematoda. Identifikasi ada tidaknya penyakit terbawa benih yang disebabkan
mikroorganisme
nematoda
sangat
penting
untuk
diketahui status kesehatan benihnya. Nematoda terbawa benih padi adalah Aphelenchoides besseyi yang menyebabkan pucuk daun memutih pada tanaman padi. Pengujian nematoda terbawa benih padi telah tercantum dalam ISTA Rules (Chapter 7 no 025). Sebagai metode resmi ISTA, validitas uji nematoda tidak perlu diragukan lagi, tetapi verifikasi pelaksanaan pengujian
oleh
suatu
laboratorium
perlu
dilaksanakan
untuk
menentukan kemampuan laboratorium tersebut dalam melaksanakan pengujian. Akurasi dan presisi tersebut sangat tergantung kepada kompetensi analis, kelayakan peralatan dan prosedur yang sesuai. Sebagian besar laboratorium benih BPSB telah mengenal uji nematoda terbawa benih, tetapi belum digunakan secara rutin. Untuk itu,
perlu
dilakukan
verifikasi
metode
untuk
menentukan
reprodusibilitas uji nematoda terbawa benih yang dilakukan oleh laboratorium benih di Indonesia. Kegiatan verifikasi pengujian nematode “Aphelenchoides besseyi” terbawa benih padi ini dilakukan pada Januari s.d Desember 2016 di laboratorium Balai Besar PPMB-TPH dan laboratorium peserta verifikasi. Peserta verifikasi adalah laboratorium nematoda dari : 1. Institut Pertanian Bogor 2. Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 3. PT. Agri Makmur Pertiwi
1
4. BPSBTPH Jawa Barat 5. BPSB Provinsi Jawa Tengah 6. BPSB TPH Kalimantan Selatan 7. UPTD BPSB TPH Sulawesi Selatan 8. BPSBTPH Provinsi Nusa Tenggara Barat 9. UPTD BPSBTPH Provinsi Lampung 10. UPT PSB Provinsi Nusa Tenggara Timur 11. UPT PSBTPH Provinsi Jawa Timur 12. UPSBTPH Provinsi Kalimantan Barat Kegiatan pengembangan metode ini terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1. Pengadaan sarana pengujian Disiapkan
masing-masing
satu
paket
sarana
pengujian
nematoda terbawa benih untuk setiap lab peserta. Tiap paket sarana pengujian berisi alat pancing nematoda, saringan, beaker glass 100 ml, cawan petri/sirakus, objek dan cover glass (Gambar 1.).
Gambar 1. Atas (ki-ka) : alat pancing nematoda, saringan dan beaker glass 100 ml. Bawah (ki-ka) : cawan petri, objek dan cover glass
2
2. Pemilihan laboratorium peserta Laboratorium yang dipilih merupakan laboratorium yang memiliki personel dan fasilitas pengujian yang memadai berdasarkan surat konfirmasi kesediaan sebagai peserta kegiatan verifikasi. 3. Penyiapan contoh benih uji Contoh benih uji disiapkan oleh laboratorium nematoda Balai Besar PPMB-TPH berupa contoh uji positif dan contoh uji negative. Contoh uji positif yaitu benih padi yang terinfeksi nematoda A. besseyi, sedangkan contoh uji negative yaitu benih padi yang tidak terinfeksi nematoda A. besseyi atau benih padi sehat. Akhirnya disiapkan 6 contoh benih padi yang terdiri dari 3 contoh benih positif nematoda dengan kode A, B dan E. dan 3 contoh benih negatif nematoda dengan kode C, D dan F. 4. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan sebelum contoh uji dikirim ke laboratorium peserta, tujuannya untuk memastikan keseragaman contoh uji. Tiap lot benih di uji masing - masing sebanyak 10 ulangan. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 2. Dari hasil uji homogenitas di peroleh data bahwa sampel yang digunakan sudah homogen. Tabel 2. Data pengujian nematoda 6 lot benih padi pada uji homogenitas Jumlah nematoda Aphelenchoides besseyi Ulangan Contoh uji positif Contoh uji negatif A B E C D F 1 + + + 2 + + + 3 + + + 4 + + + 5 + + + 6 + + + 7 + + + 8 + + + 9 + + + 10 + + + -
3
5. Kegiatan pendampingan pengujian Pendampingan pengujian oleh analis Balai Besar PPMB-TPH ke laboratorium peserta verifikasi. Kegiatan pendampingan ini merupakan sosialisasi metode pengujian nematoda terbawa benih pada laboratorium penguji benih di Indonesia karena banyak
laboratorium
yang
belum
pernah
melaksanakan
pengujian nematoda terbawa benih padi ini. Pada tahap pendampingan ini dilakukan penyampaian sarana pengujian dan praktek pengujian nematoda terbawa benih padi (Gambar 2.).
