Verba Kaeru dan Modoru dalam Kalimat Bahasa Jepang Kajian Fungsi Resnina Harianti1, Anwar Nasihin2, Syahrial2 1 Mahasiswa Prodi SastraJepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] 2 Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta ABSTRAK In this research the writer dicuss the verb in the sentence modoru, kaeru and Japanese language study function.This researcher aims to identity and explain the use of substitution of use kaeru and modoru in Japanese language sentence.This research is gathered form Japanese text as of novel Hanauzumi, Kokoro, Mean or another Japanese text books and methods of data collection using the technique of library research (engineering library) the verb theory that is used in this research is nomotokikuo and Shoji and Hirotasitheory.The result of this research this two words similarity and different has bean found the similarity of this two words in the same Godan Doshi group. Another similarity is in teams of type this two words in the same movement verb group. The different that this two words had is how the activities happen. When we use Kaeru the subject of the sentence always appear on the sentence and it is contrary with Modoru the subject of the sentence didn’t always appear in the sentence so Modoru can be use for explaining a naturally occur activities. Keywords : Function, Verb, Kaeru, Modoru.
Pendahuluan
Maka secara harfiah kata sinonim berati
Bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik, karena selain memiliki jenis huruf yang beragam, bahasa Jepang juga memiliki keunikkan dalam aspek bunyi, intonasi, pola kalimat dan lain sebagainya. Yang menjadi keunikkan dalam bahasa Jepang adalah Sinonim (ruigigo). Sinonim merupakan
salah
satu
masalah
dalam
penggunaan bahasa asing termasuk bahasa Jepang. Sinonim berasal dari bahasa Yunani kuno,
yaitu”onorma”
“norma”dan“syri”
yang
yang
berarti
berati“dengan”.
nama lain untuk benda atau hal yang memiliki ucapan yang berbeda namun memiliki makna yang sangat mirip, (Sutedi, 2004:114). Kesalahan
berbahasa
pada
pembelajar, umumnya terjadi karena adanya transfernegatif bahasa ibu dengan bahasa Jepang. Kesalahan yang muncul biasa berupa penggunaan kosa kata, penggunaan pola kalimat, dan lain sebagainya, (Sutedi 2008:1).
Maka
pemahaman
kosakata
dianggap salah satu bagian penting dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun 1
pengembangan
kemampuan
seseorang
dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Hal ini dipertegas oleh Tarigan (1985:21)
bahwa,”Kualitas
berbahasa
seseorang
keterampilan
1994:298). Chandra (2005) dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Struktur Jodoshi Seru da
pada
Saseru dalam novel Ringu karya Koji
kuantitas dan kualitas kosakata yang kita
Suzuki, membahas verba seru dan saseru
miliki, Semakin banyak kosakata yang kita
yaitu
miliki, semakin besar pula kemungkinan kita
menyatakan
terampil dalam berbahasa”.
menyebabkan atas terjadinya suatu tindakan,
Sinonim
tergantung
tidak akan persis sama. (Chaer, Abdul,
dalam
bahasa
Jepang
verba
menunjukkan
yang arti
di
gunakan menyuruh
penyesalan,
untuk atau
menunjukkan
banyak kita jumpai dalam bentuk kata kerja
penerima kebaikan, menunjukkan keinginan
atau verba. Salah satu contoh kata dalam
orang pertama, menunjukan persiapan.
bahasa Jepang yag memiliki sinonim adalah
Sedangkan
Wibowo
(2008) dalam
勉強する(benkyousuru), 習う(narau), 学ぶ
skripsinya yang berjudul “Analisis verba
(manabu)
yang
yaru dalam Film Holtier karya Noriko Goto
ketiganya
sama-sama
“belajar”,
怒 る (okoru), 叱 る (shikaru)
membahas verba yaru yang mempunyai
berarti marah, yang mempunyai makna
fungsi sebagai verba tambahan. Hasil
marah, 上がる (agaru) dan 登る (noboru)
penelitian dalam skripsinya Yaru memiliki
berarti
‘belajar’ memiliki
yang makna
berarti ‘naik’, mempunyai makna naik, 思 う (omou) ‘bermaksud’, dan 考 え る (kangaeru) ‘ berfikir’/ bermaksud’, di mana kedua
kata
tersebut
memiliki
makna
“berfikir/ bermaksud ”. Kata-kata tersebut kerap muncul dalam buku pelajaran maupun dalam percakapan sehari-hari, tetapi dalam pemakaiannya
pada
kalimat,
kosakata–
kosakata tersebut tidak dapat sepenuhnya saling menggantikan, disebabkan dua atau tiga kata-kata yang bersinonim maknanya
Kajian
makna
Semantik.
yaitu
Dalam
memberi
,
skripsinya
melakukan,
mengerjakan. Verba yaru juga digunaka untuk mengungkapkan kalimat, contoh si pembicara bercerita bahwa, A memberi buku kepada B. Hal ini menjelaskan empati si pembicara terhadap pihak pemberi lebih besar di bandingkan terhadap pihak pemberi. Pada penelitian ini, penulis membahas tentang Verba Kaeru dan Verba Modoru dalam kalimat Bahasa Jepang Kajian Fungsi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan penggunaan verba kaeru dan modoru, untuk 2
mengetahui
sejauh
mana
subtitusi
berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap
penggunaan verba kaeru dan modoru dalam
sebelumnya,
kalimat bahasa Jepang.
perbedaan
mencari yang
pengelompokan Metodologi Penelitian
penelitian
terjadi
yang
telah
dan
berdasarkan dilakukan,
menganalisis data dengan melihat konteks
Metode penelitian yang digunakan dalam
persamaan
ini
adalah
metode
deskriptif. Menurut Sudaryanto (1992:62)
dimana, ungkapan-ungkapan tersebut dapat atau tidaknya digunakan maupun dapat tidaknya saling mengantika dalam kalimat.
Metode deskriptif adalah metode penelitian
Hasil dan Pembahasan
yang dilakukan semata-mata berdasarkan
Verba kaeru dan modoru adalah verba dalam
fakta yang ada atau fenomena yang memang
bahasa Jepang yang termasuk ke dalam
secar empiris
pada penuturnya.
verba kelompok I 五段動詞 (godan doushi).
Dengan demikian, data yang dihasilkan
Berikut ini merupakan pengertian tentang
berupa
tidak
verba kaeru dan modoru menurut beberapa
mempertimbangakan benar dan salahnya
ahli: Menurut Nomoto Kikuo dalam kamus
bahasa oleh penuturnya.
bahasa Jepang dasar edisi Bahasa Indonesia
hidup
gambaran
yang
Dalam mengumpulan data pada penelitian
menjelaskan bahwa: Kaeru, kembali ke
ini penulis menggunakan teknik kepustakaan
tempat semula berada (terutama kembali ke
(liberaryresearch).Yaitu
rumah sendiri), tempat untuk kembali
dengan
mengumpulkan data dan membaca referensi
(1988:131).
yang berkaitan dengantopik permasalahan Sedangkan
yang dipilih penulis, serta merangkainya menjadi sebuah informasi yang mendukung
Menurut
Shoji
dan
Hirotase dalam buku Kodansha Effective Japanese Usage Dictionary, mengatakan
penyusunan skripsi ini. Untuk menganalisis data-data yang telah
bahwa:
dikumpulkan, maka penulis menggunakan
Kaeru is to go/come back, to go/come
Metode Agih dengan teknik lanjutan teknik
home. Kaeru is used when talking about
subtitusi, mencakuppengajian setiap contoh
returning to a place that has a feeling
kalimat mengenai kondisi atau situasi yang
attached to it. For example, returning to a
muncul
tersebut,
place with loved ones or a place that has
kalimat
some nostalgic value or memory associated
dalam
pengelompokan
kalimat contoh-contoh
3
with motivation. If you ‘re going back to a
3.1 PenggunaanVerbaKaeru
place for fun or relaxation, for instance, it
Penggunaan verbakaeru yang
would be best to use kaeru. (2001:277).