Gambar 2. Praktek pengujian nematoda terbawa benih pada kegiatan pendampingan di UPTD BPSBTPH Provinsi Lampung, UPSBTPH Prov Kalimantan Barat BPSB TPH Kalimantan Selatan dan UPTD BPSB TPH Sulawesi Selatan. .
4
6. Verifikasi pengujian oleh laboratorium peserta verifikasi. Setiap laboratorium peserta menerima satu paket yang berisi contoh benih dan petunjuk pelaksanaan pengujian yang dikirim melalui pos. Peserta melakukan pengujian sesuai dengan petunjuk pelaksanaan pengujian yang diberikan dan tanggal yang di tentukan. Data uji banding dan verifikasi diolah secara kualitatif karena kriteria penentuan hasil uji adalah positif dan negatif (ISTA, 2013). Tabel 1. Pengolahan statistik secara kualitatif Nilai benar Positif Hasil yang didapat Positif PA Hasil yang didapat Negatif ND Ket : PA = positive agreement ND = negative deviation NA = negative agreement PD = positive deviation
Negatif PD NA
Kemudian dihitung : Sensitivity =
ΣPA x 100 ΣPA+ΣND
Specificity =
ΣNA x 100 ΣNA+ΣPD
Accuracy =
ΣNA+ΣPA x 100 ΣPA+ΣNA+ΣPD+ΣND
Sensitivity 100% menunjukkan bahwa laboratorium / analis selalu dapat mendeteksi nematoda target. Specivity 100% menunjukkan bahwa laboratorium / analis tidak memberikan hasil positif pada contoh benih yang tidak terinfeksi nematoda (tidak ada false positif). Accuracy 100% menunjukkan bahwa pathogen target selalu terdeteksi. Untuk semua kasus, nilainya harus lebih dari 80%. Adapun hasil verifikasi pengujian nematoda terbawa benih padi dari laboratorium peserta dapat dilihat pada tabel 4.