menjelaskaan tempat tujuan dari
Kaeru
aktifitas.
adalah
kembali,
pulang. Kaeru
digunakan ketika kita berbicara tentang
Verabkaerumemiliki arti pulang. Aktifitas
kembali ke tempat yang memiliki ikatan
yang dilakukan oleh verbakaeru hanya bisa
emosional atas tempat itu. Contohnya,
menyatakan aktifitas pulang ke tempat yang
kembali ke tempat bersama orang yang
memiliki ikatan emosional khusus bagi
dicintai atau ke tempat yang yang memiliki
pelaku.
kenangan nostalgia. Di saat penggunaan
penggunaan verbakaeru yang menjelaskan
verba kaeru aktifitas kaeru tidak bisa terjadi
tempat tujuan dari aktifitas.
secara alami (pelakunya selalu terlihat.
3. 私は月の末に東京へ帰った。
Sedangkan verba modoru menurut Nomoto
Watashi wa tsuki no sue ni toukyou
Kikuo, modoru adalah kembali ke arah/
Berikut
ini
adalah
contoh
e kaetta
tempat semula berbalik menempuh jalan yang sudah dilalui(1988:217). Dan menurut Shoji dan Hirotase, modoru berbeda dengan kaeru di mana modoru merupakan kembali
Saya pulang ke Tokyo pada akhir bulan lalu. [Kokoro:13]
ke tempat yang tidak ada ikatan emosional
Pada kalimat (3) verba kaeru digunakan
atas tempat itu. Modoru digunakan ketika
karena tokoh ‘saya’ di sini bisa kita ketahui
membicarakan tentang kembali ke tempat
bertempat tinggal di Tokyo. Pada kalimat
yang
bagi
(3) penggunaan verba kaeru menunjukkan
pembicara, atau kembali ke suatu tempat
kembalinya seseorang di mana tujuan dari
tanpa tujuan khusus, verba modoru juga
orang tersebut merupakan suatu tempat.
tidak
ada
makna
spesial
bisa digunakan untuk benda-benda mati seperti buku, kursi dan lainnya. Pada saat penggunaan verba kaeru aktifitas modoru
私は月の末に東京へ戻った。 Watashi wa tsuki no sue ni toukyou
bisa saja terjadi secara alami (tanpa ada
e modotta
pelakunya)
Saya pulang ke Tokyo pada akhir bulan lalu. Verba kaeru bisa digantikan oleh verba modoru akan tetapi ada sedikit 4
perbedaan konteks makna. Pada verba kaeru
suatu tempat melainkan kembali keaktifitas
‘Tokyo’ di sini merupakan tempat tinggal
yang dilakukan sebelumnya yaitu kembali
atau asal tokoh ‘saya’ pada novel ini, akan
membaca buku yang di penganganya.
tetapi pada saat penggunaan verba modoru jika kita hanya melihat dari potongan kalimatnya saja kita belum bisa memutuskan bahwa ‘Tokyo’ merupakan tempat tinggal tokoh ‘saya’ pada novel ini.