5
Tabel 4. Data verifikasi pengujian nematoda terbawa benih padi dari laboratorium peserta
No
1 2 3 4
5 6
7
8 9 10
Lab peserta
BBUSKP IPB BPSBTPH Jawa Barat BPSB Prov. Jawa Tengah BPSB Lampung BPSB TPH Kalimantan Selatan PTD BPSB TPH Sulawesi Selatan BPSBTPH Prov NTB BPSB NTT PT AMP
Jumlah nematoda Aphelenchoides besseyi (Ekor) Contoh uji Contoh uji positif negatif A B E C D F + + + + + + + + + -
Sensitivity (%)
Specificity (%)
Accuracy (%)
100 100 100
100 100 100
100 100 100
+
-
+
-
-
-
66,67
100
83,33
+
+
+
-
-
-
100
100
100
+
+
-
-
-
-
66,67
100
83,33
+
+
+
-
-
-
100
100
100
+
+
+
-
-
-
100
100
100
+ +
+ +
+
-
-
-
66,67 100
100 100
83,33 100
Adapun pengolahan datanya adalah sebagai berikut :
BBUSKP, IPB, BPSBTPH Jawa Barat, UPTD BPSBTPH Provinsi Lampung, UPTD BPSB TPH Sulawesi Selatan, BPSBTPH Prov NTB dan PT AMP
Nilai benar Hasil yang didapat Positif Hasil yang didapat Negatif
Positif 3 0
Negatif 0 3
Sensitivity =
ΣPA x 100 ΣPA+ΣND
= 3/3 x 100% = 100%
Specificity =
ΣNA ΣNA+ΣPD
= 3/3 x 100% = 100%
Accuracy =
x 100
ΣNA+ΣPA x 100 ΣPA+ΣNA+ΣPD+ΣND
= 6/6 x 100% = 100%
BPSB Prov. Jawa Tengah, BPSB TPH Kalimantan Selatan dan UPT PSB Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT 6
Nilai benar Hasil yang didapat Positif Hasil yang didapat Negatif
Positif 2 1
Negatif 0 3
Sensitivity =
ΣPA x 100 ΣPA+ΣND
= 2/3 x 100% = 66,67%
Specificity =
ΣNA x 100 ΣNA+ΣPD
= 3/3 x 100% = 100%
Accuracy =
ΣNA+ΣPA x 100 = 5/6x100% = 83,33% ΣPA+ΣNA+ΣPD+ΣND
Dari 10 laboratorium peserta, terdapat 7 laboratorium yang dapat melakukan pengujian nematoda terbawa benih dengan nilai sensitivity, specivicity dan accuracynya lebih dari 80% yaitu laboratorium nematoda BBUSKP, IPB, BPSB (BPSBTPH Jawa Barat, UPTD BPSBTPH Provinsi Lampung, UPTD BPSB TPH Sulawesi Selatan, BPSBTPH Prov NTB) dan produsen swasta (PT Agri Makmur Pertiwi). Sedangkan 3 laboratorium lainnya (BPSB Prov. Jawa Tengah, BPSB TPH Kalimantan Selatan, UPT PSB Provinsi Nusa Tenggara Timur) dapat melakukan pengujian nematoda terbawa benih tetapi nilai sensitivitynya kurang dari 80% 7. Uji Stabilitas Uji
stabilitas
dilakukan
bersamaan
dengan
pelaksanaan
verifikasi. Contoh uji dikatakan stabil apabila data uji stabilitas dibandingkan dengan data uji homogenitas memberikan hasil yang sama. Tiap lot benih di uji masing - masing sebanyak 4 ulangan. Adapun hasil uji stabilitas dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Data pengujian nematoda 6 lot benih padi pada uji homogenitas Ulangan
1 2 3 4
Jumlah nematoda Aphelenchoides besseyi Contoh uji positif Contoh uji negatif A B E C D + + + + + + + + + + + + -
F -
7
Contoh uji yang digunakan kegiatan ini stabil karena data uji stabilitas
dibandingkan
dengan
data
uji
homogenitas
memberikan hasil yang sama, semua contoh uji positif memberikan hasil yang positif, dan contoh uji negative juga memberikan hasil yang negative.
Sampai tahun 2016, dari 32 BPSB diIndonesia, telah ada
9 BPSB
(BPSBTPH Jawa Barat, UPTD BPSBTPH Provinsi Lampung, UPTD BPSB TPH Sulawesi Selatan, BPSBTPH Prov NTB, BPSB Prov. Jawa Tengah, BPSB TPH Kalimantan Selatan, UPT PSB Provinsi Nusa Tenggara Timur, BPSB Jawa Timur dan UPSBTPH Prov Kalimantan Barat) yang mampu melakukan pengujian nematoda terbawa benih padi. Kegiatan verifikasi ini akan dilanjutkan dengan melibatkan 23 BPSB di tahun 2017 dan 2018.
Penulis : Endang Murwantini Anggota tim : Munawaroh Na’imatun Dafikah Nur Indrayanti Prabaningrum Unik Nur Rahmawati Amiyarsi Mustika Yukti
8