menyatakan kembali padaaktifitas semula Berdasarkan konteks ini tujuan dari aktifitas verbamodorubukanlah berupa sebuah tempat dilakukan
sebelumnya. Untuk menyatakan kembali (dalam konteks kembali pada aktifitas sebelumnya) verbamodoru sama sekali tidak bisa digantikan oleh verbakaeru. Berikut contoh kalimatnya:
Watanabe
tujuan dari ‘kembali’ bukanlah sebuah
3.2.2 Penggunaan Verba Modoru yang menyatakan
aktifitas
perpindahan
tempat Pengunaan
verbamodoru
pada
konteks ini sama seperti verbakaeru, akan tetapi ada hal yang membedakan dari kedua verba ini. Pada saat menggunakan modoru aktifitas kembali yang dimaksud hanya menjelaskan kembali ke posisi awal di mana si pelaku berada. Pelaku yang dimaksud di sini tidak harus selalu makhluk hidup
8.「逹者でな」。それだけ言うと 頼圀は再び読みかけた本へ手 を戻した。 [H:130] Tatsumono. Sore dake iu to Yorokuni wa futatabi yomi kaketa hon he te wo modoshita. ‘Jaga dirimu’. Sambil berkata demikian Yorokuni kembali membawa buku di tangannya Kalimat yang dikutip dari novel karya Junichi
verba modoru, karena pada kalimat ini
sebelumnya.
3.2.1 PenggunaanVerbaModoru yang
yang
sekali tidak dapat menggantikan fungsi dari
tempat melainkan hal yang dilakukan
3.2. PenggunaanVerbaModoru
melainkanaktifitas
Pada kalimat ini verba kaeru sama
yang
berjudul
terutama manusia akan tetapi juga bisa menyatakan aktifitas yang dilakukan oleh benda
mati,
akan
tetapi
pada
saat
menggunakan verba kaeru yang ditekankan di sini bukanlah posisi awal si pelaku melainkan tempat tujuan dari si pelaku dan pelaku yang dimaksud di sini selalu makhluk hidup (manusia). Hal ini membuat
‘Hanauzumi’ ini yang dimaksud kembali di
verba
modoru
memiliki
syarat
dalam
sini bukanlah menunjukkan kembali ke
penggunaannya yang menunjukkan aktifitas 5
perpindahan tempat yaitu, tempat yang
Kalimat subtitusi di atas walaupun
dimaksud di sini haruslah tempat yang
verba modoru digantikan oleh verba kaeru
pernah dilalui oleh pelaku sebelumnya.
tidak akan merubah konteks makna yang
Berikut ini adalah penggunaan verbamodoru
dimaksud dari kalimat ini. Pulang yang
yang menyatakan perpindahan tempat.
dimaksud di sini akan tetap berarti kembali ke rumah sendiri.
11. 父は夕方に家に戻った。
3.2.3PenggunaanVerbaModoru
Chichi wa yuugata ni wa ie ni
menyatakan
Modotta Ayah sudah pulang ke rumah
yang kembali
padaperubahan/ keadaan
sore ini Berdasarkan konteks ini tujuan dari aktifitas
[NCDN,50] Pada kalimat (11) ini baik verba modoru
dan
kaeru
sama-
sama
bisa
digunakan. Modoru bisa digunakan karena pada awalnya posisi si ayah sebelum pergi kerja berada di rumah dan lalu pada sore harinya si ayah kembali ke rumah. Pada kalimat ini bisa dilihat di mana titik awal si ayah berada dan di mana titik akhir si ayah berada. Verba kaeru juga bisa digunakan karena pada kalimat ini pulang/kembali
verbamodorubukanlah berupa sebuah tempat melainkan
kembali
pada
perubahan/
keadaan. Untuk menyatakan kembali (dalam konteks
kembali
verbamodoru
sama
pada
perubahan)
sekali
tidak
bisa
digantikan oleh verbakaeru. Berikut contoh kalimatnya: 18.実家へ戻ってぎんは少しずつ肥っ てきた。[H:30] Jitsuya e modotte Gin wasukoshi
yang dimaksud adalah ke rumah. Berikut adalah subtitusi dari penggunaan modoru dan kaeru pada kalimat yang sama.
zutsufutotte kita. Semenjak kembali ke rumah badan Gin mulai gemuk
父は夕方に家に帰った。 Pada kalimat di atas yang dimaksud Chichi wa yuugata ni wa ie ni kaetta.
kembali di sini bukanlah kembali
Ayah sudah pulang ke rumah sore ini
kesuatutempat tetapi melainkan kembali ke
[NCDN :50]
perubahan yaitu dari badannya kurus berangsur- angsur gemuk. Makna dari verba 6
modoru pada contoh kalimat di atas adalah;
konteks kalimat ini verba modoru sama
bermakna kembali pada kondisi semula.
sekali tidak bisa digantikan oleh verba kaeru
3.2.4PenggunaanVerbaModoru
yang
dikarenakan sesuai dengan pengertian verba kaeru yang sudah dipaparkan, kaeru sama
menyatakan aktifitas yang terjadi
sekali
secara alami
konteks seperti yang terdapat pada kalimat
tidak
bisa
ini. Pada contoh
menjelaskan
tentang
kalimat (21) kita bisa
Aktifitas yang dilakukan oleh verba
melihat bahwa tidak ada pelaku yang
modoru ini tidak selalu harus membutuhkan
melakukan aktifitas ini. Aktifitas yang
pelaku. Aktifitas modoru bisa saja terjadi
dilakukan
secara alami tanpa ada pelakunya. Hal ini
merupakan aktifitas yang terjadi secara
bertolak belakang dengan verba kaeru di
alami tanpa ada pelaku.
pada
contoh
kalimat
ini
mana aktifitasnya tidak bisa terjadi secara alami (harus ada pelaku). Pada konteks
Kesimpulan VerbaKaeru dan Modoru memiliki
seperti ini verba modoru sama sekali tidak bisa digantikan oleh verba kaeru. Kita dapat
arti
dalam
bahasa
melihat aktifitas dari verba modoru dalam
‘pulang/kembali’
konteks contoh di bawah ini:
demikian pemakaian kedua verba ini harus
akan
Indonesia tetapi
yaitu
walaupun
sesuai dengan konteks kalimat. VerbaKaeru 21.
薬が効いて平熱にもどった。 [NCDN, 54 ]
ditujukan kepada ‘kembali’ ke tempat yang memiliki perasaan
khusus
atau
ikatan
Kusuri ga kiite heinetsu ni modotta
emosional atas tempat itu seperti rumah
Karena obatnya manjur panas
sendiri, kampung halaman, Negara asal dan laini-lain.
badannya kembali normal Penggunaan modoru pada kalimat di atasyang
dimaksud
bukanlah
kembali
dengan ke
suatu
‘kembali’ tempat
melainkan kembali ke kondisi semula. Panas
Sedangkan
verbamodoru,
‘kembali’ yang dimaksud adalah kembali ke kondisi awal atau kembali ke posisi semula. Dalam penggunaannya verbakaeru tidak bisa selalu bisa menggantikan verbamodoru akan tetapi
vebamodoru
hampir
selalu
bisa
badannya yang semula normal lalu karena
menggantikan verbakaeru walaupun akan ada
demam menjadi tinggi dan pada akhirnya
sedikt perbedaan makna.Dari kedua verba ini,
kembali lagi ke kondisi normal. Pada
verba modorulah yang dalam pemakaiannya 7
lebih sering digunakan karena verbamodoru
3.
Bapak Drs. Anwar Nasihin, M.Hum.
menyatakan pulang/ kembali secara umum,
sebagai pembimbing I yang telah
sedangkan
meluangkan waktu, membimbing,
aktifitas
verbakaeru pulang/
hanya
kembali
menyatakan
yang
biasanya
dan memberikan masukan-masukan
aktifitasnya di lakukan oleh makhluk hidup terutama manusia.
dalam penyusunan skripsi ini; 4.
Ucapan Terima Kasih
serta petunjuk yang telah dilimpahkan
dalam penyusunan skripsi ini; 5.
ronbun
penulis selesaikan.
banyak mengalami kesulitan dan kesalahan pengetahuan
6.
membantu
7.
Bapak
Dr.
M.Hum.Sebagai Ilmu
Budaya
Elfiondri, Dekan
Bung
Ketua Jurusan Sastra Asia Timur Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung penguji;
Hattasekaligus
sebagai
dalam
dan
menyelesaikan
Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu
Seluruh
karyawan
Tata
Usaha
Bung Hatta; 9.
Teristimewa orang tuaku tercinta, Ibunda
Ibu Dr. Diana Kartika. Sebagai
buku-buku
Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Fakultas
Hatta; 2.
8.
S.S,
Universitas
waktu,
Budaya Universitas Bung Hatta;
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
dari
skripsi ini;
persatu,
akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan.
jauh
meluangkan
meminjamkan
masukan dari berbagai pihak yang tidak satu
masih
Bapak EduardusAgusli, S.S. yang telah
yang
penulis miliki. Namun,berkat bantuan dan
sebutkan
yang
sempurna;
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis
1.
Bapak Yagi yang telah meluangkan waktu untuk penulis memperbaiki
kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat
penulis
M.Hum.
dan memberikan masukan-masukan
Allah SWT, atas rahmat dan karunia-NYA
dapat
S.S,
meluangkan waktu, membimbing,
puji dan syukur penulis ucapkan kepada
keterbatasan
Syahrial,
sebagai pembimbing II yang telah
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala
karena
Bapak
tersayang‘Nurhayati’
dan
Ayahanda tercinta ‘Yohnison’ yang telah memberikan dukungan moril maupun materil dan limpahan kasih sayang
yang
tak
terhingga,
pengorbanan, perhatian serta do’a 8
yang tak pernah putus yang selalu
berbagai kritik dan saran yang bersifat
mengiringi langkah penulis;
membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat.
10. Teristimewa
suamiku
tercinta,
‘Almudazir
S.Syang
telah
memberikan
dukungan
moril
maupun materil dan limpahan kasih sayang
yang
tak
terhingga,
Daftar Pustaka Chaer,Abdul .2007. “Lingguistik Umum“. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Chandra.
2005.
“
Analisis
Struktur
pengorbanan, perhatian, semangat,
verbaSeru dan Saseru dalam novel
serta do’a yang tak pernah putus
Ringu karya Suzuki” .
yang
Padang: Universitas Bung Hatta
selalu
mengiringi
langkah
Hirotase dan Shuji. 2001 “Kondansha
penulis; 11. KakakkuFrihartati ST, adik-adikku Denny
Skripsi .
Yoneti
ST,
RioharrisSaputraS.Pd,
dan
FuadJehanS.Pd tercinta yang selalu memberikan dukungan dan selalu
Effective
Japanese
Usage
Dictionary”. Tokyo: Kodansha Ltd. Natsume, Souseki,1998. “Kokoro”. Tokyo: Asahi Shinbun. Nomoto, Kikuo. 1988. “ Kamus Pemakaian
mendoakan yang terbaik kepada
Bahasa Jepang Dasar Edisi Bahasa
penulis;
Indonesia “. Tokyo : Kokuritsu
12. Anak-anakkuAlyadanAcatercinta
KokugoKenkyusho.
yang selalu memberikan dukungan
Sudaryanto. 1992. Metode dan Aneka teknik
dan selalu mendoakan yang terbaik
Analisis bahasa. Yogyakarta: Duta
kepada penulis;
Wacana University Press.
13. KeponakankuHabibi, dan
Falihah
Sutedi,Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik
tersayang yang selalu memberikan
Bahasa
semangat dan selalu mendoakan
Humaniora Utama Press Berkhidmat
yang terbaik kepada penulis;
untuk Ilmu
Kemudian tidak lupa kepada semua pihak yang telah memberikan semangat dan sumbangan pikiran dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis mengharapkan
Tomioka.
Jepang.
Sumiko.
Chuukyuu
Bandung:
1991.
Dokkai
Nihongo Nyuumon”.
Tokyo: Aruku. Watanabe, Junichi.2008.Hanauzumi:Dokter Perempuan
Pertama
di
Jepang. 9
Indonesia Edition Copyright: Alma Books
10